laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

61
LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI RESES MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2015 - 2016 KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 22 - 26 MARET 2016 I. PENDAHULUAN Dalam Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2015-2016, Komisi XI DPR RI melaksanakan Kunjungan Kerja ke Provinsi Kalimantan Timur pada Tanggal 22 sampai dengan 26 Maret 2016. Sesuai dengan ruang lingkup tugasnya dibidang keuangan, perencanaan pembangunan nasional dan perbankan, Kunjungan Kerja Komisi XI DPR RI ini dilaksanakan dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan atas pelaksanaan tugas Pemerintah Daerah serta instansi-instansi Pemerintah Pusat dan mitra kerja Komisi XI DPR RI yang ada di daerah. Pada kunjungan kerja ini Komisi XI DPR RI bermaksud mendapatkan data dan informasi terkini guna mengetahui gambaran yang lebih jelas mengenai pelaksanaan tugas Pemerintah Daerah dan instansi-instansi Pemerintah Pusat yang ada di daerah serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Sebagai informasi bahwa Komisi XI DPR RI telah menetapkan target-target pembangunan dalam kesimpulan Rapat Kerja Pembahasan Asumsi Dasar Ekonomi Makro RAPBN Tahun Anggaran 2016. Target-target pembangunan tersebut merupakan acuan bagi Pemerintah dalam mengelola APBN bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat Indonesia. Adapun target pembangunan yang telah disepakati adalah: Tingkat Pengangguran 5,2-5,5%, Tingkat Kemiskinan 9,0-10,0%, Gini Rasio 0,39 dan IPM 70,10. Dalam APBN tahun 2016, Penerimaan perpajakan ditargetkan sebesar Rp1.546.664,6 miliar atau meningkat sebesar 3,9 persen jika dibandingkan dengan APBNP tahun 2015. Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh perkiraan membaiknya pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 dan didukung oleh kebijakan- kebijakan di bidang perpajakan, peningkatan kapasitas organisasi, serta

Transcript of laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

Page 1: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI

RESES MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2015 - 2016

KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

22 - 26 MARET 2016

I. PENDAHULUAN

Dalam Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2015-2016, Komisi XI DPR RI

melaksanakan Kunjungan Kerja ke Provinsi Kalimantan Timur pada Tanggal 22

sampai dengan 26 Maret 2016. Sesuai dengan ruang lingkup tugasnya dibidang

keuangan, perencanaan pembangunan nasional dan perbankan, Kunjungan Kerja

Komisi XI DPR RI ini dilaksanakan dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan

atas pelaksanaan tugas Pemerintah Daerah serta instansi-instansi Pemerintah Pusat

dan mitra kerja Komisi XI DPR RI yang ada di daerah.

Pada kunjungan kerja ini Komisi XI DPR RI bermaksud mendapatkan data dan

informasi terkini guna mengetahui gambaran yang lebih jelas mengenai pelaksanaan

tugas Pemerintah Daerah dan instansi-instansi Pemerintah Pusat yang ada di daerah

serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

Sebagai informasi bahwa Komisi XI DPR RI telah menetapkan target-target

pembangunan dalam kesimpulan Rapat Kerja Pembahasan Asumsi Dasar Ekonomi

Makro RAPBN Tahun Anggaran 2016. Target-target pembangunan tersebut

merupakan acuan bagi Pemerintah dalam mengelola APBN bagi sebesar-besar

kemakmuran rakyat Indonesia. Adapun target pembangunan yang telah disepakati

adalah: Tingkat Pengangguran 5,2-5,5%, Tingkat Kemiskinan 9,0-10,0%, Gini Rasio

0,39 dan IPM 70,10.

Dalam APBN tahun 2016, Penerimaan perpajakan ditargetkan sebesar

Rp1.546.664,6 miliar atau meningkat sebesar 3,9 persen jika dibandingkan dengan

APBNP tahun 2015. Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh perkiraan

membaiknya pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 dan didukung oleh kebijakan-

kebijakan di bidang perpajakan, peningkatan kapasitas organisasi, serta

Page 2: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

penyempurnaan berbagai peraturan termasuk ketentuan umum dan tata cara

perpajakan.

Dalam kesempatan kunjungan kerja ini, Komisi XI DPR RI mengharapkan

mendapatkan gambaran secara jelas mengenai sejauh mana rencana pembangunan

terutama Rencana Kerja Pemerintah Daerah dalam APBD 2016 serta capain kinerja

pembangunan di Provinsi Kalimantan Timur, kinerja laporan keuangan Pemerintah

Daerah dan instansi-instansi Pemerintah Pusat, pertumbuhan dan pengawasan

pembangunan, perkembangan inflasi yang terjadi di daerah, serta permasalahan-

permasalahan yang dihadapi Provinsi Kalimantan Timur. Komisi XI DPR RI juga

ingin mendengar masukan dan input program kerja pembangunan Provinsi

Kalimantan Timur untuk dapat diteruskan dalam Rapat Kerja dengan Menteri

Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala

Bappenas.

Selain itu, Komisi XI DPR RI bermaksud mendapatkan informasi terkait dengan

upaya pencapaian target serta optimalisasi yang sudah dan akan dilakukan oleh

Kementerian Keuangan Provinsi Kalimantan Timur agar target penerimaan

perpajakan yang sudah ditetapkan dalam Undang-Undang No. 14 tahun 2015 tentang

APBN 2016 dapat tercapai serta permasalahan terkait Penagihan Piutang Negara,

Pendapatan Negara Bukan Pajak, Realisasi Pengelolaan dan Penyerapan Anggaran di

Kanwil Kementerian Keuangan, Optimalisasi Pengelolaan Aset Negara, Pelaksanaan

Reformasi Birokrasi di Kanwil Kementerian Keuangan.

Selain hal-hal yang telah diuraikan diatas, Komisi XI DPR RI juga ingin

mendapatkan informasi mengenai kondisi perkembangan sektor jasa keuangan

khususnya yang terkait dengan kinerja perbankan, IKNB, perkembangan dari

penjamin yang diberikan oleh PT Askrindo dan Perum Jamkrindo serta

permasalahan yang dihadapi. Disamping itu juga kondisi ekonomi di wilayah

Kalimantan Timur yang meliputi perkembangan kondisi makroekonomi, inflasi,

sistem pembayaran, ketenagakerjaan dan kesejahteraan, prospek perekonomian saat

ini dan dimasa yang akan datang, serta perkembangan dari Kredit Usaha Rakyat di

Provinsi Kalimantan Timur.

Susunan keanggotaan Tim Kunjungan Kerja Komisi XI DPR RI ke Provinsi

Kalimantan Timur adalah sebagai berikut:

Page 3: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

No. No.

Angg Nama Anggota Fraksi Keterangan

1. 410 Ir. Marwan Cik Asan, MM F. PD

Ketua Tim

Wakil Ketua

Komisi XI

2. 218 Ir. G. Michael Jeno, MM F. PDIP Anggota

3. 223 Djenri Alting Kientjem, SH., MH F. PDIP Anggota

4. 204 MH. Said Abdullah F. PDIP Anggota

5. 287 M. Sarmuji, SE., M.Si F. PG Anggota

6. 309 Aditya Anugrah Moha, S. Ked F. PG Anggota

7. 350 Dr.Ir. H. Kardaya Warnika, D.E.A F. Gerindra Anggota

8. 346 Heri Gunawan, SE F. Gerindra Anggota

9. 400 Rooslynda Marpaung F. PD Anggota

10. 458 H. Muslim Ayub, SH., MH F.PAN Anggota

11. 68 Hadi Zainal Abidin F. PKB Anggota

12. 94 Ir. H. Junaidy Auly, MM F. PKS Anggota

13. 540 Hj. Kasriah F.PPP Anggota

14. 35 Dr. Achmad Hatari, SE., M.Si F. Nasdem Anggota

15. 545 Ir. Nurdin Tampubolon F. Hanura Anggota

II. INFORMASI DAN TEMUAN

A. PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

1. Postur APBD Provinsi Kalimantan Timur selama 3 (tiga) tahun terakhir :

Postur APBD Provinsi Kalimantan Timur selama 3 (tiga) tahun terakhir

cenderung mengalami pertumbuhan negatif atau menurun. Pada tahun 2013

mencapai sebesar Rp14,830 T, tahun 2014 mengalami penurunan menjadi sebesar

Rp12,311 T dan tahun 2015 kembali menurun menjadi sebesar Rp10,452 T, pada

tahun 2016 yang semula APBD ditetapkan sebesar Rp11,096 T mengalami

penurunan menjadi sebesar Rp9,314 T. Hal ini disebabkan oleh merosotnya

Rencana Penerimaan dari Perimbangan Dana Bagi Hasil Pemerintah Pusat.

2. Alokasi penggunaan dan realisasi program yang dananya berasal dari dana

perimbangan selama 3 (tiga) tahun terakhir :

- Dana Alokasi Umum (DAU) sepenuhnya digunakan untuk pembiayaan Belanja

Pegawai, namun belum mencukupi. Pada tahun 2014 DAU sebesar Rp57,31 M

sedangkan kebutuhan Belanja Pegawai pada Belanja Tidak Langsung sebesar

Page 4: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

Rp930,54M, pada tahun 2015 Provinsi Kalimantan Timur tidak memperoleh

DAU atau Nol, sedangkan kebutuhan Belanja Pegawai sebesar Rp942,46M.

- Dana Bagi Hasil (DBH) digunakan sepenuhnya untuk Belanja Langsung bagi

pembangunan daerah.

- Dana Alokasi Khusus (DAK) sudah terealisasi 100%.

3. Komponen-komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan perkembangannya

selama 3 (tiga) tahun terakhir di Provinsi Kalimantan Timur :

a. Komponen-komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD):

- Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

- Biaya Balik Nama Kendaraan

Bermotor (BBNKB)

- Pajak Bahan Bakar Bermotor (PBBKB)

- Pajak Air Permukaan

- Pajak Rokok

b. Hasil Retribusi Daerah :

- Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha, Retribusi Perijinan Tertentu

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan :

- Perusahaan Daerah dan Pihak Ketiga

d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

- Hasil Penjualan Aset Daerah

yang tidak dipisahkan

- Penerimaan Jasa Giro

- Penerimaan Bunga Deposito

- Penerimaan Ganti Rugi Atas

Kekayaan Daerah (TP/TGR)

- Pendapatan dari Pengembalian

- Penerimaan Denda Pajak

- Penerimaan Denda Retribusi

- Pendapatan dari BLUD

- Parkir Lembuswana

Perkembangan PAD selama 3 (tiga) tahun terakhir meningkat namun

cenderung turun kembali. Kontribusi PAD dalam APBD Provinsi Kalimantan

Timur tahun 2013 sebesar Rp5,885T atau 39,68% , sedangkan tahun 2014

Rp6,663 T atau 54,12%, tahun 2015 sebesar Rp4,951 T atau 47,37%.

4. Evaluasi dan usulan perbaikan Dana Perimbangan dalam rangka penyusunan APBN,

terutama dengan rencana revisi UU No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah:

Tanggapan , masukan dan perubahan terhadap pasal dan ayat pada rencana

revisi UU No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah, antara lain :

a. Desentralisasi fiskal yang lebih luas kepada daerah dengan menambah ojek

bagi hasil pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

b. Akses informasi yang lebih luas bagi daerah dalam rangka menjamin

transparansi dan pertanggungjawaban data lifting yang lebih akurat sebagai

dasar perimbagan DBH Migas.

Page 5: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

c. Keadilan bagi hasil SDA minyak bumi dan gas bumi yang lebih seimbang bagi

daerah penghasil dan menuntut kesediaan Pemerintah Pusat untuk berbagi

atas lifting migas pada wilayah di atas 12 mil laut.

d. Bagi Hasil SDA pertambangan umum yang dikembalikan kepada pengertian

semula Royalti (13,5), serta Dana Alokasi Umum yang proporsional.

Khusus untuk Dana Bagi Hasil Migas dan Pertambangan Batu Bara, Pemprov

Kalimantan Timur (Kaltim) belum mendapatkan alasan logis dan akademis atas

angka pembagian yang tercantum dalam RUU HKPD yang tidak berbeda dari UU

Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan, yang terlihat diskriminatif

jika dibandingkan dengan daerah yang memliki karakteristik yang sama

(perbatasan dan terpencil).

5. Hasil Audit BPK terhadap laporan keuangan daerah Provinsi Kalimantan Timur

dalam 3 (tiga) tahun terakhir :

a. Tahun 2012 : Wajar Tanpa Pengecualian

b. Tahun 2013 : Wajar Tanpa Pengecualian

c. Tahun 2014 : Wajar Tanpa Pengecualian

6. a. Kondisi PDRB Provinsi Kalimantan Timur selama 3 (tiga) tahun terakhir:

PDRB Kaltim atas harga berlaku tahun 2015 merupakan data sangat

sementara sebesar Rp490.874.646.000.000,00. Struktur ini menunjukkan sektor-

sektor unggulan dan yang kurang berkembang dalam wilayah tersebut. Dalam

jangka waktu yang tidak panjang dan pada kondisi normal, biasanya struktur

perekonomian wilayah tidak mengalami pergeseran signifikan.

Industri pengolahan menempati peringkat kedua dengan kontribusi

sebesar 19,5%, sedikit meningkat dari tahun 2013. Industri pengolahan ditopang

oleh komoditi industri migas dengan sumbangan sebesar 13,1% dengan peran

terbesar dari industri LNG.

Dalam struktur ekonomi Kaltim tahun 2014, peranan tertinggi oleh sektor

pertambangan dan penggalian walaupun menurun dari 55,15% pada tahun 2013

menjadi 49,8% pada tahun 2014. Peringkat ketiga dalam struktur perekonomian

Kaltim pada tahun 2014 ditempati oleh sektor konstruksi dengan kontribusi

sebesar 7,6%. Selanjutnya sektor pertanian berada pada urutan keempat dalam

memberikan andil terhadap pembentukan PDRB Kaltim di tahun 2014 yaitu

sebesar 6,9%.

Page 6: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

b. Sektor-sektor yang menjadi unggulan di Provinsi Kalimantan Timur :

No Dimensi Pembangunan Nasional No Prioritas Pembangunan

1. Dimensi Pembangunan Manusia 1. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan

2. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan

3. Peningkatan kualitas lingkungan hidup

2. Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan

4. Percepatan transformasi ekonomi

5. Pengembangan agribisnis

6. Peningkatan produksi pangan

7. Pemenuhan kebutuhan energi ramah lingkungan

8. Peningkatan kualitas infrastruktur

3. Dimensi Pembangunan Pemerataan dan Kewilayahan

9. Percepatan pengentasan kemiskinan

10. Peningkatan dan perluasan kesempatan kerja

11. Pengembangan ekonomi kerakyatan

4. Dimensi Kondisi Perlu 12. Reformasi birokrasi dan tata kelola Pemerintahan

c. Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan dan pengangguran

di Provinsi Kalimantan Timur:

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2015

sebesar -1,65% (data sangat sementara), mengalami penurunan jika

dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 2,02%. Pertumbuhan ekonomi yang

rendah bahkan negatif (-)tidak berpengaruh terhadap pengangguran dan

kemiskinan di Kaltim. Hal ini terbukti dengan data pengangguran pada tahun

2013 sebesar 7,94% mengalami penurunan pada tahun 2014 menjadi 7,53% dan

tahun 2015 menjadi 7,50%. Sementara data kemiskinan pada tahun 2013

sebesar 6,06% mengalami kenaikan pada tahun 2014 sebesar 6,42% dan pada

tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 6,23%.

d. Langkah kongkrit yang dilakukan oleh Provinsi Kalimantan Timur dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat:

Pemprov Kalimantan Timur melakukan langkah-langkah sesuai RPJMD

Provinsi Kaltim dengan visi “Mewujudkan Kaltim Sejahtera Yang Merata dan

Berkeadilan Berbasis Agroindustri Dan Enegi Ramah Lingkungan” dengan 5

(lima) misi diantaranya; Sumber Daya Manusia, Daya Saing Ekonomi,

Infrastruktur, Tata Kelola Pemerintahan, Lingkungan Hidup.

7. a. Kebijakan yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk menarik minat investor , antara lain :

- Pelaksanaan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu

- Promosi Investasi dan Business Matching dengan Mitra Strategis

- Mendorong Realisasi Investasi dengan Mengoptimalkan LKPM

Page 7: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

- Kebijakan Daerah yang Pro-Investasi

b. Kontribusi investasi terhadap pencapaian target pembangunan di Provinsi

Kalimantan Timur:

Pemprov Kaltim harus memihak pada ekspor dan investasi baik

Pemerintah maupun Publik yang dikembangkan pada penciptaan lapangan kerja.

Kebutuhan investasi tersebut akan bersumber dari PMA dan PMDN yang

memberikan dampak dalam percepatan pembangunan.

c. Manfaat investasi pertumbuhan ekonomi yaitu sebagai berikut:

- Menciptakan perusahaan-perusahaan baru, memperluas pasar dan

pengembangan teknologi lokal yang baru.

- Meningkatkan daya saing industri ekspor, dan mendorong ekonomi lokal

melalui pasar kedua dari sektor keuangan dan sektor jasa atau pelayanan.

- Meningkatkan pajak pendapatan dan menambah pendapatan lokal atau

nasional serta memperkuat nilai mata uang lokal terhadap pembiayaan

impor.

d. Sektor-sektor unggulan dan infrastruktur yang mendukung percepatan

pembangunan di Provinsi Kalimantan Timur yaitu:

- Perkebunan kelapa sawit, kakao, tanaman karet, batubara, kelistrikan

e. Kendala-kendala yang dihadapi oleh Provinsi Kalimantan Timur dalam

penyerapan anggaran:

- Keterlambatan proses keputusan pengelola keuangan

- Pembebasan lahan bermasalah dan Administrasi lelang kurang lengkap

- Keterlambatan pihak ketiga meminta pembayaran hasil pekerjaan

kepada SKPD.

f. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sudah menerapkan sistem akuntansi

Pemerintahan yang baru yang berbasis acrual mulai tahun 2015. Hambatan-

hambatan yang dihadapi antara lain; Keterbatasan jumlah Sumber Daya Manusia

pengelola keuangan yang berlatar belakang pendidikan Akuntansi dan Informasi

Teknologi; Sistem pengelolaan keuangan yang ada masih belum terintegrasi

antara pengelolaan pendapatan (pada Dinas Pendapatan), pengelolaan keuangan

(pada Biro Keuangan) dan pengelolaan barang daerah (pada Biro Perlengkapan).

Page 8: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

B. BANK INDONESIA

1. Perkembangan kondisi Makroekonomi, Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Provinsi Kalimantan Timur selama tahun 2015 dan prediksi tahun 2016 :

a. Selama tahun 2015, perekonomian Kaltim tumbuh negatif pada setiap

triwulannya. Kontraksi ekonomi Kaltim terutama disebabkan oleh menurunnya

permintaan batubara dari negara mitra dagang utama dan rendahnya harga

komoditas internasional.

Sumber : BPS Provinsi Kaltim

*)Proyeksi Bank Indonesia Kaltim

b. Selama tahun 2015, ketenagakerjaan Provinsi Kaltim mengalami penurunan.

Kondisi ini tercermin dari penurunan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(TPAK) namun peningkatan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari bulan

Februari ke Agustus 2015.

Sumber : BPS Provinsi Kaltim

Kesejahteraan di Provinsi Kaltim dapat dilihat dari persentase penduduk

miskin yang mengalami penurunan pada September 2015.

Sumber : BPS Provinsi Kaltim

2. Perkembangan inflasi, uang beredar, nilai tukar dan sistem pembayaran di

Provinsi Kaltim selama 3 (tiga) tahun terakhir :

Sumber : BPS Provinsi Kaltim dan Bank Indonesia

I II III IV TOTAL

%,yoy %,yoy %,yoy %,yoy %,ctc %,ctc %,ctc

PDRB -0,2 -0,4 -2,2 -0,5 -0,9 0,3-0,8 0,5-1,0

20152016* 2017*

2015 2015

Februari Agustus

Penduduk 15+ Orang 2.867.748 2.913.681

Angkatan Kerja Orang 1.935.407 1.822.593

Bekerja Orang 1.800.567 1.690.980

Penganggur Orang 134.84 131.613

Bukan Angkatan Kerja Orang 932.341 1.091.088

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Persen 67,49 62,55

Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 6,97 7,22

2015 2015

Maret September

Jumlah Penduduk Miskin Orang 252.57 250.91

Persentase Penduduk Miskin Persen 6.23 6.13

2013 2014 2015

Inflasi %,yoy 9.65 7.66 4.89

Kurs Tengah BI IDR/USD 10,451.37 11,878.30 13,386.50

SP Tunai

Outflow Rp miliar 7,339.17 8,731.31 9,476.98

Inflow Rp miliar 16,828.83 17,113.59 16,381.22

SP Non Tunai

Kliring Rp miliar 29,920.01 29,362.36 31,213.90

Page 9: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

a. Pada tahun 2015 berada dalam sasaran inflasi nasional. Capaian ini tidak

lepas dari upaya BI dan Pemda dalam melakukan berbagai program

pengendalian inflasi di daerah, diantaranya operasi pasar murah, sidak pasar

dan PIHPS.

b. Perkembangan kurs tengah BI sejak 3 tahun terakhir menunjukkan bahwa

mata uang kita terdepresiasi terhadap US Dollar.

c. Dari sistem pembayaran, transaksi tunai Kaltim pada tahun 2015 mengalami

perlambatan sejalan dengan kondisi ekonomi. Kondisi ini tercermin dari

pertumbuhan outflow yang lebih rendah dibandingkan dengan tahun

sebelumnya. Sementara dari sistem pembayaran nontunai, transaksi kliring

menunjukkan adanya peningkatan pasca kebijakan BI yang mewajibkan

transaksi nontunai dibawah nominal Rp100 juta tidak dapat menggunakan

RTGS.

3. Prospek perekonomian Provinsi Kalimantan Timur dimasa mendatang :

Perekonomian Kaltim kedepan diperkirakan akan membaik walaupun masih

terbatas. Percepatan transformasi ekonomi Kaltim dari ekonomi yang berbasis

sumber daya alam menuju ekonomi yang menghasilkan produk olahan bernilai

tambah tinggi perlu segera dilakukan. Sektor industri pengolahan (industri

nonmigas) diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi Kaltim yang

baru dengan komoditas utama seperti CPO, karet, pupuk dan bahan kimia

lainnya. Pada sisi perkembangan harga, Bank Indonesia dan Pemda melalui TPID

selalu berupaya menjaga tingkat inflasi Kaltim bergerak stabil dan berada dalam

sasaran inflasi nasional.

4. Langkah-langkah yang sudah dilakukan dalam memperkuat peran Kantor

Perwakilan Bank Indonesia di daerah:

a. Bank Indonesia Kaltim bekerjasama dengan Pemda mengupayakan

pengembangan UMKM di wilayah Kaltim melalui pembinaan kluster-kluster

yang disinergikan dengan program ketahanan pangan pemerintah.

b. Bank Indonesia Kaltim secara rutin menjadi advisor Pemda dalam berbagai

pengambilan kebijakan diantaranya penyampaian asumsi makroekonomi

daerah dalam rangka penyusunan RKPD dan menjadi narasumber dalam

berbagai acara terkait kemajuan ekonomi daerah.

Page 10: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

c. Bank Indonesia Kaltim secara rutin menyusun kajian ekonomi keuangan

regional (KEKR) yang diterbitkan setiap triwulanan.

5. Langkah-langkah yang dilakukan Kantor Bank Indonesia dan perbankan Provinsi

Kalimantan Timur dalam peningkatan kualitas dan pemenuhan permintaan uang

rupiah:

a. Bank Indonesia Kaltim bekerjasama dengan Perbankan melayani penukaran

uang pecahan kecil ataupun uang yang lusuh dan rusak dari masyarakat,

melakukan kegiatan Kas Keliling di dalam kota Samarinda hingga daerah

perbatasan.

b. Bank Indonesia Kaltim bekerjasama dengan Perbankan mendirikan kantor

kas titipan di Sangatta (Kab. Kutim), Berau (Kab. Berau) dan Tanjung Selor

(Provinsi Kaltara) untuk memenuhi kebutuhan uang kartal masyarakat.

c. Bank Indonesia Kaltim secara rutin melakukan sosialisasi terkait kewajiban

penggunaan uang Rupiah dan ciri-ciri keaslian uang Rupiah.

6. Langkah-langkah strategis yang sudah dilakukan oleh Kantor Bank Indonesia

Kalimantan Timur dalam pengendalian inflasi:

a. Inflasi bulanan Kaltim biasanya mengalami lonjakan pada saat menjelang

perayaan Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru.

b. Bank Indonesia bekerjasama dengan TPID secara rutin melakukan berbagai

program kegiatan pengendalian inflasi di daerah.

c. Kendala yang dialami adalah keterbatasan dana Pemda. Pada tahun 2015,

Disperindagkop mampu menyelenggarakan pasar murah di lebih dari 30 titik

yang tersebar di wilayah Kaltim. Sedangkan pada tahun 2016, diperkirakan

hanya mampu menyelenggarakan di 10-15 titik saja.

C. OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)

1. a. Aset Perbankan di Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara): Dalam Milyar

Aset 2011 2012 2013 2014 2015

Bank Umum 86.662 106.119 107.828 115.450 102.686 BPR 292 319 343 366 399

Per posisi Desember 2015, Aset Bank Umum di Kaltim dan Kaltara sebesar

Rp102 T dan BPR sebesar Rp399 M. Jumlah tersebut mengalami penurunan

Page 11: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp115 T (Bank Umum) dan

Rp366 M (BPR).

b. DPK Perbankan di Kaltim dan Kaltara:

DPK BANK UMUM

2011 2012 2013 2014 2015

Bank Umum 66.311 79.992 85.407 89.468 86.072 Giro 17.476 25.781 22.110 22.578 19.186 Tabungan 28.297 32.939 37.849 38.811 38.774 Deposito 20.538 21.272 25.448 28.079 28.112

DPK BPR

2011 2012 2013 2014 2015

BPR 180 199 209 198 210 Tabungan 82 82 95 103 103 Deposito 98 117 114 95 107

Penurunan DPK pada Desember 2015 secara mayoritas terjadi pada

Giro, yakni sebesar 15,2% dari sebelumnya Rp22,5 T turun menjadi Rp19,18

T. Sementara itu, tabungan per Desember 2015 juga mengalami penurunan,

namun tidak signifikan (-0,10%) dari sebesar Rp38,81 T menjadi Rp38,77 T.

Penurunan DPK diakibatkan oleh penarikan dana Pemda dan swasta untuk

pembayaran proyek-proyek Pemerintah pada akhir tahun.

c. Kredit Perbankan di Kaltim dan Kaltara: Dalam Milyar

Kredit

2011 2012 2013 2014 2015

Bank Umum 41.603 52.321 64.098 65.901 67.028 Modal Kerja 15.062 19.133 22.386 22.840 23.512 Investasi 12.266 15.527 21.069 21.062 21.346 Konsumsi 14.275 17.661 20.643 21.999 22.170

2011 2012 2013 2014 2015 BPR 195 217 238 234 246 Modal Kerja 111 124 140 129 116 Investasi 12 15 18 20 28 Konsumsi 73 78 80 85 101

Pertumbuhan kredit Bank Umum berdasarkan wilayah di Kalimantan

Timur pada Desember 2015 mengalami sedikit peningkatan menjadi Rp67 T

dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan kredit BPR berdasarkan

wilayah di Kaltim pada Desember 2015 juga mengalami sedikit peningkatan

menjadi Rp246 M dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp234 M.

Page 12: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

d. Penyaluran KUR Bank Umum yang Berkantor Pusat di OJK Provinsi Kaltim:

Kondisi penyaluran KUR khususnya pada Bank Umum yang berkantor

pusat di Wilayah KOJK Kaltim menunjukkan penurunan. Dari sebelumnya pada

awal tahun 2015 berada pada posisi Rp85,61 M menjadi Rp34,27 M pada

Desember 2015.

e. Data UMKM Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Jenis Penggunaan :

Kredit UMKM di Provinsi Kaltim dan Kaltara masih didominasi oleh sektor

perdagangan dengan tren meningkat dari tahun ketahun. Berdasarkan jenis

penggunaan kredit UMKM masih didominasi modal kerja dan konsumsi.

f. Risiko Kredit Perbankan di Kaltim dan Kaltara : Rasio NPL

2011 2012 2013 2014 2015

Bank Umum 2,00% 2,37% 3,88% 4,67% 6,16% BPR 13,56% 14,50% 13,48% 13,70% 11,10%

Risiko kredit perbankan di Provinsi Kaltim dan Kaltara dinilai cukup tinggi.

Hal ini terlihat dari kualitas kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL)

Gross yang berada di atas batas indikatif NPL maksimum Perbankan secara

umum. Per posisi Desember 2015 NPL Gross Bank Umum di wilayah Kaltim

tercatat sebesar 6,16%, naik dibandingkan Desember tahun sebelumnya

sebesar 4,67%.

g. Risiko Likuiditas Perbankan di Kaltim dan Kaltara :

Risiko Likuiditas perbankan di Kaltim khususnya pada akhir tahun dinilai

cukup ketat, tercermin dari turunnya DPK Bank Umum per posisi Desember

menjadi Rp86,07T dari sebelumnya Rp89,47T. LDR juga mengalami

peningkatan dari sebelumnya 73,66% (Desember 2014) menjadi sebesar

80,16% (Desember 2015).

h. Risiko Pasar Perbankan di Kaltim dan Kaltara :

Risiko pasar yang dihadapi Perbankan di Kaltim khususnya terkait nilai

tukar (foreign exchange) saat ini dinilai cukup kecil mengingat Bank Umum

yang berkantor pusat di Provinsi Kaltim memiliki exposure dalam bentuk valas

yang relatif kecil. Risiko suku bunga (interest rate risk) yang dihadapi Bank dari

kredit yang diberikan relatif kecil, karena sumber dana sebagian besar berasal

dari dana Pemda yang mayoritas ditempatkan dalam bentuk Giro. Sementara

dari sisi kredit suku bunga yang ditetapkan bank kepada beberapa debitur

besar dengan jangka waktu cukup panjang bersifat tetap.

Page 13: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

2. a. Kegiatan Jasa Keuangan Di Sektor Perbankan

Aset perbankan di Kaltim dan Kaltara pada akhir tahun 2015 yaitu sebesar

Rp102 T, tumbuh negatif sebesar 11,05% dibandingkan dengan tahun 2014

dengan share terbesar terdapat di kota Samarinda dan Balikpapan masing-

masing sebesar 42,47% dan 27,75%,

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sampai dengan Desember 2015

mencapai Rp86,07T, tumbuh negatif sebesar 3,79%. Jumlah total

penghimpunan DPK tersebut portfolio terbesar berasal dari Tabungan sebesar

Rp38,77 T, diikuti penghimpunan Deposito dan Giro masing-masing sebesar

Rp28,11 T dan Rp19,19 T. Share penghimpunan DPK terbesar masih

didominasi oleh kota Samarinda dan Balikpapan masing-masing sebesar

39,25% dan 27,03%, diikuti oleh kota Tarakan sebesar 6,51%.

Berdasarkan jumlah rekening, hingga akhir tahun 2014 telah terdapat

3.885.893 rekening yang terdiri dari 3.751.314 rekening Tabungan, 64.858

rekening Giro dan 69.721 rekening Deposito.

b. Kegiatan Jasa Keuangan Di Sektor Modal

Secara umum perkembangan pasar modal di Kaltim mengalami

peningkatan pada Desember 2015 dengan volume perdagangan harian sebesar

Rp.1.175.832.950 juta saham, namun menurun menjadi Rp670.993.508.000

pada Desember 2015. Penurunan nilai value pasar modal di Kaltim terutama

karena imbas penurunan harga komoditi batubara.

c. Kegiatan Jasa Keuangan Di Sektor IKNB (Industri Keuangan Non Bank)

(Dalam Jutaan Rp)

2013 2014 2015 Penjaminan - 50.468 51.695 Pembiayaan 114.959 129.402 117.465 Dana Pensiun 1.844.959 2.133.310 2.223.144

Terdapat 254 jaringan kantor Industri Keuangan Non Bank (IKNB) di

Provinsi Kaltim dengan rincian: 58 perusahaan Asuransi Umum, 42 Perusahaan

Asuransi Jiwa, 2 Dana Pensiun, 2 Perusahaan Penjaminan, 23 Pegadaian, 126

Perusahaan Pembiayaan, dan 1 Perusahaan modal Ventura.

Total Aset Dana Pensiun di Provinsi Kaltim pada periode Desember 2015

meningkat sebesar Rp89.834 juta dari Rp2.133.310 juta menjadi sebesar

Rp2.223.144 juta. Sementara itu aset Perusahaan pembiayaan turun dari

sebelumnya di posisi Rp129 M menjadi Rp117 M.

Page 14: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

3. a. Bentuk Sosialisasi Yang Sudah Dilakukan Terkait Keberadaan Serta Fungsi,

Tugas dan Wewenang OJK Provinsi Kaltim :

OJK Provinsi Kaltim menyelenggarakan edukasi kepada Universitas,

Kantor Pemerintahan, Pesantren, dan pameran dengan membuka booth OJK

pada event besar serta edukasi melalui talkshow di radio dan pemasangan

billboard pada jalan raya utama di Samarinda. Sosialisasi yang telah dilakukan

oleh KOJK Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 33 (tiga puluh tiga) kegiatan

sosialisasi selama tahun 2015.

b. Bentuk Perlindungan Konsumen dan Masyarakat Yang Dilakukan oleh OJK:

Kantor OJK Provinsi Kaltim menerima segala jenis pengaduan baik

melalui walk in dan surat. Pengaduan yang masuk pada tahun 2015 di KOJK

Provinsi Kaltim dan telah diinput dan diteruskan pada Kantor Pusat OJK yaitu

pengaduan nasabah sebanyak 19 (Sembilan Belas) dan walk in permintaan

informasi pengaduan sebanyak 39 (tiga puluh sembilan).

4. Mekanisme kerja yang sudah dibangun oleh OJK agar komunikasi antar lembaga

dapat terbangun dan berjalan dengan baik:

- Melakukan koordinasi dan konsolidasi internal antar OJK secara regional

dan nasional.

- Selalu diadakan update kondisi sektor jasa keuangan kepada kantor

diatasnya secara berkala.

- Melakukan koordinasi dengan pihak eksternal melalui berbagai pendekatan

dengan menyelenggarakan sosialisasi terkait dengan Penanganan Dugaan

Tindak Pidana Perbankan.

- Kunjungan kepada Gubernur, Pemda, Bupati, serta beberapa Satuan Kerja

Perangkat Daerah.

- Menghadiri rapat Paripurna DPRD dalam rangka pembahasan berbagai isu

terkait dengan kegiatan perekonomian Provinsi Kalimantan Timur.

- Sebagai narasumber dalam berbagai acara terkait dengan perkembangan

industri jasa keuangan dan sektor perekonomian Provinsi Kaltim.

- Membentuk forum komunikasi, antara lain : FKLJK, TPAKD, serta sebagai

anggota evaluasi dan monitoring pencapaian realisasi kredit usaha mikro

dan kecil bersama dengan Pemda Daerah.

Page 15: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

D. LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS)

1. Data Bank Umum dan BPR yang berada dalam pengawasan oleh LPS di Provinsi

Kalimantan Timur: Provinsi Kaltim Nasional Bank Umum

Konvensional 1 107 Syariah 0 11

Total Bank Umum 1 118 BPR

Konvensional 14 1.637 Syariah 1 163

Total BPR/BPRS 15 1.800 Total Seluruh Bank 16 1.918

Keterangan: * Data per Desember 2015 * Data Bank Provinsi Kaltim merupakan Bank yang berkantor pusat di Kaltim

Bank Umum No Nama Bank Kepemilikan Kategori OJK

1 PD Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur

Pemda Konvensional+UUS Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur

BPR No Nama Bank Kepemilikan Kategori OJK

1 PT BPR Zebra Surya Prima Swasta Nasional Konvensional Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur

2 PT BPRS Ibadurrahman Swasta Nasional Syariah Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur

3 PT BPR Bontang Sejahtera Swasta Nasional Konvensional Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur

4 PT BPR Ronggolawe Swasta Nasional Konvensional Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur

5 PT BPR Permata Hati Jaya Swasta Nasional Konvensional Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur

6 PT BPR Ingertad Bangun Utama

Swasta Nasional Konvensional Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur

7 PD BPR Kabupaten Bulungan

Pemda Konvensional Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur

8 PT BPR Paro Tua Swasta Nasional Konvensional Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur

9 PT BPR Artha Karya Perdana

Swasta Nasional Konvensional Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur

10 PT BPR Ronabasa Swasta Nasional Konvensional Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur

11 PD BPR Kota Samarinda Pemda Konvensional Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur

12 PT BPR Kutai Timur Swasta Nasional Konvensional Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur

13 PT BPR Danartha Dwiprima Swasta Nasional Konvensional Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur

14 PT BPR Semoga Jaya Artha Swasta Nasional Swasta Nasional Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur

15 PT BPR Bepede Kutai Sejahtera

Swasta Nasional Swasta Nasional Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur

Keterangan:

* Data per Desember 2015 * Data Bank Provinsi Kaltim merupakan Bank yang berkantor pusat di Kalimantan Timur

Page 16: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

2. Data besaran jumlah rekening dan jumlah simpanan yang dijamin oleh LPS di

Provinsi Kalimantan Timur :

Nilai Simpanan yang dijamin maksimal sebesar Rp 2 Milyar (per nasabah per

bank). Sedangkan, Jenis simpanan yang dijamin adalah sebagai berikut :

- Simpanan yang dijamin meliputi giro, tabungan, deposito, sertifikat

deposito, dan atau yang dipersamakan (untuk simpanan berdasarkan

prinsip syariah).

- Simpanan yang dijamin termasuk simpanan yang berasal dari bank lain.

- Pinjaman atau pembiayaan bersaldo kredit dan simpanan bersaldo debet

tidak termasuk sebagai simpanan yang dijamin. (Peraturan LPS

No.2/PLPS/2014).

Data Jumlah Rekening

No Bank

Umum/BPD

Provinsi Kalimantan Timur Nasional

2015 2014 2013 2015 2014 2013

1 Bank

Umum/BPD 642.042 0,37% 595.119 0,37% 553.283 0,37% 175.994.476 160.881.757 147.626.510

2 BPR 88.460 0,76% 80.373 0,70% 101.792 0,90% 11.687.171 11.527.424 11.290.952

Total Seluruh Bank

733.502 0,39% 675.492 0,39% 655.075 0,41% 187.681.647 172.409.181 158.917.462

Data jumlah Simpanan

Dalam Jutaan Rupiah Bank

Umum/BPD Provinsi Kalimantan Timur Nasional

2015 2014 2013 2015 2014 2013

Bank Umum/BPD

15.707.652.66 0,35% 22.770.165.40 0,55% 21.347.288,45 0,58% 4.473.771.929,97 4.168.558.307,77 3.706.609.354,13

BPR 233.070,55 0,31% 209.722,81 0,32% 221.345,51 0,39% 74.449.406,67 65.030.487,61 56.124.923,34

Total Seluruh

Bank 15.940.723,21 0,35% 22.979.888,21 0,54% 21.568.633,96 0,57% 4.548.221.336,64 4.233.588.795,38 3.762.734.277.47

Data jumlah Simpanan Dijamin Dalam Jutaan Rupiah

3. Data besaran premi penjaminan yang dibayarkan oleh perbankan Provinsi

Kalimantan Timur selama 3 (tiga) tahun terakhir :

Pembayaran Premi Penjaminan dibayarkan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun:

- Pembayaran Periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni

- Pembayaran periode 1 Juli sampai dengan 31 Desember

Bank Umum/BPD

Provinsi Kalimantan Timur Nasional 2015 2014 2013 2015 2014 2013

Bank Umum/BPD

9.900.630,01 0,39% 9.711.400,49 0,42% 9.442.571,11 0,45% 2.508.415,97 2.325.021,79 2.109.027,83

BPR 228.462,37 0,31% 204.824,18 0,32% 214.547,45 0,39% 72.758,55 64.291,12 54.743,86 Total

Seluruh Bank

10.129.092,38 0,39% 9.916.224,67 0,42% 9.657.118,56 0,45% 2.581.174.52 2.389.312,91 1.163.771,69

Page 17: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

Premi untuk setiap periode adalah sebesar 0,1% (satu perseribu) dari rata-rata

saldo bulanan total simpanan dalam setiap periode.

Rp 1 Juta

Bank Umum/BPD

Kantor Pusat Kantor OJK Provinsi Kalimantan Timur Nasional 2015 2014 2013 2015 2014 2013

Bank Umum/BPD

50.698 0,66% 37.809 0,55% 60.082 0,98% 7.712.335 6.901.457 6.105.845

BPR 401 0,34% 441 0,42% 438 0,47% 118.897 105.388 92.722 Total Seluruh

Bank 51.099 0,65% 38.251 0,55% 60.521 0,98% 7.831.232 7.006.845 6.198.567

4. Upaya-upaya yang dilakukan oleh LPS dalam memelihara dan menjaga ketahanan

dan stabilitas sistem perbankan di Provinsi Kalimantan Timur:

- Sebagai anggota FKSSK, yang aktif dalam melakukan asesmen atas kondisi makro

dan industri perbankan (Pasal 44 UU OJK).

- Penetapan suku bunga penjaminan (LPS rate) secara berkala (Pasal 199 UU LPS)

- Penyelesaian Bank Gagal Non Sistemik

LPS telah melikuidasi 66 Bank yang terdiri dari 1 Bank Umum dan 65 BPR sampai

dengan 31 Desember 2015 (Pasa 43-54 UU LPS)

- Penyelamatan 1 Bank Umum (PT Bank Century, Tbk)

LPS telah menjual seluruh kepemilikan saham LPS di Bank Mutiara pada tanggal

24 November 2015 (99%) dengan harga jual sebesar Rp4,4 T dan pada tanggal 25

Juni 2015 (0,996%) dengan harga jual Rp44 M.

E. BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

1. a. Perkembangan tingkat kemiskinan (miskin dan hampir miskin) di Provinsi

Kalimantan Timur selama 3 (tiga) tahun terakhir:

Penduduk miskin ada dua kelompok, yaitu sangat miskin dan miskin. Pada

bulan Maret 2012, penduduk yang berada pada kelompok sangat miskin ada

sebesar 2,20%, angka ini berkurang sampai dengan bulan Maret 2013. Namun

pada September 2013 angka tersebut bertambah menjadi 2,80% kemudian

berkurang kembali pada September 2014 menjadi 1,43%. Sedangkan pada

kelompok miskin angkanya mengalami fluktuasi. Pada bulan Maret 2012

sebesar 4,48%, kemudian naik menjadi 4,71% pada September 2012, kemudian

turun kembali pada September 2013 menjadi 3,58%. Namun pada bulan Maret

2014 naik kembali menjadi 3,95%, serta pada bulan September 2014 menjadi

4,88%.

Page 18: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

Jumlah Penduduk Miskin Menurut Status Kemiskinan, 2012-2014

No STATUS

KEMISKINAN Satuan

2012 2013 2014

Maret September Maret September Maret September

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 SANGAT MISKIN

Ribu (000) 82,5 63,3 61,4 112,2 97,6 57,2

Persen (%) 2,20 1,67 1,56 2,80 2,47 1,43

2 MISKIN

Ribu (000) 168,0 179,0 176,6 143,7 156,0 195,5

Persen (%) 4,48 4,71 4,50 3,58 3,95 4,88

3 HAMPIR MISKIN Ribu (000) 250,0 217,8 338,4 342,3 295,4 317,6

Persen (%) 6,67 5,74 8,62 8,54 7,48 7,93

4 RENTAN MISKIN

LAINNYA

Ribu (000) 662,2 600,7 696,8 732,8 725,8 570,3

Persen (%) 17,67 15,82 17,75 18,28 18,36 14,24

5 TIDAK MISKIN Ribu (000) 2.584,9 2.736,1 2.652,9 2.677,5 2.677,3 2865,0

Persen (%) 68,98 72,06 67,57 66,80 67,74 71,52

6 TOTAL Ribu (000) 3.747,6 3.796,9 3.926,1 4.008,6 3.952,2 4005,6

Persen (%) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

7 GARIS KEMISKINAN

Rp/kapita/bln 347.577 363.887 381.706 417.902 431.560 444.248

Sumber: Susenas

Keterangan:

SM : Sangat Miskin (pendapatan perkapita/bulan kurang dari sama dengan 0.8GK)

M : Miskin (pendapatan perkapita/bulan lebih dari 0.8GK dan kurang dari sama dengan GK)

HM : Hampir Miskin (pendapatan perkapita/bulan lebih dari GK dan kurang dari sama dengan 1.2GK)

RML : Rentan Miskin Lainnya (pendapatan perkapita/bulan lebih dari 1.2GK dan kurang dari sama dengan 1.6GK)

TM : Tidak Miskin (pendapatan perkapita/bulan lebih dari 1.6GK)

a. Letak kantong-kantong kemiskinan di Provinsi Kalimantan Timur :

Secara persentase, ada lima kabupaten di Kaltim yang angka kemiskinannya di

atas 7%, yaitu Kabupaten Kutai Timur (8,86%), Kabupaten Paser (7,86%),

Kabupaten Kutai Barat (7,71%), Kabupaten Penajam Paser Utara (7,67%), dan

Kabupaten Kutai Kertanegara (7,42%). Jika dilihat dari angka mutlaknya, peringkat

lima besar penduduk miskin di Kaltim berada di Kabupaten Kutai Kertanegara

(52.528 jiwa), Kota Samarinda (36.648 jiwa), Kabupaten Kutai Timur (28.299 jiwa),

Kabupaten Paser (20,343 jiwa), dan Kota Balikpapan (15,017 jiwa).

Persentase dan Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2011-2014 *)

KABUPATEN/KOTA P0 (% Penduduk) Jumlah Penduduk Miskin

2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (2) (3) (4) (5)

Paser 7,91 7,65 7,94 7,86 19.123 18.906 20.144 20,343

Kutai Barat 8,25 8,30 7,71 7,71 14.277 14.098 13.204 12,924

Page 19: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

Kutai Kertanegara 7,21 6,95 7,52 7,42 47.332 46.840 52.143 52,528

Kutai Timur 9,43 8,79 9,06 8,86 25.267 25.167 27.174 28,299

Berau 5,46 5,25 4,83 4,75 10.297 10.197 9.690 9,765

Malinau 12,67 11,71 10,48 10,26 8.307 7.859 7.229 7,633

Bulungan 12,14 11,76 12,04 12,03 14.364 13.724 14.240 15,107

Nunukan 10,38 9,62 9,51 9,38 15.316 14.655 14.942 14,983

Penajam Paser Utara 8,67 8,59 7,70 7,67 12.980 12.836 11.694 11,579

Tana Tidung 11,41 9,83 10,21 9,48 1.817 1.716 1.885 1,976

Kota Balikpapan 3,39 3,31 2,48 2,46 19.815 19.508 14.918 15,017

Kota Samarinda 4,31 4,19 4,63 4,58 32.881 32.370 36.605 36,648

Kota Tarakan 8,41 7,97 7,90 7,79 17.219 16.409 16.666 17,665

Kota Bontang 5,40 5,21 5,16 5,09 8.134 8.018 8.153 8,215

6,63 6,38 6,38 6,31 247.129 242.303 248.685 252,682

*) Kaltim masih termasuk Kaltara

2. Data perkembangan pembangunan di daerah yang memuat angka kemiskinan, tingkat pengangguran, ketimpangan pendapatan dan Indeks Pembangunan Manusia : a. Perkembangan Kemiskinan

Angka kemiskinan di Provinsi Kaltim selama Maret 2009 hingga

September 2015 menunjukkan penurunan. Angka kemiskinan pada Maret 2009

sebesar 7,73 %, dan pada September 2015 sebesar 6,10 %. Penurunan yang

signifikan terjadi pada Maret 2010 (7,66 %) ke Maret 2011 (6,77 %).

Persentase Penduduk Miskin Kalimantan Timur Menurut Daerah,

Maret 2009 – September 2015

b. Pengangguran

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kalimantan Timur selalu berada di

atas angka nasional.

Jumlah Pengangguran dan TPT Kalimantan Timur dan Nasional

Page 20: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

c. Ketimpangan Pendapatan

Ketimpangan pendapatan masyarakat dapat diukur dengan beberapa cara

diantaranya menggunakan ukuran Gini Ratio dan Indeks Williamson. Gini ratio

Kaltim dalam 5 tahun terakhir selalu berada di bawah angka nasional dan

menunjukan penurunan.

Perkembangan Gini Ratio Kalimantan Timur dan Nasional

d. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Secara umum capaian IPM Kalimantan Timur tergolong kategori tinggi

(antara 70 – 80), dimana IPM tertinggi adalah kota Bontang sedangkan yang

terendah kabupaten Mahakam Ulu. IPM daerah perkotaan tergolong kategori

tinggi (antara 70-80), sedangkan IPM kabupaten banyak yang tergolong sedang

(antara 60-70).

Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur Tahun 2012-2014

Secara nasional, IPM Kalimantan Timur menduduki peringkat 3 setelah DKI

Jakarta dan DI Yogyakarta.

Peringkat IPM Nasional tahun 2014

Page 21: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

3. a. Evaluasi pemutakhiran dan sinkronisasi data antara pusat dan Provinsi/

Kabupaten/Kota :

Salah satu data yang belum sinkron antara Kabupaten/Kota dengan

Provinsi adalah data luas wilayah administrasi. Hingga kini masih ada data yang

masih perlu di sikronkan antara data Kabupaten/Kota dengan data Provinsi

maupun data pusat.

b. Langkah-langkah yang sudah dilakukan dalam melakukan pemutakhiran dan

sinkronisasi data:

Melaksanakan Rapat Sinkronisasi dan Konsolidasi Data Pembangunan Se-

Kalimantan Timur dilakukan secara bersama-sama antara Bappeda dan BPS

Provinsi Kaltim. Sinkronisasi data dilakukan terhadap data statistik dan

informasi pembangunan kabupaten/kota dengan data statistik Provinsi yang

memuat penyesuaian data informasi yang berkaitan dengan kemiskinan,

pengangguran, pendidikan, kesehatan, pertanian, investasi, tenaga kerja,

perbatasan kepariwisataan dan daerah tertinggal, perumahan tidak layak huni

dan pemerintahan.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Bappeda pada tahun

2013 telah Mencanangkan One Data One Map dalam rangka mewujudkan

penggunaan satu referensi acuan data spasial yang lengkap akurat, terkini,

informatif, cepat dan dapat dipertanggungjawabkan yang mengupayakan

percepatan aksi pelaksanaan kebijakan One Data One Map di masing-masing

daerah.

c. Data tingkat inflasi di Provinsi Kalimantan Timur selama 3 (tiga) tahun

terakhir:

Tren inflasi tahunan (yoy) Kaltim dalam 3 tahun terakhir semakin

menurun hingga tahun 2015 sebesar 4,89% atau berada pada target Nasional.

Angka inflasi pada tahun 2016 merupakan inflasi terendah selama 6 tahun

terakhir. Perkembangan inflasi bulanan di Balikpapan dan Samarinda,

menunjukkan pola yang tidak sama tiap bulannya, hal ini disebabkan oleh

perbedaan pola konsumsi masyarakat.

d. Komoditas pendorong Inflasi Kaltim, Tahun 2015:

Komoditas Pendorong Inflasi terutama pada kelompok bahan makanan

terutama ikan, daging ayam, sayuran dan kelompok makanan jadi, seperti rokok

dan tembakau. Komoditas yang memberi andil adalah transportasi dan

Page 22: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

perumahan. Kelompok Perumahan merupakan inflasi yang belum dapat

dikendalikan, seperti komoditi sewa/kontrak rumah. Faktor-faktor yang

menyebabkan inflasi di Kaltim antara lain dari sisi penawaran yakni Dorongan

inflasi dari volatile food disebabkan produksi yang kurang atau pasokan dari luar

Kaltim yang terganggu diakibatkan cuaca dan kondisi infrastruktur yang kurang

sehingga arus distribusi barang tidak lancer; Administrated Prices dari Kebijakan

Pemerintah atas penyesuaian kenaikan harga dunia, seperti harga BBM, TDL,

kenaikan upah pekerja, dsb.

e. Peran BPS Provinsi Kalimantan Timur dalam pengendalian inflasi di daerah yang

dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menjelang Natal dan

Tahun Baru :

- Sesuai dengan UU no 16 Tahun 1997 tentang Statistik, kedudukan BPS

independen dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah, berperan sebagai nara

sumber, aktif memberikan data terkait Inflasi dan informasi fenomena data

dimaksud;

- Pendataan terhadap perkembangan data harga untuk penyusunan inflasi;

- Tindak lanjut lapangan untuk memantau harga menjelang hari raya dan

tahun baru, BPS sebagai anggota Tim TPID juga mengikuti Gubernur/Kepala

Daerah;

F. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

1. Hasil temuan dari BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur terhadap

pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab Keuangan Negara dan

Keuangan Daerah di Provinsi Kalimantan Timur: TAHUN 2013

Jenis Pemeriksaan Jumlah Obyek Pemeriksaan

Jumlah Temuan Pemeriksaan

Jumlah Rekomendasi

Laporan Keuangan 10 187 444

Kinerja 6 69 143

PDTT 9 71 175

TAHUN 2014

Jenis Pemeriksaan

Jumlah Obyek Pemeriksaan

Jumlah Temuan Pemeriksaan

Jumlah Rekomendasi

Laporan Keuangan

10 171 519

Kinerja 3 32 61

PDTT 9 81 159

Page 23: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

TAHUN 2015

Jenis Pemeriksaan

Jumlah Obyek Pemeriksaan

Jumlah Temuan Pemeriksaan

Jumlah Rekomendasi

Laporan Keuangan

11 178 420

Kinerja 4 41 96

PDTT 4 52 145

2. Tindak lanjut yang dilakukan entitas terhadap rekomendasi BPK sampai

dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Jumlah Laporan

Hasil Pemeriksaan*

Jumlah Temuan Pemeriksaan

Jumlah

Rekomendasi Tindak Lanjut

Entitas %

222 3.085 6.840 TS : 4.923 73

TB : 1.517 22

BT : 258 4

TT : 25 1 Keterangan: *Semua LHP BPK dari pemeriksaan tahun 2004 s.d. 2015 TS: Tindak lanjut sesuai rekomendasi TB: Sudah ditindaklanjuti, namun belum sesuai rekomendasi BT: Belum ditindaklanjuti TT: Tidak dapat ditindaklanjuti dengan alasan yang sah

3. Progress Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Tahun 2014 sampai Tahun 2015:

G. BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP) PERWAKILAN

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

1. a. Kendala yang dihadapi oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur

dalam melakukan aktifitasnya :

Page 24: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

Pada dasarnya kegiatan BPKP selaku internal auditor di bawah Presiden

terbagi dalam 2 kelompok besar, yaitu kegiatan: assurance (audit, evaluasi,

reviu dan monitoring) dan consulting (konsultasi) seperti asistensi,

pendampingan, bimbingan teknis, pelatihan. Hambatan-hambatan yang

dihadapi antara lain:

- Masalah dana

Pada tahun anggaran 2015 melakukan selfblocking yang baru dibuka pada

pertengahan tahun. Hal ini cukup menghambat pelaksanaan penugasan di

awal tahun, terutama untuk kegiatan-kegiatan assurance, yang berakibat pada

penyerapan anggaran yang tidak maksimal, dikarenakan anggaran yang

diperlukan oleh BPKP sebagian besar adalah biaya perjalanan dinas untuk

pengawasan yang dilakukan pada obyek pengawasan di luar kantor.

- Keterbatasan Sumber Daya Manusia dan kondisi geografis.

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur memiliki pegawai berstatus

Pejabat Fungsional Auditor (PFA) sejumlah 95 orang dan didukung Pejabat

Fungsional Umum (PFU) sejumlah 16 orang. Jumlah ini harus melaksanakan

penugasan pengawasan pada 2 provinsi yaitu Provinsi Kalimantan Timur dan

Provinsi Kalimantan Utara dengan total sejumlah 15 Kabupaten/Kota.

Jumlah PFA yang ada masih kurang ideal karena didominasi oleh Auditor

Madya (senior) dan Auditor Pertama/Pelaksana (junior), sementara jumlah

Auditor Ahli (ketua tim) minim, hal ini mengakibatkan sulitnya menyusun

komposisi tim-tim pegawasan yang ideal.

Untuk PFU yang bertugas mendukung pelaksanaan kegiatan (back office)

sejumlah 16 orang sangat tidak memadai, bahkan sebagian besar akan segera

memasuki usia pensiun.

- Kurang memadainya sarana dan prasarana kerja maupun pendukung

Minimnya alat pendingin ruangan di kantor dan kendaraan dinas yang

sudah tua serta rumah-rumah dinas secara umum dalam kondisi kurang layak.

b. Upaya yang sudah dan akan dilakukan dalam mengatasi kendala tersebut:

Memilah penugasan yang benar-benar prioritas dan melakukan efisiensi

penugasan dengan cara mengurangi hari tugas ke luar kota dan mengurangi

jumlah auditor yang ditugaskan (1 ketua tim dibantu 1 anggota tim, idealnya 1

ketua tim dibantu minimal 2 anggota tim dalam satu penugasan) untuk

Page 25: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

mengatasi self blocking, untuk penugasan yang bersifat assurance sulit untuk

dibiayai dengan dana mitra karena berpotensi mengurangi independensi.

Untuk mengatasi keterbatasan anggaran belanja modal (Rehabilitasi

gedung/rumah dinas dan pengadaan Sarana dan prasarana) dilakukan dengan

melakukan pemeliharaan rutin.

2. Temuan terhadap ketidakpatuhan dalam pengelolaan dan pelaksanaan anggaran,

pada instansi Pemda dan Pemerintah Pusat oleh Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Timur selama 3 (tiga) tahun terakhir :

Pengawasan yang dilaksanakan oleh BPKP dilakukan terhadap

program/kegiatan yang dibiayai dari dana APBN dan BLN. BPKP tidak memiliki

kewenangan untuk melakukan kegiatan pengawasan langsung terhadap program

dan kegiatan yang dibiayai dana APBD, terkecuali melaksanakan penugasan atas

permintaan stakeholder utama misalnya Menteri Keuangan selaku Bendahara

Umum Negara yang meminta BPKP untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi

atas DAK.

Dari hasil pelaksanaan kegiatan pengawasan bersifat assurance masih

terdapat temuan-temuan hasil pengawasan yang masih harus ditindaklanjuti.

Temuan hasil pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Kaltim yang mencakup

wilayah Provinsi Kaltim dan Provinsi Kaltara dalam periode 1 Januari 2013 sd. 31

Desember 2015 sebanyak 848 kejadian dengan nilai Rp20.899.366.077,-.

Sedangkan Tindak Lanjut hasil pengawasan pada periode yang sama sebanyak

500 kejadian dengan nilai Rp17.516.958.811,- atau sebesar 83,82%.

Rekapitulasi Temuan dan Tindaklanjut Periode 1 Januari 2013 s.d 21 Maret 2016

Provinsi/Kabupaten Kej TEMUAN Nilai Rp.

Kej Tindaklanjut Kej SALDO

Nilai Rp. Provinsi Kalimantan Timur

176 1.710.833.186,84 109 1.217.906.874,84 63 492.926.312,00

Kab. Berau 64 462.827.847,00 40 431.042.847,00 24 31.785.000,00 Kab. Bontang 49 185.191.807,00 37 93.002,382,00 12 92.189.425,00 Kab. Kutai Kertanegara 75 13.093.364.251,44 46 12.682.514.297,44 29 410.849.954,00 Kab. Kutai Barat 78 787.079.201,50 22 293.454.724,03 56 493.624.477,47 Kab. Kutai Timur 44 82.650.377,50 15 25.598.00,00 29 57.052.377,50 Kab. Pasir 42 523.941.478,00 39 343.290.503,00 3 180.650.975,00 Kota Balikpapan 61 366.038.583,23 43 274.523.303,00 18 91.515.280,23

Kota Samarinda 42 785.074.235,00 27 528.442.831,00 15 256.631.404,00 Kab. Penajam Paser Utara 48 104.596.559,00 28 59.768.786,00 20 44.827.773,00 Kab. Mahakam Ulu - - - - - -

Provinsi Kalimantan Utara

5 - - - 5 -

Kab. Bulungan 36 557.145.231,47 25 472.538.558,47 11 84.606.673,00

Page 26: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

Kota Tarakan 33 690.401.862,36 22 290.313.747,36 11 400.088.115,00 Kab. Nunukan 37 1.158.170.665,99 13 710.395.833,64 24 447.774.832,35 Kab. Tana Tidung 26 81.796.500,00 17 75.000.000,00 9 6.796.500,00 Kab. Malinau 32 310.254.291,14 17 19.166.123,76 15 291.088.167,38 TOTAL 848 20.899.366.077,47 500 17.516.958.811,54 348 3.382.407.265,93

Keterangan : Tindak Lanjut sampai dengan tanggal 21 Maret 2016

3. Informasi terkait Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah:

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur melakukan kegiatan yang

bersifat consulting dalam bentuk sosialisasi, asistensi, bimbingan teknis, atau

pendampingan terhadap rangkaian kegiatan di atas, sedangkan tugas

melaksanakan pemeriksaan pada saat ini merupakan wewenang dari BPK RI.

Opini LKPD 2014 di wilayah Provinsi Kalimantan Timur adalah sebagai berikut:

a. Provinsi Kalimantan Timur (WTP)

b. Pemerintah Kota Balikpapan (WTP)

c. Pemerintah Kota Samarinda (WTP)

d. Pemerintah Kota Bontang (WTP)

e. Pemerintah Kabupaten Kutai Kertanegara (WTP)

f. Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (WDP)

g. Pemerintah Kabupaten Kutai Barat (WDP)

h. Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Disclaimer)

i. Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (WDP)

j. Pemerintah Kabupaten Paser (WTP)

k. Pemerintah Kabupaten Berau (WTP)

Opini LKPD 2014 di wilayah Provinsi Kalimantan Utara adalah sebagai berikut:

a. Provinsi Kalimantan Utara (WTP)

b. Pemerintah Kota Tarakan (WTP)

c. Pemerintah Kabupaten Malinau (WTP)

d. Pemerintah Kabupaten Bulungan (WDP)

e. Pemerintah Kabupaten Nunukan (WDP)

f. Pemerintah Kabupaten Tana Tidung (WDP)

Peran BPKP diwujudkan dalam bentuk penyediaan aplikasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIMDA) yang berbasis akrual yang

digunakan di seluruh Pemda di Provinsi Kalimantan Utara dan di sebagian besar

wilayah Provinsi Kalimantan Timur.

Dari perspektif penetapan anggaran oleh Pemerintah Daerah di Provinsi

Kalimantan Timur dapat diungkapkan bahwa 10 Pemerintah Daerah tepat waktu

Page 27: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

dalam penyusunan APBD, dan hanya 1 Pemerintah Daerah yaitu Kabupaten

Kutai Timur yang tidak tepat waktu.

4. Strategi preemtif, preventif, dan represif yang dilakukan oleh BPKP di Kaltim :

Strategi preemtif melakukan edukasi berupa Sosialisasi Anti Korupsi

kepada beberapa Focus Group seperti pelajar, mahasiswa, Pejabat Pengadaan

Barang Jasa, SKPD dan para penerima hibah bansos.

Strategi preventif dengan melakukan pendampingan dan reviu kepada

Satuan Kerja sesuai Program Kerja Perencanaan Pengawasan Tahunan (PKP2T)

serta dengan melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis aplikasi keuangan

daerah (SIMDA), Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) PDAM, SIA BLUD, Fraud Control Plan (FCP), dan tata

kelola keuangan negara/daerah secara umum. Sedangkan strategi represif

dengan melakukan audit investigative dan audit perhitungan kerugian keuangan

negara atas permintaan Aparat Penegak Hukum.

5. Program pendampingan dan pembinaan yang dilakukan BPKP terhadap

Pemerintah Daerah:

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur bertanggungjawab

memberikan masukan-masukan, arahan, pelatihan kepada pegawai

K/L/Pemerintah Daerah yang dibantu. Dengan demikian jelas bahwa tanggung

jawab penyusunan Laporan Pengelolaan maupun Laporan Keuangan tersebut

tetap berada pada Instansi yang di didampingi oleh BPKP. Dalam jangka panjang

diharapkan instansi-instansi tersebut dapat secara mandiri menyusun laporan-

laporan yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing.

6. Saran dan Pandangan dari Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur

yang akan disampaikan kepada Komisi XI DPR RI untuk perbaikan kinerja dan

pengawasan mendatang :

a. Perlunya komitmen pimpinan K/L/Pemerintah Daerah untuk meningkatkan

peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (Inspektorat) dalam bentuk

pengalokasian sumber daya manusia dan dana yang memadai;

b. Perlunya dukungan anggaran dan SDM yang memadai bagi BPKP sehingga

tidak perlu mengandalkan dana dari mitra dalam melaksanakan penugasan,

walaupun itu merupakan penugasan consulting atas permintaan stakeholders;

Page 28: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

c. Mohon kiranya Komisi XI DPR RI dapat mendukung usulan kepada

Kementerian PAN-RB bagi terbentuknya Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Utara.

H. KANWIL KEMENKEU PROV.KALIMANTAN TIMUR

a. KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (DJP) KALIMANTAN

TIMUR & UTARA

1. Target dan realisasi penerimaan negara dari sektor pajak selama 3 (tiga) tahun

terakhir di Provinsi Kalimantan Timur :

Kondisi Penerimaan Pajak Kanwil DJP Kalimantan Timur dan Utara dalam

beberapa tahun terakhir :

Dari tahun ke tahun realisasi penerimaan pajak Kanwil DJP Kalimantan

Timur dan Utara mengalami peningkatan dan didominasi oleh Pajak

Penghasilan, khususnya PPh Pemotongan dan Pemungutan (witholding

tax).

Kontribusi Pertumbuhan Penerimaan Pajak Sektoral 2013-2015

Penerimaan Pajak 2015 didominasi oleh 5 (lima) Sektor Usaha Dominan

(72,04%), antara lain Sektor Pertambangan dan Penggalian, Perdagangan

Besar dan Eceran, Sektor Usaha Konstruksi, Administrasi Pemerintahan dan

Industri Pengolahan.

Rencana Penerimaan Pajak 2016

Page 29: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

Rencana Penerimaan Pajak 2016 mengalami kenaikan yang sangat

signifikan yaitu sebesar 38,24% dibandingkan dengan realisasi penerimaan

pajak tahun 2015.

Langkah-langkah Untuk Mengamankan Penerimaan Pajak di Kanwil DJP

Kalimantan Timur 2016 antara lain:

- Penggalian Potensi WP Prominent People termasuk WP Profesi maupun PEP

(Politically Exposed Person) dan Bedah Wajib Pajak Grup

- Melakukan inventarisasi Penunggak Pajak yang akan dilakukan

penyanderaan (Gijzeling)

- Penggalian Potensi WP Sub Kontraktor dari WP PKP2B, baik layer pertama

maupun layer-layer selanjutnya.

- Meningkatkan Publikasi Kegiatan Perpajakan termasuk Publikasi Penegakan

Hukum yang lebih intensif.

2. Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam memperlancar penerimaan negara

dari sektor pajak selama 3 (tiga) tahun terakhir :

Kondisi Makro Ekonomi yang kurang baik akibat perekonomian dunia dan

Indonesia yang cenderung melemah. Mengingat sektor dominan di

Kalimantan Timur dan Utara adalah sektor migas dan pertambangan serta

penggalian khususnya batubara sebagai substitusi migas juga mengalami

perlambatan (kontraksi).

Wajib Pajak yang berlokasi di wilayah Kalimantan Timur dan Utara yang

induk perusahaannya berada diluar wilayah Kalimantan Timur dan Utara.

Sering terjadi dispute (sengketa) antara DJP dan Wajib Pajak; akibat dari

ketentuan perpajakan yang tidak sinkron antara ketentuan perpajakan

dengan ketentuan lainnya.

Kurangnya pengawasan terhadap Wajib pajak disebabkan oleh:

- Kondisi geografis wilayah Kaltim yang cukup berat untuk dikunjungi

Petugas Pajak dan minimnya sarana transportasi yang memadai.

- Infrastruktur yang kurang memadai ditunjukkan dengan masih

terdapat 2 (dua) Kantor Pelayanan Pajak yang berlokasi di luar

wilayah kerjanya dan Jaringan IT yang kapasitasnya sangat terbatas.

Page 30: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

- Koordinasi dengan instansi terkait (bidang pertambangan,

perkebunan, dan para bendahara Pemerintah) yang masih kurang

maksimal, dalam hal pertukaran data dan informasi perpajakan.

- Jumlah Sumber Daya Manusia yang kurang memadai dibanding

dengan luas wilayah dan besarnya jumlah Wajib Pajak yang diawasi.

3. Langkah-langkah inisiatif strategis yang telah ditempuh untuk meningkatkan

penerimaan pajak di Provinsi Kalimantan Timur dan Utara, antara lain:

Intensifikasi :

Rutin

- Penggalian potensi berbasis Mapping, Profiling, dan Benchmaking;

- Pengawasan pembayaran masa (kewajiban setiap bulan) dari WP;

- Penelitian atas Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan dan Masa untuk

menguji kebenaran pelaporan penghitungan pajak dari Wajib Pajak;

- Equalisasi omset yang dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh Badan dan

yang dilaporkan dalam SPT Masa PPN;

- Equalisasi nilai objek pemotongan PPh dengan nilai yang dilaporkan

dalam Laporan Keuangan Wajib Pajak;

- Pertukaran data dengan sesama instansi di bawah Kementerian

Keuangan dan instansi di luar Kementerian Keuangan, seperti instansi

pada Pemerintahan Daerah;

- Pemanfaatan Data Internal dan Eksternal untuk menguji kebenaran

pelaporan pajak dari Wajib Pajak;

- Law Enforcement melalui Pemeriksaan Khusus terhadap WP

Potensial;

- Melakukan pemeriksaan dan verifikasi terhadap pemenuhan

kewajiban PPh Pasal 21, berkenaan dengan adanya indikasi bahwa

perusahaan (pemberi kerja) melakukan pergeseran (shiffting) obyek

pengenaan pajak yang mengakibatkan hilangnya potensi obyek PPh

Pasal 21;

Non Rutin

- Penggalian Potensi Pajak Sektor Usaha Pertambangan

- Penggalian Potensi Pajak Sektor Usaha Perkebunan Kelapa Sawit;

- Penggalian Potensi Pajak Sektor Usaha Real Estate /Properti; dan

Page 31: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

- Penggalian Potensi Pajak atas pemenuhan kewajiban perpajakan

oleh Bendahara Pemerintah dan WP OP Kaya.

Ekstensifikasi

- Melaksanakan tindak lanjut data hasil kegiatan Sensus Pajak Nasional

(SPN) yang menghasilkan informasi mengenai kegiatan usaha dalam

suatu wilayah yang dimanfaatkan dalam penggalian potensi pajak.

- Melaksanakan kegiatan canvassing (kegiatan pendataan jumlah WP di

suatu wilayah), yang menghasilkan pertambahan jumlah WP terdaftar;

- Penggalian potensi dari WP baru;

- Program peningkatan tax compliance melalui tax education dan

pelayanan yang bersifat penyuluhan di berbagai media untuk

meningkatkan kepatuhan WP dalam melaksanakan kewajiban

perpajakannya.

Law Enforcement

- Memperluas kegiatan pemeriksaan bukti permulaan dan penyidikan pajak

di sektor-sektor dominan di Kanwil DJP Kalimantan Timur;

- Memperluas wilayah kegiatan pemeriksaan bukti permulaan dan

penyidikan pajak untuk menciptakan deterrent efect sehingga dapat

meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak;

- Meningkatkan kualitas kompetensi Fungsional Pemeriksa Pajak dengan

cara melaksanakan workshop/ inhouse training serta bimbingan teknis

terhadap Fungsional Pemeriksa Pajak dan melakukan Review dan Peer

Review atas Laporan Pemeriksaan Pajak.

- Mengumpulkan data/profil WP tertentu (pertambangan, jasa penunjang

pertambangan, perkebunan kelapa sawit) yang potensial;

- Melakukan himbauan percepatan pelunasan piutang pajak kepada WP

dan upaya Penagihan Aktif terhadap WP seperti Penyitaan dan

Pemblokiran Rekening;

- Melakukan pengawasan terhadap Wajib Pajak yang pailit melalui kurator

untuk mendapatkan hak mendahulu piutang pajak;

- Koordinasi dengan Kantor Pusat dan Pengadilan terkait dengan WP yang

mengajukan upaya hukum (banding dan gugatan).

Page 32: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

4. Pembinaan SDM dan Reformasi Birokrasi di Kanwil DJP Kaltim dan Kaltara :

Kanwil DJP Kaltim dan Kaltara membentuk Unit Kepatuhan Internal di

Kanwil maupun di masing-masing KPP. Selain itu setiap pegawai diharuskan

mengikuti ICV (Internalisasi Corporate Value), Leadership Development

Program (LDP) dan Assesment Centre secara berkelanjutan dan

berkesinambungan serta didorong untuk segera memberikan laporan

kemungkinan adanya potensi dan indikasi pelanggaran kode etik pegawai

yang mungkin terjadi di lingkungan kerjanya melalui Whistle Blowing System .

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan di Kanwil DJP Kalimantan

Timur dan Utara :

- Optimalisasi Teknologi Informasi, untuk memudahkan pelayanan

kepada WP dan Sistem yang terintegrasi.

- Penataan Organisasi, antara lain : Program Internalisasi Corporate Value

(ICV), In House Training, Leadership Development Program, Program

Budaya DJP, Whistle Blowsing System.

- Penataan Sumber Daya Manusia antara lain dilaksanakan dengan :

Unit Kepatuhan Internal

Pemisahan Fungsi AR, yaitu Fungsi AR dibedakan antara fungsi

pengawasan dan pelayanan (konsultasi);

- Sinergi Antar Instansi

Sinergi dengan Pemerintah Daerah, Sinergi dengan instansi penegak

hukum; Sinergi dengan Lembaga Pendidikan di Kaltim dan Kaltara,

Kampus dan Sekolah.

5. Indikator yang menunjukkan keberhasilan (output dan outcome) reformasi

birokrasi di lingkungan Kanwil DJP Kalimantan Timur dan Direktorat Jenderal

Pajak sampai saat ini :

Menjadi Lembaga yang dipercaya masyarakat

- DJP telah beberapa kali menerima penghargaan dari KPK sebagai

instansi yang konsisten menerapkan Kode Etik Pegawai dan

mempromosikan Anti Korupsi.

- Lembaga Survey AC Nielsen juga merilis hasil survey yang

memuaskan atas pelayanan di KPP Wajib Pajak Besar, KPP Madya

maupun KPP Pratama.

Page 33: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

- Layanan informasi Perpajakan dan Pengaduan (Kring 1500200) juga

telah beberapa kali menerima penghargaan sebagai The Best Contact

Centre baik tingkat Nasional maupun Internasional.

Indikator keberhasilan yang utama adalah Peningkatan Penerimaan Pajak

di Kanwil DJP Kaltim dan Kaltara, adanya peningkatan pelayanan prima

kepada WP dengan ditetapkannya Standart Pelayanan, antara lain :

Pelayanan pendaftaran WP paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah Bukti

Penerimaan Surat diterbitkan; Penerbitan Surat Keterangan Bebas rata-

rata paling lama 5 (lima) hari kerja sejak permohonan diterima secara

lengkap; Jumlah pengaduan semakin berkurang, tahun 2012 terdapat 20

pengaduan, tahun 2013 terdapat 14 pengaduan, tahun 2014 hanya ada 6

pengaduan, sedangkan di tahun 2015 hanya 7 pengaduan dan semuanya

telah terselesaikan dengan baik.

b. DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KANWIL PROVINSI

KALIMANTAN TIMUR

1. Gambaran Umum Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2015 dan 2016 :

Proporsi belanja untuk Tahun Anggaran (TA) 2015 ke 2016, Belanja Modal

merupakan belanja dengan alokasi tertinggi meskipun 2016 proporsinya

menurun sebesar 9% dari 46% menjadi 37%. Dibandingkan TA 2015, pagu

2016 menurun sebesar Rp2,897 T dari Rp13,038 T di tahun 2015 menjadi

Rp10,141 T di tahun 2016.

2. Penyerapan Anggaran APBN 2013-2015 (dalam jutaan rupiah)

Tahun Pagu Realisasi %

Tahun 2013 10,670.52 9,029.69 84.62%

Tahun 2014 9,630.97 8,266.74 85.83%

Tahun 2015 13,041.43 11,111.74 85.20%

Page 34: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

3. Pagu dan Realisasi APBN Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2013 – 2015:

4. Pagu dan Realisasi APBN Intansi Vertikal lingkup Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Prov. Kalimantan Timur TA. 2013 – 2015 :

5. Pagu dan Realisasi APBN Satuan Kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Timur (613771) TA. 2013 – 2015 :

6. Kendala- Kendala dalam Penyerapan Anggaran TA 2015 :

- Perubahan Nomenklatur pada beberapa Kementerian;

- Lemahnya perencanaan program dan kegiatan serta koordinasi antara

bagian perencanaan dan pelaksana kegiatan, termasuk diantaranya

ketidaksesuaian antara rencana dengan kebutuhan (riil);

- Blokir anggaran yang diakibatkan belum dilengkapinya persyaratan;

Page 35: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

- Masih belumnya ada komitmen yang tinggi dari pengelola perbendaharaan

dalam hal kedisiplinan penyerapan anggaran terutama dalam mengatur

pencairan dana sehingga masih menumpuk di akhir tahun.

- Keterbatasan SDM antara lain kompetensi pejabat pengadaan barang dan

jasa, rangkap tugas dalam jabatan panitia pengadaan, dll.

- Keterlambatan penerbitan SK Penunjukan pejabat perbendaharaan pada

satker Dekonsentarsi dan Tugas Pembantuan, Keterlambatan pengajuan

tagihan atas pekerjaan yang telah diselesaikan.

Penjelasan tidak terserapnya di beberapa Satker :

NO SATKER SISA PAGU KETERANGAN

1 UNIT INDUK PEMBANGUNAN PEMBANGKIT DAN JARINGAN KALIMANTAN

278,491,757,306 TIDAK TERSERAPNYA DANA PADA OUTPUT TRANSMISI DAN OUTPUT GARDU LISTRIK

2 DINAS PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

164,846,367,380 TIDAK TERSERAPNYA DANA PADA OUTPUT PENYEDIAAN BIBIT SAPI

3 KPU SE KALTIM - KALTARA 265,378,257,588 BELUM TERSERAPNYA DANA HIBAH PILKADA SERENTAK UNTUK OUTPUT TAHAPAN PEMILU S.D MARET 2016

4 KANTOR KESYAHBANDAAN DAN OTORITAS PELABUHAN SAMARINDA

69,832,669,334 DANA MASIH ADA CATATAN HALAMAN 4 (BLOKIR). DANA UNTUK OUT PUT CADANGAN

5 BANDAR UDARA JUWATA DI TARAKAN 68,832,669,334 TIADK TERSERAPNYA DANA PADA OUTPUT PERALATAN PENUNJANG DAN OUTPUT PEMBANGUNAN DRAINASE

6 UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN SUNGAI NYAMUK

42,402,391,614 DANA MASIH ADA CATATAN HALAMAN 4 (BLOKIR). DANA UNTUK OUTPUT CADANGAN

TOTAL 889,889,472,556

7. Langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka optimalisasi APBN :

- Kanwil/KPPN mengingatkan satker untuk meneliti kembali DIPA Petikan yang

telah diterima dan memastikan tidak terdapat kesalahan administratif pada

DIPA Petikan yang dapat menghambat proses pencairan dana. Jika terdapat

kesalahan administratif pada DIPA Petikan, satker diminta untuk segera

mengajukan revisi ke Kanwil.

- Kanwil/KPPN mengidentifikasi satker-satker yang anggarannya masih

diblokir/terdapat catatan di Halaman IV DIPA dan mendorong satker utk

melengkapi data pendukung yang diperlukan atau dipersyaratkan dan

menyampaikan ke Unit Eselon I.

- Kanwil/KPPN melakukan identifikasi dan memastikan seluruh satker telah

menyampaikan spesimen tandatangan atau SK Pejabat Perbendaharaan;

Mendaftarkan data supplier; Memiliki PIN PPSPM; Memiliki KIPS;

Mengajukan UP.

Page 36: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

- Kanwil/KPPN mengidentifikasi satker-satker yang memiliki alokasi belanja

modal serta memiliki pekerjaan dengan nilai paket pekerjaan s.d Rp.200 juta.

- Kanwil/KPPN berdasarkan hasil identifikasi menyampaikan kepada satker

agar melakukan percepatan proses pengadaan barang/jasa; Segera

mendaftarkan kontrak ke KPPN paling lambat 5 hari kerja setelah kontrak di

tandatangani dan merealisasikan paket pekerjaan dengan nilai s.d Rp.200 juta.

- Kanwil/KPPN monitoring realisasi paket pekerjaan dengan nilai s.d Rp.200

juta dan mengingatkan kembali satker jika atas paket pekerjaan tersebut tidak

segera direalisasikan.

8. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan revolusi mental di DJPBN di Kaltim:

- Pembentukan KPPN Percontohan memiliki keunggulan diantaranya

penyelesaian tagihan menjadi 1 jam, jumlah SDM yang lebih efisien dan

melalui proses assessment, layout dan SOP kantor modern (front office, middle

office, back office), tanpa biaya.

- Dari sisi SDM, setiap saat dilaksanakan pembinaan, bimtek, workshop, GKM,

FGD, dsb, kepada seluruh pegawai baik yang dilaksanakan oleh Kantor Pusat

DJPBN, Kanwil, KPPN, maupun berkerja sama dengan Perbankan untuk

meningkatkan kapabilitas dan kompentensi SDM. Kantor Pusat DJPBN

bersama dengan Kanwil menjaring pegawai-pegawai bertalenta untuk

mendapatkan pembinaan.

- Melakukan perubahan mindset pegawai dengan cara menginternalisasikan

dan mengimplementasikan nilai-nilai kementerian keuangan (Integritas,

Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan dan Kesempurnaan) kepada seluruh

pegawai.

- Ditjen Perbendaharan telah menginstruksikan instansi vertikalnya di daerah

(Kanwil dan KPPN), untuk melakukan penataan kelembagaan,

penyempurnaan proses bisnis dan pengelolaan SDM untuk meningkatkan

Layanan Publik, Peningkatan Kinerja, dan “good governance”.

- Kanwil DJPBN Prov. Kaltim telah melaksanakan perubahan di struktur

organisasi serta perubahan dan penyempurnaan SOP untuk memangkas jalur

birokrasi dan peningkatan kualitas layanan.

Page 37: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

- Kanwil DJPBN Kaltim sudah melakukan roll out SPAN sejak awal tahun 2015

Untuk menciptakan ayanan yang makin cepat, tepat, transparan, bebas biaya,

dan akuntabel.

9. Indikator yang menunjukan keberhasilan reformasi birokrasi dan revolusi

mental di DJPBN Kalimantan Timur antara lain:

- Kepuasan Pelanggan Tertinggi, hasil survey yang dilakukan oleh Institut

Pertanian Bogor dan Universitas Gajah Mada dari tahun 2012 s.d. 2015

pada KPPN Balikpapan.

- KPPN Balikpapan menjadi Juara I dalam Lomba KPPN Percontohan

Tingkat KPPN A1 dan Juara III KPPN Percontohan Tingkat Nasional pada

Tahun 2014 dan sudah mendapatkan Sertifikat ISO 9001:2008 pada 2015.

- KPPN Samarinda mendapatkan Sertifikat ISO 9001:2008 pada tahun 2016

dan KPPN Nunukan termasuk dalam 10 besar KPPN dengan Kinerja

Terbaik 2016.

- Berdasarkan Survey yang dilakukan oleh Kantor Wilayah DJPBN Prov.

Kaltim hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) menunjukan tingkat

kepuasaan masyarakat yang tinggi terhadap layanan Kanwil DJPBN Prov.

Kaltim maupun KPPN.

- Pada tahun 2010, Ditjen Perbendaharaan mendapatkan penilaian

tertinggi/peringkat pertama untuk Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK)

dengan nilai 8,89 dari skala penilaian 0-10 dari 18 K/L yang diwakili 80

unit utama

- Ditjen Perbendaharaan Sebagai Organisasi dengan Integritas Layanan

Terbaik Tahun 2011 berdasarkan Survey KPK.

- Berdasarkan Survey SFO (Strategy Focused Organisasi) yang dilaksanakan

oleh Pushaka Sekretariat Jenderal Kemenkeu bersama dengan para

pengelola kinerja organisasi unit eselon I Kemenkeu menyatakan bahwa

Ditjen PBN meraih indeks tertinggi dari tahun 2013 s.d. 2015. Ditjen

Perbendaharaan menempati nilai tertinggi di antara unit eselon I

Kementerian Keuangan, yaitu sebesar 4.89 (skala indeks 1 s.d 6) atau

pada level “We are best practice at this”.

Page 38: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

c. KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL BEA CUKAI KALIMANTAN

BAGIAN TIMUR

1. Target dan realisasi penerimaan negara dari sektor bea dan cukai selama 3

(tiga) tahun terakhir di Provinsi Kalimantan Timur :

Grafik Penerimaan Bea Cukai Tahun 2013 S.D. 2016

Kanwil DJBC Kalbagtim

(Dalam Jutaan Rupiah)

CAPAIAN PENERIMAAN BEA MASUK, BEA KELUAR DAN CUKAI KANWIL DJBC KALBAGTIM TAHUN 2013 S.D. 2016

(Dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan: - Penerimaan Bea Masuk secara year of year pada tahun 2014 dan tahun 2015 mengalami kenaikan namun tidak

signifikan - Penerimaan Bea Keluar mengalami penurunan secara signifikan dikarenakan CPO sebagai penyumbang Bea Keluar

terbesar tarif Bea keluarnya 0 %. - Dari sektor Cukai, trend per tahunnya tidak dapat diprediksi dikarenakan wilayah Kalimantan Bagian Timur bukan

merupakan daerah produksi BKC

2. Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam memperlancar penerimaan negara

dari sektor bea dan cukai selama 3 (tiga) tahun terakhir :

DARI SEKTOR BEA MASUK

- Melemahnya kegiatan pertambangan di Kalimantan Timur.

- Terdapat beberapa perusahaan merencanakan akan melakukan

importasi melalui KPU Tanjung Priok pada tahun 2016,.

Page 39: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

- Sebagian besar kegiatan importasi di wilayah Kanwil DJBC Kalimantan

Bagian Timur telah menggunakan fasilitas BKPM dan menggunakan

fasilitas FTA (MEA).

- Permintaan komoditi impor cenderung mengalami penurunan.

DARI SEKTOR BEA KELUAR

Kendala pencapaian penerimaan dari sektor Bea Keluar di Kalimantan

Timur sangat dipengaruhi oleh kegiatan ekspor CPO. Dalam hal ini CPO

sebagai penyumbang Bea Keluar terbesar di wilayah Kanwil DJBC

Kalimantan Bagian Timur hingga saat ini harga patokan ekspornya masih

dibawah harga batas pengenaan Bea Keluar, sehingga tidak dapat dikenakan

pungutan Bea Keluar.

3. Kinerja pengawasan barang kena cukai (preventif dan represif) yang telah

dilakukan oleh Kanwil Bea dan Cukai Provinsi Kalimantan Timur:

LANGKAH PREVENTIF DAN REPRESIF PENGAWASAN BKC

DATA HASIL PENINDAKAN CUKAI PERIODE 2013 S.D. 2015 WILAYAH KANWIL DJBC KALBAGTIM

NO PRODUK BKC 2013 2014 2015

1 MMEA 43 42 45

2 HASIL TEMBAKAU 42 38 67

Page 40: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

POTENSI KERUGIAN NEGARA HASIL PENINDAKAN BKC HT 2013 S.D. 2015

Tahun Jumlah SBP Jumlah Potensi Kerugian

2013 42 12,899,600 Rp 4,837,350,000.00

2014 37 19,627,112 Rp 7,360,167,000.00

2015 66 29,451,358 Rp 11,044,259,250.00

4. Pengawasan dan pembinaan terhadap Aparat Bea dan Cukai agar tidak terjadi

kebocoran Penerimaan Negara :

Pengawasan Pegawai Bea dan Cukai

Pembinaan Pegawai Bea dan Cukai

5. Langkah-langkah yang telah ditempuh untuk meningkatkan penerimaan bea

dan cukai di Provinsi Kaltim :

- Peningkatan pengawasan di Bidang Kepabeanan dan Cukai

- Peningkatan koordinasi dengan Institusi Fiskal lainnya

- Penelitian mendalam terhadap Pemberitahuan Pabean yang memiliki

kecenderungan salah dalam pemberitahuan Nilai Pabean dan/atau Tarif

- Optimalisasi penagihan baik piutang lancar maupun piutang macet.

- Pembentukan Tim Optimalisasi Penerimaan Kanwil DJBC Kalbagtim

- Pemberian Pelatihan-pelatihan/diklat kepada Pegawai

Page 41: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

6. Proyeksi Penerimaan bea dan cukai:

- Rencana Pembanguan Kilang Minyak di Balikpapan dan Bontang, dapat

menjadi potensi penerimaan Negara dari sektor Bea Masuk melalui

importasi barang-barang untuk keperluan pembangunan Kilang Minyak

tersebut.

- Adanya Pelabuhan Logistik Berikat dapat mendorong pergerakan

ekonomi dan akan menambah potensi penerimaan Negara.

- Penerimaan Bea dan Cukai pada Tahun 2016 diproyeksikan tidak jauh

berbeda dengan jumlah penerimaan yang dicapai pada tahun-tahun

sebelumnya, khususnya capaian pada Tahun 2015..

7. Pelaksanaan reformasi birokrasi dan revolusi mental di lingkungan

Kementerian Keuangan provinsi Kalimantan Timur :

- Terwujudnya pelayanan yang cepat, efisien, responsif & transparan.

- Tercapainya pengawasan yang efektif, tercermin dari keakuratan NHI

yang diterbitkan.

- Tercapainya kantor pelayanan yang bebas KKN dan didukung oleh SDM

yang profesional dan berintegritas tinggi, salah satunya melalui kegiatan

Evaluasi Kantor.

- Terwujudnya pelayanan perizinan, fasilitas dan keberatan satu atap

- Terciptanya hubungan kemitraan dengan pengguna jasa melalui kegiatan

coffee morning dan customs award pada Kantor Pelayanan.

- Terwujudnya penerapan teknologi informasi secara optimal untuk

mendukung pelayanan dan pengawasan melalui otomasi sistem layanan.

- Terwujudnya organisasi yang efektif dan efisien dengan telah

dibentuknya kantor modern di seluruh wilayah Kalimantan Timur.

8. Indikator yang menunjukkan keberhasilan reformasi birokrasi dan revolusi

mental di lingkungan Kementerian Keuangan Provinsi Kalimantan Timur :

- Hasil Survei Kepuasan Pengguna Jasa yang diberikan target 3,9 (skala 5)

dan memperoleh nilai 3,99 dengan kriteria penilaian Puas pada tahun

2014. Sedangkan pada tahun 2015 hasilnya meningkat dengan

memperoleh nilai 4,14 yang masuk dalam kriteria penilaian Puas.

Page 42: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

- Menurunnya angka pelanggaran disiplin serta pemberian hukuman dan

penghargaan kepada pegawai di lingkungan Kantor Wilayah DJBC

Kalimantan Bagian Timur.

f. DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA KANTOR WILAYAH

KALIMANTAN TIMUR

1. Penyerapan anggaran APBN Kanwil Kementerian Keuangan selama 3 (tiga)

Tahun terakhir:

Penyerapan Anggaran di Wilayah di Kanwil DJKN Kalimantan Timur

Penyerapan Anggaran pada Kanwil DJKN Kalimantan Timur (Kanwil Selaku Satker)

2. Rincian Alokasi Anggaran Kanwil DJKN Kalimantan Timur

(dalam ribuan)

.

Faktor-faktor yang memperlancar dalam proses penyerapan anggaran:

- Pengelolaan Anggaran, sepenuhnya menjadi kewenangan

Pengguna/Kuasa Pengguna Anggaran dan dalam hal diperlukan revisi

Page 43: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

guna optimalisasi penyerapan anggaran dapat dilaksanakan oleh KPA

atau Kanwil DJPB.

- Perencanaan dan Penganggaran disusun sesuai dengan kebutuhan

pelaksanaan tugas dan fungsi dengan target output yang jelas.

3. Nilai Kekayaan Negara dalam lingkup wilayah kerja Kantor Wilayah DJKN

Kalimantan Timur yang meliputi Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi

Kalimantan Utara seluruhnya sebesar Rp40.032.715.643.142,00 dengan

rincian:

Aset Lancar / Persediaan Rp. 722.160.652.773

Aset Tetap Rp. 39.018.985.971.146

Aset Lainnya Rp. 291.569.019.223

4. Nilai BMN hasil penilaian di wilayah Kanwil DJKN Kaltim sebagai berikut:

Untuk mendukung penyusunan neraca BMD di wilayah Provinsi

Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Utara, Kanwil DJKN Kaltim telah

menjalin kerjasama (MoU) penilaian BMD dengan beberapa Pemda antara

lain : Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemkot Balikpapan, Pemkot

Samarinda, Pemkot Bontang, Pemkab Kutai Kartanegara, Pemkab Kutai Timur,

Pemkab Berau, Pemkot Tarakan, Pemkot Nunukan.

5. Adapun kendala/permasalahan dalam pengelolaan aset/kekayaan negara

antara lain :

- Masih terdapat SDM Satker K/L dan Pemda yang secara spesifik

belum menguasai pengelolaan aset, upaya sosialisasi dan koordinasi

serta diklat pegawai terus dilakukan.

- Kurangnya tingkat kepedulian pimpinan Satker K/L dan Pemda

terhadap penatausahaan BMN/D.

- Kondisi geografis yang luas sehingga tidak mudah untuk melakukan

koordinasi dalam Pengelolaan dan Penilaian BMN/D secara cepat.

- Dukungan tekhnologi informasi pada stakeholder dalam pengelolaan

BMN/D yang belum memadai.

Page 44: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

6. Pelaksanaan reformasi birokrasi dan revolusi mental di lingkungan Kanwil

DJKN Kalimantan Timur: - Adanya penerapan kontrak kinerja kepada seluruh Pejabat/Pegawai

yang merupakan target yang harus dicapai dan dibebankan kepada

Pejabat/ Pegawai setiap tahun;

- Adanya penerapan budaya kerja yaitu: (1) Informasi setiap hari, (2)

Dua menit sebelum jadwal, (3) Tiga salam setiap hari, (4) Rencanakan,

kerjakan, monitoring dan tindak lanjut, dan (5) Ringkas, rapi, resik,

rawat, rajin;

- Adanya penerapan manajemen risiko yang bertujuan untuk memitigasi

kemungkinan terburuk di dalam pelaksanaan tusi Kantor;

- Adanya pemanfaatan teknologi informasi, seperti penggunaan aplikasi

SIMAK, SIMAN, SIMANTAP, SIBANKUM, SIMPLe, E_Auction, Elang, SIP

(Sistem Informasi Penilaian), Siprita

- Adanya transparansi pengelolaan pelayanan publik, seperti customer

service, helpdesk yang memberikan keterbukaan informasi kepada

stakeholder

- Adanya fungsi pengawasan yang diimplementasikan dalam

Pemantauan Pengendalian Intern (PPI) terhadap SOP Layanan

Unggulan dan fungsi pengawasan dari UKI.

7. Indikator-indikator yang menunjukkan keberhasilan reformasi birokrasi dan

revolusi mental di lingkungan Kanwil DJKN Kalimantan Timur antara lain:

- Capaian kinerja yang di tetapkan dalam kontrak kinerja di lingkungan

Kanwil DJKN Kalimantan Timur 2 (dua) tahun terakhir untuk NKO

(Nilai Kinerja Organisasi) selalu di atas 100%

- Para Pejabat/Pegawai semakin giat, rajin, dan disiplin dalam setiap

melaksanakan tusinya

- Risiko-risiko dalam tusi selalu dapat dimitigasi

- Kelancaran dan kemudahan dalam mendukung pelaksanaan tusi dan

melayani stakeholder

- Indeks Kepuasan Pengguna Layanan (IKPL) terhadap stakeholder

setiap tahun meningkat

- Makin rendahnya pengaduan dari stakeholder.

Page 45: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

I. LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (LPEI)

1. Kinerja LPEI di wilayah Provinsi Kalimantan Timur selama 3 (tiga) tahun

terakhir serta proyeksi kinerja pada tahun 2016 :

Outstanding pembiayaan LPEI selama 3 tahun terakhir yaitu ; pada tahun

2013 sebesar Rp1,2 T, sedangkan pada tahun 2014 sebesar Rp3,2 T, dan

sebesar Rp3,7 T pada tahun 2015.

Rata-rata pertumbuhan outstanding pembiayaan per tahun sebesar 87%.

LPEI optimis bahwa pembiayaan ekspor di Kaltim pada tahun 2016 akan

kembali meningkat. Selain itu, kinerja LPEI optimis meningkat didukung

dengan beroperasinya Kantor Pemasaran LPEI di Balikpapan sejak

pertengahan tahun 2015.

2. Potensi sektor unggulan ekspor yang ada di Provinsi Kaltim selama 3 (tiga)

tahun terakhir :

Ekspor non migas Kaltim tahun 2015 sebesar USD11,9 M yang tersebar ke

sejumlah komoditi unggulan yaitu Produk Mineral (Share 86,10%), Produk

Industri Kimia (Share 5,70%) dan Kayu dan produk kayu (Share 3,63%).

Selama kurun waktu 3 tahun terakhir (2013-2015). Melihat potensi komoditas

lainnya, terdapat peluang bagi LPEI untuk memberikan fasilitas salah satunya

adalah produk industri kimia dan produk kayu.

3. Perkembangan kinerja yang dicapai dan permasalahan yang dihadapi oleh LPEI

dalam kurun waktu 3 tahun terakhir di Provinsi Kaltim:

a. Pembiayaan

Total outstanding di Kaltim mencapai Rp8,1 T selama 3 (tiga) tahun terakhir,

dengan sebanyak 23 debitur yang dibiayai oleh LPEI antara lain bergerak di

sektor pertambangan (batubara dan biji nikel), dan sektor pertanian

(perkebunan kelapa sawit).

b. Asuransi dan Penjaminan

Aktivitas Asuransi di Kaltim belum satupun tercatat selama 3 (tiga) tahun

terakhir, namun terdapat 1 (satu) perusahaan tertanggung Asuransi di

Kalimantan Utara. Sementara untuk aktivitas Penjaminan di Kaltim, terdapat

71 perusahaan terjamin dalam 3 (tiga) tahun terakhir (2013-2015). 71

Perusahaan terjamin di Kaltim tersebut bergerak dalam sektor ekonomi ,

Page 46: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

antara lain Pertambangan, Transportasi dan Konstruksi, dengan total

penerbitan sebanyak 345 sertifikat penjaminan.

c. Jasa konsultasi

Dalam 3 (tiga) tahun terakhir (2013-2015), LPEI bekerjasama dengan

Kementerian, Pemerintah Daerah dan Lembaga lainnya dalam melakukan

sosialisasi, pelatihan, penyaluran bantuan sarana dan alat produksi kepada

eksportir/pelaku usaha di Banjarmasin, Pontianak, dan Palangkaraya.

Secara umum, tantangan yang dihadapi LPEI selama beberapa tahun

terakhir dalam menyalurkan fasilitasnya lebih dipengaruhi oleh turunnya

harga komoditas global yang merupakan komoditas unggulan Kaltim.

4. Data pelaku usaha yang telah diberikan layanan pembiayaan ekspor dan jasa

konsultasi di Provinsi Kaltim dalam 3 (tiga) tahun terakhir:

Debitur LPEI di Kalimantan Timur Sektor ALFARA DELTA PERSADA, PT Pertambangan Batubara BARA JAYA UTAMA, PT Perindustrian BINTANG DELAPAN MINERAL, PT Pertambangan Biji Logam dan Nikel KOPERASI PERKEBUNAN AKAT BERAYAK Pertanian dan Tanaman Perkebunan KOPERASI SERBA USAHA BAYU KEO Pertanian dan Tanaman Perkebunan PENGELOLA LIMBAH KUTAI KARTANEGARA, PT Jasa-jasa Dunia Usaha PUTRA TANJUNG PURA, PT Pengangkutan RICOBANA ABADI Pertambangan Batubara APEXINDO PRATAMA DUTA TBK, PT Jasa-jasa Dunia Usaha ARKANANTA APTA PRATISTA, PT Pertambangan Batubara BERINGIN JAYA ABADI, PT Pertambangan Batubara ETAM BERSAMA LESTARI, PT Perkebunan Kelapa Sawit HAMPARAN PERKASA MANDIRI, PT Perkebunan Kelapa Sawit KEDAP SAYAAQ DUA, PT Perkebunan Kelapa Sawit MUARATOYU SUBUR LESTARI, PT Perkebunan Kelapa Sawit PAKARTI TIRTO AGUNG, PT Jasa Konstruksi PALARAN JASA UTAMA, PT Pertambangan Batubara SAKTI MAIT JAYA LANGIT, PT Perkebunan Kelapa Sawit SUBUR ABADI WANA AGUNG, PT Perkebunan Kelapa Sawit CAHAYA ANUGERAH PLANTATION, PT Perkebunan Kelapa Sawit MEGA ALAM SEJAHTERA, PT Industri Bahan Kimia MEGADAYA TANGGUH, PT Perindustrian SOE MAKMUR RESOURCES, PT Pertambangan Biji Logam

Jenis Kegiatan Lokasi

Sosialisasi Fasilitas Pembiayaan Ekspor Banjarmasin Workshop Peluang Ekspor Sawit dan Karet menjelang ASEAN Free Trade area 2015

Pontianak

Forum Peningkatan Daya Saing Sektor Konstruksi Pontianak dan Palangkaraya Bantuan Paket Pisau Sadap Karet untuk Petani Pontianak Sharing Knowledge Pembiayaan Sektor Perkapalan, Infrastruktur, Perkebunan dan Perikanan

Pontianak

Workshop Kebijakan Perniagaan dan Industri Palangkaraya

Page 47: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

5. Upaya-upaya yang dilakukan oleh LPEI untuk meningkatkan kemampuan

pelaku usaha:

- Penyediaan jasa konsultasi bagi eksportir baru (rintisan ekspor)

- Memberikan capacity building bagi supplier / plasma

- Penyediaan pembiayaan dalam bentuk program kemitraan

- Pengembangan Aspek Pemasaran

- Pameran dan Business Gathering

- Penyediaan Informasi Pasar

- Pengembangan Jaringan Kantor

J. PNM (PERMODALAN NASIONAL MADANI)

1. Potensi UMKM di wilayah Provinsi Kaltim selama 3 (tiga) tahun terakhir:

Sektor usaha yang dibiayai PNM di Kaltim selam tiga tahun terakhir masih

didominasi oleh sektor perdagangan yang mencapai 82%. Kajian Bank Indonesia

menunjukkan sektor ekonomi kredit UMKM didominasi sektor PHR

(Perdagangan, Hotel dan Restoran) berkontribusi sebesar Rp10,13 T atau 44,3%

dari total nilai kredit UMKM. Pada sektor pertanian khususnya pertanian,

perburuan dan kehutanan menunjukkan peningkatan 11,33% (yoy), hal ini

merupakan dampak dari ekspansi perkebunan kelapa sawit dan semakin

banyaknya pabrik CPO di Kaltim.

2. Kendala UMKM dan Solusi PNM Kalimantan Timur :

Berdasarkan kualitas pembiayaan ULaMM PNM, sektor industri pengolahan

merupakan sektor yang tingkat kesehatannya tidak lebih baik dari sektor lain

untuk pembiayaan UlaMM PNM di Kaltim. Terdapat juga beberapa pembiayaan

ke sektor ekonomi lainnya seperti sektor pertanian, peternakan, kehutanan,

perikanan yang cukup baik kualitas pembiayaannya dan didukung oleh sumber

daya alam yang dimiliki di Provinsi Kaltim. Pembiayaan ke sektor tersebut akan

dapat memenuhi komitmen pembiayaan sektor-sektor ketahanan pangan.

Untuk mengatasi persoalan tersebut , terdapat beberapa solusi yang bisa

diberikan diantaranya PNM melaksanakan Program Pengembangan Kapasitas

Usaha dengan pembinaan dan pendampingan kepada nasabah melalui pelatihan

Hard Skill maupun Soft Skill, pameran produk, studi banding, dan pembentukan

klasterisasi sektoral dan teritorial.

Page 48: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

3. Potensi UMKM Pendukung Ketahanan Pangan di Provinsi Kaltim:

Potensi sub-sektor pertanian di Provinsi Kaltim terutama pada 6 sektor yaitu

kelapa sawit, kakao, karet, kelapa, kopi, dan lada. Produksi pada tahun 2014

mencapai 9,7 ton yang terdiri dari usaha besar dan usaha rakyat. Sedangkan

potensi sub-sektor perikanan pada tahun 2014 mencapai setara Rp5,2 T.

4. Rencana Pengembangan Pemberdayaan 5 (Lima) Tahun ke Depan:

a. Rencana Pemberdayaan UMK

Meningkatakan Jangkauan UMK Non-Bankable dengan Penyaluran

Pembiayaan dan meningkatkan jangkauan jumlah nasabah. Rata-rata

pembiayaan UlaMM berkisar Rp50 juta s/d 60 juta.

b. Rencana Pengembangan Program PKU

Meningkatkan Program Pembinaan dan Pelatihan UMK dengan Program

Klasterisasi dan Pelatihan UMK.

Program Klasterisasi 2015 2016 2017 2018 2019

Penambahan Klaster 45 90 150 225 315

Pelatihan UMK 2015 2016 2017 2018 2019

Pelatihan (orang) 50.000 79.000 118.000 168.000 230.000

c. Rencana Pengembangan Jaringan UlaMM PNM

Rencana Pengembangan Jaringan UlaMM PNM dengan Penambahan Unit

Layanan dan Peningkatan Jangkauan Kecamatan (Penguatan Infrastruktur).

Uraian 2015 2016 2017 2018 2019

Penambahan Unit Layanan 608 975 1200 1200 1200

Uraian 2015 2016 2017 2018 2019

Jangkauan Layanan (Kecamatan) 2931 3873 4435 4479 4524

5. Pemberdayaan UMK Melalui Program Pengembangan Kapasitas Usaha :

Meningkatkan kapasitas usaha UMK, menyediakan modal untuk

pengembangan usaha UMK. Manfaat yang diperoleh diantaranya penyerapan

tenaga kerja, peningkatan nilai tambah, serta peningkatan data saing.

K. PERUM JAMKRINDO

1. Kinerja operasional dan kinerja keuangan selama 3 (tiga) tahun terakhir serta

proyeksi kinerja keuangan pada Tahun 2016 (konvensional maupun syariah):

(*) dalam Milyar Rupiah

Tahun Pokok Kredit (*) IJP (*) Klaim (*) NPG Rasio Klaim a b c d e = d/b f = d/c

Page 49: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

Konvensional 2013 41.389 1.463 921 2,23% 62,95% 2014 38.627 1.565 985 2,55% 62,94% 2015 63.826 1.472 902 1,41% 61,28%

PROYEKSI 2016 113.000 1.959 1.203 1,06% 61,41% Syariah

2013 3.894 138 42 1,08% 30,46% 2014 2.156 121 36 1,67% 29,68% 2015 1.693 91 20 1,18% 21,98%

PROYEKSI 2016 9.500 111 42 0,44% 37,84%

Korporat 2013 45.283 1.601 963 2,13% 60,15% 2014 40.783 1.686 1.021 2,50% 60,55% 2015 65.519 1.563 922 1,41% 58,99%

PROYEKSI 2016 122.500 2.070 1.245 1,02% 60,14%

2. a. Besar penjaminan kredit di Provinsi Kaltim yang telah disalurkan kepada

Perbankan terutama dalam perlindungan kepada sektor UMKM dan untuk

Kredit Usaha Rakyat (KUR) selama 3 tahun terakhir :

*Dalam Jutaan Rupiah

Uraian

Tahun 2013 2014 2015

Volume* UMKMK Tenaga Kerja

Volume* UMKMK Tenaga Kerja

Volume* UMKMK Tenaga Kerja

Konvensional 409.060 11.832 18.273 316.893 9.730 12.278 105.100 4.026 4.954 Syariah 42.254 351 673 15.839 188 286 - - - Total 451.315 12.183 18.946 332.732 9.918 12.564 105.100 4.026 4.954

Kinerja Perum Jamkrindo KC Samarinda

*Dalam Jutaan Rupiah

POLA PENJAMINAN

BANK

Tahun 2013 2014 2015

Volume* UMKMK Tenaga Kerja

Volume* UMKMK Tenaga Kerja

Volume* UMKMK Tenaga Kerja

Konvensional

BRI 231.231 10.476 15.458 228.353 9.324 11.46 78.495 3.770 4.593 MANDIRI 62.106 161 942 48.714 115 307 10.545 170 170 BNI 28.002 141 176 23.445 89 89 16.060 86 191 BTN 4.115 23 67 2.217 16 49 - - - BPD KALTIM

83.606 1.031 1.630 14.165 186 367 - - -

SUB TOTAL

409.060 11.832 18.273 316.893 9.730 12.278 105.100 4.026 4.954

Syariah

BNI SYARIAH

1.582 9 9 250 1 1 - - -

BTN SYARIAH

9.005 43 72 5.211 36 44 - - -

BSM 23.435 200 474 9.545 144 221 - - - BPD KALTIM SYARIAH

8.232 99 118 833 7 20 - - -

SUB TOTAL

42.254 351 673 15.839 188 286 - - -

Total 451.315 12.183 18.946 332.732 9.918 12.564 105.100 4.026 4.954

b. Permasalahan yang dihadapi (baik konvensional maupun syariah) :

- Masyarakat masih beranggapan bahwa kredit program merupakan dana

hibah dari Pemerintah.

Page 50: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

- Keterbatasan pengalaman UMKM dalam menjalankan usahanya dan

keterbatasan kemampuan manajemen.

3. Jumlah dan persentase Non Performing Guarantee (NPG) Perum. Jamkrindo di

Wilayah Provinsi Kalimantan Timur (konvensional maupun syariah):

Nilai NPG yang tinggi pada tahun 2015 disebabkan karena merupakan masa

transisi dari KUR lama kepada KUR baru sehingga plafond yang disalurkan tidak

sebesar tahun sebelumnya, sedangkan nilai klaim yang dibayar merupakan

komitmen atas penjaminan kredit KUR di tahun sebelumnya.

Dalam Jutaan Rupiah

JENIS

2013 2014 2015 VOLUME (Rp)

Beban Klaim (Rp)

NPG (%)

VOLUME (Rp)

Beban Klaim (Rp)

NPG (%)

VOLUME (Rp)

Beban Klaim (Rp)

NPG (%)

Konvensional 409.060 22.498 5,50% 316.894 23.033 7,27% 105.100 19.751 18,79% Syariah 42.254 7.283 17,24% 15.838 11.221 70,85% - 436 - Total 451.314 29.781 6,60% 332.732 34.254 10,29% 105.100 20.187 19,21%

L. PT. ASKRINDO

1. Kinerja Keuangan PT. ASKRINDO Kantor Cabang Samarinda, Balikpapan dan

Tarakan 3 (Tiga) Tahun Terakhir:

Kantor Cabang Samarinda Rp Juta

KETERANGAN 2014 2015 S/D FEBRUARI 2016

SMD Pendapatan Underwritting: -Premi Asuransi Kredit -Premi Suretyship & Askredag -Premi Asuransi Umum - Premi Kupedes - Premi Reasuransi – Incoming - Premi & Jasa YTMP - Premi & Jasa YBMP - Pendapatan Underwritting Lain TOTAL PENDAPATAN UNDERWRITTING Beban Underwritting : - Klaim - Recoveries Netto - EKRS Thn Berjalan - EKRS Thn Lalu

Jumlah Beban Klaim - Beban Premi Reasuransi – Outgoing

- Beban Komisi Netto - Beban Underwritting Lain

TOTAL BEBAN UNDERWRITTING

TOTAL HASIL UNDERWRITTING Hasil Investasi BEBAN USAHA - Biaya Pemasaran - Biaya Umum - Biaya Administrasi - Penyusutan dan Amortisasi

Jumlah Beban Usaha LABA USAHA

11.355

1.724 6 -

4.694 (6.456)

43 11.367

6.067 (313) 5.094

(2.953) 7.895 1.310

525 82

9.811 1.555

-

135 1.098

628 56

1.916 (361)

16.264

3.286 2

1.279 -

6.465 (9.192)

65 18.170

11.654 (1.623)

75 (5.094)

5.012 2.982

933 163

9091 9079

-

216 1.250

584 101

2.151 6.928

3.258

413 55

6 -

1.774 (1.870)

5 3.640

1.003 (399)

52 (75) 582 389 (38)

24 956

2.684 -

73 239

81 19

412 2.271

Page 51: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

HASIL (BEBAN) LAINNYA - Hasil Lain-lain - Beban Lain-lain

Jumlah Hasil (Beban) lainnya Laba/(Rugi) Sebelum Pajak

21 (6) 14

(347)

9

(9) (1)

(6.928)

1

(1) (0)

(2.271)

Kantor Cabang Balikpapan

Rp Juta

KETERANGAN 2014 2015 S/D FEBRUARI 2016

BPN Pendapatan Underwritting: -Premi Asuransi Kredit -Premi Suretyship & Askredag -Premi Asuransi Umum - Premi Kupedes -Premi Reasuransi – Incoming - Premi & Jasa YTMP - Premi & Jasa YBMP - Pendapatan Underwritting Lain TOTAL PENDAPATAN UNDERWRITTING Beban Underwritting : - Klaim - Recoveries Netto - EKRS Thn Berjalan - EKRS Thn Lalu

Jumlah Beban Klaim - Beban Premi Reasuransi – Outgoing

- Beban Komisi Netto - Beban Underwritting Lain

TOTAL BEBAN UNDERWRITTING

TOTAL HASIL UNDERWRITTING Hasil Investasi BEBAN USAHA - Biaya Pemasaran - Biaya Umum - Biaya Administrasi - Penyusutan dan Amortisasi

Jumlah Beban Usaha LABA USAHA

HASIL (BEBAN) LAINNYA: - Hasil Lain-lain - Beban Lain-lain

Jumlah Hasil (Beban) lainnya Laba/(Rugi) Sebelum Pajak

22.561

4.071 129

-

10.771 (11.493)

1.395 27.353

21.317 (4.673) 19.682

(20.135) 16.191

1.669 1,291

359 19.511 7.842

-

275 1.414

639 79

2.407 5.436

25 (9)

16

(5.452)

20.670

2.407 702

1.667 -

11.480 (11.080)

106 25.950

13.437 (4.147) 19.837

(19.673) 9.454 4.427

762 447

15.090 10.860

-

419 1.417

643 54

2.532 8.328

8 (6)

2

(8.330)

3.891

367 392

11 -

3.901 (2.149)

5 6.418

5.642 (1.194) 19.682

(19.682) 4.449 1.044

104 71

5.667 751

-

95 268

92 16

470 280

1 (22) (21)

(259)

Kantor Cabang Tarakan

Rp Juta

KETERANGAN 2015 S/D FEBRUARI 2016

TRKN Pendapatan Underwritting: -Premi Asuransi Kredit -Premi Suretyship & Askredag -Premi Asuransi Umum - Premi Kupedes -Premi Reasuransi – Incoming - Premi & Jasa YTMP - Premi & Jasa YBMP - Pendapatan Underwritting Lain TOTAL PENDAPATAN UNDERWRITTING Beban Underwritting : - Klaim - Recoveries Netto - EKRS Thn Berjalan

7.884 1.670

- 389

- 51

(5.570) 53

4.476

- -

59

817 223

6 - -

974 (505)

5 1.520

- - -

Page 52: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

- EKRS Thn Lalu Jumlah Beban Klaim

- Beban Premi Reasuransi – Outgoing

- Beban Komisi Netto - Beban Underwritting Lain

TOTAL BEBAN UNDERWRITTING

TOTAL HASIL UNDERWRITTING Hasil Investasi BEBAN USAHA - Biaya Pemasaran - Biaya Umum - Biaya Administrasi - Penyusutan dan Amortisasi

Jumlah Beban Usaha LABA USAHA

HASIL (BEBAN) LAINNYA: - Hasil Lain-lain - Beban Lain-lain

Jumlah Hasil (Beban) lainnya Laba/(Rugi) Sebelum Pajak

- 59

1.271 913 114

2.358 2.118

-

168 706 408

24 1.305

813

37 (3)

34

(5.452)

(60) (60)

42 286

1 268

1.252 -

16 126

54 5

202 1050

7

(0) (7)

(1.057)

2. Perkembangan Kinerja Penjaminan KUR Provinsi Kalimantan Timur 3 Tahun

Terakhir (1 Januari 2013 s/d 29 Februari 2016):

Tahun

Realisasi Penjaminan Tuntutan

Klaim

Penyelesaian Klaim Recoveries

Saldo Hak Subrogasi

NPG Jumlah UMKMK

Plafon KUR

Nilai Penjaminan

Klaim Disetujui

Klaim Ditolak

(Unit) (Rp) (Rp Juta) (Rp Juta) (Rp Juta) (Rp Juta) (Rp Juta) (Rp Juta) (5%) 2013 24.041 581.502,9 415.487,3 13.738,9 12.172,5 10,9 2.115,1 10.057,4 2,9% 2014 20.325 416.415,2 300.938,1 24.468,2 20.328,9 2.924,7 3.904,8 16.424,1 6,8% 2015 9.694 273.483,3 191.707,7 19.736,9 16.980,5 544,5 4.033,5 12.947,0 8,9% 2016 7.265 222.950,0 156.065,0 1,171,3 979,0 4,9 409,9 569,5 0,6%

TOTAL 61.325 1.494.351,3 1.064.198,1 59.115,4 50.460,9 3.484,9 10.462,9 39.998,0 4,7%

3. a. Jumlah dan persentase Non Performing Guarantee (NPG) PT.Askrindo di

Wilayah Provinsi Kaltim (konvensional maupun syariah) :

Non Performing Guarantee (NPG) Kredit Usaha Rakyat PT.Askrindo di

Wilayah Provinsi Kaltim terakhir seluruh Bank Pelaksana Penyalur KUR

(2013 sd 29 Februari 2016) sebesar 4,7%. Yang tertinggi BTN 3 tahun (2013

sd 29 Februari 2016) terakhir sebesar 31,7%.

PERFOMANCE BANK BTN Jumlah UMKMK (Unit) 47 Plafond (Rp Juta) 6.093,4 Nilai Penjaminan (Rp Juta) 4.346,3 Tuntutan Klaim (Rp Juta) 1.592,6 Klaim Disetujui (Rp Juta) 1.378,8 NPG % 31,7%

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat NPG, antara lain:

- Kesiapan Nasabah Calon Debitur KUR

- Sektor Usaha Yang Dimasuki

- Pendampingan Dan Pembinaan Teknis

- Kesiapan Bank Pelaksana Penyalur KUR

Page 53: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

- Sosialisasi Program KUR

c. Upaya-upaya untuk menekan Tingkat Non Performing Guarantee (NPG) :

- KUR yang telah memasukkan NPL akan segera dikomunikasikan

dengan pihak Bank Pelaksana KUR agar dilakukan restrukturisasi dan

klaim yang merupakan upaya terakhir dalam penyelesaian KUR.

- Sosialisasi ketentuan dan persyaratan program KUR baik kepada pihak

Bank Pelaksana KUR maupun instansi-instansi atau Dinas terkait

pembina UMKMK.

- Melakukan verifikasi secara cermat atas berkas dan data-data

permohonan penerbitan Sertifikat Penjaminan program KUR.

- Melakukan pengawasan pelaksanaan KUR, baik secara administratif

maupun secara langsung di lapangan.

8. Upaya pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat yang dilakukan oleh PT.

Askrindo :

PT. Askrindo melibatkan pihak lain (Pemprov/Pemkot/Pemkab dan Bank

Pelaksana penyaluran KUR) dalam melakukan pembinaan dan pelatihan. Hal ini

dilakukan untuk menjaga Moral Hazard masyarakat yang selama ini

beranggapan bahwa kredit yang sudah dijamin tidak perlu dikembalikan

sehingga menimbulkan kredit macet.

M. PERBANKAN KALIMANTAN TIMUR

1. Bank Mandiri

a. Kinerja Keuangan Bank Mandiri di Provinsi Kaltim selama 3 (tiga) tahun

terakhir dan proyeksinya:

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Bank Mandiri Provinsi Kalimantan Timur telah berhasil meningkatkan

DPK menjadi Rp17,8 T sampai bulan Desember 2015 atau tumbuh sebesar

Rp132 M (0,7%) YoY,

Area 2013 2014 2015

2013 % Yoy 2014 % Yoy 2015 % Yoy Kaltim Tabungan Giro Deposito Total

9.283.082 3.304.524 4.069.237

16.656.843

13,9% 24,9% -4,1%

10,7%

1.134.524 657.961

(176.023) 1.616.463

9.315.351 3.164.870 5.193.263

17.673.484

0,3% -4,2%

27,6% 6,1%

32.270 (139.654) 1.124.025

1.016.641

9.424.049 3.471.136 4.910.838 17.806.023

1,2% 9,7%

-5,4% 0,7%

108.698 306.266

(282.425) 132.539

Page 54: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

Penyaluran Kredit Rp. Juta

Area 2013 2014 2015

2013 % Yoy 2014 % Yoy 2015 % Yoy Kaltim Baki

Debet 10,101,337 42,6% 3,017,331 11,559,960 14,4% 1,458,624 12,165,508 5,2% 606,547

Kredit di Bank Mandiri Provinsi Kaltim mengalami peningkatan sampai

bulan Desember 2015 menjadi Rp12,1 T atau tumbuh sebesar Rp606 M

(5,25) Yoy.

Pertumbuhan Asset

Asset Bank Mandiri Provinsi Kaltim telah berhasil mengalami

peningkatan menjadi Rp20,2 T atau tumbuh sebesar Rp2,3 T pada Desember

2015.

Rp. Juta

Provinsi 2013 2014 2015 Growth Des’13 s.d Des’15

Nom % Kalimantan Timur 17.912.756 21.275.255 20.283.801 2.371.044 13,24%

d. Realisasi dan perkembangan penyaluran KUR oleh Bank Mandiri di Provinsi

Kaltim dalam 3 (tiga) tahun terakhir:

Target dan realisasi penyaluran KUR menurut sektor usaha :

- Secara akumulasi penyaluran KUR Provinsi Kalimantan Timur (2013-

29 Februari 2016) telah mencapai Rp1,283.04 M kepada 14.926

debitur.

- Tingkat NPL KUR Provinsi Kaltim sebesar 1.38%.

- Penyaluran KUR didominasi oleh sektor pertanian sebesar 57.55%

diikuti oleh sektor perdagangan sebesar 33.85% serta sektor jasa

dunia usaha sebesar 2.74%.

Realisasi penyaluran KUR menurut pengelompokan besaran kredit:

- Penyaluran KUR di Provinsi Kaltim (2013-29 Februari 2016)

berdasarkan besaran kredit (Rp. M)

SEGMEN LIMIT BAKI DEBET (Rp) Jumlah Debitur TOTAL LINKAGE TOTAL

s.d. Rp. 25 Juta 132,30 0,04 8.211 > Rp. 25 Juta 1.150,74 412,48 6.715

TOTAL 1.283,04 412,52 14.926

Realisasi penyaluran KUR menurut karakteristik nasabah KUR

- Penyaluran KUR di Provinsi Kalimantan Timur(2013-29Februari

2016) berdasarkan pola penyaluran (Rp.M)

Page 55: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

SEGMEN LIMIT

(Rp. Milyar) BAKI DEBET (Rp. Milyar)

Jumlah Debitur

Individual 567,56 132,39 9.492 Linkage-Channeling 715,48 412,52 5.434

TOTAL 1.283,04 544,91 14.926

Non Performing Loan (NPL) KUR

NPL di Provinsi Kalimantan Timur (2013-29 Februari 2016)

Tingkat suku bunga KUR menurut sektor usaha diatur sebagai berikut:

- Untuk KUR Mikro : maksimal 9% efektif per tahun

- Untuk KUR Retail : maksimal 9% efektif per tahun

- Untuk KUR TKI : maksimal 9% efektif per tahun

Perbandingan jumlah debitur KUR dengan Kredit UMKM sejenis (Rp.M).

Provinsi Feb-2015 Feb-2016 % kenaikan Kaltim UMKM 19,640 21,879 11% KUR 13,223 14,926 13%

Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan penyaluran KUR :

- Banyaknya calon debitur “baru akan berusaha”, padahal pengusaha

yang baru akan berusaha;

- Masih terdapat persepsi di masyarakat bahwa KUR adalah hibah dari

Pemerintah sehingga tidak perlu dikembalikan pinjamannya;

- Tidak semua calon debitur memiliki e-KTP dan NPWP

- Belum semua sektor usaha dapat diberikan KUR;

Kendala dan permasalahan yang dihadapi calon Nasabah penerima KUR:

- Kepemilikan e-KTP dan NPWP dalam pengajuan KUR

- Belum semua sektor usaha dapat diberikan KUR

e. Indikator yang dapat digunakan untuk menunjukkan produktifitas dan

peningkatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah :

SEKTOR EKONOMI 2013 2014 2015 2016 PERTANIAN 0,11% 0,31% 0.04% 0.02% PERDAGANGAN 5,27% 9,73% 6.76% 5.39% PERINDUSTRIAN 3,15% 29,67% 1.10% 0.90% JASA DUNIA USAHA 7,51% 5,36% 15.00% 2.95% JASA SOSIAL MASYARAKAT

0,55% 6,13% 0.54% 0.75%

PENGANGKUTAN - 2,60% 17.67% 18.66% PERTAMBANGAN 42,99% 44,41% - - LISTRIK, GAS DAN AIR - - - - KONSTRUKSI 13,11% 16,72% 48.55% 29.37% LAIN-LAIN - - - - TOTAL 1,54% 2,52% 1.64% 1.38%

Page 56: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

Sejak tahun 2011 KUR yang diberikan di Provinsi Kaltim meningkat 2

(dua) kali lipat pada bulan Februari 2016 menjadi Rp1,283.04 Milyar dan

jumlah UMKMK yang mendapatkan KUR meningkat 3 (tiga) kali lipat dari

semula hanya 5,777 orang di tahun 2011 menjadi 14.926 orang pada bulan

Februari 2016. Hal ini menunjukkan bahwa debitur KUR di Provinsi Kaltim

telah naik kelas atau bankable dan mampu mendapatkan kredit komersil

sebesar Rp518.54 Milyar untuk 8.588 debitur. Debitur KUR “naik kelas” di

Bank Mandiri terdiri dari 2 kategori, yaitu debitur KUR yang telah berhasil

meningkatkan nilai limitnya hingga diatas Rp500 juta dan berhasil

mengembangkan usahanya dengan lebih baiksehingga dapat melunasi

kewajibannya ataupun mengkonversi KUR menjadi kredit komersil.

f. Permasalahan yang dialami oleh Bank Mandiri Provinsi Kaltim saat ini:

Meningkatkan profil resiko untuk prningkatan kredit terhadap bisnis

Migas dan Batubara. Bank Mandiri Area Balikpapan akan berfokus pada

sektor bisnis perkebunan yang mendominasi sebesar 43,4%. Komoditas

utama dari sektor ini adalah kelapa sawit memiliki total luas lahan mencapai

1,2 juta Ha dengan jumlah produksi mencapai sekitar 13 juta ton selama

tahun 2015, mengalami pertumbuhan sebesar 34,4% (ctc).

g. Upaya yang dilakukan oleh Bank Mandiri Balikpapan antara lain:

Pada Sektor Konstruksi

Bank Mandiri mendukung seluruh aktivitas transaksi untuk seluruh

rekanan perusahaan yang tergabung dalam pengerjaan berbagai proyek

Pemerintah.

Sektor Komunikasi

Bank Mandiri mengerjakan project bersama salah satu perusahaan

Telekomunikasi terbesar di Indonesia untuk memfasilitasi pembelian

pulsa yang diperdagangkan, dengan membentuk rantai komunitas

tertentu yang menjalankan transaksi melalui sistem E-Channel Bank

Mandiri.

Sektor Pertanian

Bank Mandiri fokus mendukung seluruh nasabah yang bergerak dalam

industri sawit dengan bekerja sama sampai dengan rantai bisnis terkecil

dalam business Tree nasabah.

Page 57: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

Mengedepankan budaya kerja unggul dan disiplin disetiap lini yang

didasari cara kerja efektif dan efisien.

2. Bank Rakyat Indonesia (BRI)

a. Kinerja Keuangan Bank Rakyat Indonesia di Provinsi Kaltim selama 3 (tiga)

tahun terakhir dan proyeksinya:

Kinerja Keuangan BRI Provinsi Kaltim terus mengalami pertumbuhan

dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir.

Keterangan 2013 2014 2015 Febr-2016 Proyeksi Des-2016

Simpanan 12,649,446 13,266,931 14,207,692 12,822,088 15,147,517 Pinjaman 7,944,280 9,015,282 10,690,785 10,613,414 11,986,666 NPL 64,482 90,946 127,232 177,836 213,671 NPL % 0.81% 1.01% 1.19% 1,68% 1.78% Laba/Rugi 648,303 72,029 774,887 134,982 802,673

b. Komposisi Penghimpunan Dana Pihak Ketiga

Komposisi Dana Pihak Ketiga BRI Provinsi Kaltim didominasi oleh dana

murah (Giro dan Tabungan) sebesar 73%. Total nasabah yang dimiliki

sebanyak 1.411.771 nasabah.

Keterangan 2013 2014 2015 Febr-2016 Proyeksi Des-2016

Giro 1,828,049 1,642,163 2,482,085 1,269,031 2,680,401 Deposito 3,508,334 3,841,323 3,340,205 3,467,557 3,652,096 Tabungan 7,313,064 7,783,445 8,385,402 8,085,500 8,815,019 Total DPK 12,649,446 13,266,931 14,207,692 12,822,088 15,147,517

c. Perkembangan Asset Perusahaan

Pertumbuhan Asset BRI Provinsi Kaltim selama 3 (tiga) tahun terakhir

sebesar 3,95%. Keterangan 2013 2014 2015 Feb-16 Total Asset 13,914,391 14,593,624 15,083,145 13,048,235

d. Penyaluran Kredit

Kredit yang disalurkan berdasarkan segmen bisnis Provinsi Kaltim.

Jumlah debitur BRI Provinsi Kaltim sebanyak 134.888 debitur. Keterangan 2013 2014 2015 Feb-16 Mikro 1,849,392 2,225,347 2,688,105 2,851,828 Ritel 3,399,471 3,933,438 4,424,964 4,543,689 Menengah & Korporasi 2,695,418 2,856,496 3,577,716 3,217,897 TOTAL 7,944,280 9,015,282 10,690,785 10,613,414

e. Target dan Realisasi KUR menurut sektor usaha:

3 (Tiga) Besar Sektor Usaha yang dibiayaai KUP di Provinsi Kaltim adalah:

- Perdagangan sebesar 67.9%

- Pertanian sebesar 15.67%

- Industri Pengolahan sebesar 3.66%

Page 58: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

h. Realisasi Komposisi Penyeluran KUR Februari 2016 adalah:

- Rp15 – 25 juta sebesar 47.11 %

- Rp100 – Rp350 Juta sebesar 19.96%

- Rp350 – Rp500 Juta sebesar 16.49%

Karakteristik Nasabah KUR BRI di Provinsi Kaltim adalah Nasabah

Perorangan. NPL KUR BRI di Provinsi Kaltim pada Februari 2016 sebesar

1,46%. Tingkat suku bunga KUR BRI maksimum 9% per Tahun (efektif).

Perbandingan KUR BRI Provinsi Kaltim pada Februari 2016 sebesar 6,66%

dari total kredit keseluruhan.

i. Kendala dalam Penyaluran KUR

- Adanya ketentuan Pemerintah bahwa untuk peminjam diatas Rp50

juta harus mempunyai NPWP, sedangkan pada umumnya nasabah

yang bergerak di sektor informal dan pertanian biasanya belum

mempunyai NPWP.

- Banyak petani sawit yang membutuhkan pembiayaan KUR dalam

jangka waktu yang lebih panjang.

j. Permasalahan yang dihadapi oleh calon nasabah KUR :

- Untuk pengajuan KUR Ritel diatas Rp50 Juta banyak pengusaha kecil

yang belum memiliki NPWP.

k. Dampak KUR terhadap produktifitas perkembangan sektor UMKM di

Provinsi Kalimantan Timur :

- Sejak diluncurkan KUR, maka akses pembiayaan ke bank untuk

pelaku UMKM semakin terbuka lebar.

- Dengan semakin banyaknya akses dukungan modal bagi UMKM

melalui KUR, maka semakin banyak pelaku usaha UMKM yang

terbantu dalam menjalankan usahanya serta meningkatkan

kesejahteaan masyarakat.

l. Permasalahan Perbankan di Provinsi Kalimantan Timur :

- Penurunan harga komoditas (batubara, minyak bumi, kelapa sawit,

dan karet) di Provinsi Kaltim.

- Peningkatan NPL

- Banyaknya PHK Karyawan

- Luas wilayah Kaltim menyebabkan beberapa wilayah tertentu belum

terlayani operasional perbankan.

Page 59: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

m. Upaya-upaya yang telah dilakukan:

- Penyelamatan kredit bermasalah

- Secara konsisten memperluas jaringan kerja perbankan

3. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

a. Kinerja Keuangan Perbankan di Provinsi Kalimantan Timur selama kurun

waktu 3 (tiga) tahun terakhir:

Pinjaman BNI Provinsi Kalimantan Timur mengalami peningkatan setiap

tahunnya dimana growth tahun 2015 adalah 19,33% meningkat

dibandingkan pada tahun 2014 sebesar 17,23% sementara market

mengalami penurunan.

b. Realisasi penyaluran KUR menurut pengelompokan besaran kredit :

Penyaluran KUR di BNI didominasi pada besaran kredit Rp100 juta

sampai dengan Rp500 juta dengan jumlah debitur hingga bulan Februari

2016 sebanyak 494 debitur atau sebesar 66,12% dari total debitur.

Baki debet Februari 2016 sebesar Rp123.116 juta atau sebesar 91,99%

dari total baki debet.

c. Realisasi penyaluran KUR berdasarkan Kabupaten/Kota di Kaltim adalah

sebagai berikut:

NPL kredit KUR di Kaltim tahun 2015 sebesar Rp460 juta atau sebesar

0,43% dari total baki debet tahun 2015 sebesar Rp107.230 juta. Kualitas

kredit dinilai baik dan masih wajar. NPL pada bulan Februari 2016

mengalami perbaikan mejadi Rp417 juta dibanding tahun 2015 sebesar

Rp460 juta.

d. Tingkat suku bunga KUR di BNI tidak dibedakan atas sektor usaha

debitur :

- Tahun 2013 sampai 2014 tingkat suku bunga KUR sebesar 13,00%

- Tahun 2015 tingkat suku bunga KUR sebesar 12%

- Tahun 2016 tingkat suku bunga KUR sebesar 9%

e. Kendala-kendala yang dihadapi dalam penyaluran KUR:

- Banyaknya calon debitur yang baru memulai usaha kurang dari 6

bulan

- Calon debitur KUR umumnya sudah memiliki pinjaman di Bank

(diluar kredit konsumtif) sehingga jika ingin memiliki fasilitas KUR

harus melunasi pinjamnanya terlebih dahulu

Page 60: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

- Calon debitur KUR pada umumnya berloksi jauh dari Kantor

Operasional Bank

f. Kendala dan permasalahan yang dihadapi Nasabah KUR :

- Suku bunga KUR dinilai masih lebih tinggi dibanding dengan suku

bunga kredit program lainnya

- KUR hanya dapat diberikan kepada Debitur Baru dan bukan kepada

Debitur yang sedang atau masih menerima kredit/pembiayaan dari

Perbankan atau lembaga keuangan lainnya.

- Pembiayaan hanya dapat diberikan untuk satu jenis pemakaian

yaitu untuk Modal Kerja atau Kredit Investasi.

g. Program KUR di Kaltim telah memberikan dampak yang baik bagi

produktivitas dan perkembangan usaha mikro kecil dan menengah serta

kesejahteraan masyarakat. Nilai ekspor UMKM dari tahun 1997 sampai

dengan 2012 terus meningkat dengan jumlah yang cukup signifikan.

Tercatat pada tahun 2011 sebesar Rp187.441,58 miliar meningkat

menjadi Rp208.067 miliar pada tahun 2012 atau mengalami growth

sebesar 11%.

h. Permasalahan Perbankan di Provinsi Kaltim :

- Penurunan bisnis pertambangan mengakibatkan dunia usaha tidak

dapat melakukan ekspansi usahanya sehingga berpengaruh pada

pertumbuan pinjaman dan DPK Perbankan.

Upaya-upaya yang sudah dilakukan :

- Melakukan ekspansi bisnis pada pasar yang selektif untuk

pertumbuhan dengan fokus pada sektor-sektor yang menjadi

unggulan daerah, misalnya transportasi dan perdagangan.

Page 61: laporan tim kunjungan kerja komisi xi dpr ri reses masa persidangan ...

III. PENUTUP

Demikian Laporan Kunjungan Kerja Reses Masa Persidangan ke III Komisi XI

DPR RI ke Provinsi Kalimantan Timur. Kami mengharapkan berbagai data dan

informasi yang diperoleh didalam laporan ini dapat menjadi bahan

pertimbangan serta ditindaklanjuti dalam Rapat-rapat Komisi XI DPR RI.

Jakarta, Maret 2016

Tim Kunjungan Kerja Komisi XI DPR RI

Ketua

Ir. Marwan Cik Asan

A. 410