LAPORAN - dpr.go.id fileLaporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 4...

13
Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 1 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI RESES MASA SIDANG III TAHUN 2016-2017 KE PROVINSI SUMATERA BARAT TANGGAL 27 FEBRUARI-2 MARET 2017 KOMISI V DPR-RI JAKARTA, 2017

Transcript of LAPORAN - dpr.go.id fileLaporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 4...

Page 1: LAPORAN - dpr.go.id fileLaporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 4 butir f. mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 1

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI

RESES MASA SIDANG III TAHUN 2016-2017

KE PROVINSI SUMATERA BARAT

TANGGAL 27 FEBRUARI-2 MARET 2017

KOMISI V DPR-RI

JAKARTA, 2017

Page 2: LAPORAN - dpr.go.id fileLaporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 4 butir f. mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 2

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………… 3

I.1. Dasar Hukum ……………………………………………………………………………. 3

I.2. Maksud dan Tujuan ……………………….…………………………………………….. 3

I.3. Lokasi dan Waktu ……………………………………………………………………….. 4

I.4. Agenda ............................................................................................... .................... 4

II. HASIL PENINJAUAN KUNJUNGAN…………………………………………………………… 4

II.1. Temuan dan Permasalahan …….....………………………………………………… 4

II.2. Kesimpulan/Rekomendasi ………………………………………………….………… 5.

III. PENUTUP ………………………………………………………………………………………. .. 6

LAMPIRAN

L.1. Daftar Anggota Rombongan ……………………………………………………. 7

L.2. Daftar Mitra Pendamping ………………………………………………………… 7

L.3. Data-data Pendukung …………………………………………………………….. 9

Page 3: LAPORAN - dpr.go.id fileLaporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 4 butir f. mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 3

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI

RESES MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2016-2017

KE PROVINSI SUMATERA BARAT

TANGGAL 27 FEBRUARI – 2 MARET 2017

I. PENDAHULUAN

I.1. Dasar Hukum

1. Amandemen Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan Pertama Pasal 20, Perubahan

Kedua Pasal 20 A, perubahan Ketiga Pasal 23;

2. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

3. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

I.2. Maksud dan Tujuan

1. Untuk melaksanakan fungsi pengawasan secara spesifik melalui peninjauan secara langsung

terhadap kondisi infrastruktur dan transportasi di Provinsi Sumatera Barat antara lain Jalan

Nasional Padang Bypass Capacity Expansion Project, Infrastruktur Kawasan Wisata Mandeh,

Pembangunan Proyek Pengendali Banjir di Kota Padang, Stasiun Kereta Api Bandara

Internasional Minangkabau dan Progress Pengembangan Bandara Internasional Minangkabau

2. Untuk mengetahui dan menginventarisir permasalahan-permasalahan yang dihadapi

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan masyarakatnya, terkait rencana pembangunan

infrastruktur dan transportasi seperti disebutkan poin nomor satu.

Tujuan dilaksanakannya Kunjungan Kerja adalah dalam rangka melaksanakan Fungsi dan Tugas

Dewan sesuai dengan Pasal 58, ayat (3), Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1

Tahun 2014 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, yaitu:

butir a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, termasuk APBN,

serta peraturan pelaksanaannya yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya;

butir d. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.

Selanjutnya Tata Tertib DPR RI Pasal 59 ayat (3) juga menyatakan bahwa: “Dalam melaksanakan

tugas komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (3) dan tindak lanjut pengaduan

masyarakat, komisi dapat:

Page 4: LAPORAN - dpr.go.id fileLaporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 4 butir f. mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 4

butir f. mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan kerja

spesifik dalam masa sidang, yang hasilnya dilaporkan dalam rapat komisi untuk ditindaklanjuti.

I.3. Lokasi dan Waktu

1. Pelaksanaan Kunjungan diadakan pada tanggal 27 Februari-2 Maret 2017;

2. Lokasi kunjungan adalah Provinsi Sumatera Barat.

I.4. Agenda Kunjungan

1. Peninjauan Jalan Nasional Padang Bypass Capacity Expansion Project;

2. Peninjauan infrastruktur Kawasan Wisata Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan sebagai

Kawasan Strategis Nasional;

3. Peninjauan Proyek Pengendali banjir Kota Padang;

4. Peninjauan Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Minangkabau;

5. Peninjauan Proyek Pengembangan Bandara Internasional Minangkabau;

6. Pertemuan dengan Gubernur Provinsi Sumatera Barat dan jajarannya yang dihadiri mitra

Komisi V DPR RI;

7. Pertemuan dengan Pejabat Kementerian Perhubungan dan Pejabat Bandara Internasional

Minangkabau (BIM).

II. HASIL PERTEMUAN DAN PENINJAUAN LAPANGAN

II.1. Temuan dan Permasalahan

Beberapa temuan dan permasalahan yang diperoleh dari Kunjungan Kerja Reses Komisi V, dalam

rangka peninjauan sarana dan prasarana infrastruktur serta transportasi di Provinsi Sumatera

Barat antara lain;

1. Jalan Nasional Padang Bypass Capacity Expansion Project.

Peningkatan kapasitas jalan dari 2 lajur menjadi 4 lajur 2 arah Jalan Padang Bypass sedang

dilakukan dikarenakan pertumbuhan lalulintas kendaraan pribadi maupun kendaraan berat

antar kota yang dari dan menuju pelabuhan serta bandara mulai padat agar memaksimalkan

dan mengoptimalkan pengangkutan barang dan orang. Peniingkatan jumlah penduduk di

sekitar jalan Padang Bypass ikut berpengaruh terhadap naiknya tingkat kepadatan lalulintas

yang mana dapat dilihat pada saat pagi dan sore hari dimana terjadi kepadatan lalulintas

khususnya lokasi persimpangan sebidang yang ada. Pembangunan jalan Padang Bypass

Expansion Project menggunakan dana Loan sebesar IDR 436.006.233.313,17 (exluding VAT

10%) yang terdiri jalan 27 km dan 9 buah jembatan, terdiri dari :

Konstruksi Rigid Povement sepanajang 5 km (Segmen Simpang Gaung-Simpang Lubuk

Bergalung);

Konstruksi Flexible Povement sepanajang 22 km (Segmen Simpang Lubuk Begalung-

Duku Flyover).

Page 5: LAPORAN - dpr.go.id fileLaporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 4 butir f. mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 5

Temuan:

Beberapa ruas jalan masih dalam pengerjaan dan ada juga beberapa lahan yang

termasuk ruas jalan belum dilakukan penyelesaian sengketa yang menjadi tanggung

jawab pemerintah Provinsi Sumatra Barat;

Belum lengkapnya marka jalan dan lampu perlintasan di perempatan jalan dan perlunya

penegakan hukum terhadap kendaraan yang parkir di kedua sisi jalan.

2. Pembangunan Jalan akses di Kawasan Strategis Wisata Mandeh (Teluk Kabung-Sei.Pisang-

Sei.Nyalo-Mandeh-Carocok-Tarusan)

Jalur alternatif Taluak Kabung-Mandeh–Tarusan sepanjang 40+525km diharapkan dapat

mengantisipasi terjadinya kemacetan arus lalulintas di jalan Padang-Painan terutama pada hari

libur. Selain itu lokasi terletak sejajar pantai Samudera Hindia dan berada di lokasi tujuan

wisata sehingga jalur alternatif ini akan memberikan nilai lebih untuk menunjang

pengembangan kawasan pariwisata daerah tersebut. Nantinya dapat berimbas kepada

pengembangan pendapatan dan peningkatan perekonomian Provinsi Sumatera Barat

umumnya dan Kabupaten Pesisir Selatan khususnya.

Temuan:

Perbaikan menuju kawasan Mandeh belum bisa dilakukan dalam waktu dekat ini karena

belum ada penentuan pemenang kontraktor proyek karena adanya sanggahan, untuk itu

perlu dilakukan revisi regulasi mengenai sanggahan yang nantinya hanya bisa dilakukan

sekali saja;

Pembebasan lahan yang akan dilakukan oleh pemerintah kabupaten dan pemerintah

provinsi sebagian besar belum diselesaikan. Kementerian pekerjaan umum tidak dapat

memulai pembangunan dan pelebaran jalan karena adanya penolakan masyarakat

tersebut dikarenakan persoalan pembebasan lahan. Pada kunjungan presiden dikawasan

mandeh tahun 2015 menargetkan pembangunan jalan dikawasan mandeh akan selesai

dalam waktu 2 tahun, mengingata target dari presiden ini maka sebaiknya pihak-pihak

yang berperan memwujudkan pembangunan dan pelebaran akses jalan ke kawasan

wisata Mandeh perlu bekerja lebih cepat dan tanggap mengatasi hambatan-hambatan

yang sedang terjadi;

Adanya informasi dari BMKG bahwa kawasan Mandeh merupakan kawasan bencana

sehingga pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sebaiknya memperhatikan sarana

dan prasarana infrastruktur maupun antisipasinya;

Salah satu kelengkapan untuk antisipasi bencana tersebut perlunya dibangun pos SAR di

Kawasan Wiasta Mandeh.

3. Pembangunan sarana/ prasarana Pengendali Banjir dan Sedimen Kota Padang (Sungai

Batang Kuranji)

Sungai Batang Kuranji merupakan salah satu sungai di kawasan Kota Padang serta

merupakan salah satu DAS pada wilayah Sungai Indragiri-Akuaman dengan total luas DAS

202,7 km2 terdiri dari 5 sub daerah aliran sungai yaitu Sub DAS Batang Sungai Sapiah, Sub

DAS Batang Sungai Limau Manih, Sub DAS Batang Sungkai, Sub DAS Batang Bukik

Tindawan dan Sub DAS Padang Janiah. Batang Kuranji mengalir dari hulu Bukit Barisan

Page 6: LAPORAN - dpr.go.id fileLaporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 4 butir f. mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 6

dengan elevasi tertinggi+1.605 mdpl pada puncak Bukit Tinjau Laut dan bermuara ke Pantai

Padang.

Sungai Batang Kuranji merupakan sumber air untuk memenuhi kebutuhan irigasi dan sumber

bahan galian golongan C. Permasalahan utama segmen tengah yang teridentifikasi adalah

penurunan dasar sungai akibat penambangan galian C yang tidak terkendali, kecepatan aliran

yang tinggi ekspansif dan cenderung menggerus tebing serta pada segemen hilir dengan

permasalahan utama tanggul sungai yang rendah, tingkat sedimentasi yang tinggi

mengakibatkan pendangkalan sungai serta pencemaran yang menurunkan kualitas air.

Bencana Debris (non vulkanik) yang terjadi di Sungai Kuranji menimbulkan banjir bandang atau

galodo tahun 1988 dan tanggal 16 Maret 2008 pada aliran Batang Kuranji dan Batang Limau

Manih di Kelurahan Limau Manih Kecamatan Pauh. Dua kejadian bencana tersebut disusul

dengan bencana galodo lainnya pada tahun 2012 yang terjadi dua kali yaitu pada tanggal 24

Juli 2012 dan tanggal 12 September 2012.

Tujuan pembangunan sarana/prasarana pengendali banjir dan sedimen sungai Batang Kuranji

segmen tengah di kota Padang adalah untuk mengendalikan banjir bandang dan sedimentasi

pada sungai Batang Kuranji.

Manfaat pembangunan sarana/prasarana pengendali banjir dan sedimen sungai Batang

Kuranji segmen tengah di Kota Padang untuk mengamankan Aset Sumber Daya Air (SDA) dan

pengendalian banjir yang ada disepanjang sungai Batang Kuranji dan memberi rasa aman dari

ancaman bahaya banjir bandang pada masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai

Batang Kuranji.

Pembangunan Sarana/Prasarana pengendalai banjir dan sedimen sungai Batang Kuranji

segmen tengah di Kota Padang sedang tahap pembangunan dan dilaksanakan oleh Balai

Wilayah Sungai Sumatera V dengan biaya dari APBN 2015-2017 sebesar 238.449.000.000

termasuk PPN.

Data Teknis :

Panjang :2,2 km

Lokasi : Kecamatan Kuranji Kota Padang

Tipe Dam : Cek Dam

Lebar Cek Dam : 35-75 m

Jumlah bangunan : 5 buah (baru), 2 buah (rehab)

Lebar jalan : 5 m

Luas DAS : 202, 7km

Curah Hujan Rata : 3500-4000 mm/th

Panjang Sungai : 32,41 km (utama), 274,25 (utama+anak sungai)

Temuan :

Beberapa tahun belakangan ini masyarakat Kota Padang mulai membangun pemukiman di

kawasan hulu sungai batang kuranji karena seringnya terjadi banjir di hilir sungai batang kuranji

yaitu Kota Padang dan sekitarnya, dalam hal ini pemerintah daerah sebaiknya memperhatikan

fenomena ini karena perpindahan pemukiman di hulu sungai sungai batang kuranji akan

Page 7: LAPORAN - dpr.go.id fileLaporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 4 butir f. mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 7

memicu persoalan baru yaitu tingkat serapan air di hulu sungai batang kuranji akan berkurang

dan bisa menimbulkan banjir lebih besar lagi.

4. Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Minangkabau

PT Kereta Api (Persero) melalui Balai Teknik Perkeretaan Kelas II Sumatera Bagian Barat

telah membangun jalur kereta api baru sepanjang 4,2 km dari Stasiun Duku menuju Bandara

Internasional Minangkabau. Proyek ini menjadikan Bandar Udara Internasional Minangkabau

tercatat sebagai bandara kedua di Indonesia yang dapat diakses melalui jalur kereta api.

Uraian perencanaan kegiatan pengembangan stasiun dan pembangunan jalur rel kereta api di

Provinsi Sumatera Barat yaitu:

1. Penyusunan rencana jangka panjang dan pendek jaringan kereta api daerah operasi

Sumater Barat dengan renacana pembangunan jalan kereta api simpang Duku-BIM oleh

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tahun 2005;

2. Rencana pemantauan lingkungan hidup RPL pembangunan jalan kereta api Simpang

Duku-BIM oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat-Dinas Perhubungan dan Informasi

Provinsi Sumatera Barat tahun 2010;

3. DED pembangunan jalur kereta api dari stasiun Duku-stasiun BIM oleh satuan kerja

Kereta Api Sumatera Barat tahun 2010;

4. Studi fasilitas perpindahan moda di stasiun-staisun kereta api di Pulau Sumatera oleh LLA

Kereta Api tahun 2012.

Biaya pembangunan pengaktifan rel kereta api di Provinsi Sumatera Barat bersumber dari

APBN 2012-2016 dengan total sebesar Rp 126.101.000.000,- (seratus dua puluh enam milyar

seratus satu juta rupiah), yang terdiri proses perencanaan tahun 2005 s.d. 2010 dan

pembangunan konstruksi tahun 2012 s.d. 2016.

Saat ini pembangunan stasiun kereta api Bandara Internasional Minangkabau (BIM) telah

mencapai tahap penyelesaian dan sedangkan jalur rel kereta api dalam tahap penyelesaian.

Beberapa kelengkapan sarana dan prasarana kereta api yang sedang dan akan dikerjakan

yaitu:

1. Peningkatan jembatan/terowongan/gorong-gorong/Box Culvert/Underpass/Fly Over;

2. Peningkatan jalan rel/emplasemen;

3. Pembangunan komunikasi;

4. Peningkatan sitem persinyalan;

5. Pembangunan stasiun, bangunan operasional dan gudang balai teknik perkeretaapian

Sumbar.

Menurut Bapak Alex Indra Lukman anggota Komisi V DPR RI Dapil Sumatera Barat, bahwa

mulai tahun 2016 s.d. bulan Februari 2017 telah terjadi 16 kali kecelakaan di sepanjang

perlintasan rel kereta api di Sumatera Barat dengan korban jiwa yang meninggal dunia yaitu 9

orang. Rel kereta yang sekarang sedang diaktifkan kembali merupankan rel kereta

peningggalan di zaman belanda, yang pada saat pembangunannya dulu belum banyak

pemukiman di sisi kiri dan kanan rel kereta api, tetapi pada saat ini sudah banyak lahan

pemukiman di sisi kiri dan kanan rel kereta. Pak Alex Indra Lukman menyarankan kepada

pihak Kementerian Perhubungan, PT Kereta Api Indonesia, dan Pemerintah Provinsi Sumatera

Barat agar memperhatikan dan mencari solusi yang konkret di semua perlintasan kereta di

Page 8: LAPORAN - dpr.go.id fileLaporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 4 butir f. mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 8

Provinsi Sumatera Barat sehingga dapat mengurangi atau menekan jumlah kecelakaan dan

korban jiwa di perlintasan rel kereta api.

Temuan :

Dengan masih banyaknya kekurangan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur

untuk mengaktifkan jalur kereta api yang menghubungkan Kota Padang-BIM di Provinsi

Sumatera Barat, perlu adanya perencanaan pembangunan yang lebih matang lagi agar

pembangunan sarana dan prasarana yang sudah terbangun tidak sia-sia. Seluruh pihak

terkait yang terlibat pengaktifan dan pembangunan jalur rel kereta api yang

menghubungkan Kota Padang-BIM di Provinsi Sumatera Barat perlu bekerja keras agar

jalur kereta api yang menghubungkan Kota Padang-Bim di Provinsi Sumatera Barat dapat

berfungsi dalam waktu singkat.

Perlu adanya perhatian bagi pihak terkait pada fasilitas penyeberangan masyarakat di

perlintasan kereta api di seluruh Provinsi Sumatera Barat agar pengaktifan rel kereta api

tidak menimbulkan kecelakaan dan korban jiwa manusia.

5. Pengembangan Bandara Internasional Minangkabau (BIM)

Bandar Udara Internasional Minangkabau (kode IATA: PDG, kode ICAO: WIEE) atau biasa

disingkat BIM adalah bandar udara bertaraf internasional utama di provinsi Sumatera

Barat yang melayani penerbangan-penerbangan dari dan ke Kota Padang. Bandara ini

berjarak sekitar 24 km dari pusat Kota Padang dan terletak di wilayah Ketaping, Kecamatan

Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Bandar Udara Internasional Minangkabau mulai

dibangun pada tahun 2001, dan dioperasikan secara penuh pada 22 Juli 2005

menggantikan Bandar Udara Tabing. BIM merupakan bandara satu-satunya di dunia yang

memakai nama etnis.

a. Pembangunan

Bandar Udara Internasional Minangkabau dibangun sebagai pengganti Bandar Udara

Tabing yang sudah tidak lagi memenuhi persyaratan dari segi keselamatan penerbangan

setelah 34 tahun lamanya digunakan. Pembangunan bandara ini mulai dilakukan pada tahun

2001 dengan menghabiskan biaya sekitar 9,4 miliar Yen, dengan 10% di antaranya (sekitar

97,6 miliar Rupiah) merupakan pinjaman lunak dari Japan Bank International

Coorporation (JICB). Konstruksinya melibatkan kontraktor Shimizu dan Marubeni J.O.

dari Jepang, dan Adhi Karya dari Indonesia.Bandar Udara Internasional Minangkabau berdiri di

atas tanah seluas 4,27 km² dengan landasan pacu sepanjang 2.750 meter dengan lebar 45

meter. Penerbangan domestik dan internasional dilayani oleh terminal seluas 12.570 m² yang

berkapasitas sekitar 2,5 juta penumpang setiap tahunnya. Bandar udara ini adalah bandara

kedua di Indonesia setelah Soekarno-Hatta yang pembangunannya dilakukan dari awal.

Rencana induk pembangunan bandara ini dilakukan dalam tiga tahap, tahap keduanya dimulai

pada tahun 2010. Setelah semua tahap selesai pengerjaannya, panjang landasan bandara ini

akan diperpanjang menjadi 3.600 meter, yang juga dilengkapi denganlandasan

penghubung (taxiway) paralel di sepanjang landasan.

Page 9: LAPORAN - dpr.go.id fileLaporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 4 butir f. mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 9

B. Akses

Bandar Udara Internasional Minangkabau dapat diakses baik menggunakan kendaraan

pribadi, maupun kendaraan umum sepertibus dan taksi yang beroperasi setiap hari dari Kota

Padang dan kota-kota lain di sekitarnya. Selain itu adapula bus Damri yang melayani rute

BIM—Pasar Raya dan bus Tranex Mandiri rute BIM—Lubuk Begalung. Selama tahun 2011,

jumlah penumpang di bandara ini telah mencapai 1,3 juta, dua kali lipat lebih dari yang

ditargetkan pada tahun 2010 yaitu 622.000 penumpang. Sejalan dengan perkembangan

bandara, pemerintah daerah telah membangun jalan layang di perempatan jalan masuk

menuju bandara, yang disusul dengan pelebaran ruas jalan Tabing—Duku sepanjang 10 km

yang merupakan bagian dari ruas jalan Padang—Bukittinggi. Di sisi lain, PT (Persero) Kereta

Api berencana menambah jalur kereta api baru sepanjang 4,2 km dari Stasiun Simpang Haru,

Padang menuju Bandara Internasional Minangkabau. Untuk itu, satu set railbus atau kereta api

jalur pendek telah didatangkan untuk melayani rute ini. Railbus buatan PT Industri Kereta Api

(Inka) Madiun dengan kapasitas 150 penumpang tersebut sampai di Stasiun Simpang Haru

pada 31 Desember 2012 dan diangkut melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada 9

Desember 2012 menuju Pelabuhan Teluk Bayur, Padang. Namun, karena belum rampungnya

infrastruktur, railbus ini untuk sementara akan dioperasikan sebagai angkutan wisata dari

Padang menuju Stasiun Pariaman sampai pembangunan rel baru menuju Bandara

Internasional Minangkabau selesai dibangun.

C. Pengembangan

PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II melakukan pengembangan di Bandara Internasional

Minangkabau, Padang, dengan memperluas bangunan terminal penumpang,

memperpanjang runway, dan mengintegrasikan bandara dengan stasiun kereta. Head of

Corporate Secretary & Legal AP II Agus Haryadi mengatakan, pada tahap I bangunan terminal

penumpang diperluas menjadi 36.789 meter persegi sehingga dapat menampung pergerakan

sebanyak 3,7 juta penumpang per tahun. Kemudian pada tahap II akan dikembangkan menjadi

49.124 meter persegi guna menampung 5,9 juta penumpang per tahun. Seiring dengan

perluasan terminal penumpang, jumlah konter check-in akan bertambah menjadi total 32

konter dengan 5 conveyor belt pengambilan bagasi. Konsep di dalam terminal juga akan

diubah dengan memasukkan seluruh fasilitas pelayanan seperti toilet, musholla, nursery room,

kids zone, dan area komersil ke dalam ruang tunggu keberangkatan sehingga menciptakan

ruang lebih luas bagi penumpang pesawat.

Adapun pengembangan terminal di Bandara Internasional Minangkabau memiliki desain

modern dengan mengedepankan karakter dan kearifan lokal Sumatra Barat.

Sementara itu, pengembangan di sisi udara menyentuh pengembangan runway dari saat ini

berukuran 2.750 x 45 meter persegi menjadi 3.000 x 45 meter persegi guna mengakomodir

operasional pesawat berukuran lebih besar. Jumlah taxiway juga akan bertambah menjadi 8

taxiway sehingga akan memperlancar lalu lintas pesawat di sisi udara guna meningkatkan on

time performance maskapai dan mengakomodir lebih banyak operasional penerbangan. Guna

memberikan alternatif transportasi bagi masyarakat, Bandara Internasional Minangkabau akan

segera terintegrasi dengan jalur kereta api dan sejalan dengan hal tersebut akan didirikan

bangunan penghubungan sepanjang 202,5 m antara bandara dengan stasiun kereta api.

Page 10: LAPORAN - dpr.go.id fileLaporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 4 butir f. mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 10

II.2. Kesimpulan/Rekomendasi

Secara singkat, dari hasil Kunjungan dapat disampaikan saran dan rekomendasi sebagai

berikut:

1. Komisi V DPR RI mendukung pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur dasar di

Provinsi Sumatera Barat baik jalan, bendungan, perhubungan darat, perhubungan Udara dan

Perkeretaapian guna meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi

Sumatera Barat.

2. Komisi V DPR RI mendukung pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur dasar di

kawasan wisata Mandeh Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat yaitu peningkatan

jalan dan jembatan untuk akses ke kawasan wisata Mandeh guna meningkatkan kunjungan

wisata lokal maupun asing agar meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di

Provinsi Sumatera Barat

3. Komisi V DPR RI Komisi V DPR RI mendukung pengaktifan kembali rel kereta di Provinsi

Sumatera Barat dan pembangunan stasiun rel kereta api di Bandara Internasional

Minangkabau.

4. Komisi V DPR RI Komisi V DPR RI sehubungan dengan pengaktifan rel kereta di Provinsi

Sumatera Barat agar memperhatikan fasilitas penyeberangan masyarakat di semua perlintasan

kereta api guna mencegah kecelakaan yang dapat menimbulkan korban jiwa masyarakat.

5. Komisi V DPR RI mendorong peningkatan infrastruktur Bandara Internasional Minangkabau

agar dapat melayani masyarakat pengguna jasa penerbangan secara maksimal di Provinsi

Sumatera Barat.

6. Komisi V DPR RI meminta pemerintah pusat/BASARNAS untuk membangun pos SAR baru di

kawasan wisata Mandeh guna mendukung pengembangan pariwisata di kabupaten Pesisir

Selatan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

III. PENUTUP

Demikian Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR-RI pada reses masa sidang III tahun sidang

2016-2017 terkait dengan Peninjauan rencana pembangunan sarana prasarana infrastruktur dan

transportasi yang ada di Provinsi Sumatera Barat. Laporan ini menjadi masukan Komisi V DPR-RI

untuk dapat dibicarakan dengan mitra Komisi V pada rapat-rapat yang akan datang.

Jakarta, 6 Maret 2017

PIMPINAN / KETUA TIM KUNKER KOMISI V DPR-RI

KE PROVINSI SUMATERA BARAT

TTD

IR. H. SIGIT SOSIANTOMO

A – 114

Page 11: LAPORAN - dpr.go.id fileLaporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 4 butir f. mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 11

LAMPIRAN

L.1. DAFTAR NAMA ANGGOTA KOMISI V DPR RI DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA

RESES MASA PERSIDANGAN III TAHUN 2016-2017 KE PROVINSI SUMATERA BARAT

TGL 27 FEBRUARI s.d 2 MARET 2017

NO. NO. A N A M A FRAKSI JABATAN

1 A-114 Ir. H. SIGIT SOSIANTOMO PKS PIMPINAN/

KETUA TIM

2 A-162 Drs. YOSEPH UMARHADI, M.Si PDIP ANGGOTA

3 A-129 ALEX INDRA LUKMAN PDIP ANGGOTA

4 A-201 Hj. SADARESTUWATI, SP, M.MA PDIP ANGGOTA

5 A-225 Ir. RENDY M. AFFANDY LAMADJIDO, MBA PDIP ANGGOTA

6 A-233 H. M. SALIM FAKHRY, SE, MM PG ANGGOTA

7 A-265 H. DANIEL MUTAQIEN SYAFIUDDIN, ST PG ANGGOTA

8 A-288 Drs. H. GATOT SUDJITO, M.Si PG ANGGOTA

9 A-331 ADE REZKI PRATAMA, SE GERINDRA ANGGOTA

10 A-332 RITA ZAHARA, SH GERINDRA ANGGOTA

11 A-414 H. AGUNG BUDI SANTOSO, SH, MM PD ANGGOTA

12 A-417 ANTON SUKARTONO SURATTO PD ANGGOTA

13 A-464 H.A. BAKRI HM, SE PAN ANGGOTA

14 A-497 H. SYAHRULAN PUA SAWA PAN ANGGOTA

15 A-45 NENG EEM MARHAMAH ZULFA HIZ, S.Th.I PKB ANGGOTA

16 A-52 Drs. FATHAN PKB ANGGOTA

17 A-103 H. MAHFUDZ ABDURRAHMAN, S.Sos PKS ANGGOTA

18 A-509 CAPT. H. EPYARDI ASDA, M.MAR PPP ANGGOTA

19 A-543 Hj. FATMAWATI RUSDI, SE PPP ANGGOTA

20 A-29 H. SYARIEF ABDULLAH ALKADRIE,

SH, MH NASDEM ANGGOTA

21 A-553 MIRYAM S. HARYANI, SE, M.Si HANURA ANGGOTA

Page 12: LAPORAN - dpr.go.id fileLaporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 4 butir f. mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 12

L.2. MITRA KOMISI V DPR RI YANG BERSAMA KOMISI V DPR RI

NO. N A M A JABATAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

1 Ir. A. Gani Ghazali Akman, M. Eng.Sc

Direktur Pembangunan Jalan

2 Ir. Mochammad Natsir, M.Sc. Direktur pengembangan sistem penyediaan air minum

3 Syaiful Anwar Kepala Balai Jalan Nasional Wilayah II

4 Ir. Dwi Sugianto, MM Kepala Pusat Air Tanah dan Air Baku

5 Faliansyah,ST,M.Dev, Plg Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PERHUBUNGAN DARAT

1 Pandu Yunianto Direktur Lalu lintas Perhubungan Darat

2 Jekky Hendri, Kepala Seksi Pengawasan Usaha Perlengkapan Jalan

3 Keni Turangan Staf

PERHUBUNGAN UDARA

1 Nailul Humam Kepala kantor otoritas bandara wilayah VI SumBar

2 Erwin Zein Kasubag tata usaha

3 Suparlan Kasie Keamanan, Angkutan Udara, dan Kelaikudaraan (KAK)

4 Paul B. Sianturi Kasie Pelayanan dan Pengoperasian Bandara (P2B)

PERHUBUNGAN LAUT

1 Yuyus Kusniadi Usmany, S.T. Ka. KSOP Kelas II Teluk Bayur

2 Ginosuyadi Hutabarat, S.E. Ka. Disnav Kelas II Teluk Bayur

PERKERETAAPIAN

1

2

KEMENTERIAN DESA ,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

1 Anwar Sanusi Sekjend Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi

2 Priyono Dir. Pengembangan SDM, Ditjen PDT

3 Faizul Ishom Dir. Pembangunan Ekonomi Kawasan Perdesaan, Ditjen PKP

4 Heryanto Dir. Promosi dan Kemitraan, Ditjen PK.Trans

5 Fery Syahminan Kasubdit di Direktorat Pasca Bencana, Ditjen PDTu.

6 Dina Samsiar Plt. Kasubdit Penyiapan dan evaluasi lahan pemukiman, dit. Pembangunan permukiman transmigrasi, Ditjen PKP2.

Page 13: LAPORAN - dpr.go.id fileLaporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 4 butir f. mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Provinsi Sumatera Barat 2017 Hal 13

NO. N A M A JABATAN

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

1 Edison Kurniawan Ka. Balai BMKG Wil. I Medan

2 Yayat Suriat Ka. Stasiun Meteorologi Minangkabau

3 Hartanto Ka. Stasiun Pemantau Atmosfer Global

4 Syafrizal Ka. Stasiun Meteorogi maritim Teluk Bayur

BADAN SAR NASIONAL

1 Brigjen TNI. Nugroho Budi Wiryanto

Inspektor kantor Pusat Basarnas

2 Sumpeno Yuwono, S.Sos Kepala kantor SAR Kota padang

3 Jasril J, S.Sos Kepala Seksi Potensi SAR

4 Yugo Yuliestiyo Mulia, S.T. Penyusun Rencana kerja

5 Arief Pratama Humas

PT ANGKUTAN SUNGAI DAN PENYEBERANGAN (ASDP) INDONESIA FERRY (persero) 1 Djunia Satriawan Dir. Keuangan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

2 Mohammad Islamuddin GM PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Padang

PT ANGKASA PURA II 1 2

PT KERETA API INDONESIA 1 2

PERUM LEMBAGA PENYELENGGARA PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN INDONESIA (LPPNI)

1 Yurlis Hasibuan Direktur Safety dan Security (DSS)