LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI KE …

14
1 LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI KE PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM 21- 23 Juni 2010 ________________________ I. PENDAHULUAN Sesuai dengan Keputusan Rapat Intern Komisi XI DPR RI tanggal 15 Juni 2010 serta Surat Keputusan Pimpinan DPR RI Nomor : 60/PIMP/III/2009-2010 tentang Penugasan Kepada Anggota Komisi I Sampai Dengan XI dan Badan Legislasi DPR RI Untuk Melakukan Kunjungan Kerja Kelompok Pada Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2009 – 2010, Komisi XI DPR RI telah melaksanakan Kunjungan Kerja ke Propinsi Nanggore Aceh Darussalam pada tanggal 21 – 24 Juni 2010, dengan susunan keanggotaan Tim sebagai berikut : NO NO. ANGG NAMA ANGGOTA FRAKSI KETR. 1. 59 DR. MOH. SOHIBUL IMAN F.PKS Ketua Tim Wk Ketua Komisi XI 2. 527 ACHSANUL QOSASI F. PD Anggota Wk Ketua Komisi XI 3. 256 MECLHIAS MARKUS MEKENG F. PG Anggota Wk Ketua Komisi XI 4. 538 I WAYAN GUNASTRA F. PD Anggota 5. 469 DRS. SUPOMO F. PD Anggota 6. 543 BOKIRATU NITABUDHI SUSANTI, SE F. PD Anggota 7. 457 HJ. ITI OCTAVIA JAYABAYA, SE., MM F. PD Anggota 8. 531 IR. LIM SUI KHIANG, MH F. PD Anggota 9. 546 A. REZA ALI F. PD Anggota 10. 215 DRS. ADE KOMARUDIN, MH F. PD Anggota 11. 247 DRS. KAMARUDDIN SJAM, MM F. PG Anggota 12. 200 IR. FAYAKHUN ANDRIADI, M.Kom F. PG Anggota 13. 376 INDAH KURNIA F. PDI-P Anggota 14. 53 MUSTAFA KAMAL, SS F. PKS Anggota 15. 107 H. ASMAN ABNUR, SE., MSi F. PAN Anggota 16. 139 LAURENS BAHANG DAMA F. PAN Anggota 17. 119 NASRULLAH, SIP F. PAN Anggota 18. 283 H. MAIYASYAK JOHAN, SH., MH F. PPP Anggota 19. 151 PROF. DR. H. CECEP SYARIFUDIN F. PKB Anggota 20. 172 DRS. H. BAMBANG HERI PURNAMA,ST F. PKB Anggota 21. 33 IR. SADAR SUBAGYO F. GERINDRA Anggota

Transcript of LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI KE …

Page 1: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI KE …

1

LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI

KE PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

21- 23 Juni 2010

________________________

I. PENDAHULUAN

Sesuai dengan Keputusan Rapat Intern Komisi XI DPR RI tanggal 15 Juni 2010 serta Surat Keputusan Pimpinan DPR RI Nomor : 60/PIMP/III/2009-2010 tentang Penugasan Kepada Anggota Komisi I Sampai Dengan XI dan Badan Legislasi DPR RI Untuk Melakukan Kunjungan Kerja Kelompok Pada Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2009 – 2010, Komisi XI DPR RI telah melaksanakan Kunjungan Kerja ke Propinsi Nanggore Aceh Darussalam pada tanggal 21 – 24 Juni 2010, dengan susunan keanggotaan Tim sebagai berikut :

NO

NO. ANGG

NAMA ANGGOTA

FRAKSI

KETR.

1. 59 DR. MOH. SOHIBUL IMAN F.PKS Ketua Tim

Wk Ketua Komisi XI

2. 527 ACHSANUL QOSASI F. PD Anggota

Wk Ketua Komisi XI

3. 256 MECLHIAS MARKUS MEKENG F. PG Anggota

Wk Ketua Komisi XI

4. 538 I WAYAN GUNASTRA F. PD Anggota

5. 469 DRS. SUPOMO F. PD Anggota

6. 543 BOKIRATU NITABUDHI SUSANTI, SE F. PD Anggota

7. 457 HJ. ITI OCTAVIA JAYABAYA, SE., MM F. PD Anggota

8. 531 IR. LIM SUI KHIANG, MH F. PD Anggota

9. 546 A. REZA ALI F. PD Anggota

10. 215 DRS. ADE KOMARUDIN, MH F. PD Anggota

11. 247 DRS. KAMARUDDIN SJAM, MM F. PG Anggota

12. 200 IR. FAYAKHUN ANDRIADI, M.Kom F. PG Anggota

13. 376 INDAH KURNIA F. PDI-P Anggota

14. 53 MUSTAFA KAMAL, SS F. PKS Anggota

15. 107 H. ASMAN ABNUR, SE., MSi F. PAN Anggota

16. 139 LAURENS BAHANG DAMA F. PAN Anggota

17. 119 NASRULLAH, SIP F. PAN Anggota

18. 283 H. MAIYASYAK JOHAN, SH., MH F. PPP Anggota

19. 151 PROF. DR. H. CECEP SYARIFUDIN F. PKB Anggota

20. 172 DRS. H. BAMBANG HERI PURNAMA,ST F. PKB Anggota

21. 33 IR. SADAR SUBAGYO F. GERINDRA Anggota

Page 2: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI KE …

2

Dalam Kunjungan Kerja tersebut, Komisi XI DPR RI telah melakukan

serangkaian kegiatan sebagai berikut :

- Pertemuan dengan Wakil Gubernur Nanggore Aceh Darussalam, Bappeda,

Dispenda

- Pertemuan dengan jajaran Perwakilan Departemen Keuangan Propinsi

Nanggore Aceh Darussalam (Kanwil Ditjen. Pajak, Kanwil Ditjen. Bea Cukai,

Kanwil Ditjen. Perbendaharaan, Kanwil Ditjen. Kekayaan Negara, dll)

- Pertemuan dengan Bank Indonesia dan Bank-bank BUMN (Bank Mandiri, Bank

BNI, Bank BTN, dan Bank BRI, BPD ) serta Bank –bank umum swasta

- Pertemuan dengan Para Direksi BUMN yang ada diprovinsi Nanggore Aceh

Darussalam ( Pertamina,PLN, PT Pupuk Iskandar Muda, PT. Arun NGL).

II. INFORMASI DAN PERMASALAHAN YANG DITEMUKAN

A. PEMERINTAH DAERAH PROPINSI NANGGORE ACEH

DARUSSALAM

1. Kondisi PDRB Nanggroe Aceh Darussalam selama tiga tahun terakhir

cukup menggembirakan dan mengalami pertumbuhan positif.

Pertumbuhan ekonomi di Nanggroe Aceh Darussalam ditopang oleh

beberapa sektor unggulan,seperti sector migas dan pertanian.

2. Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan dan

pengangguran belum berpengaruh signifikan, hal ini terlihat dari data

dibawah ini :

PDRB 2008 2009 2010*

Pertumbuhan Ekonomi 1,88 % 3,92 % 4,65 %

Pd. Miskin 969.170 892.900 877.964

Pengangguran Terbuka 9,56% 8,71% 8 %

3. Indeks pembangunan Manusia (IPM) selama tiga tahun terakhir

mengalami peningkatan, namun belum merata dimana kawasan pedesaan

mempunyai IPM lebih rendah. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa

tingkat IPM palning rendah berada di Kabupaten Gayo Lues sebesar

67,17, sedangkan yang tertinggi di Kota Banda Aceh yakni sebesar 76,74

Page 3: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI KE …

3

4. Alokasi anggaran APBA selama periode 2008 sampai dengan 2010

mengalami trend kenaikan dan penurunan. Tahun 2008 sebesar Rp.8,5

trilyun, tahun 2009 Rp.9,7 trilyun, dan tahun 2010 mengalami penurunan

menjadi Rp.7,5 trilyun.

5. Alokasi anggaran APBN untuk Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam

selama periode 2008 sampai 2010 berturut-turut adalah : tahun 2008

sebesar Rp.15,6 trilyun, tahun 2009 sebesar Rp.6,5 trilyun, dan tahun

2010 sebesar Rp.6,7 trilyun. Tingginya alokasi APBN tahun 2008 karena

masih dialokasikannya anggaran untuk BRR NAD-Nias sebesar Rp.10,8

trilyun.

6. Alokasi anggaran dana dekonsentrasi yang diterima NAD selama tahun

2008 sebesar Rp.604,4 milyar, tahun 2009 naik menjadi Rp.958 milyar,

dan tahun 2010 meingkat sebesar Rp.780,1 milyar

5. Penyerapan anggaran tahun 2010 sampai dengan 17 Juni 2010 baru

mencapai 31 % dari total APBD. Beberapa kendala yang dihadapi dalam

penyerapan anggaran antara lain : lambatnya penunjukan pejabat

pengelola keuangan (PPK, penguji dan penandatangan SPM dan

bendahara pengeluaran), lambatnya proses pelelangan untuk pengadaan

barang dan jasa, serta kurangnya perencanaan yang matang terhadap

kegiatan yang akan dilaksanakan

B. KANTOR PERWAKILAN DEPARTEMEN KEUANGAN PROVINSI

NANGGROE ACEH DARUSSALAM

1. Besarnya penerimaan pajak di Nanggore Aceh Darussalam sampai

dengan Juni 2010 baru mencapai 24,24 % atau sebesar Rp.877,38 milyar

dari target yang ditetapkan sebesar Rp.3,62 trilyun yang terdiri dari

pajak PPh,PPN,PL,PBB, dan BPHB

2. Untuk meningkatkan penerimaan perpajakan di wilayah Nanggroe Aceh

Darussalam, beberapa langkah-langkah yang telah dilakukan

diantaranya : (i) membuat mapping, profiling, dan benchmarking; (ii)

ekstensifikasi, intensifikasi, dan konseling; (iii) Mou dengan kepolisian,

kejaksaan tinggi, sekretaris daerah, Universitas Syiah Kuala dan IAIN Ar

Page 4: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI KE …

4

Raniri; (iv) penyuluhan dan sosialisasi terhadap bendharawan

pemerintah, kelompok pengusaha, dll

3. Beberapa kendala yang dihadapi oleh petugas pajak dalam melakukan

pemungutan pajak diwilayah Nanggore Aceh Darussalam diantaranya :

(i) letak dan kondisi geografis yang berjauhan, dan medan yang berat;

(ii) adanya isu-isu yang mendiskreditkan pegawai pajak menyebabkan

tingkat kepercayaan masyarakat yang rendah terhadap pegawai pajak

4. Terkait dengan pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan

Departemen Keuangan. Diperoleh informasi bahwa secara umum

segaian besar satuan kerja yang ada dilingkungan Departemen

Keuangan telah melaksanakan reformasi birokrasi sesuai dengan

ketentuan yang berlaku. Hal ini terlihat dari beberapa indikator penilain

seperti :

Perbaikan proses bisnis telah ditindaklanjuti dengan menjalankan

standar operation prosedur (SOP) yang telah digariskan oleh Kantor

Pusat Departemen Keuangan

Peningkatan manajemen sumber daya manusia dilakukan dengan

mengadakan program diklat yang berbasis kompetensi, assessment,

dan workshop

Pembentukan Unit Kerja Kepatuhan Internal (UKKI) Kepabeanan

dan Cukai mulai dari tingkat pusat sampai tingkat esalon IV di

KPPBC.

Pengukuran analisa beban kerja untuk mengukur efisiensi dan

tingkat beban kerja untuk semua unit kerja sampai ketingkat bawah.

Penyusunan indeks kepuasan masyarakat, termasuk didalamnya

survey atas pelayanan kantor wilayah kepada para pengguna jasa

dan pemangku kepentingan lainnya.

Beberapa indicator yang dapat menunjukkan keberhasilan reformasi

birokrasi di lingkungan Departemen Keuangan Propinsi Nanggroe Aceh

Darussalam :

Pelayanan yang cepat, tepat, dan transparan

Pelayanan tanpa biaya/pungutan apapun

Pelayanan sesuai dengan kedatangan/antrian\

Page 5: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI KE …

5

Adanya kepastian penyelesaian pekerjaan

Adanya IKU (Indikator Kinerja Utama)

5. Terkait dengan pelaksanaan pengawasan dirjen bea dan cukai terhadap

penyelundupan barang, beberapa kendala yang dihadapi petugas bea

dan cukai Nanggore Aceh Darussalam :

Di sepanjang pantai timur Propinsi Aceh terdapat banyak

alur/muara sungai dan tangkahan/pelabuhan rakyat (tempat

rawan) yang dapat dijadikan sebagai tempat melakukan kegiatan

penyelundupan karena berbatasan langsung dengan negara

tetangga Malaysia dengan jarak yang relatif dekat. Mulai dari

pelabuhan Ulee Lheue di Banda Aceh sampai dengan Serang Jaya di

perbatasan Sumatera Utara terdapat paling tidak 43 tempat rawan.

Banyaknya lokasi tersebut disamping memudahkan penyelundup

untuk mendaratkan kapalnya juga menyulitkan petugas bea cukai

sulit untuk menangkapnya apabila ada informasi mengenai adanya

keberangkatan kapal penyelundup tujuan Aceh.

Tempat rawan yang dapat digunakan sebagai tempat melakukan

kegiatan penyelundupan umumnya merupakan daerah yang sepi,

tidak ada perumahan penduduk, berhutan dan jauh dari jalan raya (

rata-rata kurang lebih 3-10 Km, yang bahkan di beberapa tempat

bisa sampai sekitar 20 km dari jalan raya). Disamping itu beberapa

tempat di Lhokseumawe dan Langsa dulunya merupakan basis atau

tempat terjadinya konflik di masa lalu dimana pelaku

penyelundupan ditengarai diperlengkapi dengan senjata api

sehingga sangat mengancam keselamatan pegawai Bea dan Cukai

yang melakukan operasi darat;

Belum tersedianya kapal patroli di KPPBC Banda Aceh, KPPBC

Lhokseumawe, dan KPPBC Kuala Langsa. Diharapkan apabila

kantor-kantor tersebut memiliki kapal patroli ukuran 15 meter

maka akan dapat digunakan untuk menjaga atau mencegah

terjadinya penyelundupan di daerah tersebut. Saat ini Kantor

Wilayah DJBC NAD memiliki kapal patroli ukurannya 15 meter

namun tidak dapat menjangkau ke daerah tersebut dikarenakan

jauhnya jarak dan besarnya gelombang laut. Permintaan bantuan

kapal patroli dari Kantor Wilayah DJBC Tanjung Balai Karimun

menghabiskan biaya yang besar karena jarak yang sangat jauh dan

juga tidak bisa dilakukan secara kontinyu;

Page 6: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI KE …

6

Kekurangan sarana mobil untuk patroli darat dimana jarak yang

umumnya sangat jauh dari lokasi kantor dengan kondisi jalan

menuju pantai yang tidak bagus dan sulit dijangkau dibutuhkan

mobil patroli jenis double cabin;

Kekurangan tenaga pegawai terutama untuk mendukung kegiatan

pengawasan yang optimal di wilayah kerja yang rawan

penyelundupan, termasuk pegawai wanita untuk ditempatkan di

bandara internasional Sultan Iskandar Muda. Saat ini di wilayah

Kanwil DJBC NAD hanya terdapat 4 orang pegawai wanita;

Tidak memadainya anggaran untuk patroli baik patroli darat

maupun patroli laut. Anggaran untuk patroli laut sangat kurang

dimana hanya tersedia dana sebesar Rp. 104 juta setahun termasuk

untuk operasional dan perawatan. Dana tersebut apabila digunakan

patroli laut hanya bisa dilakukan kurang lebih selama satu minggu.

Disamping itu terdapat kekurangan tenaga Nakhoda dan KKM untuk

menjalankan kapal patroli tersebut sehingga dua unit kapal patroli

ukuran 15 meter yang ada di KPPBC Sabang dan Kantor Wilayah

DJBC NAD tidak dapat beroperasi.

Rendahnya peran serta masyarakat di daerah terjadinya

penyelundupan (wilayah pantai/pelabuhan rakyat) untuk turut

mencegah dan memberantas terjadinya penyelundupan. Hal

tersebut ditandai dengan keengganan masyarakat untuk

memberikan informasi kepada petugas bila ada penyelundupan

dikarenakan tidak jarang justru buruh-buruh kapal penyelundup

berasal dari daerah setempat dikarenakan kondisi ekonomi mereka

yang masih kurang maupun lapangan kerja yang terbatas.

Meskipun dengan berbagai kendala dan permasalahan oleh para

petugas bea cukai, bebrapa strategi yang telah dilakukan adalah :

Melakukan pemeriksaan pabean terhadap barang impor secara

mendalam, yaitu dengan baik, cermat, teliti dan akurat;

Melakukan patroli darat di daerah tempat-tempat yang rawan untuk

digunakan sebagai tempat kegiatan penyelundupan;

Merencanakan patroli laut bersama dengan Kantor Wilayah DJBC

Tanjung Balai Karimun(saat ini masih terkendala belum terdapatnya

Anak Buah Kapal);

Page 7: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI KE …

7

Melakukan koordinasi atau membentuk jaringan informasi terkait

informasi penyelundupan dengan Direktorat P2 DJBC, Kantor

Wilayah DJBC se-Sumatera, maupun instansi lain termasuk dengan

masyarakat;

Meminta bantuan instansi terkait ketika akan melakukan patroli

darat, apabila mendapat informasi akan terjadinya penyelundupan.

C. BANK INDONESIA DAN KANTOR PERWAKILAN BANK-BANK

BUMN DAN BANK SWASTA

1. Secara umum kinerja perbankan di Nanggore Aceh Darussalam sampai

dengan bulan April 2010 masih cukup menggembirakan. Hal ini terlihat

dari beberapa indikator perbankan yang mengalami peningkatan cukup

signifikan, seperti : aset yang telah mencapai Rp.27,47 trilyun, dana

pihak ketiga sebesar Rp.16,38 milyar. Kredit sebesar Rp.13,45 milyar

dan loan to deposit ratio (LDR) sebesar 82,11%

2. Secara sektoral kredit perbankan Sumut didominasi oleh Sektor

Perdagangan yang mengambil porsi lebih dari 20 % diikuti dengan

sector pengolahan sebesar 8,7 %. Berikut disajikan sector –sektor yang

dibiayai perbankan Aceh :

Sektor Ekonomi 2009 April 2010

Pertanian 280.51 137.83

Pertambangan 31.18 40.09

Ind. Pengolahan 592.84 1,172.46

LGA 29.14 8.09

Konstruksi 746.30 550.59

Perdagangan 3,524.83 2,709.31

Pengangkutan 44.89 29.78

Jasa-jasa 445.95 404.85

Lainnya 6,904.64 8,399.75

3. Posisi kredit macet di region Aceh masih relative terkendali yang

terlihat dari nilai NPL net yang masih berada dibahwa batas maksimum

yang ditetapkan yaitu 5 %

Page 8: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI KE …

8

Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 Aprl 2010

NPL 2,92% 1,19% 1,34% 1,89% 2,40% 3,40%

4. Tingkat inflasi selama 3 (tiga) tahun terakhir cenderung mengalami

penurunan, bahkan inflasi tahunan sejak pertengahan 2009 hingga Mei

2010 cenderung rendah dan stabil. Berikut inflasi tahunan (yoy)

Propinsi NAD :

2009 Jan -10 Feb-10 Mar-10 Apr-10

NAD 3,7% 4,8% 4,3% 4,0% 3,6%

Faktor yang paling dominan mempengaruhi laju inflasi di Aceh adalah

permintaan yang tinggi dan keterbatasan penyediaan bahan makanan

secara mandiri, sehingga sebagian besar kebutuhan pokok dipasok

dari luar wilayah Aceh.

Kebijakan yang dilaksanakan oleh KBI Aceh untuk mengendalikan

inflasi lebih mengarah kepada moral suasion terhadap permintaan

masyarakat mengingat instumen pengendalian moneter yang dimiliki

BI bersifat nation wide. Namun demikian, dengan memperhatikan

factor tekanan inflasi di daerah yang ternyata banyak terjadi dari sisi

penawaran, maka BI mulai menginisiasi kerjasama dengan pihak

pemerintah daerah setempat untuk melakukan upaya pengendalian

inflasi daerah di sisi penawaran melalui pembentukan Tim

Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)

5. Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) selama tahun 2009

meningkat 3 kali lipat dibandingkan awal tahun 2008. Pada tahun 2009,

propinsi NAD menduduki peringkat ke-11 penyalur KUR terbesar dari

33 propinsi lainnya. Untuk tahun 2010, perlu diantisipasi adanya

penurunan angka penyerapan KUR, mengingat Aceh hanya memiliki 6

bank KUR .Berikut daftar penyaluran KUR dimasing-masing bank :

Bank Plafon (jt Rp) Jumlah

debitur

Rata-rata kredit per debitur

(jt Rp)

Mandiri 1,700 6 283,33

BSM 17,003 521 32,63

BNI 40,069 219 182,97

Bukopin 4,582 15 305,47

BRI Mikro 225,849 48237 4,68

Page 9: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI KE …

9

BRI Ritel 192,723 1079 178,61

BTN 1,600 4 400,00

Total ACEH 483,526 50,117 9,65

Beberapa kendala yang dihadapi pihak perbankan dalam

menyalurkan kredit di wilayah NAD : (i) beberapa bak terkendala

dengan kepemilikan cabang didaerah-daerah ; (ii) proses analisa

kelayakan usaha di level mikro relative sulit karena sebagian besar

dari mereka belum memiliki pencatatan yang baik, sehingga

diperlukan usaha yang lebih besar untuk proses tersebut.

D. Jajaran BUMN (PERTAMINA, PLN, PT. Pupuk Iskandar

Muda, PT Arun NGL )

1. Perbandingan Data realisasi dengan kuota BBM bersubsidi di Nanggore

Aceh Darussalam sampai dengan bulan November 2009 :

Produk Kuota 2010 Jan –Mei 2010 Prognosa

Premium 415,861 185,171 473,117

M. Tanah 156,353 57,750 126,473

Solar 231,314 104,651 262,291

Pertamax 3,871 846 2,264

2. Program konversi minyak tanah ke gas di wilayah Nanggore Aceh

Darussalam, untuk tahap pertama telah dilakukan di sepuluh kota dan

kabupaten yaitu : Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen,

Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Langsa. Dengan

calon penerima paket terdiri dari rumah tangga sebanyak 544,171, UKM

sebanyak 25,176, dan total kebutuhan LPG sebanyak 76 MT/hari.

3. Program kemitraan dan bina lingkungan usaha yang dilakukan

pertamina NAD adalah sebagai berikut :

Tahun Jumlah Mitra Binaan Realisasi Anggaran

2007 20 Rp.375.000.000

2008 48 Rp.1.325.000.000

2009 43 Rp.2.885.000.000

Page 10: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI KE …

10

4. Untuk mengantisipasi krisis listrik yang terjadi di Nanggore Aceh

Darussalam, PLN telah melakukan beberapa langkah

Melakukan sewa Genset untuk menuntaskan deficit daerah isolated

yang tersebar dibeberapa daerah

Selain melakukan sewa genset, PLN juga merelokasi pembangkit yang

ditempatkan pada lokasi sebagai berikut:

No Lokasi Daya (KW) Asal mesin

1 Sinabang 2 x 1200

2 x 100

Talang Padang

PLTD Lueng Bata

2 Blang Pidie 1 x 5000 Suka Merindu

Untuk mengatasi drop tegangan di system kelistrikan Aceh dilakukan

beberapa kegiatan : Pemasangan Capasitor Bank 25 MVAR di Gardu

Induk Lhoseumawe beroperasi pada 17 Juni 2009, Revitalisasi

pembangkit kitsu PLTD Lueng Bata menjadi 35 MW, dengan

perbaikan pembangkit yang ada dan memindahkan mesin yang ada

ex PLTD apung ke PLTD Lueng Bata direncanakan selesai Oktober

2008

5. Kinerja Keuangan PT. Pupuk Iskandar Muda mengalami pasang surut

seperti terlihat pada table berikut ini :

Terjadinya kerugian yang dialami oleh PT PIM karena sejak tahun 2005

beroperasi dibawah kapasitas desain, kondisi ini terjadi karena harga

dan pasokan gas bumi tidak normal.

URAIAN 2007 2008 2009 2010 (Proyeksi)

Laba/Rugi Bersih (136,1) 110,3 (174,4) (134)

Saldo Akhir Kas 218,8 577,0 347,2 146

Aktiva/ Pasiva 4.235 4.809 4.314 4.157

Page 11: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI KE …

11

6. Untuk mendukung ketersediaan pasokan gas PTPIM telah melakukan

beberapa langkah-langkah diantaranya :

Jangka pendek (tahun 2010) : Pasokan gas bumi 6 kargo setara LNG,

berasal dari Arun sebanyak 3 kargo dan dari Total Indonesie

sebanyak 3 kargo, sehingga dapat mengoperasikan 1 unit pabrik

selama 12 bulan

Jangka menengah (tahun 2011 – 2012) :

- Pasokan gas sebanyak 12 kargo setara LNG per tahun, berasal

dari produksi PSC Eastkal.

- Berdasarkan Neraca Gas Indonesia Tahun 2009-2020 (dari

Kementerian ESDM), untuk produksi daerah Kaltim terdapat

kelebihan supply pada tahun 2011 dan 2012.

- Melalui surat no. 042/PR 0201/1000 (8 Februari 2010), PT

PIM telah meminta kepada BPMIGAS agar kelebihan tersebut

dapat dialokasikan untuk PT PIM tahun 2011 dan 2012.

Jangka Panjang (tahun 2013 –dst)

Pada 18 Mei 2010, Pemda Aceh dan DPRA telah menyetujui

perpanjangan kontrak Blok-A milik Medco E&P Malaka. Diharapkan

pada 2013 gas dari Blok-A sudah on stream (mengalir ke PT PIM).

PJBG antara PT PIM dengan Medco telah ditandatangani pada 10 Des

2007 untuk jangka waktu pasokan 8 tahun:

Pasokan untuk 4 tahun pertama (2013-2017) = 110 BBTUD → cukup

untuk operasi 2 pabrik

Pasokan 4 tahun berikutnya (2018-2020) =55-80 BBTUD →

cukup untuk operasi 1 pabrik

7. Untuk mendukung kinerja keuangan PT PIM, rencana investasi yang

akan dilakukan dalam bentuk :

Pembangunan pabrik pupuk organik kerjasama dengan PTPN-I,

menggunakan bahan baku tanda buah sawit

Pembangunan pabrik pupuk NPK

Page 12: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI KE …

12

8. Kinerja keuangan PT Arun NGL selama tiga tahun terakhir tidak dapat

dijelaskan karena PT Arun NGL adalah perusahaan nirlaba, yang

sahamnya dimiliki oleh pertamina (55%), mobil oil Indonesia (EMOI)

30%, dan JILCO (15%). Dalam operasionalnya, PT Arun mengajukan

persetujuan anggaran setiap tahunnya kepada pemilik (PNA &

EMOI,Jilko)sesuai dengan kebutuhan biaya operasi kilang

9. Penjualan LNG PT Arun ditangani langsung oleh Joint Management

Group (JMG) antara PT.Pertamina mewakili pemerintah Indonesia

dengan Exxon mobil. Hasil penjualan LNG disetor langsung ke “Trustee”

(syndicate Bank of New York )

10. Dari hasil penghasilan bersih penjulan LNG, bagi hasil (PSC) untuk

pemerintah 70% dan 30% untuk EMOI, sementara untuk propinsi NAD

mendapat 70% dari bagian pemerintah

Jakarta, 1 Juli 2010

TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI

KE PROVINSI NANGGORE ACEH DARUSSALAM

K e t u a,

Dr. M. Sohibul Iman

Page 13: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI KE …

13

URAIAN

2007

2008

2009

2010

(Proyeksi

Labar/Rugi

Bersih

(136, 1) 110,3 (174,4) (134)

Saldo

Akhir Kas

218,8 577,0 347,2 146

Aktiva/

Pasiva

4.235 4.809 4.314 4.157

Page 14: LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI KE …

14