LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

22
1 LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PADA MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2017 2018 TANGGAL 28 FEBRUARI 2018 I. PENDAHULUAN A. DASAR KUNJUNGAN KERJA Kunjungan Kerja Reses Komisi II DPR RI ke Nusa Tenggara Barat adalah dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Dewan di bidang pengawasan, khususnya terkait dengan pengawasan kinerja Pemda Provinsi NTB terhadap Kinerja aparatur, Pelayanan Masyarakat, dan dalam rangka persiapan pelaksanaan penyelenggaraan Pilkada serentak 2018 terhadap KPU dan Bawaslu Provinsi NTB yang melaksanakan Pilkada Serentak 2018 serta Terhadap Kanwil BPN Provinsi NTB. Tim Kunjungan Komisi II DPR RI ke Provinsi NTB berjumlah 10 orang Anggota. Tim Kunjungan Kerja didampingi oleh 1 (satu) Tenaga Ahli dan 4 (empat) orang dari Sekretariat Komisi II DPR RI, dan 1 (satu) orang reporter dari Lembaga Pemberitaan DPR RI. B. WAKTU KUNJUNGAN KERJA Kunjungan Kerja Spesifik ini dilaksanakan pada tanggal 28 februari s/d 4 maret 2018 dan telah mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Daerah Provinsi NTB di aula ballroom Pemda Provinsi NTB, Pertemuan di Aula Room Kantor KPU

Transcript of LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

Page 1: LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

1

LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR – RI

KE PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PADA MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2017 – 2018

TANGGAL 28 FEBRUARI 2018

I. PENDAHULUAN

A. DASAR KUNJUNGAN KERJA

Kunjungan Kerja Reses Komisi II DPR RI ke Nusa Tenggara Barat adalah dalam

rangka melaksanakan tugas dan fungsi Dewan di bidang pengawasan, khususnya

terkait dengan pengawasan kinerja Pemda Provinsi NTB terhadap Kinerja

aparatur, Pelayanan Masyarakat, dan dalam rangka persiapan pelaksanaan

penyelenggaraan Pilkada serentak 2018 terhadap KPU dan Bawaslu Provinsi NTB

yang melaksanakan Pilkada Serentak 2018 serta Terhadap Kanwil BPN Provinsi

NTB.

Tim Kunjungan Komisi II DPR RI ke Provinsi NTB berjumlah 10 orang Anggota.

Tim Kunjungan Kerja didampingi oleh 1 (satu) Tenaga Ahli dan 4 (empat) orang

dari Sekretariat Komisi II DPR RI, dan 1 (satu) orang reporter dari Lembaga

Pemberitaan DPR RI.

B. WAKTU KUNJUNGAN KERJA

Kunjungan Kerja Spesifik ini dilaksanakan pada tanggal 28 februari s/d 4 maret

2018 dan telah mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Daerah Provinsi

NTB di aula ballroom Pemda Provinsi NTB, Pertemuan di Aula Room Kantor KPU

Page 2: LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

2

Provinsi NTB bersama Bawaslu Provinsi NTB, Kapolda Provinsi NTB, perwakilan

dari Dandim dan Pertemuan dengan Kanwil BPN Provinsi NTB di Ballroom Hotel

Sheraton Senggigi. Komisi II DPR RI diterima oleh Sekretaris Daerah Provinsi

beserta Beserta Segenap Jajarannya. Pertemuan kedua Komisi II DPR RI

diterima oleh Ketua KPU Provinsi dan Bawaslu Provinsi NTB serta Dihadiri oleh

Kapolda Provinsi NTB dan juga Perwakilan dari TNI dan unsur kejaksaan negeri.

Pertemuan Ketiga, Komisi II DPR RI diterima oleh Kepala Kanwil BPN Provinsi

NTB beserta Jajarannya.

II. HASIL KUNJUNGAN

A. Hasil yang diperoleh Komisi II DPR RI pada saat kunjungan Kerja Reses

ke Kantor Pemerintah Provinsi NTB dalam Rapat sebagai Berikut;

Kebijakan terkait pelaksanaan pelayanan publik pada DPMPTSP yaitu;

1. Perda Provinsi NTB no. 3 tahun 2015 tentang penanaman modal.

2. Peraturan Gubernur No. 10 tahun 2016 tentang Tata Cara Pemberian

Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal.

3. Peraturan Gubernur NTB No. 30 tahun 2015 Tentang Rencana Umum

Penanaman Modal NTB tahun 2015-2025.

4. Peraturan Gubernur NTB no. 31 tahun 2017 tentang Pelimpahan sebagian

Kewenangan Gubernur kepada Kepala DPMPTSP Provinsi NTB.

5. Peraturan Gubernur Nomor 8 tahun 2016 yang diganti dengan Peraturan

gubernur NTB no. 61 tahun 2017 tentang Standar Pelayanan Publik bidang

perizinan dan non Perizinan.

Hambatan- hambatan yang ada sebagai berikut;

Lingkungan Internal

1. Terbatasnya sarana prasarana penunjang pelayanan publik

2. Belum optimalnya Profesionalisme petugas/pejabat dalam memberikan

pelayanan.

3. Kemampuan dan Keterampilan petugas belum maksimal.

4. Motivasi petugas belum maksimal.

Page 3: LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

3

Lingkungan Internal

1. Keterbatasan pemahaman masyarakat/investor tentang tata cara dan

persyaratan perizinan

2. Regulasi yang berubah-ubah

3. Belum seluruhnya Kewenangan perizinan di limpahkan ke DPMTSP.

4. Untuk beberapa lokasi investasi masih memerlukan rekomendasi dari

kementerian/lembaga sehingga memerlukan waktu yang relative lama.

Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengatasi hambatan

1. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana prasarana yang ada seperti

pemanfaatan ruang lobi sebagai ruang pelayanan.

2. Melaksanakan Bimtek Excelence Service

3. Mengikut sertakan petugas pada pelatihan-pelatihan PTSP.

4. Melaksanakan Sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat/investor.

5. Meningkatkan Koordinasi dan Konsolidasi dengan Kabupaten/kota.

6. Menerapkan aplikasi SIPEPADU dalam Pemberian Pelayanan.

7. Membentuk Satgas Percepatan pelaksanaan Berusaha.

Terkait Paparan OMBUSMAN Perwakilan NTB

Catatan dan Evaluasi Akhir Tahun 2017 terhadap Laporan Pengaduan

masyarakat dan Pencegahan Ombusman RI Perwakilan NTB sebagai Berikut;

Jumlah Laporan pengaduan masyarakat pada tahun 2017 sebanyak 203

pelaporan. 5 Subtansi terbanyak Pengaduan masyarakat terdiri dari sektor

Pendidikan, Kepegawaian, Pertanahan, Kesehatan dan kepolisian. Dalam

wilayah Provinsi NTB jumlah Pelaporan terbanyak terdapat pada Kota mataram

sebanyak 129 laporan yang ada. Tindak lanjut ombudsman terhadap laporan

masyarakat terdiri dari, Klasifikasi, Pemeriksaan lanjutan, Melengkapi data,

Pemberitahuan, Monitoring dan laporan ditutup.

Evaluasi Sektor Pendidikan

Secara umum Proses Pelaksanaan PPDB 2017 untuk SMA sederajat Membaik

setelah menggunakan system Zonasi. Namun pada tingkat SMP sederajat

Page 4: LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

4

sejumlah kab/kota masih belum bersedia menggunakan system zonasi. Oleh

karena itu penekanan pelaksanaan Sistem zonasi pada tingkat SMP sederajat

harus dilakukan pada 2018. Masih terlihat adanya praktik pungli, penahan ijazah,

Raport di sejumlah Sekolah. Hal ini terjadi karena Sejumlah daerh belum terlihat

upaya seriusnya membangun system anti Pungli di sektor Pendidikan.

Evaluasi Sektor Pertahanan

Laporan masyarakat terkait subtansi pertanahan tahun 2017 di dominasi kasus

pada program Prona/PTSL(Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap). Tidak

terlihat koordinasi yang kuat antara pihak kantor pertanahan sebagai pelaksana

program dan pemerintah daerah kab/kota sebagai wilayah program. Hal ini

berpotensi pungutan liar di sejumlah kantor desa/kelurahan. Menekan praktek

pungli dengan cara menganggarkan biaya dukungan pelaksanaan Prona/PTSL.

Evaluasi KInerja PPNS sebagai Upaya Pencegahan

Kapasitas PPNS atau Penyidik PNS sebagai aparat hukum internal pemerintahan

pada subtansi tertentu masih lemah kemampuannya dalam bidang penegakan

hukum. Hal ini berdampak pada terlambatnya beberapa upaya penegakan hukum

di NTB. Contoh; PPNS sector kehutanan dan Kesehatan.

Evaluasi Unit Pemberantasan Pungli (SABER PUNGLI)

Belum terlihat upaya yang signifikan pelaksanaan peraturan Presiden no. 87

tahun 2017 tentang Satgas saber Pungli di tingkat provinsi,kabupaten/kota.

Contoh; masih minimnya alokasi anggaran operasional pada UPP di Provinsi,

Kota maupun Kabupaten. Hal ini berdampak Lemahnya kinerja UPP dalam

memberantas dan Mencegah Pungli. Oleh sebab itu pada Tahun 2018 Kinerja

UPP dalam memberantas Pungli Tidak saja terkait OTT, tetapi juga pencegahan

Pungli harus ditingkatkan, Salah satunya dengan cara penganggaran operasional

UPP yang lebih Proporsional.

Page 5: LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

5

Evaluasi Potensi Politisasi Birokrasi pada tahun Politik

Pada tahun 2017 terlihat potensi praktek politisasi birokrasi mengingat posisi

sejumlah tokoh politik yang berminat terjun sebagai kandidat calon kepala daerah

adalah figure-figur yang menduduki jabatan penting di pemerintah daerah. Hal ini

jika dibiarkan akan berpotensi besar merusak penyelenggaraan pelayanan publik.

Oleh sebab itu hal ini harus menjadi perhatian penting saat proses pilkada

diselenggarakan mulai 2018. Potensi politik birokrasi menunjukan peluang

terfragmentasinya birokrat dan terancamnya tata kelola pemerintahan yang baik.

Zona kepatutan tingkat provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 97,58%, masuk

zona hijau yang sangat baik.

ON THE SPOT /KUNJUNGAN LAPANGAN

Komisi II DPR RI bersama rombongan melakukan sidak kunjungan dan melihat

secara langsung ke kantor sentra pelayanan terpadu satu pintu. Kunjungan

langsung diterima oleh Kepala Dinas sentra pelayanan dan perijinan terpadu yang

menerangkan bahwa sentra pelayan dan perijinan terpadu satu pintu untuk

melayani masyarakat secara langsung dalam hal segala bentuk perijinan.

Pelayanan publik diselesaikan dalam tempo 3 sampai 5 hari.

B. Hasil yang diperoleh Komisi II DPR RI saat pertemuan Rapat Bersama KPU

Provinsi NTB, BAWASLU Provinsi NTB, dan Kapolda NTB serta perwakilan

dari TNI maupun unsur kejaksaan sebagai berikut:

KPU Provinsi NTB menerima Dana Hibah Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur NTB Tahun 2018 dengan ditandatanganinya (NPHD) pada tanggal 21

Juli 2017 dengan Nomor 900/1161.b/BPKAD/2017 dan Nomor 64/HM.03.1-

NK/52/Prov/VII/2017.

Penandatanganan NPHD ini disaksikan oleh Sekretaris Daerah Prov. NTB;

Kepala BIN daerah NTB, pejabat dari Korem 162/Wirabhakti dan Polda NTB,

Komisioner dan Sekretaris KPU Provinsi NTB, Ketua KIP NTB, Ketua KPID NTB

Page 6: LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

6

serta Jurnalis media cetak dan elektronik lokal NTB.Jumlah Anggaran Hibah

yang diterima KPU Provinsi NTB dalam pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan

Wakil Gubernur NTB sebesar: Rp. 167.515.450.000

Kemudian Provinsi NTB bersepakat melaksanakan sharing anggaran dengan

tiga pemerintah daerah yang melaksanakan Pimilihan Serentak yakni Kab.

Lombok Barat, Kab. Lombok Timur, dan Kota Bima

Disepakati sharing anggaran dengan tiga pemerintah daerah tersebut yakni:

Kab. Lombok Barat 11, 4 Miliar, Kab. Lombok Timur 20,18 Miliar, dan Kota

Bima 3,8 Miliar

langkah-langkah yang dilakukan KPU Provinsi NTB terkait tahapan pilkada

2018.

Persiapan

KPU Provinsi telah membentuk PPK dan PPS di seluruh Kecamatan dan

Desa/Kelurahan di Provinsi NTB. Jumlah Seluruh badan penyelanggara adhoc yakni:

91.110 Orang yang terdiri dari 580 PPK, 348 Sekretariat PPK, 3411 PPS, 3411

Sekretariat PPS, 58.352 KPPS, serta 16.672 Linmas

KPU Provinsi NTB telah merekap Daftar Pemilih (Model A-KWK) Pemilihan Gubernur

dan Wakil Gubernur NTB Tahun 2018 dengan rincian sebagai berikut:

Page 7: LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

7

NO

KABUPATEN/KOTA

JUMLAH

DESA/KEL

JUMLAH TPS

JUMLAH PEMILIH

L P L+P

1 KOTA MATARAM

50 667 145.307

153.064 298.37

1

2 KAB. LOMBOK BARAT

122 1.180 252.449

259.048 511.49

7

3 KAB. LOMBOK UTARA

33 518 86.940

88.849 175.78

9

4 KAB. LOMBOK TENGAH

139 1.500 398.086

411.196 809.28

2

5 KAB. LOMBOK TIMUR

254 2.017 435.497

494.288 929.78

5

6 KAB. SUMBAWA BARAT

64 193 46.914

49.437 96.351

7 KAB. SUMBAWA

165 861 170.902

172.493 343.39

5

8 KAB. DOMPU 81 458 80.233

83.048 163.28

1

9 KAB. BIMA 191 693 192.533

198.162 390.69

5

10 KOTA BIMA 38 249 51.819

55.303 107.12

2

TOTAL 1.137 8.336 1.860.6

80

1.964.888

3.825.5

68

Penyerahan Dukungan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur jalur

Perseorangan:

1. ALI BIN DAHLAN dan TGH. LALU GEDE M. ALI WIRASAKTI AMIR MURNI, MA.

status pendaftaran Diterima

2. H. AHMAD RUSNI, SE., M.Pd dan H. MUHAMMAD NUR, SH., MH, status

pendaftaran Ditolak/Tidak Memenuhi Syarat

Page 8: LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

8

3. DR. Ir ABDUL HAKIM dan SUMINGGAH, SH., MH, status pendafataran Ditolak/Tidak

Memenuhi Syarat

4. DIANUL HAYEZI, SE dan SRI SUDARJO, S.Pd., SH., M.Pd, status pendafataran

Ditolak/Tidak Memenuhi Syarat

Pendaftaran Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur :

1. ALI BIN DAHLAN dan TGH. LALU GEDE M. ALI WIRASAKTI AMIR MURNI,Lc, MA,

Jalur Perseorangan, status pendaftaran Diterima

2. H. M. SUHAILI FADIL THOHIR, SH dan H. M. AMIN, SH, MH, Jalur Partai Politik,

status pendaftaran Diterima

3. TGH. AHYAR ABDUH dan H. MORI HANAFI, SE, Jalur Partai Politik, status

pendaftaran Diterima

4. Dr. H. ZULKIEFLIMANSYAH, SE, M.SC dan Dr. Ir. Hj. SITTI ROHMI DJALILAH, M.Pd,

Jalur Partai Politik, status pendaftaran Diterima

Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon:

NOMOR URUT

PASANGAN CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR

PARTAI POLITIK PENGUSUL/

PERSEORANGAN

1

H. MOH. SUHAILI FADIL THOHIR, SH

dan H. MUH. AMIN, SH., M.Si

1. Partai Golkar 2. Partai NasDem 3. PKB

2

TGH. AHYAR ABDUH dan H. MORI

HANAFI, SE

1. Parta Gerindra 2. PAN 3. PPP 4. PDIP 5. PBB 6. Partai Hanura

Page 9: LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

9

3

DR. H. ZULKIEFLIMANSYAH, SE, M.Sc dan

DR. IR. HJ. SITTI ROHMI DJALILAH, M.Pd

1. Partai Demokrat 2. PKS

4

H. MOCH. ALI BIN DACHLAN dan TGH. LALU GEDE MUHAMAD ALI

WIRASAKTI AMIR MURNI, MA

PERSEORANGAN

Kampanye Deklarasi Kampanye Damai dan Berintergritas oleh 4 pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. Jadwal Kampanye KPU Provinsi NTB menetapakan Keputusan KPU Provinsi NTB nomor: 75/HK.03.1-

Kpt/52/Prov/II/2018 Tentang Jadwal Kampanye Dan Lokasi Pemasangan Alat Peraga

Kampanye Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Tahun

2018

Page 10: LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

10

NO. TANGGAL DAN

BULAN JENIS

KAMPANYE KETERANGAN

1 1 Maret s/d 15 Mei 2018

Rapat Umum

2 Zona (1 kali pulau Lombok,

1 kali Pulau Sumbawa

2 12 Mei 2018 Debat Kandidat -

3 20 Juni 2018 Debat Kandidat -

4 10 s/d 23 Juni 2018 Iklan Media Cetak

dan Elektronik 14 hari sebelum

masa tenang

Pemungutan dan Penghitungan Suara KPU Provinsi NTB akan melaksanakan Bimbingan Teknis Pemungutan dan

Penghitungan Suara di seluruh tingkatan baik Bimtek tingkat Nasional, Tingkat

Provinsi dan Kabupaten/Kota, hingga bimtek di seluruh tingkat badan adhoc di

Kecamatan, Desa/Kelurahan dan TPS.

KPU Provinsi NTB mempersiapkan SDM di seluruh tingkatan tersebut untuk

menghadapi pemungutan dan penghitungan suara.

Dalam pemanfaatan Teknologi Informasi, KPU Provinsi NTB akan

mengimplementasikan hitung Cepat C1 dengan Sistem Informasi Penghitungan

Suara (SITUNG), dimana KPU Kab/Kota akan men scan dan mengentry seluruh C1

tiap TPS.

Selain scan dan entry C1, KPU akan menyiapkan file rekapitulasi berbasis e-rekap,

dimana file rekapitulasi akan men-sumary secara automatis jika hasil rekap tiap

tingkatan baik terkumpul seluruhnya dari Model C1-KWK, DA1-KWK, DB1-KWK

hingga DC-KWK.

Page 11: LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

11

Koordinasi dengan Stakeholder KPU Provinsi NTB dengan Polda NTB telah berkomitmen dengan 4 pasangan calon

Gubernur dan Wakil Gubernur NTB untuk melaksanakan seluruh tahapan pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur secara demokratis, damai, lancar, berintegritas, Anti

Hoax, Anti Sara dan Anti Politik Uang

Kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mensukseskan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Tahun 2018

Page 12: LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

12

Penandatanganan Nota Kesepakatan bersama antara KPU Prov NTB dengan sepuluh lembaga/stakeholder meningkatkan partisipasi politik masyarakat dalam mensukseskan Pilkada serentak 2018

1. Melaksanakan Gerakam Coklit serentak Nasional

2. Membuat Alat Bantu Coblos (Template) untuk penyandang Disabilitas

3. Sosialisasi dimedia Cetak dan eletronik

4. KPU NTB Hadir di setiap event (NTB expo) guna memaksimalkan waktu dan

peluang sosialisasi Pemilihan Gubernur NTB

5. Gerak Jalan Masal Sadar Pemilihan Serentak Tahun 2018

6. KPU Provinsi NTB masif melaksanakan fasilitasi pendidikan Pemilih (Pemilihan

Ketua OSIS) di seluruh SMA/MA se Provinsi NTB

7. Membentuk Komunitas Peduli Pemilu (KPPD) Provinsi NTB

8. Membentu Relawan Pemilu

9. Sosialisasi Pendidikan Pemilih kepada seluruh Guru SMA/MA se Provinsi NTB

10. Sosialisai Pilkada dengan memanfaatkan kearifan lokal (wayang Kulit,

Tembang sasak, dll)

11. Talkshow di Radio dan TV dalam rangka sosialisasi Pemilihan Gubernur dan

Wakil Gubernur, dll

Terkait dengan regulasi yang ada hal-hal apa saja yang menurut KPU Provinsi

NTB perlu mendapat perhatian khusus ataupun memerlukan penyempurnaan

agar permasalahan-permasalahan yang timbul selama pelaksanaan pilkada

serentak tahun 2015 dan 2017 dapat diminimalisir, sehingga akan lebih

memperlancar pula pelaksanaan Pilkada serentak pada tahun 2018 ini.

Page 13: LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

13

1. KPU Provinsi NTB berharap dukungan pemerintah daerah dan Pusat agar dapat

menuntaskan perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) dan

penggunaan Surat Keterangan untuk menjamin seluruh hak pilih warga negera

2. Pemerintah Daerah diharapkan mendistribusikan KTP Elektronik yang telah jadi

kepada masyarakat/wajib pilih.

3. Netralitas Aparatur Sipil Negera (ASN) disemua tingkatan.

4. Menjaga Kondisifitas Daerah dan Birokrasi.

5. Dukungan Pemerintah daerah dalam Menjaga Alat Peraga Kampanye dan

Bahan Kampanye.

6. Dukungan mensosialisasikan Pilkada serentak 2018 ke seluruh

lembaga/organisasi pemerintah dan lampisan masyarakat.

Terkait Penjelasan Bawaslu Provinsi NTB

Bawaslu Provinsi NTB dalam menjalankan Tugasnya sesuai amanat UU no. 10 tahun

2016 tentang Pilkada telah melakukan persiapan yang cukup maksimal dalam

pengawasan sebagai berikut yaitu telah membentuk perangkat organisasi dari tingkat

Panwas kab/kota, Panwas kecamatan sampai tingkat Petugas Pengawas Lapangan,

dengan membangun kualitas SDM dan Pemenuhan terhadap sarana dan prasarana

untuk menunjang kinerja pengawasan.Strategi pengawasan yang menjadi focus

bawaslu Provinsi NTb yaitu pertama, pengawasan yang terdiri dari pengawasan

partisipatif, standard tata laksana pengawasan dan system informasi pengawasan.

Kedua, penanganan pelanggaran yang terdiri dari penegakan hukum secara cepat,

efektif dan berkeadilan, system informasi penanganan pelanggara dan penataan

sentra gakkumdu. Dan yang ketiga tentang penyelesaian sengketa yang terdiri dari

penguatan kapasitas pengawas pemilu dan system manajemen perkara.

No. Kegiatan Peserta Keterangan

1 Sosialiasi pengawasan

tahapan pencalonan gubernur

dan wakil gubernur Provinsi

NTB tahun 2018

Partai Politik, Panwas

kabupaten/kota, OKP,

dan Media

Page 14: LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

14

2 Sosialisasi dan Koordinasi

dengan mitra kerja

Kepolisian, KPU,

Kejaksaan, Tokoh

Masyarakat, Tokoh

Agama dan Tokoh

pemuda.

3 Fokus Group Discussion

(FGD) strategi pengawasan

pendaftaran calon Gubernur,

Bupati/wealikota tahun 2018.

Panwas Kab/kota se

Provinsi NTB

4. Rapat kerja teknis

pengawasan pendaftaran

calon Gubernur dan wakil

Gubernur tahun 2018

Panwas kab/kota se-

Prov NTB

5 Rapat kordinasi dengan

stakeholder tentang data

kependudukan provinsi NTB

tahun 2018

Peserta panwas dan

KPU kab/kota, Partai

Politik, Dinas dukcapil

kab/kota.

6 Rapat kerja teknis

pengawasan tahapan

penyusunan daftar pemilih

pada pemilihan Gubernur,

Bupati dan Walikota tahun

2018

Panwas Kab/kota se-

Prov NTB.

7 Rapat kerja Teknis

Pengawasan Tahapan dana

kampanye dan kampanye

pada pemilihan Gubernur,

bupati, dan walikota tahun

2018.

Panwas kab/kota se-

prov NTB

8. Deklarasi Tolak Politik uang

dan politisasi sara

Unsur Muspida,

Pasangan Calon, KPU

Provinsi, Partai Politik,

Panwas kab/kota, OKP,

Page 15: LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

15

Media, Tokoh

Masyarakat/agama/adat.

Terkait dengan regulasi yang menjadi perhatian khusus Bawaslu Provinsi NTB

sebagai berikut:

Cuti bagi petahana tidak hanya sampai kampanye tetapi sampai rekapiltulasi

perhitungan suara di tingkat kab/kota dan provinsi, Aturan tentang mutasi jabatan di

daerah yang melaksanakan pilkada sebaiknya diberlakukan bagi kab/kota lain yang

menjadi bagian dari provinsi yang melaksanakan Pilkada, Perlu diperkuat aturan

tentang kewajiban administrasi bagi peserta pilkada kepada bawaslu provinsi dan

panwaslu kab/kota terutama terkait dengan kewajiban penyerahan salinan dokumen

yang menjadi basis pengawasan kewajiban menyerahkan ijazah dari sd sampai SMA

bahkan sampai dengan Perguruan Tinggi, Penganan terhadap Netralitas ASN perlu

dilakukan secara terintegrasi antara bawaslu dengan pihak-pihak terkait, tidak

sebatas memberikan rekomendasi dan mengawasi tindak lanjut dari rekomendasi

tersebut, dan bawaslu harus diberikan kewenangan lebih dalam menindak perangkat

desa dan badan perwakilan desa yang melakukan pelanggaran dalam proses pilkada.

Terkait Paparan Kapolda Nusa Tenggara Barat

Kapolda Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam hal mengatasi untuk tidak terjadinya

konflik dalam pilkada serentak 2018 di Provinsi NTB menggunakan system

pendepatan persuasive pada masyarakat dan pada semua para paslon-Paslon yang

bertarung dalam pilkada serentak 2018 di wilayah Nusa Tenggara Barat. Serta

pendekatan Pada Tokoh-tokoh masyarakat dan Tokoh – Tokoh Adat.

Cara bertindak Pilkada serentak 2018 yang dilakukan yaitu;

1. Melaksanakan deteksi dini berupa Pulbaket/Informasi guna antisipasi dan cegah

adanya ancaman dari pihak-pihak yang akan mengganggu serta gagalkan pilkada

serentak

2. Melaksanakan cegah dan tangkal dengan giat turjagwali serta binluh/sosialisasi

kepada masyarakat dalam upaya membentuk opini yang menguntungkan bagi giat

ops serta kaitkan partisipasi aktif masyarakat guna mewujudkan dan memelihara

Page 16: LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

16

sitkamtibmas sehingga pilkada serentak 2018 di Prov. NTB dapat berjalan dengan

aman, tertib, lancer dan demokratis.

3. Melaksanakan penindakan berupa upaya paksa terhadap setiap pihak yang

lakukan perbuatan yang dapat mengganggu atau menggagalkan pelaksanaan

pilkada serentak tahun 2018 di Prov NTB baik yang dilakukan secara perorangan

maupun secara Pok.

4. Melaksanakan Gakkum dengan giat penyidikan berdasarkan ketentuan hukum

yang berlaku, terutama peraturan perundang-undangan tentang pilkada serentak

tahun 2018 di Provinsi NTB sehingga dapat mengungkap dengan tuntas setiap

pelanggaran tindak pidana pemilu.

5. Melaksanakan kegiatan teknis dan taktis lainyya sebagai terobosan kreatif untuk

mencegah dan menindak berbagai bentuk pelanggaran pilkada serentak tahun

2018 di prov. NTB.

Untuk sampai saat ini Kapolda NTB menyatakan bahwa belum ada gangguan

keamanan yang ada dalam pilkada serentak 2018 di Provinsi NTB.

Terkait Paparan Kepala Kanwil BPN Provinsi Nusa Tenggara Barat dan hasil

yang didapat dalam pertemuan.

Terkait pemetaan, registrasi, dan sertifikasi melalui Pendaftaran Tanah

Sistematis Lengkap (PTSL) di wilayah Nusa Tenggara Barat

TARGET REALISASI TARGET(Rp) REALISASI (Rp)

NTB

NTB

Realisasi fisik

dan keuangan

dalam proses

98,87

2 PENDAFTARAN TANAH

SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) 2018 175.000 0 88.375.000.000 0,00

PROSEN

TASE (%)KETERANGAN

1 PENDAFTARAN TANAH

SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) 2017 115.000 115.000 100 54.534.000.000 53.918.250.000

NO NAMA KEGIATANTAHUN

ANGGARAN

FISIK PROSEN

TASE (%)

KEUANGANLOKASI

KEGIATAN

Page 17: LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

17

Catatan: Ketersediaan SDM pelaksana yang masih minim,

keterbatasan peralatan ukur dan kendaraan operasional

jumlah kasus tanah yang ada di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat;

SEKSIJUMLAH

KASUSSELESAI

BELUM

SELESAIKETERANGAN

PERKARA 11 8 3

3 Perkara yang

belum selesai

Masih dalam Tahap

Persidangan

SENGKETA 14 11 3

3 Pengaduan yang

masih dalam

penanganan

Page 18: LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

18

Catatan: Dalam menangani penyelesaian SKP, perlu segera di

sahkan UU Pertanahan.

Isu-isu strategis yang memerlukan penanganan segera terkait dengan

tata ruang di wilayah Provinsi NTB antara lain :

1. Masalah tata ruang lingkar luar kawasan KEK Mandalika yaitu untuk

tidak melakukan pembangunan dilingkar luar kawasan yang saat ini

penguasaan tanahnya dikuasai oleh investor dan masih mengalami

permasalahan didalam pengurusan perijinannya.

2. Rencana pembangunan Kawasan Bandar Kayangan seluas + 7.373

Ha yang melibatkan 5 wilayah administrasi desa.

3. Belum adanya penetapan kawasan LP2B oleh Kabupaten/Kota

dikarenakan belum ada sinkronisasi data dan peta.

Regulasi yang ada saat ini belum memadai untuk menangani

permasalahan-permasalahan tata ruang wilayah. Provinsi Nusa

Tenggara Barat telah memiliki Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat

Tahun 2009-2029.

Page 19: LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

19

Kendala dan hambatan yang dihadapi dalam melaksanakan aturan

tersebut :

a. Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Penataan Ruang

Nomor 26 Tahun 2007 tidak dijabarkan dan diatur lebih lanjut

dalam Perda RTRW. Ketidaksesuaian/in-sinkronisasi antara

UUPR dan Perda RTRW meliputi beberapa hal antara lain :

1. Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

2. Perencanaan Penatagunaan Tanah

3. Hak dan Kewajiban masyarakat / peran partisipasi

masyarakat dalam penataan ruang

4. Penyelesaian sengketa

b. Peraturan Daerah RTRW Kabupaten/Kota yang ada pada saat ini

masih bersifat makro sehingga kurang efektif untuk dijadikan

pedoman dalam pengendalian tata ruang, informasi pertanahan

berupa peta kadastral dan status tanah menjadi data penting

dalam penyusunan rencana detail tata ruang (RDTR) sebaiknya

digunakan menjadi Peta Dasar dalam penyusunan RDTR.

Rencana Tata Ruang Wilayah di seluruh wilayah Provinsi Nusa Tenggara

Barat yang masih perlu dilakukan:

Seluruh wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Barat di Tingkat Kabupaten

maupun Kota telah memiliki Perda RTRW, akan tetapi masih ada

beberapa Kabupaten/Kota yang sedang dilakukan revisi Perda RTRW

nya. Untuk proses penyusunan RDTR masih sekitar 3 sampai 4

kecamatan saja yang sudah berjalan dan itupun masih dalam tahap

pengesahan di DPRD setempat.

Catatan: Revisi RTRW untuk beberapa Kabupaten/Kota untuk

segera secepatnya ditindaklanjuti

Page 20: LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

20

jumlah titik lokasi di wilayah Provinsi NTB yang menurut catatan Kanwil

BPN NTB terindikasikan terlantar ataupun tidak sesuai dengan

peruntukannya.

NO KANTOR

PERTANAHAN

HGB HGU JUMLAH TANAH

TERINDIKASI TERLANTAR Luas (Ha)

Badan Hukum

Bidang Badan Hukum

Bidang Badan Hukum

Bidang

1 KOTA MATARAM 1 1 - - 1 1 0,2

2 LOMBOK UTARA 15 24 - - 15 24 315,2257

3 LOMBOK BARAT 13 29 - - 13 29 538,6887

4 LOMBOK TENGAH 10 24 1 1 13 28 970,7112

5 LOMBOK TIMUR 9 30 3 4 12 34 520,1608

6 SUMBAWA BARAT 10 14 2 5 12 19 592,7818

7 SUMBAWA - - 6 6 7 7 4.021,80

8 DOMPU 8 8 5 7 18 20 9.971,65

9 KABUPATEN BIMA 2 2 4 4 7 7 5.212,05

10 KOTA BIMA - - - - 0 0 0

J u m l a h 68 132 21 27 98 169 22.143,27

Tahapan Penanganan Pengendalian Tanah Terindikasi Terlantar

1. Inventarisasi Subyek dan Obyek

Melakukan pengumpulan daya oleh pihak Kantor Pertanahan

(hasilnya di laporkan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional)

2. Melakukan Identifikasi :

Laporan awal di lakukan oleh Sekretariat.

Laporan kedua di lakukan oleh Panitia C.

Terhadap laporan tersebut dilakukan Verifikasi.

3. Sidang Panitia C :

Untuk menentukan apakah terhadap PT. tersebut perlu di berikan

Peringatan atau tidak.

4. Peringatan I s/d III :

Jika ada respon maka Pihak PT akan membuat laporan mengenai

progress, 2 minggu sekali.

Page 21: LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

21

5. Menyusun Laporan untuk membuat usulan :

Apakah melalui Tahap Terindikasi Terlantar atau Kegiatab

Optimalisasi.

Kendala-kendala kegiatan Pengendalian Tanah Terlantar :

1. Untuk kegiatan pemutakhiran secara keseluruhan karena

keterbatasan mekanisme penganggaran dan bukan merupakan data

terkini karena kemungkinan terjadi perubahan di lapangan sepanjang

tahun 2010 sampai dengan tahun 2017 yang menyebabkan

beberapa bidang tanah tersebut tidak/belum dapat dikategorikan

sebagai tanah terindikasi terlantar.

2. Berdasarkan beberapa kasus di yang terjadi di lapangan, perubahan

kondisi di lapangan tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Pertama,

tanah sudah dimanfaatkan sehingga bukan merupakan katagori

terindikasi terlantar. Kedua, perubahan subjek hak karena peralihan

hak atau sebab lain seperti sengketa yang menyebabkan harus

ditundanya kegiatan penertiban tanah terlantar dalam kurun waktu 3

(tiga) tahun sejak peralihan tersebut terjadi.

3. Dalam Kegiatan penertiban tanah terindikasi terlantar di Provinsi NTB

yang dilakukan sampai dengan tahun 2013, 61 Badan Hukum telah

diberikan Peringatan I, 21 Badan Hukum telah diberikan Peringatan

II, 17 Badan Hukum telah diberikan III serta 9 Badan Hukum

diberikan kesempatan oleh Panitia C untuk Pemanfaaan Tanah.

Implementasi kebijakan sebagaimana Peraturan Pemerintah Nomor 11

Tahun 2010 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terindikasi

Terlantar yang telah dilakukan sejak tahun 2014 sampai dengan tahun

2016, dengan melakukan kegiatan penertiban tanah terindikasi terlantar

telah yang dilaksanakan di Provinsi NTB berhasil mengusulkan tanah

yang dikuasai 8 Badan Hukum untuk ditetapkan sebagai tanah terlantar.

Dalam kurun waktu tersebut 4 (empat) Badan Hukum diusulkan untuk

melaksanakan optimalisasi pemanfaatan tanah karena badan hokum

Page 22: LAPORAN KUNJUNGAN RESES KOMISI II DPR RI KE PROVINSI …

22

tersebut telah memanfaatkan tanahnya sesuai dengan sifat dan tujuan

pemberian haknya. Selain itu, beberapa bidang tanah yang dikuasai oleh

6 (enam) Badan Hukum sedang dikonsultasikan kepada kementerian

Agraria dan Tata Ruang/BPN dalam hal penetapannya sebagai tanah

terlantar karena terdapat permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan

penertiban tanah terindikasi terlantar untuk kedelapan badan hokum

tersebut yang belum diatur dalam Petunjuk Teknis Kegiatan Penertiban

Tanah Terindikasi Terlantar. Sementara itu, Kegiatan Penertiban Tanah

Terindikasi Terlantar terhadap 1 (satu) bidang tanah yang dikuasai 1

(satu) badan hukum dihentikan karena terdapat sengketa keperdataan.

Catatan: Dalam menangani penyelesaian Tanah Terindikasi

Terlantar, perlu segera di sahkan UU Pertanahan.

III. PENUTUP

Demikian laporan hasil kunjungan kerja Komisi II DPR RI di Provinsi Nusa

Tenggara Barat pada tanggal 28 Februari 2018. Semoga dapat ditindaklanjuti dan

bermanfaat bagi semua pihak. Kepada semua pihak yang membantu

terselenggaranya kunjungan kerja ini, kami ucapkan terimakasih.