LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI TAHUN …...laporan kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke...

53
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE PROVINSI JAWA TIMUR PADA MASA RESES PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2019 2020 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2020

Transcript of LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI TAHUN …...laporan kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke...

  • LAPORAN

    KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI

    KE PROVINSI JAWA TIMUR

    PADA MASA RESES PERSIDANGAN II

    TAHUN SIDANG 2019 – 2020

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

    REPUBLIK INDONESIA

    2020

  • I. PENDAHULUAN

    A. Dasar Hukum

    Pasal 67 dan 30 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis

    Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan

    Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (MD3), sebagaimana diubah

    terkahir kali dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2019 Tentang

    Perubahan Ketiga Atas Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang

    MD3, diatur bahwa DPR RI memilki 3 (tiga) fungsi, yakni Fungsi Legislasi,

    Fungsi Anggaran dan Fungsi Pengawasan. Untuk menjalankan ketiga fungsi

    tersebut, dapat dilaksanakan melalui pelaksanaan kunjungan kerja, baik di

    dalam maupun ke luar negeri, sebagaimana diatur dalam Pasal 98 UU MD3.

    Pelaksanaan Kunjungan Kerja Ke Provinsi Jawa Timur didasarkan pada

    aturan pada undang-undang tersebut. Selain itu, pelaksanaan kunjungan ini

    juga didasarkan pada Keputusan Pimpinan DPR RI tentang Penugasan

    Anggota Komisi I s.d. XI DPR RI untuk melakukan Kunjungan Kerja pada

    Masa Reses Persidangan II Tahun Sidang 2019 – 2020, dan Keputusan

    Rapat Intern Komisi VI DPR RI mengenai Sasaran dan Objek Kunjungan

    Kerja Komisi VI DPR RI dalam Masa Reses Persidangan II Tahun Sidang

    2019–2020.

    B. Susunan Anggota Tim Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI

    NO NO.

    ANGG. NAMA

    ANGGOTA

    FRAKSI KETERANGAN

    FOTO

    1

    A-33 FAISOL RIZA, SS F.PKB

    KETUA TIM/KETUA

    KOM. VI

    2

    A-189 ARIA BIMA F.PDIP

    WAKIL KETUA KOM. VI

    3

    A-327 GDE SUMARJAYA LINGGIH,

    SE, MAP

    F.PG

    WAKIL KETUA KOM. VI

  • 4

    A-181 Dr. EVITA NURSANTY, M.Sc. F.PDIP

    ANGGOTA

    5

    A-209 SONNY T. DANAPARAMITA F.PDIP ANGGOTA

    6

    A-232 I NYOMAN PARTA, SH F.PDIP ANGGOTA

    7

    A-334 Drs. MUKHTARUDIN F.PG ANGGOTA

    8

    A-305 H. SINGGIH JANURATMOKO,

    SKH, MM

    F.PG ANGGOTA

    9

    A-115 KHILMI F.GERINDR

    A

    ANGGOTA

    10

    A-131 Ir. H. LA TINRO LA

    TUNRUNG

    F.GERINDR

    A

    ANGGOTA

    11

    A-94 MUHAMMAD HUSEIN

    FADHLULLOH, B.BUS, MM,

    MBA

    F.GERINDR

    A

    ANGGOTA

    12

    A-374 H. SUBARDI, SH, MH F.NASDEM ANGGOTA

    13

    A-357 Hj. PERCHA LEANPURI,

    B.Bus, MBA.

    F.NASDEM ANGGOTA

    14

    A-21 Drs. H. MOHAMMAD TOHA,

    S.Sos, M.Si.

    F.PKB ANGGOTA

    15

    A-36 Ir. H.M. NASIM KHAN F.PKB ANGGOTA

  • 16 A-544 DR. Ir. E. HERMAN

    KHAERON, M.Si.

    F.PD ANGGOTA

    17 A-542 H. ANTON SUKARTONO

    SURATTO, M.Si.

    F.PD ANGGOTA

    18 A-554 EDHIE BASKORO

    YUDHOYONO, M.Sc.

    F.PD ANGGOTA

    19 A-447 AMIN, Ak, MM F.PKS ANGGOTA

    20 A-500 DAENG MUHAMAD, SE, M.Si. F.PAN ANGGOTA

    21 A-472 H. ACH. BAIDOWI S.Sos,

    M.Si.

    F.PPP ANGGOTA

    II. INFORMASI DAN TEMUAN KUNJUNGAN KERJA

    1. PT. PAL Indonesia (Persero)

    Rencana strategis PT PAL Indonesia (Persero) untuk meningkatkan

    kapabilitasnya sehingga perusahaan dapat berkembang dan berdampak pada

    peningkatan produktivitas dan pemanfatannya langsung bisa diterima di Provinsi

    Jawa Timur dapat dilihat dari bidang yang difokuskan adalah pembangunan

    alutsista dan energi/elektrifikasi baik untuk pasar untuk pasar dalam dan luar

    negeri. Dalam pembangunan kapal dan energi pada PT PAL selalu melibatkan

    industri komponen/pendukung yang berlokasi di Jawa Timur, seperti

    pembangunan kapal KCR dan LPD melibatkan industri di Jawa Timur seperti PT

    Barata Indonesia (Persero), PT Teknik Tadakara Sumber Karya, PT

    Valutekindo, PT Purnomo Teknik dan lain-lain. Hal tersebut merupakan import

    substitution sehingga TKDN meningkat.

    Hal ini akan menjadi sangat signifikan bilamana produk PT PAL

    (Alutsista dan Energi) tersebut di ekspor. Offshore Patrol Vessel With Missile

    (KCR 60M) nilai TKDN (Material dan Labor) kapal KCR sebesar 41,41%.

  • Komponen utama adalah Total jumlah komponen : 3.586, Komponen dalam

    negeri : 2.434 (68%), Komponen luar negeri : 1.152 (32%). Nilai/nominal

    komponennya adalah Komponen dalam negeri : 35,83%, Komponen luar negeri

    : 64,17%. Total keterlibatan industri (sinergi) adalah 4 BUMN (LEN, PINDAD,

    BARATA & KS) : 5,90%, 62 BUMS : 29,93% dan Penghematan Subtitusi Impor:

    9,28%. Sedangkan Landing Platform Dock (LPD 124M) memiliki nilai TKDN

    (Material dan Labor) kapal LPD sebesar 40,95% dengan memiliki komponen

    utamanya adalah total jumlah komponen : 7.005, komponen dalam negeri :

    5.408 (77%), komponen luar negeri : 1.597 (23%). Nilai/nominal komponen

    adalah Komponen dalam negeri : 32,7%, komponen luar negeri : 67,3%. Total

    keterlibatan industri (sinergi) adalah 3 BUMN (LEN, BARATA & KS) : 10,72% ,

    94 BUMS : 21,99% dan Penghematan Subtitusi Impor: 8,10%. Seperti terlihat

    pada gambar 1.

    Gambar 1.

    Backward linkage PT PAL dan supplier yaitu pada produk kapal KCR 60 meter dan Kapal

    Landing Platform Dock (LPD)

    Proses monitoring dan evaluasi PT PAL dengan pemerintahan Daerah

    (Provinsi/Kab.Kota) Provinsi Jawa Timur adalah dapat dicontoh dengan kapal

    selam pertama buatan Indonesia (KS Alugoro) saat ini melaksanakan

    rangkaian uji tes di timur laut Kabupaten Banyuwangi. Rangkaian uji tes yang

    dilaksanakan di Banyuwangi adalah Sea Acceptance Test (SAT) dimana

    dalam penentuan lokasi, baik pihak PT PAL maupun user (dhi TNI AL)

    mendapat dukungan penuh dari pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi.

    Adapun lokasi yang digunakan adalah dermaga APBN Pelabuhan

    Tanjungwangi Banyuwangi. Selain itu PT PAL mendapat predikat Proper

    peringkat Biru pada penilaian peringkat kinerja perusahaan oleh dinas

    lingkungan hidup Provinsi Jawa Timur serta program keselamatan dan

    kesehatan kerja (zero accident) SMK3 yang juda dari pemprov. Jawa Timur.

  • 2. PT. Barata Indonesia (Persero)

    Visi dari PT Barata Indonesia adalah Menjadi perusahaan yang kuat,

    kaya dan kompetitif, berdasarkan inovasi dan teknologi dalam Food, Energy,

    Water dan industri pendukung lainnya (FEW +) dan misinya adalah :

    Memperkuat kompetensi Manufaktur dan Konstruksi berbasis Enjinering,

    Meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi melalui

    kerjasama strategis, Memperkuat bidang bisnis Pembangkit, Minyak & Gas,

    Agro, Material Handling & Industri Hidromekanikal, Menyediakan solusi

    terintegrasi yang tepat guna berorientasi peningkatan kepuasan pelanggan,

    Memproduksi mesin dan peralatan untuk industri hilir dan Meningkatkan

    ekspansi pasar lokal dan internasional.

    PT Barata Indonesia (Persero), berencana membangun pabrik untuk

    memproduksi roda kereta api tahun ini. Perusahaan pelat merah yang

    bergerak di bidang industri manufaktur ini ingin menutupi kebutuhan akan

    roda kereta api di dalam negeri yang selama ini 100 persen impor. Seperti

    terlihat pada gambar 2.

    Gambar 2.

    Pengembangan Roda Kereta

    Sinergi yang dilakukan perusahaan kepada Provinsi Jawa Timur

    adalah diberbagai bidang sosial yaitu bidang sosial, agama, kesehatan,

  • pendidikan dan lingkungan dengan area distribusi Gresik, Surabaya, Sidoarjo,

    Malang, Madura dan Lamongan.

    Gambar 3.

    Corporate Social Responsibility di Provinsi Jawa Timur

    3. PT Garuda Indonesia (Persero)

    Pada tahun 1950 sesuai akta No. 137 dari notaris raden kadiman,

    perusahaan memiliki bidang usaha angkutan niaga berjadwal, dan tidak

    berjadwal, reparasi dan pemeliharaan pesawat, jasa penunjang operasional

    angkutan pesawat katering dan ground handling, jasa layanan sistem

    informasi, jasa layanan konsultasi, jasa layanan pendidikan dan pelatihan.

    Adapun segmentasi bisnis yang dimiliki yaitu penumpang pesawat

    80,3%, Cargo 8,7%, Haji & Charater 7,5% dan other 3,4%. Komponan biaya

    umum adalah biaya bahan bakar 30%, biaya sewa pesawat 28,2%,

    maintenance A/C 5,7%, human capital 11% dan lain-lain 25,1%.

    Operasionalnya 20,2 juta penumpang, 48 destinasi domestik, 24 destinasi

    international, 436 flight/days.

    Garuda Indonesia telah memobilisasi kurang lebih 20,2 juta penumpang

    di 48 destinasi domestik dan 24 destinasi international serta menghubungkan

    lalu lintas logistik antar pulau antar negara. Kontribusi devisa di tahun 2019

    adalah $ 636,5 juta pendapatan tiket international dan kontribusi perpajakan

    $ 63,4 juta PPN dan $ 31,9 juta.

  • Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia ditutup sementara

    rute penerbangan dari dan ke China guna mencegah penyebaran virus

    Corona yang sudah ditetapkan darurat oleh WHO. Hal tersebut dilakukan atas

    kebijakan. Penyebaran wabah virus Covid-19 tentu membuat hampir seluruh

    industri di berbagai belahan dunia tidak terkecuali industri penerbangan

    menghadapi situasi yang cukup berat dari dampak yang ditimbulkan. Garuda

    melayani 6 rute China dengan frekuensi 40 penerbangan per minggu.

    Selaras dengan kebijakan yang ditetapkan Pemerintah, mulai sejak

    tanggal 5 Februari 2020, Garuda telah melakukan penutupan sementara rute

    dari dan ke China sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran virus

    Covid-19. Selain penutupan sementara untuk rute Tiongkok, Garuda juga

    melakukan pengawasan ketat dan berkoordinasi secara intensif dengan

    otoritas kebandarudaraan untuk rute-rute lainnya yang rentan akan wabah

    virus Covid-19, namun penerbangan Garuda masih beroperasi seperti Hong

    Kong, Singapura dan Korea Selatan. Untuk rute Singapura, saat ini Garuda

    menerapkan kebijakan pengurangan frekuensi dari yang sebelumnya 9x/day

    menjadi 5-3x/day. Selain dalam rangka antisipasi penyebaran virus Corona,

    pengurangan frekuensi ini juga dilakukan sebagai upaya menyesuaikan

    supply & demand dari kondisi pasar. Menyusul pemberitahuan yang

    disampaikan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Riyadh pada tanggal 27

    Februari 2020 terkait penghentian sementara kunjungan warga negara asing

    ke Kerajaan Arab Saudi dan ziarah ke Masjid Nabawi, maka Garuda

    memberlakukan pemberhentian sementara penerbangan ke Arab Saudi yang

    mulai siang hari di tanggal 27 Februari 2020. Garuda melakukan koordinasi

    untuk pemulangan penumpang Garuda Indonesia yang saat ini berada di

    Saudi. Kondisi kesehatan para awak pesawat juga terus dipantau secara

    ketat dengan melakukan pemeriksaan secara berkala baik sebelum

    keberangkatan maupun setelah kepulangan dari seluruh penerbangan.

    Ketersediaan hand sanitizer dan masker dipersiapkan di setiap penerbangan.

    Garuda Indonesia mewajibkan seluruh kru dan pegawai Garuda Indonesia

    yang tiba dari Tiongkok untuk mengikuti pemeriksaan di Kantor Kesehatan

    Pelabuhan Bandara Soekarno-Hatta. Selain itu, kegiatan disinfeksi kabin

    pesawat dan penggantian filter alat penyaring udara (High Efficiency

    Particulate Arrestor (HEPA)) juga telah dilaksanakan khususnya untuk

  • armada yang sebelumnya mengoperasikan penerbangan dari dan menuju

    Tiongkok.

    PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk memutuskan untuk menunda

    layanan penerbangan dengan rute dari dan menuju China mulai tanggal 5

    Februari 2020 pukul 00.00. Rute penerbangan Garuda ditunda karena

    menyusul adanya peningkatan skala penyebaran virus Corona. Setidaknya

    Garuda Indonesia memprediksi lebih dari 16,000 kursi per bulannya atau 30

    kali penerbangan setiap minggunya yang terdampak dari adanya kebijakan

    penutupan sementara untuk rute-rute Tiongkok, yaitu Beijing, Shanghai,

    Guangzhou, Zhengzhou, dan Xi’an. Adapun untuk penerbangan rute Arab

    Saudi yang saat ini dilayani dengan frekuensi penerbangan 24 flights/week

    (18 flights cgk-jed/week, 6 flights cgk-med/week), saat ini dihentikan

    sementara layanan penerbangan terkait selaras dengan kebijakan dari

    pemerintah Arab Saudi untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona.

    Sementara itu terkait penerbangan internasional Garuda Indonesia yang

    dilayani dari Jawa Timur masih berlangsung normal. Adapun saat ini Garuda

    Indonesia melayani rute penerbangan Surabaya – Singapura sebanyak 7x

    per minggu. Namun demikian akan tetap melakukan antisipasi penyesuaian

    frekuensi rute penerbangan tersebut, berdasarkan perkembangan situasi

    terkini. Namun demikian telah melakukan serangkaian langkah mitigasi untuk

    memastikan keberlanjutan bisnis Perusahaan, di antaranya dengan

    optimalisasi rute-rute regional dan domestik serta program pemasaran

    (promo, harga khusus tiket penerbangan) pada rute-rute tertentu.

    Dampak penyebaran virus Corona semakin terasa terhadap

    perekonomian Indonesia. Baik dari sisi ekspor-impor, cadangan devisa

    karena penurunan jumlah wisatawan asing, dan sebagainya. Untuk

    mencegah dampak Corona terhadap perekonomian semakin meluas,

    Pemerintah memberikan insentif terhadap maskapai di Indonesia yakni diskon

    tiket pesawat hingga 50%. Berapakah insentif yang diterima PT Garuda

    Indonesia (Persero), terkait dengan rencana pemerintah untuk memberikan

    insentif tiket penerbangan sebagai upaya untuk mengantisipasi wabah virus

    Corona terhadap aspek pariwisata, Garuda Indonesia sudah berkoordinasi

    dengan pihak kementerian dalam mengkaji alternatif penetapan komponen

    harga tiket selama periode pemberian insentif berlangsung. Hal tersebut juga

  • merupakan salah satu upaya Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional

    untuk mendukung pariwisata nasional khususnya dalam mengembangkan 10

    destinasi prioritas yang telah ditetapkan pemerintah. yakni Batam, Denpasar,

    Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Silangit, Tanjung

    Pandang, dan Tanjung Pinang. Sesuai wacana awal pemerintah, salah satu

    alternatif skema pemberian insentif tersebut adalah dengan memberikan

    potongan harga selama 3 bulan kedepan (Maret, April, Mei), dimana

    pemerintah menetapkan besaran insentif untuk maksapai full service adalah

    dengan potongan harga sebesar 45%. Garuda tengah mengkaji secara

    mendalam terkait implementasi kebijakan insentif tersebut dengan model

    bisnis yang dijalankan perusahan.

    Sesuai dengan koordinasi bersama Pemerintah terkait upaya terhadap

    sektor terdampak virus Corona, Garuda terus melakukan upaya komunikasi

    intensif dengan memastikan dukungan Pemerintah dapat selaras dengan

    kebutuhan sektor transportasi udara dalam meningkatkan kinerja

    Perusahaan. Sejumlah kajian telah dilakukan bersama Pemerintah, baik

    melalui pemberian insentif hingga beragam kajian terkait diskon avtur dan

    optimalisasi kunjungan wisata ke pasar lain selain China yaitu di Negara

    seperti Australia, Amerika, dan Eropa.

    4. Subsidi Listrik Oleh PT. PLN (Persero)

    Penyediaan listrik oleh PT. PLN (Persero) di wilayah Provinsi Jawa

    Timur dilaksanakan oleh kantor Regional Bisnis Jawa Bagian Timur Bali dan

    Nusa Tenggara (JBTBN). Berdasarkan informasi dari perusahan, Rasio

    Elektrifikasi (RE) di Provinsi Jawa Timur telah mencapai 100 persen. Per

    Desember 2019, jumlah pelanggan yang terlayani adalah sebesar 12,0 Juta

    (4,74 %), daya tersambung 20,65 GVA (5,98 %), penjualan 37,23 TWh

    (3,94%) dan pendapatan Rp. 40,05 Triliun (4,40 %). Penyumbang terbesar

    pendapatan sebesar Rp 30,8 triliun adalah golongan industri dan rumah

    tangga (Tabel 1).

    Tabel 1. Komposisi Penjualan Per Kelompok Tarif 2019

  • Kawasan industri di Jawa Timur yang merupakan Penyumbang terbesar

    pendapatan sebesar Rp 17,1 triliun adalah Kawasan Industri Gresik (KIG),

    Kawasan Industri Tuban (KIT), Ngoro Industrial Park (NIP), Java Integrated

    Industrial and Ports Estate (JIIPE), Kawasan Industri Maspion (KIM), Sidoarjo

    Rangkah Industrial Estate (SiRIE), Safe n Lock Warehouse and Industrial

    Complex, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Industrial Estate

    Wira Jatim (IEWJ), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari.

    Pelanggan bersubsidi tahun 2019 sebanyak 6.906.560 pelanggan,

    atau sebesar 57,49 % dari total pelanggan Jawa timur sebanyak 12.013.382

    pelanggan yang didominasi oleh pelanggan tarif Rumah Tangga sebesar

    5.958.850 pelanggan. Adapun data pengusahaan pelanggan tarif subsidi

    tahun 2019 sebagaimana tabel berikut ini :

    Tabel 2. Data Pengusahaan Pelanggan Tarif Subsidi Tahun 2019

    Besarnya subsidi ditahun 2019 sebesar Rp. 6.361.452.547.394,-

  • Pada tahun 2016 seluruh pelanggan rumah tangga 900 VA termasuk

    dalam kategori pelanggan yang mendapatkan subsidi. PLN melakukan

    pemadanan data bersumber dari data TNP2K yang selanjutnya bagi

    pelanggan yang tidak masuk dalam BDT-TNP2KN dikeluarkan dari tarif

    subsidi.

    Tabel 3. Data Pelanggan Subsidi dan Non Subsidi Tahun 2017-2020

    Pada tahun 2016, pelanggan rumah tangga 900 VA subsidi yang

    dianggap mampu dan dikeluarkan dari data pelanggan subsidi sebanyak

    3.124.354 pelanggan. Pada tahun 2020 sudah berkembang menjadi

    3.450.093 pelanggan.

    Tabel 4. Data Pelanggan Subsidi Tahun 2020

  • Terkait dengan kebijakan subsidi listrik bagi pelanggan R1 450 VA dan

    900 VA di Provinsi Jawa Timur, trend subsidi dalam 2 (dua) tahun terakhir.

    Pada 2017 sebesar Rp5,4 juta, tahun 2018 sebesar Rp5,5 juta dan pada

    tahun 2019 sebesar Rp6,4 juta.

    Dari sisi pelanggan, jumlah subsidi yang dijual pada posisi Januari

    2020 sebesar 9.395.839 pelanggan. Jumlah pelanggan bersubsidi paling

    besar ada di rumah tangga subsidi. Kemudian disusul oleh Rumah Tangga

    Mampu (RTM) dan rumah tangga subsidi (R) (tabel 5).

    Tabel 5. Jumlah Pelanggan R1 450 dan 900 VA posisi Januari 2020

    Agar pelaksanaan subsidi listrik tepat sasaran, perusahaan

    menerapkan posko pengaduan dalam rangka penanganan pengaduan

    subsidi listrik dari masyarakat. Rumah tangga miskin dan tidak mampu yang

    belum menerima subsidi tarif tenaga listrik dapat menyampaikan pengaduan

    melalui posko pengaduan di Desa/Kelurahan. Dalam pelaksanaannya, posko

    pegaduan ini melibatkan jajaran aparatur pemerintah daerah hingga tingkat

    kelurahan dan desa. Pengaduan masyarakat yang diterima di

    Desa/Kelurahan akan ditindaklanjuti dengan melakukan entri data pengaduan

    melalui sistem yang sudah disediakan di Kecamatan untuk diteruskan

    berjenjang ke posko pengaduan Kabupaten/Kota dan Pusat. Di posko

    pengaduan pusat dibentuk tim ad-hoc lintas instansi untuk menindaklanjuti

    pengaduan masyarakat tersebut, yang terdiri dari perwakilan Kementerian

    ESDM, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial, TNP2K dan PT. PLN

    (Persero).

    Dalam pelaksanaan penyaluran subsidi listrik terdapat 2 (dua) kendala

    utama yang dihadapi oleh perusahaan yakni:

    Masih terdapat data BDT yang invalid contoh :

  • - NIK double,

    - NIK kosong,

    - NIK pindah, dll

    Hal ini berpengaruh kepada pelaksanaan survey pendanaan data

    (verifikasi) kelapangan masih terdapat temuan data tidak teridentifikasi.

    Asumsi masyarakat bahwa subsidi listril ditentukan oleh PLN.

    Aparat pelaksana di tingkat terendah belum memahami mekanisme

    pengaduan, sehingga masyarakat masih mendatangi PLN untuk

    memperoleh subsidi listrik.

    Dalam menghadapi kendala tersebut, ada beberapa hal yang sudah

    dilakukan oleh perusahaan, yakni:

    Melakukan sosialisasi dan audiensi kepada Pemerintah Provinsi,

    Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa,

    mendistribusikan buku petunjuk teknis, FAQ dan formulir pengaduan ke

    Kecamatan/Kelurahan/Desa, serta

    Melakukan refreshment operasional aplikasi pengaduan kepesertaan

    subsidi listrik di Kecamatan.

    Dalam rangka memastikan subsidi listrik tepat sasaran, kebijakan

    perusahaan yang diterapkan adalah melakukan survei pelanggan

    berdasarkan data TNP2K, pelaksanaan sisir tarif, pengawasan mutasi tarif

    berjenjang serta mempersyaratkan surat izin usaha bagi pelanggan dengan

    tarif bisnis dan industri.

    5. Dukungan Digitalisasi Ekonomi Oleh PT. Telekomunikasi Indonesia,

    Tbk.

    Dalam mendukung pengembangan ekonomi digital Indonesia,

    termasuk di Provinsi Jawa Timur, pengembangan bisnis digital yang

    dilakukan oleh perusahaan terbagi ke dalam 3 (tiga) pilar, yakni digital

    connectivity, digital platform, dan digital sevices. Digital connectivity adalah

    menyediakan broadband di seluruh wilayah Indonesia melalui jalur darat

    (FFTH, 4G), udara (satelit), dan laut (submarine cable). Upaya yang dilakukan

    perusahaan untuk memperkuat pilar ini adalah melakukan perluasan

    coverage, peningkatan bandwith, low latecy dan virtualisasi network.

  • Pilar digital platform adalah membangun berbagai digital platform (DC,

    Cloud, Big Data, IOT, API, Payment, Cyber Security) yang dapat mendukung

    pengembangan digital ecosystem. Upaya yang dilakukan perusahaan untuk

    memperkuat pilar ini adalah membangun hyperscale data center & cloud

    platform, melakukan patnership dengan Himpunan Bank Negara (Himbara)

    untuk inisiatif LinkAja, pengembangan platform IOT, serta peningkatan

    capacity platform big data & cyber security.

    Pilar digital services adalah membangun aplikasi digital yang dapat

    meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam melengkapi digital ecosystem.

    Upaya yang dilakukan perusahaan untuk memperkuat pilar ini adalah

    melakukan internal development, inkubasi, venture capital, akuisisi dan

    pengembangan digital talent.

    Gambar 4.

    Pilar Bisnisi Digital Telkom

    Terkait program pemerintah dalam rangka memajukan sector

    pariwisata di Provinsi Jawa Timur, TELKOM Regional memiliki 9 Witel, 42

    Datel dengan Jumlah Penduduk sebanyak 40 Juta dan sudah berkontribusi

    dengan membangun 2,1 Juta (Port ODP) setara dengan 609 Kecamatan di

    Jawa Timur dan 98% Coverage Sinyal Telkomsel (Gambar 8.).

    Gambar 5. Population Profile, Alpro Fiber dan BTS Telkomsel

  • Tiga sektor utama penunjang ekonomi Jawa Timur adalah Industri

    Pengolahan , Perdagangan dan Pertanian. Sektor Pariwisata merupakan

    penunjang ekonomi ke-6 di Jawa Timur Gambar 9.).

    Gambar 6. Sektor penunjang ekonomi Jawa Timur

    Terkait jaringan fiber optic jangkauan PT Telkom (Persero) Tbk

    Sabang sampai Merauke memiliki id-Access untuk jaringan Mobile Network

    212,235 BTS (50,297 BTS 2G dan 161,938 BTS 3G&4G) Jangkauan TSEL

    99% Populasi. Telkomsel sebanyak 33.892 Tower (18.000 Tower Telkomsel

    dan 15.892 Tower Mitratel) sedangkan Fiber Optic Access Network Indihome

    sebanyak 10,1 Juta Optical Port, Access Pointwifi.id sebanyak 386.420 AP

    dan Home Passed 32,51 Mio. Sedangkan untuk id-Ringnya terdata adalah

    Jaringan FO Backbone164.770 km (4x keliling bumi), Domestik 100.070 km,

    Internasional 64.700 km, Jangkauan IKK 458 IKK, Point of Presence 56 PoP

    Domestik, 64 Pop Internasional, Telkom-2 (24) Transponder,Telkom-3S (49)

    Transponder, Merah Putih 60 Transponder dan Terakhir untuk id-Connya

    adalah 22 Data Center (106.9K Sqm) yaitu 5 Data Center termasuk

    1 tier 4 (luar negeri), 3 Data Center (dalam negeri), 14 Data Center

    neuCentrix (dalam negeri). Digital Platforms yaitu Big Data & Analytics, API

    Factory, Internet of Things, Cloud Computing, Customer Engagement dan

    Ecosystem.

    Untuk di Jawa Timur itu sediri untuk fiber optic coverage overnya yang

    terealisasi sebanyak 38 Pemkab/Pemkot sudah dibangun Fiber 100 % dan

    609 kecamatan sudah dibangun fiber 92 % dari 664 kecamatan. Sedangkan

    coverage telkomsel Jawa Timur area jaringan 2 G, 3 G dan 4 G dimana

    Telkomsel telah menjangkau Coverage jaringan Telkomsel sejumlah 98%

  • Area Jawa Timur termasuk daerah terpencil di Jawa Timur dan terdapat

    2.881 BTS baru yang akan diimplementasikan d i Tahun 2020 di Jawa Timur.

    Telkom telah bersinergi dengan BUMN dan Pemerintahan daerah

    Provinsi Jawa Timur dengan melakukan beberapa kegiatan diantaranya :

    1. Project Digitalisasi SPBU-Pertamina

    a. SCOPE :

    Implementasi Infrastruktur SPBU

    - ATG (Automatic Tank Gauge)

    - POS (Point of Sales) System & FCC (Fore Court Control)

    - EDC (Electronic Data Capture)

    Data Center

    - Dashboard Stock BBM

    - Dashboard Penyaluran BBM

    - Dashboard Revenue

    Connectivity

    b. Digital Transformation PT SIER with ERP merah putih company

    c. Koordinasi implementasi big data analytic dengan Pemeprov. Jawa

    Timur

    2. Project Digitalisasi BUMN dengan Telkom

    Implementasi ICT Layanan Managed service dengan PT PAL

    Implementasi Industri 4.0 lingkungan Barata Indonesia

    Courtesy visit dalam rangka opportunity smart metering gas-PGN

    Implementasi smart building dengan PT PJB & pemanfaatan tiang

    tumpu PLN

    6. Subsidi BBM & LPG 3 Kg Oleh PT. Pertamina (Persero)

    Dalam memberikan layanan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi

    Jawa Timur PT. Pertamina (Persero) Overview Pertamina MOR V 13 DPPU,

    19 TBBM, 2 D. LPG Milik, 3 D. LPG Swasta, 1 BPG & 1 PAG, Mobil Tanki

    579, Skidtank 227, Refueller 30, SPBU 1255, SPD, SPBN,SPBB 82, APMS

    21, AMT PSO & NPSO 55, Agen BBM Industri 31, Agen Petkim 18, SPPBE

    PSO 124, SPPBE Non PSO 15, Agen LPG PSO 760, Agen LPG Non PSO

    107 dan Pangkalan LPG PSO 31.153.

  • Supply point dan distribusi pertamina MOR V memiliki terminal BBM

    ada 6 TBBM Jawa Timur adalah TBBM Surabaya Group, TBBM Tuban,

    TBBM Malang, TBBM Madiun, TBBM Camplong dan TBBM Tanjungwangi.

    Sedangkan untuk penyuplaiannya adal 7 suplai LPG yaitu Terminal LPG

    Perak, Terminal LPG Manggis, Terminal LPG Gresik/MEM, Terminal LPG

    Banyuwangi/Bossowa, Kilang Swasta MKS, Kilang Swasta Arsynergy dan

    STS Kalbut. Untuk DPPU nya ada si Juanda/Surabaya, Abdul Rachman

    Saleh/Malang, Iswahyudi/Madiun dan Blimbing Sari/Banyuwangi.

    Marketshare Ritel dan Korporat di Pertamina MOR V yaitu Untuk

    volume penjualan di Pertamina MOR V didominasi di Volume penjualan Retail

    meliputi all produk Gasoline, Gasoil, Minyak Tanah serta LPG sebesar 77%

    dari total volume yang disalurkan ke masyarakat, Untuk volume penjualan

    Corporate (23%) sendiri meliputi Penjualan BBM langsung ke Industri,

    Marine, maupun ke pelanggan korporate PLN, Polri/TNI, serta penjualan

    Avtur, Asphal, Bitumen, Solvent, dan Special Chemical, Detail Penjualan Per

    Lini Produk MOR V :

    Pasar Jenis Produk

    Marketshare (KL) %

    Retail

    BBM 805.297 59%

    LPG 248.452 18%

    BBM 143.546 11%

    Corporate Avtur 120.189 9%

    Petrochemical 44.213 3%

    Total 1.361.697

  • Penyaluran solar subsidi Jawa Timur tahun 2019 melebihi kuota

    sebesar 18% (seluruh 38 kabupaten/kota over). kuota tahun 2020 yang

    diberikan BPH Migas lebih rendah 7.8 % terhadap realisasi 2019. Realisasi

    penyaluran solar subsidi 2019 melebihi kuota disebabkan oleh Kuota 2019

    lebih kecil dari realisasi 2018, Meningkatnya konsumsi karena pertumbuhan

    ekonomi (5,2%) dan pertumbuhan kendaraan dan Meningkatnya konsumsi

    akibat event pileg/pilpres (gambar 7. dan Tabel 6).

    Gambar 7. Kuota vs Realisasi Solar Subsidi Prov. Jawa Timur

    Tabel 6. Kuota vs Realisasi Solar Subsidi Prov. Jawa Timur

    Kuota LPG 3 kg tahun 2020 sesuai Surat Dirjen Migas No

    1568/15//DJM/2020 tanggal 20 Februari 2020 perihal Besaran Alokasi/Kuota

    Isi Ulang LPG Tabung 3 kg tahun 2020. (Gambar 8. Dan Tabel 7.)

  • Gambar 8.

    Kuota vs Realisasi LPG 3 Kg Prov. Jawa Timur

    Tabel 7.

    Kuota vs Realisasi LPG 3 Kg Prov. Jawa Timur

    Untuk mengantisipasi kelangkaan LPG 3 Kg, Pertamina

    mencanangkan program One Village One Outlet LPG PSO, dimana setiap 1

    desa memiliki 1 pangkalan dan untuk wilayah Jawa Timur telah tercover di

    7,436 Kelurahan/Desa.

    Tantangan pelaksanaan penyaluran BBM di Jawa Timur, diantaranya

    adalah Masih terdapat wilayah dengan kondisi geografis yang sulit khususnya

    wilayah kepulauan Madura yang sangat luas, dimana pendistribusian BBM

    dan LPG mengandalkan moda transportasi air yang sangat tergantung pada

    kondisi cuaca, Pengawasan dan Pengamanan distribusi membutuhkan

    perhatian ekstra, Meningkatnya kebutuhan masyarakat di wilayah kepulauan,

    Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi sehingga arus lalu lintas barang dan

  • jasa juga meningkat yang berimbas pada naiknya konsumsi BBM, sehingga

    potensi terjadinya over kuota sangat besar di Tahun 2017 dengan kuota

    2.206 KL dengan realisasi 2.002 KL, Tahun 2018 dengan kuota 2.120 KL

    dengan realisasi 2.174 KL dan Tahun 2020 dengan kuota 1.910 KL dengan

    realisasi 2.331 KL, Perlunya regulasi yang mengatur lebih detail mengenai

    pengguna yang berhak untuk mendapatkan BBM Bersubsidi serta

    peningkatan pengawasan dari Badan Pengatur maupun aparat keamanan

    untuk penyalurannya dan Disparitas harga BBM Subsidi dan Non Subsidi

    yang cukup lebar.

    Upaya yang Dilakukan Mengatasi Permasalahan Penyaluran BBM &

    LPG dengan Melaksanakan program digitalisasi SPBU sehingga dapat

    membantu untuk memonitoring stok serta penyaluran ke konsumen. Saat ini

    di Jawa Timur untuk digitalisasi sudah aktif di 402 SPBU, Melakukan

    pendataan konsumen khususnya Solar JBT sehingga penggunaannya

    semakin tepat sasaran, Menambah sarfas untuk daerah – daerah dengan

    geografis yang sulit melalui program Pemerinta “BBM Satu Harga” dan

    Meningkatkan kehandalan supply BBM untuk seluruh wilayah Jawa Timur.

    7. Pengelolaan Gas Bumi di Jawa Timur PT Perusahaan Gas Negara

    (Persero) Tbk.

    Di Jawa Timur PGN beroperasi di Area Surabaya, Area Sidoarjo yang

    meliputi Sidoarjo dan Mojokerto serta Area Pasuruan yang meliputi Pasuruan

    dan Probolinggo yaitu 156 BBTUD (Niaga Gas Bumi), 563 (Pelanggan

    Komersial dan Industri), Pengoperasian jaringan pipa gas 1.946 Kilometer,

    203 pelanggan kecil dan 83.201 pelanggan rumah tangga. Pemanfaatan Gas

    Bumi di Jawa Timur dengan kebutuhan Gas Bumi di Jawa Timur dipenuhi dari

    pasokan Lapindo Brantas, Pertamina PHE WMO, HCML Husky - CNOOC,

    Ophir, dan KEI TSB. Industri pengguna gas bumi terbesar di Jawa Timur

    adalah sektor Kelistrikan, disusul dengan Petrokimia Gresik kemudian terakhir

    Badan Usaha Niaga lainnya.

    Sektor pelanggan Gas Bumi Jawa Timur adalah industri 26% PGN &

    BU Niaga lain, Pupuk 27% Petrokimia Gresik dan Kelistrikan 47% PLN

    Gresik, PLTGU Grati (PLTGU Pasuruan).

  • Kendala pasokan gas di Jawa Timur dengan realiasi pasokan gas bumi

    PGN di wilayah Jawa Timur selama Tahun 2019 belum pernah mencapai nilai

    daily contract quantity. Terdapat gap antara 20 s.d 50 BBTUD setiap

    bulannya. PGN memerlukan tambahan sumber pasokan gas bumi untuk

    pemenuhan kebutuhan gas bumi pelanggan PGN di Jawa Timur. Solusi

    pemenuhan pasokan gas bumi dengan pembangunan floating storage unit di

    teluk lamong. Phase 1 (Short Term Regasification Solution) Pembangunan

    Terminal Penerimaan LNG menggunakan FSU dan membuat Fasilitas Regas

    untuk memenuhi kebutuhan 30 MMSCFD, Phase 2 (LNG Filling Station),

    Pembangunan Terminal Pengisian LNG skala kecil (Iso Tank 20 feet – 40 feet

    container) untuk distribusi LNG diluar sistem pipa PGN, sebesar 10

    MMSCFD, Phase 3 (Long Term Regasification Solution), Pembangunan tanki

    LNG permanen untuk pemenuhan demand PGN di Jawa Timur ± 180

    MMSCFD (Tahun 2023), dan dapat berkembang untuk pemenuhan semua

    kebutuhan gas di Jawa Timur sebesar 600 MMSCFD. Dalam pembangunan

    PGN bersinergi dengan Pelindo III dan Dalam Pemanfaatan, PGN akan

    bersinergi dengan PKG dan PLN.

    Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah mengenai target bauran energi.

    Saat ini, Realisasi Rasio Gasifikasi Nasional masih rendah terhadap target

    yang dicanangkan Pemerintah pada RUEN, yaitu sebesar 12% dari target

    sebesar 4 juta SR di tahun 2025. Sehingga Pemerintah menugaskan

    Pertamina melalui PGN untuk membangun Jargas 1 Juta Sambungan dengan

    dana investasi mandiri sampai dengan tahun 2021. (Gambar 9.)

    Gambar 9.

    Road Map Pembangunan Jargas Nasional

  • Sebaran Jaringan Gas di Jawa Timur s/d Tahun 2019 total yang

    tersebar adalah 83.201 SR yaitu di (Tahun 2010 di Kabupaten Sidoarjo 4.061

    SR, Tahun 2011 di Kabupaten Sidoarjo 2.457 SR), (Tahun 2012 di Kabupaten

    Sidoarjo 2.230 SR), (Tahun 2014 di Kabupaten Sidoarjo 1.702 SR), (Tahun

    2016 di Kota Surabaya 24.000 SR), (Tahun 2017 di Kota Mojokerto Sidoarjo

    5.000 SR, Kabupaten Mojokerto 5.101 SR), (Tahun 2018 di Kota Pasuruan

    6.314 SR, Kota Probolinggo 5.088 SR, Kabupaten Sidoarjo 7.093 SR),

    (Tahun 2019 di Kabupaten Probolinggo 4.055 SR, Kabupaten Pasuruan

    4.100 SR, Kota Mojokerto 4.000 SR, Kabupaten Mojokerto 4.000 SR,

    Kabupaten Lamongan 4.000 SR.(Gambar 10.)

    Gambar 10.

    Sebaran Jargas di Jawa Timur s/d 2019

    Gambar 11.

    Rencana Pembangunan Jargas Jawa Timur 2020

  • Besaran kontribusi PGN untuk pengembangan mayarakat di wilayah

    kerja PGN termasuk Jawa Timur sangat dipengaruhi oleh kinerja keuangan

    dan kinerja operasional. PGN sebagai Subholding Gas akan senantiasa

    berkomitmen untuk tetap memberikan kontribusi dalam pelaksanaan

    pengembangan masyarakat khususnya di Jawa Timur.

    Selama tahun 2019 PGN menyalurkan CSR sebesar lebih dari Rp 6

    Milyar untuk masyarakat di wilayah Jawa Timur dengan proporsi terbesar

    untuk pendidikan dan pelatihan, disusul dengan sarana ibadah dan

    kesehatan. PGN melihat bahwa pendidikan, kesehatan jasmani dan rohani

    merupakan modal utama dalam membangun masyarakat indonesia yang

    unggul sehingga perlu mendapatkan prioritas utama.

    8. Pelaksanaan Subsidi Pupuk Oleh PT. Pupuk Indonesia (Persero)

    Pada periode 2017-2019, jumlah kuota pupuk bersubsidi di Provinsi

    Jawa Timur mengalami penurunan. Pada 2019 sebesar 2.786.284 ton dan

    2020 sebesar 1.349.594 ton (tabel 6).

    Tabel 8. Alokasi dan Realisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Provinsi Jawa Timur

    Tahun 2019 – 2020 (Ton)

    Untuk tahun anggaran 2020, Provinsi Jawa Timur memperoleh kuota

    pupuk bersubsidi sebesar 1.349.594 Ton. Dari sisi distribusi kuota menurut

    wilayah, penerima kuota terbesar Alokasi Tahun 2020 adalah Kabupaten

  • Jember sebesar 93.050 Ton, Kabupaten Lamongan sebesar 83.764 Ton, dan

    Kabupaten Bojonegoro sebesar 83.687 Ton (tabel 9).

    Tabel 9.

    Alokasi dan Realisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi TA 2020 di Provinsi Jawa Timur

  • Sampai Dengan 26 Februari 2020, realisasinya baru mencapai

    sebesar 25 persen, 2019 (94 persen). Berdasarkan jenis pupuk, realisasi jenis

    pupuk terendah Sampai Dengan 26 Februari 2020 adalah jenis pupuk NPK,

    yakni baru mencapai 20 persen. Untuk SP-36 sebesar 32 persen, Organik

    sebesar 30 persen, Za sebesar 29 persen dan Urea sebesar 26 persen.

    Terkait dengan sinergitas atau kerjasama antara PT. Pupuk Indonesia

    (Persero) dengan pemerintah daerah pada saat proses penetapan kuota,

    monitoring dan evaluasi, perusahaan telah melakukan koordinasi dengan

    Kementerian Pertanian di tingkat pusat. Sedangkan produsen anak

    perusahaan melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian setempat terkait

    penyediaan data, monitoring dan evaluasi penyaluran pupuk bersubsidi.

    Selain itu, produsen anak perusahaan juga telah berkoordinasi dengan Dinas

  • Pertanian setempat maupun stakeholder lainnya selaku anggota KP3 (Komisi

    Pengawas Pupuk dan Pestisida) untuk melakukan pengawasan pupuk

    bersubsidi di lapangan.

    Isu kelangkaan yang terjadi dibeberapa kabupaten di Provinsi Jawa

    Timur disebabkan karena belum tersedianya e-RDKK di kios/pengecer

    sedangkan di Peraturan Menteri Pertanian RI No. 01 Tahun 2020 tentang

    Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian TA

    2020 khususnya pasal 4 dan 5 diatur bahwa Pupuk Bersubsidi diperuntukan

    bagi petani yang telah tergabung dalam kelompok tani dan wajib menyusun

    e-RDKK.

    Dalam menjalankan kebijakan pupuk bersubsidi yang ditugaskan oleh

    Pemerintah, ada beberapa kendala dan hambatan yang dihadapi oleh

    perusahaan, yakni:

    Kuota pupuk bersubsidi ditetapkan oleh Kementerian Pertanian baik

    melalui ketentuan yang diatur dalam Permentan maupun SK Dirjen

    menjadi dasar produsen untuk menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai

    dengan kuota/alokasi tersebut.

    Permentan yang mengatur tentang alokasi pupuk bersubsidi untuk

    masing-masing provinsi tersebut dalam pelaksanaannya perlu diikuti

    dengan SK Dinas tingkat Provinsi (alokasi per kabupaten) maupun

    kabupaten (alokasi per kecamatan) sehingga apabila penerbitan SK

    Dinas tersebut terlambat mengakibatkan produsen akan mengalami

    kesulitan dalam penyaluran pupuk bersubsidi di lapangan, selain itu,

    untuk tahun anggaran 2020 diatur bahwa penyaluran pupuk

    bersubsidi harus berdasarkan e-RDKK sehingga apabila e-RDKK

    tersebut belum diterbitkan maka produsen belum dapat melayani

    penyaluran pupuk bersubsidi.

    Alokasi yang ditetapkan tersebut belum tentu menggambarkan

    kebutuhan yang sebenarnya sehingga diperlukan realokasi baik antar

    provinsi maupun antar jenis pupuk. Ketetapan realokasi merupakan

    kewenangan dari Kementerian Pertanian dan menjadi dasar bagi

    produsen dalam menyalurkan pupuk bersubsidi di wilayah tersebut

  • 9. Pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) Oleh PT. Pelni (Persero)

    PT PELNI saat ini mengoperasikan 113 unit kapal terdiri atas 26 kapal

    penumpang tipe 3.000 dan 2.000 pax sebanyak 12 unit, tipe 1.000 pax 9 unit

    dan tipe 500 atau Roro 5 unit, 53 kapal perintis, 13 kapal barang tol laut, 3

    kapal barang komersial, 1 kapal ternak dan 17 kapal rede.

    PT PELNI mampu mencatatkan pertumbuhan jumlah penumpang

    hingga 33 persen sepanjang 2019, penumpang yang telah dilayani mencapai

    4.808.716 orang atau naik 33 persen dibandingkan dengan 2018. Tahun 2018

    penumpang yang dilayani mencapai 3.615.817 orang. Terdapat lima kapal

    dengan tipe 2000 pax yang mengalami kenaikan siginifikan, terdiri atas :

    KM Kelud Jakarta-Batam-Tanjungbalai-Belawan, naik dari 190.607

    pelanggan menjadi 393.924 pelanggan atau naik 107 persen.

    KM Dorolonda dari 178.978 menjadi 305.482 pelanggan atau naik 71

    persen.

    KM Sinabung dari 198.412 menjadi 337.253 penumpang atau naik 70

    persen.

    KM Gunung Dempo dari 147.220 menjadi 245.590 penumpang , naik

    67 persen

    KM Nggapulu dari 230.352 menjadi 310.084 pelanggan, naik 35

    persen.

    Kapal rute Jakarta-Surabaya-Makasar-Ambon-Jayapura naik rata-rata

    di atas 60 persen.

    Untuk pelayaran dari dan menuju Provinsi Jawa Timur (Pelabuhan

    Tanjung Perak), kapal penumpang perusahaan yang melayani ada 13 (Tga

    Belas) kapal, yakni: KM Umsini, KM Awu, KM Bukit Raya, KM Kelimutu, KM

    Dobonsolo, KM Ciremai, KM Nggapulu, KM Dorolonda, KM Gn. Dempo, KM

    Labobar, KM Sinabung, KM Leuser, KM Egon. Dalam periode 2016-2020,

    jumlah penumpang baik dari maupun menuju Jawa Timur mengalami

    peningkatan setiap tahunnya (gambar 12). Untuk embarkasi Jawa Timur,

    tingkat pertumbuhan rata-ratanya mencapai 5,45 persen. Sedangkan untuk

    debarkasi mencapai 6,54 persen.

  • Gambar 12. Tren Kinerja Produksi Surabaya

    PT. Pelni (Persero) sebagai penyelenggara angkutan laut diwajibkan

    untuk melaksanakan angkutan laut penumpang kelas ekonomi ke seluruh

    pelosok tanah air dengan tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah sejak tahun

    2003, khususnya untuk kelas ekonomi. Untuk pelaksanaan kewajiban

    tersebut PT. Pelni (Persero) memperoleh kompensasi berupa dana public

    service obligation (PSO) dari Pemerintah1. Dalam kurun waktu 2015-2020,

    nilai alokasi anggaran PSO yang diterima oleh perusahaan berfluktuasi,

    dimana 2015-2017 mengalami tren meningkat, 2017-2019 mengalami

    penurunan, serta meningkat kembali pada 2020. Dari sisi realisasi, mayoritas

    realisasi anggaran PSO melampaui alokasi anggarannya, kecuali tahun 2017

    (gambar 4)2. Kenaikan yang cukup tajam pada 2019 disebabkan oleh imbas

    kenaikan harga tiket pesawat.

    Gambar 13. TREN Penyaluran PSO (dalam 5 Tahun) PT. Pelni (Persero)

    1 Kewajiban Pelayanan Publik (Public Service Obligation) adalah Kewajiban Pelayanan Publik Bidang Angkutan Laut untuk

    penumpang kelas ekonomi sebagaimana diatur oleh Peraturan Menteri Perhubungan yang pelaksanaannya ditugaskan kepada PT. PELNI (Persero). Kompensasi adalah Kewajiban Pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan penugasan PSO yang besarnya adalah selisih antara biaya produksi dan tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah. Biaya Produksi adalah Biaya Pokok Penjualan PSO angkutan penumpang kelas ekonomi yang merupakan semua biaya yang bisa dibebankan untuk penyelanggaran Pelayanan publik ditambah keuntungan dan pajaknya. Tarif adalah harga jasa angkutan yang harus dibayar oleh pengguna jasa pada satu trayek angkutan laut dalam negeri yang ditetapkan oleh pemerintah 2 Kelebihan dari target PSO ditagihkan kepada Direktorat Jenderal Hubungan Laut Kementerian Perhubungan dan biasanya

    dibayarkan di tahun depan (carry over).

  • Untuk profil penugasan kapal penumpang dan kapal barang yang

    dilayani dengan alokasi PSO dengan Kapal, Unit, Pelabuhan, Trayek dan

    Ruas yang ada (Tabel 10).

    Tabel 10. Profil Penugasan TREN Penyaluran Subsidi PT. Pelni (Persero)

    Gambar 14. TREN Kinerja Produksi Penumpang (Kapal Penumpang dan Perintis) PT. Pelni (Persero)

    TREN kinerja produksi penumpang (kapal penumpang dan perintis)

    dan muatan (kapal penumpang, kapal barang dan kapal ternak PT. Pelni

    (Persero). Dalam kurun waktu 2015-Januari 2020, nilai alokasi anggaran PSO

    yang diterima oleh perusahaan berfluktuasi, dimana 2015-2019 dan

    mengalami penurunan pada Tren kinerja produksi penumpang (kapal

    penumpang dan perintis) 2016-2018 mengalami penurunan dibanding tahun

    2015 dan di tahun 2019 naik lebih meningkat dibanding 2015, yaitu Kapal

    penumpang 4.818.383 jiwa, Kapal perintis 516.629 jiwa dan kapal rede

    19.2017.

  • Gambar 15. TREN Kinerja Produksi Muatan (Kapal Penumpang, Kapal Barang dan Kapal Ternak)

    PT. Pelni (Persero)

    TREN kinerja produksi muatan (kapal penumpang, kapal barang dan

    kapal ternak) PT. Pelni (Persero), dalam kurun waktu 2015-Januari 2020,

    nilai alokasi anggaran PSO yang diterima oleh perusahaan berfluktuasi,

    dimana 2015-2019 dan mengalami peningkatan. Pada Tren kinerja produksi

    muatan (kapal penumpang, kapal barang dan kapal ternak) 2016-2019

    mengalami penurunan dibanding tahun 2015. Sedangkan Kapal barang

    2015-2019 dan di tahun 2019 mengalami peningkatan dibanding 2015 yaitu

    kapal penumpang 11.356 Teus terkecuali untuk kapal barang turun 3.587

    Teus di 2016-2018 dan walaupun kapal ternak 2015 tidak ada angkutan jika

    dibandingkan 2016-2019 sangat terlihat mengalami penurunan angkutan

    yaitu 2019 sebanyak 7.899 Ekor ternak sapi.

    10. Penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM

    Dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan dana bergulir,

    Kementerian Koperasi dan UKM memiliki satuan kerja yang bernama

    Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan

    Menengah (LPDB-KUMKM) yang bertugas melaksanakan pengelolaan dana

    bergulir untuk pembiayaan KUMKM dan pengelolaan dana negara di bidang

    pengembangan ekonomi lokal, tugas LPDB-KUMKM adalah (Melakukan

    manajemen keuangan negara yang terkait dengan proyek di bidang KUMKM

    (Pembangunan Pasar, Pemasaran, dan Pembiayaan Ekspor-Impor),

    (Melakukan standarisasi keuangan dan manajemen produk di kalangan

  • KUMKM), (Mendistribuskan dan mengelola dana APBN yang beredar di bank

    daerah, BPR, dan Koperasi untuk memaksimalkan penggunaan anggaran

    agar tepat guna, dan tepat sasaran), (Melakukan kerjasama dengan lembaga

    dalam dan luar negeri terkait sektor KUMKM, terutama di bidang intergrasi

    standar dan pembiayaan), (Melakukan kajian dan rekomendasi kebijakan

    terkait pelaksanaan teknis program dan pendanaan KUMKM di lapangan)

    LPDB-KUMKM dibentuk dengan Surat Keputusan Menteri Negara

    Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 19.4/Per/M.KUMKM/VIII/2006

    tanggal 18 Agustus 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

    Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor

    11/Per/M.KUKM/VI/2008 tanggal 26 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata

    Kerja Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil

    dan Menegah Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-

    292/MK.5/2006 Tanggal 28 Desember 2006 LPDB-KUMKM ditetapkan

    sebagai instasi pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan

    Independen dan Terpisah, sehingga LPDB-KUMKM berhak melakukan

    kebijakan sesuai dengan kebutuhan. Dengan dibentuknya LPDB-KUMKM

    diharapkan pengelolaan dana bergulir dapat dilaksanakan dengan sebaik-

    baiknya untuk mencapai tujuan dan menghasilkan manfaat berkelanjutan atas

    dana negara yang menyasar kalangan Koperasi dan UMKM.

    Tabel 11. Capaian Tahun 2019 LPDB-KUMKM

  • Tabel 12. Sebaran Penyaluran Provinsi Jawa Timur

    Gambar 16. Sebaran Penyaluran Provinsi Jawa Timur

  • 11. Pelaksanaan Subsidi Bunga KUR Oleh Himbara

    (PT. Bank Mandiri, Tbk., PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk., PT. Negara

    Indonesia, Tbk., PT. Bank Tabungan Negara, Tbk.)

    a. PT. Bank Mandiri, Tbk.

    Dalam memberikan layanan perbankan di seluruh Kabupaten/Kota

    di Provinsi Jawa Timur data Januari 2020, perusahaan memiliki 322

    jaringan kantor konvensional Mandiri (terdiri dari 169 kantor cabang, 153

    kantor mikro). Jaringan kerja elektronik terdiri dari ATM 2.326 (Merah

    Putih 2.105 dan Regular 221 ATM) dan Agen Branchless 5.259 dan

    Turunan Agen 43.175, Electronic Data Capture 24.186 (Merah Putih

    6.764 dan Regular 17.422).

    Bank Mandiri berperan aktif dalam mendukung program Pemerinah

    dan aktif dalam sinergi BUMN seperti Bansos di Jawa Timur dengan

    Penyaluran selama tahun 2019 pada 295 ribu KPM dengan nominal Rp.

    218 Milyar, Rumah Kreatif yaitu dengan memberikan Fasilitas Rumah Kreatif

    di Surabaya yang telah membina 915 UKM terdaftar, Sinergi HIMBARA

    Konversi 2.096 unit ATM Merah Putih dan 6.764 unit EDC Merah Putih,

    Switching Company yaitu Integrasi jaringan elektronik HIMBARA di bawah

    pengelolaan PT Jalin Pembayaran Nusantara (JPN) dan Kredit Talangan

    BPJS telah melayani 41 Rumah Sakit dengan total dana talangan Kredit

    sebesar Rp. 442 Milyar.

    Selama tahun 2019, Bank Mandiri Region VIII telah menyalurkan

    KUR kepada 73.197 nasabah atau total Rp. 5,2 Tn (naik 53%) di seluruh

    Jawa Timur yaitu di area Surabaya dengan Limit Rp. 677,6 Miliar

    sebanyak 8.188 Nasabah, Area Jember dengan Limit Rp. 1.589,8 Miliar

    sebanyak 24.134 Nasabah, Area Malang dengan Limit Rp. 826,2 Miliar

    sebanyak 10.483 Nasabah, Area Madura dengan Limit Rp. 254,3 Miliar

    sebanyak 3.405 Nasabah, Area Kediri dengan Limit Rp. 1.266,6 Miliar

    sebanyak 18.654 Nasabah, Area Gresik dengan Limit Rp. 625,1 Miliar

    sebanyak 8.333 Nasabah. Pencapaian Terhadap Target KUR 2019

    sebanyak 102% dan Approval Rate 98%.

  • Secara umum kinerja Bank Mandiri Peningkatan penyaluran KUR

    sepanjang tahun 2019 pada Region VIII selaras dengan pertumbuhan

    baki debet yang sehat dan sustain selama 3 tahun terakhir yaitu

    Tahunnya 2017 sebesar 2,9 T dengan 1,2%, Tahunnya 2018 sebesar 4,0

    T dengan 0,6%, Tahunnya 2019 sebesar 6,3 T. Penurunan suku bunga

    meningkatkan penyaluran KUR secara YoY Baki Debet 57,4% dan NPL YoYnya

    0,3%. (gambar 17).

    Gambar 17. Peningkatan penyaluran KUR sepanjang tahun 2019 pada Region VIII selaras dengan

    pertumbuhan baki debet yang sehat dan sustain selama 3 tahun terakhir

    Penyaluran KUR memberikan dampak positif pada segmen UMKM

    Jawa Timur itu terlihat dari penyaluran dan suku bunganya yang terlihat di

    Gambar 18 dibawah ini, disitu terlihat penyaluran Januari di Tahun 2019

    sebanyak 243 M dengan Penurunan suku bunga meningkatkan

    penyaluran KUR secara YoY 100,7% dan Penyaluran Januari 2020 naik

    mencapai 487 M. Tahun 2019 7% dan di Tahun 2020 suku bunga

    penyaluran KUR seluruh sektor usaha sama turun 6%. Dimana KUR terus

    mensejahterakan bisnis UMKM secara berkelanjutan dengan jumlah

    debitur KUM naik kelas dari 2018 6.342 di Tahun 2020 menjadi 7.764.

    Penurunan suku bunga meningkatkan penyaluran KUR secara YoY 22%.

    Sedangkan untuk Baki debet KUM juga naik kelas dari semula di Tahun 2018

  • 357 M naik kelas di Tahun 2019 mencapai 487 M dengan Penurunan suku bunga

    meningkatkan penyaluran KUR secara YoY 36%.

    Gambar 18.

    Penyaluran KUR dan Suku Bunga penyaluran KUR seluruh sektor usaha pada

    UMKM Jawa Timur

    b. PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk.

    Dalam memberikan layanan perbankan di seluruh Kabupaten/Kota

    di Provinsi Jawa Timur, perusahaan memiliki 1,274 jaringan kantor

    konvensional BRI (2 kantor wilayah, 49 kantor cabang, 75 KCP, 818 BRI

    Unit, 44 Kantor Kas, 284 Teras BRI, 2 Teras Keliling), 94,190 jaringan

    kerja elektronik (terdiri dari 68,448 Agen Brilink, 2,503 ATM, 585 CRM dan

    22,654 EDC).

    Secara umum kinerja Bank BRI dalam 5 (lima) tahun terakhir

    2015-2019 di Provinsi Jawa Timur untuk pinjaman mengalami tren

    meningkat setiap tahunnya dengan rata-rata pertumbuhan dana pihak

    ketiga sebesar Rp. 9.9 T/Tahun dan pinjaman sebesar Rp. 8.6 T/Tahun.

    (gambar 19), dengan aset mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar Rp.

    105 T/Tahun.

  • Gambar 19. Kinerja Finansial Simpanan, Pinjaman dan Aset BRI Jawa Timur

    Penyaluran dan sektor ekonomi KUR BRI Nasional dimana KUR

    BRI di 2019 dengan kinerja hingga bulan Desember 2019 menyalurkan

    sebanyak 87,8 T dengan 4,07 Juta Debitur. KUR Mikro 75,709,433, 86%

    KUR TKI 181,181,0% dan KUR Mikro12,008,950,14%. KUR Mikro

    memiliki 4,004,051 Debitur nilai 75,709,433 Rupiah mencapai target

    75,648,600 dan berhasil mencapai 100.08%. KUR TKI memiliki 14,427

    Debitur nilai 181,181 Rupiah mencapai target 222,002 dan berhasil

    mencapai 81.61%. KUR Kecil memiliki 53,923 Debitur nilai 12,008,950

    Rupiah mencapai target 12,100,000 dan berhasil mencapai 99.25%.

    Penyaluran KUR BRI meningkat di 5 tahun terakhir di Provinsi Jawa

    Timur dengan total penyaluran kredit KUR BRI yaitu di Tahun 2015

    mencapai 92% (154,771 Debitur, 2,170 T dan targetnya 2,370 T),

    Tahun 2016 mencapai 98% (701,634 Debitur, 10,250 T dan targetnya

  • 10,420 T), Tahun 2017 mencapai 110% (736,712 Debitur, 11,830 T dan

    targetnya 10,750 T), Tahun 2018 mencapai 92% (748,487 Debitur, 12,236

    T dan targetnya 13,364 T), Tahun 2019 mencapai 102% (772,543 Debitur,

    14,708 T dan targetnya 14,484 T).

    Berdasarkan sektor usaha, Pada tahun 2017-2018 KUR BRI lebih

    banyak disalurkan pada sektor Perdagangan. Namun pada tahun 2019,

    sektor produksi lebih mendominasi walaupun belum mencapai target

    sebesar 60% (Gambar 20.).

    Gambar 20. Penyaluran KUR BRI per Sektor Ekonomi Area Jawa Timur

    Penyaluran KUR BRI 2019 Jawa Timur berdasarkan sektor

    ekonomi, seperti Pertanian, perburuan dan kehutanan (Total Debitur

    262,176 dan Total Platfon 4,562,810), Perikanan (Total Debitur 10,248

    dan Total Platfon 244,459), Industri Pengolahan (Total Debitur 61,776 dan

    Total Platfon 1,259,401), Konstruksi (Total Debitur 496 dan Total Platfon

    8,902), Perdagangan Besar dan Eceran (Total Debitur 350,132 dan Total

    Platfon 6,952,770), Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan

    Minum (Total Debitur 16,778 dan Total Platfon 334,636), Transportasi,

    Pergudangan dan Komunikasi (Total Debitur 4,531 dan Total Platfon

    111,560), Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan (Total

    Debitur 2,308 dan Total Platfon 52,073), Jasa Pendidikan (Total Debitur

    668 dan Total Platfon 13,162), Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (Total

    Debitur 1,290 dan Total Platfon 25,255) dan Jasa Kemasyarakatan, Sosial

    Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya (Total Debitur 62,120 dan Total

    Platfon 1,137,916). Penyaluran terbesar ada di sektor Perdagangan Besar

  • dan Eceran, yaitu sebesar 350.132 debitur dengan Plafon sebesar Rp.

    6.952.770 (Tabel 13.).

    Tabel 13. Penyaluran KUR BRI per Sektor Ekonomi Area Jawa Timur

    Target penyaluran KUR BRI tahun 2019 di provinsi Jawa Timur

    sebesar Rp 14,48T, dan selama tahun 2019 sudah tersalurkan sebesar

    Rp 14.708 T atau tercapai sebesar 101.55 % (Tabel 14.).

    Tabel 14. Penyaluran KUR BRI Jawa Timur 2019 (Berdasarkan Besaran Kredit)

    Realisasi Penyaluran KUR BRI Jawa Timur berdasarkan karakteristik

    nasabah Berdasarkan Karakteristik Nasabah, dari total penyaluran

    Rp 14,700.732 juta, sebesar Rp. 7.574 Juta atau 0,052% adalah nasabah

    non-perorangan seperti CV dan Koperasi.

    Non-Performing Loan (NPL) KUR BRI Jawa Timur dengan kualitas

    penyaluran kredit KUR terjaga dengan baik masih dibawah 3% dan suku

    bunga KUR berlaku sama untuk semua sektor usaha, baik untuk modal

    kerja maupun investasi.

  • Dalam melaksanakan penyaluran KUR di wilayah Provinsi Jawa Timur,

    perusahaan menghadapi beberapa tantangan dan hambatan. Pertama,

    banyaknya wilayah remote area yang menyebabkan terhambatnya KUR ke

    beberapa wilayah tersebut. Hal ini disebabkan oleh faktor akses transportasi

    dan komunikasi yang cukup sulit ke wilayah-wilayah tersebut. Kedua,

    kurangnya sosialisasi tentang KUR kepada masyarakat. Kurangnya

    sosialisasi tersebut menyebabkan terdapatnya persepsi di masyarakat

    bahwa KUR merupakan program kredit bantuan dari pemerintah dan tidak

    menjadi kewajiban masyarakat untuk membayar sampai pinjaman tersebut

    lunas. Secara umum penyaluran KUR di Provinsi Jawa Timur berjalan

    dengan Lancar. Namun masih ditemukan sedikit Kendala yang terjadi di

    lapangan, yaitu Gangguan koneksi saat proses Request SIKP.

    Dampak penurunan tingkat suku bunga KUR adalah Mengingat

    suku bunga KUR tahun 2020 turun menjadi 6%, Hal ini menjadikan pelaku

    usaha mendapatkan kemudahan/keringanan dalam pembayaran kewajiban

    sehingga semakin meningkatkan besar plafond yang dapat diperoleh untuk

    lebih meningkatkan skala usaha. Sehingga solusi dan strategi penyaluran

    KUR yang ditawarkan adalah Melakukan Sosialisasi dan Edukasi kepada

    pengusaha UMKM di kelurahan, kecamatan, RT/RW, dan lain lain,

    Penyaluran KUR dengan Sistem Cluster, Melakukan pemasaran langsung

    kepada calon nasabah potensial KUR dan Mempercepat proses bisnis BRI

    dengan layanan digitalisasi melalui Aplikasi BRISpot.

    Dampak program KUR terhadap Produktivitas dan perkembangan

    usaha UMKM adalah dengan Jumlah debitur BRI dari tahun 2018 ke 2019

    meningkat sebesar 809.828 debitur, Terdapat debitur yang naik kelas

    dengan total Rp. 250.075 Juta, Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

    (BPS), angka kemiskinan Jawa Timur terus menurun dari tahun 2016

    hingga 2018 terlihat di Jumlah Penduduk Miskin dari 2016 (4.703.30

    Ribu/12.05%), 2017 (4.617,01Ribu/11,77%), 2018 (4.332,59 Ribu/10,98%).

    Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan

    Jawa Timur terus menurun dari tahun 2016 hingga 2018, Berdasarkan data

    dari Badan Pusat Statistik (BPS), Produk Domestik Regional Bruto

    (PDRB) Jawa Timur meningkat dari tahun 2015 – 2018 Yaitu (Tahun 2015

    memiliki PDRB 1,650,133), (Tahun 2016 memiliki PDRB 1,808,694), (Tahun

  • 2017 memiliki PDRB 1,961,324) dan (Tahun 2018 memiliki PDRB

    2,127,972).

    c. PT. Bank Negara Indonesia, Tbk.

    BNI memiliki komitmen tinggi dalam mendukung pemberdayaan

    UMKM melalui pertumbuhan penyaluran KUR yang solid dengan mitigasi

    risiko yang terkontrol. Penyaluran KUR di Provinsi Jawa Timur yang

    diberikan oleh Bank Negara Indonesia tumbuh rata-rata 94.1% per tahun,

    dengan jumlah KUR disalurkan di 2019 mencapai Rp4,301 Milyar, kepada

    lebih dari 102 ribu debitur. NPL terjaga di level 0,45%.

    Gambar 21. Kinerja Penyaluran KUR BNI Jawa Timur

    Penyaluran KUR Mikro dan KUR Kecil di Provinsi Jawa Timur yang

    signifikan menyebabkan porsi KUR Kecil menjadi 87% dari total

    penyaluran KUR di 2019. KUR Mikro (2015-2019 dari Rp. 2,73 M

    meningkat mencapai Rp. 1.654,08 M di Tahun 2019) sedangkan untuk

    jumlah debitur 2015-2019 dari 134 Debitur meningkat 65.889 Debitur di

    Tahun 2019. KUR Kecil (2015-2019 dari Rp. 473,91 M meningkat

    mencapai Rp. 2.644,36 M di Tahun 2019) sedangkan untuk jumlah debitur

    2015-2019 dari 1.879 Debitur meningkat 41.990 Debitur di Tahun 2019.

    KUR TKI (2015-2019 dari Rp. 0 M meningkat mencapai Rp. 2,80 M di

  • Tahun 2019) sedangkan untuk jumlah debitur 2015-2019 dari 0 Debitur

    meningkat 55 Debitur di Tahun 2019. (Gambar 22.).

    Gambar 22. Penyaluran KUR per Jenis Produk Jawa Timur

    Penyaluran KUR per sektor ekonomi Provinsi Jawa Timur

    mencapai 73% Penyaluran KUR BNI selama 2019 diberikan pada sektor

    Produksi (Non Perdagangan). Sektor Pertanian mendapat Rp. 2,567

    M/59%, Sektor Perdagangan Rp. 1,145 M/27%, Sektor jasa-jasa

    Rp. 229 M/5%, Sektor Industri Pengolahan Rp. 331 M/8% dan Sektor

    Pengangkutan, Pergudangan Rp. 30 M/1%. Sedangkan komposisi

    penyaluran KUR per sektor Ekonomi di (Tahun 2015 sebanyak 0,48 T

    yaitu Sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel 78,02%, Sektor

    Pengangkutan, Pergudangan dan Komunikasi 1,65%, Sektor Industri

    Pengolahan 7,86%, Sektor Pertanian, Perburuan & Sarana Pertanian

    8,71% dan Sektor Jasa-jasa 3,77%) terjadi peningkatan dan penurunan

    berdasarkan sektornya sampai di Tahun 2019 yaitu (Tahun 2019

    sebanyak 4,30 T mengalami kenaikan daripada tahun sebelumnya.

    Sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel 26,61% mengalami penurunan

    dari 4 tahun sebelumnya, Sektor Pengangkutan, Pergudangan dan

    Komunikasi 0,69% juga mengalami penurunan, Sektor Industri

    Pengolahan 7,70% mengalami penurunan, Sektor Pertanian, Perburuan

    & Sarana Pertanian 59,6% mengalami kenaikan dari 4 Tahun

    sebelumnya dan Sektor Jasa-jasa 3,77% mengalami penurunan dari

    tahun 2017 dan 2018.) Sejalan dengan target pemerintah, maka secara

  • gradual porsi KUR pada sektor perdagangan menurun digantikan sektor

    produksi. (Gambar 23.)

    Gambar 23. Penyaluran KUR per Sektor Ekonomi Produk Jawa Timur

    Realisasi Penyaluran KUR BNI 2019 yang sudah terelalisasi per

    Kabupaten di Provinsi Jawa Timur yaitu Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan,

    Lumajang, Pamekasan, Jombang, Gresik, Blitar, Mojokerto, Madiun,

    Jember, Kediri, Bojonegoro, Lamongan, Ponorogo, Probolinggo,

    Banyuwangi, Tulungagung, Malang, Tuban, Kab. Lainnya. Dari realisai di

    Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur dapat diketahui Plafond penyerapan

    KUR terbesar ada di Kota Surabaya sebesar 588,02 sedangkan jumlah

    Debitur KUR terbesar adalah di Kabupaten Tuban sebanyak 12.440

    Debitur. (Gambar 24.)

    Gambar 24. Realisasi Penyaluran KUR BNI 2019 Per Kab/Kota Provinsi Jawa Timur

  • Keberhasilan Program KUR BNI dengan Graduasi Nasabah KUR

    yaitu Sejak 2015, total debitur KUR BNI yang telah memperoleh kredit

    naik kelas berjumlah 12.459 orang dengan maksimum kredit setelah naik

    kelas sebesar Rp. 6.183 M.

    Survey secara nasional kepada 2.403 debitur KUR (termasuk 40%

    diantaranya debitur KUR BNI), menunjukan adanya peningkatan kualitas

    debitur dalam bentuk: 33,5% Responden mengakui adanya penambahan

    dalam hal jumlah tenaga kerjanya setelah mendapatkan KUR, 82,6%

    Responden mengakui adanya kenaikan omzet dan 82,3% Responden

    mengakui adanya kenaikan Profit.

    Keberhasilan penyaluran kredit dengan pola Clustering Pertanian

    Tebu, Dampak Bisnisnya : Penyaluran pada 7.310 Petani Tebu dengan

    total Penyaluran Rp.985 Miliar di 15 SKC/STA, Kualitas kredit

    (Kolektibility) saat ini 99,99% dan Kemudahan Monitoring (dibantu

    Pendamping/Sindur) mengurangi load JRM/AKS. Dan Key Poinnya

    adalah Close Loop (Cashless) karena kredit dikelola Pabrik Gula sampai

    pelunasan kredit, Pencairan kredit sesuai dengan kebutuhan penanaman

    (Rekomendasi Pabrik Gula), Sifat Komoditas Tebu dimana terhadap

    ketergantungan buyer tinggi dan Kondisi Perusahaan Pabrik Gula. Peran

    Pabrik Gula (PG) yaitu untuk Memberikan rekomendasi petani Calon

    Debitur beserta informasi lahan petani (Rekomendator), Men-supply

    Benih, Pupuk, Obat (Agroinput), Membeli hasil Panen Petani pada saat

    panen (Offtaker), Pada penjualan hasil panen, PG memotong untuk

    pelunasan kredit dan sisanya diberkan cash pada petani (Collection).

    Keberhasilan Program KUR BNI Ekosistem Bisnis Smartfarming 4.0

    BNI Smartfarming merupakan metode pertanian cerdas berbasis Internet

    of Things (IoT), dengan menerapkan teknologi Sensor Tanah dan Cuaca

    untuk pemantauan secara realtime, diimplementasikan sebagai bagian

    Program Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0.

  • d. PT. Bank Tabungan Negara, Tbk.

    Realisasi dan Perkembangan Penyaluran KUR Prov. Jawa Timur

    Periode 3 Tahun Terakhir di Provinsi Jawa Timur di Tahun 2017 dengan

    Platfondnya Rp. 1,175 Juta dan 5 Debitur, Tahun 2018 Platfondnya Rp.

    20,270 Juta dan 74 Debitur, Tahun 2019 Platfondnya Rp. 14,288 Juta dan

    75 Debitur. Terbanyak Total Platfond dan Debiturnya adalah di Kota

    Surabaya (2017-2019 dengan Total Rp 8,150 Juta dan Total 26). (Tabel

    15.)

    Tabel 15. Realisasi penyaluran KUR BTN Provinsi Jawa Timur

    Realisasi penyaluran KUR BTN Provinsi Jawa Timur menurut

    Sektor Usahanya adalah Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan

    Jaminan Sosial Wajib, Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional

    Lainnya, Industri Pengolahan, Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya,

    Hiburan dan Perorangan Lainnya, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, Jasa

    Pendidikan, Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga, Kegiatan yang

    Belum Jelas Batasannya, Konstruksi, Listrik, Gas, dan Air, Penyediaan

    Akomodasi dan Makan Minum, Perantara KeuanganPerdagangan Besar dan

    Eceran, Perikanan, Pertambangan dan Penggalian, Pertanian, Perburuan

    dan Kehutanan, Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan dan

    Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi. Capaian yang dihasilkan di

    (Tahun 2017 Platfond Rp.1,175 Juta dan 5 Debitur), (Penaikan daripada

    Tahun 2017 dimana Tahun 2018 Platfond Rp.20,270 Juta dan 74 Debitur),

    (Mengalami penurunan dari 1 Tahun sebelumnya Tahun 2019 Platfond

  • Rp.14,288 Juta dan 75 Debitur), (Januari Tahun 2020 Platfond Rp.580 Juta

    dan 3 Debitur).

    Tabel 16. Realisasi penyaluran KUR BTN Provinsi Jawa Timur menurut Sektor Usaha

    Realisasi dan Perkembangan Penyaluran KUR Prov. Jawa Timur

    Periode 2017 – 2019 dimulai dengan Kendala yang dihadapi dalam

    pelaksanaan penyaluran KUR yaitu Kapasitas SDM UMKM masih rendah

    khususnya dalam pencatatan keuangan, Persyaratan legalitas usaha yang

    belum terpenuhi (seperti NPWP, Surat Keterangan Usaha) Kelembagaan

    UMKM yang dapat mengkoordinir dalam bentuk kelompok usaha untuk

    pengajuan KUR masih sedikit.

    Kendala dan permasalahan dalam proses pengajuan KUR adalah

    Kendala dan permasalahan yang dihadapi calon nasabah (yang mengajukan

    KUR, Persyaratan legalitas usaha yang belum terpenuhi seperti NPWP,

    Surat Keterangan Usaha) Riwayat kredit calon debitur yang kurang

    baik/memiliki kolektibilitas NPL), Dampak penurunan tingkat suku bunga

    KUR terhadap pengembangan sektor UMKM (Berdasarkan data realisasi

    KUR YoY Prov. Jawa Timur bulan Januari 2019 dan Januari 2020, terdapat

    pertumbuhan realisasi KUR sebesar 30.34% atau tumbuh sebesar 135 juta

    dengan adanya penurunan tingkat suku bunga KUR).

  • Permasalahan dalam mengimplementasi Program KUR yaitu

    Kapasitas SDM UMKM masih rendah khususnya dalam pencatatan

    keuangan dan Persyaratan legalitas usaha yang belum terpenuhi (seperti

    NPWP, Surat Keterangan Usaha) Kelembagaan UMKM yang dapat

    mengkoordinir dalam bentuk kelompok usaha untuk pengajuan KUR masih

    sedikit.

    Solusi serta strategi untuk mengatasi permasalahan adalah

    Sehubungan Bank BTN merupakan Bank fokus perumahan, penyaluran KUR

    diarahkan pada sektor housing dan housing related. Salah satunya dengan

    penyaluran KUR dengan Pola Kemitraan (yaitu penyaluran KUR kepada

    kontraktor, subkontraktor dan supplier dari Developer Prima mitra Bank BTN)

    Untuk sektor non konstruksi penyaluran pola kemitraan dengan kerjasama

    offtaker.

    Persentase Pengajuan KUR : Persentase Pengajuan yang Diterima

    Pengajuan dan Persentase yang Ditolak Pengajuan. Maksudnya adalah

    Selama tahun 2019 persentase tingkat pengajuan KUR yang diterima dan

    ditolak di Provinsi Jawa Timur sebesar 50% : 50%. Sedangkan untuk

    Permasalahan Pengajuan yang Ditolak maksudnya adalah Riwayat kredit

    calon debitur yang kurang baik (memiliki kolektibilitas NPL) Tercatat sebagai

    mitra bank penyalur lainnya.

    Dampak Program KUR kepada Produktivitas dan Perkembangan

    UMKM yaitu Program KUR Bank BTN memberikan dampak positif kepada

    perkembangan UMKM diantaranya mendorong pengembangan usaha mikro,

    kecil dan menengah pada bidang konstruksi di mana sebesar 23% dari posisi

    realisasi KUR di Provinsi Jawa Timur termasuk dalam sektor usaha

    konstruksi dan Dampak positif program KUR di Provinsi Jawa Timur dapat

    dilihat dari kenaikan penjualan usaha debitur dan laba bersih dari pada saat

    awal pengajuan KUR.

    Startegi KUR Bank BTN tahun 2020 : (1) Penyaluran KUR pada 4

    sektor housing related KUR dengan pola kemitraan bekerjasama dengan

    bouwheer developer prima Bank BTN dan pengembangan program

    homestay (wilayah Banyuwangi, borobudur dan Mandalika). (2) Penyaluran

    KUR pada sektor non housing related yaitu kerjasama kemitraan untuk

    penyaluran KUR dan PK di sektor Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan

  • Perikanan dengan offtaker. (3) Program sales dan promosi yaitu Pengadaan

    media promosi, KUR (Brosur, Banner, Video dan iklan di Media Sosial),

    Sponsorship Event / Expo dan Pameran UMKM dan Gathering Developer.

    Adapaun pencapaian KPR Subsidi Provinsi Jawa Timur Posisi Januari

    Tahun 2020 yaitu di kantor cabang Bangkalan, Banyuwangi, Gresik, Jember,

    Kediri, Kupang, Madiun, Malang, Mojokerto, Sidoarjo. Grand Total dari

    Target 2020 mencapai Platfond 872,318 Juta 6,884 Unit. Target Januari

    2020 sebesar Platfond 56,613 Juta di 387 Unit dan Realisasinya Januari

    2020 tersalurkan sebanyak Platfond 15,276 Juta di 122 unit. Tertinggi dalam

    realisasinya di Januari 2020 adalah Kantor Cabang di Banyuwangi sebanyak

    Platfond 4,988 Juta di 41 Unit. (Tabel 17.).

    Tabel 17. Pencapaian KPR Subsidi Provinsi Jawa Timur Posisi Januari Tahun 2020

    III. CATATAN DAN REKOMENDASI

    Dari pertemuan yang dilakukan kepada seluruh mitra pada saat

    pelaksanaan kunjungan kerja reses ini, ada beberapa catatan yang perlu

    menjadi perhatian mitra atau BUMN yang diundang dalam pertemuan. Catatan

    tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

    a. Bahan bakar minyak (subsidi dan non subsidi), subsidi listrik dan ketersediaan

    energi listrik:

    Terkait distribusi bahan bakar di Provinsi Jawa Timur, PT.Pertamina

    (Persero) harus yang berhubungan Seperti mengantisipasi perubahan

    cuaca yang akan terjadi. Hal ini diperlukan agar tidak terjadi

    permasalahan kelangkaan karena kendala teknis. Pertamina Bisa melihat

    kondisi kebutuhan masyarakat khusus nelayan yaitu kurangnya SPBU

    untuk nelayan.

  • Dalam rangka menciptakan distribusi subsidi LPG 3 Kg yang tepat

    sasaran, PT. Pertamina (Persero) bersama Pemerintah diminta untuk

    mempercepat pelaksanaan mekanisme distribusi tertutup LPG 3 Kg

    dengan matang. Selain itu, perusahaan juga diminta untuk memperkuat

    kerjasama pendistribusian antara perusahaan dengan pemerintah daerah

    dan pihak terkait, termasuk BBM.

    Terkait dengan kualitas tabung LPG 3 Kg, PT. Pertamian (Persero)

    diminta untuk melakukan monitoring dan evaluasi agar tabung yang

    didistribusikan kepada masyarakat layak secara kualitas dan aman.

    Terkait dengan bantuan solar panel yang diberikan oleh PT. PLN

    (Persero) ke beberapa desa di Provinsi Jawa Timur, perusahaan diminta

    untuk melakukan monitoring dan evaluasi. Hal ini diperlukan karena

    adanya solar panel di beberapa desa yang sudah lama tidak aktif dan

    diperlukan bantuan solar panel bagi rumah tangga yang berada di desa-

    desa yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik perusahaan.

    Terkait pembangkit listrik yang dimiliki oleh PT.PLN (Persero) di wilayah

    Provinsi Jawa Timur, perusahaan diminta untuk mengutamakan

    penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

    Terkait dengan perwujudan Green Energy di Provinsi Jawa Timur yang

    dicanangkan oleh pemerintah daerah, PT. Pertamina (Persero) dan PT.

    PLN (Persero) harus memiliki komitmen yang sama dengan pemerintah

    daerah melalui penerapan pendekatan energi baru terbarukan.

    Dalam rangka menjaga ketersediaan dan distribusi energi nasional

    (national security), kesiapan perusahaan dalam menghadapi potensi

    cyber attack perlu menjadi perhatian PT. PLN (Persero) dan PT.

    Pertamina (Persero).

    Terkait dengan aduan pelaksanaan subsidi energi, PT. PLN (Persero) dan

    PT. Pertamina (Persero) diminta untuk menyediakan saluran pengaduan

    yang berbasis digital atau pemanfaatan teknologi informasi.

    b. Pelaksanaan penyaluran pupuk bersubsidi dan non-bersubsidi:

    Terkait pendistribusian pupuk bersubsidi, PT. Pupuk Indonesia (Persero)

    diminta untuk terus meningkatkan ketepatan penyaluran pupuk bersubsidi

    melalui pelaksanaan distribusi yang tepat jumlah, tepat waktu dan tepat

    harga. Ketepatan distribusi pupuk bersubsidi dengan musim tanam masih

  • menjadi masalah di lapangan. Oleh karena itu, perlu menjadi perhatian

    perusahaan dan pemerintah. Selain itu, penyaluran dengan pemanfaatan

    teknologi dan mekanisme distribusi tertutup (penerima subsidi diberikan

    indentitas) harus juga dilakukan untuk mengurangi fraud di lapangan.

    Dalam rangka efektivitas penyaluran pupuk bersubsidi, perusahaan

    diminta untuk terus memperkuat koordinasi dan monitoring dengan

    instansi teknis terkait, baik di pusat maupun daerah.

    Terkait dengan wacana pencabutan subsidi pupuk, hal ini harus

    dipertimbangkan dengan matang. Hal ini disebabkan pencabutan subsidi

    pupuk akan berimplikasi pada kinerja keuangan PT. Pupuk Indonesia

    (Persero). Di satu sisi harga input pupuk yang tinggi dan di sisi yang lain

    pemerintah menetapkan harga eceren tertinggi (HET) yang rendah untuk

    menjaga kemampuan petani. Jika pencabutan subsidi dilakukan pada

    kondisi yang bertolak belakang tersebut, maka pencabutan tersebut akan

    berimplikasi pada tekanan beban yang besar bagi perusahaan.

    PT. Pupuk Indonesia (Persero) dan pemerintahan daerah untuk

    bekerjasama dimana pemerintah memberikan jaminan kenaikan pupuk

    agar quantum bertambah dan dialokasikan ke daerah-daerah yang sudah

    terpotong banyak kuotanya.

    Sebagai bagian dari hasi evaluasi subsidi input (pupuk, pestisida, dan lain

    sebagainya), pemerintah perlu mempertimbangkan untuk melakukan

    transformasi menjadi subsidi hasil. Hal ini perlu dilakukan dengan

    pertimbangan bahwa hasil produksi petani merupakan komoditas

    strategis dan subsidi hasil lebih mampu melindungi kesejahteraan petani

    dibanding subsidi input.

    Pemerintah dan perusahaan perlu untuk melakukan transformasi jenis

    pupuk yang disubsidi saat ini menjadi pupuk organik. Hal ini perlu

    dilakukan karena pupuk yang disubsidi saat ini (basis zat kimia) akan

    memberikan dampak pada beban atau biaya yang harus dikeluarkan oleh

    petani sebagai akibat penggunaan pupuk berbasis zat kimia.

    Perlu dilakukan kajian atau evaluasi terhadap dampak subsidi pupuk

    terhadap produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.

    c. Sesuai Kebijakan Pemerintah dalam memberikan intensif kepada sektor

    terdampak virus Corona, salah satunya Maskapai PT Garuda Indonesia agar

  • dapat melakukan koordinasi yang baik dengan Pemerintah, sehingga tetap

    memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia.

    Mengenai penyebaran Virus Corona baru atau Covid-19 di seluruh dunia,

    Pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara pintu masuk untuk orang

    yang hendak umroh dan Indonesia termasuk terkena dampaknya yaitu

    dengan pembatalan keberangkatan Jama’ah Umroh Indonesia. Maka dari Itu

    Komisi VI berharap langkah solusi yang diambil PT Garuda Indonesia dari

    permasalahan tersebut yaitu dengan mengembalikan biaya yang sudah

    dikeluarkan dalam pembelian Tiket penerbangan Garuda atau fasilitas lainnya

    yang berhubungan dengan PT Garuda Indonesia.

    d. Terkait untuk meningkatkan kapabilitasnya perusahaan PT PAL (Alutsista

    dan Energi) dan PT BARATA (Food, Energy, Water dan industri pendukung

    lainnya) dapat berkembang dan berdampak pada peningkatan produktivitas

    dan pemanfatannya langsung bisa diterima masyarakat Indonesia khususnya

    di Provinsi Jawa Timur dengan membuat produk yang unggul dan berkualitas

    khususnya untuk memproduksi alat industri pertanian yang akan dipasarkan

    nasional maupun internasional sehingga dapat meningkatkan keuntungan

    Nasional dan Negara.

    e. Terkait dengan Penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM kepada masyarakat

    di Provinsi Jawa Timur yang dilakukan oleh PT LPDB, perusahaan perlu

    menetapkan batasan waktu yang ditargetkan dalam pencapaian perbaikan

    kesejahteraan atau naik level bagi kelompok atau nasabah yang sudah

    diberikan pembiayaan. Hal ini diperlukan agar dapat menjadi tolak ukur

    kinerja perusahaan dalam menjalankan penugasan yang diberikan oleh

    Pemerintah.

    f. Terkait dengan pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan BUMN yang

    berada di wilayah Provinsi Jawa Timur, perusahaan sebaiknya memberikan

    pelatihan kepada UMKM dengan materi yang lebih spesifik dan khusus

    (pendalaman) agar peserta pelatihan mendapatkan manfaat yang lebih besar.

    g. Terkait peran agen of development BUMN terhadap pemberdayaan UMKM

    yang dilakukan hampir seluruh BUMN yang ada, Pemerintah (cq.

    Kementerian BUMN) perlu melakukan pengaturan lintas BUMN agar setiap

    program pemberdayaan yang dilakukan oleh perusahaan BUMN tidak saling

    tumpang tindih dan dampak pengembangan yang dilaksanakan lebih optimal.

  • Selain itu, perusahaan BUMN dan Kementerian BUMN juga perlu melakukan

    sinergitas yang kuat dengan Kementerian/Lembaga lain yang juga melakukan

    pemberdayaan UMKM.

    h. PT. Telekomunikasi Indonesia Terkait dengan layanan yang diberikan sangat

    membantu industri kreatif khususnya di Jawa Timur tetapi juga sangat

    diharapkan untuk meminimalisir urusan impor dalam hal apapun dengan cara

    memanfaatkan produk yang ada dalam negeri terdahulu sebelum mengambil

    langkah impor dari luar negeri.

    Dari berbagai data dan informasi, serta catatan yang diperoleh pada saat

    pelaksanaan kunjungan, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian Komisi

    VI DPR RI, antara lain:

    1. Komisi VI DPR RI perlu menyampaikan berbagai catatan yang telah

    diperoleh selama kunjungan untuk disampaikan kepada Kementerian BUMN

    dan Perusahaan BUMN terkait agar dilaksanakan sesuai dengan tugas,

    fungsi dan kewenangannya menurut aturan perundang-undangan yang

    berlaku.

    2. Komisi VI DPR RI perlu melakukan rapat gabungan dengan Kementerian

    BUMN, Kementerian Koperasi dan UMKM, dan Kementerian terkait berkaitan

    dengan sinergitas pemberdayaan UMKM yang dilakukan perusahaan BUMN

    dengan pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh Kementerian/Lembaga

    lainnya. Hal ini diperlukan agar pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh

    setiap entitas negara tidak saling tumpang tindih dan mampu memberikan

    dampak yang optimal terhadap perkembangan UMKM di Indonesia.

    3. Komisi VI DPR RI perlu menyampaikan dan meminta kepada Kementerian

    BUMN dan Pemerintah agar BUMN yang mendapat penugasan PSO (subsidi

    dan KUR) dan Kementerian/Lembaga terkait untuk:

    a. Melakukan penguatan sosialisasi dalam rangka mengurangi persepsi

    yang salah di masyarakat terkait berbagai aturan atau regulasi terkait

    pelaksanaan subisidi dan KUR.

    b. Melakukan perbaikan kebijakan subsidi energi, pupuk, dan kredit usaha

    rakyat baik dari sisi perencanaan, pelaksanaan, monitoring maupun

    evaluasi (termasuk jenis subsidi dan sistem distribusi) agar mampu

    memberikan dampak yang optimal bagi kesejahteraan masyarakat

  • dengan tetap memperhatikan kesehatan dan kinerja operasional BUMN

    yang ditugaskan oleh Pemerintah.

    IV. PENUTUP

    Demikian laporan kunjungan kerja Komisi VI DPR RI ke Provinsi Jawa Timur

    pada masa Reses Persidangan II Tahun Sidang 2019-2020. Kami

    mengharapkan berbagai data dan informasi yang diperoleh dalam laporan ini

    dapat menjadi bahan pertimbangan serta ditindaklanjuti dalam rapat-rapat

    Komisi VI DPR RI.

    Jakarta, 3 Maret 2020

    Ketua Tim Kunker Komisi VI DPR RI

    Ke Provinsi Jawa Timur

    TTD.

    FAISOL RIZA, S.S A - 33