LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

30
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE PROVINSI BALI PADA MASA RESES PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2019 2020 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2019

Transcript of LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

Page 1: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI

KE PROVINSI BALI

PADA MASA RESES PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2019 – 2020

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

2019

Page 2: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

I. PENDAHULUAN

A. Dasar Hukum

Pasal 67 dan 30 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis

Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan

Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (MD3), sebagaimana diubah

terkahir kali dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2019 Tentang

Perubahan Ketiga Atas Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang

MD3, diatur bahwa DPR RI memilki 3 (tiga) fungsi, yakni Fungsi Legislasi,

Fungsi Anggaran dan Fungsi Pengawasan. Untuk menjalankan ketiga fungsi

tersebut, dapat dilaksanakan melalui pelaksanaan kunjungan kerja, baik di

dalam maupun ke luar negeri, sebagaimana diatur dalam Pasal 98 UU MD3.

Pelaksanaan Kunjungan Kerja Ke Provinsi Bali didasarkan pada aturan

pada undang-undang tersebut. Selain itu, pelaksanaan kunjungan ini juga

didasarkan pada Keputusan Pimpinan DPR RI tentang Penugasan Anggota

Komisi I s.d. XI DPR RI untuk melakukan Kunjungan Kerja pada Masa Reses

Persidangan I Tahun Sidang 2019 – 2020, dan Keputusan Rapat Intern

Komisi VI DPR RI mengenai Sasaran dan Objek Kunjungan Kerja Komisi VI

DPR RI dalam Masa Reses Persidangan I Tahun Sidang 2019–2020.

B. Susunan Anggota Tim Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI

NO. NO. ANGGOTA NAMA KETERANGAN

1 A-33 FAISOL RIZA, SS PIMP./ F.PKB

2 A-327 GDE SUMARJAYA LINGGIH, SE, MAP PIMP./ F.PG

3 A-103 MOHAMMAD HEKAL, MBA PIMP. /F.GERINDRA

4 A-196 ADISATRYA SURYO SULISTO F. PDIP

5 A-170 RIEKE DIAH PITALOKA F. PDIP

6 A-232 I NYOMAN PARTA F. PDIP

7 A-229 ST. ANANTA WAHANA, SH, MH. F. PDIP

8 A-181 Dr. EVITA NURSANTY, M.Sc. F. PDIP

9 A-334 Drs. MUKHTARUDIN F, PG

10 A-311 DONI AKBAR, SE F. PG

11 A-94 MUHAMMAD HUSEIN FADHLULLOH F. GERINDRA

12 A-361 ZURISTYO PRIMADATA, SE, MM. F. NASDEM

13 A-374 H. SUBARDI, SH, MH. F. NASDEM

14 A-36 Ir. H.M. NASIM KHAN F. PKB

15 A-25 SITI MUKAROMAH, S.Ag, MAP. F. PKB

16 A-554 EDHIE BASKORO YUDHOYONO, M.Sc. F. PD

17 A-544 H. ANTON SUKARTONO SURATTO, M.SI F. PD

18 A-542 DR. IR. HE. HERMAN KHAERON, M.SI F. PD

19 A-409 RAFLI F. PKS

20 A-417 Drs. H. CHAIRUL ANWAR, Apt. F. PKS

21 A-481 NASRIL BAHAR, SE. F. PAN

22 A-498 PRIMUS YUSTISIO, SE. F. PAN

23 A-493 EKO HENDRO PURNOMO, S.Sos. F. PAN

24 A-500 DAENG MUHAMMAD, SE, M.Si. F. PAN

Page 3: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

II. INFORMASI DAN TEMUAN KUNJUNGAN KERJA

a. Pelaksanaan Subsidi Energi

a.1 Subsidi BBM & LPG 3 Kg Oleh PT. Pertamina (Persero)

Dalam memberikan layanan badan bakar minyak (BBM) kepada sekitar 4 juta

kenderaan bermotor di Provinsi Bali, PT. Pertamina (Persero) MOR V menyalurkan

BBM melalui 198 unit SPBU Reguler, 5 unit SPBN/DN, 4 unit AMT NPSO, dan 3 unit

APMS. Sedangkan untuk layanan distribusi LPG kepada 1 juta Rumah Tangga di

Provinsi Bali, perusahaan menyalurkan melalui 15 unit SP(P)BE PSO, 3 unit

SP(P)BE Non PSO, 75 Agen PSO, 22 Agen Non PSO dan 4616 pangkalan. Untuk

pendistribusian BBM dan LPG, PT Pertamia (Persero) memiliki 2 terminal yakni

integrated terminal manggis dengan kapasitas 153.500 Kilo Liter (KL) dan terminal

BBM Sanggaran dengan kapasitas 25.523 KL.

Untuk subsidi BBM dan LPG 3 Kg di Provinsi Bali, PT. Pertamina (Persero)

MOR V diberikan penugasan distribusi solar sebanyak 182.202 Kilo Liter (KL) dan

204.936 Metrik Ton (MT) untuk tahun 2019. Selain itu, perusahaan juga

mendapatkan penugasan untuk menyalurkan premium sebanyak 204.936 KL.

Berdasarkan prognosa perusahaan, penyaluran premium diprediksi over kuota

sebesar 10 %, Solar over kuota sebesar 15 % dan LPG over kuota sebesar 2 % di

akhir tahun 2019 (gambar 1).

Gambar 1. Kuota dan Realisasi Premium Penugasan, Solar da LPG 3Kg

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pada masa natal dan tahun baru

2019, ada beberapa upaya yang dilakukan oleh perusahan. Upaya tersebut

antara lain adalah menjaga ketahanan stok BBM dan LPG di end TBBM dan

lembaga penyalur, penyiapan layanan khusus di titik yang belum ada fasilitas

pelayanan BBM dan LPG, koordinasi dan komunikasi intensif intern

Page 4: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

pertamina (antar direktorat), meningkatkan setoran bagi penyalur, pemberian

kredit dengan TOP 3 hari, koordinasi dengan pihak bank persepsi agar

beroperasi selama libur natal, pengaturan prioritas pengiriman terutama pada

jalur-jalur mudik dan pariwisata, koordinasi dan komunikasi intensif dengan

eksternal seperti Kemenhub, Korlantas Polri, ESDM dan BPH Migas, Jasa

Marga dan BPJT, serta melakukan himbauan dan sosialisasi baik media

elektronik, sosmed dan aplikasi MyPertamina. PT. Pertamina (Persero) Mor

V memprediksi konsumsi Gasoline pada masa natal dan tahun baru 2019 di

Provinsi Bali akan mengalami kenaikan sebesar 5,9 persen dibandingkan

konsumsi normal. Sedangkan Gasoil mengalami penurunan 3,1 persen

dibanding konsumsi normal. Dibandingkan tahun sebelumnya, konsumsi

gasoline mengalami kenaikan 19,5 persen dan gasoil mengalami kenaikan

17,5 persen. Untuk penjualan LPG PSO pada natal dan tahun baru 2019,

perusahaan memperkirakan akan mengalami kenaikan sampai dengan 6%

dibandingkan dengan konsumsi normal. Sedangkan untuk Non PSO,

diperkirakan mengalami kenaikan sampai dengan 1% dibandingkan dengan

konsumsi normal.

Dalam memastikan pemenuhan kebutuhan BBM di Provinsi Bali (baik

PSO maupun Non-PSO), perusahaan membutuhkan dukungan dari pihak-

pihak terkait. Dukungan tersebut antara lain adalah:

a. Dukungan Pemerintah Provinsi untuk pendistribusian BBM subsidi dan

penugasan yang tepat sasaran/kuota dan sebagai bentuk dukungan

terhadap energi bersih yang dicanangkan oleh pemerintah Provinsi Bali

yaitu berupa himbauan dan peraturan penggunaan BBM yang ramah

lingkungan (Pertamax Series).

b. Dukungan Kepolisian RI dan Kementerian Perhubungan terkait Informasi

kemacetan dan pengawalan pada kondisi khusus, penjagaan obyek vital,

serta dispensasi pelarangan operasi selama libur hari raya.

c. Dukungan pihak bank dengan adanya cabang yang tetap beroperasi

selama masa libur untuk menerima setoran BBM dan LPG.

d. Dukungan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya (DLLAJR) dan

Badan Geologi terkait dengan informasi cuaca, tanah longsor, bencana

alam dan banjir, serta perbaikan jalan pada jalur berlubang.

Page 5: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

e. Pembentukan satgas dan inspeksi bersama untuk peninjauan/survei lokasi

agar kendala operasional dapat segera ditindaklanjuti.

a.2 Subsidi Listrik Oleh PT. PLN (Persero)

Penyediaan listrik oleh PT. PLN (Persero) di wilayah Provinsi Bali

dilaksanakan oleh kantor Regional Bisnis Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa

Tenggara (JBTBN). Berdasarkan informasi dari perusahan, Rasio

Elektrifikasi (RE) di Provinsi Bali telah mencapai 100 persen. Per November

2019, jumlah pelanggan yang terlayani adalah sebesar 1,4 Juta pelanggan

dengan Volt Ampere (VA) tersambung sebesar 3,711 Mega Volt Ampere

(MVA), kWh yang terjual sebesar 5,156 GWh, serta nilai jual sebesar Rp6,6

triliun dengan tarif rata-rata sebesar Rp1,280//kWh. Penyumbang terbesar

pendapatan sebesar Rp6,6 triliun adalah golongan bisnis dan rumah tangga

(Tabel 1).

Tabel 1. Pendapatan Berdasarkan Golongan Pelanggan Per November 2019

Golongan Jumlah Pelanggan Daya Terpasang (VA) Energi Jual (Kwh) Pendapatan (Rp)

Sosial 38.344 144.041.100 149.087.894 126.743.457.673

Rumah Tangga 1.205.823 1.758.153.450 2.114.115.687 2.794.673.001.863

Bisnis 162.229 1.548.331.050 2.475.624.584 3.122.740.535.630

Industri 1.222 103.447.800 184.221.373 205.235.882.616

Pemerintah 10.067 109.574.848 176.143.575 247.665.584.557

Layanan Khusus 41.902 47.291.250 57.420.381 103.916.180.230

Total 1.459.587 3.710.839.498 5.156.613.494 6.600.974.642.569 Jika dilihat dari sisi wilayah, jumlah pelanggan, daya terpasang, energi

terjual (pemakaian) serta pendapatan terbesar di Provinsi Bali terdapat di

Bali Selatan dengan jumlah pelanggan sebesar 757.007 pelanggan atau 51,9

persen dari total pelanggan dan jumlah pendapatan sebesar Rp4,95 triliun

atau sekitar 75 persen dari total pendapatan.

Terkait dengan pelaksanaan subsidi listrik di Provinsi Bali, realisasinya

realtif mengalami tren yang berfluktuatif dalam 5 (lima) tahun terakhir. Pada

2015 sebesar Rp535,7 miliar, tahun 2016 sebesar Rp566,4 miliar, tahun

2017 sebesar Rp449,2 miliar, tahun 2018 sebesar Rp681,5 miliar dan pada

tahun 2019 sebesar Rp454,4 miliar (hingga November). Dari sisi pelanggan,

jumlah energi yang dijual kepada pelanggan bersubsidi sebesar 32,02

persen atau 467.363 pelanggan. Berdasarkan sebaran menurut

Kabupaten/Kota, jumlah pelanggan bersubsidi paling besar berada di

Page 6: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

Kabupaten Buleleng. Kemudian disusul oleh Kabupaten Karang Asem,

Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Jembrana (tabel 2).

Tabel 2. Sebaran Pelanggan Bersubsidi Menurut Kabupaten/Kota Per November 2019

Sedangkan dari sisi jumlah energi yang terjual, rata-rata pembelian

pelanggan bersubsidi hanya sebesar 15,62 persen dari total energi yang

terjual. Dibanding 2018, tren pertumbuhan peggunaan energi listrik (Kwh)

bulanan di 2019 relatif berbanding terbalik, baik pelanggan bersubsidi

maupun non bersubsidi (gambar 2). Pada 2018 tren pertumbuhaan

penggunaan mengalami peningkatan setiap bulannya, sedangkan di 2019

cenderung megalami penurunan.

Gambar 2. Pertumbuhan Penjualan Listrik Bersubidi dan Non-Bersubsidi

Agar pelaksanaan subsidi listrik tepat sasaran, perusahaan

menerapkan posko pengaduan dalam rangka penanganan pengaduan

subsidi listrik dari masyarakat. Rumah tangga miskin dan tidak mampu yang

belum menerima subsidi tarif tenaga listrik dapat menyampaikan pengaduan

melalui posko pengaduan di Desa/Kelurahan. Dalam pelaksanaannya, posko

pegaduan ini melibatkan jajaran aparatur pemerintah daerah hingga tingkat

Page 7: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

kelurahan dan desa. Pengaduan masyarakat yang diterima di

Desa/Kelurahan akan ditindaklanjuti dengan melakukan entri data

pengaduan melalui sistem yang sudah disediakan di Kecamatan untuk

diteruskan berjenjang ke posko pengaduan Kabupaten/Kota dan Pusat. Di

posko pengaduan pusat dibentuk tim ad-hoc lintas instansi untuk

menindaklanjuti pengaduan masyarakat tersebut, yang terdiri dari perwakilan

Kementerian ESDM, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial,

TNP2K dan PT. PLN (Persero). Untuk wilayah Provinsi Bali, jumlah

pengaduan pada periode 1 januari hingga 17 desember 2019 sebayak 146

pengaduan dan telah diverifikasi oleh TNP2K sebanyak 63 pengaduan dan

sudah terselesaikan oleh PT. PLN (Persero) sebanyak 83 pengaduan.

Dalam pelaksanaan penyaluran subsidi listrik terdapat 2 (dua) kendala

utama yang dihadapi oleh perusahaan yakni:

Persepsi masyarakat bahwa subsidi listrik ditentukan oleh PT. PLN

(Persero)

Aparat pelaksana di tingkat terendah dan masyarakat belum seluruhnya

memahami mekanisme pengaduan, akibatnya masyarakat masih

mendatangi perusahaan untuk memperoleh subsidi listrik.

Dalam menghadapi kendala tersebut, ada beberapa hal yang sudah

dilakukan oleh perusahaan, yakni:

Melakukan sosialisasi dan audiensi kepada Pemerintah Provinsi,

Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa,

mendistribusikan buku petunjuk teknis, FAQ dan formulir pengaduan ke

Kecamatan/Kelurahan/Desa, serta

Melakukan refreshment operasional aplikasi pengaduan kepesertaan

subsidi listrik di Kecamatan.

Dalam rangka memastikan subsidi listrik tepat sasaran, kebijakan

perusahaan yang diterapkan adalah melakukan survei pelanggan

berdasarkan data TNP2K, pelaksanaan sisir tarif, pengawasan mutasi tarif

berjenjang serta mempersyaratkan surat izin usaha bagi pelanggan dengan

tarif bisnis dan industri.

Page 8: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

b. Pelaksanaan Subsidi Pupuk Oleh PT. Pupuk Indonesia (Persero)

Pada periode 2017-2019, jumlah kuota pupuk bersubsidi di Provinsi

Bali mengalami penurunan. Pada 2017 sebesar 72.854 ton, 2018 sebesar

69.972 ton, dan 2019 sebesar 60.465 ton (tabel 3).

Tabel 3. Alokasi dan Realisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Provinsi Bali Tahun 2017 – 2019 (ton)

Realisasi Kuota % Realisasi Kuota % Realisasi Kuota %

Urea 37.656 38.138 99 36.544 37.030 99 30.422 31.425 97

SP-36 1.197 1.273 94 1.258 1.390 90 991 1.160 85

ZA 3.335 3.417 98 3.630 3.750 97 2.652 3.240 82

NPK 23.724 25.567 93 23.870 23.950 100 19.282 19.340 100

Organik 4.410 4.459 99 3.831 3.852 99 3.334 5.300 63

Total 70.322 72.854 97 69.133 69.972 99 56.681 60.465 94

2017Jenis Pupuk

2018 2019

Untuk tahun anggaran 2019, Provinsi Bali memperoleh kuota pupuk

bersubsidi sebesar 60.465 ton. Dari sisi distribusi kuota menurut wilayah,

penerima kuota terbesar adalah Kabupaten Tabanan sebesar 15.925 ton,

Kabupaten Buleleng sebesar 13.444 ton, dan Kabupaten Gianyar sebesar

7.471 ton (tabel 4).

Tabel 4. Alokasi dan Realisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Provinsi Bali Menurut Kabupaten/Kota Tahun2019 (ton)

Realisasi Kuota % Realisasi Kuota % Realisasi Kuota % Realisasi Kuota % Realisasi Kuota %

Kab. Badung 3.402 3.420 99 28 32 86 0 1 0 2.388 2.379 100 0 5 0

Kab. Bangli 1.164 1.155 101 40 45 88 97 177 55 576 578 100 262 502 52

Kab. Buleleng 5.283 5.390 98 83 125 66 1.786 2.035 88 3.458 3.469 100 1.742 2.425 72

Kab. Gianyar 4.544 4.610 99 34 43 78 34 53 64 2.663 2.665 100 25 100 25

Kab. Jembrana 2.606 2.730 95 155 160 97 478 611 78 2.441 2.457 99 457 678 67

Kab. Karangasem 3.371 3.430 98 37 39 95 27 35 77 1.002 1.003 100 71 124 57

Kab. Klungkung 1.811 1.805 100 25 43 59 104 110 95 913 931 98 1 6 19

Kab. Tabanan 7.579 8.075 94 572 650 88 110 190 58 5.582 5.590 100 751 1.420 53

Kota Denpasar 662 810 82 19 23 83 16 28 57 259 268 97 25 40 63

Total 30.422 31.425 97 991 1.160 85 2.652 3.240 82 19.282 19.340 100 3.334 5.300 63

NPK ORGANIKKABUPATEN/KOTA

UREA SP-36 ZA

Per 15 Desember 2019, realisasinya baru mencapai sebesar 94

persen atau lebih rendah dibanding 2017 (97 persen) dan 2018 (99 persen).

Berdasarkan jenis pupuk, realisasi jenis pupuk terendah per 15 desember

2019 adalah jenis pupuk organik, yakni baru mencapai 63 persen. Untuk

NPK sebesar 100 persen, Urea sebesar 97 persen, SP-36 sebesar 85

persen dan Za sebesar 82 persen.

Terkait dengan sinergitas atau kerjasama antara PT. Pupuk Indonesia

(Persero) dengan pemerintah daerah pada saat proses penetapan kuota,

monitoring dan evaluasi, perusahaan telah melakukan koordinasi dengan

Kementerian Pertanian di tingkat pusat. Sedangkan produsen anak

perusahaan melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian setempat terkait

penyediaan data, monitoring dan evaluasi penyaluran pupuk bersubsidi.

Selain itu, produsen anak perusahaan juga telah berkoordinasi dengan Dinas

Page 9: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

Pertanian setempat maupun stakeholder lainnya selaku anggota KP3 (Komisi

Pengawas Pupuk dan Pestisida) untuk melakukan pengawasan pupuk

bersubsidi di lapangan.

Dalam menjalankan kebijakan pupuk bersubsidi yang ditugaskan oleh

Pemerintah, ada beberapa kendala dan hambatan yang dihadapi oleh

perusahaan, yakni:

Kuota/alokasi pupuk bersubsidi ditetapkan oleh Kementerian Pertanian

dan menjadi dasar produsen anak perusahaan untuk menyalurkan

pupuk bersubsidi dengan kuota/alokasi tersebut. Seringkali kebutuhan

petani tidak sesuai dengan kuota yang ditetapkan dan masa cocok

tanam yang sedang berlaku. Untuk mengantisipasi kebutuhan petani,

perusahaan tetap memperhatikan pasokan dan ketersediaan pupuk non

subsidi bagi petani.

Peraturan Menteri Pertanian tentang alokasi pupuk bersubsidi menurut

provinsi harus ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan (SK) Kepala

Dinas Daerah baik Provinsi, Kabupaten maupun Kota. Seringkali

keterlambatan penerbitan SK Kepala Dinas dapat menyulitkan produsen

dalam melakukan penyaluran di lapangan.

Kuota atau alokasi yang ditetapkan belum tentu menggambarkan

kebutuhan yang sebenarnya, sehingga diperlukan realokasi, baik antar

provinsi maupun antar jenis pupuk. Akan tetapi, penetapan realokasi

merupakan kewenangan dari Kementerian Pertanian dan menjadi dasar

bagi produsen dalam penyaluran di wilayah yang ditetapkan.

Selain hal tersebut diatas, pemerintah provinsi juga menyampaikan

kendala lain yang dihadapi di lapangan, yakni adanya aturan pemotongan

kuota pada kuartal berikutnya. Berdasarkan aturan, daerah akan mengalami

pemotongan di kuartal berikutnya apabila realisasi pada kuartal sebelumnya

di bawah 50 persen. Sebagai contoh di Provinsi Bali, pada kuartal ketiga

diberlakukan pemotongan kuota akibat dari realisasi pada kuartal pertama di

bawah 50 persen. Padahal, pada kuartal ketiga (khususnya bulan juli) terjadi

peningkatan kebutuhan pupuk karena sudah memasuki masa tanam. Hal ini

menjadi kendala dan beban bagi pemerintah daerah dan petani. Selain hal

itu, pemerintah provinsi juga meminta agar kuota pupuk urea dan NPK tahun

mendatang tidak dikurangi dan kalau dimungkinkan untuk ditingkatkan. Hal

Page 10: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

ini didasarkan pada masih terbatasnya kedua pupuk tersebut di wilayah

Provinsi Bali.

c. Pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) Oleh Perum Bulog

Realisasi pengadaan beras di bawah Kantor Wilayah Provinsi Bali

pada 2018 dan 2019 selalu berada dibawah target. Untuk 2018, realisasi

hanya 961 ton setara beras dari target sebesar 2.500 ton setara beras.

Sedangkan untuk 2019 (per 16 Desember), realisasi hanya sebesar 3.715

ton setara beras dari target sebesar 9.845 ton setara beras.

Untuk penyaluran bansos beras sejahtera (Bansos Rastra) pada 2019,

penugasa Perum Bulog hanya sampai bulan Mei. Hal ini dikarenakan

program bansos ranstra telah bertransformasi menjadi Bantuan Pangan Non

Tunai (BPNT) sejak juni 2019. Pada periode Januari-Mei 2019, bansos

ranstra yang sudah di salurkan oleh Perum Bulog di Provinsi Bali sebanyak

2.578,53 ton atau 100 persen dari target penugasan, yang disalurkan di

Kabupaten Badung, Kabupaten Bangli dan Kabupaten Buleleng.

Sedangkan untuk bulan Juli hingga Desember 2019, Perum Bulog

mendapatkan penugasan untuk menyalukan beras untuk BPNT melalui RPK,

e-warong dan agen yang sudah ditunjuk oleh Pemerintah dengan pagu

sebesar 118.158 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan jumlah beras

sebesar 5.544,74 ton. Per 15 Desember 2019, jumlah beras yang sudah

terjual sebesar 2.869,05 ton dengan nilai sebesar Rp28,29 miliar atau 80,94

persen dari pagu yang ditetapkan.

Terkait cadangan beras pemerintah (CBP), realisasi Ketersediaan

Pasokan & Stabilisasi Harga (KPSH) beras medium CBP per 16 Desember

2019 di Provinsi Bali sebesar 9.283 ton, dengan realiasi penyaluran CBP

bencana alam di Provinsi Bali nihil. Sedangkan persediaan beras komersial

sebesar 1.385 ton cadangan beras. Dalam hal memenuhi kewajiban

penugasan penyediaan cadangan beras yang diberikan oleh Pemerintah,

keberadaan Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2015 tentang Kebijakan

Pengadaan Gabah/Beras Dan Penyaluran Beras menyulitkan Perum Bulog

dalam menjalankan kewajibannya tersebut. Dalam beleid tersebut,

pengaturan harga cadangan beras sudah tidak sesuai lagi dengan

perkembangan harga pasar. Akibatnya, perusahaan mengalami kesulitan

Page 11: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

dalam melakukan pembelian cadangan beras dari pasar dengan harga yang

ditetapkan dalam aturan jauh lebih rendah dengan harga pasar. Oleh karena

itu, perusahaan meminta peraturan tersebut dievaluasi agar penetapan harga

dapat disesuaikan dengan perkembangan harga yang terjadi di pasar.

Selain permasalahan di atas, permasalahan lain yang dihadapi oleh

perusahaan saat ini adalah terganggunya kinerja operasional dan keuangan

perusahaan akibat berkurangnya penyaluran Bansos Ranstra (akibat

tarnsformasi ranstra menjadi BPNT). Di satu sisi, penugasan penyerapan

dan penyediaan cadangan beras tetap diberikan kepada Perum Bulog. Akan

tetapi, penyaluran Bansos Ranstra di sisi hilir ditiadakan atau dikurangi.

Kondisi yang bertolakbelakang ini berdampak pada kinerja keuangan dan

operasional perusahaan. Selain itu, piutang perusahaan sebesar Rp2,6 triliun

(sebagian besar merupakan piutang september tahun 2018) pada

Pemerintah juga menjadi masalah bagi perusahaan. Besarnya piutang

tersebut berimplikasi pada beban bunga yang harus ditanggung oleh

perusahaan sebagai akibat dari penarikan pinjaman untuk kebutuhan

operasional perusahaan.

Terkait dengan rencana pemusnahan 20.000 ton beras yang berada di

gudang Perum Bulog, perushaan menyampaikan bahwa jumlah tersebut

merupakan jumlah hingga saat ini. Proses pemusnahan tersebut

membutuhkan proses yang cukup panjang dan salah satu upaya yang

dilakukan agar tidak dimusnahkan begitu saja adalah dijual melalui

mekanisme lelang seharga Rp1.500 per kg untuk keperluan pembuatan

etanol. Adanya beras yang hendak dimusnahkan tersebut bukan karena

kesalahan teknis pengelolaan beras cadangan yang dilakukan oleh

perusahaan. Perusahaan menyampaikan bahwa pelaksanaan prosedur

sistem penyimpanan (SOP) cadangan beras yang dilakukan oleh

perusahaan masih rutin dilaksanakan dan sesuai dengan standar. Timbulnya

jumlah yang hendak dimusnahkan tersebut sebenarnya lebih disebabkan

oleh proses alami penurunan mutu yang sudah pasti terjadi setelah 6 (enam)

bulan di penyimpanan dan saat ini kondisi mutunya sudah tidak lagi sesuai

sebagai bahan konsumsi. Untuk meghindari kejadian serupa di masa

mendatang, perusahaan mengusulkan adanya ruang bagi perusahaan untuk

menjual beras cadangan (buffer stock) yang sudah mulai masuk masa

Page 12: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

kadaluarsa. Hal ini diperlukan agar tidak menimbulkan kerugian bagi

perusahaan.

Terkait dengan impor beras yang dilakukan oleh perusahaan hingga

saat ini, perusahaan menyampaikan bahwa pelaksanaan impor dimaksud

bukanlah inisiatif perusahaan. Akan tetapi, pelaksanaan impor merupakan

penugasan buffer stock 1,5 juta ton per tahun yang diatur dan ditugaskan

melalui Peraturan Menteri Pertanian dan Peraturan Menteri Perdagangan.

d. Pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) Oleh PT. Pelni (Persero)

Hingga bulan November 2019, armada yang dimiliki oleh perusahaan

adalah sebagai berikut: 26 kapal penumpang yang menyinggahi 83

pelabuhan, 3 kapal barang, 53 kapal perintis yang melayani 46 trayek dan

menyinggahi 275 pelabuhan, 13 kapal tol laut yang melayani 8 trayek dan

menyinggahi 31 pelabuhan, 1 kapal ternak dan 17 kapal rede1. Sebanyak 96

(sembilan puluh enam) persen kapal perusahaan digunakan untuk melayanai

penugasan yang diberikan oleh Pemerintah, baik penumpang maupun

barang.

Dari sisi pengguna, mayoritas pengguna kapal laut yang disediakan

oleh perusahaan berada di timur Indonesia, baik penumpang maupun

barang. Untuk kapal barang menuju dan ke pelabuhan benoa hingga saat ini

belum ada penugasan dari pemerintah dan belum ada penetapan lalu lintas

barang ke Pelabuhan Benoa yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal

Hubungan Laut Kementerian Perhubungan.

Untuk pelayaran dari dan menuju Provinsi Bali (Pelabuhan Benoa),

kapal penumpang perusahaan yang melayani ada 4 (empat) kapal, yakni:

KM Binaiya, KM Awu, KM Lauser dan KM Tilongkabila. Dalam periode 2016-

2019, jumlah penumpang baik dari maupun menuju Bali mengalami

peningkatan setiap tahunnya (gambar 3). Untuk embarkasi bali, tingkat

pertumbuhan rata-ratanya mencapai 5,45 persen. Sedangkan untuk

debarkasi mencapai 6,54 persen.

Gambar 3. Tren Jumlah Penumpang Dari dan Menuju Bali

1 Kapal perintis, kapal tol laut, kapal ternak dan kapal rede merupakan kapal penugasan yang ditugaskan kepada perusahaan

oleh pemerintah.

Page 13: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

PT. Pelni (Persero) sebagai penyelenggara angkutan laut diwajibkan

untuk melaksanakan angkutan laut penumpang kelas ekonomi ke seluruh

pelosok tanah air dengan tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah sejak tahun

2003, khususnya untuk kelas ekonomi. Untuk pelaksanaan kewajiban

tersebut PT. Pelni (Persero) memperoleh kompensasi berupa dana public

service obligation (PSO) dari Pemerintah2. Dalam kurun waktu 2015-2020,

nilai alokasi anggaran PSO yang diterima oleh perusahaan berfluktuasi,

dimana 2015-2017 mengalami tren meningkat, 2017-2019 mengalami

penurunan, serta meningkat kembali pada 2020. Dari sisi realisasi, mayoritas

realisasi anggaran PSO melampaui alokasi anggarannya, kecuali tahun 2017

(gambar 4)3.

Gambar 4. Anggaran dan Realisasi PSO PT. Pelni (Persero)

Untuk jumlah penumpang yang dilayani dengan alokasi PSO, dalam

periode yang sama juga mengalami perkembangan yang berfluktuasi

(gambar 4). Per November 2019, jumlah penumpang yang dilayani

meningkat cukup tajam yakni menjadi sebesar 4.308.305 penumpang

dengan nilai realisasi PSO sebesar Rp1,86 triliun atau 102,4 persen dari

alokasi. Kenaikan yang cukup tajam pada 2019 disebabkan oleh imbas

kenaikan harga tiket pesawat.

2 Kewajiban Pelayanan Publik (Public Service Obligation) adalah Kewajiban Pelayanan Publik Bidang Angkutan Laut untuk

penumpang kelas ekonomi sebagaimana diatur oleh Peraturan Menteri Perhubungan yang pelaksanaannya ditugaskan kepada PT. PELNI (Persero). Kompensasi adalah Kewajiban Pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan penugasan PSO yang besarnya adalah selisih antara biaya produksi dan tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah. Biaya Produksi adalah Biaya Pokok Penjualan PSO angkutan penumpang kelas ekonomi yang merupakan semua biaya yang bisa dibebankan untuk penyelanggaran Pelayanan publik ditambah keuntungan dan pajaknya. Tarif adalah harga jasa angkutan yang harus dibayar oleh pengguna jasa pada satu trayek angkutan laut dalam negeri yang ditetapkan oleh pemerintah 3 Kelebihan dari target PSO ditagihkan kepada Direktorat Jenderal Hubungan Laut Kementerian Perhubungan dan biasanya

dibayarkan di tahun depan (carry over).

Page 14: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

Gambar 5. Jumlah Penumpang Yang Dilayani

Pada 2020, alokasi anggaran PSO yang diberikan kepada perusahaan

sebesar Rp2,046 triliun.

e. Pengembangan Pelabuhan Benoa Oleh PT. Pelindo III (Persero)

Masterplan pengembangan pelabuhan benoa untuk menjadikan Benoa

Integrated Maritime Tourism Hub, perusahaan akan melakukan

pengembangan yang mencakup pembangunan mangrove ecotourism, hutan

kota, local retail & food baverage, Bali fish market, yacht club, UMKM & art

market, terminal cruise, zona perikanan dan cold storage, monumen ikonik,

plaza and promenade, amphitheater plaza, zona perkantoran, hop on – hop

off shuttle bus, pengembangan melasti, Bali aga village, terminal curah cair

dan gas, terminal petikemas, fasilitas publik, marina, serta zona terminal

penumpang dan penunjangnya.

Selain itu, perusahaan juga akan mengembangkan bicyle sharing

system dimana sistem ini memungkin orang untuk meminjam sepeda dari

shelter dan mengembalikan ke shelter lain milik sistem yang sama dengan

dukungan teknologi. Untuk Bali Fish Market, beberapa rencana

pembangunan yang akan dilakukan oleh perusahaan antara lain:

atapnya akan mengunakan mebrane berombak dan mengaplikasikan

cross ventilation agar bangunan selalu sejuk,

skylight diletakkan menyebar di seluruh atap sehingga memungkinkan

sinar matahari masuk menerangi bangunan yang akhirnya akan mampu

menghemat energi,

lantai dasar digunakan untuk jual beli ikan, dan

lantai kedua digunakan untuk restaurant seafood.

Untuk Yacht Club, fasilitas yang akan disiapkan oleh perusahaan

adalah wet berth, club house, dining area, outdoor patio, multipurpose hall,

commercial facility dan parking area. Penataan yacht club akan

memperhatikan kenyamanan thermal terutama mengurangi perolehan panas,

Page 15: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

memberikan aliran udara yang cukup dan membawa panas keluar bangunan,

sehingga penataan layout memperkecil luas permukaan yang menghadap ke

timur dan barat. Untuk Bali Aga Village, perusahaan akan menyiapkan

berbagai fasilitas antara lain area parkir, outboond playground, wahana

permainan, plaza, UMKM retail, plaza retail dan foodtruck bazar.

Untuk terminal cruise, proses pengembangan akan mencakup

perluasan area sandar sehingga kapal-kapal cruise yang selama ini tidak

dapat bersandar di Pelabuhan Benoa dapat bersandar. Sebagai catatan,

hingga saat ini jumlah kapal cruise yang singgah ke pelabuhan benoa baru

mencapai 90 kapal per tahun. Dikarenakan kapal cruise yang singgah masih

relatif rendah, maka konsep UMKM dan Art Market yang didesain oleh

perusahaan bersifat temporary. Selain itu perluasan area sandar,

perusahaan juga akan melakukan pendalaman alur dan kolam juga akan

dilakukan dari minus 10 menjadi minus 12 agar Pelabuhan Benoa dapat

dilabuhi oleh kapal-kapal berukuran besar. Untuk hutan kota yang berada di

area dumping 1, pengelolaan kedepannya akan diserahkan kepada

Pemerintah Kiota setelah proses pembangunannya rampung dilaksanakan.

f. Dukungan Digitalisasi Ekonomi Oleh PT. Telekomunikasi Indonesia,

Tbk.

Dalam mendukung pengembangan ekonomi digital Indonesia,

termasuk di Provinsi Bali, pengembangan bisnis digital yang dilakukan oleh

perusahaan terbagi ke dalam 3 (tiga) pilar, yakni digital connectivity, digital

platform, dan digital sevices. Digital connectivity adalah menyediakan

broadband di seluruh wilayah Indonesia melalui jalur darat (FFTH, 4G), udara

(satelit), dan laut (submarine cable). Upaya yang dilakukan perusahaan

untuk memperkuat pilar ini adalah melakukan perluasan coverage,

peningkatan bandwith, low latecy dan virtualisasi network.

Pilar digital platform adalah membangun berbagai digital platform (DC,

Cloud, Big Data, IOT, API, Payment, Cyber Security) yang dapat mendukung

pengembangan digital ecosystem. Upaya yang dilakukan perusahaan untuk

memperkuat pilar ini adalah membangun hyperscale data center & cloud

platform, melakukan patnership dengan Himpunan Bank Negara (Himbara)

Page 16: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

untuk inisiatif LinkAja, pengembangan platform IOT, serta peningkatan

capacity platform big data & cyber security.

Pilar digital services adalah membangun aplikasi digital yang dapat

meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam melengkapi digital

ecosystem. Upaya yang dilakukan perusahaan untuk memperkuat pilar ini

adalah melakukan internal development, inkubasi, venture capital, akuisisi

dan pengembangan digital talent.

Gambar 6. Pilar Bisnisi Digital Telkom

Untuk Provinsi Bali, layanan dan dukungan sumber daya manusia

telekomunikasi yang disediakan oleh perusahaan mencakup 290 orang

karyawan, 27 sentral telepon digital, 11 plasa telkom, 14 grapari telkomsel,

5.216 outlet grapari, 5.045 km fiber optic backbone, 35.000 ODP, 6.231 Node

BTS Telkomsel (2G, 3G dan 4G)4, serta 604 access point wifi corner.

Infrastruktur dan sumber daya yang disediakan tersebut untuk melayani 172

ribu pelanggan telepon, 292 ribu pelanggan indihome, 31,1 juta pelangkkan

telkomsel, 1,5 juta pelanggan M Broadband, serta 4,2 juta populasi dengan

market share sebesar 73,8 persen. Selain layanan tersebut di atas,

perusahaan juga menetapkan dan menjalankan Denpasar Modern

Broadband City dengan memberikan layanan astinet 210 Mbps dan 49 SSL

Indihome di Organisasi Perangkat Daerah (OPD), link metro antar SKPD

Pemerintah Kota, E-Puslesmas, wifi.id di 70 titik, 854 BTS (Node B), serta

3.152 km fiber optic.

Untuk mendukukung UMKM di Provinsi Bali dalam menghadapi

digitalisasi ekonomi, perusahaan memberikan dukungan dalam bentuk

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)5, Rumah Kreatif BUMN

4 Melayani 716 desa dengan rasio BTS/Desa sebesar 9 dan rasio BTS BB/Desa sebesar 6.

5 Untuk PKBL, dalam periode 2001-2019 pengelolaannya telah mengalami proses digitalisasi yang terus dikembangkan setiap

tahunnya, dimana pada 2001 pembukuan kemitraan masih manual dan di 2020 sudah menggunakan UKM Acess yang

Page 17: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

(RKB) dan program Digital Inovation Lounge (Dilo)6. RKB merupakan

program penugasan yang dijalankan oleh BUMN yang bertujuan untuk

menaikkan kelas ekonomi pelaku UMKM melalui pembinaan dan

pembelajaran bersama. Untuk Provinsi Bali, wilayah penugasan RKB yang

diberikan kepada setiap BUMN yang ditugaskan di setiap wilayah provinsi

tidak saling tumpang tindih. Di Provinsi Bali ada 2 RKB yakni RKB Bangli dan

RKB Tabanan dari total 46 RKB keseluruhan di Indonesia.

Untuk Dilo, dilaksanakan di gedung Balai Creative Industry Centre

Denpasar dengan jumlah member sebanyak 876 member. Manfaat yang

diperoleh oleh member atau startup dalam program ini adalah program

pengembangan digital talent untuk membangun sebuah startup baru dengan

pra inkubasi dan bantuan mentor berpengalaman, fasilitas co-working space

gratis, event, program inkubasi produk game digital (game academy), serta

pengembangan digital talent yang berkeinginan menjadi ahli-ahli

pengembang produk digital.

Untuk PKBL, penyaluran dana kemitraan periode 2001-2019 di

Provinsi Bali sebesar Rp136 miliar yang disalurkan kepada 2.400 Usaha

Kecil Menengah (UKM). Dari sisi sebaran menurut sektor ekonomi, UKM

penerima Program Kemitraan dari sektor perdagangan adalah yang terbesar,

yakni 45,53 persen. Kemudian disusul oleh sektor jasa 21,34 persen, sektor

industri 17,74 persen, sektor peternakan sebesar 7,40 persen, sektor

perkebunan 1,76 persen, dan sisanya di salurkan ke sektor lainnya,

perikanan, dan pertanian.

Dari berbagai program yang dilaksanakan oleh perusahaan untuk

mendukung UMKM di Provinsi Bali dalam menghadapi digitalisasi ekonomi,

ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh perusahaan. Tantangan

tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

Access to competence. UMKM masih memerlukan bimbingan dalam hal

standar pengembangan produk, kualitas, pemanfaatan teknologi dan

manajemen.

merupakan layanan indormasi via mobile apps dan single platform pengelolaan program kemitraan yang mencakup pendaftaran, survey, monev serta report management. 6 Dilo adalah program pembinaan talenta digital melalui program inkubasi, mentoring, penyediaan co-working space,

pendanaan dan akses pasar.

Page 18: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

Access to commerce. UMKM masih memerlukan bimbingan dalam hal

akses ke pasar yang lebih luas melalui penjualan online.

Acess to capital. UMKM yang membutuhkan dana besar belum dapat

seluruhnya terlayani dan terpenuhi melalui program kemitraan

perusahaan. Hal ini dikarenakan adanya regulasi (Peraturan Menteri

BUMN) yang mengatur bahwa jumlah bantuan pinjaman untuk setiap

mitra binaan dari program kemitraan paling banyak Rp200 juta.

g. Penyertaan Modal Negara Pada PT. Permodalan Nasional Madani

(Persero)

PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM merupakan

BUMN non perbankan yang didirikan untuk memberdayakan pelaku Usaha

Mikro dan Kecil (UMK) dan perempuan pra-sejahtera melalui pembiayaan

langsung yang disertai dengan kegiatan pendampingan usaha. PNM

bertugas untuk menjangkau pelaku UMK dan perempuan pra-sejahtera yang

belum terlayani oleh lembaga perbankan, serta melakukan distribusi modal

dari pusat ke daerah.

Saat ini, terdapat 2.859 kantor layanan perusahaan yang tersebar di 34

Provinsi, 410 Kabupaten/Kota, dan 5.008 Kecamatan untuk menyalurkan

pinjaman atau pembiyaan kepada UMK melalui PNM Mekaar7 dan Ulaam8

dengan jumlah karyawan sebanyak 38.794 orang. Keseluruhan kantor

layanan tersebut telah melayani 7.347.541 nasabah akumulasi dengan

akumulasi penyaluran sebesar Rp57,4 triliun, dan saat ini melayani

5.959.786 nasabah aktif dengan total outstanding sebesar Rp17,5 triliun9.

Untuk wilayah Provinsi Bali, terdapat 25 kantor layanan yang melayani

12.510 nasabah dengan total outstanding sebesar Rp162,7 miliar yang

disalurkan melalui PNM Mekaar dan UlaMM. Untuk PNM Mekaar nilai

outstanding-nya sebesar Rp18,61 milliar yang disalurkan hanya di

Kabupaten Buleleng (Rp13,95 miliar kepada 8.997 nasabah) dan Kabupaten

7 PNM Mekaar adalah layanan pemberdayaan berbasis kelompok bagi perempuan pra-sejahtera dengan pembentukan mental

usaha, peningkatan kerukunan kekeluargaan dan gotong royong, serta pembiasaan budaya menabung. Kriteria penerima layanan ini adalh kelompok dengan anggota 10-30 perempuan pra-sejahtera, metode tanggung renteng, ada pertemuan kelompok mingguan, pembiyaan untuk usaha produktif serta membiasakan budaya menabung, tanpa jaminan, serta pembiayaan Rp2-5 juta dan dilanjutkan dengan program mekaan naik kelas. 8 UlaMM adalah layanan pembiayaan modal kerja/investasi kepada pelaku usaha mikro kecil (UMK) yang memiliki usaha

produktif, dengan nilai pembiayaan Rp50-200 juta melalui metode konvensional dan syariah. Selain memberikan pembiayaan, dalam program ini perusahaan juga memberikan pengembangan kapasitas usaha yang merupakan aktivitas berupa pelatihan, pendampingan, dan konsultasi bagi UMK Nasabah ULaMM dan Mekaar. 9 Total outstandingper November 2019 sebesar Rp17,5 triliun terdiri dari Rp6,8 triliun PNM UlaMM dengan jumalh nasabah

73.601 dan Rp10,7 triliun PNM mekaar dengan jumlah nasabah 5.852.837.

Page 19: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

Karangasem (Rp4,66 miliar kepada 2.768 nasabah). Penyaluran yang masih

di dua dari sepuluh Kabupaten/Kota di Provinsi Bali disebabkan karena

program PNM Mekaar baru disalurkan di Provinsi Bali sejak 2019.

Sedangkan untuk UlaMM nilai outstanding-nya sebesar Rp144,09

miliar dengan jumlah nasabah sebanyak 745 nasabah yang tersebar di tujuh

dari sepuluh Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. Berdasarkan sebaran wilayah,

Kabupaten Gianyar, tiga Kabupaten terbesar nilai outstanding penyaluran

UlaMM adalah Kabupaten Badung dan Kabupaten Buleleng10. Belum

terjangkaunya seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Bali diakibatkan oleh

ketersediaan cabang perusahaan di Provinsi Bali masih 25 cabang atau

masih kurang memadai.

Dalam rangka memastikan tujuan dari pembiayaan yang diberikan oleh

perusahaan sesuai dengan tujuan akhirnya, perusahaan juga melakukan

pendampingan Mekaar dengan jumlah 30.710 pendamping secara nasional

dan 80 pendamping berada di Provinsi Bali. Secara umum, hampir

keseluruhan (100 persen) pendamping yang tersebar di seluruh Indonesia

merupakan pendamping dengan jenis kelamin perempuan. Pendampingan

yang diberikan kepada nasabah dilakukan secara berkala dan bertujuan

untuk mendampingi nasabah Ultra Mikro mengelola usahanya secara lebih

baik, mendorong nasabah untuk dari pengusaha pemula menjadi pengusaha

mikro, berkembang menjadi layak berbank. Dalam prakteknya,

pendampingan dilaksanakan setelah terlebih dahulu melakukan klasterisasi

kelompok yang didasarkan pada sektor usaha nasabah PNM Mekaar.

Secara umum, hasil klasterisasi perusahaan menunjukkan 62 persen

nasabah termasuk dalam kelompok makanan dan sembako, 15 persen

kelompok minuman dan sembako, 12 persen kelompok hasil pertanian dan

pertanian sayur, 6 persen kelompok hasil pertanian dan pertanian buah,

serta 4 persen kelompok home industry produksi makanan dan peternakan

unggas. Untuk wilayah Provinsi Bali, sudah dilaksanakan 55 kali pelatihan

dengan total peserta 2.541 nasabah pada periode 2017-2019.

Dalam perjalanannya, program Mekaar dan UlaMM yang dijalankan

oleh perusahaan menghadapi berbagai tantangan dan hambatan, antara lain

10

Kabupaten Gianyar Rp33,32 miliar (160 nasabah), Kabupaten Badung Rp29,56 miliar (126 nasabah), dan Kaupaten Buleleng Rp29,39 miliar (189 nasabah).

Page 20: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

adalah merubah pola pikir wanita pra sejahtera untuk berusaha; kearifan

lokal yang berbeda di setiap wilayah pemasaran; tidak sekedar modal

pembiayaan tetapi juga modal sosial dan modal intelektual; memaksimalkan

penetrasi terhadap potensi keluarga pra sejahtera; kulitas, kuantitas dan

kontinuitas usaha nasabah yang masih rendah; serta hambatan yang muncul

dari nasabah seperti tingkat SDM nasabah yang masih rendah, akses

informasi yang kurang, tata kelola yang rendah, serta marketing dan promo

yang masih minim.

Untuk menghadapi tantangan dan hambatan tersebut, strategi yang

dilakukan perusahan antara lain adalah:

Pertemuan kelompok mingguan sebagai bentuk pendampingan agar

usaha yang baru berjalan atau sudah berjalan menjadi lebih stabil dan

meningkat;

Mencari putra putri daerah seabagai tenaga pendamping untuk

menjembatani kondisi kearifan lokal dengan bisnis model yang

digunakan; dan

Pelatihan pengembangan kapasitas usaha yang tepat guna dan tepat

sasaran, serta Pembukaan kantor layanan baru sebanyak 8 kantor

cabang menjadi total 13 kantor cabang.

Dengan adanya tambahan alokasi PNM pada 2020, perusahaan

berencana meningkatkan kinerja pembiayaan yang disalurkan baik dari sisi

jumlah kantor layanan, jumlah nasabah, akumulasi penyaluran dan

outstanding pada 2020. Pada 2020 perusahaan berencana memiliki 3.563

kantor layanan yang akan memberikan pelayanan kepada 9.694.739

nasabah akumulasi dengan akumulasi penyaluran sebesar Rp84,1 triliun dan

melayani 7.775.439 nasabah aktif dengan nilai outstanding sebesar Rp23,6

triliun. Dari sisi plafon per nasabah mekar, perusahaan menargetkan tahun

depan akan meningkatkan nilai plafon rata-rata menjadi Rp2,3 juta per

nasabah dari Rp1,9 juta per nasabah pada 201911.

h. Revitalisasi/Pengembangan Kawasan Grand Inna Bali Beach

Revitalisasi atau pengembangan Kawasan Grand Inna Bali Beach

mencakup Hotel Bintang 3 (South Block), Hotel Bintang 3 (North Block),

11

Tahun 2023, perusahaan menargetkan akan melayani 10 juta perempuan keluarga pra sejahtera. Target ini sesuai dengan penetapan target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

Page 21: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

Grand Inna Bali Beach Tower dan Garden Wing, Convention Center12, Grand

Inna Beach Resort, Area Komersial (Life Style Center & Art Market), serta

Eco Park. Pengembangan ini akan menggunakan luas area sebesar 35,8

hektar dengan estimasi total biaya sebesar Rp2.888 miliar (tabel 5).

Tabel 5. Struktur Biaya

NO TAHAP PENGEMBANGAN TARGET WAKTU BIAYA LUAS AEA (Ha) IRR

1 Hotel Bintang 3 (South Block) 2019 - 2020 148.000.000.000 12 - 15%

2 Hotel Bintang 3 (North Block) 2020 - 2021 152.000.000.000

3 Hotel Bintang 4 (Tower) + Convention 2021 - 2023

4 Hotel Bintang 5 (Garden) 2021 - 2023

5 Premium Villa 2021 - 2023 172.000.000.000 4,8 16,90%

6 Lifestyle Art Market 2021 - 2023 18.000.000.000 1,8 13-15%

7 Eco Park 2021 - 2023 1.680.000.000.000 16,8 Negative IRR

8 Management offuice & School 2021 - 2023 TBA 1,4 N/A

2.888.000.000.000 35,8KESELURUHAN

718.000.000.000

2,4

8,6 12,80%

Saat ini, perusahaan masih dalam proses konstruksi Hotel Bintang 3

(South Block) dimana proses ini sudah mencakup 9 persen dari 11 persen

yang direncanakan selesai di akhir 2019. Perusahan berencana

pengoperasian south blcok sudah dapat dilaksanakan pada akhir 2020.

Untuk pengembangan yang lain akan dilaksanakan berjenjang pada tahun-

tahun berikutnya, dimulai pada tahun 2021 (tabel 6).

Tabel 6. Timeline Pengembangan Kawasan Grand Inna Bali Beach

I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II

1 Tahap 1 A: a. Design & Perizinan

Hotel Bintang 3 (South Block) b. Konstruksi

c. Operasi (30 Tahun sejak SLF terbit)

2 Tahap 1 A: a. Design & Perizinan

Hotel Bintang 3 (North Block) b. Konstruksi

c. Operasi (30 Tahun sejak SLF terbit)

3 Tahap 2 : a. Design & Perizinan

Grand Inna Bali Beach Tower b. Konstruksi

dan Garden Wing c. Operasi (30 Tahun sejak SLF terbit)

4 Tahap 3: a. Design & Perizinan

Convention Center b. Konstruksi

c. Operasi (30 Tahun sejak SLF terbit)

5 Tahap 4 : a. Design & Perizinan

Grand Inna Beach Resort b. Konstruksi

c. Operasi (30 Tahun sejak SLF terbit)

6 Tahap 5 : a. Design & Perizinan

Area Komersial : b. Konstruksi

Life Style Center & Art Market c. Operasi (30 Tahun sejak SLF terbit)

7 Tahap 6 : a. Design & Perizinan

Eco Park b. Konstruksi

c. Operasi (30 Tahun sejak SLF terbit)

2031 2032

Waktu Pengembangan

No Tahap Pengembangan Kegiatan 2025 2026 2027 2028 2029 20302019 2020 2021 2022 2023 2024

Saat ini, kendala yang dihadapi perusahaan dalam proses

pengembangan adalah masalah pendanaan, dimana perusahaan terkendala

untuk memperoleh pembiayaan dari pihak perbankan. Hal ini dikarenakan

tidak adanya collateral untuk kerjasama Build Operate Transfer (BOT).

Terkait hal tersebut, perusahaan berpandangan bahwa sharehlder loan atau

tambahan penempatan modal dari pemegang saham perlu dilakukan sebagai

12

Target daya tampung convention sebesar 7.000 – 10.000 orang.

Page 22: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

tidak lanjut jika pembiayaan dari perbankan gagal diperoleh. Rencana tindak

lanjut tersebut dilaksanakan pada Desember 2019 hingga Maret 2020.

Perusahaan menyatakan bahwa pengembangan Grand Inna Bali

Beach akan memberikan dampak terhadap kondisi sosial dan ekonomi

masyarakat, perekonomian nasional dan daerah serta lingkungan, yakni

antara lain:

Menurunkan tingkat pengangguran dan menyerap tenaga kerja, dimana

penyerapan tenaga kerja akan bersumber dari 40 persen tenaga kerja

lokal dan bekerjasama melalui kelurahan dan Badan Usaha Desa

(BUMDes).

Lokasi pengembangan akan mejadi pusat kegiatan budaya dan kesenian,

serta sebagai tempat untuk kegiatan ekonomi UMKM.

Pengembangan dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi

masyarakat Bali melalui penyerapan UMKM dan tenaga kerja, serta

peningkatan pendapatan daerah.

Keberadaan eco park nantinya akan melestarikan lingkungan sekitar dan

menjadi desitinasi pariwisata.

Pengembangan akan mampu menciptakan destinasi Meeting, Incentive,

Convention, and Exhibition (MICE) dunia dan menjadi kebanggaan

Indonesia.

Lokasi pengembangan akan dapat menjadi daerah tujuan wisata dan

meningkatkan pertumbuhan pariwisata Bali dengan berbagai fasilitas

yang dibangun dan dikembangkan.

i. Pelaksanaan Subsidi Bunga KUR Oleh PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk.

Dalam memberikan layanan perbankan di seluruh Kabupaten/Kota di

Provinsi Bali, perusahaan memiliki 262 jaringan kantor konvensional BRI

(terdiri dari 13 kantor cabang, 16 kantor cabang pembantu, 12 kantor kas,

131 Bri Unit dan 66 Teras BRI) dan 14.121 jaringan kerja elektronik (terdiri

dari 472 ATM, 12 CRM, 7.395 EDC BRIlink, 1.012 EDC UKO, 1.859 EDC

Mechant, dan 3.271 BRILINK Mobile).

Secara umum kinerja Bank BRI dalam 5 (lima) tahun terakhir di

Provinsi Bali untuk pinjaman mengalami tren meningkat setiap tahunnya

dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 14,73% per tahun dan simpanan

Page 23: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

mengalami tren meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 11,9% per

tahun (gambar 7).

Gambar 7. Kinerja Finansial BRI Di Provinsi Bali

Per November 2019, nilai pinjaman/kredit yang disalurkan oleh

perusahaan di Provinsi Bali sebesar Rp20,61 triliun. Nilai outstanding

pinjaman terbesar disalurkan ke sektor Perdagangan Besar dan Eceran

(47,27%), penerima kredit bukan lapangan usaha (23,41%), sektor

Pertanian, Perburuan dan Kehutanan (7,29%), sektor Industri Pengolahan

(5,86%), serta Sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan

Perorangan Lainnya (5,67%). Dari sisi kualitas pinjaman, dalam lima tahun

terakhir terjadi sedikit kenaikan Non Performing Loan (NPL) sebagaiman

terlihat pada gambar 7. Meskipun masih berada di bawah 1%, perusahaan

tetap berupaya untuk terus melakukan proses perbaikan kulitas kredit.

Dari sisi penguasaan pasar, pertumbuhan market share pinjaman dan

simpanan perusahaan di Provinsi Bali pada 2016-2019 terus meningkat dan

perusahan mengharapkan tren peningkatan tersebut selalu terjaga dengan

baik. Untuk pinjaman, market share pada 2016-2019 secara berurutan

adalah sebesar 14,92 persen, 15,88 persen, 17,61 persen dan 18,38 persen.

Sedangkan market share simpanan adalah 14,36 persen, 15,32 persen,

16,02 persen dan 16,29 persen13.

Terkait dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Bali,

perusahaan telah menyalurkan KUR sebesar Rp 11,6 triliun kepada 454.141

debitur dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir (tabel 7).

Tabel 7. Kinerja Penyaluran KUR di Provinsi Bali, Berdasarkan Lokasi

13

Tahun 2019 menggunakan data hingga bulan November 2019.

Page 24: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

Tahun 2015 – 2019

Untuk 2019, mayoritas penyaluran KUR secara total disalurkan kepada

sektor Produksi dan Jasa (64,66%). Untuk KUR Mikro, mayoritas disalurkan

kepada sektor Produksi Dan Jasa (68.65 persen). Sedangkan untuk KUR

Ritel, mayoritas disalurkan kepada sektor Perdagangan (56,13 persen).

Gambar 8. Komposisi Penyaluran KUR di Provinsi Bali, Berdasarkan Sektor Ekonomi Tahun 2019

Dalam melaksanakan penyaluran KUR di wilayah Provinsi Bali,

perusahaan menghadapi beberapa tantangan dan hambatan. Pertama,

banyaknya wilayah remote area yang menyebabkan terhambatnya KUR ke

beberapa wilayah tersebut. Hal ini disebabkan oleh faktor akses transportasi

dan komunikasi yang cukup sulit ke wilayah-wilayah tersebut. Kedua,

kurangnya sosialisasi tentang KUR kepada masyarakat. Kurangnya

sosialisasi tersebut menyebabkan terdapatnya persepsi di masyarakat

bahwa KUR merupakan program kredit bantuan dari pemerintah dan tidak

menjadi kewajiban masyarakat untuk membayar sampai pinjaman tersebut

lunas.

Page 25: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

III. CATATAN DAN REKOMENDASI

Dari pertemuan yang dilakukan kepada seluruh mitra pada saat

pelaksanaan kunjungan kerja reses ini, ada beberapa catatan yang perlu

menjadi perhatian mitra atau BUMN yang diundang dalam pertemuan. Catatan

tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

a. Bahan bakar minyak (subsidi dan non subsidi), subsidi listrik dan ketersediaan

energi listrik:

Terkait distribusi bahan bakar di Provinsi Bali, PT.Pertamina (Persero)

harus mampu mengantisipasi perubahan cuaca yang akan terjadi. Hal ini

diperlukan agar tidak terjadi permasalahan kelangkaan karena kendala

teknis, sehingga kondisi kelangkaan tidak memberikan dampak negatif

terhadap citra bali di mata internasional. Selain itu, perlu dipetimbangkan

untuk mendirikan depo di Bali Utara dalam rangka mengantisipasi kondisi

alam di wilayah atau ke arah depo pertamina di manggis. Hal ini

diperlukan karena jika terjadi masalah distribusi di depo manggis, maka

akan berdampak pada wilayah Bali Utara.

Dalam rangka menciptakan distribusi subsidi LPG 3 Kg yang tepat

sasaran, PT. Pertamina (Persero) bersama Pemerintah diminta untuk

mempercepat pelaksanaan mekanisme distribusi tertutup LPG 3 Kg

dengan matang. Selain itu, perusahaan juga diminta untuk memperkuat

kerjasama pendistribusian antara perusahaan dengan pemerintah daerah

dan pihak terkait, termasuk BBM.

Terkait dengan kualitas tabung LPG 3 Kg, PT. Pertamian (Persero)

diminta untuk melakukan monitoring dan evaluasi agar tabung yang

didistribusikan kepada masyarakat layak secara kualitas dan aman.

Terkait dengan kemacetan yang ditimbulkan oleh mobil tanki pertamina

dari dan menuju Depo Manggis yang berdampak pada kinerja dan citra

pariwisata Bali, PT. Pertamina (Persero) diminta untuk melakukan inisiasi

instalasi pembanguan distribusi di bawah laut (pipeline) untuk mengurai

kemacetan yang terjadi saat ini.

Terkait dengan bantuan solar panel yang diberikan oleh PT. PLN

(Persero) ke beberapa desa di Provinsi Bali, perusahaan diminta untuk

melakukan monitoring dan evaluasi. Hal ini diperlukan karena adanya

solar panel di beberapa desa yang sudah lama tidak aktif dan diperlukan

Page 26: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

bantuan solar panel bagi rumah tangga yang berada di desa-desa yang

sulit dijangkau oleh jaringan listrik perusahaan.

Terkait pembangkit listrik yang dimiliki oleh PT.PLN (Persero) di wilayah

Provinsi Bali, perusahaan diminta untuk mengutamakan penggunaan

bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dalam rangka mendukung

perwujudan Bali Energi Bersih.

Terkait dengan perwujudan Green Energy di Bali yang dicanangkan oleh

pemerintah daerah, PT. Pertamina (Persero) dan PT. PLN (Persero)

harus memiliki komitmen yang sama dengan pemerintah daerah melalui

penerapan pendekatan energi baru terbarukan.

Dalam rangka menjaga ketersediaan dan distribusi energi nasional

(national security), kesiapan perusahaan dalam menghadapi potensi

cyber attack perlu menjadi perhatian PT. PLN (Persero) dan PT.

Pertamina (Persero).

Terkait dengan aduan pelaksanaan subsidi energi, PT. PLN (Persero) dan

PT. Pertamina (Persero) diminta untuk menyediakan saluran pengaduan

yang berbasis digital atau pemanfaatan teknologi informasi.

b. Pelaksanaan penyaluran pupuk bersubsidi dan non-bersubsidi:

Terkait pendistribusian pupuk bersubsidi, PT. Pupuk Indonesia (Persero)

diminta untuk terus meningkatkan ketepatan penyaluran pupuk bersubsidi

melalui pelaksanaan distribusi yang tepat jumlah, tepat waktu dan tepat

harga. Ketepatan distribusi pupuk bersubsidi dengan musim tanam masih

menjadi masalah di lapangan. Oleh karena itu, perlu menjadi perhatian

perusahaan dan pemerintah. Selain itu, penyaluran dengan pemanfaatan

teknologi dan mekanisme distribusi tertutup (penerima subsidi diberikan

indentitas) harus juga dilakukan untuk mengurangi fraud di lapangan.

Dalam rangka efektivitas penyaluran pupuk bersubsidi, perusahaan

diminta untuk terus memperkuat koordinasi dan monitoring dengan

instansi teknis terkait, baik di pusat maupun daerah.

Terkait dengan wacana pencabutan subsidi pupuk, hal ini harus

dipertimbangkan dengan matang. Hal ini disebabkan pencabutan subsidi

pupuk akan berimplikasi pada kinerja keuangan PT. Pupuk Indonesia

(Persero). Di satu sisi harga input pupuk yang tinggi dan di sisi yang lain

pemerintah menetapkan harga eceren tertinggi (HET) yang rendah untuk

Page 27: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

menjaga kemampuan petani. Jika pencabutan subsidi dilakukan pada

kondisi yang bertolak belakang tersebut, maka pencabutan tersebut akan

berimplikasi pada tekanan beban yang besar bagi perusahaan.

Selain ketersedian pupuk bagi pertanian, PT. Pupuk Indonesia (Persero)

juga diminta untuk memperhatikan ketersediaan pupuk atau pakan bagi

perikanan.

Sebagai bagian dari hasi evaluasi subsidi input (pupuk, pestisida, dan lain

sebagainya), pemerintah perlu mempertimbangkan untuk melakukan

transformasi menjadi subsidi hasil. Hal ini perlu dilakukan dengan

pertimbangan bahwa hasil produksi petani merupakan komoditas

strategis dan subsidi hasil lebih mampu melindungi kesejahteraan petani

dibanding subsidi input.

Pemerintah dan perusahaan perlu untuk melakukan transformasi jenis

pupuk yang disubsidi saat ini menjadi pupuk organik. Hal ini perlu

dilakukan karena pupuk yang disubsidi saat ini (basis zat kimia) akan

memberikan dampak pada beban atau biaya yang harus dikeluarkan oleh

petani sebagai akibat penggunaan pupuk berbasis zat kimia.

Perlu dilakukan kajian atau evaluasi terhadap dampak subsidi pupuk

terhadap produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.

c. Pengembangan Pelabuhan Benoa dan Grand Inna Bali Beach

PT. Pelindo III (Persero) dan PT. Hotel Indonesia Natour (Persero) harus

memperhatikan dan mengutamakan ketersediaan public area yang dapat

digunakan oleh masyarakat untuk beraktivitas dalam proses

pengembangan Pelabuhan Benoa dan Grand Inna Bali Beach.

Pembangunan hotel bintang 3 yang hendak dilakukan oleh PT. Hotel

Indonesia Natour (Persero) harus memperhatikan perkembangan pasar.

Sebagai contoh : hotel bintang 3 dan 2 di wilayah Provinsi Bali sudah

banyak digarap oleh masyarakat serta swasta seperti airbnb dan

sejenisnya. Oleh karena itu pengembangan hotel sebaiknya diarahkan ke

bintang 4 dan 5 sehingga keberadaan pengembangan yang dilakukan

oleh perusahaan tidak bersaing dan bahkan menimbulkan potensi

kerugian bagi masyarakat dan swasta.

Pengembangan Pelabuhan Benoa yang dilakukan oleh PT. Pelindo harus

lebih memperhatikan kelestarian lingkungan (khususnya mangrove) serta

Page 28: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

dipersiapkan secara matang dan serius agar mampu memberikan

dampak yang besar bagi sosial ekonomi masyarakat lokal.

d. Terkait dengan transformasi bantuan sosial beras sejahtera (ranstra) menjadi

BPNT yang dikelola oleh Kemeneterian Sosial akan berimplikasi kepada

kerugian yang dihadapi oleh Perum Bulog. Hal ini diakibatkan bisnis Perum

Bulog di hilir melalui penyediaan ranstra menjadi hilang akibat transformasi ke

BPNT. Oleh karena itu, solusi yang dapat diambil oleh pemerintah agar tidak

memberikan kerugian yang besar bagi Perum Bulog adalah menetapkan

pengelolaan BPNT menjadi kewenangan Perum Bulog.

e. Terkait dengan pencabutan public service obligation seperti yang dialami oleh

Perum Bulog yang akan berdampak pada kinerja keuangan perusahaan,

perlu ada sinergitas antar BUMN dari hulu ke hilir sehingga sinergi tersebut

mampu mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan daya saing

perusahaan.

f. Terkait dengan pembiayaan kepada perempuan pra-sejahtera yang dilakukan

oleh PT. Permodalan Nasional Madani (Persero), perusahaan perlu

menetapkan batasan waktu yang ditargetkan dalam pencapaian perbaikan

kesejahteraan atau naik level bagi kelompok atau nasabah yang sudah

diberikan pembiayaan. Hal ini diperlukan agar dapat menjadi tolak ukur

kinerja perusahaan dalam menjalankan penugasan yang diberikan oleh

Pemerintah.

g. Terkait dengan layanan wifi gratis yang disediakan oleh PT. Telkom

(Persero), perusahaan perlu memberikan pendampingan kepada masyarakat

pengguna (khususnya usia anak dan remaja) agar mampu mengurangi

potensi dampak negatif atas penyalahgunaan layanan wifi gratis dimaksud.

h. Terkait dengan pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan BUMN yang

berada di wilayah Provinsi Bali, perusahaan sebaiknya memberikan pelatihan

kepada UMKM dengan materi yang lebih spesifik dan khusus (pendalaman)

agar peserta pelatihan mendapatkan manfaat yang lebih besar.

i. Terkait peran agen of development BUMN terhadap pemberdayaan UMKM

yang dilakukan hampir seluruh BUMN yang ada, Pemerintah (cq.

Kementerian BUMN) perlu melakukan pengaturan lintas BUMN agar setiap

program pemberdayaan yang dilakukan oleh perusahaan BUMN tidak saling

tumpang tindih dan dampak pengembangan yang dilaksanakan lebih optimal.

Page 29: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

Selain itu, perusahaan BUMN dan Kementerian BUMN juga perlu melakukan

sinergitas yang kuat dengan Kementerian/Lembaga lain yang juga melakukan

pemberdayaan UMKM.

j. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk perlu mereplikasi penerapan konsep

smart city Denpasar ke daerah lain dalam rangka meningkatkan kontribusi

perusahaan terhadap digitalisasi ekonomi dan pelayanan publik.

Dari berbagai data dan informasi, serta catatan yang diperoleh pada saat

pelaksanaan kunjungan, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian Komisi

VI DPR RI, antara lain:

1. Komisi VI DPR RI perlu menyampaikan berbagai catatan yang telah diperoleh

selama kunjungan untuk disampaikan kepada Kementerian BUMN dan

Perusahaan BUMN terkait agar dilaksanakan sesuai dengan tugas, fungsi

dan kewenangannya menurut aturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Komisi VI DPR RI perlu menyampaikan rekomendasi kepada Pemerintah

terkait perlunya perubahan Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2015 tentang

Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras Dan Penyaluran Beras yang

menyangkut penyesuaian pengaturan harga pengadaan cadangan beras

dengan perkembangan harga di pasar. Hal ini diperlukan karena penetapan

harga dalam aturan tersebut sudah tidak sesuai dengan perkembangan

pasar dan menyulitkan Perum Bulog dalam melaksanakan kewajiban

penugasan yang diberikan oleh Pemerintah.

3. Komisi VI DPR RI perlu meyampaikan rekomendasi kepada Pemerintah dan

Alat Kelengkapan Dewan terkait agar pengelolaan Bantuan Pangan Non

Tunai/BPNT (sekurang-kurangnya pengadaan beras untuk BPNT) diberikan

kewenangan kepada Perum Bulog. Hal ini diperlukan agar dapat menopang

kinerja keuangan Perum Bulog dan pelaksanaan penugasan cadangan beras

yang diberikan kepada Perum Bulog.

4. Komisi VI DPR RI perlu meminta Kementerian BUMN untuk mendorong

percepatan penyelasaian piutang Pemerintah kepada Perum Bulog dan

mendorong adanya regulasi yang memberikan kewenangan kepada Perum

Bulog untuk memasarkan beras cadangan (buffer stock) yang akan

memasuki masa kadaluarsa di gudang perusahaan.

5. Komisi VI DPR RI perlu melakukan rapat gabungan dengan Kementerian

BUMN, Kementerian Koperasi dan UMKM, dan Kementerian terkait berkaitan

Page 30: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI PADA MASA …

dengan sinergitas pemberdayaan UMKM yang dilakukan perusahaan BUMN

dengan pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh Kementerian/Lembaga

lainnya. Hal ini diperlukan agar pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh

setiap entitas negara tidak saling tumpang tindih dan mampu memberikan

dampak yang optimal terhadap perkembangan UMKM di Indonesia.

6. Komisi VI DPR RI perlu menyampaikan dan meminta kepada Kementerian

BUMN dan Pemerintah agar BUMN yang mendapat penugasan PSO (subsidi

dan KUR) dan Kementerian/Lembaga terkait untuk:

a. melakukan penguatan sosialisasi dalam rangka mengurangi persepsi

yang salah di masyarakat terkait berbagai aturan atau regulasi terkait

pelaksanaan subisidi dan KUR.

b. melakukan perbaikan kebijakan subsidi energi, pupuk, dan kredit usaha

rakyat baik dari sisi perencanaan, pelaksanaan, monitoring maupun

evaluasi (termasuk jenis subsidi dan sistem distribusi) agar mampu

memberikan dampak yang optimal bagi kesejahteraan masyarakat

dengan tetap memperhatikan kesehatan dan kinerja operasional BUMN

yang ditugaskan oleh Pemerintah.

IV. PENUTUP

Demikian laporan kunjungan kerja Komisi VI DPR RI ke Provinsi Bali pada

masa Reses Persidangan I Tahun Sidang 2019-2020. Kami mengharapkan

berbagai data dan informasi yang diperoleh dalam laporan ini dapat menjadi

bahan pertimbangan serta ditindaklanjuti dalam rapat-rapat Komisi VI DPR RI.

Jakarta, Desember 2019

Ketua Tim Kunker Komisi VI DPR RI

Ke Provinsi Bali

TTD.

Faisol Riza, S.S A – 33