LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE …

16
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 1 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT RESES MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2012 - 2013 TANGGAL 15-17 APRIL 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan Pertama Pasal 20, Perubahan Kedua Pasal 20 A, perubahan Ketiga Pasal 23; 2. Undang-Undang RI Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 3. Keputusan DPR RI Nomor 01/DPR RI/I/2009-2014 tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia; 4. Keputusan Rapat Intern Komisi V DPR RI tanggal 24 November 2011 tentang Daerah Tujuan Kunjungan Kerja pada Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2011-2012. B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI adalah: a. Untuk melakukan pengawasan dengan melihat secara langsung hasil-hasil pembangunan di Provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya Bidang Pekerjaan Umum, Bidang Perhubungan, Bidang Perumahan Rakyat, Bidang Pembangunan Daerah Tertinggal, serta Bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang menjadi tanggung jawab Komisi V DPR RI. b. Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan di Provinsi Nusa Tenggara Barat, utamanya terkait pembangunan Infrastruktur dan pembiayaannya yang didanai APBN tahun berjalan dan tahun-tahun sebelumnya.

Transcript of LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE …

Page 1: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE …

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 1

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA

KOMISI V DPR RI KE PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

RESES MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2012 - 2013

TANGGAL 15-17 APRIL 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan Pertama Pasal 20, Perubahan Kedua Pasal 20 A,

perubahan Ketiga Pasal 23;

2. Undang-Undang RI Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

3. Keputusan DPR RI Nomor 01/DPR RI/I/2009-2014 tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan

Rakyat Republik Indonesia;

4. Keputusan Rapat Intern Komisi V DPR RI tanggal 24 November 2011 tentang Daerah Tujuan

Kunjungan Kerja pada Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2011-2012.

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI adalah:

a. Untuk melakukan pengawasan dengan melihat secara langsung hasil-hasil pembangunan di Provinsi

Nusa Tenggara Barat khususnya Bidang Pekerjaan Umum, Bidang Perhubungan, Bidang Perumahan

Rakyat, Bidang Pembangunan Daerah Tertinggal, serta Bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

yang menjadi tanggung jawab Komisi V DPR RI.

b. Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan di Provinsi Nusa Tenggara Barat, utamanya terkait

pembangunan Infrastruktur dan pembiayaannya yang didanai APBN tahun berjalan dan tahun-tahun

sebelumnya.

Page 2: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE …

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 2

c. Untuk menyerap aspirasi di masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Barat terkait pembangunan

infrastruktur dan pembiayaannya melalui APBN di tahun-tahun mendatang.

2. Tujuan dilaksanakannya Kunjungan Kerja adalah dalam rangka melaksanakan Fungsi dan Tugas

Dewan. Berdasarkan Keputusan DPR RI Nomor 01/DPR-RI/I/2009-2014 tentang Peraturan Tata Tertib

DPR RI, pada Pasal 53 tentang Tugas Komisi, dimana disebutkan bahwa:

1. Tugas Komisi dalam pembentukan undang-undang (legislasi)

2. Tugas Komisi di Bidang Anggaran (Budgeting)

3. Tugas Komisi di bidang Pengawasan Utamanya terkait dengan Tata Tertib DPR RI

Pasal 53 ayat (3) tentang Tugas Komisi antara lain pada:

butir a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, termasuk anggaran

pendapatan dan belanja negara serta peraturan pelaksanaannya yang termasuk dalam ruang lingkup

tugasnya;

butir c. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.

Selain itu, terkait pula dalam Tata Tertib DPR RI Pasal 54 ayat (3) huruf f tentang ”Komisi dalam

menjalankan tugas sebagaimana dalam pasal 53 ayat (3), dan tindak lanjut pengaduan masyarakat,

dapat”:

”Mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses, atau apabila dipandang perlu, dalam masa sidang

dengan persetujuan pimpinan DPR yang hasilnya dilaporkan dalam rapat komisi untuk ditentukan

tindak lanjutnya”.

C. Lokasi dan Waktu

Dalam Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2012 - 2013, Komisi V DPR RI melakukan

Kunjungan Kerja ke Provinsi Sulawesi Barat pada tanggal 15-17 April 2013. Dalam masa kunjungan

tersebut, Komisi V DPR RI melakukan peninjauan, pertemuan, penyerapan aspirasi, dialog, dan

melakukan komunikasi intensif dengan pemerintah daerah, serta masyarakat luas.

Agenda kunjungan di Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut:

1. Bidang Pekerjaan Umum

Page 3: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE …

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 3

a. Proyek Pelebaran Jalan Senggigi - Ampenan

b. Proyek SPAM Sekotong Lombak Barat – NTB

c. Pembangunan Sistem Drainase Perkotaan Kota Mataram

d. Ruang Terbuka Hijau Selagalas Kota Mataram

e. Trase Bil (Patung Sapi) - Mataram

2. Bidang Perhubungan:

a. Bandar Udara Internasional Lombok

b. Pelabuhan Laut Pemenang

c. Pelabuhan Penyeberangan Lembar

3. Bidang Perumahan Rakyat: Pelaksanaan Proyek Penanganan Lingkungan Perumahan dan

Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2KBK) di Kelurahan Sayang-Sayang, Kec.

Cakranagara untuk seluas 27 hektar.

4. Bidang Meteorologi dan Geofisika: Paparan Kepala Kantor Meteorologi Selaparang di Bandara

Internasional Lombok.

5. Bidang SAR: Paparan Kepala Kantor SAR di Bandara Internasional Lombok

Tim Komisi V DPR RI yang ikut serta dalam Kunjungan Kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Barat yang

dilakukan pada Hari Senin sampai dengan Rabu, 15-17 April 2013 adalah sebagai berikut:

NO. NO.

ANGG. N A M A FRAKSI KETERANGAN

1. A-271 H.MUHIDIN MOHAMAD SAID, SE, MBA PG KETUA TIM

2. A-414 Ir. NOVA IRIANSYAH, MT PD ANGGOTA

3. A-446 USMAWARNIE PETER PD ANGGOTA

4. A-550 Dr. Ir. BAHRUM DAIDO, M.Si PD ANGGOTA

5. A-443 H. ZULKIFLI ANWAR PD ANGGOTA

6. A-255 JOSEF A. NAE SOI PG ANGGOTA

7. A-261 Drs. H. ROEM KONO PG ANGGOTA

8. A-275 Drs. H. IBNU MUNZIR PG ANGGOTA

9. A-348 Drs. YOSEPH UMARHADI, MA, M.Si PDIP ANGGOTA

10. A-381 DADOES SOEMARWANTO PDIP ANGGOTA

11. A-388 Hj. SADARESTUWATI, SP, M.MA PDIP ANGGOTA

Page 4: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE …

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 4

12. A-51 Drs. CHAIRUL ANWAR, Apt PKS ANGGOTA

13. A-69 Ir. H. YUDI WIDIANA ADIA, M.Si PKS ANGGOTA

14. A-113 H. BAKRIE HM., SE PAN ANGGOTA

15. A-284 CAPT. H. M. EPYARDI ASDA, M. MAR PPP ANGGOTA

16. A-302 H. MUHAMMAD ARWANI THOMAFI PPP ANGGOTA

17. A-159 H. IMAM NAHRAWI, S.Ag PKB ANGGOTA

18. A-20 NUR ISWANTO, S.H, MM GERINDRA ANGGOTA

19. A-13 SALEH HUSIN, SE, M.Si HANURA ANGGOTA

Sedangkan mitra kerja Komisi V DPR-RI yang ikut serta dalam kegiatan Kunjungan Kerja Ke Provinsi

Nusa Tenggara Barat sebagai Tim Pendamping, adalah sebagai berikut:

NO N A M A I N S T A N S I

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

1 IR. DJOKO MURSITO, Dipl, SE, MM DIREKTUR PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN

2 IR. MUNIR KEPALA BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VIII

3 IR. MARSONO, MM. KEPALA BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA I

4 IR. SUSALIT ALIUS, CES KASUBDIT WILAYAH II C

5 IR. HENDARKO RUDI SUSANTO, MT KASUBDIR PENINGKATAN PERMUKIMAN WILAYAH II DITJEN CIPTA KARYA

6 IR. BIRENDRAJANA, MT KASUBDIT CANTEK SUNGAI DAN PANTAI DITJEN SUMBER DAYA AIR

7 IR. DALDARIA HANOEM, M. SC KASUBDIT BIMBINGAN TEKNIS WILAYAH II A DITJEN PENATAAN RUANG

8 NOORMAN WIJAKSANA, S. IKOM REPORTER PUSKOM/PENGHUBUNG

9 ROMEO, AH FOTOGRAFER PUSKOM/ PENGHUBUNG

10 ANDIKA JAYA ARSYADIN KAMERAMEN PUSKOM

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

1 DINI NURDIANI KASUBDIT MANAJEMEN INFORMASI AERONAUTIKA

Page 5: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE …

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 5

2 PRASETYOHADI KASI VERIFIKASI PENYELENGGARAAN BANDARA

3 LIA KARLIA BAGREN DITJEN HUBUD

4 ZULMARDI KEPALA OTORITAS PELABUHAN PENYEBERANGAN LEMBAR, DITJEN HUBDAT

5 NAHDUDDIN KABAG BIRO PERENCANAAN, SETJEN

6 TUGINO KASUBDIT KOMUNIKASI PENERBANGAN, DITJEN HUBUD

7 M. TOHIR

KASUBDIT BIMBINGAN PELAYANAN JASA DAN OPERASI PELABUHAN, DIREKTORAT PELPENG DITJEN HUBLA

8 SENTOT ISMUDIYANTO KEPALA UPP KELAS III PEMENANG/TANJUNG DITJEN HUBLA

9 HERU MARYANTO KEPALA KSOP KELAS III LEMBAR DITJEN HUBLA

10 M. JUNAIDIN KEPALA UPP KELAS III BENETE DITJEN HUBLA

11 ARI WINARNI KASI KERJASAMA PENYELENGGARAAN BANDARA, DITJEN HUBUD

12 SATYA KASUBAG BIRO UMUM

13 FERDY TRISANTO KURNIAWAN KASUBBAG BAGREN DITJEN HUBLA

14 RITA E.M.SIMANJUNTAK BAGIAN PERENCANAAN DITJEN HUBLA

15 RAHAYU ESTI YULIANTI BAGIAN PERENCANAAN DITJEN HUBLA

16 ODIN JAMALUDIN BIRO UMUM SETJEN

17 GIRI TRESNA PUTRA BIRO PERENCANAAN SETJEN

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

1 IR. HANDOKO, MT ASDEP PENGELOLAAN PRASARANA KAWASAN

2 KUKUH FIRMANTO, ST, MT SATKER PENGELOLAAN KAWASAN

3 RISTYAN MEGA PUTRA, S.SOS HUMAS DAN PROTOKOL KEMENPERA

KEMENTERIAN P.D.T

1 Dr. SAMMY LEROY UGUY ASDEP KOMODITAS UNGGULAN

2 IR. ARIEF BUDHIONO ASDEP PEDESAAN

3 DUDI NUGROHO KASUBAG TUGAS PEMBANTUAN

Page 6: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE …

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 6

4 BUKHARI, SP, MSI STAF

5 APPOLUS PAULUS, SS STAF

BMKG

1 DRS. SYAMSUL HUDA, MSI KAPUS METEOROLOGI PUBLIK

2 TAUFIK SUMARNO, SH, MM KEPALA RENCANA DAN TARIF

3 HARYANTO, ST STAF SUBAG PROGRAM & PENY.

ANGGARAN II

BASARNAS

1 SUTONO, S.T., S.SiT., M.Si DIREKTUR KOMUNIKASI

2 NUR YAHYA, S.SOS KASUBAG PROGRAM

3 EKO SUSILOWATI, S.E. STAF SUB BAGIAN RENCANA

Page 7: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE …

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 7

BAB II

SELAYANG PANDANG

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

A. Sejarah Singkat Propinsi Nusa Tenggara Barat

Keberadaan status provinsi, bagi NTB tidak datang dengan sendirinya. Perjuangan menuntut

terbentuknya Provinsi NTB berlangsung dalam rentang waktu yang cukup lama. Provinsi NTB,

sebelumnya sempat menjadi bagian dari Negara Indonesia Timur dalam konsepsi Negara Republik

Indonesia Serikat,dan menjadi bagian dari Provinsi Sunda kecil setelah pengakuan kedaulatan

Republik Indonesia.

Seiring dinamika zaman dan setelah mengalami beberapa kali proses perubahan sistem

ketatanegaraan pasca diproklamasikannya Kemerdekaan Republik Indonesia, barulah terbentuk

Provinsi NTB. NTB, secara resmi mendapatkan status sebagai provinsi sebagaimana adanya

sekarang, sejak tahun 1958, berawal dari ditetapkannya Undang-undang Nomor 64 Tahun 1958

Tanggal 14 Agustus 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Bali, NTB dan

NTT, dan yang dipercayakan menja di Gubernur pertamanya adalah AR. Moh. Ruslan Djakraningrat.

Walaupun secara yuridis formal Daerah Tingkat I NTB yang meliputi 6 Daerah Tingkat II dibentuk pada

tanggal 14 Agustus 1958, namun penyelenggaraan pemerintahan berjalan berdasarkan Undang-

undang Negara Indonesia Timur Nomor 44 Tahun 1950, dan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1957

tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah. Keadaan yang tumpang tindih ini berlangsung hingga

tanggal 17 Desember 1958, ketika Pemerintah Daerah Lombok dan Sumbawa di likuidasi. Hari likuidasi

inilah yang menandai resmi terbentuknyaProvinsi NTB. Zaman terus berganti, konsolidasi kekuasaan

dan pemerintahanpun terus terjadi.

Pada tahun 1968 dalam situasi yang masih belum menggembirakan sebagai akibat berbagai krisis

nasional yang membias ke daerah, gubernur pertama AR. Moh. Ruslan Tjakraningrat digantikan oleh

HR.Wasita Kusuma. Dengan mulai bergulirnya program pembangunan lima tahun tahap pertama

(pelita I) langkah perbaikan ekonomi, sosial, politik mulai terjadi. Pada tahun 1978 H.R.Wasita Kusuma

digantikan H.Gatot Soeherman sebagai Gubernur Provinsi NTB yang ketiga. Dalam masa

kepemimpinannya, usaha-usaha pembangunan kian dimantapkan dan Provinsi NTB yang dikenal

sebagai daerah minus, berubah menjadi daerah swasembada. Pada tahun 1988 Drs. H. Warsito, SH

Page 8: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE …

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 8

terpilih memimpin NTB menggantikan H. Gatot Soeherman. Drs.H.Warsito, SH mengendalikan tampuk

pemerintahan di Provinsi NTB untuk masa dua periode, sebelum digantikan Drs. H. Harun Al Rasyid,

M.Si pada tanggal 31 Agustus 1998.

Drs. H. Harun Al Rasyid M.Si berjuang membangun NTB dengan berupaya meningkatkan kualitas

sumber daya manusia melalui Program Gema Prima. Tahun 2003 hingga 1 september 2008 Drs. H.

Lalu Serinatadan wakil Gubernur Drs.H.B. Thamrin Rayes memimpin NTB. Pada masa ini berbagai

macam upaya dilakukan dalam membangun NTB dan mengejar ketertinggalan diberbagai bidang dan

sektor. Di zaman ini,sejumlah program diluncurkan, seperti Gerbang E-Mas dengan Program Emas

Bangun Desa. Selain itu, pada masa ini pembangunan Bandara Internasional Lombok di Lombok

Tengah mulai terealisasi dan ditargetkan rampung pertengahan 2009.

Dalam usianya yang ke-52 Provinsi NTB kini dipimpin oleh salah satu putra terbaiknya yaitu Gubernur

Dr. KH. M. Zainul Majdi dan Wakil Gubernur Ir. H. Badrul Munir, MM. Pada tahun 2010, kedua

pasangan pemimpin menggenapkan dua tahun pemerintahannya di ProvinsiNTB untuk mengemban

amanah dan harapan masyarakat Nusa Tenggara Barat dalam mencapai kesejahteraan dan

pembangunan daerah menuju NTB yang Beriman dan Berdaya Saing.

B. Lambang Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat

Rantai yang terdiri dari 4 berbentuk bundar dan yang 5 berbentuk segi empat, melambangkan tahun 45

(1945).

Padi dan kapas. Butiran padi sebanyak 58 butir, dan daun kapas sebanyak 17 dan bunga kapas

sebanyak 12 kuntum yang semuanya melambangkan tanggal 17 Desember 1958 yaitu saat berdirinya

Provinsi NTB.

Bintang segi lima yang melambangkan 5 sila dari Pancasila.

Gunung yang berasap menunjukkan Gunung Rinjani, gunung berapi yang tertinggi di Pulau Lombok

Page 9: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE …

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 9

Kubah melambangkan penduduk Provinsi NTB yang taat dan patuh melaksanakan perintah-perintah

agamanya.

Kijang, melambangkan binatang khas yang banyak terdapat di Pulau Sumbawa.

Prisai sebagai bentuk luar atau latar belakangnya, melambangkan kebudayaan/kesenian rakyat

Provinsi NTB dan juga melambangkan jiwa kepahlawanannya.

Tulisan berbunyi: NTB, ialah nama Daerah yang berpemerintahan sendiri yang terdiri dari Pulau

Lombok dan Sumbawa.

C. Kondisi Geografis

C.1. Letak dan Keadaan Alam

Nusa Tenggara Barat yang terdiri dari Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, memiliki luas wilayah

20.153,15 km2.Terletak antara 115° 46' - 119° 5' Bujur Timur dan 8° 10' - 9 °g 5' Lintang Selatan.

Selong merupakan kota yang mempunyai ketinggian paling tinggi, yaitu 148 m dari permukaan laut

sementara Raba terendah dengan 13 m dari permukaan laut. Dari tujuh gunung yang ada di Pulau

Lombok, Gunung Rinjani merupakan tertinggi dengan ketinggian 3.775 m, sedangkan Gunung

Tambora merupakan gunung tertinggi di Sumbawa dengan ketinggian 2.851 m.

C.2. I k l i m

Berdasarkan data statistik dari lembaga meteorologi, temperatur maksimum pada tahun 2001 berkisar

antara 30,9° – 32,1° C, dan temperatur minimum berkisar antara 20,6° - 24,5&degC. Temperatur

tertinggi terjadi pada bulan September dan terendah ada bulan Nopember. Sebagai daerah tropis, NTB

mempunyai rata-rata kelembaban yang relatif tinggi, yaitu antara 48 - 95 %.

C.3. Letak Geografis Daerah Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Barat Terletak Antara :

Barat - Timur 115° 46' Bujur Timur

Utara - Selatan 8° 10' Lintang Selatan

Page 10: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE …

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 10

Batas Wilayah:

Sebelah Utara : Laut Jawa dan Laut Flores

Sebelah Selatan : Samudra Indonesia

Sebelah Barat : Selat Lombok / Prop. Bali

Sebelah Timur : Selat Sape / Propinsi NTT

Tabel 1. Luas Daerah Propinsi NTB Dirinci Menurut Kabupaten / Kota (Km2)

Kabupaten / Kota Luas Persentase

Lombok Barat 1.649,15 8,18

Lombok Tengah 1.427,65 7,08

Lombok Timur 1.605,55 7,97

Sumbawa 8.493,00 42,14

D o m p u 2.324,55 11,54

B i m a 4.596,90 22,81

Kota Mataram 56,35 0,28

Jumlah / Total 20.153,15 100,00

Tabel 2. Tinggi Kota Dari Permukaan Laut

Kabupaten / Kota Ibu Kota Tinggi

1. Lombok Barat Mataram 16

2. Lombok Tengah Praya 101

3. Lombok Timur Selong 148

4. Sumbawa Sumbawa Besar 20

5. D o m p u Dompu 13

Page 11: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE …

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 11

6. B i m a Raba 16

7. Kota Mataram Mataram 6

Tabel 3. Nama-Nama Gunung Dan Tingginya Dirinci Per Pulau

Pulau Nama Gunung Tinggi

1. Pulau Lombok Rinjani 3.775

Mareje 716

Timanuk 2.362

Nangi 2.330

Parigi 1.532

Pelawangan 2.638

Baru 2.376

2. Pulau Sumbawa Batu Lanteh 1.730

Tukan 1.400

Jaran Pusang 1.283

Soromandi/Donggo 1.467

Tambora 2.851

Sangiang 1.449

Dodu 1.447

Pajo 728

Sambi 697

Tabel 4. Banyaknya Pulau yang Berpenghuni dan Tidak Berpenghuni

Kabupaten / Kota Pulau Berpenghuni Pulau Tidak

Berpenghuni Jumlah Total

1.Lombok Barat 7 20 27

Page 12: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE …

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 12

2.Lombok Tengah - 15 15

3.Lombok Timur 6 24 30

4. Sumbawa 10 39 49

5. D o m p u 1 8 9

6. B i m a 3 4 5

7.Kota Mataram - - -

Jumlah / Total 27 110 137

Sumber : Bappeda Propinsi Nusa Tenggara Barat

Tabel 5. Banyaknya Sungai Dirinci Per Kabupaten / Kota

Kabupaten / Kota Banyaknya Sungai

1. Lombok Barat 18

2. Lombok Tengah 5

3. Lombok Timur 10

4. Sumbawa 81

5. D o m p u 25

6. B i m a 16

7. Kota Mataram -

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Nusa Tenggara Barat

Tabel 6. Nama - Nama Pelabuhan Laut / Bandar Udara dan Lokasinya Dirinci Menurut Kabupaten

/ Kota

Kabupaten/ Kota Bandar Udara/Air Port Pel. Laut / Sea Port

Nama Lokasi Nama Lokasi

1.Lombok Barat - - Lembar Lembar

2.Lombok Tengah - - - -

Page 13: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE …

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 13

3.Lombok Timur - - Lb. Lombok Lb. Lombok

4. Sumbawa Brang Biji Sumbawa Besar Badas Alas Sumbawa B Alas

5. D o m p u - - Kempo Kempo

6. B i m a Salahudin Bima Bima Bima

7.Kota Mataram Selaparang Mataram - -

Sumber : Dinas Perhubungan Propinsi Nusa Tenggara Barat

Tabel 7. Keadaan Cuaca Tiap Bulan Di Nusa Tenggara Barat 2001

Bulan Temperatur Kelembaban Tekanan

Max Min Max Min Max Min

Januari 31,3 23,8 97 57 1010 1007

Pebruari 31,2 24,4 98 58 1010 1007

Maret 31,8 24,3 95 56 1011 1006

April 31,9 23,4 97 55 1012 1007

M e i 31,9 22,3 97 50 1012 1009

Juni 31,1 22,4 97 54 1014 1008

Juli 31,0 20,7 97 32 1013 1010

Agustus 30,9 20,6 95 40 1015 1010

September 32,1 23,2 93 48 1013 1011

Oktober 31,4 23,6 97 60 1012 1009

Nopember 32,1 24,5 91 55 1012 1009

Desember 31,0 24,1 95 56 1014 1007

Page 14: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE …

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 14

Tabel 7 (Lanjutan)

Bulan

Rata-rata

Penyinaran

Matahari

Arah Angin

Terbanyak

Rata-rata Max

Kecepatan Angin

Rata-rata

Lamanya

Nyinaran (jam)

Januari 49 270 10 5,0

Pebruari 60 270 20 6,3

Maret 68 270 10 6,2

April 68 270 10 6,7

M e i 87 270 9 8,2

Juni 77 150 11 7,3

Juli 83 270 10 7,8

Agustus 70 150 11 8,4

September 64 150 11 7,8

Oktober 73 150 10 7,0

Nopember 63 270 10 6,3

Desember 62 270 9 6,2

Rata-rata 69 270 11 6,5

Page 15: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE …

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 15

BAB III

Hasil Temuan Tim Kunjungan Kerja

Komisi V DPR RI Ke Provinsi Nusa Tenggara Barat

A. Hasil temuan Tim Kunjungan Kerja

Hasil temuan Tim Kunjungan Kerja di tempat kunjungan, diantaranya:

1. Hasil pembangunan di TA 2012 dari Ditjen Cipta Karya Kementerian PU, dinilai baik, antara

lain untuk:

- Proyek Air Minum (PAM Pedesaan) Lombok Barat;

- Drainase Perkotaan Kota Mataram

- Proyek Kawasan Terbuka Hijau Kota Mataram

2. Hasil Pelaksanaan Proyek Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh

Berbasis Kawasan (PLP2KBK) di Kelurahan Sayang-Sayang, Kec. Cakranagara untuk seluas

27 hektar, dari kementerian Perumahan Rakyat, juga sangat dirasakan manfaatnya bagi

masyarakat;

3. Hasil Pelaksanaan Proyek Pelebaran Jalan Senggigi – Ampenan di TA 2012, juga dinilai telah

dilakukan secara baik, dan dapat dijadikan contoh pelaksanaan dengan mutu baik, untuk

pelaksanaan di daerah-daerah lainnya.

Selain itu, terdapat beberapa permasalahan yang ditemui dalam kunjungan kerja di NTB, antara lain:

1. Sarana dan prasarana di Bandara Internasional Lombok belum mendukung untuk sebagai

Bandar Udara Internasional karena antara lain belum dapat melayani tinggal landas dan

pendaratan pesawat-pesawat berbadan besar seperti Boeing 747 dan Boeing 777. Run way

saat ini belum mendukung untuk didarati pesawat berbadan besar. Fasilitas penunjang sarana

dan prasarana BIL juga perlu ditingkatkan dan menyesuaikan dengan status BIL sebagai

bandara internasional. Disarankan pula untuk memberlakukan boundary area untuk

menertibkan pedagang kakilima/asongan dan “wisatawan lokal”.

2. AWOS yang dipasang oleh PT Angkasa Pura I di Bandara Internasional Lombok tahun 2012

sampai sekarang belum dapat digunakan karena perbedaan sistem. BMKG akan memasang

AWOS yang baru direncanakan pada tahun 2013.

3. Pembebasan lahan untuk obyek-obyek pembangunan infrastruktur, diantaranya:

a. Beberapa titik untuk pembebasan lahan untuk rencana By Pass Trace BIL (Patung

Sapi) – Mataram, masih diupayakan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten.

b. Beberapa titik akses dari dan ke Pelabuhan Pemenang, sebagain sudah jalan strategis

nasional, sebagian masih belum.

Page 16: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE …

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 16

4. Pulau-pulau kecil (Gili) di sekitar Nusa Tenggara Barat memerlukan pengembangan pelabuhan

karena sangat potensial untuk menarik wisatawan.

5. Scheduling pelabuhan ASDP Lembar masih pelu dioptimalkan sehingga dapat meningkatkan

kapasitas pelayanan bongkar muat kapal. Kondisi saat ini, Pelabuhan ASDP Lembar, dalam

waktu 24 jam hanya melayani 4 kapal, sedangkan waktu bongkar muat di dermaga hanya

membutuhkan waktu 1,5 – 2 jam.

6. Kendala lainnya, ditemui di dermaga sandar untuk kapal-kapal SAR Mataram, antara lain:

dermaga sandar-nya masih “menumpang” di dermaga pada lahan PT Pelindo III. Lokasi

tersebut akan digunakan PT Pelindo III untuk pembangunan dermaga internasional untuk

percepatan pembangunan ekonomi wilayah Indonesia timur. Kantor SAR Mataram telah

bersurat ke PT Pelindo III, tapi sampai saat ini belum mendapat tanggapan atau konfirmasi.

7. Kejelasan status dan penempatan dermaga sandar untuk kapal-kapal SAR Mataram, sangat

diperlukan karena akan mengganggu operasional dan quick time respon dari rescuer SAR

Mataram dalam tugas pencarian dan pertolongan di area sekitar Mataram.

Demikian Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Reses

Masa Sidang III 2012-2013, yang dilaksanakan tanggal 15-17 April 2013. Provinsi Nusa Tenggara

Barat memiliki potensi alam yang melimpah antara lain di sektor pariwisata sehingga diperlukan

dukungan dan kesiapan infrastruktur pendukung guna memanfaatkan sumber daya alamnya bagi

masyarakat.

Selanjutnya Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI akan menjadikan laporan ini sebagai masukan bagi

Komisi V DPR RI terutama sebagai bahan bagi fungsi Pengawasan dan Penganggaran. Selain itu

hasil Kunjungan Kerja ini juga akan diserahkan kepada Pemerintah untuk dapat ditindaklanjuti terutama

dalam melakukan perencanaan bagi pembangunan dan atau pemeliharaan serta perbaikan

infrastruktur bagi kesejahteraan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada khususnya dan

Indonesia pada umumnya.

PIMPINAN KOMISI V DPR RI

WAKIL KETUA,

H. MUHIDIN M. SAID, SE, MBA