LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada...

28
1 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE PROVINSI LAMPUNG PADA MASA RESES PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2018 2019 TANGGAL 2 NOPEMBER 2018 I I II II II II II II II II II I I DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

Transcript of LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada...

Page 1: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

1

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR – RI

KE PROVINSI LAMPUNG

PADA MASA RESES PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2018 – 2019

TANGGAL 2 NOPEMBER 2018

I

I

II

II

II

II

II

II

II

II

II

I

I

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA

Page 2: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

2

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR – RI

KE PROVINSI LAMPUNG

PADA MASA RESES PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2018 – 2019

TANGGAL 2 NOPEMBER 2018

I. PENDAHULUAN

A. DASAR KUNJUNGAN KERJA

Komisi II DPR RI telah melakukan kunjungan kerja pada masa reses ke Provinsi Lampung. Rencana semula rapat dilakukan di Kantor Gubernur Provinsi Lampung sebagai salah satu langkah pengawasan Komisi II DPR RI terhadap pelaksanaan Persiapan dan Kesiapan Pemilu 2019, pelaksanaan reformasi birokrasi dan pelayanan publik, serta pelaksanaan program kerja mitra Komisi II DPR RI. Namun, mengingat Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekda dinyatakan berhalangan hadir dalam acara tersebut, maka rapat dipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung.

Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI, diantaranya Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara RI, Arsip Nasional RI, Kementerian Sekretaris Kabinet, Ombusdman RI, Kementerian Dalam Negeri RI, Kementerian ATR/BPN, KPU, Bawaslu.

Saat ini, beberapa isu penting yang menjadi perhatian Komisi II DPR RI adalah mengenai persiapan pelaksanaan Pemilu 2019, Kualitas Pelayanan Publik, Penyelesaian Konflik Pertanahan, serta Pelaksanaan penataan tanah di daerah. Persiapan pelaksanaan Pemilu terus dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan Pemilu 2019. Sesuai dengan Arah Kebijakan yang diamanatkan dalam UU no 7 tahun 2017 mengenai Pemilu, Persiapan dan Kesiapan Pemilu 2019 yang dilakukan oleh Penyelenggara Pemilu merupakan prasyaratt untuk dapat menghasilkan Pemilu yang berkualitas. Pemilu 2019 merupakan Pemilu serentak yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia, berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi No. 14/PUU-XI/2013 yang ditindaklanjuti dengan disyahkannya UU no. 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Rumitnya pelaksanaan Pemilu serentak ini tentu saja memerlukan persiapan yang lebih matang dan terstruktur dengan baik. Oleh karena itu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus dapat bersinergi agar dapat mewujudkan pelaksanaan Pemilu yang Jujur, Adil dan Rahasia. Sesuai dengan amanah Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilu bahwa setiap warga negara berhak menggunakan hak pilihnya, maka focus utama dalam Persiapan dan Kesiapan Pemilu 2019 adalah besaran prosentase masyarakat yang telah mendapatkan KTP E, serta keseuaian DPT dengan data yang dimiliki Dukcapil.

Page 3: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

3

Paralel dengan hal tersebut, reformasi birokrasi terus dilaksanakan dan diperluas terutama dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik. Sesuai dengan Arah Kebijakan Reformasi Birokrasi 2015-2019 sasaran reformasi birokrasi antara lain: Birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang efektif dan efisien, dan birokrasi yang memiliki pelayanan publik yang berkualitas. Selain itu, pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi serta perubahan lingkungan strategis menuntut birokrasi pemerintahan untuk melakukan reformasi agar dapat disesuaikan dengan dinamika tuntutan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus dapat melakukan perubahan mind set, budaya, dan struktur kelembagaan agar dapat mewujudkan reformasi birokrasi yang bersih, kompeten, dan melayani. Sesuai dengan amanah Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan publik bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pelayanan publik dari penyelenggara pelayanan publik. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus dapat melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Tim kunjungan kerja kerja Komisi II DPR RI ke Provinsi Lampung berjumlah 14 orang anggota yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI

B. WAKTU KUNJUNGAN KERJA

Kunjungan kerja dilaksanakan pada tanggal 2 Nopember s/d 4 Nopember 2018. Komisi II DPR RI telah melakukan kunjungan kerja kerja ke Kantor Wilayah BPN Provinsi Lampung dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan DPR RI terhadap pelaksanaan Persiapan dan Kesiapan Pemilu 2019, Pelayanan Publik, dan Penataan Tanah.

II. HASIL KUNJUNGAN

a. Kunjungan ke Kantor Wilayah BPN Provinsi Lampung

Pemaparan Tertulis Gubernur Provinsi Lampung

1. Provinsi Lampung merupakan Provinsi dengan jumlah penduduk

terbanyak ke-2 di Sumatera setelah Provinsi Sumatera Utara.

Berdasarkan data BPS jumlah penduduk Provinsi Lampung tercatat

lebih dari 8,2 juta jiwa, bahkan jika berdasarkan data registrasi

penduduk jumlah penduduk Provinsi Lampung telah mencapai 9,5 juta

jiwa.

2. Arah kebijakan pembangunan Provinsi Lampung diselaraskan untuk

pencapaian Visi Provinsi Lampung yang tertuang dalam RPJMD 2015-

2019 yaitu “Lampung Maju dan Sejahtera 2019” dengan

mengedepankan beberapa program strategis berupa pembangunan

infrastruktur, pembangunan pertanian untuk mendukung kedaulatan

pangan, kemandirian energi, pembangunan dan pengembangan

Page 4: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

4

kawasan industri dan pariwisata, serta peningkatan pelayanan publik

melalui pendidikan dan kesehatan.

3. Tahun 2017 Provinsi Lampung mampu memperbaiki daya saing

menjadi peringkat ke 14 yang sebelumnya ditahun 2015 peringkat ke

25 dan tahun 2016 peringkat ke 18. Berdasarkan hasil riset ACI pada

desember 2017, bahwa daya saing Provinsi Lampung untuk tahun

2018 meningkat lagi menjadi peringkat ke 11.

4. Terkait tentang Persiapan Pemilu 2019; Implementasi Undang-Undang

Pemerintah Daerah; Perda terkait tata Ruang; Pemerintahan Desa/

Implementasi Undang-Undang Desa; Pelaksanaan Program KTP

Elektronik; Penyelesaian Sengketa Pertanahan di Provinsi Lampung;

Penataan dan Pengelolaan Arsip; Pelaksanaan PTSL dan Penerimaan

CPNS. Selain itu, berdasarkan agenda Komisi II DPR RI juga akan

mengadakan pertemuan dan kunjungan dengan Instansi Vertikal

Provinsi Lampung.

5. Oleh karena itu, kepada Komisi II DPR RI yang terhormat agar

sepenuhnya memberikan dukungan serta partisipasi aktif sesuai tugas

serta kewenangannya. Pada sisi lain, kiranya data maupun informasi

akurat yang diperoleh melalui kunjungan kerja ini, baik yang

menyangkut aspirasi masyarakat maupun dari instansi terkait di

lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung, dapat dijadikan bahan

masukan untuk memperjuangkan daerah dan masyarakat Lampung di

forum Nasional. Karena pembangunan yang telah, sedang dan yang

akan kami laksanakan ke depan, tujuannya tidak lain dalam rangka

mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat, sekaligus

kemajuan bagi daerah “Sai Bumi Ruwa Jurai” yang kita cintai.

Sambutan Pimpinan Rombongan Komisi II DPR RI

1. Komisi II DPR RI sangat bersungguh-sungguh dalam melakukan Kunjungan Kerja ini mengingat berbagai agenda pengawasan yang dilakukan sangat penting, terkait dengan kesiapan pelaksanaan Pemilu, Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik, serta pelaksanaan kegiatan program kerja mitra Komisi II lainnya. Sehingga sikap saling menghormati dan menghargai merupakan wujud itikad masing-masing pejabat negara dalam memperjuangkan kepentingan rakyat

2. KPU merupakan mesin yang didesain untuk menghasilkan kepemimpinan Nasional maupun daerah. UU dan Peraturan-Peraturannya didiskusikan di Komisi II DPR RI. Meski berdasarkan keputusan MK bahwa tidak harus mendapat persetujuan Komisi II DPR RI, namun sejauh ini KPU dan Bawaslu selalu mendiskusikannya dengan Komisi II DPR RI.

Page 5: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

5

3. Komisi II DPR RI juga mengawasi tentang pelaksanaan PTSL, bukan hanya persoalan administrasi per tanahannya saja, tetapi juga mengenai anggarannya

4. Kami juga mencermati persoalan penerbitan HGU, untuk melihat sejauh mana nilai kemanfaatannya bagi rakyat. Lampung merupakan provinsi yang banyak menerbitkan HGU untuk perkebunan

5. Persoalan penerimaan CPNS yang jauh dari rasa keadilan karena formasi yang tersedia hanya 380 ribu.

6. Kesiapan KPU, Bawaslu dalam pelaksanaan Pemilu, kesiapan Provinsi dalam hal kepemilikan KTP Elektonik. Semua hal ini harus dipresentasikan.

7. Kami akan berkunjung ke KPU dan Bawaslu, selanjutnya ke PT. PN VII.

Pemaparan Kakanwil BPN Lampung

1. Profil pertanahan di Provinsi Lampung, berdasarkan data BPN terlihat bahwa 59,6% dari 3,36 juta Ha lahan belum terdaftar.

Page 6: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

6

2. KEMAJUAN PENANGANAN KONFLIK PERTANAHAN DI PROVINSI LAMPUNG:

a. Penanganan konflik sudah mengalami kemajuan yang signifikan dan bahkan beberapa kasus sudah dapat diselesiakan;

b. Bersama-sama instansi terkait seperti Pemda, Polres dan Kodim melakukan upaya sosialisasi keapada warga masyarakat dan perusahaan pemegang HGU agar dapat menjaga suasana kondusif dan tidak melakukan tindakan anarkhi yang menimbulkan konflik fisik sambil menunggu upayaupaya penyelsaian konflik;

3. Beberapa kasus yang sudah dapat diselesaikan:

a. Konflik antara TNI AU dengan Warga Kampung Astra Ksetra dan

antara TNI-AU dengan Sugar Group Companies di Kabupaten

Tulang Bawang:

1). Berdasarkan surat Direktur Jenderal Penanganan Masalah

Agraria, Pemanfaatan Ruang dan Tanah Nomor

561/37.3800/IX/2018 tanggal 25 September 2018 yang

ditujukan kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara,

Kementerian Keuangan RI, maka dalam rangka penyelesaian

permasalahan tanah Astra Ksetra yang sudah berlangsung

cukup lama akan tetapi terkait juga dengan aspek tata kelola

pengadministrasian Barang Milik Negara, maka sekiranya

dapat dipertimbangkan untuk tanah Astra Ksetra dilepaskan

atau dihapuskan oleh TNI AU sehingga dapat menyelesaikan

konflik antara masyarakat dengan TNI AU dan memberikan

kepastian hukum terhadap kepemilikan tanah masyarakat serta

kepastian dalam mengusahakan tanah tersebut;

2). Status kasus: Tindak lanjut Penghapusan Aset oleh Direktur

Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan RI.

b. Permasalahan Tanah Milik Masyarakat Desa Madukoro yang

dikuasai TNI Angkatan Laut (Prokimal/Proyek Pemukiman

Angkatan Laut) di Lokasi Desa Madukoro, Kecamatan Kotabumi

Utara, Kabupaten Lampung Utara Provinsi Lampung:

1). Berdasarkan surat Direktur Jenderal Penanganan Masalah

Agraria, Pemanfaatan Ruang dan Tanah Nomor

571/37.3800/IX/2018 tanggal 25 September 2018 yang

ditujukan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan

agar tanah seluas 106 Ha yang telah diterbitkan SHM

Page 7: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

7

sebanyak 87 bidang kiranya dapat dipertimbangkan untuk

dikeluarkan dari aset TNI AL/Prokimal

2). Status kasus: Tindaklanjut Penghapusan Aset oleh Direktur

Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan RI.

c. Masalah Dampak Normalisasi Way Cibakaran oleh Balai Besar

Wilayah Sungai Mesuji Sekampung Tahun Anggaran 2015 di Desa

Tri Tunggal, Kecamatan Waway Karya, Kabupaten Lampung Timur:

1). Berdasarkan surat Direktur Jenderal Penanganan Masalah

Agraria, Pemanfaatan Ruang dan Tanah Nomor

476/37.3800/VIII/2018 tanggal 24 Agustus 2018 yang ditujukan

kepada Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk ditindaklanjuti

dan diselesaikan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku;

2). Pihak Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji-Sekampung sudah

pernah melakukan mediasi untuk penyelsaian tuntutan tersebut

dengan kuasa masyarakat yang bernama Sdr. Medi Mulya

yang bertindak dan mewakili masyarakat pemilik lahan yang

terkena dampak pekerjaan penanggulangan banjir Way

Cibakaran-Way Sekampung. Pihak Balai Besar Wilayah

Sungai Mesuji-Sekampung menyampaikan bahwa dalam

pelaksanaan pekerjaan penanggulangan banjir tidak ada ganti

rugi lahan dan tanam tumbuh sebagaimana Berita Acara

tanggal 4 Mei 2015, yang bersangkutan menerima baik

penjelasan tersebut 4). Status kasus: Tuntas

d. Permasalahan Mengenai Permohonan Sertipikat Hak Atas

Tanah Desa Margosari, Kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten

Pringsewu, Provinsi Lampung:

1). Berdasarkan surat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan

Tata Lingkungan Kementerian LHK Nomor

S.1011/PKTLKUH/PKHW.1/PLA.2/X/2016 tanggal 18 Oktober

2016 menyatakan bahwa batas Kawasan Hutan Lindung Way

Waya Register 22 di wilayah Desa Margosari, Kecamatan

Pagelaran Utara, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung

mengikuti hasil tata batas sebagaimana Peta Lampiran Berita

Acara Tata Batas tanggal 25 Maret 2014 yang telah disahkan

Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan

Kementerian LHK tanggal 12 April 2016, sehingga berdasarkan

Page 8: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

8

hasil tata batas tersebut BPN dapat menerbitkan sertipikat

kepemilikan tanah di luar batas dimaksud;

2). Selanjutnya berdasarkan surat Direktur Jenderal Planologi

Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan Nomor S.1277/PKTL/PLA.2/9/2017

tanggal 18 September 2017 yang ditujukan kepada Kepala

Kantor Pertanahan Kabupaten Pringsewu perihal mohon

konfirmasi dan klarifikasi batas kawasan hutan lindung di

wilayah Desa Margosari, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten

Pringsewu sebagai tindak lanjut surat Kepala Kantor

Pertanahan Kabupaten Pringsewu Nomor

276/40018/PS/V/2017 tanggal 24 Mei 2017 antara lain

menyatakan bahwa Desa Margosari telah dikeluarkan dari

Kawasan Hutan Lindung Way Waya Register 22;

3). Berdasarkan surat Kakanwil BPN Provinsi Lampung Nomor

92/18-400/VII/2018 tanggal 24 September 2018 yang ditujukan

kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten

Pringsewuperihal status penguasaan tanah Desa Margosari,

kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten Pringsewu ditegaskan

bahwa permohonan pensertipikatan tanah yang terletak di

Desa Margosari, Kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten

Pringsewu yang terletak di luar kawasan hutan Provinsi

Lampung sebagaimana hasil tata batas dalam Berita Acara

Tata Batas tanggal 25 Maret 2014 yang telah disahkan Direktur

Jenderal Planologi Kehutanan atas nama Menteri Kehutanan

tanggal 16 April 2016 dan Lampiran Peta surat Kepala Balai

Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XX Bandar Lampung

Nomor S.177/BPKH.XX-3/2018 tanggal 5 Juli 2015 perihal

Peta Kawasan Hutan Provinsi Lampung dapat dipenuhi;

4). Dengan demikian tuntutan Masyarakat Desa Margosari untuk

memperoleh sertipikat hak atas tanah dapat dipenuhi pada

Tahun Anggaran 2019;

5). Status kasus: Tuntas

e. Permasalahan tanah seluas 1.142 Ha terletak di Desa Neglasari,

Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan:

1). Berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan yang dilakukan oleh

Kantor Pertanahan Kabupaten Lampung Selatan antara lain

disimpulkan bahwa berdasarkan hasil pengukuran terhadap

Page 9: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

9

batas Desa Neglasari sebagian terletak dalam kawasan Hutan

Produksi dan Hutan Lindung, oleh karena itu untuk

penyelesaianpenguasaan masyarakat yang beradadi dalam

kawasan hutan produksi dan hutan lindung menjadi

kewenangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

RI.

2). Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian yang dilakukan oleh

Kantor Pertanahan Kabupaten Lampung Selatan,Direktur

Jenderal Penanganan Masalah Agraria, Pemanfaatan Ruang

dan Tanah berdasarkan surat Nomor 572/37.3-800/IX/2018

tanggal 25 September 2018 yang ditujukan kepada Direktur

Jenderal Planologi yang pada intinya menyerahkan

penyelesaian tuntutan masyarakat atas tanah kawasan hutan

kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

3). Status kasus: Rekomendasi ke Instansi Berwenang

4. Beberapa kasus yang sedang diupayakan diselesaikan:

Permasalahan tanah antara PT. Barat Selatan Makmur Investindo

(PT. BSMI) dan PT. Lampung Indah Pertiwi (PT. LIP) dengan Warga

Desa Kagungan Dalam, Desa Sri Tanjung, dan Desa Tanjung

Harapan, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, Provinsi

Lampung: 1). Diupayakan penyelesaian damai melalui mediasi oleh

instansi terkait yaitu: Kanwil BPN Provinsi Lampung, Pemda Mesuji,

Polres Mesuji dan Polda Lampung, Kementerian Koordinator Bidang

Politik Hukum dan Keamanan dan Kantor Staf Presiden; 2). Para pihak

bersedia untuk dimediasi, dengan kesepakatan awal: a). Agar

dilakukan pengukuran ulang terhadap lahan HGU milik PT. BSMI dan

PT. LIP dengan biaya pengukuran yang dialokasikan pada APBN,

dengan tujuan untuk menentukan dan memastikan luas dan batas-

batas HGU (Inti) serta luas dan batas-batas lahan plasma; b).

Penegakan hukum secara menyeluruh terhadap para pelaku

penyerobotan tanah, pencurian buah sawit, peredaran sejata api ilegal,

peredaran Narkoba, okupasi warga Kabupaten OKI Provinsi Sumatera

Selatan ke Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung; c). Penegakan hukum

dan penutupan pabrik CPO ilegal dan banyak berdiri di Kabupaten

Mesuji yang menjadi tempat penampungan buah sawit hasil curian; d).

Pihak PT. BSMI dan PT. LIP bersedia: - Melaksanakan program

plasma dengan warga masyarakat dengan terlebih dahulu dilakukan

pendataan dan verifikasi kepada masyarakat dan bidang tanah yang

akan diikutsertakan dalam program Plasma; - Memenuhi kewajiban

CSR dan kewajiban-kwajiban lainnya; - Melakukan koordinasi dengan

Page 10: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

10

Pemerintah Daerah Kabupaten Mesuji dan instansi terkait dalam

rangka penyelesaian konflik; b. Permasalahan tanah antara PT.

Perkebunan Nsuantara VII (PTPN VII) dengan Warga Desa

Pancabakti, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Lampung Selatan

atas nama DJANI, dkk. (173 Orang) menuntut agar tanah seluas ± 571

Ha: 1). Diupayakan penyelesaian damai melalui mediasi oleh instansi

terkait yaitu: Kanwil BPN Provinsi Lampung dan Pemda Provinsi

Lampung; 2). Para pihak belum bersedia untuk dimediasi, dengan

alasan: a). Warga masyarakat menutut dilakukan pengukurna ulang

lahan HGU PTPN VII, namun PTPN VII menolak; b). PTPN VII

menyarankan agar warga masyarakat melakukan upaya hukum

dipengadilan;

B. TERKAIT HPL YANG DIKELUARKAN KEMENTERIAN AGRARIA

DAN TATA RUANG/BADAN PERETANAHAN NASIONAL:

1. Sertipikat Hak Pengelolaan (HPL) No. 01/SI, No. 02/SI dan No.

03/SI, atas nama Pemerintah Daerah Propinsi Lampung:

a. Kasus dimaksud ditangani oleh: Kanwil BPN Provinsi Lampung,

Dirjen Penanganan Masalah Agraria Pemanfaatan Ruang dan

Tanah, Ombudsman RI, DPD RI, dan Komisi II DPR-RI:

b. Gubernur Lampung dalam rangka pelepasan aset tanah HPL, maka

berkirim surat ke DPRD Provinsi Lampung dengan surat:

1) Untuk Melakukan Pemindahtanganan Barang Milik Nomor:

028/2576/10/100, tanggal 14 Oktober 2010, perihal:

Rekomendasi Pelepasan Aset Tanah HPL Pemerintah Provinsi

Lampung seluas 386.272 M²;

2) Nomor: 028/4754/10/100, tanggal 30 Oktober 2010, perihal:

Persetujuan Daerah;

c. Keputusan DPRD Provinsi Lampung Nomor:

27/DPRD.LPG/13.01/2015, tanggal 19 Nopember 2015, tentang

Persetujuan Atas Pemindahtanganan Hak Pengelolaan Lahan

Pemerintah Provinsi Lampung di Kelurahan Way Dadi Baru

(Sebelumnya Kelurahan Way Dadi) dan Kelurahan Korpri Raya

(Sebelumnya Kelurahan Harapan Jaya), Kecamatan Sukarame,

Kota Bandar Lampung;

d. Keputusan Gubernur Lampung Nomor: G/6/B.XI/HK/2016, tanggal

08 Januari 2016, tentang Penetapan Pelepasan Hak Pengelolaan

Lahan Pemerintah Provinsi Lampung di Kelurahan Way Dadi Baru

Page 11: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

11

(Sebelumnya Kelurahan Way Dadi) dan Kelurahan Korpri Raya

(Sebelumnya Kelurahan Harapan Jaya), Kecamatan Sukarame,

Kota Bandar Lampung kepada Masyarakat;

e. Surat Gubernur Lampung tanggal 08 Januari 2016, Nomor:

028/3/11/2016, perihal Izin Pengalihan Hak Pengelolaan Lahan

(HPL) Pemprov. Lampung, yang ditujukan kepada Menteri Agraria

dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional;

f. Surat Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan

Nasional, tanggal 23 Maret 2016, Nomor: 1319/15.2/III/2016, perihal

Izin Pengalihan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Pemerintah Provinsi

Lampung, yang ditujukan kepada Gubernur Lampung, yang pada

initnya menyetujui pelepasan Hak Pengelolaan Nomor:

01/Sukarame I, Nomor: 2/Sukarame I, dan Nomor: 3/Sukarame I,

sepanjang penggunaan tersebut sesuai dengan Tata Ruang Wilayah

Kota Bandar Lampung dan tidak terdapat sengketa dengan pihak

lain;

g. Kegiatan pendataan subyek yaitu Warga Penggarap pada tanah

Hak Pengelolaan milik Pemerintah Provinsi Lampung, Pengukuran

Keliling terhadap Sertipikat Hak Pengelolaan No. 1//S.I, No. 2/S.I,

dan No. 3/S.I atas nama Pemerintah Provinsi Lampung dengan luas

total: 886.272 M2 dan Pengukuran bidang/rincikan terhadap

bidangbidan tanah yang dikuasai dan digarap oleh warga

masyarakat, dengan total 1.700 bidang, yang hasilnya sudah

diserahkan ke Pemerintah Provinsi Lampung dengan: 1). Berita

Acara Nomor: 1068/BA.18.71/XI/2016, tanggal 28 Nopember 2016

2). Berita Acara Nomor: 1069/BA.18.71/XI/2016, tanggal 28

Nopember 2016 3). Berita Acara Nomor: 1068/BA.18.71/XI/2016,

tanggal 28 Nopember 2016 yang ditanda tangani oleh Kepala Kantor

Pertanahan Kota Bandar Lampung dan Sekretaris Daerah Provinsi

Lampung. h. Pemda Provinsi Lampung bersedia melepaskan hak

dengan dilakukan pembayaran kompensasi kepada negara dengan

nominal sesuai hasil penilaian Tim Penilai Tanah (Tim Appraisal)

Rp. 550.000,- (Lima Ratus Lima puluh Ribu Rupiah) per meter

persegi, sedangkan warga masyarakat belum bersedia;

i. Ombudsman RI menyampaikan alternatif penyelesaian konflik

secara parsial yaitu kepada warga masyarakat yang bersedia

membayar kompensasi agar membayar kompensasi dan segera

diterbitkan Sertipikat Hak Milik;

j. Status kasus: Rekomendasi ke Instansi Berwenang

Page 12: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

12

2. Permasalahan tanah Warga Lingkungan II dan Lingkungan III,

Kelurahan Pidada, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung,

Provinsi Lampung dengan PT Pelindo II (Persero) - 1/Way Lunik

seluas 105 Ha atas nama PT Pelabuhan Indonesia II (PT Pelindo II

Persero) Cabang Panjang:

a. Berdasarkan Berita Acara Paparan Kasus tanggal 26 Januari 2018

disimpulkan sebagai berikut:

1). Penerbitan Hak Pengelolaan Nomor 1/Way Lunik atas nama PT

Pelindo II terdapat kesalahan administrasi karena sebagian

berada di atas tanah Hak Milik Nomor 449/Teluk Betung, Hak

Milik Nomor 764/Way Lunik dan Hak Milik Nomor 954/Panjang

Utara;

2). Bahwa dengan adanya kesalahan administrasi dalam penerbitan

Sertipikat Hak Pengelolaan Nomor 1/Way Lunik terdapat

beberapa alternatif penyelesaian yang bisa dilakukan: - PT

Pelindo II membayar ganti rugi kepada pemilik tanah Hak Milik

Nomor 449/Teluk Betung, Hak Milik Nomor 764/Way Lunik dan

Hak Milik Nomor 954/Panjang Utara dan kemudian Sertipikat Hak

Milik tersebut dimatikan, selanjutnya tanahnya menjadi bagian

dari Hak Pengelolaan Nomor 1/Way Lunik; - Hak Milik Nomor

449/Teluk Betung, Hak Milik Nomor 764/Way Lunik dan Hak Milik

Nomor 954/Panjang Utara di-enclave dari Hak Pengelolaan

Nomor 1/Way Lunik atas nama PT Pelindo II; - Hak Pengelolaan

Nomor 1/Way Lunik dibatalkan, kemudian diproses ulang sesuai

ketentuan yang berlaku.

3). Bahwa tanah yang dimohonkan hak oleh Masyarakat Lingkungan

II dan Lingkungan III, Kelurahan Pidada, Kecamatan Panjang,

Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung statusnya adalah Hak

Pengelolaan Nomor 1/Way Lunik atas nama PT Pelindo II, maka

apabila hendak dimohonkan harus terlebih dahulu mendapat

persetujuan dari PT Pelindo II (Persero) sebagai pemegang Hak

Pengelolaan.

b. Berdasarkan Surat Direktur Jenderal Penanganan Masalah Agraria,

Pemanfaatan Ruang dan Tanah Nomor 571/37.3-800/IX/2018

tanggal 25 September 2018 yang ditujukan kepada Direktur Utama

PT Pelindo II (Persero) yang intinya menawarkan alternatif

penyelesaian terhadap permasalahan tersebut sebagai berikut :

Page 13: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

13

1). Agar PT Pelindo II Persero memberikan ganti rugi kepada pemilik

tanah SHM Nomor 449/Teluk Betung, SHM Nomor 764/Way

Lunik dan SHM Nomor 954/Panjang Utara, selanjutnya ketiga

SHM dimatikan dan tanahnya menjadi bagian dari HPL Nomor

1/Way Lunik atas nama PT Pelindo II Persero;

2). Melakukan enclave terhadap ketiga SHMdari HPL Nomor 1/Way

Lunik atas nama PT Pelindo II Persero c. Status kasus:

Tindaklanjut oleh PT. Pelindo II dan Menteri Badan Usaha Milik

Negara

C. TERKAIT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL):

a. Jumlah Bidang

1. Sertipikasi Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL)

Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Lampung

Tahun 2018 dengan target sebanyak 260.000 bidang tanah

dengan total anggaran sebesar Rp. 42.026.400.200,-.

2. Lokasi Kegiatan Sertipikasi Tanah - Pendaftaran Tanah

Sistematik Lengkap (PTSL) tersebar di 13 Kabupaten/Kota se

Provinsi Lampung meliputi:

a) Kegiatan Legalisasi Aset sebanyak : 247.195 bidang;

b) Kegiatan Sertipikasi Tanah Pertanian sebanyak : 6.800

bidang;

c) Kegiatan Sertipikasi Tanah Nelayan sebanyak : 1.495

bidang;

d) Kegiatan Sertipikasi Tanah UKM sebanyak : 2.600 bidang;

e) Kegiatan Sertipikasi Tanah Transmigrasi sebanyak : 1.910

bidang.

b. Anggaran

1) Alokasi anggaran yang disediakan oleh APBN (Pemerintah)

dalam rangka Kegiatan Sertipikasi Tanah - Pendaftaran Tanah

Sistematik Lengkap (PTSL) adalah biaya sertipikasi tanah

sebesar Rp. 337.440,- per bidang (Provinsi Lampung masuk

Zona IV) yang terdiri dari Biaya Infrastruktur Pertanahan (Satuan

Tugas A) sebesar Rp. 175.800,- dan Biaya Hubungan Hukum

Pertanahan (Satuan Tugas B) sebesar Rp. 161.640,-

Page 14: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

14

2) Sementara biaya pembuatan dan kelengkapan alas hak/bukti

perolehan tanah serta kewajiban pembayaran pajak (BPHTB

dan PPh) menjadi tanggung jawab pemilik tanah/pemohon.

3) Sehubungan dengan kewajiban dari pemegang hak terkait

dengan pembuatan dan kelengkapan alas hak/bukti perolehan

tanah telah diatur dengan Keputusan Bersama Menteri Agraria

dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Menteri

Dalam Negeri dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 25/SKB/V/2017; 590-3167A

Tahun 2017; 34 Tahun 2017, dimana untuk Provinsi Lampung

sebesar Rp. 200.000,-. Namun dalam pelaksanaannya tidak

diterima dengan baik oleh para Kepala Desa/Lurah sehingga

menjadi hambatan dan kendala tersendiri yang dihadapi BPN di

lokasi Sertipikasi Tanah - Pendaftaran Tanah Sistematik

Lengkap (PTSL). Peta sebaran PTSL disajikan pada gambar 1.

Berkut:

4. Sampai dengan bulan Okotber 2018, Rincian Realisasi Jumlah

Bidang, Lokasi dan Sebaran Kabupaten/Kota serta Alokasi Anggaran

pelaksanaan Kegiatan Sertipikasi Tanah - Pendaftaran Tanah

Sistematik Lengkap (PTSL) di Provinsi Lampung dapat dilihat pada

table 1. berikut:

Page 15: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

15

4. Jumlah Petugas Ukur (ASN) yang tersedia di Kantor Wilayah Badan

Peretanahan Nasional Provinsi Lampung seluruhnya sebanyak 66

orang dengan wilayah pelayanan pada 15 Kabupaten/Kota. Adapun

pendistribusian Petugas Ukur pada Satuan Kerja disajikan pada table

2. Berikut.

5. Sarana dan prasarana pendukung Kegiatan Sertipikasi Pendaftaran

Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) Kantor Wilayah Badan Pertanahan

Nasional Provinsi Lampung:

Page 16: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

16

Sedangkan sarana dan prasarana gedung Kantor Wilayah Badan Pertanahan

Nasional dan Kantor Pertanahan di Kabupaten/Kota dapat dilihat pada table

3.

6. Sosialisasi Program PTSL Kepada Masyarakat

a. Kegiatan sosialisasi atau penyuluhan merupakan tahapan awal dari

Kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL). Kegitan

penyuluhan dilaksanakan baik secara langsung maupun tidak

langsung. Penyuluhan langsung dilaksanakan dengan tatap muka

dan penyuluhan tidak langsung melalui korespodensi. Di samping itu

Page 17: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

17

juga dilaksanakan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan

dengan Pemerintah Kabupaten/Kota setempat.

b. Kegiatan sosialisasi atau penyuluhan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

1) Penyuluhan kepada Instansi Terkait, penyuluhan yang

dilaksanakan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah

Desa maupun SKPD/Instansi lainnya yang mempunyai

hubungan langsung dengan pelaksanaan kegiatan PTSL;

2) Peserta Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL),

merupakan penyuluhan langsung dengan cara melaksanakan

tatap muka dengan para Peserta PTSL yang pada intinya

menyampaikan hal ikwal PTSL, hak dan kewajiban Peserta.

Dalam pelaksanaannya biasanya melibatkan Instansi terkait

lainnya seperti Pemerintah Kabupaten/Kota, Kepolisian,

Kejaksaan.

7. Kebijakan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

a. Bahwa sesuai dengan Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, kewenangan

penentuan BPHTB ditetapkan oleh Pemerintah Daerah, masih

mengacu pada Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak

(BPHTB) sebesar Rp. 60.000.000,- belum ada Perda yang mengatur

secara khusus BPHTB bagi kegiatan strategis Sertipikasi Tanah -

Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL).

b. Kebijakan mengenai keringanan atau pembebasan Bea Perolehan

Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dalam mendukung

Program PTSL di Provinsi Lampung belum ada Perda yang

diterbitkan, baik oleh Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah

Kabupaten/Kota.

c. Dalam rangka pelaksanaan percepatan Pendaftaran Tanah

Sistematik Lengkap (PTSL), Kementerian Agraria dan Tata

Ruang/Badan Pertanahan Nasional telah melaksanakan deregulasi

dalam pendaftaran tanah dengan menerbitkan Peraturan Menteri

Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor

6 Tahun 2018 (Pasal 33): Dalam hal penerima Sertipikat Hak atas

Tanah tidak atau belum mampu membayar BPHTB dan/atau masih

adanya tunggakan pembayaran PPh oleh pihak lain atas tanah yang

bersangkutan maka tetap dapat diterbitkan Sertipikat Hak atas

Tanah, dengan syarat yang bersangkutan harus membuat Surat

Page 18: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

18

Penyataan BPHTB Terhutang dan/atau Surat Keterangan PPh

Terhutang.

8. Kendala yang dihadapi dalam rangka pelaksanaan Kegiatan

Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) di Provinsi Lampung,

dapat dikategorikan ke dalam 2 kelompok, yaitu kendala intern dan

ekstern, yaitu:

a) Belum terbitnya Perda mengenai keringanan pembayaran BPHTB;

b) Tingginya rasio target sertipikat dan sumber daya manusia

pelaksana kegiatan Kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematik

Lengkap (PTSL);

c) Kurangnya dukungan aparat Pemerintah Desa dalam rangka

pelaksanan kegiatan PTSL;

d) Belum tersedianya jaringan internet yang baik di lokasi; e). Kondisi

geografis wilayah;

e) Kurangnya data dan informasi mengenai subyek dan obyek tanah di

aparat desa dalam rangka kegiatan PTSL;

f) Belum tersedianya citra satelit yang up to date.

g) Perlunya dukungan yang nyata dari Pemerintah Kabupaten/Kota

dalam rangka kelancaran dan percepatan PTSL.

9. Pemaparan Asisten Daerah

10. Pelaksanaan Undang-undang Tentang Desa

1. Pemerintah Provinsi Lampung melakukan sosialisasi terhadap

pemberlakuan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa:

a. Sosialisasi langsung yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi

kepada desa sangat terbatas karena anggaran yang sangat

terbatas, tahun 2018 Sosialisasi yang dilaksanakan hanya

sosialisasi terhadap pengurus BUMDes yaitu Bimbingan Rakernis

Manajemen Pengelolaan BUMDes, yang dilaksanakan pada

tanggal 2 mei s.d 4 mei 2018 dengan jumlah peserta 52 orang dari

13 Kabupaten.

b. Sosialisasi yang dilakukan kepada tokoh masyarakat adalah Focus

Group Discusion dalam pelestarian dan pengembangan adat dan

nilai-nilai sosialisasi budaya masyarakat yang dilaksanakan pada

Page 19: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

19

tanggal 29 November s.d 30 November 2017 dengan jumlah

peserta 40 orang dari perwakilan tokoh adat dari 15

kabupaten/kota dari Dinas PMD Kabupaten/Kota

c. Sosialisasi yang dilaksanakan adalah Rpat Koordinasi dengan

Kabupaten tentang UU nomor 6 tahun 2014 tentang desa serta

peraturan-peraturan lain turunannya.

2. Hasil evaluasi terkait proses pencairan dana desa hingga saat ini di

Provinsi Lampung dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Secara umum pencairan Dana Desa di Provinsi Lampung tidak ada

masalah yang berarti, dapat dilihat dari data tahun 2017 prosentase

pencairan sebesar 99,94% atau dengan alokasi sebesar

Rp.1.957.487.721.123 dicairkan Rp.1.956.404.926.385 dan hanya 2

desa yang tidak dicairakan 100 % yaitu Desa Karya Cipta Abadi

Kecamatan Rawajitu Selatan Kabupaten Tulang Bawang dikarenakan

Jumlah Penduduk tidak memenuhi syarat (Hanya 30KK) dan Desa

Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung

Selatan dikarenakan Kepala desa sedang mengalami proses hukum.

b. Pencairan Dana Desa Tahun 2018 dengan alokasi

Rp.2.088.401.374.000 telah dicairkan sebesar Rp. 1.347.719.934.760

dengan prosentase sebesar 64,5%.

c. Secara umum permaslahan yang ada di provinsi Lampung dalam

pencairan dana desa adalah keterlambatan penyaluran tiap tahap

dikarenakan proses penyusunan perencanaan desa (RKPdes dan

APBdes serta Evaluasi RKPdes) tidak tepat waktu sebagiamana yang

diatur dalam PMK Nomor 225/PMK.07/2017 Tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Menteri Keunagan Nomor 50/PMK.07/2017

Tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa dengan

ketentuan sebagai beikut :

I. Tahap I paling cepat bulan januari dan paling lambat minggu

ketiga bulan juni sebesar 20%

II. Tahap II Paling cepat bulan Maret dan paling lambat bulan juni

sebesar 40%

III. Tahap III paling cepat bulan juli sebesar 20 %

Page 20: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

20

IV. Tahaan-tahapan ini belum bisa ditepati

d. Proses rekrutmen pendamping desa pertama kali dilaksanakan

tahun 2015 sepenuhnya merupakan kewenangan pusat, proses

rekrutmen yang kedua tahun 2016 dilaksanakan oleh KEMENDES

yang berkerjasama dengan perguruan Tinggi Negeri, proses

rekrutmen yang ketiga tahun 2017 Pemeirntah Pusat sudah

melibatkan Pemerintah Provinsi yang berkerjasama dengan

Perguruan Tinggi Negeri.

3. Mengenai koordinasi yang dilakukan oleh Kementeran Desa, PDT dan

Transmigrasi dengan Kementerian Dalam Negeri maupun pihak

Pemerintah Provinsi Lampung dalam upaya meningkatkan kapasitas

pendamping desa, dapat kami uraikan sebagai berikut:

a. Pendamping professional desa dibiayai oleh dana dekonsentrasi

kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi dengan Jumlah kuota

pendamping desa di Provinsi Lampung sebanyak 1209 orang dan

yang terisi sampai bulan oktober 2018 berjumlah 1084 orang yang

terdiri dari :

i. Tenaga Pendamping Lokal Desa (PLD) : 596 Orang

ii. Tenaga Pendamping Desa (PD) : 416 Orang

iii. Tenaga Ahli Pemberdayaan Masayrakat (TAPM) : 72 Orang

b. Secara umum proses pendampingan dan kondisi pendamping

desa 85% sudah ideal dan layak, kelemahan terbesar adalah

kemampuan pendamping desa yang masih terbatas dalam

mendampingi desa .

c. Kekurangan utama adalah rekrutmen Pendamping Desa Tehnik

Infrastruktur yang masih sedikit peminatnya, sehingga terjadi

kekurangan sebanyak 87 orang.

d. Solusinya adalah peningkatan kapasitas bagi pendamping desa

yang bersifat umum maupun tematik terus dilaksanakan dengan

mengikuti perubahan peraturan perundang-undangan.

4. Sedangkan mengenai Sistem keuangan desa (Siskeudes) dapat kami

jelaskan sebagai berikut :

Page 21: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

21

a. Pemerintah Provinsi Lampung berkerja sama dengan BPKP

Perwakilan Lampung telah meminta kepada seluruh desa untuk

dapat mengunakan sistem aplikasi siskeudes yang dibuat oleh

BPKP.

b. Pemerintah Provinsi Lampung telah membentuk dan melatih

Satuan Tugas Siskeudes di tiap Kabupaten .

c. Sampai saat ini dari 2.435 desa di Provinsi Lampung sudah 2.157

desa yang sudah melaksanakan sosilaisasi siskuedes, hanya

sebanyak 278 desa yang belum melaksanakan sosialisasi

siskeudes.

5. Adapun sistem pengawasan dana desa yang selama ini dilakukan oleh

Pemerintah Desa, Pemeritah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Provinsi

Lampung dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Pemerintah Provinsi Lampung telah membentuk dan melatih

Satuan Tugas Siskeudes di tiap Kabupaten .

b. Pemerintah Provinsi melakukan pengawasan :

1) Proses pencairan diupayakan agar sesuai dengan tahapan

2) Melakukan monitoring dan evaluasi dengan mengambil sampel

dari tiap kabupaten

3) Melaksanakan rapat evaluasi rutin dengan kabupaten tentang

proses dana desa

4) Kabupaten membentuk tim evaluasi dan monitoring dimasing-

masing kabupaten

11. Diskusi

12. Pertanyaan dari Bpk. Henry Yosodiningrat. FPDIP:

a. Konflik lahan antara rakyat dengan TNI AU telah selesai kami perjuangkan, dan saat ini sedang dalam proses sertipikasi.

b. Beberapa waktu lalu saya didatangi sekelompok masyarakat dari Lampung, yang berasal dari 3 desa:Bantar Negeri, 90% telah diterbitkan sertipikat tanah. Kemudian oleh Kemenhut, dgn alas an abrasi, mematok 300 m dari garis pantai secara sepihak. Oleh karena itu saya mengharap dilakukan pengukuran ulang. Berdasarkan hal itu kami sebagai wakil masyarakat memperjuangkan kepemilikan lahan ini.

Page 22: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

22

c. Ada tanah 150 Ha, dalam hal ini saya mengutip surat dari Kakanwil BPN Lampung, milik keluarga besar di Lampung yang dikuasai rakyat melalui tratib seluas 100 ha. Saya melakukan pengukuran ke lokasi untuk melakukan pengukuran. Namun, kakan Lampung Utara meminta bukti pajak kepada pemilik lahan.

d. Saya menanggapi terkait dengan KTP El ada perangkat KTP El yang rusak di beberapa kabupaten. Dari 12 perangkat, hanya 2 yang berfungsi dengan baik. sehingga jika dihubungkan dengan upaya percepatan perekaman data, maka perlu dicari solusi untuk memperbaiki perangkat KTP El yang rusak.

13. Jawaban:

a. Mengenai Astra kesetra, kementerian BPN telah mengirimkan surat,

b. Kasus lampung Timur, akan kami pelajari dulu dgn berkoordinasi dgn PPKH

c. Tanah keluarga ini, memang sdh ada yang jadi perkampungan. Usul yang bisa disertipikatkan adalah Kawasan yang masih dikuasai pemilik dulu.

14. Pertanyaan dari Bpk H. Zulkifli Anwar, FDemokrat:

a. Sudah sering kali kami berkomunikasi dengan BPN dalam hal pertanahan. Dapil 1 ini kursial sekali. Contoh, ini akan terjadi keributan besar, karena Jalan Tol sumatera ada di Dapil 1. Banyak kades yang ditangkap karena menerbitkan sporadic, namun disyahkan BPN, yang diklaim oleh perusahaan. Contoh PT. Lamtoro Gung. 500 Ha lahan diklaim oleh penusaha lainnya.

b. HGU yang telah berakhir masanya, harusnya dikembalikan kepada rakyat, tetapi tetap dikuasai pengusaha.

c. BPN bisa diadukan dan dipenjarakan jika terbukti melakukan penympangan kewenangan

d. HGU yang diberikan pada Pelindo II adalah milik rakyat,

e. Di Teginanang, Kanwil BPN yang menghalangi ganti rugi diberikan pada rakyat.

f. Pak Taufik merupakan Bupati tahun 2005. 25 maret 2005 menandatangani perpanjangan pt. PN VII yang HGUnya habis desember 2004.

Page 23: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

23

15. Jawaban

a. Kebetulan untuk kasus jalan tol ini ada 15 ribu bidang, dan 700 bidang bersengketa yang uangnya dititipkan di pengadilan. Kami berupaya lebih pro pada masyarakat

b. Syarat perpanjangan HGU dilakukan 2 thn sebelum berakhir. Masyarakat dapat menggunakan HGU yang diterlantarkan.

16. Pertanyaan dari Bpk. Ir. H. Endro Suswantoro, FPDIP

a. Saran kami Kanwil BPN berkomunikasi aktif dengan BPN kantor Kabupaten/kota. Karena banyak sekali kepala desa tidak mengetahui mengenia PTSL,

b. Desa Sumber agung, pengukurannya banyak yang meleset.

c. Pesawaran,

d. Kaitannya dengan adanya PTSL ini, perlu dipikirkan juga Gudang arsip.

e. Saya berkeliling Lampung dan melihat sosialisasinya memang rendah sekali.

f. Di bandar Lampung KTP Elnya invalid,

17. Jawaban

a. Biasanya kades memang selalu diikutsertakan dalam sosialisasi PTSL

b. Mengenai pemilik Sumber Agung, nanti kami tanyakan pada kakannya

c. Kalau biaya di luar SKB yang menetapkan nilainya 200 ribu, kami tidak dapat melakukannya.

d. Mengenai info saat Prona lahan sudah diikutsertakan, lalu saat PTSL ditolak, nanti kami pelajari.

e. GK jalan kereta api, penduduknya sdh ribuan/

f. Desa Margosari di Pringsewu tahun depan akan dilaksanakan PTSL

g. Mengenai Sukapura, nanti dicek dulu. Untuk arsip,

h. Program PTSL dilaksanakan bertahap hingga tahun 2019

i. Terkait dengan anggaran, memang perlu pengawasan intensif

j. Terkait dengan alih fungsi Kawasan, nanti akan ditentukan dengan Perda tata ruang.

Page 24: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

24

18. Pertanyaan dari Bpk Tamanuri, F-Nasdem

a. Memperhatikan misi menjadikan Lampung sebagai lumbung padi, bendungan di Way Rarum yang ada saat ini hanya mampu mengairi 8000 ha

b. Beberapa desa di Lampung berada dalam penguasaan KLHK

19. Jawaban :

a. Lampung telah ditetapkan menjadi lumbung padi nasional, namun kami menghadapi permasalahan ketersediaan air karena catchment areanya buruk dan alih fungsi lahan.

b. Daerah tingkat 2, harusnya membuat perda untuk melindungi Kawasan pertanian.

20. Jawaban Dinas Dukcapil Prov. Lampung

a. Perekaman di kabupaten-kota telah dilakukan terhadap….jiwa.

b. Total sudah 91% penduduk Lampung yang telah terekam KTP El

c. Perbedaan data KPU dengan Disdukcapil sebesar 1,2 jt orang.

d. Yang sdh terekam itu artinya mereka sdh memiliki KTP el,

e. 9 perangkat ini rusak, hanya pada bagian tertentu. Namun statusnya menjadi rusak

f. 605 perangkat baik jika digabungkan

21. Kemendagri

a. Pengadaan alat dilakukan pusat dan didistribusikan ke daerah, dan menyediakan anggaran pemeliharaan. Klo perrangkat baru penganggarannya ada di pemerintah daerah.

Kunjungan ke KPU Lampung

1. Pemaparan Ketua KPU Lampung

a. Kurang dari 1% yang harus dicermati kembali. Namun untuk mengakomodir data pemilih yang pindah domisili, maka KPU harus intensif bekerja sama dgn Dukcapil hingga H-30.

b. Pada table berikut dapat terlihat bahwa selisih data pada DPT per Agustus 2018 dengan hasil pencermatan per September 2018 totalnya adalah 35.076 jumlah pemilih yang harus dihilangkan dari DPT karena berbagai sebab. Sehingga jumlah DPT di Provinsi Lampung yang semula 5, 914 juta jiwa dikoreksi menjadi 5, 879 juta jiwa.

Page 25: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

25

c. Namun, jika memperhatikan data DPT Pilgub Lampung, maka selisih jumlah pemilih pada DPT per September 2018 masih di atas 118 ribu suara lebih besar dari data DPT Pilgub Lampung.

2. Pemaparan Ketua Bawaslu Lampung

a. Evaluasi terhadap pelaksanaan pilgub Lampung, terkait dengan netralitas ASN, sangat baik

b. Untuk persiapan Pelaksanaan Pemilu, Bawaslu Lampung membentuk pengawas PPDP (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih)

c. Melaksanakan bintek terpadu dengan PanwasCam

Page 26: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

26

d. Pertanyaan kepada komisi II DPR RI, menjanjikan dan memberikan materi, tidak termasuk barang pemberian yang merupakan atribut kampanye, serta biaya/uang makan, transport, biaya pertemuan dan uang hadiah. Apakah harus dalam bentuk barang atau bisa uang tunai.

3. Pimpinan Tim Kunker

a. 1,6 juta masyarakat yang memiliki hak pilih belum terekam KTP El. Kekhawatiran Komisi II DPR RI adalah hilangnya hak pilih warga. Tensi pemilu di Lampung dan dinamika politiknya cukup tinggi. Sehingga KPU dan Bawaslu jangan berseberangan. Karena hal ini berbahaya.

b. Terkait dengan pasal 286 mengenai uang makan dan transport dalam bentuk uang. Mohon bantuan Pak Rambe untuk menjawabnya

c. Terkait dengan pengawasan Bawaslu, karena tidak disebutkan dalam UU, maka dilaporkan di Bukit Tinggi bahwa Bawaslu melarang menampilkan foto caleg.

d. Pemasangan atribut kampanye sebelum masa kampanye. Hanya di Bandar Lampung yang tidak bisa dieksekusi

4. Penjelasan Pak Rambe Kamarulzaman, FPG:

a. Masa kampanye adalah 23/9/2018- April 2019

b. Kampanye dinyatakan dalam pertemuan terbatas, pasal 286 ini menyangkut yang boleh diberikan pada seseorang. Bahan kampanye 60 ribu. jenisnya harus jelas dan waktunya kapan dilakukan

c. Bagaimana Parpol silaturahmi, Pendidikan politik adalah subtantif.

d. Biaya makan dalam bentuk makanan, tetapi biaya transportasi dalam bentuk uang

e. Iklan foto kampanye, ditentukan zonanya, tetapi kalau di dalam pekarangan rumah pribadi, boleh.

f. Kpu membuat jukni terkait dgn psl2 yg normanya menjadi abu2 atau pasal karet. (HK, ketua)

Kunjungan ke PT. PN VII

Direksi PT. PN VII menjelaskan profil singkat perusahaan dan permasalahan yang dihadapi.sampai 2018 rugi 200 M.

Ketua Tim:

a. kami ingin mendapatkan informasi lebih jauh mengenai HGU. ORI dapat mendalami performa perusahaan. Mengapa tanah milik negara yang dikuasai BUMN, jangankan memberikan manfaat pada rakyat

Page 27: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

27

malah menjadi beban negara. Jika tidak bermanfaat, BPN dapat mempertimbangkan apakah memperpanjang HGU atau tidak. PT. PN VII menguasai 127 ribu Ha dgn 32 HGU. Aneh, saya 8 tahun di komisi IV semua PT PN mengaku rugi.

b. Negara menyiapkan lahan, menyiapkan infrastruktur, tetapi malah menjadi beban bagi negara. BPN turut bersalah dalam hal ini. Sehingga harus segera dilakukan evaluasi untuk menilai apakah perlu dilakukan perpanjangan HGU atau sebaiknya diserahkan untuk dikelola rakyat saja.

c. Kami ingin mendapatkan informasi needsnya PT. PN itu sebenarnya yang terbaik berapa luasan HGU yang diperlukan.

Diskusi

a. ORI

i. Di dalam laporan ke Ombusdman, masyarakat mempertanyakan mengenai angka 2 tahun.

ii. Seringkali juga kami temukan bahwa PT. PN mengeluhkan mereka kesulitan mendapatkan HGU dibandingkan dengan perusahaan swasta. Izin lokasi lebih sering perusahaan swasta mendapatkannya lebih dulu.

PT. PN VII,

a. Beberapa lahan yang diidentifikasi menjadi sebab inefisiensi, dan hasil tidak optimal. Maka kami melibatkan masyarakat, KSO utk mengoptimalkan asset-aset PT. PN VII. Kelemahan PT. PN VII adalah pasar. PT. PN keluar dari KBB, dua pabrik gula yang menjadi anak usaha kami adalah salah satu strategi untuk menambah penetrasi psar dan nilai tambah produk perkebunan

b. Soal konflik lahan, kami melakukan mediasi. Hanya saja yang telah dalam proses pengadilan, kami ikuti saja keputusannya

III. CATATAN RAPAT

Komisi II DPR RI mendorong Pemerintah Provinsi Lampung, untuk meniindaklanjuti dalam raker dgn KPU dan Dukcapil mengenai perbedaan data yang signifikan terhadap jumlah penduduk yang sudah terekam KTP El. KPU menyatakan ada 1,6 juta penduduk yang belum terekam datanya, sementara Dukcapil Lampung menyatakan bahwa hanya 400 ribu yang belum terekam. Semoga dapat ditindaklanjuti dan bermanfaat bagi semua pihak. Kepada semua pihak yang membantu terselenggaranya kunjungan kerja ini, kami ucapkan terima kasih.

KOMISI II DPR RI

Page 28: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE … filedipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung. Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI,

28