LAPORAN SUSPENSI CHLORAMPHENICOL PALMITAT

75
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUIDA DAN SEMISOLIDA “Sediaan Suspensi” Disusun oleh: Indah Putri P17335114049 IA Kelompok 6

Transcript of LAPORAN SUSPENSI CHLORAMPHENICOL PALMITAT

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUIDA DAN SEMISOLIDASediaan Suspensi

Disusun oleh:

Indah PutriP17335114049IAKelompok 6

POLTEKKES KEMENKES BANDUNGJURUSAN FARMASI2015SEDIAAN SUSPENSI KLORAMFENIKOL PALMITAT 500mg/5ml

I. TUJUAN PERCOBAAN Menentukan formulasi yang tepat pada sediaan suspensi dengan bahan aktif Kloramfenikol palmitat Mampu membuat sediaan suspensi dengan bahan aktif Kloramfenikol palmitat Mampu mengevaluasi sediaan suspensi dengan bahan aktif Kloramfenikol palmitat

II. LATAR BELAKANGPada zaman sekarang ini perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi semakin berkembang dengan pesat, salah satunya di bidang Kefarmasian. Hal ini dapat dilihat dari sediaan obat yang bermacam-macam yang dibuat oleh tenaga farmasis, diantaranya yaitu ada sediaan padat (solid), setengah padat (semisolid), dan cair (liquid). Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair (Farmakope Indonesia edisi IV, 1995). Dibuat sediaan suspensi karena suspensi mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya baik digunakan untuk pasien yang sukar menerima tablet dan kapsul, terutama anak-anak, memiliki homogenitas tinggi, lebih mudah diabsorpsi daripada tablet dan kapsul karena luas permukaan kontak antara zat aktif dan saluran cerna meningkat, dapat menutupi rasa tidak enak dan pahit obat, dan mengurangi penguraian zat aktif yang tidak stabil dalam air (Remington's Pharmaceutical Sciences 15th edition, 1975). Sedangkan penggunaan sediaan yang dibuat yaitu untuk oral. Suspensi oral adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai, dan ditujukan untuk penggunaan oral (Farmakope Indonesia edisi IV, 1995).Sediaan yang akan dibuat berupa suspensi dengan bahan aktif Kloramfenikol palmitat dengan dosis untuk dewasa yaitu 4 x 1 sendok takar @5-7,5 ml. Sedangkan khasiat dari Kloramfenikol palmitat yaitu untuk mengobati demam tifoidoleh H. influenza. Kloramfenikol palmitat dikontraindikasikan kepada bayi, anak kecil di bawah 2 bulan, pasien dengan gangguan hati, gangguan darah dan pasien yang hipersensitif. Efek samping dari Kloramfenikol palmitat yaitu reaksi saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare, anemia aplastic. (Farmakologi dan Terapi edisi V, 2011). Bahan aktif tidak larut dalam air (Farmakope Indonesia edisi V, 2014), maka dibuat sediaan berupa suspensi. Kloramfenikol digunakan untuk pemakaian luar dan rasanya sangat pahit (Farmakope Indonesia edisi IV, 1995), maka dari itu bahan aktif Kloramfenikol diganti menjadi Kloramfenikol palmitat. Bahan aktif hampir tidak berasa (Farmakope Indonesia edisi V, 2014) sehingga akan menurukan akseptabilitas terhadap pasien, maka dari itu dalam sediaan ditambahkan pemanis (sweetening agent) yaitu sirupus simplex (HOPE 6th Edition, 2009) dan Na-sakarin (HOPE 6th Edition, 2009) untuk menambah rasa manis pada sediaan dan meningkatkan akseptabilitas terhadap pasien. Bahan aktif memiliki pH sediaan yaitu 6,7 (The Pharmaceutical Codex 12th Edition, 1994), maka pH sediaan yang akan dibuat yaitu 6,7.Bahan aktif harus terlindung dari cahaya (Martindale 36, 2009), maka digunakan botol kaca berwarna coklat saat penyimpanan.

III. TINJAUAN PUSTAKA1. Bahan aktif (Kloramfenikol palmitat)Zat AktifKloramfenikol palmitat(Farmakope Indonesia edisi V hlm 690)

Struktur kimia

(Japan Pharmacopoeia 15 hlm 488)

Rumus molekulC19H16ClNO4(Farmakope Indonesia edisi V hal 566)

Titik lebur 87 sampai 95.(Martindale 36 hlm239)

PemerianSerbuk hablur halus seperti lemak; putih; bau lemah; hamper tidak berasa(Farmakope Indonesia edisi V hlm 690)

KelarutanTidak larut dalam air; mudah larut dalam aseton dan dalam kloroform; larut dalam eter; agak sukar larut dalam etanol; sangat sukar larut dalam heksan.(Farmakope Indonesia edisi V hlm 690)

StabilitasCahaya:Kloramfenikol palmitat harus terlindung dari cahaya(Martindale 36 hlm 239)Air: Kloramfenikol palmitat tidak stabil atau tidak larut dalam air (Martindale 36 hlm 239)pH: Suspensi Kloramfenikol palmitat memiliki pH=6,7(TPC 1994 hlm 789)Panas: Tidak ditemukan di pustaka Journal Penelitian, Obat-Obat Penting, Materia Medika Indonesia edisi 1, Martindale 36, Farmakope Indonesia edisi IV, Farmakope Indonesia edisi V, British Pharmacopoeia 2009, Japanese Pharmacopoeia 15th Ed, USP NF 2009 (United States Pharmacopoeia 32 - National Formulary 27), dan European Pharmacopoeia 5th Ed.

Inkompatibilitas Inkompatibel dengan senyawa berikut: aminophylline, ampicillin, asam askorbat, kalsium klorida, sedium karbesilin, klorpromazin HCl, garam erythromycin, gentamicin sulfat, hydrocortisone, sodium sukinat, hydroxyzine HCl, methicillin sodium, oxytetraphate, garam prochlorperazin, promazine HCl, promethazine HCl, sulphafurazole diethanolamine, tetracycline HCl, tripelennamine HCl, vitamin B complex(TPC 1994 hlm 789)

Keterangan lainKloramfenikol palmitat mempunyai potensi setara dengan tidak kurang dari 555 g dan tidak lebih dari 595 g Kloramfenikol, C11H12Cl2N2O5 per mg.(Farmakope Indonesia edisi V hlm 690)

PenyimpananDalam wadah tidak tembus cahaya.(Farmakope Indonesia edisi V hal 567)

Kadar penggunaanTidak ditemukan di pustakaJournal Penelitian, Obat-Obat Penting, Materia Medika Indonesia edisi 1, Martindale 36, Farmakope Indonesia edisi IV, Farmakope Indonesia edisi V, British Pharmacopoeia 2009, Japanese Pharmacopoeia 15th Ed, USP NF 2009 (United States Pharmacopoeia 32 - National Formulary 27), dan European Pharmacopoeia 5th Ed.

2. SukrosaZat Sucrose (HOPE 6th Edition page 703)

SinonimBeet sugar; cane sugar; a-D-glucopyranosyl-b-D-fructofuranoside; refined sugar; saccharose; saccharum; sugar.(HOPE 6th Edition page 703)

Struktur

(HOPE 6th Edition page 703)

Rumus molekulC12H22O11 (BM = 342,30)(HOPE 6th Edition page 703)

Titik lebur 160186oC (with decomposition)(HOPE 6th Edition page 704)

PemerianHablur putih atau tidak berwarna ; massa hablur atau berbentuk kubus atau serbuk hablur putih ; tidak berbau ; rasa manis, stabil di udara. Larutannya netral terhadap lakmus( FI. IV halaman 762)

KelarutanSangat mudah larut dalam air ; lebih mudah larut dalam air mendidih, sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform dam dalam eter.(FI. IV halaman 762)

StabilitasSukrosa memiliki stabilitas yang baik pada suhu ruangan dan pada kelembaban yang relatif kecil. Menyerap 1% uap air yang mana dilepaskan pada pemanasan 90oC . Sukrosa mengkaramel pada suhu 160oC. Larutan sukrosa dapat berfermentasi oleh mikroorganisme tapi dapat resisten pada konsentrasi yang tinggi. Konsentrasi 50-67% (HOPE 6th halaman 704)

Inkompabilitas Sukrosa bisa mengandung logam ringan, yang mana dapat menjadi inkompatibilitas dengan bahan lain. Sukrosa juga dapat mengandung sulfit dari proses penyulingan. Dengan kadar sulfit yang tinggi akan mengakibatkan perubahan warna pada larutan.(HOPE 6th, 2009. Halaman 706)

Keterangan lainSebagai bahan dasar gula, coating agent (penyalut), membantu proses granulasi, suspending agent, pemanis, pengikat, tablet, pengencer, tablet dan kapsul, tablet filler, pengental, theurapeutic agent. Sebagai sweetening agent = 67 %(HOPE 6th Edition page 703)

PenyimpananDalam wadah yang tertutup, sejuk dan kering(HOPE 6th Edition page 706)

Kadar penggunaanFormulasi sirup oral : 67 %Sweetening agent : 67 %Tablet binder (dry granulation) : 220 %Tablet binder (wet granulation) : 5067 %Tablet coating (syrup) : 5067 %(HOPE 6th halaman 704)

3. Methyl ParabenZat Methyl Paraben(HOPE 6th Edition page 441)

SinonimAseptoform M; CoSept M; E218; Metil asam 4-hidroksibenzoatester; metagin; Methyl Chemosept; parahydroxybenzoas methylis;methyl p-hydroxybenzoate; Methyl Parasept; Nipagin M; SolbrolM; Tegosept M; Uniphen P-23. (HOPE 6th Edition page 441)

Struktur

(HOPE 6th Edition page 441)

Rumus molekulC8H8O3 (BM = 152,15)( HOPE 6th Edition page 441 )

Titik lebur 125-1280C(HOPE 6th Edition page 442)

PemerianKristal berwarna atau kristal putih. Tidak berbau atau hampir tidak berbau dan memiliki sedikit rasa(HOPE 6th Edition page 442)

KelarutanEtanol 1 di 2, Etanol (95%) 1 dari 3, Etanol (50%) 1 dari 6, Eter 1 dari 10, Gliserin 1 di 60, Minyak mineral praktis tidak larut, Minyak kacang tanah 1 dari 200, Propilen glikol 1 dari 5, Air 1 di 400, 1 dari 50 di 500C, 1 di 30 di 800C.(HOPE 6th Edition page 443)

StabilitasLarutan Methylparaben pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan autoklaf pada suhu 1200C selama 20 menit, tanpa dekomposisi. Larutan pada pH 3-6 stabil (kurang dari 10% dekomposisi) sampai sekitar 4 tahun pada suhu kamar, sedangkan larutan pada pH 8 atau di atas 8 terjadi hidrolisis cepat. pH aktivitas antimikroba: 4-8 (HOPE 6thEdition page 443)

Inkompabilitas Aktivitas antimikroba Methyl paraben dan paraben lain sangat kurang dengan adanya surfaktan nonionic. Namun propilenglikol (10%) telah terbukti mempotensiasi aktivitas antimikroba dari paraben dan mencegah interaksi pada Methyl paraben dan polisorbat. Inkompatibel dengan magnesium trisilikat, tragakan, natrium alginate, sorbitol, minyak esensial, dan atropine.(HOPE 6thEdition page 443)

Keterangan lainDigunakan sebagai pengawet antimikroba dalam kosmetik, produk makanan, dan formulasi farmasi.(HOPE 6thedition page 441)

PenyimpananMethyl paraben harus disimpan dalam wadah yang tertutup dalamsejuk dan kering.(HOPE 6th edition page 443)

Kadar penggunaanIM, IV, SC injeksi= 0.065%0.25%Larutan inhalasi = 0.025%0.07%Intradermal injections= 0.10%Formulasi cair untuk hidung = 0.033%Ophthalmic preparasi= 0.015%0.2%Larutan oral dan suspensi= 0.015%0.2%Rektal preparasi= 0.1%0.18%Topikal preparasi= 0.02%0.3%Vaginal preparasi= 0.1%0.18%(HOPE 6th Edition page 442)

4. Propyl ParabenZat Propyl Paraben(HOPE 6th Edition page 596)

SinonimAseptoform P; CoSept P; E216; Propil asam 4-hidroksibenzoatester; Nipagin P; Nipasol M; propagin; Propyl Aseptoform; propilbutex; Propyl Chemosept; propylis parahydroxybenzoas; propil phydroxybenzoate;Propyl Parasept; Solbrol P; Tegosept P; UniphenP-23.(HOPE 6th Edition page 596)

Struktur

(HOPE 6th Edition page 596)

Rumus molekulC10H12O3 (BM= 180,20)(HOPE 6th Edition page 596)

Titik lebur 96.0099.080C(HOPE 6th Edition page 596)

PemerianKristal putih, tidak berbau, tidak berasa(HOPE 6th Edition page 596)

KelarutanMudah larut di aseton dan eter, larut di Ethanol (95%) 1:1,1, Ethanol (50%) 1:5,6, Glycerin 1:250, minyak air 1:3330, minyak kacang 1:70, Propylene glycol 1:3,9, Propylene glycol (50%) 1:110, Air 1:4350, pada suhu 1580C 1:2500 dan 1:225 pada suhu 800C (HOPE 6th Edition page 597)

StabilitasLarutan Propyl paraben pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan autoklaf pada suhu 1200C selama 20 menit, tanpa dekomposisi. pH aktivitas antimikroba= 4-8(HOPE 6thEdition page 597)

Inkompabilitas Tidak kompatibel dengan alumunium silikat, magnesium trisilikat, oksida besi kuning dan biru akan mengurangi pengawet. Propyl paraben dapat berubah warna dengan adanya besi dan terjadi hidrolisis oleh alkali lemah dan asam kuat.(HOPE 6thEdition page 597)

Keterangan lainDigunakan sebagai pengawet antimikroba dalam kosmetik, produk makanan, dan formulasi farmasi.(HOPE 6thedition page 596)

PenyimpananPropyl paraben harus disimpan dalam wadah yang tertutup dalamsejuk dan kering.(HOPE 6th edition page 597)

Kadar penggunaanIM, IV, SC injeksi= 0.005%0.2%Larutan inhalasi= 0.015%Intradermal injeksi= 0.02%0.26%Formulasi cair untuk hidung = 0.017%Ophthalmic preparasi= 0.005%0.01%Larutan oral dan suspensi= 0.01%0.02%Rektal preparasi= 0.02%0.01%Topikal preparasi= 0.01%0.6%Vaginal preparasi= 0.0%20.1%(HOPE 6th Edition page 596)

5. Propilen GlikolZat Propylene Glycol ( HOPE 6th Edition Page 592 )

Sinonim1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2-hydroxypropanol; methyl ethyleneglycol; methyl glycol; propane-1,2-diol;propylenglycolum.(HOPE 6th Edition page 592)

Struktur

( HOPE 6th Edition Page 592 )

Rumus molekulC3H8O2 (BM= 76.09)(HOPE 6th Edition page 592)

Titik lebur -590C( HOPE 6th Edition Page 592 )

PemerianCairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas, praktis tidak berbau, rasa sedikit pedas menyerupai glycerin.( HOPE 6th Edition Page 592 )

KelarutanDapat bercampur dengan aseton, kloroform, etanol (95%), gliserin, dan air; larut pada 1 pada 6 bagian eter; tidak larutdengan minyak minyak atau mineral tetap ringan, tetapi akan larut beberapaminyak esensial.( HOPE 6th Edition Page 592 )

StabilitasPada suhu dingin, propilen glikol stabil dalam tertutup kontainer, tetapi pada suhu tinggi, di tempat terbuka, ia cenderung untuk mengoksidasi,sehingga menimbulkan produk seperti propionaldehida, asam laktat, piruvatasam, dan asam asetat. Propylene glycol stabil secara kimiawi saatdicampur dengan etanol (95%), gliserin, atau air; larutan airdapat disterilkan dengan autoklaf.(HOPE 6thed halaman 593)

Inkompabilitas Propylene glycol tidak kompatibel dengan reagen pengoksidasi sepertikalium permanganat.(HOPE 6thed halaman 593)

Keterangan lainPropylene glycol telah banyak digunakan sebagai pelarut, ekstraktan,dan pengawet. Propylene glycol umumnya digunakan sebagai plasticizer dalam air. Propylene glycol juga digunakan dalam kosmetik dan makananindustri sebagai pembawa untuk emulsifier, sebagai kendaraan untuk rasa dipreferensi untuk etanol, pengawet antimikroba; desinfektan; humektan; plasticizer;pelarut; penstabil agen; air-larut cosolvent.(HOPE 6thed halaman 592)

PenyimpananPropylene glycol bersifat higroskopis dan harus disimpan di wadah tertutup baik, lindungi dari cahaya, dalam keadaan dingin, dan tempat kering. (HOPE 6thed halaman 593)

Kadar penggunaanHumektan topika= l15%Solusi pengawet, semisolids= 15-30%Solvent atau cosolvent solusi Aerosol= 10-30%Larutan oral= 10-25%Parenteral= 10-60%Topikal= 5-80%(HOPE 6thed halaman 592)

6. HPMCZat Hypromellose(HOPE 6th Edition page 326)

SinonimBenecel MHPC; E464; hydroxypropyl methylcellulose; HPMC;hypromellosum; Methocel; methylcellulose propylene glycol ether; methyl hydroxypropylcellulose; Metolose; MHPC; Pharmacoat; Tylopur; Tylose MO.(HOPE 6th Edition page 326)

Struktur

(HOPE 6th Edition page 326)

Rumus molekulCH3CH(OH)CH2(HOPE 6th Edition page 326)

Titik lebur Mengcoklat pada suhu 190-2000C(HOPE 6th Edition page 327)

PemerianHypromellose adalah tidak berbau dan berasa, putih atau krem-putihberserat atau butiran bubuk.(HOPE 6th Edition page 327)

KelarutanMudah terdispersi dalam air dan membentuk larutan koloidal; Larut dalam air dingin, praktis tidak larut dalam air panas, di alkohol, dalam aseton, dan toluena. (Martindale 36 hlm 2144)

StabilitasHypromellose adalah bahan yang stabil, meskipun bersifat higroskopissetelah pengeringan.Solusi stabil pada pH 3-11. Hypromellose mengalamitransformasi sol-gel reversibel pada pemanasan dan pendinginan masing-masing. Suhu gelasi adalah 50-900C, tergantungpada konsentrasi bahan. Untuk suhudi bawah suhu gelasi, viskositas larutan menurunkarena suhu meningkat. Di luar suhu gelasi,viskositas meningkat karena suhu meningkat.Larutan air relatif tahan-enzim, menyediakanstabilitas yang baik viskositas selama penyimpanan jangka panjang.(HOPE 6th Edition page 328)

Inkompabilitas Hypromellose tidak kompatibel dengan beberapa agenpengoksidasi. Karenanonionik, hypromellose tidak akan kompleks dengan garam logam atau ionorganik untuk membentuk endapan tidak larut.(HOPE 6th Edition page 328)

Keterangan lainHypromellose banyak digunakan untuk penggunaan oral, mata, hidung, topikal, dan dalam formulasi farmasi.(HOPE 6th Edition page 326)

PenyimpananDalam wadah yang tertutup, sejuk dan kering(HOPE 6th Edition page 328)

Kadar penggunaanFormulasi cair untuk hidung= 0.1%Thickening agent= 0.45%1.0%Larutan oral= 0.25%5.0%Pengikat tablet= 2.0%5.0%(HOPE 6th Edition page 326)

7. Na-sakarinZat Saccharin Sodium(HOPE 6th Edition Page 608)

Sinonim1,2-Benzisothiazolin-3-one 1,1-dioxide, sodium salt; Crystallose;E954; gendorf 450; saccharinum natricum; sodium o-benzosulfimide; soluble gluside; soluble saccharin; sucaryl sodium.(HOPE 6th Edition page 608)

Struktur

(HOPE 6th Edition Page 608)

Rumus molekulC7H4NNaO3S (BM=205.16)(HOPE 6th Edition page 608)

Titik lebur Terurai pada pemanasan(HOPE 6th Edition Page 608)

PemerianSerbuk putih, tidak berbau atau sedikit aromatic, efflorescent, bubuk Kristal. Memiliki rasa yang cukup manis dengna logam atau rasa pahit bahwa pada tingkat normal penggunaan dapat terdeteksi sekitar 25% dari populasi.(HOPE 6th Edition Page 608)

Kelarutan1:1,2 dalam air1:102 dalam etanol1:50 dalam etanol (95%)1:3,5 dalam propilen glikolPraktis tidak larut dalam Propan-2-ol( HOPE 6th Edition Page 609 )

StabilitasSakarin natrium stabil di bawah kisaran normal untuk digunakan dalam formulasi. Hanya bila terkena tinggi suhu (1250C) pada pH rendah (pH 2) selama lebih dari 1 jam tidak mengalami dekomposisi yang signifikan. Konsentrasi 84%adalah yang paling stabil sedangkan bentuk sakarin natrium76% akan kering di bawahkondisi kamar. (HOPE 6th halaman 609)

Inkompabilitas Sakarin natrium tidak mengalamiMaillard browning.(HOPE 6th halaman 609)

Keterangan lainSakarin natrium merupakan bahan pemanis intens yang digunakan pada minuman,produk makanan, dan formulasi farmasiseperti tablet, serbuk, obat gula, gel,suspensi, cairan, dan obat kumur, juga digunakan untuk vitamin.Sakarin natrium jauh lebih larut dalam air dibandingkansakarin, dan lebih sering digunakan dalam formulasi farmasi.Daya pemanis adalah sekitar 300-600 kali darisukrosa. Natrium sakarin dapat meningkatkan rasa dan dapat digunakanuntuk menutupi beberapa karakteristik rasa menyenangkan.(HOPE 6th halaman 608)

PenyimpananSimpan dalam wadah kedap udara (Martindale 36 hlm 1960)

Kadar penggunaanDental paste/gel= 0.120.3IM/IV injections= 0.9Larutan oral= 0.0750.6Sirup oral= 0.040.25(HOPE 6th halaman 608)

8. AquadestZat Water (HOPE 6th Edition page 766 )

SinonimAqua; aqua purificata; hydrogen oxide.(HOPE 6th Edition page 766 )

Struktur(HOPE 6th Edition page 766 )

Rumus molekulH2O(HOPE 6th Edition page 766 )

Titik lebur 0oC(HOPE 6th Edition page 766 )

PemerianAir adalah cairan bening, berwarna tidak berbau, tidak berasa.(HOPE 6th Edition page 766 )

KelarutanLarut dengan sebagian besar pelarut polar(HOPE 6th Edition page 766 )

StabilitasSecara kimia air stabil di semua bentuk fisikanya yaitu (uap, air, cairan)(HOPE 6th Edition page 766 )

Inkompabilitas Dalam formula farmasi, air dapat bereaksi dengan obat obatan dan eksipien lain yang rentan terhadap hidrolisis pada saat suhu ditinggikan. Air bereaksi secara kuat dengan logam alkali dan bereaksi cepat dengan alkali tanah dengan oksidasinya seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. Air juga bereaksi dengan garam tidak hidrat menjadi garam hidrat dengan berbagai komposisi dan bahan organic dan kalsium karbida.(HOPE 6th halaman 768)

Keterangan lainAir sebagai bahan mentah, bahan dan pelarut pada suatu proses, formula dan pembuatan dari produk kefarmasian, bahan aktif farmasi, perantara analisis bahan reaksi.(HOPE 6th Edition page 766 )

PenyimpananDalam wadah tertutup rapat.(HOPE 6th Edition page 768 )

Kadar penggunaanNilai khusus air yang digunakan untuk aplikasi tertentu dalam konsentrasi hingga 100%(HOPE 6th Edition page 766 )

IV. TINJAUAN PUSTAKA SUSPENSISuspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. Suspensi dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu suspensi yang siap digunakan atau yang dikonstitusikan dengan sejumlah air untuk injeksi atau pelarut lain yang sesuai sebelum digunakan (Farmakope Indonesia edisi IV, 1995).Suspensi oral adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai, dan ditujukan untuk penggunaan oral (Farmakope Indonesia edisi IV, 1995).Syarat suspensi: (Farmakope Indonesia edisi V, 2014)1. Suspense tidak boleh diinjeksikan secara intravena dan intratekal2. Suspense yang dinyatakan untuk digunakan dengan cara tertentu harus mengandung zat antimikroba3. Dapat ditambahkan zat yang sesuai untuk meningkatkan kekentalan sehingga pengendapan partikel tidak membentuk pengerasan dan pemadatan sehingga sulit terdispersi kembali4. Suspense harus dikocok sebelum digunakan untuk menjamin distribusi bahan padat yang merata dalam pembawa sehingga menjamin keseragaman dan dosis yang tepat5. Suspense harus disimpan dalam wadah tertutup rapatKeuntungan dan kekurangan sediaan: (Remington's Pharmaceutical Sciences 15th edition, 1975).Keuntungan:1. Baik digunakan untuk pasien yang sukar menerima tablet kapsul, terutama anak-anak2. Homogenitas tinggi3. Lebih mudah diabsorpsi daripada tablet kapsul karena luas permukaan kontak antara zat aktif dan saluran cerna meningkat4. Dapat menutupi rasa tidak enak pahit obat (dari larut tidaknya)5. Mengurangi penguraian zat aktif yang tidak stabil dalam airKekurangan:1. Kestabilan rendah (pertumbuhan Kristal jika jenuh, degradasi, dan lain-lain2. Jika membentuk caking akan sulit terdispersi kembali sehingga homogenitasnya turun.3. Alirannya menyebabkan sukar dituang4. Ketepatan dosis lebih rendah daripada bentuk sediaan larutan5. Pada saat penyimpanan, kemungkinan terjadi perubahan system disperse (caking, flokulasi, deflokulasi) terutama jika terjadi fluktuasi perubahan temperature6. Sediaan suspense harus dikocok terlebih dahulu untuk memperoleh dosis yang diinginkan

V. PENDEKATAN FORMULANo.Nama BahanJumlahKegunaan

1Kloramfenikol palmitat10% b/vZat aktif

2Sirupus simplex25% b/vPemanis dan pengental(HOPE 6th Edition page 703)

3Methyl paraben0,015%b/vPengawet(HOPE 6thedition page 441)

4Propyl paraben0,01%b/vPengawet(HOPE 6thedition page 596)

5Propilen Glikol10% b/vWetting agent dan pelarut pengawet(HOPE 6th halaman 592)

6HPMC2,5% b/vSuspending agent(HOPE 6th Edition page 326)

7Na-sakarin0,2% b/vPemanis(HOPE 6th Edition page 608)

80,2408%b/vDapar(Farmakope Indonesia edisi V hal 1727)

90,75%b/vDapar(Farmakope Indonesia edisi V hal 1727)

10HCl 0,4 N2 tetesAdjust pH

11Pasta Jeruk10 tetesPewarna

12Oleum aurantii2 tetesOdoris/pewangi(Martindale 36 hal 2357)

13AquadestAd 100% v/vPelarut(HOPE 6th Edition page 766 )

Spesifikasi 1. Bentuk sediaan: Suspensi dengan bahan aktif Kloramfenikol palmitat2. Warna: Orange3. Rasa: Manis dengan bau jeruk4. pH: 6,75. Kadar: 10 %6. Volume: 60 ml/ botol7. Viskositas: 80 mPa s (80 cP) pada suhu 25oC

Perhitungan dosisDosis= 4dd 500-750 mg p.c (Obat-Obat Penting edisi 6 hlm 86)Dosis yang digunakan= 500mg/5ml- Dosis dewasa- Dosis dewasa500mg/1x 750mg/1x = = x= x= x= 5mlx= 7,5ml1x= 5ml1x= 7,5mlJadi, dosis untuk dewasa= 4 x 5-7,5ml

Perhitungan Kadar500mg/5ml = x= x= 6000mg=6gKadar x 100%= 10%Jadi, kadar Kloramfenikol palmitat yang digunakan adalah 10%

VI. PENIMBANGANDibuat sediaan 4 botol (@60 ml)= 240 mlTiap botol dilebihkan 2%= 60 ml + (2% x 60 ml)= 61,2 mlTotal 4 botol= 4 x 61,2 ml = 244,8mlTotal 4 botol dilebihkan 10%= 244,8 ml + ( 10% x 244,8 ml )= 269,28ml 280 ml

No.Nama BahanJumlah yang Ditimbang

1Kloramfenikol palmitat x 280 ml= 28 g

2Sirupus simplexx 280 ml= 70 g

3Methyl parabenx 280 ml= 0,042 g

4Propyl parabenx 280 ml= 0,028 g

5Propilen Glikolx 280 ml= 28 g

6HPMCx 280 ml= 7 g

7Na-sakarinx 280 ml= 0,56 g

8x 280 ml= 0,67 g

9 x 280ml= 2,1 g

10HCl 0,4 N2 tetes

11Pasta Jeruk10 tetes

12Oleum aurantii2 tetes

13AquadestAd 280ml

Perhitungan ADI Propilen Glikol ADI= 25 mg/kgBB (HOPE 6th Edition page 592)Rata-rata BB dewasa= 70 kg25 mg/kgBB x 70 kg= 1750 mg= 1,75 gPropilen glikol yang digunakan untuk sediaan 280ml= 10%Propilen glikol untuk 60ml (per botol) = x= x= 6 g Propilen glikol yang digunakan per botol (60ml)Dosis sehari= 20 mlPropilen glikol yang digunakan tiap 20 ml = x= x= 2 gdalam 20ml mengandung 2 g propilen glikolADI= = x= x= 0,02g= 20mgJadi, penggunaan propilen glikol melampaui kadar ADI

Perhitungan ADI Methyl parabenADI= 10 mg/kgBB (HOPE 6th Edition page 444)Rata-rata BB dewasa= 70 kg10 g/kgBB x 70 kg= 700 mg= 0,7 gMethyl paraben yang digunakan untuk sediaan 280ml= 0,015%Methyl paraben untuk 60ml (per botol) = x= x= 0,009 g Methyl paraben yang digunakan per botol (60ml)Dosis sehari= 20 mlMethyl paraben yang digunakan tiap 20 ml = x= x= 0,003 g dalam 20ml mengandung 0,003 g Methyl parabenADI= = x= x= 0,00004g= 0,04mgJadi, penggunaan Methyl paraben melampaui kadar ADI

Perhitungan ADI Propyl parabenADI= 10 mg/kgBB (HOPE 6th Edition page 598)Rata-rata BB dewasa= 70 kg10 mg/kgBB x 70 kg= 700 mg= 0,7 gPropyl paraben yang digunakan untuk sediaan 280ml= 0,01%Propyl paraben untuk 60ml (per botol) = x= x= 0,006 g Propyl paraben yang digunakan per botol (60ml)Dosis sehari= 20 mlPropyl paraben yang digunakan tiap 20 ml = x= x= 0,002 g dalam 20ml mengandung 0,002 g Propyl parabenADI= = x= x= 0,00002 g= 0,02 mgJadi, penggunaan Propyl paraben melampaui kadar ADI

Perhitungan ADI Na-sakarinADI= 5 mg/kgBB (HOPE 6th Edition page 609)Rata-rata BB dewasa= 70 kg5mg/kgBB x 70 kg= 350 mg= 0,35gNa-sakarin yang digunakan untuk sediaan 280ml= 0,2%Na-sakarin untuk 60ml (per botol) = x= x= 0,12 g Na-sakarin yang digunakan per botol (60ml)Dosis sehari= 20 mlNa-sakarin yang digunakan tiap 20 ml = x= x= 0,04 gdalam 20ml mengandung 0,04 g Na-sakarinADI= = x= x= 0,0005g= 0,5mgJadi, penggunaan Na-sakarin melampaui kadar ADI

Perhitungan DaparpH sediaan= 6,7- Massa garam= M x BMpKa phospat= 7,21 (= 0,053 M x 142pH= pKa + log = 7,52 g6,7 = 7,21 + log - Konversi untuk optimasi 60 mllog = -0,51Massa asam= x 24,086 g= 1,445g = 0,3Kadar= x 100% = 2,408%[garam]= 0,3 [asam]Massa garam= x 7,52 g= 0,45 g- = 2,3C x Kadar= x 100% = 0,75 %Ka= antilog (-pKa)= antilog (-7,21) = - Sediaan 4 botol[H+] = antilog (-pH) - Massa asam= antilog (-6,7) = x 2,408 g= 0,674 g0,1 = 2,3C x [] - Kadar0,1 = 2,3C x [] x 100% = 0,2408%0,1 = 2,3C x [0,187]- Massa garam0,1 = 0,43 C x 7,52 g= 2,1 gC = - KadarC= 0,23 M x 100% = 0,75%

- C= [garam] + [asam]0,23 M= 1,3 [asam] + [asam]0,23= 1,3 [asam]Asam= Asam= 0,177 M

- C= [garam] + [asam] 0,23= x + 0,177x= 0,053 M- Massa asam= M x BM= 0,177 M x 136,08 g = 24,086 g

Perhitungan HPMCUntuk produk oral= 2-5% (HOPE 6th Edition page 326)HPMC yang digunakan= 2,5%HPMC yang ditimbang= x 280ml= 7 gDilarutkan dalam air panas 20-30%Air panas yang digunakan= 20%Air panas yang diukur= x 280ml= 56ml

VII. PROSEDUR PEMBUATANA. Pembuatan aqua bebas CO2(FI IV hlm 1124)1.Ambil 1 L air ke dalam beaker glass 1 L2.Masukkan ke dalam Erlenmeyer 1 L, lalu panaskan di atas hot plate3.Setelah air mendidih, kemudian tunggu sampai 5 menit atau lebih4.Setelah mencapai waktu yang ditentukan, erlemeyer 1 L ditutup menggunakan gumpalan kapas5.Jika sudah tertutup rapat, matikan api, dinginkan

B. Kalibrasi Kalibrasi botol coklat 60 ml1. Masukkan air keran sebanyak 61 ml ke dalam gelas ukur 250 ml2. Tuangkan air dalam gelas ukur ke dalam botol coklat 60 ml3. Tandai batas kalibrasi dan buang air, keringkan, botol siap dipakai

Kalibrasi beaker glass utama1. Masukkan air keran sebanyak 280 ml ke dalam gelas ukur 500 ml2. Tuangkan air dalam gelas ukur ke dalam beaker glass 500 ml3. Tandai batas kalibrasi dan buang air, keringkan, beaker glass siap dipakai

Kalibrasi beaker glass untuk sirupus simplex1. Masukkan air keran sebanyak 100 ml ke dalam gelas ukur 100 ml2. Tuangkan air dalam gelas ukur ke dalam beaker glass 250 ml3. Tandai batas kalibrasi dan buang air, keringkan, beaker glass siap dipakai

C. Penimbangan bahan1. Timbang Kloramfenikol palmitat sebanyak 28 g dengan menggunakan kertas perkamen besar di atas timbangan analitik.2. Timbang Sukrosa sebanyak 65 g dengan menggunakan kertas perkamen besar di atas timbangan analitik.3. Timbang Methyl paraben sebanyak 0,042 g dengan menggunakan kertas perkamen di atas timbangan analitik.4. Timbang Propyl paraben sebanyak 0,028 g dengan menggunakan kertas perkamen di atas timbangan analitik.5. Timbang Propilen glikol sebanyak 28g dengan menggunakan beaker glass 100 ml dengan menggunakan timbangan analitik6. Timbang HPMC sebanyak 7 g dengan menggunakan kertas perkamen di atas timbangan analitik.7. Timbang Na-sakarin sebanyak 0,56 g dengan menggunakan kertas perkamen di atas timbangan analitik.8. Timbang sebanyak0,67 g dengan menggunakan kertas perkamen di atas timbangan analitik.9. Timbang sebanyak2,1 g dengan menggunakan kertas perkamen di atas timbangan analitik.

D. Pembuatan sirupus simplex1. Masukkan sukrosa yang telah ditimbang (65 g) ke dalam beaker glass yang telah dikalibrasi (250 ml).2. Tambahkan aquadest hingga batas kalibrasi.3. Panaskan dalam hot plate hingga sukrosa melarut dengan sempurna sambil sesekali diaduk dengan menggunakan batang pengaduk.4. Serkai larutan selagi panas dengan kain batis, sisihkan hingga dingin.5. Timbang larutan sirupus simplex sebanyak 70 g dengan beaker glass 100 ml di atas timbangan analitik.

E. Pembuatan Dapar phospat1. Masukkan yang telah ditimbang sebanyak 0,67 g ke dalam beaker glass 50 ml.2. Tambahkan aquadest sebanyak 2 ml, aduk dengan menggunakan batang pengaduk hingga larut.3. Masukkan yang telah ditimbang sebanyak 2,1 g ke dalam beaker glass 50 ml.4. Tambahkan aquadest sebanyak 2 ml, aduk dengan menggunakan batang pengaduk hingga larut.5. Masukkan garam phospat () yang telah dilarutkan tadi ke dalam beaker glass berisi yang telah dilarutkan. Aduk ad homogen.

F. Pembuatan HPMC1. Siapkan mortir. Isi dengan air panassebanyak 56ml.2. Taburkan HPMC yang telah ditimbang sebanyak 7 g secara perlahan-lahan sedikit demi sedikit ke dalam mortir.3. Biarkan hingga HPMC terbasahi air. Jika ada yang belum terbasahi, teteskan dengan air panas menggunakan pipet tetes sampai seluruhHPMC terbasahi4. Aduk dengan menggunakan stamper, tambahkan air panas sedikit demi sedikit menggunakan pipet tetes sambil diaduk hingga homogen dan terbentuk massa gel HPMC.

G. Pembuatan suspensi Kloramfenikol palmitat 10%1. Siapkan mortir.2. Masukkan kloramfenikol palmitat yang telah ditimbang sebanyak 28g ke dalam mortir, gerus dengan menggunakan stamper ad halus.3. Teteskan propilen glikol dengan pipet tetes sampai zat aktif terbasahi seluruhnya. Gerus dengan menggunakan stamper ad homogen.4. Masukkan gel HPMC yang telah dibuat tadi sedikit demi sedikit ke dalam mortir. Gerus perlahan dengan menggunakan stamper ad homogen.5. Masukkan sisa propilen glikol ke dalam mortir. Gerus dengan menggunakan stamper ad homogen.6. Larutkan Methyl parabenyang telah ditimbang sebanyak 0,042 g dengan sebagian propilen glikol yang telah ditimbang sebelumnya di dalam beaker glass 50 ml, aduk dengan menggunakan batang pengaduk hingga larut. Masukkan ke dalam mortir, Gerus dengan menggunakan stamper ad homogen.7. Larutkan Propyl parabenyang telah ditimbang sebanyak 0,042 g dengan sebagian propilen glikol yang telah ditimbang sebelumnya di dalam beaker glass 50 ml, aduk dengan menggunakan batang pengaduk hingga larut. Masukkan ke dalam mortir, Gerus dengan menggunakan stamper ad homogen.8. Encerkan Sirupus simplex yang telah ditimbang sebanyak 70 g dengan 5 ml aquadest, aduk dengan menggunakan batang pengaduk hingga homogen.Masukkan ke dalam mortir, Gerus dengan menggunakan stamper ad homogen.9. Larutkan Na-sakarinyang telah ditimbang sebanyak 0,56 g dengan sebagian aquadest di dalam beaker glass 50 ml, aduk dengan menggunakan batang pengaduk hingga larut. Masukkan ke dalam mortir, Gerus dengan menggunakan stamper ad homogen.10. Masukkan dapar phospat yang telah dibuat ke dalam mortir, Gerus dengan menggunakan stamper ad homogen. Masukkan ke dalam beaker glass utama yang telah dikalibrasi. Bilas mortir dengan aquadest sebanyak 2 ml, hasil bilasan masukkan ke dalam beaker glass utama.11. Tambahkan aquadest ke dalam beaker glass utama hingga 80% batas kalibrasi, aduk dengan menggunakan batang pengaduk hingga homogen.12. Lakukan pengujian pH larutan, apakah sudah sesuai dengan pH sediaan yang diinginkan, jika belum tambahkan adjust pH (NaOH 0,1 N atau HCl 0,1 N) secukupnya hingga mencapai pH sediaanyang diinginkan.13. Tambahkan pewarna Pasta jeruksebanyak10 tetes ke dalam beaker glass utama sambil diaduk dengan menggunakan batang pengadukhingga warna larutan menjadi orange.14. Tambahkan Oleum aurantii sebanyak 2 tetes ke dalam beaker glass utama sambil diaduk dengan menggunakan batang pengaduk hingga bau khas zat aktif hilang.15. Tambahkan aquadest ke dalam beaker glass utama hingga batas kalibrasi, aduk dengan menggunakan batang pengaduk hingga homogen16. Masukkan ke dalam botol-botol yang telah dikalibrasi hingga batas kalibrasi (61ml), tutup botol, beri etiket lalu masukkan ke dalam kemasan sekunder beserta brosur dan sendok takar.

VIII. DATA PENGAMATAN EVALUASI SEDIAANNoJenis evaluasiPrinsip evaluasiJumlah sampelHasil pengamatanSyarat

1.

FISIKA

1.1 OrganoleptikEvaluasi meliputi uji bau,rasa dan warna3 botolSediaan memiliki bau jeruk, rasa manis, dan warna orangeBau= jerukRasa= manisWarna= orange

1.2Pengukuran pH

Pengukuran pH dilakukan menggunakan indikator.3 botol7pH= 6,7

1.3Volume terpindahkanTuang isi perlahan-lahan dari dalam wadah ke dalam gelas ukur kering dan telah dikalibrasi secara hati-hati(FI V halaman 1614)1 botol60mlTidak ada satu wadah pun volumenya kurang dari 95% dari volume yang tertera pada etiket ( FI V halaman 1615)

1.4Bobot jenis(FI V hal 1553)Gunakan piknometer yang bersih dan kering, timbang piknometer kosong (W1) lalu isi dengan air suling dan timbang (W2). Buang air suling tersebut, keringkan piknometer lalu isi dengan cairan yang akan diukur BJ nya dan timbang (W3). Hitung dengan rumus :dt = 3 botol1,02 g/mlBobot jenis suatu zat adalah hasil yang diperoleh dengan membagi bobot zat dengan bobot air dalam piknometer.(FI V hal 1553)

1.5Viskositas

Pengujian dilakukan menggunakan viscometer Brookfield(Modul Praktikum Farmasi Fisika, 2002 hlm 17-18)1 botol0,8 P= 80 cP

1.6Homogenitas(Goeswin Agus, teknologi farmasi dan liquida hlm 127)Mengamati keseragaman distribusi dan ukuran partikel di kaca arloji.1 botolHomogenPartikel berukuran seragam dan terdistribusi secara merata dinyatakan sebagai homogen.

1.7Volume sedimentasi(Teori dan Praktek Farmasi Industri Lachman, 3 ed hlm 492-493)Tuangkan sediaan 1 botol ke dalam gelas ukur, tutup dengan kertas perkamen, amati pengendapan yang terjadi tiap 0, 1 hari, 2 hari, dan 6 hari. Setiap selang waktu sesuai dengan yang telah ditentukan, lakukan pengamatan, Ukur volume sediaan (Ho) dan volume sediaan yang jernih (Hv), hitung dengan rumus:= 1 botol0= = 11 hari= = 0,802 hari= = 0,836 hari= = 0,86Nilai tidak lebih dari 1

1.8Kemampuan redispersi(Teori dan Praktek Farmasi Industri Lachman, 3 ed hlm 492-493)Sediaan disimpan dalam botol bening, diamkan selama 0, 1 hari, 2 hari, dan 6 hari. Setiap selang waktu sesuai dengan yang telah ditentukan, amati dan kocok botol dengan kemiringan 900 sampai sediaan teredispersi kembali. Hitung berapa kali tiap mengkocok botol.1 botol0= 0 kali1 hari= 10 kali2 hari= 13 kali6 hari= 40 kaliTeredispersi kembali

1.9Distribusi ukuran partikel(Martin, Physical Pharmacy, hlm 430-431)Suspensi diencerkan dan dibuat sediaan yang cukup di atas objek glass. Diamati menggunakan mikroskop cahaya1 botolPartikel berukuran seragam dan terdistribusi secara merata.

2.KIMIA

2.1Keseragaman sediaan(FI IV hlm 999)Tetapkan kadar 10 satuan satu per satu seperti tertera pada Penetapan kadar dalam monografi3 botol

2.2Identifikasi sediaanDengan cara kromatografi(FI V hlm691)3 botol

2.3Penetapan kadar zat aktif sediaanDengan cara kromatografi cair kinerja tinggi(FI V hlm 691)3 botol

3.BIOLOGI

3.1Uji potensi untuk antibiotik(FI V hlm 891-899)Penetapan dengan lempeng-silinder atau"lempeng" dan penetapan dengan cara "tabung" atauturbidimetri.3 botol

3.2Uji efektivitas pengawet(FI IV hlm 854)Menggunakan mikroba uji dalam agar3 botola. Jumlah bakteri viabel pada hari ke 14 berkuranghingga tidak lcbih dari 0,1% dari jumlah awal.b. jumlah kapang dan -khamir viable selama 14 hari pertama adalah tetap atau kurang dari jumlah awalc. Jumlah tiap mikroba uji selama hari tersisa dari 28 hari pengujian adalah tetap atau kurang danbilangan yang disebut pada a dan b.

Perhitungan Bobot JenisW1= 26,024 gW2= 36,308 gW3= = = 36,578 gdt= = = = 1,02 g/ml

Perhitungan volume sedimentasi0= = = 11 hari= = = 0,802 hari= = = 0,836 hari= = = 0,86IX. PEMBAHASANSuspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair (FI IV hlm 17). Dibuat sediaan suspensi karena suspensi mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya baik digunakan untuk pasien yang sukar menerima tablet dan kapsul, terutama anak-anak, memiliki homogenitas tinggi, lebih mudah diabsorpsi daripada tablet dan kapsul karena luas permukaan kontak antara zat aktif dan saluran cerna meningkat, dapat menutupi rasa tidak enak dan pahit obat, dan mengurangi penguraian zat aktif yang tidak stabil dalam air (RPS ed. 15 Vol. 3 hlm 1538-1539). Sedangkan penggunaan sediaan yang dibuat yaitu untuk oral. Suspensi oral adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai, dan ditujukan untuk penggunaan oral (FI IV hlm 17). Pada praktikum kali ini dibuat sediaan suspensi dengan bahan aktif Kloramfenikol palmitat. Formula yang digunakan yaitu Kloramfenikol palmitat sebanyak 10% b/v, Sirupus simplex sebanyak 25% b/v, Methyl paraben sebanyak 0,015% b/v, Propyl paraben sebanyak 0,01% b/v, Propilen Glikol sebanyak 10% b/v, HPMC sebanyak 2,5% b/v, Na-sakarin sebanyak 0,2% b/v, sebanyak 0,2408% b/v, sebanyak 0,75% b/v, HCl 0,4 N sebanyak 2 tetes, Pasta Jeruk sebanyak 10 tetes, Oleum aurantii sebanyak 2 tetes, dan Aquadest sebanyak 100% v/v.Sediaan yang akan dibuat berupa suspensi dengan bahan aktif Kloramfenikol palmitat dengan dosis untuk dewasa yaitu 4 x 1 sendok takar @5-7,5 ml. Sedangkan khasiat dari Kloramfenikol palmitat yaitu untuk mengobati demam tifoidoleh H. influenza. Kloramfenikol palmitat dikontraindikasikan kepada bayi, anak kecil di bawah 2 bulan, pasien dengan gangguan hati, gangguan darah dan pasien yang hipersensitif. Efek samping dari Kloramfenikol palmitat yaitu reaksi saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare, anemia aplastic. (Farmakologi dan Terapi ed. V hlm701-702). Kloramfenikol bekerja dengan menghambat sintesis protein kuman. Obat ini terikat pada ribosom subunit 50s dan menghambat enzim peptidil transferase sehingga ikatan peptide tidak terbentuk pada proses sintesis kuman. Efek toksik kloramfenikol pada system hemopoetik sel mamalia diduga berhubungan dengan mekanisme kerja obat ini. Kloramfenikol umumnya bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri). Pada konsentrasi tinggi kloramfenikol kadang-kadang bersifat bakterisid (membunuh) terhadap kuman-kuman tertentu. Setelah pemberian oral, kloramfenikol diserap dengan cepat.kadar puncak dalam darah tercapai dalam 2 jam. Masa paruh eliminasinya pada orang dewasa kurang lebih 3 jam. Kira-kira 50% kloramfenikol dalam darah terikat dengan albumin. Obat ini didistribusikan secara baik ke berbagai jaringan tubuh, termasuk jaringan otak, cairan serebro spinal dan mata. Kloramfenikol yang diberikan oral telah diekskresi melalui ginjal. Dari seluruh kloramfenikol yang diekskresi melalui urin, hanya 5-10% dalam bentuk aktif. Sisanya terdapat dalam bentuk glukuronat taau hidrolisat lain yang tidak aktif. Banyak pendapat mengenai indikasi penggunaan kloramfenikol, tetapi sebaiknya obat ini hanya digunakan unruk mengobati demam tifois tau meningitis oleh H.influenzae. infeksi lain sebaiknya tidak diobati dengan kloramfenikol bila masih ada atimikroba lain yang lebih aman dan efektif. Kloramfenikol dikontraindikasikan untuk bayi, anak kecil di bawah 2 bulan, pasien dengan gangguan hati, gangguan darah dan pasien yang hipersensitif. Kloramfenikol tidak lagi menjadi pilihan utama untuk mengobati penyakit tersebut karena telah tersedia obta-obat yang lebih aman. Walaupun demikian, pemakaiannya sebagai lini pertama dapat dibenarkan bila resistensi belum merupakan masalah. Efek samping dari Kloramfenikol palmitat yaitu reaksi saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare, anemia aplastic. (Farmakologi dan Terapi ed. V hlm701-702).Bahan aktif tidak larut dalam air (Farmakope Indonesia edisi V hlm 690), maka dibuat sediaan berupa suspensi. Kloramfenikol digunakan untuk pemakaian luar dan rasanya sangat pahit (Farmakope Indonesia edisi IV hlm 189), maka dari itu bahan aktif Kloramfenikol diganti menjadi Kloramfenikol palmitat. Bahan aktif hampir tidak berasa (Farmakope Indonesia edisi V hlm 690) sehingga akan menurukan akseptabilitas terhadap pasien, maka dari itu dalam sediaan ditambahkan pemanis (sweetening agent) yaitu sirupus simplex (HOPE 6th Edition page 703) dan Na-sakarin (HOPE 6th Edition page 608) untuk menambah rasa manis pada sediaan dan meningkatkan akseptabilitas terhadap pasien. Sirupus simplex dibuat dari sukrosa 65g+aquadest ad 100ml yang dipanaskan hingga sukrosa melarut dengan sempurna. Sediaan disimpan dalam jangka waktu lama sebagai multiple dose, dan sediaan terkandung sukrosa dan air sebagai nutrisi dan medium pertumbuhan mikroba, dengan demikian akan rentan terkontaminasi mikroba, maka sediaan ditambahkan pengawet, yaitu pengawet Methyl paraben dan Propyl paraben (HOPE 6thedition page 441& 596). Agar pengawet dapat bekerja dengan efektif maka dikombinasikan pengawet Methyl paraben dan Propyl paraben. Digunakan pengawet Methyl paraben dan Propyl paraben karena menyesuaikan dengan pH sediaan yang dibuat= 6,7 dengan pH aktivitas antimikroba Methyl paraben dan Propyl paraben yaitu 4-8 (HOPE 6thedition page 441& 596). Methyl paraben dan Propyl paraben sukar larut dalam air, mudah larut dalam propilen glikol (HOPE 6thedition page 441& 596), maka Methyl paraben dan Propyl paraben dilarutkan dalam propilen glikol. Bahan aktif memiliki pH sediaan= 6,7 (TPC 1994 hlm 789), maka pH sediaan yang akan dibuat= 6,7. Untuk mempertahankan pH sediaan yang diinginkan, ditambahkan Dapar Phospat untuk mempertahankan pH sediaan(Farmakope Indonesia edisi V hlm 1727). Untuk mencapai pH sediaan yang di inginkan, ditambahkan adjust pH HCl 0,1 N atau NaOH 0,1 N (jika perlu). Bahan aktif harus terlindung dari cahaya (Martindale 36 hlm 239), maka digunakan botol kaca berwarna coklat saat penyimpanan. Untuk memperlambat pengendapan sediaan, mencegah penurunan partikel, dan mencegah penggumpalan resin dan bahan berlemak, ditambahkan suspending agent yaitu HPMC untuk memperlambat pengendapan sediaan, mencegah penurunan partikel, dan mencegah penggumpalan resin dan bahan berlemak (HOPE 6th Edition page 326). Untuk menurunkan tegangan permukaan bahan dengan air (sudut kontak) dan meningkatkan dispersi bahan yang tidak larut, ditambahkan wetting agent yaitu propilen glikol untuk menurunkan tegangan permukaan bahan dengan air (sudut kontak) dan meningkatkan dispersi bahan yang tidak larut (HOPE 6thed halaman 592). Agar warna dan bau sirup lebih menarik, ditambahkan colouring agent dan flavouring agent Pasta Jeruk dan oleum aurantii (Martindale 36 hlm 2357). CO2 dapat mempengaruhi pH sediaan karena dapat terlarut ke dalam air dan membentuk ion H+ sehingga dapat mengubah pH sediaan, maka digunakanlah pelarut air bebas CO2. Pada pembuatan sediaan tiap botol dilebihkan 2% yaitu menjadi 61,2ml, ini dilakukan untuk menjamin kehilangan volume pada setiap botol sesuai yang tertera pada label dan etiket dan memenuhi syarat volume terpindahkan. Untuk volume total juga dilebihkan sebanyak 10% untuk menjamin agar tidak terjadi kehilangan volume total sediaan. Eksipien yang digunakan diantaranya: Sirupus simplex 25%, Methyl paraben 0,015%, Propyl paraben 0,01%, Propilen Glikol 10%, HPMC 2,5%, Na-sakarin 0,2%, 0,2408%, 0,75%, HCl 0,4 N 2tetes, Pasta Jeruk10 tetes, Oleum aurantii 2 tetes, dan Aquadest ad 100%.Sediaan dibuat secara berurutan mulai dari pembuatan air bebas CO2, kalibrasi yang terdiri dari kalibrasi botol coklat 60ml, beaker glass utama (500 ml), dan kalibrasi beaker glass untuk sirupus simplex (250ml), lalu dilanjutkan dengan penimbangan formula atau bahan-bahan yang telah dilakukan perhitungan sebelumnya, pembuatan sirupus simplex, pembuatan dapar phospat, pembuatan gel HPMC, dan pembuatan suspensi 10%. HPMC dibuat di dalam mortir karena HPMC mudah terdispersi dalam air dan membentuk larutan koloidal (Martindale 36 hlm 2144).Selama praktikum saya melakukan kalibrasi botol kaca berwarna coklat sebanyak 61 ml, kalibrasi beaker glass utama 500 ml, kalibrasi beaker glass untuk membuat sirupus simplex, dan penimbangan.Setelah sediaan dibuat dan dimasukkan ke masing-masing botol yang telah dikalibrasi sebelumnya dan ditutup rapat dilakukan evaluasi, diantaranya ada evaluasi organoleptik, yaitu meliputi evaluasi bau, rasa dan warna. Sediaan yang telah jadi memiliki bau jeruk, rasa manis, dan warna orange. Yang kedua yaitu evaluasi evaluasi pengujian pH sediaan. Sediaan diukur pHnya menggunakan pH indikator dengan cara mencelupkan indikator ke dalam sediaan yang telah dibuat 80% dari volumekeseluruhan dan disamakan warnanya dengan pH yang tersedia, pH yang didapat yaitu 9. Karena pH sediaan yang telah jadi melebihi dari pH sediaan yang dispesifikasikan yaitu 6,7, maka ditambahkan adjust pH HCl 4 N sebanyak 2 tetes dan dikur pHnya kembali dengan menggunakan indikator pH, diperoleh pH sediaan yaitu 7.Yang ketiga yaitu evaluasi volume terpindahkan (FI V halaman 1615). 1 botol dituangkan ke dalam gelas ukur 500 ml, ditutup dengan kertas perkamen, dan dibiarkan selama 30 menit. Setelah 30 menit, diukur volume dalam gelas ukur. Diperoleh volume yaitu 60ml. Pada evaluasi volume terpindahkan, syaratnya yaitu tidak ada satu wadah pun volumenya kurang dari 95% dari volume yang tertera pada etiket (FI V halaman 1615). Hasil volume sediaan yang diperoleh yaitu 60ml (tidak kurang dari 95%). Sediaan dapat dinyatakan memenuhi syarat evaluasi. Yang keempat yaitu evaluasi bobot jenis (FI V hal 1553). Piknometer yang bersih dan kering ditimbang di atas timbangan analitik saat kosong sebagai W1, saat diisi aquadest sebagai W2, dan saat diisi sediaan sebagai W3. Lalu dihitung menggunakan rumus bobot jenis, diperoleh bobot jenis sediaan yaitu 1,02 g/ml. Yang kelima yaitu evaluasi viskositas (Modul Praktikum Farmasi Fisika, 2002 hlm 17-18). Pengujian dilakukan menggunakan viscometer Brookfield. Viskositas sediaan yang diperoleh yaitu 80cP. Yang keenam yaitu evaluasi homogenitas. Teteskan menggunakan pipet tetes sediaan dari dalam botol ke kaca arloji, ratakan dengan sudip, amati ukuran partikelnya. Syaratnya yaitu jika ukuran partikel yang sama semua disebut homogen dan jika ukuran partikel ada yang berbeda disebut tidak homogen. Hasil pengamatan yang didapatkan yaitu sediaan termasuk homogen karena ukuran partikelnya sama semua.Yang ketujuh yaitu evaluasi volume sedimentasi. Tuangkan sediaan 1 botol ke dalam gelas ukur, tutup dengan kertas perkamen, amati pengendapan yang terjadi tiap 0, 1 hari, 2 hari, dan 6 hari. Setiap selang waktu sesuai dengan yang telah ditentukan, lakukan pengamatan, ukur volume sediaan (Ho) dan volume sediaan yang jernih (Hv), hitung dengan membagi volume sediaan (Ho) dan volume sediaan yang jernih (Hv). Syaratnya yaitu nilai tidak lebih dari 1. Hasil yang diperoleh yaitu pada 0 nilai = 1, pada 1 hari nilai = 0,80, pada 2 hari nilai = 0,83, dan pada 6 hari nilai = 0,86. Berdasarkan hasil evaluasi volume sedimentasi dapat dinyatakan baik karena nilai mendekati 1. Pada awal evaluasi tidak terdapat endapan pada gelas ukur dan ketika dibiarkan selama 1 hari endapan terbentuk banyak sehingga bagian yang jernihnya dapat terlihat dengan jelas dan dapat diukur volumenya. Pengukuran bagian volume yang jernih di lihat dari bagian yang tidak terdapat partikel melayangnya atau dengan kata lain sama dengan jernih, bagian tersebut yang dapat dikatakan sebagai Hv sehingga dapat diukur bagian yang jernihnya. Semakin lama sediaan dibiarkan, endapan yang terbentuk semakin sedikit dan volume yang jernihnyapun semakin bertambah sehingga nilai semakin mendekati 1.Yang kedelapan yaitu evaluasi kemampuan teredispersi. Sediaan disimpan dalam botol bening, diamkan selama 0, 1 hari, 2 hari, dan 6 hari. Setiap selang waktu sesuai dengan yang telah ditentukan, amati dan kocok botol dengan kemiringan 900 sampai sediaan teredispersi kembali. Hitung berapa kali tiap mengkocok botol. Hasilnya pada waktu 0 sediaan teredispersi kembali setelah dikocok sebanyak 0 kali. Pada waktu 1 hari, sediaan teredispersi kembali setelah dikocok sebanyak 10 kali. Pada waktu 2 hari, sediaan teredispersi kembali setelah dikocok sebanyak 13 kali. Dan pada wkatu 6 hari, sediaan teredispersi kembali setelah dikocok sebanyak 40 kali. Berdasarkan hasil evaluasi kemampuan redispersi sediaan dapat dinyatakan kurang baik karena dari hari ke hari persebaran partikel dari sediaan semakin lama untuk kembali.Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan sediaan dinyatakan memenuhi syarat yang ditentukan walaupun terdapat hasil evaluasi yang tidak memenuhi persyaratan namun merupakan parameter kritis.Penggunaan dapar phospat berfungsi untuk mempertahankan pH sediaan larutan yang dibuat. Digunakan dapar phospat karena pKa dapar phospat (7,21) berdekatan dengan pH sediaan (6,7). Dapar phospat dibuat dari asam kuat dan basa konjugasi. Fungsi dari dapar yaitu untuk mengatur dan mempertahankan pH, memperbesar potensial pengawet, dan meningkatkan kelarutan (Pharmaceutics, The Science of Dosage Form Design, ME. Aulton, hal 277).Pada saat optimasi, pada pembuatan, saat penggerusan dengan stamper di dalam mortir terdapat busa. Ini terjadi karena menggerusnya terlalu cepat dan kuat. Seharusnya dengan perlahan sehingga busa yang timbul tidak akan banyak atau tidak timbul busa sama sekali. Ini juga timbul karena kelemahan dari HPMC yang ketika dibuat massa gel dalam pengadukan atau penggerusan akan timbul busa.

X. KESIMPULANFormulasi yang tepat untuk sediaan yang dibuat adalah sebagai berikut.No.Nama BahanJumlahKegunaan

1Kloramfenikol palmitat10% b/vZat aktif

2Sirupus simplex25% b/vPemanis dan pengental(HOPE 6th Edition page 703)

3Methyl paraben0,015%b/vPengawet(HOPE 6thedition page 441)

4Propyl paraben0,01%b/vPengawet(HOPE 6thedition page 596)

5Propilen Glikol10% b/vWetting agent dan pelarut pengawet(HOPE 6th halaman 592)

6HPMC2,5% b/vSuspending agent(HOPE 6th Edition page 326)

7Na-sakarin0,2% b/vPemanis(HOPE 6th Edition page 608)

80,2408%b/vDapar(Farmakope Indonesia edisi V hal 1727)

90,75%b/vDapar(Farmakope Indonesia edisi V hal 1727)

10HCl 0,4 N2 tetesAdjust pH

11Pasta Jeruk10 tetesPewarna

12Oleum aurantii2 tetesOdoris/pewangi(Martindale 36 hal 2357)

13AquadestAd 100% v/vPelarut(HOPE 6th Edition page 766 )

Dari hasil sediaan yang didapat sediaan memiliki bau jeruk, rasa manis, dan warna orange. Pada pengujian pH didapatkan pH 7.Sediaan memiliki dosis untuk dewasa yaitu 4 x 1 sendok takar @5-7,5 ml.Sedangkan khasiat dari Kloramfenikol palmitat yaitu untuk mengobati demam tifoidoleh H. influenza. Kloramfenikol palmitat dikontraindikasikan kepada bayi, anak kecil di bawah 2 bulan, pasien dengan gangguan hati, gangguan darah dan pasien yang hipersensitif. Efek samping dari Kloramfenikol palmitat yaitu reaksi saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare, anemia aplastic. (Farmakologi dan Terapi ed. V hlm701-702). Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan sediaan dinyatakan memenuhi syarat yang ditentukan walaupun terdapat hasil evaluasi yang tidak memenuhi persyaratan namun merupakan parameter kritis.

XI. DAFTAR PUSTAKAAgoes, Goeswin. 2012. Sediaan Farmasi Likuida-Semisolida. Bandung: Penerbit ITB

BMJ Group. 2009. British National Formulary (BNF). London: BMJ Group and the Royal Pharmaceutical Society of Great Britain.

Council of Europe. 2001. European Pharmacopoeia, Fifth Edition. Europe: Directorate for The Quality of Medicines of The Council of Europe (EDQM)

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia,edisi IV, Jakarta: Departemen Kesehatan.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Farmakope Indonesia,edisi V, Jakarta: Departemen Kesehatan.

Lawrence. 2007. United States Pharmacopeia 30 - National Formulary 25. United States:

Rowe, Raymond C.2006.Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6thed.,London : Pharmaceutical Press.

Sweetman, S.C. 2009. Martindale 36 The Complete Drug Reference. London: Pharmaceutical Press.

Syarif, Amir, dkk. 2012. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

The Council of The Royal Pharmaceutical Society of Great Britain. 1994. The Pharmaceutical Codex, 12th ed, Principles and Practice of Pharmaceutik. London: Pharmaceutical Press.

The Departemen of Health, Social Service and Public Safety. 2009. British Pharmacopoeia. London: Pharmaceutical Press.

The Minister and Health. 2006. The Japanese Pharmacopoeia fifteenth. Japan: Ministry of Health.

Tjay Tan , dan Tahardha Kirana. 2007. Obat-Obat Penting (Khasiat, Cara, Penggunaan, dan Efek-efek Sampingnya) Edisi keenam. Jakarta: PT. ELEX MEDIA KOMPUTINDO.

XII. LAMPIRAN

KEMASAN

ETIKET

BROSURKlorpenKloramfenikol Palmitat

KOMPOSISITiap 5ml mengandung :Kloramfenikol palmitat........ 500mgFARMAKOLOGIKlorpenmengandung Kloramfenikol Palmitat yangberkhasiat untuk mengobati demam tifoid. Kloramfenikol bekerja dengan menghambat sintesis protein kuman. Obat ini terikat pada ribosom subunit 50s dan menghambat enzim peptidil transferase sehingga ikatan peptide tidak terbentuk pada proses sintesis kuman. Efek toksik kloramfenikol pada system hemopoetik sel mamalia diduga berhubungan dengan mekanisme kerja obat ini. Kloramfenikol umumnya bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri). Pada konsentrasi tinggi kloramfenikol kadang-kadang bersifat bakterisid (membunuh) terhadap kuman-kuman tertentu. Setelah pemberian oral, kloramfenikol diserap dengan cepat.kadar puncak dalam darah tercapai dalam 2 jam. Masa paruh eliminasinya pada orang dewasa kurang lebih 3 jam. Kira-kira 50% kloramfenikol dalam darah terikat dengan albumin. Obat ini didistribusikan secara baik ke berbagai jaringan tubuh, termasuk jaringan otak, cairan serebro spinal dan mata. Kloramfenikol yang diberikan oral telah diekskresi melalui ginjal. Dari seluruh kloramfenikol yang diekskresi melalui urin, hanya 5-10% dalam bentuk aktif. Sisanya terdapat dalam bentuk glukuronat taau hidrolisat lain yang tidak aktif.

INDIKASIUntuk mengobati demam tifoid

CARA PAKAIUntuk Dewasa:Sehari 4 x 1 sendok takar @5-7,5ml

KONTRAINDIKASIBayi, anak kecil di bawah 2 bulan, pasien dengan gangguan hati, gangguan darah dan pasien yang hipersensitif.

EFEK SAMPINGReaksi saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare, anemia aplastic.

SIMPAN DI BAWAH SUHU 250C DALAM BOTOL TERTUTUP RAPAT. LINDUNGI DARI CAHAYA.

KOCOK DAHULU

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

No. Reg. DKL 1500600433A1

PT. PHARAFAM FARMABANDUNG INDONESIA

Optimasi suspensi kloramfenikol palmitat terdapat banyak busa akibat dari pengadukan saat pembuatan yang terlalu cepat dan kuat

Evaluasi viskositas sediaan menggunakan viscometer Brookfield0,08P= 80cP

Evaluasi volume sedimentasi dan kemampuan redispersi pada hari ke 2

Kemampuan redispersi= 10 kali pengocokan dengan kemiringan 900

Volume sedimentasi= Hv=48mlHo= 60ml

Evaluasi volume terpindahkanEvaluasi homogenitasVolume= 60mlukuran partikel seragam= homogen

Evaluasi volume sedimentasi dan kemampuan redispersi pada hari ke 6

Kemampuan redispersi= 40 kali pengocokan dengan kemiringan 900

Volume sedimentasi= Hv=52mlHo= 60ml

2