laporan stoma 2.docx

download laporan stoma 2.docx

of 3

Transcript of laporan stoma 2.docx

  • 7/28/2019 laporan stoma 2.docx

    1/3

    Fungsi Saliva

    1. Fungsi Protein pada Salivaa. Lisosim

    Aktivitas muramidase oleh lisosim dapat menghidrolisa peptidoglikanpada dinding sel bakteri, sehingga bakteri dapat mengalami lisis

    Aktivitas bakteri autolysin, lisosim dapat merusak membrane bakteri danmengaktifkan mekanisme bacterial autolysin karena aktivasi muramidase

    dan autolysin

    Menyebabkan terjadinya agregasi bakteriMencegah perlekatan bakteri pada permukaan gigiMencegah penggunaan glukosa oleh bakteriMemecah rantai streptokokus

    b. Sistem Peroksidase SalivaSebagai antimicrobialMelindungi sel dari efek toksik hydrogen peroksidaMelindungi bakteri dari efek bakteriosidadl hydrogen peroksidaMelindungi asam sialik dari dekarbosilase okksidatif oleh hydrogenperoksida

    Inaktivasi komponen mutagenic dan karsinogenikc. Laktoferin

    Laktoferin mampu memngikat ion besi yang merupakan bahan esensialuntuk metabolism mikroorganisme patogen

    d. Salivari AglutininKomponen dalam saliva mampu mengaglutinasi bakteri dalam rongga

    mulut, sehingga teraglutinasi dan mudah dibersihkan oleh saliva dan

    kemudian tertelan.

    e. Proline Rich protein (PRP)Berfungsi untuk menghambat pertumbuhan Kristal garam kalsium

    f. Protein antimicrobial anionicProtein ini dapat menghambat pertumbuhan S. mutan

    2. Fungsi Lipid pada SalivaLipid mampu menstabilkan ikatan hidrofobik antara bakteri dengan jaringan ronggamulut. Lipid dalam pelikel mampu menghambat terjadinya proses karies.

  • 7/28/2019 laporan stoma 2.docx

    2/3

    1. Fungsi Protein pada Salivaa. Lisosim

    Lisosim terdapat hampir pada semua cairan tubuh dan terdeteksi pada fetus

    manusia umur 9-12 tahun. Sumber lisosim saliva berasal dari glandula salivarius

    mayor dan minur, sel fagosit maupun cairan krevikular gingival. Fungsi lisosim

    adalah sebagai berikut

    Aktivitas muramidase, yaitu lisosim mampu menghidrolisa ikatan (1-4)antara asam N-asetil muramik dan N-asetilglukosamin pada lapisan

    peptidoglikan dinding sel bakteri. Hidrolisa lapisan peptidoglikan akan

    melisis bakteri.

    Aktivitas bakterial autolysin tergantung pada kationik. Oleh karenalisosim merupakan kationik. Lisosim dapat merusak membrane bakteri

    dan mengaktifkan mekanisme bacterial autolysin karena aktivasi

    muramidase dan autolysin

    Menyebabkan terjadinya agregasi bakteriMencegah perlekatan bakteri pada permukaan gigiMencegah penggunaan glukosa oleh bakteriMemecah rantai streptokokus

    b. Sistem Peroksidase SalivaSumber utama sistem peroksidase saliva (SPS) ialah glandula salivarius dan

    sel lekosit. SPS yang berasal dari glandula salivarius disebut salivary peroksidase,

    sedangkan SPS yang berasal dari lekosit disebut mieloperoksidase. Salivary

    peroksidase manusia kadang-kadang disebut pula laktoperoksidase karena

    kesamaannya dengan laktoperoksidase susu sapi.

    Aktivitas antimicrobialMelindungi sel dari efek toksik hydrogen peroksidaMelindungi bakteri dari efek bakteriosidadl hydrogen peroksidaMelindungi asam sialik dari dekarbosilase okksidatif oleh hydrogenperoksida

    Inaktivasi komponen mutagenic dan karsinogenikc. Laktoferin

    Laktoferin (LF) adalah glikoprotein (berat molekul 76 kilodalton) yang

    mengikat besi. Glikoprotein ini dikeluarkan oleh sel serosa dan glandula

    salivarius minor. Dalam rongga mulut, sumber penting LF ialah cairan gingival.

    Fungsi utama LF sangat ditentukan oleh tingginya afinitas LF untuk mengikat ion

  • 7/28/2019 laporan stoma 2.docx

    3/3

    besi, sehingga mLF mampu menurunkan level ion besi yang merupakan bahan

    esensial untuk metabolism mikroorganisme patogen. Dengan kata lain, sifat

    bakteriostatik LF karena ikatannya dengan ion besi. LF mampu pula bersifat

    bakteriosid terhadap S. mutan secara invitro dengan suhu 370C.

    d. Salivari AglutininSaliva mengandung beberapa komponen yang mampu mengaglutinasi bakteri

    mulut. Akibatnya interaksi komponen tersebut dengan bakteri menghasilkan

    agregasi bakteri (membentuk endapan bakteri) yang mudah dibersihkan oleh

    saliva dan kemudian tertelan. Komponen tersebut adalah:

    Glikoprotein dengan berat molekul tinggi Salivary IgA Lisosim mikroglobulin (, m) Fibronektin (FN)

    e. Proline Rich protein (PRP)PRP adalah protein kaya prolin yang merupakan sekelompok kompleks protein

    yang mampu menghambat presipitasi spotan garam kalsium fosfat. Protein ini

    dengan cepat akan teradsorbsi dari saliva ke permukaan hidroksi apatit.

    Diperkirakan adsorbs ini menghambat pertumbuhan Kristal garam kalsium.

    f.

    Protein antimicrobial anionicSaliva mengandung 4 macam protenin anionic yang dapat menghambat

    pertumbuhan S. mutans. Berat molekul protein ini adalah 14-17 kilodalton. Pada

    orang yang bebas karies, protein ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

    2. Fungsi Lipid pada SalivaDalam saliva lipid merupakan perantara substansi lipofilik agar dapat menembus mukosa

    mulut dan lipid mengganggu interaksi kalsium dengan protein dan glikoprotein saliva.

    Beberapa lipid saliva seperti lisofosfatidilkolin dapat mempengaruhi akktivitas enzim

    glukosiltransferase bakteri kariogenik, seperti S. mutans. Lipid mampu menstabilkan

    ikatan hidrofobik antara bakteri dengan jaringan mulut. Pelikel lipid memelihara kohesi

    plak bakteri, sehingga mempercepat terbentuknya kalkulus. Tetapi lipid dalam pelikel

    mampu menghambat proses terjadinya karies.