laporan KP1.docx

50
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek 1 Dunia pendidikan sering kali dianggap hanya dapat memberikan teori – teori yang tidak dapat diterapkan secara nyata dalam kehidupan praktek. Tetapi tidaklah demikian, karena teori yang ada adalahlandasan bagi kita untuk mempunyai kerangka berpikir yang sistematis dalam melihat sesuatu permasalahan. Teori bukannya tidak dapat diterapkan melainkan sebelum dipakai teori tersebut membutuhkan penyesuaian yang harus disesuaikan dengan kondisi lapangan. Pelaksanaan kerja praktek ini dimaksudkan untuk menerapkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh dibangku kuliah dan membandingkan dengan kenyataan yang ada di lapangan., disamnping itu juga diharapakan para mahasiswa dalam melakukan kerja praktek memperoleh gambaran yang sesungguhnya tentang situasi kerja kerja di lapangan., sehingga tidak akan canggung lagi jika saatntya nanti harus terjun langsung dan berhadapan dengan dunia indistri secara nyata dalam kondisi kerja. Selain beberapa harapan diatas setiap mahasiswa yang melaksanakan kerja praktek juga akan mendapatkan tambahan wawasan ilmu setelah terjun serta melakukan pengamatan secara langsung sehingga akan mempersiapkan mahasiswaq secara dini untuk terjun ke masyarakat. 1

description

di PT. PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL, tbk

Transcript of laporan KP1.docx

Page 1: laporan KP1.docx

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek 1

Dunia pendidikan sering kali dianggap hanya dapat memberikan teori –

teori yang tidak dapat diterapkan secara nyata dalam kehidupan praktek. Tetapi

tidaklah demikian, karena teori yang ada adalahlandasan bagi kita untuk

mempunyai kerangka berpikir yang sistematis dalam melihat sesuatu

permasalahan. Teori bukannya tidak dapat diterapkan melainkan sebelum dipakai

teori tersebut membutuhkan penyesuaian yang harus disesuaikan dengan kondisi

lapangan.

Pelaksanaan kerja praktek ini dimaksudkan untuk menerapkan ilmu-ilmu

yang telah diperoleh dibangku kuliah dan membandingkan dengan kenyataan

yang ada di lapangan., disamnping itu juga diharapakan para mahasiswa dalam

melakukan kerja praktek memperoleh gambaran yang sesungguhnya tentang

situasi kerja kerja di lapangan., sehingga tidak akan canggung lagi jika saatntya

nanti harus terjun langsung dan berhadapan dengan dunia indistri secara nyata

dalam kondisi kerja.

Selain beberapa harapan diatas setiap mahasiswa yang melaksanakan kerja

praktek juga akan mendapatkan tambahan wawasan ilmu setelah terjun serta

melakukan pengamatan secara langsung sehingga akan mempersiapkan

mahasiswaq secara dini untuk terjun ke masyarakat. Pelaksanaan kerja praktek ini

kamilaksanakan di PT. PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL (PASU), tbk

Sidoarjo yang merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang memproduksi

velg mobil racing.

1

Page 2: laporan KP1.docx

1.2 Tujuan Dan Manfaaat

Tujuan kegiatan ini adalah agar mahasiswa mendapat pengalaman di dalam

suatu lingkungan kerja dan mendapat peluang untuk belajar dan berlatih

menangani permasalahan yang dihadapi suatu perusahaan, serta melaksanakan

studi banding antara teori yang diperoleh di dalam kelas dengan aplikasi di

industri, selain itu kegiatan ini juga bertujuan agar :

1. Mahasiswa dapat menambah wawasan dunia kerja pada bidang teknik

mesin.

2. Mahasiswa dapat mengetahui suatu keadaan dalam perusahaan.

3. Mahasiswa mendapatkan pengalamam, dengan melihat secara langsung

proses produksi dan kendalanya dalam sebuah industri atau perusahaan.

4. Mahasiswa dapat mengetahui dan belajar tentang manajemen industri

atau perusahaan.

5. Mahasiswa dapat berpikir dan mampu mengembangkan ilmunya untuk

menciptakan sebuah aplikasi dan otomasi manufaktur yang menunjang

kegiatan produksi.

6. Mahasiswa dapat melihat secara langsung perkembangan teknologi

manufaktur dalam sebuah industri atau perusahaan. Mahasiswa dapat

mengetahui suatu keadaan dalam perusahaan.

Manfaat yang didapat dari Kerja Praktek ini :

1. Mahasiswa mampu membandingkan antara teori yang selama ini

dipelajari dengan praktik lapangan.

2. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara bekerja profesional dalam

dunia kerja.

3. Mahasiswa dapat memahami arti dispin,tanggung jawab dan keselamatan

dalam bekerja.

4. Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung proses pengerjaan suatu

benda.

5. Mahasiswa dapat mengetahui symbol welding.

2

Page 3: laporan KP1.docx

BAB 2 TENTANG PERUSAHAAN

2.1 Lokasi PT. PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL, tbk

Perseroan didirikan pada tanggal 20 februari 1984. Lokasi pabrik di jl.

Muncul 1, Gedangan, Sidoarjo, Jawa timur.

2.2 Riwayat pendirian

Perseroan didirikan pada tanggal 20 februari 1984. Lokasi pabrik di jl.

Muncul 1, Gedangan, Sidoarjo, Jawa timur. Bergerak dalam bidang industry

manufacturing dan pemasaran velg kendaraan bermotor yang terbuat dari bahan

aluminium alloy yang umumnya dikenal sebagai velg racing atau aluminium alloy

wheels.

Perseroan mulai produksi komersial pada tahun 1986 dengan kapasitas

6000 unit perbulan. Dengan merk dagang ENMARU, prodak perseroan telah

memenuhi standart kualitas international dan mendapatkan sertifikat JWL-VIA

(japan wheels licence – japan vechicle inspection asosiation). Sehingga pada

tahun1987 perseroan telah berhasil menembus pasar ekspor ke berbagai negara

dunia.

Pada thaun 19990 perseroan go public dan listing bursa efek Jakarta dan

bursa efek Surabaya yang kemudian di ekspansi dengan meningkatkan kapasitas

produksi serta memperbanyak varian produk, yaitu pada tahun 1990, 1995, 2001,

dan 2007.

Pada tahun 1996 perseroan menerima penghargaan Primanyarta dari

presiden republic Indonesia karena keberhasilan perseroan meningkatkan

penjualan ekspor prodak non migas. Dan pada tahun 1998 perseroan memperoleh

sertifikat ISO 9001 : 1994 dan tahun 2003 telah di upgrade menjadi ISO 9001 :

2000 dan pada saat ini telah di upgrade ISO 9001 : 2008.

Dalam standart kualitas prodak selain telah dapat sertifikat JWL-VIA

japan, perseroan juga telah mendapat sertifakat dari institusi – intitusi independent

: TUV (tech niscer uberwachung / verrein ) germany dan Sema (sepeciality

equipment market association ) USA.

3

Page 4: laporan KP1.docx

Perseroan berdiri di atas tanah dengan luas 60.000 m2 dan luas banguna

45.000 m2, pada tahun 2002 telah menjadi kawasan Berikat. Jumlah karyawan saat

ini 912 orang dengan jam operasional 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Dalam

seharinya dalam masa operasi 24 jam, PASU dapat memproduksi rata-rata 2500-

3000 pcs velg.

Saat ini perseroan memilki kapasitas produksi 100.000 unit perbulan,

mulai size 13 inch, sampai 24 inch dengan varian finishing antara lain : full

painted, front copy, polishing dan chrome. Dalam memasarkan produknya dewasa

ini perseroan memakai merk dagang Panther, EMR@. PCW, DEVINO, AKUZA,

dan INCUBUS.

Perseroan telah mengekspor produknya secara langsung ke 25 negara di

dunia. Diantaranya, Amerika, Kanada, Eropa, Gemany, Australia, Timur tengah,

Afrika Utara, Asia, Amerika utara, dan Amerika tengah. Sehingga pada tahun

2011 posisi penjualan Perseroan adalah 97 % ekspor dan 3 % local.

2.3 Visi Dan Misi

Visi :

1. Menjadi produsen velg kelas dunia.

Misi :

1. Memproduksi velg sesuai selera pasar internasional.

2. Memiliki jaringan distribusi yang solid di seluruh dunia.

3. Memiliki sumber daya mausia kompeten.

4. Berorientasi ramah lingkungan.

4

Page 5: laporan KP1.docx

2.4 Struktur Organisasi

Departemen-Departemen PT. PASU

1. Departemen Umum

Departemen ini adalah departemen yang menangani hal-hal yang

bersifat umum. Contohnya kebersihan, keamanan, keindahan, tata taman

dsb.

2. Departemen Marketing dan Accounting

Masing-masing bagian pada departemen inimemepunyai tugas

yang berbeda.

a. Marketing : Bergerak di bidang pemasaran, survei pasar, mencari

costumer.

Marketing harus mengerti spesifikasi velg dan kebutuhan costumer.

5

BOARD OF COMMISSIONERS

Audit Committee

BOARD OF DIRECTORS

Corporate Secretary Internal Audit

Marketing Finance Accounting Inf. Tech. Logistic P & GA Pruduction

Page 6: laporan KP1.docx

b. Accounting : Mempertimbangkan atau memperhitungkan segala

bentuk materi, pemasukan, dan pengeluaran dalam bentuk rupiah atau

diuangkan hingga diperoleh harga jual untuk setiap velg.

3. Departemen Personalia

Departemen ini Ialah departemen yang menangani atau mengatur

kepegawaian. Misalnya gaji pegawai, mengawasi kinerja karyawan,

kenaikan pangkat, dan juga termasuk juru bicara perusahaan.

4. Departemen Warehouse (Gudang) dan logistic

a. Warehouse (gudang): Untuk menampung kebutuhan kebutuhan barang

logistic.

b. Logistik: Penyedia barang barang yang dibutuhkan departemen lain.

Contohnya spare parts mesin, dsb.

5. Departemen Engginering

a. Bertugas untuk membuat desain produk velg dalam bentuk

perancangan gambar teknik.

b. Membuat matras atau cetakan velg.

c. Mengawasi seluruh proses produksi velg tersebut dari proses nol

hingga memastikan kondisi velg dalam kondisi “GO” atau layak di

produksi masal.

6. Depatemen Maintenance

Departemen maintenance dibagi menjadi 2 bagian dan mempunyai

tugas masing-masing yaitu:

a. Maintenance A

Bertugas menangani pabrikasi (Bangunan/umum) dalam bentuk

perawatan, penanganan kerusakan dsb. Contohnya Perbaikan atap,

gedung, pelebaran bangunan.

6

Page 7: laporan KP1.docx

b. Maintenance B

Departemen ini ada disetiap departemen produksi ( Casting,

Machining, Finishing ) yang berhubungan dengan perawatan mesin

produksi.

7. Departemen Produksi

Departemen ini yang bertugas dalam proses pembuatan velg dari

bahan mentah hingga siap di kemas. Dalam departemen produksi ini meliputi

3 bagian yaitu Casting, Machining, dan Finishing.

a. Casting

Pada bagian ini berfungsi untuk mencetak velg dari bahan baku

mentah dan siap untuk dilakukan proses selanjutnya yaitu

machining.

b. Machining

Pada bagian ini berfungsi untuk melakukan proses pemesinan

terhadap velg yang telah di casting.

c. Finishing

Berfungsi untuk melakukan proses finishing hasil dari proses

machining seperti pengecatan, dan packing.

8. Departemen PPIC (Production Planing Inventaris Control)

Departemen ini berfungsi untuk:

a. Mengontrol dan mengatur jadwal pengiriman.

b. Mendata jumlah semua velg yang ada dalam perusahaan dan

itemnya.

c. Inventarisasi produk.

7

Page 8: laporan KP1.docx

2.5 Kebijakan Mutu

PT. PRIMA ALLOY STEEL UNUVERSAL didirikan sebagai

perusahaan pembuatan velg yang mempunyai mtu tinggi yang sesuai standart

internasional. Manajeman dan seluruh karyawan berkomitmen memberikan

kinerja yang terbaik untuk meningkatkan efektifitas system manajemen mutu dan

kepuasan pelanggan melalui :

1. Produk yang bermutu tinggi.

2. Peningkatan efektifitas proses.

3. Penerapan teknologi tinggi.

4. Pengembangan produk baru serta,

5. Pengembangan sumber daya manusia.

2.6 Instruksi Kerja

a. Tujuan adalah memberikan petunjuk khusus dalam melaksanakan tugas

seperti pelaksanaan dan pengendalian proses, penanganan produk, kalibrasi,

alat kur, inspeksi penerimaan dan sebagainya.

b. Intruksi kerja berhubungan dengan tugas tunggal, sedangkan prosedur

operasi mengatur keseluruhan tugas yang ad dalam setiap klausal panduan

kerja.

c. Instruksikerja dapat diterbitkan berbagai macam bentuk format seperti

lembar instruksi, prosedur, dan sebagainya

d. Instruksi kerja disiapakan dan disahkan oleh Departemen yang

melakukannya.

8

Page 9: laporan KP1.docx

BAB 3 TUGAS UMUM

Dalam system produksi PT. PASU sudah menggunakan peralatan atau

mesin-mesin yang sangat modern guna menunjang hasil produksi yang berkualitas

dan bermutu tinggi untukmemenuhi permintaan pasar yang selalu berganti-ganti

model.

3.1 Mesin yang Digunakan

Mesin –mesin yang telah digunakan adalah :

1. Dapur casting

Dapur yang berfungsi untuk meleburatau mencairkan bahan baku

aluminium (ingot) sampai suhu 700o, sehingga siap untuk dituang kedalam

cetakan velg.

2. Robot casting ( moto man)

Suatu robot yang berfungsi untuk memindahkanatau menuangkan cairan

aluminium dari dapur casting ke dalam cetakan.

3. Mesin cutting

Mesin cutting ini adalah mesin yang bersistem atau suadah diadopsi

control CNC (computer numerical control) yang berfungsi untuk

memotong sisa bagian bibir dalam dan luar dari velg serta memotong sisa

poros tengah yang menonjol berbentuk kerucut.

4. Mesin heating

Mesin ini adalah mesin oven yang berfungsi untuk member perlakuan

panas (heat treatment) pada proses pengerjaan pada velg agar mutu

kekerasan velg benar-benar terjamin.

5. Blasting

Mesin ini adalah mesin yang berfungsi untuk meratakan sisi-sisi velg yang

belum rata atau menutup pori-pori kecil yang dapat menimbulkan cacat

pada proses selanjutnya. Cara kerja mesin ini adalah dengan

menyemprotkan pasir besih halus dan panas ke seluruh permukaan velg

sehingga dapat mengisi celah atau pori-pori kecil pada velg.

9

Page 10: laporan KP1.docx

6. Mesin turning

Mesin ini adalah jenis mesin bubut CNC (Computer Numeric Control)

yang semua pengoperasiannya bersistem otomatis, sesuai dengan program

yang diinginkan . Dlam proses turning ini menggunakan mesin turning VT

(Turning 3D). Mesin ini adlah mesin bubut V turn 3D merupakan mesin

victor buatan Taiwan yang mengguanakan system CNC (Computer

Numeric Control). Msin ini emmpunyai 2 axis atau langkah yaitu axis x

dan axis z serta dilengkapi dengan 10 macam dudukan turret atau pahat

yang dapat diubah sesuai dengan kebutuhan.

7. Mesin ALT (Air Leak Test)

Mesin ini merupakan mesin buatan IMT intermatoo Italy. Mesin ALT

menggunakan control panel contractor atau semi otomatis yang berfungsi

untuk menguji kebocoran pada velg. Cara kerja mesin ini adalah dengan

memasukkan udara kedalam velg kemudian velg yang telah di beri

tekanan udara di masukkan kedalam bak yang telah berisi air sejenis

aquarium sehingga kbocoran velg dapat terdeteksi.

8. Mesin bor PCD atau HPDM

Mesin bor HDPM ini mempunyai 3 axis atau langkah yaitu x, y, z. Mesin

ini berfungsi untuk membuat lubang PCD (Pit Center Diameter) pada

veleg sebagai lubang dudukan velg pada poros mobil dan membuat lubang

tempat dudukan cap velg

9. Mesin bor pentil

Mesin ini mesin bor manual buatan cina yang telah dimodifikasi dengan di

tambahkan chuck dengan menggunakan pheneumatic system sebegai

penggerak chuck untuk mencekam velg saat dibor.

10. Mesin balancing

Mesin yang di produksi oleh Hofmann Megaplan Austria ini berfungsi

untuk mengetes keseimbangan pada velg. Mesin ini dilengkapi dengan

layar LCD guna mendeteksi titik keseimbangan hasil pengujian balance

velg tersebut.

10

Page 11: laporan KP1.docx

11. Mesin OMT

Mesin ini terdiri dari beberapa bagian yaitu mesin cleaner atau pencuci,

mesin powder atau mesin pengecat dengan menyemprotkan bubuk warna

ke velg serta mesin mesin oven yang berfungsi sebagai pengering cat.

11

Page 12: laporan KP1.docx

Pada proses produksi velg PT. PASU dimulai dari departemen:

4.1.1 Casting

Pada departemen casting ada beberapa proses

1. Bahan baku ingot (93% Al, Mg, Xr, Ti) di masukkan ke dalam dapur

tungku dan di lebur dalam suhu 700o - 725° C.

Gambar. Bahan baku (Ingot)

Gambar. tungku peleburan

12

Page 13: laporan KP1.docx

2. Setelah bahan baku (ingot) telah lebur, kemudian proses selanjutnya

penuangan cairan bahan baku kedalam Matras(cetakan).

Gambar. Proses penuangan

Bagian yang

perlu dicutting

Gambar. Hasil penuangan

3. Kemudian dilanjutkan dengan proses pemotongan (Cutting) bagian velg

yang perlu di cutting dengan 2 metode yaitu, manual dan menggunakan

mesin cutting.

4. Setelah velg melalui proses cutting, kemudian proses selanjutnya

heating dan quenching. Pada proses heating dilakukan 2 tahap.

13

Page 14: laporan KP1.docx

a. Tahap pertama adalah heating dengan suhu500° C. Proses heating

ini bertujuan untuk meningkatkan sifat keras dan kuat pada material

velg kemudian di quenching. Setelah ini selanjutnya adalah proses

pressing.Proses ini bertujuan untuk mengatasi velg yang memuai

setelah proses quenching. Karena setelah proses quenching tadi ada

kemungkinan beberapa bibir velg mengalami pemuaian atau

perubahan bentuk. Sehingga perlu dilakukan proses pressing.

b. Tahap kedua adalah heating dengan suhu 300° C. Proses heating ini

bertujuan untuk meningkatkan sifat kelelahan pada material velg.

Setelah proses heating ini kemudian velg didinginkan dengan media

udara suhu udara ruangan. Kemudian dilanjutkan dengan proses

pemesinan pada Machining.

4.1.2 Machining

1. Proses pertama pada machining adalah dilakukan pembubutan velg

yang telah melalui berbagai proses pada casting. Proses pemesinan ini

menggunakan mesin CNC V-Turning. Pada proses ini di lakukan dua

tahap pemesinan.

a. First, tahap ini adalah proses pembubutan bagian belakang hingga

bagian dalam velg dan pembubutan bagian center hole.

b. Second, tahap ini adalah proses pembubutan bagian depan hingga

bagian tengah velg.

2. Proses pemesinan selanjutnya adalah proses pengeboran lubang PCD

menggunakan mesin CNC VMC. Untuk ukuran PCD setiap velg

berbeda-beda tergantung jenis mobil yang akan menggunakan velg

tersebut. Contoh ukuran PCD untuk jenis kendaraan mobil adalah

100mm, 112mm, 114,3mm, 120mm, 130mm dsb. Sedang untuk jenis

truk adalah 139,7mm, 165mm, 170mm.

14

Page 15: laporan KP1.docx

3. Proses selanjutnya adalah proses untuk mengetes kebocoroan pada

velg dengan menggunakan mesin ALT (Air Leak Test). Adapun contoh

velg yang tidak lolos uji ALT dikarenakan bocor seperti dibawah ini

4. Setelah melalui uji ALT, velg kemudian di kembali. Proses selanjutnya

adalah bor pentil. proses ini bertujuan untuk membuat lubang pentil

pada velg atau sering disebut dudukan pentil ban. Ukuran pentil : 7/11

mm.

5. Proses balancing adalah proses selanjutnya. Proses ini untuk menguji

balance atau keseimbangan sebuah velg. Untuk nilai balance stiap velg

berbeda. Contohnya, velg dengan ring 20, untuk passanger

(penumpang) 15 35, sedangkan untuk jeep 20 50. Toleransi balancing

adalah 10. Jika toleransi di atas 10 berarti velg tersebut tidak balance,

maka velg dirework kembali pada mesin turning hinnga balance.

Gambar. Mesin Balancing

4.1.3 Finishing

1. Proses awal finishing yaitu benda kerja atau velg di sender dan

dikikir agar permukaan velg lebih halus dan menghilangkan

guratan-guratan bekas proses machining.

15

Page 16: laporan KP1.docx

2. Proses Sand Blasting yaitu untuk menutup pori-pori kecil yang

dapat menimbulkan cacat pada proses selanjutnya. Proses sand

blasting yaitu dengan menyemprotkan partikel besi halus dan

panas dengan menggunakan udara tekanan tinggi, sehingga biji

besi halus dapat masuk menutupi pori-pori velg.

Gambar. Proses sand blasting

3. Proses selanjutnya adalah mencuci velg dengan menggunakan

mesin OMT yang terdiri dari 9 bak pencucian yaitu :

a. Bak 0, berisi air (H2O) Tujuannya untuk menjatuhkan

partikel kasar,ex beram,pasir. Parameter motor spray adalah

tekanannya 1 bar.

b. Bak 1, berisi degreasing (weco clean) Tujuannya untuk

menghilangkan grease. Parameter tekanan spray 1,5-2 bar

dengan temperature 50-60° C, karena grease akan larut dalam

suhu panas.

c. Bak 2, berisi air yang bertujuan untuk membilas sisa weco

clean. Parameter tekanan spray 1-2 bar dengan temperatur

suhu ruang.

d. Bak 3, berisi air + weco deox yang bertujuan untuk

menghilangkan partikel yang bersifat oksidasi yang dapat

membuat karat logam. Parameter tekanan spray 1-2 bar

dengan temperature ruang.

16

Page 17: laporan KP1.docx

e. Bak 4, yaitu pembilas berisi air murni (air PDAM) Parameter

tekanan 1-2 bar dengan temperature ruang.

f. Bak 5, berisi chrome conversion berisi weco AL, bertujuan

untuk melapisi velg agar tetap bersih dan bebas karat.

Parameter tekanan spray 1-2 bar dengan temperatur ruang.

g. Bak 6, rinsing III/bilas. Dengan standar air = conditivity

1500 mikro S/cm3

h. Bak 7 rinsing IV/bilas dengan menggunakan air PDAM,

berfungsi untuk mengurangi flek yang dihasilkan oleh zat

kapur.

i. Bak deionized rinsing dengan conductivity > 25 mikro S/cm

dengan air PDAM + deionisasi. Deionized water murni H2O.

j. Kemudian melewati oven pengeringan, bertujuan untuk

mengeringkan velg, dengan temperature 130 oC dengan lama

waktu 15 menit.

Gambar Mesin OMT

4. Setelah melewati proses pencucian bersih tahap selanjutnya yaitu

velg dilapis dengan powder coating. Tujuan dari powder coating

adalah sebagai pelapis permukaan velg sehingga akan lebih halus

ketika akan di cat, atau dengan kata lain sebagai dasaran cat. Dan

dengan di powder coating ini cat akan menempel dengan kuat

17

Page 18: laporan KP1.docx

pada permukaan velg. Kemudian velg di oven pada suhu 400 oC

agar powder benar-benar kering dan menempel kuat. Mesin

powder coating yang digunakan pada PT Prima Alloy Steel

Universal adalah Gema Volststik jenis automatic powder system

dengan menggunakan PG 1-A automatic powder gun.

5. Proses selanjutnya setelah velg di powder coating dan

dilanjutkan dengan pengeringan menggunakan oven bersuhu 220

° C selama 20 menit. kemudian velg di sender/untuk

menghaluskan permukaan velg sebelum proses pengecatan.

Gambar Proses sender setelah velg di powder coating

6. Setelah di sender velg masuk ke tahap pengacatan. Untuk varian

warna velg PT. PASU adalah Spesial Silver(SS), High Silver

Power(HSP), Flat Black, dsb. Kemudian dilanjutkan dengan

proses oven dengan suhu180-210° C selama 15-20 menit.

18

Page 19: laporan KP1.docx

Gambar Proses pengecatan velg

Gambar Proses clear

Gambar Standar viskositas cat dan clear

19

Page 20: laporan KP1.docx

4.2 Maintenance

Dalam proses produksi dari bahan baku mentah menjadi velg yang

siap dipasarkan pada PT. PASU semua menggunkan alat atau mesin sebagai

penunjang dalam proses produksi. Setiap mesin – mesin produksi pasti

mempun yai batas maksimal operasional dan tak lepas dari maslah – maslah

mekanik yang terjadi. Oleh karena itu untuk menghindari dan mengatsi

terjadinya hal tersebut PT. PASU membentuk Departemen Maintenance

yang brtugas untuk memperbaiki mesin produksi serta melakukan

perawatan secar rutin dan berkala terhadap mesin – mesin yang ada di setiap

Departemen produksi.

20

Page 21: laporan KP1.docx

BAB 4 TUGAS KHUSUS

4.1 Maintenance Mesin CNC Victor Turning

Mesin CNC Victor Turning adalah mesin CNC buatan Taiwan dengan

Daya yang dibutuhkan pada mesin CNC adalah 54 KVA. Mesin ini oleh PT.

PASU digunakan untuk membubut sisi luar dan dalam velg dengan CNC.

Gamabar Mesin victor turning

21

Page 22: laporan KP1.docx

Mesin CNC Victor Turning memiliki 4 sistem :

1. Elektrik

Sistem elektrik pada mesin Victor turning adalah suatu system kelistrikan

yang berfungsi untuk mengatur masing-masing kerja setiap komponen mesin

Victor Turning. Pada system elektrik juga dilengkapi dengan alarm yang

berfungsi untuk mengetahui adanya satu kerusakan system atau komponen

sehingga mesin tidak berfungsi dengan semestinya. Sistem alarm ditandai dengan

kode atau isayarat untuk menunjukkan keadaan mesin tersebut. Tanda (--) berarti

not ready atau mesin tidak dalam keadaan optimal(bermasalah), sedangkan tanda

angka(00) menunjukkan kondisi mesin ready atau siap untuk bekerja.

Gambar tanda alarm”01” bukan “00” Not ready

Gambar tanda alarm “00” Ready

22

Page 23: laporan KP1.docx

2. Mekanik

Mesin ini juga menggunakan system mekanik pada beberapa komponen

seperti Table atau meja kerja yang digerakkan oleh motor spindle yang dayanya di

tranmisikan oleh v-belt dan gearbox

3. Pneumatik

Sistem ini adalah system penggerak yang prinsipnya menggunakan

tekanan udara yang tinggi dan fluida. Pada mesin Victor turning ini system

peneumatik terjadi pada beberapa komponen contohnya system penggerak pada

door atau pintu dan komponen motor servo.

Gambar tabung hidrolik pintu v-turning

4. Software

Mesin CNC Victor turning menggunakan software atau program untuk menjalankan tiap komponen untuk melakukan kerja atau proses pemesinannya.

23

Page 24: laporan KP1.docx

Gambar system software pada operating system

Mesin CNC Victor Turning menggunakan 2 sistem langkah ( x , y ) Axiz.

Gambar motor servo untuk axis x

24

Page 25: laporan KP1.docx

Gambar motor servo axis y

a. Perawatan rutin

Preventive, meliputi : Pembersihan sisa-sisa lubricant dengan

menggunakan air dan rizoline, pembersihan beram / clips hasil

pembubutan pada area komponen mesin CNC, contohnya motor spindle,

motor servo, dan lain-lain.

25

Page 26: laporan KP1.docx

Gamabar Contoh-contoh perawatan prefentif

Masuknya beram ke dalam area komponen mesin turning disebabkan oleh

factor usia mesin itu sendiri. Karena semakin tua usia mesin tersebut maka

kerapatan ruang kerja mesin berkurang atau bisa dikatakan mengalami kebocoran

sehingga beram hasil pembubutan sedikit demi sedikit terlempar keluar area kerja

ke dalam komponen mesin seperti motor servo,generator,dsb.

Pengecekan oli lubrication, meliputi :

o Oli rubricant : berfungsi sebagai pendingin dan pelumas pahat saat

melakukan pemesinan terhadap velg yang dapat memperkecil gesekan

26

Page 27: laporan KP1.docx

antar pahat dan benda kerja sehingga memperpanjang usia pahat itu

sendiri. Oli rubricant menggunakan oli dengan SAE 32 dicampur

dengan air.

Gambar Oli rubricant

o Oli pneumatic: Oli pada system pneumatic disni menggunakan oli

dengan SAE 68-80.

Greasing pada komponen-komponen tertentu yang terjadi kontak fisik

antar komponen seperti rantai konfeyor

Pengecekan jumlah v – belt pada area mesin dan membersihkan dari

beram

27

Page 28: laporan KP1.docx

b. kerusakan yang sering terjadi

Selama kami melakukan kerja praktek di PT PASU ada beberapa

kerusakan yang terjadi pada mesin Victor Turning yaitu sebagai berikut:

1. V – belt rusak

V-belt adalah transmisi penghubung motor spindle dan gearbox berupa sabuk

karet berjumlah 3 buah

Gambar V-belt

- Penyebab : Beram yang menempel pada v – belt seningga cepat robek.

- Penyelesaian : Diganti dengan v – belt baru. Dan merawatnya dengan

membersihkan beram di area ini dengan rutin

2. Konveyor tidak berjalan normal

Konfeyor adalah komponen mesin Victor turning berbentuk rel atau

lintasan yang membawa beram keluar dari area kerja mesin bubut menuju bak

penampung yang terletak di luar mesin.

28

Page 29: laporan KP1.docx

Gambar perbaikan konfeyor

- Penyebab : Bearing pillow block aus dan poros aus.

- Penyelesain : Melakukan penggatian bearing jenis UC 25

Gambar Bearing yang rusak

29

Page 30: laporan KP1.docx

Gambar Bearing Pillow block UC 25

30

Page 31: laporan KP1.docx

- Penyebab: poros konfeyor aus karena termakan usia

- Penyelesaian: diganti dengan poros konfeyor yang baru

Gambar poros konfeyor rusak

31

Page 32: laporan KP1.docx

Gambar poros konfeyor baru

3. Motor servo tidak berfungsi dengan baik.

Motor servo adalah komponen mesin CNC turning yang berfungsi

menggerakkan turret atau pahat dengan axis x dan y. Jika komponen ini tidak

berfungsi dengan baik maka akan mempengaruhi kerja pahat yang terganggu.

Sehingga Hasil pemesinan dari velg tersebut tidak sesuai dengan yang telah

direncanakan.

32

Page 33: laporan KP1.docx

Gambar Motor servo

- Penyebab : Break / pengunci yang berfungsi sebagai pengerem motor

Servo dengan prinsip memutus dan menyambungkan arus

listrik tidak berjalan dengan baik.

- Penyelesain: Repair break pada komponen spiral / pegasnya yang telah

melemah atau kerusakan terlalu parah, diganti.

Gambar break

33

Page 34: laporan KP1.docx

4. Pintu mesin CNC tidak bisa terbuka / tidak tertutup dengan baik.

- Penyebab : Seal hidrolik pada pintu bocor sehingga jika di aliri udara

tidak bisa mendorong pintu secara sempurna.

- Penyelesain : dilakukan pergantian seal oli hodrolik.

Gambar tabung penggerak hidrolik pada pintu

- Penyebab: Pintu mengalami keropos sehingga pintu tersebut tidak dapat

menutup dengan rapat

- Penyelesaian: melakukan pengelasan pada daerah pintu yang keropos

tersebut

34

Page 35: laporan KP1.docx

Gambar Proses perbaikan pintu

5. Motor spindle tidak bekerja dengan optimal

Motor spindle adalh komponen mesin Victor turning yang berfungsi

sebagai penggerak meja kerja atau table dengan cara mentransmisikan daya

dengan menggunakan v-belt dan suatu gearbox.

35

Page 36: laporan KP1.docx

Gambar motor spindle

- Penyebab : push generator yang berfungsi sebagai pembaca kecepatan telah

rusak yang ditandai dengan timbul goresan – goreasan halus.

- Penyelesain : Diganti yang baru.

36

Page 37: laporan KP1.docx

Gamabar proses pembongkaran push generator dari mesin spindle

Gambar push generator

6. Mesin Over load.

- Penyebab: mesin bekerja melebihi kapasitas atau waktu efektifnya sehingga

temperature meningkat dan mesin tidak berfungsi dengan baik

khususnya pada motor servo.

- Penyelesain : Di dinginkan.

37

Page 38: laporan KP1.docx

BAB 5. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat

diambil kesimpulan:

Tahapan dalam pembuatan velg antara lain : dapur casting,

Robot casting, mesin cutting, mesin heating, blasting,

mesin turning, mesin ALT, mesin Bor PCD, mesin bor

pentil, mesin balancing, dan mesin OMT.

Proses Perawatan mesin yang ada di perusahaan dilakukan

setiap hari (preventive), mingguan, dan tiap setengah tahun.

Merk velg PT. PASU antara lain : Panther, EMR@, PCW,

DEVINO, AKUZA, BALISTIC, STILAUTO dan

INCUBUS.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat kami berikan adalah :

Hendaknya fasilitas pendidikan bagi mahasiswa yang

melakukan kerja praktek ditingktakan untuk memprmudah

mahasiswa dalam memahami permaslahan yang ada di

perusahaan.

Sarana ruang isrtirahat bagi karyawan lebih diperhatikan.

Kebersihan lingkungan pabrik lebih di jaga agar tercipta

suasana yang nyaman bagi karyawan dan tamu.

38