Laporan Sosialisasi Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

13
LAPORAN SOSIALISASI TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT PADA MINLOK TRIWULAN PUSKESMAS TARUS TAHUN 2014 DASAR HUKUM : PERMENKES NO.3 TAHUN 2014 I. PERILAKU HIGIENIS DAN SANITER DALAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT A. PENDAHULUAN Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait pembangunan kesehatan, khususnya bidang, higiene dan sanitasi masih sangat besar. Untuk itu perlu dilakukan intervensi terpadu melalui pendekatan sanitasi total. Pemerintah merubah pendekatan pembangunan sanitasi nasional dari pendekatan sektoral dengan penyediaan subsidi perangkat keras yang selama ini tidak memberi daya ungkit terjadinya perubahan perilaku higienis dan peningkatan akses sanitasi, menjadi pendekatan sanitasi total berbasis masyarakat yang menekankan pada 5 (lima) perubahan perilaku higienis. Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan lima pilar akan mempermudah upaya meningkatkan akses sanitasi masyarakat yang lebih baik serta mengubah dan mempertahankan keberlanjutan budaya hidup bersih dan sehat. Pelaksanaan STBM dalam jangka panjang dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan oleh sanitasi yang kurang baik, dan dapat mendorong tewujudnya masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Perubahan perilaku dalam STBM dilakukan melalui metode Pemicuan yang mendorong perubahan perilaku masyarakat sasaran secara kolektif dan mampu membangun sarana sanitasi secara mandiri sesuai kemampuan. B. LIMA PILAR STBM Lima Pilar STBM terdiri dari: 1. Stop Buang air besar Sembarangan (SBS) 2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) 3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT) 4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga 5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga II.TUJUAN UMUM : untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. KUSUS: 1. Membekali peserta dengan sejumlah pengetahuan dan ketrampilan menyangkut Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. 2. Peserta dapat memahami cara pemicuan Stop BABS 3. Peserta dapat Monitoring dan Evaluasi kegiatan STBM

description

kesehatan

Transcript of Laporan Sosialisasi Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Page 1: Laporan Sosialisasi Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

LAPORAN SOSIALISASI TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

PADA MINLOK TRIWULAN PUSKESMAS TARUS TAHUN 2014

DASAR HUKUM : PERMENKES NO.3 TAHUN 2014

I. PERILAKU HIGIENIS DAN SANITER DALAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

A. PENDAHULUAN

Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait pembangunan kesehatan, khususnya bidang, higiene dan sanitasi masih sangat besar. Untuk itu perlu dilakukan intervensi terpadu melalui pendekatan sanitasi total. Pemerintah merubah pendekatan pembangunan sanitasi nasional dari pendekatan sektoral dengan penyediaan subsidi perangkat keras yang selama ini tidak memberi daya ungkit terjadinya perubahan perilaku higienis dan peningkatan akses sanitasi, menjadi pendekatan sanitasi total berbasis masyarakat yang menekankan pada 5 (lima) perubahan perilaku higienis.

Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan lima pilar akan mempermudah upaya meningkatkan akses sanitasi masyarakat yang lebih baik serta mengubah dan

mempertahankan keberlanjutan budaya hidup bersih dan sehat.

Pelaksanaan STBM dalam jangka panjang dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan oleh sanitasi yang kurang baik, dan dapat mendorong tewujudnya masyarakat

sehat yang mandiri dan berkeadilan.

Perubahan perilaku dalam STBM dilakukan melalui metode Pemicuan yang mendorong perubahan perilaku masyarakat sasaran secara kolektif dan mampu membangun sarana sanitasi secara mandiri sesuai kemampuan.

B. LIMA PILAR STBM

Lima Pilar STBM terdiri dari:

1. Stop Buang air besar Sembarangan (SBS)2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT)4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga

II.TUJUAN

UMUM : untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

KUSUS:

1. Membekali peserta dengan sejumlah pengetahuan dan ketrampilan menyangkut Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

2. Peserta dapat memahami cara pemicuan Stop BABS3. Peserta dapat Monitoring dan Evaluasi kegiatan STBM4. Peserta dapat membuat RTL

III. HASIL YANG DIHARAPKAN

Peserta memperoleh pengetahuan dan ketrampilan mengenai Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Peserta dapat memotivasi masyarakat untuk melaksanakan STBM.

IV.MATERI

1.Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

V. NARA SUMBER

1. Dinas kesehatan Kabupaten Kupang

Page 2: Laporan Sosialisasi Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

2.Puskesmas Tarus

VI. PESERTA

Peserta berjumlah 50 orang terdiri dari:

1.Kecamatan : 4 Orang

2.Dinkes : 2 Orang

3.Puskesmas : 3 Orang

4.Bidan Desa : 9 Orang

5.Kades/Lurah : 8 Orang

6.PKK : 8 Orang

7.BPD/Toma : 8 Orang

8.Kader Posyandu : 8 Orang

VII.WAKTU DAN TEMPAT

Waktu : 7 Mei 2014

Tempat : Aula Kantor Camat Kupang Tengah

VIII. METODE

Metode yang akan dipakai dalam sosialisasi ini adalah metode pendididkan orang dewasa.

IX. PENYELENGGARA

Puskesmas Tarus

X. BIAYA

Sumber dana kegiatan ini dari dana BOK Puskesmas Tarus Tahun 2014

XI.PENUTUP

Demikian laporanm kegiatan Sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dalam minilok triwulan

Puskesmas Tarus di Kecamatan Kupang Tengah.

Oleh :

ABSALOM FAKU,SKM

Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Air dan Pengamanan Limbah

Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang

STRATEGI NASIONAL

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

TARUS, 7 Mey 2014.

I. Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs)(1) Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan(2) Memenuhi pendidikan dasar untuk semua(3) Mendorong kesetaraan jender & pemberdayaan perempuan (4) Menurunkan angka kematian balita(5) Meningkatkan kualitas kesehatan ibu melahirkan(6) Memerangi HIV/AIDS, malaria & TBC(7) Menjamin kelestarian fungsi lingkungan hidup(8) Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

MDGs-BIDANG KESEHATAN

1. Menurunkan malnutrisi anak gizi buruk dan gizi kurang Goal 1

2. Menurunkan Angka Kematian Anak (AKB dan AKBA) Goal 4

3. Menurunkan Angka Kematian Ibu(AKI)Goal 5

4. Mengendalikan penyebaran penyakit menular (HIV dan AIDS, Malaria, TB) Goal 6

5. Penyediaan air minum dan fasilitas sanitasi dasar Goal 7

Page 3: Laporan Sosialisasi Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

KESEHATAN

Tema Prioritas

Penitik beratan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak hanya kuratif, melalui peningkatan kesehatan masyarakat dan lingkungan diantaranya dengan perluasan penyediaan air bersih, pengurangan wilayah kumuh sehingga secara keseluruhan dapat meningkatkan angka harapan hidup dari 68,tahun pada 2013 menjadi 72,0 tahun pada 2015, dan pencapaian keseluruhan sasaran Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015

DASAR HUKUM DAN LANDASAN PELAKSANAAN STBM DI KABUPATEN KUPANG

I. TINGKAT PUSAT• Peraturan Presiden RI Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional tahun 2010 – 2014. • Pasal 3 : Kementerian/lembaga dan pemerintah daerah melaksanakan program dalam

RPJMN yang dituangkan dalam Rencana Strategis kementerian/lembaga dan RPJMD.• Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 852 Tahun 2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi

Total Berbasis Masyarakat..• Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Strategis Nasional STBM

II. TNGKAT PROPNS Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pembangunan

Air Minum Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat di Propinsi Nusa Tenggara Timur

III. TINGKAT KABUPATEN Instruksi Bupati Kupang No 3 Tahun 2013 RAD AMPL Kabupaten Kupang 2010 BUKU PUTIH SANITASI (BPS) KABUPATEN KUPANG STRATEGI SANITASI (SSK) KABUPATEN KUPANG ROADMAP STBM KABUPATEN KUPANG (DRAFT)

Permasalahan Strategis

Rendahnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan sanitasi

Rendahnya kesadaran dan komitmen pemerintah daerah mengenai pentingnya pembangunan sanitasi

Belum tersedianya pendekatan pembangunan sanitasi perdesaan yang sistematis Terbatasnya pilihan teknologi sanitasi berbasis masyarakat, khususnya di daerah sulit (rawa, cadas,

dan pesisir pantai) Terbatasnya akses masyarakat terhadap suplai sanitasi Terbatasnya pendanaan pemerintah

• MENingkatkan kebutuhan (demand) dalam skala besar untuk pelayanan sanitasi dan perubahan perilaku

• mendukung ekspansi sektor swasta yang dapat menyediakan pilihan luas (supply capacity) bagi konsumen miskin maupun tidak miskin.

• Menghasilkan dampak kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang diinginkan

• Dibutuhkan arahan strategis baru untuk peningkatan PERILAKU higiene dan sanitasi masyarakat perdesaan, secara SKALA NASIONAL melalui Gerakan Sanitasi Total Masyarakat

STBMPendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan

Page 4: Laporan Sosialisasi Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Page 5: Laporan Sosialisasi Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Page 6: Laporan Sosialisasi Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Page 7: Laporan Sosialisasi Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Page 8: Laporan Sosialisasi Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Page 9: Laporan Sosialisasi Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Page 10: Laporan Sosialisasi Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Page 11: Laporan Sosialisasi Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Page 12: Laporan Sosialisasi Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat