Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)

13
KEMENTERIAN KESEHATAN RI D I R E K T O R A T J E N D E R A L PP- PL DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN STRATEGI NASIONAL SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT ( STBM ) Bagian 1 dari 5

description

sanitasi, stbm, masyarakat, air minum, limbah, cuci tangan, sampah, kesehatan

Transcript of Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)

Page 1: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI D I R E K T O R A T J E N D E R A L PP- PL DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

STRATEGI NASIONAL SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

( STBM )

Bagian 1 dari 5

Page 2: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)

Pendahuluan

• Sanitasi merupakan kebutuhan dasar.

Sbg konsekuensinya, pemerintah harus

mendorong terpenuhinya kebutuhan

tersebut.

• Hingga saat ini akses sanitasi masih

belum memadai. Sementara prasarana

dan sarana yang terbangun banyak

yang tidak berfungsi atau tidak meme-

nuhi persyaratan

Page 3: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)

Riset Kesehatan Dasar 2007

Akses Air Minum & Sanitasi

57,7% RT Akses Air Bersih 63,5% RT Akses Sanitasi

24,8% RT masih BABS (Desa : 34,5% RT, Kota : 9,2% RT)

25,8% RT tidak ada SPAL pada Tahun 2004 menjadi

32,5% RT tidak ada SPAL pada Tahun 2007

22,0% anak > 10 Thn. berperilaku CTPS Tahun 2007, naik

12,0% anak > 10 Thn. berperilaku CTPS Tahun 2005

Page 4: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)

RISKESDAS 2010

PROPORSI RT. AKSES THD. PELAYANAN AIR MINUM LAYAK

I

N

D

O

N

E

S

I

A

PERPIPAAN TERLINDUNGI ( AIR LEDING )

16,14 %

NON PERPIPAAN TERLINDUNGI ( SUMUR POMPA, SGL

TERLINDUNG, PMA, PAH & AIR KEMASAN )

56,69 %

NON PERPIPAAN TAK TERLINDUNGI

27,17 %

CATATAN : DALAM MDGs AIR KEMASAN TIDAK MASUK DALAM AKSES AIR MINUM

Page 5: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)

RISKESDAS 2010

PROPORSI RUMAH TANGGA AKSES TERHADAP

AIR MINUM TERLINDUNG DAN BERKELANJUTAN

I

N

D

O

N

E

S

I

A

TIDAK LAYAK

54,73 %

45,27 %

LAYAK

CATATAN : YANG TERMASUK SARANA AIR MINUM (TERLINDUNG & BERKELANJUTAN) LAYAK

ADALAH LEDING, PAH, POMPA/SUMUR TERLINDUNG, PMA DENGAN JARAK ≥ 10 METER DARI SUMBER PENCEMAR;

TIDAK TERMASUK AIR KEMASAN & ISI ULANG

Page 6: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)

RISKESDAS 2010

PROPORSI RUMAH TANGGA

AKSES TERHADAP AIR MINUM TERLINDUNG

I

N

D

O

N

E

S

I

A

TIDAK AKSES

46,20%

53,80%

AKSES

MENURUT JMP WHO/UNICEF ; DIKATAKAN AKSES BILA : MINIMAL MENGGUNAKAN 20 LT/ORANG/HARI YANG BERASAL DARI

S.A.M. IMPROVED DAN S.A.M BERADA DALAM RADIUS 1 KM DARI RUMAH. S.A.M. IMPROVED : SAMBUNGAN RUMAH, KRAN UMUM, SUMUR BOR, SGL TER-

LINDUNG, PMA & PAH. TIDAK TERMASUK : AIR YG DIJUAL KELILING/DNG TRUK, AIR BOTOL/KEMASAN

Page 7: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)

RISKESDAS 2010

PROPORSI PENDUDUK / RUMAH TANGGA

AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI LAYAK

I

N

D

O

N

E

S

I

A

TIDAK LAYAK

44,47%

55,53%

LAYAK

CATATAN : YANG TERMASUK SARANA SANITASI LAYAK ADALAH SARANA SANITASI YANG

PENGGUNAANNYA SENDIRI ATAU BERSAMA, KLOSET JENIS LEHER ANGSA, PEMBUANGAN AKHIR TINJA MENGGUNAKAN TANGKI SEPTIK ATAU SPAL

Page 8: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)

Gambaran Riil Kondisi Sanitasi Di Indonesia

mencuci dan mandi di sungai tercemar

MCK yang tidak berfungsi

selokan tersumbat

BAB sembarangan

Jamban asal-asalan

Page 9: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)

Capaian Pembangun Sanitasi

• Proporsi rumah tangga yang terlayani

dengan sistem pengolahan setempat di

perdesaan telah mencapai 60% dari total

populasi penduduk di Indonesia • Proporsi sampah terangkut mencapai 20,63

persen

• Proporsi rumah tangga yang telah terlayani

saluran drainase dengan kondisi berfungsi

baik/mengalir lancar mencapai 52,83 persen

Page 10: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)

Permasalahan Strategis

• Rendahnya kesadaran masyarakat mengenai penting-nya perilaku hidup bersih & sehat (PHBS) dan sanitasi

• Rendahnya kesadaran dan komitmen pemerintah dae-rah mengenai pentingnya pembangunan sanitasi

• Belum tersedianya pendekatan pembangunan sanitasi pedesaan yang sistematis

• Terbatasnya pilihan teknologi sanitasi berbasis ma-syarakat, khususnya di daerah sulit (rawa, cadas, dan pesisir pantai)

• Terbatasnya akses masy. terhadap supply sanitasi

• Terbatasnya pendanaan pemerintah

Page 11: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)

PELAJARAN dari program-program

SANITASI masa lalu

Pendekatan tradisional ternyata GAGAL untuk:

Dibutuhkan arahan strategis baru untuk peningkatan

PERILAKU higiene dan sanitasi masyarakat

perdesaan, secara SKALA NASIONAL melalui

Gerakan Sanitasi Total Masyarakat (CLTS)

meningkatkan kebutuhan (demand) dalam skala

besar untuk pelayanan sanitasi dan perubahan

perilaku mendukung ekspansi sektor swasta yang dapat

menyediakan pilihan luas (supply capacity) bagi

konsumen miskin maupun tidak miskin.

Menghasilkan dampak kesehatan dan

kesejahteraan masyarakat yang diinginkan

Page 12: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)

CLTS dikenalkan ke

Indonesia dng cara Wakil

Pemerintah RI berkun-

jung ke India

& Bangladesh

2004

Pilot Project

CLTS di

6 Provinsi

(6 kabupaten)

2005

Penyebaran CLTS

yang cepat : 72

Komunitas masy.

Bebas dari BABS

(ODF) & 2 Kec.

ODF di Th. 2006

CLTS Nasional

dicetuskan oleh

Depkes

Juni 2006 Replikasi

WSLIC

CWSHP

Pro Air

NGO/PCI

Pemerintah lokal

Universitas

WES- UNICEF

PAMSIMAS

160 Komu-

nitas masy.

ODF

Pada

Juli 2007

Draft Strategi

Nas. tentang

Sanitasi Total

Berbasis

Masyarakat

2007

(Pengemb.

CLTS).

TSSM dimulai

Di Jawa

Timur

2007

Sanitasi Total

Berbasis

Masyarakat

diterapkan

di 200

kabupaten

2008

Kepmenkes

tentang

Sanitasi Total

Berbasis

Masyarakat

( STBM ) 2008

Page 13: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)

Page 13

Webs Berita, Info & Pelatihan Nawasis.Com, Sanitasi.Net, Sanitasi.Org, PenataanRuang.Com