Laporan Skill Lab Kelompok c

23
LAPORAN SKILL LAB KELOMPOK C “GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN” Disusun Oleh : 1. Adlina Filzah Maharani 2. Conita Aulia Wijayanti 3. Wahyu Lusiana H FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

description

u

Transcript of Laporan Skill Lab Kelompok c

LAPORAN SKILL LAB KELOMPOK CGIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

Disusun Oleh :1. Adlina Filzah Maharani2. Conita Aulia Wijayanti3. Wahyu Lusiana H

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG 2013/2014

KATA PENGANTAR

Bismilahirrahmanirrahim, Alhamdulilah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayat Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan. Laporan ini kami buat hasil dari tugas diskusi saat skill lab.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing karena telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas diskusi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan pada kelompok C. Kami juga berterimakasih kepada teman-teman yang telah membantu kami dalam forum diskusi untuk menyelesaikan tugas dan laporan ini secara langsung maupun tidak langsung.

Kami menyadari bahwa masih banyak kesalaham dalam penulisan laporan ini, kami sebagai mahasiswa Kedokteran Gigi juga sedang mendalami mengenai GTSL. Maka dari itu kami terbuka jikalau terdapat kritik dan saran , terutama apabila terdapat kesalaham dalam penulisan laporan ini. semoga laporan ini dapat memberi pengetahuan baru bagi para pembaca. Amin.

Semarang, 17 Juni 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

Cover..........................................................................................................................................1Daftar isi.....................................................................................................................................2Kata pengantar............................................................................................................................3Bab I Pendahuluan.....................................................................................................................4Bab II PembahasanPermasalahan Skenario.................................................................................................6Pembahasan...................................................................................................................6

BAB I PENDAHULUAN

Gigi Tiruan

Gigitiruan adalah suatu alat yang berfungsi untuk menggantikan sebagian atauseluruh gigi asli yang hilang dan digunakan pada rahang atas maupun rahang bawah. Meskipun kemajuan dalam bidang estetika kedokteran gigi sangat pesat, namunfungsi dari gigitiruan itu sendiri didukung oleh kondisi fisik seseorang. Tanpa adanyagigi yang mendukung rahang dan gingiva, kulit dapat tampak kendur, dan dapatmengakibatkan penurunan kemampuan seseorang untuk makan dan berbicara.Didalam bidang kedokteran gigi istilah gigi tiruan/ dental prothetis meliputi Gigi tiruan sebagian lepasan/partial denture Gigi tiruan cekat/Fixed denture Gigi tiruan lengkap/Full dentureDefinisi gigi tiruan sebagian Osborne (1925)gigi tiruan sebagian adalah gigi tiruan yg menggantikan sebagian dari pada gigi asli yang hilang dan dapat dilepas sendiri oleh sang pasien dari mulutnya Applegate (1925)gigi tiruan sebagian adlh suatu alat yg dapat dilepas menggantikan gigi asli yg hilang& memperoleh dukungan utama dr jaringan sadel dng suatu dukungan tambahan dr gigi asli yg masih tertinggal Mc.Cracken (1973)suatu restorasi prostetic yn menggantikan gg asli yg hilang&bagian lain dr rahang yg tak bergg sebagian,mendapat dukungaan terutama dr jaringan dibawahnya & sebagian dr gg asli yg masih tertinggal dipakai sebagai gg pegangan /abutment Glossary of prosthodontics (1999)GTS merupakan bag.prostodonsia yg menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang dng gigi tiruan&didukung oleh gigi, mukosa atau kombinasi gigi-mukosa yang dipasang&dilepas oleh pasien

Gigi Tiruan Sebagian LepasanGigi Tiruan Sebagian Lepasan adalah gigi tiruan yang mengganti satu atau lebih gigi yang hilang dengan didukung oleh gigi dan atau jaringan dibawahnya, serta dapat dilepas dan dipasang kembali ke dalam mulut oleh pasien. Tampilan gigi memiliki peranan penting terhadap tampilan dari wajah, dan bahkan berpengaruh terhadap interaksi sosial di masyarakat. Faktor yang mempengaruhi keadaan tersebut antara lain warna gigi, bentuk gigi, posisi gigi, kualitas dari restorasi, dan penampilan secara umum, terutama pada gigi anterior. Gigi yang hilang dan tidak diganti akan menyebabkan ketidakseimbangan pada sistem stomatognasi. Dimulai dari ekstrusi dari gigi antagonis, adanya perpindahan gigi sebelahnya dan mengganggu struktur pendukung gigi di sekitarnya. Ekstrusi gigi antagonis dari gigi yang hilang dapat mengganggu oklusi sehingga akan menyulitkan gigi penggantinya. Perpindahan gigi sekitar dari gigi yang hilang dapat mengawali masalah periodontal dan dapat mempertinggi pertumbuhan karies.Keberhasilan perawatan prostodonsia melibatkan banyak faktor seperti fungsi fungsional, estetik, determinasi biologi dan faktor psikologi pasien. Persiapan pasien dan mental pasien terhadap pemasangan gigi tiruan termasuk ke dalam faktor psikologi pasien. Mental pasien harus dipelajari terlebih dahulu sebelum melihat dan menganalisis mulut pasien. Hal ini menunjukkan bahwa sikap dan pemikiran pasien sangat berpengaruh dalam keberhasilan perawatan gigi.

Fungsi dari gigi dari gigi tiruan Sebagai pengganti gigi yang hilang Pemulihan fungsi estetik Peningkatan fungsi bicara Perbaikan peningkatan fungsi pengunyahan Membantu mempertahankan gigi yang masih ada Memperbaiki oklusi Meningkatkan distribusi beban kunyah Mencegah terjadinya maloklusi

TAHAPAN PEMBUATAN DESAIN1. Menentukan Klasifikasi Daerah Tak Bergigi

Daerah tak bergigi pada suatu lengkung gigi dapat bervariasi, dalam hal panjang, macam, jumlah, dan letaknya. Semua ini mempengaruhi rencana pembuatan desain gigi tiruan baik dalam bentuk sedel, konektor, maupun dukunganya.a. Klasifikasi kennedy Kelas I Kennedy : daerah tak bergigi terletak dibagian posterior dari gigi yang masih ada dan berada pada kedua sisi rahang (bilateral).

Kelas II Kennedy : daerah tak bergigi terletak dibagian posterior dari gigi yang masih ada, tetapi berada hanya pada salah satu rahang saja (unilateral).

Kelas III Kennedy : daerah tak bergigi terletak dibagian posterior dari gigi yang masih ada, tetapi berada hanya pada salah satu rahang saja (unilateral).

Kelas IV Kennedy : darah tak bergigi terletak dibagian anterior dari gigi-gigi yang masih ada dan melewati garis tengah rahang.

b. Klasifikasi applegate Kelas I : daerah tak bergigi sama dengan kelas I kennedy. Keadaan ini sering dijumpai pada rahang bawah dan biasanya telah beberapa tahun kehilangan gigi. Indikasi protesa: protesa lepasan, dua sisi dengan perluasan kearah basis distal.

Kelas II : daerah tak bergigi sama seperti kelas II kennedy.

Indikasi Protesa: protesa dengan desain bilateral dan perluasan kebasis distal.

Kelas III : keadaan tak bergigi paradental dengan kedua gigi tetangganya tidak lagi mampu memberi dukungan kepada protesa secara keseluruhan.

Indikasi Protesa: protesa sebagian lepasan dukungan gigi dengan desain bilateral.

Kelas IV : daerah tak bergigi sama dengan kelas IV kennedy.

Indikasi Protesa :a. Gigi tiruan cekat: bila gigi tetangga masih kuat.b. GTSL desain bilateral dan dukungan gigi/ kombinasi.c. Pada kasus meragukan sebaiknya dibuat GTSL.

Kelas V : daerah tak bergigi paradental dimana gigi asli anterior tidak dapat dipakai sebagai gigi penahan atau tidak mampu menahan gayah kunyah. Kelas VI : daerah tak bergigi paradental dengan kedua gigi tetangga asli dapat dipakai sebagai penahan.

c. Klasifikasi Cummer Klasifikasi pertama yang diakui secara professional. Dirancang tahun 1920 oleh Cummer gigi tiruan diklasifikasikan berdasarkan pada posisi dari penahan langsung (direct retainer).

Diagonal : Dua penahan langsung (direct retainer) secara diagonal berlawanan dengan penahan lainnya.

Diametrik : Dua penahan langsung secara diametrik bersebrangan dengan penahan lainnya.

Unilateral : Dua atau lebih penahan langsung terhadap sisi yang sama

Multilateral : 3 terkadang 4 penahan langsung dalam hubungan triangular (kadang kadang guadrangular)

2. Menentukan Fulcrum pada Daerah Edentulous3. Menentukan Macam Dukungan Setiap Sadle Menentukan macam dukungan setiap sadle ditentukan menurut: Dukungan gigi Dukungan mukosa pada kasus GTL Dukungan kombinasi (mukosa dan gigi) pada kasus free end Panjang sadleUntuk sadle pendek dengan gigi geligi tetangga yang kuat dukungan berasal dari gigi, sebaliknya jika sadle panjang serta gigi tetangga dan gigi aslinya kurang kuat dukungan menggunakan mukosa. Jumlah sadle Keadaan rahang

4. Menentukan Jenis Penahan Penahan Langsung Penahan Tidak Langsung

Untuk menentukan penahan mana yang dipilih maka perlu memperhatikan beberapa faktor:a. Dukungan sadle, berkaitan dengan indikasi dari macam cengkraman yang akan dipakai dan gigi penyangga bila diperlukanb. Stabilitas dari gigi geligi, berhuungan dengan macam dan jumlah didi pendukung yang akan dipakaic. Estetika

5. Menentukan Jenis Konektor(cengkraman/klamer)

Komponen Gigi Tiruan Sebagian Lepasan1. Basisdisebut juga plat protesa adalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa mulut di daerah palatum labial, bukal, lingual.Macam-macam basis geligi tiruan- Basis dukungan gigiPada basis dukungan gigi, yang semata-mata merupakan span yang dibatasi gigi asli pada kedua sisinya, tekanan oklusal secara langsung disalurkan kepada gigi penyangga melalui kedua sandaran oklusal. Selain fungsi tadi, basis bersama-sama elemen gigi tiruan berfungsi pula mencegah migrasi horisontal gigi tetangga, serta migrasi vertikal gigi antagonis.- Basis dukungan jaringanDukungan jaringan ini penting, agar tekanan kunyah dapat disalurkan ke permukaan yang lebih luas, sehingga tekanan persatuan luas menjadi lebih kecilMacam-macam bahan basis- MetalIndikasi pemakaian basis metal Pebderita yang hiperseneitif terhadap resin Penderita dengan gaya kunyah abnormal Ruang intermaksiller kecil Kasus basis dukungan gigi dengan desain unilateral Permintaan penderita- ResinIndikasi basis resin Resin merupakan bahan terpilih untuk basis protesaSebagai basis resin menunjukkan kelebihan Warnanya harmonis dengan jaringan sekitarnya Dapat dilapisi dan dicekatkan kembali dengan mudah Relatif lebih ringan Teknik pembuatan dan pemolesannya mudah Harganya murahBeda basis akrilik dengan logam:- Proses pembuatan mudah Sukar- Kekuatan Kurang Kuat- Penghantar panas Kurang Baik- Menyerap air Dapat Tidak dapat- Perubahan warna Dapat Tidak dapat- Luas basis Luas/lebar Tak luas- biaya murah mahalFungsi basis:- untuk meneruskan tekanan kunyah ke mukosa dan tulang alveolar di bawahnya- untuk memberi retensi dari protesa, karena adanya gaya adhesif antara basis dengan mukosa yang dibatasi dengan media air ludah- tempat melekatnya cengkeram- menggantikan jaringan yang hilang serta memberikan dukungan kepada bibir dan pipi(estetik)2. Sadeladalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa di atas prosesus alveolaris dan mendukung elemen gigi tiruan. bila sadel letaknya: - antara gigi asli diseut bounded saddle- posterior dari gigi asli disebut free end saddle3. Elemen gigi tiruanadalah bagian dari gigi tiruan yang merupakan bentuk gigi tiruan dari gigi asli yang hilang. Bahan dasar gigi tiruan dapat bermacam-macam, yaitu:resin akrilik, porselen,logam.Elemen gigi tiruan resin akrilik:- mudah aus, terutama pada penderita yang mempunyai kekuatan kunyah yang kuat- perlekatannya dengan basis merupakan persenyawaaan kimia, karena bahannya sama- dapat berubah warna- mudah tergores- mudah dibentuk/diperkecil sesuai dengan ruangan- lebih ringan dibanding gigi tiruan yang dari porselen dan logam- dapat diasah dan dipoles- karena sifat mudah aus, baik sekali dipakai untuk prosesus alvolaris yang datarElemen gigi tiruan porselen:- tidak mudah aus/tergores- perlekatannya dengan basis secara mekanis, sehingga elemen gigi tiruan harus mempunyai retensi untuk pelekatnya terhadap basis bentuk retensi gigi tiruan porselen:undercur,pin,alur- tidak berubah warna- tidak dapat diasah- lebih berat daripada akrilik- tidak baik dipakai untuk prosesus alveoalris yang datar(resorbsi)

Elemen gigi tiruan logam:- biasanya dibuat sendiri sesuai dengan ruang protesa yang ada, terutama untuk gigi posterior yang ruang protesanya sempit- estetis kurang baik- tahan terhadap daya kunyah yang besar/kuat4. Cengkeramdisebut juga klammer. Cengekram adalah bagian dari gigi tiruan lepas yang berbentuk bulat/gepeng. Terbuat dari kawat stainless steel/ logam tuang, yang melingkari/ memegang gigi penjangakaran.Fungsi cengkeram:- untuk retensi- untuk stabilisasi- untuk meneruskan beban kunyah ke gigi penjangkaranSyarat umum gigi penjangkaran- gigi vital atau non vital yang telah dilakukan PSA dengan sempurna- bentuk anatomis dan besarnya normal- tidak ada kerusakan/kelainan.Misalnya:tambalan yang besar, karies, hypoplasia, konus- posisi dalam lengkung gigi normal- keadaan akar gigi

Cengkeram kawatBagian-bagian dari cengkeram kawat:- Lengan, yaitu bagian dari cengkeram kawat yang terletak/melingkari bagian bukal/lingual gigi penjangkaran. Sifat agak lentur, berfungsi untuk retensi dan stabilisasi- Jari, yaitu bagian dari lengan yang terletakdi bawah lingkaran terbesar gigi. Sifat lentur/fleksibel dan berfungsi untuk retensi- Bahu, yaitu bagian dari lengan yang terleta di atas lingkaran terbesar dari gigi. Sifat kaku dan berfungsi untuk stabilisasi yaitu menahan gaya-gaya bucco-lingual- Badan/body, yaitu cengekaram kawat yang terletak di atas titik kontak gigi di daerah aproksimal. Sifat kaku, dan berfungsi untuk stabilisasi yaitu menaha gaya-gaya antero-posterior- oklusal rest, yaitu bagian dari cengekaram kawat yang terletak di bagaian oklusal gigi. Sifat kaku, panjang 1/3 lebar mesio-distal gigi. Berfungsi untuk meneruskan beban kunyah ke gigi penjangkaran- retensi dalam akrilik, yaitu bagian dari cengkeram kawat yang tertanam dalam basis akrilikSyarat-syarat cengkeram kawat yang melingkari gigi:- harus kontak garis- tidak boleh menekan/harus pasif- ujung jari tidak boleh menyinggung gigi tetangga dan tidak boleh tajam/harus dibulatkan- tidak ada lekukan bekas tang(luka)pada lengan cengkeram- bagian cengkeram yang melalui oklusal gigi tidak boleh mengganggu oklusi/artikulasi- jarak bagian jari ke servikal gigi: cengkeram paradental:1/2-1 mm cengekeram gingival:1 -2 mm- bagian retensi dalam akrilik harus dibengkokkanMacam-macam desain cengkeramDesain cengkeram menurut fungsinya dibagi dalam dua bagian:1. Cengkeram paradentalyaitu cengkeram yang fungsinya selain dari retensi dan stabilisasi protesa, juga sebagai alat untuk meneruskan beban kunyah yang diterima gigi tiruan ke gigi penjangkarannyaJadi,cengkeram paradental harus mempunyai bagian yang melalui bagian oklusal gigi penjangkaran atau melalui titik kontak antara gigi penjangkaran dengan gigi tetangganya2. Cengkeram gingivalyaitu cengkeram yang fungsinya hanya untuk retensi dan stabilisasi protesa. Jadi, karena tidak berfungsi untuk meneruskan beban kunyah yang diterima protesa ke gigi penjangkaran, maka cengkeram ini tidak mempunyai bagian yang melalui bagian oklusal gigi penjangkaran, bisa diatas permukaan oklusal.Macam-macam cengkeram paradental1. Cengkeram 3 jari terdiri dari:- lengan bukal dan lingual- body- bahu- oklusal rest- bagian retensi dalam akrilikindikasi:gigi molar dan premolar2. Cengkeram JacksonDisain cengkeram ini mulai dari palatal/lingual, terus ke oklusal di atas titik kontak, turun ke bukal melalui di bawah lingkaran terbesar, naik lagi ke oklusal di atas titik kontak, turun ke lingual masuk retensi akrilik.Indikasi:Gigi molar,premolar yang mempunyai kontak yang baik di bagian mesial dan distalnyaBila gigi penjangkaran terlalu cembung, seringkali cengkeram ini sulit masuk pada waktu pemasangan protesa.3. Cengkeram jackson paradentalDisainnya mulai dari bukal terus ke oklusal di atas titik kontak, turun ke lingual dan terus ke retensi akrilikIndikasi:gigi molar dan premolar gigi terlalu cembung sehingga cengkeram jackson sulit melaluinya ada titik kontak yang baik di anatar 2 gigi4. Cengkeram SDisain cengkeram ini mulai dari bukal terus ke oklusal/insisal di atas titik kontak, turun ke lingual melalu atas cingulum, kemudian turun ke bawah masuk ke dalam akrilikIndikasi:Untuk kaninus rahang atas perlu diperhatikan agar letak cengkeram tidak mengganggu oklusi5. Cengkeram KippmeiderTidak mempunyai lengan, yang ada hanya rest di atas cingulumIndikasi:Hanya untuk kaninus. Bentuk cingulum harus baik.Fungsi:hanya untuk menerusan beban kunyah dan stabilisasi6. Cengkeram rush angkerDisainnya mulai dari oklusal di aproksimal(daerah mesial/distal)terus ke arah lingual ke bawah, masuk dalam akrilikIndikasi: molar, premolar yang mempunyai titik kontak yang baikFungsi:hanya untuk meneruskan beban kunyah protesa ke gigi penjangkaran dan sebagai retensi pada pembuatan splin

Macam-macam cengkeram gingival1. Cengkeram 2 jariDisainnya sama dengan cengkeram 3 jari, hanya tidak mempunyai restIndikasi:gigi molar dan premolar2. Cengkeram 2 jari panjangDisainnya seperti cengkeram 2 jari, hanya disini melingkari 2 gigi berdekatan Iindikasi:gigi molar,premolar, dimana gigi yang deat diastema urang kuat(goyang 10)3. Cengkeram jacsonhampir sama dengan cengkeram jacson paradental bedanya cengkeram ini melalui bagian proksimal dekat diastema dan di bagian lingual lurus ke bawah, tetap di tepi lingual indikasi:gigi molar,premolar dan kaninus4. Cengkeram vestibular fingercengkeram ini berjalan mulai dari sayap bukal protesa ke arah undercut di vestibulum bagian labial, ujungnya ditutupi akrilikindikasi:gigi sisa hanya gigi anterior yangtidak dapat dilingkari cengkeram, dan bagian vestibulum labial harus mempunyai undercut yang cukup1. Cengkram akersMerupakan bentuk dasar dari sirkumferensial, cengkram ini terdiri dari lengan bukal, lengan lingual, dan sebuah sandaran oklusal. Cengkram ini merupakan pilihan pertama untuk gigi molar dan premolar, terutama bila gigi tidak miring, estetik tidak penting, dan letak gerong retentif jauh dari daerah tak bergigi2. Cengkram kail ikanMerupakan kombinasi dari cengkram akers3. Cengkram mengarah belakang (back action clasp)

BAB IIPEMBAHASAN

Permasalahan

Skenario I

Pak Budi 57 tahun seorang pensiunan pimpinan cabang BUMN, dia datang ke RSGM membuat gigi palsu RA dan RB. Pak Budi selalu merasa dirinya sehat tanpa ada penyakit sistemik.

Skenario II

Gigi Pak Budi mulai dilakukan pencabutan 3 tahun lalu karena lubang besar. Terakhir kali dilakukan pencabutan kurang lebih 2 minggu lalu. Pak Budi tidak memiliki riwayat kebiasaan buruk. Sebelumnya belum pernah menggunakan gigi palsu, pada pemeriksaan objektif tidak ditemukan kelainan pada ekstra oral Pak Budi. Bibir sedang dan simetris, profil muka lurus, bentuk muka oval, tidak ada kelainan TMJ.

Skenario III

Pada pemeriksaan intraoral, didapatkan: kalkulus sub gingiva pada regio lingual anterior RB. Gigi 8 tidak ada yang erupsi. Karies superfisial pada 46,47. Gigi hilang 43,44,45 dan Gigi anterior atas 12,11,21,22 patah 1/3 apikal.Sisa akar 36,37 disertai abses periapikal akut.Perlekatan frenulum yang tinggi pada frenulum labialis superior.Gigi lain dalam keadaan sehat dan tidak ada kegoyahan.Ketinggian palatum sedang.Tidak ada resorbsi berlebihan pada residual ridge.

Lembar Status Pasien ProstodonsiaIdentitas PasienNama : Pak budiJenis Kelamin: Laki-lakiUsia: 57 tahunPekerjaan : Pensiunan Pimpinan Cabang BUMNAlamat : Semarang

AnamnesaKeluhan utama: Merasa tidak nyaman saat makan dan bicaraRiwayat geligi: Gigi yang tinggal akar dicabut 3 tahun yang laluPengalaman gigi tiruan sebelumnya : Belum pernah menggunakan gigi tiruan sebelumnyaRiwayat Penyakit sistemik : Tidak ada

Pemeriksaan Objektifa. Ekstra Oral1. Bentuk muka: Oval2. Profil muka: Lurus3. Bibir: Sedang dan simetris4. TMJ: Tidak ada kelainan5. Kelenjar Limfe: Tidak ada kelainanb. Intra Oral1. Kalkulus : Subgingiva pada regio lingual anterior rahang bawah2. Gingiva: Tidak ada kelainan3. Mukosa: Tidak ada kelainan4. Lidah: Tidak ada kelainan5. Palatum : Kedalaman palatum sedang 6. Vestibulum: Tidak ada kelainan7. Frenulum : Tinggi pada frenulum labial superior8. Torus dan eksostosis : Tidak ada kelainan9. Status gigi-gigi:

kalkulus sub gingiva pada regio lingual anterior RB. Gigi 8 tidak ada yang erupsi. Karies superfisial pada 46,47. Gigi hilang 43,44,45 Gigi anterior atas 12,11,21,22 patah 1/3 apikal. Sisa akar 36,37 disertai abses periapikal akut. Perlekatan frenulum yang tinggi pada frenulum labialis superior. Gigi lain dalam keadaan sehat dan tidak ada kegoyahan. Ketinggian palatum sedang. Tidak ada resorbsi berlebihan pada residual ridge.

Pemecahan MasalahRencana perawatan dilakukan sesuai dengan masalah yang dilami oleh Pak Budi, diantaranya:1. Sisa akar 36,37 disertai abses periapikal akut dilakukan insisi drainase lalu diberi medikasi, setelah itu dilakukan ekstraksi pada sisa akar2. Dilakukan scalling pada kalkulus sub gingiva pada regio lingual anterior RB. Jika tidak dilakukan scalling terlebih dahulu dapat mengakibatkan jaringan yang terdapat dibawah gtsl akan mudah mengalami kerusakan seperti periodontitis karena bakteri pada kalkulus meluas kejaringan periodontal.3. Gigi anterior atas 12,11,21,22 patah 1/3 apikal dapat dilakukan apikoektomi/ekstraksi. Dilakukan ekstraksi karena jika gigi tersebut dipertahankan maka akan memiliki prognosis buruk dan tingkat keberhasilan untuk mempertahankan gigi tersebut kecil, sehingga diambil keputusan untuk dilakukan ekstraksi saja.4. Karies superfisial pada 46,47 dilakukan penambalan. Dilakukan tooth filling agar mencegah karies tidak berkembang berkelanjutan.

Dilakukan pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan untuk mengganti gigi geligi yang hilang dengan desain: