LAPORAN RESMI

6
LAPORAN RESMI TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN SEMI PADAT DAN CAIR ELIXIR TEOFILIN PRAKTIKUM KE : JUDUL MATERI PRAKTIKUM : Elixir TANGGAL PRAKTIKUM : 1 April 2013 GRUP DAN KELOMPOK PRAKTIKUM : CII/4 NAMA KELOMPOK : 1. Silvya Yurdawita ( 2011210229 ) 2. Stefanus ( 2011210239 ) 3. Steven ( 2011210240 ) 4. Thea Agrippina ( 2011210243 ) 5. Tiara Purnamasari ( 2011210244 ) FAKULTAS FARMASI

Transcript of LAPORAN RESMI

Page 1: LAPORAN RESMI

LAPORAN RESMI

TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN SEMI PADAT DAN CAIR

ELIXIR TEOFILIN

PRAKTIKUM KE :

JUDUL MATERI PRAKTIKUM : Elixir

TANGGAL PRAKTIKUM : 1 April 2013

GRUP DAN KELOMPOK PRAKTIKUM : CII/4

NAMA KELOMPOK : 1. Silvya Yurdawita ( 2011210229 )

2. Stefanus ( 2011210239 )

3. Steven ( 2011210240 )

4. Thea Agrippina ( 2011210243 )

5. Tiara Purnamasari ( 2011210244 )

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA

2012

Page 2: LAPORAN RESMI

I. TEORI DASAR

Elixir adalah larutah hidro alkohol yang jernih dan biasanya diberi aroma dan

rasa untuk menambah kelezatan. Elixir biasanya kurang manis dan kurang kental

karena mengandung kadar gula yang lebih rendah, sehingga kurang efektif

dibandingkan dengan sirup dalam kemampuan menutupi rasa senyawa obat. Sifat

hidro alkohol pada elixir menyebabkan elixir lebih mampu mempertahankan

komponen-komponen larutan yang larut dalam air dan larut dalam alcohol dari pada

sirup. Stabilitas yang khusus dan kemudahan dalam pembuatan menyebabkan elixir

lebih disukai dari pada sirup.

Elixir yang mengandung zat yang bersifat sukar larut dalam air, banyaknya

alkohol yang dibutuhkan lebih besar dari pada elixir yang dibuat dari komponen-

komponen yang bersifat mudah larut dalam air. Pelarut yang sering digunakan antara

lain air, alkohol, gliserin, propilen glikol dan pelarut pembantu lainnnya.

Perbandingan alkohol dalam eliksir sangat berbeda karena masing-masing

komponen memiliki sifat kelarutan dalam air dan alkohol yang berbeda-beda.

Disamping alkohol dan air, pelarut-pelarut lain yang digunakan adalah propilen glikol

dan propilen glikol,sering digunakan dalam eliksir sebagai pelarut pembantu. Zat

tambahan lain yang digunakan dalam eliksir adalah pemanis, pemanis yang banyak

digunakan adalah sukrosa/sirup sukrosa, sorbitol, propilen glikol dan sakarin. Semua

eliksir mengandung bahan pemberi rasa dah hampir semua eliksir diberi pewarna

untuk menigkatkan penampilan. Eliksir yang mengandung alkohol lebih dari 10-12%,

biasanya tidak membutuhkan pengawet tambahan karena telah bersifat sebagai

pengawet sendiri.

Keuntungan elixir dari sediaan obat dalam bentuk padatan adalah kemudahan

penyesuaian dan kemudahan dalam pemberian dosis, terutama pada anak-anak.

Selain itu, karena mengandung alkohol dan terkadang mengandung minyak menguap

yang rusak oleh adanya udara dan sinar, maka paling baik elixir disimpan dalam wadah

tertutup rapat serta tahan terhadap cahaya untuk menjaga terhadap temperatur yang

berlebihan.

Page 3: LAPORAN RESMI

II. TUGAS Membuat 3 formula eliksir sebanyak 200 gram dengan zat aktif teofilin dan pelarut campur ( air : etanol : gliserin ) dan perbandingan etanol dan gliserin ( 15 % : 5 %, 10 %, 15 % ).

III. Data preformulasi

1. Zat aktif

Teofilin

Pustaka : FI Edisi IV hal 783, martindale edisi 34 hal 798.

Rumus struktur :

Rumus molekul : C7H8N4O2.H2OBerat molekul : 198,18Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa pahit, stabil di

udara Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 180 bagian air, lebih mudah

larut dalam air panas, larut lebih kurang 120 bagian etanol, mudah larut daam larutan alkali hidroksida dan dalam amonia encer.

Khasiat : Spasmolitikum bronkial, bronkodilator kronik.Dosis : 27 mg/5 mlpH : 8,3 – 9,1 Suhu lebur : lebih kurang 272oCOTT : Dengan senyawa taninStabilitas : Jika bentuk anhidrat terpapar udara dengan cepat

menyerap air kurang lebih 4%, melebur pada suhu kurang lebih 248°C disertai peruraian (Martindale).

Penyimpanan : Wadah tertutup baik.

2. Zat tambahan

1) Gliserin

Alkohol(etanol) (FI IV hal:63, Excipients hal:7) Rumus molekul : C2H6O

Page 4: LAPORAN RESMI

Berat molekul : 46 Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tifak

berwarna, bau khas dan dapat menyebabkan rasa terbakar pada lidah, mudah menguap

walaupun pada suhu rendah dan mendidih pada suhu 78°C, mudah terbakar.

Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan semua pelarut organik.

Bobot jenis : 0,81119-0,8169 pada suhu 20°C. Konstanta Dielektrika : 24,30. Konsentrasi : Pelarut pada sediaan cair oral bervariasi. pH : 5 Titik didih : 78oC OTT : Pada suasana asam bereaksi dengan zat

pengoksidasi dengan senyawa bereaksi dan berubah warna menjadi gelap.

Kegunaan : Pelarut campur Konsentrasi : >10% Penyimpanan : Wadah tertutup rapat, jauh dari api.

Propilen glikol (FI IV hal:712, FI III 534, Excipients hal:407) Rumus struktur : C3H8O2

Berat molekul : 76,10 Pemerian : cairan kental, Jernih, tidak berwana; rasa khas;

praktis tidak berbau; menyerap air pada udara lembab.

Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dengan aseton dan dengan kloroform; larut dalam eter dan

dalam beberapa minyak essensial; tetapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemak.

Bobot jenis : 1,035 g/ml Khasiat : Sebagai pelarut campur. Stabilitas : Disimpan pada tempat yang bersuhu dingin

dan kering serta terlindung dari cahaya. OTT : Dengan reagen pengoksidasi, misalnya :

potassium permanganat Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat. Konstanta dielektrikum : 32 Konsentrasi : 10 – 25%

Page 5: LAPORAN RESMI