laporan resistansi kulit

18
MODUL 5 – RESISTANSI KULIT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Tujuan dari praktek ini adalah untuk mengetahui kebenaran mengenai tahanan di dalam tubuh dan seberapa besar tahanan dalam tubuh tersebut jika dilakukan dengan dengan pengukuran dari resistansi kulit setiap orang dengan kadar ketahanan masing- masing yang dipengaruhi oleh suhu dari luar kulit atau tubuh seseorang berdasarkan pengaruh aktivitas keringat dan emosional terhadap reistansi kulit, mengetahui cara mengukur resistansi kulit, memahami besaran listrik yang berkaitan dengan tubuh serta hubungannya. Menggunakan sistem kelembaban kontrol aktif, kita akan mempelajari bagaimana dinamika kelembaban mempengaruhi resistensi kulit, tingkat ambang batas maksimal dan sensorik, dan jangkauan dinamis untuk stimulasi. Sehingga hal ini seharusnya memperbolehkan teknik kontrol baru yang dapat membedakan tingkat resistansi tiap orang dari hasil pengukuran yang dilakukan. 1.2 Alat 1) Kit resitansi kulit [78]

description

laporan resistansi kulit

Transcript of laporan resistansi kulit

Page 1: laporan resistansi kulit

MODUL 5 – RESISTANSI KULIT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

Tujuan dari praktek ini adalah untuk mengetahui kebenaran mengenai

tahanan di dalam tubuh dan seberapa besar tahanan dalam tubuh tersebut jika

dilakukan dengan dengan pengukuran dari resistansi kulit setiap orang dengan

kadar ketahanan masing-masing yang dipengaruhi oleh suhu dari luar kulit

atau tubuh seseorang berdasarkan pengaruh aktivitas keringat dan emosional

terhadap reistansi kulit, mengetahui cara mengukur resistansi kulit,

memahami besaran listrik yang berkaitan dengan tubuh serta hubungannya.

Menggunakan sistem kelembaban kontrol aktif, kita akan mempelajari

bagaimana dinamika kelembaban mempengaruhi resistensi kulit, tingkat

ambang batas maksimal dan sensorik, dan jangkauan dinamis untuk stimulasi.

Sehingga hal ini seharusnya memperbolehkan teknik kontrol baru yang dapat

membedakan tingkat resistansi tiap orang dari hasil pengukuran yang

dilakukan.

1.2 Alat

1) Kit resitansi kulit

2) Elektroda Ag-AgCl dan jeli

3) Sumber arus DC ( baterai 1.5 Volt )

4) AVO meter

5) Air biasa, Air dingin, Air panas

6) Termometer

7) Stopwatch

[78]

Page 2: laporan resistansi kulit

MODUL 5 – RESISTANSI KULIT

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

BAB III

PROSEDUR PENGERJAAN

1) Dirangkaikan alat Kit resitansi kulit seperti gambar di bawah ini!

2) Dipasangkan kedua elektroda seperti gambar dibawah ini,

[79]

+ -

A

+ -

Elektroda 1

Elektroda 2

Page 3: laporan resistansi kulit

MODUL 5 – RESISTANSI KULIT

3) Diukurlah tahanan pada salah satu tangan dalam kondisi kering, dengan

sebelumnya diberikan jeli secukupnya pada daerah tangan yang akan

dipasang elektroda.

4) Diulangi percobaan dengan mencelupkan tangan didalam air biasa selama

3 menit tanpa menggunakan jeli sewaktu pengukuran.

5) Dilakukan pula percobaan pada tangan yang direndam dalam air dingin

dan air panas selama 3 menit, lalu ukur tahanannya.

6) Dilakukan percobaan di atas pada orang lain, sedikitnya 2 (dua) orang.

7) Dicatat hasil pengukuran, amati, dan analisa.

BAB IV

HASIL DAN ANALISA

4.1 Data Percobaan

No Nama

Kondisi Kulit

Kering

B. Normal B. Hangat B. Dingin

Suhu

( °C )

Arus

( mA )

Suhu

( °C )

Arus

( mA )

Suhu

( °C )

Arus

( mA )

1 Supriyanto 14,5 27,8 11,5 32,8 7,2 19,4 8,0

2 Adi S 15,0 27,0 9,0 33,2 15,0 18,9 11

3 Diah 10,5 29 2,0 34,8 2,0 19,0 2,2

4 Anita N 12,5 28,6 5,5 34,4 4,0 21,5 3,5

5 Ahmad S 15,0 27,0 6,0 39,0 5,0 18,0 3,0

Ket : E = 1,5Volt

4.2 Analisa Matematis

[80]

Page 4: laporan resistansi kulit

MODUL 5 – RESISTANSI KULIT

No Nama

Kondisi Kulit

Kering B. Normal B. Hangat B. Dingin

I (A) R (Ω) I (A) R (Ω) I (A) R (Ω) I (A) R (Ω)

1 Supriyanto 0,0145 103,4483 0,0115 130,4348 0,0072 208,3333 0,0080 187,5000

2 Adi S 0,0150 100,0000 0,0090 166,6667 0,0150 100,0000 0,0110 136,3636

3 Diah 0,0105 142,8571 0,0020 750,0000 0,0020 750,0000 0,0022 681,8182

4 Anita N 0,0125 120,0000 0,0055 272,7273 0,0040 375,0000 0,0035 428,5714

5 Ahmad S 0,0150 100,0000 0,0060 250,0000 0,0050 300,0000 0,0030 500,0000

4.3 Analisa Teoritis

Grafik Hubungan Antara Suhu Dengan Arus

[81]

Page 5: laporan resistansi kulit

MODUL 5 – RESISTANSI KULIT

Keterangan : perbandingan grafik antara arus dengan suhu sengaja

satuannya tidak dirubah ke ampere melainkan miliampere supaya dari grafik

dapat terlihat jelas perbedaan bahwa intinya semakin rendah suhu maka

semakin tinggi arus yang dihasilkan.

[82]

Page 6: laporan resistansi kulit

MODUL 5 – RESISTANSI KULIT

Dari ketiga grafik diatas dapat dilihat bahwa resistansi setiap orang itu

tidak selalu sama, hal ini disebabkan karena tingkat resistansi setiap orng itu

tidak selalu sama karena banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi

tingakat resistansi baik faktor internal ataupun eksternal seperti : suhu dalam

tubuh, suhu lingkungan, kondisi psikologis, tingkat produktifitas keringat dan

yang lebih jelasnya kemungkinan ada kesalahan dari kami yang kurang teliti

dalam melaksanakan praktek ataupun karena masalah alat yang bisa saja

rusak sehingga bisa menyebabkan kesalahan pengukuran.

[83]

Page 7: laporan resistansi kulit

MODUL 5 – RESISTANSI KULIT

BAB V

TUGAS

5.1 Tugas Pendahuluan

1) Jelaskan bagaimana GSR dapat diaplikasikan untuk deteksi kebohongan.

2) Jika terjadi penurunan resistansi kulit, apakah yang terjadi dengan

temperatur kulit?

3) Mengapa GSR digunakan ditelapak tangan?

4) Apa yang terjadi jika resistansi kulit meningkat hingga 1MΩ?

5) Mengapa elektroda yang digunakan adalah Ag-AgCl?

6) Mengapa harus digunakan arus DC? Apakah yang terjadi jika diberikan

sumber arus AC?

7) Apaka yang dimaksud dengan metode peletakan elektroda bipolar dan

unipolar?

Jawaban :

1) Prinsip dari detektor kebohongan yanga diterapkan pada alat GSR

mungkin telah diketahui secara luas, dimana keadaaan emosi seseorang

tidak hanya ditandai dengan detak jantung yang lebih cepat, dan tangan

yang bergetar, tetapi juga dengan meningkatnya kadar air pada permukaan

kulit. Karena kulit menjadi berair, maka reistansinya akan lebih rendah dan

ini akan menyebabkan detektor kebohongan bereaksi. Detektor

kebohongan ini sesungguhnya memberikan dua pembacaan : satu untuk

orang percobaan ketika ditanyakan soal yang sulit dan satu lagi untuk

menunjukkan keadaan emosi umum dari seseorang.

2) Jika resistansi kulit menurun maka temperatur kulit akan meningkat.

3) GSR digunakan pada telapak tangan karena pada telapak tangan terdapat

kelenjar keringat dimana prinsip dari alat itu sendiri adalah untuk

mendeteksi aktifitas keringat diluar kulit serta penggunaannyapun lebih

[84]

Page 8: laporan resistansi kulit

MODUL 5 – RESISTANSI KULIT

mudah dan aman jika dibandingkan jika dibandingkan dengan penggunaan

pada kepala atau ketiak.

4) Jika resistansi kulit mencapai 1MΩ ini menunjukan bahwa aktivitas

keringat sedang terganggu mungkin hal ini disebabkan karena kondisi

tubuh seseorang sedang tidak normal atau penurunan suhu tubuh

seseorang.

5) Karena elektroda Ag-AgCl lebih sensitif terhadap perubahan temperatur.

6) Karena arus DC lebih stabil dalam mengalirkan arusnya dan arus DC

memiliki sedikit kemungkinan tersengat listrik dibandingkan dengan arus

AC. Jika digunakan arus AC kemungkinannya tubuh kita akan tersengat

oleh listrik karena arus dari AC memiliki tegangan yang sangat tinggi

sehingga dapat membahayakan tubuh kita.

7) Metoda peletakan elektroda bipolar adalah metode dimana elektroda yang

digunakan dalam menangkap resistansi kulit hanya menggunakan dua

buah elektroda saja sehingga pembacaan alat tersebut hanya berdasarkan

perbedaan beda potensial antara kedua elektroda tersebut. Sedangkan

metoda peletakan elektroda unipolar adalah metode dimana elektroda ynag

digunakan untuk menangkap resistansi kulit menggunakan lebih dari dua

buah sensor elektroda tergantung dari jenis pengukuran yang dilakukan,

sehingga pengukurannya lebih spesifik karena pengukuran dalam

pembacaannya beda potensial yang dihasilkan lebih banyak karena

elektroda yang digunakan mengasilkan beda potensial lebih variatif

dikarena elektroda yang digunakan juga lebih banyak.

5.2 Tugas Akhir

1) Hitunglah resistansi dari percobaan yang telah dilakukan!

2) Bandingkan perbedaan resistansi kulit dari masing – masing orang,

mengapa?

3) Jelaskan pengaruh dari suhu kulit ( suhu air ) dengan resistansi kulit!

4) Jelaskan timbulnya kelistrikan didalam tubuh

[85]

Page 9: laporan resistansi kulit

MODUL 5 – RESISTANSI KULIT

5) Sebutkan hal-hal apa saja yang mempengaruhi resistansi seseorang

berdasarkan percobaan yang telah dilakukan!

6) Jelaskan menurut pendapat anda apakah kuantitas jeli yang diberikan pada

elektroda akan mempengaruhi resistansi? Dan apakah jeli dapat

digantikan?

Jawaban :

1) Menghitung resistansi :

No Nama

Kondisi Kulit

Kering B. Normal B. Hangat B. Dingin

I (A) R (Ω) I (A) R (Ω) I (A) R (Ω) I (A) R (Ω)

1 Supriyanto 0,0145 103,4483 0,0115 130,4348 0,0072 208,3333 0,0080 187,5000

2 Adi S 0,0150 100,0000 0,0090 166,6667 0,0150 100,0000 0,0110 136,3636

3 Diah 0,0105 142,8571 0,0020 750,0000 0,0020 750,0000 0,0022 681,8182

4 Anita N 0,0125 120,0000 0,0055 272,7273 0,0040 375,0000 0,0035 428,5714

5 Ahmad S 0,0150 100,0000 0,0060 250,0000 0,0050 300,0000 0,0030 500,0000

2) Dari hasil percobaan resistansi kulit tiap orang yang diukur resistansi

kulitnya berbeda beda ini dikarenakan resistansi kulit tiap orang berbeda

juga hal ini terjadi karena resistansi kulit itu sendiri dipengaruhi oleh

faktor – faktor lain seperti suhu tubuh, kondisi kejiwaan, produktifitas

kelenjar keringat, serta banyak lagi faktor lainnya yang dapat

mempengaruhi hasil dari resistansi kulit itu sendiri.

[86]

Page 10: laporan resistansi kulit

MODUL 5 – RESISTANSI KULIT

3) Pada dasarnya tubuh manusia mempunyai kemampuan untuk

menyesuaikan suhu tubuhnya dengan lingkungan sekitarnya dimana kulit

adalah bagian dari tubuh yang sangat berpengaruh secara langsung dalam

penyesuaian suhu tersebut. Kulit berperan dalam menerima temperatur

suhu langsung dari luar dan didistribusikan langsung saraf pusat, dan saraf

pusat merintahkan badan untuk menyeimbangkan suhu dalam tubuh

dengan suhu lingkungannya dengan cara mengatur produktifitas keringat

yang dikeluarkan melalui jaringan – jaringan disepanjang permukaan kulit.

Jadi secara tidak langsung suhu dari luar yang diterima kulit dapat

mempengaruhi suhu dalam tubuh yang dapat membuat tubuh menaikan

atau menurunkan produktifitas keringat sehingga mempengaruhi resistansi

kulit seseorang tergantung seberapa jauh orang tersebut merespon suhu

dilingkungannya.

4) Tubuh manusia terdapat ion positif dan negatif, dimana ada sel yang

mempunyai kemampuan untuk dapat mengatur perpindahan ion-ion

tersebut dari satu sisi ke sisi lain sehingga dapat menyebabkan aktifitas

kelistrikan didalam tubuh.

5) Dari percobaan yang telah dilakukan diketahui bahwa resistansi seseorang

dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti : tingkat resistansi tiap

orang berbeda – beda, suhu dalam tubuh, suhu lingkungan, kondisi

psikologis, tingkat produktifitas keringat.

6) Pada dasarnya jeli yang digunakan dalam percobaan berfungsi sebagai

perantara penghantar arus yang dikeluarkan oleh elektroda. Dalam artian

Selama jumlah jeli tersebut cukup menutupi bagian kulit yang akan diukur

maka arus yang dihantarkan akan konstan sehingga pembacaan alat ukur

itupun akan stabil tergantung dari tingkat resistansi seseorang. Jeli dapat

digantikan jika ada bahan perantara lain yang dapat menghantarkan arus

lebih baik dan lebih stabil dari jeli tersebut.

[87]

Page 11: laporan resistansi kulit

MODUL 5 – RESISTANSI KULIT

BAB IV

KESIMPULAN

Dari hasil percobaan diatas secara garis besar penurunan resistansi kulit

mengidentifikasikan kenaikan aktivitas keringat, sementara kenaikan resistansi

kulit menunjukan penurunan aktivitas keringat. Selain itu dapat dilihat jelas juga

dari grafik yang saling menghubungkan antara arus, tegangan dan resistansi atau

tahanan sehingga dapat disimpulkan bahwa suhu berbanding terbalik dengan

resistansi dimana semakin rendah suhu maka resistansi akan semakin tinggi,

begitu juga sebaliknya. Sedangkan arus berbanding lurus dengan suhu dimana

semakin tinggi suhu maka semakin tinggi pula arus yang dihasilkan, begitu juga

sebaliknya. Namun arus berbanding terbalik dengan tahanan dimana semakin

rendah arus maka semakin tinggi tahanannya dan sebaliknya. Namun dari

percobaan tersebut terdapat suatu ganjalan dimana teori tidak selalu sama dengan

praktek, karena disini resistansi tiap orang itu bisa saja berbeda-beda dikarenakan

banyak faktor yang mempengaruhinya baik faktor eksternal maupun internal.

Secara garis besar kemungkinan faktor yang lebih berpengaruh tingkat resistansi

tiap orang berbeda – beda seperti : suhu dalam tubuh, suhu lingkungan, kondisi

psikologis, tingkat produktifitas keringat dan yang lebih jelasnya kemungkinan

ada kesalahan dari kami yang kurang teliti dalam melaksanakan praktek ataupun

karena masalah alat yang bisa saja rusak sehingga bisa menyebabkan pengukuran

yang kurang teliti.

[88]

Page 12: laporan resistansi kulit

MODUL 5 – RESISTANSI KULIT

DAFTAR PUSTAKA

F.MIPA,UNJANI.2010.Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Jurusan Kimia S-

1.Cimahi : Laboratorium Fisika Dasar.

Kackmarek, Kurt. 2005. Laporan Intensif dan Persepsi Electrotactile Kualitatif.

Wisconsin-Madison : University of Wisconsin-Madison.

Darussalam, Marzuki. 2008. Pendeteksi Taraf Ketegangan Manusia ( Online ), (

electroniclabmedis.blogspot.com/2008_08_01_archive.html, diakses

tanggal 11 juni 2011 20.10 ).

[89]