Laporan Refleksi Kasus Komuda Sewon 2

23
Laporan Refleksi Kasus Komuda Nama : TUNIPAH No Mahasiswa : 20110310005 Tanggal Komuda : 16-02-2015 dan 18-02-2015 Puskesmas : Sewon 2 1. Pengalaman Seorang wanita berusia 59 tahun datang kepuskesmas untuk kontrol rutin penyakitnya, wanita tersebut meneluh pusng kepala dan pinggang pegel, berdasarkan pemeriksaan fisik didapat keadaan umum compos mentis, TD 148/93 dan GDS 492. Sudah 6 bulan ini GDS dan tekanan darahnya tinggi. 2. Masalah yang dikaji Apakah ada hubungan antara hipetensi dan diabetes mellitus? Dan bagaimana keterlibatan keluarga dapat mempengaruhi penyakitnya? 3. Analisa Kritis Pengertian hipertensi secara umum dapat didefinisikan sebagai tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg (Palmer, 2007) Menurut WHO batas normal tekanan darah adalah 120–140 mmHg tekanan sistolik dan 80 – 90 mmHg tekanan diastolik. Sedangkan Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan hiperglikemia dan intoleransi glukosa yang terjadi karena kelenjar pankreas tidak dapat memproduksi insulin secara adekuat yang atau karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif atau kedua-duanya. Diabetes Melitus

description

q

Transcript of Laporan Refleksi Kasus Komuda Sewon 2

Page 1: Laporan Refleksi Kasus Komuda Sewon 2

Laporan Refleksi Kasus Komuda

Nama : TUNIPAH

No Mahasiswa : 20110310005

Tanggal Komuda : 16-02-2015 dan 18-02-2015

Puskesmas : Sewon 2

1. Pengalaman

Seorang wanita berusia 59 tahun datang kepuskesmas untuk kontrol rutin

penyakitnya, wanita tersebut meneluh pusng kepala dan pinggang pegel, berdasarkan

pemeriksaan fisik didapat keadaan umum compos mentis, TD 148/93 dan GDS 492.

Sudah 6 bulan ini GDS dan tekanan darahnya tinggi.

2. Masalah yang dikaji

Apakah ada hubungan antara hipetensi dan diabetes mellitus? Dan bagaimana

keterlibatan keluarga dapat mempengaruhi penyakitnya?

3. Analisa Kritis

Pengertian hipertensi secara umum dapat didefinisikan sebagai tekanan sistolik lebih

dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg (Palmer, 2007) Menurut

WHO batas normal tekanan darah adalah 120–140 mmHg tekanan sistolik dan 80 –

90 mmHg tekanan diastolik. Sedangkan Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit

kronis yang ditandai dengan hiperglikemia dan intoleransi glukosa yang terjadi karena

kelenjar pankreas tidak dapat memproduksi insulin secara adekuat yang atau karena

tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif atau kedua-

duanya. Diabetes Melitus diklasifikasikan menjadi DM tipe 1, yang dikenal sebagai

insulin-dependent atau childhood onset diabetes, ditandai dengan kurangnya produksi

insulin dan DM tipe 2, yang dikenal dengan non-insulin-dependent atau adult-onset

diabetes, disebabkan ketidakmampuan tubuh menggunakan insulin secara efektif.

Pada orang dengan diabetes mellitus, hipertensi berhubungan dengan

resistensi insulin dan abnormalitas pada sistem renin-angiotensin dan konsekuensi

metabolik yang meningkatkan morbiditas. Abnormalitas metabolik berhubungan

dengan peningkatan diabetes mellitus pada kelainan fungsi tubuh/ disfungsi

endotelial. Sel endotelial mensintesis beberapa substansi bioaktif kuat yang mengatur

Page 2: Laporan Refleksi Kasus Komuda Sewon 2

struktur fungsi pembuluh darah. Substansi ini termasuk nitrit oksida, spesies reaktif

lain, prostaglandin, endothelin, dan angiotensin II.

Pada individu tanpa diabetes, nitrit oksida membantu menghambat 

atherogenesis dan melindungi pembuluh darah. Namun bioavailabilitas pada

endothelium yang diperoleh dari nitrit oksida diturunkan pada individu dengan

diabetes mellitus.

Hiperglikemia menghambat produksi endothelium, mesintesis aktivasi dan 

meningkatkan produksi superoksid anion yaitu sebuah spesies oksigen reaktif yang

merusak formasi nitrit oksida. Produksi nitrit oksida dihambat lebih lanjut oleh

resistensi insulin, yang menyebabkan pelepasan asam lemak berlebih dari jaringan

adipose. Asam lemak bebas, aktivasi protein kinase C, menghambat

phosphatidylinositol-3 dan meningkatkan produksi spesies oksigen reaktif.

Semua mekanisme ini secara langsung mengurangi bioavailabilitas.

Ibu poniyem mempunya tiga anak dan 5 cucu yaitu anak pertama bernama andriyanto

yang berumur38 tahun dan sudah menikah dengan isna 34 tahun tetapi belum

memiliki anak, anak kedua bernama wulandari 35 tahun sudah menikah dengan supri

36 tahun dan mempunya dua anak yaitu dea dan sukma yang berumur 12 tahun dan 2

tahun, kemudian anak ketiga bernama amir 32 tahun menikah dengan ratna 33 tahun

dan mempunyai tiga anak yaitu rahayu, feri dan rendi yang berumur 14 tahun, 9 tahun

dan 3 tahun. Ketiga anaknya sudah tidak tinggal bersama dan rumah bereka

berjauhan, sehingga ibu poniyem tidak bisa berkunjung hampir tiap hari. Ibu poniyem

mempunyai penyakit diabetes mellitus dan hipertensi sejak 6 bulan yang lalu dan

semenjak itu anak-anaknya semakin memberikan perhatian yang lebih, anak-anak dan

cucunya bergantian mengunjungi beliau tetapi ibu poniyem mempunyai hubungan

yang tidak baik dengan istri dari andriyanto dan setiap ada masalah dengannya itu

akan membuat tekanan darah ibu poniyem meningkat.

4. Dokumentasi

Nama : Ny. poniyemUmur : 59 tahunJenis kelamin : PerempuanAlamat : Tanjung Rt 05Agama : Islam

Pemeriksaan tanggal 11 november 2014

Page 3: Laporan Refleksi Kasus Komuda Sewon 2

Keadaan Umum : Compos mentisRPS : Sakit kepala, tangan dan kaki kesemutan dan pegelRPD : -RPK : -

Pemeriksaan Fisik- Tekanan darah : 160/100 mmHg- Kolestrol : 249- GDS : 547

Terapi :- Glibenklamid- Metformin - Ibuprofen- Captopril

Pemeriksaan tanggal 1 Desember 2014

Keadaan Umum : Compos mentisRPS : badan terasa lemas dan peningRPD : -RPK : -

Pemeriksaan Fisik- Tekanan darah : 155/85 mmHg- GDS : 317

Terapi :- Glibenklamid - Metformin - Captopril- B complex

Pemeriksaan tanggal 18 Februari 2015

Keadaan Umum : Compos mentisRPS : Sakit kepala dan pinggang pegelRPD : -RPK : -

Pemeriksaan Fisik- Tekanan darah : 145/90 mmHg- GDS : 492

Terapi- Glibenklamid - Metformin - Captopril- Parasetamol

Page 4: Laporan Refleksi Kasus Komuda Sewon 2

- Ranitidin

Diagnosis Medis : Diabetes Mellitus dan Hipertensi

5. Refensi

Palmer, dkk (2007). Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Erlangga.

Rodbard, et al., (2008).American Association of Clinical Endocrinologists medical guidelines for clinical practice for the management of diabetes mellitus. Public health medical, 14(6):802-3.

www.who.int/en/. World Health Organization [updated 2011; cited 2011 Jan 25]. Available from http://www.who.int/topics/diabetes_mellitus/en/

www.diabetesatlas.org. Brussels: International Diabetes Federation [updated 2009; cited 2011 Jan 25]. Available from http://www.diabetesatlas.org/content/what-is-diabetes

Page 5: Laporan Refleksi Kasus Komuda Sewon 2

No. Nama Obat SediaanFungsi (Golongan

Obat)Dosis (Anak dan Dewasa)

1. Amoxicillin 500 mg Tablet Antibiotik,Untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang peka pada kulit & jaringan lunak, saluran nafas, genitourinari, gonore.

Dewasa dan anak BB > 20 kg : 250- 500 mg tiap 8 jam.Anak BB 20 kg : 20 – 40 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi tiap 8 jam.

2. Amlodipine 5 mg Tablet Antagonis Ca+ golongan dihidropiridin sebagai penurun tekanan darah, antiangina

Dewasa : awal : 1x5mg sehariDosis maksimal 10 mg 1x sehari

3. Ambroxol 30 mg Tablet Penyakit saluran napas akut dan kronis yang disertai sekresi bronkial yang abnormal, khususnya pada eksaserbasi dan bronkitis kronis, bronkitis asmatik, asma bronkial.

Dewasa: sehari 3 kali 1 tablet.Anak-anak 5 - 12 tahun : sehari 3 kali 1/2 tablet.Anak-anak 2 - 5 tahun : sehari 3 kali 7,5 mgAnak-anak di bawah 2 tahun : sehari 2 kali 7,5 mg

4. Allopurinol 100 mg Tablet Menurunkan produksi asam urat

Dewasa : awal :100-300 mg/hariAnak : 10-20 mg/kgBB/hari

5. Acyclovir 400 mg Tablet Pengobatan infeksi yang disebabkan oleh herpes simpleks pada kulit dan membran mukosa, termasuk herpes genital awal dan kambuhan, pencegahan infeksi herpes simpleks pada pasien immuno-compromised. Pengobatan infeksi herpes zoster.

Dewasa :Pengobatan infeksi herpes simpleks : 200 mg, 5 kali sehari dengan interval 4 jam, selama 5 hari, tetapi pada beberapa infeksi awal pengobatan dapat diperpanjang. Pada pasien immuno-compromised (misal : setelah transplantasi sumsum) atau pasien dengan gangguan absorpsi usus, dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg. Pemberian obat harus diberikan sesegera mungkin setelah terjadinya infeksi. Pencegahan herpes simpleks : 200 mg, 4 kali sehari dengan interval 6 jam. Pada beberapa pasien

Page 6: Laporan Refleksi Kasus Komuda Sewon 2

immuno-compromised (misal : setelah transplantasi sumsum) atau pasien gangguan absorpsi usus, dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg. (lama pemberian disesuaikan dengan periode resiko dihapus saja, gak jelas artinya)Pengobatan herpes zoster : 800 mg, 5 kali sehari dengan interval 4 jam, selama 7 hari.

Anak-anak : Anak-anak usia lebih dari 2 tahun : sama dengan dosis dewasaAnak-anak usia kurang dari 2 tahun : diberikan setengah dosis dewasa untuk pengobatan herpes simpleks dan profilaksis herpes simpleks.

6. Albendazol 400 mg Tablet Antiparasit, anti cacing usus

Dewasa dan anak di atas 2 tahun 400 mg dosis tunggal

7. Asam Mefenamat 500 mg Tablet Dapat menghilangkan nyeri akut dan kronik, ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri sehabis operasi, nyeri pada persalinan.

Dewasa dan anak di atas 14 tahun :Dosis awal yang dianjurkan 500 mg kemudian dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam.

8. Glibenclamid 5 mg Tablet Diabetes militus pada orang dewasa, tanpa komplikasi yang tidak responsif dengan diet saja

Dosis awal 1 kaptab sehari sesudah makan pagi, setiap 7 hari ditingkatkan dengan 1/2 - 1 kaptab sehari sampai kontrol metabolit optimal tercapai.Dosis awal untuk orang tua 2.5 mg/hari.Dosis tertinggi 3 kaptab sehari dalam dosis terbagi.

9. Bromheksin HCL 8 mg Tablet Mukolitik untuk meredakan batuk

Dewasa dan anak-anak > 10 tahun : 8 mg (1 tablet)

Page 7: Laporan Refleksi Kasus Komuda Sewon 2

berdahak. 3x sehari.Anak-anak 5 - 10 tahun : 4 mg (½ tablet) 3x sehari.Anak-anak 2 - 5 tahun : 4 mg (½ tablet) 2x sehari.

10. Captopril 25 mg Tablet Golongan ACE inhibitor untuk menurunkan tekanan darah

2-3x sehari 1 tablet

11. Digoxin 0,25 mg Tablet Gagal jantung kongestif akut dan kronik. Takikardi supraventrikuler paroksismal.

Dewasa : Untuk digitalisasi cepat (24-36 jam) : 4-6 tablet , kemudian 1 tablet pada interval tertentu sampai kompensasi tercapai. Untuk digitalisasi lambat (3-5 hari) : 2-6 tablet/hari dalam dosis terbagi. Pemeliharaan : 1/2-3 tablet/hari. Anak : Untuk digitalisasi cepat : 25 mcg/kg berat badan dengan selang waktu tertentu sampai kompensasi tercapai. Pemeliharaan : 10-20 mcg/kg berat badan/hari.

12. Dexametason 0,5 mg Tablet obat anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat

Dewasa:Oral: 0.5 mg - 10 mg per hari(rata-rata 1.5 mg - 3 mg per hari)Parenteral: 5 mg - 40 mg per hariUntuk keadaan yang darurat diberikan intra vena atau intra muskular.Anak-anak: 0.08 mg - 0.3 mg/kg berat badan/perhari dibagi dalam 3 atau 4 dosis.

13. Domperidone 10 mg Tablet Antagonis dopamine sebagai antiemetic

Dewasa : 10-20 mg, 3x sehari (jangan > 12 minggu)Anak : 0,2 – 0,4 mg/kgBB/hari 4-8 jam

14. Cefixime 100 mg Kapsul untuk pengobatan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang

dosis harian yang direkomendasikan adalah 50-100 mg (potensi) cefixime diberikan per

Page 8: Laporan Refleksi Kasus Komuda Sewon 2

rentan, antibakteri oral dua kali sehari.15. Cetrizine 10 mg Kapsul Antihistamin untuk

pengobatan alergiDewasa dan anak lebih dari sama dengan 12 tahun :1x1 sehari

16. Ciprofloxacin 500 mg Kaplet salut selaput

Untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh kuman patogen yang peka terhadap ciprofloxacin, antara lain pada : - Saluran kemih termasuk prostatitis. - Uretritis dan serpisitis gonore. - Saluran cerna, termasuk demam thyfoid dan parathyfoid. - Saluran nafas, kecuali pneumonia dan streptococus. - Kulit dan jaringan lunak. - Tulang dan sendi.

1.Untuk infeksi saluran kemih :- Ringan sampai sedang : 2 x 250 mg sehari- Berat : 2 x 500 mg sehari- Untuk gonore akut cukup pemberian dosis tunggal 250 mg sehari2.Untuk infeksi saluran cerna :- Ringan / sedang / berat : 2 x 250 mg sehari3.Untuk infeksi saluran nafas, tulang dan sendi kulit dan jaringan lunak :- Ringan sampai sedang : 2 x 500 mg sehari- Berat : 2 x 750 mg sehari- Untuk mendapatkan kadar yang adekuat pada osteomielitis maka pemberian tidak boleh kurang dari2 x 750 mg sehari

17. Isosorbide Dinitrate5 mg Tablet Pengobatan dan pencegahan serangan akut angina pektoris.

Pencegahan : 1-2 tablet diletakkan di bawah lidah tiap 2-3 jam.Oral: Awal: 2,5-5 mg, sublingualTerapi: 20-40 mg tiap 4-6 jam

18. Kotrimoxazol 480 mg Tablet Infeksi saluran kemih dan kelamin yang disebabkan oleh E. coli. Klebsiella sp, Enterobacter sp, Morganella morganii, Proteus mirabilis, Proteus vulgaris. Otitis media akut yang disebabkan Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae. Infeksi saluran

Bayi usia 6 minggu – 6 bulan : 120 mg, 2 kali sehari. Anak usia 6 bulan – 6 tahun : 240 mg, 2 kali sehari. Anak usia 6 – 12 tahun : 480 mg, 2 kali sehari. Dewasa dan anak diatas 12 tahun : 960 mg, 2 kali sehari.

Page 9: Laporan Refleksi Kasus Komuda Sewon 2

pernafasan bagian atas dan bronchitis kronis yang disebabkan Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae. Enteritis yang disebabkan Shigella flexneri, Shigella sonnei. Pneumonia yang disebabkan Pneumocystis carinii. Diare yang disebabkan oleh E. coli.

19. Kalsium laktat 500 mg Tablet Mencegah kurang kalsium

20. Cimetidine 200 mg Tablet Gastritis & duodenitis, ulkus lambung & duodenum, perdarahan saluran pencernaan yang berhubungan dengan ulkus peptikum, refluks gastro esofageal, hipersekresi patologikal pada sindroma Zollinger-Ellison, situasi yang memicu asam lambung.

Dewasa : biasanya 1 tablet 3 kali sehari & 2 tablet pada malam hari sebelum tidur.Anak-anak : 20-40 mg/kg berat badan/hari.

21. Metformin 500 mg Tablet - Pengobatan penderita diabetes yang baru terdiagnosis setelah dewasa, dengan atau tanpa kelebihan berat badan dan bila diet tidak berhasil.- Sebagai kombinasi terapi pada penderita yang tidak responsif therhadap terapi tunggal sulfonilurea baik primer ataupun sekunder.- Sebagai obat pembantu untuk mengurangi dosis

Metformin harus diberikan bersama dengan makanan atau sesudah makan dalam dosis yang terbagi.Tablet 500 mgDosis: 3 x sehari 1 tabletTablet 850 mgDosis awal: 1 x sehari 1 tablet (pagi)Dosis pemeliharaan: 2 x sehari 1 tablet (pagi dan malam)

Page 10: Laporan Refleksi Kasus Komuda Sewon 2

insulin apabila dibutuhkan.

22. Mebendazole 100 mg Tablet antihelmintik untuk cacing gelang, cambuk, kremi dengan aksi menghambat produksi energi.

2 kali sehari 60 mg selama 3 hari untuk cacing gelang dan cacing cambuk100 mg dosis tunggal untuk cacing kremi

23. Risperidone 2 mg Tablet salut selaput

Terapi pada skizofrenia akut dan kronik serta pada kondisi psikosis yang lain, dengan gejala-gejala tambahan (seperti; halusinasi, delusi, gangguan pola pikir, kecurigaan dan rasa permusuhan) dan atau dengan gejala-gejala negatif yang terlihat nyata (seperti; blunted affect, menarik diri dari lingkungan sosial dan emosional, sulit berbicara). Juga mengurangi gejala afektif (seperti; depresi, perasaan bersalah dan cemas) yang berhubungan dengan skizofrenia.

Hari ke-1 : 2 mg/hari, 1-2 x sehari

Hari ke-2 : 4 mg/hari, 1-2 x sehari (titrasi lebih rendah dilakukan pada beberapa pasien)

Hari ke-3 : 6 mg/hari, 1-2 x sehari

Dosis umum 4-8 mg per hari

24. Pyrazinamide 500 mg Tablet untuk pengobatan tuberkulosis yang diberikan bersama antituberkulosis lainnya (terapi kombinasi).

20 – 30 mg/kg BB/hari dalam dosis tunggal atau terbagi, dengan dosis maksimal 2 gram per hari.Pirazinamid sebaiknya diminum bersamaan dengan makanan atau sesudah makan.

25. Ranitidine 150 mg Tablet - Tukak lambung dan usus 12 jari- Hipersekresi patologik sehubungan dengan sindrom Zollinger-Ellison"

Dosis yang biasa digunakan adalah 150mg, 2 kali sehari- Dosis penunjang dapat diberikan 150mg pada malam hari- Untuk sindrom Zollinger-Ellison : 150mg, 3 kali sehari, dosis dapat bertambah menjadi 900mg.

26. Rifampicin 300 mg Kapsul Tuberkulosis, lepra.

Page 11: Laporan Refleksi Kasus Komuda Sewon 2

dewasa 450-600 mg sekali sehari dikombinasi dengan obat antituberkulosis lain.anak berumur 12 tahun ke bawah : 10-20 mg/kg berat badan sekali sehari.

Lepra : 600 mg sekali sebulan dikombinasi dengan anti leprotik lainnya.

27. Phenytoin 100 mg Kapsul Dewasa 3x100 mg sehariAnak 2-3x100 mg sehari

28. Salbutamol 4 mg Tablet obat golongan beta-adrenergik yang berfungsi melebarkan saluran napas, sehingga diindikasikan untuk asma dan penyakit paru obstruktif kronik (bronkitis kronik dan emfisema). Obat ini dapat meredakan gejala asma ringan, sedang atau berat dan digunakan untuk pencegahan serangan asma.

Anak di bawah 6 tahun: 0,3 mg/kg/hari dibagi menjadi 3 kali pemberian setiap 8 jam, maksimal 6 mg/hari.

Anak 6 – 12 tahun: 2 mg sebanyak 3 – 4 kali per hari, maksimal 24 mg/hari.

Dewasa dan anak di atas 12 tahun: 2 – 4 mg sebanyak 3 – 4 kali per hari, maksimal 32 mg/hari.

29. Spironolacton 100 mg Tablet Pengobatan hipertensi atau edema yang refrakter, edema yang disebabkan oleh congestive heart failure, hepatic cirrhosis dengan ascites, nephrotic syndrome, idiopathic hypertension, primary hyperaldosternism.

50–100 mg/hari dalam dosis tunggal/terbagi. Dewasa: 25–200 mg/hari Untuk aldosteronism primer: 400 mg/hari Anak-anak: 3 mg/kg BB/hari

30. Betametason 0,1% 5 gr Krim Meringankan inflamasi dermatosis yg responsif terhadap kortikosteroid

Oleskan 2 sampai 3 kali perhari.

31. Natrium Diklofenak 25 mg Tablet AR, OA, peny pirai akut (periartritis, tendonitis, tenosinovitis, bursitis), kurangi nyeri dan inflamasi nonreumatik

OA : 50 mg 2-3 x/hr atau 75 mg2x/hr.AR : 50 mg 2-3 x/hr atau 75 mg2x/hr.Spondilitis Ankilosa : 25 mg 4 x/hr. Dapat ditmbh

Page 12: Laporan Refleksi Kasus Komuda Sewon 2

25 mg sesaat sblm tidur.32. Loratadine 10 mg Tablet • Mengurangi gejala-

gejala yang berkaitan dengan rhinitis alergik, seperti bersin-bersin, pilek, dan rasa gatal pada hidung, rasa gatal dan terbakar pada mata.

• Mengurangi gejala-gejala dan tanda-tanda urtikaria kronik serta penyakit dermatologik alergi lain.

• Dewasa, usia lanjut, anak 12 tahun tahun atau lebih : 10 mg sehari• Anak-anak usia 2 – 12 tahun : BB > 30 kg : 10 mg sehari BB ≤ 30 kg : 5 mg sehari• Khasiat dan keamanan penggunaan pada anak-anak usia dibawah 2 tahun belum terbukti.

33. Diltiazem 30 mg Tablet Untuk angina pekteris, menurunkan serangan angina pada penderita variant angina.

Dewasa:4 x 30 mg sehari, bila perlu dapat ditingkatkan sampai 360 mg sehari, diberikan sebelum makan dan waktu hendak tidur.

34. Clobazam 10 mg Tablet Mengatasi keadaan ansietas dan psikoneurotik yang disertai ansietas.

Dewasa:20 mg sehari dalam dosis terbagi. Jika perlu dapat dinaikkan sampai 30 mg sehari.Untuk kasus berat, dosis dapat diberikan sampai 6 tablet sehari.

Orang usia lanjut:10-15 mg sehari dalam dosis terbagi.

Anak ≥3 tahun:1/2 -1 tablet sehari dalam dosis terbagi.

35. Prednison 5 mg Tablet RA, demam rematik akut, asma bronkial, SLE. Sebagai obat anti inflamasi

Dws 1-4 tab/hr. Maks : 12 tab/hr. Anak 1-2 mg/kgBB/hr dalam 3-4 dosis terbagi.

36. Piroxicam 20 mg Tablet Nyeri & inflamasi pd penyakit rematik (termasuk penyakit still), ggn muskuloskeletal, gout akut

Oral, rectal, atau IM 20 mg /hariAnak lebih dari 6 thm4 mg/hari (BB < 15 kg)10 mg/hr (BB 16 – 25 kg)15 mg/hr (BB 26 – 45 kg)20 mg/hr (BB > 46 kg)Ggn muskuloskeletal: 40 mg/hr (dosis tunggal ),

Page 13: Laporan Refleksi Kasus Komuda Sewon 2

selanjutnya 20 mg/hr (selama 1-14 hr)Gout akut: 20 mg/ hr (dosis tunggal)

37. Paracetamol 500 mg Tablet Meringankan rasa sakit pada sakit kepala dan sakit gigi serta menurunkan demam

Dewasa : 1 kapl 3-4 x/hrAnak 6-12 thn ½ - 1 kapl 3-4 x/hr

38. Furosemide 40 mg Tablet Edema pada jantung, paru, ginjal, pd eklamsia & kehamilan. Asites, hipertensi, hiperkalsemia, komplikasi pada kehamilan.

Dws ½ - 1 tab/hr

Page 14: Laporan Refleksi Kasus Komuda Sewon 2

FAMILLY ASSESMENT TOOLS

1. Penilaian APGAR Keluarga

No. Pernyataan Selalu/Sering (2)Kadang-

kadang / pernah (1)

Jarang/Tidak (0)

1. Saya puas karena saya dapat kembali pada keluarga saya jika saya menghadapi masalah

2. Saya puas dengan cara keluarga saya membahas serta membagi masalah dengan saya

3. Saya puasa bahwa keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya melaksanakan kegiatan dan ataupun arah hidup yang baru

4. Saya puas dengan cara-cara keluarga saya menyatakan rasa kasih sayang dan menanggapi emosi

5. Saya puas dengan cara-cara keluarga saya membagi waktu bersama

2. Family SCREEM

Resource PathologySosial (social)

Kultur (Cultural)

Agama (Religion)

Ekonomi (Economic)

Pendidikan (Educational)

Kesehatan (Medical)