Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

34
Program Jaringan Pertukaran Siswa dan Pemuda Jepang-Asia Timur Abad ke 21 TA 2010 Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA Indonesia(05 Juli 2011 - 14 Juli 2011) Agustus 2011 Japan International Cooperation Center

Transcript of Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

Page 1: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

Program Jaringan Pertukaran Siswa dan Pemuda Jepang-Asia Timur Abad ke 21

TA 2010

Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA

(Indonesia) (05 Juli 2011 - 14 Juli 2011)

Agustus 2011

Japan International Cooperation Center

Page 2: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

Daftar Isi

Kata Pengantar 1

1. Program Jaringan Pertukaran Siswa dan Pemuda Jepang-Asia Timur Abad

ke 21 2

2. Ikhtisar Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia) 3

3. Review Program dengan Gambar 4

4. Jadwal Keseluruhan 7

5. Rincian Program 8

6. Suara Para Siswa Peserta Indonesia 16

7. Presentasi 19

8. Laporan Pasca-misi oleh Siswa Peserta Delegasi 27

9. Media Massa 30

Kata Penutup 31

Page 3: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

 

Kata Pengantar

Sebagai salah satu bagian dari “Program Jaringan Pertukaran Siswa dan Pemuda Jepang-Asia Timur Abad ke 21” (JENESYS Programme) yang telah dicanangkan oleh pemerintah Jepang sejak tahun 2007, 18 mahasiswa Jepang telah dikerahkan untuk mengunjungi 4 negara BIMP-EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, Philippine).

Para peserta delegasi dengan penuh semangat berangkat menuju negara tujuan masing-masing. Mereka dilengkapi dengan berbagai persiapan. Untuk penyempurnaan bekal dari masing masing peserta, mereka mengikuti kamp bersama yang diselenggarakan oleh Asean Japan Centre dan turut berpartisipasi dalam orientasi pra-keberangkatan yang dilangsungkan oleh center kami (JICE).

Pada program setempat, berbagai aktivitas dilakukan dengan tujuan yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

-Tatap muka dengan para Pejabat Pemerintah dan Kedutaan Besar Jepang untuk meningkatkan pemahaman terhadap negara-negara yang dikunjungi; -Kamp bersama dengan pemuda setempat untuk memperdalam rasa saling pengertian;

-Kunjungan ke instansi yang berkaitan dengan pariwisata sebagai sarana observasi pada obyek wisata sehingga diperoleh pengetahuan sebagai dasar pengembangan pariwisata setempat, yang merupakan tugas utama dari kegiatan program kali ini. Pada delegasi kunjungan ke Indonesia, para mahasiswa telah melewati hari-hari dengan penuh makna. Presentasi yang dilakukan sebelum kembali ke Jepang, mengutarakan tentang hal-hal yang telah dicapai melalui program kali ini. Mereka juga memberikan usulan-usulan dan rekomendasi dalam upaya memberikan informasi untuk menarik lebih banyak lagi para wisatawan Jepang untuk berkunjung ke Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.

Kami berharap bekal pengalaman yang di dapat selama mengikuti program, dapat menjadi motivasi untuk menambah dan memperluas wawasan sehingga mereka dapat terjun langsung dalam kancah dunia internasional yang melampaui batas negara. Selain itu, kami percaya bahwa kepedulian yang dimiliki para peserta delegasi Jepang dan sambutan hangat dari pemuda ke 4 negara BIMP-EAGA, akan menjadi dasar yang kuat bagi terbentuknya persahabatan yang kokoh dimasa yang akan datang. Kami juga berharap semoga tunas persahabatan yang telah lahir ini akan tetap tumbuh berkembang dan mempererat ikatan persahabatan dan kepedulian diantara kita bersama.

Dengan rasa syukur yang mendalam, kami menyampaikan bahwa kami telah berhasil merampung-kan kegiatan ini dengan gemilang. Keberhasilan ini kami dapatkan atas bantuan dan dukungan dari Kedutaan Besar Jepang dan Badan Pendidikan masing masing negara tujuan. Rasa terima kasih yang tak terhingga kami sampaikan pula kepada semua pihak terkait, termasuk Sekolah atau Universitas yang telah bersedia meluangkan waktu ditengah kesibukan mereka untuk dapat menerima kunjungan delegasi kami.

Japan International Cooperation Center

 

  1

Page 4: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

Program Jaringan Pertukaran Siswa dan Pemuda Jepang-Asia Timur Abad ke 21(JENESYS Programme)

1. Program Jaringan Pengiriman Siswa dan Pemuda Jepang-Asia Timur

Abad ke 21(JENESYS Programme) adalah

(Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths)

Program yang diusulkan oleh pemerintah Jepang pada pertemuan puncak para

kepala negara Asia Timur (EAS) ke 2 yang diselenggarakan pada bulan Januari

2007. Dengan sudut pandang memberi landasan yang kuat bagi terciptanya

hubungan kerjasama yang erat di antara negara Asia melalui kegiatan persahabatan

remaja dalam skala besar. Program ini dilaksanakan selama 5 tahun dimuali pada

tahun 2007, yang dipusatkan bagi remaja negara-negara peserta EAS (ASEAN,

China, Korea, India, Australia, Selandia Baru), dengan tujuan untuk memperdalam

rasa saling pengertian di antara para remaja, yang dilaksanakan dengan berbagai

bentuk program kegiatan persahabatan seperti program undangan, pengiriman dan

lain sebagainya,

<Ikhtisar>

●Japan contributed USD 315 million in total to ASEAN Secretariat, Japan-China Friendship Centre, Japan-Korea Cultural Foundation and SAARC Secretariat for the implementation of the JENESYS Programme. Respective exchange projects under the Programme are to be arranged in collaboration with the related youth organisations within Japan.●The JENESYS Programme consists of (a) inviting East Asian youths to Japan, (b) dispatching Japanese youths to East Asia and (c) other exchange activities.

At the 2nd East Asia Summit held in January 2007, H.E. Mr. Shinzo Abe, the then Prime Minister of Japan, announced the launching of a large-scale youth exchange initiative totaling USD 315 million, under which approximately 6,000 youths mainly from EAS member countries (ASEAN, Australia, China, India, ROK and New Zealand) would be invited to Japan over the next five years.

JENESYS Programme(Japan - East Asia Network of Exchange for Students and Youths)

JENESYS Programme(Japan - East Asia Network of Exchange for Students and Youths)

●To help lay the foundation for solidarity among Asian countries by promoting mutual understanding of the future generation of ASEAN and East Asia Summit member countries.

Objectives

1. Short-term stay●approximately 1 ~ 2 weeks stay in Japan●visit to sites related to Japanese politics, economy, social and cultural affairs, as well as local communities●exchange events with Japanese youths and citizens, including home-stay, camp, school visit, discussion, seminar, student conference etc. 2. Mid- and long-term stay●1, 2 months ~ 1 year stay in Japan●study at Japanese high school / university with Japanese youths etc.

Invitation to JapanInvitation to Japan

●short-term dispatch of Japanese youths to East Asian countries●possible dispatch of students who interacted with youths invited to Japan●dispatch of Japanese language teacher

Dispatching Japanese Youths

Dispatching Japanese Youths

●East Asia Student Conference, Ship for East Asian Youth, East Asia Youth Network etc.

Exchange ActivitiesExchange Activities

Outline of the Programme

Catatan: SAARC = South Asian Association for Regional Cooperation

2

Page 5: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

2. Ihktisar Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

・Jangka Pengiriman: 05 Juli 2011 (Selasa) – 14 Juli 2011 (Kamis).

・Jumlah Anggota: 5 peserta mahasiswa (2 orang laik-laki dan 3 orang

perempuan).

・Pengiriman dari Universatas: 5 Universitas (Prefektur Ibaraki, Prefektur

Kanagawa, Prefektr Aichi. Prefektur Kyoto,

Prefektur Osaka).

・Obyek Kunjungan: Indonesia - Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, (Pulau

Sulawesi, Ibukota Jakarta (Pulau Jawa).

Manado

・Badan Pelaksana Setempat: Universitas Sam Ratulangi.

・Obyek Observasi: Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara Indonesia, Cagar Alam

Tangkoko Batuangus, Taman Laut Nasional Bunaken,

Kabupaten Minahasa, Celebes Minapratama dll.

3

Page 6: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

3. Review Program dengan Gambar

Berkunjung ke Kep Disbudpar Provinsi Sulut Makan siang bersama alumni

~ Pertanyaan bertubi-tubi ~

Bermain alat musik bambu tradisional Minahasa Observasi prosedur produksi kopra

~ Memecahkan kelapa ~

Berkunjung ke industri lokal

~ PT Celebes Minapratama, Bitung ~

Waruga

~ Sarkofagus yang tertidur ribuan tahun ~

4

Page 7: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

Terbang…terbanglah tinggi, menggapai cita dan asa!

~ Senja ditepi danau Linou ~

Lintas budaya

~ Menyentuh tarian Tankobushi ~

Mahir kuliner dari kelas memasak

~ Detik-detik menyentuh kebudayaan lokal ~

Tukar Opini

~ “Perdebatan sengit “ yang membangun ~

Kagum dengan seni kain tenun halus & rumit

~ Museum Seni Pinawetengan ~

Bersanding bersama kemegahan panorama Minahasa

Highland ~ Rurukan ~

5

Page 8: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

Berharap dapat bertemu dengan satwa langka

~ Cagar Alam Tangkoko Batuangus ~

Senja merona sejuk menyapa

~ Setelah trekking, sejenak di pesisir pantai TN Tangkoko ~

Canda tawa ditengah petualangan mengarungi samudera biru

~ TLN Bunaken ~

Presentasi laporan kegiatan

~ Universitas Sam Ratulangi ~

Foto bersama Dekan dan pihak yang terkait

~ Seusai presentasi laporan kegiatan ~

Laporan Kegiatan pada Kedutaan Jepang untuk Indonesia

~ Dilanjutkan dengan santap siang bersama ~

6

Page 9: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

4. Jadwal Keseluruhan Program Tujuan Akomodasi

13:45 Berkumpul di Tokyo

14:00-15:30 Upacara pelepasan/Acara orientasi pra-keberangkatan

16:00-17:00 Kunjungan kehormatan ke Deplu (MOFA)

10:00-11:30Kunjungan ke instansi yang berkaitan pariwisata/ Tukaropini dengan [KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DANPARIWISATA PROVINSI SULAWESI UTARA]

Berkunjung ke kantor pariwisata untuk mempelajari pengetahuan dasartentang Manado, Sulawesi Utara, diharapkan dengan melalui tukar opini inidapat mengumpulkan informasi tentang promosi pariwisata setempat untukpasar Jepang, disamping memperluas wawasan tentang isu-isu pariwisata diManado secara keseluruhan yang mencakup posibilitas promosi pariwisatadan masalah-masalah yang dihadapi.

12:30-14:30【Makan siang】 bersama para mantan peserta JENESYSBIMP-EAGA (batch ke 1, 2, 3) setempat

Melalui tukar opini dengan para mantan peserta BIMP Program UndanganJENESYS (thema untuk TA 2010: Pariwisata, Sumber daya air)memperdalam pengetahuan tentang daya tarik penduduk Sulawesi dansekitar dari berbagai aspek.

15:00-17:30

City tour / Observasi industri pariwisataManado City Hall, Pelabuhan Manado, Pasar Bersehati(pasar tradisional), Kampung China, Observasi latihantarian tradisional, Toko Souvenier dll

Dengan mengamati panggung & latar belakang sejarah dalam kota Manado,diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang sejarah Sulawesi,Manado serta kehidupan & aktivitas penduduk sekitar secara komprehensif.Mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk digunakan sebagaipoin/elemen daya tarik terhadap para turis.

8:00Bergabung dengan mahasiswa Universitas SamRatulangi, Manado (Camp dengan mahasiswa setempathingga 11 Juli)

Dengan melalui lintas budaya dan kumpul bersama dengan para mahasiswauniversitas Sam Ratulangi yang segenerasi, akan lebih memahami dayatarik wilayah setempat dari berbagai sudut pandang.

9:00-9:45 Observasi prosedur pembuatan Kopra KelapaMelalui hasil-hasil produk yang memanfaatkan hasil bumi, diharapkan akanmemahami budaya dan tradisi yang berakar pada daerah setempat.

10:30-12:00Observasi proses produksi bonito kering di PT CelebesMinapratama

Melalui observasi proses produksi pabrik bonito kering yang di export keJepang di pelabuhan Bitung, diharapkan akan memperdalam pemahamantentang hubungan bilateral Indonesia dan Jepang.Menyentuh panorama unik Sulawesi Utara; dengan pemandangan samudradi Selat Lembeh yang ditandai oleh perantaian vulkanik.

13:30-17:00Pindah ke Minahasa Highlands (Tomohon) denganberkunjung ke Waruga, Danau Linou dan Gua Jepang

20:00-21:00 Lintas budaya: introduksi kebudayaan ke 2 negara

9:00-14:30

Observasi sumber daya pariwisata:Minahasa Highlands (Rumah kayu Woloan, Mebel kayu pohon kelapaKaaten, Tenun Pinawetengan Kawangkoan, Sumber airpanas dll)

16:00-18:00 Lintas budaya: Kelas memasak

19:45-21:15 Tukar Opini

Bertukar opini dengan para mahasiswa universitas setempat diharapkanakan dapat memberikan inovasi pada pengembangan pariwisiata denganmampu mendesain perjalanan yang mempunyai daya tarik lebih. Jugadiharapkan akan terjadinya chesmistry dalam hubungan interaksi maupunsaling pengertian yg lebih mendalam antar kedua negara.

10:00-11:30Observasi sumber daya pariwisata:Minahasa Highlands (Pesona Pagoda Tower, DesaRurukan), pindah ke Tangkoko.

Melanjutkan pendalaman pemahaman tentang kegiatan budaya daerah diMinahasa Highlands, pusat kebudayaan Sulawesi Utara.

14:00-18:00Observasi sumber daya pariwisata:Cagar Alam Tangkoko Batuangus

Studi manajemen konservasi alam serta menikmati sumber daya pariwisata- flora dan fauna, hutan tua, gunung berapi aktif dan air terjun di Cagar AlamTangkoko Batuangus- tempat tinggal satwa khas Sulawesi Utara. (Eco Tur)

Observasi sumber daya pariwisata:Pulau Bunaken

*Perpisahan dengan mahasiswa setempat setelah makan malam bersama

Workshop 1

8:00-10:00 Workshop 2/ Persiapan untuk PresentasiMerangkum bahan-bahan presentasi tentang temuan dan pengalaman yangdidapat melalui program kali ini dan pemanfaatannya dimasa depan.

11:00-13:00 Presentasi / Upacara Perpisahan (Makan siang)Presentasi ringkasan temuan dan pengalaman para peserta melalui keikut-sertaan dalam program kali ini serta pemanfaatannya dimasa depan.

【Pesawat GA603】 Manado 15:00 →Jakarta 18:30

09:00-11:00 Persiapan laporan

12:00-14:00Laporan pada Kedutaan Besar Jepang(Makan siang)

Presentasi pada Kedutaan Besar Jepang tentang temuan dan pengalamanpeserta serta pemanfaatannya dimasa mendatang.Disamping itu juga melakukan diskusi bebas tentang program dan isu-isuserta pengembangan pariwisata secara menyeluruh.

14:30-17:30 Observasi ibukota Jakarta

14 Juli(Kamis)

Tiba di Bandara Internasional Narita

Date

【Pesawat SQ-633】 Haneda 0:30 → Singapore 6:20

13 Juli(Rabu)

11 Juli(Senin)

5 Juli(Slasa)

PesawatOrientasi: Pada tahap sebelum keberangkatan diharapkan memilikipemahaman yang memadai tentang konsep JENESYS dan makna programpengiriman siswa serta informasi dasar tentang Indonesia.

9 Juli(Sabtu)

7 Juli(Kamis)

8 Juli(Jum'at)

Memperdalam pemahaman untuk kegiatan budaya daerah di MinahasaHighlands, pusat budaya Sulawesi Utara - Panorama dataran tinggi yangluas, dengan produk sayuran dan bunga, pasar tradisional, budidaya ikan airtawar di danau Tondano (danau Kaldera), sumber air panas di desa Leilem,dan desa Kawangkoan dengan tenun ikat Bentenan & studio pencelupan.

Dengan melalui kegiatan lintas budaya dengan saling memperkenalkankebudayaan masing-masing negara diharapkan akan dapat memperdalamrasa saling pengertian.

Pesawat

Jakarta

Manado

【Pesawat JL726】 Jakarta 21:55→ Narita 7:25+1

12 Juli(Slasa)

10 Juli(Mggu)

8:30-22:00

Mencoba berpengalaman untuk menjelajahi drop off atau tebing terjaldibawah laut, dan terumbu karang dengan snorkeling /kaca-bottom boat diTaman Laut Nasional Bunaken di pulau Bunaken, yang ditunjuk sebagaiTaman Laut Nasional Indonesia pertama.Melalui kegiatan observasi Konservasi Ekosistem Terumbu Karang ini,diharapkan akan dapat memperdalam pemikiran tentang pengembanganpariwisata dengan mempertimbangkan masalah lingkungan.

 【Pesawat MI-274】 Singapore 9:25 → Manado 13:05

Manado

Tomohon

6 Juli(Rabu)

7

Page 10: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

5. Rincian Program

Tanggal Isi

Kunjungan Kehormatan ke Departemen Luar Negeri Jepang (MOFA)

05 Juli

(Rabu)

【Garis besar】

Mengikuti briefing/arahan tentang negara Indonesia secara umum dan hal-hal yang perlu

diperhatikan saat kunjungan. Arahan disampaikan oleh Senior Regional Coordinator, Second

Southeast Asia Division, Southeast and Soutwest Asian Affairs Department beserta Wakil Kepala

Seksi, dilanjutkan dengan penjelasan mengenai aktivitas Sekretaris Parlemen sebagai wakil

negara Jepang berkaitan dengan partisipasinya pada kegiatan pelatihan ”ASEAN Regional

Forum Disaster Relief Exercise” yang terselenggara atas kerjasama kedua negara; Jepang &

Indonesia.

【Penampilan peserta delegasi】

Peserta terlihat sedikit tegang saat memperkenalkan dan mengungkapkan tekad diri. Pada sesi ini

peserta mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang lintas budaya dan lain sebagainya.

Kesempatan ini, merupakan saat yang baik bagi para peserta untuk meminta saran dan

mengungkapkan tekad masing-masing.

Kunjungan ke Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara

【Garis besar】

Mengunjungi kantor Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara,

disamping untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan dasar dan sumber daya pariwisata

daerah Sulawesi Utara juga dilakukan tukar pikiran dan mengumpulkan informasi yang berkaitan

dengan kegiatan promosi pariwisata untuk pasar Jepang.

【Penampilan peserta delegasi】

Pada awalnya peserta terlihat gugup, namun suasana seketika mencair saat kue tradisional

Manado disuguhkan, suasana kemudian menjadi lebih hidup dan santai. Meskipun peserta telah

dibekali gambaran tentang pariwisata Sulawesi Utara, namun isi dari persentasi yang dilakukan

oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara mencakup segala aspek,

sehingga dirasakan sangat bermanfaat sebagai pengantar program dalam penentuan poin-poin

kunjungan maupun sebagai tambahan data informasi.

Makan siang bersama mantan peserta Program JENESYS

07 Juli

(Kamis)

【Garis besar】

Tukar pikiran dengan mantan peserta program undangan JENESYS BIMP-EAGA(TA 2010,

Pariwisata) Manado.

【Penampilan peserta delegasi】

Sehubungan dengan kesibukan mantan peserta, acara tukar opini ini berlangsung dalam

8

Page 11: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

waktu yang sangat terbatas. Namun dikarenakan usia dan generasi yang sama, dalam waktu yang

relatif singkat, para peserta sudah tampak akrab dan mantan peserta menceritakan tentang kesan

keikut-sertaan pada program tahun lalu, serta saran-saran terkait dengan obyek kunjungan dan

lain sebagainya.

Manado City Tour

07 Juli

(Kamis)

【Garis besar】

Napak tilas sejarah kota Manado, dengan tujuan untuk mendapatkan pandangan yang

komprehensif tentang kehidupan penduduk setempat, sejarah Manado pada khususnya dan pulau

Sulawesi pada umumnya, dengan mengadakan observasi ke obyek pariwisata: Monumen Tuhan

Yesus Memberkati, (tour melalui jendela bus: Kantor Gubernur, Kantor Kota, China Town,

Grand Zero, Pasar), Toko Souvenier, Pelabuhan Manado, Shopping Mall. Peserta berkempatan

pula untuk menyaksikan latihan tari dan alat instrumen musik bambu tradisional.

【Penampilan peserta delegasi】

Meskipun kebanyakan tour dilakukan melalui pengamatan dari jendela bus, tapi tampak para

peserta sangat tekun mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh pemandu, dan berusaha

untuk memahami sejarah dan kehidupan Manado. Saat berkesempatan untuk memainkan alat

instrumen musik bambu walaupun dalam waktu yang sangat singkat, terlihat para peserta

berupaya untuk melakukan komunikasi dengan para pemain.

≪8 juli – 11 Juli : Pelaksanaan program kamp bersama dengan 5 siswa dari Universitas Sam Ratulangi≫

Prosedur pembuatan Kopra Kelapa

【Garis besar】

Observasi prosedur pembuatan kopra, minuman arak yang terbuat dari kelapa, yang merupakan

salah satu produk olahan lokal dalam upaya pemanfaatan hasil bumi.

【Penampilan peserta delegasi】

Para peserta merasa kagum dengan kecekatan penduduk setempat saat mendaki pohon kelapa

sawit yang tinggi. Peserta juga mengamati dengan seksama cara pengelupasan kulit kelapa.

Meskipun dalam waktu yang relatif singkat, namun hal ini merupakan suatu pengalaman yang

berharga dalam upaya mengetahui produk olahan industri lokal.

PT. Celebes Minapratama, pabrik produksi bonito kering

08 Juli

(Jum’at)

【Garis besar】

Seusai mendapatkan penjelasan tentang prosedur pengolahan bonito kering, para peserta

mengadakan studi lapangan dengan observasi di pabrik. Informasi-informasi penting, seperti;

karakteristik ikan yang terbaik untuk dibuat bonito kering, negara tujuan ekspor selain ke

Jepang, termasuk informasi bahwa belakangan pabrik juga menerima pesanan dari dalam negeri

9

Page 12: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

(Indonesia) dan lain sebagainya.

【Penampilan peserta delegasi】

Berdasarkan pengalaman melihat proses produksi bahan makanan sehari-hari, para peserta baik

siswa Jepang maupun Indonesia merasa hal ini sebagai salah satu pencetus pembentukan

kesadaran akan pentingnya hubungan ekonomi yang baik antar kedua negara.

Waruga (Sakorfagus/petimati Kuno)

【Garis besar】

Seusai kunjungan ke sakorfagus yang berumur ribuan tahun, peserta melanjutkan dengan

melakukan observasi ke Air Mandidi, kolam air yang terletak bersebelahan dengan obyek

tersebut.

【Penampilan peserta delegasi】

Terlihat para peserta sangat tertarik dengan ulasan tentang obyek wisata makam kuno. Dari pola

gambar yang terpahat diatas batu nisan, dapat diketahui status mayat yang terkubur.

Pada lokasi yang bersebelahan: Air Mandidi, para peserta mendengarkan dengan penuh perhatian

legenda zaman dahulu sambil memandangi kolam membayangkan adegan tersebut.

Gua Tentara Jepang

【Garis besar】

Observasi Gua Tentara Jepang perang dunia ke II dengan melalui jendela bus

【Penampilan peserta delegasi】

Mengintip sejarah Jepang dan Indonesia. Terlihat ada sesuatu yang dirasakan oleh peserta siswa

ke dua negara.

Danau Linou

【Garis besar】

Kunjungan ke Danau Linou yang sudah dikembangkan sebagai obyek pariwisata. Danau Linou,

dikenal sebagai danau misterius dengan perubahan warna mengikuti posisi matahari. Teh dan

kue disediakan oleh kafetaria yang berlokasikan berhadapan dengan danau sehingga peserta

dapat menikmati keindahan alam dengan suasana santai.

【Penampilan peserta delegasi】

Peserta menjalin kedekatan sambil minum teh di pinggir danau, mendaki bukit di pinggir danau

dengan pemandangan & nuansa yang berbeda. Mereka menghabiskan waktu bebas dengan santai

sambil menikmati keindahan alam yang spektakuler, merajut nuansa yang harmonis dalam

menjalin kedekatan agar lebih mendalam.

Introduksi kebudayaan

08 Juli

(Jum’at)

【Garis besar】

Pengenalan kebudayaan kedua negara dengan urutan Indonesia - Jepang. Peserta siswa dari

Indonesia menayangkan gambar gerak video tarian tradisional Manado yang di pertunjukan pada

10

Page 13: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

08 Juli

(Jum’at)

festival di kota Ooarai prefektur Ibaraki tahun lalu, dilanjutkan dengan petikan gitar

medendangkan lagu-lagu rakyat setempat dan tarian tradisional. Pihak peserta siswa Jepang,

dengan menggunakan power point mengenalkan nuansa musim panas di Jepang, dilanjutkan

dengan tarian Bon Odori (Tankobushi). Acara berakhir meriah dengan menari bersama.

【Penampilan peserta delegasi】

Peserta siswa Jepang maupun Indonesia menyadari adanya kemiripan diantara budaya kedua

negara. Dengan mengetahui adanya kesamaan dan kemiripan tersebut, membuat suasana menjadi

lebih akrab. Seusai acara, masih terlihat para peserta bercakap cakap dengan riang gembira di

penginapan.

Desa Woloan

【Garis besar】

Papan – salah satu elemen dari kebutuhan hidup “Sandang, Pangan, Papan”. Mengunjungi

rumah panggung tradisional ala Minahasa di desa Woloan. Bangunan yang bersifat sementara ini

akan dibongkar pasang setelah terjadi transaksi dan dibangun kembali di tanah milik pembeli.

Ciri khas dari bangunan ini tidak menggunakan paku untuk memudahkan proses bongkar pasang

dan perakitan kembali.

【Penampilan peserta delegasi】

Mendapatkan pengalaman dengan melihat langsung ukuran dan tekstur kayu yang digunakan.

Penjelasan mengenai kebiasaan menggunakan kedua tangga yang masing-masing mempunyai

arti beda, mengingatkan peserta akan kebudayaan dan kehidupan penduduk setempat.

Desa Kaaten

【Garis besar】

Mengunjungi pabrik mebel/perabotan rumah yang diproduksi dari kayu pohon kelapa. Meskipun

kunjungan dilaksanakan pada hari istirahat, atas bantuan dan penjelasan karyawan pabrik,

peserta dapat mempelajari tentang karakteristik kayu pohon kelapa yang cocok untuk dibuat

mebel berikut cara pengolahannya

【Penampilan peserta delegasi】

Para peserta menyadari tentang betapa eratnya hubungan antara kayu pohon kelapa dengan

kehidupan penduduk setempat. Peserta menikmati kunjungan dengan melihat dan menyentuh

barang jadi sebenarnya seperti: kursi dan meja, alat instrumen musik dan lain sebagainya. Juga

terlihat ada beberapa peserta yang berbelanja barang souvenier.

Desa Leilem

09 Juli

(Sabtu)

【Garis besar】

Mengunjungi sumber air panas yang dapat dijadikan sebagai sumber daya pariwisata. Karena

saat ini tidak dimanfaatkan sebagai sumber daya pariwisata, maka observasi kali ini dilihat dari

sudut pandang bagaimana pemanfaatannya dikemudian hari.

11

Page 14: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

【Penampilan peserta delegasi】

Terlihat peserta sibuk memikirkan cara memanfaatkan obyek pariwisata ini di masa datang

pemikiran tidak hanya terbatas pada pengadaan & pemeliharaan fasilitas, namun meliputi teknik

promosi dan lain sebagainya. Tempat ini biasanya digunakan sebagai tempat mandi penduduk

setempat, dan peserta siswa Jepang terlihat shock dengan banyaknya sampah yang berserakan

disekitar sumber air tersebut.

Desa Kawangkoan

【Garis besar】

Sandang – salah satu elemen dari kebutuhan hidup “Sandang, Pangan, Papan”. Observasi tenun

ikat Bentenan. Proses penenunan ikat Bentenan ini sangat rumit, dengan mencelupkan benang

dalam pewarna sesuai dengan desain, kemudian dilanjutkan dengan proses penenunan.

【Penampilan peserta delegasi】

Tampak peserta baru kali pertama melihat tenun ikat yang dihasilkan dengan teknik penenunan

yang tinggi, dan mempertimbangkan dengan serius apakah proses pembuatan tenun ikat ini

memiliki kemungkinan untuk dimanfaatkan sebagai salah satu pendukung dalam pengembangan

pariwisata.

Kelas Memasak: masakan khas/tradisional Minahasa

【Garis besar】

Pangan – salah satu elemen dari kebutuhan hidup “Sandang, Pangan, Papan”. Peserta diberikan

resep 5 macam masakan termasuk kue tradisional yang hanya mencantumkan bahan yang

digunakan dan persiapannya dalam bahasa Inggris. Sedangkan langkah pengerjaannya dicatat

selama demo masak berlangsung. Kelas memasak ini berlangsung dengan arahan terperinci dari

sang pembimbing.

【Penampilan peserta delegasi】

Peserta dapat menangkap dengan jelas ciri khas masakan dan memahami bahan masakan baik

yang mudah ditemukan maupun yang sulit ditemukan di Jepang atau yang sama. Masakan yang

sering disajikan selama ini, diluar dugaan sangatlah mudah untuk dibuat. Peserta siswa kedua

negara menjadi semangat bersaing membuat kue tradisional "Cucur", yang konon menurut cerita

yang di dengar dari Kepala Dinbuspar Provinsi Sulawesi Utara, bila tidak bisa membuat kue

cucur dengan baik, maka seorang gadis tidak diperkenankan untuk menikah. Pengalaman lintas

budaya ini juga disadari mempunyai potensi sebagai salah satu daya tarik pariwisata.

Diskusi/Tukar Opini

09 Juli

(Sabtu)

【Garis besar】

Diskusi dan tukar pikiran difokuskan pada pariwisata di Sulawesi Utara. Tema diskusi khusus

ditentukan oleh para peserta melalui proses tukar pikiran. siswa Indonesia memberikan saran dan

pandangan atas promosi pariwisata yang dirancang oleh peserta siswa Jepang.

12

Page 15: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

09 Juli

(Sabtu)

【Penampilan peserta delegasi】

Acara tukar pikiran/opini dimoderatori oleh leader dari delegasi Jepang dengan menggunakan

bahasa Inggris. Peserta siswa Jepang me-review kembali program-program dan acara perjalanan

yang telah dilakukan sambil berkonsultasi dengan peserta siswa Indonesia, untuk memperdalam

pemahaman tentang informasi-infromasi yang berkaitan dengan pariwisata dan perspektif yang

dimiliki oleh peserta siswa Indonesia.

Pesona Pagoda Tower

【Garis besar】

Tempat ibadah komunitas Buddha kaum suku Tionghoa yang dibangun ditengah lahan yang luas.

Para peserta mengambil gambar di sekeliling Pagoda atau pada patung patung yang ada di

sekitarnya. Ada pula beberapa yang memanjatkan doa dan menikmati aktivitas atau kegiatan

lainnya.

【Penampilan peserta delegasi】

Memahami keaneka-ragaman agama di Indonesia. Dan dengan berdatangannya beberapa bus

pariwisata ke Pesona Pagoda Tower, memberikan gambaran bahwa tempat ini merupakan obyek

pariwisata yang populer.

Desa Rurukan

【Garis besar】

Dari ketinggian bukit di desa Rurukan, peserta dapat memandang daerah pertanian sekitarnya. Di

sini peserta memiliki kesempatan menikmati pemandangan sambil memahami sisi pertanian

lokal.

【Penampilan peserta delegasi】

Sebagian siswa meneliti tanaman pertanian yang terlihat dari atas bukit. Ada pula yang

menikmati panorama alam yang menakjubkan sambil mengambil gambar sesuai dengan selera

masing-masing, yang lainnya bercengkerama dan berbaring diatas rumput. Para siswa peserta

terlihat sangat lepas bebas dan hal ini merupakan momen yang indah untuk saling berinteraksi.

Cagar Alam Tangkoko Batuangus

10 Juli

(Minggu)

【Garis besar】

Trekking melintasi Cagar Alam Tangkoko Batuangus yang merupakan tempat tumbuhnya

species flora dan fauna Asia dan Australia, juga didapatkan species binatang endemik yang ada

di pulau Sulawesi. Sambil berjalan mengikuti jejak para pemandu, para peserta saling bahu

membahu, berjalan jauh menjelajahi hutan sambil mengamati tumbuhan-tumbuhan dan

binatang-binatang langka seperti monyet dan burung liar, kera termungil di dunia; Tarsius dan

lain sebagainya.

【Penampilan peserta delegasi】

Seiring dengan semangat saling bantu membantu menjelajahi hutan, terjalinlah ikatan hubungan

13

Page 16: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

persahabatan yang lebih mendalam diantara peserta siswa ke dua negara. Setelah berjalan

melebihi dua jam, tibalah semua peserta di pantai laut. Para peserta saling berbagi rasa

keberhasilan bersama sambil sejenak beristirahat, mencari kerang dan kepiting pertapa serta

menikmati keindahan alam.

Taman Laut Nasional Bunaken

11Juli

(Senin)

【Garis besar】

Mengunjungi Taman Laut Nasional Bunaken yang didiami lebih dari 70 jenis terumbu karang

dan lebih dari 2500 jenis ikan. Bapak Boyke, seorang professor Oceanography dari universitas

Sam Ratulangi, di atas perahu glass bottom ataupun saat di Visit center pulau Bunaken,

memberikan penjelasan tentang temburu karang dan binatang laut lainnya serta sejarah dan

karateristik pulau Bunaken, aktivitas konservasi yang sedang diterapkan dan lain sebagainya.

Acara dilanjutkan dengan acara snorkeling sambil menikmati pesona pulau Bunaken.

【Penampilan peserta delegasi】

Seru kekaguman terdengar saat meneropong keindahan laut melalui perahu glass bottom. Peserta

siswa Indonesia yang berpengalaman snorkeling berenang menemani peserta siswa Jepang,

sambil memberikan penjelasan tentang ikan tropis dan lain sebagainya, aktivitas pertukaran juga

terjalin di dalam laut. Dengan arahan yang telah diberikan oleh profesor Boyke dan pengalaman

berenang dalam laut yang di dapat, para peserta dapat memahami bahwa disamping adanya

pariwisata untuk dinikmati, disisi lain juga diperlukan pariwisata untuk upaya pelestarian..

Presentasi Laporan

12 Juli

(Selasa)

【Garis besar】

Bertempat di universitas Sam Ratulangi, dengan dihadiri oleh dekan dan wakil dekan serta

peserta siswa Indonesia, dilakukan presentasi hasil program kunjungan. Dengan pembagian

peran dan tugas, ke 5 peserta delegasi mempresentasikan dengan menggunakan bahasa Inggris.

【Penampilan peserta delegasi】

Presentasi dilaksanakan dengan lantang meskipun sedikit terkesan tegang di wajah para peserta

delegasi. Dosen Kawilarang, pendukung program kali ini, memberikan pujian atas kemampuan

berbahasa Inggris para siswa Jepang dan isi presentasi yang mengena. Dari peserta siswa

Indonesia juga menyampaikan kesan tentang kesamaan antara Indonesia dengan Jepang, di

samping itu juga peserta Indonesia mengkonfirmasikan bahwa program ini sangat bermakna bagi

kedua belah pihak

Laporan ke Kedutaan Besar Jepang, resepsi makan siang.

13 Juli

(Rabu)

【Garis besar】

Presentasi yang dilaksanakan dengan di hadiri oleh dua staff Kedutaan Besar Jepang;

Penanggung jawab bidang infrastruktur dan pariwisata, beserta penanggung jawab program

Jenesys bidang publikasi kebudayaan.

14

Page 17: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

13 Juli

(Rabu)

【Penampilan peserta delegasi】

Para peserta terlihat antusias dengan tambahan saran yang diberikan oleh staff Perwakilan

Kedutaan Besar Jepang tentang hal-hal pokok pengembangan pariwisata yang di lihat dari sudut

pandang profesional, dimana dijelaskan pula, hanya dengan kunjungan singkat tidak akan

terlihat secara keseluruhan masyarakat, budaya dan ekonomi Indonesia. Tampaknya saran ini

menjadikan suatu referensi untuk lebih memperdalam perencanaan pariwisata para peserta di

kemudian hari.

15

Page 18: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

6. Suara Para Siswa Peserta Indonesia (1) Hal apakah yang paling meninggalkan kesan bagi anda dalam mengikuti program

ini?

- Suatu pengalaman yang sangat menyenangkan ketika saya bisa mengenal teman-teman

mahasiswa dari Jepang dan dalam proses perkenalan antar pribadi juga bisa

memperkenalkan pariwisata di Minahasa juga beberapa tempat lainnya. Ketertarikan

mahasiswa Jepang juga sangat membuat saya senang.

- Bisa saling mempelajari kebudayaan dari masing-masing negara dan bisa

bertukar-pikiran dengan mereka, serta dapat mengunjungi tempat-tempat yang ternyata

saya sendiri belum pernah mengunjunginya.

- Soal bisa bertemu dan mengenal mereka dan belajar lebih banyak tentang kebudayaan

mereka. Terutama waktu pembagian kamar, jujur dari saya sendiri nervous, karena baru

pertama kali hidup bersama dengan orang luar.

-Mendapat pengalaman baru, dapat mengetahui tentang kebudayaan Manado (Minahasa),

Tangkoko juga pabrik pembuatan bonito (cara pembuatan), bisa mengetahui

kebudayaan Jepang juga.

(2) Apa yang anda temukan hal-hal baru tentang Jepang dan orang Jepang?

- Jepang dan Indonesia ternyata cukup memiliki kesamaan dalam hal vegetari/keadaan

tumbuhan, dan mahasiswa dari Jepang memiliki pribadi yang sangat bersahabat dan

memiliki rasa keingin-tahuan yang besar.

- Kedisplinan waktu, beberapa budaya, adapt-istiadat orang Jepang (upacara minum teh,

bon-odori dll) dan beberapa makanan Jepang.

- Jepang adalah negara yang sangat menarik karena memiliki kebudayaan-kebudayaan

yang bagi saya sangat unik dan sangat menarik.

- Untuk siswa Jepang mereka anak-anak yang baik dan sangat menarik untuk diajak

bertukar-pikiran.

16

Page 19: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

- Mereka sangat-sangat bisa/saling membantu antara satu dengan yang lainnya. Saat satu

memiliki kesulitan yang lain refleks membantu menyelsaikan.

- Siswa Jepang suka mencari tahu serta mencoba hal-hal yang baru, Jepang merupakan salah

satu negara yang memiliki kebudayaan yang unik bagi saya pribadi.

(3) Bagaimana rencana anda berikutnya untuk meningkatkan persahabatan yang telah

terjalin setelah program selesai?

- Saya tetap akan menjalin persahabatan yang telah terjalin dengan cara tetap berkomunikasi

melalui e-mail, facebook ataupun media internet lainnya.

- Keep contact by email or social network lain (Facebook, Twitter etc), membuat reuni dengan

alumni program Jenesys Manado - Japan.

- Saling e-mail dengan anak-anak Jepang untuk bertukar-pikiran dan jika ada waktu dan

kesempatan mungkin akan berkunjung kesana.

- Tetap mempertahankan komunikasi kewat e-mail, facebook dll.

- Dengan saling mengirimkan email atau facebook, atau mengirimkan postcard yang

menceritakan pengalaman pribadi.

17

Page 20: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

(4) Komentar/Saran lain

- Saya harap program ini bisa berlanjut terus dan tidak berhenti disini saja. Arigato!

- Tempat-tempat yang dituju sangatlah menarik karena sebagai orang Minahasa ada

tempat-tempat yang ternyata belum saya kunjungi, dan itu menambah pengetahuan saya.

- Program ini tetap ada dan juga pihak dari Jepang dan Indonesia bisa saling membantu untuk

meningkatkan kualitas antara satu dengan lainnya, misalnya pada tempat-tempat di Indonesia

yang belum berkembang, mungkin dengan adanya dukungan dari Jepang bisa berkembang

lebih baik. Komunikasi kedua belah pihak juga sangatlah penting.

18

Page 21: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

7. Presentasi

Kegiatan presentasi dengan materi berupa: rangkuman hal-hal yang telah dipelajari serta

penemuan-penemuan yang di dapat selama ikut serta dalam program telah diselenggarakan pada

tanggal 12 Juli di hadapan dekan, para profesor, serta siswa-siswa peserta di Universitas Sam

Ratulangi, Manado. Dan dilanjutkan pada keesokan harinya, 13 Juli, dilakukan di hadapan staff

Kedutaan Besar Japang untuk Indonesia. Tema utama presentasi tersebut berupa pengembangan

pariwisata dan program pertukaran dengan masyarakat provinsi Sulawesi Utara setempat.

Presentasi ini mendapat berbagai komentar dari para hadirin yang kedepannya akan dijadikan

sebagai dasar acuan untuk memperdalam pengetahuan oleh para peserta delegasi. Adapun

makalah presentasi sebagai berikut:

JENESYS BIMP-EAGA Program Pengiriman ke Provinsi Sulawesi Utara

(1) Pariwisata

Dua macam rancangan untuk turis Jepang;

①Perencanaan Junior (ditujukan untuk kaum muda)

【Perencanaan Eco/Lingkungan】

Perencanaaan ditujukan untuk siswa yang berorientasi pada kegiatan relawan serta siswa yang

memiliki ketertarikan terhadap Asia Tenggara.

・Cagar Alam Tangkoko Batuangus.

・Taman Laut Nasional Bunaken.

【Homestay】

Dengan program ini diharapkan adanya efektifitas pada biaya yang dikeluarkan untuk

memberikan kesempatan pada pemuda untuk lebih lama belajar.

・Rendahnya biaya kehidupan ≒Panjangnya lama tinggal.

・Pembelajaran budaya setempat.

②Perencanaan Senior (ditujukan untuk kaum lansia)

Dibandingkan dengan kaum muda, kaum lansia memiliki waktu senggang yang lebih banyak,

kemapanan dari sisi ekonomi dan juga dorongan rasa ingin tahu yang kuat.

Penanganan kaum lansia → Kunci peningkatan turis Jepang

Kemungkinan dijadikannya dataran tinggi Minahasa (dengan ketinggian 600-900m) sebagai

tempat peristirahatan.

19

Page 22: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

【Wisata Bus】

・Terbatasnya sarana transportasi bagi turis Jepang saat ini.

・Mengaplikasikan Wisata Bus yang popular di Jepang. Wisata dengan menggunakan bus akan

memberikan kenyamanan sehingga tidak melelahkan bagi wisatawan kaum lansia.

・Pembenahan daerah seputar dataran tinggi Minahasa.

【Pengalaman kebudayaan lokal】

・Sumber daya pariwisata tidak terbatas pada panorama atau pemandangan alam.

・Banyak terdapat kegiatan yang berakar pada kebudayaan tradisional, meliputi festival bunga,

tarian tradisional dan kelas memasak.

【Peluang sumber daya pariwisata untuk pengembangan dikemudian hari】

・Pembenahan dan pemeliharaan fasilitas sumber air panas yang berpotensi sebagai obyek

pariwisata untuk orang Jepang.

・Mendaki Bukit Doa (Hiking)

→Minahasa sebagai tempat peristirahatan dan pemeliharaan kesehatan.

Jika masalah-masalah tersebut dapat diatasi, maka Minahasa berpeluang sebagai tempat

peristirahatan kaum lansia (pensiunan) Jepang.

(2) Program Pertukaran

Hal-hal yang didapatkan setelah berbagi pengalaman tinggal bersama dengan para siswa setempat

dalam kehidupan sehari-hari :

Keramahan masyarakat : semua orang memberikan senyum sapaan.

Mempunyai kesamaan saat-saat merasakan kegembiraan dan tawa yang melewati batas-batas

nilai kebudayaan dan nilai hidup.

Bahasa: Banyaknya persamaan antara bahasa Jepang dengan bahasa Indonesia → Memberikan

peluang untuk topik pembicaraan →Membangun persahabatan yang lebih mendalam.

Orang Manado (dan lain sebagainya).

【Keramahan】

Kesamaan rasa humor.

Murah senyum (keramahan masyarakat melebihi dari yang di bayangkan di Jepang sebelumnya).

Suka ketawa.

【Bahasa】

Ketertarikan pada bahasa Jepang.

20

Page 23: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

Kesamaan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Jepang.

【Orang Manado】

Hormat pada leluhur.

Orang Manado mempunyai rasa bangga terhadap leluhur. Bahkan hingga saat inipun, mereka

masih tetap menggunakan kostum tradisional dalam memperagakan tarian kebudayaan pada saat

upacara adat.

Indonesia yang saat ini sedang aktif mengadopsi kebudaayaan barat, tetapi menurut komentar

para siswa peserta, masih tetap ingin mempertahankan kebudayaan bangsa.

Budaya Makan

Orang Manado sangat menghargai makanan.

Selain menggunakan kekayaan rempah-rempah, daging ikan, ayam, babi, sapi juga

memanfaatkan bahan-bahan yang unik, seperti kelelawar, anjing dan lain sebagainya. Selain itu

juga keanekaragaman buah seperti; nanas dan pisang.

Selalu mempersiapkan makanan pada setiap kegiatan yang dilangsungkan, dengan membuat

dan menyajikan kue pada upacara perayaan.

Musik

Musik sangat digemari di Manado.

Kaum muda suka bernyanyi atau mendengarkan musik.

Audio player portable dan tempat hiburan karaoke sangat digemari.

Kebersihan tempat umum

Kebanyakan orang membuang sampah seenaknya.

Dikhawatirkan akan menyebabkan peningkatan jumlah sampah di daerah cagar alam.

Butuh pelatihan penanganan dan pengolahan limbah melalui pendidikan lingkungan.

(3) Prospek Masa Depan

Pariwisata

Banyaknya sumber daya pariwisata, namun agar dapat menarik turis Jepang, masih banyak

obyek pariwisata yang diperlukan pembenahan dan penataan fasilitas dan lain sebagainya.

Sangat minimnya sarana transportasi. Terutama transportasi yang dapat menghubungkan antar

obyek wisata yang satu dengan lainnya.

Penyediaan sarana informasi untuk turis Jepang sesuai dengan target masing-masing.

21

Page 24: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

Hubungan pertukaran

Kedepannya para peserta delegasi diharapkan tetap menjalin hubungan dan berkomunikasi

dengan para siswa peserta Indonesia dengan melalui Facebook, Twitter, Skype dan lain

sebagainya.

Memperluas jaringan persahabatan dengan mengenalkan kepada teman lainnya.

Melalui hubungan yang berkelanjutan, diharapkan dapat menyebarluaskan keberadaan berikut

pemahaman terhadap Provinsi Sulawesi Utara di Jepang.

22

Page 25: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

JENESYS BIMPJENESYS BIMP--EAGAEAGADispatching ProgrammeDispatching Programme

in North Sulawesiin North Sulawesi

Emi Emi YamakitaYamakitaKazumi FukuiKazumi FukuiNaoyaNaoya SakaiSakai

NobushigeNobushige ItoItoYuiYui MasukiMasuki

TourTourismism

Junior PlanJunior PlanSenior PlanSenior Plan

Junior PlanJunior Plan

ECOECO--PProgrammerogramme

BunakenBunaken NNational ational PParkark TancocoTancoco Nature ReserveNature Reserve

Home stayHome stay Low Low costcost≒≒longlong staystay Studying local cultureStudying local culture

23

Page 26: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

Senior PlanSenior Plan

TomohonTomohon = High= Highlandland retreatretreat

BBusus TourTour PopularPopular tourism styletourism style in Japanin Japan Sightseeing from the comfort of a busSightseeing from the comfort of a bus

Cultural Cultural ExperienceExperience Dance/ Dance/ FFestival/ estival/ CCookingooking

Possible Tourism ResourcePossible Tourism Resource

Improvement of hot springImprovement of hot spring facilitiesfacilities

Promising Long stay destination for Japanese retiree

24

Page 27: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

ExchangeExchange

LanguageLanguage

Land of SmileLand of Smile

How we see the People of How we see the People of

ManadoManado

Land of SmilesLand of Smiles

Similar sense of humorSimilar sense of humor

Smiles exceeding prior anticipationsSmiles exceeding prior anticipations

LaughnoLaughno--philiaphilia

CantikCantik!!

Of course Of course TampanTampanboys ! boys !

LanguageLanguage Manado studentsManado students’’ interest in Japaneseinterest in Japanese Similarities between Indonesian and JapaneseSimilarities between Indonesian and Japanese

The People of ManadoThe People of Manado

Sense of shared Sense of shared ancestoryancestory

GourmetGourmet≒≒ManadoManado as a gourmetsas a gourmets’’ paradiseparadise

MusicMusic

LitterLitter

ProspectsProspects

TourismTourismRoom for improvement in attracting Room for improvement in attracting Japanese touristsJapanese tourists

ExchangExchangeeKeep in Contact Keep in Contact

25

Page 28: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

We enjoyed the We enjoyed the program !program !

TerimaTerima kasihkasih

26

Page 29: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

8. Laporan Pasca-misi oleh Siswa Peserta Delegasi

Para peserta delegasi diminta untuk membuat suatu laporan dengan tema bebas tentang hal-hal

yang dipelajari dan didapatkan melalui keikut-sertaan dalam program ini. Berikut ini adalah

salah satu bagiannya.

Welcome to land of smiling people

Jika Anda mendengar kata "Indonesia", apa yang terlintas di benak Anda? Jawabannya sudahlah

pasti, Anda akan dapatkan, setelah Anda menempatkan langkah Anda disana. Disana, adalah negara

yang penuh dengan senyuman, penuh dengan kelembutan. Pertama kali saya "melompat" keluar

dari Jepang menuju ke negara asing, yang saya rasakan adalah "hati" antara sasama manusia.

"Terima kasih", adalah kata dalam bahasa Indonesia yang berarti "Arigato (bahasa Jepang, artinya:

Terima Kasih)". Saya telah berkali-kali, bahkan tak terhitung jumlahnya mendengar kata ini. Setiap

kali terdengar kata ini, sepertinya saya telah dapat menyentuh hati nurani orang Indonesia, meskipun

dalam hal negara, agama dan bahasa terdapat perbedaan di antara kita, tetapi saya sadar dan

mengetahui bahwa hati kita telah menyatu. Tidak disangsikan lagi, Indonesia adalah negara yang

penuh dengan keramah-tamahan.

Hal yang membuat saya ikut mendaftarkan diri untuk ikut serta dalam proyek ini, adalah

semata-mata untuk memenuhi harapan saya yaitu "ingin melihat dunia luar". Perasaan itulah yang

memacu saya sehingga tanpa sadar saya telah menggenggam pena dan menulis lembaran aplikasi

dengan penuh goresan. 10 hari merupakan waktu yang cukup lama, tetapi bagi saya terasa hanya

sekejap saja, 10 hari ini telah membawa saya ke satu pengalaman yang sangat indah dan berharga.

Saat mendapat konfirmasi tentang keikut-sertaan saya, saya tidak bisa menahan perasaan untuk

menunggu, ingin segera berangkat, namun di balik itu, tertimbun pula kecemasan dan ketegangan

yang tak terkira. Mengapa ? karena ini adalah kali pertama bagi saya untuk melakukan perjalanan ke

luar negeri, ketrampilan bahasa Inggris saya pun sangat terbatas. Apakah di negeri seberang nantinya

saya bisa mengatasi segala sesuatu? kecemasan dan ketegangan silih berganti mengganggu terus

tanpa henti. Tetapi keinginan saya untuk bisa berberkembang dalam kesempatan yang berharga ini

dan keinginan saya untuk dapat merasakan hal-hal yang tidak bisa dialami di Jepang, telah

membulatkan tekad saya. Saat tiba di Indonesia, Di sanalah saya dapatkan kehangatan orang

Indonesia yang sekaligus menepiskan segala kecemasan dan kekwatiran yang selama ini

mencengkam saya. Senyuman alami yang menawan, bukanlah ditebarkan khusus ke orang asing,

sama sekali tidak ada perlakuan khusus. Detik-detik itulah saya sudah terobsesi dengan pesona

Indonesia.

27

Page 30: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

Dengan berpartisipasi dalam proyek ini, saya menjadi sadar betapa sempitnya wawasan saya

selama ini. Menikmati Manado dengan panorama nan indah, langit biru nan jernih, bintang-bintang

gemerlapan yang menakjubkan, merajutkan suatu emosi pada diri saya yang belum pernah saya

alami di Jepang selama ini. Mungkin ini semua disebabkan karena hanya bisa dirasakan disini,

ditempat kejadian saja. Menyentuh udara Indonesia, serta merta saya jatuh cinta pada Indonesia.

Mungkin dikarenakan citra tentang Indonesia yang ada di benak saya sebelumnya, terus terang...

tidaklah begitu baik, tetapi setelah saya melangkahkan kaki saya di sini, saya baru tahu dan sadar

bahwa selama ini tidaklah lebih hanyalah imajinasi belaka. Dengan kata lain, pada faktanya banyak

sisi-sisi lain yang belum diketahui. Inilah kehebatan proyek ini.

Citra Indonesia yang bagaimanakah yang dimiliki oleh kebanyakan orang Jepang? Seberapa jauh

kah pengetahuan yang mereka miliki? Indonesia = Pulau Jawa, negara sedang berkembang, negara

beriklim panas, agama Islam, rempah-rempahan dan lain sebagainya. Jawaban bisa jadi akan

didapatkan beraneka ragam. Tetapi citra ini hanyalah sebagian kecil dari Indonesia saja. Misi kami

adalah bagaimana kami dapat membuat sesuatu sehingga dapat menarik lebih banyak orang untuk

mengenal pesona Indonesia dan daya tarik Sulawesi seperti apa yang kami rasakan selama 10 hari

tinggal disini. Mungkin ini hanyalah upaya yang tidak begitu berarti, tetapi kami berharap,

pengalaman yang kami dapat ini akan dapat dijadikan sebagai jembatan untuk hubungan

persahabatan dan hubungan jangka panjang antara kami dengan Indonesia.

Jadi, bagaimana seharusnya saya dapat menyampaikan keindahan Indonesia ini? Kelebihan

orang Indonesia yang selama ini belum pernah saya ketahui, agar dapat dimanfaatkan sebagai

aktivasi pariwisata, saya ingin berbagi dengan orang Jepang untuk ikut merasakan daya tarik yang

belum diketahu orang banyak ini. Dengan "mengenal" akan mengikat "rasa keingin-tahuan", dan

yang ideal, bila lingkaran ikatan ini melebar luas satu demi satu.

Dalam beberapa tahun belakangan ini, dengan meluasnya pengguna internet, mulailah terlihat

adanya perubahan pada metode kegiatan promosi. Disamping itu dengan adanya pergeseran dari

kesukaan berwisata kelompok berpindah ke berwisata perorangan, telah membuat suatu dampak

berkembangnya bidang-bidang lain yang sesuai dengan kegemaran masing-masing. Perubahan

informasi sosial yang signifikan sudahlah tidak lagi hanya terbatas pada kaum muda. Seiring dengan

alur perkembangan zaman ini, peranan yang penting adalah bagaimana kita bisa menyampaikan

pesona Asia Tenggara ini. Disamping itu, lingkaran informasi melalui Twitter dan Facebook dan

lainnya yang sedang popular dan menjadi kecendrungan saat ini dalam sekejap waktu dapat

menyebar luas. Semenjak masa kecil saya sudah tertarik pada aksi "penyampaian" kepada orang

lain dengan cara apapun juga. Dengan kata-kata yang jernih, berupaya untuk menyampaikan ke lebih

banyak orang, tentang apa yang telah dilihat dengan mata sendiri, didengar dan dirasakan secara

langsung. Pesona Indonesia tidak terbatas pada keindahan panorama, daya tarik orang Indonesia

yang kita jumpai tentu juga merupakan salah satu faktor dasar yang hanya didapatkan di Indonesia.

28

Page 31: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

Kemiripan dalam bahasa, kesamaan dalam kegemaran, termasuk kedekatan dengan musik dan

komik Jepang, seyuman yang menawan... semua ini membuat saya telah mengenal kelebihan orang

Indonesia. Disana, ada rasa hangat yang tidak dibatasi oleh perbedaan negara, sejak bertemu tidak

ada dinding pemisah diantara kita, dan tanpa disadari, ikatan kuat telah terjalin diantara kita bersama.

Hal-hal yang telah saya rasakan di Indonesia, akan saya bawa terus dan mengikatnya pada masa

depan. Sebelum keberangkatan, saya hanya mampu menerawang sebatas diri saya sendiri, ini

dikarenakan setiap hari saya selalu dikejar oleh kegiatan rutin dalam menggeluti kehidupan di

kampus yang tanpa banyak perubahan. Setelah kembali ke Jepang, sekarang, yang saya rasakan,

adanya perubahan dalam ketenangan hati. Alasannya? Dengan meninggalkan kampung halaman,

menyentuh udara di negeri seberang, menyentuh kehangatan orang luar, menatap dunia yang belum

pernah saya lihat telah melahirkan suatu energi dalam hati saya. Andaikan ditanya apa yang telah

saya dapat rasakan? jawabannya sangat sulit diuraikan dengan kata-kata, tetapi hanyalah satu yang

bisa sata katakan dengan pasti, jati diri saya yang ada disini berbeda dengan sebelum keberangkatan.

10 hari bukanlah waktu yang amat panjang, tapi sepertinya saya telah memperoleh banyak kekayaan.

Di sisi lain, saya juga sadar masih banyak hal yang belum saya ketahui. Selama berada di Indonesia,

telah menemukan sesuatu yang telah membuka dan memperlebar wawasan saya. Keinginan untuk

lebih mengenal dunia ini, akan membawa suatu perubahan besar dalam kehidupan kampus di

kemudian hari. Dan lebih dari segalanya, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih pada lima

mahasiswa Indonesia atas kebersamaannya. Berkat bantuan dan dukungan semua pihak, saya telah

dapat lebih mengenal daya tarik Indonesia. Saya percaya bahwa hubungan kita akan tetap kekal

abadi dan lingkaran persahabatan ini akan terus membesar... menyebar luas membentang.

Akhir kata, dari lubuk hati, saya sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada ASEAN,

semua staff JENESYS atas kesempatan yang diberikan, juga kepada semua pihak yang terkait

dengan program ini.

29

Page 32: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

9. Media Massa

Manado Post, July 11, 2011.

30

Page 33: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)

Kata Penutup

Dari laporan kesan dan pesan para delegasi BIMP-EAGA 4 Negara kami mengetahui

bahwa dengan adanya kegiatan pertukaran telah menjalin ikatan tali persahabatan yang

hangat melampaui batas negara, disamping itu dengan melalui kunjungan daerah setempat

dan atraksi budaya tradisional, selain menyentuh kebudayaan masing-masing negara,

didapatkan pula penambahan wawasan pada bidang lingkungan, ekonomi serta situasi &

kondisi sosial, termasuk isu-isu aktivasi pengembangan kepariwisataan, dan pemahaman

terhadap negara kunjungan. Kami merasa sangat gembira pula, dari laporan kesan para

siswa negara kunjungan yang telah menerima kami dengan segala kehangatan dan

kemurahan hati, memberikan tanggapaan bahwa dengan melalui program pengiriman kali

ini telah terjalin hubungan persahabatan baru dan lahir pula tunas bibit hubungan

pertukaran di masa mendatang antara Jepang dengan para peserta BIMP-EAGA 4 Negara

ini.

Meskipun acara kunjungan yang dilaksanakan relatif singkat, kami berharap hubungan

pertukaran dengan BIMP-EAGA 4 Negara akan senantiasa berlanjut dan dapat menjadi

jembatan persahabatan yang kokoh antara Jepang dengan negara ASEAN.

Akhir kata, kami ucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah banyak

mendukung dan membantu, sehingga kegiatan ini bisa terselenggara sesuai harapan.

*Photos by Mr. Davidson Rato Nono

Terutama pada :

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara

Universitas Sam Ratulangi

Gardenia Country Inn

31

Page 34: Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia)