Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

36
Prosedur Pengiriman Data Oleh: Kiswanto, ST, M.Kom Program Studi MI, SI dan TI STIMIK Atma Luhur Pangkal Pinang

description

-materi pik

Transcript of Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Page 1: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Prosedur Pengiriman Data

Oleh:

Kiswanto, ST, M.Kom

Program Studi MI, SI dan TI

STIMIK Atma Luhur

Pangkal Pinang

Page 2: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Peranan Lapisan Data Link

Page 3: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Lapisan Data Link

Lapisan Data Link (data link layer) adalah lapisan

kedua dari bawah dalam model OSI (Open Systems

Interconnection), yang dapat melakukan konversi

frame-frame jaringan yang berisi data yang

dikirimkan menjadi bit-bit mentah agar dapat

diproses oleh lapisan fisik. Lapisan ini merupakan

lapisan yang akan melakukan transmisi data antara

perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan

di dalam sebuah wide area network (WAN), atau

antara node di dalam sebuah segmen local area

network (LAN) yang sama.

Page 4: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Lanjutan (2)

Lapisan ini bertanggungjawab dalam membuat

frame, flow control, koreksi kesalahan dan

pentransmisian ulang terhadap frame yang dianggap

gagal. MAC address (Media Access Control

Address) juga diimplementasikan di dalam lapisan

ini. Selain itu, beberapa perangkat seperti Network

Interface Card (NIC), switch layer 2 serta

bridge/router jaringan juga beroperasi di sini.

Page 5: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Lanjutan (3)

Lapisan data-link menawarkan layanan pentransferan data

melalui saluran fisik. Pentransferan data tersebut mungkin

dapat diandalkan atau tidak dapat diandalkan: beberapa

protokol lapisan data-link tidak mengimplementasikan

fungsi Acknowledgment untuk sebuah frame yang sukses

diterima, dan beberapa protokol bahkan tidak memiliki fitur

pengecekan kesalahan transmisi (dengan menggunakan

checksumming). Pada kasus-kasus tersebut, fitur-fitur

acknowledgment dan pendeteksian kesalahan harus

diimplementasikan pada lapisan yang lebih tinggi, seperti

halnya protokol Transmission Control Protocol (TCP)

(lapisan transport).

Page 6: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Lanjutan (4)

Lapisan data link menjamin agar data yangdikirimkan ke lapisan jaringan sampai ke tujuandalam keadaan baik. Data yang akan dikirimkandibentuk dalam frame. Mekanisme yang dipakaiuntuk pengaturan struktur frame adalah HDLC (HighLevel Data Link Control). Lapisan ini melayanitransmisi pada lapisan fisik dan bertanggung-jawabmengatur komunikasi dalam sebuah jaringan. Lapisanini juga menangani fungsi-fungsi seperti mendeteksikesalahan transmisi dan melakukan pengiriman ulangdata-data tersebut.

Page 7: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Tugas utama lapisan data link

Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitastransmisi raw data dan mentransformasi data tersebutke saluran yang bebas dari kesalahan transmisiSebelum diteruskan ke network layer, data link layermelaksanakan tugas ini dengan memungkinkanpengirim memecah-mecah data input menjadisejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atauribuan byte).

Page 8: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Lanjutan (2)

Lapisan data-link (data link layer) adalah lapisan

kedua dari bawah dalam model OSI, yang dapat

melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi

data yang dikirimkan menjadi bit-bit mentah agar

dapat diproses oleh lapisan fisik.

Page 9: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Lanjutan (2)

Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukantransmisi data antara perangkat-perangkat jaringanyang saling berdekatan di dalam sebuah Wide AreaNetwork (WAN), atau antara node di dalam sebuahsegmen Local Area Network (LAN) yang sama.Lapisan ini bertanggungjawab dalam membuatframe, flow control, koreksi kesalahan danpentransmisian ulang terhadap frame yang dianggapgagal.

Page 10: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Paket Data

Page 11: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Pengertian Paket Data

Paket data adalah pecah-pecahan data yang siap dikirimkanke tujuan. Pecahan-pecahan data ini memiliki informasimengenai siapa yang mengirim dan siapa yang akanmenerima serta informasi lain yang terkandung di headerpacket. Paket data diterima oleh network interface di lapisanfisik, kemudian paket data tersebut disampaikan ke memori.Network interface meluncurkan sebuah interupsi ke kernelsebagai pemberitahuan bahwa data telah diterima. Pada saattersebut, Prosesor akan menunda eksekusi yang sedangdilakukannya selama beberapa saat. Di waktu penundaantersebut, prosesor memanggil network device driver (driveruntuk network interface) untuk menangani komunikasijaringan ini.

Page 12: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Macam-macam Paket Data

1. Addressing Resolution Protocol atau ARP adalah

sebuah protokol dalam TCP/IP (Transmission Control

Protocol/Internet Protocol) Protocol Suite yang

bertanggungjawab dalam melakukan resolusi alamat IP

ke dalam alamat Media Access Control (MAC Address).

2. Internet Control Message Protocol atau ICMP adalah

salah satu protokol inti dari keluarga protokol internet.

ICMP utamanya digunakan oleh sistem operasi

komputer jaringan untuk mengirim pesan kesalahan

yang menyatakan, sebagai contoh, bahwa komputer

tujuan tidak bisa dijangkau.

Page 13: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Lanjutan (2)

3. Dynamic Host Configuration Protocol atau DHCP

adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server

yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian

alamat IP dalam satu jaringan.

4. Domain Name System atau DNS adalah sebuah

sistem yang menyimpan informasi tentang nama

host ataupun nama domain dalam bentuk basis data

tersebar (distributed database) di dalam jaringan

komputer, misalkan: Internet.

Page 14: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Lanjutan (3)

5. Internet Protocol atau IP adalah protokol lapisan

jaringan (network layer dalam OSI Reference

Model) atau protokol lapisan internetwork

(internetwork layer dalam DARPA (Defense

Advanced Research Projects Agency) Reference

Model) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk

melakukan pengalamatan dan routing paket data

antar host-host dijaringan komputer berbasis TCP/IP

Page 15: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Lanjutan (4)

6. Transmission Control Protocol atau TCP adalah

salah satu protokol inti dari Internet Protocol Suite.

TCP merupakan salah satu dari dua komponen asli

suite, melengkapi Internet Protocol (IP), dan karena

itu seluruh paket sering disebut sebagai TCP / IP.

7. User Datagram Protocol atau UDP adalah salah

satu anggota inti dari Internet protocol suite, set

protokol jaringan yang digunakan untuk Internet.

Page 16: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Lanjutan (5)

8. Hypertext Transfer Protocol atau HTTP adalah

sebuah protokol jaringan lapisan aplikasi yang

digunakan untuk sistem informasi terdistribusi,

kolaboratif, dan menggunakan Hipermedia.

Page 17: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Lanjutan (6)

9. File Transfer Protocol atau FTP adalah sebuah

protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan

aplikasi yang merupakan standar untuk pengiriman

berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam

sebuah antar jaringan.

FTP merupakan salah satu protokol Internet yang

paling awal dikembangkan, dan masih digunakan

hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan

(download) dan penggugahan (upload) berkas-

berkas komputer antara klien FTP dan server FTP.

Page 18: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Lanjutan (7)

10. Simple Network Management Protocol atau SNMP

merupakan protokol standard industri yang

digunakan untuk memonitor dan mengelola berbagai

perangkat di jaringan Internet meliputi: hub, router,

switch, workstation dan sistem manajemen jaringan

secara jarak jauh (remote).

11. Post Office Protocol atau POP adalah protokol yang

digunakan untuk mengambil surat elektronik (email)

dari server email.

Page 19: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Lanjutan (8)

12. Internet Message Access Protocol atau IMAP

adalah protokol standar untuk

mengakses/mengambil e-mail dari server. IMAP

memungkinkan pengguna memilih pesan e-mail

yang akan ia ambil, membuat folder di server,

mencari pesan e-mail tertentu, bahkan menghapus

pesan e-mail yang ada.

Page 20: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Lanjutan (9)

13. Wireless LAN adalah suatu jaringan area lokal

nirkabel yang menggunakan gelombang radio

sebagai media tranmisinya: link terakhir yang

digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah

koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area

sekitar.

14. Secure Socket Layer(SSL) dan Transport Layer

Security (TLS), merupakan kelanjutan dari protokol

kriptografi yang menyediakan komunikasi yang

aman di Internet

Page 21: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Sistem Penyadian Bit Data

Page 22: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Sistem Penyadian Bit Data

Proses penggambaran dari satu set simbol menjadi

set simbol lain

Sistem penyandian yang umum dipakai:

1. Amirican Standard Code for Information

Interchange (ASCII)

2. Sandi Baudot Code

3. Sandi 4 atau 8

4. Binary Code Decimal (BCD)

5. EBCDIC

Page 23: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

1. ASCII (Amirican Standard Code

for Information Interchange)

1. Paling banyak digunakan.

2. Merupakan sandi 7 bit.

3. Terdapat 128 macam simbol yang dapat diberi sandi

ini.

4. Untuk transmisi asinkron terdiri dari 10 atau 11 bit:

1. 1 bit awal

2. 7 bit data

3. 1 bit pariti

4. 1 atau 2 bit akhir

Page 24: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

2. SBC (Sandi Baudat Code)

1. Terdiri dari 5 bit.

2. Terdapat 32 macam simbol.

3. Digunakan 2 sandi khusus sehingga semua abjad dan angka

dapat diberi sandi, yaitu :

LETTERS ( 11111 )

FIGURES ( 11011 )

4. Tiap karakter terdiri dari:

1 bit awal

5 bit data

1,42 bit akhir

Page 25: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

3. Sandi 4 atau 8

1. Sandi dari IBM dengan kombinasi yang diperboleh-

kan adalah 4 buah "1" dan 4 buah "0".

2. Terdapat 70 karakter yang dapat diberi sandi.

3. Ttransmisi asinkron membutuhkan bit sebagai

berikut :

1 bit awal

8 bit data

1 bit akhir

Page 26: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

4. BCD (Binary Code Decimal)

1. Sandi 6 bit.

2. Terdapat 64 kombinasi sandi.

3. Transmisi asinkron membutuhkan 9 bit:

1 bit awal

6 bit data

1 bit pariti

1 bit akhir

Page 27: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

5. EBCDIC (Extended Binary Coded

Decimal Interchange Code)

1. Sandi 8 bit untuk 256 karakter.

2. Transmisi asinkron membutuhkan 11 bit:

1 bit awal

8 bit data

1 bit pariti

1 bit akhir

Page 28: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Penanganan Kesalahan Transmisi

Page 29: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Penanganan Kesalahan Transmisi

1. Echo Technique

2. Two-Coordinate Parity Checking

3. Cyclic Redundancy Checking

Page 30: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Deteksi dan Koreksi Kesalahan

1. Pada proses transmisi data mungkin saja terjadi

gangguan-gangguan yang tidak diharapkan yang dapat

mengakibatkan perubahan ataupun kesalahan data.

2. Salah satu tujuan dari sistem komunikasi data adalah

mengirimkan data secara utuh dari sumber ke penerima.

3. Untuk menjamin bahwa data yang sedang dikirim akan

tiba dengan lengkap dan utuh ke penerima data tersebut,

maka diperlukan adanya pendeteksian kesalahan dan

pembetulan kembali data jika terjadi kesalahan.

Page 31: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

1. Echo Technique/Echoplex

Echo Technique/Echoplex merupakan cara

pendeteksian kesalahan dengan cara mengirimkan/

memantulkan kembali (echo) data yang telah diterima

(oleh penerima) kepada sumber (pengirim).

Pengirim kemudian membandingkan hasil yang

dikirim balik tersebut, bila keduanya cocok maka

tidak terjadi kesalahan bila tidak cocok berarti terjadi

kesalahan

Page 32: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

2. Two Coordinate Parity Checking

Two Coordinate Parity Checking: Mendeteksi kesalahan

dengan memeriksa parity dari dua arah.

1. Tiap-tiap karakter yang ditransmisikan diberi tambahan

sebuah bit yang berfungsi sebagai Parity Check

(Character Parity Check/ Horizontal Parity Check), dan

2. Satu blok karakter yang ditransmisikan diberi sebuah

karakter tambahan yang berfungsi sebagai Block Check

Character (BCC) atau Longitudinal Redundancy Check

Character (LRCC) atau Block Character Parity Bit atau

Vertical Parity Bit.

Page 33: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Lanjutan (2)

Illustrasi: Two Coordinate Parity Chaecking

Page 34: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Lanjutan (3)

Bit parity untuk tiap karakter disebut Character

Parity Check atau Horizontal Parity Check atau

Transverse Parity Bit atau Lateral Parity Bit atau

Row Parity Bit

Sedangkan bit-bit pada BCC disebut Block Check

Character Parity Bit atau Vertical Parity Bit

Penerima akan memeriksa karakter yang diterima.

Jika jumlah bit 1 adalah genap (untuk paritas genap)

dan ganjil (untuk paritas ganjil). Maka karakter bebas

dari kesalahan.

Page 35: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

3. Cyclic Redundacy Checking

CRC dilakukan dengan cara membagi nilai bilangan

binari dari data yang ditransmisikan dengan suatu

nilai bilangan binari tertentu (constant).

Illustrasi : Data : Constant = quotation + remainder.

Pengirim akan mengirimkan data beserta remainder,

lalu penerima akan membandingkan remainder

tersebut dengan remainder yang dibangkitkan

berdasarkan data yang diterima oleh penerima. Jika

cocok berarti tidak ada kesalahan.

Page 36: Pert 5. Prosedur Pengiriman Data

Referensi

Dony Ariyus & Rum Andri K.R. 2008. Komunikasi

Data. Yogyakarta : Andi. (Hal 158 – 171)

Jogianto HM. 1999. Pengenalan Komputer.

Yogyakarta : Andi.(Hal 317 – 321)