Laporan Presentasi Kelompok 2

download Laporan Presentasi Kelompok 2

of 3

description

Laporan Presentasi TBP

Transcript of Laporan Presentasi Kelompok 2

LAPORAN PRESENTASI KELOMPOK 2TEORI BELAJAR KOGNITIF DAN PENERAPANNYA

A. PendahuluanBerbeda dengan teori behavioristik, teori kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Teori ini mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, melainkan tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Teori kognitif juga menekankan bahwa bagian-bagian dari suatu situasi saling berhubungan dengan seluruh konteks situasi tersebut. Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.Prinsip umum teori Belajar Kognitif, antara lain:a. Lebih mementingkan proses belajar daripada hasilb. Disebut model perseptualc. Tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnyad. Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang nampake. Memisah-misahkan atau membagi-bagi situasi/materi pelajaran menjadi komponen-komponen yang kecil-kecil dan memperlajarinya secara terpisah-pisah, akan kehilangan makna.f. Belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya.g. Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.h. Dalam praktek pembelajaran teori ini tampak pada tahap-tahap perkembangan(J. Piaget), Advance organizer (Ausubel), Pemahaman konsep (Bruner), Hierarki belajar (Gagne), Webteaching (Norman)i. Dalam kegiatan pembelajaran keterlibatan siswa aktif amat dipentingkanj. Materi pelajaran disusun dengan pola dari sederhana ke kompleksk. Perbedaan individu siswa perlu diperhatikan, karena sangat mempengaruhi keberhasilan siswa belajar

B. Uraian Pelaksanaan1. Waktu dan TempatPresentasi dilaksanakan pada:Hari/Tanggal: Selasa, 6 Oktober 2015Waktu: 08:30 s/d 10:15 WIBTempat: Ruang 607 IDB1/RA Kartini UNJ

2. PesertaPeserta yang mengikuti presentasi dan diskusi berjumlah sekitar 30 orang yang semuanya meupakan mahasiswa jurusan seni rupa dari berbagai angkatan3. Proses DiskusiA. PenyajiPenyaji 1: Ahmad Athif FahdPenyaji 2: Rosyid Mahfuzh B. PenanyaPenanya 1: Robbi Firdaus Al-DhofiPenanya 2: Syifa F. RahmadhaniPenanya 3: Erliantika N. Sena

C. PertanyaanPertanyaan 1: Bagaimana penerapan teori bruner dalam pembelajaran?Pertanyaan 2 : Apa yang dimaksud proses berfikir yang kompleks?Pertanyaan 3 : Bagaimana penerapan teori gagne dalam proses pembelajaran?

D. JawabanJawaban 1Penerapan teori Bruner yang terkenal dalam pendidikan adalah kurikulum spiral dimana materi pelajaran yang sama dapat diberikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, tetapi disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik. Artinya menunutut adanya pengulangan-pengulangan. Cara belajar terbaik menurut Bruner ini adalah dengan memahami konsep arti, dan suatu kesimpulan (free discovery lerning). Atau dapat dikatangan sebagai belajar dengan menemukan (discovery).Jawaban 2Keterampilan berpikir dapat didefinisikan sebagai proses kognitif yang dipecah-pecah ke dalam langkah-langkah nyata yang kemudian digunakan sebagai pedoman berpikir. Satu contoh keterampilan berpikir adalah menarik kesimpulan (inferring), yang didefinisikan sebagai kemampuan untuk menghubungkan berbagai petunjuk (clue) dan fakta atau informasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki untuk membuat suatu prediksi hasil akhir yang terumuskan. Untuk mengajarkan keterampilan berpikir menarik kesimpulan tersebut, pertama-tama proses kognitif inferring harus dipecah ke dalam langkah-langkah sebagai berikut: (a) mengidentifikasi pertanyaan atau fokus kesimpulan yang akan dibuat, (b) mengidentifikasi fakta yang diketahui, (c) mengidentifikasi pengetahuan yang relevan yang telah diketahui sebelumnya, dan (d) membuat perumusan prediksi hasil akhir.Terdapat tiga istilah yang berkaitan dengan keterampilan berpikir, yang sebenarnya cukup berbeda; yaitu berpikir tingkat tinggi (high level thinking), berpikir kompleks (complex thinking), dan berpikir kritis (critical thinking). Berpikir tingkat tinggi adalah operasi kognitif yang banyak dibutuhkan pada proses-proses berpikir yang terjadi dalam short-term memory. Jika dikaitkan dengan taksonomi Bloom, berpikir tingkat tinggi meliputi evaluasi, sintesis, dan analisis. Berpikir kompleks adalah proses kognitif yang melibatkan banyak tahapan atau bagian-bagian. Berpikir kritis merupakan salah satu jenis berpikir yang konvergen, yaitu menuju ke satu titik. Lawan dari berpikir kritis adalah berpikir kreatif, yaitu jenis berpikir divergen, yang bersifat menyebar dari suatu titik.Jawaban 3Teori belajar Gagne dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di Indonesia. Ada beberapa pendekatan dan langkah-langkah agar bisa menerapkan teori tersebut dalam proses pembelajaran.Berdasarkan konsep Sembilan Kondisi Intruksional Gagne maka kita bisa menyusun rancangan kegiatan belajar mengajar sebagai berikut:1. Memperoleh Perhatian2. Memberikan Informasi Tujuan Pembelajaran3. Merangsang siswa untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajari4. Menyajikan stimulus5. Memberikan bimbingan kepada siswa6. Memancing Kinerja7. Memberikan balikan8. Menilai hasil belajar9. Mengusahakan transfer

3