Laporan Praktikum Vi Destilasi

22
LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN OPERASI ACARA VI KESEIMBANGAN MASSA DAN ENERGI UNTUK DESTILASI AIR LAUT OLEH: EKA YUNITA J1A012033 KELOMPOK XXV PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI

Transcript of Laporan Praktikum Vi Destilasi

Page 1: Laporan Praktikum Vi Destilasi

LAPORAN PRAKTIKUMSATUAN OPERASI

ACARA VIKESEIMBANGAN MASSA DAN ENERGI UNTUK

DESTILASI AIR LAUT

OLEH:

EKA YUNITAJ1A012033

KELOMPOK XXV

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGANFAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN

AGROINDUSTRI UNIVERSITAS MATARAM

2013

Page 2: Laporan Praktikum Vi Destilasi

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan praktikum mingguan satuan operasi disusun sebagai salah satu syarat

untuk membuat laporan tetap.

Mataram, 7 Desember 2013

Mengetahui,

Co. Ass Praktikum satuan operasi Praktikan,

Yuni Astuti Eka Yunita C1J 011 088 J1A 012 033

Page 3: Laporan Praktikum Vi Destilasi

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagian besar masyarakat berasumsi bahwa mendapatkan air bersih sangat

sulit, apalagi saat musim kemarau yang panjang. Padahal banyak cara yang dapat

dilakukan untuk mendapatkan air bersih. Salah satu caranya dengan destilasi, dimana

destilasi itu sendiri adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan

perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Pada proses

destilasi ini memanfaatkan sinar matahari untuk memisahkan garam dari airnya

sehingga diperoleh air murni. Proses destilasi dipengaruhi oleh suhu lingkungan,

kecepatan angin, luas destilator, kemiringan destilator. Oleh karena itu, perlu

dilakukan praktikum destilasi ini agar bisa tahu cara, manfaat, dan diaplikasikan

dalam kehidupan sehari-hari.

1.2. Praktikum Tujuan

Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keseimbangan

massa dan energi untuk destilasi air laut.

Page 4: Laporan Praktikum Vi Destilasi

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

1.1. Pengertian Destilasi

Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia

berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.

Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini

kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih

lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi

kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa

pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.

Distilasi juga bisa dikatakan sebagai proses pemisahan komponen yang ditujukan

untuk memisahkan pelarut dan komponen pelarutnya. Hasil distilasi disebut distilat

dan sisanya disebut residu. Jika hasil distilasinya berupa air, maka disebut sebagai

aquadestilata (disingkat aquades). Zat cair dapat dipisahkan dari campurannya

melalui proses distilasi ataupun distilasi bertingkat. Distilasi menggunakan prinsip

bahwa hanya cairan yang dapat menguap sedangkan zat padat yang terlarut tidak

dapat menguap. Distilasi bertingkat memanfaatkan perbedaan titik uap antara zat-zat

cair dalam campuran yang saling melarutkan. Adapun pemisahan dua zat cair yang

tidak saling melarutkan dapat dilakukan dengan menggunakan corong pisah (Hidayat,

2011).

Distilasi bertingkat merupakan teknik atau proses pemisahan campuran

berupa cairan yang bertujuan untuk memproses lebih dari 1 jenis komponen. Untuk

tujuan ini, cairan yang menguap dilewatkan melalui kolom – kolom perangkap uap.

Komponen yang lebih mudah menguap (bertitik didih rendah) cenderung mengembun

(terperangkap) di kolom lebih atas dan komponen yang sukar menguap (bertitik didih

tinggi) cenderung mengendap di kolom lebih bawah. Teknik ini diterapkan, misalnya

untuk pemurnian minyak bumi. Untuk memisahkan dua jenis cairan yang sama-sama

mudah menguap dapat dilakukan dengan destilasi bertingkat.

Page 5: Laporan Praktikum Vi Destilasi

2.2. Macam-macam Destilasi

Distilasi Sederhana, prinsipnya memisahkan dua atau lebih komponen cairan

berdasarkan perbedaan titik didih yang jauh berbeda. Distilasi Fraksionasi

(Bertingkat), sama prinsipnya dengan dis.sederhana, hanya dis.bertingkat ini

memiliki rangkaian alat kondensor yang lebih baik, sehingga mampumemisahkan dua

komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang berdekatan. Distilasi Azeotrop,

memisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau lebihkomponen yang sulit di

pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah

ikatan azeotrop tsb, atau dengan menggunakan tekanan tinggi. Distilasi Kering :

memanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap dan cairnya. Biasanya

digunakan untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau batu bata. Distilasi

vakum: memisahkan dua kompenen yang titik didihnya sangat tinggi, motede yang

digunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1 atm,

sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu yang digunakan

untuk mendistilasinya tidak perlu terlalu tinggi (Sari, 2013).

2.3. Prinsip Kerja Destilasi

Proses kerja destilasi ini mulanya air laut dihisap oleh pompa ejektor yang

terdapat dipantai. Kemudian, air laut tersebut dimasukan ke dalam alat penukar gas

(heat exchanger). Pada tahap ini, air laut dipanasi oleh air panas dari panas buang

diesel atau boiler limbah biomassa pada suhu 80 derajat C. Selanjutnya, air tersebut

divakumkan pada tekanan udara kurang dari 1 atm. Pada kondisi hampa udara

(vakum) yang tinggi dan suhu rendah itulah, jelasnya lagi, sebagian dari air laut

menguap. Dimana, uap bertekanan rendah dari tempat lain mendapat pendinginan

dari air laut yang dimasukkan dari cerobong terpisah(Birne, 2008). Pada saat itulah,

uap berkondensasi menjadi air tawar.  Air laut yang sudah hangat akan mengalir dari

saluran keluar pendingin. Dan selanjutnya akan masuk ke dalam heat exchanger

sebagai air umpan. Uap tekanan rendah yang timbul di dalam heat exchanger

mengalir masuk ke dalam evaporator. Begitu pula dengan air sisa buangan yang

Page 6: Laporan Praktikum Vi Destilasi

kental. Selanjutnya, uap air itu didinginkan oleh air laut dan berkondensasi menjadi

air tawar. Hasil air tawar di kondensor itu kemudian dipompa keluar oleh condensate

pump. Kemudian, air tersebut dialirkan ke tangki persedian air tawar. Sementara sisa

air buangan dikeluarkan secara teratur oleh water ejector. Sedangkan mengenai kadar

garam dari air destilat (air yang dihasilkan dari proses destilasi ini) secara terus

menerus dipantau oleh salinity indicator. Sebuah solenoid valve dipasang pada

saluran keluar pompa air destilasi. Untuk menentukan kadar garam air destilatnya kita

bisa atur, umumnya kadar garam yang dimiliki oleh air destilat ini maksimal sebesar

10 ppm. Artinya, kualitas air yang dihasilkan dari proses ini sangat bagus. Air tawar

yang dihasilkan dari mesin diesel bertenaga 2×250 kW dan 2×500 kW mampu

menghasilkan 5.000 liter air dalam 24 jam (Anonim, 2013).

Page 7: Laporan Praktikum Vi Destilasi

BAB IIIPELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, 24 November 2013 di Halaman

Parkir Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram.

3.2 Alat dan Bahan Praktikum

3.2.1. Alat-alat praktikum

Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah kolektor bertingkat,

thermometer, thermokopel, stopwatch, dan gelas ukur.

3.2.2. Bahan-bahan praktikum

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air laut 1 galon.

3.3 Prosedur KerjaLangkah-langkah kerja yang dilakukan pada praktikum adalah sebagai

berikut:

1. Diletakkan alat destilator menghadap sinar matahari.

2. Dimasukkan air laut sebanyak yang diperlukan ke dalam alat kolektor bertingkat.

3. Diletakkan thermometer dan thermokopel masing-masing pada air laut, dinding

kaca bagian dalam, dinding kaca bagian luar, dinding alat destilator, dan pada

lingkungan.

4. Diambil data setiap satu jam selama 4 jam pengamatan.

5. Diambil data radiasi sinar matahari dan kecepatan angin yang diperoleh dari data

Stasiun Meteorologi dan Geofisika Selaparang.

6. Dihitung dan dianalisis setiap data primer dengan setiap persamaan-persamaan

yang ada.

Page 8: Laporan Praktikum Vi Destilasi

BAB IVHASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

4.1. Hasil Pengamatan

4.1.1. Gambar Alat Destilasi

Keterangan :

1. Termometer dinding

2. Termometer dalam kaca

3. Termometer luar kaca

4. Kaca kolektor

5. Termometer lingkungan

6. Wadah bertingkat

7. Pipa alir

8. Gelas ukur

31 2 4

5

67

8

9

10

Page 9: Laporan Praktikum Vi Destilasi

9. Termokopel

10. Termokontrol

4.1.2. Hasil Pengamatan Destilasi Air Laut

Tabel 1. Hasil Pengamatan Destilasi Air Laut

JamTdk

(oC)Tal (oC)

Td (oC)

Tlk (oC)Tling

(oC)Vatampungan

(m3)Ket.

Warna10.00 61 46 58 44 40 0 -11.00 55 56 56 41 34 11 Bening12.00 55 47 55 44 36 21 Bening13.00 57 51 57 44 35 27 Bening

Diketahui: Imax = 177,8 kkal = 741,07 Joule

Imin = 0,000 kkal = 0 Joule

Vangin = 8 knot = 14,4 km/jam

t = 4 jam

β = 15o

θ = 48

n = 2669,0 jam

Kc = Ki = 0,70

Tal = 50oC = 323,15 K

Tling = 36,25oC = 309,25 K

T1max = 36oC = 309 K

T1min = 30oC = 303 K

Isc = 1353

γ = 21,438

x = 0,43

e = 5,672 x 10-4

¿) = 0,86

(αβ) = 0,70

L1 = 0,15

Page 10: Laporan Praktikum Vi Destilasi

τ = 5,6697 x 108

4.2 Perhitungan

4.2.1. Radiasi yang Sampai ke Bumi

Ih = (Imax - Imin) sin n (t - (t-1)) + Imin

= (741,07 - 0,00) sin 2669,0 (4 - (4-1) + 0,000

= 741,07 sin 2669,0

= 741,07 x 0,5150

= 370,535 Joule

4.2.2. Penentuan Keawanan

Io = Isc x Tling ((1 + 0.33 cos 360 x n) / 370)

= 1353 x 309,25 ((1 + 0.33 (1) 2669,0) / 370)

= 418415,25 ((1 + 880,77)/370)

= 418415,25 x 2,4

= 1004196,6 Joule

Aw=

I h

I o

=370 , 5351004196 ,6

= 3,69 x 10-4 Joule

4.2.3. Penentuan Energi yang Hilang

Rb = cos (θ+β) cos γ cos x + sin (θ+β) sin γ

= cos (48+15) cos 21,438 cos 0,43 + sin (48+15) sin 21,438

= cos 63o . cos 21,438. cos 0,43 + sin 63o. sin 21,438

= (0.454) (0.931) (1) + (0.891) (0.365)

= 0,423 + 0,326

Page 11: Laporan Praktikum Vi Destilasi

= 0,749 Joule

Rd = (1+15) / 2

= 8 Joule

Id = 0.16 x Ih

= (0.16) (370,535)

= 59,286 Joule

Ib = Ih - Id

= 370,535 – 59,286

= 311,249 Joule

Qabs = (αθ) Ib . Rb + (γβ)1 Id . Rd

= (0,86) (311,249) (0.7479) + (0,70) (59,286)(8)

= 200,488 + 332,002

= -131,514 Joule

= 131,514 Joule

4.2.4. Penentuan E Terkumpul

A = 0,48 m2

H2 = Rb x 30 x 14,4

= 0,749 x 30 x 14,4

= 323,568

UL3 =

1LiKi

+1h2

=

10 . 150 . 70

+1

323 ,568

= 4,6 Joule

Q = UL3 . A x (T1 max - T1 min)

Page 12: Laporan Praktikum Vi Destilasi

Volume tampunganWaktu

= 4,6 x 0,48 x 0,43 (309-303)0K

= 0,95 x 6

= 5,7 Joule

4.2.5. Penentuan Q Total

Qtot = e (Tal4 - Tlingk

4)

= (5,672 x 10-4) ( 5,6697 x 10-4) ((323,15)4 – (309,25)4)

= 32,1585 x 10-8 (1,0905 x 1010 – 0,9146 x 1010)

= 32,1585 x 10-8 (0,1759 x 1010)

= 5,6567 x 102 Joule

= 565,67 Joule

4.2.6. Penentuan Q Efisien

Qef =

Qtotal

Qabs

=

565 , 67131 ,514

= 4,3 Joule

4.2.7.Kapasitas

Kapasitas =

=

274

= 6,75 m3/s

Page 13: Laporan Praktikum Vi Destilasi

BAB VPEMBAHASAN

Destilasi adalah suatu metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan

suatu bahan kimia tertentu. Destilasi juga bisa dikatakan sebagai proses pemisahan

zat terlarut dan zat pelarutnya. Hasil dari proses destilasi disebut destilat dan sisa

proses destilat disebut residu. Jika hasil pemisahannya berupa air, maka disebut

sebagai aquadestilata atau disingkat aquades.

Dalam percobaan ini digunakan alat destilator bertingkat. Prinsip kerja alat ini

adalah digunakan kaca transparan untuk penutupnya, ini bertujuan agar saat

penguapan air yang menguap tidak keluar dan bisa terkena oleh sinar matahari.

Tempat atau wadah yang digunakan untuk proses destilasi air laut berwarna hitam,

supaya lebih mudah menyerap panas. Proses destilasi itu sendiri memanfaatkan sinar

matahari. Karena sinar matahari memiliki intensitas cahaya yang sangat tinggi

sehingga suhu air laut meningkat dan menguap karena panas yang berasal dari sinar

matahari. Uap akan naik ka atas dan mengembun bila menyentuh permukaan atap

kaca. Massa jenis senyawa garam lebih besar dari pada massa jenis air sehingga

senyawa garam akan mengendap dan air akan menguap. Pada alat ini diletakkan 4

termometer yaitu termometer luar kaca,termometer dalam kaca, termometer dinding

destilator dan termometer bola kering dan bola basah.

Bagian-bagian dari destilasi itu sendiri adalah termometer luar kaca fungsinya

untuk mengukur suhu diluar kaca, termometer dalam kaca berfungsi untuk mengukur

suhu dalam kaca, termometer dinding destilator fungsinya untuk mengukur suhu

didinding destilator, dan termometer bola kering dan bola basah fungsinya untuk

mengukur suhu sekitar lingkungan.

Percobaan pertama jam 10.00 warna air yang dihasilkan belum ada, percobaan

kedua jam 11.00 warnanya sudah mulai bening, percobaan ketiga jam 12.00

warnanya masih bening juga, dan percobaan terakhir jam 13.00 warnanya masih tetap

Page 14: Laporan Praktikum Vi Destilasi

bening juga. Ini membuktikan bahwa, semakin tinggi matahari semakin bening pula

hasil air yang dihasilkan.

Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan didapatkan data bahwa radiasi

yang sampai ke bumi dengan nilai Ih 370,535 joule. Penentuan keawanan dengan nilai

Io 1004196,6 joule, Aw 3,69 x 10-4 joule. Penentuan energi yang hilang Rb 0,749

joule, Rd 8 joule, Id 59,286 joule, Ib 311,249 joule, Qabs 131,514 joule. Penentuan E

terkumpul dengan nilai A 0,48 m2, H2 323,568, UL3 4,6 joule, Q 5,7 joule. Penentuan

Q total dengan nilai Qtot 565,67 joule. Penentuan Q efisien dengan nilai Qef 4,3 joule.

Dan kapasitas 6,75 m3/s.

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi proses dari destilasi antara lain

pengaruh suhu, luas destilator, kemiringan destilator,kecepatan angin lamanya proses

destilasi. Selain itu proses destilasi juga disebabkan karena keadaan awan dan

keadaan cuaca yang kadang mendung atau cerah di berbagai daerah yang berbeda-

beda. Dan tentunya itu akan mempengaruhi proses kerja destilasi.

Page 15: Laporan Praktikum Vi Destilasi

BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang telah dilakukan pada

praktikum ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Destilasi adalah suatu metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan

suatu bahan kimia tertentu.

2. Proses kerja destilasi memanfaatkan sinar matahari.

3. Senyawa garammemiliki massa jenis yang lebih besar dari massa jenis air

sehingga yang menguap adalah airnya dan garam mengendap.

4. Bagian-bagian destilasi terdiri dari termometer luar kaca,termometer dalam kaca,

termometer dinding destilator dan termometer bola kering dan bola basah.

5. Penentuan Q efisien dengan nilai Qef 4,3 joule dan kapasitas 6,75 m3/s.

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses destilasi adalah keadaan awan, keadaan

cuaca, pengaruh suhu, kecepatan angin, luas destilator, kemiringan destilator dan

lamanya waktu proses destilasi.

6.2. Saran

Praktikum pengujian keseimbangan massa dan energi untuk destilasi air laut

ini praktikan diharapkan untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Agar

masyarakat juga tahu cara memperoleh air bersih, khususnya didaerah-daerah yang

masih kering.

Page 16: Laporan Praktikum Vi Destilasi

DAFTAR PUSTKA

Anonim, 2013. Destilasi Air Laut. http://destilasiairlaut.blogspot.com/ [Diakses pada

hari Rabu, 4 Deseber 2013].

Hidayat, Taufik, 2011. DistilasiBertingkat.

http://ovikfarm.blogspot.com/2011/06/distilasi-bertingkat.html [Diakses pada

hari Rabu, 4 Desember 2013].

Sari, 2013. Macam-Macam Destilasi.

http://emalovetasari.blogspot.com/2013/05/macam-macam-destilasi.html

[Diakses pada hari Rabu, 4 Desember 2013].