Laporan Praktikum Rangkaian Seri Rlc

download Laporan Praktikum Rangkaian Seri Rlc

of 10

Transcript of Laporan Praktikum Rangkaian Seri Rlc

LAPORANPRAKTIKUMRANGKAIANSERIRLC

Oleh NAMA NPM :ABDULSALIM :A1E008018 :SRIWAHTUWIDYANINGSIH :A1E007012S

NAMAASISTEN NPMASISTEN

DOESNPEMBIMBING :DEDYHAMDANI,Msi.

PROGRAMSTUDIPENDIDIKANFISIKA FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN UNIVERSITASBENGKULU 2009

I. Judul: Rangkaian Seri R-L-C II. Tujuan Percobaan: Mempelajari sifat tegangan bolak-balik pada rangkaian seri hambatan (R),kumparan (L),dan kapasitas (C). III. Landasan Teori: Tegangan bolak balik adalah tegangan listrik yang berubah tanda secara berulang. Tegangan bolak balik juda disebut tegangan ac (alternating current). Listrik PLN menggunakan tegangan bolak balik berbentuk gelombang sinusoida. Isyarat dalam elektronika banyak berupa tegangan bolak balik, dengan berbagai bentuk gelombang. Akan tetapi bentuk gelombang yang paling dasar adalah bentuk sinusoida, oleh karena menurut dalil Fourier menggunakan bentuk gelombang dapat diuraikan dalam deret Fourier menggunakan bentuk gelombang sinusoida. (Elektronika :1985: ) Sebuah tegangan tetap, vs ( t ) , dan kita hubungkan dengan suatu rangkaian yang terdiri dari suatu hambatan R, Induktansi L, dan suatu kapasitor C yang dihubungkan seri seperti pada percobaan ini disusun secara seri. Dari sini kit adapt menghitung arus yang mengalir. ArusI = Vs , dengan Vs adalah tegangan kompleks sumber Impedansi Z

Z = R + j L +

1 = R+ jC

1 j L , mempunyai modulus (besar): C 2

1 Z = Z = R + L sehingga L 2

I=

Vs 1 R + L C 2 2

Tegangan elektik dapat diberikan oleh persamaan V = Vm sin t dan arus didalam rangkaian tersebut mempunyai bentuk yang diperlihatkan

oleh persamaan i = im sin (t ) dari rangkaian teorema simapal terhadap rangkaian R,L, C menghasilkan persamaan V = VR + VC + VL . Untuk VR sefase dengan arus, Vc terbelakang terhadap arus selama seperemp[at siklus dan VL dan mendahului arus selama seperempat siklus. Untuk mencari V dari rangkaian R, L, dan C. kita telah membentuk fasor VL,m Vc. fasor ini tegak lurus terhadap VR dan kita perolehVm = = V R 2 + (V L V C

)

2

atau

( im R )

2

+ ( im X L im X C

)

2

= im

R2 + (X L XC

)

2

(Fisika:1998:488) Sebuah penghantar dalam rangkaian arus bolak-balik memiliki hambatan, reaktansi induktif, dan reaktansi capasitif. Untuk menyederhanakan permasalahan, kita tinjau rangkaian arus bolak-balik yang didalamnya tersusun resistor R, kumparan R, kumparan induktif L dan capasitor C. Menurut hukum ohm, tegangan antara ujung-ujung rangkaian : V = VR + VL + VC Ada tiga kemungkinan yang bersangkutan dengan rangkaian RLC seri 2. 3. yaitu Bila XLVC, maka rangkaian bersifat induktif.

I = Im sin t Hubungan antara VR, VL, VC dan V pada rangkaian seri RLC.

VR = Im R sin t = VmR sin t VL = Im XL sin (t + 900) = VmL sin (t + 900) VC = Im XC sin (t 900) = VmC sin (t 900) Tegangan antara ujung ujung rangkaian RLC, yaitu VAB = V adalah jumlah fasor antara VR, VL, VC. Penjumlahan fasor tersebut menghasilkan besar tegangan total, yaitu Impedansi Rangkaian ( Z) V L = I. XL Sudut faseXL XC R VL VC tan = VR tan =

V = V2R + (VL VC )2 Z = R2 + (xL xC )2 VC = I. XC

Sifat rangkaian Jika XL > XC, bersifat induktif, I tertinggal dari tegangan sebesar , yaitu 0> > /2 Jika XL < XC, bersifat kapasitif, I mendahului tegangan sebesar , yaitu 0