LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA pemuaian.docx
-
Upload
ollasekarsari -
Category
Documents
-
view
1.786 -
download
43
description
Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA pemuaian.docx
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
DISUSUN OLEH :
FEBRIOLLA SEKAR SARI H3113041
KELOMPOK 7
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAAS SEBELAS MARET
2013
ACARA III
PEMUAIAN PANJANG
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pada umumnya kenaikan temperatur dari suatu benda diikuti oleh
pemuaian volume benda itu. Pada tahun 1723, Brook Taylor
menyatakan bahwa pemuaian panjang adalah sebanding dengan
kenaikan temperatur. Tetapi sesuai dengan skala temperatur yang
telah kita definisikan sebagai ukuran, tidak semua zat cair mempunyai
sifat ini .Dalam beberapa hal tertentu yakni untuk zat tertentu dan
dalam batasan temperatur tertentu akan terjadi hal yang sebaliknya.
Pemuaian sebenarnya adalah perubahan sifat fisis dari benda akibat
panas atau dalam hal ini akibat perubahan temperatur.
Pemuaian dapat berlangsung dalam bermacam-macam
keadaan.Salah satu keadaan khusus adalah pemuaian yang
berlangsung pada tekanan tetap. Menurut kepentingan, kita dapat
memandang pemuaian pada satu dimensi benda itu, dua dimensi, atau
tiga dimensi. Dengan mengetahui pemuaian pada satu dimensi,
pemuaian pada dua dimensi dan pada tiga dimensi dapat diturunkan
daripadanya. Pada tahun 1736, John Ellicott dengan alatnya telah
mengukur pemuaian panjang (satu dimensi) dan pada prinsipnya
pengukuran pemuaian panjang sekarang adalah seperti pengukuran
Ellicott itu, yakni mengukur beda panjang sebelum dan sesudah
penambahan temperatur.
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat banyak sekali hal-
hal yang terjadi berkaitan dengan pemuaian dan pengerutan suatu
benda. Misalnya pada suatu hari yang panas, kawat-kawat listrik atau
kawat telepon yang bergantung pada tiangnya akan mengendur. Tetapi
yang terjadi akan sebaliknya jika cuaca dingin. Rel kereta api
dibangun dengan memberikan sedikit ruang pemisah diantara
sambungan-sambungan antar relnya sehingga rel tersebut tidak akan
melengkung ketika cuaca panas. Pesawat supersonik Concorde akan
bertambah panas selama melakukan penerbangan karena adanya
gesekan dengan udara, pesawat tersebut akan bertambah panjang 25
cm. Sementara itu, kaca yang dipasang pada jendela dibuat lebih
longgar untuk mengantisipasi pemuaian kaca pada saat cuaca panas.
Serta masih banyak lagi contoh lainnya yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari.
Oleh karena itu, percobaan kali ini mengenai “Koefisien Muai
Panjang” dilakukan untuk dapat memberikan suatu pengetahuan lebih
mengenai hal tersebut, mengetahui koefisien muai panjang dari suatu
logam dan dapat menerapkan aplikasinya dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum Acara III Pemuaian Panjang ini adalah :
a. Menjelaskan pengaruh perubahan temperatur terhadap bahan
terutama logam alumunium dan tembaga
b. Mengukur besarnya koefisien pemuain panjang material
3. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Acara III Pemuaian Panjang dilaksanakan pada hari
Kamis,tanggal 12 September 2013 pada pukul 09.00-11.00 WIB
bertempat di Laboraturium MIPA Pusat Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
B. Tinjauan PustakaApabila kita menganggap penambahan panjang sebanding dengan
beda temperatur Δt, maka faktor ketidak-sebandingan serta lain-lainnya dapat dinyatakan dengan suatu faktor α, sehingga
ΔL = α.L.Δt
Bagi tiap satuan panjang asal dari batang,pada setiap satuan beda temperatur, faktor α dinamakan koefisien muai panjang. Koefisien muai panjang ini mempunyai dimensi sepersatuan temperatur seperti ternyata dari rumus diatas dan dapat ditulis menjadi
α=1L
ΔLΔT
Ternyata dari pembicaraan termometri untuk interpolasi dan ekstrapolasi
linear, α tidaklah konstan melainkan bergantung kepada temperatur dan
jenis zat (Naga,1991)
Sebagian besar zat memuai ketika dipanaskan dan menyusut ketika
didinginkan. Jika perubahan temperatur ΔT = T-T0 negatif maka
ΔL = L-L0 juga negatif; dengan demikian panjang akan memendek
(Giancoli,1998)
Benda yang diberi panas pada umumnya akan mengalami kenaikan
suhu. Naiknya suhu ini berarti bahwa getaran molekul menjadi lebih keras.
Makin banyak tumbukan yang terjadi makin besar jarak pisah antar
molekul-molekul itu, sehingga terlihat bahwa benda tersebut mengembang
atau muai. Jadi semua benda padat,cair dan gas pada umunya muai bila
dipanaskan dan menyusut bila didinginkan.
Perubahan ukuran ini biasanya tidak besar (terutama pada zat padat),
sehingga tidak dapat diamati dengan mudah,namun akibatnya dapat
dirasakan. Misalnya saja melengkungnya rel kereta api di siang hari bila
tidak dipasang dengan benar artinya rel itu tidak diberi peluang untuk
muai. Mudah/sukarnya benda muai dinyatakan oleh besaran yang disebut
koefisien muai.
Hubungan antara pertambahan ukuran benda dan koefisien muai ini
dijelaskan sebagai berikut :
Dari eksperimen diketahui bahwa makin panjang ukuran suatu kawat,
makin banyak pertambahan panjangnya pada kenaikan suhu tertentu.
Makin banyak kenaikan suhu yang diberikan, maka pertambahan
ukurannya juga makin besar (Prasetio,dkk.,1991)
Pemuain linear benda padat : apabila benda padat mengalami
kenaikan suhu,penambahan panjang adalah sebanding dengan panjang
semulanya. Nilai α bergantung zat (Bueche,1989)
C. Alat Bahan dan Cara Kerja
1. Alat
a.Satu set peralatan muai panjang model Pasco TD-8558
b.Termometer
c.Ketel air dan kompor listrik
d.
2. Bahan
a. Logam tembaga
b. Logam alumunium
c. Air
3. Cara Kerja
Gambar 3.1 Peralatan muai panjang
a. Memasang semua peralatan
b. Memastikan logam yang diuji terjepit dengan kuat
c. Mengukur panjang logam mula-mula
d. Meletakkan skala pertambahan panjang pada klem penyiku logam,
memastikan skala petambahan panjang dapat berputar dengan
bebas dan menentukan titik nol pengukuran
e. Mengisi ketel dengan air dan menghidupkan pemanas
f. Menunggu sampai terjadi uap air panas
g. Mengatur agar uap panas ini dapat mengalir dengan baik di dalam
logam
h. Secara berkala, setiap 2 strip pada skala mencatat temperatur
bayang logam dan membaca pertambahan panjang. Mengisi data
pengamatan pada tabel 3.1
i. Mematikan pemanas jika temperatur batang logam sudah
maksimum tidak mau bertambah
j. Secara berkala melakukan pengukuran perubahan panjang pada
setiap penurunan temperatur. Mengisikan data pengamatan pada
tabel 3.1
k. Membuat grafik hubungan antara pertambahan panjang ΔL sebagai
fungsi dari perubahan temperatur Δt
l. Mengukur kemiringan grafik dan menghitung koefisien muai
panjang α
DAFTAR PUSTAKA
Bueche, Frederick J. 1989. Teori dan Soal-Soal Fisika (terjemahan Drs.
B.Darmawan, M. Sc) .Erlangga. Jakarta
Dra.Lea Prasetio, M. Sc dan Drs. Sandi Setiawan. 1991. Mengerti Fisika. Andi Offset. Yogyakarta.
Giancoli,Douglas C. 1998. Fisika (terjemahan Dra.Yuhilza Hanum, M. Eng). Erlangga. Jakarta.
Sears,Francis Weston.1944. Mekanika, Panas dan Bunyi (terjemahan Ir. P.J Soedarjana). Binacipta. Bandung.
Naga,Dali S. 1991. Ilmu Panas. Andhika Grafis. Jakarta.