LAPORAN PRAKTIKUM 5 (Static Routing Bagian 2)

20
LAPORAN PRAKTIKUM 5 PRAKTIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER (TIK 130) KODE SEKSI 28341 JOBSHEET 5 ROUTING (Bagian 2) OLEH: SARI RAHMADINA ANORI 1102639/2011 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA

description

Sari Rahmadina Anori1102639/2011Pendidikan Teknik InformatikaUniversitas Negeri Padang

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM 5 (Static Routing Bagian 2)

LAPORAN PRAKTIKUM 5

PRAKTIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER (TIK 130)

KODE SEKSI 28341

JOBSHEET 5

ROUTING

(Bagian 2)

OLEH:

SARI RAHMADINA ANORI

1102639/2011

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

ROUTING

A. TUJUAN

1. Mahasiswa diharapkan mengenal dan memahami fungsi Router (perangkat

routing) pada jaringan komputer.

2. Mahasiswa diharapkan memahami proses Routing pada jaringan komputer.

3. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi PC Router dengan Default Gateway dan

Static Route pada jaringan berbasis Windows.

B. ALAT & BAHAN

1. Komputer (Pada kasus ini menggunakan Komputer dengan Sistem Operasi

Windows 2000 Server atau 2003 Server)

2. Kartu Jaringan (NIC) 2 buah atau lebih

3. Kabel jaringan

4. Switch

C. MATERI TEORITIS

Pengertian Router

Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan

ke jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk

melewatkan paket data tersebut. Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP

dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara

keduanya. Router-router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta

dalam sebuah algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang

dilalui paket IP dari system ke system lain. IP tidak mengetahui jalur keseluruhan

menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari router

berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan.

PC Router adalah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai Router

(routing) biasanya yang digunakan adalah PC – Multihomed yaitu Komputer yang

memiliki lebih dari 1 NIC ( Network Interface Card).

Routing

Routing (Perutean) merupakan cara bagaimana suatu trafik atau lalu lintas

dalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan cara tercepat menuju ke tujuan

tersebut sesuai dengan alamat IP yang diberikan.

Perutean secara static dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. Default Gateway

2. Static Route

Penggunaan Default Gateway dan Static Route tersebut diatas dapat

disesuaikan dengan kebutuhan pada saat mendesain suatu jaringan, apakah route

yang dibuat bersifat kompleks atau sederhana. Untuk desain route sederhana

kemungkinan besar dapat digunakan dengan menggunakan default gateway. Tetapi

seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks dapat kita menggunakan routing

static atau kedua-duanya secara kombinasi yakni menggunakan dafault gateway dan

static route pada titik-titik tertentu. Perhatikan topologi jaringan berikut :

Untuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan

LAN B bisa dilakukan dengan default gateway. Host-host yang ada pada masing-

masing segmen dapat melakukan komunikasi antar segmen dengan baik. Perhatikan

tabel routing dari PC Router A berikut :

Berikut penjelasan entri pada tabel:

127.0.0.0 Jaringan Loopback. Tiap datagram yang yang dikirim ke 127.0.0.0 akan

dirutekan ke 127.0.0.1 dan direfleksikan balik.

192.168.1.0 Alamat jaringan (LAN A). Datagram yang ditujukan ke jaringan ini

akan dirutekan melalui adapter 192.168.1.1.

192.168.1.1 Adapter Network (NIC1) pada router. Perhatikan datagram yang

dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback.

192.168.1.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.1.1. Broadcast akan

dirutekan ke jaringan melalui adapter 192.168.1.1.

192.168.2.0 Alamat jaringan (LAN B). Datagram yang ditujukan ke jaringan ini

akan dirutekan melalui adapter 192.168.2.1.

192.168.2.1 Adapter Network (NIC2) pada router. Perhatikan datagram yang

dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback.

192.168.2.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.2.1. Broadcast akan

dirutekan ke jaringan melalui adapter 192.168.2.1.

24.0.0.0 Alamat multicast yang digunakan secara internal oleh WindowsNT.

255.255.255.255 Alamat Broadcast local (router tidak meneruskan broadcast ke

jaringan lain).

Tabel routing terdiri atas entri-entri rute dan setiap entri rute terdiri dari IP

Address. Kondisi tabel routing seperti gambar diatas sudah bisa meneruskan paket-

paket data antar segmen LAN A dan LAN B .Pada kasus jaringan yang lebih

kompleks, entri tabel routing default belum tentu cukup untuk melakukan perutean

antara segmen-segmen jaringan yang ada, sehingga entri tabel routing perlu

disempurnakan. Dengan Static Route hal itu bisa dilakukan. Perhatikan topologi

jaringan berikut :

Dari topologi jaringan diatas, paket data dari segmen LAN A belum bisa

diteruskan ke segmen LAN C, begitu juga sebaliknya. Untuk itu, perlu dilakukan

penambahan entri tabel routing pada Router A dan Router B agar seluruh host yang

ada pada masing-masing segmen jaringan dapat berkomunikasi.

Membuat Tabel Routing Static

Bentuk perintah route pada Windows NT adalah sebagai berikut :

route [command] [Destinatio] [mask/netmask] [gateway]

- add menambahkan route ke tabel

- delete menghapus route dari tabel

- change mengubah routing pada entri tabel

- print mencetak tabel routing

- destination adalah parameter optional yang menyebutkan alamat jaringan

tujuan yang akan disebutkan pada entri tabel routing.

- mask adalah netmask dari destination.

- gateway adalah parameter optional yang menentukan alamat IP dari gateway

yang akan digunakan saat melakukan routing datagram ke tujuan.

Pada topologi jaringan diatas, entri tabel routing pada Router A dan Router B

harus ditambah dengan Static Route agar host pada segmen A dapat berkomunikasi

dengan host segmen B.

Pada Router A, tambahkan static route :

C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1

C:> route add 192.168.3.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2

Pada Router B, tambahkan static route :

C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2

C:> route add 192.168.1.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1

D. LANGKAH KERJA

1. Siapkan 2 komputer yang memiliki 2 buah NIC yang ada di dalamnya dan

menggunakan system Operasi Windows 2000 Server atau 2003 server (PC –

Multihomed)

2. Siapkan juga 5 unit komputer sebagai klien dari PC Router (Windows 98, Me,

2000Profesional, atau XP)

3. Bangun jaringan seperti gambar berikut :

4. Konfigurasi IP Address masing-masing PC sesuai dengan gambar diatas.

5. Lakukan konfigurasi IP Address pada masing-masing host dan router,

sesuaikan dengan gambar jaringan.

6. Lakukan uji keneksi dengan perintah ping dari setiap PC ke PC yang lain,

buat tabel seperti tabel percobaan berikut :

NoUji Koneksi

Respon PenjelasanDari Ke

1 192.168.2.3 192.168.1.0192.168.1.1192.168.1.2192.168.1.3192.168.1.255192.168.2.0

FailureReplyReplyReplyFailureFailure

Alamat jaringanNICHostHostAlamat BroadcastAlamat Jaringan

192.168.2.1192.168.2.2192.168.2.255

ReplyReplyFailure

HostHostAlamat Broadcast

7. Agar PC yang akan difungsikan sebagai Router, mampu menjalankan service

router, aktifkan layanan Routing and Remote Access yang ada pada

administration tool pada Windows 2000 server atau Windows 2003 server.

Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Pada windows 2003 buka start -> Program -> Administrative Tools ->

Routing and Remote Accsess

b. Klik Next dan pilih “Custom Configuration”

c. Klik Next dan ceklist “LAN Routing” terdapat banyak pilihan yang bisa kita

buat disana. Tapi untuk konfigurasi dasar ini kita akan konsentrasi pada LAN

Routing terebih dahulu.

d. Setelah memilih LAN Routing kemudian Next, maka layanan Routing and

Remote Access sudah tersedia pada PC Router

e. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan layanan “Routing and Remote

Access”, dengan cara mengklik kanan Server dan klik “Configure and Enable

Routing and Remote Access”

f. Jika windows Routing sudah aktif, pada label dekat tulisan server akan

berwarna hijau.

8. Konfigurasi seluruh Komputer Client sesuai dengan IP Address yang tertera pada

gambar desain jaringan diatas

9. Konfigurasi selesai, lakukan uji koneksi dengan perintah ping dari setiap host ke

host yang lain, buat tabel seperti tabel percobaan berikut :

NoUji Koneksi

Respon PenjelasanDari Ke

1 192.168.2.3

192.168.1.0192.168.1.1192.168.1.2192.168.1.3192.168.1.255192.168.2.0192.168.2.1192.168.2.2192.168.2.255192.168.3.0192.168.3.1192.168.3.10192.168.3.11192.168.3.255

FailureReplyReplyReplyFailureFailureReplyReplyFailureFailureReplyReplyReplyFailure

Alamat jaringanNICHostHostAlamat BroadcastAlamat JaringanNICHostAlamat BroadcastAlamat JaringanNICHostHostAlamat Broadcast

Ping ke 192.168.1.0

Ping ke 192.168.1.1

Ping ke 192.168.1.2

Ping ke 192.168.1.3

Ping ke 192.168.1.255

Ping ke 192.168.2.0

Ping ke 192.168.2.1

Ping ke 192.168.2.2

Ping ke 192.168.2.255

Ping ke 192.168.3.0

Ping ke 192.168.3.1

Ping ke 192.168.3.10

Ping ke 192.168.3.11

Ping ke 192.168.3.255

10. Tambahkan Static Route pada PC Router 1 C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1

C:> route add 192.168.3.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2

11. Tambahkan Static Route pada PC Router 2 C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2

C:> route add 192.168.1.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1

12. Cetak Tabel Routing dari PC host, dengan perintah :

C:> route print

Microsoft Windows [Version 5.2.3790](C) Copyright 1985-2003 Microsoft Corp.

C:\Documents and Settings\Administrator>route print

IPv4 Route Table===========================================================================Interface List0x1 ........................... MS TCP Loopback interface0x10003 ...00 02 2a b2 ab 9c ...... Realtek RTL8139 Family PCI Fast Ethernet NIC

0x10004 ...00 13 d4 b1 7f 72 ...... Realtek RTL8139 Family PCI Fast Ethernet NIC #2======================================================================================================================================================Active Routes:Network Destination Netmask Gateway Interface Metric 127.0.0.0 255.0.0.0 127.0.0.1 127.0.0.1 1 192.168.1.0 255.255.255.224 192.168.1.1 192.168.1.1 20 192.168.1.1 255.255.255.255 127.0.0.1 127.0.0.1 20 192.168.1.255 255.255.255.255 192.168.1.1 192.168.1.1 20 192.168.2.0 255.255.255.224 192.168.2.1 192.168.2.1 20 192.168.2.1 255.255.255.255 127.0.0.1 127.0.0.1 20 192.168.2.255 255.255.255.255 192.168.2.1 192.168.2.1 20 224.0.0.0 240.0.0.0 192.168.1.1 192.168.1.1 20

224.0.0.0 240.0.0.0 192.168.2.1 192.168.2.1 20 255.255.255.255 255.255.255.255 192.168.1.1 192.168.1.1 1 255.255.255.255 255.255.255.255 192.168.2.1 192.168.2.1 1===========================================================================Persistent Routes: None

IPv6 Route Table===========================================================================Interface List 5 ...00 13 d4 b1 7f 72 ...... Realtek RTL8139 Family PCI Fast Ethernet NIC #2 4 ...00 02 2a b2 ab 9c ...... Realtek RTL8139 Family PCI Fast Ethernet NIC 3 ...00 02 2a b2 ............ 6to4 Pseudo-Interface 2 ...c0 a8 01 01 ............ Automatic Tunneling Pseudo-Interface 2 ...c0 a8 02 01 ............ Automatic Tunneling Pseudo-Interface 1 ........................... Loopback Pseudo-Interface======================================================================================================================================================Active Routes: If Metric Network Destination Gateway 2 5 fe80::5efe:192.168.1.1/128 fe80::5efe:192.168.1.1 2 5 fe80::5efe:192.168.2.1/128 fe80::5efe:192.168.2.1 5 8 ff00::/8 On-link 5 4 fe80::213:d4ff:feb1:7f72/128 fe80::213:d4ff:feb1:7f72 4 8 ff00::/8 On-link 4 4 fe80::202:2aff:feb2:ab9c/128 fe80::202:2aff:feb2:ab9c 1 4 ::1/128 ::1 1 8 ff00::/8 On-link 1 4 fe80::1/128 fe80::1===========================================================================Persistent Routes: None

Keterangan Tabel

127.0.0.0 Jaringan Loopback. Tiap datagram yang yang dikirim ke 127.0.0.0 akan dirutekan ke 127.0.0.1 dan direfleksikan balik.

192.168.1.0 Alamat jaringan (LAN A). Datagram yang ditujukan ke jaringan ini akan dirutekan melalui adapter 192.168.1.1.

192.168.1.1 Adapter Network (NIC1) pada router. Perhatikan datagram yang dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback.

192.168.1.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.1.1. Broadcast akan dirutekan ke jaringan melalui adapter 192.168.1.1.

192.168.2.0 Alamat jaringan (LAN B). Datagram yang ditujukan ke jaringan ini akan dirutekan melalui adapter 192.168.2.1.

192.168.2.1 Adapter Network (NIC2) pada router. Perhatikan datagram yang dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback.

192.168.2.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.2.1. Broadcast akan dirutekan ke jaringan melalui adapter 192.168.2.1.

224.0.0.0 Alamat multicast yang digunakan secara internal oleh WindowsNT. 255.255.255.255 Alamat Broadcast local (router tidak meneruskan broadcast ke

jaringan lain).

E. KESIMPULAN

Routing static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Ciri-ciri routing statis adalah sebagai berikut: Jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan Pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan Biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil

Cara kerja routing statis ada 3 bagian yaitu:

Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing Admin Jaringan menggunakan perintah ip route secara manual untuk konfigurasi

router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan.

Keuntungan menggunakan Routing static

Meringankan kinerja processor router Tidak ada bandwidth yang diguanakan untuk pertukaran informasi dari tabel isi

routing pada saat pengiriman paket Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan

membajak traffik

Kerugian Menggunakan routing static

Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan

Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak

router yang harus dikonfigurasi secara manual Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara

manual.