LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN...
Transcript of LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN...
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI
AC FAHMI DESA GEDANGSEWU KECAMATAN
BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh
Muhammad Faiz Saifudin
NIM. 12402173528
Dosen Pembimbing Lapangan
Siswahyudianto, M.M.
NIDN. 2015068402
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
Cover
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui dan
disahkan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 09 November 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan :
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
Siswahyudianto, M.M.
NIDN. 2015068402
MENGESAHKAN
a.n. Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
SISWAHYUDIANTO, M.M.
NIDN. 2015068402
Strategi Pengembangan Usaha Konveksi AC Fahmi Desa Gedangsewu
Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr. Wb.
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat,
rahmat, dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai salah satu tugas individu yang diberikan
kampus Institut Agama Islam Negeri Tulungagung (IAIN Tulungagung) dan
juga digunakan sebagai bukti telah mengikuti PPL selama satu bulan yakni mulai
tanggal 05 Oktober sampai dengan 06 November 2020.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman Jahilliyah menuju
zaman yang terang benderang yaitu Agama Islam, dan yang kita nanti-nantikan
syafaatnya di hari kiamat nanti. Praktik Pengalaman Lapangan merupakan salah
satu bentuk implementasi secara sistematis antara program pendidikan di kampus
dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja
secara langsung di lapangan untuk menjadi tenaga yang profesional.
Sehubungan dengan selesainya laporan ini maka kami mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Prof.Dr.Maftukhin,.Ag, selaku rektor Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung.
2. Dr.H.Dede Nurohman M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Tulungagung.
3. Bapak Muhammad Aswad, M.A. Selaku Ketua Jurusan Ekonorni Syariah
IAIN Tulungagung.
4. Bapak Siswahyudianto, M.M., selaku Kepala Laboraturium dan Dosen
Pembimbing Lapangan yang telah memberikan bimbingan, arahan kepada
mahasiswa selama menjalani PPL.
5. Bapak Achmad Choirul Fahmi beserta istri selaku pemilik usaha konveksi
AC FAHMI
iv
6. Kedua orang tua kami yang senantiasa selalu mendukung, memfasilitasi
serta mendoakan sehingga Laporan PPL ini dapat terselesaikan.
7. Dan semua teman-teman yang telah memberikan dukungan serta
bantuannya hingga terselesaikannya Laporan PPL ini.
Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya
bagi berbagai pihak. Kami menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari
sempurna. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar
dapat menciptakan karya- karya yang jauh lebih baik.
Tulungagung, 06 November 2020
Penyusun,
Muhammad Faiz Saifudin
NIM. 12402173528
v
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN .... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Dasar Pemikiran ................................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan........................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .......................................................... 3
BAB II PELAKSANAAN DAN PRAKTIK ........................................................ 4
A. Profil Lembaga ..................................................................................... 4
B. Pelaksanaan Praktik.............................................................................. 5
C. Permasalahan di Lapangan ................................................................... 6
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik ................................. 6
BAB III ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI ....................................... 8
A. Kajian Teori.......................................................................................... 8
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Home Industri Konveksi .......... 11
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 14
A. Kesimpulan......................................................................................... 14
B. Saran-Saran ........................................................................................ 14
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Keberhasilan perekonomian negara tidak hanya ditopang oleh sektor-
sektor industri besar, tetapi juga karena adanya konstribusi dari industri kecil.
Di sebagian negara berkembang saat ini semakin berusaha untuk
meningkatkan pengelolaan industri-industri kecil untuk memperkuat
ekonomi nasional mereka, tidak terkecuali Indonesia.1
Salah satu industri kecil dan menengah adalah industri konveksi.
Konveksi merupakan proses mengubah kain, yang merupakan bahan
setengah jadi menjadi pakaian siap pakai (barang jadi). Proses mengubah
material setengah jadi menjadi pakaian terdiri dari tiga bagian besar, yaitu
proses memotong (cutting) bahan baku kain sesuai pola pakaian, proses
menjahit (making) sehingga menghasilkan sebuah produk pakaian dan proses
merapikan (trimming) seperti merapikan pakaian jadi dari sisa-sisa jahitan
yang kurang rapi atau benang yang masih tertinggal di dalam pakaian
tersebut. Sandang atau secara lebih umum disebut pakaian oleh kita, termasuk
ke dalam salah satu bagian dari kebutuhan primer manusia. Kebutuhan primer
yang dimaksudkan adalah kebutuhan pokok atau utama yang harus dipenuhi
dalam kehidupan sehari-hari.2
Dilihat dari semakin bertumbuhnya industri ini, maka pasar yang
dimiliki oleh industri ini tentunya sangat besar. Permintaan akan
produkproduk yang dihasilkan pelaku usaha di industri ini juga semakin
1 Aremu, Mukaila Ayanda & Adeyemi, Sidikat Laraba, “Small and Medium Scale Enterprises as A
Survival Strategy for Employment Generation in Nigeria”. Journal of Sustainable Development
Vol. 4 No. 1, February 2011. 2 Riyan Triswanto, Determinan Pertumbuhan Produksi Industri Pakaian Jadi di Indonesia,
Kearsipan Fakultas Ekonomi. UNS, 2015, hal. 1
2
tinggi. Para pengusaha industri konveksi harus peka terhadap permintaan
pasar agar tidak kalah bersaing.
Untuk memenuhi permintaan semaksimal mungkin, perusahaan harus
melakukan perencanaan yang tepat, maka kegiatan produksi dapat dilakukan
dengan lancar sehingga akan meraih hasil yang efektif dan efisien. Proses
perencanaan dapat mengatasi masalah-masalah jangka pendek, menengah,
maupun panjang yang dihadapi perusahaan. Selain itu, proses perencanaan
pun dapat membantu perusahaan untuk mengatasi isu-isu kapasitas dan
strategis.
Salah satu pelaku usaha industri konveksi di Tulungagung adalah AC
FAHMI Konveksi, yang terletak di Desa Gedangsewu, Kecamatan
Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Dalam mempertahankan eksistensinya,
AC FAHMI konveksi ini melakukan beberapa perkembangan-perkembangan
terhadap usahanya, agar tidak kalah dengan persaingan. Mulai dari
pengembangan teknologi, memiliki mutu dan kualitas yang terjamin, dapat
memproduksi barang dalam jumlah besar sehingga waktu lebih efisien,
tingginya kepercayaan konsumen dan lain sebagainya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengangkat judul penelitian “Strategi Pengembangan Usaha Konveksi AC
FAHMI Desa Gedangsewu Kecamatan Boyolangu Kabupaten
Tulungagung”.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Tujuan dari diadakannya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah
untuk memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa, menambah
wawasan dan pengetahuan mahasiswa pada dunia kerja yang bergelut
dalam bidang ekonomi. Dan adapun tujuan dari penulisan ini adalah
3
untuk mengetahui Strategi Pengembangan Usaha Konveksi AC FAHMI
Desa Gedangsewu.
2. Kegunaan
a. Bagi mahasiswa
Berguna untuk memperluas wawasan pengetahuan terutama
tentang pengembangan usaha konveksi dalam mempertahankan
pasar, serta peningkatan ekonomi.
b. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Berguna sebagai salah satu media penyerapan informasi dan
referensi umtuk kemungkinan penelitian topik-topik yang
berkaitan baik yang bersifat melengkapi ataupun lanjutan.
c. Bagi Lembaga
Laporan ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur dalam
pengembangan usaha konveksi dalam mempertahankan pasar, serta
peningkatan ekonomi.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) gelombang III jurusan Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
dilaksanakan mulai dilaksanakan pada tanggal 05 Oktober sampai dengan
06 November 2020.
2. Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) gelombang III
jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Tulungagung dilaksanakan dari rumah (DR) dengan focus penelitian di
Lembaga Perekonomian, dengan surat pengantar Kepada Home Industri
AC FAHMI Konveksi. Dengan alamat di Desa Gedangsewu Kecamatan
Boyolangu Kabupaten Tulungagung.
4
BAB II
PELAKSANAAN DAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Nama Lembaga : AC FAHMI Konveksi
Pemilik Lembaga : Bapak Achmad Choirul Fahmi
Pengelola : Bapak Achmad Choirul Fahmi
Alamat Lembaga : Desa Gedangsewu, Kecamatan Boyolangu
,Kabupaten Tulungagung.
Tahun berdiri : 2014
Home Industri AC FAHMI Konveksi yang berada di Desa
Gedangsewu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung
didirikan oleh Bapak Achmad Choirul Fahmi atau yang biasa dikenal
oleh masyarakat sekitar dengan panggilan Bapak Fahmi. Lokasi usaha
ini beralamat di Jalan Pattimura Barat RT.002, RW.001 Desa
Gedangsewu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Awal
mula berdirinya Home Industri Konveksi ini, dulunya Bapak Fahmi
selaku pemilik usaha adalah seorang mahasiswa ITS Surabaya yang
berhenti kuliah pada semester 4. Setelah putus kuliah, bapak Fahmi
mengikuti kursus desain baju yang dilaksanakan oleh pemerintah
daerah. Lambat laun Bapak Fahmi memiliki keinginan untuk dapat
membuka usaha sendiri yaitu dengan melakukan produksinya sendiri
dan memiliki keinginan agar dapat mempekerjakan masyarakat sekitar
sehingga dapat membantu mengangkat perekonomiannya.
Bapak Fahmi bertekad untuk memulai belajar memproduksi
sendiri dan mengatur operasional dalam industri konveksi. Akhirnya,
beliau dapat mendirikan home industri konveksi sendiri. Awal usaha
konveksi milik Bapak Fahmi ini didirikan dengan kurang lebih 2 orang
karyawan dimana karyawan diambil dari warga sekitar, yang sampai
5
saat ini jumlah karyawannya terus bertambah sampai hampir 10 orang.
Proses produksi dilakukan setiap hari, namun tidak ditentukan
waktunya. Jadi semua karyawan dapat bekerja sesuai kesibukan dia.
Namun juga harus mencapai target produksi. Produksi yang dilakukan
hanya sesuai pesanan saja. Karena industri ini tidak mau mengambil
resiko stok yang menumpuk. Produk konveksi yang dihasilkan dari
industri konveksi ini terdiri dari jenis konveksi hem PDH, Jas, jasket,
kaos dan lain sebagainya. Pemasaran yang dilakukan adalah dengan
memasarkan sempel-sempel di media sosial, seperti facebook,
instagram, whatsapp dsb. Dan pemasarannya pun juga sudah terhitung
luas, mulai dari surabaya, malang, jogja, kalimantan sumatra, dll.
Struktur organisasi yang ada di industri konveksi milik Bapak
Fahmi di Desa Gedangsewu, Kecamatan Boyolangu adalah sebagai
berikut.
Struktur Organisasi Home Industri Konveksi - Bapak
Fahmi di Desa Gedangsewu Kecamatan Boyolangu
Kabupaten Tulungagung
B. Pelaksanaan Praktik
Pelaksanaan praktik pengalaman lapangan (PPL) gelombang III tahun
2020 dilaksanakan secara mandiri dari rumah dan desa masing-masing,
dengan melakukan observasi pada lembaga perekonomian ataupun home
6
industri. Kegiatan PPL ini dilaksanakan di Home Industri AC FAHMI
Konveksi milik Bapak Achmad Choirul Fahmi, dimulai pada tanggal 05
Oktober sampai dengan 06 November 2020. Kegiatan yang dilakukan selama
melaksanakan PPL dari rumah adalah sebagai berikut:
1. Pemberian surat izin observasi kepada lembaga, kemudian melakukan
wawancara.
2. Mencatat tentang prinsip-prinsip operasional lembaga berdasarkan
penjelasan dari narasumber.
3. Mencatat semua produk yang dihasilkan di lembaga.
4. Menganalisis hasil observasi dan wawancara.
5. Menyusun laporan praktik pengalaman lapangan (PPL).
C. Permasalahan di Lapangan
Selama melakukan observasi dan wawancara, terdapat beberapa
permasalahan yang ditemukan dalam Home Industri Konveksi milik Bapak
Fahmi. Salah satunya yaitu banyaknya pesaing, tidak dapat dipungkiri bahwa
industri konveksi sudah banyak bermunculan diberbagai daerah dan juga
memiliki hasil jenis produksi yang hampir sama. Hal ini menjadi
permasalahan dalam pemasaran produk yang terkadang juga mempengaruhi
hasil penjualan. Permasalahan lain yang dihadapi oleh industri konveksi ini
yaitu sulitnya mencari tenaga kerja yang ahli dalam bidang produksi,
khususnya menjahit dan juga terkadang stok kain yang kadang mengalami
keterlambatan.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Tanggapan dari pihak Home Industri Konveksi AC FAHMI milik
Bapak Fahmi dalam menyikapi permasalahan yang terjadi adalah dengan
mempertahankan dan meningkatkan kualitas hasil produksi konveksinya,
karena dengan kualitas yang baik pasti akan dapat bersaing dengan industri
7
konveksi lain, dan juga konveksi ini sudah memiliki beberapa pelanggan di
beberapa daerah, meskipun terjadi penurunan permintaan produk tidak akan
menyebabkan kerugian yang besar.
Sedangkan dalam menyikapi masalah sulitnya mencari tenaga kerja
yang ahli, industri konveksi milik Bapak Fahmi mempertahankan karyawan
lamanya yang sebagai ibu rumah tangga dengan pemberian mesin jahit untuk
dibawa ke rumah karyawan tersebut. Sehingga mereka tidak harus berhenti
bekerja ketika sudah berumah tangga. Kemudian untuk bahan kain yang
kadang terlambat, beliau melakukan pembelian kain dipusat Surabaya.
Meskipun dengan ongkir yang mahal, namun ini yang harus beliau lakukan
agar pelanggan tidak kelamaan menunggu pesanan mereka.
8
BAB III
ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI
A. Kajian Teori
1. Devinisi Strategi
Strategi adalah bakal tindakan yang menuntun keputusan manajemen
puncak dan sumber daya perusahaan yang banyak merealisasikannya. Di
samping itu, strategi juga mempengaruhi kehidupan organisasi dalam
jangka panjang, paling tidak selama lima tahun. Oleh karena itu, sifat
strategi adalah berorientasi ke masa depan. Strategi mempunyai
konsekuensi multifungsional atau multidivisional dan dalam
perumusannya perlu mempertimbangkan faktor-faktor internal maupun
eksternal yang dihadapi perusahaan.3
Perumusan strategi sangat diperlukan setelah mengetahui sesuatu
ancaman yang dihadapi perusahaan, peluang atau kesempatan yang
dimiliki serta kekuatan dan kelemahan yang ada di perusahaan. Perumusan
strategi meliputi menentukan misi perusahaan, menentukan tujuan-tujuan
yang dicapai, pengembangan strategi dan penetapan pedoman kebijakan.
Untuk merealisasikan misinya, perusahaan akan banyak menemui
kesulitan, jika ia tidak berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya. Oleh
karena itu, mengetahui dan menganalisis lingkungan eksternal menjadi
sangat penting, apalagi kondisi lingkungan eksternal itu berada diluar
kemampuan organisasi untuk mengendalikannya. Selain kondisi
lingkungan eksternal, pemahaman terhadap kondisi lingkungan internal
perusahaan secara luas dan mendalam pun perlu dilakukan, oleh karena itu,
strategi yang dibuat perlu konsisten dan realistis sesuai dengan situasi dan
kondisinya. Dari lingkungan internal ini, hendaknya dapat dipahami
3 Rachmat, Manajemen Strategik, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2014), hal. 14
9
perihal kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan sekaligus
kekuatan-kekuatannya.
2. Devinisi Pengembangan Usaha
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah
proses, cara, perbuatan mengembangkan. Pengembangan merupakan usaha
yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pegetahuan,
keterampilan, dan kemampuan pegawai. Pengembangan lebih di tekankan
pada peningkatan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan pada masa yang
akan datang, yang dilakukan melalui pendekatan yang terintegrasi dengan
kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja.4
Menurut Hafsah pengembangan adalah upaya yang dilakukan oleh
pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat melalui pemberian bimbingan
dan bantuan perkuatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan
kemampuan usaha-usaha kecil agar menjadi usaha yang mandiri dan
tangguh. Sedangkan menurut Mangkuprawira menyatakan bahwa
pengembangan merupakan upaya meningkatkan pengetahuan yang
mungkin digunakan segera atau sering untuk kepentingan di masa yang
akan datang. Pengembangan adalah setiap usaha memperbaiki pelaksanaan
pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang, dengan memberikan
informasi mempengaruhi sikap-sikap atau menambah kecakapan.5
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan adalah
segala sesuatu yang dilaksanakan untuk memperbaiki pelaksanaan
pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang memberikan informasi,
pengarahan, pengaturan, dan pedoman dalam pengembangan usaha.
4 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3 cet. 3, (Jakarta: Balai Pustaka 2005), hal. 538
5 AY Lubis, Pengembangan Usaha, Repositiry.usu.ac.id, hal. 9
10
3. Pengertian Pengusaha Konveksi
Industri konveksi adalah industri yang memproduksi pakaian jadi.
Industri konveksi merupakan suatu usaha yang dikerjakan dirumah yang
mengarah pada produksi kain atau pakaian jadi. Proses produksi pakaian
jadi harus ditunjang dengan mesin dan peralatan yang lengkap.6
Konveksi adalah salah satu usaha pembuatan busana secara massal
dengan menggunakan ukuran standar, untuk melayani kebutuhan
masyarakat yang memerlukannya. Pakaian dibuat dengan penggolongan
ukuran yaitu S, M, dan L. Sedangkan ukuran yang istimewa besarnya
menggunakan ukuran Ekstra L.7 Pelaksanaan yang baik dalam industri
kecil konveksi terlihat pada proses pelaksanaan alat dan bahan,
pelaksanaan tenaga kerja, pelaksanaan administrasi, pelaksanaan
keuangan, pelaksanaan produksi dan pelaksanaan pemasaran.
Berkaitan dengan pelaksanaan alat dan bahan, industri konveksi ini
melakukan pembelian alat dan bahan secara grosir sehingga
penggunaannya dapat lebih efektif. Bahan yang dibeli tidak terlepas dari
pertimbangan model dan konsumen yang akan dituju. Sedangkan mesin
dan alat-alat yang digunakan cukup untuk melakukan proses produksi.
Pelaksanaan tenaga kerja pada industri konveksi milik Bapak Fahmi
sudah tergolong baik karena sebagian besar karyawannya memiliki
keahlian dalam bidang konveksi. Namun jaminan kesejahteraan bagi
karyawan belum optimal karena upah diberikan secara rutin dan dibayarkan
setiap Sabtu, sedangkan tunjangan sosial dan keselamatan kerja belum
diberikan. Jam kerja yang dijalankan sudah baik yaitu jam kerja pukul
08.00 - 16.00.
6 Sinung Waluyanto, Analisis Kelayakan Usaha dan Strategi Pengembangan Sentra Industri
Konveksi di Desa Tambakboyo Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten, (Semarang: Skripsi Tidak
Diterbitkan, 2011), hal. 17. 7 Rianto, Teori Busana, (Bandung: Yapemdo, 2003), Hlm. 274.
11
Sistem administrasi dan pengelolaan keuangan di industri konveksi ini
sudah berjalan dengan baik. Pemilik usaha sudah mempertimbangkan
aspek sumber dana, rencana dan penggunannnya. Untuk dapat mengelola
keuangan dengan baik, diperlukan suatu pembukuan, pencatatan uang
masuk dan uang keluar sehingga dapat diketahui setiap saat.
Proses produksi yang dijalankan sudah sesuai dengan prosedur yang
baik yaitu dimulai dari penyelidikan model, perencanaan model ukuran dan
bahan, pembuatan sampel. Pola dibuat dengan kertas karton ukuran S, M,
L, dan XL. Lalu, pola ditulis dengan kapur jahit pada lapisan kain paling
atas dan digunting. Kain yang sudah digunting kemudian dipilah sesuai
bagian- bagiannya kemudian diserahkan kebagian produksi. Bahan-bahan
yang sudah dipotong kemudian dijahit sesuai dan diperiksa selama proses
penjahitan. Pakaian-pakaian yang sudah terpilih diberi label berisikan
ukuran, nomor model, nama bahan yang dipakai dan cara pemeiharaannya.
Setelah semua selesai kemudian di pak dan disimpan di gudang
penyimpanan, lalu diserahkan ke bagian penjualan.
Pelaksanaan pemasaran juga dilakukan dengan baik, dengan memiliki
program promosi yang teratur dan jelas sasarannya sehingga dapat
meningkatkan hasil pemasaran. Selain itu, industri konveksi ini sudah
memiliki pelanggan tetap. Wilayah pemasarannya mulai dari dalam kota,
luar kota maupun ke luar Jawa. Untuk menghadapi persaingan, industri
konveksi ini menambah jumlah dan kualitas produk serta meningkatkan
pelayanan kepada pelanggan.
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Home Industri Konveksi
Dalam proses perkembangan AC Fahmi Konveksi, selalu ada faktor
pndukung dan penghambat. Faktor pendukung dan faktor penghambat
perkembangan AC Fahmi Konveksi adalah sebagai berikut:
12
1. Faktor Pendukung
Terdapat beberapa hal yang menjadi faktor pendukung dalam industri
konveksi antara lain yaitu kecukupan modal, ketersediaan tenaga kerja,
dan ketersediaan bahan baku. Kecukupan modal berupa uang, alat dan
mesin merupakan faktor produksi terpenting, terutama untuk industri yang
bersifat padat modal. Namun ketika modal mengalami keterbatasan, hal
tersebut akan masuk dalam kategori faktor penghambat.
Ketersediaan tenaga kerja yang memadai merupakan pendukung yang
penting, terutama untuk industri yang bersifat padat karya. Sumber daya
manusia merupakan faktor penting dalam upaya pembangunan terutama
dalam bidang ekonomi. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia adalah
aktor yang bakal menjalankan pemberdayaan. Meskipun ditunjang dengan
mesin-mesin canggih, tanpa operator yang ahli dalam menjalankannya
maka produk yang dihasilkan tidak akan maksimal.
Ketersediaan bahan baku dan sumber energi, serta kemudahan untuk
memperolehnya juga menjadi faktor pendukung yang penting, terutama
untuk industri-industri yang berorientasi pada bahan baku. Tersedianya
bahan baku yang cukup sangat membantu proses produksi industri
konveksi, dengan bahan baku yang tercukupi maka proses produksi akan
berjalan dengan lancar.
2. Faktor Penghambat
Hal yang dapat menjadi penghambat dalam industri konveksi yaitu
ketidaklancaran modal, keterbatasan tenaga ahli, dan adanya goncangan
krisis ekonomi suatu negara dimana industri berada. Modal dapat menjadi
faktor pendukung ataupun penghambat. Apabila modal mengalami
keterbatasan, maka akan menghambat proses pemberdayaan ekonomi
masyarakat. Terlambatnya pembayaran dari pedagang pengecer atau agen
juga merupakan faktor penghambat. Karena hal ini dapat mengganggu
pemodalan pada industri konveksi.
13
Keterbatasan tenaga ahli juga menjadi penghambat dalam industri
konveksi. Meskipun memiliki tenaga kerja yang banyak, namun tidak
ditunjang dengan keahlian yang memadai maka akan menghambat proses
produksi. Yang ditandai dengan berkurangnya jumlah produk yang
dihasilkan. Pihak industri konveksi menanggulangi hal tersebut dengan
melakukan pelatihan dan bimbingan kepada karyawan baru.
Faktor lain yang menjadi penghambat dalam industri ini yaitu adanya
goncangan krisis ekonomi. Seperti yang terjadi akhir-akhir ini,adanya
pandemi covid-19 menyebabkan semua hal berubah, terutama
perekonomian mengalami krisis. Hal ini juga dirasakan oleh industri
konveksi milik Bapak Fahmi, yang berakibat pada bahan baku mengalami
pengurangan sehingga produk yang dihasilkan pun berkurang, serta proses
pengiriman hasil produksi yang mengalami gangguan.
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi merupakan serangkaian langkah-langkah yang harus
ditempuh suatu perusahaan dalam mempertahankan maupun memajukan
usahanya. Karena adanya suatu persaingan yang harus membuat
perusahaan terus-menerus mengeluarkan strategi-strategi baru agak tidak
kalah dalam persaingan. Perumusan strategi meliputi menentukan misi
perusahaan, menentukan tujuan-tujuan yang dicapai, pengembangan
strategi dan penetapan pedoman kebijakan.
Konveksi adalah salah satu usaha pembuatan busana secara massal
dengan menggunakan ukuran standar, untuk melayani kebutuhan
masyarakat yang memerlukannya. Pelaksanaan yang baik dalam industri
kecil konveksi terlihat pada proses pelaksanaan alat dan bahan, pelaksanaan
tenaga kerja, pelaksanaan administrasi, pelaksanaan keuangan, pelaksanaan
produksi dan pelaksanaan pemasaran.
Dalam proses perkembangan usahanya terdapat faktor pendukung
dan faktor penghambat. Faktor pendukung dalam industri konveksi antara
lain yaitu kecukupan modal, ketersediaan tenaga kerja, dan ketersediaan
bahan baku. Sedangkan, hal yang dapat menjadi penghambat dalam industri
konveksi yaitu ketidaklancaran modal, keterbatasan tenaga ahli, dan adanya
goncangan krisis ekonomi suatu negara dimana industri berada.
B. Saran-Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan
dokumentasi bagi pihak kampus sebagai bahan acuan untuk penelitian
para mahasiswa yang akan datang.
15
2. Untuk Instansi/Lembaga Tempat PPL
Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan, maka untuk
mengembangkan usaha konveksi AC FAHMI Gedangsewu
Tulungagung hendaknya memaksimalkan kekuatan yang telah ada.
Selain itu juga dapat menerapkan strategi baru seperti promosi yang
lebih ditingkatkan agar usaha konveksi ini dapat dikenal oleh
masyarakat luas.
3. Untuk Mahasiswa Sebagai Peserta PPL
Dengan adanya program Praktik Pengalaman Lapangan dapat di
manfaatkan sebagai pembelajaran menjadi seorang pengusaha/tenaga
kerja yang profesional sebelum terjun langsung ke dunia kerja/bisnis.
DAFTAR RUJUKAN
Aremu, Mukaila Ayanda & Adeyemi, Sidikat Laraba. “Small and Medium Scale
Enterprises as A Survival Strategy for Employment Generation in Nigeria”.
Journal of Sustainable Development Vol. 4 No. 1, February 2011.
Riyan Triswanto. 2015. Determinan Pertumbuhan Produksi Industri Pakaian Jadi
di Indonesia. Kearsipan Fakultas Ekonomi. UNS.
Rachmat. 2014. Manajemen Strategik. Bandung: CV Pustaka Setia.
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3 cet. 3. 2005. Jakarta: Balai
Pustaka.
AY Lubis. Pengembangan Usaha. Repositiry.usu.ac.id.
Sinung Waluyanto. 2011. Analisis Kelayakan Usaha dan Strategi Pengembangan
Sentra Industri Konveksi di Desa Tambakboyo Kecamatan Pedan
Kabupaten Klaten. Semarang: Skripsi Tidak Diterbitkan.
Rianto. 2003. Teori Busana. Bandung: Yapemdo.
LAMPIRAN
Lampiran 1
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG II TAHUN 2020
Pada tanggal 05 Oktober sampai tanggal 06 bulan November Tahun 2020
bertempat di Lembaga Home Industri AC Fahmi Konveksi. Telah
dilaksanakan PPL jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Tulungagung gelombang III Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan
identitas sebagai berikut :
Nama : Muhammad Faiz Saifudin
NIM : 12402173528
Jurusan : Ekonomi Syariah
No. Hari/Tanggal Pukul Kegiatan
1. Senin, 05 Oktober 2020 10.00 Hari pertama kegiatan PPL, saya
membaca dan memahami pedoman
PPL yang dilakukan secara mandiri
dari rumah masing-masing
2. Selasa, 06 Oktober 2020 19.00 Hari kedua, saya menyusun
pertanyaan untuk kegiatan
wawancara
3. Rabu, 07 Oktober 2020 09.00 Hari ketiga PPL, meresume materi
pendalaman PPL dengan narasumber
Bapak Aziz dan Bapak Sugiharto.
4. Kamis, 08 Oktober 2020 10.00 Hari keempat PPL, menyusun judul
sementara
22
5. Jumat, 09 Oktober 2020 20.05 Hari kelima PPL, konsultasi judul
pada DPL.
6. Sabtu, 10 Oktober 2020 08.00 Melanjutkan resume materi
pendalaman PPL
7. Minggu, 11 Oktober 2020 09.00 Melakukan wawancara dengan
pemilik Home Industri Konveksi AC
FAHMI yaitu Bapak Fahmi
8. Senin, 12 Oktober 2020 14.00 Menganalisis hasil wawancara
9. Selasa, 13 Oktober 2020 10.00 Mencari referensi untuk menjadi
gambaran dalam menyusun laporan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
10. Rabu, 14 Oktober 2020 14.00 Mencari referensi untuk menjadi
gambaran dalam menyusun laporan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
11. Kamis, 15 Oktober 2020 21.00 Menyusun laporan dalam hal profil
usaha
12. Jumat, 16 Oktober 2020 11.20 Revisi dan persetujuan judul oleh
DPL
13. Sabtu, 17 Oktober 2020 09.00 Mencari referensi kembali atas judul
yang sudah direvisi
14. Minggu, 18 Oktober 2020 21.00 Menyusun laporan pada bagian bab 1
15. Senin, 19 Oktober 2020 10.00 Survey lokasi untuk melihat proses
produksi dan melakukan
dokumentasi
16. Selasa, 20 Oktober 2020 20.00 Mencari referensi kembali yang
sesuai dengan masalah yang diambil
17. Rabu, 21 Oktober 2020 21.00 Mengerjakan laporan harian Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL)
18. Kamis, 22 Oktober 2020 16.00 Mengerjakan laporan PPL dan
mencari Referensi
23
19. Jumat, 23 Oktober 2020 16.20 Mengerjakan laporan PPL dan
mencari Referensi
20. Sabtu, 24 Oktober 2020 08.00 Mengerjakan laporan PPL dan
mencari Referensi
21. Minggu, 25 Oktober 2020 21.00 Mengerjakan laporan PPL dan
mencari Referensi
22. Senin, 26 Oktober 2020 08.00 Menyusun laporan
23. Selasa, 27 Oktober 2020 14.00 Menetukan sub bab pada Bab 3
24. Rabu, 28 Oktober 2020 15.00 Mencari referensi untuk mengerjakan
bab 3 Pembahasan
25. Kamis, 29 Oktober 2020 20.00 Menyusun laporan
26. Jumat, 30 Oktober 2020 09.40 Menyusun laporan
27. Sabtu, 31 Oktober 2020 19.00 Survey ke tempat ppl untuk
memastikan hal-hal yang belum
ditanyakan
28. Minggu, 1 November
2020
20.00 Menyusun laporan
29. Senin, 2 November 2020 21.00 Menyusun laporan
30. Selasa, 3 November 2020 19.20 Menyusun laporan
31. Rabu, 4 November 2020 19.30 Menyusun laporan
32. Kamis, 5 November 2020 09.00 Membuat vidio laporan
33. Kamis, 6 November 2020 09.00 Membuat vidio laporan
Tulungagung, 06 November 2020
Muhammad Faiz Saifudin
NIM. 12402173528
Lampiran 2
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Muhammad Faiz Saifudin
Nim : 12402173528
Jurusan : Ekonomi Syariah
DPL : Siswahyudianto, M.M.
Tempat PPL : Home Industri AC FAHMI Konveksi
Judul Laporan :
No Hal Yang dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1. Konsultasi judul laporan
PPL
Dari Judul awal Strategi
Pengembangan Usaha Konveksi AC
FAHMI dengan Pendekatan Analisis
Strengths, Weaknes, Opportunities,
Threats, di-sederhanakan menjadi
Strategi Pengembangan Usaha
Konveksi AC FAHMI Desa
Gedangsewu Kecamatan Boyolangu
Kabupaten Tulungagung
2. Konsultasi isi laporan -
Strategi Pengembangan Usaha Konveksi AC FAHMI Desa
Gedangsewu Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung
Tulungagung, 06 November 2020
Dosen Pembimbing Lapangan
SISWAHYUDIANTO, M.M.
NIDN. 2015068402
Lampiran 3
DOKUMENTASI
Meminta izin pemilik lembaga Wawancara bersama pemilik lembaga
Beberapa mesin yang digunakan Beberapa stok kain
Pesanan yang selesai packing Beberapa pesanan yang akan dikirimkan