Laporan Ppip Bab 1
-
Upload
shannon-delacruz -
Category
Documents
-
view
10 -
download
0
description
Transcript of Laporan Ppip Bab 1
2
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar belakang
Mendukung penanggulangan kemiskinan di daerah perdesaan,
Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya
telah melaksanakan berbagai program. Di antaranya Program Kompensasi
Pengurangan Subsidi - Bahan Bakar Minyak di bidang Infrastruktur
Perdesaan (PKPS-BBM IP) pada tahun 2005, Program Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan (PPIP) yang dimulai pada tahun 2007 sampai
saat ini.
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan atau yang lebih
dikenal PPIP berupaya menciptakan dan meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat, baik secara individu maupun kelompok melalui partisipasi
dalam memecahkan berbagai permasalahan yang terkait kemiskinan dan
ketertinggalan desanya sebagai upaya meningkatkan kualitas kehidupan,
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
PPIP merupakan program berbasis pemberdayaan di bawah payung
PNPM Mandiri, yang bantuannya meliputi fasilitasi dan memobilisasi
masyarakat dalam melakukan identifikasi permasalahan kemiskinan,
menyusun perencanaan dan melaksanakan pembangunan infrastruktur
desanya.
Lokasi PPIP tersebar di 29 provinsi, dengan sasaran lokasi mengikuti
ketetapan SK Menteri Pekerjaan Umum.
Dalam pelaksanaannya PPIP akan terus meningkatkan kualitas
pemberdayaan masyarakat dan peran stakeholder dalam pelaksanaan
program. Hal-hal tersebut dilakukan melalui:
1. Peningkatan kepekaan dan kesadaran di semua tingkatan melalui
pelaksanaan Public Awareness Campaign (PAC) yang optimal;
3
2. Peningkatan kapasitas penyelenggara melalui pelatihan yang akan
diintegrasikan ke dalam system penyelenggaraan program;
3. Pemantauan kinerja yang akan dilakukan secara berjenjang dari tingkat
pusat, propinsi, kabupaten, sampai ke tingkat terendah di desa;
4. Peningkatan partisipasi masyarakat secara aktif dalam pelaksanaan
program khususnya peran serta perempuan dan masyarakat kelompok
miskin, terutama dalam proses pengambilan keputusan;
5. Penilaian kinerja yang dikaitkan dengan system, penghargaan, dan
sanksi bagi penyelenggara program, dari tingkat pusat, propinsi,
kabupaten, sampai ke tingkat desa berdasarkan kinerja dalam
pelaksanaan program; dan
6. Penguatan mekanisme serta implementasi penanganan pengaduan.
Dengan upaya peningkatan tersebut, diharapkan dapat mendorong
keterlibatan masyarakat secara optimal dalam semua tahapan kegiatan,
mulai dari pengorganisasian masyarakat, penyusunan rencana program,
menentukan kegiatan pembangunan infrastruktur perdesaan, serta
pengelolaannya.
I.2. Maksud dan Tujuan
Program ini dimaksudkan untuk mengurangi kemiskinan dan
memperkuat implementasi tatakelola pemerintahan yang baik (good
governance) di tingkat pemerintah.
Sedangkan tujuan PPIP adalah untuk mewujudkan peningkatan
akses masyarakat miskin, hampir miskin, dan kaum perempuan, termasuk
kaum minoritas terhadap pelayanan infrastruktur dasar perdesaan berbasis
pemberdayaan masyarakat dalam tata kelola pemerintahan yang baik.
I.3. Komponen PPIP
4
a. Penguatan Kapasitas Masyarakat dalam Perencanaan dan
Pembangunan
Program ini akan mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat,
memberdayakan dan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
memprioritaskan, merancang, melaksanakan, mengelola dan
memantau program-program berbasis komunitas.
b. Peningkatan Pelayanan dasar dan infrastruktur Perdesaan
Implementasi Dana BLM untuk peningkatan infrastruktur fisik, sosial
dan ekonomi yang dilaksanakan sesuai PJM yang telah dirancang
masyarakat.
c. Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Program dan monitoring
evaluasi
Strategi pendampingan, audit kinerja terhadap capaian program
secara menyeluruh dalam meningkatkan daya dukung terhadap tertib
administrasi dan mewujudkan program yang tepat guna dan tepat
sasaran.
I.4. Prinsip dan Pendekatan
Prinsip-prinsip penyelenggaraan PPIP 2013 adalah :
a. Pemilihan kegiatan dilakukan berdasarkan musyawarah desa
(acceptable). Hal ini berlaku baik pada pemilihan lokasi dan penentuan
solusi teknis, penentuan mekanisme pelaksanaan kegiatan dan
pengadaan, maupun pada penetapan mekanisme pengelolaan dan
pemeliharaan infrastruktur perdesaan.
b. Penyelenggaraan dilakukan bersama masyarakat secara terbuka dan
diketahui oleh semua unsure masyarakat (transparent) melalui
penyediaan media komunikasi dan informasi yang akurat dan mudah di
akses oleh masyarakat.
5
c. Penyelenggaraan kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan
(accountable), dalam hal ketepatan sasaran, ketepatan waktu,
ketetapan pembiayaan, dan ketetapan mutu pekerjaan.
d. Penyelenggaraan kegiatan dapat memberikan manfaat kepada
masyarakat secara berkelanjutan (sustainable) yang ditandai dengan
adanya pemanfaatan, pemeliharaan dan pengelolaan infrastruktur dan
sarana perdesaan secara mandiri oleh masyarakat agar dapat harmonis
secara sosial, produktif secara ekonomi dan lestari secara lingkungan.
I.5. Indikator Kinerja Program
Berikut adalah indikator yang mengukur kinerja PPIP:
a. Indikator Dampak Sasaran
Mengurangi kemiskinan dan memperkuat tata pemerintahan daerah di
tingkat lokal dalam PPIP yakni jumlah Kepala Keluarga (KK) miskin
berkurang serta meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan infrastruktur dasar perdesaan meningkat.
b. Indikator Output
Penguatan kapasitas untuk perencanaan dan pembangunan
masyarakat:
1. Pelaksanaan fungsi organisasi-organisasi masyarakat pada seluruh
desa sasaran, dengan keterwakilan perempuan di masing-masing
organisasi sekurang-kurangnya 40 persen;
2. Pelaksanaan rembug-rembug warga sebagai ajang peningkatan
kapasitas kemampuan SDM masyarakat bagi masyarakat desa
sasaran PPIP;
3. Usulan prioritas rencana pembangunan desa untuk desa sasaran
program sudah jelas serta kesetaraan gender terpenuhi dan
berkurangnya masyarakat miskin di desa daerah sasaran;
6
4. Perumusan RKM berbasis masyarakat yang dirancang dengan baik
dan disetujui di semua desa sasaran PPIP.
Peningkatan layanan dan infrastruktur desa melalui penyaluran dana
BLM
1. Penyaluran investasi Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sebesar
Rp 250 juta per desa telah dilaksanakan di masing-masing desa
sasaran;
2. Infrastruktur yang terbangun memiliki kualitas memadai dan
memiliki fungsi pengaturan Operasional dan Pemeliharaan (O&P).
I.6. Organisasi dan pembagian peran (Pusat, Propinsi, Kabupaten dan Desa)
1. Kelembagaan Struktural Tingkat Pusat
a. Tim Pelaksana Pusat (TPP)
b. Satuan Kerja Tingkat Pusat
2. Kelembagaan Tingkat Provinsi
a. Pemerintah Provinsi
b. Tim Koordinasi/TKPKD Provinsi
c. Tim Pelaksana Provinsi
d. Satuan Kerja Tingkat Provinsi
3. Kelembagaan Tingkat Kabupaten
a. Pemerintah Kabupaten
b. Tim Koordinasi/TKPKD Kabupaten
c. Tim Pelaksana Kabupaten
d. Satuan Kerja Tingkat Kabupaten
4. Kelembagaan Tingkat Desa
a. Pemerintah Desa
b. OMS
7
c. KD
d. KPP
I.7. Konsultan Manajemen dan Fasilitator
1. Tenaga Ahli Manajemen Provinsi (TAMPr)
2. Konsultan Manajemen Kabupaten
3. Fasilitator Masyarakat
a. Fasilitator Teknik
b. Fasilitator Pemberdayaan
8
I.8. Dasar Pelaksanaan PPIP di Jateng
Pelaksanaan PPIP 2013 Jawa Tengah berdasarkan Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum nomor: 131/KPTS/M/2013, Tanggal 1 Juni 2013
perihal penetapan desa sasaran Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
Tahun Anggaran 2013.
9
Tugas dan fungsi PPK PPIP provinsi Jawa Tengah mengacu pada
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 02/PRT/M/2008, tanggal 11
Pebruari 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Departemen
Pekerjaan Umum yang merupakan kewenangan Pemerintah dan
dilaksanakan sendiri.
I.9. Penjelasan Dana BLM
A. Sumber Dana
Dana untuk PPIP berasal dari:
a. Dana Pemerintah (APBN) untuk membiayai BLM, gaji dan pelatihan
fasilitator serta operasional Satker Provinsi dalam pengendalian dan
pengawasan yang teralokasi di DIPA SNVT di tingkat provinsi.
b. Dana Pemerintah Provinsi (APBD) sebesar 1persen dari total BLM
yang diterima untuk membiayai operasional Tim Pelaksana Provinsi
dalam penyelenggaraan program yang teralokasi di DIPA SKPD di
tingkat provinsi.
c. Dana Pemerintah Kabupaten (APBD) minimal sebesar 5 persen dari
total BLM yang diterima untuk membiayai operasional Satker, Tim
Pelaksana Kabupaten dalam pengendalian dan pengawasan yang
teralokasi di DIPA SKPD di tingkat Kabupaten.
d. Dana swadaya masyarakat untuk mendukung pelaksanaan
musyawarah dan rembug-rembug desa, pemeliharaan dan
pengembangan manfaat infrastruktur yang dibangun melalui PPIP.
B. Penerima Dana BLM
1. Penerima dan BLM untuk pembangunan infrastruktur perdesaan
adalah masyarakat desa yang nama desanya termasuk dalam
daftar Desa Sasaran PPIP 2011 yang ditetapkan oleh Menteri
Pekerjaan Umum.
10
2. Jumlah dana untuk tiap desa sasaran ditetapkan sebesar Rp 250
juta. Dana ini sudah termasuk dana operasional OMS sebesar Rp 5
juta untuk melaksanakan persiapan, perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan pelaporan.
I.10. Desa Sasaran Pendampingan
Desa dampingan kami ada tiga yang berada di Kecamatan
Kemangkon, Kabupaten Purbalingga. Ketiganya adalah :
Desa I : Desa Bakulan, Kecamatan Kemangkon
Desa II : Desa Kemangkon, Kecamatan Kemangkon,
Desa III : Desa Majasem, Kecamatan Kemangkon
Lokasi ketiga desa dampingan bisa dilihat pada peta Kecamatan
Kemangkon di bawah ini.
Peta 1. Kecamatan Kemangkon