Laporan Pengkajian
-
Upload
afiat-arif-ibrahim -
Category
Documents
-
view
11 -
download
3
description
Transcript of Laporan Pengkajian
LAPORAN INDIVIDU
BLOK CLINICAL STUDY 1
“ASUHAN KEPERAWATAN ASMA DAN PERILAKU KEKERASAN”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1/ IK Reguler 1
Afiat Arif ibrahim 115070207111001
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn Y
DENGAN ASMA
I. Identitas Klien
Nama : Nn. Y
Usia : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : -
No. Registrasi : -
Diagnosa Medis : Asma
Tanggal MRS : 7 Oktober 2014
Jam MRS : 21.15
Tanggal Pengkajian : 7 Oktober 2014
Jam Pengkajian : 21.15
II. Data Subyektif
Keluhan Utama
Pasien mengeluh sesak napas, batuk dan mengi
Provocative
Pasien memukul-mukul bantal, guling, dan boneka berdebu
Quality
Tidak bisa napas, berat, seperti diikat
Radiasi
Di dada dan tidak menyebar, dada terasa berat
Skala
Tanpa ada nyeri dada
Time
Sesak terjadi sejak 2 hari yang lalu karena batuk pilek setelah kehujanan.
Sesak napas terjadi lagi kemarin sore jam 17.00.
Semakin berat pada jam 20.30 dan di bawa ke UGD.
Riwayat Penyakit Dahulu
Kronis : Klien menderita asma sejak masih kecil
1 hari sebelumnya klien maeah-marah setelah diputus oleh pacarnya.
Klien memiliki riwayat stress pada tahun 2013 karena gagal menjadi Polwan
Klien alergi debu.
III. Data Obyektif
Airway
Sumbatan (-)
Hidung dan mulut : sekret (+)
Wheezing (+) saat ekspirasi
Ada vokalisasi tapi terpotong-potong
Pasien sadar
Breathing
RR : 32 x/menit Penggunaan otot bantu napas sternocleidomastoideus
Restraksi dinding dada (+) Ekspirasi > inspirasi
Circulation
Nadi : 110 x/menit CRT > 2 detik Akral dingin
TD : 130/90 mmHg Sianosis pada mulut (+) Diaphoresis (+)
Disability
Kesadaran Kualitatif : Kejiwaan: Meninggi (mata melotot, tangan mengepal),
Compos mentis
Kesadaran Kuantitatif : GCS 4 5 6
Head to Toe
Keadaan Umum : Sesak napas, masih dapat bicara walaupun
tidak satu kalimat penuh
Px duduk tegak di kursi dan tampak gelisah
Kepala dan Wajah
- Kepala
Bentuk : simetris Perdarahan : (-)
Lesi : (-) Nyeri tekan : (-)
Distribusi rambut : Normal Keluhan lain : (-)
Rambut berantakan, tidak rapi
Ekspresi wajah gelisah
Rambut hitam bersih
- Mata
Bentuk : simetris
Konjungtiva : tidak anemis
Pupil : isokor (adadap cahaya reaksi ter)
Tidak menggunakan alat bantu
Sklera : TIDAK IKTERIK
Fungsi penglihatan : baik
Pasien melotot, tegang
- Telinga
Bentuk : simetris Nyeri tekan : (-)
Tidak keluar cairan dari telinga
- Hidung
Bentuk : simetris Perdarahan : (-)
Pembengkakan : (-) Sekret : (+) kental kekuningan
- Mulut
Mukosa : sianosis
Warna lidah : normal (pink)
Sekret : sedikit tapi tidak bisa dibatukkan
- Leher
Kekakuan : (-) JVD : normal
Benjolan : (-) Keterbatasan gerak : (-)
Tidak ada deviasi trakea
Tidak ada luka
Dada
- Jantung
Inspeksi : tidak tampak ICS
Perkusi : tidak ada pembesaran jantung
Palpasi : -
Auskultasi : S1 S2 tunggal
- Paru – Paru
Inspeksi : pola napas cepat dan dalam simetris kanan kiri,
retraksi diding dada, penggunaan alat bantu napas m.
sternocleidomastoideus
Perkusi : nyeri tekan (-), vocal vremitus simetris
Palpasi : sonor
Auskultasi : wheezing (+) terdengar keras di kedua lapang paru,
diakhir respirasi
Perut dan Pinggang
Inspeksi : distensi (-), simetris
Perkusi : nyeri tekan (-)
Palpasi : timpani, tidak ada massa
Auskultasi : BU 13 x/menit
Pelvis dan Perineum
Simetris, perdarahan (-), tidak ada fraktur pelvis, genetalia tidak dikaji
Ekstremitas
- Atas : edema (-), kekakuan (-), kekuatan otot 5/5, CRT> 2dtk, akral
dingin & lembab, pasien memukul-mukul, menggenggam tangan
- Bawah : edema (-), kekakuan (-), kekuatan otot 5/5
IV. Pemeriksaan Penunjang
ECG : gelombang normal sinus takikardia
Ro. Toraks : hiperluscent (hitam) dengan pelebaran antar iga,
jantung dalam batas normal, penumpukan udara retro-
spinal, diafragma letak rendah
BGA
Pa CO2: 52 mmHg
Pa O2 : 78 mmHg
Sa O2 : 79 %
pH : 7,25
HCO3 : 20 mmHg
V. Therapi
Metil prednicolon IV 260 mg bolus (dosis 4 mg/kg BB)
Nebulizer Pentolin : NaCl 0,9 % 1 : 2
Masker non-Rebreathing 10 L/menit
Px harus dikonsulkan ke psikiatri
VI. Tindakan Resusitasi
N
oTgl/Jam Tindakan Resusitasi Keterangan
21.15 Masuk RS Diantar Ibu pasien
1 21.35 Pemberian O2 non Rebreathing 10 L/menit
2 Monitor TTV
TD: 130/90 mmHg
HR: 110x/menit
RR: 32x/menit
Saturasi O 2: 90%
3 21.40 Diberi nebulizer Pentolin : NaCl 0.9% 1 : 2
4 Evaluasi TTV dan suara napas
TD: 130/90 mmHg
HR: 110x/menit
RR: 32x/menit
Saturasi O 2: 90%
5 22.00 Diberi nebulizer Pentolin : NaCl 0.9% 1 : 2
6 22.30 Diberi kortikosteroid Methyl prednisolon 260 mg IV
VII. Analisa Data
No Tanda Etiologi Problem
1 DS :
Ibu mengatakan jika
anaknya sesak karena
batuk dan pilek
Klien mengatakan
sesak berat
DO :
Sekret (+) di hidung
dan mulut
Wheezing (+) saat eks
Sekret di hidung kental
kekuningan
Pola napas cepat dan
dangkal
TTV :
TD : 130/90 mmHg
HR : 110 x/menit
Alergi debu, kehujanan,
batuk, pilek
Hipersensitivitas
Reaksi antigen-antibodi
Pelepasan histamine
Respon inflamasi
Peningkatan permeabilitas
kapiler
Sel goblet hipersekresi
mucus
Ketidakefektifan
bersihan jalan
napas
RR : 32 x/menit
S : 37,50C
Eks > ins
Retraksi dinding dada
Penggunaan otot bantu
napas
Mukus menyumbat
Bronchospasme
Ketidakefektifan bersihan
jalan napas
2 DS :
Pasien mengeluh
sesak berat
DO :
Hasil test BGA
Pa CO2 : 52 mmHg
Pa O2 : 78 mmHg
Sa O2 : 79 %
pH : 7,25
HCO3 : 20 mmHg
Sianosis (+)
Penggunaan otot bantu
napas
Akral dingin
Diaphoresis (+)
Ro thorax :
hiperluscent dengan
pelebaran antar iga
Eks > ins
TTV
TD : 130/90 mmHg
HR : 110 x/menit
RR : 32 x/menit
S : 37,50C
Ketidakefektifan bersihan
jalan napas akibat
hipersekresi mucus
Penyempitan jalan napas
Peningkatan kerja
pernapasan
Gg. Ventilasi Gg. Perfusi
dan pening- gas di ting-
katan keb. kat alveoli
O2 (alveoli tertutup)
Hiperventilasi Hipoksemia
Retensi CO2
Asidosis
Respiratotrik
Hipoksia
Ketidakefektifan pertukaran
gas
Ketidakefektifan
pertukaran gas
3 DS :
Px tidak mau minum
obat
Waktu usia 10 th
pernah melihat
ayahnya memukul
Riwayat stress tahun lalu
Tidak mau minum obat
Stressor stress karena
Risiko Perilaku
Kekerasan
ibunya
Kemarin marah-marah,
memukul benda
didekatnya, hampir
memukul ibunya
DO:
Tangan mengepal
Mata melotot
diputus pacar
Stress kambuh
Memukul barang
disekitarnya
Risiko Perilaku Kekerasan
VIII. Prioritas Diagnosa Keperawatan
No Prioritas Diagnosa Keperawatan
1 Ketidakefektifan bersihan jalan napas
2 Ketidakefektifan pertukaran gas
3 Resiko Perilaku Kekerasan