Laporan Mikroteknik Embrio Ayam

22
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu hewan yang menarik untuk di pelajari adalah ayam. Ayam hewan vertebrata yang tergolong kedalam bangsa Aves. Salah satu ciri bangsa Aves adalah memiliki bulu dan berkembang biak dengan bertelur. Telur di hasilkan oleh ayam betina di dalam ovarium. Folikel-folikel akan berkembang bergiliran menjadi sebuah telur yang sebelum keluar di saluran oviduct dibungkus terlebih dahulu dengan zat kapur. Perkembangan embrio ayam sangat menarik di pelajari, dimana dalam kurang lebih 21 hari pengeraman anak ayam siap menetas. Dengan berat embrio 0,0002 gram pada hari pertama dapat mencapai 30 21 gram. pada hari ke 20. Untuk dapat berkembang menjadi individu baru, telur ayam perlu dierami. Perkembangan embrio pada saat masa pengeraman adalah yang paling mudah diamati. Oosit sebagai suatu sel mempunyai membran plasma, ooplasma, dan inti. Oosit melakukan sintesisberbagai

description

LD. MUHAMAD YUSUF

Transcript of Laporan Mikroteknik Embrio Ayam

Page 1: Laporan Mikroteknik Embrio Ayam

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu hewan yang menarik untuk di pelajari adalah ayam. Ayam

hewan vertebrata yang tergolong kedalam bangsa Aves. Salah satu ciri bangsa

Aves adalah memiliki bulu dan berkembang biak dengan bertelur. Telur di

hasilkan oleh ayam betina di dalam ovarium. Folikel-folikel akan berkembang

bergiliran menjadi sebuah telur yang sebelum keluar di saluran oviduct

dibungkus terlebih dahulu dengan zat kapur. Perkembangan embrio ayam

sangat menarik di pelajari, dimana dalam kurang lebih 21 hari pengeraman

anak ayam siap menetas. Dengan berat embrio 0,0002 gram pada hari pertama

dapat mencapai 30 21 gram. pada hari ke 20. Untuk dapat berkembang

menjadi individu baru, telur ayam perlu dierami. Perkembangan embrio pada

saat masa pengeraman adalah yang paling mudah diamati.

Oosit sebagai suatu sel mempunyai membran plasma, ooplasma, dan inti. Oosit

melakukan sintesisberbagai senyawa dan disimpan di dalam ooplasmanya, sehingga

terbentuk suatu pola organisasi di dalamsel telur, disebut polaritas telur, dalam hal polaritas

telur dikenal kutub anima dan kutub vegetal (kutubvegetatif). Inti sel telur lebih dekat ke

kutub anima (wilayah atas), sementara yolk sebagai bahancadangan nutrisi untuk

perkembangan embrio ditimbun di kutub vegetal (wilayah bawah). Ada telur yangyolknya

menyebar merata, maka ada ciri yang khas yaitu ketika oosit menyelesaikan meiosis, inti

terletak di kutub anima dan badan polar secara terpisah dilepaskan dekat wilayah kutub

anima. Telur telolesital,jumlah yolk agak banyak (lebih banyak daripada isolesital) dan

penyebarannya tidak merata, yolk terkumpul di wilayah kutub vegetal sehingga di wilayah

Page 2: Laporan Mikroteknik Embrio Ayam

kutub anima mengandung lebih banyak ooplasma.Pada reproduksi seksual, individu-

individu berasal dari penyatuan dua perangkat informasi genetic(DNA). Biasanya setiap

perangkat ini tersimpan di dalam suatu sel khusus yaitu gamet. Agar dapatmenggabungkan

informasi genetiknya, kedua gamet tersebut pertama-tama harus melebur, prosesnyadisebut

dengan fertilisasi.Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio.

Proses ini merupakantahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau

fertilisasi. Embriogenesis meliputipembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada

embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik. Embrio / Janin Proses embryogenesis pada

setiap organisme berbeda- beda, tergantung tingkatan individunya.Pada praktikum ini

dilakukan pengamatan telur katak dan telur ayam, untuk melihat tahapanperkembangan

embrio pada kedua kelas vertebrata tersebut. Selama ini kita sudah banyak mempelajariteori

tentang tahap perkembangan embrio secara teori.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas pada praktikum preparat Whole

mount yaitu bagaimana cara membuat preparat whole mount yang utuh ?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai dari praktikum preparat whole mount yaitu

membat sediaan mikroskopi dari jaringan ikat longgar.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang akan diperoleh dari praktikum preparat whole mount

yaitu mahasiswa mampu membuat preparat utuh embrio ayam.

Page 3: Laporan Mikroteknik Embrio Ayam

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Singkat

Embriogenesis merupakan proses perkembangan dari zigot dengan

perkembangan organ tubuh (organogenesis), sehingga terbentuk individu

yang fungsional, meliputi proses: pembelahan, blastulasi, gastrulasi, dan

neurulasi. Pembelahan merupakan suatu rangkaian proses mitosis yang

berlangsung berturut-turut setelah terjadi fertilisasi. Pembelahan zigot terjadi

secara cepat, sehingga sel anak tidak sempat tumbuh dan sel anak makin kecil

sesuai dengan tingkat perkembangannya dan agar pembelahan menghasilkan

sel  anak yang anak disebut morula dan sel anak disebut blastomer. Besar

morula tidak jauh berbeda dengan besar zygot karena selama pembelahan

berlangsung, zona pelusida tetap utuh dan blastomer-blastomer saling terikat

oleh suatu kekuatan yang disebut tigmotaksis. Bila blastomer  suatu blastula

katak dipisahkan secara mekanik, blastomer tersebut bergerak tidak menentu

dan akan melekat pada blastomer lain bila saling bersentuhan (Yatim,1994).

Dalam perkembangannya, embrio dibantu  kantung oleh  kuning telur,

amnion, dan alantois. Kantung kuning  yang telur dindingnya dapat

menghasilkan enzim. Enzim ini  mengubah isi kuning telur sehingga mudah

diserap embrio. Amnion berfungsi sebagai bantal, sedangkan alantois

berfungsi pembawa sebagai ke oksigen embrio,menyerap zat asam dari

embrio, mengambil yang sisa-sisa pencernaan yang terdapat dalam ginjal dan

menyimpannya dalam alantois, serta membantu alantois, serta membantu

mencerna albumen (Nurhayati,2004).

Page 4: Laporan Mikroteknik Embrio Ayam

Ada empat membran utama telur, yaitu amnion, korion, alantois, dan

kantung kuning telur yang menyokonh embrio merupakan lembaran sel-sel

yang berkembang dari lembaran epitelium yang berada di sisi luar proper

embrio. Kantung kuning telur meluas di atas permukaan massa kuning telur.

Sel-sel kantung kuning telur akan mencerna kuning telur, dan pembuluh

darah yang berkembang di dalam mebran itu akan membawa nutrien ke

dalam embrio. Lipatan lateral jaringan ektraembrionik menjulur di atas

bagian atas embrio itu dan menyatu untuk membentuk dua membran

tambahan , yaitu amnion dan korion, yang dipisahkan oleh perluasan

ekstraembrionik selom. Amnion membungkus embrio dalam kantung yang

penuh cairan, yang melindungi embrio dari kekeringan, dan bersama-sama

dengan korion menyediakan bantalan bagi embrio agar terlidung dari setiap

guncangan mekanis. Membran alantois, berasal dari pelipatan keluar perut

belakang embrio. Alantois adalah kantung yang memanjang ke dalam selom

ekstraembrionik. Alantois berfungsi sebagai kantung pembuangan untuk

asam urat, yaitu limbah bernitrogen yang tidak larut dari embrio. Sementara

alantois terus mengembang, alantois menekan korion ke membran vitelin,

yaitu lapisan dalam cangkang sel telur. Bersama-sama, alantois dan korion

membentuk organ respirasi yang melayani embrio, (Campbell,2004).

Kecepatan pembelahan pada beberapa hewan  ternak dapat diketahui

berdasarkan perkiraan jumlah waktu (jam/hari) setelah ovulasi. Proses

pembelahan terjadi di dalam tuba falopi dan pada akhirnya blastosis masuk ke

dalam tanduk rahim. Pada waktu embrio (blastosis) sampai terakhir, cairan

Page 5: Laporan Mikroteknik Embrio Ayam

rahim mempunyai komposisi kimia yang berlainan dengan  komposisi cairan

ampula atau isthmus. (Rasyaf, 1987).

Blastulasi pada ayam termasuk blastula yang berbentuk pipih atau

cakram (diskoblastik) yang mempunyai bagian-bagian sebagai berikut:

periblas hipoblas dan juga sentoblas. Gastrulasi pada ayam merupaan proses

dari pembentukan stria primitif yang terdiri dari alur dan pematang primitif

berupa garis dilinea mediana, Stria primitif berbentuk sempurna pada

inkubasi telur 18 jam (Sugiyanto, 1996)

Page 6: Laporan Mikroteknik Embrio Ayam

III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 25 Oktober 2012,

pukul 07.30 – 01.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Fisiologi Fakultas

MIPA Universitas Haluoleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum “Demo Membuat Sediaan Whole

Mount Embrio Ayam” dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan fungsi pada praktikum “Demo Membuat Sediaan Whole Mount Embrio Ayam”

No. Nama Alat Fungsi1. Kaca Benda Sebagai media whole mount embrio

ayam2. Gunting biasa Untuk menggunting bagian tumpul

dari cangkang telur3. Gunting kecil bengkok Untuk menggunting cangkang telur

dan bagian ekstra embrional4. Pinset kecil ujung runcing

lurusUntuk menusuk kulit telur

5. Pinset ujung runcing bengkok Untuk memisahkan embrio dari bagian ekstra embrionalnya

6. Pipet tetes Untuk mengeluarkan putih telur dan kuning telur serta untuk mengambil larutan yang akan digunakan

7. Gelas arloji besar Untuk menutup wadah dari embrio yang sedang direndam di dalam larutan

8. Gelas arloji kecil Wadah untuk merendam embrio 9. Pensil Untuk menandai bagian telur yang

akan dibuka10. Ember Wadah untuk merendam telur agar

dapat dipastikan telur yang baik dan tidak

11. Mikroskop stereo Untuk mengamati sediaan whole

Page 7: Laporan Mikroteknik Embrio Ayam

mount embrio ayam12. Kamera digital Untuk memotret hasil pengamatan13. Stopwatch Untuk menghitung lamanya

perendaman

Bahan yang digunakan dalam praktikum Preparat Apus dapat dilihat pada

Tabel 2.

Tabel 2. Bahan dan kegunaan pada praktikum “Demo Membuat Sediaan Whole mount embrio ayam”

No. Nama Bahan Kegunaan1. Telur yang telah dierami dan

berumur 3-7 hariSebagai objek pengamatan

2. Larutan fisiologis (NaCl 0,9%)

Untuk membersihkan embrio

3. Larutan alkohol 70% Untuk mencuci (washing) dan dehidrasi pada embrio

4. Larutan alkohol 80%, 90%, 96%, dan 100%

Untuk proses dehidrasi pada embrio

5. Larutan eosin Y Untuk proses pewarnaan pada embrio6. Larutan xilol Untuk proses dealkoholisasi pada

embrio7. Canada balsam Untuk proses mounting pada embrio8. Air Untuk merendam telur agar dapat

dipilih telur yang baik

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum “ Demo Membuat Sediaan

Whole Mount Embrio Ayam” yaitu sebagai berikut:

1. Membuat lingkaran dengan pensil tempat embrio yang akan dibuka.

Memasukkan telur ke dalam sebuah bejana berisi air, mengupayakan agar

telur tersebut tenggelam seluruhnya.

Page 8: Laporan Mikroteknik Embrio Ayam

2. Menusuk bagian yang tumpul (rongga udara), sehingga gelembung-

gelembung udara keluar dan vitelus turun yang akan memudahkan

membuka kulit telur.

3. Menusuk bagian yang telah ditandai tadi dengan pinset, lalu menggunting

lingkaran pada kulit kapur dengan gunting bengkok kemudian mengangkat

kulit kapur tersebut dengan pinset agar embrio tampak.

4. Mengisap cairan disekitar embrio dengan pipet namun mengusahakan agar

blastoderm dan daerah ekstra embrional tidak ikut terisap. Setelah cairan

di sekitar embrio habis, memindahkan embrio di dalam gelas arloji kecil.

5. Menggunting membran vitelina, selanjutnya menggunting dengan gunting

kecil bengkok area embrional di luar sinus terminalis juga di bawah

blastoderm agar terlepas dari vitelus. Menarik blastoderm tersebut dengan

hati-hati menggunakan pinset.

6. Mencuci embrio dengan larutan garam fisiologis sampai bersih dengan

semprotan-semprotan pipet perlahan-lahan.

7. Memfiksasi embrio menggunakan larutan bouin secara hati-hati

menggunakan pipet tetes selama ± 10 menit tergantung pada besar

kecilnya embrio.

8. Washing:

Menempatkan embrio dalam alkohol 70% selama 3x5 menit.

9. Pewarnaan:

Memasukkan embrio dalam larutan pewarna larutan pewarna Eosin Y

selama 2 menit.

Page 9: Laporan Mikroteknik Embrio Ayam

10. Washing:

Memasukkan dalam alkohol 70% selama 3x5 menit.

11. Dehidrasi:

Dalam alkohol 70% selama 5 menit

Dalam alkohol 80% selama 5 menit

Dalam alkohol 90% selama 5 menit

Dalam alkohol 96% selama 5 menit

Dalam alkohol 100% selama 5 menit

12. Dealkoholisasi (clearing):

Memasukkan embrio dalam xilol sampai kepala tampak jelas.

13. Mounting:

Meletakkan embrio pada kaca benda yang telah diberi canada balsam.

14. Pengamatan:

Mengamati dengan menggunakan mikroskop stereo kemudian

mengidentifikasi bagian-bagian embrio tersebut.

Page 10: Laporan Mikroteknik Embrio Ayam

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan yang diperoleh pada percobaan ini yaitu sebagai

berikut:

Keterangan:

1. Bakal otak

2. Bakal kaki

3. Bakal mata

4. Bakal paruh

5. Bakal sayap

6. Bakal ekor

1

2

3

4

5

6

Page 11: Laporan Mikroteknik Embrio Ayam

B. Pembahasan

Ayam sebagai salah satu anggota bangsa aves juga mengalami tingkat

perkembangan dari telur menjadi bentuk yang terdefinisi, yang pertama

Perbanyakan,yang kedua Blastulasi, Blastula di blastodiscus terdapat 2 bagian

yaitu Area pellucid (bagian tengah) diatas blastocoels, Area Opaca (bagian

yang dibawahnya terdapat yolk), Epiblash (bagian luar) selaput

ekstraembrional untuk melindungi dan memberikan makan embrio adalah

penebalan yang mula-mula terlihat dibagian tengah posterior dan area

pellucid, terjadi karena imigrasi sel-sel dari bagian lateral dari epiblast

posterior menuju ketengah, dan yang ketiga Gastrulasi Pada saat gastrulasi

embrio dilapisi oleh 3 lapisan benih masing-masing: ectoderm, mesoderm, dan

endoderm. Pada saat inkubasi terbentuk: Pipa ectoderm akan menghasilkan

jaringan epitel sebelah luar tubuh, kulit epidermis dan derivatnya yang terdiri

dari bahan tanduk, kuku, dll. Pipa mesoderm menghasilkan banyak jaringan

dan otot-otot lurik, otot polos dan otot jantung. Jaringan penunjang dan

jaringan pengikat juga merupakan derivate dari mesoderm. Pipa bagian atas

mesoderm membentuk otot daging tubuh columa vertebralis dan

menggantikan notochord, sel rusuk, tulang tengkorak dan tulang muka. Pipa

bagian tengah menghasilkan ginjal, gonad, dan saluran. Pipa bagian bawah

menghasilkan bagian dermis kulit, otot subsitis, dll. Pipa Endoderm menjadi

lapisan terdalam dan saluran pencernaan beserta kelenjar-kelenjar misalnya

hati penkreas tumbuh dan pipa endoderm paru-paru berasal dari penonjolan

ventral endoderm didaerah pharink.Pipa syaraf menjadi otak di anterior

Page 12: Laporan Mikroteknik Embrio Ayam

(caput) dan medulla spinalis ditengah dan di posterior. Saluran dengan pipa

dan mempunyai cara centralis pada batang saraf pada otak. Notochord

berkembang menjadi batang belakang.

Telur ayam yang diamati sudah dierami selama 2 hari, masa pengeraman

16 jam adanya pertumbuhan yang cepat akan terlihat suatu daerah lekukan

yang pinggirnya bertanggul pada daerah blastodiscus. Daerah ini disebut

daerah primitive embrio nantinya akan berkembang anterior dari garis ini.

Masa pengeraman 19-21 jam Pada stadium ini anterior dari nodus

hensen telah berkembang dari sistem syaraf yang masih berupa lekuk neural

dan terbentuk lekukan kepala, anterior dari lipatan kepala terlihat bening.

Masa pengeraman 24-26 jam telah terbentuk 1 pasang somit lateral notochord,

somid berikutnya akan terbentuk posterion dari yang pertama setiap jam,

sedangkan lipatan kepala yang diikuti oleh pembentukan usus depan. Pada

jam 35 akan terbentuk jantung yaitu dari mesoderm spandoris pada kaki, porta

usus depan. Masa pengeraman 33  jam jantung sudah mulai membelok

kekanan dan sudah terbentuk 1 pasang aorta dan vena vitelina, sistem-sistem

saraf juga sudah mulai berdiferensiasi.Masa pengeraman 45-50 jam perubahan

yang sangat jelas ditentukan adalah terjadinya torsi.

Tingkat yang keempat yaitu Tubulasi (pembentukan pipa-pipa), dan

yang kelima Diferensiasi, Penebalan menyempit membentuk garis primitive

dari posterior dan anterior sepanjang 60-75% area pellucid sumbu anterior dari

embrio nantinya membentuk lekukan primitive fungsinya seperti bibir

blastophorus pada katak, dimana terjadi modulasi dari sel kedalam blastocoels

Page 13: Laporan Mikroteknik Embrio Ayam

ujung anterior garis primitive ditemukan tonjolan yang disebut nodus Hansen

yang sama dengan bibir blastophorus. Sel yang bermigrasi melalui nodus

hensen bergerak kearah anterior adalah sel mesoderm yang akan membentuk

notochord. Sel yang bermigrasi melalui lateral garis primitive akan

membentuk mesoderm dan endoderm embrio, Pengamatan ini didapatkan

hasil pengamatan embio ayam yang sudah menyerupai badan yang lengkap,

embrio yang diamati terdapat bakal otak, bakal mata, bakal kaki, bakal sayap,

bakal paruh, dan bakal ekor.

Page 14: Laporan Mikroteknik Embrio Ayam

V. PENUTUP

A. Simpulan

Simpulan yang diperoleh pada praktikum ini yaitu metode whole mount

digunakan untuk membuat sediaan utuh embrio ayam karena embrio ayam

yang diamati tidak melalui proses penyayatan atau pemotongan terlebih

dahulu.

B. Saran

Saran yang dapat diajukan pada praktikum ini yaitu agar praktikum

selanjutnya dapat berjalan dengan baik dan ilmu yang di dapatkan dapat di

aplikasikan.

Page 15: Laporan Mikroteknik Embrio Ayam

DAFTAR PUSTAKA

Campbell,1994,Biologi Edisi Kelima Jilid 3,Erlangga,Jakarta.

Nurhayati,2004.Perkembangan Hewan, Biologi FMIPA URM,Makasar.

Rasyaf, 1987,Pengamatan Telur,Kanisius,Yogyakarta.

Sugiyanto, 1996,Vitro Fertilisasi Transfer Embrio dan Pembekuan Embrio,Pusat

Antar Universitas Bioteknologi IPB,Bogor.

Yatim,2004. Perkembangan Hewan. Fakulatas Biologi UGM: Yokyakarta.