MAKALAH MIKROTEKNIK

22
MAKALAH MIKROTEKNIK TEKNIK PENGAMATAN DAN PEMBACAAN PREPARAT, MIKROMETRI, JENIS DAM FUNGSI MIKROSKOP Disusun oleh: NAMA : ALVIONITA ARUM PUSPAWATI NIM : K4312004 KELAS : A Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

description

Document

Transcript of MAKALAH MIKROTEKNIK

Page 1: MAKALAH MIKROTEKNIK

MAKALAH MIKROTEKNIK

TEKNIK PENGAMATAN DAN PEMBACAAN PREPARAT,

MIKROMETRI, JENIS DAM FUNGSI MIKROSKOP

Disusun oleh:

NAMA : ALVIONITA ARUM PUSPAWATI

NIM : K4312004

KELAS : A

Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

2014

Page 2: MAKALAH MIKROTEKNIK

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mikroteknik merupakan teknik pembuatan preparat awetan dengan obyek yang

berukuran mikroskopis. Dalam mikroteknik tidak hanya dipelajari mengenai cara pembuatan

berbagai bentuk preparat tumbuhan dan hewan, namun juga dipelajari mengenai cara

mengamati preparat yang baik dan benar menggunakan alat bantu mikroskop. Mikroskop

berfungsi sebagai alat untuk melihat benda-benda mikroskopis sehingga dapat diamati

dengan jelas. Dalam pengamatan preparat juga diperlukan kemampuan dan ketelitian yang

tinggi seperti dalam pembuatan preparat awetan tumbuhan dan hewan.

Sehingga dalam makalah ini membahas mengenai teknik pengamatan dan pembacaan

mikroskop, mikrometri dan jenis serta fungsi mikroskop.

B. Rumusan Masalah

1.Bagaimanakah teknik pengamatan dan pembacaan preparat yang baik dan benar?

2. Apakah yang dimaksud dengan mikrometri?

3. Apa sajakah jenis-jenis mikroskop dan fungsinya?

C. Tujuan

1. Mengetahui teknik pengamatan dan pembacaan preparat yang baik dan benar?

2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan mikrometri

3. Mengetahui jenis-jenis mikroskop dan dan fungsinya

Page 3: MAKALAH MIKROTEKNIK

BAB II

PEMBAHASAN

A. TEKNIK PENGAMATAN DAN PEMBACAAN PREPARAT

Preparat adalah objek yang diamati dengan mikroskop.preparat dapat berupa preparat

kering atau basah  yang berupa  sayatan atau tanpa sayatan. Preparat awetan/kering

merupakan objek yang sudah diawet kan. Preparat awetan ini dapat digunakan berkali-kali.

Sedangkan preparat segar/basah adalah preparat yang dibuat secara langsung tanpa

pengawetan. Preparat basah berupa objek hidup yang akan diamati dan biasanya hanya untuk

satu kali pengamatan.

Pengamatan preparat dilakukan menggunakan mikroskop. Mikroskop berfungsi

sebagai alat untuk melihat benda-benda terkecil. Sehingga dengan keberadaan dan bantuan

alat inikita dapat mengamati objek dan gerakan sangat halus dan tidak dapat diamati dengan

mata telanjang (Mithel, 2000). Komponen mikroskop adalah sebagai berikut:

a. Kaki

Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop. Pada kaki melekat

lengan dengan semacam engsel, pada mikroskop sederhana (model student).

b. Lengan

Page 4: MAKALAH MIKROTEKNIK

Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat ditegakkan atau

direbahkan. Lengan dipergunakan juga untuk memegang mikroskop pada saat memindah

mikroskop.

c. Cermin.

Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung, berfungsi untuk

memantulkan sinar dan sumber sinar. Cermin datar digunakan bila sumber sinar cukup

terang, dan cermin cekung digunakan bila sumber sinar kurang. Cermin dapat lepas dan

diganti dengan sumber sinar dari lampu. Pada mikroskop model baru, sudah tidak lagi

dipasang cermin, karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang pada bagian bawah

(kaki).

d. Kondensor

Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar.

e. Diafragma

Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengatur bukaan iris.

Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian bawah. Pada mikroskop sederhana

hanya ada diafragma tanpa kondensor.

f. Meja preparat

Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang akan dilihat. Objek

diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh penjepit. Dibagian tengah meja terdapat

lengan untuk dilewat sinar. Pada jenis mikroskop tertentu,kedudukan meja tidak dapat

dinaik atau diturunkan. Pada beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja preparat

dapat dinaik-turunkan.

g. Tabung.

Di bagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan perbesaran tertentu (15X, 10X, dan 15

X). Dibagian bawah tabung terdapat alat yang disebut revolver. Pada revolver tersebut

terdapat lensa objektif.

h. Lensa obyektif

Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan

struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri penting lensa

obyektif adalah memperbesar bayangan obyek dengan perbesaran beraneka macam sesuai

dengan model dan pabrik pembuatnya, misalnya 10X, 40X, dan 100X dan mempunyai

nilai apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang

akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang

berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.

Page 5: MAKALAH MIKROTEKNIK

i. Lensa Okuler

Lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata

pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa

obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4 - 25 kali.

j. Pengatur Kasar dan Halus

Komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk mengatur kedudukan

lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat. Pada mikroskop dengan tabung

lurus/tegak, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan tabung sekaligus lensa

onbjektif. Pada mikroskop dengan tabung miring, pengatur kasar dan halus untuk

menaikturunkan meja preparat.

Teknik pengamatan dan pembacaan preparat menggunakan mikroskop:

1. Meletakkan mikroskop pada meja sedemikian rupa agar pengamatan yang akan

dilakukan lebih mudah

2. Memastikan mikroskop terletak pada tempat yang aman, mengatur pencahayaan dan

peralatan yang telah siap dipakai, kemudian melakukan pengaturan pencahayaan.

3. Objek pengamatan (preparat) dapat diamati di mikroskop dengan jelas apabila cahaya

yang masuk cukup memadai. Mikroskop ada yang sudah dilengkapi sumber cahaya

berupa lampu sehingga untuk mengatur pencahayaan tinggal menghidupkan

lampunya saja. Mikroskop yang belum dilengkapi dengan sumber cahaya dapat

menggunakan cahaya lampu maupun sinar matahari. Bila menggunakan lampu,

mengarahkan lampu pada jarak kira-kira 20 cm dari mikroskop. Jika sumber cahaya

dari sinar matahari, bagian cermin pada mikroskop diarahkan pada datangnya sumber

cahaya matahari, misalnya dekat pintu atau jendela.

4. Mengatur diafragma dan kedudukan cermin hingga cahaya terpantul melalui lubang

meja objek. Jangan mengarahkan cermin ke arah sinar matahari secara langsung,

karena cahaya yang memantul ke mata dapat mengganggu penglihatan. Pencahayaan

sudah tepat dan memadai, bila diamati dari lensa okuler akan tampak lingkaran yang

terangnya merata. Inilah yang disebut dengan bidang pandang. Apabila bidang

pandang sudah tampak namun belum jelas, cobalah putar atau ubah perbesaran lensa

objektif dengan cara memutar revolver.

5. Setelah pengaturan pencahayaan, maka untuk dapat melihat objek melalui mikroskop

gunakan lensa objektif yang memiliki perbesaran lemah dulu, kemudian melakukan

langkah langkah berikut:

Page 6: MAKALAH MIKROTEKNIK

Meletakkan kaca benda beserta objek yang akan diamati pada meja objek.

Mengatur posisi kaca benda sehingga objek yang akan diamati berada pada

bidang  pandang.

Menjepit kaca benda dengan penjepit yang terletak di atas meja objek.

Sambil melihat dari samping, menurunkan lensa objektif secara perlahan

dengan menggunakan pemutar kasar hingga jarak lensa objektif dan preparat

yang diamati kira-kira 5 mm. Pada beberapa mikroskop, yang naik turun

bukan lensa objektifnya tetapi meja objek (Hati-hati! Jangan sampai lensa

objektif  membentur kaca objek. Hal ini dapat menyebabkan lensa objektif

tergores).

Memperhatikan bayangan melalui lensa okuler. Gunakan pemutar kasar untuk

menaikkan atau menurunkan lensa objektif sampai preparat terlihat jelas.

Apabila bayangan belum terlihat, mengulangi langkah sebelumnya

Setelah preparat terlihat, dengan menggunakan pemutar halus, menaik

turunkan lensa objektif agar tepat pada fokus lensa (preparat tampak lebih

jelas).

Untuk memperoleh perbesaran kuat, kita dapat mengganti/mengubah lensa

objektif dengan cara memutar revolver.

B. MIKROMETRI

Mikrometri adalah pengukuran benda-benda mikroskopis yang telah diamati dengan

menggunakan mikroskop. Alat yang digunakan untuk mengetahui ukuran benda-benda

mikroskopis tersebut disebut mikrometer panggung atau mikrometer objektif dan mikrometer

okuler yang keduanya terbuat dari kaca berskala

Pengukuran melalui mikrometer meliputi mengukur ukuran sel, maupun diameter

bidang pandang lensa obyektif. Manfaat ataupun relevansi dari mikrometri yaitu dapat

diketahui jumlah sel pada setiap luas atau bidang pandang dapat digunakan untuk mengetahui

konsentrasi sel dalam suatu sampel. Penggunaan mikrometer dapat membantu pengukuran

struktur dalam dari suatu sediaan tertentu.

Mikrometer okuler dipasang pada lensa okuler mikroskop, sedangkan mikrometer

objektif berbentuk slide yang ditempatkan pada meja preparat mikroskop. Jarak antar garis

skala pada mikrometer okuler tergantung pada perbesaran lensa objektif yang digunakan

Page 7: MAKALAH MIKROTEKNIK

untuk menentukan lapang pandang mikroskop. Jarak ini dapat ditentukan dengan

mengkalibrasi antara mikrometer okuler dan objektif. Mikrometer objektif memiliki skala

yang telah diketahui, menjadi tolak ukur untuk menentukan ukuran skala mikrometer okuler.

1 skala mikrometer objektif = 0,01 mm / 10 µm. (Moebadi, 2000)

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam pengukuran melalui

mikrometer untuk menentukan ukuran sel suatu preprat tertentu:

I.    Persiapan

Menyediakan mikroskop dan memberi okuler mikrometer pada okulernya, serta

menyediakan obyek mikrometer dan preparat yang akan diukur.

II.  Mencari Nilai Skala Okuler Mikrometer

1. Mendekatkan atau menempelkan mata di atas lensa okuler, dan melihat apakah

bayangan skala-skala okuler mikrometer sudah jelas.

2. Menempatkan obyek mikrometer di bawah obyektif. Mencari bayangan yang jelas

dari skala-skala obyek mikrometer tersebut, bersama-sama dengan skala okuler

mikrometer tersebut.

3. Membuat kedua bayangan skala tersebut sejajar dengan memutar okuler dalam

tabungnya. Meletakan titik nol kedua skala tersebut sama tinggi dengan

menggerakkan obyek mikrometer.

4. Mencari bayangan garis skala kedua mikrometer tersebut yang berimpit (sama tinggi).

Menghitung masing-masing bagian skala pada masing-masing mikrometer.

Menghitung dari titk nol sampai garis skala yang berimpit tadi.

5. Jarak sesungguhnya antara 2 garis skala obyek mikrometer diketahui (tertulis pada

obyek mikrometer), jadi nilai skala okuler mikrometer dapat diketahui.

III.       Mengukur panjang / lebar atau bagian Sel

1. Mengambil obyek mikrometer, dan menggantinya dengan preparat. Mencari

bayangan preparat, kombinasi obyektif, okuler serta panjang tubus sama dengan

waktu mencari nilai skala okuler mikrometer.

2. Menempatkan bayangan skala okuler mikrometer pada bayangan preparat sedemikian

rupa sehingga arah bayangan skala itu sesuai dengan arah panjang / lebar sel atau

bagian sel yang diukur. Jumlah bagian skala dikalikan dengan nilai skala adalah nilai

panjang atau lebar yang dicari.

Page 8: MAKALAH MIKROTEKNIK

Contoh pengukuran dengan mikrometer untuk menentukan ukuran sel suatu preprat

tertentu:

Jika skala ke 0 mikrometer okuler berhimpit dengan skala ke 0 mikrometer

objektif lalu skala ke 13 mikrometer okuler berhimpit dengan skala ke 2 mikrometer

objektif maka berapa 1 skala okuler?

Cara kalibrasi :

Kalibrasi dimulai dengan menyejajarkan antara mikrometer okuler dengan

mikrometer objektif dengan cara memutar bagian atas dari lensa okuler

C. JENIS DAN FUNGSI MIKROSKOP

Istilah mikroskop berasal dari dua kata berasal dari bahasa Yunani yaitu micros dan

scopein. Micros sendiri berarti kecil sementara kata scopein berarti melihat. Jadi secara

sederhana mikroskop merupakan alat untuk melihat sesuatu yang kecil dengan mata.

Mikroskop merupakan alat yang memungkinkan seseorang bisa mengamati dan mempelajari

struktur terkecil sebuah benda dan atau tubuh mikroorganisme semacam virus juga bakteri.

Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Thonius Philips Van Leewenhoek (1632-1723)

dimana mikroskop ini hanya mampu melihat dengan pembesaran sampai 200 kali lipat.

Namun dewasa ini, seiring perkembangan penelitian yang kemudian menyempurnakan

mikroskop, kemampuannya seolah tak terbatas lagi.

Berkaitan dengan jenis-jenis mikroskop, pembagiannya cukup rumit sebab tidak

seragam. Berikut jenis-jenis mikroskop dan fungsinya:

Berdasarkan jumlah lensanya, mikroskop dibagi ke dalam dua jenis yakni: 

Page 9: MAKALAH MIKROTEKNIK

1. Mikroskop lensa okuler atau lensa tunggal, merupakan jenis mikroskop yang pertama

diciptakan.

2. Mikroskop multi-lensa, merupakan jenis mikroskop yang dikembangkan dari

mikroskop lensa okuler dan lazim digunakan dewasa ini.

Berdasarkan sumber cahayanya, jenis-jenis mikroskop dibagi atas: 

1. Mikroskop Cahaya.

Jenis mikroskop yang satu ini mempunyai

kemampuan memperbesar objek sebanyak 1000 kali

lipat. Ia memiliki bagian penyangga yang kokoh juga

berat. Bagian tersebut memiliki fungsi sebagai

penopang. Mikroskop cahaya tersusun atas 3 dimensi

lensa antara lain lensa objektif, lensa okuler dan juga

lensa kondesor. Lensa kondesor memiliki fungsi

untuk menerangi objek yang hendak diamati serta menerangi lensa lainnya. Adapun

lensa objektif, ia berperan sebagai pembentuk bayangan pada tingkatan pertama.

Bagian lensa ini yang menentukan susunan serta bagian dari objek yang diteliti.

Terakhir, lensa okuler berfungsi memperbesar bayangan yang dihasilkan atau

dibentuk oleh lensa objektif.

Mikroskop cahaya kembali dibagi menjadi dua kelompok umum yang

didasarkan pada tingkat kerumitan kegiatan pengamatannya meliputi:

1. Mikroskop Diseksi, yakni jenis mikroskop yang digunakan untuk mengamati

bagian permukaan.

2. Mikroskop yang digunakan untuk mengamati bagian dalam objek.

Mikroskop yang digunakan untuk mengamati bagian dalam objec

dibagi lagi menjadi dua bagian, antara lain: 

1. Mikroskop Monokuler, yakni jenis

mikroskop yang digunakan mengamati bagian

dalam objek dengan menggunakan 1 lensa

okuler saja.

2.Mikroskop Binokuler, adalah jenis mikroskop yang

digunakan juga mengamati bagian dalam objek tetapi

lensanya berjumlah 2 lensa okuler

Page 10: MAKALAH MIKROTEKNIK

2. Mikroskop Elektron.

Jenis mikroskop yang satu ini bisa

mengamati sebuah objek dengan pembesaran

sampai 2 juta kali. Ia menggunakan teknologi

elektro magnetic juga elektro static dalam

mensetting pencahayaan juga tampilan objek.

Mikrosko jenis ini memang cukup luar biasa sebab

mampu menampilkan gambar lebih jelas juga

dengan resolusi yang lebih sempurna ketimbang jenis mikroskop lainnya.

Berdasarkan pada tingkat kerumitan objek yang hendak diamati, maka jenis-jenis

mikroskop antara lain: 

1. Mikroskop sederhana. Jenis yang satu ini umumnya digunakan di laboratorium

sekolah.

2. Mikroskop Riset, yakni jenis mikroskop yang digunakan para ahli dalam penelitian.

Jenis mikroskop lainnya.

1. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya juga disebut mikroskop optik. Ini juga

merupakan jenis mikroskop senyawa yang digunakan untuk

melihat mikroorganisme. Mikroskop cahaya memiliki lensa yang

berbeda yang membantu memperbesar gambar dari

mikroorganisme atau spesimen dimuat di atas panggung.

Mikroskop cahaya adalah jenis mikroskop yang digunakan dalam

anatomi dan fisiologi untuk mengamati binatang kecil, tanaman,

sampel logam, dan mikroorganisme seperti bakteri secara rinci. Mikroskop cahaya dapat

memperbesar spesimen tentang 1500x dan digunakan dalam banyak bidang biologi,

anatomi dan fisiologi. Mikroskop ini menggunakan cahaya tampak dan sistem lensa untuk

memperbesar gambar manifold sampel. Jenis dasar dari mikroskop optik atau cahaya

sangat sederhana. Namun, desain yang kompleks telah diciptakan yang membantu

memberikan resolusi gambar yang lebih baik.

Page 11: MAKALAH MIKROTEKNIK

Mikroskop cahaya telah dibagi menjadi dua konfigurasi yang berbeda:

mikroskop sederhana (satu lensa) dan mikroskop majemuk.

1. Mikroskop Sederhana

Sebuah mikroskop sederhana atau mikroskop lensa tunggal menggunakan

hanya satu lensa untuk perbesaran sampel. Ini adalah mikroskop cahaya asli yang

sekarang dianggap primitif. Menggunakan lensa tunggal cembung yang biasa terlihat

di pembesar tersebut.

2. Mikroskop Senyawa

Mikroskop yang paling sering digunakan dan bagian integral dari sekolah

atau perguruan laboratorium adalah mikroskop majemuk. Ini mikroskop senyawa

menggunakan dua bagian optik, yang disebut lensa okuler dan lensa objektif.

Mikroskop senyawa dapat menyediakan sekitar perbesaran 2000x. Dengan

demikian, mikroskop senyawa adalah jenis mikroskop yang digunakan dalam

biologi untuk mengamati bakteri, alga, protozoa serta hewan dan sel tumbuhan.

Tipe mikroskop senyawa sebagai berikut:

1. Inverted Mikroskop

Mikroskop Inverted sebenarnya merupakan mikroskop terbalik.

Mikroskop imi melibatkan melihat sampel dari posisi terbalik yang membantu

melihat gambar tegak sampel. Mikroskop ini berguna untuk melihat kultur sel

cair. Juga membantu melihat spesimen tebal atau besar jelas.

2. Mikroskop Stereo 

Stereo mikroskop memiliki kekuatan perbesaran rendah. Ini juga

adalah jenis mikroskop cahaya yang membantu dalam mengamati spesimen

yang sedikit lebih besar dalam ukuran. Ini berisi dua jalur optik yang berada di

sudut yang berbeda dan membantu pengguna melihat spesimen dalam tiga

dimensi. Mikroskop bedah adalah jenis mikroskop yang digunakan dalam

anatomi dan fisiologi untuk melaksanakan mikro, diseksi, perbaikan baik,

penyortiran serta forensik. Keuntungan dari mikroskop adalah bahwa hal itu

dapat digunakan pada sampel hidup tetapi memiliki daya perbesaran rendah.

3. Mikroskop Metalurgi 

Mikroskop metalurgi adalah mikroskop yang digunakan untuk

mengamati logam, plastik, keramik serta sampel bahan lainnya. Mereka

membantu dalam mengamati struktur permukaan, kelelahan logam, dll

4. Mikroskop UV 

Page 12: MAKALAH MIKROTEKNIK

Sebuah mikroskop UV menggunakan sinar UV untuk menghasilkan

gambar yang dua kali resolusi terlihat di mikroskop cahaya tampak. Mercury

arc atau xenon burner digunakan sebagai sumber sinar UV. Karena sinar UV

berbahaya bagi mata manusia, sensor digital atau film fotografi adalah

menghasilkan untuk membantu mengamati gambar.

5. Mikroskop Fluoresensi 

Mikroskop fluoresensi menggunakan energi tinggi, pendek-panjang

gelombang cahaya yang menggairahkan elektron dari molekul tertentu hadir

dalam sampel. Hal ini menyebabkan elektron untuk pindah ke orbit yang lebih

tinggi dan ketika mereka kembali ke tingkat semula energi, mereka

memancarkan energi yang rendah, sinar gelombang panjang. Lampu ini berada

dalam spektrum terlihat yang membantu dalam pembentukan gambar.

6. Mikroskop Digital 

Sebuah mikroskop digital menggunakan lensa optik serta CCD /

CMOS sensor. Ini memberikan kekuatan perbesaran 1000x. Hal ini digunakan

untuk mencapai gambar berkualitas tinggi tercatat spesimen. Mikroskop digital

yang umum digunakan memiliki monitor 15 inci dan 2 juta pixel kamera. The

digital CCD kamera melekat pada mikroskop yang pada gilirannya terhubung

ke monitor LCD atau komputer.

Terlepas dari mikroskop cahaya atau optik, terdapat mikroskop lain yang

dikategorikan berdasarkan pada teknik pencahayaan. Beberapa mikroskop yang

disebutkan di bawah:

1) Dark-field Microscope

Dark-field Microscope digunakan untuk mengamati spirochetes

hidup. Mikroskop ini menggunakan lensa kondensor khusus yang membantu

hamburan cahaya. Hal ini menyebabkan untuk memantulkan cahaya dari

spesimen di sudut. Hasilnya adalah sedemikian rupa sehingga setiap objek

cahaya terlihat pada latar belakang gelap.

2) Phase Contrast Microscope

Phase Contrast Microscope atau Mikroskop fase kontras

menggunakan kondensor khusus yang membantu dalam membuang cahaya

keluar dari fase. Ini membantu lulus cahaya melalui objek pada kecepatan

yang berbeda. Mikroskop fase kontras adalah salah satu jenis mikroskop yang

Page 13: MAKALAH MIKROTEKNIK

digunakan dalam biologi untuk melihat spesimen tak bercacat. Ini adalah salah

satu jenis mikroskop yang digunakan untuk mempelajari sel-sel dan bagian sel

seperti mitokondria, lisosom, badan Golgi menggunakan mikroskop fase

kontras.

2. Mikroskop Elektron 

Mikroskop elektron (EM) adalah salah satu mikroskop paling canggih digunakan

saat ini. Mikroskop ini didukung oleh berkas elektron dengan panjang gelombang yang

sangat pendek. Elektron ini menyerang obyek yang datang di jalan dan membantu

meningkatkan resolusi mikroskop. Mikroskop elektron adalah salah satu jenis mikroskop

yang digunakan untuk mempelajari sel-sel seperti sel virus kecil serta molekul yang lebih

besar. Ada berbagai jenis mikroskop elektron yang dijelaskan di bawah ini:

1) Transmission Electron Microscope

Transmission Electron Microscopei (TEM) digunakan untuk

mempelajari sel. Ultrathin irisan mikroorganisme seperti virus ditempatkan pada

grid kawat. Kemudian, sel-sel ini diwarnai dengan emas atau paladium dan

kemudian digunakan untuk mengamati di bawah mikroskop elektron transmisi.

Berkas elektron dibelokkan pada bagian dilapisi padat dari sel dan gambar

diamati pada latar belakang gelap dan terang.

2) Scanning Electron Microscope

Scanning Electron Microscope

(SEM) juga merupakan jenis mikroskop

elektron dengan kekuatan perbesaran

rendah dari mikroskop elektron transmisi.

Namun, mikroskop ini membantu dalam

melihat gambar tiga dimensi dari

mikroorganisme dan spesimen lainnya.

Emas dan paladium digunakan untuk noda spesimen dipasang pada mikroskop

elektron scanning.

3) Reflection Electron Microscope

Reflection Electron Microscope (REM) menggunakan kacang elektron

yang insiden pada permukaan. Namun, bukannya mengikuti prinsip-prinsip TEM

atau SEM, mendeteksi elektron tersebar elastis

Page 14: MAKALAH MIKROTEKNIK

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

a. Teknik pengamatan dan pembacaan preparat

- Meletakkan mikroskop pada tempat yang aman dan rata serta mengatur

kecukupan cahaya bila diamati dari lensa okuler akan tampak lingkaran yang

terangnya merata.

- Mengamati objek melalui mikroskop menggunakan lensa objektif dengan

perbesaran lemah dulu, kemudian lakukan langkah langkah berikut:

- Meletakkan kaca benda beserta objek pada meja objek. Aturlah posisi kaca

benda sehingga objek yang akan diamati berada pada bidang pandang.

- Jepitlah kaca benda dengan penjepit yang terletak di atas meja objek.

- Menurunkan lensa objektif secara perlahan dengan menggunakan pemutar

kasar hingga jarak lensa objektif dan preparat yang diamati kira-kira 5 mm

- Perhatikan bayangan melalui lensa okuler. Gunakan pemutar kasar untuk

menaikkan atau menurunkan lensa objektif sampai preparat terlihat jelas.

Apabila bayangan belum terlihat, ulangi langkah

- Setelah preparat terlihat, dengan menggunakan pemutar halus, naik turunkan

lensa objektif agar tepat pada fokus lensa (preparat tampak lebih jelas).

- Untuk memperoleh perbesaran kuat, kita dapat mengganti/mengubah lensa

objektif dengan cara memutar revolver.

b. Mikrometri

Mikrometri adalah pengukuran benda-benda mikroskopis yang telah diamati

dengan menggunakan mikroskop. Alat yang digunakan untuk mengetahui ukuran

benda - benda mikroskopis tersebut disebut mikrometer.

c. Jenis-jenis mikroskop

a. Berdasarkan jumlah lensanya:

Mikroskop lensa okuler atau lensa tunggal

Mikroskop multi-lensa

Page 15: MAKALAH MIKROTEKNIK

b. Berdasarkan sumber cahayanya:

Mikroskop Cahaya, dibagi menjadi dua kelompok umum yang

didasarkan pada tingkat kerumitan kegiatan pengamatannya meliputi

Mikroskop Diseksi.

Mikroskop yang digunakan untuk mengamati bagian dalam

objek (Monoluler dan binokuler)

Mikroskop Elektron

Transmission Electron Microscope

Scanning Electron Microscope

Reflection Electron Microscope

d. Berdasarkan tingkat kerumitan objek yang hendak diamati

Mikroskop sederhana

Mikroskop Riset

REFERENSI:

Mithel, Fischer & Addison, L. A., 2000. The Office Laboratory 2nd  Edition. Norwalk : Apletton & Lange.

Moebadi. 2000. Dasar - Dasar Mikroteknik. Malang : Universitas Negeri Malang

Rudyatmi, Ely. 2012. Bahan Ajar Mikroteknik.Semarang: Jurusan Biologi FMIPAUNNES.

Saas. 1958. Fotomikroskop. Ontorio: The lowa State College Press.

Web:

http://www.praktikumbiologi.com/2011/06/cara-menggunakan-mikroskop.html

http://medicine74.wordpress.com/cara-menggunakan-mikroskop-dan-pengamatan-sel/