LAPORAN MAGANG BAPPEDA

13
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Sejarah Singkat Berdirinya Terbentuknya Kantor Kesyah bandar Dan Otoritas Pelabuhan Prapare Sebelum terbentuknya kantor kesyahbandara dan otoritas pelabuhan parepare, semula merupakan jabatan pada saman belanda yang bernaung dibawahangkutan laut belanda ( komonk like marine ) lambat laun jawatan ini meluas dan bertambah besar yang tadinya hanya merupakan bagian dari angkutan laut belanda saja. Akhirnya berkembang menjadi salah satu jawatan yang bernama DIEMENT VAN SCHEEPAART tetap DIEMEST ini telah demikian bebas dari tugasnya pun telah menjadi luas meskipun dalam principle departemen tidak boleh dilewati lagi, susunan demikian itu pada waktu perang dunia ke 2 ( Dua ) dapat dihidupkan kembali yakni sebagai DIEMENT VAN SCHEEPAART yang tugasnya bebas dan luas sehingga timbul pernyataan, baik dari pemerintah mau pun pemerintah pelabuhan di NEDERLAND, apakah sebaiknya mengingat perkembangan pemilik pelayaran mengubah DIENST tersebut menjadi susunan departemen yang penuh kesempurnaan. Dalam hal ini menjelaskan dengan keputusan dari beberapa gubernur Letnan Jendral Van Mook pada tanggal 27 Februari

Transcript of LAPORAN MAGANG BAPPEDA

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang1. Sejarah Singkat Berdirinya Terbentuknya Kantor Kesyah bandar Dan Otoritas Pelabuhan Prapare Sebelum terbentuknya kantor kesyahbandara dan otoritas pelabuhan parepare, semula merupakan jabatan pada saman belanda yang bernaung dibawahangkutan laut belanda ( komonk like marine ) lambat laun jawatan ini meluas dan bertambah besar yang tadinya hanya merupakan bagian dari angkutan laut belanda saja. Akhirnya berkembang menjadi salah satu jawatan yang bernama DIEMENT VAN SCHEEPAART tetap DIEMEST ini telah demikian bebas dari tugasnya pun telah menjadi luas meskipun dalam principle departemen tidak boleh dilewati lagi, susunan demikian itu pada waktu perang dunia ke 2 ( Dua ) dapat dihidupkan kembali yakni sebagai DIEMENT VAN SCHEEPAART yang tugasnya bebas dan luas sehingga timbul pernyataan, baik dari pemerintah mau pun pemerintah pelabuhan di NEDERLAND, apakah sebaiknya mengingat perkembangan pemilik pelayaran mengubah DIENST tersebut menjadi susunan departemen yang penuh kesempurnaan. Dalam hal ini menjelaskan dengan keputusan dari beberapa gubernur Letnan Jendral Van Mook pada tanggal 27 Februari 1974 ( STEL 1974 No.40 ) maka dari tanggal 1 Maret 1974 DIESENT SCHEEPAART diubah menjadi Departemen lain. Ini dikemukakan bahwa susunan kementrian pada waktu itu sama dengan Departemen yang disebut sekretaris Van Staaf, pada waktu itu tanggal 27 Desember 1949 pemulihan kekuasaan dalam cabinet RI serikat berlangsung, sedangkan departemen VAN SCHEEPAART pun diubah menjadi departemen pelayaran tetapi masih termasuk didalam suatu kementrian pekerjaan umum, tenaga kerja, dan perhubungan. Waktu berjalan terus seiring dengan terjadinya perubahan dan penyempurnaan sturtur organisasi pada Departemen yang diketahui bahwa berdasarkan keputusan Menteri perhubungan No.KM.47/CT/Phb. Tahun 1978 tanggal 08 Maret 1978. Kantor kesyahbandar yang di daerah merupakan unit pelaksanaan tekhnis DIREKTORAT JENDRAL PERHUBUNGAN LAUT. Sebagai tindak lanjut pelaksanaan intruksi Persiden No. 4 Tahun 1985 tentang kebijakan kelancaran arus barang-barang untuk menunjang kegiatan ekonomi di sektor perhubungan, maka ditetapkan keputusan Mentri perhubungan No.KM.98/CT.002/Phb-85 tanggal 11 Maret 1985 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Adpel dimana Kantor Syahbandar Parepare menjadi kantor Adpel Parepare dan terakhir diubah dengan peraturan Menteri Perhubungan Nomor. PM.36 tahun 2012 tanggal 01 juni 2012 dimana kantor Adpel Parepare menjadi kantor Kesyahbandaran dan otoritas Pelabuhan Parepare. 2. VISI, MISI DAN TUJUAN.A. VISI : Terwujudnya Penyelenggaraan Trasportasi Yang Selamat,Aman,Lancar,Tertub,Teratur,Terpadu,Efisien,Cepat Dan Bermutu Tinggi Dalam Rangka Untuk Mensejahterakan Masyrakat.

B. MISI : Terselenggaranya Sarana Dan Prasarana Transportasi Yang Handal, Didukung Oleh Manejemen Moderen Dan Sumber Daya M anusia Yang Propesional Sesuai Dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Dalam Rangka Mewujudkan VISI dan MISI.

C. TUJUAN :Memberikan Pelayanan Lalulintas Dan Angkutan Laut, Keamanan Dan Keselamatan Pelayaran Diperairan Pelabuhan Untuk Memperlancar Angkutan Laut.

B. Gambaran Umum Instansi Dari segi geografisnya, Kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhana. Sebelah Utara : Jalananb. Sebelah Selatan : Gudang c. Sebelah Barat: Laut d. Sebelah Timur : Darmaga

BAB II

A.Sturtur Organisasi Kantor Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan Kota Parepare

KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN

SUB BAGIAN TATA USAHA

SEKSI KESELAMATAN BERLAYAR,PENJAGAAN DAN PATROLISEKSI LALU LINTAS DAN ANGKUTAN LAUT DAN USAHA KEPELABUHANAN SEKSI STATUS HUKUM DAN SERTIFIKASI KAPAL

B.Susunan Struktur Organisasi Dan Tata Kerja kantor kasyhabandar dan otoritas pelabuhan kota parepare Dalam menyelenggarakan tugas pokok di bagi 4 bagian :a. Sub bagian Tata Usaha :Mempunyai tugas melakukan urusan keungan, kepegawaian dan umum, hukum dan hubungan masyarakat serta pelaporan kantor kesyabandaran dan otoritas pelabuhanb. Seksi Status Hukum dan Sertifikat Kapal :Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengukuran,pendaftaran,balik nama,hipotek dan surat tanda kebangsaan,penggantian bendera kapal serta pemasangan tanda selar dan melakukan pemeriksaan,penilikan rancang bangun kapal,pengawasan pembangunan,perombakan dan docking kapal,pemeriksaan dan pengujian stabilitas kapal,sertifikan manejemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal,pembersihan tangki serta perlindungan ganti rugi pencemaran.

c. Seksi Keselamatan Berlayar ,Penjagaan dan PatroliMempunyai tugas melakukan penilikan pemenuhan persyaratan pengawasan kapal, penyiapan bahan penerbitan dokumen kepelautan perjanjian kerja laut dan peyijilan awak kapal serta perlindungan awak kapal, pelaksanaan pengawasan tertib bandar, pergerakan kapal (shifing), pemanduan dan penundaan kapal diperairan pelabuhan dan tertib berlayar, lalulintas keluar masuk kapal, kapal asing (port state control), flag state control dan pemenuhan pensyaratan kelaiklautan kapal dan penerbitan surat persetujuan berlayar, penjagaan, pengamanan dan penertiban emberkasi dan debarkasi penumpang di pelabuhan, pengawasan kegiatan bongkar muat barang khusus, bahan berbahaya, pengisian bahan bakar serta limbahbahan berbahaya dan beracun (B3), pembangunan fasilitas pelabuhan serta pengerukan dan reklamasi, patroli di perairan pelabuhan, pengawasan dan pengamanan terhadap keselamatan kapal yang masuk keluar pelabuhan, kapal sandar dan berlabuh, penyiapan bahan koordinasi dan pemberian bantuan pencarian dan penyelamatan (Search And Rescue/SAR), penanggulangan pencemaran laut serta pencegahan dan pemadaman kebakaran diperairan pelabuhan, pengawasan kegitan alih muat diperairan pelabuhan, salvage dan pekerjaan bawah air,pelaksanaan pemeriksaan dan verifikasi pelaksanaan pemeriksaan dan verifikasi sistem keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan (International Ship and Port Facility Security Code/ISPS-Code),penyiapan bahan pemeriksaan pendahuluan pada kecelakaan kapal,serta pelaksanaan penyidikan tindak pidana di bidang pelayaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan.c. Seksi Lalu lintas dan Angkutan Laut, dan Usaha kepelabuhan: Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengaturan, pengendalian dan pengawasan kegiatan lalu lintas dan angkutan laut, tenaga kerja bongkar muat, pengawasan kegiatan keagenan dan perwakilan perusahaan angkutan kapal asing, penjaminan kelancaran arus barang, keamanan dan ketertiban di pelabuhan, pengaturan dan penyelenggaraan lalu lintas kapal keluar/masuk pelabuhan melalui pemanduan kapal, penyiapan bahan pengawasan dan evaluasi penerapan standar tenaga kerja bongkar muat (TKBM), penyusunan rencanas induk pelabuhan, rencana dan program pembangunan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan di pelabuhan, program pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan jasa kepelabuhan yang belum disediakan oleh badan usaha pelabuhan serta penyusunan desain konstruksi fasilitas pokok pelabuhan dan fasilitas penunjangan kespelabuhan, pelaksanaan pengaturan, pengendalian dan pengawasan penggunaan lahan daratan dan perairan pelabuhan serta daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan, fasilitas dan oprasional pelabuhan, penetapan dan evaluasi standar kinerja oprasional pelayanan jasa, penyiapan bahan pemberian rekomendasi persetujuan lokasi pelabuhan, penngelolaan terminal untuk kepentingan sendiri serta peningkatan kemampuan terminal dan oprasional pelabuhan 24 (dua puluh empat) jam, penyusunan pemberian konsensi, atau bentuk lainnya kepada badan usaha pelabuhan serta penyediaan dan pelayanan jasa kepelabuhanan yang belum disediakan oleh badan usaha pelabuhan, penuysunan dan pengusulan tarif penggunaan daratan dan perairan,fasilitas pelabuhan serta jasa kepelabuhanan, analisa dan evaluasi pembangunan penahan gelombang, alur pelayaran, jaringan jalan, dan sarana bantu navigasi pelayaran serta sarana dan prasarana pelayanan jasa kepelabuhan yang diperluhkan oleh pengguna jasa yang belum disediakan oleh badan usaha pelabuhan dan penyusunan sistem dan prosedur pelayanan jasa kepelabuhanan, usaha jasa terkait dengan kepelabuhanan dan angkutan diperairan serta penyediaan dan pengelolaan sistem informasi angkutan di perairan dan sistem informasi pelabuhan.

BAB IIIPELAKSANAAN KEGIATAN MAGANGA. Waktu Pelaksanaan Adapun pelaksanaan magang yaitu mulai tanggal 11 Februari sampai tanggal 11 Maret 2013.B. Kegiatan/ Tugas yang Dilaksanakan1. Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut dan Usaha PelabuhanNo.Jenis Kegiatan

1.Mencatat surat masuk dan surat keluar

2.Membawa/ mengantar surat masuk ke ruangan Kepala Kantor untuk didisposisi.

C. Faktor Pendukung dan Penghambat1. Faktor Pendukung Mahasiswa magang memiliki sedikit pengetahuan tentang kegiatan-kegiatan magang yang diberikan. Adanya masukan-masukan dan bimbingan dari instansi tempat berlangsungnya kegiatan magang. Adanya stimulasi yang dilakukan oleh dosen pembimbing sebelum melakukan kegiatan untuk memberikan masukan-masukan terhadap kekurangan-kekurangan mahasiswa magang.2. Faktor Penghambat Kurangnya koordinasi mahasiswa magang terhadap dosen pembimbing setelah proses kegiatan magang berlangsung.

BAB IV PENUTUPA. Kesimpulan Dari laporan magang ini terdapat kesimpulan bahwa kantor kesyahbandar dan otoritas pelabuhan kota parepare merupakan instansi yang cukup baik sebagai tempat magang karena mahasiswa yang melaksanakan magang mendapatkan banyak bantuan berupa pengarahan pada pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan.B. Saran Adapun saran untuk peserta magang selanjutnya, yaitu :1. Sebaiknya ada koordinasi antara mahasiswa magang dengan dosen pembimbing agar dapat mengetahui kesulitan yang dihadapi oleh peserta magang.2. sebaiknya pihak perguruan tinggi mengontrol mahsiswa magang sekali seminggu selama proses magang berlangsung.

9