LAPORAN MAGANG

14
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.ACEH MEDIA TELEVISI INDONESIA ( ACEH TV ) Di S U S U N OLEH: NAMA : MUNAWAR NIM : 06020310 JURUSAN : TELEVISI MUHARRAM JURNALISM COLLEGE JURUSAN JURNALIS TELEVISI BEURAWE-BANDA ACEH

Transcript of LAPORAN MAGANG

Page 1: LAPORAN MAGANG

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PT.ACEH MEDIA TELEVISI INDONESIA ( ACEH TV )

Di

S

U

S

U

N

OLEH:

NAMA : MUNAWAR

NIM : 06020310

JURUSAN : TELEVISI

MUHARRAM JURNALISM COLLEGE

JURUSAN JURNALIS TELEVISI

BEURAWE-BANDA ACEH

2010

Page 2: LAPORAN MAGANG

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT dan shalawat beriring salam kita

sanjung sajikan kepada Rasulullah SAW. Karena berkat rahmat dan hidayah Allah penulis

dapat melaksanakan kerja praktek, dan juga menyelesaikan laporan akhir LKP (Laporan

Kerja Praktek) dan kegiatan-kegiatan selama magang di PT. ACEH MEDIA TELEVISI

INDONESIA (ACEH TV). Ucapan terima kasih sebesar-besarnya saya ucapkan kepada

Bapak Dahlan selaku direktur Aceh TV, Bapak Jufrizal selaku Mentor, Pegawai / karyawan

Aceh TV, teman-teman magang yang satu perjuangan dan semua pihak yang ikut membantu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan oleh karena

itu, penulis sangat menginginkan masukan-masukan baik kritik maupun saran yang

membangun demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini.

Banda Aceh, 31 Mei 2010

Penulis

Munawar

Nim: 06020310

Page 3: LAPORAN MAGANG

PENDAHULUAN

Pengertian Jurnalistik

Pengertian istilah jurnalistik dapat ditinjau dari tiga sudut pandang: harfiyah, konseptual, dan

praktis. Secara harfiyah, jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan.

Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa

Prancis yang berarti “hari” (day). Asal-muasalnya dari bahasa Yunani kuno, “du jour” yang

berarti hari, yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembaran tercetak.

Secara konseptual, jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang: sebagai proses, teknik,

dan ilmu.

1. Sebagai proses, jurnalistik adalah “aktivitas” mencari, mengolah, menulis, dan

menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh

wartawan (jurnalis).

2. Sebagai teknik, jurnalistik adalah “keahlian” (expertise) atau “keterampilan” (skill)

menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature) termasuk keahlian dalam pengumpulan

bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara.

3. Sebagai ilmu, jurnalistik adalah “bidang kajian” mengenai pembuatan dan penyebarluasan

informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide) melalui media massa. Jurnalistik termasuk ilmu

terapan (applied science) yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi dan dinamika masyarakat itu sendiri. Sebaga ilmu,

jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yakni ilmu yang mengkaji proses

penyampaian pesan, gagasan, pemikiran, atau informasi kepada orang lain dengan maksud

memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan.

Secara praktis, jurnalistik adalah proses pembuatan informasi atau berita (news processing)

dan penyebarluasannya melalui media massa. Dari pengertian kedua ini, kita dapat melihat

adanya empat komponen dalam dunia jurnalistik: informasi, penyusunan informasi,

penyebarluasan informasi, dan media massa.

Page 4: LAPORAN MAGANG

Informasi : News & Views

Informasi adalah pesan, ide, laporan, keterangan, atau pemikiran. Dalam dunia jurnalistik,

informasi dimaksud adalah news (berita) dan views (opini).

Berita adalah laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita (news

values) aktual, faktual, penting, dan menarik. Berita disebut juga “informasi terbaru”. Jenis-

jenis berita: Berita langsung (straight news), Berita opini (opinion news), Berita investigasi

(investigative news), dan sebagainya.

Views adalah pandangan atau pendapat mengenai suatu masalah atau peristiwa. Jenis

informasi ini, kolom, tajukrencana, artikel, surat pembaca, karikatur, pojok, dan esai.

Produk Utama Jurnalistik: Berita (News)

Aktivitas atau proses jurnalistik utamanya menghasilkan berita, selain jenis tulisan lain

seperti artikel dan feature.Berita adalah laporan peristiwa yang baru terjadi atau kejadian

aktual yang dilaporkan di media massa.

Dalam jurnalistik juga dikenal jenis berita menurut penyajiannya. Pertama, Straight News

(sering juga disebut hard news), yakni laporan kejadian-kejadian terbaru yang mengandung

unsur penting dan menarik, tanpa mengandung pendapat-pendapat penulis berita. Straight

news harus ringkas, singkat dalam pelaporannya, namun tetap nggak mengabaikan

kelengkapan data dan obyektivitas.

Kedua, Soft News (sering disebut juga feature), yakni berita-berita yang menyangkut

kemanusiaan serta menarik banyak orang termasuk kisah-ksiah jenaka, lust (menyangkut

nafsu birahi manusia), keanehan (oddity).

Menulis berita

Ada satu hal lagi tentang berita, selain kita harus memenuhi kaidah 5W+H (What, Who,

Where, When, Why plus How), yakni menuliskan hasil laporan atau pengamatan terhadap

peristiwa atau pendapat yang menarik itu. Intinya, adalah menuliskan berita itu ke dalam

artikel yang menarik.

Page 5: LAPORAN MAGANG

Nilai berita

Nilai berita adalah seperangkat kriteria untuk menilai apakah sebuah kejadian cukup penting

untuk diliput. Ada sejumlah faktor yang membuat sebuah kejadian memiliki nilai berita. 7 di

antaranya adalah:

1. Kedekatan (proximity). Ada dua hal tentang kedekatan. Pertama dekat secara fisik

dan kedua, kedekatan secara emosional. Orang cenderung tertarik bila membaca

berita yang peristiwa atau kejadiannya dekat dengan wilayahnya dan juga perasaan

emosional berdasarkan ikatan tertentu.

2. Ketenaran (prominence). Orang terkenal memang sering menjadi berita. Seperti kata

ungkapan Barat, Name makes news. Bintang film, sinetron, penyanyi, politisi ternama

seringkali muncul di koran dan juga televisi.

3. Aktualitas (timeliness). Berita, khususnya straight news, haruslah berupa laporan

kejadian yang baru-baru ini terjadi atau peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa

depan.

4. Dampak (impact). Sebuah kejadian yang memiliki dampak pada masyarakat luas

memiliki nilai berita yang tinggi. Semakin besar dampak tersebut bagi masyarakat,

semakin tinggi pula nilai beritanya.

5. Keluarbiasaan (magnitude). Sebenarnya hampir sama dengan dampak, namun

magnitude di sini menyangkut sejumlah orang besar, prestasi besar, kehancuran yang

besar, kemenangan besar, dan segala sesuatu yang besar.

6. Konflik (conflict). Berita tentang adanya bentrokan, baik secara fisik maupun

nonfisik, selalu menarik. Misalnya bentrokan antar manusia, manusia dengan

binatang, antar kelompok, bangsa, etnik, agama, kepercayaan, perang dsb.

7. Keanehan (oddity). Sesuatu yang tidak lazim (unusual) mengundang perhatian orang

di sekitarnya. Orang yang berdandan esktrentrik, orang yang bergaya hidup nggak

umum, memiliki ukuran fisik yang beda denga yang lain pada umumnya, dsb

cenderung jadi berita yang bernilai tinggi.

Page 6: LAPORAN MAGANG

Tahap-tahap pembuatannya adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan fakta dan data peristiwa yang bernilai berita –aktual, faktual, penting, dan

menarik—dengan “mengisi” enam unsur berita 5W+1H (What/Apa yang terjadi, Who/Siapa

yang terlibat dalam kejadian itu, Where/Di mana kejadiannya, When/Kapan terjadinya,

Why/Kenapa hal itu terjadi, dan How/Bagaimana proses kejadiannya)

2. Fakta dan data yang sudah dihimpun dituliskan berdasarkan rumus 5W+1H dengan

menggunakan Bahasa Jurnalistik –spesifik= kalimatnya pendek-pendek, baku, dan

sederhana; dan komunikatif = jelas, langsung ke pokok masalah (straight to the point),

mudah dipahami orang awam.

3. Komposisi naskah berita terdiri atas: Head (Judul), Date Line (Baris Tanggal), yaitu nama

tempat berangsungnya peristiwa atau tempat berita dibuat, plus nama media Anda, Lead

(Teras) atau paragraf pertama yang berisi bagian paling penting atau hal yang paling menarik,

dan Body (Isi) berupa uraian penjelasan dari yang sudah tertuang di Lead.

Page 7: LAPORAN MAGANG

Profil Muharram Journalism College (MJC)

Muharram Journalism College diresmikan 22 November 2008 di Banda Aceh. Peresmian

dilakukan Bekti Nugroho mewakili Dewan Pers serta Debra Bucher Utusan Development and

Peace, lembaga asal Kanada. Nama MJC diambil dari dari nama Muharram M Nur, Mantan

ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh yang menjadi korban tsunami 2004.

Peastnya pertumbuhan industry media di Aceh, melatarbelakangi AJI Kota Banda Aceh

mendirikan lembaga pendidikan jurnalistik. MJC berupaya mendorong perkembangan media

kea rah kualitatif demi arus informasi yang lebih ideal.

Spesifikasi kurikulum pendidikan mJC berfokus pada peningkatan keahlian, etika serta studi

perkembangan dunia jurnalistik. Metodologi pengajaran selain teori, praktek kerja

Laboratorium komunikasi juga praktik kerja magang. Targetnya penyediaan sumber daya

jurnalis profesional. Sampai hari ini MJC telah memasuki tahap penerimaan mahasiswa untuk

angkatan Ke-IV. Sejumlah alumni telah bekerja disejumlah media local, nasional maupun

kantor berita asing.

Visi

Sebagai penyediaan sumber daya jurnalis professional.

Misi

Meningkatkan kapasitas dan professional jurnalis

Memberikan pengetahuan dan ketrampilan jurnalisme bagi calon jurnalis

Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang jurnalisme pada masyarakat.

Page 8: LAPORAN MAGANG

ACEH TV (PT ACEH MEDIA TELEVISI INDONESIA)

PROFIL

ACEH TV mulai mengudara 15 Agustus 2006 pada frekuensi 48 UHF. Sekarang, ACEH TV

telah memasuki usia 4 tahun. ACEH TV sudah mengantongi izin prinsip penyelenggaraan

penyiaran (IPP) dari Menkominfo RI Nomor: 121/KEP/M.KOMINFO/4/2009 tanggal 24

April 2009.

Masyarakat Aceh berharap Aceh TV menjadi miniatur Aceh sekaligus sebagai televisi

kebanggaan masyarakat Aceh . Itu sebabnya ACEH TV disebut “Kebanggaan Ureueng

Aceh”. Kehadiran ACEH TV yang mendapat sambutan luas masyarakat Aceh, mulanya

hanya mempunyai 46 karyawan. Sekarang memasuki usia 4 tahun, karyawan ACEH TV juga

bertambah menjadi 96 orang. 

Diawal kelahirannya ACEH TV hanya mengudara 8 jam setiap hari mulai pukul 12.00 siang

hingga pukul 21.00 malam. Dua bulan kemudian, ACEH TV menambah lagi jam tayang

menjadi 12 jam setiap hari mulai pukul 12.00 – 24.00 WIB. Penambahan itu terus dilakukan

hingga sekarang jam tayang ACEH TV sudah 14 jam sehari mulai pukul 10.00 pagi sampai

dengan pukul 12 malam. ACEH TV dikelola putra-putri lokal Aceh yang punya dedikasi dan

komitmen tinggi untuk terus memajukan perusahaan sehingga siapapun tamu, pelanggan,

narasumber atau klien yang datang ke ACEH TV semuanya terlayani mulai dari pintu masuk

hingga ke sasaran yang dituju.

Untuk penguatan Sumber daya manusia (SDM), karyawan ACEH TV juga di didik dalam

berbagai program siaran termasuk teknik, editing, kameramen, peliputan dan penulisan berita.

Training seperti ini diberikan oleh tenaga ahli di bidangnya. Tutor-tutor ini didatangkan atas

kerjasama antara ACEH TV dengan pihak lain seperti BRR NAD – Nias, LPDS, AJI dan

Mercy Corps. Hasil dari semua jenjang pendidikan cukup memberikan pengaruh positif bagi

pencitraan dan kemandirian program ACEH TV, sehingga sekarang ini sudah 90 persen

program siaran yang ditayangkan adalah program lokal Aceh yang diproduksi sendiri oleh

tim kreatif ACEH TV. Aceh TV merupakan salah satu stasiun televisi local Aceh yang

berisikan program-program yang berorientasi pada pendidikan, kebudayaan local, remaja,

musik dan pemberitaan.

Page 9: LAPORAN MAGANG

Pentingnya Peran Media Massa di tengah-tengah Masyarakat

Pers atau media sangat dibutuhkan baik oleh pemerintah maupun rakyat dalam kehidupan

bernegara. Pemerintah mengharapkan dukungan dan ketaatan masyarkat untuk menjalankan

program dan kebijakan Negara. Sedangkan masyarakat juga ingin mengetahui program dan

kebijakan pemerintah yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Oleh karena itu pers sangat

lah berperan dalam masyarakat. Dalam Undang-Undang pers No 40 Tahun 1999 pasal 33

disebutkan mengenai fungsi pers, dalam hal ini pers Nasional, Adapun fungsi yang dimaksud

adalah:

1. Sebagai wahana komunikasi massa. Pers nasional sebagai sarana berkomunikasi antar

warga Negara, warga Negara dengan pemerintah dan antar berbagai pihak lain.

2. Sebagai pembentuk opini. Berita, tulisan, dan pendapat yang dituangkan melalui pers

dapat menciptakan opini kepada masyarakat banyak. Opini terbentuk melalui berita

yang disebarkan lewat pers.

3. Sebagai penyebar informasi. Pers nasional dapat menyebarkan informasi baik dari

pemerintah atau Negara kepada warga Negara maupun dari warga Negara ke Negara.

4. Sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan Kontrol social serta lembaga

bisnis. UU No.4 Tahun 1999 pasal 2 menyebutkan: “ Kemerdekaan pers adalah salah

satu wujud kedaultan rakyat yang berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan

dan supremasi hukum.”

Page 10: LAPORAN MAGANG

Kesimpulan dan Saran

Aceh TV merupakan stasiun pertelivisian swasta local yang perjalanannya baru beberapa

tahun siaran. Masih banyak yang harus dilakukan pembenahan terhadapa kekurangan-

kekurangan yang tampak seperti kualitas maupun kuantitas baik di bidang pemberitaan,

program, kualitas suara, gambar, jangkauan maupun kondisi Aceh TV yang masih lemah dan

tidak memiliki link yang luas. Hal ini dilakukan demi kinerja yang lebih baik dalam

perjalannya.

Dukungan seluruh badan dan lembaga pemerintah NAD yang meliputi masyarakat umum,

pemirsa / pengguna, jasa / pelanggan, penyelenggara aceh tv merupakan Sesutu yang harus

diwujudkan oleh aceh tv.

Seluruh aparatur yang terkait di NAD wajib mengawasi dan memberikan kritik dan saran

yang bersifat konstruktif, terukur dan transparan kepada manajemen agar Aceh TV mampu

mengisi peradaban budaya di Aceh.