LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VIII DPR RI RESES MASA ...€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI...
Transcript of LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VIII DPR RI RESES MASA ...€¦ · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI...
1
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VIII DPR RI
RESES MASA PERSIDANGAN IV TAHUN SIDANG 2018-2019 KE PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TANGGAL 1-4 APRIL 2019
KOMISI VIII DPR RI JAKARTA
4 APRIL 2019
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan
Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR-RI dalam kunjungan Kerja
Reses Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2018-2019 telah membentuk 3 Tim yakni
ke Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Riau dan Provinsi Kalimantan Selatan.
B. Dasar Kunjungan Kerja
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 20, 20A, 21
dan 23 tentang tugas DPR-RI di bidang Legislasi, Anggaran dan Pengawasan.
2. Undang undang Nomor 17 tahun 2014 tentang MD3 sebagaimana telah diubah
dalam Undang undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang
undang Nomor 17 tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah.
3. Keputusan DPR RI Nomor 01 tahun 2014 tentang Tata Tertib:
a. Pasal 6 dan 7 tentang Wewenang dan Tugas DPR RI;
b. Pasal 58 Ayat (3) tentang Tugas Komisi di bidang Pengawasan;
c. Pasal 59 Ayat (3) huruf (f) tentang Pelaksanaan Kunjungan Kerja Komisi DPR
RI pada masa reses.
4. Keputusan rapat Internal Komisi VIII DPR RI
C. Maksud Dan Tujuan
1. Maksud.
a. Melakukan komunikasi intensif antara DPR RI khususnya Komisi VIII DPR RI
dengan daerah, baik Pemerintah Daerah dan lembaga-lembaga
3
kemasyarakatan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan dibidang
Agama, Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Badan
Nasional Penanggulangan Bencana.
b. Melaksanakan fungsi Pengawasan atas Pelaksanaan Undang-undang
termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
c. Menggali dan menyerap aspirasi daerah dari unsur Pemerintah Daerah
maupun masyarakat.
2. Tujuan.
Mendapatkan masukan berupa data faktual tentang pelaksanaan program
pembangunan secara umum dan khusus bidang agama, sosial, pemberdayaan
perempuan, dan perlindungan anak serta pelaksanaan penanggulangan
bencana di daerah.
4
BAB II
HASIL KUNJUNGAN
1. Pertemuan dengan Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalsel
Dalam pertemuan dijelaskan bahwa pembangunan bidang keagamaan ada
beberapa opermasalahan, antara lain;
a. Kekurangan Guru Agama baik MI, MTs maupun MAN
b. Kekurangan sarana dan prasarana pendidikan
c. Layanan Biometrik dikeluhkan oleh para jemaah umrah.
d. Embarkasi belum menjadi layanan satu atap.
e. Masih sedikitnya dukungan dana operasional untuk FKUB
Kanwil Kemenag, Ada 11 KUA yg belum ada gedungnya, yang statusnya
sewa. Gedung KUA diharpakan dapat dukungan dana dari SBSN.
Selanjutnya respon Anggota Tim Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI,
meminta kepada Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan
untuk melengkapi data secara tertulis terkait dengan kondisi pelayanan
Agama Kristen, Katholik, Hindu dan Buddha serta pembinaan masyarakat
yang memiliki keyakinan Kaharingan. Data tersebut mencakup alokasi
anggaran, jumlah ummat beragama, sarana prasarana ibadah, pendidikan
dan pelayanan oleh penyuluh agama.
2. Peninjauan KUBE di Sidomulyo Selatan
KUBE Sasirangan beralamat di Sidomulyo Selatan Rt o4 Rw 09
Kelurahan Landasan Ulin Timur Kecamatan Syamsudin Noor, Kab
Banjarbaru. Kube yang produknya Sasirangan yang sumber bantuan
premodalan dilewatkan melalui program penanggulangan kemiskinan
perdesaan tahun anggaran 2018, masing-masing Kube diberikan bantuan
dana sebesar Rp20 juta yang bersumber dari dana APBN melalui
Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia (RI), guna menunjang
bantuan modal usaha yang dijalankan masing-masing Kube. Komisi VIII DPR
5
RI dalam kunjungan kerja hendak memastikan apakah kelompok-kelompok
yang menerima bantuan benar-benar sudah melaksanakan kegiatan
usahanya, dan dari hasil monitoring tersebut ternyata mereka benar sudah
menjalankan kegiatan usahanya, dan dari usahanya sudah ada keuntungan.
3. Peninjauan Sekolah Ramah Anak, MAN 4 Banjar
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Martapura (dulu) atau Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) 4 Banjar (sekarang) adalah sekolah yang sederajat
dengan SMA di bawah naungan Kementerian Agama Indonesia yang terletak
di Jalan Pendidikan No. 31, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.
Kalimantan Selatan menuju Sekolah Ramah Anak,. Kegiatan ini dihadiri
Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak, Kepala Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kalimantan Selatan dan
Kasubid Pemenuhan Hak Anak atas Kreativitas dan Budaya.
Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah satuan pendidikan formal,
nonformal dan informal yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya
lingkungan hidup, mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak hak anak
dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi dan perlakuan salah
lainya serta mendukung partisipasi anak tertuma dalam perencanaan,
kebijakan, pembelajaran, pengawaasan dan mekanisme pengaduan terkait
pemenuhan hak dan perlindungan anak di pendidikan.
4. Peninjauan Program Penanggulangan Bencana/Penanganan Kebakaran
Lahan
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan
Selatan, Wahyudin di mengatakan, pihaknya terus berupaya melakukan
sosialisi penanganan dampak pembakaran lahan dan pendirian posko
kebakaran hutan dan lahan serta membangun waduk buatan. Pada saat
terjadi kebakaran lahan biasanya terjadi bulan Mei hingga September, jumlah
titik api bisa mencapai 500.
6
Daerah terbanyak terdapat titik api, di antaranya adalah Kabupaten
Banjar, Banjarbaru dan beberapa daerah dengan wilayah gambut cukup
besar. Menurut Wahyudin, pembukaan lahan pertanian, menjadi salah satu
penyebab terjadinya kebakaran lahan di beberapa daerah. Petani masih ada
yang sengaja membakar lahannya, untuk persiapan tanam, walaupun
sosialisasi telah dilakukan.
Bahkan, tambah dia, sanksi hukum bagi pembakar lahan, juga telah
diterapkan oleh satgas, tetapi belum banyak menimbulkan efek jera bagi
masyarakat. Sebagaimana diketahui, kebakaran lahan terutama di wilayah
Banjarbaru, telah mengganggu penerbangan di Bandara Syamsuddin Noor
bahkan sampai banyak penerbangan yang tertunda, terutama pada pagi hari,
akibat kabut asap. Untuk mengatasi kebakaran lahan, pihak BPBD dan
BNPB membangun waduk buatan yang letaknya berdekatan dengan Bandar
Udara Syamsudin Noor Banjarmasin di Kota Banjarbaru.
7
BAB III
REKOMENDASI
Berdasarkan hasil kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI ke Provinsi Kalimantan
Selatan, disampaikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. Bidang Keagamaan, mendukung Kemnetrian Agama:
a. Pembangunan Gedung KUA di 11 Kecamatan masukan dan aspirasi dan
dukungan pembangunan asrama bagi santri
b. Sosialisasi kesiapan penyelenggaraan Ibadah Haji 2019 baik manasik,
serta kesehatan Jemaah Haji
c. Peningkatan pelayanan biometrik dalam Penyelenggaraan Perjalanan
Ibadah Umrah.
2. Bidang Kesejahteraan Sosial, mendukung Kementerian Sosial:
a. Meningkatan koordinasi dan sinergi pelaksanaan program KUBE baik
program yang bersumber dari APBN maupun yang bersumber dari
APBD.
b. Meningkatkan sarana/prasarana/Peralatan yang diperlukan bagi
Kelompok Usaha sehingga produksinya meningkat dan memberi nilai
tambah.
c. Meningkatkan pelatihan dan pendampingan bagi kelompok usaha agar
terus berkembang dan berkelanjutan.
.
3. Bidang Pemberdayaan Perempuan
a. Perluasan program dan kegiatan perlindungan anak yang disinergikan
dengan program Kementerian/lembaga (Kementerian Agama dan Polri).
b. Penguatan Sekolah Ramah Anak yang sinergi dengan berbagai
kegiatan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak serta kegiatan yang ada di Kementerain Sosial.
4. Bidang Penanggulangan Bencana:
8
Mendukung agar BNPB memberikan dukungan dalam pencegahan
kembakaran lahan:
a. Perluasan waduk buatan
b. Dukungan Mobil Tanki Air
c. Paralatan dapur umum.
d. Kendaraan sepeda motor untuk operasional.
9
BAB IV
PENUTUP
Demikianlah laporan Tim Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR-RI ke Provinsi
Kalimantan Selatan pada Reses Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2018-2019
dari dengan harapan agar dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan
memperoleh perhatian, serta tanggapan yang sungguh-sungguh dari semua
pihak atau instansi yang terkait dalam menentukan kebijakan selanjutnya.
Jakarta, 4 April 2019
TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI VIII DPR-RI KE PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
WAKIL KETUA,
Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.
10
Lampiran -1 Daftar Anggota Tim Kunjungan Kerja ke Provinsi Kalimantan Selatan
No. Nama Jabatan No. Angg Dapil
1. Dr. H. Tb. ACE HASAN SYADZILY, M.Si. Ketua Tim/ Wakil Ketua
293 BANTEN I
2. ITET TRIDJAJATI SUMARIJANTO, MBA. Wakil Ketua 141 LAMPUNG II
3. Prof.Dr. H. HAMKA HAQ, MA. Anggota 191 JATIM II
4. Dra. I GUSTI AGUNG PUTRI ASTRID, MA.
Anggota 210 BALI
5. Dra. Hj. RUSKATI ALI BAAL Anggota 345 SULBAR
6. H. AHMAD YUDHI WAHYUNI Anggota 385 KALSEL II
7. Ir. Drs. BAMBANG BUDI SUSANTO Anggota 492 JATIM IX
8. KH. AN’IM F. MAHRUS Anggota 70 JATIM VI
9. Dr. KH. SURAHMAN HIDAYAT, MA. Anggota 107 JABAR X
10. Drs. H. HASAN AMINUDDIN, M.Si. Anggota 18 JATIM II
11. HERNADI, S.IP., M.Si. Sekretariat
12. SRI LESTARI Sekretariat
13. MARDIYANA Sekretariat
14. SURATMAN, S.H., M.H. Sekretariat
15. CHASBI CHUSNA MULIA Sekretariat
11
Lampiran 3 LIPUTAN BERITA
Perekaman Biometrik Haji Perlu Sinergi Antar Instansi 02-04-2019 / KOMISI VIII
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: Chasbi/rni
Pemerintah Arab Saudi telah melakukan perubahan kebijakan untuk kegiatan perekaman
biometrik, berupa perekaman karakteristik fisiologis berhubungan dengan bentuk tubuh bagi para calon jemaah ibadah Haji, yakni dilakukan di embarkasi asal. Namun Wakil Ketua
Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai, perekaman biometrik ini tidak mudah
dilakukan jika tidak ada sinergi instansi-instansi terkait.
“Komisi VIII DPR RI datang ke Provinsi Kalimantan Selatan, tepatnya di UPT Embarkasi Asrama Haji guna menyerap aspirasi terkait permasalahan yang sedang berkembang di
lapangan. Yang paling penting adalah persoalan tentang biometrik yang pada saat ini masih menjadi kendala pengurusan perekamannya,” ujar Ace saat memimpin Kunjungan Kerja
Reses Komisi VIII DPR RI ke Banjarmasin, Kalsel, Senin (01/4/2019).
12
Pasalnya, menurut politisi Partai Golkar itu, perekaman biometrik saat ini dilakukan bersamaan dengan pengurusan Visa, tentu ini menambah anggaran baik dari segi sarana
maupun prasarana. “Sebelumnya, perekaman biometrik itu dilakukan pada saat calon Jemaah Haji akan berangkat ke Arab Saudi, kalau sekarang proses perekaman biometrik dilakukan
bersamaan dengan pengurusan Visa,” katanya.
Untuk itu, Komisi VIII DPR RI mengajak berbagai instansi, khususnya Kementerian Agama
RI untuk bersama-sama duduk mencarikan jalan keluarnya. “Oleh karena itu, kami akan melakukan berbagai upaya terhadap permasalahan tersebut. Agar dapat memberikan
pelayanan yang maksimal kepada calon jemaah Haji, terkait perekaman biometrik yang perlu
dicarikan solusinya segera mungkin,” tutup legislator dapil Banten itu. (cas/sf)
13
Tim Kunker Komisi VIII DPR RI dipimpin Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menggelar pertemuan dengan Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Selatan
membahas penyelenggaraan ibadah haji dan umroh di Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin,
Senin, 1 April 2019. #KunkerDPR
15
Tim Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI
Ace Hasan Syadzily meninjau Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Sidomulyo Selatan,
Kalimantan Selatan, Senin, 1 April 2019. #KunkerDPR
17
Tim Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI dipimpin Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menggelar pertemuan dengan Kementerian PP dan PA beserta Civitas
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Banjar membahas permasalahan Sekolah Ramah Anak
(SRA), Senin, 1 April 2019. #KunkerDPR
19
Tim Kunker Komisi VIII DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily bersama dengan BNPB dan BPBD Provinsi Kalimantan Selatan meninjau
kawasan lapangan lahan gambut pasca terjadinya kebakaran, Banjarbaru, Kalimantan Selatan,
Senin, 1 April 2019 #KunkerDPR