LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE PROVINSI ACEH PADA MASA … · 2019-04-09 · Komisi II...

18
1 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE PROVINSI ACEH PADA MASA RESES PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2018 2019 TANGGAL 17 DESEMBER 2018 I I II II II II II II II II II II II II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

Transcript of LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE PROVINSI ACEH PADA MASA … · 2019-04-09 · Komisi II...

1

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI

KE PROVINSI ACEH

PADA MASA RESES PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2018 – 2019

TANGGAL 17 DESEMBER 2018

I

I

II

II

II

II

II

II

II

II

II

II

II

II

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA

2

DESEMBER 2018

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR – RI

KE PROVINSI ACEH

PADA MASA RESES PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2018 – 2019

TANGGAL 17 DESEMBER 2018

I. PENDAHULUAN

A. DASAR KUNJUNGAN KERJA

Komisi II DPR RI telah melakukan kunjungan kerja pada masa reses ke Provinsi Aceh. Rencana semula rapat dilakukan di Kantor Gubernur Provinsi Aceh sebagai salah satu langkah pengawasan Komisi II DPR RI terhadap pelaksanaan Persiapan dan Kesiapan Pemilu 2019, pelaksanaan reformasi birokrasi dan pelayanan publik, serta pelaksanaan program kerja mitra Komisi II DPR RI.

Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi II DPR RI, diantaranya Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara RI, Arsip Nasional RI, Kementerian Sekretaris Kabinet, Ombusdman RI, Kementerian Dalam Negeri RI, BNPP, Kementerian ATR/BPN, KPU, dan Bawaslu.

Saat ini, beberapa isu penting yang menjadi perhatian Komisi II DPR RI adalah mengenai persiapan pelaksanaan Pemilu 2019, Kualitas Pelayanan Publik, Penyelesaian Konflik Pertanahan, serta Pelaksanaan penataan tanah di daerah. Persiapan pelaksanaan Pemilu terus dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan Pemilu 2019. Sesuai dengan Arah Kebijakan yang diamanatkan dalam UU no 7 tahun 2017 mengenai Pemilu, Persiapan dan Kesiapan Pemilu 2019 yang dilakukan oleh Penyelenggara Pemilu merupakan prasyaratt untuk dapat menghasilkan Pemilu yang berkualitas. Pemilu 2019 merupakan Pemilu serentak yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia, berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi No. 14/PUU-XI/2013 yang ditindaklanjuti dengan disyahkannya UU no. 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Rumitnya pelaksanaan Pemilu serentak ini tentu saja memerlukan persiapan yang lebih matang dan terstruktur dengan baik. Oleh karena itu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus dapat bersinergi agar dapat mewujudkan pelaksanaan Pemilu yang Jujur, Adil dan Rahasia. Sesuai dengan amanah Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilu bahwa setiap warga negara berhak menggunakan hak pilihnya, maka focus utama dalam Persiapan dan Kesiapan Pemilu 2019 adalah besaran prosentase masyarakat yang telah mendapatkan KTP E, serta keseuaian DPT dengan data yang dimiliki Dukcapil..

3

Paralel dengan hal tersebut, reformasi birokrasi terus dilaksanakan dan diperluas terutama dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik. Sesuai dengan Arah Kebijakan Reformasi Birokrasi 2015-2019 sasaran reformasi birokrasi antara lain: Birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang efektif dan efisien, dan birokrasi yang memiliki pelayanan publik yang berkualitas. Selain itu, pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi serta perubahan lingkungan strategis menuntut birokrasi pemerintahan untuk melakukan reformasi agar dapat disesuaikan dengan dinamika tuntutan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus dapat melakukan perubahan mind set, budaya, dan struktur kelembagaan agar dapat mewujudkan reformasi birokrasi yang bersih, kompeten, dan melayani. Sesuai dengan amanah Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan publik bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pelayanan publik dari penyelenggara pelayanan publik. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus dapat melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Tim kunjungan kerja kerja Komisi II DPR RI ke Provinsi Aceh berjumlah 14 orang Anggota.

B. WAKTU KUNJUNGAN KERJA

Kunjungan kerja dilaksanakan pada tanggal 17 Desember s/d 18 Desember 2018. Komisi II DPR RI telah melakukan kunjungan kerja kerja ke Kantor Gubernur Provinsi Aceh, Kantor Arsip Nasional RI untuk Tsunami, dan Kantor Wilayah BPN Provinsi Aceh dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan DPR RI terhadap pelaksanaan Persiapan dan Kesiapan Pemilu 2019, Pelayanan Publik, dan Penataan Tanah.

II. HASIL KUNJUNGAN

a. Kunjungan Ke Kantor Gubernur Provinsi Aceh

Pemaparan Gubernur Provinsi Aceh

1. Provinsi Aceh Provinsi Aceh terletak antara 01o 58’ 37,2” – 06o 04’

33,6” Lintang Utara dan 940 57’ 57,6” – 98o 17’ 13,2” Bujur Timur

dengan ketinggian rata-rata 125 meter di atas permukaan laut. Pada

tahun 2013 Provinsi Aceh terdiri atas 18 Kabupaten dan 5 kota, 289

kecamatan, 779 mukim dan 6.474 gampong atau desa. Luas Provinsi

Aceh 5.677.081 ha, dengan hutan sebagai lahan terluas yang

mencapai 2.270.080 ha, diikuti lahan perkebunan rakyat seluas

700.350 ha. Sedangkan lahan industri mempunyai luas terkecil yaitu

2.096 ha.

2. Perekaman data KTP El di Provinsi Aceh telah mencapai 95%, dan

pendistribusian logistik pemilu ke pulau-pulau terluar sesuai jadwal

yang telah ditetapkan KPU.

4

3. Mengenai kegiatan seleksi CPNS, Gubernur melaporkan

pelaksanaannya yang sesuai dengan ketentuan. Namun demikian,

Pemprov Aceh berharap ada kriteria khusus bagi putra daerah supaya

PNS di Pemprov Aceh mayoritas merupakan putra daerah.

Sambutan Pimpinan Rombongan Komisi II DPR RI

1. DPR RI memiliki 3 Fungsi: Fungsi Legislatif, Fungsi Pengawasan dan Fungsi Penganggaran. Kami datang dengan cinta dari Jakarta. Sehingga beberapa hal yang disampaikan oleh Bapak Asisten III Aceh sudah kami catat. Meskipun Komisi II DPR RI tidak memiliki kemitraan secara langsung dengan Kemenkeu, tetapi kami dapat bersurat untuk memohon anggaran agar semua masalah yang menjadi kendala seperti yang disampaikan tadi, dapat diselesaikan dengan baik.

2. Kami datang bersama mitra kerja dengan maksud agar semua mitra kerja dapat segera meindaklanjuti semua temuan yang kami dapatkan dari kunjungan ini. Semuanya akan kami catat dan kami bahas di dalam rapat Komisi II DPR RI

Diskusi

Pertanyaan dari Bpk. Tamanuri, F-Nasdem:

1. Karena kita mempunyai satu perkiraan bahwa nanti sebelum tanggal 17 april atau sehari menjelang tanggal 17 April kita sudah mendapatkan bahwa pemilih pemula yang berusia 17 tahun dan belum mendapatkan E KTP, bagaimana KIP dapat mengantisipasi hal ini?

2. Di daerah lain kita baca, bahwa diambil kebijakan arsip E KTP yang tidak terpakai dibakar. Tetapi, kami belum mendengar apa langkah2 yang ditempuh untuk memusnahkan arsip E KTP tsb. Apa langkah2 yang diambil untuk mengamankan KTP yang sdh tidak terpakai.

3. Kepada Bawaslu, sejauh ini seberapa banyak pelanggaran terhadap PKPU ketika caleg2 mensosialisasikan dirinya?

4. Apakah ada hambatan sosialisasi dan pelaksanaan pemilu ke pulau2 kecil, terutama terkait dengan kotak kardus. Bagaimana jika terkena deburan ombak, apa bisa menjamin tidak akan merusakkan suara?

Pertanyaan dari Ibu Hastuti, F-PDIP

1. Dalam pleno DPHT 2, hasil perbaikan tahap ke 2, ditetapkan 3 jutaan, berasal darimana pertambahan suaranya?

2. KPU menetapkan bahwa disabilitas dan tuna grahita juga berhak memilih. Bagaimana antisipasi KIP Aceh untuk dapat mengakomodirnya?

5

3. Masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki E KTP?, apa strategi untuk mengantisipasi hal ini?

Pertanyaan dari Ibu Andi Mariattang, F-PPP

1. Mengenai pengungsi Rohingya, berapa data mereka? Bagaimana dengan pemilu?

2. Terkait dengan Gudang Logistik KIP Aceh, di setiap Kabupaten kota apa sudah diantisipasi untuk tingkat kecamatan?

Pertanyaan Pak Firman, F-PPP

1. Mengenai pulau terluar, siapa yang mengelola perbatasan? Karena saya bertemu dengan WN Korea yang statusnya sebagai bagian dari Kemendagri. Bagaimana klausul pengelolaan pulau terluar ini?

2. Bagaimana pengelolaan pulau2 terluar dan aset2 di dalamnya?

3. Mengenai pelayanan publik, bagaimana pelayanan yang dilakukan pada masyarakat yang tinggal di kepulauan?

Pertanyaan dari Pak Abdul Hakam Naja, F-PAN

1. Terkait dengan otonomi daerah, kami dulu berharap bahwa UU ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh. Seperti BPMA Kami ingin tahu sejauh mana apa yang sudah dicapai Aceh, terkait dengan dana otsus.

2. Kami baru mendapatkan informasi bahwa otsus di Aceh, DIY dan Papua akan diperpanjang. Terkait dengan dana desa, apakan sdh terimplementasi dengna baik.

3. Akuntabilitas dalam pelayanan public masih dapat C, tentu memprihatikan.

4. Soal pengungsi, perlu pengasawan isu human trafficking, kesejahteraan masyarakat di Kawasan perbatasan. Bagaiman agambaran lengkapnya ttg hal ini?

5. Kemarin Kemdagri mengajukan data fantastis terkait DP 4 yang selisihnya dengan DPT sebesar 32 jt. Kami jadi meragukan otentifikasi data dukcapil.

6. KTP El yang tercecer, dengna KTP aspal orang bisa menyelundup untuk mencoblos.

Bpk H. Agus Makmur, F-PG

Program PTSL, berapa banyak yang ditargetkan dan apa saja kendala yang dihadapi?

6

Ketua Tim, Dr. Mardani Ali Sera, FPKS

Pak Makmur Susanto, apa strategi untuk membantu masalah di KIP ini? Karena kami ingin mengantisipasi agar jangan sampai ada salah satu parpol yang turun membantu.

Jawaban

1. Mengenai pengungsi Rohingya, Pemprov Aceh selalu berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam hal penanganannya.

2. Terkait dengan pelayanan publik, kami terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan.

3. Sedangkan Dana Otsus untuk pengurangan kemiskinan, Pemprov Aceh mendapat alokasi anggaran sebesar 2, 5 Trilyun rupiah. Kemudian dananya meningkat lagi hingga 8 trilyun. Kami mengusulkan agar dana otsus 2% dari DAU tingkat nasional supaya upaya peningkatan kegiatan ekonomi dapat berjalan optimal.

4. Pemprov Aceh memiliki Unit Pelayanan terpadu. Untuk mendapatkan pelayanan di RS, cukup dengan menunjukkan KTP.

5. Logistik telah didistribusikan sampai kabupaten kota. Namun kami menghadapi kendala belum adanya SK KIP di tingkat kabupaten /kota. Selain itu, Kantor kami masih menumpang dengan Arsip Nasional RI , sehingga sangat tidak memadai.

6. Pada kondisi keterbatasan anggaran, Kemendagri menyatakan wajib sifatnya, tetapi pada prakteknya semua tenaga yang membantu KIP Aceh, yang harus kami gaji.

7. Di Jabar, KPU dibantu Gubernur 500 M, tetapi kami tidak ada. Bahkan untuk pengemudi yang 7 orang dan 23 karyawan honorer, KIP mengalami kesulitan untuk membayar gajinya.

8. Pengambilalihan KIP kabupaten/kota oleh KIP Aceh, disebabkan APBN tidak memiliki anggarannya ke KIP Kabupaten

9. KPU RI sudah menganggarkan kendaraan 2 buah di tahun 2014.

10. DPT B dan DPT K cukup untuk menjadi antisipasi..

Kemendagri, staf ahli keuangan

1. Mengenai dukungan pendanaan, jika tak tertera dibebankan oleh APBD, maka dapat diberikan bantuan dengan APBN. Sedangkan dukungan pemprov bisa dalam bentuk hibah asset ke KIP pusat untuk lahan kantor,

7

2. Dari sisi UU Penyelenggaraan Pemilu, dalam hal tertentu bisa diatasi. Jika terjadi kesalahan dalam pendanaan, maka tentu saja diperlukan perhitungan yantg tepat data kebutuhan anggaran.

3. Karena anggaran diberikan ke KIP Provinsi dan.ke tingkat kabupaten kota, maka kemungkinan terjadi kesalahan sangat kecil

Untuk penyelenggaraan Pemilu, dapat dibebankan pada APBN dan fidak diserrtai dengan klausul dapat dibantu oleh tpm

Jumlah wajib KTP adalah 5,77 juta. selisih yang sudah merekam data Ktp hanya 100 ribuan.

Periode pencetakan 2011-2013 harus dicermati.

o Fase 1, 2011-2014, KTP El direkam di kecamatan dan Kabupaten kota, sedangkan pendistribusiannya dilakukan oleh Pusat

o Fase 2, 2014-2016,

Bpk. Zakir,

o Terkait dengan pulau2 kecil terluar, kami sudah berkoordiniasi dengan BNPP, dulu ada 6 pulau kecil terluar, sekarang ada 7. We, Benggala dan Rusa, Pulau Rundo, semuanya tidak berpenduduk. Hanya pulau We yang berpenduduk. Pengelolaannya dikoordinasi oleh BNPP. Sabang sendiri menjadi BKSN. Kami sudah mengusulkan Pulau Raya yang tidak berpenduduk setelah tsunami.

o Dukungan pemilu di Aceh, September 2018 ada rakor pemilu di seluruh Provinsi Aveh. Hal yang sama akan kami hadirkan,

BNPP, Boy Tenjuri.

1. Sesuai dengan RPJMN kita, Aceh ini yang menjadi focus PKSN, salah satunya adalah Sabang. Sehingga selama 5 tahun ini kami dorong besar-besaran.

2. BNPP mempunya anggota 27 kementerian negara, sehingga jelas pengelolaan perbatasah menjadi domain pemerintah pusat

3. Kalau kita melihat lagi Perpres 49/2018. PPKTnya menjadi 7, dan hanya Pulau We yang berpenduduk. Pulau Rondo ada pos angkatan laut. Untuk pengelolaannya menjadi domain kementerian kelautan dan perikanan.

4. Banyak pengungsi yang sulit untuk dibendung, karena Indonesia berbatasan dengan 10 negara. Panjangn garis pantainya 99999 km. sehingga pelru kekuatan TNI Polri untuk menjaga keamanan

5. Penanganannya pengungsi tidak langsung diserahkan ke BNPP

8

6. Tahun 2005, PPKT berjumlah 2000an pulau, tahun …melalui

Kajati

o Dari sisi Gakumdu, kegiatan terkait dengan tindak pidana Pemilu belum ada. Baru ada kegiatan rakor seprovinsi Aceh untuk mengantisipasi potensi tindak pidana pemilu pada pelaksanaannya nanti.

Kapolda Aceh, Dedi Irianto.P

o Kondisi di Aceh terkendali, kepolisian melakukan patrol rutin ke seluruh wilayah.sehingga wilayah Aceh kondusif dari sisi keamanan.

Pak Jalal, Ka BKN Aceh

1. Sampai saat ini proses seleksi CPNS sudah dilalui dua tahap, kami mengikuti seluruh aturan dari pusat. Seperti tadi disampaikan

2. Dari indikator pertama, Aceh masih sangat terbelakang. Sehingga perlu ditinjau ulang ttg passing gradenya. Untuk merekrut putra putri Aceh, mungkin dapat dikhususkan sesuai dengan UU Kekhususan Aceh.

3. Di Aceh, masih banyak tenaga kontrak, ada yang 10 tahun lebih mengabdi tapi belum diangkat, terutama guru di daerah terpencil. Dan usianya di atas 35 tahun. Mohon dapat ditinjau kembali agar mereka dapat diangkat.

Kami sudah melakukan tes kompetensi dasar, pelamarnya 88.725 orang, sedangkan formasi hanya 5000an. 2000 pelamar tidak mengirimkan berkas. Mereka di tes pada 9 titik lokasi. Hanya 19 kabupaten kota yang mengajukan formasi PNS. Formasi Kumham hanya 46 orang, dilamar 124 ribu. hasil seleksi administrasi 114 ribu, setelah tes tinggi badan, sisanya 111 ribu. urutan terbaik kedua Nasional dari Aceh Tamiang, tes IPDN dari Aceh Tamiang juga terbaik nasional ke 3. Pada saat tes tahap kedua, tidak ada lagi tenaga keamanan yang aktif di lapangan. Yang tidak lulus dapat legowo.

Kanwil BPN

1. PTSL di Aceh, 85% bisa diselesaikan. Target kami hingga akhir tahun dapat menyelesaikan 95%

2. Berkaitan dengan sengketa lahan, 17 kasus diselesaikan,

Andi Ichsan, Dirjen Penataan Agraria BPN

1. PP 23/2018 tentang Kanwil Pertanahan menjadi perangkat Daerah. Sekarang ini ada 9 kewenangan yang diserahkan kepada daerah. Nantinya akan diserahkan secara bertahap. Kami terus berkoodrinasi dengne kementerian PAN dan RB agar dapat segera

9

dipindahkan, termasuk penetapan subyek dan obyek reforma agraria. PTSL sudah diserahkan ke Daerah. Kami hanya memantau dan mengaswal pelaksanaannya

2. 210 ribu bidang yang sdh diredistribusi tanah, tahun depan kami kejar 700an ribu bidang. Ini belum lagi dari PTSL.

Ombudsman

o Terkait dengan CPNS, pada tahun 2013, dari K 2 ada 900an orang sdh lulus seleksi CPNS tapi tidak diangkat. Berkasnya sudah ada, dan kami sudah sampaikan ke komisi II DPR RI. Alasan tidak diterima karena mereka ditempatkan pemprov ke sekolah swasta

o Honornya 300-600 ribu/bulan

o Lalu ada lagi 12000an K2 yang tidak lulus seleksi

o Dalam psl 132, UU ASN tegas disebutkan bahwa kebijakan dan manajemen ASN dilaksanakan dengan memperhatikan kekhususan daerah.

o Terkair sengketa lahan, ada HGU di Aceh Tamiang yang memakan lahan satu desa. Sehingga tidak bisa dibangun puskesmas pembantu.

Bawaslu

1. Kami melakukan pengawasan di setiap tahapan, pada tahapan penetapan DPT dan ada beberapa rekomendasi dari bawaslu, kami diinsitruksikan untuk mendirikan posko pengaduan yang basecamnya di Panwascam. Kami menerima 405 aduan, yang terkait dengan keinginan memastikan dirinya terdaftar, anggota keluarga sdh meninggal tetapi masih ada dalam DPT,

2. Data ini direkomendasikan untuk diperbaiki.

3. Membangun kerjasama dengan beberapa universitas di Aceh., dan di 15 SMA

4. Sosialisasi pengawasan terhadap media massa, OKP dan LSM, untuk menggambarkan situasi tekait. Penyidik dan penyelidik tindak pidana pemilu telah melakukan pelatihan dan mendapatkan sertipilat pelatihan.

5. Stand by dan aktif melakukan diskusi terkait dengan masalah pelanggaran pemilun

6. Di tingkat provinsi ada 5 kasus, dan seluruh kabupaten kota d seluruh Provinsi Aceh ada 35 kasus.

10

Masukan bawaslu Aceh

1. Dalam ketentuan PKPU KPPS wajib memberikan satu eksp berkas perhitungan suara di TPS.

2. Aceh berjumlah 20 parpol, sehingga kewajiban KPPS menyerahkan Salinan berkas BA, yang harus disalin secara manual. Total 86 sertipikat BA. Yang harus disalin manual. Solusinya, di setiap TPS disediakan printer yang dapat fotocopy, dan hanya satu yang asli dan copynya dilegalisir.

Walikota Banda Aceh

1. Penilaian CPNS yang tidak adil

2. DCT parpol nasional, 100%, sedangkan parpol lokal 125%. Dari jumlah kursi, hal ini menyulitkan parpol lokal karena memiliki beban biaya politik lebih tinggi daripada parpol nasional.

Rekor Unsyiah

o CPNS, ttg pilihan prodi, klo nama prodi tidak sesuai ijazah, ditolak. Missal Geofisika dan Teknik Geofisika pada hakikatnya sama, tetapi karena nomenklaturnya beda maka ditolak.

PAN RB

1. Kekhususan daerah, akan kami perhatikan

2. Soal nomenklatur juga akan diperbaiki. Kami meminta kepada kemenristekdikti untuk membuat nomenklatur dengan beberapa definisi penamaan prodi yang kurang lebih sama.

Kunjungan ke Kanwil BPN Aceh

1. Pemaparan Kakan BPN Aceh

a. Kanwil BPN ACEH terdiri dari 23 kabupaten/kota. Ada 2 kabupaten kota yang bellum ada kantah pertanahan, yaitu Subusalam dan Bener meriah

b. Luas wilayah Aceh seluruhnya 5, 677 Ha. Dengan jumlah kabupaten kota, yang belum terdaftar, adalah 77% dari luas lahan di Aceh.jadi, kami memerlukan waktu 32 tahun untuk dapat mendaftarkan seluruh bidang tanah di Aceh. Sementara target yang dibebankan pada BPN Aceh adalah menyelesaikannya pada tahun 2025.

11

c. Anggaran dari APBN Murni di tahun 2018, sebesar 126, 687 Milyar rupiah, rea;isasi kegiatan per tanggal 11 Desember 2018 adalah sebesar 67,57% atau 85,595 Milyar Rupiah.

d. Realisasi dan target per kantor pertanahan,

12

e. Pelatihan bidang survey dan pemetaan untuk calon asisten survey Kadastar, 50 orang. Sehingga tahun 2019 diharapkan akan ada tambahan tenaga surveyor sebanyak 50 orang.

f. Penanganan masalah konflik pertanahan yang sudah diselesaikan 17 kasus. Sedangkan yang masih dalam proses penyelesaian 15 kasus dan sisanya sedang berproses di tahapan selanjutnya di Pengadilan.

g. BPN Provinsi Aceh mengalami kendala minimnya sarana prasana pendukung, sehingga menghambat upaya percepatan semua kegiatan yang ditargetkan untuk diselesaikan

13

h. Ada pekerjaan PSN, seperti pengadaan tanah untuk kepentingan jalan tol. Dengan Panjang 75 km, pembebasannya sdh selesai dilaksanakan, tinggal menunggu penilaian appraisal. Hanya ada 5 pihak yang menggugat masalah pembebasan lahan ini hingga ke MA.

i. Andi Ichsan, Dirjen Penataan Agraria BPN

1) Permasalahan pertanahan di Aceh, bukan hanya soal PTSL, tetapi juga program2 lain di Aceh. Meski baru 4 bulan bertugas pada posisi progress PTSL 20%, saat ini sudah berjalan hingga 85%.

2) Klasifikasi kluster kasus pertanahan sesuai dengan PP 24 tahun 1997, pemetaan terhadap bidang tanah, ternyata tidak landing

14

benar, sebanyak 1555 bidang tahan atau seluas 5459 Ha yang berstatus K4.

3) Secara Nasional BPN sudah mencapai 86% untuk redistribusi lahan yang berasal dari tanah terlantar, pelepasan Kawasan hutan, dan HGU yang telah habis masa berlakunya. Sebagai contoh di Sukabumi, HGU yang sdh habis diserahkan pada kelompok tani yang berdomisili di sana.

4) 9 kewenangan yang sdh diserahkan pada pemprov kabupaten/kota, jangan membuat Pertimbangan teknis jika penanganan tanah tidak sesuai dengan PP 24 tahun 1997.

j. Respon Ketua Tim:

1) BPN ada kaitan dengan Kemendagri,

2) Masalah tanah adalah masalah fundamental, dan saat ini Panja sedang membahas RUU Pertanahan inisiatf DPR RI.

3) Kami ingin focus pada kinerja kanwil Pertanahan Provinsi Aceh, khusus karena kami sedang berupaya bersikap adil.

4) Untuk bab ttg tl UU no 11 tahun 2006 dan PP 23/2011, kami akan bahas di RDP. Karena saya setuju ATR/BPN ingin hati2 dalam hal pemindahan otoritas.

Diskusi

Pertanyaan dari Pak Hakam Naja, FPAN

1) Jika dijelaskan BPN memerlukan 30 tahun untuk menyelesaikan pendaftaran tanah, namun oleh pemerintah pusat menargetkan dalam 5 tahun selesai di tingkat nasional, bagaimana caranya?

2) Bagaimana dengan PTSL yang kejar tayang ini?

3) Saya ingin melihat lebih jauh mengenai Taman Nasional Gunung Leuser ini, karena saat ini fungsi antara ATR BPN dengan Kemenhut mengenai kehutanan dalam hal pengelolaan Kawasan hutan. Apakah muncul sengketa, sehingga kedepan penting untuk masukan dalam RUU Pertanahan, di mana wilaya yang bisa kita alokasikan untuk masyarakat dan di mana untuk hutan lindung?

Pertanyaan dari Pak Mardani Ali Sera, FPKS

1) Saat Pak Kakan datang posisi pekerjaan baru 20%, dalam 4 bulan menjadi 85%, adakah kantah yang stress?

2) Untuk menjangkau wilayah yang sulit, biaya yang dikenakan sama.

3) Jumlah target PTSL dan jumlah tenaga kerjanya sesuai kah? Karena kami ingin pekerjaan ini benar2 berkualitas

15

Pertanyaan dari Ibu Andi Mariattang , F-PPP

1) Sebagai catatan umum, PTSL belum dikenal masyarakat, yang dikenal adalah Prona. Mereka menyatakan sudah diukur, tetapi hasilnya belum jelas. Jadi, catatan saya, perlu sosialisasinya perlu lebih kencang ke masuarakat.

2) Ketika menentukan desa untuk program PTSL, bagaimana parameternya? Sehingga dapat ditentukan satu desa dari ribuan desa yang ada

3) Apakah hanya minimnya jumlah petugas yang minimal?

4) Banyak masyarakat mewakafkan asetnya, namun karena belum sempat disertifikatkan, sehingga banyak kejadian puluhan tahun kemudian ahli warisnya ingin menjual tanah tsb sehingga menimbulkan konfilk. Sehingga menurut saya program sertifikat tanah wakaf merupakan hal penting.

Pertanyaan dari Pak Robby, Pemprov Aceh

o Saat Perizinan OSS, ada beberapa kasus perizinan yang menemui kendala, seperti di Bogor dengan panti pijat yang berlokasi persis di depan kantor PTSP, , Jakarta soal sampah, dan Surabaya. Izin alat cuci mobil dikeluarkan oleh OSS meskipun tidak seuai.OSS dianggap lebih kuno daripada system yang ada di PTSP. Komen pak Ketua: OSS ada di seskab, yang dinyatakan ada di Kominfo, dan otoritasnya besar.

Pertanyaan dari Pak Yudi

1) Kemendagri sudah mengeluarkan peraturan mengenai OSS di PTSP di daerah, yang belum ada adalah di Kb Nduga dan Asmat di Papua.

2) Mendagri bersurat kepada Bupat/Walikota pada bulan November kemarin yang menyatakan bahwa pelayan perizinan wajib dilaksanakan oleh kepala daerah, dan tidak boleh dihentikan. Apabila PTSP sudah terintegrasi dapat menerbitkan NIB, jika tidak bisa dilakukan dengan manual, maka dilakukan secara manual dengan menggunakan formulir. NSPK baru sesuai PP 24/1997 belum diterbitkan, maka yang digunakan adalah NSPK lama yang berlaku.

3) Sudah ada 521 izin yang sedang di review oleh KPK untuk diberikan rekomendasi untuk disesuaikan. Jika ATR/BPN menyatakan jika tanpa OSS tidak dapat dikeluarkan perizinan, maka akan terhenti semua pelayanan.

16

Jawaban:

1. Bidang tanah di Aceh baru 23% dikerjakan, sementara target presiden tahun 2025 selesai. Strategi untuk dapat mencapai target ini adalah bekerja sama dengan Dinas pertanahan Aceh yang akan melaksanakan program sertifikasi dengan masyarakat kecil.

2. Biaya yang diluncurkan pada PTSL memang tidak memadai, namun dengan dana yang tersedia harus kami lakukan. Karena jarak lokasi yang jauh, maka petugas menginap di satu daerah hingga pekerjaannya selesai. Singkil yang paling sulit koneksi internetnya,

3. Pelayanan normal bagaimana dilaksanakan? Di Sumut saya menyelesaikan 50% pada bulan 2, sehingga pada bulan 8 bisa selesai. Di sini tidak seberat di Medan. Sampai hari ini, kantah kota Langsa menjadi salah satu kantor integritas yang diusulkan untuk mendapatkan penghargaan.

4. Hutan Lindung Leuser, sebagian besar wilayahnya di Aceh Tenggara, jika terindikasi di TN Gunung Leuser maka tidak boleh diterbitkan perizinannya.

5. Terkait dengan SDM, ada 50 orang lulusan pelatihan kami di 2007 dan 40 orang lagi yang kembali dari STPDN.

6. Hanya 4 kabupaten kota yang mengeluarkan aturan sesuai SKB tiga Menteri.

7. Kualitas harus dnaikkan. Tahap pertama adalah rehab rekon untuk memperbaiki pekerjaan yang harus ditingkatkan kualitasnya. Mengenai kesesuaian petak bidang lahan yang dipetakan dengan pelaksanaannya.

8. Bagaimana peningkatan ekonomi setelah PTSL?

9. Istilah PTSL kurang popular dibandingkan prona. Yang menentukan pemilihan adalah tingkat kepemilikan tanahnya rendah dan masyarakatnya ingin meningkatkan perekonomiannya

10. Masyarakat yang tidak punya surat pun diukur.

11. Ada yang sudah ditetapkan, tetapi masyarakat menolak, sehingga lokasi dipindahkan.

12. . sertifikat wakaf di Aceh memang disarankan dari awal tahun secara Nasional. Tetapi karena lebih fokusnya lebih pd PTSL. Di Aceh, tanah wakaf dianggap tanah Tuhan, sehingga tak ada yang berani ahli waris menggugat tanah wakaf

13. Konflik agraria ada, hanya saja tidak berat.

14. Masyarakat hokum Adat di Aceh, tidak ada. Kategori tanah di Aceh adalah tanah secara turun temurun yang dianggap tanah adat.. Tidak ada tanah adat, yang ada hanya tanah negara.

15. Berkaitan dengan perda Syariah tentang pertanahan, sepengetahuan saya belum ada.

17

16. OSS di Aceh, belum ada permohonan baru, karena perlu ada Perda yang disermpurnakan.

17. Berkaitan dengan OSS, minimal keluar izin lokasi dan NIB. Namun pengalaman sejauh ini

18. Kabag, terkait dengan lonjakan 60% dalam kurun waktu 4 bulan, dengan bantuan alat ukur satelit, koordinat dihubungkan bidang perbidang. Alat RDK ini yang menyebabkan peningkatan kecepatan pengukuran sangat signifikan

19. Pendataan P4T yang sudah dilakukan, untuk keperluan prediksi pelaksanaan pengukuran di tahun berikutnya,

20. Ada hal menarik di Aceh, mengenai peran masyarakat Adat. Struktur masyarakat Adat hampir tidak ada, Tetapi masih ada. Sesuai dengan struktur UU khas mengenai Aceh, di situ disebutkan Mukim, pemimpin yang dapat membantu menyelesaikan konflik pertanahan. Di Langsa, ada peradilan pertanahan yang tingkat keberhasilan penanganannya mencapai 80%.

21. System OSS, ada izin keluar di Aceh Jaya, mengenai PLN di Tenong. Ternyata sangat rumit, karena izin lokasi tanpa komitmen, tanpa ttd. Izin Lokasi baru pertek, saya belum membaca edaran tgl 8 Nopember 2018. Lampirannya taka da, di Batam pun belum bisa jalan. Di Pidie juga ada izin lokasi OSS.

22. Perwakilan dinas Pertanahan Aceh, mengenai tindak lanjut dari Perpres 23/2015, yang mengamanatkan khusus Aceh yang memiliki UU no. 11 tahun 2006. Kanwil Pertanahan melebur dengna DInas Pertanahan. Menteri Agraria/BPN membentuk tim transisi. Namun karena hingga saat ini Menteri belum membenuk tim tsb, maka proses ini belum terlaksana. Asas kehati-hatian mungkin yang menjadi sebab keapa tim tsb hingga saat ini belum juga dibentuk. Kalau bisa dipercepat lebih baik.

23. Menteri sendiri tidak menyadari bahwa ada amanat dari Perpres 23/2015. Saya ingin memberitahukun bahwa Kanwil Pertanahan dengan dinas pertanahan sangat baik.

24. Kami menyediakan anggaran untuk sertifikasi bagi rakyat miskin kota

25. Andi Ichsan, PTSL adalah semua bidang tanah di Republik ini akan didaftarkan semua.prona ada instrument, pada tahun 2016 di era SBY diketuai kepala daerah untuk menangani konflik pertanahan.

26. OSS, khusus untuk Perteknya, saya sering menyatakan di Pak Menko, bahwa kesiapan daerah masih sangat minim. Kalau tidak dilakukan dan batal demi hukum. Kejaksaan mengeluarkan edaran bahwa system ini tidak dapat dilaksanakan manual. Sehingga surat Kemendagri bertentangan dengan peraturan di PP tsb, Pertek dan Permen hanya diberi waktu 7 hari kerja

18

III. CATATAN RAPAT

Komisi II DPR RI menaruh perhatian tinggi terhadap kesiapan Provinsi Aceh terhadap pelaksanaan Pemilu 2019. Khusus kasus 900 orang tenaga honorer K2 di Provinsi Aceh yang belum diangkat menjadi PNS meski telah dinyatakan lulus seleksi CPNS. Semoga dapat ditindaklanjuti dan bermanfaat bagi semua pihak. Kepada semua pihak yang membantu terselenggaranya kunjungan kerja ini, kami ucapkan terima kasih.