Laporan Kuliah

7
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan yang didapat mahasiswa ketika duduk di bangku perkuliahan saat ini pun tidak cukup untuk menghadapi persaingan global, meskipun materi perkuliahan yang ada disampaikan oleh tenaga pengajar yang memiliki kualitas kelas atas. Perlu adanya peningkatan yang lebih dari sekedar teori yang disampaikan, jika ingin mendapat sesuatu hal yang lebih bermanfaat. Oleh karena itu, kuliah praktek menjadi salah satu jawaban yang tepat dan memiliki nilai penting yang perlu dilakukan khususnya bagi mahasiswa saat ini. Aplikasi teori sudah seharusnya menjadi sebuah kebutuhan. Kenyataan di lapangan tidak jarang berbeda dengan teori yang didapat, apalagi ditambah dengan kompleksnya permasalahan yang ada. Tidak jarang pula, diperlukan adanya inovasi ataupun perencanaan yang tidak pernah ada dalam teori, namun diperlukan dalam sebuah pemecahan masalah lapangan. Tentunya, dengan dasar yang dapat dipertanggungjawabkan. Bidang ketekniksipilan merupakan salah satu bidang disiplin ilmu dengan kompleksitas tinggi. Banyak faktor yang berpengaruh di dalamnya. Faktor-faktor yang ada pun saling terkait, menjadi satu kesatuan yang harus diperhatikan secara komprehensif dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Lingkungan proyek, kondisi

description

Kuliah Lapangan

Transcript of Laporan Kuliah

Page 1: Laporan Kuliah

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu pengetahuan yang didapat mahasiswa ketika duduk di bangku perkuliahan saat ini

pun tidak cukup untuk menghadapi persaingan global, meskipun materi perkuliahan yang ada

disampaikan oleh tenaga pengajar yang memiliki kualitas kelas atas. Perlu adanya peningkatan

yang lebih dari sekedar teori yang disampaikan, jika ingin mendapat sesuatu hal yang lebih

bermanfaat. Oleh karena itu, kuliah praktek menjadi salah satu jawaban yang tepat dan memiliki

nilai penting yang perlu dilakukan khususnya bagi mahasiswa saat ini.

Aplikasi teori sudah seharusnya menjadi sebuah kebutuhan. Kenyataan di lapangan tidak

jarang berbeda dengan teori yang didapat, apalagi ditambah dengan kompleksnya permasalahan

yang ada. Tidak jarang pula, diperlukan adanya inovasi ataupun perencanaan yang tidak pernah

ada dalam teori, namun diperlukan dalam sebuah pemecahan masalah lapangan. Tentunya,

dengan dasar yang dapat dipertanggungjawabkan.

Bidang ketekniksipilan merupakan salah satu bidang disiplin ilmu dengan kompleksitas

tinggi. Banyak faktor yang berpengaruh di dalamnya. Faktor-faktor yang ada pun saling terkait,

menjadi satu kesatuan yang harus diperhatikan secara komprehensif dan tidak dapat dipisahkan

satu sama lain. Lingkungan proyek, kondisi masyarakat, sosial-budaya, dan ekonomi adalah

faktor-faktor yang jarang dipelajari lebih lanjut dalam gedung kuliah, namun dapat diperoleh di

kondisi lapangan sebenarnya. Pemecahan masalah di lapangan pun dipecahkan secara

menyeluruh, dengan memperhatikan sebab-akibat dari semua faktor yang ada. Apalagi ditambah

dengan resiko yang tinggi, pemecahan perlu diperhatikan secara serius mengingat sebagian besar

proyek teknik sipil bernilai ekonomi yang tinggi pula.

Berdasarkan uraian di atas, didapatkan bahwa kuliah praktek lapangan sangat perlu

dilakukan. Materi perkuliahan saja memang tidak cukup untuk mengantarkan mahasiswa

menjadi seorang sarjana yang lengkap. Tidak hanya mengandalkan dasar teori yang didapat,

namun juga dapat mengaplikasikannya.

Page 2: Laporan Kuliah

Oleh karena itu, untuk alasan di atas, serta untuk memenuhi tingkat sarjana Strata-1 pada

Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, penulis

melaksanakan kuliah praktek pada Proyek Condotel Mercure & Ibis (Sun Premira) Yogyakarta.

Proyek ini merupakan proyek pembangunan gedung inap dengan tingkat 9 lantai. Selama

pelaksanaan proyek berlangsung, penulis mengamati lebih detail tentang pekerjaan fondasi,

dimana fondasi yang digunakan merupakan fondasi bored-pile. Meskipun seperti itu, tinjauan

umum dan struktur atas pada proyek ini pun akan dibahas lebih lanjut.

1.2 Tujuan Praktek Lapangan

Selain sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana, diadakannya praktek

lapangan dengan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya memiliki tujuan antara lain

sebagai berikut :

1. Mahasiswa mampu mengaplikasikan teori-teori yang didapat dari bangku perkuliahan atau

percobaan di laboratorium, ke dalam kondisi lapangan yang sebenarnya.

2. Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, dan manambah ilmu pengetahuan praktek

kondisi lapangan pada proyek-proyek ketekniksipilan atau sejenisnya.

3. Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, dan manambah ilmu pengetahuan tentang

permasalahan atau kendala yang sering terjadi selama proyek dilaksanakan, beserta

solusinya.

4. Mahasiswa ikut mampu berpikir kreatif dan inovatif dalam pemecahan masalah yang ada

pada kondisi lapangan, dengan dasar-dasar yang dapat dipertanggungjawabkan.

5. Menambah kepercayaan diri pada mahasiswa, sehingga mahasiswa yang siap turun dan

siap bersaing pada dunia kerja kedepannya sebagai sarjana yang memiliki kompetensi

tinggi.

6. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dan dapat memperluas jaringan dengan orang-

orang yang berpengalaman dalam bidangnya.

Mengingat tujuan-tujuan yang telah dipaparkan di atas, tentu menjadikan kuliah praktek

lapangan menjadi suatu mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa saat ini. Tentunya,

tujuan yang ada akan berakibat positif dan memiliki nilai manfaat yang tinggi pada mahasiswa.

Page 3: Laporan Kuliah

1.3 Metode Praktek Lapangan

Selama kuliah praktek lapangan dilaksanakan, berbagai metode praktek lapangan dilakukan

oleh penulis untuk mendapatkan pengetahuan dan hasil yang maksimal. Hasil tersebut dibentuk

dalam sebuah penulisan laporan. Metode yang dilakukan oleh penulis antara lain :

1.1 Observasi/pengamatan langsung di lapangan. Item-item pekerjaan yang dilaksanakan

selama kuliah praktek di dalam proyek diamati secara langsung oleh penulis. Pengamatan

yang dilakukan lebih kepada item pekerjaan fondasi bored-pile. Adanya metode ini,

membuat penulis juga dapat mengetahui suatu masalah secara nyata ketika suatu macam

pekerjaan dilaksanakan, beserta solusinya. Selain itu, metode pelaksanaan pekerjaan,

manajemen proyek, struktur organisasi, serta keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dapat

dipelajari dari metode ini.

1.2 Konsultasi dan berdiskusi dengan pembimbing lapangan. Hal ini penting mengingat tidak

semua ilmu yang didapat dari pengamatan langsung pada kondisi lapangan dapat langsung

dipahami oleh penulis. Tentunya, arahan dari pembimbing lapangan dan diskusi yang ada,

didasari oleh ilmu-ilmu yang dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, konsultasi dan

diskusi juga dilakukan penulis dengan dosen praktek pembimbing lapangan di Jurusan

Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (JTSL FT

UGM). Konsultasi dan diskusi ini penting dilakukan oleh dosen pembimbing untuk dapat

memonitor pelaksanaan praktek lapangan yang dilakukan penulis, serta memeriksa dan

mengkoreksi output dari pelaksanaan praktek lapangan berupa laporan.

1.3 Mengumpulkan dokumentasi dan data yang tersedia di lapangan. Dokumentasi diambil

oleh penulis dari kondisi lapangan berupa foto, untuk mendukung dan memperjelas

keterangan dalam penulisan laporan. Selain itu, terdapat pula data-data yang tersedia untuk

memperlengkap penyusunan laporan, seperti gambar-gambar perencanaan.

Metode-metode pelaksanaan yang dilakukan bertujuan untuk mendukung penulisan dan

penyusunan laporan praktek lapangan, sehingga dari laporan tersebut dapat menjadi parameter

seberapa besar pengetahuan yang didapat oleh penulis selama melakukan praktek lapangan.

Page 4: Laporan Kuliah

1.4 Ruang Lingkup Pembahasan

Suatu proyek gedung memiliki banyak macam pekerjaan. Macam pekerjaan tersebut,

secara garis besar terbagi menjadi beberapa bagian, meliputi pekerjaan struktural, pekerjaan

arsitektural, serta pekerjaan mekanikal dan elektrikal. Pekerjaan struktural merupakan salah satu

bagian pekerjaan yang penting dan merupakan bidang dari ketekniksipilan, sehingga pekerjaan

tersebut akan dibahas lebih mendalam pada laporan kali ini.

Pekerjaan struktural terdiri dari banyak item pekerjaan. Item pekerjaan tersebut mulai dari

pekerjaan pembersihan lahan, pekerjaan fondasi, pekerjaan balok-kolom, pekerjaan plat,

pekerjaan dinding dan tangga, hingga pekerjaan atap. Selain yang disebutkan di atas, masih

banyak item pekerjaan struktural penting lainnya yang berfungsi sebagai pendukung suatu

proyek gedung bertingkat. Selama praktek lapangan, pelaksanaan proyek sedang berlangsung

salah satu item pekerjaan, yaitu pekerjaan fondasi bored-pile.

Proyek Condotel Mercure & Ibis Yogyakarta ini menggunakan fondasi tipe bored-pile

dengan variasi diameter yang berbeda-beda. Dalam laporan ini, fondasi tipe bored-pile dibahas

lebih luas, meskipun tinjauan bangunan secara menyeluruh juga akan diulas lebih lanjut.

1.5 Sistematika Penulisan Laporan

Penulisan laporan praktek lapangan pada Proyek Condotel Mercure & Ibis Yogyakarta ini

disusun dengan runtut dan sistematis, disertai penjelasan setiap bab yang mudah dipahami.

Setiap bab diulas lebih luas dengan keterangan-keterangan yang mendukung penjelasan,

sehingga pembaca akan lebih mudah dan mengerti dari isi laporan. Selain itu, penyusunan

laporan ini telah memakai kaidah ketentuan penulisan tugas akhir. Setiap bab pada laporan ini

secara garis besar dijelaskan sebagai berikut :

1. BAB 1 Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang dan tujuan diadakannya kuliah

praktek lapangan, metode praktek selama pelaksanaan praktek lapangan, ruang lingkup

pembahasan pada isi keseluruhan laporan ini, serta sistematika yang disusun pada

penulisan laporan.

2. BAB 2 Tinjauan Bangunan, mengulas tentang lokasi proyek, deskripsi secara umum

tentang proyek, profil perusahaan terkait, fasilitas-fasilitas yang akan tersedia pada

bangunan tersebut, serta data-data teknis proyek secara umum.

Page 5: Laporan Kuliah

3. BAB 3 Sistem dan Manajemen Proyek, berisi tentang tinjauan umum proyek, struktur

organisasi pelaksana proyek dan deskripsi tugas masing-masing stakeholder yang terkait,

serta manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) proyek tersebut selama

pelaksanaan konstruksi berlangsung.

4. BAB 4 Material dan Peralatan, membahas tentang bahan yang akan digunakan serta

teknologi/peralatan yang dipakai selama masa pelaksanaan konstruksi berlangsung.

5. BAB 5 Pelaksanaan Konstruksi, mengurai tentang item pekerjaan fondasi bored-pile,

mulai dari proses persiapannya, penulangan fondasi, proses pengecoran, hingga pengujian

fondasi menggunakan metode Reaction Test dan PDA Test.

6. BAB 6 Penutup, menjelaskan tentang rangkuman dari keseluruhan isi laporan kuliah

praktek ini selama praktek lapangan dilaksanakan serta saran-saran yang membangun

untuk membuat pelaksanaan kuliah praktek menjadi lebih baik dan berguna.