contoh laporan kuliah profesi.docx

36
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, kota xxx dikenal sebagai kota xxx yang memilki banyak potensi alam, sehingga banyak turis dan wisatawan asing ingin berkunjung dan menikmati keindahan alamnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu tempat berlabuhnya kapal atau pelabuhan yang aman dan nyaman bagi para turis maupun investor yang ingin menikmati keindahan alam kota xxx. 1.2 Permasalahan Dalam merealisasikan pekerjaan fisik bangunan di lapangan, keterkaitan hubungan kerja antara unsur – unsur yang ada memiliki peranannya sendiri sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan manajemen yang ada pada setiap unsur tersebut. Kerja sama suatu team sebagai suatu kesatuan di lapangan guna berhasil menyelesaikan pekerjaaan proyek, haruslah didukung oleh unsur-unsur yang terlibat didalamnya. Dalam hubungan kerja antara unsure-unsur tersebut, tentu saja timbul masalah-masalah. Disini, penekanan praktek profesi sebagai pembantu direksi akan

description

Pengantar Laporan.Semoga bisa membantu

Transcript of contoh laporan kuliah profesi.docx

Page 1: contoh laporan kuliah profesi.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, kota xxx dikenal sebagai kota xxx yang memilki banyak

potensi alam, sehingga banyak turis dan wisatawan asing ingin

berkunjung dan menikmati keindahan alamnya. Oleh karena itu,

diperlukan suatu tempat berlabuhnya kapal atau pelabuhan yang aman

dan nyaman bagi para turis maupun investor yang ingin menikmati

keindahan alam kota xxx.

1.2 Permasalahan

Dalam merealisasikan pekerjaan fisik bangunan di lapangan,

keterkaitan hubungan kerja antara unsur – unsur yang ada memiliki

peranannya sendiri sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan

manajemen yang ada pada setiap unsur tersebut.

Kerja sama suatu team sebagai suatu kesatuan di lapangan guna

berhasil menyelesaikan pekerjaaan proyek, haruslah didukung oleh unsur-

unsur yang terlibat didalamnya. Dalam hubungan kerja antara unsure-

unsur tersebut, tentu saja timbul masalah-masalah. Disini, penekanan

praktek profesi sebagai pembantu direksi akan dikemukakan

permasalahan yang berkaitan dengan unsur direksi sebagai salah satu

unsur yang terlibat di dalamnya.

Page 2: contoh laporan kuliah profesi.docx

1.3 Tujuan Pembahasan

Pembahasan laporan ini bertujuan untuk mendapatkan

pengetahuan serta gambaran yang jelas tata cara pelaksanaan

pengawasan suatu proyek di dasarkan atas pengamatan secara langsung

di lapangan. Hal ini meliputi:

1. Untuk meperoleh pengetahuan tentang pengawasan pekerjaan

proyek di lapangan dan persoalan yang mungkin timbul dalam

pelaksanaan pengawasan juga tentang cara-cara pemecahan dan

penyelesainnya.

2. Untuk memperoleh pengetahuan tentang mekanisme kerja yang

saling berhubungan antara unsure-`unsur yang terlibat sesuai

dengan bidangnya masing-masing.

3. Untuk memperoleh pengetahuan di lapangan di samping teori-teori

yang pernah didapat.

1.4 Lingkup Pembahasan

Lingkup pembahasan dalam Praktek Profesi meliputi:

1. Pembahasan mengenai pengawasan pekerjaan pembangunan

JIKO PORT.

2. Pembahasan mengenai aspek-aspek yang ada kaitannya dengan

pekerjaan direksi sebagai pengawas proyek.

3. Pembahasan mengenai persoalan-persoalan yang terjadi dalam

proyek.

1.5 Metode Pembahasan

Metode pembahasan yang dilakukan yaitu:

1. Melakukan pengawasan langsung di lapangan serta

mengumpulkan data dan informasi proyek tersebut.

Page 3: contoh laporan kuliah profesi.docx

2. Menganalisa mekanisme kerja dari dari direksi sebagai asisten

pengawas dari proyek yang sedang dilaksanakan.

3. Membahas hubungan antara direksi sebagai pengawas proyek

dengan proyek yang sedang dibangun.

1.6 Sistematika Pembahasan

BAB I Pendahuluan, yang membahas tentang Praktek Profesi itu

sendiri.

BAB II Tinjauan umum, yang membahas pengertian direksi secara

garis besar, tugas dan kewajiban serta hal-hal yang

berhubungan dengan direksi pada umumya.

BAB III Tinjauan khusus

- Tinjaun proyek pembangunan JIKO PORT.

- Stuktur organisasi proyek.

BAB IV Mekanisme Pengawasan Proyek, yang menjelaskan sistem

kerja sebagai pengawas.

BAB V Penutup

Membandingkan antara teori yang didapat diperkuliahan dengan

pengalaman selama melakukan Kerja Profesi serta aplikasinya di

lapangan.

Page 4: contoh laporan kuliah profesi.docx

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Pengertian Direksi

Direksi adalah orang atau badan yang diangkat atau ditunjuk oleh

pemberi tugas / bouther untuk mengawasi pelaksanaan proyek, sehingga

sesuai dengan syarat – syarat mutlak yang ditentukan.

2.1.1 Kedudukan Direksi

Organisasi administratif berada di bawah pemilik atau bowher.

Secara teknis sebagai penasehat ahli staf teknis di bidang

pelaksanaannya.

2.1.2 Syarat – syarat sebagai direksi

Ahli dalam teknis bersangkutan

Ahli dalam memahami peraturan – peraturan atau syarat – syarat

dan penerapannya

2.1.3 Fungsi Direksi

Direksi berfungsi untuk pengontrolan (pengawasan / pengendalian)

di bidang teknis administratif dan merupakan unsur pembantu dalam

bidang teknis pelaksanaan.

2.2 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Dalam melaksanakan pekerjaan di proyek, direksi diberi wewenang

tertentu berupa:

Page 5: contoh laporan kuliah profesi.docx

Melakukan pengawasan sehingga syarat – syarat teknis, maupun

administratif yang telah ditetapakan dapat dipenuhi.

Memberikan petunjuk – petunjuk, pedoman dan saran – saran

kepada pemborong dalam pelaksanaan di lapangan.

Membuat laporan minguan dan bulanan mengenai kegiatan proyek.

2.3 Hak dan Wewenang Direksi

Selain mempunyai tugas dan tanggung jawab, direksi mempunyai hak

dan wewenang tertentu, yaitu :

Memberikan / mengambil keputusan serta memecahakan masalah

yang timbul dalam pelaksanaan, baik yang tercantum dalam bestek

maupun tidak atau uraian dan syarat – syarat ataupun perjanjian

kontrak selama tidak mempengaruhi konstruksi.

Mengadakan klaim terhadap pekerjaan atau badan yang tidak

sesuai dengan rencana dalam bestek atau syarat – syarat dalam

perjanjian kontrak kerja.

2.4 Penunjukan Direksi

2.4.1 Pada Proyek Pemerintah

Pejabat – pejabat dari dinas pekerjaan umum dan lain – lain atau

instansi pada pekerjaan jawatan pemerintah yang ditunjuk

Biro konsultan / arsitek, baik yang diserahi membuat rancangan

pada proyek yang bersangkutan ataupun yang hanya sebagai

konsultan pengawas saja. Dalam hal ini harus dengan

sepengetahuan dari pejabat yang berwenang untuk memenuhi

persyaratan yang telah ditentukan. Antara lain, bonafiditas biro

konsultan tersebut baik dari segi teknis / administrasi serta

Page 6: contoh laporan kuliah profesi.docx

ketentuan referensi lain yang sesuai dengan kualifikasi yang

berlaku.

2.4.2 Pada Proyek Swasta

Biro konsultan / arsitek, baik yang membuat rancangan pokok yang

bersangkutan maupun yang hanya sebagai pengawas saja.

Biro kontraktor bangunan bias juga sebagai direksi pekerjaan yang

dikerjakan oleh kontraktor lain.

2.5 Sistem Organisasi

Organisasi adalah kumpulan dari beberapa orang yang secara

bersama – sama bekerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah

ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama.

2.5.1 Sistem Konsultan Pengawas ( pengelola bangunan )

Tujuan digunakannya sistem konsultan pengawas adalah untuk

mewujudkan hasil fleksibilitas studi menjadi suatu proyek dengan

mencapai optimasi hasil akhir. Struktur organisasi dalam pelaksanaan

proyek ditentukan oleh fungsi – fungsi yang terlibat dalam organisasi

dan tingkat manaterialnya.

2.5.2 Tugas konsultan pengawas / pengelola pembangunan

Mengadakan penyusunan dan penyediaan informasi yang benar

mengenai biaya pembangunan dan jadwal dalam masa

perencanaan.

Sejak awal perncanaan menggarap bersama – sama arsitek atau

perencana, menilai kemungkinan – kemungkinan perubahan

rencana atau cara pembangunan sehingga memungkinkan

didakannya perubahan – perubahan oleh arsitek dan perencana

Page 7: contoh laporan kuliah profesi.docx

berdasarkan informasi yang terakhir mengenai harga, waktu

ataupun pertimbangan – pertimbangan yang ada.

Memulai pembangunan dan pengaturan penyediaan barang –

barang jangka panjang meskipun belum seluruh rencana selesai,

sehingga memungkinkan selesainya proyek – proyek tepat pada

waktunya.

Secara terperinci, tugas dan tanggung jawab konsultan

pengawas/pengelola terdiri dari tiga masa kerja yaitu:

1. Masa pra pembangunan

a. Memberi nasehat dan rekomendasi kepada pemilik

bangunan dan arsitek mengenai semua aspek

perancangan proyek.

b. Meneliti kembali (review) rencana arsitektur, sipil dan

instalasi-instalasi serta spesifikasinya.

c. Memberikan nasehat mengenai kemungkinan-

kemungkinan pembangunan ditinjau dari segi ekonomi,

waktu pelaksanaan, harga bangunan, dan kemungkinan

penyediaan bahan, tanpa mengurangi tugas dan

tanggung jawab arsitek dan perencana.

d. Menyediakan tafsiran biaya berdasarkan rencana yang

ada, melaporkan semua kemungkinan biaya dan rencana

biaya akhir setelah rencana seluruhnya selesai.

e. Rekomendasi pembelian bahan-bahan jangka panjang

dan cara penggarapanya.

f. Rekomendasi cara-cara pembagian pekerjaan dan cara-

cara pelaksanaanya.

g. Membantu pelaksanaan pra kualifikasi , pelelangan, dan

rekomendasi atas hasil-hasilnya.

h. Melakukan pelaporan atas kemajuan perancangan dan

perencanaan.

2. Masa pembangunan

Page 8: contoh laporan kuliah profesi.docx

a. Membentuk organisai lapangan serta garis – garis

kekuasaannya.

b. Mengkoordinasi dan mengawasi penggarapan

penyediaan barang – barang atau bahan.

c. Mengawasi / memeriksa hasil – hasil pekerjaan dan

kemajuan menurut jadwal, serta rencana – rencana kerja

dan peralatan para kontraktor.

d. Menciptakan prosedur – prosedur lapangan antara

pemilik-pengelola-arsitek dan perencana-kontraktor-

supplier.

e. Meneliti gambar – gambar pelaksanaan dan catalog –

catalog pelaksanaan serta implementasinya.

f. Mengadakan pelaporan – pelaporan mengenai kemajuan

proyek maupun semua hak ikhwal proyek.

g. Menyusun rencana arus dana (cash flow) dan memeriksa

hak – hak serta kewajiban pembayaran.

h. Mengadakan dan memimpin rapat – rapat koordinasi

proyek, pengadaan dokumentasi proyek – proyek lain.

i. Mengadakan system pelaporan selama pembangunan

dan bila diperlukan menyediakan pelayanan pengolahan

data.

3. Masa sesudah pembangunan

a. Membuat petunjuk – petunjuk pemakain gedung.

b. Membuat laporan akhir proyek lengkap dan final

mengenai:

o Proses pembangunan

o Gambar – gambar televise

o Biaya pembangunan

o Penjelasan – penjelasan dan lain – lain.

Page 9: contoh laporan kuliah profesi.docx

2.5.3 Sistem Konsultan Manajemen Konstruksi

Penyelenggaraan proyek gedung pemerintah terdiri atas kegiatan

pengendalian dan kegiatan pelaksanaan yang meliputi tahap persiapan,

tahap perencanaan / perancangan, tahap pelaksanaan konstruksi dan

tahap pemanfaatan. Dari tahap-tahap tersebut tentunya setiap proses

akan membutuhkan tindakan pengawasan sehingga proses

pelaksanaanya dapat berlangsung dengan arah yang benar dan

mengurangi adanya deviasi akibat penyimpangan yang mungkin terjadi.

Hal tersebut dilakukan dengan sistem manajemen konstruksi untuk

pengendaliaanya, selain itu kegiatan pengendalianya dilaksanakan oleh

departemen pekerjaan umum. Sedangkan kegiatan pengawasan teknik

instansi departemen akan dilaksanakan oleh penelola proyek dari unsur

dinas teknis.

Tindakan pengawasan dan pengendalian dilaksanakanoleh

konsultan manajemen konstruksi, yaitu perusahaan yang memenuhi

syarat untuk melaksanakan tugas konsultasi dalam bidang pengawasan

dan manajemen pembangunan gedung, dimana baik kualifikasi maupun

klasifikasinya sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam Pedoman Teknis

Pembangunan Bangunan Gedung Negara Keputusan Menteri Kimpraswil

Departemen PU no: 332/KPTS/CK/2002 tanggal 1 Agustus 2002,

Konsultan Manajemen Konstruksi digunakan untuk pembangunan gedung

negara yaitu:

Bangunan bertingkat diatas empat lantai, atau

Bangunan dengan luas total diatas 5000 m², atau

Bangunan khusus,atau

Melibatkan lebih dari satu konsltan perencana maupu kontraktor,

atau

Dilaksanakan secara bertahap yang tidak dapat diselesaikan dalam

satu tahun anggaran

Page 10: contoh laporan kuliah profesi.docx

Konsultan Manajemen Konstruksi akan melaksanakan

pengendalian / pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan

oleh lonsultan perencana dan kontraktor pelaksana / pemborong

yang diikutsertakan dalam proyek bersangkutan, yang menyangkut

aspek mutu, waktu dan biaya serta administrasi kontrak.

Secara kontraktual Konsultan Manajemen Konstruksi bertanggung

jawab kepada pimpinan proyak / bagian proyek. Dalam kegiatan

operasionalnya konsultan manajemen konstruksi mendapat bantuan

bimbingan teknis dan administrasi dalam menentukan arah pekerjaan,

pengendalian / pengawasan dan pengelola proyek yang terdiri dari

pengelola administasi dan keuangan serta pengelola teknis yang ditunjuk

bertanggung jawab kepada pimpinan proyek / bagian proyek.

Pada pelaksanaanya suatu proyek bisa menggunakan sistem

konsultan pengawas atau sistem manajemen konstruksi tapi tidak

keduanya, karna sistem manajemen konstruksi sudah menggantikan

sistem konsultan pengawas. Sistem manajemen konstruksi digunakan

pada proyek dengan nilai nominal (nilai proyek) diatas satu milyar rupiah.

Page 11: contoh laporan kuliah profesi.docx

BAB IV

MEKANISME PENGAWASAN

4.1 Jadwal Kerja

Ditandai menurut kenyataan kemajuan pekerjaan.

Dipasang tempat pekerjaan (direksi keet).

Ditandai menurut kenyataan kemajuan pekerjaan.

4.2 Laporan Harian

Laporan harian adalah laporan kegiatan pelaksanaan dan berisikan

sebagai berikut:

Jumlah bahan yang didatangkan.

Jumlah tenaga kerja yang digunakan.

Keadaan cuaca.

Hal-hal ini yang berhubungan dengan pekerjaan pelaksanaan.

Dalam laporan harian ini direksi juga menuliskan mengenai:

Perintah / instruksi pelaksanaan.

Perubahan / perbaikan dari mutu pekerjaan dan bahan.

Catatan mengenai jalannya pelaksanaan yang berhubungan

dengan pekerjaan yang dilaksanakan.

Segala sesuatu yang ditulis dalam laporan harian ini dan

ditandatangani oleh direksi bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan

pemborong.

4.2.1 Tujuan dari Laporan Harian

Page 12: contoh laporan kuliah profesi.docx

Melapor segala macam dan keadaan sehari-hari agar kemajuan

dapat dikontrol.

Mencapai kesempurnaan hasil pekerjaan.

Mencegah segala penyimpangan.

4.2.2 Fungsi dari Laporan Harian

Sebagai alat kontrol terhadap kemajuan pekerjaan pemborong.

Segala alat untuk dasar perhitungan penentuan sanksi-sanksi,

perpanjang waktu, dendam, dan sebagainya.

Alat dokumentasi proyek.

4.2.3 Prosedur Laporan Harian

Disediakan diisi dan ditandatangani direksi dan diketahui atau

ditandatangani pihak pelaksana.

Dibuat rangkap 4 masing-masing untuk pimpro, perencana,

pemborong dan sebagai arsip direksi.

4.3 Laporan Mingguan

Laporan mingguan adalah rangkaian laporan kegiatan pelaksanaan

selama jangka waktu seminggu (terhitung 7 hari kerja), yang berisi:

a) Jumlah tenaga kerja dan klasifikasinya.

b) Keadaan cuaca selama seminggu.

c) Presentasi kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan pemborong

setiap minggunya, mengenai volume presentase pekerjaan dalam

seminggu berikutnya.

Page 13: contoh laporan kuliah profesi.docx

d) Rencana pemborong untuk mencapai jumlah volume presentase

pekerjaan dalam seminggu berikutnya.

e) Perintah/instruksi/keputusan direksi berhubungan dengan masalah-

masalah yang timbul selama waktu pelaksanaan.

f) Catatan dari direksi mengenai perihal prestasi yang telah dan akan

dilaksanakan pemborong.

4.3.1 Tujuan dari Laporan Mingguan

Melapor segala kegiatan dan keadaan setiap minggunya

berhubungan pelaksanaan pekerjaan.

Untuk mencapai kesempurnaan hasil pekerjaan.

Mencegah keterlambatan hasil pekerjaan.

Mencegah keterlambatan pekerjaan.

4.3.2 Fungsi dari Laporan Mingguan

Sebagai alat kontrol / kendali terhadap prestasi kualitas pekerjaan.

Sebagai alat untuk menilai atas hasil pekerjaan yang telah

dilaksanakan pemborong.

Sarana untuk dasar penentu perpanjangan waktu, denda dan

sebagainya.

Sarana dokumentasi proyek.

4.3.3 Prosedur Laporan Mingguan

Disediakan dan diisi ditandatangani direksi.

Dibuat rangkap 4 (empat) seperti pada laporan harian.

Page 14: contoh laporan kuliah profesi.docx

4.4 Laporan Kemajuan Pekerjaan

Sesuai dengan tugas direksi sebagai pengawas pelaksana pekerja,

maka setiap minggunya direksi akan melakukan penilaian prestasi

kemajuan masing-masing pekerjaan, yang didasarkan kepada hasil-hasil

pekerjaan yang telah dicapai pemborong.

4.5 Buku Harian / Teguran

Dalam pelaksanaan pekerjaan mungkin saja terjadi penyimpangan

dari uraian syarat-syarat dan administrasinya yang dilakukan oleh

pemborong. Kemungkinan lain dapat pula terjadi pekerjaan yang

terlambat atau tidak sempurna akibat kecerobohan cara kerja pemborong.

Gejala-gejala yang inilah harus dapat diatasi dan dicegah. Untuk itu

diperlukan kontrol dalam pelaksanaan pekerjan sehari-hari berupa buku

harian. Dengan demikian dapat dicatat semua kejadian, perintah atau

petunjuk yang penting dari direksi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan

pekerjaan.

4.5.1 Tujuan dari Buku Harian

Menghindari penyimpangan dari uraian dan syarat.

Memperbaiki dan meluruskan gejala penyimpangan dalam

pelaksanaan.

Mencegah pemborosan dan keterlambatan.

4.5.2 Fungsi dari Buku Harian

Sebagai alat kontrol dan pengendalian terhadap pemborong tugas

perencanaan.

Alat komunikasi

Page 15: contoh laporan kuliah profesi.docx

Dokumentasi proyek.

Sarana untuk dasar perhitungan mengenai pekerjaan lebih atau

kurang perpanjangan waktu, denda dan sebagainya.

4.5.3 Sifat dari Buku Harian

Preventif

4.5.4 Prosedur Buku Harian

Disediakan dan diisi untuk ditandatangani direksi.

Pemborong / pelaksana turut menandatangani sebagai tanda

mengetahui, setuju, keberatan dan lain-lain.

4.6 Keterlambatan yang Terjadi dalam Pelaksanaan

Keterlambatan dalam pelaksanaan pekerjaan mungkin dapat terjadi

akibat suatu kejadian diluar kekuasahan pemborong (force major) atau

akibat kesalahan pemborong. Yang dimaksud force major misalnya

becana alam (banjir, gempa, argo, topan dan sebagainya) dan keadaan

darurat perang atau hura-hura dan peraturan pemerintah yang langsung

akibatnya langsung pada pemborong.

Apabila pekerjaan ini terjadi selama, masa pekerjaan, maka jangka

waktu penyerahan dapat diperpanjang setelah mendapat pertimbangan

dan persetujuan dari pimpro, direksi yaitu dengan cara pemborong

mengajukan surat kepada pimpro direksi tentang keadaan force major ini

selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah kejadian tersebut.

Sedangkan keterlambatan yang diakibatkan oleh kesalahan pemborong

sendiri yaitu :

Keterlambatan pengiriman material oleh laveransir.

Pelaksanaan kurang teliti dalam melihat gambar.

Page 16: contoh laporan kuliah profesi.docx

Sub kontraktor tidak sanggup menyelesaikan tugas.

Kecerobohan pekerjaan kurang sempurna.

Penyimpangan dari uraian syarat, yang berakibat direksi menunda

atau menghentikan jalan pekerjaan atau memerintahkan

membongkar hasil pekerjaan.

4.7 Keterlambatan Bahan Material yang Terjadi

Pada prinsipnya pemborong diberi kebebasan untuk menentukan

laveransir dalam mengadakan keperluan material proyek dengan

sepengetahuan direksi. Maka jika terjadi keterlambatan pengiriman bahan

akibat kesalahan lavernsir dalam pengadaan bahan adalah masih dalam

tanggung jawab pemborong.

Bila keterlambatan ini mengakibatkan terganggunya pekerjaan,

maka direksi dapat menunjuk / meminta atau menyarankan kepada

pemborong untuk menghentikan serta menggantikan dan laveransir lain,

tetapi apabila keterlambatan ini disebabkan karena sulitnya bahan

diperoleh di pasaran, maka hal ini di luar tanggung jawab pemborong.

4.8 Ketidakjelasan Gambar Kerja yang Terjadi

Kesalahan atau ketidakjelasan gambar karena berakibat

tertundanya pekerjaan. Oleh karena itu konsultan pengawas harus

senantiasa meneliti gambar kerja sebaik-baiknya, baik mengenai ukuran,

skala maupun uraiannya. Mungkin saja terjadi kesalahan dalam gambar-

gambar sehingga tidak dapat dilaksanakan / masih diragukan.

Dalam keadaan demikian, konsultan pengawas wajib untuk segera

menghubungkan konsumsi konsultan perencana, bila hanya kesalahan

kecil dan masih dapat diatasi oleh konsultan pengawas, maka

Page 17: contoh laporan kuliah profesi.docx

pelaksanaan dapat dilanjutkan sesuai dengan petunjuk dari konsultan

pengawas. Tetapi bila kesalahan cukup besar dan memerlukan

perhitungan khusus dan detail, maka konsultan pengawas selanjutnya

menyerahkan kepada pihak perencana untuk keperluan tersebut

perencana akan memuat berita acara perubahan besrta penjelasan

teknisnya. Apabila ketidakjelasan gambar karena notasi ukuran yang tidak

jelas, maka sebagai pedoman dipakai gambar kerja dengan skala besar.

Untuk uraian gambar yang kurang jelas atau lengkap, maka dipakai

pedoman uraian syarat dan bestek tertulis.

LAMPIRAN

Denah Lantai I :

Page 18: contoh laporan kuliah profesi.docx

Denah Lantai Mezzanine :

Denah lt.2 :

Page 19: contoh laporan kuliah profesi.docx

DOKUMENTASI PELAKSANAAN PRAKTEK

BULAN OKTOBER

Minggu I :

Pengenalan gambar kerja

Pemberian dan pemeriksaan tugas (gambar 3D tipe kamar hotel)

Page 20: contoh laporan kuliah profesi.docx

Minggu II :

Pengecekan dan perhitungan pembesian yang sudah di kerjakan di

lapangan.

Minggu III :

Page 21: contoh laporan kuliah profesi.docx

Mempelajari gambar struktur dan MEE

Minggu IV :

Pembesian kolam Pemasangan

instalasi air

Page 22: contoh laporan kuliah profesi.docx

Pas. dinding bata lantai 2 Acian dinding

Minggu V :

Pembuatan tangga dan perletakkannya dalam bangunan

Pembesian balok, kolom, dan plat lt. 3 (persiapan pengecoran)

Page 23: contoh laporan kuliah profesi.docx

BULAN NOVEMBER

Minggu VI (2 november 2009 – 7 november 2009)

Page 24: contoh laporan kuliah profesi.docx

Plesterab kolom lantai 2 Acian kolom

lantai 1

Pengecatan dinding dalam Pemasangan

keramik toilet

Minggu VII (9 november 2009 – 14 november 2009)

Plesteran balok lengkung Pembuatan bingkai

aluminium

Page 25: contoh laporan kuliah profesi.docx

Acian Ruang teater Plesteran

dinding

Minggu VIII (16 november 2009 – 21 november 2009)

Pemasangan rangka sayap Plesteran

lantai ruang teater

Pemasangan rangka atap baja ringan Pemasangan kusen

aluminium jendela

Page 26: contoh laporan kuliah profesi.docx

Minggu IX ( 23 november 2009 – 28 november 2009)

Pengecoran saluran kolam Pemasangan

bingkai jendela

Plesteran lantai Pemasangan keramik

BULAN DESEMBER

Page 27: contoh laporan kuliah profesi.docx

Minggu X (30 november 2009 – 5 desember 2009)

Pemasangan Keramik ruang display area

Page 28: contoh laporan kuliah profesi.docx

Pemasangan keramik ruang lounge dan display area

Minggu XI (7 desember 2009 – 9 desember 2009)

Page 29: contoh laporan kuliah profesi.docx

Pengecatan plafond

Pemasangan material toilet Pemasangan

closed duduk

Page 30: contoh laporan kuliah profesi.docx

LAPORAN

PRAKTEK PROFESI

AR 7426

PROYEK

(JIKO PORT - BOLAANG MONGONDOW TIMUR)

DISUSUN OLEH

1. (NAMA MAHASISWA) (NIM)

2. (NAMA MAHASISWA) (NIM)

3. (NAMA MAHASISWA) (NIM)

4. (NAMA MAHASISWA) (NIM)

5. (NAMA MAHASISWA) (NIM)

6. (NAMA MAHASISWA) (NIM)

7. (NAMA MAHASISWA) (NIM)

8. (NAMA MAHASISWA) (NIM)

9. (NAMA MAHASISWA) (NIM)

10. (NAMA MAHASISWA) (NIM)

DOSEN PEMBIMBING

(NAMA DOSEN)

(NIP)

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN ARSITEKTUR

MANADO

2014