Laporan Kuliah Kerja Praktek DEPNAKER

download Laporan Kuliah Kerja Praktek DEPNAKER

of 59

Transcript of Laporan Kuliah Kerja Praktek DEPNAKER

Laporan Kuliah Kerja Praktek

ANALISA JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (V-LAN) PADA GEDUNG UTAMA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek

Disusun Oleh : Samiyah (207140013) Hesty Kusmayanti (207140019) Farah Bawazier (207140024) Program Studi Teknik Informatika Jenjang Pendidikan Strata Satu

INSTITUT KEUANGAN, PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS JAKARTA

2010

HALAMAN PENGESAHANLaporan Kuliah Kerja Praktek

ANALISA JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (V-LAN) PADA GEDUNG UTAMA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Disusun Oleh : Samiyah (2071400013) Hesty Kusmayanti (207140019) Farah Bawazier (207140024)

Dilaksanakan pada tanggal 1 Mei s/d 31 Mei 2010, telah diteliti dan disetujui oleh pihak akademis sebagai laporan kerja praktek. Menyetujui Pembimbing KKP Mengetahui Ketua Program Studi Teknik Informatika

IGN. Mantra, M.Kom

Nani Tachjar, M.Kom

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kuliah Kerja Praktek

ANALISA JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (V-LAN) PADA GEDUNG UTAMA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Disusun Oleh : Samiyah (2071400013) Hesty Kusmayanti (207140019) Farah Bawazier (207140024) Dilaksanakan pada tanggal 1 Mei s/d 31 Mei 2010, telah diteliti dan disetujui oleh pihak akademis sebagai laporan kerja praktek. Menyetujui Pembimbing KKP Informatika Mengetahui Kasubag Sumber daya

Ripto Wibowo,SE

Ir. Teguh Dwi Utomo,MT

KATA PENGANTARSegala puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan kurnia-Nya, sehingga Kami dapat menyelesaikan laporan KKP dengan judulAnalisa Jaringan Virtual Local Area Network (V-LAN) Pada Gedung Utama Departemen Tenaga Kerja Dan Transmigrasi. Penulisan laporan KKP ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi jumlah sks pada ABFI INSTITUTE PERBANAS Jakarta. Didalam proses penulisan laporan KKP ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak DR. Ir. R. Eko Indrajit, MBA, M.Sc selaku Ketua ABFII Perbanas Jakarta, Ibu Nani Tachjar, M.Kom selaku Kaprodi Teknik Informatika Perbanas Jakarta, Ibu Elliana Gautama, M.Kom selaku Penasihat Akademis, Bapak IGN. Mantra, M.Kom selaku sekretaris program studi Teknik Informatika Bapak. Ripto Wibowo,S selaku pembimbing KKP di DEPNAKERTRANS dan Bapak Ir. Teguh Dwi Utomo,MT, selaku Kasubag Sumber daya Informatika yang telah memberikan kesempatan kepada Kami untuk melakukan KKP. Dan seluruh staff dan karyawan Depnakertrans atas segala bantuan dan kerjasamanya. Kami menyadari bahwa dalam penyelesaian laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang menuju ke arah perbaikan sangat Kami harapkan. Semoga Laporan KKP ini dapat memberikan manfaat dan menunjang perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan bagi rekan-rekan mahasiswa ABFII Perbanas pada khususnya. Jakarta, Mei 2008

Penulis

DAFTAR ISILembar Pengesahan Pihak Perusahaan Lembar Pengesahan Pihak Perusahaan Kata pengantar................. i Daftar Isi..... ii Daftar Gambar iv Daftar Tabel............. v

BAB I PENDAHULUAN ........... 1 I.1 Latar Belakang..... 1 I.2 Perumusan Masalah.. 2

I.3 Maksud dan Tujuan Penulisan..2 I.4 Ruang Lingkup Masalah. 3 I.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ... 3 I.6 Sistematika Penulisan.. 4

BAB II LANDASAN TEORI........................................... 5 II.1 Pengertian Jaringan Komputer.. 5 II.1.1 Jenis Jaringan Komputer.... 6 II.1.2 Topologi Jaringan Komputer......... 8 II.2 Tentang LAN dan V-LAN.. 14 II.2.1 LAN . 14

II.2.2 V-LAN .. 15 II.2.3 Perbedaan Mendasar antara LAN dan V-LAN...... 16 II.2.4 Kelebihan dan Kekurangan V-LAN17 II.2.5 Peralatan Pendukung V-LAN. 18 II.2.6 Komponen-komponen Dasar V-LAN......20 II.2.7 Sistem Operasi Jaringan......22 II.2.8 Protokol. .23

BAB III LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK30 III.1 Gambaran Umum Perusahaan..30 III.1.1 Sejarah Singkat..........30 III.1.2 Falsafah Lambang DEPNAKERTRANS......33 III.1.3 Visi dan Misi.. . 36 III.1.3.1 Visi.36 III.1.3.2 Misi36 III.2 Hasil dan Pembahasan.38 III.2.1 Jaringan Komputer DEPNAKERTRANS39 III.2.2 Spesifikasi Server Pada Ruang NOC (Network Operating Centre). 43 III.2.3 Manfaat VLAN di BALITFO. 43

BAB IV PENUTUP 46 IV.1 Kesimpulan. 46

IV.2 Saran................ 47 Daftar Pustaka.....49

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar Topologi Star.... 17 2. Gambar Topologi cincin..... 18 3. Jaringan konfigurasi LAN. .25 4. Jaringan konfigurasi VLAN...... 25 5. Repeater...27 6. HUB 27 7. Switch................... . 28 8. Router. 28 9. Jaringan Komputer Depnakertrans..48 10. Konfigurasi Network Operating System..

DAFTAR TABEL

Tabe l Spesifikasi Jaringan Depnakertrans. 47 Tabel 2 Spesifikasi Pembagian IP VLAN Depnakertrans Kalibata.. 49 Tabel 3 Jumlah Switch di gedung Utama51

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah Latar belakang pembuatan laporan kuliah kerja praktek ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan dari program akademik yang ada di ABFI / IKPIA Perbanas. Namun bagi kami yang bersangkutan adalah pembelajaran yang membantu kami mengetahui dunia kerja yang akan kami hadapi nanti setelah lulus.

Kami memilih DEPNAKERTRANS sebagai tempat melaksanakan kerja praktek, karena DEPNAKERTRANS memiliki teknologi informasi yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional departemen tersebut. Adapun kegiatan pokok dari Departemen ini adalah : 1. Mengatur masalah tenaga kerja dan transmigrasi 2. Mengatur UU ketenagakerjaan dan ketransmigrasian 3. Mengatur tentang pembukaan lahan untuk

transmigrasian 4. Menentukan upah minimum ketenagakerjaan Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga saat ini semakin meningkat. Kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang ada dalam jaringan baik software maupun hardware telah menakibatkan timbulnya berbagai pengembangan teknologi jaringan itu sendiri. Dengan memanfaatkan berbagai teknik khususnya teknik subnetting dan penggunaan hardware yang lebih baik (antara lain switch), munculnya konsep Virtual Local Area Network (VLAN) yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan Local Area Network (LAN). DEPNAKERTRANS merupakan salah satu organisasi yang menuntut kinerja LAN yang lebih baik. Badan tersebut telah menerapkan dan mengembangkan sistem jaringan komputer khususnya VLAN untuk lebih mengoptimalkan fungsi dan kinerja dari seluruh sistem yang ada di DEPNAKERTRANS.

1.2 Perumusan Masalah Departemen Tenaga Kerja dan Transportasi memiliki kantor di beberapa Lokasi yang terdiri dari banyak lantai yang memiliki jaringan komputer untuk menghubungkan komputer yang ada pada masing-masing lantai dan unit kerja dalam satu gedung untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Untuk itu VLAN sangat dibutuhkan dalam system jaringan komputer di Depnakertrans.

1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan : Tujuan Praktek Lapangan ini adalah : Menganalisis sistem jaringan komputer di Badan

Penelitian, Pengembangan, dan Informasi (BALITFO) Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, guna mengetahui kelebihan dan kekurangan pada sistem tersebut. Memperoleh wawasan yang lebih luas tentang jaringan komputer khususnya VLAN dalam sebuah instansi.

1.4 Ruang Lingkup Masalah Adapun ruang lingkup kerja praktek ini adalah menganalisis sistem jaringan komputer pada Virtual Local Area Network (VLAN) dan pemanfaatan teknologi VLAN.

1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kerja praktek di laksanakan di DEPNAKERTRANS, bagian Balitfo lantai 3 gedung utama DEPNAKERTRANS, jln. Taman Makam Pahlawan Kalibata no.17 Jakarta Selatan. Ditempatkan di pengembangan system dan sumber daya informatika. Dilaksanakan tanggal 1 Mei sampai 31 Mei 2010. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek:

BAB I : PENDAHULUAN Bab ini merupakan pengantar untuk menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan masalah, ruang lingkup masalah, waktu dan tempat pelaksanaan, metode penulisan, sistematika penulisan yang digunakan penulis. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang gambaran dari dasar-dasar jaringan VLAN serta komponen-komponen yang digunakan dalam suatu jaringan. BAB III : LAPORAN KKP Bab ini berisi tentang gambaran umum tentang Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi khususnya pada jaringan Virtual Local Area Network (VLAN). BAB IV : PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diambil dari keseluruhan laporan yang di buat penulis agar mempermudah dalam menjalaninya dan berguna bagi pembaca.

BAB II LANDASAN TEORI

II.1

Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan. II.1.1 Jenis Jaringan Komputer Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce,misalnya printer) dan saling bertukar informasi. Metropolitan Area Network (MAN) Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesinmesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

Internet Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan

perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda . Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet. Jaringan Tanpa Kabel Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan

memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

II.1.2

Topologi jaringan

Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 5 kategori utama seperti di bawah ini. Topologi bintang

Gambar menunjukkan diagram bintang Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah. Kelebihan

Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.

Tingkat keamanan termasuk tinggi. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk. Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.

Kekurangan

Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.

Penanganan

Perlunya disiapkan node tengah cadangan.

Topologi cincin

Gambar menunjukkan diagram jaringan cincin

Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah Topologi bus

Topologi bus Topologi bus Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk

memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server,

yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

Keunggulan

topologi

Bus

adalah

pengembangan

jaringan

atau

penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan. Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguhsungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan

dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node.). Topologi jala Topologi jala atau Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links). Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports). Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar komputer dapat berfungsi optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(5-1)/2 = 10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus memiliki port I/O sebanyak 5-1 = 4 port (lihat gambar). Dengan bentuk hubungan seperti itu, topologi mesh memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramairamai/sharing).

Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.

Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.

Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.

Meskipun demikian, topologi mesh bukannya tanpa kekurangan. Beberapa kekurangan yang dapat dicatat yaitu:

Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).

Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini * Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.

Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada. Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, topologi mesh biasanya

diimplementasikan pada komputer-komputer utama dimana masing-masing komputer utama tersebut membentuk jaringan tersendiri dengan topologi yang berbeda (hybrid network). Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer . Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan

dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat. II.2 II.2.1 Tentang VLAN dan LAN LAN LAN dapat definisikan sebagai network atau jaringan sejumlah

system komputer yang lokasinya terbatas didalam satu gedung, satu kompleks gedung atau suatu kampus dan tidak menggunakan media fasilitas komunikasi umum seperti telepon, melainkan pemilik dan pengelola media komunikasinya adalah pemilik LAN itu sendiri. Dari definisi diatas dapat kita ketahui bahwa sebuah LAN dibatasi oleh lokasi secara fisik. Adapun penggunaan LAN itu sendiri mengakibatkansemua komputer yang terhubung dalam jaringan dapat bertukar data atau dengan kata lain berhubungan. Kerjasama ini semakin berkembang dari hanya pertukaran data hingga penggunaan peralatan secara bersama. LAN yang umumnya menggunakan hub, akan mengikuti prinsip kerja hub itu sendiri. Dalam hal ini adalah bahwa hub tidak memiliki pengetahuan tentang alamat tujuan sehingga penyampaian data secara broadcast, dan juga karena hub hanya memiliki satu domain collision sehingga bila salah satu port sibuk maka port-port yang lain harus menunggu.

II.2.2

V-LAN

VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN,hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation seperti pada gambar dibawah ini

II.2.3

Perbedaan Mendasaar antara LAN dan V-LAN

Perbedaan yang sangat jelas dari model jaringan Local Area Network dengan Virtual Local Area Network adalah bahwa bentuk jaringan dengan model Local Area Network sangat bergantung pada letak/fisik dari workstation, serta penggunaan hub dan repeater sebagai perangkat jaringan yang memiliki beberapa kelemahan. Sedangkan yang menjadi salah satu kelebihan dari model jaringan dengan VLAN adalah bahwa tiap-tiap workstation/user yang tergabung dalam satu VLAN/bagian (organisasi, kelompok dsb) dapat tetap saling berhubungan walaupun terpisah secara fisik. Atau lebih jelas lagi akan dapat kita lihat perbedaan LAN dan VLAN pada gambar dibawah ini. Gambar konfigurasi LAN

[hub]-[1]-[1]-[1]