Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

85
LAPORAN KERJA PRAKTEK PERAWATAN BERKALA MOBIL TOYOTA YARIS TRANSMISI MANUAL DI PT. NASMOCO KALIGAWE SEMARANG Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan Mata kuliah Kerja Praktek Oleh : WAHYU ARDIANTO NIM I8611033 PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

description

report works lecture, discuss about production process.

Transcript of Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

Page 1: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PERAWATAN BERKALA

MOBIL TOYOTA YARIS TRANSMISI MANUAL

DI PT. NASMOCO KALIGAWE SEMARANG

Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan

Mata kuliah Kerja Praktek

Oleh :

WAHYU ARDIANTO

NIM I8611033

PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

ii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PERAWATAN BERKALA

MOBIL TOYOTA YARIS TRANSMISI MANUAL

DI PT. NASMOCO KALIGAWE SEMARANG

Oleh :

Wahyu Ardianto

NIM I8611033

telah disetujui dan disahkan pada,

Hari :

Tanggal :

Koordinator Kerja Praktek Pembimbing Kerja Praktek

Jaka Sulistya Budi, ST Purwadi Joko W, ST, M.KOM

NIP. 19671019 199903 1 001 NIP. 19730126 199702 1 001

Mengetahui,

Program Studi Diploma Tiga Teknik Mesin

Ketua

Heru Sukanto, ST, MT

NIP.19720731 199702 1 001

Page 3: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

iii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PERAWATAN BERKALA

MOBIL TOYOTA YARIS TRANSMISI MANUAL

DI PT. NASMOCO KALIGAWE SEMARANG

Oleh :

Wahyu Ardianto

NIM I8611033

telah disetujui dan disahkan pada,

Hari :

Tanggal :

Instruktur Bengkel Pembimbing Lapangan

Fahrur Rozaki Dika Yogi

Page 4: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah mencurahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga laporan kerja praktek di PT. Nasmoco

Kaligawe Semarang ini dapat terselesaikan. Kerja praktek yang telah dilakukan

merupakan salah satu syarat dalam kurikulum pendidikan D3 Teknik Mesin,

Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kerja praktek dilakukan untuk mengetahui penerapan teori yang diperoleh

di bangku perkuliahan ke dalam dunia industri dan mendapatkan gambaran

mengenai iklim dan suasana kerja di lingkungan industri. Selain itu, kerja praktek

juga bertujuan untuk mendekatkan hubungan antara dunia perguruan tinggi

dengan dunia industri.

Selama melaksanakan kerja praktek di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang ,

banyak bantuan dan bimbingan yang penulis dapatkan, dan pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Heru Sukanto, ST. MT, selaku Ketua Program Studi D3 Teknik

Mesin, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Jaka Sulistya Budi, ST, selaku Koordinator Kerja Praktek D3

Teknik Mesin, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Purwadi Joko Widodo, ST, M. KOM, selaku dosen pembimbing

kerja praktek D3 Teknik Mesin, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Fahrur Rozaki, selaku Instruktur Bengkel di PT. Nasmoco Kaligawe

Semarang.

5. Bapak Rupi’i, selaku Technician Leader di PT. Nasmoco Kaligawe

Semarang.

6. Bapak Rinyanto, selaku Foreman di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang.

7. Mas Dika Yogi, selaku pembimbing lapangan kerja pratek di PT. Nasmoco

Kaligawe Semarang.

8. Bapak Waris, selaku Tool Keeper di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang.

Page 5: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

v

9. Kedua orang tua, yang selalu memberikan restu dan doa untuk kelancaran

kerja praktek di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang.

10. Rekan- rekan Mahasiswa D3 Teknik Mesin Minat Otomotif angkatan 2011,

yang selalu memberikan dukungan berupa motivasi untuk menyelesaikan

kerja praktek.

11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, baik secara

langsung maupun tidak langsung telah banyak membantu dalam

menyelesaikan kerja praktek dan penyusunan laporan kerja praktek.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada yang sempurna, melainkan

hanya sebatas berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik.

Semoga laporan kerja praktek ini dapat dipergunakan sebaimana mestinya.

Surakarta, 7 September 2013

PENULIS

Page 6: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

vi

RINGKASAN

PT. Nasmoco Kaligawe Semarang berada di Jl. Raya Kaligawe Km 5

Semarang 50112, Jawa Tengah. Perusahaan mempunyai visi untuk menjadi

pelaku usaha pelayanan di bidang otomotif yang profesional, berkualitas, dan

dapat menjadi pemimpin pasar otomotif di era globalisasi. PT. Nasmoco Kaligawe

Semarang mempunyai misi meningkatkan profesionalisme karyawan dengan

berbasiskan teknologi modern untuk memberikan totalitas kepuasan pelanggan

dan menghasilkan keuntungan yang optimal bagi pemegang saham. Selalu

berusaha meningkatkan kesejahteraan karyawan, serta ikut berperan dalam

kepedulian lingkungan dan sosial.

PT. Nasmoco Kaligawe Semarang merupakan suatu perusahaan berbadan

hukum Perseroan Terbatas. PT. Nasmoco Kaligawe Semarang bergerak dalam

bidang penjualan mobil merk Toyota, layanan bengkel, dan penjualan spare part

Toyota. Perusahaan mengedepankan pelayanan optimal, memperhatikan

keinginan, kebutuhan pelanggan, dan menempatkan pelanggan di urutan teratas.

Budaya kerja di Nasmoco Group untuk pelayanan pelanggan adalah 5S, yaitu :

Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun.

Metode penulisan yang digunakan oleh penulis adalah metode studi

lapangan. Metode tersebut meliputi observasi, interview, konsultasi, praktek

langsung, dan literatur.

Ringkasan laporan yang ditulis penulis sangat menunjang bagi beberapa

aspek. Memberikan informasi- informasi penting mengenai perawatan Toyota

Yaris manual transmisi, sekaligus langkah- langkah perawatannya.

Page 7: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... ii

KATA PENGANTAR................................................................................. iv

RINGKASAN.............................................................................................. vi

DAFTAR ISI................................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR................................................................................... ix

DAFTAR TABEL........................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN............................................................... 1

1.1 Latar Belakang........................................................... 1

1.2 Tujuan Kerja Praktek................................................. 2

1.3 Manfaat Kerja Praktek.............................................. 2

1.4 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan............................... 3

1.5 Batasan Masalah........................................................ 3

1.6 Tugas Kerja Praktek.................................................. 5

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN............................ 6

2.1 Sejarah Singkat PT. Nasmoco Kaligawe

Semarang.................................................................. 6

2.2 Visi Dan Misi Perusahaan......................................... 8

2.3 Budaya Kerja Perusahaan.......................................... 9

2.4 Logo Perusahaan....................................................... 9

2.5 Bidang Usaha dan Wilayah Pemasaran..................... 10

2.6 Lokasi Perusahaan.................................................... 12

2.7 Personalia Perusahaan............................................... 16

2.8 Struktur Organisasi PT. Nasmoco Kaligawe

Semarang.................................................................. 17

2.9 Strategi PT. Nasmoco Kaligawe Semarang.............. 21

BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI................. 22

3.1 Spesifikasi Toyota Yaris Manual Transmisi............. 22

3.2 Mekanisme Katup..................................................... 24

3.3 Teknologi VVT- I..................................................... 26

3.4 Transmisi Untuk Kendaraan FF................................ 30

3.5 Diferensial................................................................. 31

3.6 Poros Penggerak ( Drive Shaft )................................ 32

3.7 Immobiliser................................................................ 33

3.8 Airbag System............................................................ 33

3.9 Sistem Rem................................................................ 35

Page 8: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

viii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................... 39

4.1 Perawatan Toyota Yaris Manual Transmisi............... 39

4.2 Pemeriksaan Pada Kendaraan .................................. 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................... 58

5.1 Kesimpulan................................................................ 58

5.2 Saran.......................................................................... 58

5.3 Kata Penutup............................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. xi

LAMPIRAN................................................................................................ xii

Page 9: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Logo Perusahaan.................................................................. 9

Gambar 2.2. Letak Perusahaan................................................................. 13

Gambar 2.3. Lay Out Bengkel Nasmoco Kaligawe Semarang................ 14

Gambar 2.4. Struktur Organisasi GRP ..................................................... 19

Gambar 2.5. Struktur Organisasi Kaizen .................................................. 20

Gambar 3.1. Tipe Over Head Valve.......................................................... 24

Gambar 3.2. Tipe Over Head Camshaft.................................................... 25

Gambar 3.3. Tipe Double Over Head Camshaft....................................... 25

Gambar 3.4. Teknologi VVT- I................................................................. 27

Gambar 3.5. Waktu Buka Tutup Katup.................................................... 28

Gambar 3.6. Camshaft Timing Oil Control Valve..................................... 30

Gambar 3.7. Komponen Utama Transaxle................................................ 30

Gambar 3.8. Shaft dan Gear...................................................................... 31

Gambar 3.9. Steering Condition................................................................ 32

Gambar 3.10. Wheel Rebounding................................................................ 33

Gambar 3.11. Airbag System....................................................................... 34

Gambar 3.12. Anti- Lock Brake System....................................................... 36

Gambar 3.13. Electronic Brake Force Distribution.................................... 37

Gambar 4.1. Melepas Filter Oli Dengan Menggunakan SST................... 51

Gambar 4.2. Melepas 4 Mur dan Cover Cylinder Head........................... 52

Gambar 4.3. Melepas Hubungan 4 Konektor Ignition Coil...................... 53

Gambar 4.4. Melepas 4 Baut dan 4 Ignition Coil...................................... 53

Gambar 4.5. Memeriksa Gap Elektroda Busi........................................... 53

Gambar 4.6. Memeriksa Belt Secara Visual.............................................. 54

Gambar 4.7. Memeriksa Pedal Kopling.................................................... 54

Gambar 4.8. Memeriksa Oli Transaxle Manual........................................ 55

Gambar 4.9. Memeriksa Tebal Pad Lining............................................... 55

Gambar 4.10. Memeriksa Tebal Disc Brake............................................... 56

Gambar 4.11. Memeriksa Diameter Rem Tromol....................................... 56

Gambar 4.12. Memeriksa Ketebalan Lining Sepatu Rem........................... 57

Gambar 4.13. Ambang Batas Gas Buang.................................................... 57

Page 10: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Keterangan Jumlah Stall Bengkel Nasmoco Kaligawe............ 15

Tabel 2.2. Posisi Man Power PT. Nasmoco Kaligawe Semarang............. 17

Tabel 3.1. Spesifikasi Toyota Yaris Transmisi Manual............................. 22

Tabel 3.2. Komponen Utama SRS Airbag dan Fungsinya......................... 34

Tabel 3.3. Fungsi Komponen Sistem Rem................................................. 37

Page 11: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerja Praktek merupakan salah satu mata kuliah wajib dalam

kurikulum Program Studi D III Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Kerja praktek diperlukan untuk memenuhi nilai

mata kuliah yang berbobot 2 SKS ( Satuan Kredit Semester ). Kaitannya

dalam hal ini, mahasiswa dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan

teknologi yang terjadi di era modern.

Teknologi adalah suatu hal yang sangat berpengaruh dalam

peradaban manusia, termasuk dalam bidang industri. Di bidang otomotif

misalnya, pada industri tersebut dibutuhkan berbagai teknologi modern

untuk memberikan totalitas kepuasan bagi berbagai pihak, baik konsumen

maupun produsen.

Pelaksanaan Kerja Praktek ini dimaksudkan untuk memberikan

kesempatan pada mahasiswa melakukan pengamatan di lapangan terhadap

materi-materi yang diperoleh dari bangku kuliah. Diharapkan dengan kerja

praktek mahasiswa memperoleh pengalaman sejak dini untuk melatih skill

atau ketrampilan.

PT. Nasmoco Kaligawe Semarang mempunyai beberapa pelayanan

untuk pelanggan diantaranya adalah General Repair. Layanan tersebut akan

memberikan ilmu dan pengalaman yang komplek dalam hal trouble

shooting engine/ mechanical, serta sistem dan prosedur yang berlaku di

perusahaan.

Page 12: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

2

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Kerja Praktek ini memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk

memperoleh pengalaman praktek kerja di lapangan, khususnya berkenaan

dengan proses-proses trouble shooting dan perawatan. Sehingga mampu

melengkapi ilmu dan pengalaman yang tidak didapatkan di bangku kuliah.

Tujuan dari Kerja Praktek tersebut adalah:

a. Meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan

dan keterampilan yang dimiliki.

b. Meningkatkan pengetahuan tentang teknologi terkini yang ada di

industri.

c. Mempelajari hal yang baru di dalam dunia teknik, dengan mengikuti

perkembangan budaya serta teknologi di perusahaan tempat

melaksanakan kerja praktek.

d. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan

kalangan masyarakat di industri.

e. Menumbuhkan sifat kreatif- inovatif mahasiswa dalam melakukan self-

improvement pada saat memasuki dunia kerja.

f. Mematangkan teori-teori/ ilmu teknik yang didapat selama masa

perkuliahan, khususnya dalam penerapannya di lapangan kerja/ dunia

kerja yang sesungguhnya.

1.3 Manfaat Kerja Praktek

Melalui kerja praktek di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang,

diharapkan mahasiswa mampu mengambil manfaat sebagai berikut :

a. Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman kerja, khususnya jenis-

jenis pekerjaan di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang.

b. Mengetahui seluk- beluk atau sejarah dan perkembangan, stuktur dan

susunan organisasi dari perusahaan.

c. Memiliki pemantaban teori-teori/ ilmu teknik yang didapat selama

masa perkuliahan, khususnya dalam penerapannya di lapangan kerja/

Page 13: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

3

dunia kerja yang sesungguhnya di PT. Nasmoco Kaligawe

Semarang.

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

a. Tempat Praktek : PT. Nasmoco Kaligawe Semarang, Jl. Raya

Kaligawe Km 5 Semarang 50112

b. Waktu Pelaksanaan : 8 Juli 2013- 7 September 2013

1.5 Batasan Masalah

Proses pekerjaan yang dilakukan PT. Nasmoco Kaligawe Semarang

meliputi proses perawatan dan perbaikan kendaraan toyota. Adapun yang

menjadi ruang lingkup permasalahan laporan ini adalah servis berkala dan

cara perawatan pada mobil toyota Yaris manual transmisi.

1.5.1 Metode Pembahasan

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kerja praktek dan

pengumpulan data sebagai bahan penulisan laporan adalah :

a. Observasi, dengan melakukan pengamatan langsung terhadap

proses perawatan rutin pada peralatan yang ada di bengkel.

b. Interview, melalui tanya jawab dengan para mekanik dan

pembimbing lapangan, terkait masalah proses perawatan yang

dilakukan pada peralatan yang ada di PT. Nasmoco Kaligawe

Semarang.

c. Konsultasi, untuk memperoleh bimbingan serta petunjuk dari

pembimbing lapangan.

d. Praktek langsung, sesuai dengan petunjuk dari pembimbing

lapangan.

e. Literatur, berupa Standar Operational ( SOP ) bagi karyawan

dan mekanik, catatan kuliah, dan buku- buku referensi dari

PT. Nasmoco Kaligawe Semarang maupun di perpustakaan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 14: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

4

1.5.2 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penulisan laporan kerja praktek ini

adalah sebagai berikut :

a. BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan latar belakang, metode pembahasan, tempat dan

waktu pelaksanaan kerja praktek, batasan masalah, metode

pengumpulan data, dan sistematika penulisan laporan kerja

praktek.

b. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Menjelaskan tentang sejarah singkat perusahaan, profil

perusahaan, struktur organisasi, dan manajemen perawatan

bengkel.

c. BAB III TINJAUAN UMUM DAN DASAR TEORI

Menjelaskan semua teori, terkait dari hasil penelitian atau text

book yang digunakan. Sejauh memungkinkan, teori, data, dan

informasi yang dikemukakan diambil dari sumber aslinya.

d. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Menjelaskan semua hasil observasi dan analisa data yang

diperoleh selama melaksanakan kerja praktek, sesuai dengan

teori- teori yang ada. Hasil dapat berupa ringkasan hasil

perhitungan, pengukuran, dan analisa yang dikaitkan dengan

dasar teori dan tinjauan pustaka.

e. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ditarik dari hasil pembahasan dan disajikan dalam

kalimat- kalimat yang lugas dengan mengingat permasalahan

dan tujuan penulisan.

Saran ditujukan untuk pihak yang dapat memetik manfaat dari

hasil kerja praktek. Saran- saran yang diajukan berhubungan

dengan penerapan hasil, perbaikan, dan penyempurnaan

metode, perluasan lingkup kajian, dsb. Menjelaskan tindakan

yang perlu diambil untuk tindak lanjut yang lebih baik dari

hasil pemecahan masalah.

Page 15: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

5

1.6 Tugas Kerja Praktek

1.6.1 Tugas umum

a. Gambaran umum perusahaan

b. Struktur organisasi

c. Manajemen perawatan bengkel

1.6.2 Tugas khusus

Mempelajari perawatan berkala pada mobil toyota yaris manual

transmisi.

Page 16: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

6

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. Nasmoco Kaligawe Semarang

PT. Nasmoco adalah perusahaan dagang dan jasa yang merupakan

anak cabang dari PT. New Ratna Motor yang berdiri pata tahun 1966.

PT. New Ratna Motor didirikan pada tanggal 15 April 1961 yang khusus

menangani penjualan kendaraan merk Toyota, dengan nama PT. Ratna

Dewi Motor oleh Bapak Agustinus Hardjo Budi, pimpinan sekaligus

pemilik perusahaan.

Pada awalnya perusahaan bertindak sebagai dealer dari NV. Honas

Jakarta untuk wilayah penjualan di Jawa Tengah dan DIY. Perusahaan

mengontrak bangunan di jalan MH. Thamrin No. 14- 16 Semarang pada

tahun 1965, kemudian digunakan sebagai ruang pamer dan bengkel. Dengan

adanya tempat yang baru tersebut, diharapkan semua pelayanan kepada

konsumen dapat berjalan lancar dan memuaskan.

Mulai tahun 1965 sampai dengan tahun 1969, PT. Ratna Dewi

Motor banyak mengimpor kendaraan Toyota dalam bentuk Semi Knock

Down ( SKD ). Mengimpor kendaraan Toyota dalam bentuk bagian- bagian

mobil, setelah sampai di Indonesia hanya tinggal merakitnya. Kendaraan

tersebut antara lain pick-up Toyota 8000, Hilux, dan Land Cruiser.

Pada tahun 1970, Kendaraan Toyota di Indonesia untuk ke tiga

kalinya berpindah dari PT. Gaya Motor ke PT. Astra International Inc

Toyota. Riwayat usaha PT. Ratna Dewi Motor melaju dengan datangnya

tuan Z. Kagona sebagai represintatif Toyota Motor Thailand Co Ltd.

Dorongan diberikan kepada PT. Ratna Dewi Motor untuk melakukan

investasi yang lebih besar, mengingat akan bertambah besarnya pemasaran

kendaraan Toyota di Indonesia. Atas usul Tuan Kagona tersebut, maka pada

tahun 1971 perusahaan membeli dan menempati ruang pamer dan bengkel.

Page 17: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

7

Saat itu pula dilakukan pergantian nama dari PT. Ratna Dewi Motor menjadi

PT. New Ratna Motor.

Pada tanggal 30 Agustus 1972, PT. New Ratna Motor ditunjuk

sebagai dealer resmi Toyota ( Authorized Toyota Main Dealer ) Jawa

Tengah. Dengan bantuan PT. Toyota Astra Motor, maka PT. New Ratna

Motor semakin berkembang. Oleh sebab itu, PT. New Ratna Motor

berkeinginan untuk mendirikan perwakilan di berbagai kota di Jawa Tengah

dan DIY. Pada tahun 1974, PT. New Ratna Motor mulai mengembangkan

usahanya dengan mendirikan beberapa dealer di Jawa Tengah dan DIY.

Sampai saat ini PT. New Ratna Motor mempunyai 12 Cabang perusahaan,

yaitu :

a. PT. Nasmoco Kaligawe Km 5 Semarang.

b. PT. Nasmoco Pemuda, Jalan Pemuda 72 Semarang.

c. PT. Nasmoco Magelang, jalan Raya Magelang- Yogyakarta Km 5

Magelang.

d. PT. Nasmoco Salatiga, Jalan Diponegoro 17 Salatiga.

e. Sumber Motor Sakti, jalan Kartasura Km 8 Pabelan Surakarta.

f. Candra Pratama, Jalan Raya Kalibanger Pekalongan.

g. PT. Nasmoco Purwokerto, Jalan Gerilya Timur Purwokerto.

h. PT. Nasmoco Cilacap, Jalan MT. Haryono 81 Cilacap.

i. Bengawan Abadi Motor, Jalan Slamet Riyadi 558 Solo.

j. Sumber Bahtera Motor, Jalan Magelang Km 7 Yogyakarta.

k. PT. Nasmoco Majapahit, Jalan Majapahit Semarang.

l. PT. Nasmoco Janti, Yogyakarta.

Ide pembukaan cabang di jalan Kaligawe Semarang muncul

disebabkan tidak adanya kemungkinan perluasan ruang pamer dan bengkel,

karena letak perusahaan yang berada di tengah kota. Sehingga kemudian

direncanakan pendirian Show Room dan Work Shop baru unit II, di jalan

Kaligawe Semarang.

Page 18: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

8

Peresmian show room dan work shop baru tersebut dilaksanakan

pada tanggal 20 Agustus 1977 oleh Bapak Hardianto sebagai Walikota II

Semarang. Serta disyahkan dengan akte notaris No. 83 Tahun 1977, dan

berstatus perusahaan dengan badan hukum berbentuk PT. ( Perseroan

Terbatas ). Nama PT. Nasmoco sendiri merupakan singkatan dari New

Asiatik Motor Company.

Lokasi perusahaan PT. Nasmoco Kaligawe berada di Jalan

Kaligawe Km 5 Semarang, Telepon 025- 6580100, fax. 024-6580200.

Dengan luas area dealer 11.250 m2, luas bangunan untuk general repair

1.300 m2, body repair : 3.700 m

2, dan untuk gedung atau kantor : 900 m

2.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi

PT. Nasmoco Kaligawe Semarang mempunyai visi untuk menjadi

pelaku usaha pelayanan di bidang otomotif yang profesional,

berkualitas, dan dapat menjadi pemimpin pasar otomotif di era

globalisasi.

b. Misi

PT. Nasmoco Kaligawe Semarang mempunyai misi meningkatkan

profesionalisme karyawan dengan berbasiskan teknologi modern untuk

memberikan totalitas kepuasan pelanggan dan menghasilkan

keuntungan yang optimal bagi pemegang saham. Terus Berusaha

meningkatkan kesejahteraan karyawan, serta ikut berperan dalam

kepedulian lingkungan dan sosial.

c. Catur Marga

Perusahaanku adalah sawah ladangku. Pembaharuan untuk kemajuan

harus selalu ku lakukan. Hari ini saya harus lebih baik dari hari

kemarin. Kemajuan perusahaan adalah kesejahteraan bagi karyawan.

Page 19: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

9

2.3 Budaya Kerja Perusahaan

PT. Nasmoco Kaligawe Semarang mengedepankan pelayanan

optimal, memperhatikan keinginan, kebutuhan pelanggan, dan

menempatkan pelanggan di urutan teratas. Budaya kerja di Nasmoco Group

untuk pelayanan pelanggan adalah 5S ( Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan

Santun ).

2.4 Logo Perusahaan

PT. Nasmoco Kaligawe Semarang mempunyai logo perusahaan

yang mempunyai makna dan filosofi.

Sketsa kendaraan dengan warna yang berbeda menggambarkan

hubungan antara karyawan, perusahaan, dan pelanggan, yang senantiasa

terjalin. Karyawan sebagai aspek terpenting dalam perusahaan, diharapkan

mampu memberikan kualitas layanan yang terbaik untuk pelanggan.

Sehingga dari kepuasan pelanggan tersebut, akan memberikan input untuk

kemajuan perusahaan, yang nantinya mampu membawa kebaikan dan

kemajuan bagi seluruh karyawan.

Gambar 2.1. Logo Perusahaan

Page 20: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

10

2.5 Bidang Usaha dan Wilayah Pemasaran

2.5.1 Bidang Usaha

PT. Nasmoco Kaligawe Semarang merupakan suatu perseroan

terbatas yang bergerak dalam bidang penjualan mobil merk Toyota,

layanan bengkel, dan penjualan spare part Toyota. Adapun bidang

usaha yang dilakukan PT. Nasmoco Kaligawe Semarang adalah :

a. Kendaraan Bermotor ( Vehicle Division )

Melayani penjualan kendaraan bermotor merk Toyota untuk

wilayah Semarang dan sekitarnya. Sistem penjualan kendaraan

Toyota di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang adalah penjualan

tunai dan penjualan kredit. Sedangkan prosedur penjualan

kendaraan Toyota, yaitu pelanggan melakukan transaksi

pembelian dengan memilih jenis kendaraan yang akan dibeli.

Setelah ada persetujuan harga, pelanggan melakukan

pemesanan kendaraan, sekaligus membayar uang muka

sebagai tanda jadi.

b. Penjualan Suku Cadang ( Spare Part )

Melayani penjualan suku cadang kendaraan bermotor merk

Toyota untuk melayani kebutuhan perawatan dan perbaikan

kendaraan Toyota.

c. Bengkel Perbaikan dan Pemeliharaan

Memberikan pelayanan, perbaikan, dan perawatan untuk

kendaraan bermotor merk Toyota, juga melayani Toyota

Warranty Claim.

2.5.2 Wilayah Pemasaran

PT. Nasmoco Kaligawe Semarang memberikan pelayanan

kemudahan bagi para peminat mobil Toyota, baik yang berada di

dalam kota Semarang, maupun yang ada di luar kota Semarang.

Memberikan Kemudahan apabila membutuhkan suku cadang dan

perbaikan, serta pembelian mobil merk Toyota :

Page 21: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

11

a. PT. Nasmoco Kaligawe

Jl. Kaligawe Km 5, telp (024) 6580100

Semarang

b. PT. Nasmoco Pemuda

Jl. Pemuda No. 72, telp (024) 3540550

Semarang

c. PT. Nasmoco Majapahit

Jl. Brigjen Sudiarto No. 426, telp (024) 6722872

Semarang

d. PT. Nasmoco Gombel

Jl. Setia Budi No.22, telp (024) 7476000

Semarang

e. PT. Nasmoco Slamet Riyadi

Jl. Slamet Riyadi No. 558, telp (0271) 715355

Solo

f. PT. Nasmoco Solo Baru

Jl. Raya Solo Permai JA No. 1, telp (0271) 621000

Solo Baru, Solo

g. PT. Nasmoco Mlati

Jl. Magelang Km. 7, Mlati, telp (0274) 868992

Sleman, Yogyakarta

h. PT. Nasmoco Janti

Jl. Ringroad Timur No. 58 A, telp (0274) 452040

Janti, Yogyakarta

i. PT. Nasmoco Cilacap

Jl. MT Haryono No. 81, telp (0282) 533200

Cilacap

j. PT. Nasmoco Purwokerto

Jl. Gerilya Timur No.56, telp (0281) 634436

Purwokerto

k. PT. Nasmoco Magelang

Jl. Raya Magelang Km 5, telp (0293) 326871

Page 22: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

12

Mertoudan, Magelang

l. PT. Nasmoco Salatiga

Jl. P. Diponegoro No.171, telp (0298) 325396

Salatiga

m. PT. Nasmoco Pekalongan

Jl. Raya Kalibanger Km 3, telp (0258) 420020

Pekalongan

n. PT. Nasmoco Wonosobo

Jl. Banyumas Km 3, telp (028) 6323600

Selomerto, Wonosobo

o. CV. Chandra Motor

Jl. Martoloyo No.113- 115, telp (0283) 350866

Tegal

p. CV. Surya Indah Motor

Jl. Raya Kudus- Pati Km 4, telp (0291) 433215

Kudus

2.6 Lokasi Perusahaan

a. Letak Perusahaan

Pemilihan lokasi yang strategis perlu diperhatikan bagi pihak

perusahaan karena dapat melancarkan kinerja perusahaan dalam

memberi pelayanan kepada pelanggan. PT. Nasmoco Kaligawe

Semarang berada di Jl. Raya Kaligawe Km 5 Semarang 50112, Jawa

Tengah. Dengan luas seluruhnya 2.976 m2, terdiri dari panjang 124

meter dan lebar 24 meter. Gambar lokasi perusahaan PT. Nasmoco

Kaligawe Semarang seperti terlihat pada gambar.2.2 berikut.

Page 23: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

13

Gambar 2.2. Letak Perusahaan

Page 24: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

14

b. Lay Out Bengkel PT. Nasmoco Kaligawe Semarang

Gambar 2.3. Lay Out Bengkel Nasmoco Kaligawe

Semarang

Page 25: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

15

Tabel 2.1. Keterangan Jumlah Stall Bengkel Nasmoco Kaligawe

Stall ID

Jumlah

Stall Keterangan

Stall Penerimaan Servis 4

Stall SBENP 5 Stall ; 1,3,2,4,6

Stall SBE 11

Stall ; 5, 8, 9, 10,11

Stall GRP 12, 13, 14, 15, 16

Stall Dyna 5

Stall ; 40, 42, 44, 46,

48, 50

Stall Spooring &

Balancing 3

Stall ; 17, 19, 21

Stall AC 2 Stall ; 30, 32, 34

Stall Stoppage 5 Stall ; 23, 25, 27, 29,31

Stall Waiting for Servis 10

Stall FI 4 Stall ; 18, 20, 22, 24

Stall CO 1 Stall : 26

Stall Tunggu penyerahan

GRP 10

Stall Cuci GRP 2

Stall Penyerahan GRP 2

Summary 64

Jumlah Stall Produktif 39

Jumlah Stall Non Produktif 25

Page 26: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

16

2.7 Personalia Perusahaan

Karyawan tetap PT. Nasmoco Kaligawe adalah karyawan yang

sudah diangkat sebagai pegawai, tidak terikat kontrak, dan akan bekerja

sampai waktunya pensiun. Karyawan tetap dapat diberhentikan dari

perusahaan apabila melakukan suatu kesalahan yang tidak dapat ditoleransi,

atau bila karyawan yang bersangkutan mengajukan pengunduran diri.

Karyawan yang tergolong sebagai karyawan tetap di PT. Nasmoco

Kaligawe Semarang adalah kepala cabang, administration section head,

supervisor, kepala bengkel, customer relation coordinator, technician,

partman, dan toolkeeper. Karyawan tetap mendapatkan fasilitas dari

perusahaan berupa gaji pokok, uang lembur, tunjangan kesehatan, tunjangan

makan, tunjangan kedudukan, tunjangan hari raya, tunjangan kaca mata,

tunjangan kelahiran/ persalinan, uang pensiun, dan lain sebagainya.

Karyawan tidak tetap PT. Nasmoco Kaligawe Semarang adalah

karyawan yang bekerja berdasarkan ikatan kontrak dan pemenuhan target.

Karyawan yang tergolong sebagi karyawan tidak tetap di PT. Nasmoco

Kaligawe Semarang adalah salesman, sales counter, dan cleaning service.

Massa kerja dari sales force tergantung dari pemenuhan target sesuai

dengan tingkatan masing- masing. Bagi sales yang tidak memenuhi target,

maka ia akan mendapatkan surat peringatan. Setelah surat peringatan

diberikan sebanyak tiga kali, kepala cabang berhak memutuskan hubungan

kerja. Karyawan tidak tetap mendapatkan fasilitas dari perusahaan berupa

gaji pokok, insentif, bonus, uang makan, uang transport, tunjangan

kesehatan, dan tunjangan hari raya.

Page 27: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

17

Tabel 2.2. Posisi Man Power PT. Nasmoco Kaligawe Semarang

No Posisi & Grade Jumlah

1 Kepala Bengkel 1

2 Asisten Kepala Bengkel 1

3 Instruktur 1

4 Controller 1

5 SA 7

6 MRA 2

7 Billing 1

8 Kasir 1

9 Teknisi App 12

10 Teknisi TT 4

11 Teknisi PT 4

12 Teknisi DT 9

13 Teknisi DMT 3

14 Teknisi AC 2

15 Teknisi Spooring dan

Balancing 2

16 Teknisi CO 1

17 Foreman 4

18 Valley 1

19 TL 1

20 Washing 3

21 Tool Keeper 1

22 Partman 2

JUMLAH 64

2.8 Struktur Organisasi PT. Nasmoco Kaligawe Semarang

Struktur organisasi merupakan alat bagi manajemen untuk

mengadakan pembagian tugas, tanggung jawab, dan wewenang. Dengan

adanya struktur organisasi, maka akan mudah untuk melakukan koordinasi

pengawasan dan menentukan kedudukan seseorang dalam fungsi kegiatan

yang ada dalam perusahaan.

Bentuk struktur organisasi yang digunakan di PT. Nasmoco

Kaligawe Semarang adalah struktur organisasi dengan bentuk organisasi

fungsional dan staff. Karyawan dalam setiap bagian bertanggung jawab dan

melaporkan tugasnya hanya kepada satu atasan, sehingga terdapat kesatuan

Page 28: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

18

perintah. Seluruh pegawai dalam kesatuan organisasi melaksanakan tugas,

wewenang, dan tanggung jawab masing- masing. Dengan begitu akan

mampu meningkatkan kualitas pelayanan serta memberikan kemudahan

dalam menjalankan kinerja. Struktur organisasi PT. Nasmoco Kaligawe

Semarang dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut, lengkap dengan job

description.

Page 29: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

19

Gam

bar

2.4

. S

truktu

r O

rgan

isas

i G

RP

Page 30: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

20

Gam

bar

2.5

. S

truktu

r O

rgan

isas

i K

aiz

en

Page 31: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

21

2.9 Strategi PT. Nasmoco Kaligawe Semarang

PT. Nasmoco Kaligawe Semarang menerapkan beberapa strategi

yang sifatnya mengikat untuk customer. Strategi tersebut bertujuan untuk

memantau atau mengingatkan pelanggan kapan waktunya kendaraan harus

diservis ulang. Berikut adalah beberapa strategi yang diterapkan di

PT. Nasmoco Kaligawe Semarang :

a. Hotline

Pelanggan dapat melakukan booking terlebih dahulu untuk menentukan

hari. Pelanggan tidak perlu datang langsung ke bengkel, kecuali pada

saat melakukan perbaikan pada hari yang telah dijanjikan.

b. BB For Booking

BB For Booking tidak jauh berbeda dengan strategi via Hotline,

perbedaannya hanya terletak pada media yang digunakan. Strategi ini

dikhususkan untuk pelanggan yang memiliki hand phone Blackberry.

Tujuannya sama, yaitu untuk mempermudah pelanggan melakukan

servis.

c. NHS and NEA

Nasmoco Home Service and Nasmoco Emergency Assistant adalah

strategi yang bertujuan untuk tetap memantau kondisi keadaan

kendaraan pelanggan. PT. Nasmoco Kaligawe Semarang menyediakan

dua unit mobil siaga untuk melaksanakan strategi tersebut.

Page 32: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

22

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

3.1 Spesifikasi Toyota Yaris Transmisi Manual

Tabel 3.1. Spesifikasi Toyota Yaris Transmisi Manual

1.5 M/T

Tipe Mesin IL 4 Silinder, 16 Katup, DOHC,

VVT-i

Isi Silinder (cc) 1,497

Torsi Maximum (kgm/rpm) 14.4/4,200

Bahan Bakar – Sistem Sistem Injeksi Elektronik

Bahan Bakar – Jenis Bensin Tanpa Timbal

Bahan Bakar – Kapasitas

Tangki (L) 42

Diameter x Langkah

(mm x mm) 75.0 x 84.7

Daya Maximum (ps/rpm) 109/6,000

Panjang | mm 3,750

Lebar | mm 1,695

Tinggi | mm 1,520

Jarak Sumbu | mm 2,460

Jarak Pijak Depan | mm 1,470

Jarak Pijak Belakang | mm 1,460

Berat Kosong | Kg 1,035

Transmisi Manual 5 Tingkat Kecepatan

Perbandingan Gigi ke-1 3.545

Perbandingan Gigi ke-2 1.904

Perbandingan Gigi ke-3 1.31

Page 33: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

23

Perbandingan Gigi ke-4 0.969

Perbandingan Gigi ke-5 0.815

Perbandingan Gigi Reverse 3.25

Perbandingan Gigi Terakhir 4.312

Suspensi Depan MacPherson Struts dengan Pegas

Koil & Stabilizer

Suspensi Belakang Torsion Beam dengan Pegas Koil

Rem Depan Cakram Berventilasi ABS, EBD,

BA

Rem Belakang Tromol dilengkapi ABS, EBD,

BA

Ukuran Ban 185 /60 R 15

3.1.1 Keterangan :

a. Yaris Tipe J tidak dilengkapi ABS, EBD, BA dan Airbags

sedangkan fitur primary safety seperti GOA body, seatbelt, rem

pakem tetap dipertahankan. Lainnya sama dengan varian E

grade diatasnya, termasuk sistem audionya.

b. Yaris Tipe S dan S Limited dilengkapi Rem Belakang Cakram

Berventilasi ABS, EBD, BA. Bangku belakang sliding, audio 6

speaker, kaca spion retractable, side protection moulding,

bumper spoiler depan belakang

c. Yaris Tipe S Limited di lengkapi smart start system, electrick

back dor opener, smart entry, immobilizer.

Page 34: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

24

3.2 Mekanisme Katup

Mesin 4 langkah mempunyai satu, atau dua katup masuk dan katup

buang pada setiap ruang bakar. Campuran udara- bahan bakar masuk ke

silinder melalui katup masuk, dan gas bekas keluar melalui katup buang.

3.2.1 Tipe Over Head Valve ( OHV )

Mekanisme katup yang sederhana dan high reliability. Penempatan

camshaft pada blok silinder, dibantu dengan valve lifter dan push

rod antara rocker arm.

3.2.2 Tipe Over Head Chamshaft ( OHC )

Camshaft ditempatkan di atas kepala silinder, dan cam langsung

menggerakkan rocker arm tanpa melalui lifter dan push rod.

Camshaft digerakkan oleh poros engkol melalui rantai atau tali

penggerak. Kemampuan pada kecepatan tinggi cukup baik, karena

katup- katup membuka dan menutup lebih tepat pada kecepatan

tinggi.

Gambar 3.1. Tipe Over Head Valve

Page 35: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

25

3.2.3 Tipe Double Over Head Camshaft ( DOHC )

Dua buah camshaft ditempatkan pada kepala silinder, satu untuk

menggerakkan katup masuk, dan yang lain untuk menggerakkan

katup buang. Camshaft membuka dan menutup katup- katup

langsung, tanpa memerlukan rocker arm. Berat part menjadi

berkurang, membuka dan menutupnya katup- katup menjadi lebih

presisi pada putaran tinggi. Konstruksi pada tipe ini sangat rumit,

namun kemampuannya sangat tinggi dibandingkan dengan tipe

OHV maupun OHC.

Gambar 3.3. Tipe Double Over Head Camshaft

Gambar 3.2. Tipe Over Head Camshaft

Page 36: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

26

3.3 Teknologi VVT-I

3.3.1 Penjelasan

Variable Valve Timing-Intelligent ( VVT-I ) merupakan

teknologi yang mengatur sistem kerja katup pemasukan bahan

bakar ( intake ) secara elektronik, baik dalam hal waktu maupun

ukuran buka tutup katup. Pengaturan tersebut sesuai dengan

beban mesin sehingga menghasilkan tenaga yang optimal, hemat

bahan bakar, dan ramah lingkungan. Cara kerjanya cukup

sederhana, untuk menghitung waktu buka tutup katup ( valve

timing ) yang optimal, ECU ( Electronic Control Unit )

menyesuaikan dengan kecepatan mesin, volume udara masuk,

dan temperatur air. Target valve timing selalu tercapai, sensor

posisi chamshaft atau crankshaft memberikan sinyal sebagai

respon koreksi. Sistem VVT-I akan terus mengoreksi valve

timing atau jalur keluar masuk bahan bakar dan udara.

Sesuaikan dengan pijakan pedal gas dan beban yang ditanggung,

demi menghasilkan torsi optimal di setiap putaran dan

menghemat konsumsi BBM. Adopsi teknologi VVT-I ke mesin

mobil juga memberikan kelebihan minimnya biaya

pemeliharaan yang harus ditanggung. Tune-up untuk setel klep

dan lain sebagainya tidak diperlukan lagi.

Sistem teknologi VVT-I merupakan serangkaian piranti untuk

mengontrol penggerak camshaft yang diperkenalkan pada tahun

1996. Pada teknologi VVT-i ini, bagian yang divariasikan

adalah timing ( waktu buka- tutup ) intake valve dengan

mengubah atau menggeser posisi intake camshaft terhadap puli

camshaft drive. Fluida yang digunakan sebagai aktuator untuk

menggeser posisi camshaft adalah oli mesin yang diberikan

tekanan.

Page 37: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

27

Puli pada intake camshaft adalah fleksibel, camshaft bisa diputar

maju atau mundur yang berguna untuk menyesuaikan waktu

bukaan katup dengan kondisi mesin, sehingga bisa didapat torsi

optimal di setiap tingkat kecepatan. Sekaligus menghemat bahan

bakar dan mengurangi emisi gas buang. Waktu bukaan camshaft

bisa bervariasi pada rentang 60o. Misalnya, pada saat start

dimana kondisi mesin dingin dan mesin stasioner tanpa beban,

timing dimundurkan 30o. Cara ini akan menghilangkan overlap,

yaitu peristiwa membukanya katup masuk dan buang secara

bersamaan di akhir langkah pembuangan, karena katup masuk

baru akan membuka beberapa saat setelah katup buang menutup

penuh. Logikanya, pada kondisi ini mesin tak perlu bekerja

ekstra. Dengan tertutupnya katup buang, tak ada bahan bakar

yang terbuang saat terhisap ke ruang bakar.

Gambar 3.4. Teknologi VVT- I

Page 38: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

28

Konsumsi bahan bakar menjadi hemat dan mesin menjadi lebih ramah

lingkungan. Sedangkan saat ada beban, timing akan maju 30o. Derajat overlaping

akan meningkat, bertujuan untuk membantu mendorong gas buang serta

memanaskan campuran bahan bakar dan udara yang masuk.

3.3.2 Komponen VVT-I

a. ECU

Electronic Control Unit ( ECU ) merupakan perangkat yang bertugas

menerima masukan dari sensor yang kemudian dikalkulasi untuk

mencari kondisi optimum dan memberi perintah ke aktuator untuk

melakukan fungsinya. Misalkan memerintahkan injektor

menyemprotkan bahan bakar atau memerintahkan ignition coil untuk

melepaskan listrik tegangan tinggi ke busi sehingga akan timbul

bunga api. Aktuator berfungsi sebagai peralatan ECU sehingga mesin

bekerja dalam kondisi optimalnya. Guna mengetahui berapa bahan

bakar yang harus disemprot dan berapa derajat sebelum titik mati atas

busi harus dinyalakan, ECU dilengkapi dengan database yang lazim

dikenal dengan engine mapping. ECU selalu membandingkan hasil

masukan sensor dengan engine mapping guna mengetahui apa yang

harus diperintahkan kepada aktuator.

Gambar 3.5.Waktu Buka Tutup Katup

Page 39: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

29

b. Camshaft Position Sensor

Camshaft merupakan sebuah alat yang digunakan dalam mesin torak

untuk menjalankan katup, terdiri dari batangan silinder. Camshaft

membuka katup dengan menekannya, atau dengan mekanisme

bantuan lainnya, ketika mereka berputar. Camshaft Position Sensor

( CPS ) berguna untuk mengetahui kedudukan camshaft. Perubahan

beban mesin atau perubahan putaran mesin, semuanya diolah oleh

ECU dan dihitung untuk mendapatkan sebesar mungkin efisiensi

volumetrik. ECU ini akan memerintahkan module VVT-I untuk

merubah kedudukan camshaft. Setelah module VVT-I menerima

perintah dari ECU untuk mengubah kedudukan camshaft, maka

module VVT-I akan mengirimkan signal ke OCV ( Oil Control

Valve ) untuk mengatur tekanan oli yang akan diteruskan ke sprocket.

Dengan adanya perubahan tekanan oli yang dilakukan oleh OCV,

maka sprocket akan berubah posisinya. Karena sprocket itu menjadi

satu sama camshaft, maka camshaft akan berubah posisinya sesuai

yang diinginkan oleh ECU. Kedudukan camshaft yang baru ini

dideteksi oleh CPS dan signalnya dikirimkan ke ECU sebagai update

posisi / kedudukan camshaft. Kedudukan camshaft ini akan

menentukan timing dari valve, begitu seterusnya.

c. Camshaft Timing Oil control Valve

Camshaft Timing Oil Control Valve ( seperti yang ditunjukkan pada

gambar 3.3 ), mengendalikan posisi spool valve berdasarkan signal

yang dikirim ECU. Bertugas mengalokasikan tekanan oli ke VVT-I

Controller untuk sisi maju dan sisi mundur. Ketika mesin berhenti,

Camshaft Timing Oil Control Valve berada dalam sisi mundur.

Page 40: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

30

d. Crankshaft Position Sensor

Sensor ini memberitahu ECU kecepatan putaran mesin dengan tepat.

Pada sistem penyemprotan bahan bakar, sensor ini juga memberitahu

ECU waktu yang tepat untuk menyemprotkan bahan bakar yang

kemudian diteruskan ke injektor bahan bakar.

3.4 Transmisi Untuk Kendaraan FF

Transmisi jenis FF ( Front Engine- Front Wheel Drive ) yang

digabung dengan diferensial, biasa disebut transaxle. Transaxle mempunyai

bagian- bagian utama, yaitu : Transaxle case, transmission case, input shaft

and gears. Output shaft and gears, transmission case cover, gear shift

mechanism, dan differential assembly.

Gambar 3.6. Camshaft Timing Oil Control Valve

Gambar 3.7. Komponen Utama Transaxle

Page 41: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

31

Mekanisme bagian dalam transmisi tipe FF hampir sama seperti

transmisi tipe FR. Seperti terlihat pada gambar.3.8 di bawah, transmisi tipe

FF tidak mempunyai poros roda gigi counter ( Counter Gear Shaft ) dan

poros outputnya langsung menggerakkan diferensial. Tidak seperti halnya

pada transmisi tipe FR, bagian ujung depan poros input tidak dihubungkan

melalui bearing ke ujung belakang dari pada poros engkol.

3.5 Diferensial

Komponen otomotif yang dikenal pada diferensial terdiri dari dua

bagian, yaitu : final gear dan differential gear. Komponen tersebut

berfungsi sebagai berikut :

3.5.1 Final Reduction

Putaran poros engkol setelah dirubah oleh transmisi selanjutnya

diperkecil oleh final gear untuk memperoleh momen yang besar.

Final gears differential terdiri dari drive pinion dan ring gear. Pada

kendaraan tipe FF ( Front Engine- Front Wheel Drive ),

menggunakan tipe helical gear. Gigi helical gear drive pinion selalu

bersinggungan dengan gigi ring gear pada lokasi yang sama tanpa

ada celah antara kedua gigi tersebut. Oleh sebab itu, bunyi dan

getaran yang timbul sangat kecil, dan momen dapat dipindahkan

dengan lembut.

Gambar 3.8. Shaft dan Gear

Page 42: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

32

3.5.2 Differentiation

Susunan roda gigi differensial dibuat unruk menghasilkan kecepatan

putaran roda sebelah dalam berbeda dengan kecepatan putaran roda

sebelah luar pada saat kendaraan membelok. Hal itu bertujuan untuk

menghindari terjadinya roda- roda slip.

3.6 Poros Penggerak ( Drive Shaft )

Memindahkan tenaga dari gigi diferensial ke roda- roda. Dalam

kendaraan FF, poros penggerak juga harus memenuhi 2 persyaratan sebagai

berikut :

a. Harus mempunyai mekanisme yang menyerap perubahan panjang dari

poros penggerak yang mengiringi gerakan roda naik turun.

b. Selama roda- roda digunakan untuk mengemudi dan pengendaraan,

harus dapat memelihara operasi sudut yang sama ketika roda depan

dikemudikan, dan harus memutar roda saat membentuk kecepatan.

Sudut joint dari outboard joint ( side joint roda ) adalah sangat

besar saat sedang belok. Oleh karena itu, outboard joint umumnya harus

didesain agar dapat membelok 40o lebih. Semakin besar sudut joint ini,

sudut belok kendaraan dapat diperkecil.

Gambar 3.9. Steering Condition

Ɵ = Joint Angle

=

Ɵ

Outboard Joint

Wheel

Engine

Inboard Joint

Transaxle

Page 43: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

33

Sudut joint yang diijinkan pada inboard joint ( side joint transaxle ) adalah

tidak terlalu besar dan umumnya mendekati 20o. Tetapi selama panjang

poros penggerak dapat berubah, terutama saat roda depan melakukan

gerakan ke atas dan ke bawah, pada saat meluncur dalam arah axial.

Besarnya gerakan luncur umumnya adalah 25- 50 mm.

3.7 Immobiliser

Sistem engine immobiliser didesian untuk melindungi kendaraan

dari pencurian. Sistem ini menggunakan transponder key ECU yang

menyimpan kode kunci dari kunci pengapian yang terotorisasi. Jika

mencoba menghidupkan mesin menggunakan kunci yang tidak diotorisasi,

ECU akan mengirim sinyal ke ECM untuk mencegah pengiriman bahan

bakar dan pengapian, yang efektif melumpuhkan mesin.

3.8 Airbag System

Sistem SRS airbag mengontrol output penggembungan airbag

dengan menilai kekuatan benturan. SRS airbag pengemudi dan penumpang

depan menggembung secara bersamaan apabila terjadi tabrakan frontal

sebagai tambahan pengaman untuk seat belt.

Gambar 3.10. Wheel Rebounding

Engine Transaxle

S

Inboard Joint

Outboard Joint

Wheel

Ɵ2

Ɵ1

Ɵ: Joint angle

S : Slide amount ( in this ilustration, the amount of slide out )

Page 44: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

34

Tabel 3.2.Komponen Utama SRS Airbag dan Fungsinya

Komponen Penjelasan

SRS Airbag

pengemudi dan

Penumpang Depan

Membantu mengurangi benturan pada kepala dan dada

dari pengemudi dan penumpang depan pada saat

terjadi tabrakan frontal sebagai tambahan pengaman

terhadap seat belt.

Sensor Airbag

Depan

Mengubah dismomen yang tercipta dalam sensor ke

dalam sinyal elektrik berdasarkan deselerasi dari

kendaraan selama tabrakan bagian depan

Gambar 3.11. Airbag System

Page 45: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

35

3.9 Sistem Rem

Berdasarkan sinyal yang diterima dari setiap 4 speed sensor roda,

skid control ECU menghitung kecepatan dan deselerasi masing-masing

roda, dan memeriksa kondisi selip roda. ECU mengontrol tekanan holding

valve dan tekanan reduction valve untuk mengatur tekanan minyak rem

dari setiap roda sesuai dengan kondisi selip roda.

Ketika terjadi kegagalan dalam sistem ABS, lampu peringatan ABS

menyala dan pengoperasian sistem dicegah. Selain itu, bila kegagalan

tersebut menyebabkan kerja EBD hilang, lampu peringatan rem juga

menyala dan pengoperasian EBD menjadi tidak aktif. Jika kontrolnya

menjadi tidak aktif karena terjadi malfungsi selama bekerja, maka kontrol

tersebut secara bertahap akan ditiadakan untuk menghindari kendaraan

tiba-tiba tidak stabil.

3.9.1 Anti- lock Brake System ( ABS )

ABS membantu mencegah roda terkunci ketika rem digunakan

secara kuat atau ketika mengerem di atas permukaan jalan yang

licin. Skid control ECU mendeteksi kondisi penguncian roda

setelah menerima sinyal kecepatan dari setiap speed sensor, dan

mengirim sinyal kontrol ke motor pompa dan solenoid valve

untuk mencegah roda terkunci dengan mengontrol tekanan

minyak rem dari setiap silinder roda. Lampu peringatan ABS

selalu menyala bila sistem ABS malfungsi.

Page 46: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

36

3.9.2 Electronic Brake force Distribution ( EBD )

EBD mengontrol pemakaian ABS, merealisasikan distribusi gaya

pengereman secara benar antara roda depan dan roda belakang,

sesuai dengan kondisi pengendaraan dan beban kendaraan.

Sebagai tambahan, selama pengereman saat membelok, EBD juga

mengontrol gaya pengereman pada roda kanan dan kiri,

membantu menjaga stabilitas kendaraan. Skid control ECU

menerima sinyal kecepatan dari setiap sensor untuk mendeteksi

kondisi selip dari roda dan mengirim sinyal kontrol ke solenoid.

Solenoid valve mengontrol tekanan minyak rem dari setiap

silinder roda dan membagi tenaga kontrol secara tepat antara roda

depan dan belakang, maupun roda kiri dan kanan. Lampu

peringatan ABS akan menyala untuk menunjukkan bahwa sistem

ABS malfungsi.

Gambar 3.12. Anti- Lock Brake System

Page 47: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

37

3.9.3 Fungsi Komponen

Tabel 3.3. Fungsi Komponen Sistem Rem

Komponen Fungsi

Speed sensor

depan

( Semiconductor

speed sensor,

magnetic sensor

rotor )

ke skid control ECU.

Speed sensor depan ( semiconductor

speed sensor ) yang terintegrasi dengan

bearing dan sensor rotor ( magnetic

sensor rotor ) terpasang pada hub axle

depan.

Magnetic sensor rotor dilengkapi

dengan kutub utara dan selatan ( masing-

masing 48 kutup), yang terpasang

mengelilingi sensor itu.

putaran magnetic sensor rotor.

Semiconductor speed sensor mendeteksi

perubahan dan meng-outputnya sebagai

pulsa kecepatan kendaraan

Speed sensor

belakang

Speed sensor belakang ( semiconductor

speed sensor ) dan sensor rotor

Gambar 3.13. Electronic Brake Force Distribution

Page 48: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

38

( Semiconductor

speed sensor,

magnetic sensor

rotor )

( magnetic sensor rotor ) terpasang pada

axle carrier belakang.

Speed sensor belakang memiliki struktur

dan fungsi yang sama dengan speed

sensor depan.

skid control ECU

( Ditempatkan

dalam aktuator

rem )

kontrol ABS.

ke dan dari ECM via CAN

communication.

Aktuator rem master cylinder cut solenoid

valve, holding solenoid valve, motor

pompa, dan reservoir, dan mengatur

tekanan minyak rem yang digunakan

setiap silinder roda.

Solenoid relay -masing

solenoid.

Lampu peringatan

ABS bahwa dalam ABS telah terjadi

malfungsi.

terdapat DTC yang terkait dengan ABS.

Lampu peringatan

BRAKE bahwa rem parkir ON ketika sistem

normal, dan ketika minyak rem

berkurang.

bahwa dalam EBD telah terjadi

malfungsi.

Page 49: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

39

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perawatan Toyota Yaris Manual Transmisi

4.1.1 Perawatan 1.000 Km

Perawatan 1.000 Km biasanya dilakukan untuk mobil baru yang

telah mencapai 1.000 Km. Perawatan ini adalah pemeriksaan tanpa

biaya ( gratis ) yang diberikan oleh pihak penjualan untuk setiap

pembelian mobil baru. Pemeriksaan yang dilakukan adalah sebagai

berikut :

a. Pemeriksaan semua tali kipas.

b. Pemeriksaan oli mesin.

c. Pemeriksaan selang- selang dan persambungan sistem

pendinginan.

d. Pemeriksaan cairan pendingin mesin.

e. Pemeriksaan pipa- pipa gas buang dan dudukannya.

f. Pemeriksaan baterai.

g. Pemeriksaan pedal kopling.

h. Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir.

i. Pemeriksaan minyak rem.

j. Pemeriksaan minyak kopling.

k. Pemeriksaan minyak power steering.

l. Pemeriksaan suspensi depan dan belakang.

m. Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan.

n. Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan

pembasuh kaca depan.

o. Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.

p. Pemeriksaan kecukupan isi cairan air conditioner atau

pendingin udara.

Page 50: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

40

4.1.2 Perawatan 10.000 Km

Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 10.000

Km adalah sebagai berikut :

a. Peggantian oli mesin.

b. Penggantian saringan oli mesin.

c. Pemeriksaan cairan pendingin mesin.

d. Pemeriksaan busi- busi.

e. Pemeriksaan baterai.

f. Pemeriksaan saringan pembersih udara.

g. Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat

idle.

h. Pemeriksaan pedal kopling.

i. Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir.

j. Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.

k. Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem.

l. Pemeriksaan minyak rem.

m. Pemeriksaan minyak kopling.

n. Pemeriksaan minyak power steering.

o. Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.

p. Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan.

q. Rotasi ban dan balance.

r. Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan

pembasuh kaca depan.

s. Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.

4.1.3 Pemeriksaan 20.000 Km

Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 20.000

Km adalah sebagai berikut :

a. Pemeriksaan semua tali kipas.

b. Penggantian oli mesin.

c. Penggantian saringan oli mesin.

Page 51: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

41

d. Pemeriksaan cairan pendingin mesin.

e. Pemeriksaan pipa- pipa gas buang dan dudukannya.

f. Pemeriksaan busi- busi.

g. Pemeriksaan baterai.

h. Pemeriksaan saringan pembersih udara.

i. Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat

idle.

j. Pemeriksaan pedal kopling.

k. Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir.

l. Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.

m. Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem.

n. Pemeriksaan minyak rem.

o. Pemeriksaan minyak kopling.

p. Pemeriksaan pipa- pipa dan selang- selang saluran minyak

rem.

q. Pemeriksaan minyak power steering.

r. Pemeriksaan roda kemudi dan persambungannya.

s. Pemeriksaan boot drive shaft.

t. Pemeriksaan side slip.

u. Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.

v. Pemeriksaan oli gigi diferensial.

w. Pemeriksaan oli transmisi manual.

x. Pemeriksaan suspensi depan dan belakang.

y. Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan.

z. Rotasi ban dan balance.

aa. Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan

pembasuh kaca depan.

bb. Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.

cc. Pemeriksaan kecukupan isi cairan air conditioner atau

pendingin udara.

Page 52: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

42

4.1.4 Perawatan 30.000 Km

Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 30.000

Km adalah sebagai berikut :

a. Peggantian oli mesin.

b. Penggantian saringan oli mesin.

c. Pemeriksaan cairan pendingin mesin.

d. Pemeriksaan busi- busi.

e. Pemeriksaan baterai.

f. Pemeriksaan saringan pembersih udara.

g. Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat

idle.

h. Pemeriksaan pedal kopling.

i. Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir.

j. Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.

k. Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem.

l. Pemeriksaan minyak rem.

m. Pemeriksaan minyak kopling.

n. Pemeriksaan minyak power steering.

o. Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.

p. Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan.

q. Rotasi ban dan balance.

r. Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan

pembasuh kaca depan.

s. Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.

t. Pemeriksaan saringan air conditioner.

4.1.5 Pemeriksaan 40.000 Km

Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 40.000

Km adalah sebagai berikut :

a. Pemeriksaan semua tali kipas.

b. Penggantian oli mesin.

Page 53: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

43

c. Penggantian saringan oli mesin.

d. Pemeriksaan selang- selang dan persambungan sistem

pendingin.

e. Pemeriksaan cairan pendingin mesin.

f. Pemeriksaan pipa- pipa gas buang dan dudukannya.

g. Pemeriksaan busi- busi.

h. Pemeriksaan baterai.

i. Penggantian saringan pembersih udara.

j. Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat

idle.

k. Pemeriksaan tutup tangki bahan bakar, pipa saluran bahan

bakar dan sambungan- sambungannya, serta katup kontrol

penguapan bahan bakar.

l. Pemeriksaan charcoal canister.

m. Pemeriksaan pedal kopling.

n. Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir.

o. Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.

p. Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem.

q. Penggantian minyak rem.

r. Penggantian minyak kopling.

s. Pemeriksaan pipa- pipa dan selang- selang saluran minyak

rem.

t. Pemeriksaan minyak power steering.

u. Pemeriksaan roda kemudi dan persambungannya.

v. Pemeriksaan boot drive shaft.

w. Pemeriksaan side slip.

x. Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.

y. Peggantian oli gigi diferensial.

z. Penggantian oli transmisi manual.

aa. Pemeriksaan suspensi depan dan belakang.

bb. Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan.

cc. Rotasi ban dan balance.

Page 54: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

44

dd. Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan

pembasuh kaca depan.

ee. Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.

ff. Pemeriksaan kecukupan isi cairan air conditioner atau

pendingin udara.

4.1.6 Perawatan 50.000 Km

Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 50.000

Km adalah sebagai berikut :

a. Peggantian oli mesin.

b. Penggantian saringan oli mesin.

c. Pemeriksaan cairan pendingin mesin.

d. Pemeriksaan busi- busi.

e. Pemeriksaan baterai.

f. Pemeriksaan saringan pembersih udara.

g. Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat

idle.

h. Pemeriksaan pedal kopling.

i. Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir.

j. Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.

k. Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem

l. Pemeriksaan minyak rem.

m. Pemeriksaan minyak kopling.

n. Pemeriksaan minyak power steering.

o. Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.

p. Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan.

q. Rotasi ban dan balance.

r. Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan

pembasuh kaca depan.

s. Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.

Page 55: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

45

4.1.7 Pemeriksaan 60.000 Km

Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 60.000

Km adalah sebagai berikut :

a. Pemeriksaan semua tali kipas.

b. Penggantian oli mesin.

c. Penggantian saringan oli mesin.

d. Pemeriksaan cairan pendingin mesin.

e. Pemeriksaan pipa- pipa gas buang dan dudukannya.

f. Pemeriksaan busi- busi.

g. Pemeriksaan baterai.

h. Penggantian saringan pembersih udara.

i. Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat

idle.

j. Pemeriksaan pedal kopling.

k. Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir.

l. Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.

m. Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem.

n. Penggantian minyak rem.

o. Penggantian minyak kopling.

p. Pemeriksaan pipa- pipa dan selang- selang saluran minyak

rem.

q. Pemeriksaan minyak power steering.

r. Pemeriksaan roda kemudi dan persambungannya.

s. Pemeriksaan boot drive shaft.

t. Pemeriksaan side slip.

u. Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.

v. Penggantian oli gigi diferensial.

w. Penggantian oli transmisi manual.

x. Pemeriksaan suspensi depan dan belakang.

y. Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan.

z. Rotasi ban dan balance.

Page 56: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

46

aa. Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan

pembasuh kaca depan.

bb. Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.

cc. Pemeriksaan saringan air conditioner.

dd. Pemeriksaan kecukupan isi cairan air conditioner atau

pendingin udara.

4.1.8 Perawatan 70.000 Km

Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 70.000

Km adalah sebagai berikut :

a. Penggantian oli mesin.

b. Penggantian saringan oli mesin.

c. Pemeriksaan cairan pendingin mesin.

d. Pemeriksaan busi- busi.

e. Pemeriksaan baterai.

f. Pemeriksaan saringan pembersih udara.

g. Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat

idle.

h. Pemeriksaan pedal kopling.

i. Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir.

j. Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.

k. Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem.

l. Pemeriksaan minyak rem.

m. Pemeriksaan minyak kopling.

n. Pemeriksaan minyak power steering.

o. Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.

p. Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan.

q. Rotasi ban dan balance.

r. Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan

pembasuh kaca depan.

s. Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.

Page 57: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

47

4.1.9 Pemeriksaan 80.000 Km

Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 80.000

Km adalah sebagai berikut :

a. Pemeriksaan celah katup.

b. Pemeriksaan semua tali kipas.

c. Penggantian oli mesin.

d. Penggantian saringan oli mesin.

e. Pemeriksaan selang- selang dan persambungan sistem

pendinginan.

f. Pemeriksaan cairan pendingin mesin.

g. Pemeriksaan pipa- pipa gas buang dan dudukannya.

h. Penggantian busi- busi.

i. Pemeriksaan baterai.

j. Penggantian saringan bahan bakar.

k. Penggantian saringan pembersih udara.

l. Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat

idle.

m. Pemeriksaan tutup tangki bahan bakar, pipa saluran bahan

bakar dan sambungan- sambungannya, serta katup kontrol

penguapan bahan bakar.

n. Pemeriksaan charcoal canister.

o. Pemeriksaan pedal kopling.

p. Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir.

q. Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.

r. Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem.

s. Penggantian minyak rem.

t. Penggantian minyak kopling.

u. Pemeriksaan pipa- pipa dan selang- selang saluran minyak

rem.

v. Pemeriksaan minyak power steering.

w. Pemeriksaan roda kemudi dan persambungannya.

Page 58: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

48

x. Pemeriksaan boot drive shaft.

y. Pemeriksaan side slip.

z. Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.

aa. Penggantian oli gigi diferensial.

bb. Penggantian oli transmisi manual.

cc. Pemeriksaan suspensi depan dan belakang.

dd. Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan.

ee. Rotasi ban dan balance.

ff. Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan

pembasuh kaca depan.

gg. Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.

hh. Pemeriksaan kecukupan isi cairan air conditioner atau

pendingin udara.

4.1.10 Perawatan 90.000 Km

Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak

90.000 Km adalah sebagai berikut :

a. Penggantian oli mesin.

b. Penggantian saringan oli mesin.

c. Pemeriksaan cairan pendingin mesin.

d. Pemeriksaan busi- busi.

e. Pemeriksaan baterai.

f. Pemeriksaan saringan pembersih udara.

g. Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada

saat idle.

h. Pemeriksaan pedal kopling.

i. Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir.

j. Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.

k. Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem.

l. Pemeriksaan minyak rem.

m. Pemeriksaan minyak kopling.

n. Pemeriksaan minyak power steering.

Page 59: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

49

o. Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.

p. Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan.

q. Rotasi ban dan balance.

r. Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan

pembasuh kaca depan.

s. Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.

t. Pemeriksaan saringan air conditioner.

4.1.11 Pemeriksaan 100.000 Km

Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak

100.000 Km adalah sebagai berikut :

a. Pemeriksaan semua tali kipas.

b. Penggantian oli mesin.

c. Penggantian saringan oli mesin.

d. Pemeriksaan selang- selang dan persambungan sistem

pendinginan.

e. Pemeriksaan cairan pendingin mesin.

f. Pemeriksaan pipa- pipa gas buang dan dudukannya.

g. Pemeriksaan busi- busi.

h. Pemeriksaan baterai.

i. Penggantian saringan pembersih udara.

j. Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada

saat idle.

k. Pemeriksaan tutup tangki bahan bakar, pipa saluran bahan

bakar dan sambungan- sambungannya, serta katup kontrol

penguapan bahan bakar.

l. Pemeriksaan pedal kopling.

m. Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir.

n. Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.

o. Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem.

p. Penggantian minyak rem.

q. Penggantian minyak kopling.

Page 60: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

50

r. Pemeriksaan pipa- pipa dan selang- selang saluran minyak

rem.

s. Pemeriksaan minyak power steering.

t. Pemeriksaan roda kemudi dan persambungannya.

u. Pemeriksaan boot drive shaft.

v. Pemeriksaan side slip.

w. Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.

x. Pemeriksaan oli gigi diferensial.

y. Pemeriksaan oli transmisi manual.

z. Pemeriksaan suspensi depan dan belakang.

aa. Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan.

bb. Rotasi ban dan balance.

cc. Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan

pembasuh kaca depan.

dd. Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.

ee. Pemeriksaan kecukupan isi cairan air conditioner atau

pendingin udara.

4.1.12 Keterangan

Untuk melakukan pekerjaan servis berkala selanjutnya, dimulai

dari servis berkala 10.000 Km.

4.2 Pemeriksaan Pada Kendaraan

4.2.1 Memeriksa Cairan Pendingin Mesin

Cairan pendingin mesin hendaknya berada di antara garis low dan

full pada saat mesin dingin. Memeriksa kebocoran apabila berada

di bawah garis low, kemudian menambahkan coolant sampai garis

full

.

Page 61: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

51

4.2.2 Memeriksa Level Oli Mesin

a. Memanaskan mesin, kemudian menghentikan mesin setelah 5

menit. Memeriksa bahwa level oli mesin antara tanda low dan

full pada oil level gauge.

b. Jika level oli mesin berada di low, memeriksa kebocoran oli,

dan menambahkan oli mesin hingga mencapai level tanda full.

4.2.3 Mengganti Filter Oli

a. Melepas baut penguras oil pan dan menguras oli mesin.

b. Membersihkan baut penguras oil pan dan memasang dengan

gasket baru. ( Momen 38 Nm )

c. Melepas filter oli menggunakan SST ( SST 09228- 06501, Oil

Filter Wrench ).

d. Memeriksa dan membersihkan permukaan filter oli yang baru.

e. Memberikan oli mesin bersih ke gasket filter oli yang baru.

f. Memasang filter oli secara perlahan, kemudian mengencangkan

filter oli yang baru hingga gasketnya menempel rapat dengan

dudukannya.

g. Mengencangkan filter oli yang baru dengan menggunakan SST

SST ( SST 09228- 06501, Oil Filter Wrench ).

h. Mengisi dengan oli mesin baru dengan kapasitas 3,7 liter

( dengan penggantian filter oli ), atau 3.4 liter ( tanpa

penggantian filter oli ), dan 4.1 liter ( pengisian kering ).

i. Memeriksa dari kebocoran oli mesin.

j. Memeriksa level oli mesin.

Gambar 4.1. Melepas Filter Oli Dengan Menggunakan SST

Page 62: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

52

4.2.4 Memeriksa Baterai

a. Memeriksa baterai dari kerusakan dan perubahan bentuk.

Apabila terdapat kerusakan, perubahan bentuk, atau kebocoran

yang berat, mengganti baterai.

b. Memeriksa volume elektrolit pada setiap sel.

c. Apabila volume elektrolit dibawah garis batas terendah,

menambahkan air destilasi pada setiap sel.

d. Memeriksa berat jenis baterai. ( 1,25 sampai 1.29 pada 20 oC )

e. Memeriksa tegangan baterai, batas minimal saat mesin hidup

adalah 9.6 V dengan kondisi semua sistem kelistrikan

( headlight, motor blower, defogger kaca belakang, dll ) mati.

4.2.5 Memeriksa Elemen Filter Air Cleaner Sub Assembly

a. Melepas air cleaner filter element sub assembly.

b. Memeriksa secara visual apakah tidak ada yang kotor,

tersumbat, atau cacat pada air cleaner filter element.

c. Membersihkan elemen filter air cleaner dengan udara

bertekanan.

4.2.6 Memeriksa Busi

a. Melepas hubungan kabel dari terminal negatif baterai.

b. Melepas 4 mur dan cover cylinder head.

Gambar 4.2. Melepas 4 Mur dan Cover Cylinder Head

Page 63: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

53

c. Melepas hubungan 4 konektor ignition coil.

d. Melepas 4 baut dan 4 ignition coil.

e. Melepas 4 busi menggunakan kunci busi 16 mm.

f. Membersihkan elektroda busi dengan menggunakan sikat

kawat. Mengganti busi apabila diperlukan.

g. Memeriksa gap elektroda busi. Gap maksimum elektroda busi

adalah 1,1 mm. Gap elektroda busi baru 0,7- 0,8 mm.

h. Membersihkan silinder dengan menyemprotkan injektor

cleaner.

Gambar 4.3. Melepas Hubungan 4 Konektor Ignition coil

Gambar 4.4. Melepas 4 Baut dan 4 Ignition Coil

Gambar 4.5. Memeriksa Gap Elektroda Busi

Page 64: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

54

i. Memasang kembali busi, ignition coil, dan konektor ignition

coil.

j. Memasang cover cylinder head.

4.2.7 Memeriksa Fan dan V- Belt Generator

Memeriksa belt secara visual dari keausan yang berlebihan, bagian

cord-nya yang berserabut dan lain- lain. Apabila terdapat cacat

yang ditemukan, mengganti belt.

4.2.8 Memeriksa Pedal Kopling

a. Menyingkapkan karpet lantai.

b. Memeriksa bahwa ketinggian pedal sudah benar. Ketinggian

pedal dari dash panel adalah 159,2- 169,2 mm

Gambar 4.6. Memeriksa Belt Secara Visual

Gambar 4.7. Memeriksa Pedal Kopling

Page 65: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

55

4.2.9 Memeriksa Oli Transaxle

a. Menghentikan kendaraan pada permukaan yang rata.

b. Melepas filler plug transmisi dan gasket.

c. Memeriksa bahwa permukaan oli di dalam berada 5 mm dari

dasar bukaan filler plug transmisi.

d. Memeriksa kebocoran oli bila level oli rendah.

e. Memasang filler plug transmisi dan gasket yang baru. Momen

pemasangan 39 Nm.

4.2.10 Memeriksa Rem Depan

a. Memeriksa brake cylinder dan piston secara visual dari korosi

dan tergores. .

b. Memeriksa ketebalan pad lining dengan menggunakan

penggaris. Tebal standar adalah 12 mm, ketebalan minimum

adalah 1 mm.

c. Memeriksa plat penumpu pad pada disc brake depan.

Memastikan bahwa pad disc brake memiliki kelenturan

yang memadai.

Gambar 4.8. Memeriksa Oli Transaxle Manual

Gambar 4.9. Memeriksa Tebal Pad Lining

Page 66: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

56

d. Memeriksa ketebalan disc menggunakan mikrometer.

Mengukur tebal disc ( tebal standar 22 mm, ketebalan

minimum 19 mm).

4.2.11 Memeriksa Tromol Rem Belakang

a. Memeriksa diameter bagian dalam tromol rem belakang,

menggunakan alat ukur tromol rem atau sejenisnya.

Diameter dalam standar adalah 200 mm, diameter dalam

maksimum adalah 201 mm.

b. Memeriksa ketebalan lining sepatu rem belakang,

menggunakan penggaris. Tebal standar 4 mm, ketebalan

minimum 1 mm.

Gambar 4.10. Memeriksa Tebal Disc Brake

Gambar 4.11. Memeriksa Diameter Rem Tromol

Page 67: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

57

4.2.12 Memeriksa CO/ HC

a. Menghidupkan mesin.

b. Menghidupkan mesin pada 2.500 rpm kira- kira selama 180

detik.

c. Memasukkan probe penguji CO/ HC meter, minimal 40 cm

ke dalam ujung pipa knalpot selama putaran idling.

d. memeriksa konsentrasi CO/ HC selama putaran idling dan

saat berjalan pada 2.500 rpm.

Gambar.4.12. Memeriksa Ketebalan Lining Sepatu Rem

Gambar 4.13. Ambang Batas Gas Buang

Page 68: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah selesai melaksanakan kerja praktek di PT. Nasmoco

Kaligawe Semarang, mahasiswa dapat memperoleh ilmu pengetahuan

yang lebih luas. Terutama mengenai sistem prosedur perbengkelan dan

teknologi mobil- mobil terkini, yang berkaitan dengan materi perkuliahan.

Kesimpulan dari hasil kerja praktek di Nasmoco Kaligawe Semarang

adalah sebagai berikut :

a. Toyota yaris transmisi manual adalah mobil jenis FF, yaitu front

engine- front wheel drive. Mobil jenis FF tidak menggunakan poros

propeler, diferensial langsung menjadi satu dengan transmisi. Daya

diteruskan ke roda- roda depan melalui drive shaft.

b. Perawatan berkala 1000 Km pada mobil toyota yaris transmisi manual

merupakan pemeriksaan tanpa biaya, sebagai bonus yang diberikan

oleh pihak penjualan .

c. Perawatan berkala pada mobil toyota yaris transmisi manual dilakukan

setelah mencapai 10.000 Km, dan seterusnya dilakukan setiap

kelipatan 10.000 Km.

d. Perawatan berkala pada mobil toyota yaris transmisi manual dilakukan

pada sistem pendinginan, sistem pelumasan, sistem pengapian, dan

sistem kelistrikan body.

e. Proses perawatan berkala, salah satunya pada mobil toyota yaris

transmisi manual di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang dilakukan

sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan.

Page 69: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

59

5.2 Saran

Selama pelaksanaan kerja praktek, mahasiswa banyak

memperoleh pengalaman yang lebih. Hasil pengalaman dan pengamatan

selama kerja praktek bertujuan untuk kemajuan bersama, baik dari pihak

industri, Universitas, maupun pihak mahasiswa. Demi tercapainya tujuan

tersebut, penulis memberikan saran yang bersifat membangun sebagai

berikut :

5.2.1 Bagi Mahasiswa

a. Bagi mahasiswa untuk dapat lebih disiplin saat masuk ke dalam

dunia kerja.

b. Menghormati semua karyawan yang ada di PT. Nasmoco

Kaligawe Semarang.

c. Meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan rekan

karyawan.

d. Mahasiswa harus lebih aktif bertanya mengenai apa yang belum

diketahui, sehingga secara langsung akan memperluas ilmu

pengetahuan.

e. Memanfaatkan waktu dengan semaksimal mungkin, karena

selama di lapangan banyak hal- hal penting yang harus

dipelajari.

5.2.2 Kepada Pihak Perusahaaan

a. Meningkatkan pengetahuan mekanik tentang teknologi otomotif

modern. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas

mekanik agar mampu bersaing.

b. Meningkatkan disiplin kerja, baik dalam hal kebersihan,

kerapian, maupun kelengkapan sarana dan prasarana

perusahaan.

c. Mendorong terlaksananya Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

d. Mengontrol jumlah peserta magang yang akan melaksanakan

Kerja Praktek di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang.

Page 70: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

60

5.2.3 Kepada Pihak Akademis

a. Meningkatkan mutu dan kualitas pengajaran, juga kelengkapan

sarana dan prasarana pendukung, untuk mencetak lulusan yang

lebih baik dan bermutu.

b. Menjalin dan mempererat hubungan dengan pihak industri atau

perusahaan- perusahaan, agar mahasiswa memperoleh jaminan

untuk mendapatkan pekerjaan dengan mudah.

c. Penyesuaian kebijakan dalam melaksanakan kerja praktek yang

sering bertabrakan dengan mata kuliah lain.

5.3 Kata Penutup

Demikian adalah hasil kerja praktek penulis selama melaksanakan

kerja praktek di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang. Data hasil pengamatan

dan pengalaman telah selesai disusun dalam bentuk laporan kerja praktek.

Semoga dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat dan dapat digunakan

sebagaimana mestinya, baik untuk pribadi penulis, kalayak umum,

akademis, maupun untuk perusahaan.

Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk

dapat melaksanakan kerja praktek di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang.

Semoga keberhasilan dan kesuksesan menyertai kita.

Page 71: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

xi

DAFTAR PUSTAKA

TEAM, (No. Pub. TTM 208-I), Propeler Shaft, Differential, Drive & Axle,

STEP 2

TEAM, (No. Pub. TIM.201,211,212,213-I), Chasis Group, STEP 2

PT. Toyota Astra Motor, New Step 1 Training Manual

Apang Sedayu ( 2010 ), Laporan Kerja Praktek- Perawatan Berkala Pada

Mobil Toyota Avanza.Surakarta

Wartapedia ( 2011 ), Mesin Mobil : Cara Kerja Mesin Berteknologi VVT- I,

http://wartapedia.com/edukasi/panduan/2411-mesin-mobil-cara-kerja-

mesin-berteknologi-vvt-i-

diakses pada tanggal 30 Agustus 2013

Page 72: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

xii

LAMPIRAN

Page 73: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

xiii

Page 74: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

xiv

Page 75: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

xv

Page 76: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

xvi

Page 77: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

xvii

Page 78: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

xviii

Page 79: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

xix

Page 80: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

xx

Page 81: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

xxi

Page 82: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

xxii

Page 83: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

xxiii

Page 84: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

xxiv

Page 85: Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033

xxv