Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033
-
Upload
zien-cahyo -
Category
Documents
-
view
175 -
download
31
description
Transcript of Laporan KP- Wahyu Ardianto- I8611033
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PERAWATAN BERKALA
MOBIL TOYOTA YARIS TRANSMISI MANUAL
DI PT. NASMOCO KALIGAWE SEMARANG
Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan
Mata kuliah Kerja Praktek
Oleh :
WAHYU ARDIANTO
NIM I8611033
PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PERAWATAN BERKALA
MOBIL TOYOTA YARIS TRANSMISI MANUAL
DI PT. NASMOCO KALIGAWE SEMARANG
Oleh :
Wahyu Ardianto
NIM I8611033
telah disetujui dan disahkan pada,
Hari :
Tanggal :
Koordinator Kerja Praktek Pembimbing Kerja Praktek
Jaka Sulistya Budi, ST Purwadi Joko W, ST, M.KOM
NIP. 19671019 199903 1 001 NIP. 19730126 199702 1 001
Mengetahui,
Program Studi Diploma Tiga Teknik Mesin
Ketua
Heru Sukanto, ST, MT
NIP.19720731 199702 1 001
iii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PERAWATAN BERKALA
MOBIL TOYOTA YARIS TRANSMISI MANUAL
DI PT. NASMOCO KALIGAWE SEMARANG
Oleh :
Wahyu Ardianto
NIM I8611033
telah disetujui dan disahkan pada,
Hari :
Tanggal :
Instruktur Bengkel Pembimbing Lapangan
Fahrur Rozaki Dika Yogi
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah mencurahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga laporan kerja praktek di PT. Nasmoco
Kaligawe Semarang ini dapat terselesaikan. Kerja praktek yang telah dilakukan
merupakan salah satu syarat dalam kurikulum pendidikan D3 Teknik Mesin,
Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Kerja praktek dilakukan untuk mengetahui penerapan teori yang diperoleh
di bangku perkuliahan ke dalam dunia industri dan mendapatkan gambaran
mengenai iklim dan suasana kerja di lingkungan industri. Selain itu, kerja praktek
juga bertujuan untuk mendekatkan hubungan antara dunia perguruan tinggi
dengan dunia industri.
Selama melaksanakan kerja praktek di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang ,
banyak bantuan dan bimbingan yang penulis dapatkan, dan pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Heru Sukanto, ST. MT, selaku Ketua Program Studi D3 Teknik
Mesin, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Jaka Sulistya Budi, ST, selaku Koordinator Kerja Praktek D3
Teknik Mesin, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Purwadi Joko Widodo, ST, M. KOM, selaku dosen pembimbing
kerja praktek D3 Teknik Mesin, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak Fahrur Rozaki, selaku Instruktur Bengkel di PT. Nasmoco Kaligawe
Semarang.
5. Bapak Rupi’i, selaku Technician Leader di PT. Nasmoco Kaligawe
Semarang.
6. Bapak Rinyanto, selaku Foreman di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang.
7. Mas Dika Yogi, selaku pembimbing lapangan kerja pratek di PT. Nasmoco
Kaligawe Semarang.
8. Bapak Waris, selaku Tool Keeper di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang.
v
9. Kedua orang tua, yang selalu memberikan restu dan doa untuk kelancaran
kerja praktek di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang.
10. Rekan- rekan Mahasiswa D3 Teknik Mesin Minat Otomotif angkatan 2011,
yang selalu memberikan dukungan berupa motivasi untuk menyelesaikan
kerja praktek.
11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, baik secara
langsung maupun tidak langsung telah banyak membantu dalam
menyelesaikan kerja praktek dan penyusunan laporan kerja praktek.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada yang sempurna, melainkan
hanya sebatas berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik.
Semoga laporan kerja praktek ini dapat dipergunakan sebaimana mestinya.
Surakarta, 7 September 2013
PENULIS
vi
RINGKASAN
PT. Nasmoco Kaligawe Semarang berada di Jl. Raya Kaligawe Km 5
Semarang 50112, Jawa Tengah. Perusahaan mempunyai visi untuk menjadi
pelaku usaha pelayanan di bidang otomotif yang profesional, berkualitas, dan
dapat menjadi pemimpin pasar otomotif di era globalisasi. PT. Nasmoco Kaligawe
Semarang mempunyai misi meningkatkan profesionalisme karyawan dengan
berbasiskan teknologi modern untuk memberikan totalitas kepuasan pelanggan
dan menghasilkan keuntungan yang optimal bagi pemegang saham. Selalu
berusaha meningkatkan kesejahteraan karyawan, serta ikut berperan dalam
kepedulian lingkungan dan sosial.
PT. Nasmoco Kaligawe Semarang merupakan suatu perusahaan berbadan
hukum Perseroan Terbatas. PT. Nasmoco Kaligawe Semarang bergerak dalam
bidang penjualan mobil merk Toyota, layanan bengkel, dan penjualan spare part
Toyota. Perusahaan mengedepankan pelayanan optimal, memperhatikan
keinginan, kebutuhan pelanggan, dan menempatkan pelanggan di urutan teratas.
Budaya kerja di Nasmoco Group untuk pelayanan pelanggan adalah 5S, yaitu :
Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun.
Metode penulisan yang digunakan oleh penulis adalah metode studi
lapangan. Metode tersebut meliputi observasi, interview, konsultasi, praktek
langsung, dan literatur.
Ringkasan laporan yang ditulis penulis sangat menunjang bagi beberapa
aspek. Memberikan informasi- informasi penting mengenai perawatan Toyota
Yaris manual transmisi, sekaligus langkah- langkah perawatannya.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................. iv
RINGKASAN.............................................................................................. vi
DAFTAR ISI................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... ix
DAFTAR TABEL........................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN............................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................... 1
1.2 Tujuan Kerja Praktek................................................. 2
1.3 Manfaat Kerja Praktek.............................................. 2
1.4 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan............................... 3
1.5 Batasan Masalah........................................................ 3
1.6 Tugas Kerja Praktek.................................................. 5
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN............................ 6
2.1 Sejarah Singkat PT. Nasmoco Kaligawe
Semarang.................................................................. 6
2.2 Visi Dan Misi Perusahaan......................................... 8
2.3 Budaya Kerja Perusahaan.......................................... 9
2.4 Logo Perusahaan....................................................... 9
2.5 Bidang Usaha dan Wilayah Pemasaran..................... 10
2.6 Lokasi Perusahaan.................................................... 12
2.7 Personalia Perusahaan............................................... 16
2.8 Struktur Organisasi PT. Nasmoco Kaligawe
Semarang.................................................................. 17
2.9 Strategi PT. Nasmoco Kaligawe Semarang.............. 21
BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI................. 22
3.1 Spesifikasi Toyota Yaris Manual Transmisi............. 22
3.2 Mekanisme Katup..................................................... 24
3.3 Teknologi VVT- I..................................................... 26
3.4 Transmisi Untuk Kendaraan FF................................ 30
3.5 Diferensial................................................................. 31
3.6 Poros Penggerak ( Drive Shaft )................................ 32
3.7 Immobiliser................................................................ 33
3.8 Airbag System............................................................ 33
3.9 Sistem Rem................................................................ 35
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................... 39
4.1 Perawatan Toyota Yaris Manual Transmisi............... 39
4.2 Pemeriksaan Pada Kendaraan .................................. 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................... 58
5.1 Kesimpulan................................................................ 58
5.2 Saran.......................................................................... 58
5.3 Kata Penutup............................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. xi
LAMPIRAN................................................................................................ xii
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Logo Perusahaan.................................................................. 9
Gambar 2.2. Letak Perusahaan................................................................. 13
Gambar 2.3. Lay Out Bengkel Nasmoco Kaligawe Semarang................ 14
Gambar 2.4. Struktur Organisasi GRP ..................................................... 19
Gambar 2.5. Struktur Organisasi Kaizen .................................................. 20
Gambar 3.1. Tipe Over Head Valve.......................................................... 24
Gambar 3.2. Tipe Over Head Camshaft.................................................... 25
Gambar 3.3. Tipe Double Over Head Camshaft....................................... 25
Gambar 3.4. Teknologi VVT- I................................................................. 27
Gambar 3.5. Waktu Buka Tutup Katup.................................................... 28
Gambar 3.6. Camshaft Timing Oil Control Valve..................................... 30
Gambar 3.7. Komponen Utama Transaxle................................................ 30
Gambar 3.8. Shaft dan Gear...................................................................... 31
Gambar 3.9. Steering Condition................................................................ 32
Gambar 3.10. Wheel Rebounding................................................................ 33
Gambar 3.11. Airbag System....................................................................... 34
Gambar 3.12. Anti- Lock Brake System....................................................... 36
Gambar 3.13. Electronic Brake Force Distribution.................................... 37
Gambar 4.1. Melepas Filter Oli Dengan Menggunakan SST................... 51
Gambar 4.2. Melepas 4 Mur dan Cover Cylinder Head........................... 52
Gambar 4.3. Melepas Hubungan 4 Konektor Ignition Coil...................... 53
Gambar 4.4. Melepas 4 Baut dan 4 Ignition Coil...................................... 53
Gambar 4.5. Memeriksa Gap Elektroda Busi........................................... 53
Gambar 4.6. Memeriksa Belt Secara Visual.............................................. 54
Gambar 4.7. Memeriksa Pedal Kopling.................................................... 54
Gambar 4.8. Memeriksa Oli Transaxle Manual........................................ 55
Gambar 4.9. Memeriksa Tebal Pad Lining............................................... 55
Gambar 4.10. Memeriksa Tebal Disc Brake............................................... 56
Gambar 4.11. Memeriksa Diameter Rem Tromol....................................... 56
Gambar 4.12. Memeriksa Ketebalan Lining Sepatu Rem........................... 57
Gambar 4.13. Ambang Batas Gas Buang.................................................... 57
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Keterangan Jumlah Stall Bengkel Nasmoco Kaligawe............ 15
Tabel 2.2. Posisi Man Power PT. Nasmoco Kaligawe Semarang............. 17
Tabel 3.1. Spesifikasi Toyota Yaris Transmisi Manual............................. 22
Tabel 3.2. Komponen Utama SRS Airbag dan Fungsinya......................... 34
Tabel 3.3. Fungsi Komponen Sistem Rem................................................. 37
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerja Praktek merupakan salah satu mata kuliah wajib dalam
kurikulum Program Studi D III Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Kerja praktek diperlukan untuk memenuhi nilai
mata kuliah yang berbobot 2 SKS ( Satuan Kredit Semester ). Kaitannya
dalam hal ini, mahasiswa dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan
teknologi yang terjadi di era modern.
Teknologi adalah suatu hal yang sangat berpengaruh dalam
peradaban manusia, termasuk dalam bidang industri. Di bidang otomotif
misalnya, pada industri tersebut dibutuhkan berbagai teknologi modern
untuk memberikan totalitas kepuasan bagi berbagai pihak, baik konsumen
maupun produsen.
Pelaksanaan Kerja Praktek ini dimaksudkan untuk memberikan
kesempatan pada mahasiswa melakukan pengamatan di lapangan terhadap
materi-materi yang diperoleh dari bangku kuliah. Diharapkan dengan kerja
praktek mahasiswa memperoleh pengalaman sejak dini untuk melatih skill
atau ketrampilan.
PT. Nasmoco Kaligawe Semarang mempunyai beberapa pelayanan
untuk pelanggan diantaranya adalah General Repair. Layanan tersebut akan
memberikan ilmu dan pengalaman yang komplek dalam hal trouble
shooting engine/ mechanical, serta sistem dan prosedur yang berlaku di
perusahaan.
2
1.2 Tujuan Kerja Praktek
Kerja Praktek ini memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
memperoleh pengalaman praktek kerja di lapangan, khususnya berkenaan
dengan proses-proses trouble shooting dan perawatan. Sehingga mampu
melengkapi ilmu dan pengalaman yang tidak didapatkan di bangku kuliah.
Tujuan dari Kerja Praktek tersebut adalah:
a. Meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan
dan keterampilan yang dimiliki.
b. Meningkatkan pengetahuan tentang teknologi terkini yang ada di
industri.
c. Mempelajari hal yang baru di dalam dunia teknik, dengan mengikuti
perkembangan budaya serta teknologi di perusahaan tempat
melaksanakan kerja praktek.
d. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan
kalangan masyarakat di industri.
e. Menumbuhkan sifat kreatif- inovatif mahasiswa dalam melakukan self-
improvement pada saat memasuki dunia kerja.
f. Mematangkan teori-teori/ ilmu teknik yang didapat selama masa
perkuliahan, khususnya dalam penerapannya di lapangan kerja/ dunia
kerja yang sesungguhnya.
1.3 Manfaat Kerja Praktek
Melalui kerja praktek di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang,
diharapkan mahasiswa mampu mengambil manfaat sebagai berikut :
a. Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman kerja, khususnya jenis-
jenis pekerjaan di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang.
b. Mengetahui seluk- beluk atau sejarah dan perkembangan, stuktur dan
susunan organisasi dari perusahaan.
c. Memiliki pemantaban teori-teori/ ilmu teknik yang didapat selama
masa perkuliahan, khususnya dalam penerapannya di lapangan kerja/
3
dunia kerja yang sesungguhnya di PT. Nasmoco Kaligawe
Semarang.
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
a. Tempat Praktek : PT. Nasmoco Kaligawe Semarang, Jl. Raya
Kaligawe Km 5 Semarang 50112
b. Waktu Pelaksanaan : 8 Juli 2013- 7 September 2013
1.5 Batasan Masalah
Proses pekerjaan yang dilakukan PT. Nasmoco Kaligawe Semarang
meliputi proses perawatan dan perbaikan kendaraan toyota. Adapun yang
menjadi ruang lingkup permasalahan laporan ini adalah servis berkala dan
cara perawatan pada mobil toyota Yaris manual transmisi.
1.5.1 Metode Pembahasan
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kerja praktek dan
pengumpulan data sebagai bahan penulisan laporan adalah :
a. Observasi, dengan melakukan pengamatan langsung terhadap
proses perawatan rutin pada peralatan yang ada di bengkel.
b. Interview, melalui tanya jawab dengan para mekanik dan
pembimbing lapangan, terkait masalah proses perawatan yang
dilakukan pada peralatan yang ada di PT. Nasmoco Kaligawe
Semarang.
c. Konsultasi, untuk memperoleh bimbingan serta petunjuk dari
pembimbing lapangan.
d. Praktek langsung, sesuai dengan petunjuk dari pembimbing
lapangan.
e. Literatur, berupa Standar Operational ( SOP ) bagi karyawan
dan mekanik, catatan kuliah, dan buku- buku referensi dari
PT. Nasmoco Kaligawe Semarang maupun di perpustakaan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4
1.5.2 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penulisan laporan kerja praktek ini
adalah sebagai berikut :
a. BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan latar belakang, metode pembahasan, tempat dan
waktu pelaksanaan kerja praktek, batasan masalah, metode
pengumpulan data, dan sistematika penulisan laporan kerja
praktek.
b. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Menjelaskan tentang sejarah singkat perusahaan, profil
perusahaan, struktur organisasi, dan manajemen perawatan
bengkel.
c. BAB III TINJAUAN UMUM DAN DASAR TEORI
Menjelaskan semua teori, terkait dari hasil penelitian atau text
book yang digunakan. Sejauh memungkinkan, teori, data, dan
informasi yang dikemukakan diambil dari sumber aslinya.
d. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Menjelaskan semua hasil observasi dan analisa data yang
diperoleh selama melaksanakan kerja praktek, sesuai dengan
teori- teori yang ada. Hasil dapat berupa ringkasan hasil
perhitungan, pengukuran, dan analisa yang dikaitkan dengan
dasar teori dan tinjauan pustaka.
e. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ditarik dari hasil pembahasan dan disajikan dalam
kalimat- kalimat yang lugas dengan mengingat permasalahan
dan tujuan penulisan.
Saran ditujukan untuk pihak yang dapat memetik manfaat dari
hasil kerja praktek. Saran- saran yang diajukan berhubungan
dengan penerapan hasil, perbaikan, dan penyempurnaan
metode, perluasan lingkup kajian, dsb. Menjelaskan tindakan
yang perlu diambil untuk tindak lanjut yang lebih baik dari
hasil pemecahan masalah.
5
1.6 Tugas Kerja Praktek
1.6.1 Tugas umum
a. Gambaran umum perusahaan
b. Struktur organisasi
c. Manajemen perawatan bengkel
1.6.2 Tugas khusus
Mempelajari perawatan berkala pada mobil toyota yaris manual
transmisi.
6
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat PT. Nasmoco Kaligawe Semarang
PT. Nasmoco adalah perusahaan dagang dan jasa yang merupakan
anak cabang dari PT. New Ratna Motor yang berdiri pata tahun 1966.
PT. New Ratna Motor didirikan pada tanggal 15 April 1961 yang khusus
menangani penjualan kendaraan merk Toyota, dengan nama PT. Ratna
Dewi Motor oleh Bapak Agustinus Hardjo Budi, pimpinan sekaligus
pemilik perusahaan.
Pada awalnya perusahaan bertindak sebagai dealer dari NV. Honas
Jakarta untuk wilayah penjualan di Jawa Tengah dan DIY. Perusahaan
mengontrak bangunan di jalan MH. Thamrin No. 14- 16 Semarang pada
tahun 1965, kemudian digunakan sebagai ruang pamer dan bengkel. Dengan
adanya tempat yang baru tersebut, diharapkan semua pelayanan kepada
konsumen dapat berjalan lancar dan memuaskan.
Mulai tahun 1965 sampai dengan tahun 1969, PT. Ratna Dewi
Motor banyak mengimpor kendaraan Toyota dalam bentuk Semi Knock
Down ( SKD ). Mengimpor kendaraan Toyota dalam bentuk bagian- bagian
mobil, setelah sampai di Indonesia hanya tinggal merakitnya. Kendaraan
tersebut antara lain pick-up Toyota 8000, Hilux, dan Land Cruiser.
Pada tahun 1970, Kendaraan Toyota di Indonesia untuk ke tiga
kalinya berpindah dari PT. Gaya Motor ke PT. Astra International Inc
Toyota. Riwayat usaha PT. Ratna Dewi Motor melaju dengan datangnya
tuan Z. Kagona sebagai represintatif Toyota Motor Thailand Co Ltd.
Dorongan diberikan kepada PT. Ratna Dewi Motor untuk melakukan
investasi yang lebih besar, mengingat akan bertambah besarnya pemasaran
kendaraan Toyota di Indonesia. Atas usul Tuan Kagona tersebut, maka pada
tahun 1971 perusahaan membeli dan menempati ruang pamer dan bengkel.
7
Saat itu pula dilakukan pergantian nama dari PT. Ratna Dewi Motor menjadi
PT. New Ratna Motor.
Pada tanggal 30 Agustus 1972, PT. New Ratna Motor ditunjuk
sebagai dealer resmi Toyota ( Authorized Toyota Main Dealer ) Jawa
Tengah. Dengan bantuan PT. Toyota Astra Motor, maka PT. New Ratna
Motor semakin berkembang. Oleh sebab itu, PT. New Ratna Motor
berkeinginan untuk mendirikan perwakilan di berbagai kota di Jawa Tengah
dan DIY. Pada tahun 1974, PT. New Ratna Motor mulai mengembangkan
usahanya dengan mendirikan beberapa dealer di Jawa Tengah dan DIY.
Sampai saat ini PT. New Ratna Motor mempunyai 12 Cabang perusahaan,
yaitu :
a. PT. Nasmoco Kaligawe Km 5 Semarang.
b. PT. Nasmoco Pemuda, Jalan Pemuda 72 Semarang.
c. PT. Nasmoco Magelang, jalan Raya Magelang- Yogyakarta Km 5
Magelang.
d. PT. Nasmoco Salatiga, Jalan Diponegoro 17 Salatiga.
e. Sumber Motor Sakti, jalan Kartasura Km 8 Pabelan Surakarta.
f. Candra Pratama, Jalan Raya Kalibanger Pekalongan.
g. PT. Nasmoco Purwokerto, Jalan Gerilya Timur Purwokerto.
h. PT. Nasmoco Cilacap, Jalan MT. Haryono 81 Cilacap.
i. Bengawan Abadi Motor, Jalan Slamet Riyadi 558 Solo.
j. Sumber Bahtera Motor, Jalan Magelang Km 7 Yogyakarta.
k. PT. Nasmoco Majapahit, Jalan Majapahit Semarang.
l. PT. Nasmoco Janti, Yogyakarta.
Ide pembukaan cabang di jalan Kaligawe Semarang muncul
disebabkan tidak adanya kemungkinan perluasan ruang pamer dan bengkel,
karena letak perusahaan yang berada di tengah kota. Sehingga kemudian
direncanakan pendirian Show Room dan Work Shop baru unit II, di jalan
Kaligawe Semarang.
8
Peresmian show room dan work shop baru tersebut dilaksanakan
pada tanggal 20 Agustus 1977 oleh Bapak Hardianto sebagai Walikota II
Semarang. Serta disyahkan dengan akte notaris No. 83 Tahun 1977, dan
berstatus perusahaan dengan badan hukum berbentuk PT. ( Perseroan
Terbatas ). Nama PT. Nasmoco sendiri merupakan singkatan dari New
Asiatik Motor Company.
Lokasi perusahaan PT. Nasmoco Kaligawe berada di Jalan
Kaligawe Km 5 Semarang, Telepon 025- 6580100, fax. 024-6580200.
Dengan luas area dealer 11.250 m2, luas bangunan untuk general repair
1.300 m2, body repair : 3.700 m
2, dan untuk gedung atau kantor : 900 m
2.
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi
PT. Nasmoco Kaligawe Semarang mempunyai visi untuk menjadi
pelaku usaha pelayanan di bidang otomotif yang profesional,
berkualitas, dan dapat menjadi pemimpin pasar otomotif di era
globalisasi.
b. Misi
PT. Nasmoco Kaligawe Semarang mempunyai misi meningkatkan
profesionalisme karyawan dengan berbasiskan teknologi modern untuk
memberikan totalitas kepuasan pelanggan dan menghasilkan
keuntungan yang optimal bagi pemegang saham. Terus Berusaha
meningkatkan kesejahteraan karyawan, serta ikut berperan dalam
kepedulian lingkungan dan sosial.
c. Catur Marga
Perusahaanku adalah sawah ladangku. Pembaharuan untuk kemajuan
harus selalu ku lakukan. Hari ini saya harus lebih baik dari hari
kemarin. Kemajuan perusahaan adalah kesejahteraan bagi karyawan.
9
2.3 Budaya Kerja Perusahaan
PT. Nasmoco Kaligawe Semarang mengedepankan pelayanan
optimal, memperhatikan keinginan, kebutuhan pelanggan, dan
menempatkan pelanggan di urutan teratas. Budaya kerja di Nasmoco Group
untuk pelayanan pelanggan adalah 5S ( Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan
Santun ).
2.4 Logo Perusahaan
PT. Nasmoco Kaligawe Semarang mempunyai logo perusahaan
yang mempunyai makna dan filosofi.
Sketsa kendaraan dengan warna yang berbeda menggambarkan
hubungan antara karyawan, perusahaan, dan pelanggan, yang senantiasa
terjalin. Karyawan sebagai aspek terpenting dalam perusahaan, diharapkan
mampu memberikan kualitas layanan yang terbaik untuk pelanggan.
Sehingga dari kepuasan pelanggan tersebut, akan memberikan input untuk
kemajuan perusahaan, yang nantinya mampu membawa kebaikan dan
kemajuan bagi seluruh karyawan.
Gambar 2.1. Logo Perusahaan
10
2.5 Bidang Usaha dan Wilayah Pemasaran
2.5.1 Bidang Usaha
PT. Nasmoco Kaligawe Semarang merupakan suatu perseroan
terbatas yang bergerak dalam bidang penjualan mobil merk Toyota,
layanan bengkel, dan penjualan spare part Toyota. Adapun bidang
usaha yang dilakukan PT. Nasmoco Kaligawe Semarang adalah :
a. Kendaraan Bermotor ( Vehicle Division )
Melayani penjualan kendaraan bermotor merk Toyota untuk
wilayah Semarang dan sekitarnya. Sistem penjualan kendaraan
Toyota di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang adalah penjualan
tunai dan penjualan kredit. Sedangkan prosedur penjualan
kendaraan Toyota, yaitu pelanggan melakukan transaksi
pembelian dengan memilih jenis kendaraan yang akan dibeli.
Setelah ada persetujuan harga, pelanggan melakukan
pemesanan kendaraan, sekaligus membayar uang muka
sebagai tanda jadi.
b. Penjualan Suku Cadang ( Spare Part )
Melayani penjualan suku cadang kendaraan bermotor merk
Toyota untuk melayani kebutuhan perawatan dan perbaikan
kendaraan Toyota.
c. Bengkel Perbaikan dan Pemeliharaan
Memberikan pelayanan, perbaikan, dan perawatan untuk
kendaraan bermotor merk Toyota, juga melayani Toyota
Warranty Claim.
2.5.2 Wilayah Pemasaran
PT. Nasmoco Kaligawe Semarang memberikan pelayanan
kemudahan bagi para peminat mobil Toyota, baik yang berada di
dalam kota Semarang, maupun yang ada di luar kota Semarang.
Memberikan Kemudahan apabila membutuhkan suku cadang dan
perbaikan, serta pembelian mobil merk Toyota :
11
a. PT. Nasmoco Kaligawe
Jl. Kaligawe Km 5, telp (024) 6580100
Semarang
b. PT. Nasmoco Pemuda
Jl. Pemuda No. 72, telp (024) 3540550
Semarang
c. PT. Nasmoco Majapahit
Jl. Brigjen Sudiarto No. 426, telp (024) 6722872
Semarang
d. PT. Nasmoco Gombel
Jl. Setia Budi No.22, telp (024) 7476000
Semarang
e. PT. Nasmoco Slamet Riyadi
Jl. Slamet Riyadi No. 558, telp (0271) 715355
Solo
f. PT. Nasmoco Solo Baru
Jl. Raya Solo Permai JA No. 1, telp (0271) 621000
Solo Baru, Solo
g. PT. Nasmoco Mlati
Jl. Magelang Km. 7, Mlati, telp (0274) 868992
Sleman, Yogyakarta
h. PT. Nasmoco Janti
Jl. Ringroad Timur No. 58 A, telp (0274) 452040
Janti, Yogyakarta
i. PT. Nasmoco Cilacap
Jl. MT Haryono No. 81, telp (0282) 533200
Cilacap
j. PT. Nasmoco Purwokerto
Jl. Gerilya Timur No.56, telp (0281) 634436
Purwokerto
k. PT. Nasmoco Magelang
Jl. Raya Magelang Km 5, telp (0293) 326871
12
Mertoudan, Magelang
l. PT. Nasmoco Salatiga
Jl. P. Diponegoro No.171, telp (0298) 325396
Salatiga
m. PT. Nasmoco Pekalongan
Jl. Raya Kalibanger Km 3, telp (0258) 420020
Pekalongan
n. PT. Nasmoco Wonosobo
Jl. Banyumas Km 3, telp (028) 6323600
Selomerto, Wonosobo
o. CV. Chandra Motor
Jl. Martoloyo No.113- 115, telp (0283) 350866
Tegal
p. CV. Surya Indah Motor
Jl. Raya Kudus- Pati Km 4, telp (0291) 433215
Kudus
2.6 Lokasi Perusahaan
a. Letak Perusahaan
Pemilihan lokasi yang strategis perlu diperhatikan bagi pihak
perusahaan karena dapat melancarkan kinerja perusahaan dalam
memberi pelayanan kepada pelanggan. PT. Nasmoco Kaligawe
Semarang berada di Jl. Raya Kaligawe Km 5 Semarang 50112, Jawa
Tengah. Dengan luas seluruhnya 2.976 m2, terdiri dari panjang 124
meter dan lebar 24 meter. Gambar lokasi perusahaan PT. Nasmoco
Kaligawe Semarang seperti terlihat pada gambar.2.2 berikut.
13
Gambar 2.2. Letak Perusahaan
14
b. Lay Out Bengkel PT. Nasmoco Kaligawe Semarang
Gambar 2.3. Lay Out Bengkel Nasmoco Kaligawe
Semarang
15
Tabel 2.1. Keterangan Jumlah Stall Bengkel Nasmoco Kaligawe
Stall ID
Jumlah
Stall Keterangan
Stall Penerimaan Servis 4
Stall SBENP 5 Stall ; 1,3,2,4,6
Stall SBE 11
Stall ; 5, 8, 9, 10,11
Stall GRP 12, 13, 14, 15, 16
Stall Dyna 5
Stall ; 40, 42, 44, 46,
48, 50
Stall Spooring &
Balancing 3
Stall ; 17, 19, 21
Stall AC 2 Stall ; 30, 32, 34
Stall Stoppage 5 Stall ; 23, 25, 27, 29,31
Stall Waiting for Servis 10
Stall FI 4 Stall ; 18, 20, 22, 24
Stall CO 1 Stall : 26
Stall Tunggu penyerahan
GRP 10
Stall Cuci GRP 2
Stall Penyerahan GRP 2
Summary 64
Jumlah Stall Produktif 39
Jumlah Stall Non Produktif 25
16
2.7 Personalia Perusahaan
Karyawan tetap PT. Nasmoco Kaligawe adalah karyawan yang
sudah diangkat sebagai pegawai, tidak terikat kontrak, dan akan bekerja
sampai waktunya pensiun. Karyawan tetap dapat diberhentikan dari
perusahaan apabila melakukan suatu kesalahan yang tidak dapat ditoleransi,
atau bila karyawan yang bersangkutan mengajukan pengunduran diri.
Karyawan yang tergolong sebagai karyawan tetap di PT. Nasmoco
Kaligawe Semarang adalah kepala cabang, administration section head,
supervisor, kepala bengkel, customer relation coordinator, technician,
partman, dan toolkeeper. Karyawan tetap mendapatkan fasilitas dari
perusahaan berupa gaji pokok, uang lembur, tunjangan kesehatan, tunjangan
makan, tunjangan kedudukan, tunjangan hari raya, tunjangan kaca mata,
tunjangan kelahiran/ persalinan, uang pensiun, dan lain sebagainya.
Karyawan tidak tetap PT. Nasmoco Kaligawe Semarang adalah
karyawan yang bekerja berdasarkan ikatan kontrak dan pemenuhan target.
Karyawan yang tergolong sebagi karyawan tidak tetap di PT. Nasmoco
Kaligawe Semarang adalah salesman, sales counter, dan cleaning service.
Massa kerja dari sales force tergantung dari pemenuhan target sesuai
dengan tingkatan masing- masing. Bagi sales yang tidak memenuhi target,
maka ia akan mendapatkan surat peringatan. Setelah surat peringatan
diberikan sebanyak tiga kali, kepala cabang berhak memutuskan hubungan
kerja. Karyawan tidak tetap mendapatkan fasilitas dari perusahaan berupa
gaji pokok, insentif, bonus, uang makan, uang transport, tunjangan
kesehatan, dan tunjangan hari raya.
17
Tabel 2.2. Posisi Man Power PT. Nasmoco Kaligawe Semarang
No Posisi & Grade Jumlah
1 Kepala Bengkel 1
2 Asisten Kepala Bengkel 1
3 Instruktur 1
4 Controller 1
5 SA 7
6 MRA 2
7 Billing 1
8 Kasir 1
9 Teknisi App 12
10 Teknisi TT 4
11 Teknisi PT 4
12 Teknisi DT 9
13 Teknisi DMT 3
14 Teknisi AC 2
15 Teknisi Spooring dan
Balancing 2
16 Teknisi CO 1
17 Foreman 4
18 Valley 1
19 TL 1
20 Washing 3
21 Tool Keeper 1
22 Partman 2
JUMLAH 64
2.8 Struktur Organisasi PT. Nasmoco Kaligawe Semarang
Struktur organisasi merupakan alat bagi manajemen untuk
mengadakan pembagian tugas, tanggung jawab, dan wewenang. Dengan
adanya struktur organisasi, maka akan mudah untuk melakukan koordinasi
pengawasan dan menentukan kedudukan seseorang dalam fungsi kegiatan
yang ada dalam perusahaan.
Bentuk struktur organisasi yang digunakan di PT. Nasmoco
Kaligawe Semarang adalah struktur organisasi dengan bentuk organisasi
fungsional dan staff. Karyawan dalam setiap bagian bertanggung jawab dan
melaporkan tugasnya hanya kepada satu atasan, sehingga terdapat kesatuan
18
perintah. Seluruh pegawai dalam kesatuan organisasi melaksanakan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab masing- masing. Dengan begitu akan
mampu meningkatkan kualitas pelayanan serta memberikan kemudahan
dalam menjalankan kinerja. Struktur organisasi PT. Nasmoco Kaligawe
Semarang dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut, lengkap dengan job
description.
19
Gam
bar
2.4
. S
truktu
r O
rgan
isas
i G
RP
20
Gam
bar
2.5
. S
truktu
r O
rgan
isas
i K
aiz
en
21
2.9 Strategi PT. Nasmoco Kaligawe Semarang
PT. Nasmoco Kaligawe Semarang menerapkan beberapa strategi
yang sifatnya mengikat untuk customer. Strategi tersebut bertujuan untuk
memantau atau mengingatkan pelanggan kapan waktunya kendaraan harus
diservis ulang. Berikut adalah beberapa strategi yang diterapkan di
PT. Nasmoco Kaligawe Semarang :
a. Hotline
Pelanggan dapat melakukan booking terlebih dahulu untuk menentukan
hari. Pelanggan tidak perlu datang langsung ke bengkel, kecuali pada
saat melakukan perbaikan pada hari yang telah dijanjikan.
b. BB For Booking
BB For Booking tidak jauh berbeda dengan strategi via Hotline,
perbedaannya hanya terletak pada media yang digunakan. Strategi ini
dikhususkan untuk pelanggan yang memiliki hand phone Blackberry.
Tujuannya sama, yaitu untuk mempermudah pelanggan melakukan
servis.
c. NHS and NEA
Nasmoco Home Service and Nasmoco Emergency Assistant adalah
strategi yang bertujuan untuk tetap memantau kondisi keadaan
kendaraan pelanggan. PT. Nasmoco Kaligawe Semarang menyediakan
dua unit mobil siaga untuk melaksanakan strategi tersebut.
22
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
3.1 Spesifikasi Toyota Yaris Transmisi Manual
Tabel 3.1. Spesifikasi Toyota Yaris Transmisi Manual
1.5 M/T
Tipe Mesin IL 4 Silinder, 16 Katup, DOHC,
VVT-i
Isi Silinder (cc) 1,497
Torsi Maximum (kgm/rpm) 14.4/4,200
Bahan Bakar – Sistem Sistem Injeksi Elektronik
Bahan Bakar – Jenis Bensin Tanpa Timbal
Bahan Bakar – Kapasitas
Tangki (L) 42
Diameter x Langkah
(mm x mm) 75.0 x 84.7
Daya Maximum (ps/rpm) 109/6,000
Panjang | mm 3,750
Lebar | mm 1,695
Tinggi | mm 1,520
Jarak Sumbu | mm 2,460
Jarak Pijak Depan | mm 1,470
Jarak Pijak Belakang | mm 1,460
Berat Kosong | Kg 1,035
Transmisi Manual 5 Tingkat Kecepatan
Perbandingan Gigi ke-1 3.545
Perbandingan Gigi ke-2 1.904
Perbandingan Gigi ke-3 1.31
23
Perbandingan Gigi ke-4 0.969
Perbandingan Gigi ke-5 0.815
Perbandingan Gigi Reverse 3.25
Perbandingan Gigi Terakhir 4.312
Suspensi Depan MacPherson Struts dengan Pegas
Koil & Stabilizer
Suspensi Belakang Torsion Beam dengan Pegas Koil
Rem Depan Cakram Berventilasi ABS, EBD,
BA
Rem Belakang Tromol dilengkapi ABS, EBD,
BA
Ukuran Ban 185 /60 R 15
3.1.1 Keterangan :
a. Yaris Tipe J tidak dilengkapi ABS, EBD, BA dan Airbags
sedangkan fitur primary safety seperti GOA body, seatbelt, rem
pakem tetap dipertahankan. Lainnya sama dengan varian E
grade diatasnya, termasuk sistem audionya.
b. Yaris Tipe S dan S Limited dilengkapi Rem Belakang Cakram
Berventilasi ABS, EBD, BA. Bangku belakang sliding, audio 6
speaker, kaca spion retractable, side protection moulding,
bumper spoiler depan belakang
c. Yaris Tipe S Limited di lengkapi smart start system, electrick
back dor opener, smart entry, immobilizer.
24
3.2 Mekanisme Katup
Mesin 4 langkah mempunyai satu, atau dua katup masuk dan katup
buang pada setiap ruang bakar. Campuran udara- bahan bakar masuk ke
silinder melalui katup masuk, dan gas bekas keluar melalui katup buang.
3.2.1 Tipe Over Head Valve ( OHV )
Mekanisme katup yang sederhana dan high reliability. Penempatan
camshaft pada blok silinder, dibantu dengan valve lifter dan push
rod antara rocker arm.
3.2.2 Tipe Over Head Chamshaft ( OHC )
Camshaft ditempatkan di atas kepala silinder, dan cam langsung
menggerakkan rocker arm tanpa melalui lifter dan push rod.
Camshaft digerakkan oleh poros engkol melalui rantai atau tali
penggerak. Kemampuan pada kecepatan tinggi cukup baik, karena
katup- katup membuka dan menutup lebih tepat pada kecepatan
tinggi.
Gambar 3.1. Tipe Over Head Valve
25
3.2.3 Tipe Double Over Head Camshaft ( DOHC )
Dua buah camshaft ditempatkan pada kepala silinder, satu untuk
menggerakkan katup masuk, dan yang lain untuk menggerakkan
katup buang. Camshaft membuka dan menutup katup- katup
langsung, tanpa memerlukan rocker arm. Berat part menjadi
berkurang, membuka dan menutupnya katup- katup menjadi lebih
presisi pada putaran tinggi. Konstruksi pada tipe ini sangat rumit,
namun kemampuannya sangat tinggi dibandingkan dengan tipe
OHV maupun OHC.
Gambar 3.3. Tipe Double Over Head Camshaft
Gambar 3.2. Tipe Over Head Camshaft
26
3.3 Teknologi VVT-I
3.3.1 Penjelasan
Variable Valve Timing-Intelligent ( VVT-I ) merupakan
teknologi yang mengatur sistem kerja katup pemasukan bahan
bakar ( intake ) secara elektronik, baik dalam hal waktu maupun
ukuran buka tutup katup. Pengaturan tersebut sesuai dengan
beban mesin sehingga menghasilkan tenaga yang optimal, hemat
bahan bakar, dan ramah lingkungan. Cara kerjanya cukup
sederhana, untuk menghitung waktu buka tutup katup ( valve
timing ) yang optimal, ECU ( Electronic Control Unit )
menyesuaikan dengan kecepatan mesin, volume udara masuk,
dan temperatur air. Target valve timing selalu tercapai, sensor
posisi chamshaft atau crankshaft memberikan sinyal sebagai
respon koreksi. Sistem VVT-I akan terus mengoreksi valve
timing atau jalur keluar masuk bahan bakar dan udara.
Sesuaikan dengan pijakan pedal gas dan beban yang ditanggung,
demi menghasilkan torsi optimal di setiap putaran dan
menghemat konsumsi BBM. Adopsi teknologi VVT-I ke mesin
mobil juga memberikan kelebihan minimnya biaya
pemeliharaan yang harus ditanggung. Tune-up untuk setel klep
dan lain sebagainya tidak diperlukan lagi.
Sistem teknologi VVT-I merupakan serangkaian piranti untuk
mengontrol penggerak camshaft yang diperkenalkan pada tahun
1996. Pada teknologi VVT-i ini, bagian yang divariasikan
adalah timing ( waktu buka- tutup ) intake valve dengan
mengubah atau menggeser posisi intake camshaft terhadap puli
camshaft drive. Fluida yang digunakan sebagai aktuator untuk
menggeser posisi camshaft adalah oli mesin yang diberikan
tekanan.
27
Puli pada intake camshaft adalah fleksibel, camshaft bisa diputar
maju atau mundur yang berguna untuk menyesuaikan waktu
bukaan katup dengan kondisi mesin, sehingga bisa didapat torsi
optimal di setiap tingkat kecepatan. Sekaligus menghemat bahan
bakar dan mengurangi emisi gas buang. Waktu bukaan camshaft
bisa bervariasi pada rentang 60o. Misalnya, pada saat start
dimana kondisi mesin dingin dan mesin stasioner tanpa beban,
timing dimundurkan 30o. Cara ini akan menghilangkan overlap,
yaitu peristiwa membukanya katup masuk dan buang secara
bersamaan di akhir langkah pembuangan, karena katup masuk
baru akan membuka beberapa saat setelah katup buang menutup
penuh. Logikanya, pada kondisi ini mesin tak perlu bekerja
ekstra. Dengan tertutupnya katup buang, tak ada bahan bakar
yang terbuang saat terhisap ke ruang bakar.
Gambar 3.4. Teknologi VVT- I
28
Konsumsi bahan bakar menjadi hemat dan mesin menjadi lebih ramah
lingkungan. Sedangkan saat ada beban, timing akan maju 30o. Derajat overlaping
akan meningkat, bertujuan untuk membantu mendorong gas buang serta
memanaskan campuran bahan bakar dan udara yang masuk.
3.3.2 Komponen VVT-I
a. ECU
Electronic Control Unit ( ECU ) merupakan perangkat yang bertugas
menerima masukan dari sensor yang kemudian dikalkulasi untuk
mencari kondisi optimum dan memberi perintah ke aktuator untuk
melakukan fungsinya. Misalkan memerintahkan injektor
menyemprotkan bahan bakar atau memerintahkan ignition coil untuk
melepaskan listrik tegangan tinggi ke busi sehingga akan timbul
bunga api. Aktuator berfungsi sebagai peralatan ECU sehingga mesin
bekerja dalam kondisi optimalnya. Guna mengetahui berapa bahan
bakar yang harus disemprot dan berapa derajat sebelum titik mati atas
busi harus dinyalakan, ECU dilengkapi dengan database yang lazim
dikenal dengan engine mapping. ECU selalu membandingkan hasil
masukan sensor dengan engine mapping guna mengetahui apa yang
harus diperintahkan kepada aktuator.
Gambar 3.5.Waktu Buka Tutup Katup
29
b. Camshaft Position Sensor
Camshaft merupakan sebuah alat yang digunakan dalam mesin torak
untuk menjalankan katup, terdiri dari batangan silinder. Camshaft
membuka katup dengan menekannya, atau dengan mekanisme
bantuan lainnya, ketika mereka berputar. Camshaft Position Sensor
( CPS ) berguna untuk mengetahui kedudukan camshaft. Perubahan
beban mesin atau perubahan putaran mesin, semuanya diolah oleh
ECU dan dihitung untuk mendapatkan sebesar mungkin efisiensi
volumetrik. ECU ini akan memerintahkan module VVT-I untuk
merubah kedudukan camshaft. Setelah module VVT-I menerima
perintah dari ECU untuk mengubah kedudukan camshaft, maka
module VVT-I akan mengirimkan signal ke OCV ( Oil Control
Valve ) untuk mengatur tekanan oli yang akan diteruskan ke sprocket.
Dengan adanya perubahan tekanan oli yang dilakukan oleh OCV,
maka sprocket akan berubah posisinya. Karena sprocket itu menjadi
satu sama camshaft, maka camshaft akan berubah posisinya sesuai
yang diinginkan oleh ECU. Kedudukan camshaft yang baru ini
dideteksi oleh CPS dan signalnya dikirimkan ke ECU sebagai update
posisi / kedudukan camshaft. Kedudukan camshaft ini akan
menentukan timing dari valve, begitu seterusnya.
c. Camshaft Timing Oil control Valve
Camshaft Timing Oil Control Valve ( seperti yang ditunjukkan pada
gambar 3.3 ), mengendalikan posisi spool valve berdasarkan signal
yang dikirim ECU. Bertugas mengalokasikan tekanan oli ke VVT-I
Controller untuk sisi maju dan sisi mundur. Ketika mesin berhenti,
Camshaft Timing Oil Control Valve berada dalam sisi mundur.
30
d. Crankshaft Position Sensor
Sensor ini memberitahu ECU kecepatan putaran mesin dengan tepat.
Pada sistem penyemprotan bahan bakar, sensor ini juga memberitahu
ECU waktu yang tepat untuk menyemprotkan bahan bakar yang
kemudian diteruskan ke injektor bahan bakar.
3.4 Transmisi Untuk Kendaraan FF
Transmisi jenis FF ( Front Engine- Front Wheel Drive ) yang
digabung dengan diferensial, biasa disebut transaxle. Transaxle mempunyai
bagian- bagian utama, yaitu : Transaxle case, transmission case, input shaft
and gears. Output shaft and gears, transmission case cover, gear shift
mechanism, dan differential assembly.
Gambar 3.6. Camshaft Timing Oil Control Valve
Gambar 3.7. Komponen Utama Transaxle
31
Mekanisme bagian dalam transmisi tipe FF hampir sama seperti
transmisi tipe FR. Seperti terlihat pada gambar.3.8 di bawah, transmisi tipe
FF tidak mempunyai poros roda gigi counter ( Counter Gear Shaft ) dan
poros outputnya langsung menggerakkan diferensial. Tidak seperti halnya
pada transmisi tipe FR, bagian ujung depan poros input tidak dihubungkan
melalui bearing ke ujung belakang dari pada poros engkol.
3.5 Diferensial
Komponen otomotif yang dikenal pada diferensial terdiri dari dua
bagian, yaitu : final gear dan differential gear. Komponen tersebut
berfungsi sebagai berikut :
3.5.1 Final Reduction
Putaran poros engkol setelah dirubah oleh transmisi selanjutnya
diperkecil oleh final gear untuk memperoleh momen yang besar.
Final gears differential terdiri dari drive pinion dan ring gear. Pada
kendaraan tipe FF ( Front Engine- Front Wheel Drive ),
menggunakan tipe helical gear. Gigi helical gear drive pinion selalu
bersinggungan dengan gigi ring gear pada lokasi yang sama tanpa
ada celah antara kedua gigi tersebut. Oleh sebab itu, bunyi dan
getaran yang timbul sangat kecil, dan momen dapat dipindahkan
dengan lembut.
Gambar 3.8. Shaft dan Gear
32
3.5.2 Differentiation
Susunan roda gigi differensial dibuat unruk menghasilkan kecepatan
putaran roda sebelah dalam berbeda dengan kecepatan putaran roda
sebelah luar pada saat kendaraan membelok. Hal itu bertujuan untuk
menghindari terjadinya roda- roda slip.
3.6 Poros Penggerak ( Drive Shaft )
Memindahkan tenaga dari gigi diferensial ke roda- roda. Dalam
kendaraan FF, poros penggerak juga harus memenuhi 2 persyaratan sebagai
berikut :
a. Harus mempunyai mekanisme yang menyerap perubahan panjang dari
poros penggerak yang mengiringi gerakan roda naik turun.
b. Selama roda- roda digunakan untuk mengemudi dan pengendaraan,
harus dapat memelihara operasi sudut yang sama ketika roda depan
dikemudikan, dan harus memutar roda saat membentuk kecepatan.
Sudut joint dari outboard joint ( side joint roda ) adalah sangat
besar saat sedang belok. Oleh karena itu, outboard joint umumnya harus
didesain agar dapat membelok 40o lebih. Semakin besar sudut joint ini,
sudut belok kendaraan dapat diperkecil.
Gambar 3.9. Steering Condition
Ɵ = Joint Angle
=
Ɵ
Outboard Joint
Wheel
Engine
Inboard Joint
Transaxle
33
Sudut joint yang diijinkan pada inboard joint ( side joint transaxle ) adalah
tidak terlalu besar dan umumnya mendekati 20o. Tetapi selama panjang
poros penggerak dapat berubah, terutama saat roda depan melakukan
gerakan ke atas dan ke bawah, pada saat meluncur dalam arah axial.
Besarnya gerakan luncur umumnya adalah 25- 50 mm.
3.7 Immobiliser
Sistem engine immobiliser didesian untuk melindungi kendaraan
dari pencurian. Sistem ini menggunakan transponder key ECU yang
menyimpan kode kunci dari kunci pengapian yang terotorisasi. Jika
mencoba menghidupkan mesin menggunakan kunci yang tidak diotorisasi,
ECU akan mengirim sinyal ke ECM untuk mencegah pengiriman bahan
bakar dan pengapian, yang efektif melumpuhkan mesin.
3.8 Airbag System
Sistem SRS airbag mengontrol output penggembungan airbag
dengan menilai kekuatan benturan. SRS airbag pengemudi dan penumpang
depan menggembung secara bersamaan apabila terjadi tabrakan frontal
sebagai tambahan pengaman untuk seat belt.
Gambar 3.10. Wheel Rebounding
Engine Transaxle
S
Inboard Joint
Outboard Joint
Wheel
Ɵ2
Ɵ1
Ɵ: Joint angle
S : Slide amount ( in this ilustration, the amount of slide out )
34
Tabel 3.2.Komponen Utama SRS Airbag dan Fungsinya
Komponen Penjelasan
SRS Airbag
pengemudi dan
Penumpang Depan
Membantu mengurangi benturan pada kepala dan dada
dari pengemudi dan penumpang depan pada saat
terjadi tabrakan frontal sebagai tambahan pengaman
terhadap seat belt.
Sensor Airbag
Depan
Mengubah dismomen yang tercipta dalam sensor ke
dalam sinyal elektrik berdasarkan deselerasi dari
kendaraan selama tabrakan bagian depan
Gambar 3.11. Airbag System
35
3.9 Sistem Rem
Berdasarkan sinyal yang diterima dari setiap 4 speed sensor roda,
skid control ECU menghitung kecepatan dan deselerasi masing-masing
roda, dan memeriksa kondisi selip roda. ECU mengontrol tekanan holding
valve dan tekanan reduction valve untuk mengatur tekanan minyak rem
dari setiap roda sesuai dengan kondisi selip roda.
Ketika terjadi kegagalan dalam sistem ABS, lampu peringatan ABS
menyala dan pengoperasian sistem dicegah. Selain itu, bila kegagalan
tersebut menyebabkan kerja EBD hilang, lampu peringatan rem juga
menyala dan pengoperasian EBD menjadi tidak aktif. Jika kontrolnya
menjadi tidak aktif karena terjadi malfungsi selama bekerja, maka kontrol
tersebut secara bertahap akan ditiadakan untuk menghindari kendaraan
tiba-tiba tidak stabil.
3.9.1 Anti- lock Brake System ( ABS )
ABS membantu mencegah roda terkunci ketika rem digunakan
secara kuat atau ketika mengerem di atas permukaan jalan yang
licin. Skid control ECU mendeteksi kondisi penguncian roda
setelah menerima sinyal kecepatan dari setiap speed sensor, dan
mengirim sinyal kontrol ke motor pompa dan solenoid valve
untuk mencegah roda terkunci dengan mengontrol tekanan
minyak rem dari setiap silinder roda. Lampu peringatan ABS
selalu menyala bila sistem ABS malfungsi.
36
3.9.2 Electronic Brake force Distribution ( EBD )
EBD mengontrol pemakaian ABS, merealisasikan distribusi gaya
pengereman secara benar antara roda depan dan roda belakang,
sesuai dengan kondisi pengendaraan dan beban kendaraan.
Sebagai tambahan, selama pengereman saat membelok, EBD juga
mengontrol gaya pengereman pada roda kanan dan kiri,
membantu menjaga stabilitas kendaraan. Skid control ECU
menerima sinyal kecepatan dari setiap sensor untuk mendeteksi
kondisi selip dari roda dan mengirim sinyal kontrol ke solenoid.
Solenoid valve mengontrol tekanan minyak rem dari setiap
silinder roda dan membagi tenaga kontrol secara tepat antara roda
depan dan belakang, maupun roda kiri dan kanan. Lampu
peringatan ABS akan menyala untuk menunjukkan bahwa sistem
ABS malfungsi.
Gambar 3.12. Anti- Lock Brake System
37
3.9.3 Fungsi Komponen
Tabel 3.3. Fungsi Komponen Sistem Rem
Komponen Fungsi
Speed sensor
depan
( Semiconductor
speed sensor,
magnetic sensor
rotor )
ke skid control ECU.
Speed sensor depan ( semiconductor
speed sensor ) yang terintegrasi dengan
bearing dan sensor rotor ( magnetic
sensor rotor ) terpasang pada hub axle
depan.
Magnetic sensor rotor dilengkapi
dengan kutub utara dan selatan ( masing-
masing 48 kutup), yang terpasang
mengelilingi sensor itu.
putaran magnetic sensor rotor.
Semiconductor speed sensor mendeteksi
perubahan dan meng-outputnya sebagai
pulsa kecepatan kendaraan
Speed sensor
belakang
Speed sensor belakang ( semiconductor
speed sensor ) dan sensor rotor
Gambar 3.13. Electronic Brake Force Distribution
38
( Semiconductor
speed sensor,
magnetic sensor
rotor )
( magnetic sensor rotor ) terpasang pada
axle carrier belakang.
Speed sensor belakang memiliki struktur
dan fungsi yang sama dengan speed
sensor depan.
skid control ECU
( Ditempatkan
dalam aktuator
rem )
kontrol ABS.
ke dan dari ECM via CAN
communication.
Aktuator rem master cylinder cut solenoid
valve, holding solenoid valve, motor
pompa, dan reservoir, dan mengatur
tekanan minyak rem yang digunakan
setiap silinder roda.
Solenoid relay -masing
solenoid.
Lampu peringatan
ABS bahwa dalam ABS telah terjadi
malfungsi.
terdapat DTC yang terkait dengan ABS.
Lampu peringatan
BRAKE bahwa rem parkir ON ketika sistem
normal, dan ketika minyak rem
berkurang.
bahwa dalam EBD telah terjadi
malfungsi.
39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perawatan Toyota Yaris Manual Transmisi
4.1.1 Perawatan 1.000 Km
Perawatan 1.000 Km biasanya dilakukan untuk mobil baru yang
telah mencapai 1.000 Km. Perawatan ini adalah pemeriksaan tanpa
biaya ( gratis ) yang diberikan oleh pihak penjualan untuk setiap
pembelian mobil baru. Pemeriksaan yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
a. Pemeriksaan semua tali kipas.
b. Pemeriksaan oli mesin.
c. Pemeriksaan selang- selang dan persambungan sistem
pendinginan.
d. Pemeriksaan cairan pendingin mesin.
e. Pemeriksaan pipa- pipa gas buang dan dudukannya.
f. Pemeriksaan baterai.
g. Pemeriksaan pedal kopling.
h. Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir.
i. Pemeriksaan minyak rem.
j. Pemeriksaan minyak kopling.
k. Pemeriksaan minyak power steering.
l. Pemeriksaan suspensi depan dan belakang.
m. Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan.
n. Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan
pembasuh kaca depan.
o. Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.
p. Pemeriksaan kecukupan isi cairan air conditioner atau
pendingin udara.
40
4.1.2 Perawatan 10.000 Km
Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 10.000
Km adalah sebagai berikut :
a. Peggantian oli mesin.
b. Penggantian saringan oli mesin.
c. Pemeriksaan cairan pendingin mesin.
d. Pemeriksaan busi- busi.
e. Pemeriksaan baterai.
f. Pemeriksaan saringan pembersih udara.
g. Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat
idle.
h. Pemeriksaan pedal kopling.
i. Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir.
j. Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.
k. Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem.
l. Pemeriksaan minyak rem.
m. Pemeriksaan minyak kopling.
n. Pemeriksaan minyak power steering.
o. Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.
p. Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan.
q. Rotasi ban dan balance.
r. Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan
pembasuh kaca depan.
s. Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.
4.1.3 Pemeriksaan 20.000 Km
Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 20.000
Km adalah sebagai berikut :
a. Pemeriksaan semua tali kipas.
b. Penggantian oli mesin.
c. Penggantian saringan oli mesin.
41
d. Pemeriksaan cairan pendingin mesin.
e. Pemeriksaan pipa- pipa gas buang dan dudukannya.
f. Pemeriksaan busi- busi.
g. Pemeriksaan baterai.
h. Pemeriksaan saringan pembersih udara.
i. Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat
idle.
j. Pemeriksaan pedal kopling.
k. Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir.
l. Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.
m. Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem.
n. Pemeriksaan minyak rem.
o. Pemeriksaan minyak kopling.
p. Pemeriksaan pipa- pipa dan selang- selang saluran minyak
rem.
q. Pemeriksaan minyak power steering.
r. Pemeriksaan roda kemudi dan persambungannya.
s. Pemeriksaan boot drive shaft.
t. Pemeriksaan side slip.
u. Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.
v. Pemeriksaan oli gigi diferensial.
w. Pemeriksaan oli transmisi manual.
x. Pemeriksaan suspensi depan dan belakang.
y. Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan.
z. Rotasi ban dan balance.
aa. Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan
pembasuh kaca depan.
bb. Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.
cc. Pemeriksaan kecukupan isi cairan air conditioner atau
pendingin udara.
42
4.1.4 Perawatan 30.000 Km
Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 30.000
Km adalah sebagai berikut :
a. Peggantian oli mesin.
b. Penggantian saringan oli mesin.
c. Pemeriksaan cairan pendingin mesin.
d. Pemeriksaan busi- busi.
e. Pemeriksaan baterai.
f. Pemeriksaan saringan pembersih udara.
g. Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat
idle.
h. Pemeriksaan pedal kopling.
i. Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir.
j. Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.
k. Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem.
l. Pemeriksaan minyak rem.
m. Pemeriksaan minyak kopling.
n. Pemeriksaan minyak power steering.
o. Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.
p. Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan.
q. Rotasi ban dan balance.
r. Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan
pembasuh kaca depan.
s. Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.
t. Pemeriksaan saringan air conditioner.
4.1.5 Pemeriksaan 40.000 Km
Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 40.000
Km adalah sebagai berikut :
a. Pemeriksaan semua tali kipas.
b. Penggantian oli mesin.
43
c. Penggantian saringan oli mesin.
d. Pemeriksaan selang- selang dan persambungan sistem
pendingin.
e. Pemeriksaan cairan pendingin mesin.
f. Pemeriksaan pipa- pipa gas buang dan dudukannya.
g. Pemeriksaan busi- busi.
h. Pemeriksaan baterai.
i. Penggantian saringan pembersih udara.
j. Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat
idle.
k. Pemeriksaan tutup tangki bahan bakar, pipa saluran bahan
bakar dan sambungan- sambungannya, serta katup kontrol
penguapan bahan bakar.
l. Pemeriksaan charcoal canister.
m. Pemeriksaan pedal kopling.
n. Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir.
o. Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.
p. Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem.
q. Penggantian minyak rem.
r. Penggantian minyak kopling.
s. Pemeriksaan pipa- pipa dan selang- selang saluran minyak
rem.
t. Pemeriksaan minyak power steering.
u. Pemeriksaan roda kemudi dan persambungannya.
v. Pemeriksaan boot drive shaft.
w. Pemeriksaan side slip.
x. Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.
y. Peggantian oli gigi diferensial.
z. Penggantian oli transmisi manual.
aa. Pemeriksaan suspensi depan dan belakang.
bb. Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan.
cc. Rotasi ban dan balance.
44
dd. Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan
pembasuh kaca depan.
ee. Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.
ff. Pemeriksaan kecukupan isi cairan air conditioner atau
pendingin udara.
4.1.6 Perawatan 50.000 Km
Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 50.000
Km adalah sebagai berikut :
a. Peggantian oli mesin.
b. Penggantian saringan oli mesin.
c. Pemeriksaan cairan pendingin mesin.
d. Pemeriksaan busi- busi.
e. Pemeriksaan baterai.
f. Pemeriksaan saringan pembersih udara.
g. Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat
idle.
h. Pemeriksaan pedal kopling.
i. Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir.
j. Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.
k. Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem
l. Pemeriksaan minyak rem.
m. Pemeriksaan minyak kopling.
n. Pemeriksaan minyak power steering.
o. Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.
p. Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan.
q. Rotasi ban dan balance.
r. Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan
pembasuh kaca depan.
s. Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.
45
4.1.7 Pemeriksaan 60.000 Km
Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 60.000
Km adalah sebagai berikut :
a. Pemeriksaan semua tali kipas.
b. Penggantian oli mesin.
c. Penggantian saringan oli mesin.
d. Pemeriksaan cairan pendingin mesin.
e. Pemeriksaan pipa- pipa gas buang dan dudukannya.
f. Pemeriksaan busi- busi.
g. Pemeriksaan baterai.
h. Penggantian saringan pembersih udara.
i. Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat
idle.
j. Pemeriksaan pedal kopling.
k. Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir.
l. Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.
m. Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem.
n. Penggantian minyak rem.
o. Penggantian minyak kopling.
p. Pemeriksaan pipa- pipa dan selang- selang saluran minyak
rem.
q. Pemeriksaan minyak power steering.
r. Pemeriksaan roda kemudi dan persambungannya.
s. Pemeriksaan boot drive shaft.
t. Pemeriksaan side slip.
u. Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.
v. Penggantian oli gigi diferensial.
w. Penggantian oli transmisi manual.
x. Pemeriksaan suspensi depan dan belakang.
y. Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan.
z. Rotasi ban dan balance.
46
aa. Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan
pembasuh kaca depan.
bb. Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.
cc. Pemeriksaan saringan air conditioner.
dd. Pemeriksaan kecukupan isi cairan air conditioner atau
pendingin udara.
4.1.8 Perawatan 70.000 Km
Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 70.000
Km adalah sebagai berikut :
a. Penggantian oli mesin.
b. Penggantian saringan oli mesin.
c. Pemeriksaan cairan pendingin mesin.
d. Pemeriksaan busi- busi.
e. Pemeriksaan baterai.
f. Pemeriksaan saringan pembersih udara.
g. Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat
idle.
h. Pemeriksaan pedal kopling.
i. Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir.
j. Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.
k. Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem.
l. Pemeriksaan minyak rem.
m. Pemeriksaan minyak kopling.
n. Pemeriksaan minyak power steering.
o. Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.
p. Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan.
q. Rotasi ban dan balance.
r. Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan
pembasuh kaca depan.
s. Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.
47
4.1.9 Pemeriksaan 80.000 Km
Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 80.000
Km adalah sebagai berikut :
a. Pemeriksaan celah katup.
b. Pemeriksaan semua tali kipas.
c. Penggantian oli mesin.
d. Penggantian saringan oli mesin.
e. Pemeriksaan selang- selang dan persambungan sistem
pendinginan.
f. Pemeriksaan cairan pendingin mesin.
g. Pemeriksaan pipa- pipa gas buang dan dudukannya.
h. Penggantian busi- busi.
i. Pemeriksaan baterai.
j. Penggantian saringan bahan bakar.
k. Penggantian saringan pembersih udara.
l. Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat
idle.
m. Pemeriksaan tutup tangki bahan bakar, pipa saluran bahan
bakar dan sambungan- sambungannya, serta katup kontrol
penguapan bahan bakar.
n. Pemeriksaan charcoal canister.
o. Pemeriksaan pedal kopling.
p. Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir.
q. Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.
r. Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem.
s. Penggantian minyak rem.
t. Penggantian minyak kopling.
u. Pemeriksaan pipa- pipa dan selang- selang saluran minyak
rem.
v. Pemeriksaan minyak power steering.
w. Pemeriksaan roda kemudi dan persambungannya.
48
x. Pemeriksaan boot drive shaft.
y. Pemeriksaan side slip.
z. Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.
aa. Penggantian oli gigi diferensial.
bb. Penggantian oli transmisi manual.
cc. Pemeriksaan suspensi depan dan belakang.
dd. Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan.
ee. Rotasi ban dan balance.
ff. Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan
pembasuh kaca depan.
gg. Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.
hh. Pemeriksaan kecukupan isi cairan air conditioner atau
pendingin udara.
4.1.10 Perawatan 90.000 Km
Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak
90.000 Km adalah sebagai berikut :
a. Penggantian oli mesin.
b. Penggantian saringan oli mesin.
c. Pemeriksaan cairan pendingin mesin.
d. Pemeriksaan busi- busi.
e. Pemeriksaan baterai.
f. Pemeriksaan saringan pembersih udara.
g. Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada
saat idle.
h. Pemeriksaan pedal kopling.
i. Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir.
j. Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.
k. Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem.
l. Pemeriksaan minyak rem.
m. Pemeriksaan minyak kopling.
n. Pemeriksaan minyak power steering.
49
o. Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.
p. Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan.
q. Rotasi ban dan balance.
r. Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan
pembasuh kaca depan.
s. Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.
t. Pemeriksaan saringan air conditioner.
4.1.11 Pemeriksaan 100.000 Km
Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak
100.000 Km adalah sebagai berikut :
a. Pemeriksaan semua tali kipas.
b. Penggantian oli mesin.
c. Penggantian saringan oli mesin.
d. Pemeriksaan selang- selang dan persambungan sistem
pendinginan.
e. Pemeriksaan cairan pendingin mesin.
f. Pemeriksaan pipa- pipa gas buang dan dudukannya.
g. Pemeriksaan busi- busi.
h. Pemeriksaan baterai.
i. Penggantian saringan pembersih udara.
j. Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada
saat idle.
k. Pemeriksaan tutup tangki bahan bakar, pipa saluran bahan
bakar dan sambungan- sambungannya, serta katup kontrol
penguapan bahan bakar.
l. Pemeriksaan pedal kopling.
m. Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir.
n. Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.
o. Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem.
p. Penggantian minyak rem.
q. Penggantian minyak kopling.
50
r. Pemeriksaan pipa- pipa dan selang- selang saluran minyak
rem.
s. Pemeriksaan minyak power steering.
t. Pemeriksaan roda kemudi dan persambungannya.
u. Pemeriksaan boot drive shaft.
v. Pemeriksaan side slip.
w. Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.
x. Pemeriksaan oli gigi diferensial.
y. Pemeriksaan oli transmisi manual.
z. Pemeriksaan suspensi depan dan belakang.
aa. Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan.
bb. Rotasi ban dan balance.
cc. Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan
pembasuh kaca depan.
dd. Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.
ee. Pemeriksaan kecukupan isi cairan air conditioner atau
pendingin udara.
4.1.12 Keterangan
Untuk melakukan pekerjaan servis berkala selanjutnya, dimulai
dari servis berkala 10.000 Km.
4.2 Pemeriksaan Pada Kendaraan
4.2.1 Memeriksa Cairan Pendingin Mesin
Cairan pendingin mesin hendaknya berada di antara garis low dan
full pada saat mesin dingin. Memeriksa kebocoran apabila berada
di bawah garis low, kemudian menambahkan coolant sampai garis
full
.
51
4.2.2 Memeriksa Level Oli Mesin
a. Memanaskan mesin, kemudian menghentikan mesin setelah 5
menit. Memeriksa bahwa level oli mesin antara tanda low dan
full pada oil level gauge.
b. Jika level oli mesin berada di low, memeriksa kebocoran oli,
dan menambahkan oli mesin hingga mencapai level tanda full.
4.2.3 Mengganti Filter Oli
a. Melepas baut penguras oil pan dan menguras oli mesin.
b. Membersihkan baut penguras oil pan dan memasang dengan
gasket baru. ( Momen 38 Nm )
c. Melepas filter oli menggunakan SST ( SST 09228- 06501, Oil
Filter Wrench ).
d. Memeriksa dan membersihkan permukaan filter oli yang baru.
e. Memberikan oli mesin bersih ke gasket filter oli yang baru.
f. Memasang filter oli secara perlahan, kemudian mengencangkan
filter oli yang baru hingga gasketnya menempel rapat dengan
dudukannya.
g. Mengencangkan filter oli yang baru dengan menggunakan SST
SST ( SST 09228- 06501, Oil Filter Wrench ).
h. Mengisi dengan oli mesin baru dengan kapasitas 3,7 liter
( dengan penggantian filter oli ), atau 3.4 liter ( tanpa
penggantian filter oli ), dan 4.1 liter ( pengisian kering ).
i. Memeriksa dari kebocoran oli mesin.
j. Memeriksa level oli mesin.
Gambar 4.1. Melepas Filter Oli Dengan Menggunakan SST
52
4.2.4 Memeriksa Baterai
a. Memeriksa baterai dari kerusakan dan perubahan bentuk.
Apabila terdapat kerusakan, perubahan bentuk, atau kebocoran
yang berat, mengganti baterai.
b. Memeriksa volume elektrolit pada setiap sel.
c. Apabila volume elektrolit dibawah garis batas terendah,
menambahkan air destilasi pada setiap sel.
d. Memeriksa berat jenis baterai. ( 1,25 sampai 1.29 pada 20 oC )
e. Memeriksa tegangan baterai, batas minimal saat mesin hidup
adalah 9.6 V dengan kondisi semua sistem kelistrikan
( headlight, motor blower, defogger kaca belakang, dll ) mati.
4.2.5 Memeriksa Elemen Filter Air Cleaner Sub Assembly
a. Melepas air cleaner filter element sub assembly.
b. Memeriksa secara visual apakah tidak ada yang kotor,
tersumbat, atau cacat pada air cleaner filter element.
c. Membersihkan elemen filter air cleaner dengan udara
bertekanan.
4.2.6 Memeriksa Busi
a. Melepas hubungan kabel dari terminal negatif baterai.
b. Melepas 4 mur dan cover cylinder head.
Gambar 4.2. Melepas 4 Mur dan Cover Cylinder Head
53
c. Melepas hubungan 4 konektor ignition coil.
d. Melepas 4 baut dan 4 ignition coil.
e. Melepas 4 busi menggunakan kunci busi 16 mm.
f. Membersihkan elektroda busi dengan menggunakan sikat
kawat. Mengganti busi apabila diperlukan.
g. Memeriksa gap elektroda busi. Gap maksimum elektroda busi
adalah 1,1 mm. Gap elektroda busi baru 0,7- 0,8 mm.
h. Membersihkan silinder dengan menyemprotkan injektor
cleaner.
Gambar 4.3. Melepas Hubungan 4 Konektor Ignition coil
Gambar 4.4. Melepas 4 Baut dan 4 Ignition Coil
Gambar 4.5. Memeriksa Gap Elektroda Busi
54
i. Memasang kembali busi, ignition coil, dan konektor ignition
coil.
j. Memasang cover cylinder head.
4.2.7 Memeriksa Fan dan V- Belt Generator
Memeriksa belt secara visual dari keausan yang berlebihan, bagian
cord-nya yang berserabut dan lain- lain. Apabila terdapat cacat
yang ditemukan, mengganti belt.
4.2.8 Memeriksa Pedal Kopling
a. Menyingkapkan karpet lantai.
b. Memeriksa bahwa ketinggian pedal sudah benar. Ketinggian
pedal dari dash panel adalah 159,2- 169,2 mm
Gambar 4.6. Memeriksa Belt Secara Visual
Gambar 4.7. Memeriksa Pedal Kopling
55
4.2.9 Memeriksa Oli Transaxle
a. Menghentikan kendaraan pada permukaan yang rata.
b. Melepas filler plug transmisi dan gasket.
c. Memeriksa bahwa permukaan oli di dalam berada 5 mm dari
dasar bukaan filler plug transmisi.
d. Memeriksa kebocoran oli bila level oli rendah.
e. Memasang filler plug transmisi dan gasket yang baru. Momen
pemasangan 39 Nm.
4.2.10 Memeriksa Rem Depan
a. Memeriksa brake cylinder dan piston secara visual dari korosi
dan tergores. .
b. Memeriksa ketebalan pad lining dengan menggunakan
penggaris. Tebal standar adalah 12 mm, ketebalan minimum
adalah 1 mm.
c. Memeriksa plat penumpu pad pada disc brake depan.
Memastikan bahwa pad disc brake memiliki kelenturan
yang memadai.
Gambar 4.8. Memeriksa Oli Transaxle Manual
Gambar 4.9. Memeriksa Tebal Pad Lining
56
d. Memeriksa ketebalan disc menggunakan mikrometer.
Mengukur tebal disc ( tebal standar 22 mm, ketebalan
minimum 19 mm).
4.2.11 Memeriksa Tromol Rem Belakang
a. Memeriksa diameter bagian dalam tromol rem belakang,
menggunakan alat ukur tromol rem atau sejenisnya.
Diameter dalam standar adalah 200 mm, diameter dalam
maksimum adalah 201 mm.
b. Memeriksa ketebalan lining sepatu rem belakang,
menggunakan penggaris. Tebal standar 4 mm, ketebalan
minimum 1 mm.
Gambar 4.10. Memeriksa Tebal Disc Brake
Gambar 4.11. Memeriksa Diameter Rem Tromol
57
4.2.12 Memeriksa CO/ HC
a. Menghidupkan mesin.
b. Menghidupkan mesin pada 2.500 rpm kira- kira selama 180
detik.
c. Memasukkan probe penguji CO/ HC meter, minimal 40 cm
ke dalam ujung pipa knalpot selama putaran idling.
d. memeriksa konsentrasi CO/ HC selama putaran idling dan
saat berjalan pada 2.500 rpm.
Gambar.4.12. Memeriksa Ketebalan Lining Sepatu Rem
Gambar 4.13. Ambang Batas Gas Buang
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah selesai melaksanakan kerja praktek di PT. Nasmoco
Kaligawe Semarang, mahasiswa dapat memperoleh ilmu pengetahuan
yang lebih luas. Terutama mengenai sistem prosedur perbengkelan dan
teknologi mobil- mobil terkini, yang berkaitan dengan materi perkuliahan.
Kesimpulan dari hasil kerja praktek di Nasmoco Kaligawe Semarang
adalah sebagai berikut :
a. Toyota yaris transmisi manual adalah mobil jenis FF, yaitu front
engine- front wheel drive. Mobil jenis FF tidak menggunakan poros
propeler, diferensial langsung menjadi satu dengan transmisi. Daya
diteruskan ke roda- roda depan melalui drive shaft.
b. Perawatan berkala 1000 Km pada mobil toyota yaris transmisi manual
merupakan pemeriksaan tanpa biaya, sebagai bonus yang diberikan
oleh pihak penjualan .
c. Perawatan berkala pada mobil toyota yaris transmisi manual dilakukan
setelah mencapai 10.000 Km, dan seterusnya dilakukan setiap
kelipatan 10.000 Km.
d. Perawatan berkala pada mobil toyota yaris transmisi manual dilakukan
pada sistem pendinginan, sistem pelumasan, sistem pengapian, dan
sistem kelistrikan body.
e. Proses perawatan berkala, salah satunya pada mobil toyota yaris
transmisi manual di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang dilakukan
sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan.
59
5.2 Saran
Selama pelaksanaan kerja praktek, mahasiswa banyak
memperoleh pengalaman yang lebih. Hasil pengalaman dan pengamatan
selama kerja praktek bertujuan untuk kemajuan bersama, baik dari pihak
industri, Universitas, maupun pihak mahasiswa. Demi tercapainya tujuan
tersebut, penulis memberikan saran yang bersifat membangun sebagai
berikut :
5.2.1 Bagi Mahasiswa
a. Bagi mahasiswa untuk dapat lebih disiplin saat masuk ke dalam
dunia kerja.
b. Menghormati semua karyawan yang ada di PT. Nasmoco
Kaligawe Semarang.
c. Meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan rekan
karyawan.
d. Mahasiswa harus lebih aktif bertanya mengenai apa yang belum
diketahui, sehingga secara langsung akan memperluas ilmu
pengetahuan.
e. Memanfaatkan waktu dengan semaksimal mungkin, karena
selama di lapangan banyak hal- hal penting yang harus
dipelajari.
5.2.2 Kepada Pihak Perusahaaan
a. Meningkatkan pengetahuan mekanik tentang teknologi otomotif
modern. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas
mekanik agar mampu bersaing.
b. Meningkatkan disiplin kerja, baik dalam hal kebersihan,
kerapian, maupun kelengkapan sarana dan prasarana
perusahaan.
c. Mendorong terlaksananya Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
d. Mengontrol jumlah peserta magang yang akan melaksanakan
Kerja Praktek di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang.
60
5.2.3 Kepada Pihak Akademis
a. Meningkatkan mutu dan kualitas pengajaran, juga kelengkapan
sarana dan prasarana pendukung, untuk mencetak lulusan yang
lebih baik dan bermutu.
b. Menjalin dan mempererat hubungan dengan pihak industri atau
perusahaan- perusahaan, agar mahasiswa memperoleh jaminan
untuk mendapatkan pekerjaan dengan mudah.
c. Penyesuaian kebijakan dalam melaksanakan kerja praktek yang
sering bertabrakan dengan mata kuliah lain.
5.3 Kata Penutup
Demikian adalah hasil kerja praktek penulis selama melaksanakan
kerja praktek di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang. Data hasil pengamatan
dan pengalaman telah selesai disusun dalam bentuk laporan kerja praktek.
Semoga dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya, baik untuk pribadi penulis, kalayak umum,
akademis, maupun untuk perusahaan.
Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk
dapat melaksanakan kerja praktek di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang.
Semoga keberhasilan dan kesuksesan menyertai kita.
xi
DAFTAR PUSTAKA
TEAM, (No. Pub. TTM 208-I), Propeler Shaft, Differential, Drive & Axle,
STEP 2
TEAM, (No. Pub. TIM.201,211,212,213-I), Chasis Group, STEP 2
PT. Toyota Astra Motor, New Step 1 Training Manual
Apang Sedayu ( 2010 ), Laporan Kerja Praktek- Perawatan Berkala Pada
Mobil Toyota Avanza.Surakarta
Wartapedia ( 2011 ), Mesin Mobil : Cara Kerja Mesin Berteknologi VVT- I,
http://wartapedia.com/edukasi/panduan/2411-mesin-mobil-cara-kerja-
mesin-berteknologi-vvt-i-
diakses pada tanggal 30 Agustus 2013
xii
LAMPIRAN
xiii
xiv
xv
xvi
xvii
xviii
xix
xx
xxi
xxii
xxiii
xxiv
xxv