Wahyu lukman

24
Merekonstruksi Perkembangan Masyarakat Indonesia Pada Masa Orde Reformasi

Transcript of Wahyu lukman

Page 1: Wahyu lukman

Merekonstruksi Perkembangan MasyarakatIndonesia Pada Masa Orde Reformasi

Page 2: Wahyu lukman

1. Membuat analisis berbagai kebijakan politik danekonomi pemerintahan B.J Habibie dan KronologiJatuhnya

2. Memaparkan Secara lisan berbagai kebijakanpolitik dan ekonomi pemerintahan Gusdur dankronologi jatuhnya

Page 3: Wahyu lukman

Memberi kebebasan pada rakyat untuk menyalurkanaspirasinya sehingga banyak bermunculan partai-partaipolitik baru yakni sebanyak 48 partai politik

Membebaskan narapidana politik (napol) seperti Sri Bintang Pamungkas (mantan anggota DPR yang masukpenjara karena mengkritik Presiden Soeharto) danMuchtar Pakpahan (pemimpin buruh yang dijatuhihukuman karena dituduh memicu kerusuhan di Medan tahun 1994)

Mencabut larangan berdirinya serikat-serikat buruh independen

Page 4: Wahyu lukman

Membentuk tiga undang-undang yang demokratis yaitu :

1. UU No. 2 tahun 1999 tentang Partai Politik2. UU No. 2 tahun 1999 tentang Partai Politik3. UU No. 2 tahun 1999 tentang Partai Politik

Menetapkan 12 Ketetapan MPR dan ada 4 ketetapanyang mencerminkan jawaban dari tuntutan reformasi

Melakukan restrukturisasi dan rekapitulasi perbankanmelalui pembentukan BPPN dan unit Pengelola AsetNegara

Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah

Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar hingga dibawah Rp. 10.000,00

Page 5: Wahyu lukman

Membentuk lembaga pemantau danpenyelesaian masalah utang luar negeri

Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan IMF

Mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentangLarangan Praktik Monopoli dan Persaingan yang Tidak Sehat

Mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentangPerlindungan Konsumen

Page 6: Wahyu lukman

1. Pada tanggal 22 Mei 1998, Presiden RepublikIndonesia yang ketiga B.J. Habibie membentukkabinet baru yang dinamakan KabinetReformasi Pembangunan. Kabinet itu terdiriatas 16 orang menteri, dan para menteri itudiambil dari unsur-unsur militer(ABRI), Golkar, PPP, dan PDI.

2. Kebebasan Menyampaikan PendapatPada masa pemerintahan Habibie, orang bebasmengemukakan pendapatnya di muka umum. Presiden Habibie memberikan ruang bagi siapasaja yang ingin menyampaikan pendapat, baikdalam bentuk rapat-rapat umum maupun unjukrasa atau demontrasi.

Page 7: Wahyu lukman

Namun khusus demontrasi, setiap organisasi ataulembaga yang ingin melakukan demontrasi hendaknyamendapatkan izin dari pihak kepolisian dan menentukantempat untuk melakukan demontrasi tersebut. Hal inidilakukan karena pihak kepolisian mengacu kepada UU No.28 tahun 1997 tentang Kepolisian RepublikIndonesia.

3.Masalah Dwifungsi ABRI

Menanggapi munculnya gugatan terhadap perandwifungsi ABRI menyusul turunnya Soeharto darikursi kepresidenan, ABRI melakukan langkah-langkahpembaharuan dalam perannya di bidang sosial-politik.

Page 8: Wahyu lukman

Setelah reformasi dilaksanakan, peran ABRI diPerwakilan Rakyat DPR mulai dikurangi secara bertahapyaitu dari 75 orang menjadi 38 orang. Langkah lain yang di tempuh adalah ABRI semula terdiri dari empatangkatan yaitu Angkatan Darat, Laut, dan Udara sertaKepolisian RI, namun mulai tanggal 5 Mei 1999 Polrimemisahkan diri dari ABRI dan kemudian bergantinama menjadi Kepolisian Negara. Istilah ABRI pun berubah menjadi TNI yang terdiri dari AngkatanDarat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

4.Reformasi Bidang Hukum

Pada masa Pemerintahan Presiden B.J. Habibiedilakukan reformasi di bidang hukum Reformasihukum itu disesuaikan dengan aspirasi yang berkembang dimasyarakat.

Page 9: Wahyu lukman

Tindakan yang dilakukan oleh Presiden Habibieuntuk mereformasi hukum mendapatkan sambutanbaik dari berbagai kalangan masyarakat, karenareformasi hukum yang dilakukannya mengarahkepada tatanan hukum yang ditambakan olehmasyarakat.

5.Sidang Istimewa MPR

alam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, telah duakali lembaga tertinggi Negara melaksanakan SidangIstimewa, yaitu pada tahun 1967 digelar SidangIstimewa MPRS yang kemudian memberhentikanPresiden Soekarno dan mengangkat Soeharto menjadiPresiden Rebuplik Indonesia.

Page 10: Wahyu lukman

Kemudian Sidang Istimewa yang dilaksanakan antaratanggal 10 – 13 Nopember 1998 diharapkan MPR benar-benar menyurahkan aspirasi masyarakat denganperdebatan yang lebih segar, lebih terbuka dan dapatmenampung, aspirasi dari berbagai kalangan masyarakat. Hasil dari Sidang Istimewa MPR itu memutuskan 12 Ketetapan.

6.Pemilihan Umum Tahun 1999

Pemilihan Umum yang dilaksanakan tahun 1999 menjadisangat penting, karena pemilihan umum tersebutdiharapkan dapat memulihkan keadaan Indonesia yang sedang dilanda multikrisis. Pemilihan umum tahun 1999 juga merupakan ajang pesta rakyat Indonesia dalammenunjukkan kehidupan berdemokrasi.

Page 11: Wahyu lukman

Maka sifat dari pemilihan umum itu adalahlangsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Presiden Habibie kemudian menetapkan tanggal 7 Juni 1999 sebagai waktu pelaksanaan pemiliahanumum tersebut.

Page 12: Wahyu lukman

Merekapitulasi perbankan

Merekonstruksi perekonomian Indonesia.

Melikuidasi beberapa bank bermasalah.

Manaikan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat hingga di bawah Rp.10.000,-

Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang diisyaratkan oleh IMF.

Page 13: Wahyu lukman

27 Januari 1999

Pemerintah mengumumkan kebijakan barumengenai penyelesaian masalahTimor Timur secaraadil, damai, bermartabat, dan konstitusional

5 Mei 1999

Dilangsungkan penandatanganan kesepakatanpenentuan pendapat diTimor Timur antara MenluRI Ali Alatas, Menlu Portugal Jaime Gama disaksikan SekjenPBB Kofi Annan di New York

Page 14: Wahyu lukman

1 Juni 1999

Pemerintah membentuk Satuan Tugas PelaksanaanPenentuan Pendapat di Timor Timur (Satgas P3TT) yang memulai tugasnya pada tanggal dipimpin Duta Besar AgusTarmidzi, guna menindaklanjuti isipersetujuan New York

3 Juni 1999

UNAMET (United Nations Assistance Mission in East Timor ), yakni sebuah badan PBB untuk Timor Timur dipimpin oleh Ian Martin secara resmi didirikandi Dili untuk mengawasi dan menyelenggarakanpenentuan pendapat

Page 15: Wahyu lukman

30 Agustus 1999Pelaksanaan penentuan pendapat di Timor Timurdengan difasilitasi oleh PBB. Namun, dalam jajakpendapat mengenai status Timor Timur tersebutdiperoleh hasilmayoritas rakyat Timor Timurmenginginkan lepas atau merdeka dari Negara KesatuanRepublik Indonesia (NKRI)

31 Agustus 1999Terjadi Kerusuhan di Timor-timur. Kerusuhantersebut dipicu oleh ketidakpuasankelompok prointegrasi atas kekalahannya dalamjajak pendapat. Dalam kerusuhan tersebut terjadiperusakan, pembakaran, penembakan, danpembunuhan di seluruh Timor Timur

Page 16: Wahyu lukman

4 September 1999

Berdasarkan hasil penentuan pendapat yang diumumkan, 78,5 persen rakyat Timor Timur memilihmerdeka dari Indonesia. Hasil jajak pendapattersebutmemang mengejutkan banyak pihak diIndonesia, yang sebelumnya memperkirakanhasilnyaakan dimenangkan oleh kelompokprointegrasi

9 September 1999

Pemerintah segera menerapkan sistem darurat militerdi Tim-Tim

Page 17: Wahyu lukman

12 September 1999Presiden Habibie menyetujui masuknya PasukanPemeliharaPerdamaian PBB Interfet ( Internatonal Force for East Timor ) guna bersama-samadengan TNI melakukan kerjasama keamanan di Timor Timur.Berdasarkan hasil penentuanpendapat rakyat Timor Timur

25 Oktober 1999pemerintah secara resmi menyerahkan Timor TimurkepadaPBB dan sejak tanggal 30 Oktober 1999 Timor Timur secara resmi telah terpisah dariIndonesia. Kasusinilah yang mendorong pihak oposisi yang tidak puas denganlatar belakang Habibie semakin giat menjatuhkan Habibie. Upaya ini akhirnya berhasil dilakukan pada Sidang Umum1999, ia memutuskan tidak mencalonkan diri lagi setelahlaporan pertanggungjawabannya ditolak oleh MPR. Dan akhirnya B.J. Habibie mengundurkan diri dari bursa calonpresiden, dan digantikan oleh Abdurahman Wahid berdasarkan Pemilu 1999

Page 18: Wahyu lukman

Pada tahun 2000, Gus Dur melakukan kebijakannyauntuk mengganti nama Provinsi Irian JayamenjadiProvinsi Papua dan menyebut orang Irian sebagai orangPapua

Merestrukturisasi lembaga pemerintahan sepertimenghapus departemen yang dianggapnyatidak efesien

Menaikan Gaji Pegawai Negeri hingga 27%

ada Januari 2001, Gus Dur mengumumkan Tahun BaruCina (Imlek) menjadi hari libur opsional.

Sewaktu Gus Dur menjabat presiden, lingkungan istanaboleh dikunjungi seluruhrakyat.

Page 19: Wahyu lukman

27 Januari 2001

Gus Dur menyatakan kemungkinanIndonesia masuk kedalam anarkisme. Ialalu mengusulkan pembubaran DPR jikahal tersebut terjadi. Pertemuantersebut menambah gerakan anti-Wahid. Pada pertemuan dengan rektor-rektoruniversitas

Kronologi Jatuhnya Gusdur

Page 20: Wahyu lukman

1 Februari 2001DPR bertemu untuk mengeluarkan nota terhadapGus Dur. Nota tersebut berisi diadakannya SidangKhusus MPR dimana pemakzulan Presiden dapatdilakukan. Anggota PKB hanya bisa walk out dalammenanggapi hal ini. Nota ini juga menimbulkanprotes di antara NU. Di Jawa Timur, anggota NUmelakukan protes di sekitar kantor regionalGolkar. Di Jakarta, oposisi Gus Dur turunmenuduhnya mendorong protes tersebut. Gus Durmembantah dan pergi untuk berbicara dengandemonstran di Pasuruan. Namun, demonstran NUterus menunjukkan dukungan mereka kepada GusDur dan pada bulan April mengumumkan bahwamereka siap untuk mempertahankan Gus Dursebagai presiden hingga mati.

Page 21: Wahyu lukman

30 April 2001

Pada 30 April, DPR mengeluarkan nota kedua dan meminta diadakannya Sidang Istimewa MPR pada 1 Agustus

1 Juli 2001

Gus Dur mulai putus asa dan meminta MenteriKoordinator Politik, Sosial, dan Keamanan (MenkoPolsoskam) Susilo Bambang Yudhoyono untukmenyatakan keadaan darurat. Yudhoyono menolakdan Gus Dur memberhentikannya dari jabatannyabeserta empat menteri lainnya dalam reshufflekabinet

Page 22: Wahyu lukman

20 Juli 2001

Amien Rais menyatakan bahwa Sidang Istimewa MPR akan dimajukan pada 23 Juli. TNI menurunkan 40.000 tentara di Jakarta dan jugamenurunkan tank yang menunjuk ke arah Istana Negara sebagai bentuk penunjukan kekuatan. Gus Dur kemudian mengumumkan pemberlakuan dekretyang berisi (1) pembubaran MPR/DPR, (2) mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyatdengan mempercepat pemilu dalam waktu satutahun, dan (3) membekukan Partai Golkar sebagaibentuk perlawanan terhadap Sidang Istimewa MPR. Namun dekret tersebut tidak memperolehdukungan

Page 23: Wahyu lukman

23 Juli 2001

MPR secara resmi memakzulkan Gus Dur danmenggantikannya dengan Megawati Sukarnoputri. Abdurrahman Wahid terus bersikeras bahwa iaadalah presiden dan tetap tinggal di Istana Negara selama beberapa hari, namun akhirnyapada tanggal 25 Juli ia pergi ke Amerika Serikatkarena masalah kesehatan

Page 24: Wahyu lukman

TERIMA KASIH ATAS PERHAT IANNYA