Laporan KO is Lama (Repaired) Fex

download Laporan KO is Lama (Repaired) Fex

of 11

Transcript of Laporan KO is Lama (Repaired) Fex

  • 8/10/2019 Laporan KO is Lama (Repaired) Fex

    1/11

    Laporan Isolasi Laktosa | 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 DASAR TEORI

    Karbohidrat khas susu adalah laktosa atau gula susu dengan sedikit pengecualian, dapat

    dinyatakan bahwa laktosa adalah gula satu-satunya dalam susu semua species dan tidak terdapat

    ditempat lain. Laktosa merupakan komponen utama bahan kering dari susu sapi, karena mencakup

    hampir 50% dari jumlah seluruh bahan padatnya.

    Laktosa juga sering disebut sebagai saccharum lactis berupa hablur putih, rasa agak manis.

    Laktosa ini stabil dalam air, dalam farmasi sering digunakan sebagai bahan pembawa atau pengisi

    dalam tablet pengencer obat, dipakai dalam campuran formalin atau untuk makanan bayi.

    Laktosa merupakan disakarida alami yang sering dijumpai hanya pada binatang menyusui atau

    mamalia, yaitu pada air susu sapi dan manusia. Kira-kira 5% laktosa diperoleh secara komersial

    sebagai hasil samping pabrik keju. Pada protein susu yang terkoagulasi akan membentuk dua lapisan,

    lapisan yang bawah disebut sebagai whey.

    Kadar laktosa pada susu sapi adalah 6.8 gram per 100ml, sedangkan pada air susu ibu (ASI)

    4.8 gram per 100ml. Banyak orang terutama orang kulit berwarna tak tahan terhadap susu sapi, karena

    kekurangan enzim lactase, yang menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa. Laktosa yang tidak

    tercerna akan tetap tinggal dalam saluran cerna. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorganisme yang

    tumbuh, yang menyebabkan perut kembung, diare, dan kejang perut. Laktosa adalah gula yang rasanyapaling manis dan lebih sukar larut daripada disakarida lainnya.

    Dalam susu cair maupun susu bubuk terbagi dalam 2 macam, yaitu susu berlemak dan susu

    tidak berlemak. Biasanya dalam produk susu mengandung minyak lemak. Minyak lemak tersebut

    dapat dihilangkan dengan menggunakan pelarut non-polar, misalnya n-heksan, petroleum eter.

    Laktosa terdiri dari molekul D-galaktosa dan D-glukosa yang dihubungkan dengan ikatan -

    1,4 - galaktosidik, dimana D-galaktopiranosa berhubungan keposisi 4 dari D-galaktopiranosa.

    Laktosa memiliki gugus OH yang bebas pada atom C no.1 pada gugus glukosanya. Karena itu,

    laktosa membpunyai sifat pereduksi atau reduktor. Sifat reduktor tersebut akan memberi reaksi positifterhadap fehling dan menunjukkan sifat muterotasi. Campuran keseimbangan mempunyai rotasi

    spesifik.

    Laktosa dapat terhidrolisa dengan katalisator asam atau enzim laktosa. Laktosa dapat

    difermentasi menjadi asam laktat dengan bantuan dari aktifitas bakteri tertentu. Oleh karena itu, jika

    reaksi fermentasi terjadi pada susu, maka susu akan menjadi asam. Laktosa dalam sistem pencernaan

    manusia akan dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh sel-sel diusus kecil. Dalam susu skim sudah

    tidak lagi mengandung minyak/lemak, atau hamper tidak mengandung lemak. Selain lactose, didalam

    susu juga mengandung beberapa komponen protein seperti casein dan albumin yang mudah larut

    dalam air. Susu skim mengandung 4,5-5% laktosa, 30% casein, 0,7% albumin dan 1% mineral.

  • 8/10/2019 Laporan KO is Lama (Repaired) Fex

    2/11

    Laporan Isolasi Laktosa | 2

    1.2 TUJUAN

    Mampu menjelaskan cara isolasi laktosa dari susu skim

  • 8/10/2019 Laporan KO is Lama (Repaired) Fex

    3/11

    Laporan Isolasi Laktosa | 3

    BAB II

    METODE KERJA

    2.1PROSEDUR KERJA

    Place 25 grams of non fat dry milk powder in a 250 mL beaker glass. Add 75 mL of warmwater and stir to mix. Adjust the temperature of the mixture to between 40 and 50C by heating or

    cooling. Add about 10mL of 10% acetic acid solution and stir the mixture to coagulate the casein.

    Precipitation can be judged to be complete when the liquid changes from milky to clear.

    Remove the precipitated casein by filtering the mixture by gravity through cheesecloth.

    Collect the filtrate in a 250mL beakerglass, add about 2 grams of calcium carbonate powder to the

    filtrate, stir it well, and boil the suspension for about 10 minutes. Add to the hot mixture as much

    decolorizing carbon as would cover a nickel, stir the mixture thoroughly, and filter it by suction

    through a layer of wet filter aid on a Buchner funnel.

    Transfer the filtrate to the 250mL beakerglass and concentrate it to a volume of about 30mL

    by boiling over a low flame with a wire gauze between the flame and the beaker. When the volume

    has been reduced to 30mL, turn off the burner and add 125mL of 95% ethanol and about the same

    amount of decolorizing carbon as used before. Stir the mixture well and filter it through a layer of wet

    filteraid on a Buchner funnel.

    Allow the clear filtrate to stand for crystallization for at least 24 hours in a stopperedErlenmeyer flask.

    Collect the crystal of lactose by sudction filtration. They may be washed with a small amount

    of 95% ethanol. Yield: between 2,5 and 4,5 grams.

  • 8/10/2019 Laporan KO is Lama (Repaired) Fex

    4/11

    Laporan Isolasi Laktosa | 4

    2.2 ALAT DAN BAHAN

    Bahan :

    Susu skim 11 gram

    Air yang digunakan sebanyak 11 g 23,9 200 = 92,0 ml Asam asetat glasial 6 ml

    CaCO3 1,7 gram

    Etanol 60 ml

    Air 92 ml

    Alat :

    Gelas piala

    Gelas ukur

    Pengaduk

    Termometer

    Labu Erlenmeyer

    Corong buchner dan labu hisap

  • 8/10/2019 Laporan KO is Lama (Repaired) Fex

    5/11

    Laporan Isolasi Laktosa | 5

    2.3 SKEMA KERJA

    Masukkan 11 gram susu skim ke

    dalam beaker glass + 92 mL air, laludiaduk

    Panaskan sampai suhu 40oC

    sambil diaduk hingga

    homogen.

    Tambakhan 3 ml asam

    asetat encer tetes demi

    tetes hingga endapan

    casein sempurna.

    Kemudian saring dengan

    corong yang dilapisi kertas

    saring dan kapas.

    Filtrat diambil + 1,7g

    CaCo3, aduk ad hom, +

    batu didih panaskan

    10 menit ad albumin

    mengendap

    Saring dengan corong buchner

    Diuapkan dalam beaker

    glass ad volume 10ml,

    diberi batu didih, aduk

    Bila keruh saring dengan

    corong buchner

    Filtrat ditaruh di erlenmeyer lalu

    ditambah etanol 95% 60ml, bila

    keruh saring kembali dengan

    corong buchner

    Filtrat jernih dimasukkan dalam

    botol hasil, ditutup dengan kertas

    perkamen yang sudah dilubangi.

    Lalu didiamkan 1 malam.

    Saring dengan

    corong buchner

    Kristal dikeringkan, lalu

    timbang hasilnya, masukkan

    ke botol hasil

  • 8/10/2019 Laporan KO is Lama (Repaired) Fex

    6/11

    Laporan Isolasi Laktosa | 6

    2.4 GAMBAR PENGGUNAAN DAN PEMASANGAN ALAT

    11 g susu skim

    92 ml air

    Kertas saring +

    kapas

    Saring panas

    Etanol 95%

    60ml

    Ke pompa

    hisap

  • 8/10/2019 Laporan KO is Lama (Repaired) Fex

    7/11

    Laporan Isolasi Laktosa | 7

    2.5 STRUKTUR LAKTOSA

    Laktosa

    4-O (-D-galaktopironosil) D-glukopiranosa

  • 8/10/2019 Laporan KO is Lama (Repaired) Fex

    8/11

    Laporan Isolasi Laktosa | 8

    BAB III

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    3.1 HASIL

    Hasil teoritis : 3,5 gram

    Jumlah dalam gram : 4,5 gram

    Rendemen atau presentase hasil :

    100% = 77,7 %

    3.2 PEMBAHASAN

    Laktosa dapat diisolasi dari susu skim, dimana lemak dari susu mudah dihilangkan. Mula-

    mula susu dicampur dengan air kemudian dipanaskan sampai 40C dan suhu dijaga agar tetap konstan.

    Begitu suhu mencapai 40C, segera tambahkan asam asetat encer yang dibuat dari asam asetat glacial

    dan air dengan perbandingan 1:10 dengan tujuan untuk mengendapkan kasein. Suhu 40 C adalah suhu

    optimum untuk mengendapkan kasein. Bila suhu diatas 40C maka akan terbentuk endapan casein

    yang tidak stabil (mudah terurai menjadi asam-asam amino yang lain) sedangkan bila suhunya

    dibawah 40C, proses pembentukkan casein menjadi tidak sempurna. Hal ini disebabkan karena

    laktosa merupakan disakarida yang jika terdapat kelebihan asam akan terhidrolisis menjadi

    monosakarida yaitu D-glukosa dan D-galaktosa. Akibatnya, jika didiamkan 1 malam atau lebih,

    laktosa tidak dapat mengendap dengan sempurna. Cara untuk mengetahui bahwa casein sudah

    mengendap sempurna adalah dengan cara penambahan satu tetes asam asetat, bila tidak terjadi

    kekeruhan maka casein sudah mengendap sempurna. Lalu saring dengan corong, kapas dan kertas

    saring.

    Lalu kedalam filtrate tambahkan 1,7 g CaCO dengan tujuan mengendapkan albumin

    kemudian panaskan selama 10 menit. Pada saat pemanasan harus sambil diaduk dan ditambahkan batu

    didih kedalam filtrat agar saat pemanasan tidak terjadi bumping. Pemanasan dilakukan karena garam

    albumin (Ca albumin) mempunyai kelarutan yang rendah pada suhu tinggi. Setelah pemanasan, filtrate

    disaring panas dan diuapkan sampai volumenya 10 ml dengan tujuan membebaskan HO sehingga

    didapatkan filtrat yang lebih pekat. Selama penguapan juga harus diaduk terus agar pada lapisan

    bawah tidak terjadi karamelisasi dan agar pemanasannya merata. Kemudian filtrate ditambahkan

    etanol 95%. Digunakan etanol karena etanol merupakan pelarut untuk mengendapkan laktosa. Lalu

    setelah itu disaring dengan corong gelas dan kertas saring hingga didapatkan filtrat yang jernih. Lalu

    masukkan kedalam botol hasil dan diamkan 1 malam sampai laktosa mengendap dengan sempurna.

  • 8/10/2019 Laporan KO is Lama (Repaired) Fex

    9/11

    Laporan Isolasi Laktosa | 9

    Tutup dengan kertas perkamen yang dilubangi-lubangi (agar etanol berlebih dapat menguap).

    Kemudian saring dengan corong Buchner dengan penghisap dan keringkan di udara bebas. Proses

    pengeringan tidak dilakukan di oven karena suhu yang terlalu tinggi menyebabkan laktosa mengalami

    karamelisasi.

    Laktulosa dengan nama IUPAC (sistematik) : 4-O--D-Galaktopiranosil--D-fruktofuranosa

    Perbedaan laktulosa dan laktosa sebagai berikut :

    1. Laktulosa adalah gula sintetik yang tidak tersedia secara alamiah di alam didapatkan dari hasil

    sintesis senyawa laktosa. Laktosa diisomerasi gugus glukosanya menjadi fruktosa didapatkan

    ikatan antara galaktosa-fruktosa. Sedangkan, laktosa merupakan disakarida alamiah yang

    sering dijumpai hanya pada manusia dan hewan menyusui/mamalia. Contoh : pada air susu

    sapi.

    2. Laktulosa tidak dapat dicerna oleh enzim di usus hewan maupun manusia, sehingga laktulosa

    tidak termetabolisme atau terserap usus kecil disistem pencernaan. Sedangkan, laktosa dalam

    sistem pencernaan akan dicerna oleh enzim lactase yang diproduksi oleh sel-sel diusus kecil.

    3. Laktulosa proses sintesisnya terjadi secara kimiawi, sedangkan laktosa proses sintesisnya

    secara biologis.

  • 8/10/2019 Laporan KO is Lama (Repaired) Fex

    10/11

    Laporan Isolasi Laktosa | 10

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 KESIMPULAN

    Laktosa terdiri dari molekul D-galaktosa dan D-glukosa yang dihubungkan dengan ikatan -

    1,4 - galaktosidik, dimana D-galaktopiranosa berhubungan keposisi 4 dari D-galaktopiranosa. Laktosa

    dapat diisolasi dari susu skim, dalam susu skim terdapat beberapa komponen selain lactose ada juga

    komponen protein seperti casein dan albumin. Pada praktikum kali ini penambahan asam asetat encer

    dengan tujuan untuk mengendapkan kasein asam asetat yang ditambahkan 6 ml. Penambahan CaCO

    untuk mengendapkan albumin menjadi kalsium albumin. Digunakan etanol 95% karena etanol

    merupakan pelarut untuk mengendapkan laktosa. Untuk proses pengeringan tidak dilakukan di oven

    karena suhu yang terlalu tinggi menyebabkan laktosa mengalami karamelisasi. Susu skim yang kami

    dapat seberat 11 gram, sedangkan hasil laktosa yang diperoleh 3,5 gram dengan remandemen hasil

    77,7 %.

  • 8/10/2019 Laporan KO is Lama (Repaired) Fex

    11/11

    Laporan Isolasi Laktosa | 11

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Cason . J and Rapoport . H, 1950, Laboratory Text in Organic Chemistry, Prentice Hall, New

    York, page 113 and page 330-331

    2. Fessenden RJ & Fesenden JS, 1994, Organic Chemistry, 5th edition, Brooks/Cole Publishing

    Compay Pasific Grove, California, page 929-930

    3. Sumardjo . Damin, 2008, Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran

    dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta, Jakarta : EGC, hal 223

    4.

    Rahardjo . Rio, 2008, Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya edisi 2, Jakarta

    : EGC, hal 111-112

    TANDA TANGAN PRAKTIKAN

    Dita Angra Sari Hs Mita Anggraeni Deu