laporan kkn kangkunawe

60
1.2 Tema Kegiatan Tema kegiatan KKN Nusantara II yaitu:“Melalui Kolaborasi Perguruan Tinggi dan TNI Kita Tingkatkan Rasa Solidaritas dan Semangat Kebersamaan untuk Mewujudkan Sumber Daya Manusia Cerdas Kompherensif, tangguh, Berkarakter Indonesia dan Berwawasan Lingkungan untuk Kesejahteraan Masyarakat dan NKRI yang Berkualitas 1.3 Bentuk dan Program Kegiatan Bentuk dan program kerja KKN-Nusantara II disesuaikan dengan program kerja tim dosen pembimbing ditambah dengan program kerja yang disusun oleh peserta KKN-Nusantara II . Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Nusantara II yang dilaksanakan di Desa Kangkunawe Kecamatan Maginti Kabupaten Muna Barat mulai tanggal25

description

iy

Transcript of laporan kkn kangkunawe

1.2 Tema Kegiatan

Tema kegiatan KKN Nusantara II yaitu:Melalui Kolaborasi Perguruan Tinggi dan TNI Kita Tingkatkan Rasa Solidaritas dan Semangat Kebersamaan untuk Mewujudkan Sumber Daya Manusia Cerdas Kompherensif, tangguh, Berkarakter Indonesia dan Berwawasan Lingkungan untuk Kesejahteraan Masyarakat dan NKRI yang Berkualitas1.3 Bentuk dan Program Kegiatan

Bentuk dan program kerja KKN-Nusantara II disesuaikan dengan program kerja tim dosen pembimbing ditambah dengan program kerja yang disusun oleh peserta KKN-Nusantara II . Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Nusantara II yang dilaksanakan di Desa Kangkunawe Kecamatan Maginti Kabupaten Muna Barat mulai tanggal25 Maret 2014 sampai dengan 10 Mei 2014 memiliki langkah dan metode yang dijadikan bahan rujukan.Kegiatan tersebut mencakup tiga hal pokok yaitu pengabdian masyarakat, pemerintahan dan pengajaran, adapun langkah-langkah yang kami lakukan dalam program KKN Nusantara tersebut adalah dengan membuat rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama KKN dengan menggunakan metode sebagai berikut: 1. Pendekatan PersuatifPendekatan ini menitikberatkan kepada ide, sikap, dan usaha-usaha masyarakat atas dasar perubah kontak terarah dan selektif yang datangnya dari pihak luar sehingga menimbulkan motivasi, kreasi daninovasi bagi masarakat untuk mampu berpikir dan berbuat sesuai dengan kebenaran.2. Pendekatan Empirik, Normatik dan EdukatifPendekatan ini menitikberatkankepedulian terhadap norma-norma yang berlaku baik norma tersirat maupun norma yang tersurat di masyarakat.3. Pendekatan AndragogiPendekatan ini menitikberatkansistem pembelajaran dengan prinsip partisipasi dan seni untuk membantu masyarakat setempat dalam belajar dan membelajarkan.4. Pendekatan KelembagaanPendekatan yang memperhitungkan keterkaitan dan kesepadanan dengan dinas instansi pemerintah maupun swasta dan organisasi social dalam mempercepat proses pembangunan dan daya pikir modern, kreatif dan inovatif.1.4. Tujuan dan Target Kegiatan 1.4.1 Tujuan Kegiatan Pelaksanaan KKN-Nusantara II di UHO secara umum bertujuan mendukung pengembangan profesi keilmuan sehingga sarjana yang dihasilkan adalah sarjana yang professional dan mandiri serta mampumemahami permasalahan dan kebutuhan masyarakat umumnya. Secara umum tujuan pelaksanaan KKN Nusantara II yaitu : a. Memberi kesempatan pada mahasiswa dan dosen untuk menerapkan IPTEK dan atau seni untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tenggarakhusunya Kabupaten Muna. b. Melatih mahasiswa agar dapat mengidentifikasi, merumuskan dan menangani berbagai permasalahan yang sesuai dengan bidang ilmunya. c. Meningkatkan koordinasi dan kemitraan antara Perguruan Tinggi Pemerintah Daerah, dunia usaha, dan masyarakat untuk mengatasi permasalahan pembangunan.1.4.2 Target Kegiatan

Target yang ingin dicapai dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sebagai berikut:1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi,merumuskan dan memecahkan masalah dalam menghadapi tantangan masa depan sesuai dengan profesinya.3. .Meningkatkan penguasaan, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan teknologi mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya.4. Terbentuknya sikap mahasiswa yang mandiri dan dapat beradaptasi dalam kehidupan nyata di masyarakat.1.5.Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan kuliah kerjanyata (KKN)Tematikyang dilakukan oleh mahasiswa adalah :1. Masyarakat yang berada di lingkunganPulau Maginti.2. Staf kantorDesaKangkunawe Pulau Maginti.3. Remaja/pemuda yang berada diPulauMaginti4. Anak-anak usia dini yang berada di lingkunganPulauMaginti.5. LingkunganDesa Kangkunawe Pulau Maginti.1.6. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara II tahun 2014 ini berlokasi di Desa Kangkunawe, Pulau Maginti Kecamatan Maginti Kabupaten Muna Barat yang berlangsung selama 45 hari, yang dimulai tanggal25 Maret s/d 10 Mei 2014.BAB IIGAMBARAN UMUM LOKASI KKN2.1. Sejarah Singkat Lokasi KKN a. Asal-usul/LegendaPulauMagintiPulau Maginti terdiri dari 3 desa yang kurang lebih 36 hektar dan mempunyai 362 kk, 1.260 jiwa, nama Maginti pertama kali adalah Maginte, Maginte berasal dari Bahasa Bajo yang artinya sesuatu benda yang jika kita angkat terbagi 2 tetapi tetap satu. Dari jauh pulau Maginti terlihat seperti dua bagian tetapi semakin dekat ternyata Pulau Maginti hanya satu pulau yang disatukan oleh daratan, Desa Kangkunawe bisa diartikan sebagai gasing,penduduk Pulau Maginti mayoritas orang Bajo dan Kadatua, Maginti dulu Pulau distrik terlepas dari distrik 1996 beralih ke pemerintahan, kekuasaan distrik pertama di Pulau Tobea, dulu Pulau Maginti diperebutkan oleh Pulau Buton dan Kab. Muna Barat, seandainya ada pohon bambu yang tumbuh di pulau Maginti akan diambil alih Pulau Buton tapi setelah diperiksa tidak ada satupun pohon bambu yang tumbuh di Pulau Maginti. Disini sebenarnya dulu Selat Tiworo, Mata pencarian masyarakat Pulau Maginti lebih dominan adalah nelayan, sekitar 75% masyarakat Pulau Maginti bermata pencaharian di laut (nelayan), 10%perantau, 5% wiraswasta dan 5% berstatus PNS. b. Sejarah Pemerintahan Desa

Adapun sejarah pemerintahan desa sebelum dan sesudah berdirinya Desa Kangkunawe dapat dilihat pada Tabel dibawah ini. Tabel 1. Nama-Nama Demang/Lurah/KepalaDesa Sebelum dan Sesudah Berdirinya Desa KangkunaweNoPeriodeNama Kepala Desa

11990-1994Umar (KADES Maginti)

21994-2002La Zaolo (KADES Maginti)

32002-2007La Jaja (KADES Kangkunawe)

42007-2014LaZaolo (KADES Kangkunawe)

52014-SekarangBalhudin (KADES Kangkunawe)

2.2 Letak Geografis

1.Gambaran Wilayah Gambar1. Peta Lokasi Pulau Magintia.GeografisKecamatan Maginti yang sebelumnya adalah bagian dari Kecamatan Tiworo Kepulauan merupakan salah satu Kecamatan dari 33 Kecamatan yang ada di Kabupaten Muna. Wilayah ini menempati Barat Laut daratan Pulau Muna dan pulau-pulau kecil lainnya di kawasan tersebut. Pajala sebagai Ibu Kota Kecamatan berjarak lebih kurang 67 Km dari Kota Raha(Ibu Kota Kabupaten Muna).b.Batas WilayahPada sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tiworo Tengah; SebelahTimur berbatasan dengan Kecamatan Tiworo Selatan; Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kabangka dan Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Spelman. Luas wilayah Kecamatan Maginti sekitar 40,57 Km2, dan Desa Kangkunawe merupakan desa yang wilayahnya paling kecil dari seluruh desa yang ada yaitu sekitar 0,36 Km2.c.TopografiSecara keseluruhan wilayahPulauMaginti yang menempati pesisir pantai dan pulau-pulau kecil lainnya di kawasan itu, maka permukaan wilayah pada umumnya merupakan dataran rendah, demikian pula tingkat kemiringan tanah berada pada klasifikasi rendah.d.IklimKecamatan Maginti pada umumnya beriklim tropis dengan suhu rata-rata 25-270. Curah hujan selama tahun 2014 adalah sebesar 2.602 mm denganrata-rata 217mm/ bulan. Sedangkan jumlah hari hujan adalah sebanyak 171 hari hujan dengan rata-rata 14 hari hujan setiap bulan.1.Gambaran Masyarakat Lokasi KKNa)Demografi dan PopulasiLuas wilayah Kecamatan Maginti adalah 40,57 Km2. Desa Kangkunawe mempunyai tingkat kepadatan tertinggi yaitu sebesar 3.456 jiwa per Km2, disusul Desa Maginti dan Desa Pasipadangan dengan tingkat kepadatan masing-masing sebesar 3.222 jiwa/ Km2 dan 1.014 jiwa/Km2. Sedangkan tingkat kepadatan terendah terdapat di Desa Pajala yaitu sebesar 84 jiwa per Km2. Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuanantara desa Kangkunawe dan desa Magintidapat dilihat pada garfik di bawah ini :Gambar 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Desa Maginti danDesa KangkunaweGambar 3. Persentase Persebaran Penduduk Pulau Maginti Tahun 2014Dari gambar grafik di atas jumlah penduduk menurut jenis kelamin Desa Maginti danDesa Kangkunawe dapat pula disajikan dalam bentuk tabel berikut.Tabel 2.Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Desa Maginti danDesa KangkunaweNAMA DESALAKI-LAKIPEREMPUANJUMLAHMAGINTI5916021.193KANGKUNAWE6086361.244TOTAL119912382437b.EkonomiSebagai masyarakat Muna lainnya, penduduk Pulau Maginti bekerja sebagai nelayan, pelaut, pedagang, tukang bata, tukang pembuat kapal dan PNS. Budaya penangkapan ikan merupakan kegiatan yang umum di geluti untuk bahan pangan keluarga. Kegiatan perikanan tangkap lautdalam, mencari kerang-kerang di daerah pasang surut, menangkap ikan dasar, digeluti masyarakat.Alat tangkap yang digunakan adalah jaring, bubu, pancing dan panah ikan.Kegiatan ekonomi lainnya adalah perdagangan antar pulau menggunakan kapal bermotor atau perahu layar sebagai sarana angkut.Para pedagang Pulau Maginti biasanya mengangkut barang-barang dari Bombana untuk di distribusikan di Muna maupun pulau-pulau lainnya kawasan Timur Indonesia. Pulau Maginti tidak memiliki lahan untuk digunakan bercocok tanam karena tanahnya didominasi pasir, tanaman yang tumbuh hanya kelor, pisang, umbi-umbian, sukun, dan beberapa pohon lainnya.Kegiatan ekonomi lain yang digeluti masyarakat di Pulau Maginti yaitu usaha kios sembako, kios penjualan alat-alat dan perlengkapan tangkap ikan, penampung ikan kering, nelayan batu laut dan penjualan bahan bakar minyak.c.Sosial BudayaPenduduk asli Muna adalah suku Muna. Suku Muna adalah salah satu suku di Sulawesi Tenggara disamping suku Moronene, Tolaki, Mekongga, dan Buton. Suku Muna sendiri menyebar pada beberapa tempat yakni, Pulau Buton, dan Pulau Wakatobi dan terdiri dari puluhan sub antropologis. Suku Muna yang menghuni Muna umumnya dikenal dengan sebutan Orang Muna, bahasa yang digunakan disebut bahasaMuna.Pulau Maginti yang berada di Muna Kecamatan Maginti adalah Suku Bajo, Kadatua, Suku Buton, dan Suku Muna. Selain penduduk asli Pulau Maginti juga dapat ditemukan penduduk dari Suku Tolaki, Bugis dan, yang telah kawin mawin disana. Secara umum keseluruhan penduduk Pulau Maginti memeluk agama Islam.d.Situasi PolitikPeranan pokok masyarakat anggota keluarga yang sebagai pegawai pemerintahberpengaruh pada pengambilan keputusan di tengah masyarakat Pulau Maginti. Tokohmasyarakat di Pulau Maginti adalah umumnya aparat desa, guru dan ketua kampung. Anggota keluarga yang memiliki pendidikan tinggi, atau anggota TNI/POLRI dan sanak famili yang mapan hidupnyayang di perantauan memiliki posisi yang sangat kuat pada pengambilan keputusan dalam keluarga. Sering kali sebelum terjadi pengambilan keputusan mereka akan menunggu arahan anggota keluarga mereka yang berpendidikan atau bekerja di pemerintahan dan TNI/POLRImeskipun berada jauh di perantauan.Tokoh berpengaruh lainnya adalah pengurus atau anggota partai politik. Belakangan peran tokoh politik tim sukses dari Bupati selalu mendominasi desa, terkadang posistif dan terkadang menekanmasyarakat.Situasi politik lokal selalu didominasi perbedaan pilihan politik baik bersifat lokaldesa seperti perbedaan pemilihan Kepala Desa maupun perbedaan pemilihan Calon Bupati. Perbedaan-perbedaan pilihan ini membawa dampak pada hubungan sosial sehari-hariKonsep yang selalu diajukan selalu menjadi acuan masyarakat dan pemerintah Pulau Maginti. Peran kelompok-kelompok yang selalu memberikan pendidikan transformasi sosial sangat diterima oleh masyarakat Pulau Maginti karena metode pendekatan mengangkat nilai kemanusiaankeposisi yang yang khas oleh kelompok-kelompok tersebut merupakan gabungan dari masyarakat setempat yang telah terorganisir dengan baik. Memliki pemahaman yang sama dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan dan memiliki upaya-upaya pelestarian lingkungan baik melalui diskusi tentang dampak negatif bom dan bius maupun masuk ke aksi yakni penanaman pohon di pesisir pantai Pulau Maginti.2.KondisiPulauMagintiSekarangPenduduk Pulau Maginti adalah

pencampurandarisukuBajo Kadatua, Muna, danButon. PulauMagintisudah mengalami perubahan. Indikator yang dapat ditemukan adalah rumah-rumah penduduk yang sudah banyak menggunakanrumahbetonpermanen. Tinggal beberapa buah rumah panggung yang dapat ditemukan. Jalanraya yang melintas dalam pemukiman ini adalahjalan yangberpasiryangtidakterlalu luas. Pemukiman warga dapat di temukan bangunanmesjid dengan arsitektur yang cukup baik. Fasilitas perkantoran desa yang layak dan bangunan-bangunan sekolah dasar. Fasilitaslain yang lain dapatditemukan adalah puskesmas yang tidak lengkap dengan tenaga medisnya. Masyarakat hidup berdampingan dalam tatanan nilai-nilai yang dijunjung tinggi, Rasa kekeluargaan adalah perekat dalam keseharian.2.3.Struktur PendudukTabel 3Struktur PendudukDesa Kangkunawe Pulau MagintiNoUraianJumlahKeterangan1Kependudukana.Jumlah penduduk ( jiwa )b.Jumlah KKc.Jumlah laki-laki1.0-15 tahun2.16-55 tahun3.Diatas 55 tahund.Jumlah Perempuan1.0-15 tahun2.16-55 tahun3.Diatas 55 tahun1.244232142374921583561222.Kesejahteraan Sosiala.Jumlah KK Prasejahterab.Jumlah KK Sejahterac.Jumlah KK Kayad.Jumlah KK Sedange.Jumlah KK Miskin801241315-3.Tingkat Pendidikana.Tidak tamat SDb.SDc.SLTPd.SLTAe.Diploma/Sarjana81286105272544.Mata Pencahariana.Nelayanb.Pedagangc.Tukangkapald.Tukang batue.Bengkelf.PNSg.Wiraswastah.Pensiuni.Karyawan perusahanj.TNI/POLRIk.Perangkat Desal.Tidak Mempunyai Pekerjaan23351583512---1105.Agamaa.Islamb.Kristenc.Protestand.Katolike.Hinduf.Budha1.244-----Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa :1.KependudukanJumlah usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia anak-anak dan lansia. Perbandingan usia anak-anak, produktif, dan lansia adalah sebagai berikut: 32% : 52% : 23%.dari630jumlah penduduk yang berada pada kategori usia produktif laki-laki dan perempuan jumlahnya hampir sama.2.KesejahteraanBerdasarkan tabel 3 di atas kesejahteraan masyarakat Desa Kangkunawe Pulau Magintitermasuk dalamkategori Pulau berkembang.3.Tingkat PendidikanKurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingya pendidikan sehingga anak-anak setelah tamat SMP jarang anak-anak yang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.4.Mata pencaharianMayoritas mata pencaharian penduduk adalah nelayan, hal ini disebabkan sudah turun temurun sejak dulu bahwa masyarakatDesa Kangkunawe Pulau Magintiadalah nelayan.5.AgamaSemua masyarakat Pulau Maginti menganut agama Islam, dengan kata lain masyarakat Pulau Maginti mayoritas beragama Islam atau 100% Muslim.2.4. Sarana dan PrasaranaTabel .4Sarana dan Prasarana DesaNoJenis Sarana dan Prasarana DesaJumlahKeterangan1.Kantor Desa22.Kantor BPD-3.Puskesmas14.Poskamling-Perlu direhab5.Gedung TK16.Gedung SD27.Mesjid28.Gedung SLTP19.Gedung Posyandu-10.Sanggar PKK-Dari tabel diatas dapat disimpulkan:1.Kantor BPD tidak ada, untuk menjalankan tugasnya atau membentuk layanan masih terbatas.2.Secara umum sarana dan prasarana dipulaubelum memadai sehingga perluadanyapembangunan.BAB IIIIDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN LOKASIKKN-NUSANTARA II

3.1 Potensi Masyarakat/ Sistem dan Prosedur Kerja 3.1.1.Sarana dan prasarana 1.Peta wilayah dan data penduduk sudah lengkap.2.Memiliki 3jalur jalanutama.3.1.2.PendidikanTersedia2SDNserta 1 SMPbeserta tenagapengajarnya.3.1.3.KesehatanTerdapatPuskesmas besertatenaga kesehatan, penyuluh kesehatan dan kader posyandu3.1.4.EkonomiMayoritas masyarakatbermata pencahriansebagainelayan tangkap,dengan sistem pemasaran hasil tangkapan secara langsung dijual kepada pedagang pengepul maupun di jual langsung ke TPI Kendari.3.1.5.PerikananPotensi perikanan tangkap sangat menjanjikan, apabila didukungdengan aktivitas penangkapan yang ramah lingkungan sehingga dapat menciptakan perikanan yang berkelanjutan.3.1.6.Tradisi dan budayaTersedia lembaga, pakaian adat, alat-alat tradisional dan pengurus adat.3.1.7.Kelembagaan1.Tersedia susunan personalian pengurus dan struktur lengkapLPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat)dimana terdiri dari orang-orang yang terpilih di tingkatdesa.2.Tersedia lembaga, pengurus lengkap, dan program kerja kelembagaan3.2PermasalahanBerdasarkan hasil pengamatan kami pada saat kami ditempatkan diDesa Kangkunaweselama menjalani proses KKNTematik,selain dari program dosen ada beberapapermasalahan yang kami temukandiantaranya sebagai berikut :3.2.1Sarana dan prasarana1.Pengolahan dan proses penyimpanan data kelurahan masih manual sehingga prosesnya lama dan mudah hilang akibatnyapelayanan masyarakat tidak maksimal karena sarana/prasarana kantor tidak memadai.2.Pengenalan produk sukar dan tidak detail, karena belum memiliki nama jalan, gapura batasantar desadan batas lingkungan, RT, RW dan nomor rumah perblock belum ada.3.Jalan lingkungan sudah tidak memadai,jalanumumsempit danberpasir,apalagi pada saat hujan terdapat genangan air disepanjang jalan, karena tidak adanya drainase.4.Tidak ada lampu jalan sebagai penerang pada malam hari baik dijalan umum maupun dipelabuhan, sehingga aktivitas pelayaran serta pembongkaran muatan dipelabuhan menjadi terhambat.5.Tidak adanya saluran pembuangan air limbah (SPAL) disekitar sumur yang dijadikan sebagai sumber air untuk memasak maupun keperluan lainnya, sehingga dapat mengakibatkan pencemaran air secara terus menerus.3.2.2Pendidikan1.Anak-anak tamatan SD masih banyak yang menganggur dan putus sekolah karenakurangnya motivasi dan dukungan dari orang tua.2.Jumlah Tenaga Pendidik yang sangat kurang, dimana hanya terdapat 3 guru yang berstatus PNS dan 6 orang lainnya berstatus GTT/PTT.3.Fasilitas sekolah yang kurang lengkap, seperti ruang belajar yang terbatas, laboratorium, komputer, sehingga tidak memaksimalkan proses pembelajaran.3.2.2Kesehatan1.Pelayanan kesehatan masyarakat belum optimal karena dukungan sarana dan prasarana belum memadai2.Kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan ibu dan anak masih rendah, sehingga penyuluhan dan pendampingan program perlu ditingkatkan lagi frekuensinya.3.Pada awal-awal musim penghujan banyakanak-anak dan orang dewasa menderita terserang wabah penyakit demam dan Diare4.Masih ada anak yang kurang gizi dan ibu hamil yang belum mengontrol kesehatan kehamilannya, karena gedung posyandu dan fasilitas pendukung belum ada.5.Kurangnya partisipasi dan antusias masyarakat dalam kegiatan Posyandu khususnya ibu yang mempunyai bayi dan balita.3.2.4Ekonomi1.Produktivitasnelayanmasih sangat rendah karenahasil tangkapan semakin hari semakin menurun akibat over fishing. Bagi para nelayanbelumbisa melakukan pengolahan pasca panen dari hasil tangkapan yang tidak benilai ekonomis menjadi suatu produk yang bernilai ekonomis tingggi, serta tidak adanyaaksesuntuk mendapatkan bantuandana yang besar.2.Produktivitas usahakurang maksimal,akibat kekurangan modaldan SDM yang belum memadai.3.2.5Perikanan1.Hasil tangkapan semakin hari semakin berkurang, yangdiakibatkan oleh aktivitaspemboman sehingga mengakibatkan rusaknya karang sebagai tempat hidup ikan, berkurangnya hasil tangkapan juga diakibatkan oleh tidak adanya mangrove sebagai tempat memijah ikan disekitar pesisir pulau Maginti.2.Belum ada pengolahan hasil perikanan, kaitannya dengan pengolahan pasca panen hasil-hasil laut seperti ikanmaupun rumput laut yang dijadikan produk jadi seperti nugget ikan, bakso ikan, kripik dll sebagai mata pencahrian alternatif.3.2.6Tradisi dan budayaTradisi dan budaya masyarakat leluhur sudah banyak yang hilang (pergeseran nilai).3.3Program KerjaProgrammahasiswa KKN Tematik danPemerintahDesa KangkunaweKecamatanMaginti dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:Tabel 5.ProgramDosen yang terintegrasi pada Mahasiswa KKNTematik di Desa Kangkunawe Kecamatan MagintiNO.JENIS KEGIATANKETERANGAN1.Sosialisasi/Ceramah Manfaat Sumberdaya Penting Di Wilayah PesisirSeluruh Mahasiswa KKNTematikKelompok II Desa Kangkunawe2.Penyemaian Dan Penanaman Anakan Mangrove Di Daerah Yang Sudah RusakSeluruh Mahasiswa KKNTematikKelompok II Desa Kangkunawe bersama dosen pembimbing dan guru-guru serta murid SD dan SMP.3.Praktek Transplantasi Karang Dan Teknik PenanamannyaSeluruh Mahasiswa KKNTematikKelompok II Desa Kangkunawe bersama Dosen Pembimbing dan Guru-Guru serta murid SD dan SMP.4.Penyuluhan Tentang Manfaat Sumberdaya Perikanan Untuk Kehidupan Keluarga Nelayan.Seluruh Mahasiswa KKNTematikKelompok II Desa Kangkunawe5.Penyuluhan Tentang Bahaya Penggunaan Bom Dan Racun Untuk Menangkap IkanSeluruh Mahasiswa KKNTematikKelompok II Desa Kangkunawe6.Penyuluhan penggunaan teknologi penangkapan ikan ramah lingkunganSeluruh Mahasiswa KKNTematikKelompok II Desa Kangkunawe7.Penyuluhan dan praktek penanganan pascapanenikan danrumput lautSeluruh Mahasiswa KKNTematikKelompok II Desa Kangkunawe bersama Dosen Pembimbing.8.Sosialisasi Pengenalan Potensi Dan Nilai Ekonomi Sumberdaya Pesisir Dan Laut Di SekolahSD dan SMP.Seluruh Mahasiswa KKN Tematik Kelompok II Desa Kangkunawe9.Sosialisasi Pengenalan Potensi Dan Nilai Ekonomi Sumberdaya Pesisir Dan Laut PadaIbu-Ibu PKKSeluruh Mahasiswa KKNTematikKelompok II Desa Kangkunawe10.Sosialisasi Dan Aksi Bakti Sosial Bersih-Bersih PantaiSeluruh Mahasiswa KKNTematikKelompok II Desa Kangkunawe bersama Dosen Pembimbing dan Guru-Guru serta murid SD dan SMP.Tabel 6.ProgramMahasiswa KKN Tematik danPemerintahDesa KangkunaweKecamatan Maginti

NO.JENIS KEGIATANKETERANGAN1.PembuatanSaluran Pembuangan Air Limbah. (SPAL)PercontohanSeluruh Mahasiswa KKNTematikKelompok II Desa Kangkunawe2.Penyuluhandan PraktekPHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)Mahasiswa KKNTematik Jurusan Kesehatan Masyarakat.3.Penyuluhan PosyanduMahasiswa KKNTematik Jurusan Kesehatan Masyarakat.4.Penyuluhan Penyakit Campak Di Setiap Rumah WargaMahasiswa KK Tematik Jurusan Kesehatan Masyarakat.5.Mengajar Muatan Lokal (Tentang Perikanan) pada siswa SMPN 3TikepInisiatifMahasiswa KKN Tematik dariFakultas Perikanan dan KelautanUHO6.Pembuatan Papan Nama JalanSeluruh Mahasiswa KKNTematikKelompok II Desa Kangkunawe7.Pembuatan Batas DesaSeluruh Mahasiswa KKNTematikKelompok II Desa Kangkunawe8.Kerja BaktiSeluruh Mahasiswa KKNTematikKelompok II Desa Kangkunawe9.Porseni KKN CupSeluruh Mahasiswa KKN Tematik dan Masyarakat desa Kangkunawe dan MagintiBAB IVPELAKSANAAN DAN KEGIATAN PROGRAM4.1Deskripsi Pelaksanaan Program KerjaPelaksanaan program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik UHO di Desa Kangkunawe, Kecamatan Maginti, Kabupaten Muna yaitu sebagai berikut :4.1.1.Program Dosena)Kegiatan Awal / SosialisasiKegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2014, kegiatan ini dirangkaikan dengan penerimaan mahasiswa KKN Tematik di Desa Kangkunawe sekaligus sambutan dari Ketua Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang diwakili oleh Bapak Prof. Ir. H. La Sara, M.S., Ph.D untuk memberikan pemahaman mengenai tujuan utama kegiatan KKN Tematik yang terintegrasi Pengabdian Dosen di Desa Kangkunawe. Dan saat itu juga mahasiswa KKN Tematik yang merupakan duta Universitas Halu Oleoditerima secara resmi oleh Pemerintah Desa Kangkunawedanlangsung mulai mendata permasalahan yang ada di masyarakat guna pengkayaan informasi untuk mempermudah program-program yang akan dilaksanakan.Selanjutnyamensosialisasikan atau memberi penjelasantentang ProgramDosen yang terintegrasi pada mahasiswa KKNTematikdi Desa KangkunaweKecamatanMaginti.b)Penyemaian dan Penanaman Anakan MangroveKegiatan ini di mulai pada tanggal 3 April yakni pencarian bibit mangrove di Pulau Masaloka dan diperoleh bibit sebanyak 500 bibt.Selanjutnya pencarian bibit dilakulan pada tanggal5 April bersamaDosen Pembimbing Lapangan di Pulau Pasi Toboa, dan diperoleh bibit sebanyak 750 bibit mangrove. Jadi, total bibit yangdiperoleh adalah sekitar 1250 bibit Mangrove. Selanjutnya Sosialisasi Magrove dilakukan pada pagihari tanggal 6 April yakni pada SDN 1 Maginti, SDN 6 Maginti, dan SMP 3 TIKEP dan mahaiswa KKN lainnya membuat tempat persemaian Mangrove.Palaksanaan kegiatan penyamaian Mangrove dilakukan pada Sore harinya tanggal 6 April, dimana dalamkegiatan tersebutyang terlibat adalah para siswa dan siswi SD dan SMPyang berjumlahh sekitar 250 orang di bantu dengan guru dan masyarakat desa Kangkunawe.Kegiatan ini berlangsung dengan meriah karena para siswa-siswa yang terlibat dalam kegiatan tersebuat sangat antusias.c)Transplantasi KarangKegiatan transplantasi karang dimulai dengan melakukan sosialisasi tanggal 17 April, sekaligus mengajak siswa-siswi SDN 1 Maginti, SDN 6 Maginti dan SMP 3 TIKEP untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Selanjutnya pada malam hari, tanggal 18 April dilakukanpersiapan alat dan bahan untuk kegiatan esok harinya yaitu pembuatanmeja transplantasi karang. Kemudian pada pagi hari tanggal 19 April dilakukan pencarian bibit karang disekitar Pulau Maginti bersama warga dan Dosen Pembimbing Lapangan. Bibit karang yang dicari adalah bibit karang yang mudah untuk berkembangbiak yang bejenis acropora (karang jari jari).Transplantasi Karang dilaksanakan pada siang hari tanggal 19 April, dan yangterlibat dalam kegiatan tersebut adalah pelajar dari SD dan SMP beserta masyarakat Desa Kangkunawe. Para sisiwa sangat antusias dalamkegiatan transplantasi karang tersebut. Jumlahbibit yang ditransplantasi adalah 150 bibit dimana siswa ikut terjun langsung dalam pembuatan meja tranplantasi dan pengikatan bibit karang pada substrat. Selanjutnya bibit karang dibawa kelokasi transplantasi yang berjarak kurang lebi 300 meter dari bibir pantai, dimana lokasi penyimpanan karang yang ditransplantasikanberada pada daerah saat surut terendah masi digenangi air (Litoral).d)Pengolahan Pasca Panen Ikan (Bakso, Nugget, dan Kerupuk)Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 April. Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini adalah ibu-ibu dariDesa Kangkunawe yang berjumlah 20 orang, yang sebelumnya telah di ajak oleh mahasiswa KKN Tematik Dalam kegiatan pengolahan pasca panen tersebut ikan hasil panen diolah menjadi bakso ikan, nugget ikan, dan kerupuk ikan. Dosen pembimbimg lapangan mengarahkan /mencontohkan kepada para ibu-ibu dalam proses pengelolaan pasca panen tersebut, sehingga apabila diolah dengan baik akanmempunnyai nilai ekonomis yang lebih tinggi.Hal ini juga dapat memberikan penghasilan tambahan pada ibu ibu PKK yang mempunyai inisiatif untuk mengelola sehingga menghasilkan sebuah produk yang berkualitas.e)Sosialisasi Pengenalan Potensi dan Nilai Ekonomi Sumberdaya Pesisir dan Laut di SekolahSD dan SMPKegiatan ini dilaksanakan dengan melakukan sosialisasi terlebih daluhu kepada siswa-siswi SD dan SMP tentang maksud dan tujuan kedatangan mahasiswa KKN Tematik di lokasi KKN. Pelaksanaan kegiatan ini tidak dilakukan dengan serentak, tetapi dilaksanakan secara bertahap, pada hari pertama tanggal 28 Maret 2014 sosialisasi di SDN 1 Maginti, kemudian tanggal 2 April 2014 di SDN 6 Maginti dan selanjutnya pada tangal 4 April2014 di SMPN 3 TIKEP. Sosialisasi ini hanya sebatas memberikan pemahaman secara umum tentangpotensi dan nilai ekonomi sumberdaya pesisir dan lautkhususnya diwilayah Pulau Maginti serta memberikan gambaran tentang kesehatan lingkungan wilayah pesisir pulau Maginti.f)Aksi Bersih-Bersih Pantaidan Door PriceAksi bersih-bersih pantai dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2014. Dalam kegiatan tersebut melibatkan para siswa-siswa SD, SMP, Guru-guru, serta masyarakat desa Kangkunawe berjumlah kurang lebih 270 orang, yang sebelumnya telah dilakukan sosialiasi untuk mengajak terlibat dalam kegiatan aksi bersih-bersih pantai tersebut.Aksi bersih-bersih pantai ini bertujuan untuk menimbulkan kesadaran masyarakat desa kangkunawe khususnya pelajar SD dan SMP agar tidak membuang sampah sembarang tempat, khususnya di pantai.Karena dapat menyebabkan rusaknya ekosistem laut.Setelah aksi bersih pantai, dilanjutkan dengan Door Price kepada peserta aksi bersih-bersih pantai oleh Dosen Pembimbing dan Mahasiswa KKN kelompok dua. Dan dilanjutkan pembagian tempat sampah di tipa-tiap sekolah yang ada di Pulau Maginti.4.1.2.Program Kelompoka)Mengajar Muatan Lokal (Perikanan) pada siswaSDN 1 Maginti, dan SDN 6 Maginti, serta Mengajar IPA Terpadu, Perikanan dan TIK (Teknologi dan Informasi Komputer) PadaSMPN 3TIKEP.Kegiatan ini dilaksanakan dengan melakukan sosialisasi terlebih daluhu kepada siswa-siswi SD dan SMP tentang maksud dan tujuan kedatangan mahasiswa KKN Tematik di lokasi KKN. Pelaksanaan kegiatan ini tidak dilakukan dengan serentak, tetapi dilaksanakan secara bertahap, pada hari pertama tanggal 28 Maret 2014 sosialisasi di SDN 1 Maginti, kemudian tanggal 2 April 2014 di SDN 6 Maginti dan selanjutnya pada tangal 4 April2014 di SMPN 3 TIKEP.Pengajaran Muatan Lokal tentang Perikanan dan TIK dilakukan dengan mengkonfirmasikan terlebih dahulu denganKepala Sekolah. Kepala Sekolah menyabut dengan baik tentang kegitan mengajar Muatan Lokal yang akan kami laksanakan. Dari hasil tersebut, kami memperoleh jadwal pengajaran dari setiap Sekolah, untuk pelajaran Muatan Lokal (Perikanan) SD pengajaran dilaksanakan setiap minggu sekali sesuai dengan jadwal yang telah disepakati bersama.Pada siswa SMP, pengajaran untuk IPA terpadu 3 kali seminggu yakni pada hari senin, rabu dan kamis. Untuk Muatan Lokal (Perikanan dan TIK) dilakukan sekali seminggu yakni pada hari Sabtu.Dalam proses pengajaran, siswa sangat antusias dengan materi yang diajarkan. Pengajaran kami lakukan menggunakan media Laptop, yaitu dengan menampilkan materi berupa power point, gambar atau video yang berhubungan dengar materi yang diajarkan. Dan bahkan SMP mengunjungi Posko kami, untuk meminta diajarkan tentang TIK.b)Sosialisasi dan Praktek PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) Pada SDN 1 Magintidan SDN 6 MagintiPerilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah upaya untuk memberikan pengalamanbelajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok danmasyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi danmelakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku gunamembantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri sehinggamasyarakat sadar, mau dan mampu mempraktekkan PUBS melalui pendekatanpimpinan (Advokasi), bina suasana (Sosial Suport) dan pemberdayaan masyarakat(Empowerment). Terdapat 5 tatanan PHBS yaitu PHBS Rumah Tangga, PHBSSekolah, PHBS Tempat Kerja, PHBS Sarana Kesehatan, PHBS Tempat-tempatUmum.PHBS Sekolah (Institusi Pendidikan) adalah tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar secara formal, dimana terjadi transformasi ilmu pengetahuan dari para guru/pengajar kepada anak didiknya. PHBS Sekolah (Institusi Pendidikan) berarti suatu upaya yang dilakukan untuk memberdayakan dan meningkatkan kemampuan pengajar maupun anak didiknya dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. Sekolah (Institusi pendidikan) yang dimaksud adalah dari tingkat SD/MI, SLTP/MTs sampai dengan SLTA/MA.Sosialisasi PHBS dilaksanakan secara terpisah, pertama pada tanggal 21 April 2014 di SDN 6 Maginti dan pada tanggal 5 Mei 2014 di SDN 1 Maginti. sosialisasi dilakukan terutama pada siswa kelas IV dan V SD. Sebab, mereka merupakan kelompok umur yang mudah menerima inovasi baru dan punya keinginan kuat untuk menyampaikan pengetahuan dan informasi yang diterimanya kepada orang lain.Adapun indikator PHBS yang kami gunakan dalam proses sosialisasi adalah :Menggosok gigi sehabis makan dan waktu akan tidur.(Mencotohkan/mempraktekan cara menggosok gigi dengan baik dan benar)Mencuci tangan setelah buang air besar & sebelum makan dengan sabun.(Mencontohkan/mempraktekkan cara mencuci tangan dengan baik dan benar)Mandi dua kali sehari dengan sabun mandi.Buang air besar di jamban/WC.Membuang sampah di tempat sampah.Mengganti pakaian sekali sehari dan pakaian jangan terlalu sempit.Pakaian dicuci sampai bersih dengan sabun cuci.Memotong kuku setiap minggu.Mencuci rambut minimal dua kali semingguatau setiap kali rambut kotor.Jangan pinjam meminjam perlengkapan pribadi seperti handuk, sabun, pakaian, sikat gigi, pisau cukur, dllTidur dengan waktu yang cukup.Berolah raga secara teratur.c)Pembuatan Saluran pembungan Air Limbah (SPAL) PercontohanLimbah merupakan buangan/bekas yangberbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dsb. Air limbah tersebut harusdiolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut ;Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.Tidak mengotori permukaan tanah.Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah.Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.Dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, masyarakat menggunakan air sumur yang dibuat disamping/belakang rumah. Dari hasil Observasi yang kami lakukan di lokasi KKN, kami menjumpai kurungnya kesadaran masyarakat untuk membuat saluran pembuangan air limbah ini pada sumur yang mereka gunakan. Kebanyakan dari sumur yang kami jumpai, tidak menggunakan alas yang terbuat dari bahan yang tidak tembus air (semen,dll). Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan, karena air yang digunakanuntuk mandi/mencuci langsung merembes/menyerap masuk kembali kedalam sumur tersebut. Dimana dalam air limbah bekas mandi/mencuci tersebut banyak terdapat bahan-bahan kimia yang dapat menimbulkan penyakit. Berdasarkan hal tersebut, kami berinisiatif untuk membuat SPAL Percontohan.Pelaksanaan kegiatan tersebut dimulai dengan melakukan sosialisasi pada tanggal 24 April 2014 kepada masyarakat dalam hal ini Kepala Desa Kangkunawe dan Perangkat-perangkat desa serta Dosen Pembimbing Lapaangan. Kami menjelaskan tentang konsep SPAL yang biaik dan benar,serta manfaat dan tujuan dari SPAL itu sendiri. Pada tanggal 25-27 April kami memuai pembuatan SPAL disalah satu rumah warga, dibantu dengan beberapa masyarakat. Pendanaan kegiatan SPAL ini berasal dari bantuan Dosen Pembimbing Lapangan serta pihak tuan rumah sendiri.d)Penyuluhan di Posyandu dan Penyuluhan Penyakit Campak pada Rumah WargaKegiatan Posyandu Desa Kangkunawe dilaksanakanan setiap sebulan sekali yaitu pada tanggal 28 April 2014. Sebelum kegiatan posyandu dilaksanakan, sebelumnya kami telah mengkonfirmasi jadwal tentang pelaksanaan Posyandu itu sendiri, agar kami dapat mempersiapkan materi sebelum kegiatan dimulai. Penyuluhan penyakit yang kami lakukan pada kegiatan Posyandu adalah penyakit campak, karena berdasarkan informasi yang kami peroleh dari tenaga Kesehatan Puskesmas Maginti yang mengatakan bahwa jumlah Kasus kejadian campak untuk Kabupaten Muna semakin banyak. Disini kami menjelaskan tentang pentingnya Imunisasi Campak sedini mungkin pada ibu/calon ibu yang berkunjung ke Posyandu agar bayi mereka dapat terhindar dari penyakit campak itu sendiri. Penyuluhan yang awalnya kami targetkan akan dihadiri sekitar 20 orang, ternyata tidak cukup. Jumlah ibu/calon Ibuyang berkunjung hanya 12 orang saja.Karena jumlah ibu-ibu yang berkunjungdi posyandu sedikit, akhirnya Kader Posyandu dan Tenaga Kesehatan Puskesmas Maginti mengajak kami dari mahasiswa KKN melakukan penyuluhan Penyakit campak kerumah warga sekaligus membantu tenaga Kesehatan Puskesmas Maginti untuk melakukan Imunisasi campak pada bayi di Desa Kangkunawe sore harinya tanggal 28 April 2014.Penyuluhan dan imunisasi campak berlangsung dengan aman dan tertib. Balita-balita pun yang kami jumpai kebanyakan belum pernah melakukan imunisasi campak ini, hal ini dikarenakan kurang tahunya masyarakat khususnya ibu-ibu tentang manfaat dari imunisasi campak itu sendiri.e)Pembuatan Papan Nama Jalan Desa dan Batas DesaKegiatan ini dimulai dengan mengadakan sosialisasi dahulu pada tanggal 4 April 2014 dengan Kepala Desa dan Perangkat desa tentang nama jalan yang akan dibuat dan dipasang nantinya. Pembuatan papan nama jalan desa dan batas ini dimaksudkan agar masyarakat dapat mengetahui nama-nama jalan di Pulau Maginti khususnya Desa Kangkunawe.Pada tanggal 5 Mei 2014 dimulai proses pembuatannya, mulai dari pembersihan papan dan tiang yang nantinya akan di cat dan dilanjutkan dengan penulisan nama-nama jalan yang telah disepakati oleh pemerintah desa. Sebelum dilakukan pemasangan pada Tanggal 8 Mei terlebih dahulu kita melakukan pengecekan atau survei lokasi untuk tempat penempatan nama-nama jalan tersebut, kemudian pada pagi hari tepatnya pada Tanggal 9 Mei dilanjutkan dengan pemasangan nama-nama jalan tersebut pada tempat yang sudah ditetapkan.Kegiatan pemasangan papan nama dan batas desa ini melibatkan juga pemuda masyarakat desa kangkunawe.f)Kerja BaktiKegiatan kerja bakti yang dilakukan meliputi pembersihan halaman Masjid Desa Kangkunawe, dan Puskesmas Maginti. Pembersihan Masjid Desa Kangkunawe dilaksanakan pada hari jumat sore, tanggal25 April 2014 yang dimulai pada pukul 15.30 WITA-selesai. Partisipan dari kegiatan ini adalah seluruh mahasiswa KKN Tematik Desa Kangkunawe bekerja sama dengan seluruh masyarakat dan aparat Desa Kangkunawe serta Siswa-siswi SMP 3 TIKEP. Kerja Bakti ini dilaksanakan dengantujuan untuk menjaga kebersihan Masjid Desa Kangkunawe, serta untuk mempererat hubungan silaturrahmi dan kekompakkan antara masyarakat dengan mahasiswa maupun antar sesama masyarakat desa, dengan demikian diharapkan dapat terjalin hubungan yang baik antara masyarakat dengan mahasiswa.Kegiatan kerja bakti yang selanjutnya pada tanggal 4 Mei 2014 adalah Pembersihan halaman Puskesmas Maginti yang baru. Partisipan dari kegiatan ini adalah seluruh mahasiswa KKN Tematik Desa Kangkunawe bekerja sama dengan seluruh masyarakat dan aparat Desa Kangkunawe. Karena kondisi puskesmas yang masih baru, dan belum ditempati, menyebabkan banyak tumbuh rumput liar seperti ilalang-ilalang yang sudah tinggi. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar dalam proses pelayanan kesehatan dipuskesmas Maginti, masyarakat merasa nyaman dalam proses pelayanan keshatannya.g)Porseni KKN CUPKegiatan ini adalah hasil inisiatif Mahsiswa KKN Tematik dan masyarakat Pulau Maginti, yang dimaksudkan sebagai ajang untuk menggali potensi dalam bidangolahraga juga menjalin tali persaudaraan yang lebih erat antara Pemuda Desa Maginti dan Pemuda Desa Kangkunawe serta mahasiswa KKN. Adapun Jenis-Jenis Kegiatan yang diperlombakan di antaranya Futsal, Bola Gotong, Tarik Tambang, dan Bola Dangdut.Kegiatan ini di buka oleh bapak Kepala Desa Maginti dan Kepala Desa Kangkunawe,yang berlangsung selama seminggu dari tanggal 1-7 April 2014 di lapangan Pulau Maginti. Untuk penyerahan Piala dan hadiah pada malam tanggal 10 April sekaligus acara Ramah Tama dan Perpisahan dengan Masyarakat Pulau Maginti, khususnya Desa Kangkunawe.4.2Faktor Pendukung Pelaksanaan Program KerjaFaktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan KKNTematikdiDesa KangkunaweKecamatanMagintisehingga dapat berjalan baik antara lain:1.Penerimaan yang baik dari pihakDesa KangkunaweKecamatanMaginti.2.Dukunganyang baikdari pemerintahsetempat baik ditingkatpemerintahKecamatanmaupun tingkat Desa.3.Koordinasi yang baik antara mahasiswa KKN Tematik dengan seluruh aparatDesa Kangkunawe.4.Hubunganyang baik antara mahasiswa dengan masyarakat setempat diDesa Kangkunawe.5.Ketersediaan alat dan bahan dalam pelaksanaan program kerja.6.Keamanan dan kenyamanan yang terjaga dengan baik.7.Terciptanya hubungan kerjasama yang baik antara aparatDesa Kangkunawe, tokoh masyarakat, masyarakat dengan mahasiswa KKN.4.3Faktor PenghambatFaktor penghambat dalam pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dipulauMagintiadalah sebagai berikut:1.Keterbatasan pengetahuan mahasiswa peserta KKN sehingga pelaksanaan semua kegiatan tidak berjalan baik.2.Kurangnya kebersamaan masyarakat dalam membangun desa mereka sendiri, serta kurangnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program kerja mahasiswa KKN disebabkan karena kesibukan mereka masing-masing.3.Kurangnya koordinasi baik antara mahasiswa KKN dengan dosenpembimbing dan masyarakatpadalokasi KKN.4.Terbatasnya waktu pelaksanaan KKN sehingga pelaksanaan program kerja tidak berlangsung secara optimal.5.Kemampuan dana sebagai kebutuhan vital yang jumlahnya sangat terbatas.BAB VKESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat kami kemukakan dalam laporan KKN berbasis PAR ini adalah sebagai berikut ;1. Kegiatan Kuliah KKN Tematik di Kecamatan Maginti mendapat sambutan, tanggapan dan perhatian yang cukup baik dari warga setempat.2. .Program memerlukan kesiapan yang matang, yang meliputi kesiapan fisik maupun mental, tak kalah penting ilmu pendidikan dan keterampilan yang memadaisebagai bekal untuk aktivitas dalam kehidupan masyarakat sebenarnya.3. Pada dasarnya masyarakat sangat memerlukan dukungan untuk dapat meningkatkan kesejateraannya, maka kitasebagai mahasiswa harus menjadi motivator bagi masyarakat di Kec.amatan Maginti.4. KKN Tematik adalah kegiatan yang salah satu fungsinya mengajarkan mahasiswa untuk tampil sebagai motivator masyarakatkearah yang lebih maju.

5. Mahasiswa sebagai anggota masyarakat harus lebih banyak belajar dari masyarakatkarena mahasiswa itu dipandang sebagai orang yang serba bisa dan serba tahu maka perlu adanya kontrol diri.6. Dengan adanya kegiatan KKN Tematik ini, hubungan antara lembaga perguruan tinggi sebagai sumber ilmu pengetahuan dengan masyarakat dan pemerintah setempat semakin baik, sehingga penanganan di berbagai bidang pembangunan akan terintegrasi.7. Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai saranabagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang dimiliki pada masyarakat/instansi.

8. Program kerja yang dilakukan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayah Kecamatan Maginti.9. Melalui kegiatan KKNTematik, antara mahasiswa dan masyarakat/instansi saling berinteraksi dan bekerja sama dalam mewujudkan program-program kerja untuk mencapai suatu target khususnya dalam mengahadapi masalah-masalah yang terjadi di lokasi KKN.10. Melalui KKN Tematikmahasiswa mampu mandiri dan beradaptasi dengan baik dalam kehidupan masyarakat maupun instansi terkait di kecamatan Maginti.

11. Mahasiswa KKN Tematik, pihak Kecamatan Maginti instansi-instansi terkait di Kabupaten Munadan masyarakatdapat merasakan manfaat dari program kerja yang dilaksanakan.5.2 Rekomendasi (Saran-Saran)a. Saran Kepada Pihak Universitas Halu Oleo KendariPihakUniversitas Halu Oleo Kendari sebagai pihak penyelenggara kegiatan KKN Tematik seharusnya mempuyai data base terlebih dahulu tentang daerah yang ada di Kab.Muna sehingga peserta KKN Tematik dapat mengorientasi program kerja secara maksimal.b. Saran Kepada Aparat Pemerintah Lokasi KKN Tematik yaitu Kecamatan Maginti yaitu: Dari hasil observasi hendaknya pemerintah Kecamatan Maginti harus lebih meningkatkan peran dan fungsi lembaga pemerintahan yang ada seperti dalam bidang pembangunan, pendidikan, kebersihan lingkungan, serta koordinasi dengan masyarakat dan organisasi-organisasi kepemudaaan khususnya karang taruna yang ada diDesa.c. Saran kepada peserta KKN Tematik Kepada seluruh peserta KKN Tematik harusnya sebelum turun di lokasi harus sudah mempersiapkan diri baik fisik maupun mental.