Laporan KKN
-
Upload
syaiful-anwar -
Category
Documents
-
view
31 -
download
0
description
Transcript of Laporan KKN
ANALISA SISTEM INFORMASI JASA PENGIRIMAN BARANG
PADA PT. BINTANG JASA GEMILANG
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
Disusun Oleh :
1111465600 : NUFERIN
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
RAHARJA
TANGERANG
2013/2014
LEMBAR PERSETUJUAN
ANALISA SISTEM INFORMASI JASA PENGIRIMAN BARANG PADA PT. BINTANGJASA GEMILANG
Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan
Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen
Tangerang, 10 Juni 2014
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan Meta Amalya Dewi, M.Kom Wasidi
NIP : 05065 NIP : 0020
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
NIM : 1111465600Nama : NuferinJurusan : Sistem InformasiKonsentrasi : Sistem Informasi Manajemen
Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan,salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatanSkripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah di
publikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika
ternyata pernyataan diatas tidak benar.
ternyata pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 10 Juni 2014
( Nuferin )NIM : 1111465600
ABSTRAKSI
Perkembanganteknologi komputer khususnya di bidang sistem informasi semakin berkembangpesat, sehingga
banyak perusahaan yang tertarik untuk melakukan analisisdalam sistem informasi pelayanan perusahaan. PT.
Bintang Jasa Gemilangmerupakan salah satu perusahaan jasa yang berkembang di Indonesia yang
melayanipelanggan dalam melakukan pengiriman barang. Proses bisnis pelayanan pengirimanbarang keseluruhan
pada perusahaan ini masih menggunakan sistem yang masih manualsehingga mengalami hambatan dari segi
pencatatan transaksi hingga keterlambatandalam pengambilan keputusan Manajerial. Untuk itu dibutuhkan suatu
sistem yang dapat membantu kegiatantransaksi yang berjalan saat ini sehingga kesalahan pada saat proses
transaksiakan menjadi berkurang. Dan sistem yang berjalan dapat berjalan dengan efektifdan efisien. Untuk
menganalisa permasalahan sistem penulis menggunakan metodeanalisa berorientasi objek dengan menggunakan
alat bantu Unified Modelling Languange (UML). Hasil dari Analasis ini dalambentuk rekomendasi terhadap
penyelesaian masalah yang ada selama ini.
Kata kunci : Analisis, Sistem Informasi, Jasa,Pengiriman Barang
ABSTRACT
Development of Computer technology especially in information system recently getting faster, mostly some
companies interest try to analysis system information company service. PT. Bintang Jasa Gemilang is the one of
develop freight forwarding in Indonesia to serve customer in goods service. Business processes of service delivery
in the company overall is still using the manual become an issue and just delayed some decisions in management.
And the system is running can be carried out effectively and efficiently. In this case, company needs good system
to reduce all mistakes and solve the problems. To analyze all issued in this system, company analyze oriented to
object with a toll, it called Unified Modelling Languange (UML). This summary just a recommendation to solve
the issue.
Keywords : Analysis, Information System, Service, Goods Service
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas Rahmat dan Hidayah yang diberikan Allah SWT kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan dan menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.
Laporan KKP ini dibuat berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di PT. Bintang Jasa Gemilang.
Lebih tepatnya di Bagian Operasional yang mengambil judul “Analisa Sistem Informasi Jasa Pengiriman
Barang pada PT. Bintang Jasa Gemilangâ€. Penulis menyadari jika tanpa bimbingan dan motivasi dari semua
pihak, maka Laporan KKP ini tidak akan terwujud dan selesai tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
2. Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 Bidang Akademik.
3. Maimunah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
4. Meta Amalya Dewi, M.Kom, selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu memberikan
kritik, saran,waktu dan masukan yang membangun dalam pembuatan laporan ini.
5. Bapak Wawan Tri Wahyudi selaku Direktur PT. Bintang Jasa Gemilang yang telahmemberikan ijin
berkenaan dengan penelitian ini.
6. Bapak Wasidi selaku Manajer Operasional PT. Bintang Jasa Gemilang yang telah memberikan ijin
berkenaan dengan penelitianini.
7. Kedua orang tua tercinta, yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a untuk
keberhasilan penulis.
8. Kakakku tersayang, yang banyak membantu serta memberikan semangat kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan KKP ini.
9. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada
penulis.
10. Seluruh teman dan sahabat yang telah membantu dan memberikan support serta masukkan yang
membangun, Satrio, Irvan, Puput, Sarah, Gresia, Sipah, Novrizal, Agung, dan semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang turut membantu dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan Laporan KKP ini belum begitu sempurna oleh
karena itu, penulis selalu terbuka terhadap segala kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis berharap semoga Laporan KKP ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat
menjadi bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari, Amin ya robbal alamin.
Tangerang, 10 Juni 2014
(Nuferin)
NIM: 1111465600
DAFTAR SIMBOL
DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
Daftar isi
1 BAB I1.1 Latar Belakang1.2 Rumusan Masalah1.3 Tujuan Dan Manfaat1.4 Metodologi Penelitian1.5 Sistematika Penulisan
2 BAB II2.1 Konsep Dasar Sistem2.2 Konsep Dasar Data2.3 Konsep Dasar Informasi2.4 Konsep Sistem Informasi2.5 Konsep Dasar Analisa Sistem2.6 UML ( Unified Modeling Language )2.7 Jasa Freight Forwarding (Jasa Pengiriman Barang)
3 BAB III3.1 Analisa Organisasi3.2 Analisa Batasan Sistem3.3 Analisa Prosedur3.4 Unified Modeling Language (UML)3.5 Analisa Permasalahan3.6 Kekurangan Sistem yang Berjalan3.7 Analisa Waktu dan Tenaga3.8 Konfigurasi sistem3.9 Analisa Kebutuhan Sistem3.10 Analisa Kontrol
4 BAB IV4.1 Kesimpulan4.2 Saran
5 DAFTAR PUSTAKA6 LAMPIRANLAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada dasarnya perkembangan teknologi komputer khususnya di bidang sistem informasi semakin
berkembang pesat, sehingga banyak perusahaan yang tertarik untuk melakukan analisis dalam sistem informasi
pelayanan perusahaan. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan proses bisnis yang ada dalam perusahaan dengan
tingkat kebutuhan pelanggan. Selain itu, dengan melakukan analisis dalam sistem informasi pelayanan perusahaan
dapat memahami proses pelayanan perusahaan dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam perusahaan, dan dapat
mengetahui alur kerja perusahaan dalam bisnis serta memberikan rekomendasi untuk perusahaan dalam membuat
suatu keputusan proses bisnis perusahaan.
Selain itu, semakin banyak juga bermunculan perusahaanperusahaan jasa kurir di Indonesia yang baik
bergerak di skala kecil hingga besar, maupun skala domestik hingga internasional . Di Indonesia sendiri jasa kurir
memiliki peran yang cukup penting bagi pendistibusian barang, mengingat Indonesia merupakan Negara kepulauan
yang terpisah secara geografis oleh banyak lautan sehingga membutuhkan waktu yang cukup panjang dalam
pendistibusian barang.
PT. Bintang Jasa Gemilang merupakan salah satu perusahaan jasa yang berkembang di Indonesia yang
melayani pelanggan dalam melakukan pengiriman barang. Proses bisnis pelayanan pengiriman barang keseluruhan
pada perusahaan ini masih menggunakan sistem yang masih manual. Penggunaan sistem manual tidak sepenuhnya
merugikan perusahaan, bahkan biasanya sistem manual bisa dikatakan kinerjanya lebih cepat bila dibandingkan
dengan sistem yang sudah terkomputerisasi.Namun dari hasil pengamatan penulis terhadap perusahaan yang
dijadikan objek dalam analisa ini, terdapat banyak hambatan pada proses bisnis sistem berjalan yang digunakan.
Oleh karena dasar pertimbangan bahwa penggunaan sistem manual yang digunakan banyak hambatannya, dari segi
pencatatan transaksi hingga keterlambatan dalam pengambilan keputusan Manajerial, maka penulis tertarik untuk
melakukan analisa lebih lanjut pada PT.Bintang Jasa Gemilang.Dengan memperhatikan uraian tersebut, maka
penulis mengambil judul “ANALISA SISTEM INFORMASI JASA PENGIRIMAN BARANG PADA PT.
BINTANG JASA GEMILANGâ€.
Rumusan Masalah
Perumusan masalah pada umumnya berfungsi mendiskripsikan atau menjelaskan tentang ruang lingkup
yang diteliti yaitu dalam bentuk suatu pernyataan yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang diteliti
sehingga ruang lingkup dan batasanbatasan masalahnya menjadi jelas. Adapun masalahmasalah yang dirumuskan
sebagai berikut:
1. Bagaimana proses bisnis yang di terapkan oleh PT. Bintang Jasa Gemilang?
2. Apakah sistem informasi pengiriman barang yang sedang berjalan sudah cukup efektif dan efesien ?
3. Apa kendala yang sering terjadi jika sistem yang berjalan belum sesuai dengan kebutuhan dalam
menggunakan sistem komputerisasi ?
Tujuan Dan Manfaat
1.3.1. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui proses bisnis yang diterapkan oleh PT. Bintang Jasa Gemilang.
2. Mengetahui sistem informasi pengiriman barang yang sedang berjalan.
3. Mengetahui kebutuhan perusahaan dalam hal laporan yang dihasilkan oleh sistem yang terkomputerisasi.
1.3.2.Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat yang akan diterima oleh pihakpihak yang terkait dengan perusahaan adalah
sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
a. Sarana untuk menerapkan teori manajemen operasional dan ilmu pengetahuan lainnya yang telah
diperoleh selama perkuliahan dan dapat menambah ilmu dan wawasan tentang keduanya.
b. Melatih penulis berfikir kritis dan sistematis dalam menghadapi masalah yang terjadi.
2. Bagi PT. Bintang Jasa Gemilang
a. Sebagai bahan informasi bagi perusahaan agar dapat menggunakan hasil analisa sebagai bahan masukan
pertimbangan bagi perusahaan.
b. Sebagai bahan masukan dalam menentukan kebijakan yang diambil khususnya dalam upaya pencapaian
target operasional.
3. Bagi Pembaca
a. Sebagai bahan referensi bagi pembaca dan peneliti selanjutnya, agar diharapkan dapat dikembangkan
oleh peneliti selanjutnya.
b. ntuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penulisan dalam membuat karya tulis.
Metodologi Penelitian
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang penulis lakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah
informasi yang diperlukan menggunakan beberapa metode sebagai berikut:
1. Observasi
Pada awalnya dilakukan dengan pengamatan menyeluruh terhadap sistem yang sedang berjalan dalam
proses bisnis jasa pengiriman barang, kemudian mempelajari kekurangankekurangan yang di lakukan,setelah itu
di ambil kesimpulan sementara mengenai masalahmasalah yang ada secara menyeluruh dan mendefenisikan
masalah tersebut.
2. Wawancara
Metode yang digunakan untuk mendapatkan data dan keterangan mengenai data suatu hal dengan cara
wawancara atau tanya jawab dengan divisi operasional di perusahaan tersebut.
3. Metode pustaka
Metode untuk mendapatkan informasi dengan mempelajari bukubuku atau literature review yang
berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis.
1.5.2 Metode Analisis Data
Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa metode, maka data yang sudah ada akan
diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Adapun alat bantu
(tools) yang penulis gunakan di dalam melakukan analisa data adalah berupa Unified Modeling Language (UML),
yang dibuat dengan menggunakan software Visual Paradigm.
Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang akan dibahas, penulis membagi menjadi
beberapa bab secara ringkas Laporan Kuliah Kerja Praktek ( KKP ) ini, dengan sistematika penulisan sebagai
berikut :
A. BAB I PENDAHULUAN
Dalam Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, sistematika penulisan, ruang lingkup, tujuan
dan manfaat, metodelogi penelitian, dan sistematika penelitian.
B. BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang beberapa definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan KKP, berhubungan dengan
teoriteori yang digunakan dalam menganalisis sistem informasi jasa pengiriman barang.
C. BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN
Bab ini berisikan penjelasan singkat mengenai gambaran umum PT. Bintang Jasa Gemilang, sejarah PT.
Bintang Jasa Gemilang, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa prosedur
serta analisa sistem yang berjalan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML).
D. BAB IV PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang dapat di berikan penulis dari hasil penelitian yang di lakukanterhadap sistem tersebut.Saran untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang sedang berjalan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRANLAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Konsep Dasar Sistem
2.1.1. Definisi Sistem
Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya:.
Menurut Taufiq (2013:2), “Sistem adalah kumpulan dari subsub sistem abstrak maupun fisik yang
saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentuâ€.
Menurut Yakub (2012:1), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedurprosedur yang berhubungan,
terkumpul bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentuâ€.
Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan
berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utamaâ€.
Berdasarkan ketiga definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling
terhubung satu sama lain yang berfungsi bersamasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.1.2. Karakteristik sistem
Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifatsifat tertentu yang
mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah
sebagai berikut:.
a. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Komponenkomponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem
memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistemâ€.
b. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau
sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
c. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem
tersebut disebut lingkungan luar.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat
merugikan sistem tersebut.Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan
dipelihara.Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu
kalangsungan hidup dari sistem tersebut.
d. Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini
memungkinkan sumbersumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari
satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat
terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
e. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal
(signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program†adalah maintenance input yang
digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data†adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran Sistem (Output)
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan
masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini
dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau halhal lain yang menjadi input bagi
subsitem lain.
g. Pengolahan Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya
adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporanlaporan yang dibutuhkan oleh
pihak manajemen.
h. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.Jika suatu sistem tidak
memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran
atau tujuan yang telah direncanakan.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Menurut Taufiq (2013:8), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:
a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistemabstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebutsebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedurbelajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lainlain.
Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera.Contoh dari sistemfisik adalah sistem computer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin padakendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesinmesin perusahaan.
Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistemabstrak berperan penting untuk mengatur prosesproses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agardapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari bendabenda atau alatalat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.
b. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan
Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak
awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi
outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem
yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari inputprosesoutput atau ketiganya belum terdefinisi dengan
jelas.
c. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktorfaktor yang mempengaruhi dari
luar sistem atau tidak, jika tidak adafaktorfaktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem
tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.
d. Sistem Manusia dan Sistem Mesin
Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya.Padazaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapibeberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.
Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelakusistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistemmesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil,mesin industri, dan lainlain..
e. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem
kompleks.Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponenkomponennya pun
sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak subsub sistemnya sehingga proses dari sistem itu
sangat rumit.
f. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi
Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan
dengan adanya perubahan lingkungan.Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan
merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.
g. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia
Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya
sedikitpun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lainlain.Sedangkan sistem
buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa
dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup.Sistem buatan manusia secara umum bisa
disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.
h. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya.
Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai
contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan
lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem
selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem
pencernaan.
2.1.4 Tujuan Sistem
Menurut Mustakini (2010:13), Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (information)
adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakaiya. Tujuan sistem informasi terdiri dari
kegunaan (usefulness), ekonomi (economic), keandalan (realibility), pelayanan langganan (customer service),
kesederhanaan (simplicity), fleksibilitas (fleksibility).
a.Kegunaan
Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk mengambil keputusan
manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
b.Ekonomi
Semua bagian komponen sistem termasuk laporanlaporan, pengendalianpengendalian, mesinmesin harus
menyumbang suatu nilai manfaat setidaktidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
c.Keandalan
Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu
beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak
beroperasi secara temporer.
d.Pelayanan Langganan
Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada pelanggan.
e.Kesederhanaan
Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan
prosedurnya mudah diikuti.
f.Fleksibilitas
Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahanperubahan yang terjadi, kepentingannya cukup
beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.
Konsep Dasar Data
2.2.1 Definisi Data
Menurut Tata Sutabri (2012:1), “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadiankejadian
dan kesatuan nyataâ€.
Menurut Taufiq (2013:13), “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolahâ€.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah
sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.
2.2.2 Klasifikasi Data
Menurut Tata Sutabri (2012:3), data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber:
a. Klasifikasi data menurut jenis data:
1) Data Hitung (enumeration/counting data)
Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.
2) Data Ukur (measurement data)
Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.
b. Klasifikasi data menurut sifat data:
1) Data Kuantitatif (quantitative data)
Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
2) Data Kualitatif (qualitative data)
Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.
c. Klasifikasi data menurut sumber data:
1) Data Internal (internal data)
Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data
hasil karya orang lain.
2) Data Eksternal (external data)
Data eksternal adalah datahasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu
keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu:
a) Data Eksternal Primer (primary external data)
Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni
orang yang melakukan observasi sendiri.
b) Data Eksternal Sekunder (secondary external data)
Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi
melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.
Konsep Dasar Informasi
2.3.1 Definisi Informasi
Menurut Darmawan (2012:2), “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melaluiprosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya,keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhanâ€.
Menurut Agus Mulyanto (2009 : 29) mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu komponen yang terdiridari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, danmenyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah untukmenguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.
2.3.2 Klasifikasi Informasi
Menurut Tata Sutabri (2012:34), informasi dalam menejemen diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Informasi Berdasarkan Persyaratan
Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka
pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen
diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Informasi yang tepat waktu
Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan
dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.
2) Informasi yang relevan
Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada
kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.
3) Informasi yang bernilai
Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.
4) Informasi yang dapat dipercaya
Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra
organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.
b) Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu
Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
1) Informasi masa lalu
Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun
penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapih dan teratur.
2) Informasi masa kini
Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai
peristiwaperistiwa yang terjadi sekarang.
c) Informasi Berdasarkan Sasaran
Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang,
baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai
berikut:
1) Informasi individual
Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan
(policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya
tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.
2) Informasi komunitas
Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.
2.3.3 Nilai dan Kualitas Informasi
Menurut Tata Sutabri (2012:37), nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untukmendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif disbanding dengan biayamendapatkannya.Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasiumumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkansuatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besarinformasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.
Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapidapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivessatau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:
a) Mudah diperoleh
Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat
diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
b) Luas dan Lengkap
Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi.Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi
juga mengenai keluaran informasinya.Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.
c) Ketelitian
Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi.Dalam hubungannya dengan volume data yang
besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
d) Kecocokan
Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para
pemakai.Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi.Semua keluaran lainnya tidak
berguna tetapi mahal mempersiapkannya.Sifat ini sulit mengukurnya.
e) Ketepatan Waktu
Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi.Masukkan,
pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.Dalam beberapa hal, ketepatan waktu
dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada
permintaan langganan mengenai tersedianya baragbarang inventaris.
f) Kejelasan
Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilahistilah yang tidak jelas.Memberikan
laporan dapat memakan biaya yang besar.Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.
g) Keluwesan
Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa
keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan.Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat
diberikan nilai yang dapat diukur.
h) Dapat dibuktikan
Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan
sampai pada kesimpulan yang sama.
i) Tidak ada prasangka
Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan
kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
j) Dapat diukur
Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.Meskipun kabar
angin, desasdesus, dugaandugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, halhal tersebut berada di
luar lingkup pembicaraan kita.
2.3.4 Komponen Informasi
Menurut Darmawan (2012:5), sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang
yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika
dianalisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun
keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:
a) Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran
sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang
disampaikan pleh pihak pertama.
b) Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang
disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami.
Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya
harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami
secara utuh.
c) Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah
dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya,
atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal
dengan rumusrumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan
sesuatu.
d) Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya
informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement)
terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil
kebijakan/keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh
informasiinformasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.
e) Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat
penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang
dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuain kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam
informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang,
harapanharapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.
f) Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu
menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan
informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah
pasti muncul.
Konsep Sistem Informasi
2.4.1 Definisi Sistem Informasi
Menurut Taufiq (2013:17), “Sistem Informasi adalah kumpulan dari subsub sistem yang salingterintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yangnamanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi penggunaâ€.
Menurut Tata Sutabri (2012:46), “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yangmempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifatmanajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentudengan laporanlaporan yang diperlukanâ€.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah sekumpulan
komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu
manajer dalam mengambilan keputusan.
2.4.2 Komponen Sistem Informasi
Menurut Tata Sutabri (2012:47), sistem informasi terdiri dari komponenkomponen yang disebut blok
bangunan (building block), yang terdiri dari:
1. Blok masukan (input block)
Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media
untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar.
2. Blok model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input
dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
3. Blok keluaran (output block)
Produk dari sistem informasi adalah keluarab yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi
yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok teknologi (technology block)
Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input,
menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware),
perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
5. Blok basis data (database block)
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain,
tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan pernagkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu
disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut.Data didalan basis data perlu
diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.Organisasi basis data yang baik juga
berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat
lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
6. Blok kendali (control block)
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu,
kecurangankecurangan, kegagalankegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya.
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak
sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahankesalahan dapat langsung cepat diatasi.
Konsep Dasar Analisa Sistem
2.5.1 Definisi Analisis Sistem
Menurut Taufiq (2013:156), “Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistemmanual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisamasalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebutâ€.
Menurut Rosa (2013:18), “Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan,melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akandipenuhi dalam sistem yang baruâ€.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan analisis sistem adalah suatu kegiatan dalam
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi agar kebutuhan dapat dipenuhi dalam sistem baru.
2.5.2 Langkahlangkah Analisis Sistem
Menurut Taufiq (2013:159), untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal makalangkahlangkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satudengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuaidengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancangbangun sistem informasi.
Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem Menurut Whitten L. Jeffery (2004)yang dijelaskan pada gambar dibawah ini:
1. Definisi Lingkup
Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam
metodologimetodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study
phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau
inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.
2. Analisis Masalah
Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam
yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalahmasalah tersebut layak untuk
dipecahkan!†dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?â€. Dalam metodologi lain langkah
analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau
langkah analisis kelayakan.
Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk
secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.
3. Analisis Persyaratan
Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis
masalah.Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternative, khususnya solusi teknis.Salah satu
kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, “Memastikan
sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk
dilakukan oleh sistem.â€Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sitem yang baru.
4. Desain Logic
Tidak semua proyek mencakup pengembangna modeldriven, tapi kebanyakan masukkan beberapa
pemodelan sistem.Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model
model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna.Dalam hal
tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.
5. Analisa Kebutuhan
Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk
altenatifalternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan
adalah unutk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem
target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah
mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hamper selalu ada solusi alternatif yang mungkin
merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan,
menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.
UML ( Unified Modeling Language )
2.6.1 Definisi UML (Unified Modelling Language)
Menurut Nugroho (2010:6), â€UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem
atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).†Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan
untuk penyederhanaan permasalahanpermasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah
dipelajari dan dipahami.
Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah
bahasa pemodelan yang digunakan untuk visualisasi sebuah sistem software yang terkait dengan objek.
2.6.2 Konsep Pemodelan Menggunakan UML
Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan
konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML
menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang
mempersentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada
peringkat paling atas, viewview sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural
(structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model
management).
2.6.3 Definisi Bangunan Dasar Metodologi UML
Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk
mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu: (Nugroho 2010: 24)
a. Sesuatu (things)
Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
1. Structural things
Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif
statis dapat berupa elemenelemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
2. Behavioral things
Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan
kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan
waktu.
3. Grouping things
Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model
yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paketpaket ini kemudian dapat
didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya modelmodel dan subsistem
subsistem.
4. Annotational things
Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa
komentarkomentar yang menjelaskan fungsi serta ciriciri setiap elemen dalam model Unified Modeling
Language (UML).
Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
1. Kebergantungan
Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan
mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).
2. Asosiasi
Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu
objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek
dengan bagianbagiannya.
3. Generalisasi
Merupakan hubungan di mana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang
ada di atasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan
spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
4. Realisasi
Merupakan operasi yang benarbenar dilakukan oleh suatu objek.
b. Diagrams
Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbedabeda sehingga kita bisa
mendapatkan pemahaman secara menyeluruh. Untuk upaya tersebut, UML menyediakan sembilan jenis diagram
yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis. Kesembilan jenis diagram dalam UML itu
adalah:
1. Diagram Kelas
Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelaskelas, antarmukaantarmuka, kolaborasi
kolaborasi, serta relasirelasi.
2. Diagram Objek
Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan objekobjek serta relasirelasi antar objek. Diagram objek
memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.
3. Use case Diagram
Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan use case dan aktoraktor (suatu jenis khusus dari
kelas).
4. Sequence Diagram
Diagram ini bersifat dinamis. Diagram urutan merupakan diagram interaksi yang menekankan pada
pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.
5. Collaboration Diagram
Diagram ini bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi
struktural dari objekobjek yang menerima serta mengirim pesan (message).
6. Statechart Diagram
Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan statestate pada sistem; memuat state, transisi,
event, serta aktifitas.
7. Activity Diagram
Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan
aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem.
8. Component Diagram
Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan organisasi serta kebergantungan pada komponen
komponen yang telah ada sebelumnya.
9. Deployment Diagram
Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat runtime).
Diagram ini memuat simpulsimpul (node) beserta komponenkomponen yang ada di dalamnya.
Jasa Freight Forwarding (Jasa Pengiriman Barang)
Menurut PER178/PJ/2006, Jasa Freight Forwarding adalah usaha yang ditujukan untuk mewakilikepentingan Pemilik Barang, untuk mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman danpenerimaan barang melalui transportasi darat, laut dan udara yang dapat mencakup kegiatan penerimaan,penyimpanan, sortasi, pengepakan, penandaan pengukuran, penimbangan, pengurusan penyelesaian dokumen,penerbitan dokumen angkutan, klaim asuransi, atas pengiriman barang serta penyelesaian tagihandan biayabiayalainnya berkenan dengan pengiriman barangbarang tersebut sampai dengan diterimanya barang oleh yang berhakmenerimanya.
Menurut Suyono (2005,239), Freight Forwarding adalah usaha yang bertujuan untuk memberikan jasapelayanan atau pengurusan atas seluruh kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman, pengangkutandan penerimaan barang dengan menggunakan multimodal transport baik melalui darat, laut dan atau udara.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Jasa Freight forwarding rangkaian beberapa kegiatan yangperlu dilakukan hingga diterimanya barang oleh pihak yang berhak. Setelah itu barulah perusahaan FreightForwarding akan menerima uang jasa dari Pemilik Barang.
BAB III
ANALISA SISTEM BERJALAN
Analisa Organisasi
3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT. Bintang Jasa Gemilang adalah salah satu perusahaan swasta nasional yang memfokuskan diri sebagai
jasa layanan distribusi dan logistik yang dapat menjangkau seluruh kepulauan di Indonesia. PT. Bintang jasa
Gemilang beralamatkan di Jl. Iskandar Muda, No.08 RT 001/01, Kel. Kedaung Wetan, Kec. Neglasari, Tangerang,
Banten.
3.1.2 Sejarah Singkat PT. Bintang Jasa Gemilang
PT. Bintang Jasa Gemilang berdiri pada tanggal 19 mei 2011 di Kota Tangerang, Provinsi Banten. PT.
Bintang Jasa Gemilang di artikan sebagai perusahaan jasa yang bersinar gemilang di usianya yang terbilang sangat
muda, sehingga semakin menambah gairah kami untuk selalu berpacu menyediakan layanan distribusi dan logistik
yang dapat menjangkau seluruh kepulauan di Indonesia dengan meningkatkan kualitas produk dan nilai tambah
kepada seluruh pengguna jasa kami.
Berkat dukungan kelengkapan infrastuktur antar pulau dengan semangat kerja yang tidak kenal lelah, serta
loyalitas karyawan yang tinggi dalam melayani customer. PT. Bintang Jasa Gemilang atau yang biasa disebut BJG
ini, tidak hanya menjual dan menyediakan jasa, tetapi turut memberikan solusi praktis bagi industri bisnis dimana
saja untuk mengembangkan layanan mereka terhadap customernya, khususnya dalam bidang logistik dan
pendistribusian.
3.1.3 Visi dan Misi
a. Visi
1. Menjadikan pelayanan sarana kami yang peduli atas kebutuhan, kenyamanan, dan ketepatan pengiriman
barang.
2. Mengutamakan keamanan, ketepatan dan kecepatan dalam pengiriman barang.
b. Misi
1. Menyediakan sarana dan prasarana yang berkualitas dan cepat.
2. Memberikan bentuk pelayanan yang cepat, akurat dan terpercaya dengan biaya terjangkau.
3.1.4 Struktur Organisasi
Dengan melakukan pemilihan serta penentuan struktur organisasi yang tepat dan sesuai dengan situasi dan
kondisi di dalam sebuah perusahaan, maka pencapaian tujuan perusahaan akan lebih terarah. Selain itu, dengan
struktur organisasi yang jelas dan baik, maka akan dapat di ketahui sampai mana wewenang dan tanggung jawab
yang dimiliki seseorang dalam menjalankan tugasnya. PT. Bintang Jasa Gemilang menerapkan struktur organisasi
fungsional, dimana organisasi menurut fungsi adalah menyatukan semua orang yang terlibat dalam satu aktivitas
yang disebut fungsi dalam satu kelompok.
Di bawah ini adalah struktur organisasi dari PT. Bintang Jasa Gemilang, yaitu sebagai berikut:
3.1.5 Tanggung Jawab dan Wewenang
Pembagian tanggung jawab dan wewenang, meliputi:
1. Direktur
a. Memimpin, mengkoordinasi dan mengawasi kelancaran jalannya perusahaan secara menyeluruh serta
tanggung jawab atas kelangsungan berdirinya perusahaan.
b. Berwenang menentukan garis besar kebijakan umum dan program kerja perusahaan.
c. Berwenang menentukan dan menempatkan karyawankaryawan dalam struktur organisasi Perusahaandan mengevaluasi hasil kerjanya.
d. Berwenang mengambil keputusan yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan pengembanganperusahaan.
2. Sekertaris
Mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu dan mengatur jadwal direktur dalam pengembangan
perusahaan
3.1.5 Tanggung Jawab dan Wewenang
Pembagian tanggung jawab dan wewenang, meliputi:
1. Direktur
a. Memimpin, mengkoordinasi dan mengawasi kelancaran jalannya perusahaan secara menyeluruh serta
tanggung jawab atas kelangsungan berdirinya perusahaan.
b. Berwenang menentukan garis besar kebijakan umum dan program kerja perusahaan.
c. Berwenang menentukan dan menempatkan karyawankaryawan dalam struktur organisasi Perusahaandan mengevaluasi hasil kerjanya.
d. Berwenang mengambil keputusan yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan pengembanganperusahaan.
2. Sekertaris
Mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu dan mengatur jadwal direktur dalam pengembangan
perusahaan
3. Manajer Marketing.
a. Menentukan kebijakankebijakan dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang berkaitan
dengan pemasaran.
b. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur.
c. Menyusun budget operasional, rencana penjualan, target penjualan.
4. Manajer Keuangan
a. Bertanggung jawab atas keuangan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran dana.
b. Bertanggung jawab atas semua Laporan Keuangan dan Laporan Analisa yang dihasilkan
c. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur.
5. Kasir
a. Membuat dokumen tagihan.
b. Membuat dokumen pengiriman penagihan.
c. Bertanggung jawab langsung kepada Manager Keuangan.
6. Debt Collector
a. Bertanggung jawab untuk mengirimkan tagihan.
b. Bertanggung jawab langsung kepada Manager Keuangan.
7. Personalia
a. Bertanggung jawab terhadap pengadaan dan perekrutan karyawan.
b. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur.
c. Menghitung upah pekerja dan karyawan.
8. Manajer Operasional
a. Menciptakan suasana kerja yang harmonis dan memotivasi personil dibidangnya agar mampu
menjalankan fungsi, tugas, tanggung jawab dan kewenangan sesuai ketentuan ketentuan yang telah ditetapkan
direktur.
b. Bertanggung jawab atas segala kegiatan yang bersifat operasional.
c. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur.
9. Administrasi
a. Bertugas mencetak Surat Tanda Terima Barang (STTB) untuk pelanggan.
b. Membuat Surat Jalan.
c. Bertanggung jawab langsung kepada Manajer Operasional.
10. Bagian Pengiriman
a. Melakukan pengiriman barang.
b. Melakukan control terhadap kendaraan operasional pengiriman.
c. Bertanggung jawab langsung kepada Manajer Operasional.
Analisa Batasan Sistem
Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya.Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yangmemberikan input atau menerima output dari sistem. Oleh karena itu untuk membatasi ruang lingkup penelitian
maka penulis hanya membahas tentang permasalahan yang terfokus pada prosedur dalam proses transaksi yangdilakukan oleh pelanggan. dimana di dalam menjalankan sistem transaksi berhubungan dengan beberapa bagianlain yang berperan sebagai kesatuan luar (external entity).
Analisa Prosedur
Spesifikasi Proses Sistem pengiriman barang yang sedang berjalan di PT. Bintang Jasa Gemilang adalahsebagai berikut:
1. Prosedur Registrasi
Pelanggan datang menanyakan biaya pengiriman barang kepada marketing, lalu marketing memberikaninformasi tarif pengiriman barang kemudian pelanggan mengisi formulir terlebih dahulu mengenai data konsumendan data barang apa saja yang dikirim.
2. Prosedur Pembayaran
Prosedur pembayaran dilakukan apabila pelanggan sudah menyetujui mengenai tarif pengiriman barangyang telah di informasikan sebelumnya oleh marketing. Setelah Pembayaran dilakukan pelanggan menerimakwitansi oleh bagian Kasir.
3. Prosedur Pengiriman Barang
Prosedur pengiriman barang akan dilakukan setelah pelanggan melakukan pembayaran, kemudian bagianpengiriman mengambil barang yang akan dikirim setelah itu barang dikirim ketempat tujuan.
Unified Modeling Language (UML)
3.4.1 Gambar Use Case Diagram Sistem Pengiriman Barang
Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program unified modelling
language (UML) untuk menggambarkan dan proses yang berjalan saat ini, pada penggambaran kali ini prosedur
digunakan use case diagram yaitu sebagai berikut :
Sistem informasi pengiriman barang yang berjalan di gambarkan berdasarkan use case diagram di atas,yangmemiliki kegiatan sebagai berikut:
a. 1 sistem yang mencakup seluruh proses sistem pengiriman barang.
b. 4 aktor yang melakukan kegiatan, diantaranya pelanggan, marketing, kasir dan bagian pengiriman.
c. 9 use case yaitu datang, melihat harga pengiriman, setuju atau tidak setuju, mengisi formulir, membayarbiaya pengiriman, menerima kwitansi pembayaran, mengambil barang dan mengirim barang.
3.4.2 Gambar Activity Diagram Sistem Pengiriman Barang
Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :
a. 1 initial node sebagai yang mengawali objek.
b. 13 State yaitu datang, tanya harga pengiriman, memberikan informasi, setuju atau tidak setuju,
menyiapkan formulir, mengisi formulir, membayar biaya pengiriman, menerima pembayaran, memberikankwitansi, menerima kwitansi, menyiapkan barang, mengambil barang dan mengirim barang.
c. 4 Vertical Swimlane yaitu Pelanggan, Markerting, Kasir dan Bagian Pengiriman.
d. 1 activiy final node objek yang diakhiri.
Analisa Permasalahan
Setelah menganalisa dan mempelajari sistem yang ada, maka dapat disimpulkan beberapa masalah yangdihadapi yaitu:
1. Sistem yang ada saat ini masih belum mampu memberikan informasi secara cepat mengenai pengirimanbarang.
2. Saat ini sistem belum mampu memenuhi keinginan konsumen seperti penyajian, seharusnya bagianmarketing dapat memberikan informasi tarif pengiriman secara cepat dan tepat karena selama ini konsumen harusdatang langsung untuk dapat mengetahui tarif pengiriman.
Kekurangan Sistem yang Berjalan
Dalam sistem pengiriman barang yang berjalan pada PT .Bintang Jasa Gemilang memiliki kekurangan
yaitu :
Dalam proses registrasi masih menggunakan formulir dimana hal ini berdampak terhadap proses
penyimpanan data formulir sampai pembuatan laporan. sehingga keakuratan data, efesien, dan efektifitas yang di
peroleh belum dapat memenuhi kebutuhan sistem secara optimal.
Analisa Waktu dan Tenaga3.7.1 Analisa Waktu
Berisi tentang waktu penyelesaian yang dibutuhkan dalam pelaksanaan sistem yang sedang berjalan, antara
lain :
a. Memberikan informasi biaya pengiriman 30 Menit
b. Menyimpan data formulir pelanggan 15 Menit
c. Membuat kwitansi 15 Menit
d. Membuat surat jalan 15 Menit
3.7.2 Analisa Tenaga
Berisi tentang tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan sistem yang sedang berjalan, antara lain :
a. Memberikan informasi biaya pengiriman 1 Orang
b. Menyimpan data formulir pelanggan 1 Orang
c. Membuat kwitansi 1 Orang
d. Membuat surat jalan 1 Orang
Konfigurasi sistem
3.8.1 Perangkat Keras (Hardware)
a. Processor : intel Quad Core 2,1 GHz
b. Memory : 1 GB
c. Hard Disk : 250 GB
d. Monitor LCD : 15 inci
e. DVD ROM : 52X
f. Keyboard dan Mouse : Standard
g. Printer : Laser Jet
h. Uninterruptible Power Supply (UPS)
3.8.2 Perangkat Lunak (Software)
a. Sistem Operasi Windows 7
b. Microsoft Office 2007
c. Google Chrome
3.8.3 Hak Akses (Brainware)
Ada 2 actor yang dapat mengakses sistem administrasi pengiriman barang, yaitu :
1. Administrasi
2. Kasir
Analisa Kebutuhan Sistem
Berdasarkan hasil analisis penulis dapat mengetahui kebutuhan sistem pengiriman barang pada PT. Bintang
Jasa Gemilang adalah perlu adanya sebuah sistem baru berbasis web, dimana keuntungan yang dimiliki oleh sistem
baru ini adalah :
1. Pelanggan tidak harus datang langsung ke PT. Bintang Jasa Gemilang untuk melakukan pengirimanbarang, sehingga dapat tercapainya efesiensi dari segi waktu dan biaya.
2. Informasi tentang pengiriman barang lebih cepat dan akurat.
3. Tercapainya efesiensi dalam pengolahan dan pemeliharaan data, karena sistem ini telah menggunakandatabase, sehingga data dengan mudah dapat di update.
Analisa Kontrol
Pada proses transaksi pengiriman barang yang sedang berjalan sangat dibutuhkan kontrol yang berfungsisebagai pengendalian agar data yang dijadikan masukan, keluaran dan proses bersifat valid. Sedangkanpengontrolan pada sistem yang sedang berjalan dirasakan masih memiliki kekurangan dikarenakan sistempengolahan yang digunakan belum terintegrasi dengan baik.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan analisis sistem informasi jasa pengiriman barang pada PT. Bintang Jasa Gemilang yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses bisnis yang diterapkan oleh PT. Bintang Jasa Gemilang termasuk kategori baik, namun data yangtersimpan tidak terintegrasi dengan baik karena masih banyak data yang tergolong sudah lama tidak dapatdipanggil kembali ke dalam sistem.
2. Sistem informasi pengiriman barang yang dijalankan di PT. Bintang Jasa Gemilang saat ini, dalam halproses transaksi masih belum cukup efektif dan efisien karena masih menggunakan sistem manual sehinggakeakuratan dan kebenaran data transaksi masih dipertanyakan.
3. Sistem yang belum terkomputerisasi menyebabkan dalam proses laporan yang dihasilkan belum akuratkarena terkadang ada kesalahan dalam perhitungan transaksi serta ketidak cocokan laporan dengan data yangsebenarnya, hal ini dirasakan oleh user belum memenuhi kebutuhannya dan juga menjadi pemicu pada ketidaktepatan waktu dalam pemberian laporan kepada pimpinan.
Saran
Berdasarkan hasil analisis sistem yang telah dibuat pada PT.Bintang Jasa Gemilang, maka saran yang dapat
diberikan yang diharapkan akan berguna bagi perusahaan sehingga dapat membantu perusahaan untuk mencapai
hasil maksimal dalam pelayanan jasa kepada pelanggan. Saransaran yang dapat penulis berikan diantaranya:
1. Agar proses transaksi yang sedang berjalan menjadi lebih efektif dan efesien, perlu diciptakan sistembaru berbasis web sehingga sistem dan entitasentitas diluarnya dapat memperoleh informasi lebih cepat danakurat.
2. Untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam penyimpanan data dan pembuatan laporan maka diperlukansistem yang mampu mengintegrasikan datanya dengan baik, dapat memanggil kembali data yang sudah lamakedalam sistem.
3. Pemeliharaan dan pengontrolan suatu sistem akan dapat berjalan dengan baik dan lancar dengan caramematuhi aturan dan prosedur yang ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, Deni, 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi.PT. Remaja Rosdakarya Offset,Bandung.
M. Agus, 2009.Sistem Informasi Konsep & Aplikasi, Pustaka Belajar.Yogyakarta.
Mustakini, Jogiyanto Hartono, 2010.Sistem Informasi Teknologi, Andi Offset, Yogyakarta.
Nugroho, Adi, 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Andi Offset, Yogyakarta.
Rosa, dan Shalahuddin.M, 2013. Rekayasa Piranti Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek,Informatika, Bandung.
Sutarman, 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Bumi Aksara. Jakarta.
Suyono, 2005. Shipping : pengangkutan intermodal Eksport Import melalui laut,edisi ke3.PPM, Jakarta.
Taufiq, 2013 . Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis Desain Dan Implementasi, Edisi ketiga, PenerbitGraha Ilmu. Yogyakarta.
Tata Sutarbi, 2012. Pemrograman Aplikasi Web, Informatika. Yogyakarta.
Yakub, 2012. Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
LAMPIRANLAMPIRAN