LAPORAN KKN

32
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) KEPERAWATAN KELUARGA DAN KOMUNITAS II DI PADUKUHAN NGIRENG-IRENG, PANGGGUNGHARJO, SEWON, BANTUL YOGYAKARTA Disusun Oleh: Kelompok IV 1. Agus Hardinata (P07120112042) 2. Clara Tyas Eviningrum (P07120112050) 3. Dwi Ratna Widiastuti (P07120112054) 4. Febrianti Eka Wulandari (P07120112059) 5. Nurul Dian Rahmalia Ikawati (P07120112068) 6. Palupi Fitri Kusumaningtiyas (P07120112069) 7. Riski Oktafian (P07120112075) 8. Suci Kurniawati (P07120112076) 9. Utita Agustina (P07120112079)

description

hfg

Transcript of LAPORAN KKN

Page 1: LAPORAN KKN

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

KEPERAWATAN KELUARGA DAN KOMUNITAS II

DI PADUKUHAN NGIRENG-IRENG, PANGGGUNGHARJO, SEWON,

BANTUL YOGYAKARTA

Disusun Oleh:

Kelompok IV

1. Agus Hardinata (P07120112042)

2. Clara Tyas Eviningrum (P07120112050)

3. Dwi Ratna Widiastuti (P07120112054)

4. Febrianti Eka Wulandari (P07120112059)

5. Nurul Dian Rahmalia Ikawati (P07120112068)

6. Palupi Fitri Kusumaningtiyas (P07120112069)

7. Riski Oktafian (P07120112075)

8. Suci Kurniawati (P07120112076)

9. Utita Agustina (P07120112079)

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN

2014

Page 2: LAPORAN KKN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS II

DI PADUKUHAN NGIRENG-IRENG

I. PENGKAJIAN

A. DATA UMUM

1. Data Geografi

a. Lokasi

1) Provinsi Daerah Tingkat I : Daerah Istimewa Yogyakarta

2) Kabupaten : Bantul

3) Kecamatan : Sewon

4) Kelurahan : Panggungharjo

5) RT : 1, 2

b. Luas wilayah : 30,5810 Ha

c. Batas daerah :

1) Utara : kampus ISI dan dusun

glondong

2) Selatan : Dusun Bulak Cabean

3) Barat : Dusun Geneng

4) Timur : Jalan Parangtritis dan

Dusun Cabean

d. Keadaan tanah menurut pemanfaatannya

1) Sawah / pertanian : 16,380 Ha

2) Tegalan : 3,5650 Ha

3) Pekarangan : 10,636 Ha

4) Makam : 5 makam

5) Tambak : Tidak ada

6) Pemukiman : 8 Ha

7) Rawa – rawa : Tidak ada

e. Keadaan tanah menurut jenisnya

1) Tanah kering : Tidak ada

2) Tanah basah/subur : Ada

3) Tanah kapur : Tidak ada

4) Tanah pasir : Ada

Page 3: LAPORAN KKN

2. Demografi

a. Jumlah penduduk : 1078 jiwa

Berdasarkan jenis kelamin

1) Laki – laki : 517 jiwa

2) Perempuan : 561 jiwa

Berdasarkan kelompok usia

Kelompok

UmurLaki-laki Perempuan Jumlah

< 1 12 6 18

1-5 42 25 67

>5-12 12 10 22

>12-18 22 8 30

>18-55 8 11 19

>55 9 11 20

Berdasarkan agama

1) Islam : 100 jiwa

2) Kristen : -

3) Katholik : -

4) Hindu : -

5) Budha : -

b. Kepadatan penduduk :

c. Pertambahan penduduk : 35

3. Lingungan Fisik

a. Sumber air dan air minum

1) Penyediaan air bersih

a) PAM

100% warga RT 01 dan 02 tidak ada yang menggunakan air

dari PDAM.

b) Sumur

85% warga menggunakan sumur gali sebagai sumber air,

sedangkan 15% warga menggunakan sumur pompa sebagai

Page 4: LAPORAN KKN

sumber air. 17% warga menggunakan sumur pompa sebagai

persediaan air minum dan 83% warga menggunakan sumur

gali sebagai persediaan air minum.

2) Kualitas fisik air bersih

a) Memenuhi syarat kesehatan

100% kualitas air warga memenuhi kesehatan yaitu tidak

berasa dan tidak berbau. 99% air minum tidak berwarna.

b) Tidak memenuhi syarat kesehatan

1% warga kualitas minum tidak memenuhi syarat kesehatan

yaitu berwarna.

3) Pengelolaan air minum

a) Dimasak

98% pengelolaan air minum warga dimasak.

b) Tidak dimasak

Sebanyak 2% saja pengelolaan air minum warga tidak dengan

dimasak.

c) Lain – lain: -

4) Tempat penampungan air

a) Jenis tempat penampungan air

55% warga di RT 01 dan 02 memakai bak untuk

penampungan dan 45% warganya menggunakan ember untuk

penampungannya.

b) Kondisi

29% warga RT 01 dan 02 tempat penampungannya tertutup

dan 71% terbuka.

c) Pengurasan dalam seminggu

Sebagian besar warga menguras bak mandinya setiap

minggunya, namun ada juga yang mengurasnya sebulan

sekali. Sebanyak 52% warga di RT 01 dan 02 mengurasnya

seminggu sebanyak 2 kali, sedangkan yang lebih dari 3 kali

hanya 37%. Ada warga yang memiliki burung mengatakan

jarang mengganti tempat air minum burungnya tetapi hanya

ditambah air tanpa membersihkannya terlebih dahulu. Ada

Page 5: LAPORAN KKN

pula yang mengatakan membersihkan tempat air minum

burung 2-3 minggu sekali.

d) Jentik nyamuk

12% warga RT 01 dan 02 dalam tempat penampungan airnya

terdapat jentik nyamuk dan 88% tdak terdapat jentik nyamuk.

e) Kondisi air tampungan

99% tampungan air bersih.

5) Pembuangan Limbah

a) Kebiasaan membuang sampah

(1) Ditimbun

4% warga membuang sampah dengan cara ditimbun.

(2) Dibakar

78% warga membuang sampah dengan cara dibakar.

Warga mengatakan membuang sampah di “jugangan”

depan rumah atau di pojokan dusun yang sudah ada

tempat pembuangan lalu dibakar.

(3) Tempat sampah umum

Hanya 2% warga membuang sampah di tempat sampah

umum.

(4) Sembarangan

7% warga membuang sampah di sembarang tempat.

Warga mengatakan terkadang dibuang di dekat sawah

karena banyak yang buang sampah disana. Di dekat sawah

tampak kubangan air yang bertumpukan sampah tidak

terawat.

(5) Diangkut petugas

Sebanyak 5% warga membuang sampah di tempat sampah

sendiri lalu dibawa oleh petugas sampah yang ada di

sekeliling dusun atau RT.

(6) Sungai

Sebanyak 4% warga membuang sampah di sungai. Warga

mengatakan membuang sampah di sungai atau terkadang

di aliran air yang ada di depan rumah.

Page 6: LAPORAN KKN

b) Pembuangan air limbah

2% warga membuang air limbah di got, 11% di sungai, 87% di

penampungan, 34,3% dikebun dan di kolam. Warga RT 01 dan

02 mempunyai tempat penampungan sendiri khusus untuk

kedua RT tersebut. Penampungan tersebut dinamakan IPAL

dan tempat itu untuk saluran pembuangan sebagai septitenk

dan juga saluran pembuangan air limbah.

6) Kandang ternak

50% warga mempunyai kandang ternak, baik ternak ayam,

kambing, maupun burung. Sebanyak 88% kandang terletak di luar

rumah dan 6% terletak di dalam rumah. Kondisi kandang ternak

58% milik warga terawat dan sisanya sebanyak 42% kondisi

kandang tidak terawat. Kebanyakan pada RT 01 dan 02

mempunyai ternak ayam yang tidak terawat karena banyaknya

kotoran ayam dan ayam yang berkeliaran di sekitar rumah warga,

terkadang bau busuk. Ada beberapa warga mengatakan kadang

membersihkan kotoran dan kandang ternak tanpa memakai APD.

7) Jamban

Sebanyak 98% warga memiliki jamban yang terdiri dari 73%

berupa septic tank dan 25% berupa WC cemplung serta 2% warga

tidak memiliki jamban sendiri. Warga mengatakan menumpang di

rumah orangtuanya. Warga yang tidak memiliki jamban buang air

besar di sungai. Kondisi jamban 92,9% terawat dan 7,1% tidak

terawat. Warga mengatakan membersihkan jamban seminggu

sekali. Dari hasil pengamatan kondisi jamban sebagian besar

bersih namun masih ada jamban yang kotor dan agak berbau.

8) Keadaan rumah

Sebanyak 76% warga yang mempunyai rumah sendiri, 23% hanya

menumpang baik di rumah orang tua atau di rumah saudara, dan

1% menyewa rumah. Sebanyak 97% dinding rumah terbuat

dengan tembok penuh, 2% dinding dengan tembok dan triplek, dan

1 % dinding dengan gedhek/bilik. Kondisi lantai rumah terdiri dari

2% rumah berlantai tanah, 39% rumah dengan lantai

semen/plester, dan 59% rumah dengan lantai berupa keramik.

Page 7: LAPORAN KKN

Kondisi jendela sebanyak 38% luas jendela <10% luas lantai dan

62% luas jendela >10% dari luas lantai. Dari kondisi jendela

maupun lubang angin, 81% cahaya dapat masuk kedalam rumah

dan sisanya 19% cahaya matahari tidak masuk kedalam rumah.

Kondisi kebersihan dalam rumah 56% bersih. Sebanyak 44%

kebersihan rumah kotor, apabila kotor 26,4% dikarenakan

banyaknya sisa makanan, 87% karena debu, dan sebanyak 12,6%

karena sampah. Terlihat banyak baju yang digantung disetiap

sudut rumah. Mayoritas penduduk memelihara burung.

9) Halaman rumah

Sebanyak 41,6% warga tidak memanfaatkan pekarangan rumah

dan 58,4% warga memanfaatkan pekarangan yaitu 16,5%

menanam sayuran, 4,7% menanam toga, 31,8% menanam bunga

dan 28,2% menanam buah-buahan di pekarangan rumah.

Kebersihan pekarangan rumah warga 75,5% bersih dan 24,5%

tidak bersih.

4. Pendidikan

a. Penduduk berdasarkan pendidikan (usia sekolah)

1) Penduduk sekolah : -

2) Penduduk tidak sekolah :-

b. Penduduk berdasarkan tingkat pendidikan formal

1) Tidak tamat SD : 24%

2) SD : 36%

3) SLTP :15%

4) SLTA : 22%

5) PT : 3%

5. Fasilitas umum dan kesehatan

a. Fasilitas umum

1) Sarana pendidikan formal

Bapak Dukuh di Ngireng-ireng mengatakan belum terdapat fasilitas

umum untuk sarana pendidikan formal. Untuk pendidikan non

formal terdapat PAUD sebagai sarana pendidikan informal.

Page 8: LAPORAN KKN

2) Organisasi sosial

Menurut Bapak Dukuh Dusun Ngireng-ireng memiliki 1 kelompok

karang taruna yaitu taruna karya, kegiatannya berupa pertemuan

rutin yang diselenggarakan di awal bulan pada minggu pertama.

Selain itu dusun Ngireng-ireng juga memiliki organisasi PKK

Dusun yang diadakan setiap tanggal 11, LPMD diadakan setiap

malam rabu pahing, posyandu balita diadakan setiap tanggal 14,

dan posyandu lansia diadakan setiap hari minggu setelah tanggal

14. Selain kegiatan tersebut ada juga kegiatan yang diadakan

setiap RT, yaitu unruk RT 01 diadakan setiap malam minggu

pahing, RT 02 diadakan setiap Malam Minggu wage, RT 03 setiap

kamis kliwon, RT 04 setiap Jumat pon, RT 05 setiap jumat kliwon,

RT 06 setiap Selasa Kliwon, dan RT 07 setiap Jumat legi.

3) Sarana ibadah

Dusun memiliki masjid yang berjumlah 2 buah dan musolla

berjumlah 1 buah, namun tidak memiliki vihara, gereja dan pura.

4) Sarana olahraga

Dusun Ngireng-ireng tidak memiliki tempat untuk olah raga.

Sebelumnya didusun ngireng-ireng memiliki tempat olah raga

lapangan badminton namun sudah diambil oleh pemilik tanahnya.

sekarang jika ada warga yang ingin berolah raga badminton di

balai desa dan jika warga ingin sepak bola memakai gedung

rektorat ISI.

5) Sarana rekreasi

Dusun Ngireng-ireng mempunyai satu tempat wisata kuliner yaitu

mangut lele yang terletak di RT 04.

6) Tempat umum dan industri

Tidak adanya terminal, pasar, maupun kelompok industri di dusun

Ngireng-ireng.

b. Fasilitas kesehatan

Fasilitas kesehatan terdekat yang di kunjungi oleh warga dusun

Ngireng-ireng RT 01 dan 02 yaitu 96% mengunjungi Puskesmas, 3%

dokter praktek, dan 1% mengunjungi perawat. Masyarakat RT 01 dan

02 terdaftar dalam kawasan Puskesmas Sewon II, tetapi banyak warga

Page 9: LAPORAN KKN

yang memilih untuk ke Puskesmas Sewon I karena lebih dekat.

Masyarakat umumnya pergi ke fasilitas kesehatan jika ada keluhan

ataupun sakit. Sebelum ke fasilitas kesehatan 64% warga membeli

obat bebas di warung dan 8% warga meminum jamu.

6. Sosial ekonomi

a. Karakteristik pekerjaan

4) Jenis pekerjaan

i. PNS / ABRI : ± 5%

ii. Pegawai swasta : ± 12%

iii. Wiraswasta : ± 7%

iv. Petani (sawah / tambak) : ± 8%

v. Pedagang : ± 3%

vi. Jasa : ± 52%

vii. Lain – lain sebutkan : ± 62% sebagai buruh

b. Penghasilan rata – rata per bulan

Penghasilan rata-rata per bulan warga 39% <500.000,- , 42%

penghasilan rata-rata 500.000 – 1.000.000,-, dan 19% warga

berpenghasilan >1.000.000,-

7. Keamanan dan Transportasi

a. Keamanan

Dusun Ngireng-ireng memiliki sistem keamanan bersama berupa Pos

Kampling yang dilakukan secara bergiliran oleh warga kecuali RT 03

dan 06 dikarenakan jumlah KKnya hanya berjumlah sedikit. Selain itu

terdapat kantor polisi yang berada sekitar 2 km dari Dusun Ngireng-

ireng.

b. Transportasi

1) Fasilitas transportasi

Jalan yang terdapat di RT 01 dan 02 merupakan jalan setapak

yang berupa semen, ada juga jalan kecil diantara rumah-rumah

warga yang berupa tanah. RT 01 dan 02 merupakan daerah yang

dekat dengan jalan raya Parangtritis yaitu sekitar 500 meter.

Page 10: LAPORAN KKN

5) Alat transportasi yang dimiliki masyarakat

Sebagian masyarakat di RT 01 dan 02 memiliki sepeda motor

sebagai alat transportasi utama sebanyak 82%, sebagian kecil

sebanyak 8% mempunyai sepeda. Ada juga beberapa warga yang

memiliki mobil (<5 warga) hanya sebanyak 4%. Sementara untuk

berpergian jauh dan memeriksakan diri kebanyakan mengendarai

sepeda motor.

8. Komunikasi

a. Fasilitas komunikasi yang ada di masyarakat

Sebagian besar warga RT 01 dan 02 sudah memiliki fasilitas

komunikasi seperti TV, radio dan handphone.

b. Teknik penyampaian informasi kepada masyarakat

Di dusun Ngireng-ireng untuk penyampaian informasinya dilakukan

dengan menempelkan informasi tersebut dipapan pengumuman atau

menyiarkan di Masjid.

9. Peran Serta Masyarakat

Sebanyak 15 orang di Dusun Ngireng-ireng menjadi kader kesehatan.

Lebih dari 10-12 orang yang mengikuti dasawisma maupun menjadi ibu-

ibu PKK dusun.

10. Adat Istiadat yang berhubungan dengan kesehatan

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Dukuh Dusun Ngireng-ireng

juga memiliki tradisi seperti selamatan yang berupa genduren, selapanan,

wiwitan, peringatan kematian, rembug desa dan gotong royong setiap

sebulan sekali.

11. Data Status Kesehatan

a. Kesehatan Ibu dan Anak

1) Jumlah ibu hamil : - orang

2) Jumlah balita : 85 orang

3) Pemeriksaan balita ke posyandu/puskesmas

a) Teratur : Pemeriksaan balita dilakukan secara teratur di

posyandu setiap tanggal 14 per bulannya.

b) Tidak teratur: -

4) Kelengkapan imunisasi Balita

Seluruh Balita sudah diberikan imunisasi lengkap sesuai umur.

Page 11: LAPORAN KKN

5) Status gizi balita berdasarkan KMS

Balita yang ada di RT 01 dan 02 tidak ada BGM atau balita yang

kekurangan gizi. Sebanyak 88,5% balita dengan gizi baik dan

11,5% balita dengan gizi sedang.

b. Keluarga Berecana

1) Jumlah PUS : 42 pasangan

2) Keikutsertaan PUS pada program KB

Sebanyak 59% pasangan usia subur menggunakan KB. Alasan

pasangan yang tidak mengikuti KB antara lain masih bingung

dalam memilih KB, merencanakan kehamilan, takut, dan ada

pasangan yang mempunyai riwayat kista atau perdarahan.

3) Jenis kontrasepsi yang diikuti

Jenis alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah KB

suntik sebesar 40%. Terdapat pasangan usia subur yang

menggunakan IUD sebesar 28%, 20% KB pil, dan 12% berupa

tubektomi. Salah satu pasangan usia subur yang tidak KB

mengatakan karena mereka masih bingung untuk menentukan alat

KB yang akan digunakan.

c. Kesehatan gigi

1) Anak pra sekolah

Sehat

Tidak sehat

2) Anak sekolah

Sehat

Tidak sehat

3) Ibu hamil

Sehat

Tidak sehat

d. Kesehatan Remaja

1) Jumlah penduduk usia remaja: 22 orang

2) Jenis kegiatan penduduk remaja mengisi waktu luang

Sebagian besar kelompok remaja mengikuti kegiatan karang

taruna untuk mengisi waktu luang.

Page 12: LAPORAN KKN

e. Kesehatan Lansia

1) Jumlah Penduduk Usia Lanjut

Jumlah lansia berdasarkan umur yaitu 60-70 th sebanyak 14 orang

dan >70th sebanyak 18 orang.

2) Keadaan Kesehatan Lansia

Sebanyak 43,8% memiliki keluhan masalah kesehatan. Dua orang

lansia menderita penyakit asma, sementara 4 orang mempunyai

penyakit hipertensi, 2 orang mengalami gangguan penglihatan

yang disebabkan oleh katarak, 4 orang lansia menderita penyakit

reumatik, dan 2 orang lansia mempunyai penyakit Arthritis.

Beberapa lansia mengalami penyakit lainnya seperti batuk-batuk,

gatal-gatal, maag.

3) Kegiatan pada Lansia

Kegiatan yang biasa dilakukan lansia yaitu 7 orang berkebun, 14

orang jalan-jalan, seorang lansia 1 senam, dan beberapa lansia

melakukan kegiatan lain seperti bersih-bersih rumah, nonton tv,

sepedaan, dan tiduran.

4) Fasilitas Posyandu Lansia

Di dusun Ngireng-ireng terdapat posyandu lansia yang diadakan

setiap minggu setelah tanggal 14 setiap bulan. Sebanyak 35%

lansia mempunyai kelompok usia lanjut dan rutin ke posyandu

karena disana terkadang ada senam lansia. Sebagian lansia

mengatakan yang lebih banyak datang ke posyandu adalah lansia

perempuan, karena jarang lansia laki-laki datang ke posyandu.

f. Distribusi Penyakit Di Masyarakat

Berdasarkan data dari puskesmas pada bulan Januari-Juni 2014, di

RT 01 dan 02 Ngireng-ireng penyakit yang paling sering terjadi

adalah:

Penyakit Jumlah penderita

hipertensi esensial 11

adhesive capsulitis of shoulder 7

nasofaringitis akut 5

Page 13: LAPORAN KKN

polyneuropathy unspecified 2

sindroma sakit kepala lainnya 2

Dispepsia 2

disturbances in tooth eruption 2

demam tanpa sebab yang jelas 2

Myalgia 2

Page 14: LAPORAN KKN

ANALISIS DATA

No Data Masalah Penyebab1 Minggu, 26 April 2015

10.35

DS:- Warga mengatakan

menguras bak mandi setiap 2 kali dalam seminggu.

- Ada salah satu warga yang mengatakan “saya mengurasnya kadang sebulan sekali atau setiap 2 minggu sekali”.

- Kepala dusun mengatakan RT 01 dan 02 untuk sanitasinya masih kurang dan ada salah satu warganya yang terkena DB

- Beberapa warga mengatakan jarang mengganti tempat air minum burungnya tetapi hanya ditambah air tanpa membersihkannya terlebih dahulu.

- Warga mengatakan “biasanya ya cuma 2 sampai 3 minggu baru di ganti, Mbak...”

DO:- Berdasarkan hasil

pendataan warga 12% bak kamar mandi rumah warga terdapat jentik nyamuk.

- 71% bak penampungan milik warga dalam keadaan terbuka

- Terdapat sampah yang berserakan dan dibuang disungai

- Terlihat banyak penduduk memelihara burung di dalam

Minggu, 26 April 201510.35

Resiko penyebaran penyakit demam berdarah di RT 01 dan 02 Ngireng-ireng

Minggu, 26 April 201510.35

Perilaku masyarakat kurang memelihara kebersihan lingkungan

Page 15: LAPORAN KKN

rumah maupun luar rumah- Terlihat banyak baju yang

digantung disetiap sudut rumah

2 Minggu, 26 April 201510.35

DS: Warga mengatakan:- Banyak tikus di rumah- Wajar banyak tikus, soalnya

dekat sawah- Kadang membersihkan

kandang beserta kotoran tanpa memakai APD

DO:- Dari data Puskesmas, pada

tahun 2013 ada 1 warga yang meninggal karena leptospirosis

- Dari data Puskesmas, pada tahun 2014 ada 1 warga yang terkena leptospirosis

- Dari data yang didapatkan sebanyak 11% warga di RT 01 dan 02 mempunyai mata pencaharian buruh tani dan sering kontak dengan air irigasi, rumput dan sawah

- Dari data yang didapatkan sebanyak 11% warga RT 01 dan 02 yang mempunyai mata pencaharian buruh tani jarang menggunakan alas kaki saat bekerja disawah

- Kondisi kandang ternak 58% milik warga terawat karena sering dibersihkan

Minggu, 26 April 201510.35

Resiko terjadinya penyakit Leptospirosis RT 01 dan 02 Ngireng-ireng

Minggu, 26 April 201510.35

Kurang pengetahuan masyarakat tentang penyakit berbasis lingkungan: leptospirosis

3 DO: Perlunya peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Page 16: LAPORAN KKN

PENAPISAN

Dx Sesuai

peran

CHN

Risiko

terjadi

Risiko

parah

Potensi

u/

penkes

Minat

masyarakat

Sesuai

program

pemerintah

Kemungkinan

diatasi

Tersedianya Sumber Total

nilaiTempat Dana Waktu Fasilitas Petugas

1. 5 4 4 4 3 5 4 5 5 4 5 5 53

2. 5 4 3 4 3 5 3 5 5 4 5 5 51

Page 17: LAPORAN KKN

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko terjadinya penyakit Leptospirosis RT 01 dan 02 Ngireng-ireng

berhubungan dengan Kurang pengetahuan masyarakat tentang penyakit

berbasis lingkungan: leptospirosis ditandai dengan:

DS: Warga mengatakan:

- Banyak tikus di rumah

- Wajar banyak tikus, soalnya dekat sawah

- Kadang membersihkan kandang beserta kotoran tanpa memakai APD

DO:

- Dari data Puskesmas, pada tahun 2013 ada 1 warga yang meninggal

karena leptospirosis

- Dari data Puskesmas, pada tahun 2014 ada 1 warga yang terkena

leptospirosis

- Dari data yang didapatkan sebanyak 11% warga di RT 01 dan 02

mempunyai mata pencaharian buruh tani dan sering kontak dengan air

irigasi, rumput dan sawah

- Dari data yang didapatkan sebanyak 11% warga RT 01 dan 02 yang

mempunyai mata pencaharian buruh tani jarang menggunakan alas kaki

saat bekerja disawah

- Kondisi kandang ternak 58% milik warga terawat karena sering

dibersihkan

2. Resiko penyebaran penyakit demam berdarah di RT 01 dan 02 Ngireng-

ireng berhubungan dengan perilaku masyarakat kurang memelihara

kebersihan lingkungan ditandai dengan :

DS:

- Warga mengatakan menguras bak mandi setiap 2 kali dalam seminggu.

- Ada salah satu warga yang mengatakan “saya mengurasnya kadang

sebulan sekali atau setiap 2 minggu sekali”.

- Kepala dusun mengatakan RT 01 dan 02 untuk sanitasinya masih kurang

dan ada salah satu warganya yang terkena DB

- Beberapa warga mengatakan jarang mengganti tempat air minum

burungnya tetapi hanya ditambah air tanpa membersihkannya terlebih

dahulu.

Page 18: LAPORAN KKN

- Warga mengatakan “biasanya ya cuma 2 sampai 3 minggu baru di ganti,

Mbak...”

DO:

- Berdasarkan hasil pendataan warga 12% bak kamar mandi rumah warga

terdapat jentik nyamuk.

- 71% bak penampungan milik warga dalam keadaan terbuka

- Terdapat sampah yang berserakan dan dibuang disungai

- Terlihat banyak penduduk memelihara burung di dalam rumah maupun

luar rumah

- Terlihat banyak baju yang digantung disetiap sudut rumah

Page 19: LAPORAN KKN

PERENCANAAN KEPERAWATAN

No Dx Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

1 Minggu, 26 April 201510.35

Resiko penyebaran penyakit demam berdarah di RT 01 dan 02 Ngireng-ireng berhubungan dengan perilaku masyarakat kurang memelihara kebersihan lingkungan

Minggu, 26 April 201510.35

TUPAN :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan tidak terjadi kasus baru DBDTUPEN :Setelah dilakukan pembinaan selama 2 minggu maka perilaku masyarakat dalam memelihara kebersihan lingkungan di dusun Ngireng-ireng Desa Panggungharjo meningkat, dengan kriteria hasil :a. Angka bebas jentik

nyamuk ≥ 95%.b. Penduduk menguras bak

mandi minimal seminggu sekali.

c. Warga yang memelihara burung mengganti air minum burung setiap hari.

Kelompok

Minggu, 26 April 201510.35

a. Pantau angka jentik nyamuk seminggu sekali.

b. Berikan penyuluhan mengenai penyebaran DBD dan cara penanggulangannya dengan 3M.

c. Lakukan kerja bakti dan tindakan penanggulangan penyebaran DBD 3M bersama masyarakat dusun.

d. Kolaborasi dengan kader untuk pembentukan dan pelatihan panitia pemantau jentik.

e. Kolaborasi dengan Puskesmas Sewon untuk pemberian abate bagi warga.

kelompok

Minggu, 26 April 201510.35

a. Siklus hidup nyamuk selama 1 minggu.

b. Dengan meningkatkan pengetahuan akanmeningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

c. Menciptakan lingkungan bersih dan sehat sehingga memutus rantai siklus hidup nyamuk.

d. Memanfaatkan sumberdaya masyarakat yang ada.

e. Abate mengandung zat yang dapat membunuh jentik-jentik.

kelompok

Page 20: LAPORAN KKN

2 Minggu, 26 April 201510.35

Resiko terjadinya penyakit leptospirosis berhubungan dengan kurang pengetahuan warga RT 01 dan 02 tentang leptospirosis

Minggu, 26 April 201510.35

TUPAN :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan maka tidak ditemukan kasus leptospirosisTUPEN :Setelah dilakukan pembinaan selama 2 minggu maka pengetahuan mengenai leptospirosis warga RT 01 dan 02 meningkat dengan kriteria hasil :a. 10 penduduk dapat

menjawab 6 pertanyaan tentang definisi, penyebab, bahaya, pencegahan, tanda dan gejala serta pengobatan dan perawatan penyakit leptospirosis.

b. 50% penduduk mengatakan paham bahwa ada hubungan antara kebiasaan penduduk dengan kejadian

Minggu, 26 April 201510.35

a. Beri penyuluhan tentang definisi, penyebab, bahaya, pencegahan, tanda dan gejala serta pengobatan dan perawatan penyakit leptospirosis.

b. Ajak masyarakat untuk memakai alas kaki selama beraktivitas di luar rumah, terutama bagi petani saat bekerja di sawah.

c. Anjurkan warga untuk mencuci tangan 5-6 langkah pasti dengan air bersih dan sabun

d. Adakan kerja bakti untuk membersihkan saluran irigasi sungai dan sawah.

e. Kolaborasi dengan Puskesmas Sewon II dalam pemantauan angka kejadian leptospirosis.

kelompok

Minggu, 26 April 201510.35

a. Dengan meningkatkan pengetahuan akan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit leptospirosis.

b. Alas kaki mengurangi paparan bakteri penyebab leptospirosis.

c. Cuci tangan dapat menngurangi penularan leptospirosis

d. Penularan leptospirosis ditularkan oleh kencing tikus yang dapat ditemukan di air dengan irigasi yang tidak baik.

e. Mengetahui jumlah kejadian leptospirosis di Dusun Ngireng-ireng RT 01 dan 02.

kelompok

Page 21: LAPORAN KKN

penyakit leptospirosis.c. 80% penduduk memakai

alas kaki saat bekerja di sawah.

Kelompok

Page 22: LAPORAN KKN

POA ASUHAN KOMUNITASDI DUSUN NGIRENG-IRENG, PANGGUNGHARJO, SEWON, BANTUL

NO URAIAN SASARANHARI/TGL PELAKS

TEMPATUNIT

TERKAITDANA Pg Jawab

1 a. Pantau angka jentik nyamuk seminggu sekali.

b. Berikan penyuluhan mengenai penyebaran DBD dan cara penanggulangannya dengan 3M.

c. Lakukan kerja bakti dan tindakan penanggulangan penyebaran DBD 3M bersama masyarakat dusun.

d. Kolaborasi dengan kader untuk pembentukan dan pelatihan panitia pemantau jentik.

e. Kolaborasi dengan Puskesmas

Masyarakat

Masyarakat

Masyarakat

Anak-anak

Masyarakat

Jum’at, 1 Mei 2015 Pukul 09.00 WIB

Sabtu, 2 Mei 2015 Pukul 13.00 WIB

Minggu, 3 Mei 2015 Pukul 07.00 WIB

Minggu, 10 Mei 2015 Pukul 08.00 WIB

Senin, 4 Mei 2015 Pukul 08.00 WIB

PuskesmasKader kesehatan

Kader kesehatanPuskesmas

Kader kesehatan

Kader kesehatan

Puskesmas

Dwi Ratna

Nurul Dian

Riski Oktafian

Agus Hardi

Clara Tyas

Page 23: LAPORAN KKN

Sewon untuk pemberian abate bagi warga.

Kader kesehatan

2 a. Beri penyuluhan tentang definisi, penyebab, bahaya, pencegahan, tanda dan gejala serta pengobatan dan perawatan penyakit leptospirosis.

b. Ajak masyarakat untuk memakai alas kaki selama beraktivitas di luar rumah, terutama bagi petani saat bekerja di sawah.

c. Adakan kerja bakti untuk membersihkan saluran irigasi sungai dan sawah.

d. Kolaborasi dengan Puskesmas Sewon II dalam pemantauan angka kejadian leptospirosis.

Masyarakat

Masyarakat

Masyarakat

Petugas kesehatan

Kamis, 7 Mei 2015 Pukul 19.30 WIB

Jum’at, 7 Mei 2015 Pukul 20.00 WIB

Minggu, 10 Mei 2015 Pukul 07.00 WIB

Sabtu, 8 Mei 2015 Pukul 09.00 WIB

Kader kesehatan Puskesmas

Masyarakat Tokoh masyarakat

Kader kesehatanTokoh masyarakat

Puskesmas Kader kesehatan

Palupi Fitri

Febrianti Eka

Utita Agustina

Suci Kurniawati

3 a.b. Home care

Yogyakarta,…………………Ketua Kelompok

Page 24: LAPORAN KKN

……………………………..

Page 25: LAPORAN KKN