LAPORAN KKN
Transcript of LAPORAN KKN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan nasional sangat berperan bagi pembangunan manusia karena
dapat menginvestasikan perwujudan manusia Indonesia yang berakhlak mulia,
berkarakter produktif, dan berdaya saing sehingga dapat meningkatkan kemakmuran
dan kesejahteraan rakyat. Sebagaimana tercantum dalam pasal 28C ayat (1) yang
tertulis, “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya
dan demi kesejahteraan umat manusia” (Tim KKN Tematik GNP-PBA Program KUM,
2010).
Sampai akhir tahun 2009, terdapat 9.763.256 orang atau 5,97% penduduk
usia 15 tahun ke atas yang masih buta aksara, sebagian besar diantaranya yaitu
6.248.484 orang atau 7,51% adalah perempuan, dan laki-laki sebanyak 3.514.772
orang atau 4,27%. Departemen Pendidikan Nasional menetapkan pada tahun 2009
akan mencapai tingkat literasi sebesar 95% atau tersisa sekitar 7,7 juta orang. Untuk
mencapai hal ini Direktorat Pendidikan Masyarakat melaksanakan program
pemberantasan buta aksara (Tim KKN Tematik GNP-PBA Program KUM, 2010).
Dengan maksud untuk membantu menumbuhkan bibit-bibit jiwa wira usaha
yang sekiranya dapat membantu perekonomian masyarakat, dilakukan gerakan untuk
memberantas buta aksara yang dikemas dengan materi-materi kewirausahaan, salah
satunya melalui program KKN Tematik GNP-PBA. Kuliah Kerja Nyata Tematik GNP–
PBA (Gerakan Nasional Percepatan Pemberantasan Buta Aksara) merupakan suatu
kegiatan intrakurikuler yang memadukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi
dengan cara memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan pengembangan
aspek kepekaan yang berorientasi kemasyarakatan dalam hal pengabdian
keilmuannya, pengajaran dan interaksi sosial yang dilaksanakan di luar kampus dalam
waktu, mekanisme kerja dan persyaratan tertentu, serta mempunyai kepastian tema
dan program kegiatan yang akan dikerjakan. Program ini diselenggarakan atas
kerjasama Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar
Sekolah, Departemen Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang
- 1 -
dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas
Brawijaya ini mengambil lokasi di Kabupaten Lumajang (Tim KKN Tematik GNP-PBA
Program KUM, 2010).
Lumajang merupakan salah satu kabupaten yang terletak di kawasan tapal
kuda Provinsi Jawa Timur. Di bagian barat laut, yakni di perbatasan dengan
Kabupaten Malang dan Kabupaten Probolinggo terdapat rangkaian Pegunungan
Bromo-Tengger-Semeru. Kabupaten Lumajang sendiri terdiri atas 21 kecamatan, yang
dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan, dengan pusat pemerintahan di
Kecamatan Lumajang. Kabupaten Lumajang memiliki sebuah motto dalam bahasa
kawi berbunyi "AMRETA BRATA WIRA BHAKTI", bermakna kebajikan yang kekal
abadi adalah sikap perbuatan Ksatria dan penuh pengabdian (Anonymousa, 2010).
Pelaksanaan program KKN ini melibatkan 54 peserta (mahasiswa) yang
disebar di 3 kecamatan di Kabupaten Lumajang, yaitu Kecamatan Ranuyoso, Klakah,
dan Kedung Jajang, yang meliputi beberapa desa. Kabupaten Lumajang merupakan
salah satu kabupaten yang berada di wilayah Propinsi Jawa Timur, berjarak 150 Km
arah tenggara Surabaya dan dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor selama
lebih kurang 3 jam. Luas wilayah 1.790,90 km², terdiri dari 21 Kecamatan, 195 Desa
dan 7 kelurahan. Kabupaten Lumajang terletak pada 112°-53' - 113°-23' Bujur Timur
dan 7°-54' - 8°-23' Lintang Selatan dengan batas-batas sebagai berikut (Data
Kabupaten Lumajang, 2009) :
Sebelah barat : Kabupaten Malang
Sebelah utara : Kabupaten Probolinggo
Sebelah timur : Kabupaten Jember
Sebelah selatan : Samudera Indonesia
Jumlah penduduk Kabupaten Lumajang pada tahun 2005 adalah 1.017.838
jiwa, terdiri dari 499.949 pria dan 517.889 wanita dengan tingkat kepadatan penduduk
sebesar 568 jiwa/km². Penduduk Kabupaten Lumajang terdiri dari beberapa suku,
yang terbesar adalah suku Jawa dan suku Madura. Disamping itu, ada kelompok
masyarakat yang mempunyai sifat sosial budaya khas, yaitu masyarakat tengger yang
hidup di Ranupane, Argosari dan sekitarnya (Dinas Kependudukan & Transmigrasi
Kabupaten Lumajang, 2005).
Kecamatan Klakah merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten
Lumajang. Luas kecamatan Klakah adalah 83,67 Km2 dengan jumlah penduduk
sebesar 54,286 jiwa dengan kepadatan penduduk 649/Km2 yang tersebar pada 12
desa dengan jumlah RT 301 dan RW 91. Letak ketinggian Kecamatan Klakah yaitu
- 2 -
193 m dpl dengan batas wilayah sebagai berikut (Badan Pusat Statistik Kabupaten
Lumajang, 2008) :
Sebelah Utara : Kecamatan Ranu Yoso
Sebelah Timur : Kecamatan Randu Agung
Sebelah Selatan : Kedung Jajang
Sebelah Barat : Kecamatan Kedung Jajang / Guci Alit.
Salah satu lokasi desa sasaran KKN Tematik GNP-PBA Program KUM
adalah Desa Sumberwringin, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang. Adapun
batas wilayah Desa Sumberwringin adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Batas Wilayah Desa Sumberwringin
No Letak Desa Kecamatan
1 Sebelah Barat Duren Klakah
2 Sebelah Selatan Ranuwurung Randu Agung
3 Sebelah Utara Papringan Klakah
4 Sebelah Timur Salak Klakah
Sumber: Data Kantor Desa Sumberwringin (2010)
Adapun profil Desa Sumberwringin dilihat dari beberapa segi yaitu:
a. Luas Wilayah Desa
Tabel 2. Luas Wilayah Desa Sumberwringin
No Penggunaan Luas (ha)
1 Pertanian 20
2 Perkebunan 33
3 Ladang/Tegalan 760
4 Pemukiman 138
5 Jalan 11
6 Makam 2
Total 964
Sumber: Data Kantor Desa Sumberwringin (2010)
b. Sumber Daya Alam
- 3 -
1. Potensi Tanaman Buah-buahan
Tabel 3. Potensi Tanaman Buah-buahan Desa Sumberwringin
No Potensi Tanaman Jumlah (pohon)
1 Alpukat 684
2 Durian 1.082
3 Mangga 997
4 Nangka 619
5 Pisang 6.140
6 Rambutan 1.612
7 Sirsak 243
8 Manicu 1.113
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Lumajang (2008)
2. Potensi Ternak
Tabel 4. Potensi Ternak Desa Sumberwringin
No Ternak Jumlah (ekor)
1 Sapi 912
2 Kambing 137
3 Domba 311
4 Ayam Buras 1.624
5 Itik 350
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Lumajang (2008)
c. Sumber Daya Manusia
- 4 -
1. Jumlah Penduduk
Tabel 5. Jumlah Penduduk Desa Sumberwringin
No. DusunJumlah Penduduk Jumlah
KKRTM
L P Total
1 Krajan 1 382 399 781 204 368
2 Krajan 2 379 364 743 196 241
3 Sumur 374 382 756 196 352
4 Ranulading 406 408 814 272 385
Jumlah 1.541 1.553 3.094 868 1.346
Sumber: Data Kantor Desa Sumberwringin (2010)
2. Struktur Mata Pencaharian Penduduk
Tabel 6. Mata Pencaharian Penduduk Desa Sumberwringin
No Mata Pencaharian Jumlah (jiwa)
1 Pekerja di Sektor Pertanian
- Petani
- Buruh Tani
299
364
2 Pekerja di Sektor Perdagangan 209
3 Pekerja di Sektor Industri 30
4 Pekerja di Sektor Angkutan/Komunikasi 7
5 Pekerja di Sektor Jasa 34
6 ABRI/PNS 7
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Lumajang (2008)
- 5 -
3. Tingkat Pendidikan
Tabel 7. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Sumberwringin
No Keterangan Jumlah (orang)
1 Belum sekolah 131
2 Taman Kanak-kanak (TK) 92
3 Sekolah Dasar (SD) 689
4 SLTP/sederajat 214
5 SLTA/ sederajat 9
6 Diploma D1/D2/D3 -
7 Sarjana S1/S2/S3 5
Sumber: Data Kantor Desa Sumberwringin (2010)
4. Sarana dan Prasarana Umum
Tabel 8. Sarana dan Prasarana Umum Desa Sumberwringin
No Jenis Prasarana Jumlah(buah)
1 Taman Kanak-kanak (TK) 3
2 SD/ Sederajat 3
3 SLTP 1
4 SLTA 0
5 Posyandu 4
6 Polindes 1
7 Puskesmas/Postu 0
8 Pasar 0
9 Masjid 3
10 Mushola 16
11 Gereja 0
12 Wartel/Telpon Umum 1
Sumber: Data Kantor Desa Sumberwringin (2010)
Dari tabel – tabel diatas dapat diketahui bahwa total luas wilayah Desa Sumber
Wringin seluas 3.767 m2. Dari total lahan diatas sebesar 1.227 m2 digunakan untuk
pemukiman umum dan 2.540 m2 digunakan untuk lahan sawah. Desa Sumber Wringin
ini kaya dengan buah – buahan, terdiri dari buah alpukat sebanyak 684 pohon, durian
sebanyak 1.082 pohon, mangga sebanyak 997 pohon, nangka 619 pohon, pisang
sebanyak 6.140 pohon, sirsak 43 pohon dan manicu sebanyak 1.113 pohon. Potensi
ternak di desa ini juga besar antara lain sapi sebesar 912 ekor, kambing sebesar 137
- 6 -
ekor, domba sebesar 311 ekor, ayam buras sebesar 1.624 ekor dan itik sebesar 350
ekor. Jumlah penduduk Desa Sumber Wringin sebesar 2.895 jiwa dengan jumlah
penduduk laki – laki 1.375 jiwa dan perempuan 1.520 jiwa. Dari jumlah penduduk
diatas, terbagi menjadi berbagai sektor pekerjaan, pada sektor pertanian sebesar 299
jiwa bekerja sebagai petani dan 364 jiwa sebagai buruh tani. Pada sektor
perdagangan terdapat 209 jiwa. Pada sektor industri sebesar 30 jiwa. Pada sektor
angkutan 7 jiwa. Pada sektor jasa 34 jiwa dan sebagai ABRI/PNS sebesar 7 jiwa.
Sumber penghasilan utama penduduk Desa Sumberwringin adalah dari sektor
pertanian dengan komoditi atau produk unggulan berupa tanaman tebu, kelapa,
pisang, kayu sengon dan randu. Pemanfaatan lahan pertanian sebagai pertanian tebu
tidak lepas dari pemenuhan kebutuhan pabrik pengolah tebu menjadi gula yang
bertempat didaerah Jatiroto. Pemanfaatan lahan untuk penanaman kayu jati atau
randu tidak lepas dari harga kayu tersebut yang mahal dan banyaknya tempat
pengolahan kayu didaerah Klakah, sedangkan untuk pertanian pisang dan kelapa
disebabkan Lumajang merupakan pemasok terbesar untuk pisang dan kelapa bagi
daerah lain dan adanya home industry keripik pisang didaerah Ranu Klakah.
Tersebarnya lahan-lahan pertanian tersebut menyebabkan terpisahnya pemukiman
penduduk menjadi beberapa wilayah dusun antara lain Dusun Krajan I, Krajan II,
Sumur, dan Ranu Lading. Selain itu, tampak jelas bahwa pendidikan bukan
merupakan perhatian utama, terbukti dari banyaknya jumlah penduduk yang hanya
tamatan SD dan SLTP. Hal inilah yang menjadi penyebab utama sulitnya
perekonomian penduduk Desa Sumberwringin, bahkan tingkat kesejahteraan
sebagian besar masyarakat Sumberwringin tergolong masih rendah.
1.2. Tujuan Penyelenggaraan PBA
Program Kuliah Kerja Nyata Tematik Gerakan Nasional Percepatan
Pemberantasan Buta Aksara Program KUM ini mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus.
A. Tujuan Umum
a. Terbentuknya sarjana yang mampu menghayati masalah yang sangat komplek
yang dihadapi oleh masyarakat dalam pembangunan dan belajar memecahkan
masalah-masalah tersebut secara pragmatis dan interdisipliner.
- 7 -
b. Mendekatkan lembaga pendidikan tinggi pada masyarakat dan lebih
meningkatkan relevansi kurikulum pendidikan tinggi dengan tuntutan
kebutuhan masyarakat.
c. Membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
d. Mengembangkan kerjasama antar disiplin ilmu dan antara lembaga.
B. Tujuan Khusus
a. Mendorong peran serta Perguruan Tinggi dalam rangka pelaksanaan Gerakan
Nasional Percepatan - Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PBA) latin, sejumlah
1100 orang warga belajar program keaksaraan usaha mandiri.
b. Memberdayakan masyarakat yang mandiri melalui program kewirausahaan
bercirikan potensi lokal.
c. Membuat usulan program aksi kewirausahaan masyarakat
- 8 -
BAB II
METODOLOGI PELAKSANAAN KKN TEMATIK GNP-PBA
2.1 Metode Pendekatan Kegiatan
Komunitas pendidikan tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah
andragogik dan pedagogik, dimana kedua hal tersebut merupakan metode
pendekatan dalam proses belajar mengajar. Pedagodik merupakan pendekatan
belajar yang digunakan untuk peserta didik belum masuk kategori dewasa, sehingga
proses belajar betul-betul dilakukan dengan proses mengisi atau memang dianggap
belum tahu. Andragogik merupakan pendekatan belajar yang ditujukan untuk orang
dewasa, dimana peserta didik dianalogikan sebagai gelas yang tidak lagi kosong,
telah memiliki air, bahkan ada yang telah terisi penuh, sehingga proses yang dilakukan
lebih kepada sharing dan diskusi (Anonymousb, 2009).
Program KKN-T GNP-PBA Program KUM lebih cenderung pada metode
pendekatan andragogik. Namun dikarenakan warga belajar merupakan orang dewasa
yang sebagian besar belum pernah mengenyam bangku pendidikan, sehingga proses
pembelajaran yang dilakukan benar-benar dari tingkat dasar dan lebih banyak diselingi
dengan diskusi. Metode pendidikan yang dilaksanakan pun tidak bisa secara formal.
Hal ini dikarenakan warga belajar adalah orang-orang dewasa yang memiliki banyak
kesibukan, sehingga tidak bisa mengikuti kegiatan pembelajaran pada waktu tertentu
seperti sekolah. Oleh karena itu, programlah yang harus menyesuaikan dengan jadwal
kegiatan warga, sehingga metode pendidikan yang dilakukan lebih mendekati metode
pendidikan nonformal. Pada proses pembelajaran kali ini, mahasiswa dan tutor lokal
sangat berperan sebagai mediator, fasilitator, dan motivator bagi warga belajar.
2.2 Metode Pengajaran
Metode Partisipatif
Metode pembelajaran yang digunakan pada program KKN Tematik GNP-PBA
Program KUM adalah metode partisipatif, dimana tutor harus mampu melibatkan
warga belajar untuk berpartisipasi secara aktif dalam mengumpulkan,
menganalisa, menyimpulkan, dan memformulasikan ide atau informasi yang telah
dimiliki warga belajar. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk merangsang
- 9 -
warga belajar untuk dapat berdiskusi tentang kebutuhan, keinginan, dan minat
warga belajar.
Metode pembelajaran partisipatif :
a. Menciptakan suatu rencana belajar yang didasarkan pada topik-topik yang
diminati warga belajar.
b. Memperoleh dan menggunakan bahan belajar (yang berasal dari kehidupan
sehari-hari) dalam kegiatan membaca, menulis, dan berhitung.
c. Membantu warga belajar membuat sendiri rencana belajar untuk kegiatan
belajar dan kegiatan pengembangan.
d. Membantu warga belajar untuk menganalisa dan memecahkan masalah.
Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan pembelajaran life skill,
ketrampilan kewirausahaan, dan pendekatan religius kemasyarakatan agar
program diminati oleh warga belajar.
Materi Pembelajaran
Bahan ajar terdiri bahan pembelajaran pokok, muatan lokal yang dikemas dengan
wawasan kewirausahaan, dengan menggunakan model instructional design (ID).
Constructivist Interpretivist Theory, bahan ajar dikemas dalam bentuk buku
pelajaran, sifatnya intergrated antara ketrampilan berbahasa Indonesia (berbicara,
mendengar), membaca, menulis, menghitung, kewirausahaan, dan teknologi tepat
guna. Dengan pertimbangan agar menarik bagi warga belajar.
a. Bahan Pelajaran Pokok
Pedoman tutor/penyelenggara
Modul keaksaraan usaha mandiri(membaca,menulis,menghitung).
Panduan belajar tematik yang dibuat oleh tutor berdasarkan kebutuhan
warga belajar.
Bahan/alat ketrampilan kewirausahaan sesuai dengan minat dan kebutuhan
warga belajar.
Sarana belajar pelengkap misalnya bahan bacaan.
Bahan belajar di sekitar warga belajar, KTP, KK, dll.
b. Bahan Belajar Muatan Lokal
Bahan belajar lokal yang dibuat instansi sekitar.
Penggunaan bahan belajar disesuaikan denagn kebutuhan warga belajar.
- 10 -
2.3 Jadwal Kegiatan Pembelajaran
Rencana Jadwal Kegiatan KKN Tematik GNP-PBA Program Keaksaraan
Usaha Mandiri, selama 114 jam pelajaran @ 60 menit selama 2 bulan, di 3
Kecamatan di Kabupaten Lumajang Tahun 2010.
Tabel 7. Rencana Jadwal Kegiatan KKN Tematik Program KUM
NO KEGIATAN
JULI
MINGGU
KE
AGUSTUS MINGGU KESEPTEMBER
MINGGU KE
5 1 2 3 4 5 1 2 3
1 Tutor Mahasiswa
2 Tutor Lokal
3 Ujian Warga
Belajar
4 Laporan KKNT
5 Ujian KKNT
Sumber : Buku Pedoman Pelaksanaan KKN Tematik GNP-PBA Program Keaksaraan
Usaha Mandiri (2010)
2.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata Tematik GNP-PBA Program KUM ini dilaksanakan mulai
tanggal 26 Juli-22 Agustus 2010 di Desa Sumberwringin, Kecamatan Klakah,
Kabupaten Lumajang.
- 11 -
BAB III
HASIL PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN
3.1 Kondisi Masyarakat
Desa Sumberwringin adalah salah satu desa di kecamatan Klakah, kabupaten
Lumajang. Sebagian besar warganya beretnis Madura sehingga bahasa utama yang
digunakan adalah bahasa Madura. Masyarakat desa Sumberwringin termasuk
masyarakat agamis, dan Islam merupakan agama yang paling banyak dianut. Pada
umumnya warga lebih mengutamakan pendidikan agama kepada anak-anaknya
melalui madrasah daripada pendidikan formal di sekolah. Hal ini terbukti dari
banyaknya warga yang fasih membaca Al-Qur’an dan kitab buta, namun tidak mampu
membaca hufuf latin (buta huruf).
Sebagian besar masyarakat Sumberwringin bekerja sebagai buruh tani,
pedagang, dan menjadi TKI keluar negeri untuk mencari nafkah. Pola pikir
masyarakatnya masih cenderung sempit. Mereka tidak terlalu menganggap penting
pendidikan terutama bagi perempuan. Hal ini terbukti dari hasil wawancara yang
dilakukan dengan beberapa warga belajar yang menyatakan bahwa mereka telah
dinikahkan sejak usia dini. Hal itulah yang membuat sebagian besar warga belajar
belum pernah mengenyam pendidikan formal dan sebagian lainnya merupakan siswa
drop out SD antara kelas 1-6 SD. Fakta tersebut menyebabkan tingkat kesejahteraan
sebagian besar masyarakat Sumberwringin masih rendah.
Salah satu faktor inilah yang membuat kehidupan mereka termasuk GAKIN
(keluarga miskin) karena pemasukan hanya dari sektor pertanian. Walaupun sebagian
besar masyarakatnya merantau keluar negeri, namun itu tidak menjadikan mereka
untuk hidup mewah karena SDM mereka yang kurang sehingga tidak bisa mengatur
pemasukan dan pengeluaran dana yang didapatkannya selama bekerja diluar negeri.
Mereka lebih suka membangun rumah yang megah pada saat itu tanpa memikirkan
hari-hari berikutnya.
3.2. Kondisi Awal Warga Belajar
Warga belajar dibedakan menjadi dua, yaitu warga buta aksara dan warga
buta huruf. Warga buta aksara adalah warga yang pernah mengenal abjad namun
lupa, sedangkan warga buta huruf adalah warga yang belum pernah mengenal abjad
sama sekali.
- 12 -
Kemampuan awal warga belajar dalam hal membaca dan menulis dapat
dikelompokkan dalam beberapa kelompok, antara lain warga belajar yang sudah bisa
membaca dan menulis meskipun belum sesuai kaidah Bahasa Indonesia yang baik
dan benar, mampu membaca tetapi kemampuan menulis lemah dan sebaliknya,
warga belajar yang hanya mengenal abjad, serta warga belajar yang sama sekali
belum mengenal abjad. Hal ini disebabkan oleh jenjang kelas atau pendidikan dasar
yang pernah diikuti tidak sama. Sebagian besar warga belajar belum pernah
mengenyam bangku pendidikan, dan ada beberapa yang merupakan drop out SD
pada kelas 2,3, atau 4.
Kemampuan sebagian besar warga belajar dalam menghitung cukup baik,
walaupun ada beberapa yang kurang lancar. Hal ini terjadi karena sebagian besar
warga belajar merupakan pedagang. Namun demikian kemampuan berhitung tersebut
hanya berlaku secara lisan saja, begitu warga diharapkan untuk menuliskan atau
membaca, warga akan mengalami kesulitan. Hal ini terjadi karena warga hanya
belajar berhitung melalui pendengaran tanpa mengenal bentuk-bentuk angka maupun
tanda-tanda hitung.
Berdasarkan data perkembangan 27 warga belajar di Desa Sumberwringin
sesuai yang tercantum dalam Lampiran 4 dapat disimpulkan bahwa terdapat 85,20 %
warga ( 23 orang) yang kemampuan membaca dan menulisnya lancar. 88,89 % ( 24
orang) memiliki kemampuan menulis yang cukup lancar, tetapi kemampuan
membacanya kurang lancar, dan sisanya merupakan warga yang kemampuan
membaca dan menulisnya tidak lancar. Sedangkan untuk kemampuan berhitungnya,
sekitar 92,59 % ( 25 orang) sudah lancar, dan sisanya kurang lancar.
3.3. Sosialisasi ke Masyarakat dan Warga Belajar
Tahapan sosialisasi sebagai suatu tahap awal (perencanaan) dari proses
pembelajaran program KKN secara terstruktur dilakukan mahasiswa dengan warga
belajar. Sosialisasi dilakukan dengan mengumpulkan tutor lokal dari masing-masing
desa di Kantor Kecamatan. Agenda dari pertemuan tersebut adalah memperkenalkan
diri pada para tutor lokal, menjelaskan maksud dan tujuan program KKN Tematik
GNP-PBA Program KUM di Kecamatan Klakah. Selanjutnya mahasiswa dibagi ke
dalam kelompok-kelompok kecil dengan tutor lokal dari masing-masing desa, dan
berdiskusi untuk menentukan waktu dan tempat sosialisasi antara mahasiswa KKN
dengan warga belajar di masing-masing desa.
Warga belajar yang terdaftar diperoleh berdasarkan data yang telah disusun
oleh tutor lokal atau data warga belajar yang pernah mengikuti program keaksaraan
- 13 -
sebelumnya(mempunyai SUKMA 1), namun data yang diperoleh kadang kala tidak
sesuai sehingga mahasiswa melakukan pendataan ulang dengan cara mengumpulkan
KTP atau KK warga belajar dan mendatangi warga belajar di rumah masing-masing
untuk melengkapi data. Setelah diperoleh kesepakatan antara mahasiswa KKN dan
tutor lokal tentang waktu dan tempat sosialisasi, mahasiswa KKN langsung melakukan
sosialisasi dengan warga belajar di daerah masing-masing. Agenda sosialisasi
tersebut adalah memperkenalkan diri pada warga belajar, menjelaskan maksud dan
tujuan mahasiswa KKN di Desa Sumberwringin.
Warga setempat sangat antusias dan penasaran mendengar kemungkinan
akan diajar oleh guru dari jauh (mahasiswa KKN) dan tema pembelajaran kali ini
adalah mengenai cara beternak itik, sehingga warga banyak bertanya dan aktif.
Namun ada pula beberapa warga yang pada awalnya kurang antusias dengan
kegiatan ini, tetapi setelah dijelaskan tujuan dan kegiatan apa saja yang akan
dilaksanakan warga menjadi bersemangat untuk berpartisipasi. Adapun tujuannya
adalah untuk meningkatkan keterampilan warga belajar dalam membaca, menulis,
berhitung, dan kewirausahaan. Kegiatan wirausaha dilakukan karena dapat
meningkatkan keterampilan warga belajar. Karena sebagian besar warga belajar
merupakan ibu rumah tangga dan janda yang tidak memiliki penghasilan, sehingga
dengan adanya kegiatan wirausaha ini warga tertarik untuk belajar. Warga belajar
yang mengikuti program ini akan mendapatkan Ijasah SUKMA 2 (Sertifikat Ujian
Kelulusan Melek Aksara).
3.4. Proses Pembelajaran
Proses belajar dilakukan dengan sistem belajar bersama (berkelompok) di
rumah salah satu warga yang telah disepakati. Kegiatan pembelajaran dilakukan
sebanyak tiga kali pertemuan dalam setiap minggunya dengan durasi 1,5-2 jam tiap
pertemuan. Kegiatan pembelajaran dilakukan pada malam hari sekitar pukul 18.30
sampai 20.00 sesuai dengan keinginan warga, karena pada pagi dan siang hari warga
masih sibuk berdagang dan bertani. Akan tetapi, karena pelaksanaan sebagian waktu
pembelajaran KKNT tahun ini bertepatan dengan Bulan Ramadhan, maka untuk
kegiatan pembelajaran dilakukan pada siang hari sekitar pukul 13.00 sampai 15.00,
yang sesuai dengan kesepakatan bersama.
Pada awal pertemuan, karena sebagian besar warga belajar yang mengikuti
kegiatan pembelajaran ini termasuk warga belajar yang sudah pintar mengenai
membaca, menulis, dan menghitung, maka pelajaran langsung diarahkan ke materi
menulis. Karena keterbatasan waktu, maka kegiatan pembelajaran lebih ditekankan
- 14 -
pada materi membaca. Sedangkan untuk materi menulis, warga diberikan tugas
rumah untuk menuliskan materi selanjutnya sesuai yang tersedia pada modul.
Dengan demikian, warga diharapkan dapat mempelajari materi-materi yang ada pada
modul saat di rumah bersama keluarga, seperti anaknya atau cucunya. Karena pada
umumnya warga belajar lebih terbuka dan tidak ada rasa malu jika belajar dengan
orang yang sudah dikenal. Modul yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah
modul mengenai cara beternak itik.
Sistem pengajarannya dibuat semenarik mungkin agar warga belajar lebih
mudah untuk memahaminya. Warga belajar menulis materi yang telah ditentukan dan
setelah itu secara bergiliran membaca apa yang telah ditulisnya, hal ini dilakukan agar
dapat mengetahui warga belajar mana yang hanya bisa menulis tanpa bisa membaca
dan sebaliknya atau bisa menulis dan membaca sekaligus, begitu seterusnya untuk
pertemuan berikutnya.
Selanjutnya pembelajaran dilanjutkan dengan materi berhitung, materi yang
diambil pun dari modul yang sama, yaitu menghitung jumlah harga pakan yang
dibutuhkan dalam memelihara itik. Proses pembelajaran berjalan lancar, hanya
beberapa warga belajar yang kurang lancar dalam hal membaca dan mengolah angka
dan ada pula yang benar-benar buta huruf. Akan tetapi hal itu dapat diatasi, yaitu
dengan melakukan bimbingan secara individu atau private kepada tiap warga belajar
yang membutuhkan arahan secara perlahan.
Untuk menghindari kejenuhan dalam belajar, warga belajar diajak untuk terjun
langsung ke lapangan untuk menerapkan apa yang telah diajarkan selama ini
mengenai cara memelihara itik yang dibantu oleh tutor lokal. Untuk perkembangan itik
dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:
Grafik 1. Grafik Perkembangan Itik
- 15 -
Warga belajar sangat antusias ketika mendengar dan mengetahui bahwa itik-itik
tersebut adalah itik-itik mereka yang diberikan oleh panitia secara sukarela. Setelah
pembelajaran yang dilakukan di luar itu, untuk pertemuan selanjutnya warga belajar
lebih semangat lagi untuk mengikuti pembelajaran ini. Dalam pemeliharaanya, tidak
semua itik tumbuh dan berkembang dengan sehat dan sempurna. Adapun factor-
faktor kendalanya dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:
Grafik 2. Grafik Penyebab Kematian Itik
Selain belajar menulis, membaca, dan menghitung, pembelajaran juga dapat
dilakukan dengan suatu keterampilan, yaitu dengan praktek membuat nugget tahu.
Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan keterampilan kewirausahaan warga belajar.
Pada kesempatan ini, warga juga diminta untuk menuliskan bahan, alat dan cara
pembuatannya. Sedangkan untuk materi berhitung, warga diminta untuk menghitung
berapa jumlah keseluruhan pengeluaran yang dibutuhkan untuk membuat nugget tahu
tersebut. Untuk panduan cara menulis materi tersebut digunakan modul keterampilan
kewirausahaan.
- 16 -
3.5. Tempat dan Waktu Pembelajaran
Kegiatan belajar berlangsung di rumah salah satu warga yaitu Ibu Sania di
Dusun Krajan I RT 02 RW 01, Desa Sumberwringin. Lokasi yang digunakan
merupakan sebuah rumah warga. Selain itu rumah ini letaknya relatif strategis,
sehingga mudah dijangkau dari rumah warga belajar. Kegiatan belajar dilaksanakan
setiap hari Jum’at, Sabtu, dan Minggu mulai pukul 18.30 sampai 20.00 WIB dan pukul
13.00 sampai pukul 15.00 pada Bulan Ramadhan.
3.6. Tingkat Pencapaian Hasil Pembelajaran
Semua warga belajar mempunyai riwayat pendidikan yang sama, yaitu tidak
tamat SD, meskipun jenjang kelas yang pernah diikuti berbeda satu sama lain dan
sebagian besar bahkan belum pernah mengenyam pendidikan. Proses pencapaian
target dilakukan melalui kegiatan belajar mengajar dan ketrampilan. Untuk mengetahui
tingkat pencapaian hasil pembelajaran, dilakukan ujian baca tulis terhadap semua
warga belajar yang diselenggarakan pada minggu-minggu terakhir pembelajaran,
serta pelaksanaan ujian tulis akhir yang diawasi oleh tutor.
Hasil yang dicapai oleh warga belajar dapat dilihat melalui nilai yang didapat.
Semua warga belajar mendapatkan nilai di atas 70. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
kemampuan warga belajar dalam membaca, menulis, dan berhitung serta
kewirausahaan mengalami kemajuan meskipun tidak mutlak menjadi lancar.
3.7. Perkembangan dan Kondisi Warga Belajar di Akhir Program
Warga belajar tetap yang terdaftar berjumlah 27 orang. Warga yang
sebelumnya belum pernah mengecap bangku sekolah dan ada juga yang belum
pernah mengenal huruf abjad kini mulai dapat menulis rangkaian kata, dapat dengan
lancar menuliskan biodatanya dan resep masakan, serta dapat menjawab bagaimana
cara beternak itik dengan benar, meskipun kemampuan membacanya masih kurang
lancar. Sedangkan warga belajar yang sebelumnya telah dapat membaca dan
menulis, diasah lagi kemampuan berhitungnya sehingga dapat dengan mudah
menyelesaikan soal-soal berhitung dengan banyak digit angka dan menyelesaikan
soal-soal yang lain dengan baik. Selain itu kegiatan belajar ini telah berhasil
mengubah pandangan masyarakat terhadap kegiatan belajar yang selama ini
dianggap menakutkan justru menyenangkan, dan juga suatu pembelajaran tidak harus
ditekankan pada hal yang bekenaan dengan materi formal, materi kewirausahaan pun
dapat dimasukkan ke dalam pembelajaran agar dapat menjadi sesuatu yang positif
untuk warga belajar khususnya.
- 17 -
Kondisi warga belajar diakhir program pemberantasan buta aksara ini dapat
dikatakan menunjukan hasil yang cukup memuaskan. Setelah masyarakat mengikuti
seluruh proses kegiatan belajar pada program KKN Tematik GNP-PBA Program KUM
selama kurang lebih 1 bulan, terlihat adanya peningkatan kemampuan baca, tulis dan
berhitung dari setiap warga. Dari hasil ujian tulis akhir, warga belajar yang masih
menyandang status buta aksara dapat dikatakan telah melek aksara.
Perkembangan warga belajar dalam hal membaca, menulis, dan berhitung
dapat dilihat dalam grafik sebagai berikut:
Grafik 3. Grafik Perkembangan Membaca
- 18 -
Grafik 4 Grafik Perkembangan Menulis
Grafik 5. Grafik Perkembangan Berhitung
- 19 -
Selain itu, perkembangan warga belajar dilihat dari segi kehadiran dan usia
dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:
Grafik 6. Grafik Tingkat Kehadiran Warga Belajar
Grafik 7. Grafik Pengaruh Kehadiran Terhadap Nilai
- 20 -
Grafik 8. Grafik Perkembangan WB Untuk Usia 30-70
Grafik 9. Grafik Perkembangan WB Untuk Usia 20-30
- 21 -
3.8. Kegiatan Keterampilan Kewirausahaan Warga Belajar
Keterampilan wirausaha yang dilakukan di Dusun Krajan I adalah membuat
nugget tahu. Pemilihan menu ini didasarkan pada tingkat kemudahan pembuatannya
dan ketersediaan bahan. Selain itu, karena selama ini nugget tahu dianggap makanan
kota dan jarang dikenal warga, sehingga warga tertarik dan bersemangat untuk
mencoba membuatnya. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ketiga (15 Agustus
2010) di rumah Ibu Watini.
3.9 Kegiatan Kemasyarakatan
Kegiatan kemasyarakatan yang dilakukan di Desa Sumberwringin adalah:
1. Membantu mengajar PAUD di Dusun Krajan I.
2. Ikut berpartisipasi dalam membantu warga untuk acara-acara penting (acara
pernikahan misalnya)
3. Ikut berpartisipasi dalam acara gerak jalan memperingati HUT ke-65 RI di
kecamatan Klakah
3.10. Faktor Pendukung dan Penghambat
Pelaksanaan KKN Tematik GNP-PBA Program KUM Universitas Brawijaya
yang dilaksanakan khususnya di Dusun Krajan I, Desa Sumberwringin telah berjalan
dengan lancar. Dalam pelaksanaannya terdapat faktor pendorong dan faktor
penghambat yang memperngaruhi kelancaran program.
Adapun beberapa faktor pendukung yang telah membantu kelancaran
pelaksanaan program antara lain :
a) Adanya dukungan dari masyarakat desa setempat yang menyambut baik adanya
program KKN Tematik GNP-PBA Program KUM ini.
b) Adanya dukungan penuh dari tutor lokal dalam setiap kegiatan yang dilakukan
bersama warga belajar.
c) Sambutan dan bantuan penuh dari perangkat desa setempat, sehingga program
KKN Tematik GNP-PBA Program KUM ini dapat berjalan dengan lancar.
d) Fasilitas yang memadai yang telah disediakan oleh panitia, yang meliputi buku
pedoman keaksaraan usaha mandiri, alat tulis, papan, dan peralatan lain, serta
itik-itik yang mendukung kelancaran kegiatan pembelajaran.
e) Semangat dan antusiasme warga belajar dalam mengikuti program KKN Tematik
GNP-PBA Program KUM.
f) Kekompakan masyarakat desa setempat yang senang hidup berkumpul bersama
(guyup).
- 22 -
Faktor penghambat yang diterima penulis selama jalannya proses pelaksanaan
KKN Tematik GNP-PBA Program KUM antara lain:
a) Keterbatasan waktu pembelajaran yang hanya dilaksanakan selama 3 minggu
membuat warga belajar menjadi mengalami kesulitan dalam melanjutkan dan
menerapkan materi-materi yang telah diberikan.
b) Kurangnya waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran dikarenakan warga belajar
mempunyai kepentingan lain setelah proses pembelajaran mereka anggap cukup
3.11. Permasalahan yang Dihadapi
Adapun faktor penghambat yang dihadapi penulis selama jalannya proses
pelaksanaan KKN Tematik GNP-PBA Program KUM antara lain :
a) Warga belajar sebagai penyandang buta aksara terkadang merasa malu dan
bersikap kurang percaya diri dalam mengikuti proses belajar, sehingga perlu
pendekatan secara mental dan emosional oleh mahasiswa sebagai tutor.
b) Adanya beberapa warga belajar yang tidak bisa mengikuti kegiatan belajar
kelompok karena alasan fisik/usia serta kesibukan bekerja, sehingga tutor harus
meluangkan waktu untuk datang rumah warga dan melakukan kegiatan
pengajaran secara private. Metode pengajaran private ini membutuhkan waktu
yang lebih lama dan kurang efisien karena harus menyesuaikan dengan kegiatan
warga tersebut.
c) Ketersediaan waktu yang dimiliki oleh warga untuk meluangkan waktunya
dalam kegiatan belajar tergolong sangat minim. Kesempatan warga untuk belajar
hanya tiga kali setiap minggunya dan hanya 1,5-2 jam dalam sekali pertemuan.
Hal ini disebabkan banyaknya kesibukan warga sebagai pekerja.
Berbagai faktor penghambat yang telah disebutkan sebelumnya menyebabkan
timbulnya berbagai masalah yang dihadapi oleh penulis antara lain:
a) Data warga belajar yang saya terima tidak sesuai dengan yang ada di lapangan,
karena beberapa warga yang telah didata tidak mau mengikuti kegiatan, dan justru
warga yang tidak didata yang lebih bersemangat untuk hadir.
b) Jauhnya lokasi yang ditempuh untuk mencapai rumah warga belajar semakin
mempersingkat waktu belajar memang yang sudah terbatas, sehingga materi yang
disampaikan juga semakin sedikit.
c) Adanya warga belajar yan sering datang terlambat karena bekerja menyebabkan
tutor harus mengulang-ulang materi yang diberikan pada hari itu.
- 23 -
d) Pada saat ujian ada beberapa warga belajar yang tidak hadir, sehingga penulis
dan tutor harus memberikan naskah soalnya ke rumah warga belajar tersebut.
3.12. Upaya untuk Mengatasi Permasalahan
Upaya untuk menyelesaikan masalah ketidaksesuaian data yang diterima
dengan di lapangan adalah dengan mencari warga belajar baru yang benar-benar
buta aksara dan berminat mengikuti pembelajaran dengan cara door to door dan
meminta bantuan tutor untuk mengumpulkan warganya dalam rangka sosiaisasi.
Bagi sebagian warga yang terlihat mempunyai masalah seputar rendahnya
kepercayaan diri akan kemampuannya untuk dapat melek aksara, maka oleh
mahasiswa selaku tutor lapang berusaha melakukan beberapa cara, diantaranya:
a) Melakukan pendekatan secara personal terhadap warga belajar dengan cara
silaturahmi di luar jadwal mengajar.
b) Meminta bantuan kepada sanak keluarga warga belajar untuk memberikan
semangat. Selain itu, biasanya warga akan lebih terbuka dan tidak merasa malu
saat belajar dengan orang yang dikenal.
c) Mengkondisikan suasana belajar sesantai mungkin agar kegiatan tidak
membuat warga belajar merasa bosan.
d) Menginformasikan tentang diadakannya praktek ketrampilan memasak di akhir
pembelajaran untuk menarik minat warga agar mau hadir.
e) Menginformasikan tentang didatangkannya itik-itik sebagai fasilitas dalam
proses pembelajaran.
f) Bagi warga belajar yang tidak hadir pada saat ujian, tutor mengantarkan soal
ujian ke rumah warga yang bersangkutan dan mengawasi dalam pengerjaannya.
- 24 -
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1. Kesimpulan
Semua kegiatan dalam pelaksanaan program yang ada dalam program KKN
Tematik GNP-PBA Program KUM beserta faktor-faktor yang mempengaruhi dan
masalah-masalah yang timbul di dalamnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Dapat membentuk pola pikir mahasiswa lebih mampu menelaah dan
memecahkan masalah secara pragmatis.
Keikutsertaan mahasiswa dalam berbagai kegiatan desa menjadi suatu bentuk
pengabdian terhadap masyarakat yang dapat mendekatkan masyarakat dengan
salah satu komponen pendidikan sehingga keduanya dapat saling memberikan
informasi secara timbal balik.
Dapat membantu pemerintah dalam mensukseskan gerakan pemberantasan buta
aksara melalui kegiatan belajar mengajar yang berbasis kewirausahaan.
Kondisi pada akhir program warga belajar mengalami peningkatan kualitas dalam
membaca, menulis, dan berhitung, serta berwirausaha. Hal ini ditunjukkan oleh
hasil yang dicapai dalam ujian SUKMA (Sertifikat Ujian Kelulusan Melek Aksara)
serta peningkatan kepercayaan diri warga belajar dari waktu ke waktu selama
proses belajar. Dari hasil ujian SUKMA, warga penyandang buta aksara di lokasi
sasaran dapat dikatakan telah melek aksara.
4.2. Rekomendasi
Harus diadakan program yang berkelanjutan dari keseluruhan rangkaian
proses KKN Tematik GNP-PBA Program KUM. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme
warga yang dapat menumbuhkan semangat belajar dari warga belajar, sehingga
menjaga agar warga belajar tidak mengalami buta aksara kembali. Selain itu,
diharapkan kegiatan kewirausahaan dapat ditindaklanjuti dengan pemberian modal
kecil ataupun pelatihan kewirausahaan dengan pengajar profesional sehingga
ketrampilan yang diajarkan dapat memberikan manfaat secara finansial bagi warga
yang tidak memiliki penghasilan.
- 25 -
DAFTAR PUSTAKA
Anonymousa, 2010. Kabupaten Lumajang. Pemerintah Kabupaten Lumajang.
http://www.lumajang.go.id/kabupaten_lumajang.htm. Diakses 26 Agustus 2010.
Anonymousb, 2010. Pedagogik vs Andragogik. Serba-serbi.
http://www.sesbaserbi.wordpress.com/implikasi-paradigma-pendidikan-
metode.html. Diakses 26 Agustus 2010.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Lumajang. 2008. Kecamatan Klakah Dalam Angka
2007. Badan Pusat Statistik. Lumajang
Data Kabupaten Lumajang.2009. Wilayah Kabupaten Lumajang.
www.kablumajang.go.id. Diakses tanggal 26 Agustus 2010. Pukul 13.45.
Dinas Kependudukan & Transmigrasi Kabupaten Lumajang. 2005.Kependudukan.
www.kablumajang.go.id. Diakses tanggal 26 Agustus 2010. Pukul 13.45.
Tim KKN Tematik GNP-PBA Program KUM, 2010. Buku Pedoman Pelaksanaan KKN
Tematik GNP-PBA Program Keaksaraan Usaha Mandiri Universitas Brawijaya
Tahun 2010. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)
Universitas Brawijaya Malang.
- 26 -
Lampiran 1A : Data warga belajar KKN Tematik GNP-PBA Program KUM Tahun 2010
Nama / Nim Mahasiswa : Ike Oktaviana / 0810920038Nama Tutor Lokal : Bu NanikNama Pendamping lokal : _____________________________
NoNama Warga Belajar
(KTP)Alamat (KTP) RT / RW /
Dusun / Desa / KEC.Tempat Lahir
Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
PekerjaanPendidikan
Terakhir
1 ATIMA DULLA04/02/Krajan I/
Sumber wringin Lumajang 20-May-65 P PETANI SD
2 SANIA02/01/Krajan I/
Sumber wringin Lumajang 5-Aug-78 P PETANI SD
3MUNISA
02/02/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 8-May-63 P PETANI SD
4JUMA'ASIH
04/02/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 2-May-71 P PETANI SD
5MANISA
02/01/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 14-Feb-80 P PETANI SD
6NIL HAYATI
04/02/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang16-Dec-77
P PETANI SD
7NUR HALIMA
02/01/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 7-Nov-89 P PETANI SD
8SURYATI
04/02/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 9-Mar-60 P PETANITIDAK
LULUS SD
9SATI
02/01/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 30-Jun-70 P PETANI SD
10TINARSUM
04/02/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 17-Jun-50 L PETANI SD
11SATRANI
04/02/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 6-Mar-58 P PETANI SD
12RAPIK
02/01/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 6-Apr-77 L PETANI SD
13SANI
02/01/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 17-Jan-82 P PETANI SD
14BUDI CAHYONO
02/01/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 3-Aug-87 L PETANI SD
- 27 -
Lampiran 1B : Data warga belajar KKN Tematik GNP-PBA Program KUM Tahun 2010
Nama / Nim Mahasiswa : Ike Oktaviana / 0810920038Nama Tutor Lokal : Bu NanikNama Pendamping lokal : _____________________________
NoNama Warga Belajar
(KTP)Alamat (KTP) RT / RW /
Dusun / Desa / KEC.Tempat
LahirTanggal
LahirJenis
KelaminPekerjaan
Pendidikan Terakhir
15SUPARTI
02/01/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 2-May-91 P PETANI SD
16SIAMA
02/01/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 14-Oct-67 P PETANI SD
17JUTI
04/02/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 6-Jun-74 P PETANI SD
18KASAN
02/01/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 4-Mar-83 L PETANI SD
19SUMIATI
02/01/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 24-May-89 P PETANI SD
20UMI KULSUM
02/01/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 28-Nov-86 P PETANI SD
21NADI
02/01/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 16-Aug-76 L PETANI SD
22SUPRI
02/01/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 1-Apr-70 L PETANI SD
23SUPARYA
02/01/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 2-Jan-62 P PETANITIDAK
LULUS SD
24SARUNI
04/02/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 16-Feb-42 P PETANITIDAK
LULUS SD
25SAMA’IYA
01/01/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 20-Jul-72 P PETANI SD
26SIYATI
02/01/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 13-Apr-80 P PETANI SD
27MISNATI
02/01/Krajan I/Sumber wringin
Lumajang 02-Jun-52 P PETANI SD
- 28 -
LAMPIRAN 2A : Daftar Hadir Warga belajar
Nama Mahasiswa : IKE OKTAVIANAAlamat Tempat belajar : RT 02/RW 01 Dsn. KRAJAN I Ds. SUMBERWRINGIN Kec. Klakah
No Nama
Tanggal pembelajaran05/08
07/08 08/08 13/08 14/08 15/08 16/08 17/08 18/08
1 ATIMA DULLA - - - √ - √ √ √ √
2 SANIA √ √ √ - √ √ √ √ √
3 MUNISA √ √ √ - √ √ √ √ √
4 JUMA'ASIH √ - √ - √ √ √ √ √
5 MANISA √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 NIL HAYATI √ - √ - - - - √ √
7 NUR HALIMA √ - √ - √ √ √ √ √
8 SURYATI - - - √ - - - √ √
9 SATI √ √ √ √ √ √ √ √ √
10 TINARSUM √ √ √ √ √ √ √ √ √
11 SATRANI √ √ √ - √ √ √ √ √
12 RAPIK √ √ √ √ √ √ √ - √
13 SANI √ √ √ - √ √ √ √ √
14 BUDI CAHYONO √ √ √ √ - - - - √
15 SUPARTI √ √ √ - √ √ √ √ √
- 29 -
LAMPIRAN 2B : Daftar Hadir Warga belajar
Nama Mahasiswa : IKE OKTAVIANAAlamat Tempat belajar : RT 02/RW 01 Dsn. KRAJAN I Ds. SUMBERWRINGIN Kec. Klakah
No Nama
Tanggal pembelajaran05/08
07/08 08/08 13/08 14/08 15/08 16/08 17/08 18/08
16 SIAMA √ - √ √ - √ √ √ √
17 JUTI √ - √ - - - - - √
18 KASAN - - - √ √ - √ √ √
19 SUMIATI √ √ √ √ √ - √ √ √
20 UMI KULSUM √ √ √ √ - - - - √
21 NADI √ √ √ √ √ √ √ - √
22 SUPRI √ √ √ √ √ √ - - √
23 SUPARYA √ √ √ √ √ - √ √ √
24 SARUNI √ √ √ √ √ √ √ √ √
25 SAMA’IYA √ √ √ √ √ √ √ √ √
26 SIYATI - - - √ - √ - √ √
27 MISNATI - - - - - √ √ √ √
- 30 -
LAMPIRAN 3 : Daftar materi pembelajaran
DAFTAR MATERI KELAS PEMBELAJARANKKN TEMATIK GNP-PBA TAHUN 2010
Nama Mahasiswa : IKE OKTAVIANA Kecamatan : KLAKAHAlamat tempat belajar : SUMBERWRINGIN/ Dsn. KRAJAN I RT 02/RW 01
PERTEMUAN KE
HARI TANGGAL MATERI TTD. KET
1 Rabu 04 Agustus 2010 - Lancar
2 Sabtu 07 Agustus 2010 Mengenal Jenis Itik Petelur Lancar
3 Minggu 08 Agustus 2010 Mengenal Jenis Itik Potong Lancar
4 Jum’at 13 Agustus 2010 Teknik Pemberian Pakan Lancar
5 Sabtu 14 Agustus 2010 Teknik Pemeliharaan Itik Pedaging Lancar
6 Minggu 15 Agustus 2010 Menghitung Harga Pakan Lancar
7 Senin 16 Agustus 2010 Menulis Resep Ketrampilan KWU:
Nugget Tahu Lancar
8 Selasa 17 Agustus 2010 Praktek KWU: Membuat Nugget Tahu Lancar
9 Rabu 18 Agustus 2010 Ujian Akhir Lancar
- 31 -
LAMPIRAN 4A : Perkembangan warga belajar dalam belajar PERKEMBANGAN WARGA BELAJAR KKN TEMATIK GNP-PBA TAHUN 2010
PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI
DESA /ALAMAT KOST : SUMBERWRINGIN / Dsn. KRAJAN I RT 01/RW 01NAMA/NIM MAHASISWA : IKE OKTAVIANA / 0810920038NAMA /ALAMAT TUTOR LOKAL : NANIK SUSILAWATI / Dsn. KRAJAN RT 01/RW 01 SUMBERWRINGIN
No Nama Warga BelajarNILAI
Awal Ujian Akhir Baca Tulis Hitung Baca Tulis Hitung KWU
1 ATIMA DULLA 85 85 85 85 85 85 85
2 SANIA 85 85 85 85 85 85 85
3 MUNISA 85 85 85 85 85 85 85
4 JUMA'ASIH 85 85 85 85 85 85 85
5 MANISA 85 85 85 85 85 85 75
6 NIL HAYATI 85 85 85 85 85 85 85
7 NUR HALIMA 85 85 85 85 85 85 85
8 SURYATI 85 85 85 85 85 85 85
9 SATI 85 85 85 85 85 85 85
10 TINARSUM 75 85 85 85 85 85 85
11 SATRANI 85 85 85 85 85 85 85
12 RAPIK 75 85 85 75 85 85 85
13 SANI 85 85 85 85 85 85 85
14 BUDI CAHYONO 85 85 85 85 85 85 85
15 SUPARTI 75 85 85 85 85 85 85
16 SIAMA 85 85 85 85 85 85 85
- 32 -
LAMPIRAN 4B : Perkembangan warga belajar dalam belajar PERKEMBANGAN WARGA BELAJAR KKN TEMATIK GNP-PBA TAHUN 2010
PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI
DESA /ALAMAT KOST : SUMBERWRINGIN / Dsn. KRAJAN I RT 01/RW 01NAMA/NIM MAHASISWA : IKE OKTAVIANA / 0810920038NAMA /ALAMAT TUTOR LOKAL : NANIK SUSILAWATI / Dsn. KRAJAN RT 01/RW 01 SUMBERWRINGIN
No Nama Warga BelajarNILAI
Awal Ujian Akhir Baca Tulis Hitung Baca Tulis Hitung KWU
17 JUTI 85 85 85 85 85 85 85
18 KASAN 75 85 75 75 75 75 85
19 SUMIATI 75 75 75 85 75 75 75
20 UMI KULSUM 85 85 85 85 85 85 85
21 NADI 85 85 85 85 85 85 75
22 SUPRI 75 85 85 85 85 85 75
23 SUPARYA 75 75 85 85 75 85 85
24 SARUNI 75 85 75 85 85 85 85
25 SAMA’IYA 85 85 85 85 85 85 85
26 SIYATI 85 85 85 85 85 85 85
27 MISNATI 75 85 75 85 85 85 75
LAMPIRAN 5A : Pelatihan Keterampilan Berwirausaha
- 33 -
Keterampilan Wirausaha
Nama/Nim : IKE OKTAVIANA / 0810920038Desa :SUMBERWRINGINNama Kwu : KETRAMPILAN MEMBUAT NUGGET TAHU
No Uraian Keterangan
1 Nama Keterampilan Membuat nugget tahu
2 Alasan Pemilihan Mudah pembuatannya dan masyarakat setempat belum pernah kenal, sehingga menarik minat warga untuk mencoba.
3 Bahan –bahan Tahu putih, telur, wortel, susu bubuk, seledri, penyedap rasa, bawang merah, bawang putih, garam, dan gula
4 PeralatanBaskom, panci, daun pisang, pisau, piring, wajan, dan kompor
5 Cara pembuatan 1. Tahu dikukus hingga matang, kemudian diperas hingga airnya habis dan didinginkan2. Irisan wortel dan seledri dicampur serta diitambahkan dengan tahu yang sudah diperas, kemudian
diaduk hingga rata3. Bumbu yang sudah dihaluskan dan penyedap dimasukkan ke dalam campuran tahu, lalu diuleni
hingga rata4. Adonan dietak sesuai selera(dibungkus dengan daun pisang dan digulung) lalu dikukus hingga
matang5. Satu butir telur dikocok, adonan yang telah dikukus diiris lalu digulingkan di dalam kocokan telur
dan digoreng hingga berwarna kecoklatan6. Nugget tahu siap disajikan
6 Prospek kedepan Dibungkus dengan plastik mika kecil-kecil kemudian dijual di warung-warung sekolah sebagai makanan ringan atau bisa juga sebagai lauk.
LAMPIRAN 5B : Pelatihan Keterampilan Berwirausaha
- 34 -
ANGGARAN DANA KEWIRAUSAHAANDsn. Krajan I Ds. Sumberwringin Kec. Klakah Kab. Lumajang
KKN-T GNP-PBA 2010PEMBUATAN NUGGET TAHU
Anggaran dana yang dibutuhkan :
Tahu Putih 30 kotak = Rp 15.000
Telur ½ kg = Rp 7.000
Wortel = Rp 3.000
Susu Bubuk = Rp 9.000
Seledri = Rp 1.000
Penyedap rasa = Rp 1.000
Bumbu = Rp 4.000
Minyak Goreng = Rp 10.000 +
Total Rp 50.000
LAMPIRAN 6A : Daftar Nilai Warga Belajar
- 35 -
Data Warga Belajar KKN Tematik GNP-PBA Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya
Nama : IKE OKTAVIANA Desa : SUMBERWRINGIN Kecamatan : KLAKAH Tempat Belajar : SUMBERWRINGIN/ Dsn. KRAJAN I RT 02/RW 01
NoNama Warga Belajar
(KTP)Alamat (KTP) RT / RW /
Dusun / Desa / KEC.Tempat
LahirTanggal
LahirJenis
KelaminPekerjaan
Pendidikan Terakhir
NilaiBaca Tulis Hitung KWU
1 ATIMA DULLA04/02/Krajan I/
Sumber wringin Lmjg 20-May-65 P PETANI SD 85 85 85 85
2 SANIA02/01/Krajan I/
Sumber wringin Lmjg 5-Aug-78 P PETANI SD 85 85 85 85
3MUNISA
02/02/Krajan I/Sumber wringin Lmjg
8-May-63 P PETANI SD 85 85 85 85
4JUMA'ASIH
04/02/Krajan I/Sumber wringin Lmjg
2-May-71 P PETANI SD 85 85 85 85
5MANISA
02/01/Krajan I/Sumber wringin Lmjg
14-Feb-80 P PETANI SD 85 85 85 75
6NIL HAYATI
04/02/Krajan I/Sumber wringin Lmjg
16-Dec-77
P PETANI SD 85 85 85 85
7NUR HALIMA
02/01/Krajan I/Sumber wringin Lmjg
7-Nov-89 P PETANI SD 85 85 85 85
8SURYATI
04/02/Krajan I/Sumber wringin Lmjg
9-Mar-60 P PETANITIDAK
LULUS SD85 85 85 85
9SATI
02/01/Krajan I/Sumber wringin Lmjg
30-Jun-70 P PETANI SD 85 85 85 85
10TINARSUM
04/02/Krajan I/Sumber wringin Lmjg
17-Jun-50 L PETANI SD 85 85 85 85
11SATRANI
04/02/Krajan I/Sumber wringin Lmjg
6-Mar-58 P PETANI SD 85 85 85 85
12RAPIK
02/01/Krajan I/Sumber wringin Lmjg
6-Apr-77 L PETANI SD 75 85 85 85
13SANI
02/01/Krajan I/Sumber wringin Lmjg
17-Jan-82 P PETANI SD 85 85 85 85
14BUDI CAHYONO
02/01/Krajan I/Sumber wringin Lmjg
3-Aug-87 L PETANI SD 85 85 85 85
- 36 -
LAMPIRAN 6B : Daftar Nilai Warga BelajarData Warga Belajar KKN Tematik GNP-PBA Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya
Nama : IKE OKTAVIANA Desa : SUMBERWRINGIN Kecamatan : KLAKAH Tempat Belajar : SUMBERWRINGIN/ Dsn. KRAJAN I RT 02/RW 01
NoNama Warga Belajar
(KTP)Alamat (KTP) RT / RW /
Dusun / Desa / KEC.Tempat
LahirTanggal
LahirJenis
KelaminPekerjaan
Pendidikan Terakhir
NilaiBaca Tulis Hitung KWU
15 SUPARTI02/01/Krajan I/
Sumber wringin Lmjg 2-May-91 P PETANI SD 85 85 85 85
16 SIAMA02/01/Krajan I/
Sumber wringin Lmjg 14-Oct-67 P PETANI SD 85 85 85 85
17 JUTI04/02/Krajan I/
Sumber wringin Lmjg 6-Jun-74 P PETANI SD 85 85 85 85
18 KASAN02/01/Krajan I/
Sumber wringin Lmjg 4-Mar-83 L PETANI SD 75 75 75 85
19 SUMIATI02/01/Krajan I/
Sumber wringin Lmjg 24-May-89 P PETANI SD 85 75 75 75
20 UMI KULSUM02/01/Krajan I/
Sumber wringin Lmjg 28-Nov-86 P PETANI SD 85 85 85 85
21 NADI02/01/Krajan I/
Sumber wringin Lmjg 16-Aug-76 L PETANI SD 85 85 85 75
22 SUPRI02/01/Krajan I/
Sumber wringin Lmjg 1-Apr-70 L PETANI SD 85 85 85 75
23 SUPARYA02/01/Krajan I/
Sumber wringin Lmjg 2-Jan-62 P PETANI
TIDAK LULUS SD
85 75 85 85
24 SARUNI04/02/Krajan I/
Sumber wringin Lmjg 16-Feb-42 P PETANI
TIDAK LULUS SD
85 85 85 85
25 SAMA’IYA01/01/Krajan I/
Sumber wringin Lmjg 20-Jul-72 P PETANI SD 85 85 85 85
26 SIYATI02/01/Krajan I/
Sumber wringin Lmjg 13-Apr-80 P PETANI SD 85 85 85 85
27 MISNATI02/01/Krajan I/
Sumber wringin Lmjg 02-Jun-52 P PETANI SD 85 85 85 75
- 37 -
LAMPIRAN 7: Data Tutor Lokal dan Pendamping Lokal
Tutor Lokal
Nama (KTP) : NANIK SUSILAWATIAlamat (KTP) : DSN.KRAJAN 1 RT/RW:01/01 DS.SUMBERWRINGIN KEC.KLAKAHNo. Telp : 085258782397Jenis Kelamin : PEREMPUANTempat Lahir : LUMAJANGTanggal Lahir : 18 MEI 1987Agama : ISLAMStatus Perkawinan : KAWINPendidikan Terakhir : SMPPengalaman Kerja : GURU PAUD
Pendamping Lokal
Nama (KTP) :Alamat (KTP) :No. Telp :Jenis Kelamin :Tempat Lahir :Tanggal Lahir :Agama :Status Perkawinan :Pendidikan Terakhir :Pengalaman Kerja :
- 38 -
LAMPIRAN 8A: Foto Warga Belajar
- 39 -
Foto Foto Foto Foto Foto
Nama : SuparyaTgl Lahir: 2-Jan-62
Nama : Juma’asihTgl Lahir: 2-May-71
Nama : JutiTgl Lahir: 6-Jun-74
Nama : MunisaTgl Lahir: 8-May-63
Nama : SupriTgl Lahir: 1-Apr-70
Foto Foto Foto Foto Foto
Nama : Umi KulsumTgl Lahir: 28-Nov-86
Nama : TinarsumTgl Lahir: 17-Jun-50
Nama : Budi CahyonoTgl Lahir: 3-Aug-87
Nama : ManisaTgl Lahir: 14-Feb-80
Nama : NadiTgl Lahir: 16-Aug-76
LAMPIRAN 8B: Foto Warga Belajar
- 40 -
Foto Foto Foto Foto Foto
Nama : RapikTgl Lahir: 6-Apr-77
Nama : SaniTgl Lahir: 17-Jan-82
Nama : SaniaTgl Lahir: 5-Aug-78
Nama : SatiTgl Lahir: 30-Jun-70
Nama : SiamaTgl Lahir: 14-Oct-67
Foto Foto Foto Foto Foto
Nama : SumiatiTgl Lahir: 24-May-89
Nama : SupartiTgl Lahir: 2-May-91
Nama : SatraniTgl Lahir: 6-Mar-58
Nama : AtimaTgl Lahir: 20-May-65
Nama : Nil HayatiTgl Lahir: 16-Dec-77
LAMPIRAN 8C: Foto Warga Belajar
- 41 -
Nama : Nur HalimaTgl Lahir: 7-Nov-89
Nama : SuryatiTgl Lahir: 9-Mar-60
Nama : KasanTgl Lahir: 4-Mar-83
Nama : SaruniTgl Lahir: 16-Feb-42
Nama : SiyatiTgl Lahir: 13-Apr-80
Foto Foto Foto Foto Foto
Foto
Nama : Sama’iyaTgl Lahir: 20-Jul-72
Foto
Nama : MisnatiTgl Lahir: 02-Jun-52
LAMPIRAN 9A.Foto Kegiatan
Pembagian ATK Pembagian ATK
Proses Pembelajaran Menulis Proses Pembelajaran Membaca
Pembagian Buku Setelah Penilaian Pengarahan Mengenai Itik
- 42 -
LAMPIRAN 9B.Foto Kegiatan
Pengarahan Mengenai Itik Itik-Itik Warga Belajar Oleh Koordinator Wilayah
Antusias Warga Untuk PembelajaranMengenai Itik
Pengarahan terhadap Warga Belajar yang sedang Mengalami Kesulitan dalam Membaca
- 43 -
LAMPIRAN 9C.Foto Kegiatan
Pengarahan terhadap Warga Belajar yang sedang Mengalami Kesulitan dalam Membaca
Pengarahan terhadap Warga Belajar yang sedang Mengalami Kesulitan dalam Menulis
Praktek Gabungan Membuat Nugget Tahu Mengarahkan Warga Belajar Mengenai Cara Pembuatan nugget Tahu
- 44 -
LAMPIRAN 9D.Foto Kegiatan
Mempersiapkan adonan untuk digoreng Membuat Adonan Nugget Tahu
Menggoreng Nugget Tahu Nugget Tahu Siap Dihidangkanbersama Warga Belajar
- 45 -
LAMPIRAN 9E.Foto Kegiatan
Pembagian Soal Ujian Akhir
Membantu Mengajar di PAUD Membimbing Siswa PAUD Menulis
Partisipasi dalam Rangka HUT ke-65 RI Ikut Serta dalam Acara Gerak Jalan
- 46 -