laporan KK DAMPINGAN TIRTA.doc

24
LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE X TAHUN 2015 Desa : Bakas Kecamatan : Banjarangkan Kabupaten : Klungkung Provinsi : Bali I NENGAH TIRTAYASA 1108605007 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

Transcript of laporan KK DAMPINGAN TIRTA.doc

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE X TAHUN 2015Desa

: Bakas

Kecamatan: Banjarangkan

Kabupaten: Klungkung

Provinsi

: Bali

I NENGAH TIRTAYASA1108605007LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

2015

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya:

Nama Mahasiswa: I Nengah TirtayasaNo. Mahasiswa: 1108605007Tanda Tangan

:

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM.

Bakas,14 Maret 2015Mengetahui/MenyetujuiMengetahui/Menyetujui

DPL Desa Bakas Kec. BanjarangkanKK Dampingan

Drs. I Wayan Yogiswara, MS.Ida Bagus Made AsaNIP: 1953228 198003 1 001

Mengetahui/Menyetujui

Kepala Desa Bakas Kec. Banjarangkan

I Wayan Mudiana

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) karena berkat anugerah serta rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pendampingan Keluarga dengan baik dan tepat pada waktunya serta tidak lupa kerja keras dari penulis untuk menyelesaikan laporan ini.

Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi persyaratan laporan KKN PPM Periode X tahun 2015, dimana Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan local dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana serta PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiwa peserta KKN yang bersifat individu.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak mulai dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Kepala Desa sampai Ida Bagus Made Asa sebagai Kepala Keluarga dampingan yang telah bersedia meluangkan waktunya dan dimintai informasi serta tidak lupa penulis ucapkan terima kasih pada teman-teman atas kerjasamanya selama KKN berlangsung.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari yang namanya sempurna, karena kesempurnaan itu hanyalah pada Tuhan Yang Maha Esa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, guna menyempurnakan isi dari laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Bakas, 14 Maret 2015

Penulis

DAFTAR ISI

iHALAMAN JUDUL

iiHALAMAN PENGESAHAN

iiiKATA PENGANTAR

ivDAFTAR ISI

1BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

11.1 Profil Keluarga Dampingan

31.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

31.2.1 Pendapatan Keluarga

31.2.2 Pengeluaran Keluarga

4BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

42.1 Permasalahan Keluarga

42.1.1 Masalah Ekonomi

42.1.2 Masalah Kurangnya Keterampilan yang Dimiliki

42.2 Masalah Prioritas

5BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

53.1 Program

53.2 Jadwal Kegiatan

8BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

84.1 Pelaksanaan

84.1.1 Waktu

84.1.2 Lokasi

84.1.3 Kegiatan Pelaksanaan

84.2 Hasil Pendampingan Keluarga

94.3 Kendala Pendampingan Keluarga

10BAB V PENUTUP

105.1 Simpulan

105.2 Rekomendasi

11Referensi

12Lampiran Foto

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2013:5).

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) adalah salah satu kegiatan intrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan di luar kampus, dalam waktu, mekanisme kerja dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empiric-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan mmberi serta saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dengan masyarakat (Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2013:6).

Ada beberapa macam program KKN PPM, diantaranya program pokok, program pokok tambahan dan program bantu. Program pokok adalah program yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa KKN PPM. Mahasiswa yang bersangkutan bertangungjawab penuh atas program tersebut, baik secara ilmiah maupun operasional. Program pokok terdiri dari dua jenis program, yaitu program pokok tema dan non tema (program pendapingan keluarga) (Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2014:23)

Program pokok non tema, yakni Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di Universitas Udayana. PPK termasuk program yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu (Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2013:62)

Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari serta mengawasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya (Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2013:62).

Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra-sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertingalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Dalam program ini setiap mahasiswa wajib mendampingi satu keluarga yang tergolong rumah tangga miskin atau keluarga pra-sejahtera (Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2013:62)

Secara administratif, Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung memiliki 3 dusun, yaitu Dusun Kangin, Dusun Kawan dan Dusun Peken serta memiliki 5 banjar, yakni Banjar Kawan, Banjar Kangin, Banjar Kreteg, Banjar Peken, Banjar Pering.

Pelaksanaan Program Keluarga Dampingan dilaksanakan di 5 banjar, diantaranya Banjar Kawan, Banjar Kangin, Banjar Kreteg, Banjar Peken, Banjar Pering. Salah satu KK kurang mampu/Rumah Tangga Miskin (RTM) di Banjar Kawan adalah Ida Bagus Made Asa.

Ida Bagus Made Asa adalah seorang laki-laki yang lahir di Bakas 60 tahun silam. Ida Bagus Made Asa menikah dengan Ida Ayu Made Raka. Untuk lebih lanjut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.1 profil keluarga dampingan

NONamaStatusUmur

PendidikanPekerjaanKeterangan

1Ida Bagus Made AsaKepala Keluarga60 tahun Tamat SDTidak BekerjaKawin

2Ida Ayu Made RakaIstri61 tahun Tamat SDDagang canangKawin

3Ida Bagus Putu ParwataAnak Kandung35 tahunTamat SMPSopir-

4Ida Ayu Made MaiyariAnak Kandung 33tahun Tamat SMP--

Bapak Ida Bagus Made Asa tinggal bersama istri, menantu (istri dari Ida Bagus Putu Parwata), dan cucunya di dalam rumah seluas 1 are. Ida Bagus Putu Parwata bekerja di Denpasar sebagai seorang sopir di salah satu toko bangunan dan anak kedua beliau telah menikah. Rumah Bapak Ida Bagus Made Asa terdiri tiga kamar tidur, satu kamar tempat peralatan, dan satu dapur.

Keluarga Bapak Ida Bagus Made Asa memasak menggunakan kompor sehingga gangguan kesehatan yang berasal dari asap pembakaran makanan akan kecil kemungkinannya. Bapak Ida Bagus Made Asa sudah menggunakan penerangan listrik dengan pengeluaran sebulan Rp 50.000/bulan. Untuk kebutuhan air, keluarga Bapak Bapak Ida Bagus Made Asa menggunakan air keran yang dimasak terlebih dahulu. Untuk masalah administrasi, keluarga Bapak Ida Bagus Made Asa sudah memiliki KK (Kartu Keluarga) dan KTP (Kartu Tanda Penduduk).

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Bapak Ida Bagus Made Asa termasuk keuarga dengan ekonomi rendah. Bapak Ida Bagus Made Asa sudah tidak bekerja dan mengandalkan penghasilan dari istri. Penghasilan yang diperoleh Keluarga Bapak Ida Bagus Made Asa untuk sebulannya Rp. 500.000,00. Istri Bapak Ida Bagus Made Asa bekerja sebagai buruh membuat banten dan pedagang canang dengan penghasilan yang juga tidak seberapa dan menjadi ibu rumah tangga. Anaknya Bekerja sebagai sopir di toko bangunan dan tinggal di Denpasar, yang sesekali pulang untuk memberikan uang untuk kebutuhan sehari-hari.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari

Untuk keperluan makan sehari-hari, keluarga Bapak Ida Bagus Made Asa menghabiskan uang sebesar Rp 20.000 per hari yang digunakan untuk membeli makan keluarga. Selain itu untuk kebutuhan rumah tangga misalnya keperluan memasak dan lainnya, keluarga Bapak Ida Bagus Made Asa menghabiskan biaya sekitar Rp 300.000 tiap bulan. Ditambah lagi untuk keperluan membayar listrik, Bapak Ida Bagus Made Asa harus mengeluarkan uang sebesar Rp 50.000 tiap bulannya. Total kebutuhan sehari-hari yang harus dikeluarkan oleh Bapak Ida Bagus Made Asa yaitu kira-kira sebesar Rp 350.000 perbulannya. Jumlah ini juga belum pasti karena dengan kebutuhan keluarga Bapak Ida Bagus Made Asa, mengingat adanya pengeluaran tidak tentu untuk upacara agama misalnya seperti banten atau canang saat odalan dan keperluan mendadak seperti iuran sosial.

1.2.2.2 Pendidikan

Keluarga Bapak Ida Bagus Made Asa saat ini tidak memiliki pengeluaran untuk pendidikan karena anaknya sudah bekerja.

1.2.2.3 Kesehatan

Keluarga Bapak Ida Bagus Made Asa sudah memiliki JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara) untuk keperluan berobat ke puskesmas. Sehingga ketika sakit, anggota keluarga yang dibawa ke puskesmas untuk berobat tidak dikenai biaya atau berobat gratis.

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Bapak Ida Bagus Made Asa, dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan keluarga Bapak Ida Bagus Made Asa mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta mengamati suasana tempat tinggal Bapak Ida Bagus Made Asa.

2.1 Permasalahan Keluarga

Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 22 kali pertemuan dengan Bapak Ida Bagus Made Asa. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasikan beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Bapak Ida Bagus Made Asa. Beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut.

2.1.1 Masalah Ekonomi

Perekonomian keluarga bapak Ida Bagus Made Asa saat ini masih tergolong cukup atau dengan kata lain dapat memenuhi kebutuhannya saat ini. Keluarga Bapak Ida Bagus Made Asa hanya mengandalkan penghasilan dari istrinya yang bekerja sebagai pedagang canang dan buruh membuat banten. Keluarga Bapak Ida Bagus Made Asa tidak memiliki pengeluaran untuk biaya pendidikan sehingga pengeluaran keluarga Ida Bagus Made Asa tidak dibebani oleh biaya pendidikan.2.1.2 Masalah Kurangnya Keterampilan yang Dimiliki

Istri bapak Ida Bagus Made Asa yang bekerja sebagai pedagang canang dan buruh membuat banten menjadi sumber penghasilan untuk keluarga. Istri Ida Bagus Made Asa tentunya memiliki keterampilan untuk membuat canang dan banten yang membuat keluarga Ida Bagus Made Asa dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan pendampingan keluarga yang telah dijalankan, masalah prioritas keluarga Bapak Ida Bagus Made Asa adalah masalah ekonomi. Ini terjadi akibat keluarga Ida Bagus Made Asa hanya mengandalkan penghasilan dari Ida Ayu Made Raka, istri Ida Bagus Made Asa.

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH3.1 Program

Adapun kegiatan yang dilakukan selama kegiatan pendampingan keluarga adalah:

a. Pemberian Motivasi dan Ide Untuk Penghasilan Tambahan

Masalah perekonomian menjadi masalah prioritas yang dihadapi keluarga Ida Bagus Made Asa. Dalam hal ini yaitu, permasalahan pengaturan keuangan yang kurang seimbang antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk itu, beberapa kali pendampingan dilakukan pemberian pengetahuan dan motivasi. Pemberian motivasi yaitu motivasi untuk lebih tabah dalam mengahadapi permasalahan-permasalahan yang timbul. Juga diberikan pengetahuan untuk membantu pemanfaatan lahan yang optimal di sekitar lingkungan rumah Ida Bagus Made Asa. Selain itu, Diharapkan setelah ada pemberian pengetahuan dan motivasi tersebut akan membuat lingkungan rumah menjadi lebih asri dan tertata, dan diharapkan mampu memberikan keuntungan dan manfaat tersendiri di masa yang akan datang. Dengan ini diharapan keluarga Ida Bagus Made Asa lebih mengerti bagaimana menjaga dan memanfaatkan lingkungan sehingga kesehatan keluarga Ida Bagus Made Asa tetap terjaga. Lahan atau kebun di sekitar pun bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

b. Peningkatan Perekonomian Keluarga

Memberikan saran dan solusi mengenai hal-hal yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan perekonomian keluarganya dengan melakukan usaha-usaha yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup keluarganya. Salah satu contohnya adalah dengan cara menjual bunga jepun kering, karena di halaman rumah keluarga bapak Ida Bagus Made Asa terdapat beberapa pohon jepun yang berbunga. Diharapkan dengan hal ini akan memberikan penghasilan tambahan bagi keluarga Bapak Ida Bagus Made Asa.c. Pemberian Bantuan Sembako dan Bunga SandatSebagai bantuan berbentuk material, penulis memberikan keluarga Bapak Ida Bagus Made Asa sembako yang diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Selain itu, penulis juga memberikan pohon sandat yang nantinya diharapkan bunga sandatnya dapat digunakan untuk membuat canang.3.2 Jadwal Kegiatan

Ke giatan dampingan keluarga dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah Bapak Ida Bagus Made Asa sebanyak 22 kali dalam sebulan pelaksanaan KKN PPM. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.NoTanggalWaktuDurasiKegiatan

118 Februari 201510.30-13.303Bertemu dengan kepala Desa untuk pembagian KK dampingan

219 Februari 201514.00-18.004Survei alamat KK dampingan Bapak Ida Bagus Made Asa

322 Februari 201510.00-13.003Perkenalan dengan keluarga bapak Ida Bagus Made Asa

423 Februari 201508.00-11.003Berbincang bincang dengan keluarga bapak Ida Bagus Made Asa

524 Februari 201514.00-17.003Mengetahui dan mencari tahu informasi detail bapak Ida Bagus Made Asa

625 Februari 201510.00-13.003Mengidentifikasi masalah masalah secara umum yang dihadapi bapak Ida Bagus Made Asa

726 Februari 201508.00-12.004Berbincang bincang dengan istri bapak Ida Bagus Made Asa

827 Februari 201510.00-14.004Membantu isti Ida Bagus Made asa membuat canang

928 Februari 201511.00-13.002Berbincang bincang dengan Ida Bagus Made Asa mengenai perekonomian keluarga

101 Maret 201513.00-17.004Memberikan informasi mengenai potensi ekonomi yang dapat dilakukan oleh keluarga Ida Bagus Made Asa

112 Maret 201508.00-13.005Berbincang bincang dengan keluarga Ida Bagus Made Asa

123 Maret 201508.00-13.005Membantu isti Ida Bagus Made asa membuat canang

134 Maret 201508.00-13.005Mengidentifikasi potensi ekonomi yang dimiliki keluarga Ida Bagus Made Asa

145 Maret 201513.00-17.004Memberikan potensi penjualan bunga jepun kering

156 Maret 201513.00-17.004Berdiskusi dengan keluarga bapak Ida Bagus Made Asa

167 Maret 201508.00-12.004Membantu isti Ida Bagus Made asa membuat canang

178 Maret 201512.00-18.006Membantu isti Ida Bagus Made asa membuat canang

189 Maret 201510.00-16.00 6Membantu menyiapkan perlengkapan untuk upacara agama

1910 Maret 201510.00-15.005Membantu membuat jajan banten

2011 Maret 201510.00-15.005Pemberian bunga sandat untuk bapak Ida Bagus Made Asa

2112 Maret 201513.00-18.005Berdiskusi dengan keluarga bapak Ida Bagus Made Asa

2213 Maret 201513.00-18.005Berfoto dan memberikan kenang-kenangan sebagai tanda perpisahan dengan keluarga bapak Ida Bagus Made Asa.

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pelaksanaan

4.1.1 Waktu

Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 22 kali dengan total waktu kunjungan selama 92 jam.

4.1.2 Lokasi

Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan ini adalah rumah Bapak Ida Bagus Made Asa di Banjar Kawan, Dusun Kawan, Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.

4.1.3 Kegiatan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM X Universitas Udayana di Desa Bakas. Kegiatan yang dilakukan berupa kunjungan ke rumah keluarga Bapak Ida Bagus Made Asa. Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan-obrolan santai bersama anggota keluarga untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 22 kali selama sebulan, dimana kunjungan rata-rata 2-6 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 92 jam.

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga

Hasil dari pendampingan keluarga Bapak Ida Bagus Made Asa yaitu :

1. Perekonomian Keluarga

Untuk masalah perekonomian, bapak Ida Bagus Made Asa dan istrinya mengumpulkan bunga jepun untuk dikeringkan dan kemudian dijual untuk mendapatkan penghasilkan.4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Tidak terdapat kendala yang berarti dalam melakukan kegiatan pendampingan keluarga dengan keluarga bapak Ida Bagus Made Asa, karena Bapak Ida Bagus Made Asa selalu berada dirumah sehingga tidak terjadi kesulitan untuk melakukan pendampingan. BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil pendampingan selama sebulan yang telah penulis lakukan, maka penulis dapat menyimpulkan masalah yang dialami oleh Keluarga Dampingan Ida Bagus Made Asa ialah kesulitan ekonomi karena hanya mengandalkan penghasilan istrinya dari menjual canang dan menjadi buruh membuat banten.5.2 Rekomendasi

Dalam masalah yang akan dihadapi keluarga bapak Ida Bagus Made Asa, penulis menyarankan agar keluarga bapak Ida Bagus Made Asa mengumpulkan bunga jepun kemudian dikeringkan sehingga bias dijual. Dengan hal tersebut maka keluarga bapak Ida Bagus Made Asa akan dapat membantu perekonomian keluarga. Referensi

Tim Penyusun, 2014, Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM), Bukit Jimbaran, Lampiran Foto

ii

ii