KK Dampingan

459
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN Universitas sebagai lembaga pendidikan tinggi hendaknya selalu berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya adalah aspek pengabdian masyarakat. Di lingkungan Universitas Udayana sendiri, Pengabdian Masyarakat diwujudkan dalam kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata), yang diwujudkan dalam mata kuliah KKN. Kuliah Kerja Nyata- Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana angkatan VII tahun 2013 merupakan bentuk pengabdian mahasiswa di masyarakat secara langsung. Diharapkan dengan adanya KKN-PPM mahasiswa dapat meningkatkan empati dan kepedulian terhadap permasalahan masyarakat ekonomi lemah dan mampu memberdayakan mereka sehingga mereka dapat menolong diri mereka sendiri. Dalam program KKN-PPM mahasiswa Universitas Udayana datang ke desa yang telah ditentukan oleh universitas dengan membawa sejumlah program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan baik secara kelompok maupun individu. Salah satu program wajib dalam KKN PPM ini adalah kegiatan pendampingan keluarga dimana satu orang mahasiswa wajib mendampingi satu keluarga selama masa KKN-PPM ini berlangsung. Disini keluarga yang dijadikan sebagai KK Dampingan adalah keluarga yang kesulitan secara ekonomi sehingga harus dibantu. Nantinya mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh keluarga 1

description

KKN

Transcript of KK Dampingan

BAB IGAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGANComment by Aspire-One: Kak Anom

Universitas sebagai lembaga pendidikan tinggi hendaknya selalu berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya adalah aspek pengabdian masyarakat. Di lingkungan Universitas Udayana sendiri, Pengabdian Masyarakat diwujudkan dalam kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata), yang diwujudkan dalam mata kuliah KKN. Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana angkatan VII tahun 2013 merupakan bentuk pengabdian mahasiswa di masyarakat secara langsung. Diharapkan dengan adanya KKN-PPM mahasiswa dapat meningkatkan empati dan kepedulian terhadap permasalahan masyarakat ekonomi lemah dan mampu memberdayakan mereka sehingga mereka dapat menolong diri mereka sendiri. Dalam program KKN-PPM mahasiswa Universitas Udayana datang ke desa yang telah ditentukan oleh universitas dengan membawa sejumlah program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan baik secara kelompok maupun individu.Salah satu program wajib dalam KKN PPM ini adalah kegiatan pendampingan keluarga dimana satu orang mahasiswa wajib mendampingi satu keluarga selama masa KKN-PPM ini berlangsung. Disini keluarga yang dijadikan sebagai KK Dampingan adalah keluarga yang kesulitan secara ekonomi sehingga harus dibantu. Nantinya mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh keluarga tersebut dan bisa memberikan solusi atau motivasi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

1.1 Profil Keluarga DampinganKegiatan KK Dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di setiap banjar di Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar. Salah satu Dusun di Desa Pejeng Kangin yang diterapkan program KK Dampingan adalah di Dusun Cemadik. Kemudian atas data yang diberikan oleh Kepala Desa, maka dipilihlah salah satu keluarga yang tercatat sebagai keluarga Rumah Tangga Miskin (RTM), yaitu keluarga Bapak Dewa Made Oka. Bapak Dewa Made Oka bertempat tinggal di Banjar Cemadik, sebelah Timur Bale Banjar Cemadik.Keluarga Bapak Dewa Made Oka terdiri dari 5 anggota keluarga yakni Bapak Dewa Made Oka, selaku kepala keluarga, Jero Nyoman Sekar selaku istri, serta 2 orang anak kandung yakni Desak Putu Juniari yang saat ini duduk di kelas 2 SD dan seorang anak balita bernama Dewa Made Tirtayasa yang saat ini berumur 3,5 tahun, serta ibu kandung dari Bapak Dewa Made Oka yakni Ibu Jero Ketut Sukri. Berikut dapat dilihat pada Tabel 1 daftar identitas dari keluarga Bapak Dewa Made Oka.

Tabel 1. Daftar Identitas Anggota Keluarga Dewa Made Oka

No.NamaStatusUmurPendidikanPekerjaanKeterangan

1.Dewa Made OkaKepala keluarga39 thSD/SederajatPetani/ BuruhMenikah

2.Jero Nyoman SekarIstri40 thSD/SederajatPetani/BuruhMenikah

3.Desak Putu JuniariAnak pertama8 thSD/Sederajat-Belum Menikah

4.Dewa Made TirtayasaAnak kedua3,5 th--Belum Menikah

5. Jero Ketut SukriIbu Kandung63 th-BuruhMenikah

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan1.2.1 Pendapatan KeluargaKeadaan ekonomi Bapak Dewa Made Oka berasal dari pekerjaannya sebagai buruh kontrak proyek bangunan bersama istrinya Jero Nyoman Sekar. Kontrak tersebut pun tidak selalu ada dan tersedia untuk mereka berdua karena proyek yang ada belum tentu akan menggunakan tenaga mereka, sehingga penghasilan tersebut belum tentu ada setiap bulan atau tahunnya. Sehingga keadaan ekonomi keluarga tersebut menjadi tidak menentu dan semua yang akan dilakukan dalam keluarga Dewa Made Oka menjadi terbatas karena urusan financial.Kemudian, jika sedang tidak ada proyek atau pekerjaan borongan yang mengontrak tenaga mereka berdua maka untuk menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, Bapak Dewa Made Oka beserta istri dan ibu kandungnya yaitu Jero Ketut Sukri bekerja nyakap (bekerja di sawah milik orang lain) agar mendapatkan imbalan berupa gabah basah. Dari hasil pekerjaan sebagai buruh serabutan mereka bisa mengumpulkan penghasilan sebanyak masing-masing Rp 500.000,00 per bulan dari penghasilan Bapak Dewa Made Oka dan istrinya. Sedangkan jika sedang tidak ada kontrak dari proyek maka pekerjaan menggarap sawah milik orang lain pun dilakoni dan hanya mendapat imbalan 10 karung gabah basah per setiap kali panen.

1.2.2 Pengeluaran KeluargaSegala pengeluaran bergantung pada pendapatan yang dihasilkan oleh Bapak Dewa Made Oka dan Jero Nyoman Sekar. Kebutuhan keluarga Bapak Made Oka terbatas pada pemenuhan kebutuhan pokok ataupun kebutuhan primer saja, seperti untuk konsumsi, kesehatan, kerohanian, social, dan pendidikan.1. Pengeluaran harian.Rata-rata pengeluaran Bapak Dewa Made Oka sebesar Rp 10.000/hari, untuk biaya makan sehari-hari. Kemudian biaya bahan bakar kendaraan selama bekerja sebesar Rp 10.000/hari. Biaya uang saku untuk kedua anaknya Rp 5.000/hari. Sehingga satu harinya menghabiskan sekitar Rp 25.000.2. Pengeluaran BulananPengeluaran bulanan meliputi listrik dan air. Setiap bulan Bapak Dewa Made Oka rata-rata membayar listrik sebesar Rp 12.000,-/bulan dan membayar air sebesar Rp 10.000,-/bulan. Kebutuhan lain seperti sabun mandi, pasta gigi, shampoo dan deterjen dapat dikategorikan dalam pengeluaran bulanan.3. KesehatanDari segi kesehatan, keluarga Bapak Dewa Made Oka belum mengalami kendala yang berarti karena selama ini hanya pernah 1 kali masuk rumah sakit/rawat inap karena demam yang dialami oleh anak keduanya Dewa Made Tirtayasa, dan Bapak Made Oka memanfaatkan JAMKESMAS dalam pengobatan anaknya.4. KerohanianUntuk kerohanian, walaupun dengan dana seadanya, Bapak Dewa Made Oka serta istrinya tetap membuat banten baik itu kesehariannya maupun untuk Rerahinan dan Hari Raya. Ibu dari Bapak Dewa Made Oka membuat canang sendiri bersama anggota keluarga lainnya untuk menghemat biaya.5. SosialBapak Dewa Made Oka beserta keluarga mengeluarkan dana social di waktu tertentu saja, ketika ada kegiatan kematian, pernikahan, atau kegiatan adat lainnya.

BAB IIIDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan KeluargaIdentifikasi permasalahan dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dengan melakukan percakapan dengan narasumber yaitu Bapak Dewa Made Oka untuk mendapatkan informasi. Informasi didapat setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan. Adapun hal-hal yang dilakukan untuk memperoleh informasi antara lain berdiskusi, sosialisasi mengenai program KKN-PPM, berkenalan dengan Bapak Dewa Made Oka serta membantu dalam memberikan motivasi kepada keluarganya.Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK Dampingan adalah sebagai berikut:

2.1.1EkonomiMasalah utama dalam keluarga Bapak Dewa Made Oka adalah masalah ekonomi karena hanya dapat memenuhi kebutuhan pokok saja. Karena anak-anak dari Bapak Dewa Made Oka masih kecil dan salah satunya baru duduk di kelas 2 Sekolah Dasar, sehingga biaya pendidikan menjadi perhatian utama dari keluarga Bapak Dewa Made Oka.

2.1.2Kebersihan lingkunganDilihat dari segi kebersihan, Bapak Dewa Made Oka tinggal di dalam sebuah rumah kecil yang hanya terdiri dari 1 buah kamar tidur. Untuk dapur dan kamar mandi terletak terpisah. Dilihat dari bangunan yang menjadi tempat tinggal sangatlah sederhana, namun rumah tersebut merupakan bagian dari rumah utama yang merupakan rumah keluarga dari Bapak Dewa Rai Lilir yang merupakan Kakak dari Alm. Ayah dari Bapak Dewa Made Oka. Bagian rumah yang menjadi tempat tinggal Bapak Dewa Made Oka sudah dalam keadaan rusak sedang.

2.1.3Kesehatan Bapak Dewa Made Oka belum pernah mengalami gangguan kesehatan yang berat, hanya anak keduanya yang pernah dirawat inap di rumah sakit Karen demam dan epilepsi.

2.2 Masalah PrioritasDari uraian masalah diatas, pendamping mencoba mengambil beberapa masalah yang harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan meningkatkan kehidupan keluarga yang didampingi. Masalah yang diutamakan untuk dicari pemecahannya adalah Ekonomi.

2.2.1 EkonomiMasalah ekonomi merupakan masalah yang perlu dicari pemecahannya. Karena pendapatan yang dihasilkan oleh Bapak Dewa Made Oka hanya cukup untuk membiayai kebutuhan dapur dan pendidikan. Sedangkan masih ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi, yakni kebutuhan menyama braya (kebutuhan sosial bermasyrakat). Sehingga keluarga Bapak Dewa Made Oka harus memprioritaskan kebutuhan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

BAB IIIUSULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 ProgramDengan memprioritaskan masalah-masalah yang telah di identifikasi selanjutnya masalah tersebut harus di cari pemecahannya agar tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai yaitu membina KK dampingan dan meningkatkan semangat untuk menjalani hidup. Pemecahannya harus di sesuaikan dengan kemampuan dari KK yang di dampingi dapat terlaksana dengan baik dan bukan saran yang berlebihan. Adapun alternatif pemecahan masalah terhadap masalah-masalah yang di hadapi oleh keluarga Bapak Dewa Made Oka adalah:

3.1.1EkonomiPekerjaan merupakan hal penting dalam memenuhi kebutuhan finansial untuk dapat melangsungkan hidup. Pekerjaan dengan penghasilan kecil sampai yang terbesar merupakan wujud nyata penghargaan terhadap hidup dan semua pekerjaan yang halal yang menghasilkan pendapatan sebesar apapun sangat patut disyukuri. Demikian halnya dengan keluarga Bapak Dewa Made Oka yang menopang hidupnya pada pekerjaannya bersama istri, sulit untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Pendapatannya yang tidak begitu besar dan tidak menentu diharapkan mampu untuk mencukupi kebutuhan keluarga, dimana kebutuhan keluarga tidak tetap dan dapat selalu bertambah setiap saat. Memperhatikan hal tersebut, saran yang paling mungkin diberikan pendamping adalah membiasakan keluarga untuk menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung, baik pada koperasi simpan pinjam dengan sistem yang baik dan mudah dipahami ataupun menabung sendiri di rumahnya. Tabungan ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain seperti biaya sehari-hari ataupun untuk meringankan beban ekonomi keluarga lainnya. Juga termasuk didalamnya usaha untuk menambah keterampilan baru yang nantinya akan dapat membuka lapangan kerja baru atau alternatif yang mampu menjadi wirausaha untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

.3.2 Jadwal KegiatanDari program KK Dampingan, pendamping telah membuat suatu agenda kegiatan dimana diharapkan agar kegiatan-kegiatan selama pendampingan dapat berjalan dengan terstruktur dan terjadwal. Agenda kegiatan pada tabel 2 yaitu Agenda Kegiatan KK Dampingan telah disusun berdasarkan hasil dari kegiatan pendamping selama mendampingi keluarga Bapak Dewa Made Oka. Dalam tabel 2, terdapat hari/tanggal, waktu, masalah, beserta kegiatan yang telah pendamping laksanakan. Berikut ini adalah tabel 2 agenda kegiatan yang memaparkan kegiatan-kegiatan pendamping selama mengikuti program KK Dampingan ini.

Nama KK Dampingan: Dewa Made OkaDesa: Pejeng KanginBanjar : Cemadik

Tabel 2. Agenda Kegiatan KK Dampingan

NoHari,TanggalKegiatanJumlah Jam

1.Rabu, 10/07/2013Mencari Informasi dan perkenalan dengan KK dampingan5 jam

2Kamis, 11/07/2013Menjelaskan tujuan KK dampingan4 jam

3.Selasa,16/07/2013Diskusi dengan KK dampingan3 jam

4. Rabu,17/07/2013Diskusi dengan KK dampingan4 jam

5.Kamis ,18/07/2013Diskusi dengan KK Dampingan5 jam

6.Jumat,19/07/2013Diskusi dengan KK Dampingan4 jam

7.Sabtu,20/07/2013Diskusi dan membantu KK Dampingan.5 jam

8.Sabtu,20/07/2013Diskusi dan memberikan motivasi4 jam

9. Minggu ,21/07/2013Diskusi mengenai permasalahan kesehatan5 jam

10.Senin ,22/07/2013Mengidentifikasi pengeluaran KK dampingan 4 jam

11.Selasa ,23/07/2013Mencari solusi masalah kesehatan dan keuangan rumah KK dampingan.4 jam

12.Rabu, 24/07/2013Diskusi dengan KK dampingan3 jam

13.Jumat,26/07/2013Diskusi dengan KK Dampingan3 jam

14.Selasa, 30/07/2013Berbincang serta dokumentasi foto-foto dengan KK dampingan3 jam

15.Jumat, 2/08/013Meyakinkan semua program yang telah dilakukan merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, jadi patut untuk dilaksanakan serta menyerahkan sumbangan berupa sembako dan berpamitan pada keluarga 3 jam

BAB IVPELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 WaktuPelaksanaan kegiatan program KK Dampingan KKN-PPM dimulai tanggal 10 Juli 2013 hingga tanggal 04 Agustus 2013. Dalam rentang waktu tersebut, kunjungan dilakukan sebanyak 15 kali, dimana setiap kunjungan, mahasiswa pendamping berusaha membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak Dewa Made Oka.4.2 LokasiLokasi kegiatan KK dampingan dilakukan di lingkungan Rumah Bapak Dewa Made Oka yaitu di Banjar Cemadik, Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar.4.3 PelaksanaanTerhitung dari tanggal 10 Juli 2013 hingga tanggal 04 Agustus 2013, pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilaksanakan selama 15 kali.4.4 PermasalahanIdentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak Dewa Made Oka adalah sebagai berikut : Masalah ekonomi yang dapat dikategorikan lemah atau kurang.

4.5 SolusiMenyimpan sebagian penghasilan untuk ditabung, sehingga jika sewaktu-waktu diperlukan maka uang simpanan tersebut bisa disimpan.4.6 DampakSecara umum dampak yang diinginkan oleh penulis adalah adanya perubahan sikap dan perilaku keluarga dampingan sehingga mereka dapat memberdayakan dirinya sendiri dan tentunya akan berdampak terhadap kesejahteraan keluarganya. Serta adanya respon dari pihak keluarga agar lebih memperhatikan kebersihan lingkungan, dan mulai mengatur keuangan lebih baik.

BAB VPENUTUP

5.1 SimpulanDari kunjungan yang telah dilakukan selama 15 kali terhadap keluarga Bapak Dewa Made Oka, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu terkadang pengeluaran bulanan melebihi dari penghasilan perbulan sehingga dapat membebani keluarga. 5.2 RekomendasiRekomendasi yang dapat diberikan oleh mahasiswa pendamping adalah disarankan untuk lebih pandai dalam pengelolaan keuangan, dan menyisihkan sebagian penghasilan untuk tabungan keluarga yang mana uang tersebut kemudian dapat digunakan dalam situasi mendadak, juga disarankan agar selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumahnya dan juga kebersihan fisik mereka sehingga selalu sehat.

BAB IComment by Aspire-One: Kak kubonGAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Universitas sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satu aspeknya adalah Pengabdian Masyarakat. Di lingkungan Universitas Udayana sendiri, Pengabdian Masyarakat diwujudkan dalam kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Dalam perjalanannya, KKN mengalami berbagai fase perubahan nama dan perubahan kegiatan pokok yang terdapat di dalamnya hingga akhirnya berujung pada nama Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana. KKN-PPM merupakan bentuk pengabdian mahasiswa di masyarakat secara langsung. Diharapkan dengan adanya KKN-PPM mahasiswa dapat meningkatkan empati dan kepedulian terhadap permasalahan masyarakat baik berupa permasalahan prasarana fisik, peningkatan produksi, sosial budaya dan kesehatan masyarakat. Kegiatan yang dilakukan pada KKN-PPM dapat dikategorikan menjadi kegiatan kelompok dan kegiatan inidvidu. Kegiatan berkelompok tentunya dilakukan oleh kelompok pada desa dampingan masing-masing, sedangkan kegiatan individu berupa kegiatan pendampingan keluarga yang secara ekonomi tergolong lemah sehingga yang harus dilakukan adalah memberdayakan mereka sehingga mereka dapat menolong diri mereka sendiri nantinya. Mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh keluarga tersebut dan bisa memberikan solusi atau motivasi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.Pada KKN-PPM periode kali ini, yaitu KKN-PPM Periode VII Tahun 2013, kami telah melakukan pemberdayaan masyarakat dan kegiatan pendampingan keluarga di Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar. Kegiatan pendampingan keluarga telah dilakukan pada KK Dampingan bernama I Wayan Bagia yang merupakan warga dari masyarakat Banjar Cemadik di Lingkungan Desa Pejeng Kangin.

1.1 Profil Keluarga DampinganKegiatan KK Dampingan dilaksanakan dengan melapor dan memberi informasi tentang kegiatan pendampingan keluarga kepada Kepala Desa Pejeng Kangin serta meminta data warga yang tergolong memiliki ekonomi lemah. Kemudian atas data yang diberikan oleh Kepala Desa, maka ditentukanlah salah satu keluarga yang tercatat sebagai keluarga Rumah Tangga Miskin (RTM), yaitu keluarga Bapak I Wayan Bagia. Bapak I Wayan Bagia bertempat tinggal di Banjar Cemadik, sebelah Timur Laut Bale Banjar Cemadik, berdekatan dengan kolam pancing.Keluarga Bapak I Wayan Bagia terdiri dari 5 anggota keluarga yakni Bapak I Wayan Bagia sendiri, selaku kepala keluarga, Ni Ketut Gebur selaku istri, serta 3 orang anak kandung yakni I Wayan Muliarta, I Made Landra dan I Nyoman Bagiana. Anak tertua yang telah menikah telah membuat sendiri Kartu Keluarganya. Sedangkan anak kedua yang belum menikah dan anak ketiga yang meskipun sudah menikah tetap tinggal dalam satu rumah dan tercantum dalam satu Kartu Keluarga. Berikut Daftar Identitas dari keluarga Bapak I Wayan Bagia.

Tabel 1. Daftar Identitas Anggota Keluarga I Wayan BagiaNo.NamaStatusUmurPendidikanPekerjaanKeterangan

1.I Wayan BagiaKepala keluarga63 th.SD/SederajatPetani/ BuruhMenikah

2.Ni Ketut GeburIstri61 th.SD/Sederajat-Menikah

3.I Made LandraAnak Kedua33 th.SMP/Sederajat-Belum Menikah

4.I Nyoman BagianaAnak Ketiga28 th.SD/SederajatBuruhMenikah

5. Ni Putu MatahariMenantu33 th.SD/Sederajat-Menikah

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan1.2.1 Pendapatan KeluargaKeadaan ekonomi Bapak I Wayan Bagia berasal dari pekerjaannya sebagai buruh tani sawah sedangkan istrinya tidak bekerja. Pekerjaannya sebagai buruh tani hanya mengandalkan relasi/tetangga/saudara yang memang memerlukan tenaga kerja. Kegiatan pertanian sawah yang tentunnya bersifat musiman sehingga penghasilan tersebut belum tentu ada setiap bulan. Kalaupun ada, penghasilan yang didapat berupa 1-2 karung beras hasil panen yang memiliki siklus kira-kira tiga bulan, sehingga keadaan ekonomi keluarga tersebut menjadi tidak menentu dan semua yang akan dilakukan dalam keluarga I Wayan Bagia menjadi terbatas karena urusan finansial.Kemudian, jika sedang tidak ada pekerjaan berburuh tani, syukur masih ada ketiga anak mereka yang masih tetap bekerja sebagai buruh bangunan. Namun dua dari ketiga anaknya telah memiliki keluarga masing-mmasing, maka tidak serta merta penghasilan buruh bangunan mereka cukup untuk kebutuhan sehari-hari sehingga untuk menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, Bapak I Wayan Bagia bekerja ngangon sampi (memelihara sapi) berharap nantinya sapi tersebut memiliki anak yang bisa dijual untuk menhasilkan uang. Istrinya sembari mengurus rumah tangga, ia bekerja memelihara beberapa ekor babi dan ayam.

1.2.2 Pengeluaran KeluargaSegala pengeluaran bergantung pada pendapatan yang dihasilkan oleh Bapak I Wayan Bagia dan Jero Nyoman Sekar. Kebutuhan keluarga Bapak Made Oka terbatas pada pemenuhan kebutuhan pokok ataupun kebutuhan primer saja, seperti untuk konsumsi, kesehatan, kerohanian, sosial, dan pendidikan.1. Pengeluaran harian.Rata-rata pengeluaran Bapak I Wayan Bagia sebesar Rp 30.000/hari, untuk biaya makan sehari-hari. 1. Pengeluaran BulananPengeluaran bulanan meliputi listrik dan air, Bapak I Wayan Bagia rata-rata membayar sebesar Rp 100.000,-/bulan. 1. KesehatanDari segi kesehatan, keluarga Bapak I Wayan Bagia belum mengalami kendala yang berarti. Istrinya pernah 1 kali masuk rumah sakit/rawat inap karena harus dioperasi pada usus buntu namun tanpa memanfaatkan jaminan kesehatan apapun karena mesti berobat pada layanan kesehatan swasta. Sedangkan menantunya yang baru saja melahirkan cucunya pada tanggal 30 Juli 2013 telah memanfaatkan JKBM pada bidan di daerah Dadapan. 1. KerohanianUntuk kerohanian, walaupun dengan dana seadanya, Bapak I Wayan Bagia serta istrinya tetap membuat banten baik itu kesehariannya maupun untuk Rerahinan dan Hari Raya. Terakhir, mrajan mereka berodalan pada Rahinan Buda Wage Klawu tanggal 23 Juli 2013 berlangsung lancar. Upakara yang diperlukan mereka sendiri yang membuatnya bersama anggota keluarga lainnya untuk menghemat biaya.1. SosialBapak I Wayan Bagia beserta keluarga mengeluarkan dana sosial di waktu tertentu saja, ketika ada kegiatan kematian, pernikahan, atau kegiatan adat lainnya.

BAB IIIDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan KeluargaIdentifikasi permasalahan dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dengan melakukan percakapan dengan narasumber yaitu Bapak I Wayan Bagia beserta keluarga untuk mendapatkan informasi. Informasi didapat setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan. Adapun hal-hal yang dilakukan untuk memperoleh informasi antara lain berdiskusi, sosialisasi mengenai program KKN-PPM, berkenalan dengan Bapak I Wayan Bagia dan keluarga serta membantu dalam memberikan motivasi kepada keluarganya.Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK Dampingan adalah sebagai berikut:

2.1.1 EkonomiMasalah utama dalam keluarga Bapak I Wayan Bagia adalah masalah ekonomi karena hanya dapat memenuhi kebutuhan pokok saja. Beliau sendiri yang hanya mengandalkan hasil dari pekerjaanya sebagai buruh tani yang hasilnya datang tiap musim panen tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

2.1.2 Kesehatan Bapak I Wayan Bagia belum pernah mengalami gangguan kesehatan yang berat, hanya istrinya saja yang pernah dioperasi usus buntu sehingga mesti di rawat inap. Mencoba untuk memanfaatkan jaminan kesehatan yang ada pun tidak cukup membantu karena operasi mesti dilakukan oleh pelayanan kesehatan swasta. Sedangkan menantunya yang baru saja melahirkan cucu pertama bagi keluarganya pada 30 Juli 2013 tidak memerlukan pembiayaan pribadi yang berlebih karena memanfaatkan JKBM pada bidan d daerah Dadapan, Gianyar

2.2 Masalah PrioritasDari uraian masalah diatas, pendamping mencoba mengambil beberapa masalah yang harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan meningkatkan kehidupan keluarga yang didampingi. Masalah yang diutamakan untuk dicari pemecahannya adalah ekonomi.

2.2.1 EkonomiMasalah ekonomi merupakan masalah yang perlu dicari pemecahannya. Karena pendapatan yang dihasilkan oleh Bapak I Wayan Bagia hanya cukup untuk membiayai kebutuhan dapur dan pokok lainnya. Sedangkan masih ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi, yakni kebutuhan menyama braya (kebutuhan sosial bermasyarakat) dan meningkatkan taraf hidup agar tentunya lebih baik lagi. Sehingga keluarga Bapak I Wayan Bagia harus memprioritaskan kebutuhan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

BAB IIIUSULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 ProgramDengan memprioritaskan masalah-masalah yang telah di identifikasi selanjutnya masalah tersebut harus di cari pemecahannya agar tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai yaitu membina KK dampingan dan meningkatkan semangat untuk menjalani hidup. Pemecahannya harus di sesuaikan dengan kemampuan dari KK yang di dampingi dapat terlaksana dengan baik dan bukan saran yang berlebihan. Adapun alternatif pemecahan masalah terhadap masalah-masalah yang di hadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Bagia adalah:

3.1.1EkonomiPekerjaan merupakan hal penting dalam memenuhi kebutuhan finansial untuk dapat melangsungkan hidup. Pekerjaan dengan penghasilan kecil sampai yang terbesar merupakan wujud nyata penghargaan terhadap hidup dan semua pekerjaan yang halal yang menghasilkan pendapatan sebesar apapun sangat patut disyukuri. Demikian halnya dengan keluarga Bapak I Wayan Bagia yang menopang hidupnya pada pekerjaannya bersama istri, sulit untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Pendapatannya yang tidak begitu besar dan tidak menentu diharapkan mampu untuk mencukupi kebutuhan keluarga, dimana kebutuhan keluarga tidak tetap dan dapat selalu bertambah setiap saat. Memperhatikan hal tersebut, saran yang paling mungkin diberikan pendamping adalah memberikan motivasi kepada mereka untuk melakukan kegiatan berwirausaha, melihat mereka memiliki sumber daya berupa memelihara beberapa ekor babi dan ayam. Selain juga di dekat rumah mereka terdapat kolam pancing yang sering mengadakan event berupa lomba memancing sehingga hal tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pasar untuk menjual makanan dan minuman kepada mereka yang mengikuti lomba dan penonton. Selain itu disarankan juga kepada keluarga tersebut untuk menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung, baik pada koperasi simpan pinjam dengan sistem yang baik dan mudah dipahami ataupun menabung sendiri di rumahnya. Tabungan ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain seperti biaya sehari-hari ataupun untuk meringankan beban ekonomi keluarga lainnya. Selain itu, Bapak I Wayan Bagia memiliki kebiasaan seperti masyarakat di desa pada umumnya yaitu bertaruh (judi) sabung ayam, sehingga telah disarankan agar lebih melakukan pengendalian diri untuk tidak/mengurangi kegiatan tersebut.

3.2 Jadwal KegiatanDari program KK Dampingan, pendamping telah membuat suatu agenda kegiatan yang diharapkan agar kegiatan-kegiatan selama pendampingan dapat berjalan dengan terstruktur dan terjadwal. Agenda kegiatan pada tabel 2 yaitu Agenda Kegiatan KK Dampingan telah disusun berdasarkan hasil dari kegiatan pendamping selama mendampingi keluarga Bapak I Wayan Bagia. Berikut ini adalah tabel 2 agenda kegiatan yang memaparkan kegiatan-kegiatan pendamping selama mengikuti program KK Dampingan ini.

Nama KK Dampingan: I Wayan BagiaDesa: Pejeng KanginBanjar : Cemadik

Tabel 2. Agenda Kegiatan KK DampinganNoHari,TanggalKegiatanJumlah Jam

1.Selasa, 09/07/2013Mencari Informasi dan perkenalan dengan KK dampingan2 jam

2.Rabu, 10/07/2013Menjelaskan tujuan KK dampingan2 jam

3.Kamis,11/07/2013Diskusi dengan KK dampingan3 jam

4. Rabu,17/07/2013Diskusi dengan KK dampingan2 jam

5.Kamis ,18/07/2013Diskusi dengan KK Dampingan3 jam

6.Jumat,19/07/2013Diskusi dengan KK Dampingan4 jam

7.Sabtu,20/07/2013Diskusi dan membantu KK Dampingan.4 jam

8. Minggu ,21/07/2013Diskusi mengenai permasalahan kesehatan3 jam

9.Senin ,22/07/2013Mengidentifikasi pengeluaran KK dampingan 4 jam

10.Selasa ,23/07/2013Mencari solusi masalah kesehatan dan keuangan rumah KK dampingan.4 jam

11.Rabu, 24/07/2013Diskusi dengan KK dampingan3 jam

12.Kamis, 25/07/2013Diskusi dengan KK dampingan3 jam

13.Jumat,26/07/2013Diskusi dengan KK Dampingan3 jam

14.Senin, 29/07/2013Berbincang serta dokumentasi foto-foto dengan KK dampingan3 jam

15.Rabu, 31/07/2013Diskusi dengan KK Dampingan untuk membicarakan lokasi penanaman tanaman produktif2 jam

16.Kamis, 01/08/2013Penanaman tanaman produktif3 jam

17.Sabtu, 03/08/2013Meyakinkan semua program yang telah dilakukan merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, jadi patut untuk dilaksanakan serta menyerahkan sumbangan berupa sembako dan berpamitan pada keluarga 3 jam

BAB IVPELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 WaktuPelaksanaan kegiatan program KK Dampingan KKN-PPM dimulai tanggal 09 Juli 2013 hingga tanggal 04 Agustus 2013. Dalam rentang waktu tersebut, kunjungan dilakukan sebanyak 17 kali, dimana setiap kunjungan, mahasiswa pendamping berusaha membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Bagia.

4.2 LokasiLokasi kegiatan KK dampingan dilakukan di lingkungan Rumah Bapak I Wayan Bagia yaitu di Banjar Cemadik, Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar.

4.3 PelaksanaanTerhitung dari tanggal 10 Juli 2013 hingga tanggal 05 Agustus 2013, pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilaksanakan selama 17 kali.

4.4 PermasalahanIdentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Bagia adalah sebagai berikut :1. Masalah ekonomi yang dapat dikategorikan lemah atau kurang.

4. Solusi Melakukan kegiatan wirausaha berupa pengembangan beternak babi dan ayam serta menyimpan sebagian penghasilan untuk ditabung, sehingga jika sewaktu-waktu diperlukan maka uang simpanan tersebut bisa disimpan.

4.6 DampakSecara umum dampak yang diinginkan oleh penulis adalah adanya perubahan sikap dan perilaku keluarga dampingan sehingga mereka dapat memberdayakan dirinya sendiri dan tentunya akan berdampak terhadap kesejahteraan keluarganya. Serta adanya respon dari pihak keluarga agar lebih memotivasi diri untuk menjadi jiwa wirausaha serta mengatur keuangan lebih baik.

BAB VPENUTUP

5.1 Simpulan Dari kunjungan yang telah dilakukan selama 17 kali terhadap keluarga Bapak I Wayan Bagia, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu kurangya jiwa wirausaha dan masih melekatnya jiwa berjudi yang berdampak negatif pada kehidupan. 5.2 Rekomendasi Rekomendasi yang dapat diberikan oleh mahasiswa pendamping adalah disarankan untuk mencoba praktek langsung berwirausaha melihat potensi dan sumber daya yang dimiliki, serta lebih pandai dalam pengelolaan keuangan, dan menyisihkan sebagian penghasilan untuk tabungan keluarga yang mana uang tersebut kemudian dapat digunakan dalam situasi mendadak.

BAB IComment by Aspire-One: Dayu PutriGAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana angkatan VII tahun 2013 merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa di masyarakat secara langsung. Diharapkan dengan adanya KKN-PPM mahasiswa dapat meningkatkan empati dan kepedulian terhadap permasalahan masyarakat ekonomi lemah dan mampu memberdayakan mereka sehingga mereka dapat menolong diri mereka sendiri.Dalam program KKN-PPM mahasiswa Universitas Udayana datang ke desa yang telah ditentukan oleh universitas dengan membawa sejumlah program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan baik secara kelompok maupun individu. Salah satu program wajib dalam KKN PPM ini adalah kegiatan pendampingan keluarga dimana satu orang mahasiswa wajib mendampingi satu keluarga selama masa KKN-PPM ini berlangsung. Dimana disini keluarga yang dijadikan sebagai KK Dampingan adalah keluarga yang kesulitan secara ekonomi sehingga harus dibantu. Nantinya mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh keluarga tersebut dan bisa memberikan solusi atau motivasi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

1.1 Profil Keluarga DampinganKegiatan KK Dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di setiap banjar di Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar. Salah satu Dusun di Desa Pejeng Kangin yang diterapkan program KK Dampingan adalah di Dusun Cemadik . Kemudian atas saran dari kelian dusun, maka dipilihlah salah satu keluarga yang tercatat sebagai keluarga Rumah Tangga Miskin (RTM), yaitu keluarga Bapak Dewa Made Bitra. Bapak Dewa Made Bitra bertempat tinggal di Banjar Cemadik dekat Pura Batur .Keluarga Bapak Dewa Made Bitra terdiri dari 7 anggota keluarga yakni Bapak Dewa Made Bitra selaku kepala keluarga, Desak Made Roti selaku istri, serta seorang anak kandung yakni Dewa Putu Alit yang kini telah berkeluarga, dengan anggota keluarga sebagai berikut ; Desak Putu Srinadi selaku istri . kini telah memiliki 3 orang putri, yang tak lain merupakan cucu dari Bapak Dewa Made Bitra. Cucu pertama bernama Dewa Ayu Diah Sukma Dewi , Cucu kedua bernama Dewa Ayu Kartika , dan Cucu ke tiga bernama Dewa Ayu Widi Antari

Berikut dapat dilihat pada Tabel 1 daftar identitas dari keluarga Bapak Dewa Made Bitra.

Tabel 1. Daftar Identitas Anggota Keluarga I Wayan Polih

No.NamaStatusUmurPendidikanPekerjaanKeterangan

1.Bapak Dewa Made BitraKepala keluarga69 thSD/SederajatBuruh harianMenikah

2.Desak Made RotiIstri63 thSD/SederajatPedagangMenikah

3.Dewa Putu AlitAnak pertama39 thSLTA/SederajatWiraswastaMenikah

4.Desak Putu SrinadiMenantu36 thSLTA/SederajatWiraswastaMenikah

5. Dewa Ayu Diah Sukma DewiCucu Pertama 16 thSLTP/SederajatPelajarBelum menikah

6. Dewa Ayu KartikaCucu Kedua10 thSD/SederajatPelajarBelum menikah

7.Dewa Ayu Widi AntariCucu Ketiga5 thBelum sekolahBelum BekerjaBelum menikah

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan1.2.1 Pendapatan KeluargaKeadaan ekonomi Bapak Dewa Made Bitra berasal dari pekerjaan sampingannya sebagai pemelihara ayam dan digabung dengan usaha dagangan istrinya. Penghasilan yang didapat dengan bekerja sebagai pemelihara ayam tidaklah tetap karena Bapak Dewa Made Bitra hanya memperoleh upah/penghasilan jika pemilik ayam menang saat sabung ayam (tajen) . Jadi penghasilan yang didapat tidaklah menentu. Sedangkan penghasilan dari hasil berjualan istrinya di warung juga tidak menentu, tergantung dari orang yang berbelanja di warung miliknya. Selain itu sumber penghasilan keluarga Bapak Dewa Made Bitra adalah dari Penghasilan anak laki lakinya yang berprofesi sebagai Buruh bangunan.karena keterbatasan dan ketidakmampuan Bapak Dewa Made Bitra dalam berjalan. Semenjak 5 tahun yang lalu , Bapak Dewa Made Bitra memiliki penyakit yang hingga kini belum dapat disebuhkan . kakinya tidak bisa berjalan dengan normal. Dan juga mengalami gangguan pada saluran kencing Penghasilan dari keluarga ini sekitar Rp. 300.000,00 per bulan.

1.2.2 Pengeluaran KeluargaSegala pengeluaran bergantung pada pendapatan yang dihasilkan oleh Dewa Putu Alit dan istri. Kebutuhan Bapak Dewa Made Bitra terbatas pada pemenuhan kebutuhan pokok ataupun kebutuhan primer saja, seperti untuk konsumsi, kesehatan, kerohanian, dan sosial.1. Pengeluaran harian.Rata-rata pengeluaran Bapak Bapak Dewa Made Bitra sebesar Rp 10.000/hari. Pengeluaran Rp 10.000 itu hanya untuk biaya makan di dapur saja, tanpa ada pengeluaran lainnya seperti pengeluaran tak terduga .2. Pengeluaran BulananPengeluaran bulanan meliputi listrik dan air. Setiap bulan Bapak Dewa Made Bitra rata-rata membayar listrik kurang lebih sebesar Rp 15.000,-/bulan dan membayar air sebesar Rp 20.000,-/bulan. Kebutuhan lain seperti sabun mandi, pasta gigi, shampoo dan deterjen dapat dikategorikan dalam pengeluaran bulanan.3. KesehatanDari segi kesehatan, keluarga Bapak Dewa Made Bitra mengalami kendala dalam biaya, mengingat Bapak Dewa Made Bitra yang memiliki riwayat penyakit ang hingga kini belum dapat disembuhkan oleh tenaga medis. Sampai saat ini Bapak Dewa Made Bitra masih sering berobat ke Rumah Sakit Dharma Yadnya . Belum lagi salah satu cucu dari Bapak Dewa Made Bitra yang terserang Tumor Ganas pada bagian punggung. Namun walaupun begitu untuk biaya kesehatan keluarga Bapak Dewa Made Bitra mendapat keringanan karena memanfaatkan kartu kuning sejenis JKBM yang memberikan pengobatan gratis untuk keluarga kurang mampu.4. KerohanianUntuk kerohanian, walaupun dengan dana seadanya, Bapak Dewa Made Bitra serta istrinya tetap membuat banten baik itu kesehariannya maupun untuk rahinan kajeng kliwon, tilem, purnama, serta hari raya besar seperti galungan, kuningan pagerwesi, dan lain-lain. Istri Bapak Dewa Made Bitra membuat canang sendiri bersama menantu dan cucu-cucunya untuk menghemat biaya.5. SosialBapak Dewa Made Bitra tidak mengeluarkan dana sosial yang berupa iuran banjar, warga yang sakit, warga yang mengalami kematian/ngaben, hadiah/sumbangan pada acara manusa yadnya, karena Bapak Dewa Made Bitra masih memiliki anak laki-laki.

BAB IIIDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan KeluargaIdentifikasi permasalahan dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dengan melakukan percakapan dengan narasumber yaitu Bapak Dewa Made Bitra untuk mendapatkan informasi. Informasi didapat setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan. Adapun hal hal yang dilakukan untuk memperoleh informasi antara lain berdiskusi, sosialisasi mengenai program KKN-PPM, berkenalan dengan Bapak Dewa Made Bitra serta membantu mengerjakan salah satu pekerjaan rumahnya.Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK Dampingan adalah sebagai berikut:

2.1.1EkonomiMasalah utama dalam keluarga Bapak Dewa Made Bitra adalah masalah ekonomi karena hanya dapat memenuhi kebutuhan pokok saja. Pekerjaan Bapak Dewa Made Bitra adalah sebagai pemelihara ayam milik saudaranya di rumah dan istrinya sebagai pedagang dengan pendapatan yang dihasilkan kurang lebih Rp 300.000/bulan. Dengan perhitungan penghasilan sebesar itu Bapak Dewa Made Bitra memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan tabungan yang ia miliki dan sedikit pemberian dari anak nya yang sudah bekerja.

2.1.2Kebersihan lingkunganDilihat dari segi kebersihan, Bapak Dewa Made Bitra tinggal di dalam sebuah rumah sederhana dengan 7 KK , bersama saudara saudara Bapak Dewa Made Bitra. Tampak tepat tingggal Bapak Dewa Made Bitra yang hanya terdiri dari 2 buah kamar tidur. Untuk dapur dan kamar mandi terletak terpisah. Dan terkadang Bapak Dewa Made Bitra dan istri tidur di bangunan warung tempatnya berdagang setiap hari . Dilihat dari bangunan yang menjadi tempat tinggal sangatlah sederhana. Yaitu terdiri dari 2 ruangan untuk kamar tidur, dapur, dan sebuah kamar mandi yang sudah tidak layak pakai. Di dalam kamar yang kecil yang kira-kira berukuran 2x3 meter hanya terdapat satu buah ranjang yang digunakan untuk beliau dan istri, sebuah TV 14 inch dan sebuah lemari baju kecil.

2.1.3Kesehatan Bapak Bapak Dewa Made Bitra memiliki penyakit yang hingga kini masih belum bisa di sembuhkan oleh tenaga medis. Pada bagian kaki terdapat banyak luka borok , dan kaki yang mati rasa . sehingga Bapak Dewa Made Bitra kesusahkan untuk berjalan. Selain itu Bapak Dewa Made Bitra mengalami gangguan pada saluran kencing. Bapak Dewa Made Bitra tidak bisa kencing dengan normal. Selain itu cucu pertama Bapak Dewa Made Bitra yang terserang tumor ganas .

2.2 Masalah PrioritasDari uraian masalah diatas, pendamping mencoba mengambil beberapa masalah yang harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan meningkatkan kehidupan keluarga yang di dampingi. Masalah yang diutamakan untuk dicarikan pemecahannya adalah Ekonomi.

2.2.1 EkonomiMasalah ekonomi merupakan masalah yang perlu dicarikan pemecahannya. Dengan pekerjaan Bapak Dewa Made Bitra yang hanya sebagai pemelihara ayam , ia berusaha memenuhi kebutuhan pokok keluarganya dengan baik. Segala kebutuhan dikeluarkan secara pas-pasan. Bapak Dewa Made Bitra sesekali mereka berhutang di para tetangga dan saudara untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB IIIUSULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 ProgramDengan memprioritaskan masalah-masalah yang telah di identifikasi selanjutnya masalah tersebut harus di cari pemecahannya agar tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai yaitu menyejahterakan KK dampingan dan meningkatkan tingkat perekonomian. Pemecahannya harus di sesuaikan dengan kemampuan dari kk yang di dampingi dapat terlaksana dengan baik dan bukan saran yang berlebihan. Adapun alternatif pemecahan masalah terhadap masalah-masalah yang di hadapi oleh keluarga Bapak Dewa Made Bitra adalah:

3.1.1EkonomiPekerjaan merupakan hal penting dalam memenuhi kebutuhan finansial untuk dapat melangsungkan hidup. Pekerjaan dengan penghasilan kecil sampai yang terbesar merupakan wujud nyata penghargaan terhadap hidup dan semua pekerjaan yang halal yang menghasilkan pendapatan sebesar apapun sangat patut disyukuri. Demikian halnya dengan keluarga Bapak Dewa Made Bitra yang menopang hidupnya pada pekerjaannya bersama istri, sulit untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Pendapatannya yang tidak begitu besar dan menentu diharapkan mampu untuk mencukupi kebutuhan keluarga, dimana kebutuhan keluarga tidak tetap dan dapat selalu bertambah setiap saat. Memperhatikan hal tersebut, saran yang paling mungkin diberikan pendamping adalah membiasakan keluarga untuk menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung, baik pada koperasi simpan pinjam dengan sistem yang baik dan mudah dipahami ataupun menabung sendiri di rumahnya. Tabungan ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan lain seperti biaya sehari-hari ataupun untuk meringankan beban ekonomi keluarga lainnya. Juga termasuk didalamnya usaha untuk menambah keterampilan baru yang nantinya akan dapat membuka lapangan kerja baru atau alternatif yang mampu menjadi wirausaha untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

3.2 Jadwal KegiatanDari program KK Dampingan, pendamping telah membuat suatu agenda kegiatan dimana diharapkan agar kegiatan-kegiatan selama pendampingan dapat berjalan dengan terstruktur dan terjadwal. Agenda kegiatan pada tabel 2 yaitu Agenda Kegiatan KK Dampingan telah disusun berdasarkan hasil dari kegiatan pendamping selama mendampingi keluarga Bapak Dewa Made Bitra. Dalam tabel 2, terdapat hari/tanggal, waktu, masalah, beserta kegiatan yang telah pendamping laksanakan. Berikut ini adalah tabel 2 agenda kegiatan yang memaparkan kegiatan-kegiatan pendamping selama mengikuti program KK Dampingan ini.

Nama KK Dampingan: Dewa Made BitraDesa: Pejeng KanginBanjar : Cemadik

Tabel 2. Agenda Kegiatan KK Dampingan

NoHari,TanggalWaktu (Wita)KegiatanJumlah Jam

1.Rabu, 10/07/201317.00 sd 19.00Kunjungan hari pertama ke KK Dampingan2

2Kamis, 11/07/201316.00 sd 19.00Memperkenalkan sekaligus menjelaskan tujuan program KK Dampingan3

3.Rabu,17/07/201313.00 sd 15.00Berkunjung ke KK Dampingan untuk beramah tamah2

4. Kamis,18/07/201318.00 sd 21.00Berkunjung ke KK Dampingan untuk mengidentifikasikan masalah yang dimiliki KK dampingan3

5.Jumat,19/07/201316.00 sd 20.00Berkunjung ke KK Dampinganuntuk beramah tamah4

6.Sabtu,20/07/201316.00 sd 20.00Berkunjung ke KK Dampingan4

7.Minggu,21/07/201317.00 sd 20.00Berkunjung ke KK Dampingan dan membantu membersihkan halaman rumah3

8.Senin,22/07/201313.00 sd 17.00Berkunjung ke KK Dampingan4

9. Selasa,23/07/201317.00 sd 21.00Berkunjung ke KK Dampingan3

10.Rabu,24/07/201319.00 sd 22.00Berkunjung ke KK Dampingan3

11.Kamis,25/07/201317.00 sd 20.00Berkunjung ke KK Dampingan3

12.Jumat, 26/07/201319.00 sd 22.00Berkunjung ke KK Dampingan dan mendokumentasikan dalam bentuk foto3

13.Sabtu,27/07/201317.00 sd 20.00Berkunjung ke KK Dampingan3

14.Rabu, 31/07/201318.00 sd 21.00Berkunjung ke KK Dampingan dan memberikan bibit tanaman produktif untuk ditanam di pekarangan rumah3

15.Kamis,01/08/201317.00 sd 21.00Berkunjung sekaligus berpamitan dengan KK dampingan 4

BAB IVPELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 WaktuPelaksanaan kegiatan program KK Dampingan KKN-PPM dimulai tanggal 07 Juli 2013 hingga tanggal 04 Agustus 2013. Dalam rentan waktu tersebut, kunjungan dilakukan sebanyak 15 kali, dimana setiap kunjungan, mahasiswa pendamping berusaha membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak Dewa Made Bitra4.2 LokasiLokasi kegiatan KK dampingan dilakukan di lingkungan Rumah Bapak Dewa Made Bitra yaitu di Banjar Cemadik, Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar.4.3 PelaksanaanTerhitung dari tanggal 07 Juli 2013 hingga tanggal 04 Agustus 2013, pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilaksanakan selama 15 kali.4.4 PermasalahanIdentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak Dewa Made Bitra adalah sebagai berikut :1. Masalah ekonomi yang dapat dikategorikan lemah atau kurang.4.5 SolusiPenambahan pelatihan keterampilan serta pencarian kerja di luar desa Pejeng Kangin atau berwirausaha sendiri.4.6 DampakSecara umum dampak yang diinginkan oleh penulis adalah adanya perubahan sikap dan perilaku keluarga dampingan sehingga mereka dapat memberdayakan dirinya sendiri dan tentunya akan berdampak terhadap kesejahteraan keluarganya. Serta adanya respon dari pihak keluarga agar lebih memperhatikan kebersihan lingkungan, dan mulai mengatur keuangan lebih baik.

BAB VPENUTUP

5.1 SimpulanDari kunjungan yang telah dilakukan selama 15 kali terhadap keluarga Bapak Dewa Made Bitra, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu terkadang pengeluaran bulanan melebihi dari penghasilan perbulan sehingga dapat membebani keluarga. 5.2 RekomendasiRekomendasi yang dapat diberikan oleh mahasiswa pendamping adalah disarankan untuk lebih pandai dalam pengelolaan keuangan, dan menyisihkan sebagian penghasilan untuk tabungan keluarga yang mana uang tersebut kemudian dapat digunakan dalam situasi mendadak, juga disarankan agar selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumahnya dan juga kebersihan fisik mereka sehingga selalu sehat.

BAB IComment by Aspire-One: GustuGAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana angkatan VII tahun 2013 merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa di masyarakat secara langsung. Diharapkan dengan adanya KKN-PPM mahasiswa dapat meningkatkan empati dan kepedulian terhadap permasalahan masyarakat ekonomi lemah dan mampu memberdayakan mereka sehingga mereka dapat menolong diri mereka sendiri.Dalam program KKN-PPM mahasiswa Universitas Udayana datang ke desa yang telah ditentukan oleh universitas dengan membawa sejumlah program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan baik secara kelompok maupun individu.Salah satu program wajib dalam KKN PPM ini adalah kegiatan pendampingan keluarga dimana satu orang mahasiswa wajib mendampingi satu keluarga selama masa KKN-PPM ini berlangsung. Dimana disini keluarga yang dijadikan sebagai KK Dampingan adalah keluarga yang kesulitan secara ekonomi sehingga harus dibantu. Nantinya mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh keluarga tersebut dan bisa memberikan solusi atau motivasi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

1.1 Profil Keluarga DampinganKegiatan KK Dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di setiap banjar di Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar. Salah satu Dusun di Desa Pejeng Kangin yang diterapkan program KK Dampingan adalah di Dusun Cemadik. Kemudian atas saran dari kelian dusun, maka dipilihlah salah satu keluarga yang tercatat sebagai keluarga Rumah Tangga Miskin (RTM), yaitu keluarga Bapak Dewa Rai Lilir. Bapak Dewa Rai Lilir bertempat tinggal di Banjar Cemadik Desa Pejeng Kangin Gianyar.Keluarga bapak Dewa Rai Lilir beranggotakan 8 orang keluarga diantaranya bapak Dewa Rai Lilir dan istri beserta ke enam anaknya. Yang beranggotakan 3 anak laki laki dan 3 anak perempuan berikut adalah data identitas dari Dewa Rai Lilir:

Tabel 1. Daftar Identitas Anggota Keluarga Dewa Rai Lilir

No.NamaStatusUmurPendidikanPekerjaanKeterangan

1.Dewa Rai LilirKepala keluarga53SD/SederajatPetani/ BuruhMenikah

2.Desak Nyoman PuluIstri52SD/SederajatPetaniMenikah

3.Dewa Putu SuarnataAnak pertama32SLTA/SederajatSwastaMenikah

4.Dewa Made SwarimbawaAnak kedua29SLTA/SederajatSwastaMenikah

5. Nyoman Dewi YuniAnak ketiga27SLTA/SederajatSwastaMenikah

6. Desak Ketut YuliantariAnak ke empat25SLTA/SederajatSwastaBelum menikah

7.Desak Putu SriningsihAnak ke lima17SLTA/SederajatPelajarBelum Menikah

8.Desak Alit Candra DewiAnak ke enam16SLTA/SederajatPelajarBelum Menikah

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan1.2.1 Pendapatan KeluargaKeadaan ekonomi Bapak I DEWA RAI LILIR berasal dari pekerjaannya sebagai petani. Penghasilan yang didapat dengan bekerja sebagai petani tidaklah tetap, karena Bapak I DEWA RAI LILIR tidak memiliki sawah sendiri melainkan mengelola sawah milik orang lain. Jadi penghasilan yang didapat tidaklah menentu. Sedangkan penghasilan dari bekerja perburuhan juga tidak menentu karena tergantung dari panggilan bekerja. Dari pendapatannya sebagai seorang petani dan kadangkala bekerja sebagai buruh bangunan dia harus menanggung kebutuhan keluarga sebesar Rp.450.000 per bulan.

1.2.2 Pengeluaran KeluargaSegala pengeluaran bergantung pada pendapatan yang dihasilkan oleh I DEWA RAI LILIR . Kebutuhan Bapak I DEWA RAI LILIR terbatas pada pemenuhan kebutuhan pokok ataupun kebutuhan primer saja, seperti untuk konsumsi, kesehatan, kerohanian, dan sosial.1. Pengeluaran harian.Rata-rata pengeluaran Bapak I DEWA RAI LILIR sebesar Rp 20.000/hari.Pengeluaran Rp 20.000 itu hanya untuk biaya makan di dapur saja, tanpa ada pengeluaran lainnya.2. Pengeluaran BulananPengeluaran bulanan meliputi listrik dan air. Setiap bulan Bapak I DEWA RAI LILIR rata-rata membayar listrik sebesar Rp 50.000,-/bulan dan membayar air sebesar Rp 20.000,-/bulan. Kebutuhan lain seperti sabun mandi, pasta gigi, shampoo dan deterjen dapat dikategorikan dalam pengeluaran bulanan.3. KesehatanDari segi kesehatan, keluarga Bapak I DEWA RAI LILIR tidak mengalami kendala dalam biaya, karena jika ada anggota keluarga yang sakit, Bapak I DEWA RAI LILIR dapat memanfaatkan kartu kuning sejenis JKBM yang memberikan pengobatan gratis untuk keluarga kurang mampu.4. KerohanianUntuk kerohanian, bapak I DEWA RAI LILIR serta istrinya tetap membuat banten baik itu kesehariannya maupun untuk rahinan Piodalan di pura, kajeng kliwon, tilem, purnama, serta hari raya besar seperti galungan, kuningan, dan lain-lain. Istri bapak I DEWA RAI LILIR membuat canang sendiri bersama anak-anaknya untuk menghemat biaya.5. SosialBapak I DEWA RAI LILIR tidak mengeluarkan dana yang berupa iuran banjar, warga yang mengalami kematian/ngaben, hadiah/sumbangan pada acara manusa yadnya, karena Bapak I DEWA RAI LILIR masih memiliki anak laki-laki.

BAB IIIDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan KeluargaIdentifikasi permasalahan dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dengan melakukan percakapan dengan narasumber yaitu bapak Dewa Rai Lilir untuk mendapatkan informasi. Informasi didapat setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan. Adapun hal hal yang dilakukan untuk memperoleh informasi antara lain berdiskusi, sosialisasi mengenai program KKN-PPM, berkenalan dengan Bapak Dewa Rai Lilir serta membantu mengerjakan salah satu pekerjaan rumahnya.Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK Dampingan adalah sebagai berikut:

2.1.1EkonomiMasalah utama dalam keluarga Bapak Dewa Rai Lilir adalah masalah ekonomi karena hanya dapat memenuhi kebutuhan pokok saja. Pekerjaan Bapak I Dewa Rai Lilir adalah sebagai petani atau terkadang sebagai buruh serabutan pendapatan yang dihasilkan kurang lebih Rp 500.000/bulan. Dengan perhitungan penghasilan sebesar itu bapak I Dewa Rai Lilir memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan tabungan yang ia miliki dan sedikit pemberian dari anak nya yang sudah bekerja yang tentunya untuk membantu meringankan beban orang tuanya.

2.1.2Kebersihan lingkunganDilihat dari segi kebersihan, Bapak I Dewa Rai lilir Cukup memperhatikan lingkungan kebersihannya ini terlihat dari kebersihan lingkungan rumahnya yang tidak terlalu kotor dan tentunya boleh dibilang cukup baik dari segi kebersihan. I Dewa rai LIlir sendiri tidur di kamar berukuran 2x3 meter yang beliau rasa cukup untuk tempat beliau beristirahat. Terdapat beberapa kamar lagi yang ditempati oleh putra dan putrinya tentunya tidak begitu besar tapi cukup nyaman untuk ditinggali,melihat profesi beliau sendiri yang juga sebagai buruh bangunan tentunya beliau bisa membuat rumahnya senyaman mungkin untuk ditinggali.

2.1.3Kesehatan Bapak Dewa Rai Lilir dan keluarganya tidak pernah memiliki penyakit yang serius. Apabila salah satu dari mereka sakit itupun tidaklah terlalu parah dan biasanya sakit yang di alami adalah sakit pinggang, sakit kepala, pegal pegal itupun karena terlalu kelelahan bekerja dan cuaca dingin yang kadangkala membuat keluarga Dewa Rai Lilir salah satu ada yang terkena demam ringan.

2.2 Masalah PrioritasDari uraian diatas, pendamping mencoba mengambil beberapa masalah yang harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan meningkatkan kehidupan keluarga yang di dampingi. Masalah yang diutamakan untuk dicarikan pemecahannya adalah Ekonomi.

2.2.1 EkonomiMasalah ekonomi merupakan masalah yang perlu dicarikan pemecahannya. Dengan pekerjaan Bapak I Dewa Rai lilir yang berfrofesi sebagai seorang petani ata kadang kala menjadi seorang buruh bangunan. Beliau berusaha memenuhi kebutuhan keluarganya walaupun penghasilan yang didapatkan tidak bisa untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, tetapi beliau berusaha untuk seirit mungkin mengatur penngeluaran tetapi melihat keadaan sekarang yang semuanya serba mahal beliau tentunya tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarganya.

BAB IIIUSULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 ProgramDengan memprioritaskan masalah-masalah yang telah di identifikasi selanjutnya masalah tersebut harus di cari pemecahannya agar tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai yaitu menyejahterakan KK dampingan dan meningkatkan tingkat perekonomian. Pemecahannya harus di sesuaikan dengan kemampuan dari kk yang di dampingi dapat terlaksana dengan baik dan bukan saran yang berlebihan. Adapun alternatif pemecahan masalah terhadap masalah-masalah yang di hadapi oleh keluarga Bapak DEWA RAI LILIR adalah:

3.1.1EkonomiPekerjaan adalah hal penting dalam memenuhi kebutuhan sehari hari untuk dapat melangsungkan hidup. Pekerjaan dengan penghasilan kecil sampai yang terbesar merupakan wujud nyata penghargaan terhadap hidup dan semua pekerjaan yang halal yang menghasilkan pendapatan sebesar apapun sangat patut disyukuri. Demikian halnya dengan keluarga Bapak I DEWA RAI LILIR yang menopang hidupnya pada pekerjaannya. sulit untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Pendapatannya yang tidak begitu besar dan menentu diharapkan mampu untuk mencukupi kebutuhan keluarga, dimana kebutuhan keluarga tidak tetap dan dapat selalu bertambah setiap saat. Memperhatikan hal tersebut, saran yang paling mungkin diberikan pendamping adalah membiasakan keluarga untuk menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung, baik pada koperasi simpan pinjam dengan sistem yang baik dan mudah dipahami ataupun menabung sendiri di rumahnya. Simpanan ini n tentunya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan juga untuk meringankan beban ekonomi keluarga lainnya. Juga termasuk usaha untuk menambah keterampilan baru yang nantinya akan dapat membuka lapangan kerja baru yang mampu menjadi wirausaha untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan untuk menambah pendapatan keluarga sehingga beban yang dirasakan menjadi sedikit berkurang.

.3.2 Jadwal KegiatanDari program KK Dampingan, pendamping telah membuat suatu agenda kegiatan dimana diharapkan agar kegiatan-kegiatan selama pendampingan dapat berjalan dengan terstruktur dan terjadwal. Agenda kegiatan pada tabel 2 yaitu Agenda Kegiatan KK Dampingan telah disusun berdasarkan hasil dari kegiatan pendamping selama mendampingi keluarga Bapak I DEWA RAI LILIR Dalam tabel 2, terdapat hari/tanggal, waktu, masalah, beserta kegiatan yang telah pendamping laksanakan. Berikut ini adalah tabel 2 agenda kegiatan yang memaparkan kegiatan-kegiatan pendamping selama mengikuti program KK Dampingan ini.

Nama KK Dampingan: Dewa Rai LIlirDesa: Pejeng KanginBanjar : Cemadik

Tabel 2. Agenda Kegiatan KK Dampingan

NoHari,TanggalKegiatanJumlah Jam

1.Selasa, 09/07/2013Mencari Informasi KK dampingan2 jam

2Rabu, 10/07/2013Menjelaskan tujuan KK dampingan2 jam

3.Kamis,11/07/2013Diskusi dengan KK dampingan3 jam

4. Selasa,16/07/2013Diskusi dengan KK dampingan1 jam

5.Rabu ,17/07/2013Diskusi dengan KK Dampingan1 jam

6.Kamis,18/07/2013Diskusi dengan KK Dampingan2 jam

7.Jumat ,19/07/2013Diskusi dan membantu KK Dampingan di Kebun4 jam

8.Sabtu,20/07/2013Diskusi dan membantu membersihkan lingkungan4 jam

9. Minggu ,21/07/2013Mencabut tanaman-tanaman liar.3 jam

10.Senin ,22/07/2013Mengidentifikasi pengeluaran KK dampingan 4 jam

11.Selasa ,23/07/2013Mencari solusi masalah kesehatan dan kebersihan rumah KK dampingan4 jam

12.Rabu, 24/07/2013Diskusi dengan KK dampingan3 jam

13.Kamis,25/07/2013Diskusi dengan KK Dampingan3 jam

14.Jumat, 26/07/2013Berbincang serta dokumentasi foto-foto dengan KK dampingan3 jam

15.Sabtu, 26/07/2013Meyakinkan semua program yang telah dilakukan merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, jadi patut untuk dilaksanakan serta menyerahkan sumbangan berupa sembako dan berpamitan pada keluarga 3 jam

BAB IVPELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 WaktuPelaksanaan kegiatan program KK Dampingan KKN-PPM dimulai tanggal 07 Juli 2013 hingga tanggal 04 Agustus 2013. Dalam rentan waktu tersebut, kunjungan dilakukan sebanyak 15 kali, dimana setiap kunjungan, mahasiswa pendamping berusaha membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak Dewa Rai LIlir4.2 LokasiLokasi kegiatan KK dampingan dilakukan di lingkungan Rumah Bapak Dewa Rai Lilir yaitu di Banjar Cemadik, Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar.4.3 PelaksanaanTerhitung dari tanggal 07 Juli 2013 hingga tanggal 04 Agustus 2013, pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilaksanakan selama 15 kali.4.4 PermasalahanIdentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I DEWA RAI LILIR adalah sebagai berikut :1. Masalah ekonomi yang dapat dikategorikan lemah atau kurang.

4.5 SolusiPenambahan pelatihan keterampilan serta pencarian kerja di luar desa Pejeng Kangin atau berwirausaha sendiri. Disamping untuk menambah penghasilan keluaraga tentunya akan dapat menambah pengalaman dan wawasan untuk bekerja dan mendapatkan hasil yang lebih baik. 4.6 DampakSecara umum dampak yang diinginkan oleh penulis adalah adanya perubahan sikap dan perilaku keluarga dampingan sehingga mereka dapat memberdayakan dirinya sendiri dan tentunya akan berdampak terhadap kesejahteraan keluarganya. Serta adanya respon dari pihak keluarga agar lebih memperhatikan kebersihan lingkungan, dan mulai mengatur keuangan lebih baik. Dan tentunya mensejahterakan keluarganya. Agar taraf dan tingkat kehidupan keluarganya menjadi lebih baik dan mampu mengatasi kekurangan ataupun permasalahan yang sering dihadapi dalam keluarga.

BAB VPENUTUP

5.1 SimpulanDari kunjungan yang telah dilakukan selama 15 kali terhadap keluarga I DEWA RAI LILIR , penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu Pendapatan yang didapatkan oleh I dewa rai lilir tentunya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari hari. Kebutuhan lain seperti upacara, kesehatan dan hal hal yang tak terduga lainnya tentu harus dipenuhi menyikapi hal tersebut tentunya harus ada pekerjaan tambahan untuk mendapatkan tambahan untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan lain lain selain kebutuhan pokok itu sendiri. 5.2 RekomendasiRekomendasi yang dapat diberikan oleh mahasiswa pendamping adalah disarankan untuk lebih teliti dalam mengelola keuangan, dan menyisihkan sebagian penghasilan untuk tabungan keluarga yang nantinya uang tersebut kemudian dapat digunakan dalam memenuhi kebutuhan mendadak yang tak terduga, juga disarankan agar menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumahnya dan juga kebersihan fisik mereka sehingga keadaan keluarga tersebut selalu dalam keadaan sehat. Dan selalu menjaga prilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari hari. Karena dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

BAB IComment by Aspire-One: pusGAMBARAN UMUM KK DAMPINGAN

Program keluar dampingan adalah salah satu program yang merupakan program unggulan yang dikembngkan sebagaimuatan local dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. Program KK Dampingan nerupakan program non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu.Adapun maksud dari program KK Dampingan adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerpan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtra. Tujuan dari program KK Dampingan adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program inovatif dan kretif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.Melalui program KK Dampingan diharapkan mahasiswa memperoleh gambaran hidup tentang kondisi kekurangan yang diharapkan dpat menumbuhkan inovatif dan kreatif dari dalam diri mahasiswa.

1.1 Profil Keluarga

Keluarga I Nyoman Badra tinggal di Banjar Cemadik, Desa Pejeng Kangin. I Nyoman Badra tinggal bersama sang istri Ni Ketut Marba dan dua orang anak. Anak pertama bernama I Gede Artawan dan anak yang kedua bernama I Made Wirawan. I Nyoman Badra bekerja sebagai buruh tani, dimana beliau menggarap sawah yang dimiliki orang lain. Selain bekerja di sawah I Nyoman Badra juga terkadang bekerja sebagai penjual alang-alang untuk atap rumah, tetapi ini hanya dikerjakan kalau ada pesanan. Sang istri Ni Ketut Marba juga bekerja sebagai buruh tani sama seperti sang suami. I Nyoman Badra tinggal di sebuah rumah yang terdiri dasri 12 kepala keluarga, keluar bapak I Nyoman Badra menempati bagian rumah bersama dengan saudara iparnya.

Tabel 1. Daftar Identitas Anggota Keluarga I Nyoman Badra

NoNama StatusUmurPendidikanPekerjaanKeterangan

1I Nyoman BadraKepala keluarga45 thSekolah dasarPetani Menikah

2 Ni Ketut MarbaIstri 45 thSekolah DasarPetaniMenikah

3I Gede ArtwanAnak pertama 23 thSMP--

4I Made WirawanAnak kedua9 thSekolah Dasar-Pelajar

1.2 Ekonomi KK Dampingan1.2.1 Pendapatan KeluargaI Nyoman Badra dan Ni Ketut Marba bekerja sebagai buruh tani, dimana beliau mengarap lahan milik orang lain. Bapak I Nyoman Badra tidak mempunyai penghasilan tetap, penghasilan beliau didapat dari bagi hasil dengan pemilik lahan yang beliau garap. Selain itu beliau mendapatkan penghasilan dari membantu untuk menanam padi, dimana beliau di bayar 9.000/are. Selain bekerja sebagai petani Bapak I Nyoman Badra juga bekerja sebagai pencari alang-alang, dimana alang-alang tersebut dijual sebagai bahan untuk membuat atap. Pekerjaan mencari alang-alang hanyalah pekerjaan sambilan, dimana beliau hanya mencari alang-alang saat ada pesanan saja. Beliau menjadi tulang punggung keluarga karena meskipun beliau mempunyai anak pertama yang sudah masuk dalam usia produktif bekerja, tetapi anak beliau tidak mempunyai pekerjaan.1.2.2 Pengeluaran Keluarga1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hariUntuk kebutuhan sehari-hari keluarga I Nyoman Badra biasanya memprioritaskan untuk membeli bahan kebutuhan pokok, seperti beras dan untuk lauk keluarga I Nyoman Badra biasanya membeli tahu atau tempe, ya yang dua ribuan saja, biar bisa makan saja sudah syukur itulah pengakuan Ni Ketut Marba saat bercerita.

1.2.2.2 PendidikanBapak I Nyoman Badra msih mengeluarkan biaya pendidikan untuk anak kedua I Made Wirawan yang saat ini masih duduk di bangku kelas dua sekolah dasar. Dimana beliau mengeluarkan biaya untuk penunjang kebutuhan pendidikan seperti alat tulis dan biaya sekolah.1.2.2.3 KesehatanBapak I Nyoman Badra saat ini belum mendapatkan jaminan kesehatan, karena itu, kalau ada keluarga yang sakit biasanya bapak I Nyoman Badra pergi ke puskesmas untuk berobat dan kalau hatus pergi ke rumah sakit biasanya keluarga ini mencari surat keterangan tidak mampu dasri kepala desa.1.2.2.4 KerohanianUntuk kerohanian, I Nyoman Badra serta istrinya membuat banten baik itu kesehariannya maupun untuk rahinan seperti kajeng kliwon, tilem, purnama, serta hari raya besar seperti galungan, kuningan pagerwesi, dan lain-lain. 1.2.2.5 SosialBapak I Nyoman Badra tidak mengeluarkan dana sosial yang berupa iuran banjar, warga yang sakit, warga yang mengalami kematian/ngaben, hadiah/sumbangan pada acara manusa yadnya.

BAB IIIDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1. Permasalahan KeluargaIdentifkasi permasalahnan dalam program KK Dampingan menggunakan metode wawancara tidak terstruktur dan observasi, dimana pelaksanaan dari wawancara ini dilakukan dengan melakukan percakapan dengan Bapak I Nyoman Badra. Penggalian informasi lainnya dilakukan dengan observasi, dimana penggalian informasi dilakukandengan melakukan kunjungan ke rumah Bapak I Nyoman Badra. Kunjungan ke rumah I Nyoman Badra dilakukan dalam bebrapa tahap, mulai dari tahap perkenalan, sosilisasi tentang apa itu KK Dampingan KKN-PPM, dan turut serta dalam beberapa kegiatan yang dilakukan keluraga Bapak I Nyoman Badra.Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK Dampingan adalah sebagai berikut:2.1.1. EkonomiPermaslahan utama yang dihadapi keluar I Nyoman Badra adalah permasalah ekonomi, dimana I Nyoman Badra dan sang istri bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan dari keluarga I Nyoman Badra didapat dari mengerjakan sawah milik orang lain, dengan hasil dari sawah tersebut dibagi dua dengan pemilik sawah. Selain menggarap sawah, Bapak I Nyoman Badra juga bekerja sebagai pencari alang-alang, dimana alang-alang ini akan di jadikan sebagai atap rumah. Tetapi pekerjaan mencari alang-alang hanya dikerjakan ketika ada pesanan dan bukan merupakan pekerjaan tetap. Dengan pekerjaan yang dilakukan oleh Bapak I Nyoman Badra seperti menggarap sawah dan mencari alang-alang, beliau tidak mempunyai penghasilan tetap. Menurut pengakuan istri beliau, penghasilan beliau hanya cukup untuk makan sehari-hari. Terkadang jika beliau tidak mempunyai uang, beliau menghutang pada warung.

2.1.2. Kebersihan Lingkungan Dilihat dari segi kebersihan lingkungan, rumah Bapak I Nyoman Badra yang terletak di Banjar Cemdik telihat bersih, dimana bapak I Nyoman Badra yang tingggal bersama dengan istri dan 2 orang anaknya menempati bagian tengah rumah dengan kamar mandi, dapur dan satu bale untuk tidur yang terdiri dari 2 kamar. Rumah Bapak I Nyoman Badra terlihat rapi dan bersih meskipun terdiri dari 12 kepala keluarga.

2.1.3 KesehatanBapak I Nyoman Badra keluarganya tidak pernah memiliki penyakit yang serius.Apabila salah satu dari mereka sakit itupun tidaklah terlalu parah dan biasanya sakit yang di alami Bapak I Nyoman Badra hanya karena kelelahan bekerja. Kalau pun ada penyakit serius maka Bapak I Nyoman Badra akan membawanya ke puskesmas dan untuk biaya pengobatan keluarga beliau menggunakan surat keterangan tidak mampu dari kelian banjar.

2.2 Masalah PrioritasDari uraian masalah diatas, pendamping mencoba mengambil beberapa masalah yang harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan meningkatkan kehidupan keluarga yang di dampingi. Masalah yang diutamakan untuk dicarikan pemecahannya adalah permasalahan Ekonomi.2.2.1 Masalah EkonomiMasalah ekonomi merupakan masalah yang perlu dicarikan pemecahannya. Dengan pekerjaan Bapak I Nyoman Badra yang sebagai penggarap sawah dan pencari alang-alang , ia berusaha memenuhi kebutuhan pokok keluarganya dengan baik. Kondisi perekonomian keliarga Bapak I Nyoman Badra cukup mejadi masalah karena dengan pekerjaanny sebagai petani beliau harus menanggung istri dan dua orang anak, dimana anak beliau yang kedua masih duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar.2.2.2 Masalah KesehatanMasalah kesehatan juga menjadi perhatian pada keluarga I Nyoman Badra, dimana beliau tidak memiliki jaminan kesehatan yang seharusnya beliau dapatkan sebagai keluarga yang tergolong miskin. Ketidakadanya jaminan kesehatan yang beliau miliki sangat menyulitkan, karena ketika ada anggota keluarga yang sakit beliau harus mengurus surat keterangan miskin terlebih dahulu agar mendapatkan keringanan biaya pengobatan.2.2.3 Masalah Kebersihan LingkunganMasalah kebersihan lingkungan juga menjadi masalah yang harus segera diselesaikan. Tempat tinggal Bapak I Nyoman Badra yang berada di Banjar Cemadik, dimana dalam satu rumah beliau tinggal bersama dengan 12 kepala keluarga lainnya. Dengan begitu Bapak I Nyoman Badra mendapatkan lahan yang sempit dan harus berbagi dengan saudara ipar beliau. Beliau tinggal dengan 1 bale tempat tidur yang terdapat 2 kamar, di dekat tempat tidur terdapat satu kamar mandi dan setelah itu terdapat dapur. Letak dapur dan kamar mandi yang cenderung berdekatan memunculkan permasalahan kebersihan kamar mandi yang bisa mempengaruhi kebersihan dan makanan yang ada di dapur.

BAB IIIUSULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 ProgramDengan memprioritaskan masalah-masalah yang telah di identifikasi sebelumnya, selanjutnya masalah tersebut harus di cari pemecahannya agar tujuan dari KK Dampingan ini dapat tercapai yaitu menyejahterakan KK Dampingan dan meningkatkan tingkat perekonomian. Pemecahannya harus di sesuaikan dengan kemampuan dari keluarga yang didampingi dapat terlaksana dengan baik dan bukan saran yang berlebihan. Adapun alternatif pemecahan masalah terhadap masalah-masalah yang di hadapi oleh keluarga Bapak I Nyoman Badra adalah:3.1.1 Masalah Ekonomi Permasalahan ekonomi adalah permasalahan yang harus segera diatasi di keluarga Bapak I Nyoman Badra, dimana penghasilan sebagai seorang buruh tani dan terkadang bekerja sebagai pencari alang-alang, beliau tidak mempunyai penghasilan tetap. Solusi yang bisa saya tawarkan kepada Bapak I Nyoman Badra adalah memelihari hewan ternak seperti ayam atau bebek, dimana dari segi ekonomi ayam dan bebek mempunyai nilai ekonomi yang cukup bagus, apalagi saat upacara agama, dimana ayam dan bebek banyak dicari oleh warga untuk sesajen. Selain itu untuk pakan dari ayam bisa disapat dari lingkungan sekitar dan pakan dari bebek bis didapat dari lingkungan di sekitar sawah sehingga dapat menghasilkan.Untuk istri dari Bapak I Nyoman Badra, selain membantu bapak di sawah juga dapat membantu untuk perekonomin dengan menanam sayuran dan bumbu dapur di sekitar pekarangan sehingga dapat mengurangi pengeluaran untuk biaya dapur.Untuk anak pertama Bapak I Nyoman Badra yang sudah memasuki usia 23 dan tidak mempunai pekerjaan diharapkan dapat membantu beban ekonomi yang dilami oleh keluarga. Diharapkan anak pertama Bapak I Nyoman Badra mencari pekerjaan agar dapat membantu meringankan beban bapak dan bisa membantu perekonomian keluaraga3.1.2 Masalah KesehatanMasalah kesehatan juga menjadi salah satu masalah prioritas dalam keluarga Bapak I Nyoman Badra, dimana keluarga yang tergolong miskin ini tidak mendapatkan jaminan kesehatan seperti JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara) dan jaminan kesehatan keluarga miskin. Ini akan menyulitkan keluarga Bapak I Nyoman Badra untuk berobat ketika sakit. Solusi yang dapat saya berikan adalah dengan menanam tanaman obat keluarga (TOGA) di sekitar pekarangan, sehingga ketika sakit dapat menggunakan tanaman obat tersebut dan dapat mengurangi biaya ke rumah sakit dan yang paling penting yang dapat saya sarankan adalah dengan tetap menjaga kesehatan melalui makanan dan istirahan teratur, karena tidak ada yang lebih baik dari pencegahan.3.1.3 Masalah Kesehatan Lingkungan Permasalah kesehatan lingkungan menjadi salah satu yang saya proiritaskan, dimana masalah ini muncul dari keterbatasan lahan yang mengakibatkan jarak antara dapur dan kamar mandi berdekatan. Solusi yang saya pada keluarga Bapak I Nyoman Badra adlah dengan rutin membersihkan kamar mandi, agar kamar mandi tidak kotor dan tidak mempengaruhi kebersihan dapur3.2 Jadwal KegiatanNama KK Dampingan: I Nyoman BadraDesa: Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar.Nama Mahasiswa: Ni Made PuspitasariNIM: 1002205007

Berikut adalah tabel agenda kegiatan yang memaparkan kegiatan-kegiatan pendamping selama mengikuti program keluarga dampingan :

Tabel 2. Agenda Kegiatan KK Dampingan

NoHari,TanggalWaktu (Wita)KegiatanJumlah Jam

1.Rabu, 10/07/201313.00 sd 15.00Kunjungan hari pertama ke KK Dampingan2

2Kamis, 11/07/201316.00 sd 19.00Memperkenalkan sekaligus menjelaskan tujuan program KK Dampingan3

3.Rabu,17/07/201313.00 sd 15.00Berkunjung ke KK Dampingan untuk beramah tamah2

4. Kamis,18/07/201318.00 sd 21.00Berkunjung ke KK Dampingan untuk mengidentifikasikan masalah yang dimiliki KK dampingan3

5.Jumat,19/07/201316.00 sd 20.00Berkunjung ke KK Dampingan untuk beramah tamah dan melakukan observasi lingkungan KK Dampingan4

6.Sabtu,20/07/201308.00 sd 12.00Ikut membantu KK Dampingan dalam mempersiapkan lahan sawah yang akan di Tanami padi4

7.Minggu,21/07/201316.00 sd 19.00Berkunjung ke KK Dampingan dan membantu membersihkan halaman rumah3

8.Senin,22/07/201313.00 sd 17.00Berkunjung ke KK Dampingan dan membantu KK Dampingan untuk membut banten4

9. Selasa,23/07/201317.00 sd 21.00Berkunjung ke KK Dampingan, membantu belajar anak kedua KK Dampingan3

10.Rabu,24/07/201307.00 sd 10.00Pergi ke sawah bersama KK Dampingan untuk merawat bibit padi3

11.Kamis,25/07/201308.00 sd 11.00Pergi ke sawah untuk mengairi sawah3

12.Jumat, 26/07/201307.00 sd 14.00Pergi ke sawah bersama KK Dampingan untuk menanam padi7

13.Selasa,30/07/201307.00 sd 14.00Pergi ke sawah untuk menanam padi7

14.Rabu, 31/07/201318.00 sd 21.00Berdiskusi dengan KK Dampingan tentang apa yang sudah disarankan untuk permasalahan3

15.Kamis,01/08/201317.00 sd 21.00Berkunjung ke KK Dampingan untuk menyerahkan bibit tanaman produktif4

16Sabtu, 03/08/ 201309.00 sd 11.00Berkunjung sekaligus berpamitan dengan KK dampingan2

BAB IVPELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 WaktuPelaksanaan kegiatan program KK Dampingan dimulai tanggal 07 Juli 2013 hingga tanggal 03 Agustus 2013. Dalam rentang waktu tersebut, kunjungan dilakukan sebanyak 16 kali, dimana setiap kunjungan, mahasiswa pendamping berusaha membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Nyoman Badra. 4.2 LokasiLokasi kegiatan KK Dampingan dilakukan di lingkungan Rumah Bapak I Nyoman Badra yaitu di Banjar Cemadik, Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar.4.3 PelaksanaanTerhitung dari tanggal 07 Juli 2013 hingga tanggal 04 Agustus 2013, pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilaksanakan selama 16 kali.4.4 PermasalahanIdentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Nyoman Badra adalah sebagai berikut :1. Masalah ekonomi 2. Masalah kesehatan 3. Masalah kebersihan lingkungan 4.5 Solusisolusi yang ditawarkan dalam memecahkan permasalah dalam keluarga I Nyoman Badra adalah sebagai berikut:1. Untuk masalah ekonomi, solusi yang ditawakan adalah dengan mencari pekerjaan sambilan seperti memelihara ayam dan bebek, untuk sang istri disarankan menanam sayuran dan bumbu dapur di pekarangan rumah sehingga dapat mengurangi biaya dapur, untuk anak pertama adalah mencari pekerjan agar dapat membantu meringankan bebean ekonomi keluarga2. Untuk permasalah kesehatan, solusi yang diberikan adalah dengan menanam tanaman oabat keluarga (TOGA) dan menjaga kesehatan dengan menjaga kebersihan dan menjaga kondisi tubuh (istirahat dan makan yang teratur)3. Untuk permasalahan kesehatan lingkungan, solusi yang ditawarkan adalah dengan rutin membersihkan kamar mandi agar tidak menjadi sarang penyakit. 4.6 DampakDampak yang didapat setelah terjadinya diskusi dan berbagi saran/solusi terhadap beberapa permasalahan yang dihadapi keluarga Bapak I Nyoman Badra adalah untuk permasalahan kesehatan lingkungan didapakan kondisi lingkungan yang lebih nyama, dimana kamar mandi yang dibersihkan secara rutin dapat mengurangi bau tidak sedap yang muncul. Permasalahan ekonomi dan kesehatan dampak secara langsung belum bisa terlihat karena untuk mendapatkan hasil dari apa yang disarankan membutuhkan waktu. Tetapi diharapkan dengan adanya saran dan solusi untuk permasalah di keluarga Bapak I Nyoman Badra kehidupan keluarga Bapak I Nyoman Badra dapat lebih sejahtera.

BAB VPENUTUP

5.1 SimpulanDari kunjungan yang telah dilakukan selama 16 kali terhadap keluarga Bapak I Nyoman Badra, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu perekonomian keluarga Bapak I Nyoman Badra yang kurang baik dimana hal ini dikarenakan penghasilan yang tidak menentu setiap bulannya. Selain itu keluarga Bapak I Nyoman Badra yang tinggal dengan 12 kepala keluarga dalam satu rumah membuat kondisi rumah sedikit sempit. Keluarga I Nyoman Badra juga mempunyai permasalah di bidang kesehatan, yaitu tidak adanya jaminan kesehatan untuk keluarga miskin yang dimiliki.5.2 RekomendasiRekomendasi yang dapat diberikan oleh mahasiswa pendamping adalah disarankan untuk mencari uang tambahan dengan cara beternak ayam atau bebek guna dapat meningkatkan perekonomian keluarga selain itu untuk dapat meningkatkan perekonomin kelurga diharapkan anak pertama Bapak I Nyoman Badra agar mencari pekerjaan guna meringankan beban ekonomi keluarga. Untuk permsalahan kesehatan diharapkan keluarga ini menanam tanamn obat keluarga dan mejaga kesehatan.

BAB IComment by Aspire-One: reGAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 PendahuluanKKN Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan mahasiswa tiap-tiap desa yang menjadi lokasi KKN. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan bentuk penegasan loyalitas dan solidaritas Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) untuk mewujudkan visi dan misi Universitas Udayana. Tujuan dari program ini secara khusus adalah untuk mensinergiskan pemberdayaan masrakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki daerah yang menjadi sasaran KKN PPM. Namun secara umum program KKN PPM merupakan salah satu pengamalan atau perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat.Salah satu kegiatan KKN PPM ini adalah program KK Dampingan. Program ini merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN PPM untuk mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga pra-sejahtra yang tersebar di masing-masing dusun. Pada periode KKN PPM tahun 2013 ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga RTM yang ada di Dusun Cemadik, Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar yang bernama Bapak Dewa Made Putra Nik.Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Program KK Dampingan ini bertujuan untuk menggali potensi yang dimiliki keluarga pra-sejahtera tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan dengan melihat dan menganalisa setiap permasalahan yang dihadapi serta menyelesaikan permasalahannya. Disini,mahasiswa diwajibkan untuk memiliki KK Dampingan dimana mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang mengindetifikasi masalah dan memecahkan atau mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan. Keluarga yang didampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga pra-sejahtera atau keluarga kurang sejahtera,atau secara umum keluarga yang termasuk dalam rumah tangga miskin,sehingga dengan adanya mahasiswa diharapkan dapat membantu keluarga dampingan untuk meningkatkan kesejahteraannya baik dari segi materi ataupun spritualnya untuk menuju hidup yang lebih baik.1.2. Profil Keluarga 1.2.1`. Identitas Keluarga DampinganKK Dampingan merupakan salah salah satu program bantu yang dilaksanakan oleh penulis selama masa KKN PPM Tahun 2013. Program pendampingan keluarga atau KK Dampingan memiliki tujuan khusus untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam upaya mengangkat potensi yang dimiliki dan meningkatkan kepedulian serta mengasah kemampuan untuk memberikan pemecahan pada setiap masalah yang dihadapi KK Dampingan seperti masalah kebersihan lingkungan,pendidikan,manajemen keluarga,penataan rumah tangga dan lain sebagainya.Untuk program KK Dampinga di Desa Pejeng Kangin,masing-masing mahasiswa harus mendampingi satu keluarga dengan keadaan ekonomi yang kurang baik yang tersebar di berbagai dusun di Desa Pejeng Kangin yaitu Dusun Pesalakan,Dusun Cemadik,Dusun Pengembungan. Pada kesempatan ini,penulis berkesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga tidak mampu di Dusun Cemadik. Kepala keluarga dari keluarga yang didampingi oleh penulis adalah Bapak Dewa Made Putra Nik. Keluarga Bapak Dewa Made Putra Nik atau yang lebih akrab disapa Pak Dewa Putra memiliki 3 orang anak, dimana anak pertamanya sudah lulus SMA dan tidak melanjutkan pendidkan ke Perguruan Tinggi dikarenakan tidak adanya biaya. Sementara 2 anaknya yang lain, satu diantaranya telah duduk dibangku Sekolah Menengah Atas, sedangkan anak ketiga masih duduk di kelas 3 Sekolah Dasar dan ketiganya tinggal serumah dengan Bapak Dewa Made Putra Nik. Istri dari Bapak Dewa Made Putra Nik, Ibu Jero Ketut Sudiani masih hidup dan tinggal bersama dengan Bapak Dewa Made Putra Nik dan ketiga anak mereka. Bapak Dewa Made Putra Nik beserta keluarga saat ini menempati lahan dimana lahan tersebut didiami oleh 3 KK. Bapak Dewa Made Putra Nik beserta istri dan ketiga anaknya menempati sebuah rumah sederhana yang berukuran tidak terlalu luas. Di rumah inilah Bapak Dewa Made Putra Nik beserta istri dan anak-anaknya melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk tidur. Rumah yang ditempati Bapak Dewa Made Putra Nik sangat sempit dan pengap. Rumah yang beliau tempati terdiri dari 1 ruang kamar dan ruang tamu yang juga merangkap sebagai ruang keluarga. Bapak Dewa Made Putra Nik menggunakan sebuah kamar mandi yang juga digunakan bersama dengan 2 KK yang lain. Dapur Bapak Dewa Made Putra Nik masih menggunakan tungku kayu bakar untuk memasak. Terkadang apabila keuangan Bapak Dewa Made Putra Nik mencukupi, mereka memasak kumenggunakan kompor gas dengan gas ukuran 3 kg, hanya saja hal ini sangat jarang bisa terwujud dan sama halnya seperti kamar mandi, dapur juga digunakan bersama dengan 2 KK lain. Untuk kebutuhan MCK, Bapak Dewa Made Putra Nik sudah memiliki kamar mandi yang dipergunakan bersama dua keluarga lainya dilingkungan rumahnya, namun untuk keperluan air mereka sudah menggunakan air PAM. Rumah yang beliau tempati beserta istri dan anaknya kondisinya cukup baik, walaupun terlihat sangat sederhana dengan lantai yang beralsankan semen dan atap yang sudah menggunakan genteng dan sudah menggunakan tembok sebagai dindingnya. Di tengah-tengah ruang keluarga terdapa sebuah televisi yang menjadi satu-satunya media hiburan bagi Bapak Dewa Made Putra Nik beserta istri dan ketiga anaknya. Rumah Bapak Dewa Made Putra Nik memili halaman yang tidak terlalu luas yang dimanfaatkan untuk memelihara ayam oleh Bapak Dewa Made Putra Nik. Di pekarangan belakang Bapak Dewa Made Putra Nik memelihara seekor babi dan seekor sapi. Berikut ini biodata singkat tentang keluarga Bapak Dewa Made Putra Nik yang dipaparkan dalam tabel berikut ini :Table 1.1 Identitas Keluarga DampinganNo NamaStatusUmurPendidikanPekerjaanKet

1. Dewa Made Putra NikKawin 41 tahun Tamat SMPBuruh TraktorKepala keluarga

2.Jero Ketut SudianiKawin 37 tahunTamat SMPPetani Istri

3.Desak Putu JulianiBelum Kawin19 tahunTamat SMABuruh PabrikAnak

4.Desak Made SariBelum Kawin16 tahunSMAPelajar Anak

5.Dewa Nyoman Agus YuliantaraBelum Kawin9 tahunSDPelajar Anak

1.3 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.3.1 Pendapatan KeluargaJika ditinjau dari segi pendapatan,keluarga Bapak Dewa Made Putra Nik tergolong dalam ekonomi lemah karena penghasilan diperoleh terkadang lebih kecil dari pada pengeluaran yang harus dikeluarkan. Sedangkan kebutuhan yang harus ditanggung cukup banyak sehingga tidak semua kebutuhan beliau dan keluarga bisa terpenuhi. Penghasilan Bapak Dewa Made Putra Nik sebagai buruh traktor rata-rata sekitar Rp. 50.000,-per panggilan mentraktor. Namun, dikarenakan pekerjaan beliau sebagai buruh traktor yang mana tidak pasti ada pekerjaan setiap hari, maka penghasilan beliau tidak konstan ada setiap hari. Ditambah lagi, traktor yang Bapak Dewa Made Putra Nik pergunakan untuk bekerja bukanlah traktor milik beliau sendiri, maka penghasilan yang diperoleh akan dibagi tiga, yaitu biaya minyak mesin, dan sisanyadibagi dua sama rata dengan pemilik traktor. Bapak Dewa Made Putra Nik tidak memiliki sawah ataupun kebun,hanya seekor babi dan seekor anak sapi dan beberapa ekor ayam yang sengaja beliau pelihara untuk keperluan upacara dan hanya sebagai penyalur hobi saja. Namun istri beliau, Ibu Jero Ketut Sudiani, bekerja sebagai petani garapan untuk turut membantu perekonomian keluarga. Ibu Jero Ketut Sudiani bekerja menggarap sawah milik orang lain, dimana modal berupa bibit, pupuk dan tenaga kerja seluruhnya ditanggung oleh Ibu Jero Ketut Sudiani namun penghasilannya dibagi dua sama rata dengan pemilik sawah. Jadi penghasilan Ibu Jero Ketut Sudiani sangat sulit untuk diprediksi oleh penulis, ditambah lagi keluarga keluarga Bapak Dewa Made Putra Nik yang sangat tertututp untuk masalah keuangan keluarganya. Sejak tahun 2008, Bapak Dewa Made Putra Nik mendapatkan sumbangan Raskin dari pemerintah seberat sekitar 15 kg setiap bulannya. 1.3.2 Pengeluaran KeluargaKeluarga Bapak Dewa Made Putra Nik tergolong dalam keluarga yang kurang mampu. Pemenuhan kebutuhannya terbatas pada pemenuhan kebutuhan pokok atau kebutuhan primer saja seperti untuk kebutuhan sehari-hari (konsumsi), kesehatan, kerohanian dan sosial. Adapun alokasi pengeluaran keluarga diprioritaskan untuk : 1.3.2.1.Kebutuhan Sehari-hariPengeluaran Bapak Dewa Made Putra Nik untuk kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan dapur yang terdiri dari beras, sayur, serta lauk pauk berkisar antara Rp.30.000,sehari. Lauk pauk yang biasanya dimakan keluarga Bapak Dewa Made Putra Nik seadanya saja dan sederhana seperti tahu dan tempe. Jarang sekali mereka makan lauk ikan apalagi daging1.3.2.2 .KesehatanSelain kebutuhan rutin harian dan bulanan terdapat pengeluaran di bidang kesehatan yang bersifat mendadak. Apabila Bapak Dewa Made Putra Nik atau keluarganya menderita sakit maka beliau dan keluarganya akan langsung berobat ke puskesmas yang berada di daerah Tampaksiring atau ke dokter. Untuk biaya pengobatan keluarga Bapak Dewa Made Putra Nik tidak mengangagarkannya secara khusus karena sifatnya sangat mendadak. Bapak Dewa Made Putra Nik pernah menderita penyakit asma, namun untuk saat ini kondisi beliau sudah sehat. Bapak Dewa Made Putra Nik memiliki jaminan kesehatan seperti askes, sehingga mendapatkan sedikit keringanan untuk biaya kesehatan.1.3.2.3. SosialBapak Dewa Made Putra Nik masuk menjadi krama banjar,namun beliau tidak mempunyai pengeluaran di dalam kegiatan sosial karena terdapat dispensasi dari dusun. Namun, beliau berkewajiban ngayah di pura apabila ada piodalan di pura maupun di sanggah. Biaya untuk keperluan sosial merupakan biaya tak terduga yang bersifat insidental. Ketika ada piodalan di desa maupun di sanggah, Bapak Dewa Made Putra Nik harus mengeluarkan biaya untuk biaya upacara.1.3.2.4. Kerohanian Untuk masalah kerohanian sehari-hari keluarga Bapak Dewa Made Putra Nik membuat berupa canang sari banten setiap hari. Bila ada hari-hari besar atau upacara agama maka Bapak Dewa Made Putra Nik membuat banten dan membeli perlengkapan banten sendiri atau diberi oleh saudaranya. Biaya untuk pembuatan banten ini dikondisikan sesuai dengan keadaan keuangan.1.3.2.5. Lain-lain Untuk masalah sehari-hari, Bapak Dewa Made Putra Nik mempunyai pengeluaran untuk membayar listrik sekitar Rp.45.000,- per bulannya. Aliran listrik di rumah beliau masih menjadi satu dengan anggota keluarganya yang lain. Jadi, untuk membayar iuran listrik setiap bulannya beliau berbagi biayanya dengan keluarga lain yang tinggal bersama dengannya. Kebutuhan air Bapak Dewa Made Putra Nik mengambil dari sungai sehingga tidak mengeluarkan biaya untuk membayar air.

BAB IIIDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH2.1. Permasalahan KeluargaPermasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak Dewa Made Putra Nik diperoleh setelah beberapa kali melakukan kunjungan ke rumah keluarga dampingan. Identifikasi permasalahan tersebut menggunkan metode wawancara dengan melakukan percakapan dengan narasumber yaitu Bapak Dewa Made Putra Nik beserta keluarganya. Adapun hal-hal yang dilakukan untuk memperoleh informasi antara lain berkenalan atau beramah tamah, sosialisasi mengenai program KKN PPM, berdiskusi dengan anggota keluarga Bapak Dewa Made Putra Nik, melihat-lihat suasana tempat tinggal beliau serta mengikuti aktivitas keluarganya seperti makan bersama, mendampingi anak-anak beliau belajar, bermain dan mengobrol bersama anak beliau dan gambaran umum permasalahan terdapat pada keluarga Bapak Dewa Made Putra Nik terdiri dari masalah kesehatan dan kebersihan, masalah keuangan dan kurangnya keterampilan serta masalah pendidikan.2.2. Masalah PrioritasBerdasarkan pengamatan yang dilakukan dan hasil wawancara dengan keluarga dampingan, diperoleh beberapa permasalahan prioritas yang dihadapi oleh keluarga Bapak Dewa Made Putra Nik sebagai berikut :2.2.1. Masalah Kesehatan dan Lingkungan Sekitar serta Keberadaan MCKApabila keluarga Bapak Dewa Made Putra Nik jatuh sakit, mereka akan segera pergi ke puskesmas atau ke dokter terdekat. Saat ini, Bapak Dewa Made Putra Nik dan keluarganya tidak memiliki masalah kesehatan yang serius, hanya gejala-gejala yang biasa terjadi di usia lanjut usia, berupa nyeri tengkuk, nyeri sendi, sakit kepala dan meriang-meriang. Mengenai jaminan kesehatan, beliau memiliki asuransi kesehatan semacam JAMKESMAS sehingga dapat meringankan pengeluarkan untuk masalah kesehatan. Mengenai lingkungan sekitar rumah Bapak Dewa Made Putra Nik, kondisinya cukup baik. Namun tidak ada satupun tanaman maupun toga yang ditanam di halamnnya, berhubungan halam yang dimilikinya sangat sempit dan sisa lahan yang tidak digunakan untuk membuat bale, hanya dimanfaatkan untuk jalan seadanya. Selain itu, Bapak Dewa Made Putra Nik juga memiliki kamar mandi bersama, dimana kelayakannya masih kurang dan jaun dari kata bersih. 2.2.2. Masalah PendidikanTingkat Pendidikan Bapak Dewa Made Putra Nik sangat rendah, karena beliau hanyalah lulusan SMP dan karena keterbatasan b