LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 - bpkp.go.id

100
PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 NOMOR LAPORAN : LKIN-4/PW24/1/2020 TANGGAL : 5 JANUARI 2020

Transcript of LAPORAN KINERJA TAHUN 2020 - bpkp.go.id

PERWAKILAN BPKP

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

LAPORAN KINERJA

TAHUN 2020

NOMOR LAPORAN : LKIN-4/PW24/1/2020

TANGGAL : 5 JANUARI 2020

vii LAPORAN KINERJA 2020

RINGKASAN EKSEKUTIF

Di dalam Renstra BPKP Tahun 2020-2024, Tujuan dan Sasaran di atas

dijabarkan ke dalam Program dan Sasaran Program. Selanjutnya, Program dan

Sasaran Program dijabarkan ke dalam Kegiatan dan Sasaran Kegiatan.

Dalam rangka mewujudkan sasaran kegiatan dan mendukung tercapainya

sasaran program dan sasaran strategis BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Timur telah menetapkan Sasaran Kegiatan dan masing-masing

indikatornya. Sasaran Kegiatan tersebut merupakan kondisi yang ingin dicapai secara

nyata oleh BPKP dan mencerminkan pengaruh atas ditimbulkannya hasil

pelaksanaan kegiatan pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara

Timur.

Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur

Tahun 2020 ini merupakan alat kendali dan alat pengukuran kinerja secara kuantitatif

menuju terwujudnya akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas.

Adapun Capaian Sasaran Program dan Kegiatan, pada tahun 2020 dapat

dilihat pada Tabel RE 1.

Tabel RE 1 Capaian Sasaran Program Tahun 2020

Sasprog/Saskeg

Indikator Kinerja Program (IKP)/

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

Kinerja Program/Kegiatan

Satuan Target Realisasi %

1. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

1.1 Nilai optimalisasi penerimaan daerah yang terealisasi

Rupiah 64,000,000 90,977,280 142,15%

1.2 Potensi penerimaan daerah yang dioptimalisasi

Rupiah 127,000,000 6,151,719,966 4.843,87%

1.3 Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah

Rupiah 1,123,000,000 207,111,097,89

9

18.442,66%

1.4 Nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah

Rupiah 27,124,000,000

389,640,527,84

2

1.436,52%

Capaian Rata-Rata 6.216,30%

viii LAPORAN KINERJA 2020

Sasprog/Saskeg

Indikator Kinerja Program (IKP)/

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

Kinerja Program/Kegiatan

Satuan Target Realisasi %

2. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional

2.1 Jumlah Kegiatan Prioritas yang diawasi

Kegiatan Prioritas

7 3 42,86%

2.2 Jumlah Kegiatan Prioritas yang tercapai sesuai target

Kegiatan Prioritas

7 3 42,86%

2.3 Presentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan

Persen 75 100 133,33%

Capaian Rata-Rata 73,02%

3. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha

3.1 Jumlah BUMD dengan kinerja sehat

BUMD 8 9 112,50%

3.2 Jumlah BLUD dengan kinerja sehat

BLUD 2 0 0%

3.3 Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan

BUMDes 26 26 100.00%

Capaian Rata-Rata 106.25%

4. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi

4.1 Presentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ ditindaklanjuti

Persen 100 100 100.00%

4.2 Presentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ ditindaklanjuti

Persen 70 100 142.86%

Capaian Rata-Rata 121.43%

5. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU

5.1 Jumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP > Level 3

K/L/Pemda

5 3 60.00%

5.2 Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP > Level 3

K/L/Pemda

4 2 50.00%

5.3 Tersedianya Rekomendasi Strategis (Policy Brief) kepada Provinsi/ Kabupaten/ Kota

Rekomendasi

1 - 0.00%

5.4 Persentase Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa

Persen 35 28.88 82.51%

5.5 Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes

APIP 1 2 200.00%

Capaian Rata-Rata 78.50%

ix LAPORAN KINERJA 2020

Sasprog/Saskeg

Indikator Kinerja Program (IKP)/

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

Kinerja Program/Kegiatan

Satuan Target Realisasi %

6. Meningkatnya Kualitas Layanan "Ketatausahaan" Unit Kerja

6.1 Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja

Skor Skala 100

75 76 101.81%

6.2 Persentase Pegawai yang mengikuti peningkatan Kompetensi

Persen 100 100 100.00%

6.3 Persentase administrasi SDM yang diselesaikan tepat waktu

Persen 100 100 100.00%

6.4 Persentase Penyusunan RKA Tepat Waktu Unit Kerja

Persen 100 100 100.00%

6.5 Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)

Skor Skala 100

86 94 109.30%

6.6 Persentase SPM yang terbit tepat waktu

Persen 90 100 111.11%

6.7 Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja Mandiri)

Persen 100 100 100.00%

6.8 Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)

Predikat Baik Baik 100.00%

6.9 Nilai SAKIP Unit Kerja Skor Skala 100

80 83 103.73%

6.10 Maturitas SPIP Unit Kerja

Level 1-5 Level 3 Level 3 100.00%

6.11 Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja

Indeks Skala 100

70 76 108.57%

6.12 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan)

Indeks Skala 100

70 75 107.14%

Capaian Rata-Rata 103.47%

TOTAL 1116.50%

Faktor pendukung tercapainya Capaian Target Kinerja Tahun 2020, antara

lain:

1) Tingginya komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan pendapatan asli

daerah dan melakukan tindak lanjut atas hasil evaluasi yang telah dilakukan;

2) Komitmen APH di lingkungan Provinsi NTT untuk memberantas korupsi;

x LAPORAN KINERJA 2020

3) Telah tersedia pedoman yang yaitu PPKBI (Peraturan Kepala BPKP Nomor 17

tahun 2017) sebagai standarisasi proses bisnis kegiatan pengawasan evaluasi

HKP Kesediaan pimpinan terlibat secara langsung dalam proses evaluasi HKP;

4) Proses transfer ilmu kepada BUMD melalui kegiatan sosialisasi, bimbingan

teknis, dan layanan konsultasi lainnya berjalan dengan baik;

5) Komunikasi dengan BUMD terjalin dengan baik, permasalahan-permasalahan

yang dihadapi oleh BUMD terutama dalam hal manajemen dan keuangan

disampaikan kepada Bidang Akuntan Negara Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Timur dengan baik untuk diberikan saran dan rekomendasi;

6) Komitmen Pemda dalam hal pemberantasan korupsi yang didukung dengan

Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 yang mengharuskan setiap pemda

untuk melakukan aksi pencegahan korupsi;

7) Pimpinan Daerah (Sekretaris Daerah dan Inspektur Daerah) dari 10 (sepuluh)

Pemerintah Daerah prioritas telah menandatangani Komitmen Bersama dengan

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur yang isinya yaitu

meningkatkan Kapabilitas APIP Level 3 pada Tahun 2020;

8) Beberapa APIP telah meminta peningkatan kompetensi SDM-nya ke BPKP,

antara lain diklat, bimtek Audit Kinerja dan Manajemen Risiko;

9) Bimtek maturitas SPIP dilakukan secara berkelanjutan dan dilakukan

pemantauan atas hasil bimbingan teknis yang telah dilakukan;

10) BPKP NTT telah menetapkan Pemerintah daerah yang menjadi fokus

peningkatan maturitas SPIP dengan pendekatan proses bisnis;

11) Komitmen Pemda dalam melakukan pembinaan dan pengawasan implementasi

Siskeudes s.d. tahap penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan desa;

12) Kesadaran Pemda akan banyaknya jumlah desa di wilayah kerjanya, serta

terkoneksinya database Siskeudes sebagai sumber data dalam implementasi

aplikasi Siswaskeudes yang diharapkan akan mempermudah kinerja APIP

dalam melakukan pengawasan keuangan desa.

Faktor penghambat tidak tercapainya Capaian Kinerja Tahun 2020 pada dua

Sasaran Program yaitu “Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas

Pembangunan Nasional” sebesar 73,02% dan “Meningkatnya Pengawasan

xi LAPORAN KINERJA 2020

Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU” sebesar 78,50% adalah

sebagai berikut :

1) Manajamen pengelolaan perencanaan, pelaksanaan kegiatan prioritas belum

memadai sehingga target kegiatan prioritas kurang optimal dan belum

sepenuhnya akuntabel;

2) Pola pendampingan/bimtek pada pemerintah daerah untuk implementasi SPIP

pada program prioritas daerah belum ada keseragaman;

3) Kesenjangan pemahaman SDM dan perangkat daerah terhadap siklus

manajemen daerah dan implementasi SPIP baik tingkat pemerintah daerah

maupun tingkat perangkat daerah;

4) Masih kurangnya komitmen Pemerintah daerah dalam penerapan SPIP;

5) Inspektorat daerah belum menerapkan PKPT berbasis risiko sehingga belum

dapat memberikan early warning system pada perangkat daerah pada lingkup

kerjanya.

Untuk dapat mencapai target yang diharapkan, Perwakilan BPKP Provinsi

Nusa Tenggara Timur melakukan langkah-langkah dalam upaya memperbaiki

kinerja yaitu:

1) Peningkatan penyelenggaraan SPIP pada K/L/Pemda, antara lain melalui:

a. Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara

lain untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP.

b. Berkoordinasi lebih intensif dengan K/L/Pemda untuk percepatan

implementasi SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi,

sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk

peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar.

2) Peningkatan Kapabilitas APIP Level 3 pada Pemerintah Kabupaten/Kota, antara

lain melalui bimbingan teknis penyusunan perencanaan berbasis risiko.

3) Mengusulkan penambahan tenaga auditor kepada Biro Kepegawaian dan

Organisasi BPKP Pusat sesuai dengan kebutuhan dalam rangka kebutuhan

pelaksanaan tugas.

xii LAPORAN KINERJA 2020

Dalam tahun 2020 Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur telah

memberikan atensi kepada Gubernur Nusa Tenggara Timur mengenai identifikasi

titik-titik kritis/risiko-risiko yang melekat pada tahapan siklus utama terkait dengan

Program Tanam Jagung Panen Sapi mulai dari Pra Perencanaan, Perencanaan,

Pelaksanaaan Tahap Siklus Program, Pencairan Dana Program dan

Pertanggungjawaban tertakit pencatatan aset dan Dana Bantuan Tidak Terduga.

1 LAPORAN KINERJA 2020

BAB I PENDAHULUAN

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan tugas

utama membantu Presiden Republik Indonesia dalam mengawasi pengelolaan dan

pertanggungjawaban keuangan negara serta pembangunan agar sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku, sekaligus memberikan masukan bagi

penyusunan kebijakan yang terkait.

Tugas, fungsi dan wewenang BPKP, aspek strategis nasional, kegiatan dan

layanan produk BPKP, struktur organisasi, dan sistematika penyajian Laporan

Kinerja Tahun 2020 Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur lebih lanjut

diuraikan sebagai berikut:

A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi

Berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 1 Tahun 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Timur memiliki tugas sebagai berikut:

1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara

dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;

2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;

2 LAPORAN KINERJA 2020

3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau

atas permintaan Kepala Daerah;

4. Melaksanakan Pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan

5. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang

pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara

Timur menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dan

laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah;

2. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah,

BUMN/BUMD dan kinerja Instansi;

3. Pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain yang

didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik

daerah, atas permintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil

dan kontrak kerja sama, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima

pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

4. Evaluasi terhadap pelaksanaan tata kelola dan laporan akuntabilitas kinerja

pada badan usaha milik negara, badan-badan lain yang didalamnya terdapat

kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan

pemangku kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

perundangan;

5. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan

lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban

akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran

keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan atau kegiatan lain

yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran

negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya

yang didalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari

3 LAPORAN KINERJA 2020

Pemerintah Pusat dan atau Pemerintah Daerah serta akuntabilitas

pembiayaan keuangan negara/daerah;

6. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset

negara/daerah;

7. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian

intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha lainnya dan

program/kebijakan pemerintah yang strategis;

8. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau

kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas

penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus

penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit

penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan

ahli, dan upaya pencegahan korupsi;

9. Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaran pengawasan intern terhadap

akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-

sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya;

10. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan dan konsultansi penyelenggaraan

sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah

daerah, dan badan-badan yang didalamnya terdapat kepentingan keuangan

atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah;

11. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penguasaan Pemerintah

Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai Peraturan Perundang-undangan,

Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah;

12. Pengolahan data dan informasi hasil pengawasan atas penyelenggaraan

akuntabilitas keuangan negara Kementerian/Lembaga dan Pemerintah

Daerah; dan

13. Pelaksanaan dan pelayanan administrasi Perwakilan BPKP.

4 LAPORAN KINERJA 2020

B. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) RI Nomor 1 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur, struktur organisasi di Kantor

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur terdiri dari:

1. Bagian Tata Usaha

- Sub Bagian Umum

- Sub Bagian Kepegawaian

- Sub Bagian Keuangan

2. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Pengawasan Bidang Instansi Pemerintah

Pusat (IPP)

3. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Pengawasan Bidang Akuntabilitas

Pemerintah Daerah (APD)

4. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Pengawasan Bidang Akuntan Negara

(AN)

5. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Pengawasan Bidang Investigasi

6. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Program dan Pelaporan serta

Pembinaan APIP (P3A)

Secara grafis, struktur organisasi di Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara

Timur tersaji sebagai berikut:

5 LAPORAN KINERJA 2020

Gambar 1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur didukung dengan tenaga

SDM yang cukup andal dan kompeten. Posisi pegawai per 31 Desember 2020

berjumlah 113 orang, dengan rincian yang dapat dilihat pada Tabel 3 dan Gambar

2.

Tabel 3 Posisi Pegawai per 31 Desember 2020

Tabel 1 - Posisi Pegawai per 31 Desember 2017

Jabatan Jumlah (orang)

Persen (%)

Pejabat Struktural 5 4,42

Koordinator Pengawasan 5 4,42

Pejabat Fungsional Auditor 83 73,45

Pejabat Fungsional Umum 14 12,39

Arsiparis 3 2,65

Analis Kepegawaian 2 1,77

Kepala

Perwakilan

Kepala Bagian TU

Ude Sujana

Kasubag

Umum

Antonius

Kasubag

Kepegawaian

Flora Adelina

Kasubag

Keuangan

Yohana A.

Korwas

Bidang IPP

Korwas Bidang

APD

Korwas

Bidang AN

Korwas Bidang

Investigasi

Oman Rochmana

Korwas

Bidang P3A

6 LAPORAN KINERJA 2020

Pranata Komputer 1 0,88

Jumlah 113 100

Gambar 2 Jenjang Pendidikan Pegawai per 31 Desember 2020

Gambar 2 - Jenjang Pendidikan Pegawai per 31 Desember 2017

C. Aspek Strategis Organisasi

BPKP sebagai lembaga Pemerintah Non Kementerian, yang dibentuk

melalui Peraturan Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP

menggantikan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 beserta

perubahannya, selain mempunyai tugas menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan

pembangunan nasional juga menjalankan mandat yang tertuang pada Peraturan

Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP).

Mandat bagi BPKP dimaksud adalah sebagai Auditor Internal Pemerintah

yang bertanggung jawab kepada Presiden melakukan pengawasan intern

terhadap akuntabilitas keuangan negara dan sebagai pembina penyelenggaraan

SPIP untuk seluruh instansi pemerintah. Peran sebagai pembina SPIP berkaitan

erat dengan peran pengawasan intern karena dengan penguatan SPIP,

SLTA8,85%

DIII27,43%

S1/DIV61,06%

S22,65%

Perwakilan BPKP Provinsi NTT

SLTA DIII S1/DIV S2

7 LAPORAN KINERJA 2020

pengendalian pelaksanaan kegiatan pemerintahan menjadi semakin terjaga dari

penyimpangan dan penyalahgunaan yang mungkin terjadi.

Untuk mempercepat implementasi penyelenggaraan SPIP, Presiden

menerbitkan Inpres Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem

Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern

dalam rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, sebagai berikut:

1. Mempercepat efektivitas penerapan sistem pengendalian intern pemerintah

dalam pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional;

2. Mengintensifkan peran Aparat Pengendalian Intern Pemerintah dalam

rangka meningkatkan kualitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam

pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional serta

meningkatkan upaya pencegahan korupsi;

3. Melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan penerimaan

negara/daerah serta efisiensi dan efektifitas anggaran pengeluaran

negara/daerah.

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur harus dapat menunjukkan

kinerja yang optimal sebagai Auditor Internal Pemerintah yang bertanggung

jawab kepada Presiden di daerah sehingga peran BPKP semakin nyata dalam

membantu pemerintah daerah menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang

dihadapi. Adapun strategi penguatan (reposisi) BPKP ke depan adalah:

1. Product Differences

Sebagaimana dinyatakan dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 Pasal 49 dan

Perpres 192 Tahun 2014 tentang BPKP, maka penugasan-penugasan BPKP

sebagai auditor internal yang bertanggung jawab kepada Presiden akan

bersifat spesifik yaitu melakukan pengawasan atas pengelolaan keuangan

negara/daerah dan pembangunan nasional agar tercapai tujuan akuntabilitas

Presiden yang menjalankan amanah rakyat, bersifat strategis, makro, nasional

(lintas sektoral).

2. Market Differences

BPKP perlu mengenali dengan baik siapa market-nya. Hal ini dimaksudkan

agar produk BPKP menjadi bernilai, memiliki pasar pengawasan yang jelas

8 LAPORAN KINERJA 2020

bagi stakeholders entitas birokrasi baik eksekutif, legislatif, organisasi

pendidikan dan organisasi profesi di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

3. Methodology Differences

Pengembangan metodologi pengawasan yang kontemporer, spesifik, dan

membawa manfaat misalnya program evaluations, policy analysis, forensic audit,

performance audit, internal control review perlu dikembangkan sejalan dengan

paradigma baru BPKP.

Dengan semakin luasnya cakupan penugasan BPKP sebagaimana amanat

dari PP Nomor 60 Tahun 2008 dan Perpres 192 Tahun 2014 serta Inpres 9 Tahun

2014, yang meliputi pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan

SPIP, dan paradigma baru BPKP yang lebih mengedepankan aspek pencegahan,

dengan lebih menekankan membangun sistem yang mampu mencegah

kecurangan/penyimpangan atau memudahkan mendeteksi adanya

kecurangan/penyimpangan, telah mendorong dilakukannya perubahan visi

BPKP. Dua peran utama yang dapat dilakukan BPKP adalah peran assurance dan

consulting.

D. Kegiatan dan Produk Organisasi

Dalam rangka mendukung meningkatkan tata kelola pemerintahan dan

menciptakan iklim pencegahan KKN, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara

Timur memberikan layanan kepada stakeholders dengan melakukan pengawasan

terhadap 4 (empat) fokus pengawasan, yaitu:

1. Pengawalan Akuntabilitas Pembangunan Nasional.

Berisi kegiatan pengawasan yang berhubungan langsung dengan

pengawalan prioritas pembangunan dalam nawa cita (100 janji presiden).

2. Peningkatan Kontribusi Ruang Fiskal.

Berisi kegiatan pengawasan yang bertujuan mendorong peningkatan ruang

fiskal dan efisiensi pengeluaran.

3. Pengamanan Aset Negara/Daerah.

9 LAPORAN KINERJA 2020

Berisi kegiatan pengawasan yang bertujuan memberikan kontribusi dalam

upaya penyelamatan keuangan negara dan daerah serta pengamanan aset

tetap negara/daerah.

4. Peningkatan Governance System.

Berisi kegiatan pengawasan yang strategis dan bersifat makro dalam jangka

perbaikan governance system di lingkungan kementerian/lembaga/pemda/

korporasi.

Fokus pengawasan tersebut yang kemudian akan menghasilkan

rekomendasi bagi stakeholders dihasilkan melalui pelaksanaan berbagai

komponen kegiatan, baik komponen teknis pengawasan dengan menggunakan

berbagai alat (tools) pengawasan seperti audit, reviu, evaluasi, pemantauan

maupun komponen yang mendukung langsung kegiatan seperti penyusunan dan

diseminasi pedoman, pemantauan pelaksanaan pengawasan, tabulasi, dan lain-

lain.

Selain itu, terdapat pelaksanaan dukungan pengawasan meliputi penyiapan

kultur organisasi, penyiapan profesionalisme SDM, penyiapan SOP pelaksanaan

kegiatan, penyiapan sarana dan prasarana dan lain-lain yang mendukug secara

tidak langsung kegiatan teknis pengawasan.

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur juga memiliki produk

untuk pembinaan penyelenggaraan SPIP seperti yang diamanatkan pada

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah dan berbagai produk unggulan lainnya yaitu:

1. Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA);

2. Sistem Keuangan Desa (Siskeudes)

3. Sistem Informasi Akuntansi PDAM;

4. Program Peningkatan Kinerja Sektor Korporat (Performance Enhancement

Program);

5. Program Pengembangan GCG BUMD;

6. Program Pengembangan Internal Control BUMD berbasis COSO;

7. Program Anti Korupsi;

10 LAPORAN KINERJA 2020

8. Fraud Control Plan (FCP);

9. Peningkatan Maturitas SPIP; dan

10. Peningkatan Kapabilitas APIP.

E. Sistematika Penyajian

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun

2020 melaporkan capaian kinerja selama tahun 2020. Capaian Kinerja tahun 2020

diukur dan dinilai berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2020 sebagai tolok ukur

keberhasilan tahunan organisasi. Perjanjian Kinerja merupakan penjabaran

Renstra Perwakilan BPKP Nusa Tenggara Timur Tahun 2020-2024. Analisis

capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 2020 memungkinkan

dilakukannya identifikasi atas sejumlah kinerja (performance gap) sebagai masukan

bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti ini, sistematika

penyajian Laporan Kinerja Perwakilan BPKP tahun 2020 dapat diilustrasikan

dalam gambar 3.

11 LAPORAN KINERJA 2020

BAB IV

PENUTUP

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

BAB I

PENDAHULUAN

• Tugas, Fungsi, dan

Wewenang Organisasi

• Aspek Strategis

Organisasi

• Kegiatan dan Produk

Organisasi

• Struktur Organisasi

• Sisematika Penyajian

RENSTRA 2020-2024

PERJANJIAN KINERJA 2020

• Capaian Kinerja Organisasi

• Sasaran Program dan Sasaran

Kegiatan,

• Realisasi Anggaran

Gambar 3 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur

Gambar 3 - Sistematika Penyajian Laporan Kinerja

• Capaian Sasaran Strategis

dan Program

• Rencana Tindak Perbaikan

Kegiatan Tahun 2020

AN KINERJA 2020 12

LAPORAN KINERJA 2020

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Meningkatkan kualitas sistem akuntabilitas selalu menjadi perhatian utama

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur. Peningkatan ini terlihat dari Visi,

Misi dan Tujuan pada Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2020–2024. Program pada

Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur periode Tahun 2020-2024

berbeda dari Renstra periode sebelumnya yaitu diselaraskan dengan program yang

direstrukturisasi oleh Bappenas. Berdasarkan restrukturisasi program tersebut,

program Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam Renstra mencakup

dua program utama, yakni program pengawasan dan program dukungan

pengawasan.

Program pengawasan BPKP ditujukan dalam rangka melaksanakan

pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan nasional serta

pembinaan penyelenggaraan SPIP. Sedangkan program dukungan pengawasan

merupakan program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya,

yang terdiri dari Fasilitas Dukungan Manajemen BPKP serta Pengadaan dan

Penyaluran Sarana dan Prasarana BPKP.

Dengan berjalannya waktu dan merujuk pada Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

AN KINERJA 2020 13

LAPORAN KINERJA 2020

atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, BPKP telah melakukan penajaman tujuan

dan sasaran strategis dan merekonstruksi Indikator Kinerja Utama (IKU), sehingga

dapat disajikan akuntabilitas pencapaian sasaran strategis.

A. Rencana Strategis 2020-2024

Sesuai Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, BPKP sebagai APIP

yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden, bertugas

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan

negara/daerah dan pembangunan nasional. Dalam melaksanakan tugas

tersebut, BPKP menyelenggarakan dua fungsi utama yaitu fungsi pengarahan

dan pengoordinasian pengawasan intern serta fungsi pengawasan intern.

Fungsi tersebut diformulasikan ke dalam visi, misi, dan tujuan BPKP

dalam rangka mendukung peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan

pembangunan sesuai Visi dan Misi Presiden dalam RPJMN 2020-2024. Untuk

melaksanakan amanah tersebut dan dengan mempertimbangkan capaian

kegiatan pengawasan periode sebelumnya, potensi dan permasalahan, serta

aspirasi masyarakat, maka BPKP selama periode 2020-2024.

Penyusunan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur

merupakan salah satu amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP). Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara

Timur merupakan dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan,

strategi, kebijakan, serta program dan kegiatan BPKP dalam rangka

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Renstra BPKP merupakan bagian

dari perencanaan nasional, sehingga harus sinkron dan mengacu kepada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) serta mendukung

pencapaian program-program prioritas Pemerintah.

.

AN KINERJA 2020 14

LAPORAN KINERJA 2020

Untuk menyelenggarakan dua misi BPKP, ditetapkan tujuan untuk

masing-masing misi tersebut, yaitu kondisi yang ingin dicapai oleh BPKP pada

Tahun 2024 yaitu:

1. Pernyataan Visi

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur

Tahun 2020-2024 yang disahkan oleh Kepala Perwakilan BPKP Provinsi

Nusa Tenggara Timur telah menetapkan Visi sebagai berikut:

“Menjadi Auditor Internal Pemerintah Berkelas Dunia dan Trusted

Advisor Pemerintah untuk Meningkatkan Good Governance Sektor Publik

dalam rangka Mewujudkan Visi Misi Presiden dan Wakil Presiden

‘Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong-Royong”

Pada pernyataan visi tersebut tampak bahwa Perwakilan BPKP

Provinsi Nusa Tenggara Timur selalu hadir untuk membangun tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya dengan memberikan

kontribusi bagi stakeholder melalui strategi pengawasan yang pre-emptif,

preventif, dan represif.

2. Pernyataan Misi

Misi Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur berisi

pernyataan tentang apa yang akan dilakukan oleh seluruh Bidang/Bagian

untuk mencapai visi Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Perumusan misi mengacu kepada tugas dan kewenangan yang telah

diberikan kepada BPKP. Tugas dan kewenangan BPKP sebagaimana diatur

dalam Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP. Di

samping itu, dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun

2014, BPKP berperan penting dalam mendukung akuntabilitas Presiden

terutama dalam lingkup penyelenggaraan keuangan negara dan

pembangunan nasional serta pembinaan penyelenggaraan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

AN KINERJA 2020 15

LAPORAN KINERJA 2020

Untuk mewujudkan visi tersebut, BPKP melaksanakan Misi Presiden

dan Wakil Presiden untuk menegakkan sistem hukum yang bebas korupsi,

bermartabat, dan terpercaya; mengelola pemerintahan yang bersih, efektif,

dan terpercaya; dan mensinergikan pemerintah daerah dalam kerangka

negara kesatuan.

Rumusan Misi Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur

adalah:

1) Misi 1

“Melaksanakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan

Keuangan dan Pembangunan Nasional”

2) Misi 2

“Membangun Sumber Daya Pengawasan yang Berkualitas”

3. Tujuan dan Sasaran Program

Tujuan merupakan perwujudan dari visi dan misi yang telah

ditetapkan, serta berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan

merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan

dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun.

Dalam menyelenggarakan misinya, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Timur menetapkan tiga tujuan, yaitu kondisi yang ingin dicapai

oleh BPKP pada tahun 2024.

Untuk menyelenggarakan dua misi BPKP, ditetapkan tujuan untuk

masing-masing misi tersebut, yaitu kondisi yang ingin dicapai oleh BPKP

pada Tahun 2024 yaitu:

1) Terwujudnya Akuntabilitas Keuangan dan Pembangunan Nasional;

2) Terwujudnya Tata Kelola Pengawasan yang Unggul, Akuntabel dan

Sehat.

Selanjutnya, masing-masing tujuan tersebut dijabarkan lebih lanjut

dalam enam sasaran strategis dan 17 Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai

AN KINERJA 2020 16

LAPORAN KINERJA 2020

gambaran target outcome yang akan dicapai. Keenam sasaran strategis

beserta indikator-indikatornya masing-masing adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan

Negara dan Daerah, yang diukur dengan tiga indikator berupa Nilai

Potensi Penerimaan Negara/Daerah yang Terealisasi, Nilai Pengeluaran

Negara/Daerah yang Efisien, dan Nilai Penyelamatan Keuangan

Negara.

2. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas

Pembangunan Nasional, yang diukur dengan empat indikator Jumlah

Program Prioritas yang Tercapai Sesuai Target, Jumlah Kegiatan

Prioritas yang Tercapai Sesuai Target, Jumlah Proyek Prioritas Strategis

yang Tercapai Sesuai Target dan Jumlah Proyek Strategis Nasional yang

Tercapai Sesuai Target.

3. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan

Usaha, yang diukur dengan indikator berupa Jumlah Badan Usaha

dengan Akuntabilitas Badan Usaha yang Baik.

4. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian

Korupsi, yang diukur dengan 3 indikator berupa Jumlah K/L dengan

Efektivitas Pengendalian Korupsi Baik, Jumlah Pemda dengan

Efektivitas Pengendalian Korupsi Baik, dan Jumlah Badan Usaha dengan

Efektivitas Pengendalian Korupsi Baik.

5. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian

Intern K/L/Pemda/BU, yang diukur dengan tiga indikator berupa 1)

Persentase APIP K/L/P dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3, 2)

Persentase K/L/P dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3, dan 3) Persentase

K/L/P/BU dengan MRI ≥ Level 3.

6. Meningkatnya tata kelola pengawasan yang berkualitas, yang diukur

dengan tiga indikator berupa IA-CM BPKP, Indeks kesehatan organisasi

(IKO), dan Indikator Nilai Reformasi Birokrasi.

AN KINERJA 2020 17

LAPORAN KINERJA 2020

Di dalam Renstra BPKP Tahun 2020-2024, Tujuan dan Sasaran di atas

dijabarkan ke dalam Program dan Sasaran Program. Selanjutnya, Program

dan Sasaran Program dijabarkan ke dalam Kegiatan dan Sasaran Kegiatan.

Dalam rangka mewujudkan sasaran kegiatan dan mendukung

tercapainya sasaran program dan sasaran strategis BPKP, Perwakilan BPKP

Provinsi Nusa Tenggara Timur telah menetapkan Sasaran Kegiatan dan

masing-masing indikatornya. Sasaran Kegiatan tersebut merupakan kondisi

yang ingin dicapai secara nyata oleh BPKP dan mencerminkan pengaruh

atas ditimbulkannya hasil pelaksanaan kegiatan pengawasan di Perwakilan

BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur. Adapun untuk mengetahui tingkat

keberhasilan pencapaiannya, setiap sasaran kegiatan diukur dengan

menggunakan Indikator Kinerja Kegiatan. Rincian sasaran kegiatan,

indikator kinerja kegiatan, beserta target dan rencana pendanaannya tersaji

pada tabel matriks kinerja dan pendanaan berikut:

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran Kegiatan (Output)/

Indikator

Kegiatan: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah

Sasaran Kegiatan: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

IKK1: Nilai Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah yang Terealisasi

Nilai Optimalisasi Penerimaan Negara yang Terealisasi

Pengawasan atas Optimalisasi Penerimaan PAD

IKK2: Potensi Penerimaan Negara/Daerah yang Dioptimalisasi

Potensi Penerimaan Negara yang Dioptimalisasi

Pengawasan atas Potensi Pendapatan Asli Daerah

IKK3: Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan Daerah

Nilai efisiensi pengeluaran Pemerintah Daerah

Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah

IKK4: Nilai penyelamatan keuangan Negara

IKK5: Nilai Penyelamatan Pengelolaan Dana Transfer

IKK6: Nilai Penyelamatan Pembiayaan Daerah

Kegiatan: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Pembangunan Nasional

Sasaran Kegiatan: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional

IKK7: Jumlah PP yang tercapai sesuai target

IKK8: Jumlah KP yang diawasi

AN KINERJA 2020 18

LAPORAN KINERJA 2020

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran Kegiatan (Output)/

Indikator

IKK9: Jumlah KP yang tercapai sesuai target

IKK10: Jumlah PSN yang tercapai sesuai target

IKK11: Jumlah Program Lintas Sektoral Pembangunan Daerah yang Tercapai Sesuai Target

IKK12: Persentase Desa yang Diaudit Kinerja dengan Hasil Baik

IKK13: Persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan

Kegiatan: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha

Sasaran Kegiatan: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha

IKK14: Jumlah BUMN dengan pengelolaan korporasinya baik

Persentase BUMN dengan pengelolaan korporasinya baik

IKK15: Jumlah BUMD dengan pengelolaan korporasinya baik

Persentase BUMD dengan pengelolaan korporasinya baik

IKK16: Jumlah BUMD dengan kinerja sehat

Persentase BUMD dengan kinerja sehat

IKK17: Jumlah BLUD dengan kinerja sehat

Persentase BLUD dengan kinerja sehat

IKK18: Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan

Kegiatan: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi

Sasaran Kegiatan: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi

IKK19: Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti

IKK20: Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ ditindaklanjuti

IKK21: Jumlah Pemda dengan efektivitas pengendalian korupsi Baik

IKK22: Jumlah badan usaha dengan efektivitas pengendalian korupsi baik

Kegiatan: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/Pemda/BU

Sasaran Kegiatan: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU

IKK23: Jumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3

Persentase APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3

IKK24: Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3

Persentase K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3

IKK25: Jumlah Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3

Persentase Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3

IKK26: Jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3

Persentase Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3

IKK27: Persentase jumlah pemda yang akuntabel dalam pengelolaan keuangan dan kinerja daerah

AN KINERJA 2020 19

LAPORAN KINERJA 2020

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran Kegiatan (Output)/

Indikator

IKK28: Tersedianya Rekomendasi Strategis (Policy Brief ) kepada Provinsi/Kabupaten/Kota

IKK29: Persentase Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa

IKK30: Jumlah desa yang menerapkan pengelolaan aset desa secara memadai

IKK31: Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes

IKK32: Jumlah BUMN dengan MRI ≥ Level 3

Persentase BUMN dengan MRI ≥ Level 3

IKK33: Jumlah BUMD dengan MRI ≥ Level 3

Persentase BUMD dengan MRI ≥ Level 3

IKK34: Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3

Persentase BLUD dengan MRI ≥ Level 3

IKK35: Jumlah BUMD dengan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern ≥ Level 3

Persentase BUMD dengan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern ≥ Level 3

IKK36: Jumlah BLUD dengan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern ≥ Level 3

Persentase BLUD dengan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern ≥ Level 3

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2020

Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana telah ditetapkan dalam

Renstra dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis dalam hal

ini pengukuran Indikator Kinerja Utama. Untuk menguatkan pencapaian

sasaran strategis ini, di tahun 2020 telah disusun perjanjian kinerja sebagai

dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja antara atasan dan bawahan

untuk mewujudkan target kinerja tertentu. Dokumen perjanjian kinerja memuat

pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis,

indikator kinerja utama organisasi, beserta target kinerja dan anggaran. Target

kinerja dalam perjanjian kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan

seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap

sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome dan output.

Pada tanggal 4 September 2020, dilakukan perjanjian kinerja antara Kepala

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Kepala BPKP dalam

AN KINERJA 2020 20

LAPORAN KINERJA 2020

rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan

akuntabel serta berorientasi pada hasil yang diuraikan dalam tabel 5.

Tabel 5 Perjanjian Kinerja Tahun 2020

No Sasprog/ Saskeg/ IKU Satuan Target

I Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah

1.1 Nilai Optimalisasi Penerimaan Daerah yang Terealisasi

Rp (Juta)

64

1.2 Potensi Penerimaan Daerah yang Dioptimalisasi

Rp (Juta)

127

1.3 Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan Daerah

Rp (Juta)

1.123

1.4 Nilai Penyelamatan Keuangan Negara dan Daerah

Rp (Juta)

27

II Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Pembangunan Nasional

2.1 Jumlah Kegiatan Prioritas yang diawasi

Kegiatan Prioritas 7

2.2 Jumlah Kegiatan Prioritas yang tercapai sesuai targ

Kegiatan Prioritas 7

2.3 Persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan

Persen 75

III Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha

3.1 Jumlah BUMD dengan kinerja sehat BUMD 8

3.2 Jumlah BLUD dengan kinerja sehat BLUD 2

3.3 Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan

BUMDes 26

IV Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi

.1 Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti

Persen 100

4.2 Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ ditindaklanjuti

Persen 70

V Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU

5.1 Jumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3

K/L/Pemda 5

5.2 Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3

K/L/Pemda 4

5.3 Tersedianya Rekomendasi Strategis (Policy Brief ) kepada Provinsi/Kabupaten/Kota

Rekomendasi 1

5.4 Persentase Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa

Desa 35

5.5 Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes

APIP 1

VI Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja

AN KINERJA 2020 21

LAPORAN KINERJA 2020

No Sasprog/ Saskeg/ IKU Satuan Target

6.1 Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja Skor Skala 100 75

6.2 Persentase Pegawai yang mengikuti peningkatan Kompetensi

Persen 100

6.3 Persentase administrasi SDM yang diselesaikan tepat waktu

Persen 100

6.4 Persentase Penyusunan RKA Tepat Waktu Unit Kerj

Persen 100

6.5 Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)

Skor Skala 100 86

6.6 Persentase SPM yang terbit tepat waktu

Persen 90

6.7 Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja Mandiri)

Persen 100

6.8 Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)

Predikat Baik

6.9 Nilai SAKIP Unit Kerja Skor Skala 100 80

6.10 Maturitas SPIP Unit Kerja Level 1-5 Level 3

6.11 Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja

Skor Skala 100 70

6.12 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan)

Skor Skala 100 70

22 LAPORAN KINERJA 2020

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Tahun 2020

1. Ringkasan Kinerja

Hasil pengukuran kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur

atas 6 (enam) sasaran strategis yang dijabarkan dalam 29 (duapuluh sembilan)

indikator kinerja, menunjukkan bahwa 22 (duapuluh dua) indikator kinerja

(75,86%) telah mencapai target, 2 (dua) indikator kinerja (2,29%) meningkat

dari tahun lalu tetapi belum mencapai target, dan 7 (tujuh) indikator kinerja

(24,13%) belum mencapai target. Ringkasan capaian kinerja masing-masing

indikator kinerja pada setiap sasaran strategis sebagaimana tercantum pada

tabel 1.

Tabel 3.1. Ringkasan Kinerja Perwakilan BPKP

Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2020

No Sasprog/ Saskeg/

IKU Satuan Target Realisasi

Capaian

(%) Notifikasi

I Meningkatnya

Pengawasan

Pembangunan atas

Akuntabilitas

Keuangan

Negara/Daerah

1.1 Nilai optimalisasi

penerimaan daerah

yang terealisasi

Rp

(Juta)

64 90,98 142,15 ⚫

23 LAPORAN KINERJA 2020

No Sasprog/ Saskeg/

IKU Satuan Target Realisasi

Capaian

(%) Notifikasi

1.2 Potensi penerimaan

daerah yang

dioptimalisasi

Rp

(Juta)

127 6.151,72 4843,87 ⚫

1.3 Nilai efisiensi

pengeluaran negara

dan daerah

Rp

(Juta)

1.123 207.111,09 18442,66 ⚫

1.4 Nilai penyelamatan

keuangan negara

dan daerah

Rp

(Juta)

27.124 389.640,53 1436,52 ⚫

II Meningkatnya

Pengawasan

Pembangunan atas

Pembangunan

Nasional

2.1 Jumlah Kegiatan

Prioritas yang

diawasi

Kegiata

n

Priorita

s

7 3 42.86 ⚫

2.2 Jumlah Kegiatan

Prioritas yang

tercapai sesuai target

Kegiata

n

Priorita

s

7 3 42.86 ⚫

2.3 Presentase hambatan

pelaksanaan

pembangunan yang

diselesaikan

Persen 75 100 133.33 ⚫

III Meningkatnya

Pengawasan

Pembangunan atas

Akuntabilitas Badan

Usaha

3.1 Jumlah BUMD

dengan kinerja sehat

BUMD 8 9 112.50 ⚫

3.2 Jumlah BLUD

dengan kinerja sehat

BLUD 2 0 0.00 ⚫

24 LAPORAN KINERJA 2020

No Sasprog/ Saskeg/

IKU Satuan Target Realisasi

Capaian

(%) Notifikasi

3.3 Jumlah BUMDes

yang mampu

menyusun laporan

BUMDe

s

26 26 100.00 ⚫

IV Meningkatnya

Pengawasan

Pembangunan atas

Efektivitas

Pengendalian

Korupsi

4.1 Presentase hasil

pengawasan represif

yang

dimanfaatkan/ditind

aklanjuti

Persen 100 100 100.00 ⚫

4.2 Presentase hasil

pengawasan

preventif dan

edukatif yang

dimanfaatkan/ditind

aklanjuti

Persen 70 100 142.86 ⚫

V Meningkatnya

Pengawasan

Pembangunan atas

Kualitas

Pengendalian Intern

K/L/P/BU

5.1 Jumlah APIP

K/L/Pemda dengan

Kapabilitas APIP >

Level 3

K/L/P

emda

5 3 60.00 ⚫

5.2 Jumlah K/L/Pemda

dengan Maturitas

SPIP > Level 3

K/L/P

emda

4 2 50.00 ⚫

5.3 Tersedianya

Rekomendasi

Strategis (Policy

Brief) kepada

Provinsi/Kabupaten

/Kota

Rekom

endasi

1 - 0.00 ⚫

25 LAPORAN KINERJA 2020

No Sasprog/ Saskeg/

IKU Satuan Target Realisasi

Capaian

(%) Notifikasi

5.4 Persentase Jumlah

desa yang Menyusun

laporan

Pertanggungjawaban

Keuangan Desa

Persen 35 28.88 82.51 ⚫

5.5 Jumlah APIP yang

Mengimplementasik

an Siswaskeudes

APIP 1 2 200.00 ⚫

VI Meningkatnya

Kualitas Layanan

"Ketatausahaan"

Unit Kerja

6.1 Nilai Skor Zona

Integritas Unit Kerja

Skor

Skala

100

75 76 101.81% ⚫

6.2 Persentase Pegawai

yang mengikuti

peningkatan

Kompetensi

Persen 100 100 100.00% ⚫

6.3 Persentase

administrasi SDM

yang diselesaikan

tepat waktu

Persen 100 100 100.00% ⚫

6.4 Persentase

Penyusunan RKA

Tepat Waktu Unit

Kerja

Persen 100 100 100.00% ⚫

6.5 Skor IKPA Unit Kerja

(khusus Unit Kerja

Mandiri)

Skor

Skala

100

86 94 109.30% ⚫

6.6 Persentase SPM yang

terbit tepat waktu

Persen 90 100 111.11% ⚫

6.7 Persentase

Penyusunan Laporan

Keuangan sesuai

SAP (khusus Unit

Kerja Mandiri)

Persen 100 100 100.00% ⚫

26 LAPORAN KINERJA 2020

No Sasprog/ Saskeg/

IKU Satuan Target Realisasi

Capaian

(%) Notifikasi

6.8 Nilai Pengelolaan

BMN Unit Kerja

(khusus Unit Kerja

Mandiri)

Predika

t

Baik Baik 100.00% ⚫

6.9 Nilai SAKIP Unit

Kerja

Skor

Skala

100

80 83 103.73% ⚫

6.10 Maturitas SPIP Unit

Kerja

Level 1-

5

Level 3 Level 3 100.00% ⚫

6.11 Indeks Kualitas

Layanan

Ketatausahaan Unit

Kerja

Indeks

Skala

100

70 76 108.57% ⚫

6.12 Indeks Kepuasan

Layanan Unit Kerja

(khusus Unit Kerja

Perwakilan)

Indeks

Skala

100

70 75 107.14% ⚫

Keterangan: ⚫ = mencapai/ melampaui target; ⚫ = belum mencapai target

2. Uraian Kinerja

Realisasi kinerja Tahun 2020 berdasarkan sasaran program/sasaran kegiatan

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam menjalankan fungsi

utamanya sebagai auditor intern pemerintah diuraikan di bawah ini

2.1. Sasaran Program/ Sasaran Kegiatan 1: Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Tabel 3.2. Target dan Realisasi

Kinerja Sasaran Program/sasasaran Kegiatan 1

No Sasprog/ Saskeg/

IKU Satuan Target Realisasi

Capaian

(%) Notifikasi

I Meningkatnya

Pengawasan

Pembangunan atas

Akuntabilitas

Keuangan

Negara/Daerah

27 LAPORAN KINERJA 2020

No Sasprog/ Saskeg/

IKU Satuan Target Realisasi

Capaian

(%) Notifikasi

1.1 Nilai optimalisasi

penerimaan daerah

yang terealisasi

Rp

(Juta)

64 90,98 142,15 ⚫

1.2 Potensi penerimaan

daerah yang

dioptimalisasi

Rp

(Juta)

127 6.151,72 4843,87 ⚫

1.3 Nilai efisiensi

pengeluaran negara

dan daerah

Rp

(Juta)

1.123 207.111,09 18442,66 ⚫

1.4 Nilai penyelamatan

keuangan negara

dan daerah

Rp

(Juta)

27.124 389.640,53 1436,52 ⚫

Pencapaian sasaran program/ sasaran kegiatan 1: Meningkatnya

Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

diukur dengan menggunakan 4 (empat) indikator kinerja yaitu:

1) Nilai Optimalisasi Penerimaan Daerah yang Terealisasi;

2) Potensi Penerimaan Daerah yang dioptimalisasi;

3) Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara Dan Daerah;

4) Nilai Penyelamatan Keuangan Negara Dan Daerah.

Uraian kinerja atas 4 (empat) indikator kinerja Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah adalah

sebagai berikut:

2.1.1. Nilai Optimalisasi Penerimaan Daerah yang Terealisasi

IKU Nilai Optimalisasi Penerimaan daerah yang Terealisasi diukur dengan

menghitung Jumlah kurang bayar atas penerimaan negara/daerah yang

sudah disetor/ditetapkan. Misalnya: pajak daerah, retribusi daerah,

pengelolaan kekayaan yang dipisahkan, dan lain lain PAD yang sah. Target

kinerja ini pada tahun 2020 sebesar Rp64.000.000,00.

Nilai optimalisasi penerimaan daerah yang terealisasi sampai dengan

Triwulan IV Tahun 2020 sebesar Rp90.977.280,00 diperoleh atas hasil

pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan Akuntabilitas

Keuangan Daerah, yang diperoleh dari optimalisasi PAD hasil pengawasan

BPKP yang ditindaklanjuti dengan penetapan kurang bayar atas pendapatan

asli daerah.

28 LAPORAN KINERJA 2020

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.1 berikut.

Gambar 3.1. Target dan realisasi Nilai Optimalisasi Penerimaan Daerah yang

Terealisasi

Dari gambar 3.1, Nilai optimalisasi penerimaan daerah yang terealisasi

40,43% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024.

Capaian kinerja yang cukup tinggi melampaui target didukung antara lain

oleh Tingginya komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan

pendapatan asli daerah dan melakukan tindak lanjut atas hasil evaluasi yang

telah dilakukan.

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021,

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur akan melakukan:

1) Pendekatan ke Pemerintah Daerah dengan komunikasi yang persuasif

dan efektif dan bersinergi dengan APIP Daerah, baik di level Provinsi

maupun Kabupaten/Kota;

2) Peningkatan kapasitas pengelola keuangan daerah melalui kegiatan

sosialisasi dan bimbingan teknis tentang pengelolaan keuangan daerah.

3) Melakukan evaluasi atas penerimaan daerah dengan melihat setiap

proses yang telah dilakukan pemerintah daerah dalam rangka melakukan

optimalisasi penerimaan daerah. Proses-proses tersebut meliputi tahapan

perencanaan, penganggaran, penatausahaan, sampai dengan pelaporan,

kemudian menentukan tahapan yang bisa diperbaiki atau ditingkatkan.

Serta tata kelola pada OPD yang mengelola penerimaan daerah, untuk

dievaluasi apakah setiap unsur dalam OPD tersebut sudah memiliki

peran yang optimal dalam pengelolaan penerimaan daerah.

29 LAPORAN KINERJA 2020

2.1.2. Potensi Penerimaan Daerah yang dioptimalisasi

IKU Potensi Penerimaan Daerah yang dioptimalisasi diukur dengan

menghitung jumlah nilai selisih dari potensi penerimaan daerah dari hasil

kegiatan pengawasan BPKP dengan target yang dianggarkan oleh K/L/D.

Target kinerja ini pada tahun 2020 sebesar Rp127.000.000,00.

Pada Tahun 2020, potensi penerimaan daerah yang dioptimalisasi sebesar

Rp6.151.719.966,00 atau mencapai 4.843,87% dari target tahun 2020.

Nilai potensi penerimaan daerah yang dioptimalisasi sampai dengan

Triwulan IV Tahun 2020 sebesar Rp6.151.719.966,00 diperoleh atas hasil

pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan Akuntabilitas

Keuangan Daerah.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.2 berikut.

Gambar 3.2. Target dan realisasi Nilai Potensi Penerimaan Daerah yang

Dioptimalisasi

Dari gambar 3.2, Nilai Potensi Penerimaan Daerah yang Dioptimalisasi yang

terealisasi 1447,46% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun

2024.

Capaian kinerja yang cukup tinggi melampaui target didukung antara lain

oleh Tingginya komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan

pendapatan asli daerah dan melakukan tindak lanjut atas hasil evaluasi yang

telah dilakukan.

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021,

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur akan melakukan:

30 LAPORAN KINERJA 2020

1) Pendekatan ke Pemerintah Daerah dengan komunikasi yang persuasif

dan efektif dan bersinergi dengan APIP Daerah, baik di level Provinsi

maupun Kabupaten/Kota;

2) Peningkatan kapasitas pengelola keuangan daerah melalui kegiatan

sosialisasi tentang kebijakan terkait penerimaan daerah serta bimbingan

teknis tentang pengelolaan keuangan daerah.

3) Melakukan evaluasi atas penerimaan daerah dengan melihat setiap

proses yang telah dilakukan pemerintah daerah mulai dari perencanaan

potensi penerimaan daerah sampai dengan optimalisasi penerimaan

daerah. Khususnya dalam proses perencanaan/perumusan potensi PAD

dan pendataan PAD sehingga bisa dipetakan potensi penerimaan daerah

yang sesungguhnya.

2.1.3. Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan Daerah

IKU Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan Daerah diukur dengan:

1) Nilai anggaran yang dialihkan ke proyek/kegiatan/program yang lebih

berdampak atau lebih hemat;

2) Rincian atau metodologi kegiatan diperbaiki sehingga lebih berdampak

atau lebih hemat;

3) Ukuran/indikator keberhasilan diperbaiki sehingga lebih terukur dan

terorientasi hasil.

Target kinerja ini pada tahun 2020 sebesar Rp1.123.000.000,00.

Pada Tahun 2020, nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah sebesar

Rp207.111.097.899,00 atau mencapai 18.442,66% dari target tahun 2020,

dengan ringkasan sebagaimana disajikan pada tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3. Realisasi Nilai Efisensi Pengeluaran Negara dan Daerah

Tahun 2020 menurut Bidang Pengawasan

No Bidwas

Realisasi Nilai Efisiensi

Pengeluaran Negara dan

Daerah (Rp)

1 Bidwas Intansi Pemerintah

Pusat

206.358.009.861,00

2 Bidwas Investigasi 753.088.038,00

Jumlah 207.111.097.899,00

31 LAPORAN KINERJA 2020

Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan Daerah sampai dengan Triwulan IV

Tahun 2020 sebesar Rp207.111.097.899,00 diperoleh atas hasil pengawasan

yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan Instansi Pemerinta Pusat dan

Bidang Pengawasan Investigasi, dengan uraian sebagai berikut:

1) Hasil pengawasan Bidang Pengawasan Instansi Pemerinta Pusat senilai

Rp206.358.009.861,00 berasal dari pengurangan/pengalihan nilai

pengeluaran yang direncanakan (belum direalisasi) yang tidak tepat

berdasarkan kegiatan pengawasan di wilayah kerja Perwakilan BPKP

Provinsi Nusa Tenggara Timur;

2) Hasil pengawasan Bidang Pengawasan Investigasi senilai total

Rp753.088.038,00 yang diperoleh diperoleh dari nilai kesepakatan tagihan

atas selisih harga penjualan beras yag belum dibayarkan antara Pemkab

Alor dengan Perum Bulog Kanwil NTT.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.3 berikut.

Gambar 3.3. Target dan realisasi Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan

Daerah

Dari gambar 3.3, Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan Daerah yang

terealisasi 183,40% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun

2024.

Capaian kinerja yang cukup tinggi melampaui target didukung antara lain

oleh:

1) Kompetensi SDM Bidang Instansi Pemerintah Pusat yang memadai;

2) Manajemen biaya dan waktu yang baik sehingga rencana penugasan

dapat terlaksana sesuai Standar Audit Intern Pemerintah;

32 LAPORAN KINERJA 2020

3) Komitmen dan kerjasama pihak stakeholder dengan tim pengawasan

berjalan dengan baik;

4) Kompetensi (pengetahuan dan pengalaman) SDM bidang Investigasi

telah sesuai dengan kebutuhkan untuk melaksanakan penugasan;

5) Komitmen APH di lingkungan Provinsi NTT untuk memberantas

korupsi;

6) Telah tersedia pedoman dalam melaksanakan penugusan, yaitu:

a) Pengelolaan Kegiatan Bidang Investigasi (PPKBI);

b) Peraturan Kepala BPKP Nomor 17 tahun 2017 sebagai standarisasi

proses bisnis kegiatan audit investigatif, PKKN, pemberian

keterangan ahli bagi seluruh auditor BPKP.

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021,

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur akan melakukan:

1) Pengusulan penambahan jumlah SDM Bidang Instansi Pemerintah Pusat;

2) Peningkatan kapasitas SDM Bidang Instansi Pemerintah Pusat melalui

Program Pelatihan Mandiri (PPM) dan diklat;

3) Meningkatkan hubungan baik dengan melakukan pendekatan ke

stakeholder melalui komunikasi yang persuasif dan efektif;

4) Melakukan ekspose kasus sebelum penugasan audit investigasi untuk

memastikan kasus tersebut telah memenuhi 3 (tiga) unsur dari 5W+1H

dan bukti yang dimiliki oleh APH telah cukup;

5) Melakukan koordinasi secara intensif kepada APH.

2.1.4. Nilai Penyelamatan Keuangan Negara dan Daerah

IKU Nilai Penyelamatan Keuangan Negara dan Daerah diukur dengan Nilai

belanja yang dikembalikan ke kas negara termasuk denda yang dikenakan

dari hasil pengawasan BPKP dan nilai aset yang dipulihkan. Target kinerja ini

pada tahun 2020 sebesar Rp27.124.000.000,00.

Pada Tahun 2020, nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah sebesar

Rp389.640.527.842,00 atau mencapai 1.436,52% dari target tahun 2020, dengan

ringkasan sebagaimana disajikan pada tabel 3.4 berikut.

33 LAPORAN KINERJA 2020

Tabel 3.4. Realisasi Nilai Penyelamatan Keuangan Negara dan Daerah

Tahun 2020 menurut Bidang Pengawasan

No Bidwas

Realisasi Nilai Efisiensi

Pengeluaran Negara dan

Daerah (Rp)

1 Bidwas Intansi Pemerintah

Pusat

298.032.964.252,00

2 Bidwas Investigasi 91.607.563.590,00

Jumlah 389.640.527.842,00

Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan Daerah sampai dengan Triwulan IV

Tahun 2020 sebesar Rp389.640.527.842,00 diperoleh atas hasil pengawasan

yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan Instansi Pemerinta Pusat dan

Bidang Pengawasan Investigasi, dengan uraian sebagai berikut:

1) Hasil pengawasan Bidang Pengawasan Instansi Pemerinta Pusat senilai

Rp298.032.964.252,00,00 berasal dari nilai yang menunjukkan besarnya

jumlah temuan pengembalian ke kas negara atas belanja yang sudah

direalisasikan dan/atau pemulihan hak negara atas aset negara di wilayah

kerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur;

2) Hasil pengawasan Bidang Pengawasan Investigasi senilai total

91.607.563.590,00,00 yang diperoleh diperoleh dari dan 5 (lima) laporan

hasil pengawasan keinvestigasian yang diterbitkan dan diserahkan

kepada Aparat Penegak Hukum (APH) tahun 2020.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.4 berikut.

34 LAPORAN KINERJA 2020

Gambar 3.4. Target dan realisasi Nilai Penyelamatan Keuangan

Negara dan Daerah

Dari gambar 3.4, Nilai Penyelamatan Keuangan Negara dan Daerah yang

terealisasi 749.57% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun

2024.

Capaian kinerja yang cukup tinggi melampaui target didukung antara lain

oleh:

1) Kompetensi SDM Bidang Instansi Pemerintah Pusat yang memadai;

2) Manajemen biaya dan waktu yang baik sehingga rencana penugasan

dapat terlaksana sesuai Standar Audit Intern Pemerintah;

3) Komitmen dan kerjasama pihak stakeholder dengan tim pengawasan

berjalan dengan baik;

4) Kompetensi (pengetahuan dan pengalaman) SDM bidang Investigasi

telah sesuai dengan kebutuhkan untuk melaksanakan penugasan;

5) Komitmen APH di lingkungan Provinsi NTT untuk memberantas

korupsi;

6) Telah tersedia pedoman dalam melaksanakan penugusan, yaitu:

a) Pengelolaan Kegiatan Bidang Investigasi (PPKBI);

b) Peraturan Kepala BPKP Nomor 17 tahun 2017 sebagai standarisasi

proses bisnis kegiatan audit investigatif, PKKN, pemberian

keterangan ahli bagi seluruh auditor BPKP.

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021,

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur akan melakukan:

1) Pengusulan penambahan jumlah SDM Bidang Instansi Pemerintah Pusat;

35 LAPORAN KINERJA 2020

2) Peningkatan kapasitas SDM Bidang Instansi Pemerintah Pusat melalui

Program Pelatihan Mandiri (PPM) dan diklat;

3) Meningkatkan hubungan baik dengan melakukan pendekatan ke

stakeholder melalui komunikasi yang persuasif dan efektif;

4) Melakukan ekspose kasus sebelum penugasan audit investigasi untuk

memastikan kasus tersebut telah memenuhi 3 (tiga) unsur dari 5W+1H

dan bukti yang dimiliki oleh APH telah cukup;

5) Melakukan koordinasi secara intensif kepada APH.

Rata-rata capaian sasaran program/sasaran kegiatan 1 sebesar 6.216,30%,

telah mencapai/ melampaui target tahun 2020, sehingga perlu dilakukan

analisis efisiensi. Capaian sasaran program/sasaran kegiatan 1 didukung

dengan dana sebesar Rp1.503.463.800,00 atau 87,05% dari anggaran sebesar

Rp1.538.493.525,00 dan indikator output kegiatan (IOK) sebanyak 107 laporan

atau 100,00% dari rencana sebanyak 107 laporan, serta OH sebanyak 4.857 OH

atau 100,00% dari rencana sebanyak 4.857 OH.

Dari sisi penggunaan dana, realisasi kinerja sasaran program/sasaran

kegiatan 1 belum dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian output

sebesar 100,00%, lebih kecil daripada capaian penggunaan dana sebesar

104,70%.

Dari sisi penggunaan SDM, realisasi kinerja sasaran program/sasaran

kegiatan 1 telah dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian output

sebesar 100,00%, sama dengan daripada capaian penggunaan OH sebesar

100,00%.

2.2. Sasaran Program/Sasaran Kegiatan 2: Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Pembangunan Nasional

Tabel 3.5. Target dan Realisasi

Kinerja Sasaran Program/Sasaran Kegiatan 2

No Sasprog/ Saskeg/

IKU Satuan Target Realisasi

Capaian

(%) Notifikasi

II Meningkatnya

Pengawasan

Pembangunan atas

Pembangunan

Nasional

36 LAPORAN KINERJA 2020

No Sasprog/ Saskeg/

IKU Satuan Target Realisasi

Capaian

(%) Notifikasi

2.1 Jumlah Kegiatan

Prioritas yang

diawasi

Kegiata

n

Priorita

s

7 3 42.86 ⚫

2.2 Jumlah Kegiatan

Prioritas yang

tercapai sesuai target

Kegiata

n

Priorita

s

7 3 42.86 ⚫

2.3 Presentase hambatan

pelaksanaan

pembangunan yang

diselesaikan

Persen 75 100 133.33 ⚫

Pencapaian sasaran program/ sasaran kegiatan 2: Meningkatnya

Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional diukur dengan

menggunakan 3 (tiga) indikator kinerja yaitu:

1) Jumlah Kegiatan Prioritas yang diawasi;

2) Jumlah Kegiatan Prioritas yang Tercapai Sesuai Target;

3) Presentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan.

Uraian kinerja atas 3 (tiga) indikator kinerja Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah adalah

sebagai berikut:

2.2.1. Jumlah Kegiatan Prioritas yang diawasi

IKU Jumlah Kegiatan Prioritas yang diawasi yaitu Jumlah kegiatan prioritas

yang diawasi secara komprehensif melalui konvergensi pengawasan. Target

kinerja ini pada tahun 2020 sebanyak 7 (tujuh) Kegiatan Prioritas.

Jumlah Kegiatan Prioritas yang diawasi sampai dengan Triwulan IV Tahun

2020 sebanyak 3 (tiga) Kegiatan Prioritas yang diperoleh atas hasil

pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan Akuntabilitas

Keuangan Daerah, yang merupakan Kegiatan prioritas yang diawasi melalui

kegiatan pengawasan BPKP.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.5 berikut.

37 LAPORAN KINERJA 2020

Gambar 3.5. Target dan realisasi Kegiatan Prioritas yang Diawasi

Dari gambar 3.5, Kegiatan Prioritas yang Diawasi telah terealisasi 42,86%

apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024.

Capaian kinerja belum mencapai target, dengan hambatan antara lain:

1) Perencanaan kegiatan prioritas belum memadai;

2) Kurang optimalnya usaha pemerintah daerah dalam pencapaian target

kegiatan prioritas;

3) Pengelolaan pelaksanaan kegiatan prioritas belum sepenuhnya akuntabel.

Untuk meningkatkan kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Timur akan melakukan pengawasan terhadap perencanaan,

pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pelaporan kegiatan prioritas pada

pemerintah daerah.

2.2.2. Jumlah Kegiatan Prioritas yang Tercapai Sesuai Target

IKU Jumlah Kegiatan Prioritas yang Tercapai Sesuai Target yaitu Jumlah KP

yang tercapai target atas jumlah KP yang diawasi secara komprehensif

melalui konvergensi pengawasan. Target kinerja ini pada tahun 2020

sebanyak 7 (tujuh) Kegiatan Prioritas.

Jumlah Kegiatan Prioritas yang Tercapai Sesuai Target sampai dengan

Triwulan IV Tahun 2020 sebanyak 3 (tiga) Kegiatan Prioritas yang diperoleh

atas hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan

Akuntabilitas Keuangan Daerah, yang merupakan peran pengawasan BPKP

dalam pencapaian jumlah kegiatan prioritas yang tercapai sesuai target.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.6 berikut.

38 LAPORAN KINERJA 2020

Gambar 3.6. Target dan realisasi Jumlah Kegiatan Prioritas yang Tercapai

Sesuai Target

Dari gambar 3.6, Jumlah Kegiatan Prioritas yang Tercapai Sesuai Target telah

terealisasi 42,86% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun

2024.

Capaian kinerja belum mencapai target, dengan hambatan antara lain:

1) Perencanaan kegiatan prioritas belum memadai;

2) Kurang optimalnya usaha pemerintah daerah dalam pencapaian target

kegiatan prioritas;

3) Pengelolaan pelaksanaan kegiatan prioritas belum sepenuhnya akuntabel.

Untuk meningkatkan kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Timur akan melakukan pengawasan terhadap perencanaan,

pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pelaporan kegiatan prioritas pada

pemerintah daerah.

2.2.3. Presentase Hambatan Pelaksanaan Pembangunan yang diselesaikan

IKU 2.2.3. Presentase Hambatan Pelaksanaan Pembangunan yang

diselesaikan diukur dengan membandingkan Jumlah Laporan Evaluasi

Hambatan Kelancaran Pembangunan (LEHKP) dengan total penugasan

Evaluasi Hambatan kelancaran Pembangunan (EHKP) yang dilaksanakan.

Target kinerja ini pada tahun 2020 sebesar 75%.

Jumlah Presentase Hambatan Pelaksanaan Pembangunan yang diselesaikan

sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020 sebesar 100% yang diperoleh atas

hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan Investigasi.

39 LAPORAN KINERJA 2020

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.7 berikut.

Gambar 3.7. Target dan realisasi Presentase Hambatan Pelaksanaan

Pembangunan yang Diselesaikan

Dari gambar 3.7, Target dan realisasi Presentase Hambatan Pelaksanaan

Pembangunan yang Diselesaikan telah terealisasi 117,65% apabila

dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024.

Capaian kinerja yang cukup tinggi melampaui target didukung antara lain

oleh:

1) Kompetensi (pengetahuan dan pengalaman) SDM bidang Investigasi

telah sesuai dengan kebutuhkan untuk melaksanakan penugasan;

2) Telah tersedia pedoman yaitu PPKBI (Peraturan Kepala BPKP Nomor 17

tahun 2017) sebagai standarisasi proses bisnis kegiatan pengawasan

evaluasi HKP;

3) Kesediaan pimpinan terlibat secara langsung dalam proses evaluasi HKP.

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021,

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur akan melakukan:

1) Melakukan ekspose intern dan telaah sebelum penugasan Evaluasi

Hambatan Kelancaran untuk mendapatkan kesimpulan awal;

2) Melakukan koordinasi secara intensif dengan stakeholders.

40 LAPORAN KINERJA 2020

2.3. Sasaran Program/Sasaran Kegiatan 3: Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha

Tabel 3.6. Target dan Realisasi

Kinerja Sasaran Program/Sasaran Kegiatan 3

No Sasprog/ Saskeg/

IKU Satuan Target Realisasi

Capaian

(%) Notifikasi

III Meningkatnya

Pengawasan

Pembangunan atas

Akuntabilitas Badan

Usaha

3.1 Jumlah BUMD

dengan kinerja sehat

BUMD 8 9 112.50 ⚫

3.2 Jumlah BLUD

dengan kinerja sehat

BLUD 2 0 0.00 ⚫

3.3 Jumlah BUMDes

yang mampu

menyusun laporan

BUMDe

s

26 26 100.00 ⚫

Pencapaian sasaran program/sasaran kegiatan 3: Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha diukur dengan menggunakan

3 (tiga) indikator kinerja yaitu:

1) Jumlah BUMD dengan Kinerja Sehat;

2) Jumlah BLUD dengan Kinerja Sehat;

3) Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun Laporan.

Uraian kinerja atas 3 (tiga) indikator kinerja Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah adalah

sebagai berikut:

2.3.1. Jumlah BUMD dengan Kinerja Sehat

IKU Jumlah BUMD dengan Kinerja Sehat diukur dengan menilai empat aspek

yaitu aspek keuangan, pelayanan, operasional dan sumber daya manusia.

Tingkat kesehatan dikategorikan ke dalam PDAM sehat, PDAM kurang sehat

dan PDAM sakit. Target kinerja ini pada tahun 2020 sebanyak 8 (delapan)

BUMD.

Jumlah BUMD dengan Kinerja Sehat sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020

sebanyak 9 (sembilan) BUMD yang diperoleh atas hasil pengawasan yang

41 LAPORAN KINERJA 2020

dilakukan oleh Bidang Pengawasan Akuntabilitas Keuangan Daerah, yang

merupakan hasil penilaian kinerja kesehatan PDAM dengan indikator kinerja

yang dipergunakan oleh BPPSPAM dan Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.8 berikut.

Gambar 3.8. Target dan realisasi Jumlah BUMD dengan Kinerja Sehat

Dari gambar 3.8, Jumlah BUMD dengan Kinerja sehat telah terealisasi 100,00%

apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024.

Capaian kinerja yang cukup tinggi melampaui target didukung antara lain

oleh:

1) Kompetensi SDM Bidang Akuntan Negara yang memadai.

2) Manajemen biaya dan waktu yang baik sehingga rencana penugasan

dapat terlaksana seluruhnya.

3) Proses transfer ilmu kepada BUMD melalui kegiatan sosialisasi,

bimbingan teknis, dan layanan konsultasi lainnya berjalan dengan baik.

4) Komunikasi dengan BUMD terjalin dengan baik, permasalahan-

permasalahan yang dihadapi oleh BUMD terutama dalam hal manajemen

dan keuangan disampaikan kepada Bidang Akuntan Negara Perwakilan

BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan baik untuk diberikan saran

dan rekomendasi..

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021,

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur akan melakukan:

42 LAPORAN KINERJA 2020

1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas komunikasi dengan semua BUMD

yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur;

2) Peningkatan kapasitas SDM Bidang Akuntan Negara melalui Program

Pelatihan Mandiri (PPM) dan diklat;

3) Peningkatan kapasitas SDM BUMD terutama dalam pengelolaan

keuangan melalui kegiatan sosialisasi dan bimtek;

4) Peningkatan kapasitas layanan konsultasi oleh Bidang Akuntan Negara

melalui tatap muka maupun daring.

2.3.2. Jumlah BLUD dengan Kinerja Sehat

IKU Jumlah BLUD dengan Kinerja Sehat diukur dengan membandingkan

BLUD dengan Kinerja Sehat dibagi dengan jumlah total BLUD. Target kinerja

ini pada tahun 2020 sebanyak 2 (dua) BLUD.

Sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020 Bidang Pengawasan Akuntan

Negara tidak melaksanakan kegiatan evaluasi kinerja pada BLUD.

Capaian kinerja tidak mencapai target antara lain disebabkan oleh anggaran

dan PKPT atas kegiatan evaluasu kinerja pada BLUD direvisi oleh pusat

(Deputi Bidang Akuntan Negara) sehingga tidak ada kegiatan yang

mendukung pencapaian sasaran tersebut.

2.3.3. Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun Laporan Keuangan

IKU Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun Laporan Keuangan diukur

dengan jumlah BUMDes yang mampu Menyusun laporan keuangan setelah

adanya pendampingan oleh BPKP. Target kinerja ini pada tahun 2020

sebanyak 26 (duapuluh enam) BUMDes.

Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun Laporan Keuangan sampai dengan

Triwulan IV Tahun 2020 sebanyak 26 (duapuluh enam) BUMDes yang

diperoleh atas hasil pendampingan oleh BPKP.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.9 berikut.

43 LAPORAN KINERJA 2020

Gambar 3.9. Target dan realisasi Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun

Laporan

Dari gambar 3.9, Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun Laporan telah

terealisasi 46,43% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun

2024.

Capaian kinerja yang cukup tinggi melampaui target didukung antara lain

oleh:

1) Kompetensi SDM Bidang Akuntan Negara yang memadai;

2) Manajemen biaya dan waktu yang baik sehingga rencana penugasan

dapat terlaksana seluruhnya;

3) Proses transfer ilmu kepada BUM Desa melalui kegiatan sosialisasi,

bimbingan teknis, dan layanan konsultasi lainnya berjalan dengan baik;

4) Hubungan yang baik dengan BUM Desa sehingga kendala-kendala yang

dialami oleh BUM Desa terutama dalam hal manajemen dan keuangan

tersampaikan kepada Bidang Akuntan Negara dengan baik untuk

diberikan saran dan rekomendasi.

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021,

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur akan melakukan:

1) Meningkatkan hubungan baik dengan melakukan pendekatan ke BUM

Desa melalui komunikasi yang persuasif dan efektif;

2) Peningkatan kapasitas SDM Bidang Akuntan Negara melalui Program

Pelatihan Mandiri (PPM) yang bersifat workshop dan diklat.

3) Peningkatan kapasitas SDM BUM Desa terutama dalam pengelolaan

keuangan melalui kegiatan sosialisasi dan bimtek.

44 LAPORAN KINERJA 2020

4) Peningkatan kapasitas layanan konsultasi oleh Bidang Akuntan Negara

melalui tatap muka maupun daring.

Rata-rata capaian sasaran program/sasaran kegiatan 3 sebesar 106,25%, telah

mencapai/ melampaui target tahun 2020, sehingga perlu dilakukan analisis

efisiensi. Capaian sasaran program/sasaran kegiatan 3 didukung dengan

dana sebesar Rp155.564.650,00 atau 75,14% dari anggaran sebesar

Rp207.040.000,00 dan indikator output kegiatan (IOK) sebanyak 17 laporan

atau 89,47% dari rencana sebanyak 19 laporan, serta OH sebanyak 1099 OH

atau 168,56% dari rencana sebanyak 652 OH.

Dari sisi penggunaan dana, realisasi kinerja sasaran program/sasaran

kegiatan 3 telah dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian output

sebesar 89,47%, lebih besar daripada capaian penggunaan dana sebesar

75,14%.

Dari sisi penggunaan SDM, realisasi kinerja sasaran program/sasaran

kegiatan 3 belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini terlihat dari capaian

output sebesar 89,47%, dengan penggunaan OH sebesar 168,56%.

2.4. Sasaran Program/Sasaran Kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi

Tabel 3.7. Target dan Realisasi

Kinerja Sasaran Program/Sasaran Kegiatan 4

No Sasprog/ Saskeg/

IKU Satuan Target Realisasi

Capaian

(%) Notifikasi

IV Meningkatnya

Pengawasan

Pembangunan atas

Efektivitas

Pengendalian

Korupsi

4.1 Presentase hasil

pengawasan represif

yang

dimanfaatkan/ditind

aklanjuti

Persen 100 100 100.00 ⚫

4.2 Presentase hasil

pengawasan

preventif dan

edukatif yang

Persen 70 100 142.86 ⚫

45 LAPORAN KINERJA 2020

No Sasprog/ Saskeg/

IKU Satuan Target Realisasi

Capaian

(%) Notifikasi

dimanfaatkan/ditind

aklanjuti

Pencapaian sasaran program/sasaran kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha diukur dengan menggunakan

2 (dua) indikator kinerja yaitu:

1) Presentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti;

2) Presentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang

dimanfaatkan/ditindaklanjuti.

Uraian kinerja atas 2 (dua) indikator kinerja Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi adalah sebagai berikut:

2.4.1. Presentase Hasil Pengawasan Represif yang dimanfaatkan/

ditindaklanjuti

IKU Presentase Hasil Pengawasan Represif yang dimanfaatkan/

ditindaklanjuti diukur dengan dengan rumus jumlah KLPBU/APH yang

menindaklanjuti rekomendasi dibagi dengan jumlah penugasan pengawasan

represif. Target kinerja ini pada tahun 2020 sebesar 100%.

Presentase Hasil Pengawasan Represif yang dimanfaatkan/ ditindaklanjuti

sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020 sebesar 100% yang diperoleh atas

hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan Investigasi, yang

diperoleh dari dari 5 laporan represif yang diterbitkan seluruh

rekomendasinya telah ditindaklanjuti oleh APH atau mencapai 100% dari

target 100%.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.10 berikut.

46 LAPORAN KINERJA 2020

Gambar 3.10. Target dan realisasi Presentase Hasil Pengawasan Represif

yang Dimanfaatkan/Ditindaklanjuti

Dari gambar 3.10, Presentase Hasil Pengawasan Represif yang

Dimanfaatkan/Ditindaklanjuti mencapai 100,00% apabila dibandingkan

dengan target akhir Renstra Tahun 2024.

Capaian kinerja yang cukup tinggi melampaui target didukung antara lain

oleh:

1) Kompetensi (pengetahuan dan pengalaman) SDM bidang Investigasi

telah sesuai dengan kebutuhkan untuk melaksanakan penugasan;

2) Melaksanakan simulasi sidang sebelum memberikan keterangan ahli

dalam persidangan;

3) Telah tersedia pedoman dalam melaksanakan penugusan, yaitu:

a) Pengelolaan Kegiatan Bidang Investigasi (PPKBI);

b) Peraturan Kepala BPKP Nomor 17 tahun 2017 sebagai standarisasi

proses bisnis kegiatan audit investigatif, PKKN, pemberian keterangan

ahli bagi seluruh auditor BPKP.

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021,

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur akan melakukan:

1) Ekspose atas permintaan penugasan oleh penyidik telah dilakukan

dengan lebih fokus dan teliti atas kasus yang terjadi dikaitkan dengan

setiap unsur dugaan tindak pidana korupsi;

2) Melakukan koordinasi secara intensif kepada APH.

47 LAPORAN KINERJA 2020

2.4.2. Presentase Hasil Pengawasan Preventif dan Edukatif yang

dimanfaatkan/ditindaklanjuti

IKU Presentase Hasil Pengawasan Preventif dan Edukatif yang

dimanfaatkan/ditindaklanjuti diukur dengan rumus KLPBU yang

menindaklanjuti rekomendasi dibagi dengan jumlah penugasan pengawasan

preventif. Target kinerja ini pada tahun 2020 sebesar 70%.

Presentase Hasil Pengawasan Preventif dan Edukatif yang

dimanfaatkan/ditindaklanjuti sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020

sebesar 100% yang diperoleh atas hasil pengawasan yang dilakukan oleh

Bidang Pengawasan Investigasi, yang diperoleh dari 3 laporan preventif yang

diterbitkan seluruh rekomendasinya telah ditindaklanjuti oleh KLPBU atau

mencapai 100%.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.11 berikut.

Gambar 3.11. Target dan realisasi Presentase Hasil Pengawasan Preventif

dan Edukatif yang Dimanfaatkan/Ditindaklanjuti

Dari gambar 3.11, Presentase Hasil Pengawasan Preventif dan Edukatif yang

Dimanfaatkan/Ditindaklanjuti mencapai 111,16% apabila dibandingkan

dengan target akhir Renstra Tahun 2024.

Capaian kinerja yang cukup tinggi melampaui target didukung antara lain

oleh:

1) Kompetensi SDM bidang Investigasi telah sesuai dengan kebutuhkan

untuk melaksanakan penugasan;

48 LAPORAN KINERJA 2020

2) Komitmen Pemda dalam hal pemberantasan korupsi dan ada regulasi

yang mendukung, yaitu Perpres 54 2018 yang mengharuskan setiap

pemda untuk melakukan aksi pencegahan korupsi.

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021,

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur akan melakukan:

1) kspose intern sebelum penugasan yang bersifa preventif dan edukatif

untuk mempersiapkan materi yang akan disampaikan.

2) Koordinasi secara intensif dengan stakeholders.

Rata-rata capaian sasaran program/sasaran kegiatan 4 sebesar 121,43% telah

mencapai/ melampaui target tahun 2020, sehingga perlu dilakukan analisis

efisiensi. Capaian sasaran program/sasaran kegiatan 4 didukung dengan

dana sebesar Rp142.925.800,00 atau 108,35% dari anggaran sebesar

Rp131.915.825,00 dan indikator output kegiatan (IOK) sebanyak 9 laporan atau

100,00% dari rencana sebanyak 100,00 laporan, serta OH sebanyak 708 OH

atau 100,00% dari rencana sebanyak 708 OH.

Dari sisi penggunaan dana, realisasi kinerja sasaran program/sasaran

kegiatan 4 belum dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian output

sebesar 100,00%, lebih kecil daripada capaian penggunaan dana sebesar

123,17%.

Dari sisi penggunaan SDM, realisasi kinerja sasaran program/sasaran

kegiatan 4 telah dicapai dengan efisien. Hal ini terlihat dari capaian output

sebesar 100,00%, dengan penggunaan OH sebesar 100,00%.

2.5. Sasaran Program/Sasaran Kegiatan 5: Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU

Tabel 3.8. Target dan Realisasi

Kinerja Sasaran Program/Sasaran Kegiatan 5

No Sasprog/ Saskeg/

IKU Satuan Target Realisasi

Capaian

(%) Notifikasi

V Meningkatnya

Pengawasan

Pembangunan atas

Kualitas

Pengendalian Intern

K/L/P/BU

5.1 Jumlah APIP

K/L/Pemda dengan

K/L/P

emda

5 3 60.00 ⚫

49 LAPORAN KINERJA 2020

No Sasprog/ Saskeg/

IKU Satuan Target Realisasi

Capaian

(%) Notifikasi

Kapabilitas APIP >

Level 3

5.2 Jumlah K/L/Pemda

dengan Maturitas

SPIP > Level 3

K/L/P

emda

4 2 50.00 ⚫

5.3 Tersedianya

Rekomendasi

Strategis (Policy

Brief) kepada

Provinsi/Kabupaten

/Kota

Rekom

endasi

1 - 0.00 ⚫

5.4 Persentase Jumlah

desa yang Menyusun

laporan

Pertanggungjawaban

Keuangan Desa

Persen 35 28.88 82.51 ⚫

5.5 Jumlah APIP yang

Mengimplementasik

an Siswaskeudes

APIP 1 2 200.00 ⚫

Pencapaian sasaran program/sasaran kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU diukur dengan

menggunakan 5 (lima) indikator kinerja yaitu:

1) Jumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP > Level 3;

2) Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP > Level 3;

3) Tersedianya Rekomendasi Strategis (Policy Brief) kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota;

4) Persentase Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban

Keuangan Desa;

5) Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes.

Uraian kinerja atas 5 (lima) indikator kinerja Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU adalah sebagai

berikut:

2.5.1. Jumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP > Level 3

IKU Jumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP > Level 3 diukur

dengan dengan membandingkan APIP K/L/D dengan level Kapabilitas

50 LAPORAN KINERJA 2020

APIP > Level 3 dengan jumlah total APIP K/L/D. Target kinerja ini pada

tahun 2020 sebanyak 5 (lima) APIP.

Jumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP > Level 3 sampai dengan

Triwulan IV Tahun 2020 sebanyak 3 APIP yang diperoleh atas hasil

pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan P3A, yang diperoleh

dari dari 3 (tiga) laporan Penjaminan Kualitas pada Inspektorat Daerah

Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Belu. Dari 3

(tiga) laporan tersebut, laporan penjaminan kualitas pada Inspektorat Daerah

Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Manggarai telah di reviu oleh

Rendal, sedangkan laporan penjaminan kualitas pada Inspektorat Daerah

Kabupaten Belu belum.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.12 berikut.

Gambar 3.12. Target dan realisasi Jumlah APIP K/L/Pemda dengan

Kapabilitas APIP > 3

Dari gambar 3.12, Jumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP > 3

mencapai 23,08% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun

2024.

Capaian kinerja belum mencapai target, dengan hambatan antara lain:

1) Hambatan dari internal adalah waktu yang tersedia bagi pelaksanaan

bimtek PK APIP terbatas.

2) Hambatan dari eksternal, yaitu:

a) Terbatasnya sumber daya APIP dari sisi anggaran maupun SDM, baik

keterbatasan jumlah auditor maupun kompetensinya, terutama terkait

audit kinerja;

51 LAPORAN KINERJA 2020

b) AAIPI wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur belum berjalan optimal

sehingga Telaah Sejawat antar APIP masih difasilitasi oleh Perwakilan

BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur;

c) Pengawasan Manajemen (management oversight) masih sulit

diimplementasikan oleh sebagian besar Inspektorat Daerah di wilayah

Provinsi Nusa Tenggara Timur;

d) Inspektorat belum sepenuhnya memahami penggunaan risk register

OPD dalam penyusunan Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko;

e) Infrastruktur yang sudah dibangun/dimiliki oleh APIP belum

diimplementasikan secara terus-menerus;

f) Ketidaksiapan APIP dalam memenuhi Pelaksanaan Bimtek dan QA

dari Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur;

g) Penetapan Bencana Non alam Penyebaran COVID-19 sebagai Bencana

Nasional oleh Pemerintah Pusat serta Surat Edaran Gubernur Nusa

Tenggara Timur Nomor 443.1/06/BO2.1 tanggal 21 Maret 2020

tentang Pengaturan dan Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil

Negara dan Badan Usaha Milik Negara/Daerah/Swasta dalam

Rangka Pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19) berdampak pada

pembinaan peningkatan kapabilitas APIP tidak dapat dilakukan secara

langsung atau tatap muka.

Untuk meningkatkan kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Timur akan:

1) Mendorong internalisasi KPA utk pemenuhan Kapabilitas APIP Level 3;

2) Penyusunan PPBR sesuai dengan MR pada Program Proritas Daerah;

3) Melaksanakan PKPT dari PPBR untuk Audit Kinerja pada OPD yang

menggemban Risiko paling tinggi.

2.5.2. Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP > Level 3

IKU Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP > Level 3 diukur dengan

membandingkan K/L/D dengan level Maturitas SPIP > Level 3 dengan

jumlah K/L/D. Target kinerja ini pada tahun 2020 sebanyak 4 (empat) Pemda.

Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP > Level 3 sampai dengan

Triwulan IV Tahun 2020 sebanyak 2 Pemda yang diperoleh atas hasil

pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan Akuntabilitas

Keuangan Daerah, yang diperoleh dari penilaian Maturitas SPIP yang diukur

melihat 5 unsur pengendalian yaitu:

1) lingkungan pengendalian;

52 LAPORAN KINERJA 2020

2) Penilaian risiko;

3) Kegiatan pengendalian;

4) Informasi dan komunikasi;

5) Pemantauan pengendalian intern.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.13 berikut.

Gambar 3.13. Target dan realisasi Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas

SPIP > Level 3

Dari gambar 3.13, Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP > Level 3

mencapai 25,00% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun

2024.

Capaian kinerja belum mencapai target, dengan hambatan antara lain:

1) Perlunya keseragaman pola pendampingan/bimbingan teknis pada

pemerintah daerah untuk melaksanakan implementasi SPIP pada

program prioritas daerah;

2) Kesenjangan pemahaman perangkat daerah didalam memahami siklus

manajemen daerah pada tingkat pemerintah daerah dan tingkat perangkat

daerah;

3) Kesenjangan pemahaman SDM didalam mengimplementasikan SPIP

sepanjang siklus manajemen daerah pada tingkat pemerintah daerah dan

tingkat perangkat daerah.

4) Pemerintah daerah belum memiliki komitmen dalam penerapan SPIP;

5) Belum disusunnya standart kompetensi manajerial dan belum terdapat

SOP terkait dengan pembinaan sumber daya manusia;

53 LAPORAN KINERJA 2020

6) Inspektorat daerah belum menjalankan PKPT berbasis risiko sehingga

belum dapat memberikan early warning system pada perangkat daerah

pada lingkup kerjanya;

7) Belum adanya pedoman dan bimbingan teknis terkait dengan penilaian

risiko;

8) Belum mempunyai kebijakan dan SOP yang memuat pengendalian umum

dan pengendalian aplikasi;

9) Masing-masing unit kerja di lingkungan Pemerintah daerah belum

sepenuhnya melaksanakan pengamanan fisik atas aset sesuai dengan

aturan yang ditetapkan yaitu belum melaksanakan sensus aset untuk

memutakhirkan catatan aset, menyebabkan sebagian besar pemerintah

daerah mendapatkan opini WDP karena permasalahan terkait aset;

10) Dokumentasi SPI serta transaksi dan kejadian penting belum

dilaksanakan secara lengkap dan akurat untuk memfasilitasi penelusuran

transaksi dan kejadian serta informasi terkait sejak otorisasi dan inisiasi,

pemprosesan;

11) Pemerintah daerah telah memiliki kebijakan dan dikomunikasikan,

namun dalam pelaksanaannya masih belum dilakukan secara berkala dan

berkelanjutan;

12) Tantangan lainnya yaitu mengubah mindset Pemerintah Daerah dan OPD

agar SPIP dijadikan kebutuhan, bukan hanya sebuah kewajiban yang

diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008.

13) Penetapan Bencana Non alam Penyebaran COVID-19 sebagai Bencana

Nasional oleh Pemerintah Pusat serta Surat Edaran Gubernur Nusa

Tenggara Timur Nomor 443.1/06/BO2.1 tanggal 21 Maret 2020 tentang

Pengaturan dan Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dan

Badan Usaha Milik Negara/Daerah/Swasta dalam Rangka Pencegahan

Corona Virus Disease (Covid-19) berdampak pada pembinaan peningkatan

maturitas SPIP tidak dapat dilakukan secara langsung atau tatap muka.

Untuk meningkatkan kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Timur akan melakukan:

1) Secara bertahap dan berkelanjutan membekali para pegawai dengan

pendidikan dan pelatihan keahlian/subtantif terkait Maturitas SPIP;

2) Meningkatkan Koordinasi dan sinergi yang aktif dengan Inspektorat

Daerah;

54 LAPORAN KINERJA 2020

3) Menetapkan pemerintah daerah yang menjadi focus pembinaan maturitas

SPIP;

4) Melaksanakan bimbingan teknis terkait dengan pembinaan maturitas

SPIP dengan pendekatan proses bisnis program prioritas daerah yang

terdiri dari:

a) Bimbingan Teknis Self Assestment maturitas SPIP;

b) Bimbingan teknis penyusunan risk register dan rencana tindak

pengendalian berdasarkan peta proses bisnis dan titik kritis yang telah

diidentifikasi;

c) Bimbingan Teknis penyusunan SOP atau kebijakan dalam rangka

untuk menindaklanjuti rencana tindak pengendalian yang telah

ditetapkan;

d) Bimbingan teknis pemantauan dan evaluasi atas hasil pelaksanaan

rencana tindak pengendalian.

2.5.3. Tersedianya Rekomendasi Strategis (Policy Brief) kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota

IKU Tersedianya Rekomendasi Strategis (Policy Brief) kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota diukur dengan banyak nya produk rekomendasi

strategis yang bisa dihasilkan oleh Deputi PPKD kepada para stakeholder

terkait. Target kinerja ini pada tahun 2020 sebanyak 1 (satu) Rekomendasi.

Sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020 tidak ada rekomendasi strategis

yang dihasilkan oleh Bidang Pengawasan Akuntabilitas Keuangan Daerah.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.14 berikut.

Gambar 3.14. Target dan realisasi Tersedianya Rekomendasi Strategis

55 LAPORAN KINERJA 2020

(Policy Brief) kepada Provinsi/Kabupaten/Kota

Dari gambar 3.14, Tersedianya Rekomendasi Strategis (Policy Brief) kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota sebesar 00,00% apabila dibandingkan dengan

target akhir Renstra Tahun 2024.

Capaian kinerja belum mencapai target, dengan hambatan antara lain:

1) Terbatasnya kegiatan pengawasan yang dapat mencakup keseluruhan

siklus manajemen daerah;

2) Kurangnya komitmen pemerintah daerah dalam manajemen risiko pada

setiap alur proses manajemen daerah mulai tahapan perencanaan sampai

dengan pertanggungjawaban, yang membutuhkan pengawasan secara

berkelanjutan.

Untuk meningkatkan kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Timur akan melakukan pemetaan dan analisis proses bisnis di

pemerintah daerah sesuai siklus manajemen daerah untuk mendapatkan

kondisi kebutuhan area of improvement di pemerintah daerah sehingga

dapat memberikan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan pemerintah

daerah serta dapat memberikan value added.

2.5.4. Persentase Jumlah desa yang Menyusun laporan

Pertanggungjawaban Keuangan Desa

IKU Persentase Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban

Keuangan Desa diukur dengan membandingkan jumlah desa yang

menyusun laporan pertanggungjawaban dengan total jumlah desa. Target

kinerja ini pada tahun 2020 sebesar 35%.

Persentase Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban

Keuangan Desa sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020 sebesar 28,88% yang

diperoleh atas hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan

Akuntabilitas Keuangan Daerah.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.15 berikut.

56 LAPORAN KINERJA 2020

Gambar 3.15. Target dan realisasi Persentase Jumlah desa yang Menyusun

laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa

Dari gambar 3.15, Persentase Jumlah desa yang Menyusun laporan

Pertanggungjawaban Keuangan Desa mencapai 52,50% apabila

dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024.

Capaian kinerja belum mencapai target, dengan hambatan antara lain:

1) Belum optimalnya aparatur desa dalam pengimplementasian aplikasi

siskeudes untuk menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan desa;

2) Kurang optimalnya peran pemerintah daerah mulai dari tingkat

kecamatan sampai dengan perangkat daerah urusan pemberdayaan

masyarakat desa dalam pengimplementasian aplikasi siskeudes.

Untuk meningkatkan kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Timur akan:

1) Melakukan bimbingan teknis penggunaan aplikasi siskeudes pada

pemerintah daerah untuk penyusunan laporan pertanggungjawaban

keuangan desa;

2) Melakukan monitoring pengimplementasian aplikasi siskeudes mulai

dari tahap penganggaran, penatausahaan, sampai dengan

pertanggungjawaban oleh pemerintah desa secara berkala;

3) Menyampaikan atensi kewajiban penyusunan laporan

pertanggungjawaban keuangan desa sesuai ketentuan yang berlaku

kepada pemerintah daerah.

2.5.5. Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes

57 LAPORAN KINERJA 2020

IKU Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes diukur dengan

Jumlah APIP yang telah menerapkan aplikasi Siswaskeudes sebagai alat

untuk melakukan pengawasan keuangan desa. Target kinerja ini pada tahun

2020 sebanyak 1 (satu) APIP.

Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes sampai dengan

Triwulan IV Tahun 2020 sebanyak 2 (dua) APIP yang diperoleh atas hasil

pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Akuntabilitas Keuangan Daerah.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.16 berikut.

Gambar 3.16. Target dan realisasi Jumlah APIP yang Mengimplementasikan

Siswaskeudes

Dari gambar 3.16, Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes

mencapai 16,67% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun

2024.

Capaian kinerja yang cukup tinggi melampaui target didukung antara lain

oleh:

1) Kesadaran Pemda Belu dan TTS akan banyaknya jumlah desa di wilayah

kerjanya, serta terkoneksinya database Siskeudes sebagai sumber data

dalam implementasi aplikasi Siswaskeudes yang diharapkan akan

mempermudah kinerja APIP dalam melakukan pengawasan keuangan

desa;

2) Pemda Belu dan TTS secara aktif berkoordinasi dengan Kemendagri

terkait implementasi Siswaskeudes..

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021,

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur akan melakukan sosialisasi

58 LAPORAN KINERJA 2020

dan bimbingan teknis pengimplementasian Siswaskeudes sebagai alat untuk

melakukan pengawasan keuangan desa kepada APIP di wilayah Provinsi

Nusa Tenggara Timur.

2.6. Sasaran Program/Sasaran Kegiatan 6: Meningkatnya Kualitas Layanan

"Ketatausahaan" Unit Kerja

Tabel 3.9. Target dan Realisasi

Kinerja Sasaran Program/Sasaran Kegiatan 6

No Sasprog/ Saskeg/

IKU Satuan Target Realisasi

Capaian

(%) Notifikasi

VI Meningkatnya

Kualitas Layanan

"Ketatausahaan"

Unit Kerja

6.1 Nilai Skor Zona

Integritas Unit Kerja

Skor

Skala

100

75 76 101.81% ⚫

6.2 Persentase Pegawai

yang mengikuti

peningkatan

Kompetensi

Persen 100 100 100.00% ⚫

6.3 Persentase

administrasi SDM

yang diselesaikan

tepat waktu

Persen 100 100 100.00% ⚫

6.4 Persentase

Penyusunan RKA

Tepat Waktu Unit

Kerja

Persen 100 100 100.00% ⚫

6.5 Skor IKPA Unit Kerja

(khusus Unit Kerja

Mandiri)

Skor

Skala

100

86 94 109.30% ⚫

59 LAPORAN KINERJA 2020

No Sasprog/ Saskeg/

IKU Satuan Target Realisasi

Capaian

(%) Notifikasi

6.6 Persentase SPM yang

terbit tepat waktu

Persen 90 100 111.11% ⚫

6.7 Persentase

Penyusunan Laporan

Keuangan sesuai

SAP (khusus Unit

Kerja Mandiri)

Persen 100 100 100.00% ⚫

6.8 Nilai Pengelolaan

BMN Unit Kerja

(khusus Unit Kerja

Mandiri)

Predika

t

Baik Baik 100.00% ⚫

6.9 Nilai SAKIP Unit

Kerja

Skor

Skala

100

80 83 103.73% ⚫

6.10 Maturitas SPIP Unit

Kerja

Level 1-

5

Level 3 Level 3 100.00% ⚫

6.11 Indeks Kualitas

Layanan

Ketatausahaan Unit

Kerja

Indeks

Skala

100

70 76 108.57% ⚫

6.12 Indeks Kepuasan

Layanan Unit Kerja

(khusus Unit Kerja

Perwakilan)

Indeks

Skala

100

70 75 107.14% ⚫

Pencapaian sasaran program/sasaran kegiatan 6: Meningkatnya Kualitas

Layanan "Ketatausahaan" Unit Kerja diukur dengan menggunakan 12

(duabelas) indikator kinerja yaitu:

1) Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja;

2) Persentase Pegawai yang mengikuti peningkatan Kompetensi;

3) Persentase administrasi SDM yang diselesaikan tepat waktu;

4) Persentase Penyusunan RKA Tepat Waktu Unit Kerja;

5) Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri);

6) Persentase SPM yang terbit tepat waktu;

60 LAPORAN KINERJA 2020

7) Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja

Mandiri);

8) Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri);

9) Nilai SAKIP Unit Kerja;

10) Maturitas SPIP Unit Kerja;

11) Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja;

12) Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan).

Uraian kinerja atas 12 (duabelas) indikator kinerja Meningkatnya Kualitas

Layanan "Ketatausahaan" Unit Kerja adalah sebagai berikut:

2.6.1. Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja

IKU Nilai Skor Zona Integritas diukur dengan menggunakan Kertas Kerja

Penilaian Mandiri Pembangunan Zona Integritas yang mengacu pada

Peratuiran Menteri PAN RB Nomor 10 Tahun 2019. Target kinerja ini pada

tahun 2020 skor sebesar 75, sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020 capaian

sebesar 76.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.17 berikut.

Gambar 3.17. Target dan realisasi Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja

Dari gambar 3.17, Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja mencapai 96,66%

apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024.

2.6.2. Presentase Pegawai yang Mengikuti Peningkatan Kompetensi

IKU Presentase Pegawai yang Mengikuti Peningkatan Kompetensi diukur

dengan membandingkan jumlah pegawai yang telah memenuhi minimal 80

61 LAPORAN KINERJA 2020

jam peningkatan kompetensi dibagi jumlah total pegawai. Target kinerja ini

pada tahun 2020 skor sebesar 100%, sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020

capaian sebesar 100%.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.18 berikut.

Gambar 3.18. Target dan realisasi Nilai Presentase Pegawai yang Mengikuti

Peningkatan Kompetensi

Dari gambar 3.18, Nilai Presentase Pegawai yang Mengikuti Peningkatan

Kompetensi mencapai 100% apabila dibandingkan dengan target akhir

Renstra Tahun 2024.

2.6.3. Persentase administrasi SDM yang diselesaikan tepat waktu

IKU Persentase administrasi SDM yang diselesaikan tepat waktu diukur

dengan membandingkan jumlah pengurusan administrasi kepegawaian

dikurangi jumlah pengurusana dministrasi kepegawaian yang terlambat

dibagi dengan jumlah pengurusan administrasi kepegawaian. Target kinerja

ini pada tahun 2020 skor sebesar 100%, sampai dengan Triwulan IV Tahun

2020 capaian sebesar 100%.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.19 berikut.

62 LAPORAN KINERJA 2020

Gambar 3.19. Target dan realisasi Persentase administrasi SDM yang

diselesaikan tepat waktu

Dari gambar 3.19, Nilai Persentase administrasi SDM yang diselesaikan tepat

waktu mencapai 100% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra

Tahun 2024.

2.6.4. Persentase Penyusunan RKA tepat waktu Unit Kerja

IKU Persentase Penyusunan RKA Tepat Waktu Unit Kerja diukur dengan

membandingkan jumlah RKA yang disampaikan tepat waktu dibagi dengan

total jumlah RKA yang disusun dalam satu tahun dikali 100%. Target kinerja

ini pada tahun 2020 skor sebesar 100%, sampai dengan Triwulan IV Tahun

2020 capaian sebesar 100%.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.20 berikut.

63 LAPORAN KINERJA 2020

Gambar 3.20. Target dan realisasi Persentase Penyusunan RKA Tepat Waktu

Unit Kerja

Dari gambar 3.20, Nilai Persentase Persentase Penyusunan RKA Tepat Waktu

Unit Kerja mencapai 100% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra

Tahun 2024.

2.6.5. Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)

IKU Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) diukur dengan

menggunakan hasil penilaian IKPA oleh Kementerian Keuangan. Target

kinerja ini pada tahun 2020 skor sebesar 86, sampai dengan Triwulan IV

Tahun 2020 capaian sebesar 94.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.21 berikut.

Gambar 3.21. Target dan realisasi Persentase Skor IKPA Unit Kerja (khusus

Unit Kerja Mandiri)

64 LAPORAN KINERJA 2020

Dari gambar 3.21, Nilai Persentase Persentase Penyusunan RKA Tepat

Waktu Unit Kerja mencapai 104,44% apabila dibandingkan dengan target

akhir Renstra Tahun 2024.

2.6.6. Persentase SPM yang terbit tepat waktu

IKU Persentase SPM yang terbit tepat waktu diukur dengan membandingkan

Jumlah SPM terbit 5 HK setelah berkas lengkap tanpa pengembalian dari

KPPN dibagi total SPM dikali 100%. Target kinerja ini pada tahun 2020 skor

sebesar 90%, sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020 capaian sebesar 100%.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.22 berikut.

Gambar 3.22. Target dan realisasi Persentase SPM yang terbit tepat waktu

Dari gambar 3.22, Nilai Persentase SPM yang terbit tepat waktu mencapai

105,26% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024.

2.6.7. Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit

Kerja Mandiri)

IKU Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit

Kerja Mandiri) diukur dengan membandingkan Jumlah Laporan Keuangan

yang diterbitkan sesuai dengan SAP dibagi Total Jumlah Laporan keuangan

dikali 100%. Target kinerja ini pada tahun 2020 skor sebesar 100%, sampai

dengan Triwulan IV Tahun 2020 capaian sebesar 100%.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.23 berikut.

65 LAPORAN KINERJA 2020

Gambar 3.23. Target dan realisasi Persentase Penyusunan Laporan

Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja Mandiri)

Dari gambar 3.23, Nilai Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai

SAP (khusus Unit Kerja Mandiri) mencapai 100% apabila dibandingkan

dengan target akhir Renstra Tahun 2024

2.6.8. Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)

IKU Persentase Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja

Mandiri) diukur dengan menggunakan Form Penilaian Pengelolaan BMN

yang penilaianannya dilakukan secara self assessment dan kemudian

divalidasi oleh Biro Umum. Target kinerja ini pada tahun 2020 adalah

predikat Baik, sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020 memperoleh capaian

predikat Baik.

Nilai Persentase Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja

Mandiri) memperoleh predikat Baik, dan target akhir Renstra Tahun 2024

predikat Baik.

2.6.9. Nilai SAKIP Unit Kerja

IKU Nilai SAKIP Unit Kerja diukur dengan menggunakan Nilai SAKIP Unit

Kerja sesuai hasil evaluasi dari Inspektorat, atau minimal hasil penilaian

mandiri (bila belum ada penilaian dari Inspektorat). Target kinerja ini pada

tahun 2020 skor sebesar 80, sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020 capaian

sebesar 83.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.24 berikut.

66 LAPORAN KINERJA 2020

Gambar 3.24. Target dan realisasi Persentase Nilai SAKIP Unit Kerja

Dari gambar 3.24, Nilai Persentase Nilai SAKIP Unit Kerja mencapai 98,79

apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024

2.6.10. Maturitas SPIP Unit Kerja

IKU Maturitas SPIP Perwakilan diukur dengan mengacu pada tingkat

kematangan/kesempurnaan penyelenggaraan SPIP dai BPKP dalam

mencapai tujuan pengendalian intern sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008

tentang SPIP. Target kinerja ini pada tahun 2020 nilai maturitas level3, sampai

dengan Triwulan IV Tahun 2020 capaian nilai maturitas level 3.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.25 berikut.

Gambar 3.25. Target dan realisasi Maturitas SPIP Perwakilan

67 LAPORAN KINERJA 2020

Dari gambar 3.25, Maturitas SPIP Perwakilan mencapai 75,00% apabila

dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024.

2.6.11. Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja

IKU Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja diukur dengan

menggunakan survei . kepuasan layanan ketatausahaan. Target kinerja ini

pada tahun 2020 mendapat skor 70, sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020

capaian skor sebesar 76.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.26 berikut.

Gambar 3.26. Target dan realisasi Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan

Unit Kerja

Dari gambar 3.26, Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja

mencapai 92,68% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun

2024.

2.6.12. Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja

Perwakilan)

IKU Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan)

diukur dengan menggunakan survei layanan yang diberikan kepada

Stakeholder. Target kinerja ini pada tahun 2020 mendapat skor 70, sampai

dengan Triwulan IV Tahun 2020 capaian skor sebesar 75.

Perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target tahun 2021-2024 disajikan

pada gambar 3.27 berikut.

68 LAPORAN KINERJA 2020

Gambar 3.27. Target dan realisasi Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja

(khusus Unit Kerja Perwakilan)

Dari gambar 3.27, Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja

mencapai 92,59% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun

2024.

B. Kinerja Lainnya Tahun 2020

1. Kinerja Lain

-

2. Penghargaan/ Apresisasi instansi lain

-

3. Perbaikan SAKIP pada tahun 2020

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur telah melakukan

perbaikan atas rekomendasi Laporan Hasil Evaluasi SAKIP tahun 2020,

antara lain dibangunnya Zona Inegritas (ZI) dengan melibatkan seluruh

pegawai dan memetakan inovasi pelayanan pada unit kerja. Pada tahun

2020 hasil penilaian mandiri ZI pada Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Timur mendapat skor 76.

C. Akuntabilitas Keuangan

Realisasi anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun

2020 sebesar 25.531.082.208 atau terserap 88,01% dibandingkan dengan

anggaran tahun 2019 sebesar 29.010.629.517,00. Rincian per jenis belanja dan

per program dapat dilihat pada tabel 3.25 sampai dengan tabel 3.27.

69 LAPORAN KINERJA 2020

Tabel 3.10. Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2020 menurut Jenis

Belanja

No Jenis Belanja Target Realisasi Capaian (%)

1 Belanja Pegawai 17.995.900.000 17.841.237.021 99,14%

2 Belanja Barang 7.098.566.000 6.669.568.287 93,96%

3 Belanja Modal 1.068.316.000 1.020.276.900 95,50%

Jumlah 26.162.782.000 25.531.082.208 97,59%

Tabel 3.11. Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2020 menurut

program/ kegiatan

No Program/ Kegiatan Target Realisasi Capaian (%)

I Program Dukungan

Manajemen

1 Layanan Sarpras Perwakilan 843.816.000 813.083.100 96,36%

2 Layanan Manajemen

Perwakilan 410.200.000 403.075.000 98,26%

3 Operasional dan Pemeliharaan

Kantor 21.015.480.000 20.604.114.258 98,04%

Jumlah Program 22.269.496.000 21.820.272.358 97,98%

II Program Pengawasan Intern

Akuntabilitas Keuangan

Negara

1 Pengawasan Penugasan

Presiden di Perwakilan BPKP 156.400.000 154.020.200 98,48%

2 Pengawasan Program Prioritas

Nasional 727.310.000 706.884.700 97,19%

3 Pembinaan SPIP dan

Manajemen Risiko 131.650.000 131.627.500 99,98%

4 Pembinaan APIP Pemda 167.046.000 165.401.300 99,02%

5 Pengawasan Akuntabilitas dan

Tata Kelola KLDK 357.771.000 356.788.250 99,73%

70 LAPORAN KINERJA 2020

6 Pengawasan Percepatan

Penanganan Covid-19 dan PEN 2.353.109.000 2.353.109.000 93,33%

Jumlah program 3.893.286.000 3.710.809.850 95,31%

Jumlah Total 26.162.782.000 25.531.082.208 97.59%

Tabel 3.12. Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2020 menurut sasaran

Program/ Sasaran kegiatan

No Sasaran Program/

Sasaran Kegiatan

Target Realisasi Capaian (%)

1 Meningkatnya

Pengawasan

Pembangunan atas

Akuntabilitas

Keuangan

Negara/Daerah

1.327.971.425 1.390.320.540 104,70%

2 Meningkatnya

Pengawasan

Pembangunan atas

Pembangunan

Nasional

135.646.000 71.092.000 52,41%

3 Meningkatnya

Pengawasan

Pembangunan atas

Akuntabilitas Badan

Usaha

207.040.000 155.564.650 75,14%

4 Meningkatnya

Pengawasan

Pembangunan atas

Efektivitas

Pengendalian Korupsi

188.555.825 232.252.490 123,17%

5 Meningkatnya

Pengawasan

Pembangunan atas

Kualitas Pengendalian

Intern K/L/P/BU

444.362.910 363.666.219 81,84%

6 Meningkatnya

Kualitas Layanan

"Ketatausahaan" Unit

Kerja

26.045.272.000 25.418.884.558 97,60%

71 LAPORAN KINERJA 2020

No Sasaran Program/

Sasaran Kegiatan

Target Realisasi Capaian (%)

Jumlah 28.348.848.160 27.631.780.457 97,47%

72 LAPORAN KINERJA 2020

BAB IV PENUTUP

Selain merupakan pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Nusa Tenggara Timur dalam mencapai sasaran strategis dan kegiatan pada tahun

2020, laporan kinerja juga mencerminkan sejauh mana system AKIP telah

diimplementasikan pada Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Beberapa perbaikan mendasar telah dilakukan terhadap seluruh komponen

Sistem AKIP yang meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan

kinerja, evaluasi kinerja, dan pencapaian sasaran organisasi.

A. Capaian Kinerja Tahun 2020

Realisasi kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2020

tercermin dari pencapaian sasaran kegiatan pada table

Tabel 3.12. Capaian

Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2020

No Sasprog/ Saskeg/ IKU Capaian (%) Notifikasi

I Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas

Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

1.1 Nilai optimalisasi penerimaan daerah yang terealisasi 142,15 ⚫

1.2 Potensi penerimaan daerah yang dioptimalisasi 4843,87 ⚫

1.3 Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah 18442,66 ⚫

1.4 Nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah 1436,52 ⚫

II Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas

Pembangunan Nasional

73 LAPORAN KINERJA 2020

No Sasprog/ Saskeg/ IKU Capaian (%) Notifikasi

2.1 Jumlah Kegiatan Prioritas yang diawasi 42.86 ⚫

2.2 Jumlah Kegiatan Prioritas yang tercapai sesuai target 42.86 ⚫

2.3 Presentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang

diselesaikan

133.33 ⚫

III Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas

Akuntabilitas Badan Usaha

3.1 Jumlah BUMD dengan kinerja sehat 112.50 ⚫

3.2 Jumlah BLUD dengan kinerja sehat 0.00 ⚫

3.3 Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan 100.00 ⚫

IV Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas

Efektivitas Pengendalian Korupsi

4.1 Presentase hasil pengawasan represif yang

dimanfaatkan/ditindaklanjuti

100.00 ⚫

4.2 Presentase hasil pengawasan preventif dan edukatif

yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti

142.86 ⚫

V Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas

Pengendalian Intern K/L/P/BU

5.1 Jumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP >

Level 3

60.00 ⚫

5.2 Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP > Level 3 50.00 ⚫

5.3 Tersedianya Rekomendasi Strategis (Policy Brief) kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota

0.00 ⚫

5.4 Persentase Jumlah desa yang Menyusun laporan

Pertanggungjawaban Keuangan Desa

82.51 ⚫

5.5 Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes 200.00 ⚫

VI Meningkatnya Kualitas Layanan "Ketatausahaan" Unit

Kerja

6.1 Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja 101.81% ⚫

74 LAPORAN KINERJA 2020

No Sasprog/ Saskeg/ IKU Capaian (%) Notifikasi

6.2 Persentase Pegawai yang mengikuti peningkatan

Kompetensi

100.00% ⚫

6.3 Persentase administrasi SDM yang diselesaikan tepat

waktu

100.00% ⚫

6.4 Persentase Penyusunan RKA Tepat Waktu Unit Kerja 100.00% ⚫

6.5 Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) 109.30% ⚫

6.6 Persentase SPM yang terbit tepat waktu 111.11% ⚫

6.7 Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP

(khusus Unit Kerja Mandiri)

100.00% ⚫

6.8 Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja

Mandiri)

100.00% ⚫

6.9 Nilai SAKIP Unit Kerja 103.73% ⚫

6.10 Maturitas SPIP Unit Kerja 100.00% ⚫

6.11 Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja 108.57% ⚫

6.12 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja

Perwakilan)

107.14% ⚫

Keterangan: ⚫ = mencapai/ melampaui target; ⚫ = belum mencapai target

Uraian ringkas hasil pengikuran .

1. Sasaran Kegiatan 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas

Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Pencapaian sasaran program/ sasaran kegiatan 1: Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah diukur dengan

menggunakan 4 (empat) indikator kinerja yaitu:

1) Nilai Optimalisasi Penerimaan Daerah yang Terealisasi dengan capaian

sebesar Rp90.977.280,00 dari target tahun 2020 sebesar Rp64.000.000,00

atau capaian 142,15%;

2) Potensi Penerimaan Daerah yang dioptimalisasi dengan capaian sebesar

Rp6.151.719.966,00 dari target tahun 2020 sebesar Rp127.000.000,00 atau

capaian 4843,87%;

75 LAPORAN KINERJA 2020

3) Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara Dan Daerah dengan capaian sebesar

Rp207.111.097.899,00 dari target tahun 2020 sebesar Rp1.123.000.000,00

atau capaian 18442,66%;

4) Nilai Penyelamatan Keuangan Negara Dan Daerah dengan capaian

sebesar Rp389.640.527.842,00 dari target tahun 2020 sebesar

Rp27.124.000.000,00 atau capaian 1436,52%.

2. Sasaran Program/Sasaran Kegiatan 2: Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Pembangunan Nasional

Pencapaian sasaran program/ sasaran kegiatan 2: Meningkatnya

Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional diukur dengan

menggunakan 3 (tiga) indikator kinerja yaitu:

1) Jumlah Kegiatan Prioritas yang diawasi dengan capaian sebanyak 3 KP

dari target tahun 2020 sebanyak 7 KP atau capaian 42,86%;

2) Jumlah Kegiatan Prioritas yang Tercapai Sesuai Target dengan capaian

sebanyak 3 KP dari target tahun 2020 sebanyak 7 KP atau capaian 42,86%;

3) Presentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan

dengan capaian sebesar 75% dari target tahun 2020 sebesar 100% atau

capaian 133,33%.

3. Sasaran Program/Sasaran Kegiatan 3: Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha

Pencapaian sasaran program/sasaran kegiatan 3: Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha diukur dengan menggunakan

3 (tiga) indikator kinerja yaitu:

1) Jumlah BUMD dengan Kinerja Sehat dengan capaian sebanyak 9 BUMD

dari target tahun 2020 sebanyak 8 BUMD atau capaian 112,50%;

2) Jumlah BLUD dengan Kinerja Sehat dengan capaian sebanyak 0 BLUD

dari target tahun 2020 sebanyak 2 KP atau capaian 00,00%;

3) Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun Laporan dengan capaian

sebanyak 26 BUMDes dari target tahun 2020 sebanyak 26 BUMDes atau

capaian 100,00%.

4. Sasaran Program/Sasaran Kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi

Pencapaian sasaran program/sasaran kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha diukur dengan menggunakan

2 (dua) indikator kinerja yaitu:

76 LAPORAN KINERJA 2020

1) Presentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti

dengan capaian sebesar 100% dari target tahun 2020 sebesar 100% atau

capaian 100%;

2) Presentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang

dimanfaatkan/ditindaklanjuti dengan capaian sebesar 100% dari target

tahun 2020 sebesar 70% atau capaian 142,86%.

5. Sasaran Program/Sasaran Kegiatan 5: Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU

Pencapaian sasaran program/sasaran kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU diukur dengan

menggunakan 5 (lima) indikator kinerja yaitu:

1) Jumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP > Level 3 dengan

capaian sebanyak 3 APIP dari target tahun 2020 sebanyak 5 KP atau

capaian 60,00%;

2) Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP > Level 3 dengan capaian

sebanyak 2 Pemda dari target tahun 2020 sebanyak 4 Pemda atau capaian

50,00%;

3) Tersedianya Rekomendasi Strategis (Policy Brief) kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota dengan capaian sebanyak 0 rekomendasi dari

target tahun 2020 sebanyak 1 Rekomendasi atau capaian 0,00%;

4) Persentase Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban

Keuangan Desa dengan capaian sebesar 28,88% dari target tahun 2020

sebesar 35% atau capaian 82,51%;

5) Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes dengan capaian

sebanyak 2 APIP dari target tahun 2020 sebanyak 1 APIP atau capaian

200%.

6. Sasaran Program/Sasaran Kegiatan 6: Meningkatnya Kualitas Layanan

"Ketatausahaan" Unit Kerja

Pencapaian sasaran program/sasaran kegiatan 6: Meningkatnya Kualitas

Layanan "Ketatausahaan" Unit Kerja diukur dengan menggunakan 12

(duabelas) indikator kinerja yaitu:

1) Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja dengan capaian sebesar 75 dari target

tahun 2020 sebesar 75 atau capaian 101,81%;

2) Persentase Pegawai yang mengikuti peningkatan Kompetensi dengan

capaian sebesar 100,00% dari target tahun 2020 sebesar 100,00% atau

capaian 100,00%;

77 LAPORAN KINERJA 2020

3) Persentase administrasi SDM yang diselesaikan tepat waktu dengan

capaian sebesar 100,00% dari target tahun 2020 sebesar 100,00% atau

capaian 100,00%;

4) Persentase Penyusunan RKA Tepat Waktu Unit Kerja dengan capaian

sebesar 100,00% dari target tahun 2020 sebesar 100,00% atau capaian

100,00%;

5) Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) dengan capaian sebesar

94 dari target tahun 2020 sebesar 86 atau capaian 109,30%;

6) Persentase SPM yang terbit tepat waktu dengan capaian sebesar 100,00%

dari target tahun 2020 sebesar 90,00% atau capaian 111,11%;

7) Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja

Mandiri) dengan capaian sebesar 100,00% dari target tahun 2020 sebesar

100,00% atau capaian 100,00%;

8) Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) dengan

capaian predikat “Baik” dari target tahun 2020 predikat “Baik” atau

capaian 100,00%;

9) Nilai SAKIP Unit Kerja dengan capaian skor 82,98 dari target tahun 2020

skor 80% atau capaian 103,73%;

10) Maturitas SPIP Unit Kerja dengan capaianLevel 3 dari target tahun 2020

Level 3 atau capaian 100,00%;

11) Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja dengan capaian

sebesar 76 dari target tahun 2020 sebesar 70 atau capaian 108,57%;

12) Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan)

dengan capaian sebesar 75 dari target tahun 2020 sebesar 70 atau capaian

107,14%.

B. Rencana Tindak Perbaikan Tahun 2020

Beberapa kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis dapat

diindentifikasikan sebagai berikut:

1. Pemerintah Daerah belum sepenuhnya menerapkan Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah sesuai dengan PP 60/2008. Hal ini disebabkan penerapan

SPIP belum secara integral menyatu dengan instansi, namun masih pada

tahap pengenalan terhadap SPIP berupa sosialisasi, dan workshop SPIP yang

perlu ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah di Provinsi Nusa Tenggara

Timur menuju ke tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa

pemetaan risiko, penetapan dan pengembangan Kebijakan/Standard

Operating Procedure (SOP);

78 LAPORAN KINERJA 2020

2. Inspektorat belum sepenuhnya memahami penggunaan risk register OPD

dalam penyusunan Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko sehingga dalam

menyusun perencanaan pengawasan belum berbasis risiko, sehingga hal ini

mempengaruhi pencapaian Inspektorat dalam mencapai Kapabilitas APIP

Level 3;

3. Keterbatasan jumlah dan komposisi tenaga auditor Perwakilan BPKP Provinsi

Nusa Tenggara Timur untuk melaksanakan penugasan serta potensi jumlah

permintaan dari para pemangku kepentingan sehingga banyak permintaan

pengawasan dari para pemangku kepentingan yang belum dapat terlayani

secara penuh;

Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi

Nusa Tenggara Timur dalam upaya memperbaiki kinerja yaitu:

1. Peningkatan penyelenggaraan SPIP pada K/L/Pemda, antara lain melalui:

a. Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP,

antara lain untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP.

b. Berkoordinasi lebih intensif dengan K/L/Pemda untuk percepatan

implementasi SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi,

sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk

peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar.

2. Peningkatan Kapabilitas APIP Level 3 pada Pemerintah Kabupaten/Kota,

antara lain melalui bimbingan teknis penyusunan perencanaan berbasis

risiko.

3. Mengusulkan penambahan tenaga auditor kepada Biro Kepegawaian dan

Organisasi BPKP Pusat sesuai dengan kebutuhan dalam rangka kebutuhan

pelaksanaan tugas.

Dalam tahun 2020 Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur telah

memberikan atensi kepada Gubernur Nusa Tenggara Timur mengenai identifikasi

titik-titik kritis/risiko-risiko yang melekat pada tahapan siklus utama terkait

dengan Program Tanam Jagung Panen Sapi mulai dari Pra Perencanaan,

Perencanaan, Pelaksanaaan Tahap Siklus Program, Pencairan Dana Program dan

Pertanggungjawaban tertakit pencatatan aset dan Dana Bantuan Tidak Terduga.

Lampiran : 1/ 1 - 1Nomor Laporan : LKIN-4/PW24/1/2021

Tanggal : 5 Januari 2021

Satuan Target Realisasi % Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Target (OH) Realisasi (OH) %3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1.1 Nilai optimalisasi penerimaan daerah yang terealisasi Rupiah 64,000,000 90,977,280 142.15% 29,029,850 17,829,800 61.42% 73 73 100.00%1.2 Potensi penerimaan daerah yang dioptimalisasi Rupiah 127,000,000 6,151,719,966 4843.87% 29,029,850 17,829,800 61.42% 73 73 100.00%1.3 Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah Rupiah 1,123,000,000 207,111,097,899 18442.66% 49,970,000 62,472,000 125.02% 229 229 100.00%1.4 Nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah Rupiah 27,124,000,000 389,640,527,842 1436.52% 1,219,941,725 1,292,188,940 105.92% 4,482 4,482 100.00%

6216.30% 1,327,971,425 1,390,320,540 104.70% 4,857 4,857 100.00%2.1 Jumlah Kegiatan Prioritas yang diawasi Kegiatan

Prioritas7 3 42.86% 64,973,000 26,020,000 40.05% 160 160 100.00%

2.2 Jumlah Kegiatan Prioritas yang tercapai sesuai target Kegiatan Prioritas

7 3 42.86% 64,973,000 26,020,000 40.05% 160 160 100.00%

2.3 Presentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan Persen 75 100 133.33% 5,700,000 19,052,000 334.25% 38 38 100.00%73.02% 135,646,000 71,092,000 52.41% 358 358 100.00%

3.1 Jumlah BUMD dengan kinerja sehat BUMD 8 9 112.50% 183,040,000 128,510,300 70.21% 600 1,029 171.50%3.2 Jumlah BLUD dengan kinerja sehat BLUD 2 - 0.00% - - 100.00% - - 100.00%3.3 Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan BUMDes 26 26 100.00% 24,000,000 27,054,350 112.73% 52 70 134.62%

106.25% 207,040,000 155,564,650 75.14% 652 1,099 168.56%4.1 Presentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti Persen 100 100 100.00% 157,488,725 215,092,490 136.58% 578 578 100.00%4.2 Presentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang

dimanfaatkan/ditindaklanjutiPersen 70 100 142.86% 31,067,100 17,160,000 55.24% 130 130 100.00%

121.43% 188,555,825 232,252,490 123.17% 708 708 100.00%5.1 Jumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP > Level 3 K/L/Pemda 5 3 60.00% 167,046,000 153,932,380 92.15% 512 682 133.20%5.2 Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP > Level 3 K/L/Pemda 4 2 50.00% 163,789,146 136,838,562 83.55% 452 450 99.56%5.3 Tersedianya Rekomendasi Strategis (Policy Brief) kepada

Provinsi/Kabupaten/KotaRekomendasi 1 - 0.00% 4,335,000 - 0.00% 101 101 100.00%

5.4 Persentase Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa

Persen 35 28.88 82.51% 54,596,382 32,087,500 58.77% 139 124 89.21%

5.5 Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes APIP 1 2 200.00% 54,596,382 40,807,777 74.74% 112 106 94.64%78.50% 444,362,910 363,666,219 81.84% 1,316 1,463 111.17%

6.1 Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja Skor Skala 100 75 76 101.81% - - 100.00% - - 100.00%6.2 Persentase Pegawai yang mengikuti peningkatan Kompetensi Persen 100 100 100.00% - - 100.00% - - 100.00%6.3 Persentase administrasi SDM yang diselesaikan tepat waktu Persen 100 100 100.00% 92,540,000 91,034,850 98.37% 480 480 100.00%6.4 Persentase Penyusunan RKA Tepat Waktu Unit Kerja Persen 100 100 100.00% - - 100.00% 225 225 100.00%6.5 Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) Skor Skala 100 86 94 109.30% - - 100.00% 100 100 100.00%6.6 Persentase SPM yang terbit tepat waktu Persen 90 100 111.11% 1,800,000 1,800,000 100.00% 20 20 100.00%6.7 Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja

Mandiri)Persen 100 100 100.00% 198,350,000 198,042,400 99.84% 150 150 100.00%

6.8 Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) Predikat Baik Baik 100.00% 843,816,000 813,083,100 96.36% 240 240 100.00%6.9 Nilai SAKIP Unit Kerja Skor Skala 100 80 82.98 103.73% - - 100.00% - - 100.00%6.10 Maturitas SPIP Unit Kerja Level 1-5 Level 3 Level 3 100.00% - - 100.00% - - 100.00%6.11 Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja Indeks Skala

10070 76 108.57% 21,015,480,000 20,604,114,258 98.04% 9,000 9,000 100.00%

6.12 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan) Indeks Skala 100

70 75 107.14% 3,893,286,000 3,710,809,950 95.31% 11,160 11,160 100.00%

103.47% 26,045,272,000 25,418,884,558 97.60% 21,375 21,375 100.00%1116.50% 28,348,848,160 27,631,780,457 97.47% 29,266 29,860 102.03%

TARGET, REALISASI, DAN CAPAIAN SASARAN PROGRAM/SASARAN KEGIATAN

Kinerja Program/Kegiatan Anggaran SDMSasprog/Saskeg

Capaian Rata-Rata

Capaian Rata-Rata5.

1

Indikator Kinerja Program (IKP)/Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

2

6. Meningkatnya Kualitas Layanan "Ketatausahaan" Unit Kerja

TOTALCapaian Rata-Rata

Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan

1.

2. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional

3. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas

4. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas

Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU

Capaian Rata-Rata

Capaian Rata-Rata

Capaian Rata-Rata

Lampiran : 2/ 1 - 1Nomor Laporan : LKIN-4/PW24/1/2021

Tanggal : 5 Januari 2021

Satuan Realisasi 2020Realisasi

2019Naik (Turun)

Capaian 2020

Capaian 2019

Naik (Turun)

Target 2024% Realisasi thd

Target 20243 4 5 6 7 8 9 10 11

1.1 Nilai optimalisasi penerimaan daerah yang terealisasi Rupiah 90,977,280 N/A N/A 142.15% N/A N/A 225,000,000 40.43%1.2 Potensi penerimaan daerah yang dioptimalisasi Rupiah 6,151,719,966 N/A N/A 4843.87% N/A N/A 425,000,000 1447.46%1.3 Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah Rupiah 207,111,097,899 N/A N/A 18442.66% N/A N/A 112,930,000,000 183.40%1.4 Nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah Rupiah 389,640,527,842 N/A N/A 1436.52% N/A N/A 51,982,000,000 749.57%

2.1 Jumlah Kegiatan Prioritas yang diawasi Kegiatan Prioritas

3 N/A N/A 42.86% N/A N/A 7 42.86%

2.2 Jumlah Kegiatan Prioritas yang tercapai sesuai target Kegiatan Prioritas

3 N/A N/A 42.86% N/A N/A 7 42.86%

2.3 Presentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan Persen 100 100 - 133.33% 125.00% 8.33% 85 117.65%

3.1 Jumlah BUMD dengan kinerja sehat BUMD 9 9 - 112.50% 100.00% 12.50% 9 100.00%3.2 Jumlah BLUD dengan kinerja sehat BLUD - 2 N/A 0.00% N/A N/A 2 0.00%3.3 Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan BUMDes 26 N/A N/A 100.00% N/A N/A 56 46.43%

4.1 Presentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti Persen 100 N/A N/A 100.00% N/A N/A 100 100.00%4.2 Presentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang

dimanfaatkan/ditindaklanjutiPersen 100 N/A N/A 142.86% N/A N/A 90 111.11%

5.1 Jumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP > Level 3 K/L/Pemda 3 3 - 60.00% 13.64% 46.36% 13 23.08%5.2 Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP > Level 3 K/L/Pemda 2 2 - 50.00% 9.09% 40.91% 8 25.00%5.3 Tersedianya Rekomendasi Strategis (Policy Brief) kepada

Provinsi/Kabupaten/KotaRekomendasi - N/A N/A 0.00% N/A N/A 1 0.00%

5.4 Persentase Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa

Persen 28.88 N/A N/A 82.51% N/A N/A 55 52.50%

5.5 Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes APIP 2 N/A N/A 200.00% N/A N/A 12 16.67%

6.1 Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja Skor Skala 100 76 N/A N/A 101.81% N/A N/A 79 96.66%6.2 Persentase Pegawai yang mengikuti peningkatan Kompetensi Persen 100 N/A N/A 100.00% N/A N/A 100 100.00%6.3 Persentase administrasi SDM yang diselesaikan tepat waktu Persen 100 N/A N/A 100.00% N/A N/A 100 100.00%6.4 Persentase Penyusunan RKA Tepat Waktu Unit Kerja Persen 100 N/A N/A 100.00% N/A N/A 100 100.00%6.5 Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) Skor Skala 100 94 N/A N/A 109.30% N/A N/A 90 104.44%6.6 Persentase SPM yang terbit tepat waktu Persen 100 N/A N/A 111.11% N/A N/A 95 105.26%6.7 Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja

Mandiri)Persen 100 N/A N/A 100.00% N/A N/A 100 100.00%

6.8 Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) Predikat Baik N/A N/A 100.00% N/A N/A Baik 100.00%6.9 Nilai SAKIP Unit Kerja Skor Skala 100 83 N/A N/A 103.73% N/A N/A 84 98.79%6.10Maturitas SPIP Unit Kerja Level 1-5 Level 3 N/A N/A 100.00% N/A N/A Level 4 75.00%6.11Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja Indeks Skala

100 76 N/A N/A 108.57% N/A N/A 82 92.68%

6.12Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan) Indeks Skala 100

75 71 4 107.14% 88.00% 19.14% 81 92.59%

6. Meningkatnya Kualitas Layanan "Ketatausahaan" Unit Kerja

Kinerja Program

4. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas

5. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU

2. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional

3. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas

1 2

1. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan

Sasprog/Saskeg Indikator Kinerja Program (IKP)/Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

PERBANDINGAN REALISASI SASARAN PROGRAM/SASARAN KEGIATAN

Lampiran : 3/ 1 - 2Nomor Laporan : LKIN-4/PW24/1/2021

Tanggal : 5 Januari 2021

Satuan Target Realisasi % Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %Target (OH)

Realisasi (OH)

% EfisienTidak

EfisienEfisien

Tidak Efisien

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Nilai optimalisasi penerimaan daerah yang terealisasi

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Akuntabilitas dan Tata Kelola KLDK

Laporan 1 1 100.00 29,029,850 17,829,800 61.42 73 73 100.00

Potensi penerimaan daerah yang dioptimalisasi

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Akuntabilitas dan Tata Kelola KLDK

Laporan 1 1 100.00 29,029,850 17,829,800 61.42 73 73 100.00

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Akuntabilitas dan Tata Kelola KLDK

Laporan 3 3 100.00 27,020,000 40,572,000 150.16 137 137 100.00

Pelayanan Pengelolaan Data dan Teknologi Informasi

Laporan 2 2 100.00 22,950,000 21,900,000 95.42 92 92 100.00

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Akuntabilitas dan Tata Kelola KLDK

Laporan 18 18 100.00

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Penugasan Presiden

Laporan 16 16 100.00

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Program Prioritas

Laporan 25 25 100.00

Pelayanan Pengelolaan Data dan Teknologi Informasi

Laporan 4 4 100.00

Pengawasan Penugasan Presiden dalam rangka Penanganan Covid19 atas dampak Covid pada sektor tertentu

Laporan 5 5 100.00

Pengawasan Penugasan Presiden dalam rangka Penanganan Covid19 Bidang Dukungan Industri untuk Pemulihan Ekonomi

Laporan 4 4 100.00

Pengawasan Penugasan Presiden dalam rangka Penanganan Covid19 Bidang Jaring Pengaman Sosial

Laporan 10 10 100.00

Pengawasan Penugasan Presiden dalam rangka Penanganan Covid19 Bidang Kesehatan

Laporan 5 5 100.00

Pengawasan Penugasan Presiden dalam rangka Penanganan Covid19 Bidang Ketersediaan Bahan Pokok

Laporan 2 2 100.00

Pengawasan Penugasan Presiden dalam rangka Penanganan Covid19 sektor Pendidikan

Laporan 5 5 100.00

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Akuntabilitas dan Tata Kelola KLDK (INV)

Laporan 6 6 100.00 157488725 215092490 136.58 578 578 100.00

Laporan 100.00Jumlah Kegiatan Prioritas yang diawasi

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Program Prioritas

Laporan 3 3 100.00 64,973,000 26,020,000 40.05 160 160 100.00

Jumlah Kegiatan Prioritas yang tercapai sesuai target

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Program Prioritas

Laporan 3 3 100.00 64,973,000 26,020,000 40.05 160 160 100.00

Presentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Akuntabilitas dan Tata Kelola KLDK

Laporan 1 1 100.00 5,700,000 19,052,000 334.25 38 38 100.00

Laporan 100.00

Jumlah BUMD dengan kinerja sehat

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Program Prioritas

Laporan 15 15 100.00 183,040,000 128,510,300 70.21 600 1,029 171.50

Jumlah BLUD dengan kinerja sehat

- Laporan 2 N/A N/A 0 0 100.00 0 0 100.00

Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Program Prioritas

Laporan 2 2 100.00 24,000,000 27,054,350 112.73 52 70 134.62

Laporan 100.00

1,062,453,000 1,077,096,450 3,9043,904 100.00101.38

Jumlah IKK_SK3

TARGET, REALISASI, DAN CAPAIAN KINERJA OUTPUT KEGIATAN TAHUN 2020

PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Sasaran Kegiatan (SK) Capaian Rata-Rata ProgramIndikator Kinerja Kegiatan

(IKK)Indikator Output

Kegiatan (IOK

Kinerja Output Kegiatan Anggaran SDM Efisiensi Dana Efisiensi SDM

1 2

Jumlah IKK_SK1 2 Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Pembangunan Nasional

1 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

6216%

Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah

Nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah

Jumlah IKK_SK23 Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha

73%

106%

Page 1 of 2

Lampiran : 3/ 2 - 2Nomor Laporan : LKIN-4/PW24/1/2021

Tanggal : 5 Januari 2021

Satuan Target Realisasi % Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %Target (OH)

Realisasi (OH)

% EfisienTidak

EfisienEfisien

Tidak Efisien

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Sasaran Kegiatan (SK) Capaian Rata-Rata ProgramIndikator Kinerja Kegiatan

(IKK)Indikator Output

Kegiatan (IOK

Kinerja Output Kegiatan Anggaran SDM Efisiensi Dana Efisiensi SDM

1 2Presentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Akuntabilitas dan Tata Kelola KLDK

Laporan 6 6 100.00 157,488,725 215,092,490 136.58 578 578 100.00

Presentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Akuntabilitas dan Tata Kelola KLDK

Laporan 3 3 100.00 31,067,100 17,160,000 55.24 130 130 100.00

Laporan 100.00

Jumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP > Level 3

Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas APIP

Laporan 14 14 100.00 167,046,000 153,932,380 92.15 512 682 133.20

Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP > Level 3

Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP

Laporan 6 6 100.00 163,789,146 136,838,562 83.55 452 450 99.56

Tersedianya Rekomendasi Strategis (Policy Brief) kepada Provinsi/Kabupaten/Kota

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Program Prioritas

Laporan 1 1 100.00 4,335,000 0 0.00 101 101 100.00

Persentase Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Akuntabilitas dan Tata Kelola KLDK

Laporan 3 3 100.00 54,596,382 32,087,500 58.77 139 124 89.21

Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Akuntabilitas dan Tata Kelola KLDK

Laporan 3 3 100.00 54,596,382 40,807,777 74.74 112 106 94.64

Laporan 100.00

Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja

0 0 100.00 0 0 100.00

Persentase Pegawai yang mengikuti peningkatan Kompetensi

0 0 100.00 0 0 100.00

Persentase administrasi SDM yang diselesaikan tepat waktu

92,540,000 91,034,850 98.37 480 480 100.00

Persentase Penyusunan RKA Tepat Waktu Unit Kerja

0 0 100.00 225 225 100.00

Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)

0 0 100.00 100 100 100.00

Persentase SPM yang terbit tepat waktu

1,800,000 1,800,000 100.00 20 20 100.00

Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja Mandiri)

198,350,000 198,042,400 99.84 150 150 100.00

Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)

843,816,000 813,083,100 96.36 240 240 100.00

Nilai SAKIP Unit Kerja 0 0 100.00 0 0 100.00Maturitas SPIP Unit Kerja 0 0 100.00 0 0 100.00Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja

21,015,480,000 20,604,114,258 98.04 9,000 9,000 100.00

Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan)

3,893,286,000 3,710,809,950 95.31 11,160 11,160 100.00

169 167 100.00

600.00 28,348,848,160 27,631,780,457 97.47 29,266 7,022 23.99

- - -

Jumlah IKK_SK45 Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU

79%

4 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi

121%

Jumlah IKK_SK6 / Capaian Rata-Rata IKK_SK6 (jika satuan IOK berbeda2)

Total

Jumlah IKK_SK56 Meningkatnya Kualitas Layanan

"Ketatausahaan" Unit Kerja103%

Page 2 of 2

Lampiran : 4/ 1 - 2Nomor Laporan : LKIN-4/PW24/1/2021

Tanggal : 5 Januari 2021

Satuan Realisasi 2020 Realisasi 2019 Naik (turun) Capaian 2020 Capaian 2019 Naik (turun)3 2 3 4 5 6 7 8 9

Nilai optimalisasi penerimaan daerah yang terealisasi

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Akuntabilitas dan Tata Kelola KLDK

Laporan 1 N/A N/A 142.15% N/A N/A

Potensi penerimaan daerah yang dioptimalisasi

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Akuntabilitas dan Tata Kelola KLDK

Laporan 1 N/A N/A 4843.87% N/A N/A

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Akuntabilitas dan Tata Kelola KLDK

Laporan 3 N/A N/A

Pelayanan Pengelolaan Data dan Teknologi Informasi

Laporan 2 N/A N/A

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Akuntabilitas dan Tata Kelola KLDK

Laporan 18 N/A N/A

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Penugasan Presiden

Laporan 16 N/A N/A

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Program Prioritas

Laporan 25 N/A N/A

Pelayanan Pengelolaan Data dan Teknologi Informasi

Laporan 4 N/A N/A

Pengawasan Penugasan Presiden dalam rangka Penanganan Covid19 atas dampak Covid pada sektor tertentu

Laporan 5 N/A N/A

Pengawasan Penugasan Presiden dalam rangka Penanganan Covid19 Bidang Dukungan Industri untuk Pemulihan Ekonomi

Laporan 4 N/A N/A

Pengawasan Penugasan Presiden dalam rangka Penanganan Covid19 Bidang Jaring Pengaman Sosial

Laporan 10 N/A N/A

Pengawasan Penugasan Presiden dalam rangka Penanganan Covid19 Bidang Kesehatan

Laporan 5 N/A N/A

Pengawasan Penugasan Presiden dalam rangka Penanganan Covid19 Bidang Ketersediaan Bahan Pokok

Laporan 2 N/A N/A

Pengawasan Penugasan Presiden dalam rangka Penanganan Covid19 sektor Pendidikan

Laporan 5 N/A N/A

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Akuntabilitas dan Tata Kelola KLDK (INV)

Laporan 6 N/A N/A

Jumlah Kegiatan Prioritas yang diawasi

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Program Prioritas

Laporan 3 N/A N/A 42.86% N/A N/A

Jumlah Kegiatan Prioritas yang tercapai sesuai target

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Program Prioritas

Laporan 3 N/A N/A 42.86% N/A N/A

Presentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Akuntabilitas dan Tata Kelola KLDK

Laporan 1 N/A N/A 133.33% 125.00% 8.33%

Jumlah BUMD dengan kinerja sehat

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Program Prioritas

Laporan 15 N/A N/A 112.50% 100.00% 12.50%

Jumlah BLUD dengan kinerja sehat

- Laporan N/A N/A N/A 0.00% N/A N/A

Kinerja Output Kegiatan

N/A

2 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional

3 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha

1

Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

1

TARGET, REALISASI, DAN CAPAIAN KINERJA OUTPUT KEGIATAN TAHUN 2020

PERWKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Sasaran Kegiatan (SK)Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

Indikator Output Kegiatan (IOK

N/A

Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah

Nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah

18442.66% N/A

1436.52% N/A

Page 1 of 2

Lampiran : 4/ 2 - 2Nomor Laporan : LKIN-4/PW24/1/2021

Tanggal : 5 Januari 2021Satuan Realisasi 2020 Realisasi 2019 Naik (turun) Capaian 2020 Capaian 2019 Naik (turun)3 2 3 4 5 6 7 8 9

Kinerja Output Kegiatan

1

Sasaran Kegiatan (SK)Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

Indikator Output Kegiatan (IOK

Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Program Prioritas

Laporan 2 N/A N/A 100.00% N/A N/A

Presentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjutiJumlah Laporan Hasil Pengawasan Akuntabilitas dan Tata Kelola KLDKLaporan 6 N/A N/A 100.00% N/A N/APresentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ditindaklanjutiJumlah Laporan Hasil Pengawasan Akuntabilitas dan Tata Kelola KLDKLaporan 3 N/A N/A 142.86% N/A N/AJumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP > Level 3

Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas APIP

Laporan 14 N/A N/A 60.00% 13.64% 46.36%

Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP > Level 3

Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP

Laporan 6 N/A N/A 50.00% 9.09% 40.91%

Tersedianya Rekomendasi Strategis (Policy Brief) kepada Provinsi/Kabupaten/Kota

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Program Prioritas

Laporan 1 N/A N/A 0.00% N/A N/A

Persentase Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Akuntabilitas dan Tata Kelola KLDK

Laporan 3 N/A N/A 82.51% N/A N/A

Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Akuntabilitas dan Tata Kelola KLDK

Laporan 3 N/A N/A 200.00% N/A N/A

Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja

101.81% N/A N/A

Persentase Pegawai yang mengikuti peningkatan Kompetensi

100.00% N/A N/A

Persentase administrasi SDM yang diselesaikan tepat waktu

100.00% N/A N/A

Persentase Penyusunan RKA Tepat Waktu Unit Kerja

100.00% N/A N/A

Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)

109.30% N/A N/A

Persentase SPM yang terbit tepat waktu

111.11% N/A N/A

Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja Mandiri)

100.00% N/A N/A

Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)

100.00% N/A N/A

Nilai SAKIP Unit Kerja 103.73% N/A N/AMaturitas SPIP Unit Kerja 100.00% N/A N/AIndeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja

108.57% N/A N/A

Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan)

107.14% 88.00% 19.14%

6 Meningkatnya Kualitas Layanan "Ketatausahaan" Unit Kerja

4 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas

5 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU

Page 2 of 2

Lampiran : 5/ 1 - 1Nomor Laporan : LKIN-4/PW24/1/2021

Tanggal : 5 Januari 2021

No Nama Pemerintah DaerahTarget Jumlah Program Prioritas

yang Mencapai TargetRealisasi Program Prioritas

yang Mencapai Target%

1 Provinsi Nusa Tenggara Timur 4 4 100%Jumlah 4 4 100%

JUMLAH PROGRAM PRIORITAS YANG TERCAPAI SESUAI TARGET

TAHUN 2020

PERWKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Lampiran : 6/ 1 - 1Nomor Laporan : LKIN-4/PW24/1/2021

Tanggal : 5 Januari 2021

No Nama Pemerintah DaerahTarget Jumlah Kegiatan Prioritas

yang Mencapai TargetRealisasi Kegiatan Prioritas

yang Mencapai Target%

1 Provinsi Nusa Tenggara Timur 6 6 100%3 Kabupaten Kupang 1 1 100%

Jumlah 7 7 100%

JUMLAH KEGIATAN PRIORITAS YANG TERCAPAI SESUAI TARGET

TAHUN 2020

PERWKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Lampiran : 7/ 1 - 1Nomor Laporan : LKIN-4/PW24/1/2021

Tanggal : 5 Januari 2021

No Nama Pemerintah DaerahTarget Jumlah Proyek Prioritas Strategis

yang Mencapai TargetRealisasi Proyek Prioritas Strategis

yang Mencapai Target%

1 Provinsi Nusa Tenggara Timur 4 4 100%Jumlah 4 4 100%

JUMLAH PROYEK PRIORITAS STRATEGIS YANG TERCAPAI SESUAI TARGET

TAHUN 2020

PERWKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Lampiran : 8/ 1 - 1Nomor Laporan : LKIN-4/PW24/1/2021

Tanggal : 5 Januari 2021

No Nama Pemerintah DaerahTarget Jumlah Proyek Strategis Nasional

yang Mencapai TargetRealisasi Proyek Strategis Nasional

yang Mencapai Target%

1 Provinsi Nusa Tenggara Timur 4 4 100%Jumlah 4 4 100%

JUMLAH PROYEK STRATEGIS NASIONAL YANG TERCAPAI SESUAI TARGET

TAHUN 2020

PERWKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Lampiran : 9/ 1 - 1Nomor Laporan : LKIN-4/PW24/1/2021

Tanggal : 5 Januari 2021

No Nama Pemerintah DaerahTingkat

Kapabilitas APIP 2019

Status Terakhir 2019

TingkatKapabilitas APIP 2020

Status Terakhir2020

Capaian Kapabilitas 2020

1 2 3 4 5 6 7

1 Provinsi Nusa Tenggara Timur 2 Plus Hasil Reviu Rendal 2 Plus Hasil Reviu Rendal 2 Plus

2 Kota Kupang 2 QA Perwakilan 2 QA Perwakilan 23 Kabupaten Alor 2 QA Perwakilan 2 QA Perwakilan 24 Kabupaten Belu 2 Plus Hasil Reviu Rendal 2 Plus Hasil Reviu Rendal 3

5 Kabupaten Ende 2 QA Perwakilan 2 QA Perwakilan 26 Kabupaten Flores Timur 3 Hasil Reviu Rendal 3 Hasil Reviu Rendal 37 Kabupaten Kupang 1 Plus QA Perwakilan 1 Plus QA Perwakilan 1 Plus8 Kabupaten Lembata 2 QA Perwakilan 2 QA Perwakilan 29 Kabupaten Malaka 2 Plus Dalam Proses Reviu Rendal 2 Plus Hasil Reviu Rendal 2 Plus

10 Kabupaten Manggarai 3 Hasil Reviu Rendal 3 Hasil Reviu Rendal 311 Kabupaten Manggarai Barat 2 Hasil Reviu Rendal 2 Hasil Reviu Rendal 212 Kabupaten Manggarai Timur 2 Plus Hasil Reviu Rendal 2 Plus Hasil Reviu Rendal 2 Plus13 Kabupaten Nagekeo 2 Plus Hasil Reviu Rendal 2 Plus Hasil Reviu Rendal 2 Plus14 Kabupaten Ngada 2 Hasil Reviu Rendal 2 Hasil Reviu Rendal 215 Kabupaten Rote Ndao 2 QA Perwakilan 2 QA Perwakilan 216 Kabupaten Sabu Raijua 2 QA Perwakilan 2 QA Perwakilan 217 Kabupaten Sikka 2 Plus Hasil Reviu Rendal 2 Plus Hasil Reviu Rendal 2 Plus18 Kabupaten Sumba Barat 2 QA Perwakilan 2 QA Perwakilan 219 Kabupaten Sumba Barat Daya 2 QA Perwakilan 2 QA Perwakilan 220 Kabupaten Sumba Tengah 2 QA Perwakilan 2 QA Perwakilan 221 Kabupaten Sumba Timur 2 Plus Hasil Reviu Rendal 2 Plus Hasil Reviu Rendal 2 Plus22 Kabupaten Timor Tengah Selatan 2 QA Perwakilan 2 QA Perwakilan 223 Kabupaten Timor Tengah Utara 2 Hasil Reviu Rendal 2 Hasil Reviu Rendal 2

TINGKAT KAPABILITAS APIP PEMERINTAH DAERAH

DI WILAYAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

TAHUN 2020

Lampiran : 10/ 1 - 1Nomor Laporan : LKIN-4/PW24/1/2021

Tanggal : 5 Januari 2021

No Nama Pemerintah DaerahSkor Maturitas

SPIP 2019Status Terakhir

2019Skor Maturitas

SPIP 2020Status Terakhir

2020

Capaian Level Maturitas SPIP

2020

1 2 3 4 5 6 7

1 Provinsi Nusa Tenggara Timur 1.708 Rintisan 1.708 Rintisan 1

2 Kota Kupang 2.397 Berkembang 2.397 Berkembang 2

3 Kabupaten Alor 2.167 Berkembang 2.167 Berkembang 2

4 Kabupaten Belu 2.857 Berkembang 2.857 Berkembang 2

5 Kabupaten Ende 2.13 Berkembang 2.13 Berkembang 2

6 Kabupaten Flores Timur 2.782 Berkembang 2.782 Berkembang 2

7 Kabupaten Kupang 2.018 Berkembang 2.018 Berkembang 2

8 Kabupaten Lembata 2.242 Berkembang 2.242 Berkembang 2

9 Kabupaten Malaka 2.084 Berkembang 2.084 Berkembang 2

10 Kabupaten Manggarai 2.011 Berkembang 2.011 Berkembang 2

11 Kabupaten Manggarai Barat 2.825 Berkembang 2.825 Berkembang 2

12 Kabupaten Manggarai Timur 2.314 Berkembang 2.314 Berkembang 2

13 Kabupaten Nagekeo 2.382 Berkembang 2.382 Berkembang 2

14 Kabupaten Ngada 2.122 Berkembang 2.122 Berkembang 2

15 Kabupaten Rote Ndao 2.002 Berkembang 2.002 Berkembang 2

16 Kabupaten Sabu Raijua 2.525 Berkembang 2.525 Berkembang 2

17 Kabupaten Sikka 3 Terdefinsi 3 Terdefinsi 3

18 Kabupaten Sumba Barat 2.205 Berkembang 2.205 Berkembang 2

19 Kabupaten Sumba Barat Daya 2.152 Berkembang 2.152 Berkembang 2

20 Kabupaten Sumba Tengah 2.182 Berkembang 2.182 Berkembang 2

21 Kabupaten Sumba Timur 3 Terdefinsi 3 Terdefinsi 3

22 Kabupaten Timor Tengah Selatan 2.336 Berkembang 2.336 Berkembang 2

23 Kabupaten Timor Tengah Utara 2.765 Berkembang 2.765 Berkembang 2

MATURITAS SPIP PEMERINTAH DAERAH

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

TAHUN 2020

Lampiran : 11/ 1 - 1Nomor Laporan : LKIN-4/PW24/1/2021

Tanggal : 5 Januari 2021

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

1 2 3 4 5 6 7

1 Provinsi Nusa Tenggara Timur 1.50

2 Kota Kupang 1.09

3 Kabupaten Alor 1.24

4 Kabupaten Belu 1.53

5 Kabupaten Ende 1.51

6 Kabupaten Flores Timur 1.62

7 Kabupaten Kupang 0.91

8 Kabupaten Lembata 1.15

9 Kabupaten Malaka 1.02

10 Kabupaten Manggarai 1.67

11 Kabupaten Manggarai Barat 1.53

12 Kabupaten Manggarai Timur 1.56

13 Kabupaten Nagekeo 1.47

14 Kabupaten Ngada 1.44

15 Kabupaten Rote Ndao 1.10

16 Kabupaten Sabu Raijua 0.90

17 Kabupaten Sikka 1.78

18 Kabupaten Sumba Barat 1.08

19 Kabupaten Sumba Barat Daya 1.07

20 Kabupaten Sumba Tengah 1.16

21 Kabupaten Sumba Timur 1.83

22 Kabupaten Timor Tengah Selatan 1.48

23 Kabupaten Timor Tengah Utara 1.05

Catatan: Level MRI berdasarkan Progres Penyusunan Baseline Hasil Penilaian Indeks Manajemen Risiko Pemda (Validasi dan Kompilasi oleh Perwakilan BPKP)

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

No. Nama PemdaLevel Manajemen Risiko Indeks

MANAJEMEN RISIKO INDEKS K/L/PEMERINTAH DAERAH/BADAN USAHA

TAHUN 2020