Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

124
Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020 1

Transcript of Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Page 1: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

1

Page 2: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

2

Page 3: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

3

Page 4: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

4

Page 5: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

vi

SAMBUTAN KETUA MAJELIS WALI AMANAT

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Mahakuasa atas rahmat dan

hidayah-Nya atas tercapainya target dan kinerja yang telah direncanakan sepanjang tahun

2020. Sebagaimana telah kita ketahui bersama, tahun 2020 telah menjadi tonggak penting

bagi Universitas Airlangga. Meskipun kita ketahui bersama, tahun 2020 juga merupakan

tahun yang berat bagi kita semua akibat pandemi Covid-19.

Bagi Universitas Airlangga, tahun 2020 merupakan tahun kemajuan yang penting.

Universitas Airlangga berada di peringkat 521-530 pada QS World University Ranking, dan

peringkat 124 pada QS Asia University Ranking. Dengan peringkat ini, Universitas

Airlangga mempertahankan posisinya sebagai 4 Universitas terbaik secara nasional. Majelis

Wali Amanat melihat kemajuan ini sebagai pencapaian bersama semua elemen universitas.

Di bawah pengawasan Majelis Wali Amanat, dan Senat Akademik, sejak 2015 Universitas

Airlangga telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam bidang penelitian dan

pendidikan, budaya akademik dan pengabdian kepada masyarakat.

Majelis Wali Amanat juga mengapresiasi kontribusi Universitas Airlangga selama

tahun 2020 dalam penelitian dan penanganan pandemi Covid-19. Kita patut berbangga

Universitas Airlangga adalah yang pertama mengusulkan penemuan Kombinasi Obat Covid-

19. Demikian juga saat ini peneliti-peneliti Universitas Airlangga tergabung dalam Tim

Vaksin Merah-Putih. Selain itu, sampai saat ini Dokter dan Tenaga Medis Rumah Sakit

Khusus Infeksi (RSKI) Universitas Airlangga terus bekerja menangani penyembuhan pasien

Covid-19. Semua upaya-upaya di atas menunjukkan komitmen Universitas Airlangga untuk

terus berkontribusi positif kepada bangsa dan kemanusiaan.

Majelis Wali Amanat mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas

Airlangga Prof. Dr. Moh. Nasih dan jajarannya atas pencapaian universitas sepanjang tahun

2020. Saya berharap kemajuan ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang. Semoga

kiranya Allah SWT senantiasa menyertai dan meridhoi langkah dan kinerja Universitas

Airlangga di tahun 2021, dan semoga pandemi ini segera berakhir.

Surabaya, 25 Januari 2021

Page 6: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

7

Page 7: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

8

Page 8: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

9

Page 9: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

10

Page 10: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

11

Page 11: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

12

Page 12: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

13

Page 13: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

14

Page 14: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

15

Page 15: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

1

1

PENDAHULUAN

1.1. Sejarah Universitas Airlangga

Nama Airlangga diambil dari salah satu nama Raja di Pulau Jawa yang sangat terkenal dan

menguasai seluruh kepulauan Indonesia bagian timur tahun 1019 - 1042. Simbol Universitas

Airlangga (UNAIR) menggambarkan Raja Airlangga sedang menunggang garuda raksasa yang

dipercaya sebagai tunggangan dewa Wishnu, dengan membawa kendi (tempat air) berisi air

kehidupan yaitu Tirta Amerta. Air ini merupakan simbol dari semangat kehidupan yang abadi

dan menyiratkan bahwa Universitas Airlangga merupakan sumber ilmu yang abadi.

UNAIR diresmikan pendiriannya oleh Ir Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia,

pada tanggal 10 November 1954 dengan Peraturan Pemerintah No. 57/1954. Dalam sejarah

pendidikan tinggi di Indonesia, UNAIR tercatat sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ketiga

setelah Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM), sehingga UNAIR

merupakan PTN pelopor di kawasan timur Indonesia. Perjalanan UNAIR menuju otonomi

ditandai dengan terbitnya Statuta UNAIR (Permendiknas No. 16/2006) yang selanjutnya

dibatalkan dengan terbitnya Permendiknas No. 33 Tahun 2006, namun pada tanggal 14

September 2006 terbit Peraturan Pemerintah (PP) No. 30 Tahun 2006 tentang Penetapan

Universitas Airlangga sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Peraturan Pemerintah ini

kemudian diperbaharui dengan PP. Nomor 30 tahun 2014 tentang Statuta Universitas Airlangga.

sebagai PTNBH.

1.2. Visi dan Misi

Kebijakan UNAIR dalam pengembangan fakultas dan departemen diarahkan pada

peningkatan kualitas yang didasari oleh kebutuhan nasional dan regional, bahkan untuk

menghadapi pasar global. Pengembangan ini searah dengan visi dan misi UNAIR.

Visi

Menjadi universitas yang mandiri, inovatif, terkemuka di tingkat nasional dan

internasional, pelopor pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan humaniora berdasarkan

moral agama.

Misi

1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan akademik, profesi, dan/atau vokasi

dengan keunggulan kelas dunia berlandaskan nilai kebangsaan dan moral agama;

2. Menyelenggarakan penelitian dasar, terapan, dan penelitian kebijakan yang inovatif dengan

keunggulan kelas dunia berlandaskan nilai kebangsaan dan moral agama untuk menunjang

pengembangan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat;

3. Mendarmabaktikan keahlian dalam bidang ilmu, teknologi, humaniora kepada masyarakat;

4. Mengelola universitas secara mandiri dengan tata kelola yang baik melalui pengembangan

kelembagaan yang berorientasi pada mutu dan mampu bersaing di tingkat internasional.

1

Page 16: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

2

Pencapaian visi dan pelaksanaan misi tersebut berlandaskan nilai moral dan keagamaan

sesuai motto Excellence with Morality. Nilai excellence with morality ini dioperasionalkan

menjadi empat hal dengan akronim BEST: Based on morality; Excellence in academic,

Research, Community services, and Holding university; Strong academic culture; dan Target-

oriented. Based on morality menegaskan bahwa segala aktivitas yang dilakukan oleh sivitas

akademika UNAIR harus berlandaskan moral agama. Excellence in academic, research,

community services, and holding university menunjukkan bahwa aktivitas tridharma perguruan

tinggi beserta unit-unit usaha yang dimiliki oleh UNAIR harus memiliki keunggulan. Strong

academic culture merupakan budaya organisasi yang mencerminkan sikap dan tindakan sivitas

akademika UNAIR sebagai lembaga akademis. Target-oriented adalah nilai yang mendasari

segala aktivitas sivitas akademika yang terukur dan nantinya menjadi dasar pelaksanaan

performance-based management. Ketika keempat excellences tersebut terlaksana, maka

customers perspective akan tercapai dengan rekognisi menjadi perguruan tinggi top 500 terbaik

dunia. Selain BEST, UNAIR memiliki 5 (lima) sikap dan jati diri lulusan UNAIR yang disingkat

dengan HEBAT (humble-honest, excellent, brave, agile, dan transcendence).

1.3. Rencana Strategis

Keputusan Majelis Wali Amanat nomor 01/UN3.MWA/K/2016 tentang Rencana Strategis

Universitas Airlangga 2016-2020 dan Keputusan Rektor nomor 5857/H3/KR/2012 tentang

Program Operasionalisasi Rencana Strategis Universitas Airlangga 2012-2017 menjadi dasar

penyusunan Renstra bagi Rektor pada periode 2015-2020. Untuk menjalankan misi Universitas,

maka tujuan dan nilai organisasi pada Renstra 2016 – 2020 dijabarkan pada bagian berikut.

Tujuan

Berdasarkan analisis strategi terdapat empat strategi yang mendorong tercapainya tujuan

strategis Universitas Airlangga, yakni:

1. Mendapatkan rekognisi internasional sebagai salah satu perguruan tinggi 500 terbaik dunia

versi QS WUR tahun 2020.

2. Mencapai kecukupan dan kemandirian secara finansial pada tahun 2020.

3. Mencapai kesiapan human capital, information capital, dan organization capital

dengan baik; serta

4. Terselenggaranya academic, research, community services, dan university holding

excellences.

Keseluruhan program untuk mencapai tujuan di atas, dikelompokkan ke dalam 4 (empat)

tema strategis yakni:

1) Academic Excellence: merupakan strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan dan pengajaran berkesinambungan. Peta strategi academic excellence

difokuskan pada upaya untuk meningkatkan ketepatan waktu studi mahasiswa,

meningkatkan daya serap lulusan pada institusi pengguna yang bereputasi, serta untuk

meningkatkan reputasi alumni Universitas Airlangga. Untuk mencapai tujuan tersebut,

Universitas Airlangga meningkatkan kualitas proses bisnis dengan cara:

a. Meningkatkan kualitas input mahasiswa;

Page 17: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

3

b. Meningkatkan kualitas kurikulum;

c. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar;

d. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana.

2) Research Excellence: merupakan strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan

kuantitas penelitian yang dilakukan oleh dosen Universitas Airlangga secara kolaboratif

dengan kolega dalam dan luar negeri. Berdasarkan peta strategi Research Excellence, fokus

strategi adalah meningkatkan reputasi penelitian dosen Universitas Airlangga. Untuk

mencapai tujuan tersebut, telah dilakukan berbagai cara dalam upaya:

a. Meningkatkan kualitas agenda riset;

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas key scientists;

c. Meningkatkan publikasi riset yang terindeks Scopus;

d. Meningkatkan fasilitas riset.

3) Community Service Excellence: merupakan strategi sebagai bentuk tanggung jawab sosial

pada lingkungan sekitar. Salah satu unsur dari tri dharma perguruan tinggi selain penelitian

dan pendidikan adalah pengabdian kepada masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut,

Universitas Airlangga meningkatkan kualitas proses bisnis dengan cara:

a. Meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat berdasarkan isu-isu strategis

yang akan menjadi ciri UNAIR;

b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas key facilitators;

c. Meningkatkan jumlah pusat kajian sesuai kebutuhan external stakeholders.

4) University Holding Excellence: merupakan perencanaan dan pengembangan unit bisnis

yang sudah ada maupun unit bisnis baru. Untuk meningkatkan kemandirian finansial,

Universitas Airlangga meningkatkan kualitas proses bisnis dengan cara:

a. Meningkatkan keberadaan SBU;

b. Meningkatkan manajemen SBU yang profesional;

c. Meningkatkan manajemen alumni yang profesional;

d. Meningkatkan dan mengelola dana abadi.

Dengan rancangan Renstra yang lebih sistematis melalui pendekatan balance score card

(BSC), UNAIR merumuskan Key Performance Indicator (KPI) untuk merealisasikan target pada

renstra yang capaiannya dianalisis setiap tahun. Dengan perencanaan yang matang serta proses

monitoring dan evaluasi berkala dan sistematis, diharapkan akan mengakselerasi pencapaian

UNAIR sebagai World Class University secara lebih tersistem dan terukur.

Page 18: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

4

Gambar 1.1. Critical success factors bagi UNAIR

Gambar 1.1 menunjukkan critical success factors UNAIR dalam mencapai target-

target yang telah dicanangkan Rektor Universitas Airlangga. Posisi UNAIR saat ini adalah

peringkat #521-530 berdasarkan QS World University Ranking (WUR) 2021.

QS

751-800 QS

521-530

Gambar 1.2. Peta Strategi untuk Rencana Strategis UNAIR 2016-2020

Page 19: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

5

Gambar 1.2 menunjukkan peta strategi yang menjabarkan Rencana Strategis UNAIR tahun

2016-2020. Pada perspektif keuangan diharapkan terjadi perbaikan proporsi pendapatan dengan

tujuan tercapainya peningkatan kecukupan dan kemandirian keuangan. Pada perspektif pemangku

kepentingan, reputasi alumni dan reputasi pengguna merupakan hasil dari academic excellence;

reputasi riset merupakan hasil dari research excellence; reputasi pengabdian kepada masyarakat

adalah hasil dari community services excellence, serta reputasi bisnis yang dikelola oleh UNAIR

menjadi hasil dari holding university excellence. Pada perspektif proses bisnis internal, hal

tersebut merupakan terjemahan dari critical success factors yang telah dijabarkan sebelumnya.

Guna menopang ketiga perspektif tersebut, learning & growth perspective menjadi dasar.

Terdapat tiga modal utama yang harus diperhatikan, yakni kesiapan modal manusia, sumber daya

informasi, serta sumber daya organisasi.

Page 20: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

6

SUMBER DAYA MANUSIA

Pengelolaan sumber daya di Universitas Airlangga yang berstatus Perguruan Tinggi

Negeri Badan Hukum (PTN-BH) dilakukan secara otonomi berdasarkan PP. No. 30 Tahun

2014 tentang Statuta Universitas Airlangga. Berpedoman pada Rencana Strategis (Renstra)

UNAIR 2016-2020, pengembangan modal sumber daya manusia (SDM) dibangun dalam

perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dengan target pencapaian strategis hingga tahun

2020. Sebagai sumber daya utama dalam penyelenggaraan pendidikan, tenaga dosen terus

dikembangkan untuk dapat mencapai kapasitas tertinggi. Target hingga tahun 2020 yang

berkaitan dengan jumlah doktor dan guru besar ditunjukkan oleh Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Target doktor dan guru besar hingga 2020

(Sumber: Direktorat SDM, 2020)

Gambar 2.2. Target dan capaian dosen S3 dan guru besar (Sumber: Direktorat SDM, 30 Desember 2020)

Berdasarkan target di atas, dimana seharusnya jumlah dosen dengan pendidikan S3

dan jumlah guru besar masing-masing sebesar 50% dan 20% pada tahun 2020, belum dapat

2

465599

697 785 881984

172 194 238 286 337 394

1542 1619 1700 1785 1874 1968

2015 2016 2017 2018 2019 2020

S3 GB TOTAL DOSEN

465599

697785

881

984

519

604 678733

770 803

172 194

238 286337

394

173 223 227 217 230 249

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Target S3 Capaian S3 Target GB Capaian GB

Page 21: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

7

dicapai. Gambar 2.2 memperlihatkan capaian jumlah dosen berpendidikan S3 tahun 2020

sebesar 803 (47%), capaian jumlah guru besar sebesar 249 (18%) jika dibandingkan dengan

jumlah keseluruhan dosen sebesar 1979 (Gambar 2.3).

Gambar 2.3. Profil pendidikan terakhir dosen (Sumber: Direktorat SDM, 30 Desember 2020)

Sejak tahun 2016, Universitas Airlangga telah menerapkan strategi terkait

pengembangan dosen yaitu: (1) Prioritas peningkatan jenjang pendidikan terakhir dosen

yang mempunyai jabatan fungsional lektor kepala yang belum S3 untuk mengikuti

pendidikan S3; (2) Penyederhanaan proses pengurusan guru besar dengan memangkas

prosedur yang tidak efisien dan efektif; (3) Memotivasi para dosen yang telah berpendidikan

S3 untuk meningkatkan jabatan fungsional ke lektor kepala. Hasil strategi tersebut nampak

dari bertambahnya jumlah lektor kepala berpendidikan S3 dari 173 orang (2017), 245 orang

pada tahun 2018 dan meningkat menjadi 378 orang pada tahun 2019, kemudian menurun di

tahun 2020 menjadi 337 dikarenakan banyaknya lektor kepala yang menjadi guru besar di

tahun yang sama. Hal ini terlihat dari Gambar 2.2 jumlah guru besar pada tahun 2020

meningkat menjadi sebanyak 249 orang.

Harapan pencapaian target Guru Besar semakin mendapat tantangan karena adanya

erosi atau berkurangnya jumlah dosen, baik dosen yang berpendidikan terakhir S3 maupun

Guru Besar yang memasuki masa purna bakti (pensiun) hingga tahun 2021. Kondisi erosi

ini digambarkan pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2 yang menggambarkan proporsi erosi dosen

baik dosen yang telah bergelar doktor dan guru besar. Persentase erosi dosen bergelar

doktor terjadi secara signifikan pada Fakultas Kedokteran, sedangkan persentase erosi guru

besar signifikan akan terjadi pada Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, dan

Fakultas Kedokteran Hewan.

147

892

519

0

752548

932

604

0

197138

24

926

678

0

197146

13

858

733

0

204152

8

829 770

14

189157

2

815803

38

171150

S1 S2 S3 S1 Profesi SP1 SP2

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Page 22: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

8

Tabel 2.1. Proporsi Erosi Dosen Berpendidikan S3 Tahun 2017 - 2021

No Fakultas Erosi Pada Tahun

Sisa

(2021) 2017 2018 2019 2020 2021* Jumlah (2020)

1 FK 10 17 29 15 13 189 176

2 FKG 1 1 0 0 5 71 66

3 FH 0 0 1 1 2 50 48

4 FEB 1 1 2 0 0 83 83

5 FF 0 0 0 1 2 61 59

6 FKH 0 0 1 2 7 75 68

7 FISIP 0 0 1 0 6 53 47

8 FST 0 0 0 0 4 73 69

9 FKM 1 2 3 0 0 50 50

10 FPsi 1 0 1 1 1 19 18

11 FIB 0 0 0 0 2 24 22

12 FKp 0 0 0 0 0 18 18

13 FPK 0 0 0 0 0 16 16

14 RSUA/FK 0 0 0 0 0 0 0

15 FV 0 0 0 0 0 10 10

16 FTMM 0 1 1 0 0 11 11

Total 14 22 39 20 42 803 761

Sumber: Direktorat SDM, 30 Desember 2020

*Asumsi : tidak ada tambahan dosen S3

Tabel 2.2. Proporsi Erosi Guru Besar Tahun 2017 - 2021

No Fakultas Erosi Pada Tahun

Sisa

(2021) 2017 2018 2019 2020 2021* Jumlah (2020)

1 FK 1 7 1 2 5 85 80

2 FKG 0 0 0 0 2 29 27

3 FH 0 0 1 1 1 12 11

4 FEB 1 0 1 0 0 18 18

5 FF 0 0 0 0 1 18 17

6 FKH 0 0 0 1 2 30 28

7 FISIP 0 0 1 0 2 12 10

8 FST 0 0 0 0 1 17 16

9 FKM 1 1 2 0 0 12 12

10 FPsi 1 0 0 0 0 5 5

11 FIB 0 0 0 0 0 3 3

12 FKp 0 0 0 0 0 3 3

13 FPK 0 0 0 0 0 3 3

14 RSUA/FK 0 0 0 0 0 0 0

15 VOKASI 0 0 0 0 0 0 0

16 FTMM 0 1 1 0 0 2 2

Total 4 9 7 4 14 249 235

Sumber: Direktorat SDM, 30 Desember 2020.

Page 23: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

9

Upaya menanggulangi kendala tersebut dengan cara, antara lain: (1) Penyusunan dan

penerapan roadmap SDM Universitas; (2) Akselerasi terhadap jabatan fungsional dosen

yang telah berpendidikan S3, baik dari Asisten Ahli ke Lektor, Asisten Ahli ke Lektor

Kepala, Lektor ke Lektor Kepala, dan Lektor Kepala ke Guru Besar ; (3) Akselerasi

dosen untuk studi lanjut S3, khususnya yang telah Lektor dan Lektor Kepala; (4) Strategic

Performance Management System (SPMS) yang selaras dengan Renstra UNAIR

(berdasarkan Balance Score Card); (5) dan Menjadikan dosen S3 PNS yang telah pensiun

menjadi dosen khusus, karena dosen khusus masih masuk dalam perhitungan nisbah rasio

dosen : mahasiswa.

Dalam hal rasio dosen dan mahasiswa, kondisi jumlah dosen dan mahasiswa

menunjukkan angka yang baik. Target komposisi rasio dosen dan mahasiswa ideal pada

bidang ilmu eksakta adalah 1:10 sedangkan pada bidang ilmu sosial 1:30. Komposisi rasio

dosen dan mahasiswa pada tataran UNAIR tahun 2020 adalah 1:19,2 secara total dimana

jumlah mahasiswa 37.993 dibandingkan dengan jumlah dosen 1.979. Namun demikian,

angka rasio mahasiswa dan dosen ini tidaklah menjadi satu-satunya angka yang menjamin

keberlangsungan proses pendidikan secara baik dari sisi ketercukupan dosen. Ada indicator

lain yang juga perlu diperhitungkan, salah satunya adalah beban kerja dosen.

Secara umum beban kerja dosen lima tahun terakhir pada tingkat universitas

mengalami kenaikan, namun kenaikan tersebut tidak terjadi pada semua fakultas. Keadaan

ini menunjukkan kondisi yang kurang kondusif untuk mencapai hasil pembelajaran yang

maksimal. Beban kerja yang cukup tinggi ini disebabkan antara lain, (1) jumlah dosen yang

sedang studi lanjut cukup banyak; (2) pembagian tugas yang kurang merata; dan (3)

banyaknya beban kerja administrasi yang mempengaruhi kinerja dosen dan institusi secara

keseluruhan

Kondisi tingginya beban kerja dosen di bidang pengajaran dan manajerial mengurangi

posibilitas untuk mencapai target UNAIR mencapai rangking 500 universitas terbaik dunia

pada tahun 2020. Untuk peningkatan research excellence perlu ditetapkan rancangan

strategis yang fokus pada potensial capital dosen yang unggul di bidang penelitian dan

pengmas tidak dibebani pekerjaan di bidang manajerial sehingga porsi beban kerja mereka

lebih terfokus untuk membangun budaya riset dan publikasi.

Keseluruhan kinerja pendidikan tinggi tidak dapat hanya dilakukan oleh dosen, tetapi

juga dibutuhkan dukungan dari tenaga kependidikan (tendik). Tenaga kependidikan yang

mumpuni akan sangat mendukung dalam pencapaian target kinerja universitas. Dari sisi

jumlah, perbandingan ideal antara dosen dan tendik adalah 60% : 40%. Meskipun dari tahun

ke tahun rasio dosen-tendik ini semakin baik, namun target ideal ini belum dapat dicapai

mengingat bahwa perbandingan dosen dan tendik saat ini masih 49% : 51% seperti

diperlihatkan pada Tabel 2.3.

Page 24: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

10

Tabel 2.3. Rasio dosen dan tenaga kependidikan tahun 2016-2020

Tahun Dosen Tendik Rasio Target

Dosen Tendik Dosen Tendik

2016 1919 2590 43% 57% 57% 43%

2017 1971 2568 43% 57% 57% 43%

2018 1960 2156 48% 52% 58% 42%

2019 1967 2113 48% 52% 59% 41%

2020 1979 2088 49% 51% 60% 40%

Sumber:Dashboard UNAIR, 12 Desember 2020.

Untuk dapat mencapai proporsi ideal dosen-tendik, salah satu cara yang dapat

dilakukan adalah efisiensi dan efektifitas tendik dalam pelaksanaan tugasnya, didukung oleh

sistem informasi manajemen yang kuat. Untuk meningkatkan kompetensi tendik dalam

menjalankan tugasnya, dapat dilakukan dengan peningkatan kompetensi tendik melalui

pendidikan bergelar maupun non gelar. Hal ini masih harus terus dilakukan melihat saat ini

persentase tendik lulusan SMA masih cukup besar (34,05%), hanya sedikit di bawah lulusan

S1 sebagai persentase terbesar (39,03%) seperti diperlihatkan pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Sebaran pendidikan terakhir tenaga kependidikan

Jenjang Pendidikan Jumlah Pegawai Persentase

S3 3 0,14

S2 69 3,30

S1 815 39,03

Profesi 75 3,59

Sp1 7 0,34

D4 6 0,29

D3 303 14,51

D2 4 0,19

D1 17 0,81

SMA 711 34,05

SMP 52 2,49

SD 23 1,10 - 3 0,14

Total 2088

Sumber: Dashboard UNAIR, 30 Desember 2020

Sebagai salah satu PTN-BH yang mempunyai otonomi dalam pengembangan sumber

daya, UNAIR juga telah mengelola pengembangan SDM utamanya status kepegawaian sesuai

dengan aturan yang ada. Salah satunya adalah berkurangan ketergantungan status

kepegawaian dari pemerintah pusat yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan bertambahnya

status kepegawaian dari institusi yaitu pegawai Tetap Non PNS. Hal ini ditunjukkan pada

Gambar 2.4 dan Gambar 2.5 yang berturut-turut menampilkan proporsi status kepegawaian

tendik dan dosen.

Page 25: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

11

Gambar 2.4. Proporsi tenaga kependidikan berdasarkan status kepegawaian (Sumber: Direktorat SDM, 30 Desember 2020)

Gambar 2.5. Proporsi dosen berdasarkan status kepegawaian (Sumber: Direktorat SDM, 30 Desember 2020)

Berdasarkan data kepegawaian pada Gambar 2.4, porporsi jumlah tenaga

kependidikan tahun 2016-2020 yang berstatus PNS, Tetap Non PNS, maupun tenaga kontrak

mengalami penurunan sedangkan calon pegawai Tetap Non PNS mengalami peningkatan.

Hal yang hamper sama juga terjadi pada status dosen. Data pada Gambar 2.5 menunjukkan

semakin berkurangnya dosen PNS dan bertambahnya dosen Tetap non PNS. Untuk

pemenuhan kebutuhan terkait skill khusus dalam pembelajaran, UNAIR masih melibatkan

dosen luar dengan status dosen luar biasa (sebelum 2017) atau dosen tidak tetap (setelah

2017).

Jika dilihat secara global, upaya UNAIR menuju 500 rangking Universitas Terbaik

Dunia terbukti membawa dampak positif dengan membuahkan hasil yang

menggembirakan. Upaya ini tidak terlepas dari penanganan kondisi SDM yang tertuang

dalam roadmap SDM dalam memajukan restrukturisasi prosedur dan mengoptimalkan

1076

11923 0

274

1454

119 830

287

1426

181118

289

1425

158113

299

1380

202117

280

PNS Tetap non PNS Dosen Luar Biasa Dosen Tidak Tetap Dosen Khusus2016 2017 2018 2019 2020

1133

7

717 733

0

1062

0

705

801

0

1026

471

0

659

0

987

456

6

664

0

923

453

0

661

51

PNS Tetap Non PNS Honorer Kontrak/Tidak Tetap Calon Pegawai Tetap NonPNS2016 2017 2018 2019 2020

Page 26: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

12

peran tenaga kependidikan serta melakukan work load dan competency analysis bagi tendik.

Upaya ini telah menunjukkan peningkatan proporsi jumlah dosen dan tendik (Tabel 2.3).

Walaupun demikian hasil capaian ini belum memenuhi target yang ditetapkan. Upaya

peningkatan kualitas SDM untuk mendukung universitas mencapai rangkin 500 dunia

dengan Strategic Performance Management System Personal/Individual disingkat SPMS

Personal/Individual. Dengan sistem SPMS Personal/Individual ini, diharapkan target

universitas akan terdeploy hingga level setiap anggota sivitas akademika. Dengan demikian

upaya dan kekuatan seluruh modal kapital UNAIR akan diarahkan pada target capaian yang

telah ditetapkan.

Kesimpulan dari paparan di atas adalah masih banyak target bidang SDM yang perlu

diperhatikan antara lain: capaian dosen dengan guru besar, jumlah dosen S3, serta proporsi

dosen dan tendik. Upaya-upaya yang perlu dilakukan adalah tetap mengakselerasi dosen

untuk mencapai jabatan akademik yang lebih tinggi dari saat ini, akselerasi dosen untuk studi

lanjut S3, menerapan Strategic Performance Management System (SPMS) personal/individu

dan menjadikan dosen S3 dan guru besar yang telah pensiun menjadi dosen khusus.

Page 27: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

13

LULUSAN

3.1 Wisudawan Tahun Akademik 2019/2020

Universitas Airlangga telah melaksanakan upacara wisuda untuk 8170 (8.145: 2019)

lulusan yang terdiri dari program Vokasi D3, program Akademik S1, S2, S3, dan profesi.

Pada tahun 2020 ini wisudawan terbanyak berasal dari Fakultas Vokasi, disusul dari Fakultas

Ekonomi dan Bisnis serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Gambar 3.1). Ditinjau dari

jenjang pendidikan, lulusan S1 masih mendominasi jumlah wisudawan. Hal ini

menunjukkan bahwa core bussines Universitas Airlangga masih pada jenjang S1. Untuk

menuju Top 500 World Class University, UNAIR diharapkan memiliki proporsi jumlah

mahasiswa jenjang S2 dan S3 yang meningkat sehingga seimbang dengan jumlah mahasiswa

S1. Hal tersebut akan mendukung data Faculty Student Ratio (FSR) yang dibutuhkan dalam

pemeringkatan QS World University Ranking (WUR).

Gambar 3. 1. Wisudawan Universitas Airlangga Tahun 2020 (Sumber: Direktorat Pendidikan,Juli 2020)

Untuk memperoleh gambaran yang komprehensif mengenai lulusan, analisis dilakukan

terhadap beberapa parameter, yaitu IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), masa studi, skor ELPT,

waktu tunggu untuk mendapatkan pekerjaan pertama, gaji pertama, bidang pekerjaan yang

berhasil diperoleh lulusan pertama kali, level instansi tempat lulusan bekerja, serta hasil

tracer study pengguna terkait kinerja lulusan.

3.2. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

Rerata IPK lulusan pada empat tahun terakhir menunjukkan nilai yang fluktuatif pada

semua jenjang studi, kecuali jenjang D3. Sebagaimana ditunjukkan oleh Tabel 3.1, dalam

empat tahun terakhir rerata IPK lulusan S1 Universitas Airlangga mayoritas berada dalam

Kedokteran, 8% Kedokteran Gigi, 2%

Hukum, 7%

Ekonomi dan

Bisnis, 18%

Farmasi, 3%

Kedokteran

Hewan, 4%Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, 9%Sains dan

Teknologi, 8%

Sekolah

Pascasarjana, 2%

Kesehatan

Masyarakat, 7%

Psikologi, 4%

Ilmu Budaya,

6%

Keperawatan, 4%

Perikanan dan

Kelautan, 4%

Vokasi, 15%

3

Page 28: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

14

kategori baik (3,0 < IPK < 3,5 yang menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran yang

dilakukan telah menunjukkan efektivitas secara berkelanjutan. Hal ini terkait dengan upaya

peningkatan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan pada semua program studi, seperti

pengembangan kurikulum menyesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, inovasi

metode dan model pembelajaran, penyediaan bahan ajar/diktat/modul bagi mahasiswa,

kelengkapan perangkat kurikulum seperti RPS, serta penyediaan sarana prasarana

pembelajaran yang semakin meningkat, antara lain peningkatan kenyamanan kelas, sarana

laboratorium, dan kualitas sumber belajar.

Tabel 3. 1.Rerata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Lulusan Jenjang S1

Tahun

2 <IPK<2.5 2.5 <IPK<2.75 2.75<IPK<3.0 3.0 <IPK<3.5 ≥ 3.5 Jumla

h

Lulus

an

Rerata

IPK Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

2016/ 2017 45 1,07 174 4,15 523 12,47 2288 54,55 1164 27,75 4194 3,28

2017/ 2018 53 0,95 256 4,61 704 12,67 3091 55,64 1451 26,12 5555 3,27

2018/ 2019 52 0,96 226 4,18 592 10,95 2832 52,39 1704 31,52 5406 3,31

2019/ 2020 28 0,66 140 3,32 359 8,52 2105 49,96 1581 37,53 4213 3,36

Rerata 0,91 4,07 11,15 53,14 30,73 3,31

Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020

Pada program D3, rerata IPK lulusan meningkat dalam empat tahun terakhir dengan

rerata 3,34 dan persentase terbesarada kisaran 3,0 – 3,5 (Tabel 3.2). Dapat dikatakan prestasi

lulusan tergolong baik, apalagi 36,43% di antara lulusan tersebut memiliki IPK ≥ 3,5. Proses

pembelajaran pada program vokasi sudah diarahkan pada peningkatan kompetensi keahlian

spesifik sesuai dengan tujuan program vokasi mengingat pesaing lulusan vokasi dari luar

Universitas Airlangga untuk beberapa prodi cukup banyak. Universitas Airlangga, dalam hal

ini Direktorat Pendidikan telah melakukan peninjauan terhadap arah pengembangan

Pendidikan vokasi mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

Tabel 3. 2. Rerata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Lulusan Jenjang D3

Tahun 2

<IPK<2.5

2.5

<IPK<2.75 2.75<IPK<3.0

3.0

<IPK<3.5 ≥ 3.5 Jumlah

Lulusan

Rerata

IPK Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

2016/2017 13 1,64 45 5,67 83 10,45 404 50,88 248 31,23 794 3,29

2017/2018 23 1,67 47 3,42 149 10,84 725 52,77 430 31,30 1374 3,32

2018/2019 1 0,10 18 1,87 81 8,41 443 46,00 419 43,51 963 3,41

2019/2020 3 0,24 22 1,75 79 6,28 654 52,03 499 39,70 1257 3,4

Rerata 0,91 3,18 9,00 50,42 36,43 3,34

Sumber: Direktorat Pendidikan, 31 Juli 2020

Rerata IPK lulusan program profesi selama empat tahun terakhir mengalami

peningkatan pada periode 2019/2020 dengan persentase tertinggi pada kelompok IPK ≥ 3,5

(Tabel 3.3). Mengingat program profesi berasal dari prodi yang sama, sehingga dasar ilmu

sudah lebih dikuasai.

Page 29: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

15

Tabel 3. 3. Rerata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Lulusan Program Profesi

Tahun 2

<IPK<2.5

2.5

<IPK<2.75 2.75<IPK<3.0

3.0

<IPK<3.5 ≥ 3.5 Jumlah

Lulusan

Rerata

IPK Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

2016/2017 0 0,00 0 0,00 0 0,00 203 24,37 618 74,19 833 3,29

2017/2018 0 0,00 0 0,00 0 0,00 99 7,38 806 60,10 1341 3,32

2018/2019 2 0,19 1 0,09 0 0,00 234 22,12 612 57,84 1058 3,41

2019/2020 0 0 0 0 0 0 256 30,4 567 67,34 842 3,62

Rerata 0,06 0,03 0,00 17,96 64,05 3,34

Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020

Dari Tabel 3.4 dan tabel 3.5, mayoritas lulusan jenjang S2 (92,1%) dan lulusan jenjang

S3 (80,89%) memiliki IPK >3,0 dan mencapai rerata > 3,50 dalam empat tahun terakhir.

Hal ini menunjukkan bahwa efisiensi internal pada prodi jenjang S2 dan S3 semakin baik.

Pada lulusan program S2, IPK terbanyak terdapat pada kelompok antara 3,5 - 3,75 (35,34%),

sedangkan pada lulusan program S3, persentase terbanyak ada pada kelompok IPK ≥ 3,75

(60,49%).

Tabel 3. 4. Rerata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Lulusan Jenjang S2

Tahun IPK KOSONG 2,75 <IPK<3,0 3,0<IPK<3,5 3,5<IPK<3,75 ≥ 3,75 Jumlah Rerata

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Lulusan IPK

2016/2017 69 5,98 5 0,43 328 28,42 423 36,66 329 28,51 1154 3,6

2017/2018 93 6,64 9 0,64 414 29,55 500 35,69 385 27,48 1401 3,59

2018/2019 144 10,84 0 0 441 33,18 437 32,88 307 23,1 1329 3,57

2019/2020 91 7,07 0 0 364 28,28 465 36,13 367 28,52 1287 3,61

Rerata 7,63 0,36 29,86 35,34 26,90 3,59

Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020

Tabel 3. 5. Rerata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Lulusan Jenjang S3

Tahun IPK KOSONG 2.75 <IPK<3.0 3.0<IPK<3.5 3.5<IPK<3.75 ≥3.75 Jumlah

Lulusan

Rerata

IPK Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

2016/2017 33 17,93 0 0,00 4 2,17 25 13,59 122 66,30 184 3,84

2017/2018 39 20,31 0 0,00 9 4,69 42 21,88 102 53,13 192 3,79

2018/2019 45 21,03 0 0,00 14 6,54 27 12,62 128 59,81 214 3,81

2019/2020 29 17,16 0 0,00 7 4,14 27 15,98 106 62,72 169 3,82

Rerata 19,11 0,00 4,39 16,01 60,49 3,82

Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020

Dari keseluruhan profil IPK, dapat dilihat bahwa IPK lulusan S3 menduduki tingkat

tertinggi, diikuti dengan S2, Profesi, D3 dan S1, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.2.

Page 30: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

16

Gambar 3.2. Profil IPK Lulusan (Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020)

3.3. Masa Studi

Masa studi lulusan dihitung sejak mahasiswa diterima di Universitas Airlangga hingga

dinyatakan lulus (yudisium). Masa studi lulusan pada semua jenjang berfluktuasi dan belum

ideal selama lima tahun terakhir. Berdasarkan Tabel 3.6, masa studi lulusan program sarjana

didominasi oleh masa studi kurang dari atau sama dengan 4 tahun, dapat dikatakan sebagai

lulus tepat waktu sebesar 58,56%. Hal ini menunjukkan kinerja yang sangat baik.

Peningkatan jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu menunjukkan bahwa capaian

indikator kinerja akademik semakin baik. Beberapa upaya telah dilakukan program studi

untuk meningkatkan efisiensi internal antara lain dengan inovasi metode dan model

pembelajaran. Mahasiswa yang menempuh studi lebih dari 5 tahun menunjukkan penurunan

di tahun 2019/2020 menjadi sebesar 14,94%.

Tabel 3. 6. Rerata Masa Studi Lulusan Jenjang S1

Tahun

Lulus

≤ 4 tahun 4< X ≤ 4,5 th 4,5< X ≤ 5,0 th > 5 tahun Jumlah

Lulusan

Rerata

(tahun) Jml % Jml % Jml % Jml %

2015/2016 2748 65,13 760 18,01 262 6,21 449 10,64 4219 4,23

2016/2017 2235 59,17 851 22,53 224 5,93 467 12,36 3777 4,25

2017/2018 2729 53,94 1158 22,89 335 6,62 837 16,54 5059 4,40

2018/2019 2829 57,57 954 19,41 304 6,19 827 16,83 4914 4,34

2019/2020 2195 57,01 911 23,66 169 4,39 575 14,94 3850 4,29

Rerata 58,56 21,30 5,87 14,26 4,30

Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020.

3.293.32

3.41 3.4

3.28 3.273.31

3.363.29 3.32

3.41

3.63.6 3.59 3.57

3.61

3.843.79 3.81 3.82

2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020

D3 S1 Profesi S2 S3

Page 31: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

17

Tabel 3. 7. Rerata Masa Studi Lulusan Jenjang D3

Tahun

Lulus

< 3 tahun 3 < X < 3,5 tahun 3,5 < X <4 tahun > 4 tahun Jumlah

Lulusan

Rerata

(Tahun) Jml % Jml % Jml % Jml %

2015/2016 770 75,27 151 14,76 55 5,38 47 4,59 1023 3,09

2016/2017 568 71,54 141 17,76 21 2,64 64 8,06 794 3,15

2017/2018 931 67,76 304 22,13 47 3,42 92 6,7 1374 3,15

2018/2019 743 77,15 155 16,1 28 2,91 37 3,84 963 3,04

2019/2020 873 69,45 332 26,41 32 2,55 20 1,59 1257 3,14

Rerata 72,23 19,43 3,38 4,96 3,11

Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020.

Pada jenjang D3, mayoritas lulusan mempunyai masa studi tidak lebih dari 3 tahun

dalam lima tahun terakhir (72,23%). Besarnya mahasiswa yang lulus tepat waktu ini

diimbangai dengan semakin kecilnya mahasiswa yang lulus lebih dari 4 tahun menunjukkan

semakin tingginya efisiensi pembelajaran di program vokasi (Tabel 3.7).

Pada sebaran masa studi program S2 tampak 45,49% lulusan mempunyai masa studi

paling lama 2 tahun (Tabel 3.8). Pada program S3, rerata masa studi terbanyak ada pada

kriteria lebih dari 4 tahun (69,19%) dengan rerata 5,07 tahun dalam lima tahun terakhir

(Tabel 3.9). Hal ini berkaitan dengan proses penyelesaian disertasi yang membutuhkan

waktu relatif lama. Penerapan program S3 berbasis riset diharapkan dapat menjadi salah satu

upaya untuk mempersingkat masa studi di samping berbagai upaya lain misalnya

intensifikasi proses pembimbingan penelitian dan peningkatan sarana prasarana penelitian.

Pada program profesi, 96,13% lulusan menempuh masa studi tidak lebih dari 3 tahun (Tabel

3.10).

Tabel 3. 8. Rerata Masa Studi Lulusan Jenjang S2

Tahun

Lulus

X < 2 tahun 2 < X < 2,5 tahun 2,5 < X < 3 tahun X > 3 tahun Jumlah

Lulusan

Rerata

(tahun) Jml % Jml % Jml % Jml %

2015/2016 664 52,87 223 17,75 136 10,83 233 18,55 1256 2,44

2016/2017 590 51,13 253 21,92 136 11,79 175 15,16 1154 2,38

2017/2018 556 39,69 341 24,34 187 13,35 317 22,63 1401 2,56

2018/2019 570 42,89 276 20,77 124 9,33 359 27,01 1329 2,69

2019/2020 526 40,87 292 22,69 146 11,34 323 25,1 1287 2,67

Rerata 45,49 21,49 11,33 21,69 2,55

Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020.

Tabel 3. 9. Rerata Masa Studi Lulusan Jenjang S3

Tahun Lulus X<3 th 3< X<3,5 th 3,5 < X < 4,0 th X > 4 th Jumlah

Lulusan

Rerata

(tahun) Jml % Jml % Jml % Jml %

2015/2016 18 9,33 23 11,92 30 15,54 122 63,21 193 4,85

2016/2017 17 9,24 14 7,61 24 13,04 129 70,11 184 5,03

2017/2018 11 5,73 9 4,69 22 11,46 150 78,13 192 5,36

2018/2019 24 11,21 16 7,48 28 13,08 146 68,22 214 5,08

Page 32: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

18

2019/2020 22 13,02 14 8,28 21 12,43 112 66,27 169 5,02

Rerata 9,71 8,00 13,11 69,19 5,07

Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020.

Tabel 3. 10. Rerata Masa Studi Lulusan Program Profesi

Tahun Lulus < 3 tahun 3 < X < 3,5 tahun 3,5 <X< 4 tahun X > 4 tahun Jumlah

Lulusan

Rerata

(tahun) Jml % Jml % Jml % Jml %

2015/2016 1164 99,06 4 0,34 0 0 7 0,6 1175 1,34

2016/2017 809 97,12 14 1,68 6 0,72 4 0,48 833 1,67

2017/2018 1301 97,02 19 1,42 5 0,37 16 1,19 1341 1,47

2018/2019 1007 95,18 16 1,51 9 0,85 26 2,46 1058 1,67

2019/2020 777 92,28 16 1,9 7 0,83 42 4,99 842 1,7

Rerata 96,13 1,37 0,55 1,94 1,57

Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020.

Analisis masa studi program spesialis tidak dapat dilakukan bersamaan sebab definisi

masa studi tepat waktu sangat beragam berkaitan dengan proses pendidikan yang sangat

spesifik. Profil rerata masa studi lulusan dalam lima tahun terakhir pada semua jenjang dapat

dilihat pada Gambar 3.3 berikut.

Gambar 3. 3. Rerata Masa Studi Lulusan dalam Lima Tahun Terakhir (Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020)

3.4. Skor ELPT

Peningkatan kualitas lulusan sangat berkaitan dengan peningkatan kompetensi lulusan,

kemampuan berbahasa Inggris, penguasaan komputer, keterampilan laboratorium, dan soft

skills lainnya yang berperan dalam meningkatkan daya saing lulusan. Faktor penting yang

tidak dapat diabaikan adalah partisipasi Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi,

Kewirausahaan Dan Alumni (DPPKA) yang secara aktif melakukan kegiatan promosi

lulusan, pelatihan peningkatan kualitas lulusan, dan pengembangan channelling lulusan

dengan stakeholder.

Berdasarkan data pada pada Tabel 3.11 dapat ditunjukkan bahwa dalam lima tahun

terakhir tampak bawah mayoritas skor ELPT lebih dari skor minimal yang dipersyaratkan

(96,73%) dengan rerata skor 482,76. Hal tersebut dapat terkait dengan kebijakan UNAIR

3.09 3.15 3.15 3.04 3.14

4.23 4.25 4.4 4.34 4.29

1.341.67 1.47 1.67 1.7

2.44 2.38 2.56 2.69 2.67

4.85 5.035.36

5.08 5.02

2015/2016 2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020

D3 S1 Profesi S2 S3

Page 33: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

19

yang sejak tahun 2010 mewajibkan lulusan jenjang S1 memiliki skor ELPT minimal 450,

berbagai upaya telah dilakukan oleh prodi dan fakultas, seperti pembelajaran berbahasa

Inggris, peningkatan kemampuan berbahasa Inggris secara mandiri di laboratorium, diskusi

dan debat dalam bahasa Inggris oleh mahasiswa dalam suatu ajang kompetisi, serta usaha-

usaha lain hasil good practices yang diperoleh beberapa prodi. Penerapan standar ini

diharapkan dapat memacu mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris,

sehingga memudahkan mereka dalam bersaing mencari pekerjaaan, yang sering dijumpai

mensyaratkan minimal skor 450, dan bahkan pada beberapa perusahaan besar menetapkan

skor ELPT minimal 500. Mengingat bahwa Universitas Airlangga telah menargetkan untuk

menjadi top 500 World Class University pada tahun 2020, maka salah satu indikator adalah

adanya lulusan yang bekerja pada perusahaan multinasional. Perusahaan multinasional

biasanya mensyaratkan skor ELPT minimal 500, sehingga kebijakan menerapkan skor ELPT

minimal 450 bagi lulusan jenjang S1 perlu ditinjau kembali.

Tabel 3. 11. Rerata Skor ELPT Lulusan S1

Tahun

Lulus

Di Luar

Standart 450 < X < 475 475 < X < 500 500 < X < 550 X > 550 Jumlah

Lulusan Rerata

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

2015/2016 2 0,043 2304 49,18 1281 27,34 792 16,91 308 6,57 4685 489,76

2016/2017 4 0,095 2092 49,86 1081 25,76 702 16,73 321 7,65 4196 484,32

2017/2018 50 0,900 3188 57,39 1075 19,35 840 15,12 452 8,14 5555 482,9

2018/2019 318 5,882 3073 56,84 1016 18,79 929 17,18 388 7,18 5406 479,49

2019/2020 397 9,423 2114 50,18 672 15,95 717 17,02 313 7,43 4213 477,34

Rerata 3,27 52,69 21,44 16,59 7,39 482,76

Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020.

Berbeda dengan lulusan S1, syarat skor minimal ELPT untuk lulusan prodi D3 adalah

425. Meskipun rerata ELPT dalam lima tahun terakhir lebih besar dari standar minimal,

namun skor ELPT minimal 450 seharusnya juga diberlakukan bagi lulusan D3, agar kualitas

lulusan D3 semakin baik. Tentu saja jika kebijakan tersebut diberlakukan, perlu dilakukan

upaya yang lebih intensif dalam peningkatan kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa

jenjang D3.

Tabel 3. 12. Rerata Skor ELPT Lulusan D3

Tahun Lulus X < 425 425 < X < 450 450 < X < 500 X > 500 Jumlah

Lulusan Rerata

Jml % Jml % Jml % Jml %

2015/2016 326 31,90 200 19,57 435 42,56 61 5,97 1022 446,48

2016/2017 337 42,44 126 15,87 256 32,24 75 9,45 794 444,86

2017/2018 793 57,71 231 16,81 292 21,25 58 4,22 1374 431,46

2018/2019 526 54,62 179 18,59 211 21,91 47 4,88 963 432,99

2019/2020 825 65.63 181 14.4 182 14.48 69 5.49 1257 425.78

Rerata 50,46

17,05

26,49

6,00

436,31

Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020.

Page 34: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

20

Pada jenjang S2 dan S3 rerata skor ELPT lebih tinggi dibandingkan dengan skor ELPT

jenjang S1 (rerata S2 = 505,65; rerata S3 = 518,19) seperti tampak pada Tabel 3.13 dan Tabel

3.14. Hal ini disebabkan mahasiswa S2 dan S3 banyak berinteraksi dengan sumber informasi

berbahasa Inggris. Oleh karena itu pengembangan pembelajaran yang mengintensifkan

penggunaan literatur berbahasa Inggris pada jenjang S1 dan D3 perlu lebih dioptimalkan

untuk membiasakan mahasiswa dapat menggali sumber informasi dengan lebih baik.

Tabel 3. 13. Rerata Skor ELPT Lulusan Jenjang S2

Tahun Diluar Standart 450 < X < 500 > 500 Jumlah

Lulusan Rerata

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

2015/2016 3 0,24 483 38,46 773 61,54 1256 504,15

2016/2017 1 0,09 462 40,03 691 59,88 1154 508,81

2017/2018 11 0,79 586 41,83 804 57,39 1401 502,03

2018/2019 9 0,68 593 44,72 727 54,83 1326 508,44

2019/2020 7 0,54 617 47,94 664 51,59 1287 504,8

Rerata 0,544 47,94 51,59 505,65

Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020.

Tabel 3. 14. Rerata Skor ELPT Lulusan Program S3

Tahun Diluar Standart 450 < X < 500 > 500 Jumlah

Lulusan Rerata

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

2015/2016 0 0,00 0 0,00 193 100,00 193 523,65

2016/2017 0 0,00 0 0,00 184 100,00 184 518,2

2017/2018 3 1,56 1 0,52 188 97,92 192 517,17

2018/2019 6 2,80 2 0,93 206 96,26 214 516,07

2019/2020 14 8,28 1 0,59 154 91,12 169 515,85

Rerata 2,53 0,41 97,06 518,19

Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020.

3.5. Tracer Study

Tracer study (studi pelacakan) bertujuan mengetahui dampak pendidikan setelah

mahasiswa lulus dan berkontribusi dalam dunia industri, pemerintahan, ataupun sektor

lainnya. Hasil tracer study juga digunakan sebagai bahan pertimbangan pencapaian

universitas dalam pemeringkatan QS WUR sebagai data employer reputation sehingga

pelaksanaan tracer study sangat erat kaitannya dengan visi dan misi Universitas Airlangga.

Studi pelacakan yang dilakukan UNAIR meliputi aktivitas pasca kelulusan, masa tunggu

lulusan, posisi lulusan pada pekerjaan pertama, wirausaha, kursus yang diikuti oleh lulusan,

dan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja.

Page 35: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

21

Gambar 3. 4. Aktivitas Responden Tracer Study setelah Lulus Sumber. Tracer Study Universitas Airlangga, 2020.

Hasil tracer study yang dilakukan oleh DPKKA tahun 2020 menunjukkan bahwa

mayoritas lulusan (74%) bekerja sebagai pegawai dan 9% berwirausaha (Gambar 3.4). Hal

tersebut menunjukkan bahwa keterserapan lulusan UNAIR di dunia kerja sangat baik,

meskipun jumlah lulusan yang berwirausaha masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, pada

berbagai kegiatan telah dilaksanakan upaya peningkatan semangat entrepreneurship bagi

mahasiswa, seperti entrepreneur week, hibah kompetisi, dan implementasi PKM-K bagi

seluruh mahasiswa UNAIR. Lebih lanjut, 17% lulusan masih belum bekerja disebabkan

berkeluarga atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Lebih lanjut dari pekerjaan yang diperoleh lulusan, sebesar 88% lulusan bekerja di

institusi atau perusahaan berskala nasional, sedangkan 12% telah mampu berkontribusi pada

skala multinasional. Kiprah lulusan untuk berkarya di perusahaan multinasional sangat

didukung oleh kemampuan berorganisasi, intrapersonal, etos kerja, serta kemampuan lulusan

menggunakan bahasa asing, seperti bahasa Inggris maupun Mandariun. Ke depan,

peningkatan keterampilan mahasiswa dalam segi bahasa maupun etos kerja merupakan

prioritas utama UNAIR untuk menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di level

internasional.

Bekerja / Sebagai Pekerja

74%

Berwirausaha

9%

Belum / Tidak bekerja

17%

Page 36: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

22

Gambar 3. 5. Kompetensi yang Dibutuhkan Dunia Kerja/Usaha

(Sumber: Tracer Study DPKKA, 2020)

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan DPKKA diketahui bahwa keterampilan yang

diperlukan meliputi aspek pengetahuan di bidangnya, berpikir kritis, kemampuan

berkomunikasi, bekerja di bawah tekanan, manajemen waktu, bekerja secara mandiri,

bekerja sama dalam tim, memecahkan masalah, dan tanggung jawab memiliki nilai terbesar.

Oleh karena itu, ke depan keterampilan mahasiswa akan ditingkatkan melalui lembaga

sertifikasi yang telah dimiliki oleh UNAIR agar lulusan mempunyai kompetensi keilmuan

yang mumpuni dan keterampilan hidup yang memadai (Gambar 3.5).

Berdasarkan uraian sebelumnya beberapa hal yang perlu mendapat perhatian terkait

aspek lulusan dan hasil studi pelacakan lulusan di antaranya adalah:

- Peningkatan relevansi lulusan melalui inovasi metode pembelajaran dan konten

kurikulum yang mengacu kebutuhan dunia kerja di era revolusi industri 4.0.

- Peningkatan daya saing lulusan melalui pembekalan softskill yang dibutuhkan dunia kerja

di era revolusi industri 4.0.

3.6. Waktu Tunggu

Waktu tunggu lulusan untuk memperoleh pekerjaan pertama merupakan salah satu

indikator penting akan kualitas lulusan S1 dan D3, karena hampir seluruh mahasiswa belum

bekerja pada saat menempuh studi. Hal ini berbeda dengan mahasiswa S2 dan S3 yang

mayoritas telah bekerja saat menempuh studi. Lulusan yang berkualitas dengan kompetensi

yang baik seharusnya segera mendapatkan pekerjaan setelah lulus, sehingga diharapkan

waktu tunggu lulusan semakin pendek. Agar menjadi indikator yang dapat

Page 37: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

23

dipertanggungjawabkan, maka jumlah sampel dalam pelacakan studi (tracer study) harus

merepresentasikan jumlah lulusan yang ada. Oleh karena itu, UNAIR mensyaratkan program

studi untuk melakukan pelacakan lulusan minimal 30% dari total lulusan setiap tahun.

Jumlah sampel yang digunakan untuk pelacakan lulusan S1 dalam tiga tahun terakhir sudah

memenuhi target minimal 30%, yaitu 39,2% (Tabel 3.15), sedangkan pada lulusan D3

menunjukkan tren meningkat (Tabel 3.16). Namun, persentase sampel pelacakan lulusan

masih perlu ditingkatkan. Karena tingginya persentase menunjukkan validitas data yang

semakin mendekati kondisi aktual. Berdasarkan hasil pelacakan lulusan yang dilakukan oleh

DPKKA tahun 2020, menunjukkan 45,9% lulusan S1 mendapatkan pekerjaan pertama

kurang dari 3 bulan, dan 46,1% untuk lulusan D3.

Tabel 3. 15. Rerata Waktu Tunggu Lulusan Jenjang S1

Tahun

Lulus

X < 3 bulan 3 ≤ X ≤ 6 bulan 6 < X ≤ 12 bulan X > 12 bulan Sampel Total

Lulusan Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

2015/2016 505 36,1 371 26,6 162 11,6 34 2,4 1397 30,4 4595

2016/2017 849 35,1 529 21,9 262 10,8 46 1,9 2416 59,5 4059

2017/2018 1347 66,5 362 17,9 143 7,1 19 0,9 2027 27,7 7318

Rerata 45,9 22,1 9,8 1,8 39,2

Sumber: DPKKA, 2020.

Tabel 3. 16. Rerata Waktu Tunggu Lulusan Jenjang D3/D4

Tahun

Lulus

X < 3 bulan 3 ≤ X ≤ 6 bulan 6 < X ≤ 12 bulan X > 12 bulan Sampel Total

Lulusan Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

2015/2016 173 34,9 116 23,4 49 9,9 14 2,8 496 44,9 1105

2016/2017 286 37,7 173 22,8 64 8,4 14 1,8 758 96,7 784

2017/2018 475 65,7 150 20,7 38 5,3 12 1,7 723 61,5 1176

Rerata 46,1 22,3 7,9 2,1 67,7

Sumber: DPKKA, 2020.

3.6. Bidang Pekerjaan

Secara umum hasil studi pelacakan menunjukkan bahwa dalam tiga tahun terakhir

bidang jasa menjadi mayoritas pekerjaan pertama baik pada lulusan S1 (15%) dan D3

(21,2%) seperti ditunjukkan pada Gambar 3.6 dan Gambar 3.7. Rerata minat bekerja di

bidang industri bagi lulusan S1 (4,99%) sedikit lebih besar dibanding lulusan D3 (3,8%)

selama tiga tahun terakhir. Hal yang menarik yang ditemukan pada studi pelacakan adalah

lulusan S1 (1,7%) memiliki minat yang kurang untuk melanjutkan studi dibandingkan

dengan lulusan D3 (2%). Jumlah tersebut perlu ditingkatkan dengan sosialisasi atas

pentingnya studi lanjut guna meningkatkan kompetensi untuk mendukung peningkatan daya

saing lulusan.

Page 38: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

24

Gambar 3.17. Bidang Pekerjaan Lulusan jenjang S1 Sumber: DPKKA, 2020

Gambar 3.7. Bidang Pekerjaan Lulusan jenjang D3/D4 Sumber: DPKKA, 2020

Satu hal yang menarik dari data studi pelacakan adalah bahwa minat wirausaha lulusan

memiliki persentase tertinggi kedua setelah bidang pekerjaan jasa. Hal ini menunjukkan

bahwa jiwa kewirausahaan yang banyak dilekatkan pada mata kuliah memberikan efek

positif. Dari Gambar 3.6 dan Gambar 3.7 dapat dilihat bahwa pada tahun 2017/2018 baik

lulusan D3/D4 maupun S1 yang menekuni bidang wirausaha menunjukkan tren fluktuatif.

Pada jenjang S1, lulusan yang berwirausaha meningkat dari 1,16% (tahun 2016/2017)

menjadi 2,22% (tahun 2017/2018). Begitu pula pada lulusan D3, meningkat dari 1,06%

(tahun 2016/2017) menjadi 2,35% (tahun 2017/2018).

06

1711

410 10

41

06

17

95

1310

39

52

11

1 0 2

10

69

2015/2016 2016/2017 2017/2018

05

24

73

10 9

43

25

25

84

1410

32

4 2

14

2 1 2

10

65

2015/2016 2016/2017 2017/2018

Page 39: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

25

Tabel 3. 18. Profil Lulusan Program S1 Sesuai Bidang Pekerjaan Pertama

Tahun

Akademik

Total

Lulusan

% Studi

Lanjut

Bidang Pekerjaan Pertama (%)

Agra

ris

Da-

gang ESDM

Instansi

Pemerintah Jasa

Kons-

truksi

Manu-

faktur

Wira-

usaha

2015/2016 4595 8,23 1,93 4,51 1,86 15,10 45,03 2,79 5,51 1,93

2016/2017 4059 3,44 1,53 7,41 0,83 17,14 34,77 2,52 4,80 1,16

2017/2018 7318 6,71 0,99 9,42 1,38 19,24 31,03 2,66 6,12 2,22

Rerata 1,70 4,99 14,99 7,03 3,08 8,28 10,25 49,69 49,69

Sumber: DPKKA, 2020.

Tabel 3. 19. Profil Lulusan Program D3 Sesuai Bidang Pekerjaan Pertama

Tahun

Akademik

Total

Lulusan

% Studi

Lanjut

Bidang Pekerjaan Pertama (%)

Agraris Dagang ESDM Instansi

Pemerintah Jasa

Kons-

truksi Manufaktur Wirausaha

2015/2016 1105 13,91 1,41 4,03 3,02 15,12 39,31 4,03 4,23 1,41

2016/2017 784 3,30 1,32 5,15 2,90 14,64 37,73 1,45 4,49 1,06

2017/2018 1176 7,19 0,28 8,16 0,69 13,83 39,56 4,56 5,81 2,35

Rerata 1,96 3,80 21,22 5,70 2,37 8,57 9,79 46,60 46,60

Sumber: DPKKA, 2020.

3.7. Gaji Pertama Lulusan

Terkait dengan gaji pertama lulusan, data yang diapakai adalah T-2 atau tahun

akademik 2017/2018 untuk menginformasikan gaji pertama data tahun 2019/2020. Gaji

pertama biasanya digunakan sebagai indikator utama kedua dalam mengidentifikasi efisiensi

eksternal program studi. Walaupun tidak cukup akurat, penggunaan indikator gaji pertama

lulusan masih dapat digunakan untuk mengukur pencapaian target kompetensi lulusan.

Pada Gambar 3.8 tampak bahwa persentase terbesar gaji pertama lulusan D3 maupun

S1 berada pada kisaran 3-5 juta. Walaupun persentase terbesar gaji pertama lulusan S1 dan

D3/D4 sudah lebih dari Rp 3 juta, pada tahun 2017/2018 masih terdapat 7,7% lulusan S1

dan 6,1% lulusan D3 yang memperoleh gaji < Rp 2 juta per bulan. Keadaan ini harus menjadi

perhatian yang serius bagi semua pihak terkait mengingat tingkat gaji tersebut masih

dibawah UMR Surabaya. Berbagai pihak, terutama program studi, fakultas, DPKKA, dan

Direktorat Pendidikan, diharapkan bersinergi melakukan upaya yang kuat untuk (1)

Meningkatkan kompetensi lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja; (2) Membantu

perluasan akses lulusan ke lembaga penyedia lapangan pekerjaan melalui pengembangan

jejaring; serta (3) Penguatan citra penyedia lapangan kerja terhadap Universitas Airlangga

agar kepercayaan untuk memberikan peluang kepada lulusan UNAIR meningkat. Upaya

tersebut diharapkan dapat membantu lulusan yang secara mandiri juga harus meningkatkan

kompetensinya. Oleh karena itu, program studi/fakultas/universitas (Direktorat Pendidikan,

Direktorat Kemahasiswaan, serta DPKKA) senantiasa bersinergi dan mendukung upaya

peningkatan kompetensi lulusan agar lulusan mendapatkan apresiasi yang sepantasnya

ketika mendapat pekerjaan.

Page 40: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

26

Gambar 3. 8. Persentase gaji pertama lulusan jenjang S1 dan D3/D4

(Sumber: DPKKA, 2020)

3.8. Evaluasi Kinerja Lulusan oleh Pengguna

Umpan balik dari pengguna lulusan terhadap kualitas lulusan sangat diperlukan untuk

peningkatan kompetensi lulusan yang diharapkan. Evaluasi dilakukan menggunakan

instrumen evaluasi yang telah disiapkan oleh Badan Penjaminan Mutu. Namun demikian,

belum semua prodi melakukan evaluasi secara rutin kecuali untuk kebutuhan akreditasi.

Pada tahun 2019, terdapat tiga indikator kompetensi lulusan yang tidak lagi dicantumkan

dalam evaluasi program studi, yaitu integritas, kepribadian, dan kepemimpinan, sehingga

jumlah indikator kompetensi lulusan saat ini berjumlah 7, ditambah dengan etika sebagai

indikator baru. Hasil penilaian kinerja lulusan pada aspek etika cukup baik, yang mana pada

tahun 2018 penilaian sangat baik dan baik untuk lulusan S1 maupun D3 lebih dari 70%.

Tabel 3. 19. Hasil Evaluasi Kinerja Lulusan S1, D3, dan D4 (dalam %)

Kompetensi

Lulusan

2017/2018 2018/2019 2019/2020

SB B C K SB B C K SB B C K

Integritas 49,9 26,9 2,3 0,1 N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A

Keahlian pada

bidang ilmu

(kompetensi utama)

41,1 32,9 4,7 0,2 40,9 47,7 5,7 2,1 45,66 34,25 3,04 0,19

Kemampuan

berbahasa asing 33,2 29,4 12,1 2,1 45,8 43,5 8,8 2,7 36,95 36,90 8,99 1,44

Penggunaan

Teknologi Informasi 44,6 30,3 5,0 0,2 54,3 36,1 4,0 1,7 45,19 34,74 2,95 0,26

Kemampuan

berkomunikasi 39,6 30,6 7,3 0,9 45,5 42,6 6,7 1,7 42,80 36,03 3,99 0,31

Kerjasama 48,0 28,5 2,5 0,2 35,1 45,8 5,4 1,6 47,74 32,44 3,09 0,30

Pengembangan diri 41,4 33,9 4,5 0,2 59,7 70,5 9,8 2,2 40,65 37,88 4,29 0,23

Kepribadian 43,9 27,8 3,5 0,3 N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A

Kepemimpinan 34,9 33,7 5,7 0,3 N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A

Etika N/A N/A N/A N/A 46,7 45,6 3,6 0,7 49,22 33,50 2,02 0,19

Rerata 41,8 30,4 5,2 0,5 46,9 47,4 6,3 1,8 44,03 35,10 4,05 0,42

Sumber : Rekapitulasi LED Prodi, 2020.

SB=sangat baik; B=baik; C=cukup; K=kurang.

4.85.4 13.0

1.910.3

11.1

41.7

13.7

3.8 4.711.8 2.0

11.1

10.1

34.614.5

6.15.7

14.0

1.17.7

11.8

36.8

16.7

X <

2000

20

00

≤ X

< 3

00

0

30

00

≤ X

≤ 5

00

0

X >

5000

X <

2000

20

00

≤ X

< 3

00

0

30

00

≤ X

≤ 5

00

0

X >

5000

D3/D4 S1

2015/2016 2016/2017 2017/2018

Page 41: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

27

Untuk persepsi pengguna tahun terakhir, secara umum kinerja lulusan S1 menurut

persepsi pengguna lulusan, mayoritas pada kategori Baik. Dibandingkan dengan lulusan S1,

persepsi pengguna terhadap lulusan D3 menunjukkan nilai yang lebih baik, sebagaimana

diperlihatkan pada Tabel 3.20. Hal ini dapat disebabkan karena lulusan D3 memang

dipersiapkan menjadi lulusan yang siap pakai. Mengingat hal tersebut, maka masih perlu

diupayakan peningkatan kompetensi lulusan S1 agar persepsi pengguna dapat meningkat

menjadi Sangat Baik. Diantara indikator kinerja lulusan S1 dan D3 yang mendapatkan

penilaian sangat baik dari pengguna. Pada lulusan D3 penilaian terendah berada pada

indikator kemampuan lulusan untuk pengembangan diri, sedangkan pada lulusan program

S1, persentase terendah adalah pada indikator kemampuan berbahasa asing.

Tabel 3. 200. Hasil Evaluasi Kinerja Lulusan D3 dan S1 oleh Pengguna Tahun 2020

Indikator S1 D3 dan D4

SB B C K SB B C K

Etika 44,68 36,88 2,52 0,21 56,64 24,01 0,89 0,53

Keahlian pada bidang ilmu

(kompetensi utama) 42,27 38,22 3,39 0,21 52,88 26,04 2,31 0,53

Kemampuan berbahasa

asing 34,47 39,79 10,77 0,23 42,52 30,79 5,29 1,31

Kemampuan

berkomunikasi 41,65 36,58 5,63 0,20 45,16 34,72 1,16 0,53

Kerjasama N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A

Kerjasama tim 48,10 35,68 3,63 0,08 52,74 24,32 1,38 0,94

Pengembangan diri 40,36 39,34 4,11 0,08 41,25 34,70 4,68 0,53

Penggunaan teknologi

informasi 43,38 36,61 3,62 0,12 49,44 30,95 1,71 0,53

Sumber: Laporan Evaluasi Diri Prodi, 2020.

Keterangan : Nilai N/A pada aspek kerjasama dikarenakan penilaian tidak valid di mayoritas prodi

SB=sangat baik; B=baik; C=cukup; K=kurang

Tindak lanjut hasil evaluasi kinerja lulusan secara lebih spesifik masih perlu dilakukan

oleh prodi dan fakultas, sedangkan tindak lanjut penyelesaian akar permasalahan secara

umum, seperti upaya peningkatan kemampuan bahasa Inggris telah dilakukan oleh

universitas misalnya melalui Direktorat Pendidikan. Dalam standar BAN-PT, pelaksanaan

tracer study secara konsisten dan kontinyu sangat diharapkan dan mendapat apresiasi sangat

baik jika dilakukan. Dalam standar tersebut tidak disebutkan seberapa besar penilaian

pengguna terhadap kinerja lulusan, namun konsistensi pelaksanaan dan upaya tindak lanjut

yang harus mendapat perhatian.

Page 42: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

28 22

PENYELENGGARAAN AKADEMIK

4.1. Perkembangan Program Studi

Sejak berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN) sampai menjadi PTN Badan

Hukum (PTN-BH), jumlah program studi dan fakultas berkembang pesat melalui

kewenangan Rektor untuk membuka dan menutup program studi. Pada tahun 2020,

UNAIR mendirikan Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin yang mempunyai lima

program studi S1 baru, yaitu S1 Teknik Elektro, S1 Rekayasa Nanoteknologi, S1 Teknik

Industri, S1 Teknologi Sains Data dan S1 Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan. Pada

tahun 2019, UNAIR memiliki sebanyak 39 program studi S1 dan di tahun 2020 bertambah

menjadi 44 program studi. Total jumlah program studi pada tahun 2020 adalah 174, dengan

rincian 44 program studi jenjang S1 (termasuk 4 PSDKU di Banyuwangi), 46 program

studi jenjang S2, 15 program studi jenjang S3, 21 program studi D3/D4, 7 program Profesi,

dan 41 program spesialis dan sub-spesialis.

Pada tahun 2020, UNAIR mengemban tanggung jawab sosial dalam rangka perluasan

akses dan peningkatan mutu pendidikan tinggi di Indonesia yaitu mengembangkan Program

Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) di Banyuwangi. Sejak diresmikan tahun 2014 lalu,

PSDKU UNAIR di Banyuwangi mengalami banyak perubahan dan perbaikan, mulai dari

persiapan akreditasi, re-desain kurikulum dan penambahan sarana untuk praktikum.

Penugasan dari Kemendikbud ini selaras dengan Renstra UNAIR pada fokus program

Academic Excellence berstandar nasional dan internasional melalui program

“Pengembangan program studi, fakultas baru termasuk program vokasi berkelanjutan

berbasis komunitas (community based) berdasarkan prioritas yang relevan dengan tuntutan

dan kebutuhan masyarakat serta pengembangan IPTEKS”. Perkembangan program studi di

UNAIR sembilan tahun terakhir tampak pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Perkembangan Program Studi di Universitas Airlangga

Tahun Jenjang

Total D3 D4 S1 S2 S3 Profesi Spesialis

2012 18 - 33 43 13 7 32 146

2013 17 - 34 44 13 7 31 146

2014 17 3 39 45 13 7 32 156

2015 17 3 39 45 13 7 40 164

2016 18 3 39 45 13 7 41 166

2017 18 3 39 45 13 7 41 166

2018 19 3 39 46 13 7 41 168

2019 19 3 39 46 13 7 41 168

2020 18 3 44 46 15 7 41 174

Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020.

4

Page 43: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

29

4.2. Pengelolaan Program Studi

Peningkatan mutu pengelolaan program studi telah dilakukan secara berkelanjutan.

Untuk menjaga kualitas pengelolaan, dilakukan evaluasi dan monitoring secara internal

maupun eksternal, melalui: (1) Pemeringkatan akreditasi yang dikeluarkan oleh lembaga

akreditasi nasional dan atau internasional; (2) Audit internal program studi, yang

dikoordinasi oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM); dan (3) Penyusunan laporan evaluasi diri

(LED) program studi. Diharapkan berbagai akumulasi dari semua aktivitas tersebut di atas

dapat mengakselerasi peningkatan kinerja program studi.

Akreditasi merupakan salah satu tolok ukur yang digunakan sebagai dasar untuk

menetapkan mutu serta kelayakan program studi dalam menyelenggarakan program

pendidikan. Untuk menindaklanjuti peraturan pemerintah tentang kewajiban akreditasi bagi

semua institusi dan program studi, maka UNAIR membangun sistem kebijakan untuk

meningkatkan status akreditasi program studi. Kebijakan tersebut dilakukan untuk

meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap kualitas akademik semua

program studi serta meningkatkan citra UNAIR.

Pimpinan fakultas dan program studi senantiasa menjadikan akreditasi sebagai suatu

kewajiban dan kebutuhan. Pada tahun 2020, beberapa program studi di UNAIR telah

divisitasi oleh BAN-PT maupun LAM-PTKes yang sebagian besar dalam bentuk asesmen

lapang daring menyesuaikan dengan kondisi lapangan akibat pandemik. Capaian akreditasi

nasional program studi disajikan lebih detil pada Bab 12 tentang Penjaminan Mutu.

Untuk menjamin kualitas penyelenggaraan institusi yang meliputi manajemen (tata

kelola) yang berbasis Good University Governance dan bisnis proses pendidikan mulai

dari masukan-proses-luaran, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi juga mewajibkan

akreditasi bagi institusi melalui Akreditasi Perguruan Tinggi (APT). Universitas Airlangga

telah berhasil mempertahankan peringkat A pada tahun 2018 melalui SK Ketua BAN-PT

No. 362/SK/BAN-PT/Akred/PT/XII/2018 yang berlaku hingga 12 Desember 2023.

Selain akreditasi nasional, beberapa program studi di UNAIR juga telah mengikuti

akreditasi internasional mulai dari AUN hingga ASIIN. Untuk tahun 2020 belum ada

penambahan program studi terakreditasi internasional yang baru karena lembaga akreditasi

internasional mensyaratkan visitasi lapang, sementara kondisi pandemi tidak

memungkinkan hal tersebut terlaksana. Nilai akreditasi internasional ini telah diakui oleh

Kemenddikbud dan digunakan untuk konversi nilai akreditasi program studi dari A

(akreditasi progam studi versi 3.0) menjadi Unggul (versi 4.0). Hasil akreditasi

internasional program studi disajikan lengkap pada Bab 12 tentang Penjaminan Mutu.

Untuk meningkatkan mutu program studi secara berkelanjutan, setiap tahun program

studi menyusun Laporan Evaluasi Diri. Sebagaimana manajemen pada umumnya,

pencapaian visi, misi, dan tujuan program studi dimulai dengan menyusun perencanaan, baik

jangka pendek maupun jangka panjang. Implementasi dari perncanaan yang telah disusun

memerlukan evaluasi untuk dapat mengetahui tingkat pencapaiannya sehingga dapat

digunakan sebagai dasar perencanaan program selanjutnya. Tingkat kepatuhan program

studi dalam melakukan evaluasi dan kualitas laporan evaluasi diri (LED) program studi

Page 44: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

30

sebagai ujung tombak dan pelaksana utama proses pembelajaran merupakan salah satu tolok

ukur untuk mengetahui komitmen dalam continuous quality improvement suatu institusi.

Sejak tahun 2002 hingga saat ini, semua program studi yang telah menyelenggarakan

kegiatan akademik selama satu tahun akademik penuh, diharuskan menyusun Laporan

Evaluasi Diri (LED) sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan oleh UNAIR. Materi yang

disampaikan dalam LED meliputi berbagai aspek penting yang menjadi core bussiness

program studi, yang terdiri dari aspek pengelolaan, pendidikan, penelitian, pengabdian

kepada masyarakat, manajemen sumber daya, serta manajemen risiko.

Mulai tahun 2019 proses penyusunan LED diintegrasikan dengan Audit Mutu Internal

(AMI) dengan menggunakan standar akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan

Tinggi (BAN-PT) yang terbaru. Proses penyusunan dan penilaian LED dikoordinasikan

langsung oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM) UNAIR. Penyusunan LED yang terintegrasi

dengan AMI tersebut dilakukan secara on line untuk semua program studi pada semua

jenjang pendidikan yang ada di UNAIR.

Secara umum, program studi telah merasakan manfaat penyusunan laporan evaluasi

diri secara rutin, terutama untuk proses akreditasi/re-akreditasi program studi dan re-desain

kurikulum. Sekalipun mulai tahun 2020 telah terbit SK Kemendikbud tentang berlakunya

perpanjangan nilai akreditasi “otomatis”, namun hal tersebut tidak mengurangi kinerja

program studi, khususnya dalam penyusunan LED. Hal ini menunjukkan komitmen untuk

meningkatkan mutu secara terus menerus. Juga adanya kesadaran bahwa LED dapat

menjadi media untuk memotret kesenjangan antara kondisi riil dengan standar yang

seharusnya, serta menjadi dasar rencana perbaikan ke depan. Sejalan dengan itu, komitmen,

dukungan, dan fasilitasi dari pimpinan departemen/ fakultas dalam penyusunan LED juga

semakin baik.

Untuk mengetahui derajat kepatuhan fakultas dan program studi terhadap kebijakan

mutu dan sasaran mutu yang telah ditetapkan, maka dilakukan audit mutu internal fakultas

dan program studi oleh universitas yang dikoordinasi oleh Badan Penjaminan Mutu tingakt

universitas bersama dengan Satuan Penjaminan Mutu tingkat fakultas. Mulai tahun 2020

penilaian akhir hasil audit tidak hanya diperoleh dari nilai audit tetapi juga melibatkan

penilaian LED. Hasil lengkap Audit Mutu Internal tahun 2020 disajikan pada Bab 12

tentang Penjaminan Mutu.

4.3. Kelangsungan Proses Pembelajaran

Jumlah mahasiswa aktif UNAIR per 21 Desember 2020 sebanyak 29.057 orang yang

terdistribusi pada jenjang D3, D4, S1, S2, S3, Profesi, dan Spesialis (Gambar 4.1). Jenjang

S1 masih tetap mendominasi jumlah mahasiswa aktif tahun 2020 yaitu sebesar 64,44% atau

18.725 mahasiswa (Gambar 4.1). Proses pembelajaran yang berkualitas selalu ditingkatkan

agar mahasiswa dapat lulus tepat waktu dengan prestasi yang bagus dan tingkat drop out

semakin kecil.

Pengembangan sistem dan strategi pembelajaran dilakukan melalui metode inovatif

dan interaktif. Pengembangan penguasaan softskills telah diintegrasikan ke dalam proses

Page 45: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

31

pembelajaran yang meliputi jati diri UNAIR, kepemimpinan, kerjasama (teamwork),

kemampuan berkomunikasi, rasa percaya diri, dan kewirausahaan, yang bertujuan

menghasilkan lulusan yang lebih kompetitif dan siap terjun ke dunia kerja.

Gambar 4.1. Sebaran Mahasiswa Aktif Universitas Airlangga 2020

(Sumber: Direktorat Pendidikan, per 21 Desember 2020)

Sesuai dengan motto Excellence with Morality, maka tegaknya moralitas akademik

dan perilaku dalam penyelenggaraan institusi merupakan karakter bangsa harus dicitrakan

secara individu dan korporat agar mampu membangun daya saing bangsa yang beradab.

Upaya membangun atmosfer akademik yang kondusif melalui kegiatan akademik

diwujudkan di antaranya melalui penelitian kolaboratif dosen dan mahasiswa. Kolaborasi

penelitian mahasiswa dengan dosen juga dilakukan melalui student exchange dengan

institusi mitra kolaborasi riset di luar negeri. Kegiatan ini dapat mengakselerasi pencapaian

tujuan universitas untuk menjadi universitas yang bertaraf internasional sebagaimana tertera

dalam Roadmap Internasionalisasi.

Efektivitas keberlangsungan proses pembelajaran ditunjukkan di antaranya oleh

tingkat mahasiswa drop out (DO), sedangkan produktivitas program studi dalam

penyelenggaraan pendidikan dapat diukur dari besaran Angka Efisiensi Edukasi (AEE) yang

merupakan proporsi jumlah lulusan terhadap jumlah mahasiswa aktif (student body) pada

satu tahun akademik untuk masing-masing jenjang studi, baik akademik maupun vokasi.

Produktivitas program studi yang mendekati ideal merupakan salah satu indikator

penyelenggaraan dan pengelolaan program studi yang sudah baik.

Dalam tiga tahun terakhir, Angka Efesiensi Edukasi (AEE) secara umum masih belum

mencapai angka ideal pada setiap jenjang pendidikan. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa

masa studi mahasiswa masih banyak yang belum sesuai dengan masa studi normal, di

antaranya disebabkan oleh penyelesaian tugas akhir/skripsi/tesis/disertasi yang relatif lama.

Penyebab lain adalah kewajiban publikasi di jurnal internasional terindeks Scopus yang

mulai diterapkan pada tahun 2019 bagi lulusan program S2 dan profesi, yang berdampak

9.12%1.31%

64.44%

9.41%

4.11%

5.27%

6.07% 0.26%

D3 D4 S1 S2 S3 PROFESI SP SP2

Page 46: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

32

menurunkan nilai AEE di tahun terakhir. Rerata AEE pada tiga tahun terakhir di tingkat

universitas seperti disajikan pada Gambar 4.2, masih di bawah angka ideal. Para pengelola

program studi diharapkan melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait faktor-faktor yang

menjadi penyebab rendahnya AEE, mulai dari kualitas proses pembelajaran hingga lamanya

waktu penyelesaian tugas akhir/skripsi/ tesis/disertasi. Hal ini sangat penting dilakukan

mengingat AEE menjadi salah satu faktor penentu penilaian Faculty Student Ratio (FSR)

dalam sistem pemeringkatan internasional.

Gambar 4.2. Angka Efisiensi Edukasi (AEE) Jenjang D3, S1, S2 dan S3

(Sumber: Direktorat Pendidikan,21 Desember 2020, 04:16 WIB)

4.4. Kemampuan Akademik Mahasiswa

Kemampuan akademik mahasiswa merupakan salah satu tolak ukur yang

menggambarkan mutu penyelenggaraan akademik, antara lain dicerminkan oleh perolehan

IPK mahasiswa aktif dan perolehan nilai kuliah/praktikum.

4.4.1. IPK mahasiswa aktif

Pada jenjang S1 dan D3, mahasiswa aktif dengan IPK ≥ 3,5 selama tiga tahun

terakhir menunjukkan fenomena yag fluktuatif. Menurunnya persentase rerata IPK ≥ 3,5

pada tingkat universitas merupakan fenomena yang kurang baik, sebab IPK mahasiswa aktif

dapat menjadi prediktor dari IPK lulusan yang nantinya dijadikan sebagai syarat utama untuk

masuk ke pasar kerja. Berikut profil IPK mahasiswa aktif di semua jenjang pada tahun 2020

di bawah ini.

31.51

22.38

34.22

15.29

23 22.34

30.6

16.19

25.79

16.46

34.9

14.9

D3 S1 S2 S3

2017/2018 2018/2019 2019/2020

Page 47: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

33

Tabel 4.2. Sebaran IPK Mahasiswa Aktif Program Studi Jenjang D3, S1, S2, dan S3

JENJANG 4

4 <

ipk <=

3,75

3,75 <

ipk <=

3,50

3,50 <

ipk <=

3,25

3,25 <

ipk <= 3

3 < ipk

<= 2,75

2,75 <

ipk <=

2,50

2,50 <

ipk <=

2,25

2,25 <

ipk <= 2 ipk < 2

S1 292 1887 4861 5105 3544 1853 871 391 130 309

S2 84 591 1022 594 250 49 16 3 3 17

S3 101 340 354 87 17 5 2 3 1 13

D4 0 13 75 140 95 31 9 2 3 4

D3 2 338 946 710 380 161 73 27 5 0

Profesi 77 63 405 315 235 2 5 2 3 2

Spesialis 1 96 117 6 3 0 0 0 0 0

Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020.

Berdasarkan Tabel 4.2, secara umum mahasiswa aktif dengan IPK lebih dari 3

jumlahnya lebih banyak dibandingkan mahasiswa aktif dengan IPK kurang dari 3. Terkait

kondisi ini, upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan akademik antara lain inovasi

metode pembelajaran maupun good practices dalam proses pembelajaran yang selama ini

diterapkan terus dipertahankan bahkan ditingkatkan. Hal yang tidak kalah pentingnya untuk

dijadikan perhatian adalah sebaran IPK mahasiswa aktif pada kelompok rendah (2-2,5).

Berdasarkan Tabel 4.2 tampak bahwa sebaran IPK mahasiswa aktif pada jenjang S2

dan S3 masih belum baik, karena masih terdapat IPK mahasiswa aktif kurang dari 2,75.

Sehingga kondisi tersebut menjadi salah satu penyebab mahasiswa tidak dapat lulus tepat

waktu sesuai dengan masa studi normal sesuai dengan jenjangnya. Akibatnya AEE pada

jenjang S2 dan S3 masih belum mencapai angka ideal. Kondisi tersebut ditunjang oleh

perolehan nilai E pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.5 tentang Distribusi Nilai Kuliah jenjang S2

dan S3. Kondisi tersebut menjadi bahan untuk perbaikan proses pembelajaran pada jenjang

S2 dan S3 agar sebaran IPK mahasiswa aktif menjadi lebih baik sehingga akan berdampak

pada perbaikan nilai AEE.

4.4.2. Distribusi Nilai Kuliah/ Praktikum

Perolehan nilai kuliah/praktikum merupakan salah satu indikator untuk menilai

kemampuan akademik mahasiswa. Pada jenjang S1, rerata dalam empat tahun terakhir

menunjukkan distribusi nilai condong ke kiri dengan distribusi terbesar adalah nilai A (Tabel

4.3). Kondisi ini berdampak pada capaian IPK mahasiswa aktif yang baik. Sementara itu,

tingginya proporsi nilai E pada 2015/2016 – 2017/2018 telah menjadi perhatian program

studi dengan memperbaiki kualitas proses pembelajaran melalui inovasi metode

pembelajaran, sehingga telah menurun pada tahun terakhir. Untuk persentase nilai D,

walaupun empat tahun terakhir mengalami penurunan perlu juga diwaspadai oleh sebab

proporsi nilai D yang lebih dari 20% dapat menjadi halangan bagi kelulusan mahasiswa.

Tabel 4.3. Distribusi Persentase Nilai Kuliah dan Praktikum Jenjang S1

Page 48: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

34 3

Tahun

Akademik

% Distribusi Rata-Rata Nilai Kuliah dan Praktikum

A AB B BC C D E

2015/2016 28,65 22,5 19,66 11,47 7,15 5,65 4,91

2016/2017 31,1 23,15 18,87 10,56 6,52 5,11 4,68

2017/2018 32,59 23,35 17,92 10,19 6,26 4,57 5,12

2018/2019 32,72 24,02 18,28 10,09 6,57 4,49 3,83

2019/2020 40,24 24,65 15,87 7,6 4,77 3,43 3,44

Rerata 33,06 23,53 18,12 9,98 6,25 4,65 4,4

Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020.

Distribusi nilai pada jenjang S2 belum menunjukkan distribusi nilai yang baik, karena

masih terdapat 14,85% nilai E pada matakuliah yang ada (Tabel 4.4). Kondisi tersebut

menunjukkan bahwa tingkat ketidaklulusan matakuliah pada jenjang S2 masih tinggi.

Tingginya angka ketidaklulusan tersebut dapat disebabkan oleh rendahnya kualitas input

calon mahasiswa S2 dan perlu adanya proses perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar

pada jenjang S2.

Tabel 4.4. Distribusi Persentase Nilai Kuliah dan Praktikum Jenjang S2

Tahun Akademik % Distribusi Rata-Rata Nilai Kuliah dan Praktikum

A AB B BC C D E

2015/2016 32,42 28,74 17,25 4,24 2,12 1,1 14,15

2016/2017 28,5 33,33 16,09 3,62 1,5 0,61 16,37

2017/2018 30,87 31,72 14,62 3,37 1,11 0,74 17,57

2018/2019 32,45 34,89 13,83 3,7 1,33 0,54 13,26

2019/2020 34,64 33,78 12,43 2,7 1 0,61 14,85

Rerata 31,78 32,49 14,84 3,53 1,41 0,72 15,24

Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020.

Tabel 4.5. Distribusi Persentase Nilai Kuliah dan Praktikum Jenjang S3

Tahun Akademik % Distribusi Rata-Rata Nilai Kuliah dan Praktikum

A AB B BC C D E

2015/2016 30,17 22,24 5,48 0,04 0 1,4 40,67

2016/2017 29,29 24,6 7,21 0,13 0,03 0,16 38,58

2017/2018 31,38 18,13 4,95 0,11 0,17 0,28 44,98

2018/2019 43,01 17,21 3,28 0,03 0,07 0,13 36,26

Page 49: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

35

2019/2020 32,01 17,65 3,52 0,07 0 0,07 46,67

Rerata 33,172 19,966 4,888 0,076 0,054 0,408 41,432

Sumber: Direktorat Pendidikan, 2019

Tingginya angka ketidaklulusan mahasiswa pada jenjang S2 dalam menempuh mata

kuliah (Tabel 4.4) menunjukkan bahwa penyebab masih rendahnya AEE pada jenjang S2

selain masa penyelesaian tesis yang lama juga disebabkan oleh tingginya ketidaklulusan

mahasiswa pada mata kuliah tertentu. Sementara itu tingginya angka ketidaklulusan

mahasiswa pada jenjang S3 dalam menempuh perkuliahan (Tabel 4.5) menunjukkan bahwa

penyebab rendahnya nilai AEE adalah penyelesaian disertasi yang lama sehingga nilai mata

kuliah rangkaian disertasi seringkali tidak muncul (E) karena target hasil penelitian yang

tidak terpenuhi. Jika dilihat pada aspek kualitas input maka penyebab tingginya

ketidaklulusan mahasiswa pada jenjang S2 dan S3 kemungkinan disebabkan oleh rendahnya

kualitas input mahasiswa, hal tersebut ditunjukkan oleh tingkat keketatan penerimaan

mahasiswa baru jenjang S2 dan S3 belum mencapai angka ideal.

Distribusi nilai pada jenjang D3 sudah baik, ditandai dengan tingkat ketidaklulusan

mahasiswa rendah, dimana proporsi nilai E semakin menurun setiap tahun dengan rerata

4,04%. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran jenjang D3 sudah dapat

memenuhi kompetensi mahasiswa. Hal tersebut juga terlihat dari tingkat kepuasan

mahasiswa dalam proses pembelajaran yang sangat baik.

Tabel 4.6. Distribusi Persentase Nilai Kuliah dan Praktikum Jenjang D3

Tahun

Akademik

% Distribusi Rata-rata Nilai Kuliah dan Praktikum

A AB B BC C D E

2015/2016 33,16 21,91 18,19 10,62 6,74 4,39 4,99

2016/2017 35,4 23,88 17,34 9,63 5,77 4,4 3,58

2017/2018 36,6 23,18 17,41 10,14 5,57 3,57 3,53

2018/2019 40,18 23,9 17,28 9,04 4,47 2,65 2,49

2019/2020 43,84 25,31 15,79 6,88 3,95 2,04 2,19

Rerata 37,84 23,64 17,2 9,26 5,3 3,41 3,36

Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020.

Tabel 4.7. Distribusi Persentase Nilai Kuliah dan Praktikum Jenjang D4

Tahun

Akademik

% Distribusi Rata - rata Nilai Kuliah dan Praktikum

A AB B BC C D E

2015/2016 43,91 20,64 16,95 7,11 5,52 3,52 2,35

2016/2017 28,4 25,05 22,92 11,2 6,28 3,6 2,55

2017/2018 25,64 24,09 22,48 13,46 7,89 4,35 2,09

Page 50: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

36

2018/2019 31,76 21,89 20,81 11,01 6,04 5,13 3,36

2019/2020 34,9 21,73 22,11 9,32 5,97 3,87 2,1

Rerata 32,92 22,68 21,05 10,42 6,34 4,09 2,49

Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020.

Distribusi nilai pada jenjang D4 juga sudah sangat baik, yaitu tingkat ketidaklulusan

mahasiswa rendah, dimana proporsi nilai E berkisar 2,10%. Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa proses pembelajaran di jenjang D4 sudah dapat memenuhi kompetensi mahasiswa.

Hal tersebut juga terlihat pada tingkat kepuasan mahasiswa dalam proses pembelajaran

sangat baik.

4.5. Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa

Kualitas penyelenggaraan akademik dapat ditentukan pula dari kualitas mahasiswa,

salah satu indikatornya adalah kemampuan bahasa Inggris mahasiswa. Sejak tahun 2009,

UNAIR telah membuat kebijakan yang mewajibkan mahasiswa baru untuk mengikuti

English Language Proficiency Test (ELPT) yang diselenggarakan oleh Pusat Bahasa

Universitas Airlangga. Kebijakan ini juga ditindaklanjuti dengan menetapkan standar

minimal skor ELPT untuk lulusan, sehingga dengan adanya kebijakan yang tersistem dalam

satu kesatuan studi dapat diukur kinerja pembelajaran selama menempuh studi di UNAIR.

Tabel 4.8. Perbedaan Nilai ELPT Mahasiswa Baru dan Lulusan

Tahun

Akademik

ELPT Mahasiswa

Baru

ELPT

Lulusan

Perbedaan

ELPT S1

Perbedaan

ELPT D3

S1 D3 S1 D3 Nilai % Nilai %

2015/2016 417,1 389,6 487,9 455,5 70,8 17,0 65,9 14,5

2016/2017 419,2 387,5 484,4 444,0 65,3 15,6 56,5 12,7

2017/2018 420,0 371,9 482,0 435,9 62,1 14,8 64,0 14,7

2018/2019 422,5 390,9 481,8 432,9 71,4 16,9 45,7 11,7

2019/2020 419,1 378,5 477,3 425,1 58,3 13,9 46,6 12,3

Rerata 419,6 383,7 482,7 438,7 65,6 15,6 55,7 13,2

Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020.

Oleh karena itu, nilai ELPT mahasiswa baru masih menjadi perhatian sebagai acuan

dalam pengelolaan pembelajaran, karena untuk dapat berbahasa Inggris pasif diperlukan

nilai ELPT minimal 450. Rendahnya kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa akan

menjadi hambatan tersendiri bagi mereka dalam memahami materi kuliah dari buku teks atau

jurnal yang berbahasa Inggris serta akan menghambat mahasiswa dalam mengakses berbagai

informasi dari internet/sumber informasi ilmiah. Oleh karena itu, upaya peningkatan

kemampuan berbahasa Inggris terus menjadi salah satu prioritas selama proses

pembelajaran.

Page 51: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

37

Setelah melalui proses pembelajaran, kemampuan bahasa Inggris mahasiswa S1 dan

D3 diukur kembali yang dilakukan menjelang mahasiswa lulus. Oleh karena itu, data ELPT

lulusan dapat digunakan untuk merepresentasikan peningkatan kemampuan bahasa Inggris

mahasiswa selama proses pembelajaran. Rekapitulasi rerata nilai ELPT mahasiswa baru dan

mahasiswa akhir (direpresentasikan oleh lulusan) serta korelasinya terhadap peningkatan

kemampuan berbahasa Inggris selama proses studi dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Salah satu fasilitas yang diberikan oleh UNAIRR melalui Direktorat Pendidikan untuk

meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dalam pembelajaran adalah dengan redesain

silabus dan Rencana pembelajaran Semester (RPS) untuk mata kuliah MKWU Bahasa

Inggris, pelatihan bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dalam bahasa

Inggris (English for academic, English for professional), dan fasilitas untuk mengukur

kemampuan bahasa Inggris lulusan melalui try out ELTP bagi calon lulusan. Di tingkat

fakultas dan program studi, upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan inovasi melalui

penyediaan laboratorium komputer yang dilengkapi dengan media untuk belajar bahasa

Inggris, agar mahasiswa dapat belajar bahasa Inggris secara mandiri; inovasi metode

pembelajaran dengan pengantar bahasa Inggris; presentasi dengan bahasa Inggris;

pemberian tugas baca; menerjemahkan; beberapa program studi membuka english class

maupun english day, atau kegiatan lain yang bertujuan meningkatkan kemampuan berbahasa

Inggris mahasiswa. Upaya-upaya tersebut dilakukan untuk mencapai visi, misi, dan

academic milestone Universitas Airlangga yang telah ditetapkan.

4.6. Evaluasi Kinerja Dosen Dalam Pembelajaran

Evaluasi kinerja pembelajaran dilakukan dengan mengukur indeks kepuasan (IK)

mahasiswa aktif terhadap kinerja dosen. Hasil pengukuran IK proses pembelajaran untuk

perkuliahan/ praktikum pada jenjang S1 selama tiga tahun terus mengalami peningkatan,

demikian juga untuk program studi jenjang D3. Peningkatan IK kuliah/ praktikum ini tidak

lepas dari upaya program studi untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di

antaranya dengan menambah ketersediaan peralatan praktikum dan ruang kelas yang

nyaman dengan sarana-prasarana memadai. Kepuasan mahasiswa tidak hanya ditentukan

oleh tingginya kehadiran dosen, namun juga ditentukan oleh ketersediaan sarana prasarana

praktikum yang memadai baik jumlah maupun kualitas, khususnya untuk mata kuliah yang

dalam proses pembelajarannya terdapat praktikum sebagai bagian dari metode pembelajaran.

Penilaian kinerja dosen dilakukan setiap semester untuk mengetahui kepuasan

mahasiswa terhadap kinerja dosen dalam perkuliahan dan praktikum. Penilaian dilakukan

pada 3 aspek, yaitu dosen sebagai perencana, pelaksana, dan evaluator

perkuliahan/praktikum. Pada semester gasal 2017/2018 dilakukan perubahan terhadap

sistem portal, sebelumnya mahasiswa diwajibkan mengisi pada saat pengisian KRS, namun

sejak semester gasal 2017/2018 portal menjadi syarat pada saat mahasiswa melihat nilai

pertama kali (KHS). Harapannya agar mahasiswa dapat memberi masukan dengan lebih fair,

dikhawatirkan jika portal terlalu jauh dari masa perkuliahan mahasiswa sudah lupa dengan

kinerja dosen yang dimaksud. Hasil penilaian kinerja dosen dalam perkuliahan dan

praktikum dapat dilihat pada Tabel 4.9 dan 4.10 di bawah ini.

Page 52: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

38

Tabel 4.9. Indeks Kepuasan Kinerja Dosen Dalam Perkuliahan

Aspek Penilaian

Kurun waktu penilaian

Gasal

2017/2018

Genap

2017/2018

Gasal

2018/2019

Genap

2018/2019

Gasal

2019/2020

Genap

2019/2020

Dosen sebagai

perencana

perkuliahan

3,32 3,37 3,40 3,44 3,46 3,33

Dosen sebagai

pelaksana

perkuliahan

3,44 3,46 3,49 3,51 3,54 3,32

Dosen sebagai

evaluator

perkuliahan

3,32 3,36 3,37 3,42 3,43 3,27

Rerata 3,36 3,40 3,43 3,46 3,48 3,31

Sumber: BPM, 2020.

Tabel 4.10. Indeks Kepuasan Kinerja Dosen Dalam Praktikum

Aspek

Kurun waktu penilaian

Gasal

2017/2018

Genap

2017/2018

Gasal

2018/2019

Genap

2018/2019

Gasal

2019/2020

Dosen sebagai

perencana

praktikum

3,40 3,53 3,50 3,54 3,52

Dosen sebagai

pelaksana

praktikum

3,39 3,49 3,47 3,50 3,49

Dosen sebagai

evaluator

praktikum

3,34 3,49 3,47 3,50 3,48

Rerata 3,37 3,50 3,47 3,54 3,50

Sumber: BPM, 2020.

*Genap 2019/2020 belum ada data

Hasil survei pada tiga tahun terakhir menunjukkan adanya tren positif peningkatan

indeks kinerja dosen baik perkuliahan maupun praktikum. Dari pengamatan setiap semester

diketahui bahwa mahasiswa tetap memberikan apresiasi terbaik pada kinerja dosen sebagai

pelaksana perkuliahan, yaitu pada penggunaan berbagai jenis media pembelajaran. Perhatian

yang perlu diberikan pada penggunaan buku acuan yang mutakhir (< 5 tahun terakhir).

Indeks kinerja dosen pada praktikum hanya diukur pada enam fakultas, yaitu FKG, FF, FKH,

Page 53: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

39

FST, FKM dan FV. Hasil pengukuran kinerja dosen dalam praktikum menunjukkan skor

yang baik, dan sedikit mengalami penurunan dibandingkan semester genap 2018/2019.

Pada evaluasi kinerja dosen dalam praktikum tidak semua fakultas yang memiliki mata

kuliah praktikum dapat dievaluasi secara online di sistem cybercampus, karena terdapat

praktikum yang menjadi satu kesatuan dengan kuliah (kode mata kuliah dan praktikum

menjadi satu). Dalam hal ini, praktikum merupakan metode pembelajaran mata kuliah

tersebut untuk menunjang pemahaman mahasiswa.

Tabel 4.11. Indeks Kepuasan Kinerja Dosen Dalam Perwalian

Aspek Penilaian

Kurun waktu penilaian

Gasal

2017/2018

Genap

2017/2018

Gasal

2018/2019

Genap

2018/2019

Gasal

2019/2020

Genap

2019/2020

Perwalian bermanfaat

dalam perencanaan studi

mahasiswa

3,4 3,41 3,44 3,42 3,45 3,5

Perwalian bermanfaat

dalam penyelesaian

permasalahan akademik

mahasiswa

3,37 3,38 3,41 3,40 3,43 3,44

Dosen wali memandu

pemilihan kuliah wajib/

pilihan tiap pengisian

KRS

3,24 3,27 3,29 3,32 3,34 3,42

Dosen wali memberi

masukan cara

penyelesaian

permasalahan non

akademik (pribadi) yang

diminta mahasiswa

3,21 3,25 3,28 3,31 3,33 3,39

Dosen wali memotivasi

mahasiswa untuk

menyelesaikan studi

dengan baik dan tepat

waktu

3,38 3,41 3,42 3,41 3,44 3,46

Rerata 3,32 3,34 3,37 3,37 3,40 3,44

Sumber: BPM, 2020.

Selain kinerja dosen dalam perkuliahan dan praktikum, juga dilakukan pengukuran

terhadap kinerja dosen dalam perwalian (Tabel 4.11), yang selama tiga tahun terakhir

menunjukkan adanya peningkatan. Aspek yang masih harus ditingkatkan adalah peran dosen

wali dalam perencanaan perkuliahan serta pemberian masukan dalam penyelesaian masalah

non akademik.

Page 54: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

40

4.7. Atmosfer Akademik

Atmosfer akademik dapat dibangun melalui peningkatan kualitas interaksi antara

dosen dan mahasiswa, dosen dan dosen, serta mahasiswa dan mahasiswa yang kondusif

untuk terselenggaranya proses pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu, program

studi senantiasa berupaya menciptakan atmosfer akademik yang kondusif, antara lain

melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan bersama oleh

dosen dan mahasiswa, diskusi materi kuliah, kegiatan student exchange, maupun kegiatan

akademik lainnya. Adanya interaksi internal dosen dan mahasiswa dalam penelitian dapat

membangun atmosfer akademik yang kondusif serta dapat meningkatkan efisiensi internal

dan produktivitas pembelajaran yang berdampak pada rerata penyelesaian tugas akhir

mahasiswa yang semakin pendek.

Student exchange merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan atmosfer

akademik. Student exchange ini dilakukan dengan mengirimkan mahasiswa UNAIR ke

perguruan tinggi lain di luar negeri (outbound) maupun sebaliknya yaitu menerima

mahasiswa asing ke UNAIR (inbound). Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa mengikuti

kegiatan perkuliahan atau penelitian untuk menunjang proses pembelajaran pada masing-

masing program studi asalnya.

Sejak tahun 2013 hingga 2020, jumlah mahasiswa maupun staf yang mengikuti

kegiatan mobility program (exchange) terus bertambah, hal ini disebabkan meningkatnya

dukungan terhadap perilaku prestatif dalam dunia global. Kegiatan Mobility Program,

khususnya program non-degree bagi dosen dapat berupa kegiatan pendidikan, penelitian,

maupun pengabdian kepada masyarakat, sementara untuk mahasiswa berupa kegiatan non-

degree, baik akademik maupun non-akademik. Pencapaian lainnya yang dapat disampaikan

adalah tren peningkatan dalam keterpaparan organisasi pada dunia internasional.

Berdasarkan rekaman data per Desember 2020 capaian Universitas Airlangga

mengalami penurunan yang signifikan pada kegiatan inbound dan outbound. Hal ini

disebabkan karena beberapa faktor, dan faktor yang paling kuat adalah adanya pandemi

Covid-19. Pada (Tabel 4.12), jumlah students exchange dari luar negeri sebanyak 689

mahasiswa, sedangkan jumlah mahasiswa UNAIR yang mengikuti program students

exchange ke luar negeri sebanyak 295 orang dengan tujuan yang tersebar di Asia, Eropa,

Timur Tengah, dan Amerika. Sementara itu, mobilitas dosen pada exposure international

activities juga sangat aktif, jumlahnya mengalami penurunan lebih dari 50%, baik untuk

inbound maupun outbound.

Tabel 4.12. Jumlah Staff/Student Exchange Tahun 2019-2020

Fakultas/Unit Kerja

Student Staff

Inbound Outbound Inbound Outbound

2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020

Airlangga Global Engagement 663 373 64 40 32 2 176 16

Fakultas Kedokteran 56 0 214 21 37 5 170 6

Page 55: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

41

Sumber: Airlangga Global Engagement (AGE), 2019.

Universitas Airlangga melalui Airlangga Global Engagement (AGE) yang

berkoordinasi dengan fakultas/lembaga/unit terkait memberikan dukungan dengan

penyediaan skema student outbound maupun staff outbound untuk seluruh sivitas

akademika. Hal ini selain akan meningkatkan eksposur internasional bagi sivitas akademika

UNAIR, juga akan membantu proses branding UNAIR sebagai World Class University di

mata partner universitas asing. Di sisi lain, Universitas juga telah berupaya untuk menarik

minat perguruan tinggi dan institusi pendidikan asing untuk mengirimkan mahasiswa dan

staf untuk melakukan kerjasama internasional melalui mobilitas akademik di berbagai

bidang, baik penelitian, akademik, maupun pengabdian kepada masyarakat.

Keberadaan AGE mempunyai peran besar untuk merancang strategi dan melakukan

kegiatan promosi untuk menjaring mahasiswa asing belajar di UNAIR serta staf asing untuk

melakukan aktivitas tri dharma di UNAIR. Jumlah mahasiswa asing juga memiliki

peningkatan dengan adanya skema Airlangga Development Scholarship (ADS). Untuk tahun

2020, jumlah penerima beasiswa adalah 101 mahasiswa. Untuk lebih meningkatkan

mobilitas akademik, perlu dipetakan potensi dan peluang berbagai program studi sebagai

unggulan untuk dapat menarik staf asing dan juga meningkatkan minat mahasiswa asing

melakukan student exchange maupun mengambil degree program di UNAIR. Hal ini sangat

penting mengingat UNAIR sudah mencanangkan untuk menjadi world class university.

Fakultas Kedokteran Gigi 28 0 105 0 6 0 35 0

Fakultas Hukum 16 27 91 75 26 29 51 37

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 62 0 397 14 28 0 44 2

Fakultas Farmasi 29 87 54 6 34 51 38 24

Fakultas Kedokteran Hewan 10 13 49 31 21 18 17 0

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 57 1 223 38 11 5 45 11

Fakultas Sains dan Teknologi 41 76 117 27 9 31 22 25

Fakultas Kesehatan Masyarakat 0 1 112 14 9 0 77 19

Fakultas Psikologi 41 10 67 18 10 5 46 1

Fakultas Ilmu Budaya 37 12 21 1 5 4 43 0

Fakultas Keperawatan 15 75 49 8 15 30 17 1

Fakultas Perikanan dan Kelautan 45 6 51 0 19 16 29 2

Fakultas Vokasi 21 0 90 2 2 0 18 0

Sekolah Pasca Sarjana 7 8 20 0 10 20 20 0

Fakultas Teknologi Maju dan

Multidisiplin 0 0 0 0 0 0 0 0

TOTAL 1128 689 1724 295 274 216 850 144

Page 56: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

42

Upaya meningkatkan jumlah mahasiswa yang melakukan student exchange ke UNAIR perlu

diiringi dengan penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan studi mereka di

UNAIR, misalnya penginapan/tempat tinggal bagi mereka.

UNAIR melalui AGE juga mengelola strategi internasional yang mengakomodasi

bahasa dan budaya global melalui pendirian centre of Indonesian studies di Taiwan melalui

kerjasama dengan Asia University, Taiwan; serta yang akan datang di Thailand melalui

kerjasama dengan Prince Songkla University. Universitas Airlangga juga memfasilitasi

program pembelajaran bahasa asing seperti Mandarin di Pusat Bahasa UNAIR, Taiwan

Education Center (kerjasama UNAIR dengan Asia University, Taiwan) serta melalui skema

kerjasama dengan partner asing serta pihak kedutaan luar negeri di Indonesia seperti

American Corner (Kedutaan Besar USA di Indonesia) dan Aussie Banget Corner (Konsulat

Jenderal Australia) di Surabaya. Adanya corner-corner ini diharapkan selain dapat

mendorong promosi Indonesia dan Universitas Airlangga serta meningkatkan aktivitas

alumni-alumni luar negeri, seperti alumni Australia, juga diharapkan akan mendorong

mobilitas akademik antar institusi baik inbound maupun outbound.

Berdasarkan paparan aspek penyelenggaran akademik, beberapa rekomendasi untuk

meningatkan kualitas penyelenggaraan akademik adalah:

- meningkatkan kualitas pembelajaran dengan inovasi metode dan model pembelajaran

yang berpusat pada mahasiswa,

- membekali mahasiswa dengan softskill yang dibutuhkan dunia kerja yang terintegrasi

dalam proses pembelajaran sesuai dengan era revolusi industri.

Page 57: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

43

KURIKULUM

Kurikulum Pendidikan Tinggi merupakan bagian terpenting dari instrumen pengajaran

yang merupakan penjabaran dari kebutuhan dan tuntutan masyarakat pada masa kini dan

masa yang akan datang. Kebutuhan masyarakat setiap tahun akan terus berkembang sesuai

dengan perkembangan zaman, sehingga kurikulum pendidikan tinggi yang digunakan harus

selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan yang ada. Kurikulum bukan

merupakan suatu instrumen yang tidak dapat diubah-ubah, melainkan suatu instrumen yang

berkembang secara dinamis, perlu dikaji dan ditelaah secara periodik agar sesuai dengan

kebutuhan dan tuntutan masyarakat pengguna lulusan. Kandungan materi yang diberikan di

dalam kurikulum yang berlaku harus sesuai dan menunjang ketercapaian visi, misi, serta

tujuan pendidikan yang akan dicapai oleh UNAIR. Di samping itu, kurikulum menjadi faktor

utama yang mempengaruhi kualitas hasil proses pembelajaran terkait lama studi dan

perolehan IPK lulusan. Kurikulum juga merepresentasikan kualitas dan kompetensi lulusan

serta relevansinya terhadap dunia kerja, yang dapat diukur melalui waktu tunggu untuk

mendapat pekerjaan pertama.

Sejak tahun 2005, UNAIR telah menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

sesuai dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor 2260/JO3/PP/2005

tentang “Penetapan Kurikulum Berbasis Kompetensi pada Fakultas di Lingkungan

Universitas Airlangga”. Untuk mencapai kompetensi tersebut, isi kurikulum dibedakan atas

lima elemen yang tercermin ke dalam mata kuliah berdasarkan jenisnya, yaitu mata kuliah

keahlian dan keterampilan (MKKK), mata kuliah keahlian berkarya (MKKB), mata kuliah

perilaku berkarya (MKPB), mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MKBB), dan mata

kuliah pengembangan kepribadian (MKPK).

Implementasi KBK memerlukan reformasi dalam paradigma konsep pembelajaran dari

konsep pembelajaran tradisional menuju konsep pembelajaran baru sesuai KBK, yaitu

pembelajaran berpusat pada mahasiswa (student centered learning). Di samping itu,

pembelajaran daring atau e-learning juga dikembangkan untuk lebih memperluas akses

informasi akademik mahasiswa dalam menunjang proses pembelajaran serta dapat

meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam menmanfaatkan perkembangan teknologi.

Upaya mendorong pemutakhiran kurikulum di tingkat program studi sesuai dengan

perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS) serta perkembangan pasar

global, tertuang dalam peraturan Universitas Airlangga melalui Keputusan Senat Akademik

Nomor 07/J03/SAU/HK/2006, tentang Kebijakan Umum Penyelenggaraan Universitas

Airlangga: Bidang Akademik dan Kemahasiswaan yang selanjutnya dijabarkan dalam

Peraturan Senat Akademik Nomor 04/H3/SA/P/2008 tentang penyelenggaraan kurikulum

Universitas Airlangga. Komitmen Universitas Airlangga dalam menjalankan kebijakan dan

peraturan tersebut dilakukan dengan cara memberikan fasilitas kepada program studi melalui

beberapa kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum maupun pembelajaran

seperti lokakarya kurikulum berbasis kompetensi; redesain kurikulum; penyusunan bahan

ajar; evaluasi proses pembelajaran; program Applied Approach (AA); Pengembangan

Keterampilan Dasar Instruksional (PEKERTI) yang setiap tahun diikuti oleh dosen serta

5

Page 58: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

44

berbagai kegiatan lain yang sejenis. Selain itu UNAIR telah mengikutsertakan staf akademik

untuk mengikuti kegiatan lokakarya kurikulum atau sejenisnya yang diselenggarakan oleh

Kemenristekdikti.

Mengacu pada Peraturan Senat Akademik Nomor 04/H3/SA/P/2008 tentang

Penyelenggaraan Kurikulum Universitas Airlangga, Bab III, pasal 9 ayat (1) menyatakan

bahwa peninjauan kurikulum Program Studi dilakukan paling lama setiap 5 (lima) tahun dan

ayat (3) menyatakan perubahan kurikulum program studi dilakukan untuk memenuhi visi,

misi, sasaran, dan tujuan Universitas, maka KBK yang ditetapkan tahun 2005 sudah saatnya

dilakukan peninjauan untuk memenuhi visi, misi, sasaran, dan tujuan Universitas menjadi

World Class University. Peninjauan ini harus dilakukan secara institusional, sehingga

kurikulum dapat secara efektif menuju sasaran World Class University. Oleh karena itu

Direktorat Pendidikan, Direktorat Inovasi dan Pengembangan Pendidikan, serta Badan

Penjaminan Mutu (BPM) sebagai triangle pendidikan harus menjalankan perannya dalam

pemutahiran kurikulum.

Sejak tahun 2016, Universitas Airlangga mulai menerapkan kurikulum program studi

yang berbasis pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional

Pendidikan Tinggi (SNPT) sesuai dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan

Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No. 44 tahun 2015. Semua program studi di

lingkungan Universitas Airlangga telah menyesuaikan kurikulumnya dengan format

Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT). Dalam kurikulum ini, capaian pembelajaran lulusan

mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI dan memiliki kesetaraan

dengan jenjang kualifikasi pada KKNI. Standar kompetensi lulusan mencakup sikap,

pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus. Ranah sikap dan keterampilan

umum sudah ditentukan oleh SNPT, sedangkan ranah pengetahuan dan keterampilan khusus

spesifik untuk masing-masing program studi.

Hingga tahun 2020, capaian pembelajaran lulusan pada kurikulum di UNAIR sudah

disesuaikan dengan kesepakatan asosiasi atau perhimpunan program studi sejenis di tingkat

nasional dan diarahkan untuk mengikuti perkembangan kurikulum di tingkat internasional

dengan mengakomodasi masukan dari tim asesor AUN, ASIIN, dan lembaga

akreditasi/sertifikasi internasional lainnya. Dengan demikian, di masa mendatang

diharapkan semakin banyak program studi di UNAIR yang terakreditasi internasional.

Terkait dengan program-program mahasiswa unggulan, UNAIR mengembangkan

kurikulum program doktor berbasis riset dan kurikulum program fast track di beberapa

fakultas, seperti Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Ilmu

Budaya, dan Fakultas Keperawatan. Program ini diharapkan selain dapat memfasilitasi

mahasiswa yang berpotensi mempercepat masa studi, juga meningkatkan peran UNAIR

dalam meningkatan jumlah publikasi ilmiah internasional.

Dalam rangka mempersiapkan lulusan di era Revolusi Industri 4.0, sejak tahun 2018

UNAIR telah menetapkan model pembelajaran yang menggunakan teknologi informasi

khususnya pembelajaran berbasis e-learning melalui SK Rektor Nomor 27 tahun 2018.

Dengan SK itu setiap program studi harus memiliki muatan e-learning sekurang-kurangnya

10% dari total pertemuan dari setiap mata kuliah dalam kurikulum. Tidak hanya itu,

kurikulum program studi di UNAIR dirancang untuk melengkapi karakter mahasiswa

Page 59: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

45

dengan memasukkan nilai-nilai soft skill. Nilai-nilai ini mencirikan kekhasan mahasiswa

UNAIR yaitu Humble (rendah hati), Excellent (unggul), Brave (berani), Agile (gesit), dan

Transendent (religius) yang disingkat HEBAT. Dengan nilai-nilai ini diharapkan lulusan

UNAIR akan unggul tidak hanya kompetensi dan hard skill tetapi juga soft skill dalam

menghadapi persaingan di dunia kerja di era revolusi industri 4.0. Nilai-nilai HEBAT ini

diimplementasikan melalui pelaksanaan kurikulum di setiap program studi di lingkungan

UNAIR. Menyongsong era revolusi industri 4.0, beberapa rekomendasi terkait kurikulum

adalah:

- revisi kurikulum yang mengakomodasi adanya mata kuliah lintas program studi atau

lintas fakultas,

- optimalisasi penggunaan sarana prasarana dalam implementasi kurikulum, misal adanya

ruang kuliah yang memadai, serta

- sistem informasi akademik yang mengintegrasikan data kurikulum serta mendukung

implementasi pelaksanaan kurikulum.

Sejalan dengan kebutuhan dan tantangan di atas serta respon terhadap Program

Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan oleh Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, UNAIR menetapkan tema strategis

SMART University yang menjadi panduan perencanaan, implementasi dan evaluasi

kurikulum. Tema SMART University meliputi Sustainable Education for All; Meaningful

Research and Community Services; Advancing Innovation, Enterprising and Industry

Linkages; Responsive and Lean Management dan Topping Up Tangible and Intangible

Resources Utilization.

Tema SMART University yang memiliki lima arah kebijakan strategis dapat

mendukung capaian kualitas mahasiswa terdidik serta dapat beradaptasi dalam dunia kerja

dan kehidupan masyarakat yaitu peningkatan kualitas pembelajaran, peningkatan kualitas

penelitian dan pengabdian masyarakat, peningkatan kualitas lingkungan dan ekosistem yang

inovatif, pengembangan kualitas dan kapasitas organisasi, dan optimalisasi aset dan

kekayaan yang dimiliki untuk pencapaian visi dan misi UNAIR.

Program Merdeka Belajar yang memberikan kebebasan bagi mahasiswa dalam belajar

untuk meningkatkan skill dan pengetahuan, selaras dengan lima tema strategis dalam

SMART University yaitu meningkatkan nilai tambah lulusan yang mampu memberikan

kontribusi bagi masyarakat dengan melakukan inovasi dan transformasi proses pendidikan

dengan menggunakan teknologi digital yang ada saat ini.

Implementasi Program MBKM di UNAIR tertuang dalam panduan Airlangga Smart

Education (ASE) yang dapat mendukung realisasi dari dua program strategis dalam SMART

University yaitu Sustainable Education for Lifelong Learners dan Meaningful Research and

Community Services.

Tujuan strategis yang ingin dicapai dari implementasi Sustainable Education di

UNAIR yang sesuai dengan dua program strategis SMART University di atas adalah:

1. Pengembangan bakat dan minat mahasiswa sesuai dengan passion yang ingin

dikembangkan oleh mahasiswa (talent scouting).

2. Pengembangan kurikulum yang lebih relevan dan fleksibel sesuai dengan

kebutuhan perubahan zaman.

Page 60: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

46

3. Peningkatan inovasi proses belajar mengajar sesuai dengan gaya belajar generasi

millennials dan iGen, serta inovasi metode evaluasi pembelajaran yang

menekankan pada human attribute skill.

4. Peningkatan iklim interdisciplinary research melalui model interprofessional

education (IPE).

5. Peningkatan iklim kolaborasi antar disiplin keilmuan dalam pengabdian

masyarakat dengan berfokus pada SDG’s sesuai dengan kompetensi inti UNAIR.

Output yang ingin dicapai dari Program Merdeka Belajar dalam kerangka SMART

Education adalah:

1. Peningkatan jumlah mahasiswa yang berprestasi tingkat nasional dan

internasional.

2. Peningkatan jumlah mahasiswa dan lulusan yang berwirausaha.

3. Peningkatan jumlah pengabdian masyarakat berbasis pada SDG’s dengan

kolaborasi antar disiplin keilmuan.

4. Peningkatan jumlah publikasi hasil penelitian lintas disiplin keilmuan.

5. Peningkatan keterlibatan akademisi dan staf pengajar asing

6. Peningkatan jumlah student outbound dan inbound.

7. Peningkatan jumlah kerjasama dengan institusi, industri, dan pemerintah serta

pemangku kepentingan lainnya.

Outcome dari kegiatan yang dicapai akan sesuai dengan tujuan yang diinginkan, antara

lain:

1. Bakat dan minat mahasiswa yang lebih terekspos ke masyarakat dan pemangku

kepentingan UNAIR.

2. Kurikulum inovatif dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.

3. Model pembelajaran yang kreatif, menarik bagi mahasiswa dan sesuai dengan

konteks perkembangan zaman saat ini.

4. Wawasan akademik dan keilmuan yang meluas dan komprehensif dari lulusan.

5. Kemampuan empati, komunikasi dan elaborasi dengan seluruh pemangku

kepentingan dalam upaya pemecahan permasalahan bangsa dan kemanusiaan.

Page 61: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

47

BAB 6 KEMAHASISWAAN

6.1. Mahasiswa Baru

Tingkat persaingan untuk dapat diterima sebagai mahasiswa Universitas Airlangga

pada tahun akademik 2020/2021 lebih baik dari tahun sebelumnya, ditunjukkan dengan

tingkat keketatan dari 12,75% menjadi 8,25% (Tabel 6.1). Hasil penerimaan mahasiswa baru

tahun akademik 2020/2021 menunjukkan peningkatan peminat yang mendaftar dari tahun

sebelumnya, sehingga rasio mahasiswa yang mendaftar dengan yang diterima berada di

angka 1:12,1 pada tahun terakhir.

Rerata keketatan penerimaan mahasiswa baru selama enam tahun terakhir adalah

10,93%. Peningkatan pendaftar tersebut menunjukkan tren positif disebabkan agenda

promosi yang dilakukan oleh masing-masing fakultas dan website UNAIR yang selalu

memperbarui perkembangan informasi terkini sehingga dapat menarik minat masyarakat

untuk mendaftar di UNAIR. Kegiatan tersebut telah rutin diselenggarakan sejak akhir tahun

2016 hingga sekarang.

Tabel 6.1. Tingkat Keketatan Penerimaan Mahasiswa Baru

Tahun Akademik Pendaftar Diterima Keketatan Rasio

2015/2016 93.157 5.560 5,97% 1:16,8

2016/2017 44.869 6.944 15,48% 1:6,5

2017/2018 52.048 5.445 10,46% 1:9,6

2018/2019 67.640 8.580 12,68% 1:7,9

2019/2020 69.730 8.891 12,75% 1:7,8

2020/2021 119.931 9.889 8,25% 1:12,1

Rerata 74.563 7.552 10,93% 1:10,1

Sumber: PPMB, 2020.

Penyebarluasan informasi dan promosi mengenai penerimaan mahasiswa baru telah

dilakukan dengan berbagai strategi untuk dapat memenuhi keinginan masyarakat yaitu

berupa kunjungan langsung ke SMA, melalui hubungan telepon, informasi website program

studi, departemen, dan fakultas, media cetak (iklan), pameran, dan konsultasi secara daring.

Di samping itu, juga dilakukan kerjasama dengan pemerintah daerah setempat untuk

menjaring calon mahasiswa yang berkualitas.

Sistem penerimaan mahasiswa baru Universitas Airlangga dilakukan melalui jalur

nasional dan jalur mandiri UNAIR. Sistem ujian tulis yang dilakukan secara bersama pada

tingkat nasional dapat diikuti oleh seluruh lulusan SMA/sederajat, lulusan pada tahun

sebelumnya merupakan implementasi dari misi pendidikan nasional, yaitu mengupayakan

perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh

rakyat Indonesia.

Kriteria penerimaan mahasiswa baru telah ditetapkan untuk menjamin ekuitas dan

aksesibilitas karena semua program studi terbuka bagi setiap Warga Negara Indonesia

(WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang telah mendapat izin belajar dari pemerintah

6 6

Page 62: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

48

Republik Indonesia. Tidak ada pembedaan perlakuan atas dasar gender, status sosial, ras,

agama, latar belakang budaya, politik, dan fisik. Mahasiswa yang mengalami cacat tubuh

dan keturunan tetap mendapatkan kesempatan, selama kondisi fisik tersebut tidak

mengganggu kelancaran studi pada program studi yang dipilih. Profil sebaran mahasiswa

baru tahun akademik 2020/2021 pada semua jenjang pendidikan disajikan pada Gambar 6.1.

Gambar 6.1. Profil Sebaran Mahasiswa Baru Angkatan 2020/2021

(Sumber : Dashboard.unair.ac.id, 2020)

6.2. Distribusi Geografis Asal Mahasiswa

Secara umum sebaran asal mahasiswa Universitas Airlangga meliputi seluruh wilayah

Indonesia (Gambar 6.2). Saat ini, mahasiswa Universitas Airlangga berasal dari 34 provinsi

di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Universitas Airlangga telah berhasil diakses oleh

calon mahasiswa dari hampir seluruh wilayah Indonesia. Sebaran yang cukup luas ini juga

sejalan dengan kebijakan perluasan akses pendidikan dan keterjangkauannya oleh seluruh

masyarakat Indonesia, guna membangun suatu kehidupan berbangsa dan bernegara yang

terintegrasi dalam proses tri dharma perguruan tinggi

68.0%

8.8%

2.1%1.1% 11.7%

5.6%2.5% 0.2%

S1 S2 S3 D4 D3 Profesi SP SP2

Page 63: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

49

Gambar 6.2. Sebaran Geografis Asal Mahasiswa Baru

(Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020)

6.3. Beasiswa

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, Universitas Airlangga memberikan kemudahan

akses untuk mengikuti pendidikan bagi calon mahasiswa yang mempunyai kemampuan

akademik unggul, tetapi secara ekonomi kurang mampu dan atau berasal dari daerah terpencil.

Penerapan kebijakan itu diterapkan melalui penyediaan bantuan biaya pendidikan dan beasiswa

full scholarship selama studi. Pada tahun 2020 sebanyak 9.282 mahasiswa mendapatkan

beasiswa, sehingga mencakup 30,36% dari total mahasiswa. Capaian ini telah memenuhi

mandat yang diberikan negara melalui UU No. 12 tahun 2012 pasal 74, yang mewajibkan PTN

menerima paling sedikit 20% dari daya tampung untuk mahasiswa yang mempunyai potensi

akademik tinggi tetapi kurang mampu dan yang berasal dari daerah 3T (tertinggal, terpencil,

dan terluar). Profil beasiswa berdasarkan perolehan sumber dana dan sebaran sumber dana

beasiswa disajikan pada Gambar 6.3 dan Gambar 6.4.

Gambar 6.3. Profil sebaran sumber dana beasiswa tahun 2020

(Sumber: Direktorat Kemahasiswaan, 2020)

*Satuan dalam orang (mahasiswa)

8099

54

21366

238146 195163

PEMERINTAH KEMRISTEKDIKTI / KEMDIKBUD

PEMERINTAH KEMENTERIANAGAMA

LEMBAGA

PEM DAERAH

PERUSAHAAN BUMN

UNAIR

Page 64: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

50

Gambar 6.4. Profil sebaran sumber dana beasiswa tahun 2020

(Sumber: Direktorat Kemahasiswaan, 2020)

*Satuan dalam orang (mahasiswa)

Berdasarkan Gambar 6.3 dapat diketahui bahwa 8099 (87%) beasiswa diperoleh dari

Kemenristekdikti, baik dalam skema beasiswa bidikmisi, skema Afirmasi Pendidikan Tinggi

Provinsi Papua (skema ADIK), Peningkatan Prestasi Akademik (PPA), maupun beasiswa

unggulan. Gambar 6.4 menunjukkan proporsi penerima beasiswa yang bervariasi antar

fakultas. Fakultas Ekonomi dan Bisnis menempati urutan tertinggi, yaitu 1440 mahasiswa.

Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin merupakan fakultas dengan persentase penerima

beasiswa terendah, yaitu 82 mahasiswa. Selanjutnya pemberian beasiswa tersebut akan terus

ditingkatkan, terutama untuk mendukung program-program prioritas UNAIR yang terkait

dengan pencapaian World Class University, di antaranya melalui program student outbound

dan inbound

6.4. Prestasi Mahasiswa

Di lingkup Universitas, mahasiswa tidak hanya dibekali kemampuan akademik, namun

juga kemampuan non-akademik. Program pembinaan mahasiswa dirancang untuk membina

kemampuan softskill mahasiswa, yang memang diberikan sejak masuk perguruan tinggi hingga

lulus. AMERTA merupakan tahap pertama program pembinaan yang diperuntukkan bagi

mahasiswa baru. Cakupan program adalah pembinaan kemampuan membangun kebersamaan

antar mahasiswa. Melalui program ini, diharapkan lulusan Universitas Airlangga mempunyai

penguasaan softskill yang baik dan dapat menjawab tantangan kebutuhan dunia kerja di masa

mendatang.

Program pengembangan jati diri kebangsaan dan jati diri ke-UNAIR-an sebagai salah

satu bentuk pendidikan karakter telah diimplementasikan sejak tahun 2010. Pada tahun 2012,

pengembangan pendidikan karakter telah diintegrasikan dalam pembelajaran pada tahun

Page 65: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

51

pertama perkuliahan dalam kegiatan kemahasiswaan melalui pengembangan modul pada Mata

Kuliah Wajib Universitas (MKWU) serta kegiatan kemah kebangsaan. Di samping kegiatan

kurikuler, mahasiswa juga mampu mengembangkan bakat, kemampuan, dan keterampilan

mereka secara baik. Banyak di antara mahasiswa telah berhasil mengangkat nama Universitas

Airlangga melalui prestasi di tingkat internasional, nasional, maupun regional. Pada ajang

Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXXIII tahun 2020 di Universitas Gajah Mada,

tim mahasiswa UNAIR menduduki peringkat 15 nasional dengan perolehan 1 medali emas, 0

medali perak, dan 1 medali perunggu. Peringkat UNAIR dalam ajang PIMNAS dalam kurun

waktu 3 tahun mengalami penurunan (Gambar 6.5). Hal tersebut menjadi perhatian bagi

Universitas untuk membuat mekanisme pendampingan bagi mahasiswa yang akan mengikuti

ajang PIMNAS.

Penurunan peringkat tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adanya

perubahan mekanisme pembatasan unggah proposal dimana UNAIR masuk dalam kluster 1

yang dibatasi hanya 700 proposal yang dapat diunggah ke sistem Kemenristekdikti. Selain itu

faktor keterbaharuan tema dan atau judul proposal juga menjadi perhatian untuk ditingkatkan,

karena akan berdampak pada jumlah proposal yang lolos dan didanai oleh Dirjen DIkti. Strategi

yang dapat dilakukan adalah mengintensifkan bimbingan dan seleksi oleh dosen pembimbing

di setiap fakultas sebelum proposal diunggah, kolaborasi antar fakultas sehingga keberagaman

ide dapat dimunculkan, serta penambahan reviewer internal UNAIR yang dapat menjadi

reviewer nasional untuk dilibatkan dalam proses seleksi internal sebelum proposal diusulkan

ke tingkat nasional.

Gambar 6.5. Perolehan Medali UNAIR pada PIMNAS 2015-2020

(Sumber: Direktorat Kemahasiswaan, 2020)

02

13 3

13

34

21

0

2

8

23

3

1

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Perunggu Perak Emas

Page 66: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

52

Sepanjang tahun 2020, perolehan juara 1 UNAIR terbanyak diperoleh dari ajang Nasional

(Gambar 6.6). Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa UNAIR sudah berprestasi di skala

nasional, dan ajang yang diikuti adalah ajang berskala nasional, namun perlu dibarengi dengan

peningkatan prestasi di tingkat internasional untuk menjadi world class University.

Gambar 6.6. Prestasi Mahasiswa Berdasarkan Tingkat Kompetisi

Sumber: Direktorat Kemahasiswaan, 2020.

Pada aspek prestasi berdasarkan bidang kegiatan, mahasiswa UNAIR lebih dominan

berprestasi pada bidang penalaran/keilmuan (Gambar 6.7). Upaya meningkatkan jumlah

prestasi mahasiswa akan terus dioptimalkan melalui pembinaan yang lebih sinergi melalui Unit

Kegiatan Mahasiswa (UKM) maupun dengan memberdayakan dosen pembina himpunan

mahasiswa di tingkat program studi (Himaprodi) dengan dukungan unit kerja terkait.

Gambar 6.7. Prestasi Mahasiswa Tahun 2020 Berdasar Bidang Kegiatan

Sumber: Direktorat Kemahasiswaan, 2020.

48

248

113

39

Internasional Nasional Wilayah Provinsi

140

93

215

2

0 50 100 150 200 250

Minat Bakat

Olahraga

Penalaran

Keorganisasian

Page 67: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

53

PENELITIAN, PUBLIKASI, PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT, DAN KERJASAMA

7.1. Penelitian dan Publikasi

Program pengembangan penelitian dan publikasi diarahkan untuk meningkatkan

kinerja penelitian dan publikasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Pada tahun

2020, kinerja penelitian UNAIR secara nasional (Ditlitabmas dan Non-Ditlitabmas)

menunjukkan angka yang meningkat sebesar 32,18% yang relatif stagnan sebesar 1%. Jumlah

publikasi di jurnal internasional terindeks Scopus di tahun 2020 menunjukkan pertumbuhan

yang meningkat cukup signifikan sebesar 24,79% dari tahun 2019 sebesar 2150 dokumen

menjadi 2683 dokumen pada tahun 2020. Hal ini perlu menjadi apresiasi dan tantangan yang

lebih besar bagi UNAIR ke depan untuk meningkatkan kualitas publikasi.

Guna meningkatkan kinerja penelitian dan publikasi, UNAIR menerapkan kebijakan

dengan meningkatkan alokasi pendanaan sejak tahun 2013. Di tahun 2020, total pendanaan

yang digunakan untuk penelitian adalah sebesar Rp 73.831.853.072 atau meningkat sebesar

24,37% yang bersumber dari internal UNAIR, dana program World Class University (WCU),

Direkorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), dan Direktorat Pengembangan

Teknologi Industri (DPTI) (Gambar 7.2). Khusus dana tahun 2020 yang bersumber dari

internal UNAIR, menunjukkan proporsi yang cukup signifikan yakni sebesar 50,15%. Hal ini

menunjukkan keseriusan UNAIR dalam mengembangkan penelitian dan publikasi agar

kualitasnya semakin baik.

Tabel 7.1. Kinerja bidang penelitian tiga tahun terakhir

Kinerja Bidang Penelitian 2018 2019 2020*

Hibah Ditlitabmas 274 267 373

Hibah Non-Ditlitabmas 473 429 547

Total publikasi di jurnal (nasional dan internasional) 1141 2549 3495

Publikasi di jurnal nasional 202 349 525

Publikasi Internasional:

Scopus

Non Scopus

939

894

45

2200

2150

50

2970

2683

287 Publikasi pada jurnal Top 25% 755 1885 2432

Q1 104 177 291

Q2 138 318 861

Q3 247 710 836

Q4 266 680 444

Jumlah Sitasi 2592 3123 1183

Kolaborasi Internasional (institusi) 200 412 554

Sumber : Lembaga Penelitian dan Inovasi, Scival.com, Scopus.com, Web of science 2020 | 28 – 12 – 2020

7

Page 68: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

54

Kinerja publikasi baik nasional dan internasional pada tahun 2020 menunjukkan kinerja

yang meningkat 80,26% jika dibandingkan dengan tahun 2018 dan 2019 (Tabel 7.1).

Berdasarkan data yang ada pada database SciVal, rata-rata pertumbuhan tahunan selama tiga

tahun terakhir sekitar 67,30% jumlah publikasi pada jurnal Q1 selama kurun waktu 2018-2020.

Peningkatan ini salah satunya didorong oleh pemberian insentif serta beberapa fasilitas seperti

layanan translasi dan proofreading oleh Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan

dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI).

Langkah strategis untuk peningkatan kualitas penelitian dan publikasi terus

ditingkatkan melalui program unggulan universitas dan dorongan untuk mendapatkan proyek

riset besar berkualitas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kebijakan program

penelitian dan publikasi menjadi prioritas kebijakan program dalam penyusunan Rencana

Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT). Kebijakan tersebut memberikan dampak positif

dalam bentuk peningkatan kualitas penelitian dosen dan peer group pada beberapa program

unggulan universitas. Kualitas penelitian dosen dan peer group pada program unggulan

UNAIR menunjukkan peningkatan yang sangat baik. Penelitian diarahkan pada fokus-fokus

riset dengan roadmap yang terintegrasi antara bidang health science, life science, dan social

science yang menunjang perwujudan Research Excellence pada bidang kesehatan, bahan alam,

dan ketahanan pangan.

Kerjasama penelitian dengan institusi pemerintah di luar Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi juga terus dikembangkan, misal dengan Kementerian Kesehatan,

Kementerian BUMN melalui beberapa perusahaan BUMN, misalnya PT. PLN, PT. Pertamina,

PT. PJB, PT Petrokimia Gresik, PT Pelindo III, PT Kimia Farma, PT Pharos dan PT Konimex.

Kolaborasi dan kerjasama kemitraan dengan lembaga dalam/luar negeri akan mengakselerasi

Gambar 7.1. Jumlah hibah penelitian

ditlitabmas dan non-ditlitabmas

Gambar 7.2. Profil jumlah dana

penelitian tahun 2020

Sumber: Lembaga Penelitian & Inovasi, 2020

Page 69: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

55

1.79%

72.13%

26.09%

Kemenristekdikti Nasional UNAIR

peningkatan kualitas penelitian dan publikasi, juga meningkatkan kemanfaatan dampak

penelitian bagi masyarakat luas.

7.2. Pengabdian Kepada Masyarakat

Secara umum, total jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat (pengmas) oleh

sivitas akademika UNAIR tahun 2020 menurun dibanding tahun sebelumnya (Gambar 7.3).

Jumlah kegiatan pengmas yang meningkat ini sejalan dengan adanya penurunan dana eksternal

(nasional) sebesar 51,42% dari tahun 2019 (Tabel 7.2).

Sumber Dana 2018 2019 2020

Kemeristekdikti 652,000,000 681,600,000 304,200,000

Nasional 4,772,985,550 25,296,312,699 12,289,127,740

UNAIR 4,137,209,000 4,232,271,500 4,444,305,000

Sumber: LPPM, 2020.

Gambar 7.3. Profil jumlah kegiatan

Pengmas

Selain itu, beberapa penyebab/kendala yang masih ditemui dalam kegiatan pengmas yang

didanai Kemenristekdikti adalah pengunggahan proposal sering terlambat akibat dosen kurang

paham mengenai sistem informasi, mitra pengmas terbatas dan sulit diajak untuk terlibat dalam

kegiatan pengmas, laporan keuangan yang dianggap merepotkan, serta persepsi dosen terhadap

peran pengmas untuk kenaikan pangkat yang sangat kecil. Ke depan diperlukan sebuah sistem

untuk menjamin informasi, baik terkait dengan pengumuman call for proposal, pendampingan

dalam penyusunan proposal, buku pedoman dan workshop penulisan proposal, serta penguatan

sistem kelompok riset di lingkungan UNAIR, sehingga peluang mendapatkan pendanaan dari

pihak eksternal dapat ditingkatkan.

Sejauh ini kegiatan pengmas yang dilaksanakan oleh fakultas masih belum fokus dan

terstruktur serta belum terdata dengan baik, sehingga harus dikoordinasikan oleh LPPM untuk

memberikan dampak yang lebih besar dan merata di wilayah Indonesia tidak hanya fokus di

Gambar 7.4. Profil dana kegiatan

pengmas

191

319

262

2018 2019 2020

Page 70: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

56

wilayah Regional Jawa Timur saja. Perlu disadari bahwa kegiatan pengmas merupakan

community investment yang akan memberikan dampak positif jangka panjang bagi UNAIR.

Beberapa langkah perbaikan perlu dilakukan, yaitu:

- Peningkatan kerjasama dengan pemerintah pusat/daerah, BUMN, dan instansi/lembaga

swasta terutama pemanfaatan dana program pemberdayaan masyarakat/dana corporate

social responsibility (CSR) untuk kegiatan pengmas. Dalam hal ini UNAIR berperan

sebagai channeling dan mitra pelaksana kegiatan pemberdayaan masyarakat. Dengan

potensi akademik dan jejaring dengan masyarakat sasaran, UNAIR dapat menawarkan

berbagai skema kegiatan pengmas kepada pemerintah pusat/daerah, BUMN, dan swasta.

- Penyelenggaraan kegiatan pengmas yang berdampak nasional. Sebagai salah satu PTN

terkemuka, UNAIR perlu meningkatkan perannya di tingkat nasional. Dengan potensi dan

kualitas SDM yang dimiliki, terutama di bidang kesehatan, sosial, dan humaniora, UNAIR

diharapkan mampu memberikan kontribusi atas berbagai persoalan aktual yang dihadapi

oleh bangsa dan negara. Untuk itu, keberadaan LPPM diharapkan mampu menyusun

program strategi untuk mempromosikan UNAIR secara nasional. Peningkatan kerjasama

dengan melibatkan alumni di daerah-daerah dapat dijadikan strategi untuk memperluas

mitra kegiatan pengmas.

- Sinkronisasi program pengmas dengan penelitian, sehingga mampu memberikan dampak

yang terukur sekaligus menjadi salah satu sarana branding bagi hasil riset yang dilakukan.

Hal ini juga diharapkan mampu menunjukkan sumbangsih UNAIR dalam hal

menyelesaikan permasalahan riil di lapangan dengan pendekatan ilmiah yang dapat

dipertanggungjawabkan.

- Implementasi pelayanan kesehatan sebagai brand utama UNAIR, sebab UNAIR

merupakan center of excellence di bidang Kesehatan yang diharapkan mampu

meningkatkan rekognisi masyarakat terhadap keberadaan UNAIR. Selain itu, perlu

dikembangkan juga pengmas pada skala yang lebih besar (nasional atau internasional)

sebagai wujud cepat-tanggap bencana yang merupakan salah satu risiko nasional Indonesia.

7.3. Kerjasama

Kerjasama merupakan sarana untuk mengembangkan dan meningkatkan daya saing

perguruan tinggi sekaligus menguatkan pencitraan dan mutu perguruan tinggi sehingga

semakin dikenal dan dipercaya oleh masyarakat. Kerjasama dengan pihak eksternal didasarkan

pada prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan yang dituangkan dalam bentuk naskah

Piagam Kesepahaman (Memorandum of Understanding / MoU), Kesepakatan Kerjasama

(Memorandum of Agreement / MoA) dan Perjanjian Kerjasama (Memorandum of

Implementation / MoI). Sesuai dengan amanat Permendikbud RI nomor 14 Tahun 2014,

Perguruan Tinggi didorong untuk membuka diri dan membangun kerjasama seluas-luasnya

dengan pihak eksternal. Kerjasama perguruan tinggi bertujuan meningkatkan efektivitas,

efisiensi, produktivitas, kreativitas, inovasi, mutu, dan relevansi pelaksanaan tridharma

perguruan tinggi untuk meningkatkan daya saing bangsa. Di sisi lain, upaya menjalin

Page 71: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

57

kerjasama merupakan salah satu upaya untuk menjangkau teknologi dan keilmuan canggih,

pencitraan kelembagaan/organisasi yang sehat, didasarkan pada rencana strategis dan statuta

perguruan tinggi.

Hingga saat ini UNAIR terus berupaya membuka jejaring kerjasama lebih luas dan

berkualitas baik dalam ruang lingkup nasional maupun internasional, di bidang akademik

maupun non akademik. Profil kerjasama nasional dan internasional UNAIR pada tahun 2016

sampai tahun 2020 mengalami fluktuasi, (Gambar 7.5).

Kerjasama dalam negeri (nasional) yang telah dilakukan oleh UNAIR pada tahun 2020

jika dibandingkan dengan tahun 2019 mengalami kenaikan (dari 161 instansi pada tahun 2019

menjadi 195 instansi pada tahun 2020), namun kerjasama dengan instansi luar negeri

(internasional) perlu menjadi evaluasi agar tidak terjadi penurunan seperti tahun 2020 (dari

265 instansi tahun 2019 menjadi 60 instansi tahun 2020).

Dalam menjalin kerjasama, UNAIR tetap memrioritaskan aspek pengembangan kualitas

layanan pendidikan sehingga kerjasama yang dilakukan harus memberikan dampak yang

signifikan terhadap kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Selain itu

penyediaan fasilitas pendidikan baik yang bersifat tangible seperti bangunan, laboratorium,

perpustakaan, dan pusat-pusat layanan pendidikan maupun yang bersifat intangible seperti

beasiswa, portal magang, dan pertukaran pelajar juga menjadi fokus utama UNAIR untuk

menjadi perguruan tinggi berstandar internasional.

Gambar 7.5. Profil kerjasama UNAIR 2016 – 2020

(Sumber: AGE, LPPM, LPT dan DIPP, 2016-2020)

Page 72: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

58

Kerjasama UNAIR di tahun 2020 di bidang akademik mengalami penurunan yaitu (dari

319 kerjasama tahun 2019 menjadi 219 tahun 2020). Secara keseluruhan, 219 kerjasama

akademik UNAIR didominasi oleh penyediaan fasilitas pendidikan sebesar 35% yang meliputi

penyediaan dan penggunaan laboratorium, tridharma perguruan tinggi, pelatihan, material

transfer, dan kegiatan lain yang berkaitan dengan proses pendidikan. Program kerjasama

terbanyak selanjutnya yakni pada program penelitian, baik pendanaan penelitian berupa hibah

dan bantuan pemerintah maupun riset kolaborasi dengan perguruan tinggi di dalam dan luar

negeri sebesar 42%, jumlah ini tercapai seiring dengan fokus UNAIR untuk meningkatkan

jumlah publikasi ilmiah. Aktivitas kerjasama bentuk lain yakni pertukaran pelajar dan magang

yang masing-masing sebesar 18%, dan 5%.

18%

42%5%

35%

Pertukaran Pelajar Penelitian Magang Fasilitas Pendidikan

Gambar 7.6. Profil kerjasama UNAIR di bidang akademik dan non akademik

(Sumber: AGE, LPPM, LPT dan DIPP, 2016-2020)

Page 73: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

59

Gambar 7.7. Berbagai bentuk kerjasama UNAIR

Kerjasama non-akademik UNAIR meliputi bisnis, hibah dan wakaf mengalami sedikit

peningkatan dibanding tahun 2019. Namun penambahan kerjasama non-akademik tidak lebih

besar dari kerjasama yang berakhir pada dua tahun terakhir, sehingga perlu disusun Langkah

strategis untuk meningkatkan jumlah kerjasama baik dengan pemerintah, perusahaan milik

negara, maupun swasta pada tahun-tahun mendatang. Kerjasama non-akademik di antaranya

berbentuk bisnis seperti sewa-menyewa, pemanfaatan lahan, dan jasa konsultasi pada industri

maupun pemerintah.

Page 74: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

60

MANAJEMEN KEUANGAN

Sejak berstatus BHMN pada tahun 2006, pengelolaan keuangan UNAIR didasarkan

pada prinsip-prinsip akuntabilitas publik. Laporan keuangan UNAIR sejak tahun 2007 sampai

dengan 2019 telah diaudit oleh auditor independen dan mendapat opini wajar tanpa

pengecualian (WTP). Opini WTP selama lebih dari 10 (sepuluh) tahun berturut-turut

menunjukkan bahwa laporan keuangan dalam periode tersebut telah disajikan secara wajar dan

telah memenuhi adanya disclosure (pengungkapan) dalam semua hal yang material serta sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum berdasarkan standar akuntansi keuangan yang

berlaku di Indonesia. Artinya laporan keuangan tersebut sudah layak untuk digunakan sebagai

sumber informasi publik dan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan serta telah sesuai

dengan prinsip-prinsip akuntabilitas publik.

Dalam hal akuntabilitas publik, administrasi keuangan UNAIR selain diaudit oleh

Kantor Akuntan Publik (KAP) juga selalu diaudit oleh auditor pemerintah, yaitu auditor Badan

Pengawas Keuangan (BPK) dan Inspektorat Jendral Pendidikan Tinggi (Itjen Dikti). Selain

itu, fungsi kontrol dan pengawasan intern di UNAIR diakomodasi oleh Manajemen UNAIR

dengan membentuk BPI (Badan Pengawas Internal) yang bertugas melakukan audit atas

operasional dan keuangan fakultas dan unit kerja. Hasil dari audit oleh BPI dilaporkan langsung

kepada Rektor.

Laporan Evaluasi Diri tahun 2020, khususnya aspek keuangan mempunyai nilai yang

sangat strategis, yaitu sebagai sarana untuk mencapai tujuan strategis UNAIR yang sedang

mengalami perubahan manajemen. Hasil evaluasi kondisi tahun 2020 sangat berguna untuk

menentukan prioritas program dalam rangka mencapai terwujudnya UNAIR sebagai

universitas kelas dunia (World Class University) dengan mewujudkan UNAIR sebagai

National Health Science Center melalui Bio–Eco Sociocultural Approach pada tahun 2016.

Analisis terhadap manajemen keuangan dilakukan terhadap dua aspek, yaitu aspek administrasi

dan manajerial. Aspek administrasi menilai kinerja sistem administrasi keuangan yang telah

dijalankan yang meliputi sistem akuntansi, administrasi aset, proses penyusunan RKAT, dan

proses pengendalian internal dilakukan yang sesuai dengan SOP. Aspek manajerial menilai

kinerja manajemen keuangan dari perkembangan penerimaan dan efisiensi dari

penggunaan/belanja dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi

serta pelaporannya.

8.1. Aspek Administrasi

Pengelolaan administrasi keuangan dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip tata

kelola keuangan yang sehat dan akuntabel. Pengelolaan keuangan tersebut meliputi

pelaksanaan semua fungsi manajemen keuangan baik secara fungsional maupun administratif

yang meliputi perencanaan dan penganggaran, pengorganisasian dan pengkoordinasian

kegiatan, penyelenggaraan administrasi, akuntansi dan pelayanan bidang keuangan, pelaporan

dan evaluasi, serta pengendalian.

8

Page 75: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

61

Siklus penyelenggaraan manajemen keuangan UNAIR selalu diawali dengan

penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT). Pada tahun 2020, RKAT disusun

berbasis pada performance based budgeting di mana anggaran pada unit kerja dan fakultas di

lingkungan UNAIR ditentukan dari kinerja tahun sebelumnya. Penyusunan RKAT

menggunakan Panduan Penyusunan Dokumen Rencana Program, Kegiatan, dan Anggaran

Penyelenggaraan dan Pembangunan Pendidikan Tinggi, yang diterbitkan oleh Dirjen Dikti

khususnya untuk dana APBN/rupiah murni (DIPA APBN/Rupiah Murni) serta Pedoman

Penyusunan RKAT Universitas Airlangga. Khusus untuk dana Universitas telah ada Standar

Operasional Prosedur (SOP) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang di dalamnya memuat

berbagai SOP mulai dari penjaringan aspirasi awal RKAT sampai dengan SOP transaksi

keuangan secara lengkap. SOP dan aplikasi sistem informasi keuangan telah disusun dengan

inisiasi dana IMHERE-Project Sub-component B-2b tahun 2010 dengan menggunakan basis

sistem open source. Lebih lanjut, penyusunan RKAT pada tahun 2020 diinisiasi melalui

program pengembangan pada level program studi dan berkembang ke performance based

budgeting. Program pengembangan tersebut dituangkan dalam bentuk aktivitas pengembangan

yang telah disampaikan dalam laporan evaluasi diri (LED) program studi.

8.1.1. Sistem Penganggaran

Sejak tahun 2007, anggaran UNAIR disusun menggunakan pendekatan berbasis kinerja

(performance based budgeting). Anggaran disusun dengan menggunakan format RKAT yang

mana setiap kegiatan disyaratkan untuk mencantumkan output maupun outcome yang ingin

dicapai. Sebagai solusi terhadap semua masalah budgeting process, maka UNAIR membuat

SOP dan program aplikasi Penyusunan Program Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan serta

sosialisasi kepada pimpinan sampai dengan tenaga operasional. Sasaran dari sosialisasi ini agar

seluruh unit kerja dapat menggunakan anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian

dalam rangka mencapai tujuan strategis.

Dengan dua pedoman tersebut diharapkan anggaran akan lebih berperan sebagai alat

pengendalian perencanaan dalam mencapai visi, misi, dan tujuan UNAIR pada pedoman pagu

pengeluaran. Penyusunan anggaran unit kerja didasarkan pada capaian kinerja unit kerja

tersebut. Penyusunan RKAT unit kerja dibahas dalam rapat komite anggaran di tingkat

universitas untuk dilakukan sinkronisasi dengan tujuan strategi universitas demi mencapai

tujuan bersama (goal-congruence). Sesudah pembahasan dalam komite anggaran kemudian

disusun RKAT konsolidasi. Dengan demikian diharapkan aktifitas di unit kerja dapat sesuai

dengan milestone UNAIR PTNBH dan mengarah pada target yang akan dicapai secara

bersama-sama.

8.1.2. Sistem Akuntansi dan Pelaporan

Untuk meningkatkan tata kelola keuangan, UNAIR telah menyusun pedoman akuntansi

yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan sistem pelaporan keuangan universitas yang

akuntabel dan transparan. Pedoman akuntansi tersebut berisikan SOP Akuntansi dan

Pelaporan, yang digunakan sebagai standar pencatatan dan pelaporan pengelolaan dana

universitas oleh seluruh unit kerja di lingkungan UNAIR. Dengan demikian, diharapkan proses

Page 76: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

62

pertanggungjawaban dan penyusunan laporan keuangan dapat diselesaikan tepat waktu,

sehingga informasi yang dihasilkan menjadi lebih handal, relevan, dan dapat diperbandingkan.

UNAIR telah menyusun Pedoman Akuntansi yang digunakan sebagai standar

pencatatan dan pelaporan atas penggunaan dana oleh seluruh unit kerja. Agar informasi

keuangan yang dihasilkan dapat memenuhi seluruh kepentingan stakeholder, maka pedoman

akuntansi tersebut disusun dengan berlandaskan SAK (Standar Akuntansi Keuangan).

Universitas Airlangga menyusun laporan keuangan dengan berdasarkan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 dan No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi

Nirlaba. Sedangkan transaksi yang dibiayai dari APBN, laporan keuangan disusun berdasarkan

Sistem Akuntansi Instansi (SAI) sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Laporan

Keuangan UNAIR yang disusun meliputi:

1. Laporan Posisi Keuangan,

2. Laporan Aktivitas,

3. Laporan Arus Kas, dan

4. Catatan atas Laporan Keuangan.

Laporan keuangan Universitas setiap tahun dilakukan audit oleh Kantor Akuntan

Publik (KAP), yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, dan Laporan

Arus Kas telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia,

yaitu PSAK No. 45, tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba dan SAI (Sistem

Akuntansi Instansi).

Berdasarkan hasil audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP), Laporan Keuangan

UNAIR telah menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum di Indonesia untuk periode pelaporan tahun 2007 hingga 2019

sehingga dengan opini KAP tersebut pengelolaan keuangan UNAIR dapat

dipertanggungjawabkan kepada publik dan informasi yang tersedia dalam laporan keuangan

dapat digunakan untuk pengambilan keputusan oleh seluruh stakeholder UNAIR.

Untuk mewujudkan tata pamong yang bersih dan berwibawa, UNAIR telah

membangun sistem pengendalian intern. Unit kerja yang bertanggung jawab untuk memantau

berjalannya sistem pengendalian intern adalah Badan Pengawas Internal (BPI) yang

mempunyai kedudukan langsung dibawah Rektor agar independensinya dalam melaksakan

tugas dapat terjaga. BPI sebagai unit yang independen memantau efektivitas sistem

pengendalian intern yang bertujuan untuk menjaga terlaksananya kebijakan manajemen,

terjaganya aset, dan akurasi data akuntansi. Pengendalian dan pengawasan intern yang

dilakukan oleh BPI diatur dalam PP-UNAIR-MUN-06-01 tentang Pemeriksaan Rutin, PP-

UNAIR-MUN-06-02 tentang Pemeriksaan Khusus, dan PP-UNAIR-MUN-06-03 tentang

Monitoring Tindak Lanjut. Pengendalian intern selain dilakukan oleh BPI, secara kelembagaan

juga dilakukan oleh Inspektorat Jendral Pendidikan Tinggi (Irjen Dikti) dengan melakukan

audit ke Universitas, dan Pemeriksaan lainnya dilakukan oleh tim BPKP. Seluruh temuan audit

baik dilakukan oleh BPI, Itjen Dikti, maupun BPKP telah dituntaskan 100% penyelesaiannya.

Page 77: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

63

8.1.3. Sistem Pengendalian Intern dan Akuntabilitas

Unit kerja yang bertanggung jawab untuk memantau berjalannya sistem pengendalian

intern adalah Badan Pengawas Internal (BPI). BPI sebagai organ universitas dalam struktur

organisasi mempunyai kedudukan yang cukup tinggi dan berkedudukan langsung dibawah

Rektor, maka independensi dalam melaksanakan tugas dapat terjaga. Badan Pengawas Internal

(BPI) merupakan unit kerja independen yang memantau efektivitas sistem pengendalian

internal yang bertujuan menjaga terlaksananya kebijakan manajemen, terjaganya aset UNAIR,

dan akurasi data akuntansi. Peran BPI terus ditingkatkan sebagai mitra fakultas atau unit dalam

mengembangkan sistem pengendalian internal bukan hanya sebagai organ pengawas.

Pemeriksaan yang dilakukan oleh BPI merupakan pemeriksaan yang bersifat pencegahan,

artinya pemeriksaan dilakukan pada tahun berjalan, bukan pada data-data tahun yang sudah

berlalu. Hal ini akan dirasakan lebih bermanfaat bagi unit kerja agar terhindar dari kesalahan

dalam melakukan aktivitas mereka. Pada masa yang akan datang, fungsi BPI harus diarahkan

sebagai fungsi pengendali manajemen bukan sekedar pengendali internal yang fokus pada

pengawasan kepatuhan semata. Fungsi BPI sebagai pengendali manajemen akan membantu

fakultas, depertemen, dan unit kerja lain dalam mencapai tujuan serta memastikan bahwa

strategi yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien oleh seluruh

fakultas dan unit kerja.

Laporan Keuangan UNAIR yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan

Aktivitas, dan Laporan Arus Kas telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia, yaitu PSAK No. 45, tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba dan

SAI (Sistem Akuntansi Instansi). Berdasarkan hasil audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP),

Laporan Keuangan UNAIR telah menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia untuk periode pelaporan

tahun 2007 hingga 2019 sehingga dengan opini KAP tersebut pengelolaan keuangan UNAIR

dapat dipertanggungjawabkan kepada publik dan informasi yang tersedia dalam laporan

keuangan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan oleh seluruh stakeholder UNAIR.

8.2. Aspek Manajerial

Analisis aspek manajerial dalam manajemen keuangan bertujuan untuk menilai

efektivitas dan efesiensi dalam hal:

- Penerimaan dana dan penggunaan sumberdaya keuangan yang dimiliki UNAIR dalam

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sesuai visi dan misi UNAIR;

- Pengembangan usaha akademik serta layanan umum melalui pengembangan revenue

generating activity/unit; pengembangan Badan Usaha Milik Universitas (BUMU);

- pendayagunaan kapasitas keuangan secara optimal, tepat guna, dan berhasil guna.

Pengelolaan keuangan mempunyai fungsi strategis dalam mendorong dan

mengembangkan akuntabilitas, transparansi, dan kemandirian khususnya di bidang

keuangan sesuai dengan visi UNAIR dalam mengantisipasi berlakunya Undang-Undang RI

Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Page 78: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

64

8.2.1. Penerimaan

Sumber pendapatan untuk penyelenggaraan, pengelolaan, dan pengembangan UNAIR

sesuai dengan laporan keuangan audit tahun 2019 berasal dari:

a. Pemerintah, yaitu dana yang berasal dari pemerintah melalui anggaran pemerintah yang

tertuang dalam DIPA dan POK, penerimaan hibah/subsidi serta hasil kontrak kerjasama di

bidang pendidikan, penelitian, dan pengmas dengan lembaga/instansi pemerintah.

b. Masyarakat, yaitu dana yang berasal dari masyarakat yang antara lain dalam bentuk

sumbangan operasional pendidikan serta sumbangan masyarakat lainnya.

c. Dana layanan dan usaha Universitas, yaitu dana yang berasal dari layanan dan usaha

akademik (kontrak kerja), layanan umum dan fungsi serta penerimaan umum lainnya.

Tabel 8.1. Penerimaan UNAIR Tahun 2017 - 2020

Sumber

Penerimaan

2017 2018 2019 Nov 2020

Rupiah % Rupiah % Rupiah % Rupiah %

APBN, BPPTN-

BH & Hibah

425.185.889.981 36 526.768.475.567 39 437,499,396,708 32 667,509,207,603 42

Dana masyarakat

(SOP dan SP3)

477.219.353.449 40 551.862.814.900 40 608,851,891,679 44 673,073,765,775 42

Dana Layanan &

Usaha

277.839.028.374 24 288.745.593.958 21 327,084,422,062 24 261,376,827,892 16

Jumlah 1.180.244.271.804 1.367.376.884.425 1,373,435,710,449 1,601,959,801,270

Sumber: Direktorat Keuangan, cut off per Nopember 2020

Beberapa analisa yang dapat dipaparkan di sini terhadap peningkatan penerimaan dari

sumber dana masyarakat di antaranya: (1) SOP dan SP3, kenaikan dari sumber ini terjadi

disebabkan rerata kemampuan orang tua calon mahasiswa secara umum relatif lebih tinggi dari

tahun ke tahun. Hal ini mengingat sejak 2013, telah diterapkan UKT (Uang Kuliah Tunggal);

(2) Sumber dana layanan dan usaha mengalami fluktuasi, ini disebabkan Rumah Sakit

Universitas Airlangga (RSUA) dan Pusat Layanan Kesehatan (PLK) telah beroperasi serta

telah bekerjasama dengan BPJS dalam melayani kesehatan masyarakat.

Di sisi lain, penerimaan dari APBN/APBNP mengalami fluktuasi dan peningkatan

signifkan di tahaun 2020. Oleh karena itu, perlu kajian yang komprehensif dan menyeluruh

semua pihak yang berkaitan dengan masing-masing pos penerimaan tentang upaya yang perlu

dilakukan dalam rangka meningkatkan penerimaan. Dengan Building University Branding

melalui Global Networking for Global Partnership, UNAIR telah menargetkan dapat menjalin

kerjasama dengan berbagai instansi dalam maupun luar negeri yang dapat memberikan sumber

penerimaan bagi institusi. UNAIR juga menjalin kerjasama dengan beberapa pengusaha besar

nasional untuk mendapatkan investasi yang digunakan sebagai sumber pendanaan lain.

Data pada Tabel 8.1 tentang sumber penerimaan UNAIR mengindikasikan bahwa

penerimaan dari layanan dan usaha masih memiliki porsi yang rendah dalam struktur

penerimaan UNAIR, terlihat dari perolehan layanan dan usaha UNAIR yang mengalami

penurunan di tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya yang disebabkan oleh penurunan

Page 79: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

65

siginfikan atas pendapatan usaha sejumlah unit dengan skema swakelola dan kontrak akibat

dampak pandemi.

Informasi tersebut memberikan gambaran bahwa UNAIR dengan status PTN-BH harus

terus memacu usaha-usaha ke arah kemandirian dalam pengelolaan keuangan dan sumber daya

secara optimal. Status PTN-BH semestinya memberi ruang gerak yang lebih besar guna

meningkatkan kemandirian untuk mengelola aset-aset yang dimiliki, khususnya dalam

menghasilkan pendapatan selain SOP, SP3, dan APBN.

Data tentang tingkat pemanfaatan aset tetap UNAIR dalam menunjang sumber

pendapatan bagi UNAIR, berdasarkan laporan keuangan tahun 2016-2020 dapat dilihat pada

Tabel 8.2. Rasio pemanfaatan aset tetap UNAIR selama lima tahun terakhir (2016–2020)

mengalami kenaikan kecuali pada tahun 2018 dan 2020. Hal ini menunjukkan tingkat utilitas

atau tingkat pemanfaatan aset pada tahun 2018 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun

2017. Di tahun 2020, faktor peningkatan pesat pada aset tetap dan aset tak berwujud ditambah

penurunan pada pendapatan layanan dan usaha universitas membuat rasio pemanfaatan aset

turun sebesar 8% menjadi 13%. Kondisi ini membutuhkan perhatian dari manajemen UNAIR

agar dapat memanfaatkan aset tetap yang dimiliki secara optimal sehingga dapat meningkatkan

sumber pendapatan dari sektor lain selain SOP dan SP3. Untuk itu perlu inovasi dan usaha lain

dengan melakukan usaha kreatif dalam pemanfaatan aset tetap UNAIR untuk mendapatkan

sumber penerimaan yang besar dalam batas-batas aturan hukum yang berlaku.

Tabel 8.2. Rasio Efisiensi Pemanfaatan Aset Tetap Sebagai Income Generating

Jenis/Kriteria 2016 2017 2018 2019 2020 (un-

audited)

Aset tetap dan aset tak

berwujud 1.250.091.167.013 1.348.337.820.088 1.395.190.969.747 1,524,494,612,269

1,958,289,508159

Pendapatan Layanan dan Usaha Universitas

238.502.983.271 281.981.670.185 288.745.593.958 327,084,422,062

261,376,827,892

Rasio Pemanfaatan Aset

19% 21% 18% 21%

13%

Sumber: Direktorat Keuangan, 2020

8.2.2. Pengeluaran

Secara umum pengeluaran dana Universitas Airlangga terdiri dari 4 bidang utama, yaitu

pengeluaran operasional, investasi, manajemen, dan pengembangan. Pengeluaran operasional

meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kelompok investasi

meliputi investasi gedung, peralatan, bahan pustaka, dan laboratorium. Untuk kelompok

manajemen meliputi honorarium, tunjangan, biaya utilitas, sedangkan termasuk pengeluaran

pengembangan di antaranya membiayai penambahan infrastruktur.

Pelaporan beban dan pengeluaran disusun sampai pada level fakultas. Penyusunan

laporan belum sampai pada level prodi atau departemen, sehingga untuk mendapatkan

informasi tingkat efesiensi dan efektivitas pengeluaran biaya per prodi dalam menghasilkan

lulusan masih perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut, mengingat banyak sekali resource

sharing dalam fakultas dan universitas. Namun demikian, di masa yang akan datang perlu

dikembangkan sistem informasi akuntansi UNAIR yang dapat secara akurat menghitung

sampai pada tingkat prodi atau departemen sehingga dihasilkan informasi tentang efesiensi dan

Page 80: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

66

efektivitas pengeluaran biaya per prodi. Rincian tentang pengeluaran UNAIR selama tahun

2017 sampai dengan November 2020 disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 8.3. Rincian Pengeluaran UNAIR Tahun 2017 - 2020

Sumber: Direktorat Keuangan, 2020.

Tabel 8.3 tersebut memberikan informasi bahwa selama empat tahun terakhir dari tahun

2017 hingga 2020 besaran total pengeluaran mengalami tren peningkatan namun menurun di

tahun 2020. Penurunan ini disebabkan oleh sejumlah aktivitas dan program yang tidak

terlaksana akibat dampak pandemi. Oleh karena itu, manajemen UNAIR perlu memberikan

perhatian serius agar perencanaan program dan anggaran mampu merespon dampak pandemi

di tahun-tahun mendatang.

Pengeluaran operasional selama 4 tahun terakhir mengalami fluktuasi secara porsi

anggaran, namun secara nilai pengeluarannya mengalami tren penurunan. Porsi terbesar dari

pengeluaran operasional adalah pengeluaran pendidikan, yaitu rata-rata lebih dari 55%, yang

merupakan kegiatan utama UNAIR sebagai institusi pendidikan. Berdasarkan porsinya,

pengeluaran untuk kategori pendidikan mengalami penerunan per November 2020

dibandingkan dengan tahun 2019. Kondisi tersebut perlu dicermati agar proses efisiensi

pengeluaran operasional tidak menurunkan kualitas layanan akademik kepada mahasiswa

sebagai stakeholder utama.

Porsi pengeluaran kedua setelah pendidikan adalah penelitian dan pengabdian

masyarakat, yaitu rata-rata sebesar 10% selama 4 tahun terakhir. Tren semakin meningkatnya

Jenis Pengeluaran 2017 (audited) 2018 (audited) 2019

(audited)

Nov 2020

(un-audited)

Rupiah % Rupiah % Rupiah % Rupiah %

OPERASIONAL

Pendidikan 336.087.169.571 29 344.192.288.304 29 348,201,943,431 29 287,692,909,640 25

Penelitian dan

Pengmas

76.947.261.519 7 118.391.637.094 10 137,246,353,260 11 146,745,091,700 13

Pembinaan

Mahasiswa & Bansos

34.374.305.255 3 37.670.919.449 3 45,506,922,571 4 13,407,550,972 1

Layanan Akademik

dan Unit Swadana

151.377.252.518 13 125.416.760.509 11 146,355,944,464 12 103,088,433,508 9

INVESTASI ASET

TETAP

212.753.781.137 19 173.696.332.654 15 243,849,274,128 20 312,504,223,224 27

MANAJEMEN 273.037.097.089 24 319.762.833.038 27 357,457,836,322 30 253,357,175,057 22

PENGEMBANGAN 60.532.141.472 5 74.307.091.681 6 83,907,468,294 7 39,165,787,238 3

TOTAL 1.145.109.008.561 100 1.193.437.862.729 100 1,362,525,742,470 100

1,155,961,171,339

100

Page 81: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

67

porsi dan nilai pengeluaran untuk penelitian dan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa

atmosfir penelitian yang mulai terbentuk di kalangan Universitas Airlangga dan semakin

banyak penelitian yang dipublikasikan. Meskipun pengeluaran pada bidang tersebut belum

dapat dirasakan manfaatnya dalam jangka pendek, namun akan mampu menciptakan atmosfer

akademik yang positif dalam mendukung pencapaian status World Class Univeristy.

Porsi pengeluaran ketiga adalah layanan akademik dan swadana dan porsi ke empat

adalah Pembinaan Mahasiswa dan Bansos. Hal ini memang sejalan dengan bisnis utama

UNAIR untuk melayani mahasiswa. Pengeluaran untuk pembinaan mahasiswa dan bansos

sesuai dengan data per cut off November 2020 mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu

Turunnya nilai bantuan untuk mahasiswa karena banyak kegiatan kemahasiswaan yang tidak

terlaksana selama pandemi sehingga menurunkan serapan terhadap penggunaan dana bantuan

untuk mahasiswa

Selain hal di atas, realisasi target mewujudkan UNAIR sebagai National Health Science

Center melalui pendekatan Bio–Eco Sociocultural menuntut kebijakan alokasi pengeluaran

harus lebih memperhatikan aktivitas publikasi dan pengabdian kepada masyarakat yang akan

menjadi tema strategis di tahun-tahun mendatang.

Pengeluaran untuk investasi menjadi pengeluaran yang strategis bagi UNAIR sebagai

institusi pendidikan, karena merupakan wujud dari rencana jangka panjang yang akan

dirasakan manfaatnya pada masa yang akan datang. Berdasarkan Tabel 8.3, pada tahun 2017

pengeluaran investasi sebesar 19% dan meningkat di tahun 2019 dan 2020, sedangkan pada

tahun 2018 mengalami penurunan yakni sebesar 15%. Penurunan investasi ini juga terjadi pada

investasi gedung, peralatan, bahan pustaka, dan pengembangan staf. Nilai investasi yang

menurun signifikan pada tahun 2018 disebabkan oleh pembangunan gedung kuliah bersama

yang masih dalam tahap perencanaan dan persiapan. Pada tahun 2019 pengeluaran investasi

untuk aset tetap juga mengalami penurunan dibanding tahun 2018.

Prioritas alokasi pengeluaran investasi setiap tahun mengalami perubahan. Pada tahun

2018, prioritas pengeluaran investasi selain pada pembangunan gedung, juga pada pembelian

peralatan dan alat laboratorium, sedangkan pengeluaran investasi untuk bahan pustaka masih

mendapatkan alokasi yang paling kecil dan mengalami tren penurunan baik secara porsi

maupun nilai. Memang disadari bahwa tren bahan pustaka sudah mengarah pada e-book atau

e-journal. Oleh karena itu diperlukan evaluasi apakah penyediaan e-journal dan e-book sudah

terpenuhi untuk memenuhi universitas bertaraf internasional. Karenanya, perlu dilakukan

evaluasi secara menyeluruh atas penyediaan e-journal dan e-book yang dapat mendukung

pembelajaran dan penelitian yang berkualitas, selain ketersediaan laboratorium dan peralatan

yang memadai.

Pengeluaran manajemen selama empat tahun terakhir mengalami fluktuatif secara nilai,

khusus untuk tahun 2020 proporsi pada pengeluaran manajemen mengalami penurunan yakni

sebesar 22%. Pengeluaran manajemen tahun 2019 sebesar 30%, dan mengalami penurunan

sebesar 7 % pada tahun 2020 (per Nopember 2020). Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan

universitas telah mampu melakukan penghematan pengeluaran manajemen dengan membuat

aktivitas manajemen lebih efektif dan efisien. Namun analisis yang komprehensif perlu terus

Page 82: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

68

dilakukan, apakah kegiatan manajemen yang dimaksud mempunyai nilai tambah yang setara

atau bahkan melebihi dari pengeluaran yang seharusnya dilakukan. Analisis nilai tambah

kegiatan manajemen sangat diperlukan untuk mengetahui efektivitas dan efesiensi kegiatan

manajemen untuk mencapai visi, misi, dan tujuan strategis UNAIR.

8.3. Likuiditas

Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan UNAIR dalam memenuhi kewajiban-

kewajiban jangka pendek. Secara umum rasio likuiditas UNAIR sangat baik selama 7 tahun,

2014–2020, seperti tertera pada Tabel 8.4 berikut.

Tabel 8.4. Rasio Likuiditas Universitas Airlangga Tahun 2014–2020 (Per Nopember 2020)

Rasio Likuiditas 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Rasio Lancar 6,53 6,26 9,48 8.53 7.85 5.19 16

Rasio Cepat 6,16 5,96 9,19 8.38 5.61 5.12 16

Berdasarkan Tabel 8.4, tingkat likuiditas UNAIR sangat bagus, UNAIR memiliki

kemampuan yang sangat baik dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek dengan

peningkatan lebih dari tiga kali lipat pada dua rasio di tahun 2020. Peningkatan signifikan di

tahun 2020 tersebut disebabkan oleh hutang lancar UNAIR yang turun 62% dan aset lancarnya

naik 14% dibanding tahun 2019. Dengan rasio cepat 16, berarti kas dan setara kas dapat

digunakan untuk membiayai 16 kali dari kebutuhan jangka pendek. Data rasio lancar dan rasio

cepat menunjukkan bahwa kemampuan UNAIR untuk menyediakan dana tunai dalam waktu

jangka pendek sangat baik. Sisa dana kas pada akhir tahun dapat digunakan untuk memenuhi

pengeluaran selama enam bulan berikutnya sampai dana SOP dan SP3 diterima secara

keseluruhan pada awal pelaksanaan tahun akademik. Dengan kondisi likuiditas tersebut, dapat

dijamin bahwa kegiatan operasional pendidikan akan berlangsung dengan baik dan kewajiban

jangka pendek dapat terselesaikan dengan baik.

Page 83: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

69

9 MANAJEMEN FASILITAS

Fasilitas akademik merupakan salah satu unsur dasar sekaligus sebagai daya dukung

penyelenggaraan kegiatan akademik. Apabila dilihat dari kondisi geografis, UNAIR

memiliki lahan seluas 86,55 hektare yang tersebar di tiga wilayah (Kampus A, Kampus B,

dan Kampus C). Jumlah mahasiswa aktif UNAIR per Desember 2020 sebanyak 29.057

orang. Kondisi tersebut mendorong UNAIR memiliki suatu manajemen fasilitas yang

terintegrasi, efektif, dan efisien. Kuantitas dan kualitas sumber daya ditekankan pada

penyediaan, pengaturan, dan pemeliharaan infrastruktur institusi yang ada. Pada bagian ini

akan dianalisis sistem manajemen fasilitas di UNAIR, termasuk di dalamnya ketersediaan,

akses, pengaturan, dan pemeliharaan baik di level universitas maupun unit kerja.

9.1. Sarana dan Prasarana

9.1.1. Lahan dan Bangunan

UNAIR memiliki lahan seluas 86.55 hektare (ha) yang terletak di lima wilayah yang

terpisah merupakan yang daya dukung yang penting terkait dengan pengembangan

Universitas. Pengembangan fasilitas infrastruktur yang baik dan optimal akan menjamin

pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat dioptimalkan dan ke depan mampu meningkatkan

kinerja UNAIR sebagai kampus unggulan dunia.

Tabel 9.1. Profil daya dukung lahan Universitas Airlangga

No. Lokasi Lahan

Status

kepemilikan

Lahan

Penggunaan

Lahan

Luas Lahan

(Hektare)

1 Kampus A

Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo 47 Surabaya

Milik UNAIR Akademik 6,93

2 Kampus B

Jl. Airlangga No. 4-6 Surabaya

Milik UNAIR Akademik 15,96

3 Kampus C Jl. Mulyorejo Surabaya

Milik UNAIR Akademik 42,35

4 Kampus D

Desa Wonosunyo. Gempol –

Pasuruan dan Desa Kunjorowesi. Ngoro – Mojokerto

Milik UNAIR Kebun

Percobaan

3,28

5 Desa Tanjung. Kecamatan

Kedamean. Kabupaten Gresik

Milik UNAIR Taman Ternak

FKH

1,16

6 Kampus E Jl. Kyai Tapa No. 11 Jakarta Barat

Milik UNAIR Akademik 0,40

7 Kampus Universitas Airlangga

PSDKU Banyuwangi

Jl. Wijaya Kusuma No. 133. Kec. Giri. Kab. Banyuwangi

Jl. Ikan Wijinongko No. 18A Sobo.

Kec. Banyuwangi. Kab. Banyuwangi

Hibah Akademik 15,15

9

Page 84: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

70

8 Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo 239

Gresik

Sertifikat Hak

Pakai

Akademik 0,71

9 Jl. Kusuma Bangsa No. 7A

Lamongan

Sertifikat Hak

Pakai

Akademik 0,72

TOTAL 86,55

Sumber: Direktorat Sarana Prasarana dan Lingkungan, 2020.

Sebagai pengelola beberapa gedung, UNAIR memastikan keselamatan bangunan dan

gedung yang dimiliki telah optimal. Norma keselamatan bangunan gedung terhadap bahaya

kebakaran di Indonesia tertuang dalam Undang-Undang Bangunan Gedung Nomor 28

Tahun 2002 yang menyatakan bahwa setiap bangunan gedung harus memiliki ketahanan

terhadap bahaya kebakaran dengan menyediakan sistem pemadam kebakaran di dalam dan

di area gedung. Sarana proteksi kebakaran seperti smoke detector, fire alarm, pengaturan

penggunaan bahan dan struktur bangunan (sistem proteksi pasif) dan springkler, APAR

(Alat Pemadam Api Ringan), hydrant di dalam dan di luar gedung, mobil pemadam

kebakaran (PMK) merupakan sistem proteksi aktif yang telah tersedia di UNAIR. Jalur

evakuasi dan titik kumpul telah terpasang di setiap bangunan gedung, begitu juga untuk

gedung bertingkat telah tersedia lift. Untuk mengantisipasi pemadaman listrik sudah tersedia

genset sehingga kegiatan perkuliahan dan perkantoran berjalan dengan baik. Bagi mereka

yang difabel dan disabel telah difasilitasi dengan jalur tersendiri sehingga aktivitas mereka

tidak mengalami hambatan. Beberapa gedung yang telah 100% selesai pembangunannya di

akhir tahun 2020 adalah gedung kuliah bersama dan dormitory (asrama) di kampus C serta

Airlangga Tower di kampus B yang akan difungsikan mulai 2021.

9.1.2. Ruang Administrasi

Ketersediaan ruang perkantoran/administrasi telah cukup memadai. baik di ruang

administrasi di kantor manajemen UNAIR maupun di setiap fakultas. Ruang pimpinan dan

ruang administrasi UNAIR terletak pada satu gedung di Kampus C yang dikenal dengan

nama Kantor Manajemen Universitas Airlangga. Gedung 5 (lima) lantai ini memiliki luas

bangunan total sebesar 7.492.79 m2. dengan rincian lantai 1 seluas 1.986,47 m2; lantai 2

seluas 1.924,82 m2; lantai 3 seluas 1.344,82 m2; lantai 4 seluas 1.344,82 m2; dan lantai 5

seluas 891,86 m2. Ruang administrasi tersebar dari lantai 1 hingga lantai 5 dan menempati

total ruangan seluas 1.659 m2.

Rasio ketersediaan ruang administrasi dan ruang akademik di seluruh fakultas

menunjukkan rata-rata 1:5,87 dengan rentang rasio perbandingan antar fakultas dari 0,06

hingga 0,32. Walaupun rentang ini cukup besar, namun ketercukupan ruang untuk jumlah

pegawai administrasi dalam melayani proses administrasi pendidikan masih memadai. Di

samping ruang administrasi, ketersediaan ruang kerja dosen merupakan sarana pendidikan

yang dibutuhkan dosen dalam menjalankan fungsi akademik sebagai pembimbing atau

tempat konsultasi mahasiswa maupun kegiatan dalam rangka menunjang kompetensi

akademik. Rasio luas ruang dosen berkisar antara 0,86 – 17,43 m2/dosen dengan rerata 6,96

m2/dosen. Dengan memperhatikan standar rerata rasio luas ruang dosen berdasarkan

ketentuan Kemenristekdikti adalah 4 m2/dosen, sehingga keadaan ini menunjukkan adanya

ketersediaan ruang yang cukup bagi dosen.

Page 85: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

71

9.1.3. Ruang Kuliah

Total luas ruang kuliah di lingkungan Universitas Airlangga pada tahun 2020 sebesar

31.263,61 m2 yang tersebar di 15 fakultas dan satu Sekolah Pascasarjana dan mengalami

peningkatan dari tahun 2019. Peningkatan tersebut disebabkan mulai berfungsinya gedung

Nanizar Zaman Joenoes di Kampus C. Total luas ruang kuliah sangat bervariasi antar satu

dan lain fakultas, yaitu berkisar antara 476 m2 sampai 5.058 m2 dengan daya tampung

berkisar antara 10–500 orang. Ruang kuliah semuanya telah dilengkapi dengan sistem

pencahayaan, ventilasi, dan pendingin ruangan (AC), serta kelengkapan fasilitas pengajaran

(seperti LCD, Audio Visual, SCR, komputer) yang memberi kenyamanan bagi mahasiswa

dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Manajemen penggunaan ruang telah dilakukan

dengan sangat baik dengan sistem resource sharing. Hal tersebut diharapkan mampu

meningkatkan efektivitas penggunaan sarana dan prasarana serta memberikan kenyamanan

akses bagi mahasiswa dan dosen.

9.1.4. Manajemen Laboratorium

Ketersediaan jumlah dan luas laboratorium di tiap-tiap fakultas bervariasi sesuai

dengan kebutuhan program studi. Frekuensi penggunaan laboratorium cukup tinggi antara

1-6 shift per hari selama 4-5 hari/minggu. Jumlah mahasiswa aktif yang cukup besar yaitu

29.057 orang dibandingkan dengan fasilitas laboratorium yang masih terbatas menimbulkan

risiko terkait optimalisasi pelaksanaan praktikum dan penelitian, sehingga perlu dilakukan

analisis terkait ketersediaan ruang laboratorium untuk pelaksanaan penelitian atau

penyediaan laboratorium khusus untuk penelitian mahasiswa semester akhir dan bagi dosen.

Hal tersebut diharapkan mampu meningkatkan jumlah publikasi ilmiah dan meningkatkan

kompetensi mahasiswa dalam hal teknis lapang.

Keberadaan sub direktorat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sejak tahun 2012

sangat membantu dalam menciptakan suasana kerja yang aman bagi tenaga kependidikan,

dosen, mahasiswa, dan peneliti di laboratorium dengan kelengkapan sarana K3, seperti

penataan layout laboratorium, penempatan APAR, pemasangan safety shower dan eye-wash

pada setiap laboratorium kimia yang ada di seluruh fakultas di lingkungan UNAIR. Sejak

tahun 2016 seluruh laboratorium kimia di UNAIR telah dilengkapi dengan fasilitas K3.

Selain itu, keberadaan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Rumah Sakit

Penyakit Tropik (RSPT), Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP), serta Rumah Sakit Gigi

dan Mulut (RSGM) juga menunjang proses pembelajaran, penelitian, dan pelayanan yang

terintegrasi, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusan di samping

peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Keberadaan empat rumah sakit tersebut yang

didukung oleh Lembaga Penyakit Tropik dan BSL-3 secara bersinergi merupakan aset

UNAIR dalam mewujudkan National Health Science Center, sehingga diharapkan mampu

menghasilkan kebijakan dan bioproduk yang berguna bagi peningkatan kesehatan

masyarakat.

Page 86: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

72

9.2. Manajemen Perpustakaan

Perpustakaan UNAIR adalah satuan kerja universitas sebagai unsur penunjang

akademik yang mempunyai tugas pokok menghimpun. menyimpan. melestarikan. dan

memanfaatkan bahan perpustakaan di lingkungan UNAIR. Selain perpustakaan pusat, di

masing-masing fakultas juga menyediakan ruang baca. Perpustakaan dan ruang baca di

Fakultas berperan sebagai penunjang utama referensi dan sumber informasi bagi sivitas

akademika dalam proses pembelajaran. Kemutakhiran dan relevansi bahan pustaka sangat

diperlukan, oleh karena itu diharapkan selalu ada pemutakhiran bahan pustaka secara rutin

baik oleh perpustakaan pusat maupun ruang baca. Dalam hal ini partisipasi dosen pengampu

mata kuliah sangat diperlukan untuk menyampaikan informasi buku teks maupun referensi

yang relevan dengan silabus mata kuliah. Pengadaan bahan pustaka dapat dilakukan melalui

program hibah kompetisi yang didapatkan oleh perpustakaan, fakultas, atau departemen/

prodi atau juga melalui dana BPPTN-BH yang bersumber dari APBN. Sumber dana lain

adalah dana masyarakat yang dituangkan dalam RKAT UNAIR. Fasilitas dan bahan pustaka

di perpustakaan dan ruang baca fakultas secara umum telah tersedia dengan memadai.

Berdasarkan data yang telah tersedia, luas ruangan koleksi dan layanan (Panel A) di

perpustakaan adalah 4.968,60 m2, sedangkan ruang fasilitas penunjang dan administrasi

(Panel B) yang tersedia seluas 6.315,84 m2. Keseluruhan gedung Perpustakaan Universitas

Airlangga seluas total 12.345,77 m2 yang berlokasi di kampus A, B, dan C. Ketersediaan

koleksi bahan pustaka khususnya koleksi cetak pada masing-masing lokasi perpustakaan

disesuaikan dengan keberadaan fakultas di masing-masing lokasi, secara rinci dapat dilihat

pada Tabel 9.2 Panel A dan Panel B.

Tabel 9.2. Fasilitas. Peralatan. dan Koleksi Bahan Pustaka yang Ada di Perpustakaan

Panel A : Ruang koleksi dan layanan pemustaka

Nama Ruang Luas Ruang (m²)

Total Kampus A Kampus B Kampus C

Ruang Referensi 162,50 288,00 40,00 490,50

Ruang Koleksi Khusus 276,00 360,00 40,00 676,00

Ruang Koleksi Umum 360,00 705,60 48,00 1113,60

Ruang Koleksi Majalah 146,00 118,00 56,00 320,00

Ruang Baca (RBU) 160,80 315,00 140,00 615,80

Ruang Internet 63,00 55,00 80,00 198,00

Ruang Sirkulasi 34,00 24,00 16,00 74,00

Ruang seminar (rapat) 0,00 190,00 24,00 214,00

Ruang penitipan tas 12,00 70,00 24,00 106,00

Ruang Publik (Wiyata/flash lounge) 111,00 120,00 0,00 231,00

Page 87: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

73

Nama Ruang Luas Ruang (m²)

Total Kampus A Kampus B Kampus C

Ruang Partana (diskusi) 73,44 36,00 0,00 109,44

Ruang Belajar Individu 148,75 30,00 0,00 178,75

Ruang Baca Ausie 0,00 120,00 0,00 120,00

Ruang Pembinaan Koleksi 0,00 216,00 0,00 216,00

Ruang Amcor 0,00 144,00 0,00 144,00

Ruang Koleksi Ausie 0,00 30,00 0,00 30,00

Ruang Nias 0,00 40,00 0,00 40,00

Ruang NBC 0,00 118,00 0,00 118,00

Ruang Humas /Informasi 0,00 9,00 0,00 9,00

Ruang Acara I (pelatihan) 0,00 15,00 0,00 15,00

Ruang Acara II (rapat/lantai.2) 0,00 72,00 0,00 72,00

Total 1547,49 3075,60 468,00 5091,09

Sumber: Direktorat Sarana Prasarana dan Lingkungan, 2020.

Panel B : Ruang fasilitas penunjang dan administrasi

Nama Ruang Luas Ruang (m²)

Total Kampus A Kampus B Kampus C

Ruang Administrasi 0,00 65,28 0,00 65,28

Ruang Kepala Perpustakaan 0,00 18,00 0,00 18,00

Ruang Wakil Kepala 45,00 27,00 21,60 93,60

Ruang Petugas 0,00 18,00 0,00 18,00

Ruang Sidang Kecil 0,00 143,00 0,00 143,00

Ruang Teknologi Informasi 0,00 149,76 0,00 149,76

Ruang Administrasi 0,00 14,40 0,00 14,40

Ruang Keuangan 54,00 50,00 51,84 155,84

Ruang Lobi 180,00 23,52 0,00 203,52

Kantin 54,00 254,88 144,00 452,88

Ruang Toilet 40,00 36,00 14,00 90,00

Ruang Musholla 7,50 10,00 20,30 37,80

Page 88: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

74

Nama Ruang Luas Ruang (m²)

Total Kampus A Kampus B Kampus C

Ruang Administrasi 0,00 65,28 0,00 65,28

Ruang Dapur 380,50 809,84 251,74 1442,08

Ruang Fotocopy 6,00 2,00 0,00 8,00

Selasar 2.376,30 2.112,75 1.540,88 6.029,93

Total 2.566,80 2.480,75 1.771,02 6.818,57

Luas Ruang 1.720,50 3.501,00 1.094,34 6.315,84

Luas Gedung (Panel A + B) 4.096,80 5.613,75 2.635,22 12.345,77

Sumber: Direktorat Sarana Prasarana dan Lingkungan, 2020.

Koleksi cetak yang tersedia di perpustakaan UNAIR sudah relevan dengan keberadaan

fakultas yang ada di masing-masing kampus. Perpustakaan UNAIR memiliki koleksi cetak

sebanyak 157.955 judul dengan 203.719 eksemplar. Jumlah ini terdiri dari buku cetak

sebanyak 87.590 judul atau 133.349 eksemplar, terbitan berkala sebanyak 235 judul atau

240 eksemplar, dan institutional repository sebanyak 70.130 judul atau 70.130 eksemplar.

Setiap tahun perpustakaan mengembangkan dan menambah koleksi cetak sehingga

mahasiswa memiliki pilihan yang lebih banyak dalam mencari referensi. Secara rinci dapat

dilihat pada Tabel 9.2 panel C di bawah ini.

Panel C: Koleksi cetak

Sumber: Perpustakaan Universitas Airlangga, 2020.

Koleksi elektronik yang tersedia di perpustakaan kampus A, B, dan C secara

keseluruhan relevan dengan keberadaan fakultas-fakultas di sekitarnya. Perpustakaan

UNAIR memiliki sebanyak 57 database, judul e-journal sebanyak 35.964, serta 14.680

e-book. Perpustakaan UNAIR telah melanggan e-Resources dari 15 provider baik dalam

bentuk e-book maupun e-journal. Provider tersebut adalah Sciencedirect. ProQuest.

Emerald. Springerlink. Springerlink behavioral Science. IG Library Publishing. American

College of Physicians (ACP Press). Global Professional Publishing (GPP). ISEAS. Sage.

EBSCO. Scopus. ebrary. Kluwer. dan Web Science. Koleksi e-resources Perpustakaan dapat

No. Koleksi Judul Eksemplar

1. Jumlah Koleksi Buku Kampus A 15.986 25.153

2. Jumlah Koleksi Buku Kampus B 59.571 90.307

3. Jumlah Koleksi Buku Kampus C 14.242 21.668

4. Jumlah koleksi terbitan berkala 471 209.158

5. Jumlah Institutional Repository 90.986 90.986

Total 154.146 181.256

Page 89: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

75

diakses di mana saja oleh sivitas akademika dengan menggunakan Remotexs. Koleksi e-

books yang dimiliki oleh perpustakaan UNAIR merupakan hasil dari pembelian ke provider.

Selain itu, perpustakaan UNAIR juga mengelola e-books yang merupakan sumbangan dari

dosen UNAIR. Koleksi e-books dapat diakses melalui ebooks.lib.unair.ac.id. Koleksi

elektronik perpustakaan UNAIR dapat dilihat pada Tabel 9.2 Panel D di bawah ini.

Panel D: Koleksi elektronik

Provider/url Jumlah

database

Judul

e-journal e-books Disertasi IR

ebooks.lib.unair.ac.id 10208

ePrint 90982

science direct 26 2379 100

Proquest 7 5177 180 1500000

Emerald 2 403 195

Springerlink 23 2118 1037

springerlink Behavioral Science 141

IG Library Publishing 418

American College of Physicians (ACP)

Press 31

Global Professional Publishing (GPP) 147

ISEAS 200

Sage 2 825

Ebsco 9 9900 86

Scopus 1

Ebrary

Hukum Online 1 154

Kluwer 3 3 108

Willey 58

World Scientific 16

American Chemical Society 1 5

Total 75 20964 12925 1500000 90982

Sumber: Perpustakaan Universitas Airlangga, 2020.

Pada tahun 2017, perpustakaan telah melakukan pengembangan sistem pengolahan

institutional repository dari aplikasi Ganesha Digital Library (GDL) ke aplikasi e-Print.

Institutional repository yang dikembangkan terdiri dari tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi,

laporan penelitian, laporan pengabdian masyarakat, pidato pengukuhan guru besar, dan

karya ilmiah sivitas akademika UNAIR. Institutional repository dapat diakses melalui

http://repository.unair.ac.id, sedangkan untuk pengelolaan buku diterapkan sistem yang

berbasis teknologi Radio-Frequency Identification (RFID). Pada tahun 2018 perpustakaan

menerapkan integrasi sistem dimana koleksi perpustakaan dan ruang baca fakultas dikelola

dalam satu sistem dengan menerapkan program Inlis-Lite. Penelusuran koleksi di

perpustakaan maupun ruang baca fakultas dapat diakses melalui alamat ailis.lib.unair.ac.id.

Seluruh sistem yang dikembangkan bertujuan memberikan kemudahan dalam mendukung

kualitas penyelenggaraan akademik melalui penyediaan sumber informasi yang handal.

Page 90: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

76

9.3. Sarana Penunjang

Kondisi geografis lahan kampus UNAIR yang terpisah dalam tiga lokasi yang cukup

jauh yaitu kampus A, kampus B, dan kampus C berpengaruh terhadap mobilitas mahasiswa

dari masing-masing kampus dalam hal interaksi antar mahasiswa dan dosen dan berpotensi

menurunkan rasa kebersamaan dan engagement mahasiswa dengan kampus. Terkait dengan

itu, telah diberlakukan kebijakan resource sharing, keberadaan student center serta asrama

mahasiswa. Untuk mobilisasi mahasiswa antar kampus, telah disediakan sarana transportasi

bus flash yang beroperasi setiap hari kerja dari pukul 06.30 sampai dengan pukul 20.00 WIB.

Kebijakan resource sharing atas berbagai fasilitas pembelajaran juga telah dilakukan.

Hal tersebut diwujudkan dalam penggunaan kelas bersama untuk beberapa Mata Kuliah

Wajib Universitas (MKWU) sejak tahun 2016. Pada tahun 2020 sharing penggunaan alat

laboratorium dan laboratorium bersama merupakan solusi yang dinilai tepat untuk

optimalisasi fasilitas dan keterbatasan lahan.

Di kampus C terdapat gedung Student Center (SC) atau gedung Pusat Kegiatan

Mahasiswa (PKM). Gedung ini digunakan tidak kurang dari 37 Unit Kegiatan Mahasiswa

(UKM) sebagai sekretariat, dengan luas ruang untuk sekretariat berkisar 9-12 m2. Dalam

menunjang visi UNAIR sebagai universitas berkelas dunia (World Class University),

pengembangan SC harus fungsional dan nyaman dan jika memungkinkan dapat

diintegrasikan dengan Student Centered Learning (SCL).

Tabel 9.3. Fasilitas pendukung

N No. Unit Kerja Fasilitas

Olahraga

Jumlah

Lab.

Ruang

Baca

Ruang

Ibadah

1. Fakultas Ekonomi dan Bisnis 1 4 2 5

2. Fakultas Farmasi 0 5 1 1

3. Fakultas Hukum 1 4 1 1

4. Fakultas Ilmu Budaya 0 2 1 1

5. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 1 7 2 1

6. Fakultas Kedokteran 3 25 6 2

7. Fakultas Kedokteran Gigi 1 4 1 1

8. Fakultas Kedokteran Hewan 0 15 1 1

9. Fakultas Keperawatan 0 9 1 1

10. Fakultas Kesehatan Masyarakat 0 6 1 1

11. Fakultas Perikanan dan Kelautan 0 4 1 1

12. Fakultas Sains dan Teknologi 3 36 1 1

13. Fakultas Vokasi 0 16 0 3

14. Fakultas Psikologi 1 1 1 1

15. Sekolah Pascasarjana 0 0 1 1

16. Direktorat Sarana Prasarana dan Lingkungan 7 0 0 2

17. PSDKU Banyuwangi 3 7 2 1

Total 21 132 23 25

Sumber: Direktorat Sarana Prasarana dan Lingkungan, 2020.

Page 91: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

77

Universitas Airlangga juga memfasilitasi sarana peribadatan dengan memiliki satu masjid

di kampus B seluas 1.443,41 m2 dan satu masjid di kampus C seluas 2.400 m2 serta mushola

di setiap fakultas. Ketersediaan sarana peribadatan ini menunjang pembentukan karakter yang

unggul di bidang spiritual dan moral. Selain itu, sarana peribadatan bagi agama lain (Hindu,

Budha, Kristen Protestan, dan Katolik) difasilitasi di gedung student center dan Unit Kegiatan

Mahasiswa (UKM) Kerohanian. Mahasiswa tidak hanya mengembangkan aspek kognitif tetapi

juga psikomotorik melalui kegiatan olah raga. Terdapat 34 fasilitas olah raga yang tersebar di

seluruh lokasi kampus (Tabel 9.3).

Permasalahan utama terkait sarana prasarana adalah ketersediaan lahan parkir yang dirasa

kurang luas. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor (sepeda motor dan mobil)

mengakibatkan ketersediaan lahan parkir menjadi terbatas. Kondisi ini memerlukan kebijakan

pembatasan mahasiswa membawa kendaraan ke kampus khususnya mobil. Kebijakan

pembatasan ini perlu diimbangi dengan peningkatan mobilitas bus flash yang dapat

memfasilitasi transportasi mahasiswa dari dan menuju lokasi kampus yang berbeda.

9.4. Sistem informasi

Sejak pertengahan tahun 2011, Universitas Airlangga mengimplementasikan sistem

informasi terintegrasi. diberi nama Universitas Airlangga Cyber Campus (UACC) untuk

mengelola data, informasi, dan pengetahuan organisasi secara terintegrasi. UACC

dikembangkan dengan mengakomodasi semua kepentingan stakeholders internal dan

eksternal, sesuai dengan ruang lingkup UACC (Gambar 9.1).

Gambar 9.1. Ruang Lingkup UACC

Pada tahun 2020, implementasi UACC semakin ditingkatkan ruang lingkupnya. Integrasi

data mahasiswa dan KRS untuk prodi D3, D4, S1, S2, dan Profesi di sistem UACC telah

mencapai 100%, sedangkan untuk program studi jenjang S3 mencapai 93%. Untuk program

studi spesialis 1 dan spesialis 2, integrasi data mencapai berturut-turut 52% dan 50%.

Diperlukan kebijakan dari pimpinan dan komitmen seluruh sivitas akademika untuk terus

mengawal perubahan sistem. Pada era global seperti saat ini, perubahan berjalan sangat cepat

Page 92: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

78

dan UNAIR perlu melakukan antisipasi secara cerdas dengan sistem informasi yang handal

untuk meningkatkan daya guna sistem UACC.

Dengan semakin besarnya ruang lingkup dan jumlah data yang dikelola, diperlukan

sistem penjaminan mutu terhadap keamanan data. Pada tahun 2020, Direktorat Sistem

Informasi dan Digitalisasi (DSID) telah mengimplementasikan audit menggunakan standar

COBIT 5. DSID juga telah melakukan pembaruan bentuk tata kelola menjadi ITSM (IT Service

Management). Pendekatan yang dilakukan untuk implementasi ITSM adalah bentuk Service

Catalog yang memiliki dua bentuk tampilan, yakni:

• Tampilan yang mengarah ke pengguna layanan dimana pengguna layanan dapat

menelusuri dan memilih layanan yang diwakili oleh dokumen service catalog.

• Tampilan teknis yang digunakan untuk tim teknis, yang mendokumentasikan dengan

tepat kebutuhan untuk mendukung setiap layanan dalam service catalog, yang diwakili

oleh dokumen Pedoman Prosedur (PP), Instruksi Kerja (IK), dan hasil kerja (record).

Pada tahun 2020 implementasi COBIT juga mulai diterapkan di tingkat Fakultas dan

diperoleh pemetaan kebutuhan layanan IT di tingkat fakultas. Pemetaan tersebut dilakukan

berdasarkan layanan yang dimiliki oleh DSID. Untuk layanan yang mengacu pada DSID, maka

Unit Sistem Informasi (USI) berfungsi sebagai tim support IT di Fakultas, sedangkan DSID

merupakan pusat layanan dan pengembangan IT di UNAIR.

Keberhasilan pengembangan UACC ini menjadikan UNAIR dinilai sebagai salah satu

perguruan tinggi yang melaksanakan atau memanfaatkan teknologi informasi di lingkungan

kampus dalam operasional dinamika akademik. Dengan kondisi tersebut Universitas Airlangga

berhasil meningkatkan capaian kinerja parameter Presence dan Openness pada pemeringkatan

Webometric. Capaian tahun 2020, UNAIR berhasil masuk peringkat #... dunia dan peringkat

#... Indonesia.

Untuk memudahkan akses informasi melalui internet, UNAIR telah dilengkapi dengan

bandwidth sebesar total 3 Gbps dengan menggunakan jasa provider dari Telkom. Jumlah

tersebut terbagi atas 1,3 Gbps untuk jalur nasional dan 1,7 Gbps untuk jalur internasional.

Penyediaan bandwidth ini sangat memadai sehingga para pemangku kepentingan dapat

melakukan akses informasi dengan sangat cepat meskipun pada saat yang bersamaan. Agenda

dan tantangan terbesar saat ini adalah mengintegrasikan semua sistem informasi yang ada

(akademik, keuangan, SDM, sarana prasarana, kemahasiswaan, dan penelitian - pengabdian

masyarakat) dalam satu portal sistem terintegrasi (one portal integrated system) agar dapat

memberikan informasi yang komprehensif sebagai dasar pengambilan keputusan.

Page 93: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

79

ANALISIS KOMPETITOR

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk periode

pembangunan tahun 2020-2024 telah menetapkan visi “untuk mewujudkan Indonesia maju

yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila yang

bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan

berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global”. Pendidikan tinggi yang

bermutu dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang berpengetahuan, terdidik, dan

terampil, sedangkan kemampuan iptek dan inovasi dimaknai oleh keahlian sumber daya

manusia dan lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) serta perguruan tinggi dalam

melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, dan penerapan iptek yang ditunjang oleh

pembangunan faktor input (kelembagaan, sumber daya, dan jaringan). Sementara itu, makna

daya saing bangsa adalah kontribusi iptek dan pendidikan tinggi dalam perekonomian,

ditunjukkan oleh keunggulan produk teknologi yang dihasilkan industri atau perusahaan

yang didukung oleh lembaga litbang dan tenaga terampil pendidikan tinggi. Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan dalam upaya mewujudkan Visi maka perlu didukung oleh misi.

Misi Kemendikbud yaitu

(1). Mewujudkan pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi, merata dan

berkelanjutan, didukung oleh infrastruktur dan teknologi,

(2). Mewujudkan pelestarian dan pemajuan kebudayaan serta pengembangan bahasa dan

sastra, dan

(3). Mengoptimalkan peran serta seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung

transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan dan kebudayaan.

Tujuan strategis Kemendikbud yang akan dicapai adalah

(1). Perluasan akses pendidikan bermutu bagi peserta didik yang berkeadilan dan

inklusif,

(2). Penguatan mutu dan relevansi pendidikan yang berpusat pada perkembangan peserta

didik,

(3). Pengembangan potensi peserta didik yang berkarakter,

(4). Pelestarian dan pemajuan budaya, bahasa dan sastra serta pengarus-utamaannya

dalam pendidikan.

(5). Penguatan sistem tata kelola pendidikan dan kebudayaan yang partisipatif,

transparan, dan akuntabel.

10

Page 94: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

80

Adapun sasaran strategis tersebut adalah meningkatnya pemerataan layanan

pendidikan bermutu di seluruh jenjang, meningkatnya kualitas pembelajaran dan relevansi

pendidikan di seluruh jenjang, menguatnya karakter peserta didik, meningkatnya pemajuan

dan pelestarian bahasa dan kebudayaan serta menguatnya tata kelola pendidikan dan

kebudayaan yang partisipatif, transparan, dan akuntabel.

Sepanjang sejarah yang telah dilalui, UNAIR telah memposisikan diri sebagai

universitas yang mandiri, inovatif, terkemuka di tingkat nasional dan internasional. UNAIR

dalam bakti Tri Dharma perguruan tinggi dalam bidang darma pendidikan dan pengajaran

serta penelitian terus meningkat kuaslitasnya sebagai pelopor pengembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, humaniora, dan seni. UNAIR memiliki 15 Fakultas dan 1 Sekolah

Pascasarjana yang meliputi bidang ilmu kesehatan (Health Science), ilmu hayati (Life

Science), ilmu sosial (Social Science), dan ilmu humaniora (Humanity Science)

(IPTEKHUM) yang tersebar di tiga lokasi kampus yaitu kampus A, kampus B, dan kampus

C. Dalam setiap kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi Universitas Airlanga dituntut untuk

selalu menerapkan nilai organisasi. Nilai organisasi UNAIR adalah Excellence with

Morality. Nilai ini diterapkan melalui sistem tata kelola universitas yang baik (Good

University Governance) yang bercirikan kejujuran, amanah, kerjasama, disiplin,

transparansi, dan keungggulan. UNAIR unggul dalam bidang keilmuan medical/health

sciences, social sciences dan life sciences. Hal ini ditandai dengan pencapaian UNAIR

menduduki posisi 451-500 (Business & Management Studies) dan posisi 551-600 (Medicine)

pada pemeringkatan QS by Subject 2021.

Keberadaan UNAIR secara nasional sangat diperhitungkan dalam hubungan

kerjasama dengan instansi luar. Instansi yang telah menjalin kerjasama dengan UNAIR

meliputi instansi pemerintah pusat maupun pemerintah kabupaten/kota, perguruan tinggi

baik dalam dan luar negeri, beberapa industri terkemuka dan lembaga masyarakat lainnya.

Hal ini ditandai dengan hasil pemeringkatan UNAIR yang memiliki rangking ke 272 pada

indikator employer reputation Quacquarelli Symonds World University Rankings (QS

WUR). Employer reputation merupakan indikator terkuat dari enam indikator yang ada di

QS WUR. Selain itu, peningkatan kualitas UNAIR dalam peningkatan visibility di kancah

internasional dapat dilihat dari peningkatan rangking pada pemeringkatan QS WUR dari

#651-700 pada tahun 2020 menjadi rangking #521-530 pada awal tahun 2021. Selanjutnya,

peningkatan kualitas UNAIR dapat dilihat dari publikasi dan kolaborasi luar negeri yang

terus meningkat dari tahun-ketahun, hal ini di tandai dengan peningkatan jumlah publikasi

yang mencapai 6.685 artikel di jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus (Scopus, 28

Page 95: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

81

Desember 2020). Dalam bidang pengabdian masyarakat pun UNAIR terus meningkatkan

kontribusinya melalui program-program yang bukan hanya dilakukan di tingkat lokal,

regional atau nasional akan tetapi sudah mencapai tingkat internasional. Selain kegiatan

yang telah dilaksanakan, UNAIR berusaha untuk dapat mendukung peningkatan tingkat

partisipasi pendidikan tinggi.

10.1. Posisi UNAIR dalam Pemeringkatan

UNAIR mengikuti pemeringkatan baik skala nasional maupun internasional.

Pemeringkatan secara nasional diselenggarakan oleh Dikti, sedangkan pemeringkatan secara

international dilakukan oleh QS WUR. UNAIR menduduki peringkat 4 pada tahun 2020

pada pemeringkatan Dikti, naik tiga peringkat dibandingkan tahun lalu yaitu peringkat

ketujuh (Tabel 10.1). Pada tahun 2020, pada pemeringkatan Dikti indikator yang digunakan

untuk proses penilaian sama dengan tahun sebelumnya yang tediri dari empat indikator yaitu

input, proses, output dan outcome. Dalam pemeringkatan yang dilakukan oleh Dikti, UNAIR

memiliki skor tertinggi pada indikator proses sebesar 3.67. Untuk kelima indikator lainnnya

UNAIR mendapatkan skor sebesar 3,41 (input), 3.28 (output) dan 2.93 (outcome). Adapun

skor akhir pemeringkatan Dikti Unair total adalah 3,30 naik dari tahun sebelumnya (skor

akhir 3,06). Berdsarkan Tabel 10.2 nilai akhir skor Unversitas Airlangga memiliki selisih

sebesar 0.02 poin dari Universitas Gadjah Mada dan harapannya untuk tahun 2021 UNAIR

bisa lebih meningkatkan prestasinya dengan dapat menduduki posisi tiga besar pada

pemeringkatan yang dilakukan oleh Dikti.

Tabel 10.1. Klasifikasi dan Pemeringkatan PT di Indonesia Tahun 2019

Peringkat Nama PT Input Proses Output Outcome Skor Akhir Peringkat

1 ITB 4,00 3,91 3,78 3,28 3,67 1

2 UGM 3,91 3,82 3,53 3,34 3,59 2

3 IPB 3,93 3,87 3,39 3,35 3,58 3

4 ITS 3,77 3,84 3,46 3,05 3,46 4

5 UI 3,86 3,94 3,58 2,69 3,4 5

6 UNDIP 3,35 3,77 3,042 2,86 3,21 6

7 UNAIR 3,56 3,78 3,063 2,32 3,06 7

8 UNHAS 3,87 3,70 2,94 2,27 3,04 8

Sumber: www.pemeringkatan.ristekDikti.go.id, 2019.

Page 96: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

82

Tabel 10.2. Klasifikasi dan Pemeringkatan PT di Indonesia Tahun 2020

Peringkat Nama PT Input Proses Output Outcome Skor

Akhir

Peringkat

1 IPB 3,96 3,76 3,55 3,43 3,65 1

2 UI 3,52 3,63 3,55 3,05 3,42 2

3 UGM 3,68 3,30 3,39 302 3,32 3

4 UNAIR 3,41 3,67 3,28 2,93 3,30 4

5 ITB 3,51 3,48 3,14 3,05 3,28 5

6 ITS 3,58 3,27 3,31 2,85 3,22 6

7 UNHAS 4 3,60 2,83 2,51 3,16 7

8 UB 2,96 3,65 3,23 2,84 3,1 8

Sumber: www.pemeringkatan.ristekDikti.go.id, 2020.

Pencapaian UNAIR dalam pemeringkatan Dikti di tahun 2020 mengalami peningkatan

yang sangat signifikan sebanyak 170,9% dari total skor tahun 2019 (Gambar 10.1). UNAIR

selama empat tahun terkahir menduduki peringkat 7 pada skala nasional. Namun, pada tahun

2020 terjadi peningkatan menjadi peringkat 4 pada skala nasional. Hal ini terjadi karena

adanya peningkatan kinerja dari UNAIR yang tentunya didukung oleh koordinasi dan

kerjasama antar unit dan fakultas di UNAIR, serta stakeholder yang berkepentingan.

Gambar 10.1 Skor UNAIR dalam Pemeringkatan Dikti (2016-2020)

Sumber: www.pemeringkatan.ristekDikti.go.id

Saat ini, terdapat delapan perguruan tinggi di Indonesia yang masuk ke dalam top

universitas di tingkat dunia berdasarkan pemeringkatan QS WUR (Tabel 10.3). Di antara

delapan perguruan tinggi tersebut terdapat lima perguruan tinggi yang berhasil masuk top

500 dunia, yaitu Universitas Gadjah Mada (#254), Universitas Indonesia (#305), Institut

Teknologi Bandung (#313), UNAIR (521-530) dan Institut Pertanian Bogor (531-540).

Berdasarkan pemeringkan QS WUR ini, UNAIR menduduki peringkat keempat di skala

nasional. Hal ini tentunya menjadi prestasi yang sangat membanggakan UNAIR. Akan

tetapi, UNAIR pun harus terus meningkatkan capaian-capainnya berdasarkan semua

3.15

2.99

3.033.06

3,29

2016 2017 2018 2019 2020

Page 97: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

83

indikator yang ada di QS WUR sehingga di tahun selanjut dapat mencapai posisi yang lebih

tinggi dengan peringkat kurang dari #500.

Tabel 10.3. Peringkat Besar Perguruan Tinggi di Indonesia Berdasar QS WUR

No. Nama Perguruan Tinggi Ranking WUR

2016 2017 2018 2019 2020 2021

1. Universitas Gadjah Mada 501 401-

410 391 320 320 254

2. Universitas Indonesia 325 277 292 296 296 305

3. Institut Teknologi Bandung 401-

410 331 359 331 331 313

4. Universitas Airlangga 701+ 701-

750

751-

800

651-

700

651-

700

521-

530

5. Institut Pertanian Bogor 701+ 751-

800

701-

750

601-

650

601-

650

531-

540

6. Institut Teknologi Sepuluh

Nopember 701+

801-

1000

801-

1000

801-

1000

801-

1000

751-

800

7. Universitas Bina Nusantara NA NA NA 801-

1000

801-

1000

801-

1000

8. Universitas Padjajaran NA NA 651-

700

751-

800

751-

800

801-

1000

Sumber: www.topuniversities.com, 2020.

Pada pemeringkatan QS WUR pembobotan paling tinggi ada pada persepsi dunia

terhadap perguruan tinggi, dinilai melalui kuesioner yang disebar oleh QS untuk

menggambarkan reputasi sebuah universitas. Ada dua reputasi yang dinilai, yaitu reputasi

akademik dan reputasi lulusan. Reputasi akademik memiliki bobot paling tinggi, yaitu 40%

dari semua parameter, sedangkan reputasi lulusan 10% dari semua parameter. Indikator yang

paling tinggi skornya untuk UNAIR tahun 2020 pada pemeringkatan QS WUR yaitu

employer reputation. Posisi employer reputation (ER) UNAIR menduduki ranking 272 pada

skala dunia. Sedangkan untuk academic reputation (AR) UNAIR menduduki posisi #350,

faculty student (#403), international faculty (#554), citations per faculty dan international

student menduduki posisi (#601). Berdasarkan hal tersbut, UNAIR mengalami peningkatan

ranking yang signifikan untuk hampir semua indikator pemeringkatan QS WUR 2021 (untuk

tahun 2020) jika dibandingkan dengan QS WUR 2020 (untuk tahun 2019). Hal yang perlu

dilakukan UNAIR untuk meningkatkan ranking di QS WUR untuk baik AR maupun ER

adalah dengan terus menjalin hubungan yang baik, mempererat kerjasama dan memperluas

jaringan dengan peneliti atau pihak industri/lembaga pemerintah/perguruan tinggi yang ada

di dalam negeri maupun luar negeri. Citation per faculty UNAIR dapat ditingkatkan melalui

beberapa kegiatan seperti melakukan kolaborasi riset dan publikasi dengan top scientists,

Page 98: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

84

pubikasi di top tier journal, memprebanyak publikasi di journal review dan publikasi di open

access journal dan lain-lain. Dampak lain yang dapat ditimbulkan dari kegiatan kolaborasi

internasional baik riset dan publikasi paper dengan peneliti, serta menjalin hubungan yang

baik dengan akademisi pada skala global diharapkan dapat meningkatkan academic

reputation dari UNAIR.

Di kawasan Asia, UNAIR menduduki peringkat 124 dan terjadi peningkatan

sebanyak 47 poin jika dibandingkan tahun 2019 yang menduduki posisi 171 pada

pemeringkatan Quacquarelli Symonds Asian University Rankings (QS AUR). Berdasarkan

pemeringkatan QS AUR, UNAIR menduduki posisi sama dengan tahun sebelumnya yaitu

peringkat 5 pada skala nasional (Tabel 10.4). Pada pemerinkatan QS AUR terdapat 11

indikator yang harus dipenuhi. Nilai UNAIR untuk masing-masing indicator adalah

academic reputation (41.8), employer reputation (52.0), faculty student (43.7), paper per

faculty (2.8), international faculty (31.0) dan international student (8.2). Nilai indikator-

indikator ini mengalami peningkatan jika di bandingkan tahun 2019. Sedangkan, untuk

indikator staff with PhD (1.0), citation per paper (4.0), inbound exchange students (22.4)

dan outbound exchange students (28.1) mengalami penurunan skor jika dibandingkan denga

tahun 2019. Penurunan skor untuk beberapa indikator seperti jumlah staff with PhD maupun

citation per paper dapat disebabkan oleh peningkatan jumlah universitas competitor yang

mempunyai nilai lebih tinggi jika dibandingkan dengan UNAIR. Oleh sebab itu, upaya yang

perlu dilakukan oleh UNAIR adalah menambah jumlah dosen bergelar doctor, mewajibkan

dosen/peneliti untuk melakukan riset yang berkualitas, serta publikasi pada jurnal top tier

atau international bereputasi.

Tabel 10.4. Peringkat 10 Besar Perguruan Tinggi di Indonesia Berdasar QS AUR

No. Nama Perguruan

Tinggi

Ranking AUR

2016 2017 2018 2019 2020 2021

1. Universitas Gadjah Mada 105 85 74 70 70 57

2. Universitas Indonesia 67 54 57 59 59 59

3. Institut Teknologi

Bandung

86 65 73 66 66 62

4. Institut Pertanian Bogor 191 147 130 132 132 118

5. Universitas Airlangga 190 171 199 171 171 124

6. Institut Teknologi

Sepuluh Nopember

251-

300

232 229 198 198 164

7. Universitas Bina

Nusantara

301-

350

251-

260

251-

260

234 234 227

8. Universitas Padjadjaran 199 176 225 236 236 238

Page 99: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

85

9. Universitas Diponegoro 231-

240

240 251-

260

281-

290

281-290 241

10. Universitas Brawijaya 301-

350

291-

300

301-

350

301-

350

301-350 271-

280

Sumber: www.topuniversities.com, 2020.

UNAIR sejak tahun 2016 sudah menerbitkan Buku 100 Pakar UNAIR dan 100

Alumni UNAIR yang terbaik berkontribusi di bidangnya. Pembuatan buku tersebut

merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan branding dan visibility di kancah

internasional. Pada tahun 2020, UNAIR melaksanakan temu akademik dengan beberapa

peerlist di beberapa negara yang berkontribusi paling positif terhadap reputasi akademik

UNAIR, di antaranya Malaysia, Thailand, Jepang, dan Australia. Upaya lain yang perlu

dilakukan UNAIR untuk meningkatkan academic reputation ataupun employer reputation

adalah membentuk tim khusus public relation yang menghubungi kolega-kolega UNAIR

secara intensif dan berkala. Selain itu juga mengikuti conference dan melakukan kerjasama

bidang Tri Dharma pendidikan tinggai baik skala nasional/internasional.

10.2. Posisi UNAIR dalam Kinerja Publikasi

Kinerja publikasi perguruan tinggi (PT) di Indonesia merupakan salah satu

pertimbangan dalam mengetahui perkembangan proses pendidikan. Kinerja publikasi

UNAIR dibandingkan dengan PT lain selama tahun 2016-2020 sudah menduduki posisi ke

empat dengan jumlah artikel sebanyak 6685 (scopus, 28 desember 2020). Publikasi artikel

UNAIR mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2019 (peringkat ke-8) dan

menjadi peringkat ke-4 di tahun 2020 seperti disajikan pada Tabel 10.5. Data tersebut

menunjukkan selisih jumlah total publikasi antara UNAIR sebagai peringkat keempat

dengan Universitas Gadjah Mada sebagai peringkat ketiga sebesar 1105 artikel. Sementara

selisih dengan Universitas Diponegoro sebagai peringkat kelima hanya 259 artikel. Artinya,

UNAIR harus jauh lebih produktif dalam kegiatan riset dan publikasi agar di tahun

mendatang peringkat kinerja publikasi tidak mengalami penurunan.

Tabel 10.5. Kinerja Publikasi PT di Indonesia Berdasarkan Scopus

No. Nama PT 2016 2017 2018 2019 2020 Total

1 Universitas Indonesia 1125 2554 3631 4200 3923 15433

2 Intitut Teknologi Bandung 1406 1851 2191 2526 1732 9706

3 Universitas Gadjah Mada 589 1152 1424 1966 2659 7790

4 Universitas Airlangga 248 480 893 2149 2915 6685

Page 100: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

86

5 Universitas Diponegoro 415 1070 1737 1589 1615 6426

6 Institut Teknologi Sepuluh Nopember 559 1071 1427 1695 1278 6030

7 Institut Pertanian Bogor 644 783 1059 1409 1599 5494

8 Universitas Brawijaya 441 695 1210 1577 1484 5407

9 Universitas Hasanuddin 239 391 791 1657 2266 5344

10 Universitas Sumatera Utara 211 511 1691 1315 1489 5217

11 Universitas Negeri Sebelas Maret 420 722 1211 1450 1279 5082

12 Universitas Padjajaran 356 585 1039 1314 1160 4454

Sumber: www.scopus.com, 2020.

. Peningkatan kinerja publikasi UNAIR juga ditunjukkan dengan meningkatnya

pertumbuhan rata-rata tahunannya. Data pertumbuhan rata-rata tahunan kinerja publikasi

dari 12 PT di Indonesia 2016-2020 menunjukkan bahwa UNAIR mengalami pertumbuhan

tertinggi ke-2 setelah Universitas Sumatera Utara yaitu sebesar 89% (Gambar 10.2),

mengalami peningkatan dari tahun lalu yang hanya sebesar 68%. Artinya bahwa terjadi

peningkatan jumlah publikasi yang sangat signifikan selama 2016-2020. Memperhatikan

capaian UNAIR pada bidang publikasi yang meningkat secara signifikan maka UNAIR

diprediksi mampu berada pada peringkat 3 besar di Indonesia pada tahun 2021.

Gambar 10.2. Pertumbuhan Rata-rata Tahunan Kinerja Publikasi PTN 2020

Sumber: www.scopus.com, 2020.

8%

26%

30%

37%

39%

39%

45%

48%

53%

78%

89%

91%

Institut Teknologi Bandung

Institut Pertanian Bogor

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Universitas Negeri Sebelas Maret

Universitas Brawijaya

Universitas Padjajaran

Universitas Indonesia

Universitas Gadjah Mada

Universitas Diponegoro

Universitas Hasanuddin

Universitas Airlangga

Universitas Sumatera Utara

Page 101: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

87

Selain secara kuantitas, UNAIR juga perlu meningkatkan riset dan publikasi secara

kualitas. Peningkatan kualitas publikasi tentunya perlu didukung dosen/peneliti yang

berkualitas, memiliki kolaborasi dengan peneliti international, dan didukung oleh sarana

prasana laboratoirum serta alokasi dana riset yang memadai. Pada tahap selanjutnya, UNAIR

harus selalu meningkatkan prestasinya dalam bidang penelitian dengan didukung oleh

beberapa kebijakan yang perlu dibuat atau diperkuat. Program yang perlu dilakukan adalah

peningkatan kualitas riset maupun publikasi dengan pemusatan topik penelitian yang lebih

spesifik berdasarkan hot topics dunia yang dapat membantu memecahakan permasalahan

yang dihadapi masyarakat secara global. Sebagai dampaknya, riset yang berkualitas tersebut

diharapkan akan berpengaruh besar terhadap peningkatan citation per faculty yang

merupakan salah satu indikator dalam penilaian QS WUR.

Page 102: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

88

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA

Indikator Kinerja merupakan salah satu tolok ukur untuk memastikan bahwa upaya atau program kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai

dengan tujuan yang diharapkan. Selain itu, indikator kinerja juga dapat digunakan untuk mengukur kinerja institusi selama satu tahun. Capaian

Indikator Kinerja Universitas Airlangga tahun 2020 yang meliputi semua aspek penyelenggaraan akademik disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 11.1. Capaian Indikator Kinerja Universitas Airlangga Tahun 2020

No. Indikator Kinerja Tahun 2020 Sumber

Data Cara Pengukuran

Target Capaian

1 AKREDITASI/SERTIFIKASI PRODI

Akreditasi BAN 13 4 SPMS Jumlah prodi yang terakreditasi A (baru) pada tahun berjalan oleh BAN PT

Akreditasi BAN Prodi Baru 1 7 SPMS Jumlah prodi baru yang akan diakreditasikan pada tahun berjalan

Akreditasi LAM 'A' 1 2 SPMS Jumlah prodi yang terakreditasi A (baru) pada tahun berjalan oleh LAM-

PTKes

Akreditasi LAM Prodi baru 11 8 SPMS Jumlah prodi baru yang akan diakreditasikan LAM-PTKes pada tahun

berjalan

Akreditasi internasional 33 32 SPMS Jumlah prodi yang terakreditasi internasional di tahun 2020

2 DOUBLE DEGREE

Prodi yang menyelenggarakan double

degree/joint degree 15 11 SPMS Jumlah Prodi yang menyelenggarakan double degree tahun 2020.

3 MAHASISWA INTERNASIONAL

Jumlah mahasiswa internasional 167 81 SPMS Jumlah mahasiswa asing (baru) yang mengambil program degree di fakultas

(menjadi lulusan UNAIR)

4 STUDENTS OUTBOUND

11

Page 103: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

89

No. Indikator Kinerja Tahun 2020 Sumber

Data Cara Pengukuran

Target Capaian

Students outbound part time 883 640 SPMS Jumlah mahasiswa UNAIR yang melakukan kegiatan ilmiah (lomba, seminar,

kursus, dll) di luar negeri dengan beban studi kurang dari 12 sks

Students outbound full time 324 57 SPMS Jumlah mahasiswa UNAIR yang melakukan kegiatan ilmiah (lomba, seminar,

kursus, dll) di luar dengan beban studi ≥ 12 sks

5 STUDENT INBOUND

Students inbound part time 883 357 SPMS Jumlah mahasiswa asing yang melakukan kegiatan ilmiah termasuk lomba,

seminar, kursus, dll di UNAIR dengan beban studi < 12 sks (Non Amerta).

Students inbound full time 324 134 SPMS

Jumlah mahasiswa asing yang melakukan kegiatan ilmiah (lomba, seminar,

kursus, dll) di UNAIR dengan beban studi ≥ 12 sks (Non Amerta), summer

course

6 STAFF OUTBOUND

Staff outbound part time 348 112 SPMS

Jumlah dosen dan staf (peneliti dan laboran) UNAIR yang melakukan

kegiatan :

-seminar internasional yang menghasilkan publikasi artikel terindeks scopus,

-seminar internasional yang menghasilkan artikel internasional bereputasi

disertai visit academic/employeer peerlist,

- melakukan joint research beroutput proposal joint research disertai dengan

visit academic/employeer peerlist

-kerjasama dengan international book publisher disertai dengan visit

academic/employeer peerlist

-guest lecture disertai dengan visit academic/employeer peerlist

- peningkatan perengkingan Unair sebagaimana disyaratkan oleh QS WUR

di luar negeri kurang dari 40 jam

Page 104: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

90

No. Indikator Kinerja Tahun 2020 Sumber

Data Cara Pengukuran

Target Capaian

Staff outbound full time 111 14 SPMS

Jumlah dosen dan staf (peneliti dan laboran) UNAIR yang melakukan

kegiatan :

-seminar internasional yang menghasilkan publikasi artikel terindeks scopus,

-seminar internasional yang menghasilkan artikel internasional bereputasi

disertai visit academic/employeer peerlist,

- melakukan joint research beroutput proposal joint research disertai dengan

visit academic/employeer peerlist

-kerjasama dengan international book publisher disertai dengan visit

academic/employeer peerlist

-guest lecture disertai dengan visit academic/employeer peerlist

- peningkatan perengkingan Unair sebagaimana disyaratkan oleh QS WUR

di luar negeri lebih dari 40 jam

7 STAFF INBOUND

Staff inbound part time 345 201 SPMS Jumlah dosen dan staf (peneliti dan laboran) dari luar negeri yang melakukan

kegiatan tri dharma di UNAIR kurang dari 40 jam

Staff inbound full time atau Adjunct

Professor 90 117 SPMS

Jumlah professor dengan H Indeks Scopus 5 dari universitas di luar negeri

yang mengajar, melakukan pendampingan penulisan artikel ilmiah di fakultas

8 KUALITAS LULUSAN

Lulusan Bekerja < 3 bulan 6824 3882 SPMS

Jumlah lulusan yang memperoleh pekerjaan sesuai dengan bidang keahlian

dengan masa tunggu kurang dari 3 bulan berdasarkan Laporan Tracer Study

(TS) Perguruan Tinggi pada periode TS-2.

Page 105: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

91

No. Indikator Kinerja Tahun 2020 Sumber

Data Cara Pengukuran

Target Capaian

Lulusan bersertifikat keahlian 5978 4540 SPMS

Jumlah lulusan yang lulus uji kompetensi dan/atau profesi yang

diselenggarakan oleh panitia nasional yang ditetapkan oleh Kementerian

Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, organisasi profesi, dan lembaga

sertifikasi yang terakreditasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Lulusan berwirausaha 1216 1412 SPMS Jumlah lulusan pada tahun akademik (t-2) yang berwirausaha ( ≤ 1 tahun

setelah kelulusan)

9 MAHASISWA MAGANG DI INDUSTRI / RUMAH SAKIT

Mahasiswa magang di industri/rumah

sakit 6655 3988 SPMS

Jumlah mahasiswa yang melakukan magang di industri atau rumah sakit pada

tahun berjalan

10 PENERIMAAN MAHASISWA BARU

Mahasiswa baru dari luar Jawa Timur

(%) 305 404 SPMS

Persentase mahasiswa baru S1, S2, S3 berasal dari luar Jawa Timur

dibandingkan dengan jumlah mahasiswa baru di fakultas

Daya tampung S2 1264 771 SPMS Persentase mahasiswa jenjang S2 yang diterima dibanding daya tampung

Daya tampung S3 1065 552 SPMS Persentase mahasiswa jenjang S3 yang diterima dibanding daya tampung

Keketatan S2 880 837 SPMS Persentase mahasiswa jenjang S2 yang diterima dibanding pendaftar

Keketatan S3 674 663 SPMS Persentase mahasiswa jenjang S3 yang diterima dibanding pendaftar

10 PRESTASI MAHASISWA

Jumlah prestasi mahasiswa tingkat

nasional 1313 418 SPMS

Jumlah prestasi (juara 1) atau penghargaan yang diperoleh mahasiswa UNAIR

pada kegiatan lomba tingkat nasional (peserta minimal dari 5 provinsi)

Jumlah prestasi mahasiswa tingkat

internasional 362 83 SPMS

Jumlah prestasi (juara 1) atau penghargaan yang diperoleh mahasiswa UNAIR

pada kegiatan lomba tingkat internasional (peserta minimal dari 3 negara)

Page 106: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

92

No. Indikator Kinerja Tahun 2020 Sumber

Data Cara Pengukuran

Target Capaian

11 SERTIFIKAT SOFTSKILL MAHASISWA

Sertifikat Softskill 28459 7206 SPMS Jumlah sertifikat soft skill yang didapatkan mahasiswa

15 STAF STUDI LANJUT S3

Staf studi lanjut S3 (baru) 106 43 SPMS Jumlah dosen yang masuk pendidikan S3 pada tahun berjalan

16 JUMLAH PUBLIKASI

Publikasi pada jurnal internasional 1,1 2,214 SPMS Jumlah artikel yang dipublikasikan pada jurnal internasional terindeks

Scopus/ISI (accepted)

Publikasi pada prosiding terindeks

Scopus 250 370 SPMS Jumlah prosiding yang dipublikasikan internasional scopus (accepted)

Publikasi artikel Jurnal terindeks

Scopus/ISI mahasiswa 228 674 SPMS

Jumlah artikel yang dipublikasikan pada jurnal internasional terindeks Scopus

oleh mahasiswa (accepted).

Publikasi artikel prosiding terindeks

Scopus/ISI mahasiswa 549 239 SPMS

Jumlah artikel yang dipublikasikan pada prosiding terindeks Scopus oleh

mahasiswa (accepted).

Publikasi artikel jurnal non-Scopus. 208 277 SPMS Jumlah artikel yang dipublikasikan pada jurnal internasional non-scopus

Publikasi prosiding non-Scopus 168 117 SPMS Jumlah prosiding yang dipublikasikan internasional non-scopus

Publikasi artikel pada jurnal nasional

terakreditasi 322 609 SPMS Jumlah artikel yang dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi

17 JUMLAH BUKU

Buku ber-ISBN 200 268 SPMS Jumlah buku (buku teks, buku ajar, modul, bahan ajar) yang ber ISBN

18 JUMLAH JURNAL YANG DIKELOLA UNAIR

Jurnal terindeks scopus 3 3 SPMS Jumlah jurnal di fakultas yang terindeks Scopus

Jurnal terindeks ESCI/WOS 10 1 SPMS Jumlah jurnal di fakultas yang terindeks ESCI/WOS

Jurnal DOAJ 9 6 SPMS Jumlah jurnal di fakultas yang terindeks DOAJ

Page 107: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

93

No. Indikator Kinerja Tahun 2020 Sumber

Data Cara Pengukuran

Target Capaian

Jurnal Ber-ISSN 17 14 SPMS Jumlah jurnal di fakultas yang terindeks Ber-ISSN

Jurnal terindeks sinta 1-2 20 19 SPMS Jumlah jurnal di fakultas yang terindeks sinta 1-2

Jurnal terindeks sinta 3-4 2 15 SPMS Jumlah jurnal di fakultas yang terindeks sinta 3-4

Jurnal terindeks sinta 5-6 12 1 SPMS Jumlah jurnal di fakultas yang terindeks sinta 5-6

19 JUMLAH PROPOSAL PENELITIAN NASIONAL

Usulan proposal penelitian 'nasional' 552 592 SPMS Jumlah proposal penelitian yang pendanaannya diajukan ke lembaga nasional

Penelitian 'didanai' nasional 422 580 SPMS Jumlah penelitian yang mendapatkan pendanaan dari lembaga nasional

20 KONFERENSI

Konferensi Nasional 17 10 SPMS Jumlah seminar nasional yang dilaksanakan di fakultas pada tahun berjalan

Konferensi Internasional (terindeks

scopus)

Seminar Internasional Spesial Isuue

(PPJPI) 24 20 SPMS

Jumlah seminar internasional yang dilaksanakan di fakultas pada tahun

berjalan yang menghasilkan publikasi artikel pada jurnal spesial issue terindex

scopus

21 DESA/KELOMPOK MASYARAKAT BINAAN

Desa/kelompok masyarakat binaan 156 41 SPMS Jumlah desa/kelompok masyarakat yang mendapatkan pembinaan dari

fakultas

22 PUBLIKASI NASIONAL ARTIKEL ILMIAH POPULER

Publikasi artikel ilmiah popular pada

media nasional 254 280 SPMS Jumlah artikel ilmiah populer yang dipublikasikan pada media massa nasional

23 JUMLAH PROPOSAL PENGMAS

Usulan Proposal Pengmas ke

Kemenristekdikti 161 47 SPMS Jumlah proposal pengmas yang pendanaannya diajukan ke Kemenristekdikti

Proposal Pengmas didanai

Kemenristekdikti 20 40 SPMS

Jumlah kegiatan pengmas yang mendapatkan pendanaan dari

Kemenristekdikti

Page 108: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

94

No. Indikator Kinerja Tahun 2020 Sumber

Data Cara Pengukuran

Target Capaian

24 PENDAPATAN FAKULTAS

Pendapatan fakultas dari biaya

Pendidikan (dalam Milyar Rupiah) 631

452,70

(Milyar) SPMS

Total pendapatan yang diperoleh oleh fakultas dari sumber dana masyarakat

seperti SPP

25 Persentase pendapatan fakultas dari

non biaya pendidikan 13 37,4 SPMS

Persentase pendapatan fakultas dari non biaya pendidikan terhadap

pendapatan dari biaya pendidikan

26 Jumlah HKI yang didaftarkan 100 254 SPMS Jumlah HKI yang didaftarkan tahun 2020.

27 Jumlah prototype R & D (TRL 6) 25 17 SPMS Jumlah prototype R & D (TRL 6) di UNAIR

28 Jumlah Prototype Industri (TRL 7) 30 21 SPMS Jumlah prototype industri (TRL 7) di UNAIR

29 Rata-rata prediktas SAKIP AA A E-Kinerja Penilaian evaluasi SAKIP oleh Kemenpan-RB

30 Rata-rata nilai Kinerja Anggaran atas

Pelaksanaan RKA-K/L 80 75 E-Kinerja Kemampuan serapan anggaran Universitas Airlangga

31

Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2

yang berhasil mendapat pekerjaan;

melanjutkan studi; atau menjadi

wiraswasta.

80 50,76 E-Kinerja

Lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang mendapat pekerjaan kurang dari 6 bulan

dengan gaji minimal 1,2 x UMR; melanjutkan studi maksimal satu tahun

setelah kelulusan dan menjadi wiraswasta dengan omset minimal 1,2 x UMR

32

Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2

yang menghabiskan paling sedikit 20

(dua puluh) sks di luar kampus; atau

meraih prestasi paling rendah tingkat

nasional.

30 26,14 E-Kinerja Lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang menghabiskan minimal 20 sks di luar

kampus, atau meraih prestasi paling rendah tingkat nasional

33

Persentase program studi S1 dan

D4/D3/D2 yang melaksanakan kerja

sama dengan mitra.

73,8 73,85 E-Kinerja Jumlah program studi S1 dan D4/D3/D2 yang melakukan kerja sama dengan

mitra

Page 109: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

95

No. Indikator Kinerja Tahun 2020 Sumber

Data Cara Pengukuran

Target Capaian

34

Persentase mata kuliah S1 dan

D4/D3/D2 yang menggunakan

metode pembelajaran pemecahan

kasus (case method) atau

pembelajaran kelompok berbasis

projek (team-based project) sebagai

sebagian bobot evaluasi.

35 37,13 E-Kinerja

Jumlah mata kuliah S1 dan D4/D3/D2 yang menggunakan metode

pembelajaran emecahan kasus (case method) atau pembelajaran kelompok

berbasis projek (team-based project) sebagai sebagian bobot evaluasi per

jumlah mata kuliah S1 dan D4/D3/D2

35

Persentase program studi S1 dan

D4/D3/D2 yang memiliki akreditasi

atau sertifikat internasional yang

diakui pemerintah.

44,6 46,15 E-Kinerja Jumlah program studi S1 dan D4/D3/D2 yang memiliki akreditasi atau

sertifikat internasional yang diakui pemerintah

36

Persentase dosen yang berkegiatan

tridarma di kampus lain, di QS100

berdasarkan bidang ilmu (QS100 by subject), bekerja sebagai praktisi di

dunia industri, atau membina

mahasiswa yang berhasil meraih

prestasi paling rendah tingkat

nasional dalam 5 (lima) Tahun

Terakhir

38,2 38,38 E-Kinerja

Jumlah dosen yang berkegiatan tridarma di kampus lain, di QS100 berdasarkan bidang ilmu (QS100 by subject), bekerja sebagai praktisi di dunia

industri, atau membina mahasiswa yang berhasil meraih prestasi paling rendah

tingkat nasional dalam 5 (lima) Tahun Terakhir

37

Persentase dosen tetap berkualifikasi

akademik S3; memiliki sertifikat

kompetensi/profesi yang diakui oleh

industri dan dunia kerja; atau berasal

dari kalangan praktisi profesional,

dunia industri, atau dunia kerja.

41 41,67 E-Kinerja

Jumlah dosen tetap berkualifikasi akademik S3; memiliki sertifikat

kompetensi/profesi yang diakui oleh industri dan dunia kerja; atau berasal dari

kalangan praktisi profesional, dunia industri, atau dunia kerja.

38

Jumlah keluaran penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat yang

berhasil mendapat rekognisi

internasional atau diterapkan oleh

masyarakat per jumlah dosen.

1,3 1,49 E-Kinerja

Jumlah keluaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berhasil

mendapat rekognisi internasional atau diterapkan oleh masyarakat per jumlah

dosen.

Page 110: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

96

12

PENJAMINAN MUTU DAN MANAJEMEN

RISIKO

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 tentang Statuta

UNAIR pasal 78 tentang penjaminan mutu menyebutkan bahwa UNAIR menerapkan sistem

penjaminan mutu internal sebagai upaya peningkatan mutu UNAIR secara berkelanjutan.

Implementasi pasal tersebut memerlukan organ pelaksana yang mengawal penjaminan mutu

yang dinamakan Badan Penjaminan Mutu (BPM). Badan ini mempunyai tugas pokok dan

fungsi sesuai dengan PP Nomor 30 Tahun 2014 yaitu: (1) merumuskan kebijakan

penjaminan mutu; (2) melaksanakan proses sertifikasi mutu internal dan pelatihan dalam

rangka peningkatan mutu; (3) mengendalikan dan memantau penjaminan mutu; dan (4)

menyampaikan hasil penjaminan mutu kepada Rektor.

Lebih lanjut, implementasi penjaminan mutu tidak hanya pada tingkat universitas,

tetapi juga pada tingkat di bawahnya seperti unit kerja, fakultas, dan program studi. Jika pada

tingkat universitas unit pelaksana penjaminan mutu adalah BPM maka pada tingkat unit

kerja, dibentuk Gugus Kendali Mutu (GKM), Satuan Penjaminan Mutu (SPM) untuk tingkat

fakultas, dan Gugus Penjaminan Mutu (GPM) untuk tingkat program studi. Semua unit

penjaminan mutu tersebut berkoordinasi dalam mengawal pelaksanaan penjaminan mutu.

Salah satu tugas organ penjaminan mutu adalah melakukan pendampingan pada proses

akreditasi/re-akreditasi nasional yang menjadi kewajiban program studi bersama unit

pengelola program studi (dalam hal ini fakultas). Pendampingan dilakukan oleh asesor

internal yang ditunjuk BPM baik selama penyusunan borang maupun pada saat asesmen

lapang. Hasil koordinasi penyusunan borang akreditasi/re-akreditasi adalah nilai akreditasi

program studi seperti disampaikan pada Gambar 12.1. Dari total 173 program studi

(termasuk profesi) yang ada di UNAIR, 76% telah terakreditasi A atau Unggul, dimana

akreditasi Unggul ini diperoleh dari konversi akreditasi internasional yang telah diperoleh

10 program studi. Sejumlah 6 program studi terakreditasi minimum yaitu program studi baru

yang telah mulai beroperasi tahun 2020 ini. Sementara itu masih ada 1 program studi yang

masih bernilai C. Ke depan, akreditasi program studi akan ditingkatkan dengan versi 4.0 (9

kriteria) baik melalui akreditasi internasional program studi yang mendapat pengakuan Dikti

maupun melalui penyusunan Instrumen Suplemen Konversi (ISK).

Page 111: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

97

Gambar 12.1 Status Akreditasi Program Studi

(sumber akreditasi.bpm.unair.ac.id)

Selain akreditasi nasional, akreditasi internasional program studi juga menjadi target

kinerja penjaminan mutu. Dalam hal akreditasi internasional, BPM bersama SPM

melakukan pendampigngan penyusunan SAR bahkan sampai visitasinya. Hasil dari

koordinasi ini nampak dari peningkatan jumlah program studi terakreditasi internasional

pada Gambar 12.2. Pada tahun 2020 ini, sebenarnya beberapa program studi yang lain sudah

siap untuk mengajukan akreditasi internasional. Namun kondisi pandemic menyebabkan

lembaga akreditasi internasioanl tidak dapat melaksanakan penilaian akreditasi karena tidak

dapat melakukan proses penilaian lapangan sehingga tidak ada program studi baru yang

terakreditasi internasional pada tahun 2020. Meskipun demikian persiapan prodi-prodi yang

akan mengajukan akreditasi internasional tetap berjalan.

Gambar 12.2. Program Studi terakreditasi internasional

(sumber akreditasi.bpm.unair.ac.id)

Unggul, 10, 6%

Baik Sekali, 1, 1%

Baik, 0, 0%

A, 121, 70%

B, 25, 14%

C, 1, 1%

Minimum, 6, 3%Persiapan, 9, 5%

ASIIN, 26

ASIC, 14

ABEST21, 14

FIBAA, 3

APHEA, 1

AUN, 18

Page 112: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

98

Selain akreditasi/sertifikasi program studi, ada pula akreditasi perguruan tinggi

(APT). Akreditasi BAN-PT untuk Universitas Airlangga terakhir dilakukan tahun 2018

dengan nilai akreditasi A dan berlaku hingga tahun 2023. Meskipun demikian, mengingat

semakin besarnya minat program studi untuk akreditasi internasional maka tidak menutup

kemungkinan Universitas Airlangga juga mencanangkan untuk mengikuti akreditasi

internasional untuk institusi. Langkah go internasional ini telah dimulai dengan sertifikasi

eksternal yang telah dilakukan UNAIR mengikuti standar ISO 9001 : 2008, IWA 2 : 2007,

dan MBNQA mulai tahun 2009. Sertifikasi ini berjalan dari tahun ke tahun dengan

menyesuaikan perkembangan ISO hingga terakhir digunakan standar ISO 21001 : 2018.

Sesuai dengan prinsip continuous improvement dalam penjaminan mutu, Universitas

Airlangga telah mengembangkan sistem informasi penjaminan mutu internal yang

terintegrasi dengan data dan mengacu pada instrumen/borang akreditasi BAN-PT terbaru (9

kriteria). Sistem ini mengakomodasi kebutuhan data fakultas/ program studi dan terintegrasi

dengan data pada unit kerja sebagai verifikator data. Mulai tahun 2019 sistem informasi

tersebut diperbaharui dengan mengintegrasikan tiga kebutuhan pokok manajemen mutu

yaitu akreditasi, evaluasi diri, dan audit internal melalui laman http://qa.unair.ac.id. Lewat

laman ini dilakukan proses yang berujung pada audit mutu internal melalui rangkaian

kegiatan berupa pengisian data kuantitatif, pengisian laporan evaluasi diri (LED), pengisian

instrumen audit, penilaian LED, penilaian audit, penyampaian hasil audit beserta

pelaporannya.

Audit Mutu Internal (AMI) di UNAIR menjadi salah satu agenda rutin tahunan untuk

mengukur hasil kinerja unit kerja, fakultas, maupun program studi. Pada tahun-tahun

sebelumnya pelaksanaan audit dilakukan melalui audit sistem secara daring dan audit

kepatuhan yang dilakukan dengan tinjau lapang auditor ke tempat auditee. Tahun 2020 ini

pelaksanaan AMI dilakukan total secara daring mengingat kondisi pandemi COVID-19 yang

masih belum berakhir. Dengan keterbatasan yang ada, AMI 2020 telah selesai dilaksanakan

dengan beberapa catatan perbaikan yang tertuang dalam scoring predikat hasil audit, daftar

temuan, saran dan praktik baik. Hasil audit mutu internal pada seluruh unit dibagi dalam

beberapa peringkat, yaitu bintang 1 (paling rendah) hingga bintang 5 (paling tinggi)

berdasarkan persentase capaian kinerjanya.

Hasil AMI tahun 2020 secara umum disajikan pada Gambar 12.3. Pada AMI tahun

2020 ini telah diaudit 168 program, 15 fakultas/sekolah, dan 18 unit kerja. Lima program

studi baru yang dikelola Sekolah Teknik Maju dan Multidisiplin (unit baru setara fakultas)

tahun ini ikut dalam kegiatan audit namun belum dilakukan penilaian mengingat program

studi dan fakultas tersebut baru beroperasi mulai tahun 2020 ini. Sementara itu, terkait

perubahan struktur organisasi UNAIR menyesuaikan dengan suksesi internal yang terjadi

tahun 2020, beberapa unit kerja dihapus, bergeser tupoksi ataupun pembentukan unit kerja

baru. Hal ini menyebabkan tidak semua unit kerja dapat diaudit sehingga diputuskan hanya

18 unit kerja yang diaudit.

Page 113: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

99

Gambar 12.3 Hasil Audit Mutu Internal Tahun 2020

(sumber: qa.unair.ac.id)

Khusus untuk AMI program studi (PS), telah dilakukan audit pada 168 PS yang terdiri

dari 21 PS Vokasi, 39 PS Sarjana, 46 PS Magister, 15 PS Doktor, 32 PS Spesialis, 8 PS Sub

Spesialis, dan 7 PS Profesi. Hasil audit seperti ditunjukkan Gambar 12.4 menunjukkan

bahwa masih ada satu program studi jenjang magister yang memperoleh nilai bintang 1 (skor

kurang dari 60%) dan 21 program studi memperoleh bintang 3 (skor 70% – 80%) sehingga

perlu mendapat perhatian lebih lanjut.

Gambar 12.4 Hasil AMI Program Studi Tahun 2020

(sumber : qa.unair.ac.id)

Bintang 5 Bintang 4 Bintang 3 Bintang 2 Bintang 1

16

1 1 0 0

14

1 0 0 0

64

82

21

0 1

Unit Kerja Fakultas Program Studi

Diploma Sarjana Magister Doktor Spesialis SubSpesialis

Profesi

4

10

21

6

15

3 5

12

24

20

8

12

4 2

5

5

4

1

5

1 0

0

0

0

0

0

0 0

0

0

1

0

0

00

Bintang 1

Bintang 2

Bintang 3

Bintang 4

Bintang 5

Page 114: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

100

Selain skor dan predikat, hasil audit mutu internal yang tidak kalah penting adalah

temuan (ketidaksesuaian), saran, dan praktik baik. Pada audit kali ini, teridentifikasi 16

temuan, 242 saran, dan 162 praktika baik yang berasal dari semua unit, baik unit kerja,

fakultas, maupun program studi. Ditambah dengan analisis yang diperoleh dari LED beserta

datanya, dapat disimpulkan beberapa hal dari hasil audit, yaitu:

1. Sebagian besar program studi belum memiliki roadmap penelitian dan PkM

2. Persentase kelulusan tepat waktu pada jenjang S2 dan S3 masih rendah

3. Strategi peningkatan animo calon mahasiswa perlu dilakukan secara masif dan

terstruktur

4. Penataan home base dosen pada setiap program studi dan pemerataan beban dosen

masih sangat timpang

5. Perlu penyusunan peta pengembangan SDM sampai unit terkecil (departemen)

6. Mayoritas persentase pendanaan program studi dari luar universitas masih rendah.

Program Studi mempunyai keterbatasan ruang gerak dalam bekerjasama untuk

memperoleh pendanaan dari luar universitas.

7. Ketersediaan sarana laboratorium meliputi kecukupan dan kesesuaian peralatan dengan

kondisi saat ini masih menjadi masalah besar di program studi. Ada beberapa

laboratorium yang tidak sesuai dengan standar. Program studi juga mengalami kesulitan

dalam melakukan pengajuan perbaikan ke Fakultas karena belum dilibatkan dalam

penyusunan RKAT

8. Perlu penataan struktur organisasi untuk memperjelas garis komando dan garis

koordinasi antara program studi dan departemen. Beberapa perombakan stuktur

organisasi di tingkat Fakultas bersifat mendadak dan tergesa-gesa sehingga berpotensi

menimbulkan permasalahan tata kelola

9. Masih banyak PS yang belum melakukan redisain kurikulum secara regular 5

tahun sekali

10. Perlu segera melakukan penyusunan Renstra Universitas 2020-2025.

Selain akreditasi ekternal, audit internal, dan evaluasi diri, pengelolaan mutu secara

berkesinambungan juga memerlukan strategic planning yang baik melalui identifikasi risiko

yang dihadapi. Hal ini sejalan dengan penerapan ISO 9001 : 2015 yang mulai diterapkan di

UNAIR. Untuk itu Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP) berkoordinasi dengan

BPM merumuskan daftar risiko di tingkat universitas. Risiko didefinisikan sebagai

peristiwa yang dapat memiliki dampak pada upaya pencapaian tujuan organisasi. Risiko

dapat muncul dari faktor eksternal (seperti perubahan peraturan pemerintah, perubahan

karakteristik demografi mahasiswa, dan krisis ekonomi) maupun faktor internal (seperti

Page 115: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

101

pembukaan program studi baru, tantangan dalam penyediaan infrastruktur, penyediaan

sumber daya manusia yang memadai, dan lain-lain).

Risiko mempengaruhi setiap aspek dari keseluruhan aktivitas di UNAIR. Oleh karena

itu, memahami risiko yang dihadapi dan mengelola risiko tersebut secara tepat akan

meningkatkan kemampuan UNAIR untuk membuat keputusan yang lebih baik, menjaga

aset universitas, meningkatkan kemampuan UNAIR dalam memberikan layanan kepada

stakeholders, serta membantu dalam menjalankan misi dan mencapai tujuan UNAIR.

Universitas Airlangga memandang pengelolaan risiko terhadap sumber daya manusia, aset

dan semua aspek operasional sebagai tanggung jawab yang penting. Oleh karena itu,

UNAIR berkomitmen untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut dengan sebaik-

baiknya. Sebuah kerangka manajemen risiko yang efektif tidak hanya merupakan praktek

bisnis yang baik namun juga mencerminkan ketahanan organisasi, keyakinan dan manfaat

bagi organisasi, termasuk di dalamnya:

1) Menyediakan proses pengambilan keputusan dan perencanaan yang valid;

2) Membuat universitas memiliki fleksibilitas dalam rangka merespon ancaman yang tak

terduga;

3) Mengambil keuntungan dari peluang yang ada dan memungkinkan

diperolehnya keunggulan kompetitif;

4) Melengkapi setiap pimpinan unit kerja dengan alat untuk mengantisipasi perubahan

dan ancaman yang dihadapi universitas dan mengalokasikan sumber daya dengan tepat;

5) Menyediakan penjaminan mutu pada seluruh stakeholder bahwa risiko kritis

telah dikelola dengan baik oleh universitas;

6) Memungkinkan tercapainya business resilience dan compliance management.

Pada langkah berikutnya disusun daftar risiko diharapkan dapat memberikan ruang

untuk mendapatkan profil risiko, mengontrol, dan memprioritaskan tindakan yang tepat.

Daftar risiko tersebut juga sangat membantu dalam penyusunan laporan terkait kerangka tata

kelola universitas. Hasil identifikasi yang dilakukan telah disusun satu daftar risiko yang

diberi istilah area terdampak yang meliputi: Academic excellence, Research excellence,

Community service excellence, Holding excellence, Financial resources, Organizational

capital, Human capital, Information capital, dan Reputation.

Dengan mempertimbangkan dampak risiko yang mungkin dihadapi, diperlukan

langkah evaluasi untuk menentukan strategi-strategi yang sesuai guna meminimalkan

potensi terjadinya risiko dan/atau meminimalkan dampak dari risiko tersebut. Strategi

menentukan langkah penanggulangan risiko dibagi dalam empat kelompok berikut:

a. Tolerate: menerima risiko dan membuat keputusan untuk tidak mengambil tindakan

apapun. Pilihan ini akan disertai dengan rencana kontingensi untuk menangani dampak

yang akan timbul jika risiko tersebut terjadi.

b. Treat: menerima risiko tetapi mengambil beberapa tindakan untuk mengurangi atau

meminimalkan kemungkinan dan/atau dampak potensial.

c. Transfer: mentransfer risiko untuk individu atau organisasi lain, misal outsourcing

kegiatan melalui pengaturan kontrak atau kemitraan.

Page 116: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

102

d. Terminate: menghilangkan risiko dengan cara berhenti melakukan aktivitas yang

menyebabkan terjadinya risiko tersebut.

Daftar risiko mengidentifikasi dan mencatat berbagai jenis risiko pada berbagai aspek

manajemen universitas. Daftar risiko ini memberikan petunjuk kepada manajemen

universitas untuk melakukan assessment terhadap risiko dalam konteks strategi universitas

secara keseluruhan serta membantu universitas untuk mencatat kontrol dan treatment dari

berbagai risiko tersebut. Dengan memperhatikan capaian kinerja universitas tahun 2020,

maka disusun daftar risiko sebagaimana Tabel 12.1 berikut ini.

Tabel 12.1 Daftar Risiko Tahun 2020

No Jenis Risiko Peluang

terjadi

Area

Terdampak

Dampak Total

Skor

Penanganan

Risiko

1 Target persentase akreditasi

PS A atau Unggul 80% belum

tercapai

3 Reputation 3 9 Treat

2 Target persentase ideal dosen

S3:47% dan GB:18% belum

tercapai

2

Human

capital

3

6

Treat

3 Target rasio ideal dosen:tendik

= 60:40 belum tercapai

3 Human

capital

3 9 Treat

4 Target Jumlah mahasiswa

internasional belum tercapai

2 Reputation 2 4 Treat

5 Target waktu tunggu kurang dari 3 bulan belum tercapai

2 Academic

Excellence

3 6 Treat

6 Target pemenuhan daya

tampung S2 dan S3 belum tercapai

4 Academic

Excellence

3 12 Treat

7 Target pendapatan fakultas

dari biaya pendidiikan belum

tercapai

3 Financial

resources

3 9 Treat

Page 117: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

103

KONTRIBUSI UNAIR DI MASA PANDEMI

COVID-19

Virus corona merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi

virus ini disebut Covid-19. Virus corona dapat mengakibatkan gangguan ringan pada sistem

pernapasan, infeksi paru yang berat, hingga kematian. Virus corona mulai menyebar di Indonesia

sejak akhir 2019 dan meningkat di bulan Januari 2020. Pada bulan Maret 2020, banyak lembaga

pemerintah dan swasta termasuk UNAIR melakukan aktivitas dan bekerja dari rumah/ work from

home (WFH) untuk mencegah penyebaran Covid-19. Akan tetapi, kondisi pandemi tidak menjadi

kendala dalam berkarya bagi UNAIR. Bahkan Rektor UNAIR, Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE.,

M.T., Ak., CMA menyatakan bahwa “Pandemi Membawa Prestasi” yang diutarakan dalam

pidatonya pada Dies Natalis Universitas Airlangga ke 66 tanggal 9 November 2020. UNAIR terus

berkarya dan berinovasi sebagai bentuk tanggung jawab atas TriDharma perguruan tinggi melalui

penelitian dan inovasi, serta pengabdian masyarakat dan berkontribusi dalam penanganan Covid-19.

Peran UNAIR dalam riset dan inovasi untuk menangani covid-19 di antaranya pengembangan

obat dan peralatan yang mendukung penanganan serta mencegah penyebaran Covid-19. Di bidang

pengabdian masyarakat, UNAIR berkontribusi dalam penggalangan dana untuk penanganan Covid-

19, pembagian masker yang dikordinasikan oleh alumni, edukasi penanganan Covid-19 kepada

masyarakat luas, serta menjadikan Rumah Sakit UNAIR sebagai salah satu pusat penanganan/rumah

sakit rujukan Covid-19 di provinsi Jawa Timur.

Gambar 13.1. Produk inovasi UNAIR dalam pencegahan penyebaran Covid-19

Produk riset dan inovasi UNAIR adalah hasil pemikiran dan kerja para peneliti untuk

menjawab tantangan dan kebutuhan Indonesia saat ini untuk merespon pandemi Covid-19. Berikut

adalah beberapa produk yang dihasilkan sivitas akademika UNAIR dalam menghadapi pandemi

Covid-19, yakni hand sanitizer, safety goggles, faceshield, anolyte sanitizer, bilik sterilisasi

(sterilizer chamber) (Gambar 13.1). Produk-produk tersebut tentunya akan terus diproduksi oleh

13

Page 118: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

104

untuk pencegahan Covid-19 yang dapat digunakan oleh sivitas akademika: mahasiswa, pegawai

kesehatan baik yang bekerja di laboratorium maupun yang berkerja di rumah sakit, serta

dipergunakan secara luas untuk kebutuhan masyarakat Indonesia.

Peneliti UNAIR juga aktif melakukan penelitian terkait produk obat. Produk obat yang

dikembangkan untuk menangani Covid-19 yaitu obat kombinasi Covid-19. Obat Kombinasi Merah

Putih ini sudah mengajukan paten dan masuk sebagai referensi dalam tata laksana Covid-19 untuk

derajat sedang dan derajat berat (Gambar 13.2). Beberapa obat kombinasi yang dikembangkan

UNAIR sedang diajukan proses paten (Tabel 13.1).

Tabel 13.1. Daftar obat kombinasi untuk penanganan Covid-19 yang diajukan paten

No. Judul Invensi Nomor

Permohonan

Jenis

1. Rasio dosis kombinasi obat Hydroxychloroquine

dan Azithromycin

P00202007201

Paten

2. Rasio dosis kombinasi obat Lopinavir/Ritonavir

dan Doxycyclinen

P00202007198

Paten

3. Rasio dosis kombinasi obat Lopinavir/Ritonavir

dan Azithromycin

P00202007194

Paten

Page 119: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

105

Gambar 13.2. Obat kombinasi Covid-19

Melalui Lembaga Penyakit Tropik (LPT), UNAIR bekerja sama dengan beberapa pihak

memproduksi Genius MG-1T dan Genius MG-1V. Genius MG-1T adalah vaksin anti-TB,

sedangkan Genius MG-1V merupakan vaksin yang dikembangkan untuk vaksin influenza dan

sedang dikembangkan untuk COVID-19. Genius MG-1V sudah dilakukan uji awal in vitro terhadap

virus SARS-CoV-2. Hasil penelitian menunjukkan Genius MG-1V memiliki potensi yang baik untuk

dikembangkan sebagai vaksin Covid-19. Produk vaksin Genius MG-1T dan Genius MG-1V telah

mendapat ijin edar di LN dan diproduksi atas kerjasama Immunitor Co. (Canada) dan Pravitna

(Thailand). Kedua produk saat ini sedang dalam proses pemeriksaan tahap akhir oleh Badan

Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Uji klinik untuk kedua produk dilakukan di Jawa Tengah

dan di UNAIR Surabaya. Bersamaan dengan hal itu, produk Genius MG-1V sedang dilakukan

pengujian uji efek Hap-V plus pada COVID-19 di LPT. Pengembangan bahan obat terutama vaksin

Covid-19 adalah hal sangat positif yang akan terus dikembangkan oleh UNAIR. Vaksin tersebut akan

menjadi kontribusi UNAIR dalam menangani dan mencegah peningkatan Covid-19 baik secara

lokal, regional, nasional, dan internasional.

Gambar 13.3. Genius MG-IT (vaksin TB)

Page 120: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

106

Gambar 13.4. Genius MG-IV yang dikembangkan menjadi vaksin Covid-19.

UNAIR terus berkontribusi dalam penanganan Covid-19, saat ini juga sedang dilakukan

penelitian terkait Obat Pengembangan Baru (OPB) UNAIR-3 yang sudah memasuki proses

pengembangan di tahap produksi bahan baku dan akan masuk ke uji klinis (Gambar 13.5).

Gambar 13.5. Obat Pengembangan Baru (OPB) UNAIR-3

Selain mengembangkan vaksin atau obat untuk Covid-19, Universitas Airlangga juga

mengembangkan reagent untuk menganalisis sampel Covid-19. Salah produk yang sudah

dikembangkan yaitu Reagent PCR berupa reagent+. Reagent+ berfungsi mempercepat reaksi pada

saat menganalisis sampel Covid-19, sehingga mempercepat proses analisis. Peneliti UNAIR juga

turut bergabung dalam konsorsium pengembangan vaksin Merah Putih. Konsorsium ini berfungsi

sebagai platform pengembangan vaksin berbasis protein dari ekspresi DNA rekombinan yang

memiliki protein antigen dari virus COVID-19 pasien Indonesia (Gambar 13.6).

Page 121: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

107

Gambar 13.6. Reagent+ PCR sedang dikembangkan oleh peneliti UNAIR

Untuk menangani Covid-19, UNAIR mengembangkan Stem Cell melalui mekanisme antiviral

dengan hasil penelitian dapat dilihat pada Gambar 13.7. Pada Januari 2021, pengembangan Stem Cell

masuk pada tahap persiapan clinical trial hematopoetic untuk Covid-19 dengan derajat sedang dan

berat. Kegiatan riset pada tahap ini bekerjasama dengan PT. Kimia Farma. Uji Klinis sebagai tahapan

selanjutnya (tahap 4) dimulai pada Februari 2021. Selain produk riset dan inovasi dalam merespon

tantangan pandemi Covid-19, UNAIR juga sedang mengembangkan Stem Cell Research non Covid-

19 yang bekerja sama dengan Kemenkes, Kemenristek Dikti, RS. Dr. Soetomo dan PT. Phapros.

Gambar 13.7. Stem cell untuk menangani covid-19 (case study: hematopoietic stem cells (HSCs) as

a therapeutic of SAR-CoV-2 (penampakan HSCs yang sudah di tanam Virus))

(Sumber: Sys Rev Pharm 2020, 11(5): 772-777)

Selain mengembangkan obat dan vaksin dalam riset Covid-19, UNAIR juga turut aktif

berkontribusi dalam pengembangan dan pembuatan beberapa jenis robot yang dapat diaplikasikan

untuk mempermudah dan mendukung penanganan Covid-19. Jenis robot yang diproduksi

Universitas Airlangga diantaranya robot ARTA, drone survey medis, dan Robot ISYANA (Gambar

13.8). Airlangga Robot Triage Assistance (ARTA) merupakan robot dengan fungsi automasi

Page 122: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

108

pelaksanaan triage yang memilah pasien dengan kondisi risiko tinggi, rendah, maupun tanpa risiko.

Keunggulan robot ini adalah mempercepat layanan triage COVID-19, sehingga mampu

melaksanakan tugas triage dengan jumlah pasien yang lebih banyak.

Gambar 13.8. Robot yang dikembangkan UNAIR untuk penanganan Covid-19

Drone survey medis merupakan drone berjenis quadcopter, dilengkapi dengan dua axis

gimbal, fpv camera dan action camera, serta dilengkapi sistem telemetri. Drone ini berfungsi untuk

mendeteksi area-area yang tidak dijangkau CCTV namun perlu diselidiki tingkat kepadatannya

dalam rangka mengurangi resiko penyebaran Covid-19. Robot ISYANA adalah robot berbentuk

drone darat yang dirancang untuk dapat beroperasi di segala medan dan memiliki dual fungsi untuk

membantu dalam desinfeksi area serta sistem pengawasan (surveillance system). Robot ini mampu

menyemprotkan cairan disinfektan dengan remote control pada suatu ruangan/area untuk

meminimalisir penularan Covid-19. Selain itu, robot ini juga dilengkapi dengan kamera untuk

mendeteksi kerumunan dan orang tak bermasker. Kondisi suhu dan kelembaban udara sekitar juga

dapat dipantau melalui sensor yang disematkan pada ISYANA. Selain produk inovasi, peneliti

UNAIR juga aktif mempublikasikan artikel ilmiah terkait Covid-19 pada jurnal bereputasi terindeks

Scopus.

UNAIR sebagai kampus siaga Covid-19 menerapkan sejumlah kebijakan penting untuk

menangani penyebaran Covid-19. Kegiatan perkuliahan dilakukan secara daring dengan portal

AULA, aplikasi zoom atau google meet. Aktivitas di kampus dibatasi, akan tetapi jika ada kegiatan

penting yang perlu dilakukan secara tatap muka, diterapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Aktivitas lain untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 yaitu melakukan penyemprotan

desinfektan secara rutin dan membatasi kapasitas ruang kampus serta perkantoran.

Untuk membantu kelangsungan proses pembelajaran, UNAIR memberi subsidi kuota dan

keringanan uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada mahasiswa yang terdampak Covid-19. Sebagai

bentuk tanggungjawab sosial, UNAIR juga menyalurkan bantuan dana kepada para korban bencana

termasuk untuk masyarakat terdampak Covid-19, hingga 9 November 2020 tercatat sejumlah Rp

13.093.202.518,- telah disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Sebagai health promoting university, Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) dan Rumah

Sakit Penyakit Tropik Infeksi (RSPTI) memberikan pelayanan pemeriksaan, perawatan dan

pengobatan pasien Covid-19. Data terakhir menunjukkan bahwa secara total, kunjungan pasien

Page 123: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

109

Covid-19 ke RSUA sebanyak 11.558 pasien dengan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat inap di

RSUA sebanyak 1.524 pasien, sebanyak 1.087 pasien pulang setelah dirawat di RSUA, dan 71,32%

pasien sembuh. Sementara itu, layanan Swab juga dilakukan baik di RSUA dengan 6778 spesimen

dan 30,9% specimen positif. Selain itu, di LPT sebanyak 31.374 specimen dengan 44,19% specimen

positif (data November 2020). Monitoring kesehatan bagi sivitas akademika dilakukan melalui

pemantauan secara berkala dengan mengisi kuesioner online covid surveillance.

Gambar 13.9. Total kunjungan pasien Covid-19 di RSUA

Selama pandemi, RSUA menerima dana hibah dan donasi dari berbagai pihak. Dana hibah

tersebut diterima dari pemerintah Provinsi Jawa Timur, BPBD Provinsi Jawa Timur, BNPB,

sejumlah perusahaan (CT-Corp, Bank Mega, PT. Astra International Tbk., PT. Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk.). Dana hibah yang diterima digunakan untuk pengembangan fasilitas rumah sakit

dalam menangani pasien Covid-19 bagi masyarakat umum serta sivitas akademika UNAIR yang

berobat.

Page 124: Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

Laporan Kinerja Universitas Airlangga 2020

82