LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

download LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

of 261

Transcript of LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    1/261

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    2/261

     

    Kata Pengantar  

    engan Rahmat Tuha

    Laporan Kinerja Kem

    Tahun 2014 dapat dis

    Dengan telah ditetapkanny

    Presiden Republik Indonesia Nom

    tentang Pembentukan KementeriaMenteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014 – 2019 pad

    2014, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif be

    Kementerian Pariwisata sedangkan untuk bidang Eko

    Badan Ekonomi Kreatif yang merupakan Lembaga Non S

    Laporan Kinerja Kementerian Pariwisata Tahun

    Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara da

    Nomor 53 Tahun 2014 dan surat Deputi Bidang

     Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementer

     Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/5278

    yang menyebutkan bahwa Laporan Kinerja Tahun 2014

    dokumen Penetapan Kinerja tahun 2014. Dengan dem

    Kinerja Kementerian Pariwisata Tahun 2014 secara su

    capaian kinerja bidang pariwisata dan ekonomi kreatif paProspek pariwisata dan ekonomi kreatif akan se

    didukung oleh peningkatan kinerja pariwisata dan ekono

    pariwisata dan ekonomi kreatif yang semakin kuat, serta

    internasional terhadap Indonesia yang semakin memb

    D

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    3/261

     

    Pertumbuhan pariwisata Indonesia yang mele

    memberikan kepercayaan diri Kementerian Pariwisata

    target kunjungan wisman pada tahun 2015 dari 10 juta m

    Untuk capaian angka ekonomi kreatif (ekraf), cap

    menjadi pijakan dalam menetapkan target tahun 2019. S

    ekraf tahun 2014 antara lain: kontribusi terhadap PD

    7,06 %, penciptaan lapangan kerja sebanyak 12,30 juta

    terhadap ekspor nasional sebesar 5,9%. Secara mikr

    (global innovation index)  ekraf tahun 2014 pada rankventura sebesar 31,4%, dan pekerja kreatif pada skor 7,4

     Akhir kata, semoga Laporan Kinerja Kementerian

    memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepen

    informasi maupun evaluasi kinerja.

    Jakarta,

    Mente

    Dr. Ir. Ar

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    4/261

     

    Kata Pengantar ................................................................

    Daftar Isi ..........................................................................

    Daftar Matriks ...................................................................

    Daftar Grafik......................................................................

    Ikhtisar Eksekutif .............................................................

    Bab I Pendahuluan ..........................................................

     A. Latar Belakang ....................................................

    B. Gambaran Kementerian Pariwisata dan EkonomC. Peran dan Fungsi Kementerian Pariwisata dan E

    Kreatif dalam Pembangunan Lintas Sektor .........

    Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja .....................

     A. Rencana Strategis ...............................................

    B. Penetapan/Perjanjian Kinerja ..............................Bab III Akuntabilitas Kinerja .............................................

     A. Capaian Kinerja Organisasi .................................

    B. Anggaran 2014 ....................................................

    Bab IV Penutup ................................................................

    DAFTAR ISI 

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    5/261

     

    Matriks1

    Capaian RPJMN Tahun 2014 KementePariwisata dan Ekonomi Kreatif

    Matriks3. 1

    Perbandingan Pendapatan PDB 2011 –

    Matriks3. 2

    Dampak Ekonomi Makro Berdasarkan Satelit Pariwisata Nasional (NESPARNA2010 - 2014

    Matriks3. 3

    Tren Kenaikan Usaha Pariwisata BidanAkomodasi

    Matriks3. 4

    Anggaran Pembekalan SDM Melalui KeDekonsentrasi

    Matriks3. 5

    Investasi di Bidang Pariwisata Tahun 22014

    Matriks3. 6

    Suku Bunga di Indonesia

    Matriks

    3. 7

    Penerimaan Devisa Pariwisata Diband

    dengan Komoditi Ekspor Lainnya Tahu– 2014

    Matriks3. 8

    Kunjungan Wisatawan Mancanegara

    D FT R T BE

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    6/261

     

    Matriks3. 12

    Kunjungan Wisatawan Mancanegara

    Matriks3. 13

    Target Wisatawan Mancanegara Tahun

    Matriks3. 14

    Kunjungan Wisatawan Mancanegara JDesember 2014

    Matriks3. 15

    10 Besar Kunjungan Wisatawan MancaKe Indonesia 2013 Vs 2014

    Matriks3. 16

    Kunjungan Wisman Berdasarkan PintuUtama Secara 2013-2014

    Matriks3. 17

    Perkembangan Wisatawan Nusantara

    Matriks3. 18 Daya Saing Kepariwisataan Indonesia

    Matriks3. 19

    Visit Indonesia Tourism Officer (VITO)

    Matriks

    3. 20

    Produk Domestik Bruto (PDB) Indones2010-2014 Atas Dasar Harga Berlaku  

    Matriks3. 21

    Produk Domestik Bruto (PDB) Indones2010-2014 Atas Dasar Harga Berlaku Rupiah)

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    7/261

     

    Matriks3. 25

    Laju Pertumbuhan Usaha Ekonomi KreIndonesia Berbasis Seni dan Budaya MSektor Kreatif Tahun 2010-2014 (%)

    Matriks3. 26

    Jumlah Usaha Ekonomi Kreatif

    Matriks3. 27

    Laju Pertumbuhan Konsumsi Rumah TEkonomi Kreatif Indonesia Berbasis SeBudaya Menurut Sektor Kreatif Tahun2014 (%)

    Matriks3. 28

    Lokasi Pengembangan Ruang Kreatif

    Matriks3. 29

    Perbandingan Hasil Evaluasi AkuntabilKinerja Kemenbudpar/Kemenparekraf

    Matriks3. 30

    Kondisi Akuntabilitas Kinerja KementeLembaga Tahun 2014

    Matriks3. 31

    Capaian RPJMN Tahun 2014 KementePariwisata dan Ekonomi Kreatif

    Matriks3. 32

    Realisasi Penyerapan Anggaran Tahundan 2013 Kementerian Pariwisata danEkonomi Kreatif Per Unit Kerja Eselon

    Matriks3. 33

    Realisasi Penyerapan Anggaran Tahundan 2013 Kementerian Pariwisata danEkonomi Kreatif Per Program

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    8/261

     

    Grafik3. 1

    Kontribusi Kepariwisataan Terhadap PNasional

    Grafik3. 2

    Peningkatan PDB Pariwisata

    Grafik3. 3

    Investasi di Bidang Pariwisata Tahun 22014

    Grafik3. 4

    Kunjungan Wisatawan Mancanegara J– Desember 2014

    Grafik3. 5

    Perkembangan Wisatawan Nusantara

    Grafik3. 6 Jumlah Perjalanan Wisnus 2013-2014

    Grafik3. 7

    Distribusi Produk Domestik Bruto (PDBIndonesia Menurut Sektor Ekonomi Ta2014 (%)

    Grafik

    3. 8

    Distribusi Nilai Tambah Bruto (NTB) InKreatif Berbasis Media, Desain dan IPTMenurut Kelompok Industri Tahun 201

    Grafik3. 9

    Struktur Klasifikasi Ketenagakerjaan

    D FT R GR FI

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    9/261

     

    Grafik3. 13

    Distribusi Jumlah Tenaga Kerja IndustKreatif Berbasis Media, Desain dan IPTMenurut Kelompok Industri Tahun 201

    Grafik3. 14

    Jumlah Usaha di Indonesia Menurut SEkonomi Tahun 2014 (Unit)

    Grafik3. 15

    Jumlah Usaha Industri Kreatif BerbasiMedia, Desain dan IPTEK Menurut KeloIndustri Tahun 2011-2014 (Unit)

    Grafik3. 16

    Distribusi Jumlah Usaha di IndonesiaMenurut Sektor Ekonomi Tahun 2014

    Grafik3. 17

    Distribusi Jumlah Usaha Industri Kreat

    Berbasis Media, Desain dan IPTEK MeKelompok Industri Tahun 2014 (%)

    Grafik3. 18

    Pertumbuhan Usaha di Indonesia MenSektor Ekonomi Tahun 2012-2014 (%

    Grafik

    3. 19

    Pertumbuhan Usaha Industri Kreatif B

    Media, Desain dan IPTEK Menurut KeloIndustri Tahun 2012-2014 (%)

    Grafik3. 20

    Opini Keuangan Kementerian PariwisaEkonomi Kreatif oleh BKP

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    10/261

    Ikhtisar Eksekutif

    Sesuai dengan rentang waktu Rencana Strategis 201

    Kinerja Kementerian Pariwisata Tahun 2014 ini merupakaketiga atau terakhir, yang menyajikan perbandingan

    ( performance results) dengan Rencana Kinerja (Performa

    akuntabilitas kinerja selama Tahun 2014.

    Bagi Kementerian Pariwisata, Laporan Kinerja mem

    Pertama, merupakan sarana untuk menyampaikan perta

    kepada seluruh para pemangku kepentingan  (Preside

    Pusat/Daerah, pelaku/industri pariwisata dan ekonomi kre

    sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan kiner

     Adanya dua fungsi utama ini memperjelas bahwa informa

    Laporan Kinerja Tahun 2014 harus dapat memenuhi kebu

    dan eksternal.

    Laporan Kinerja ini secara garis besar berisikan infor

    kinerja dan capaian kinerja yang telah dicapai selama 3 tahudengan 2014. Rencana Kinerja (Performance Plan) 2014 dan

    merupakan kinerja yang ingin dicapai selama tahun 2014 ya

    pada Rencana Strategis 2012 – 2014 Kementerian Pariwis

    Sementara itu, capaian kinerja (Performance Results) m

    seluruh kegiatan selama tahun 2014 yang memang diarahka

    yang ditetapkan dalam Rencana Kinerja 2014.Secara keseluruhan, hasil capaian kinerja tahun 20

    Kementerian Pariwisata memenuhi Sasaran Strategis  yan

    pencapaian sasaran Kementerian Pariwisata yang diuku

    Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan adalah sebag

    IKHTISAR EKSEKU

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    11/261

    No. Sasaran Indikator

    Targ

    2.  Meningkatnya

    kontribusi

    kepariwisataan

    terhadap kualitas dan

    kuantitas tenaga kerjanasional

    1.  Jumlah tenaga kerja

    langsung, tidak

    langsung, dan ikutan

    sektor pariwisata (juta

    orang)

    8,7

    2.  Kontribusi sektor

    pariwisata terhadap

    penyerapan tenaga

    kerja nasional

    (persentase)

    7,2

    3.  Produktivitas tenaga

    kerja langsung, tidaklangsung, dan ikutan

    sektor pariwisata (Rp

     juta/TK/tahun)

    14,6

    3.  Meningkatnya

    investasi di sektor

    pariwisata

    Kontribusi investasi sektor

    pariwisata terhadap total

    investasi nasional

    (Persentase)

    4,8

    4.  Meningkatnya devisa

    dan pengeluaran

    wisatawan di

    Indonesia

    1.  Jumlah penerimaan

    devisa wisatawan

    mancanegara (US$

    miliar)

    12

    2.  Jumlah pengeluaran

    wisatawan nusantara

    (Rp triliun)

    191,

    3.  Jumlah pengeluaran

    per wisatawan

    mancanegara per

    kunjungan (US$)

    1.20

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    12/261

    No. Sasaran Indikator

    Targ

    6.  Meningkatnya citra

    kepariwisataan

    Indonesia

    1.  Daya saing

    kepariwisataan

    Indonesia (Nilai)

    4,1

    7.  Terciptanyapemasaran pariwisata

    yang efektif dan

    efisien

    1.  Rasio konsentrasi asalwisatawan

    mancanegara (CR5

    (%))

    62

    2.  Jumlah Visit Indonesia

    Tourism Officer (VITO) 

    di mancanegara

    (Lokasi)

    14

    3.  Produktivitas investasi

    pemasaran luar

    negeri (Kali)

    54

    4.  Produktivitas investasi

    pemasaran dalam

    negeri (Kali)

    1.20

    8.  Meningkatnya Produk

    Domestik Bruto (PDB)

    ekonomi kreatif

    Kontribusi ekonomi kreatif

    terhadap PDB nasional

    (Persentase)

    7,3

    9.  Meningkatnya

    kualitas dan kuantitastenaga kerja sektor

    ekonomi kreatif

    1.  Tingkat partisipasi

    tenaga kerja sektorekonomi kreatif

    (Persentase)

    8,4

    2.  Pertumbuhan

    produktivitas tenaga

    5,8

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    13/261

    No. Sasaran Indikator

    Targ

    2.  Pertumbuhan

    konsumsi karya kreatif

    lokal di dalam negeri

    (Persentase)

    17,9

    12. Terciptanya ruang

    publik bagi

    masyarakat

    Jumlah daerah yang

    difasilitasi pengembangan

    ruang kreatif

    14

    13. Meningkatnya

    kualitas dan kuantitas

    lulusan pendidikantinggi pariwisata

    Jumlah lulusan pendidikan

    tinggi kepariwisataan yang

    terserap di pasar kerja(Orang)

    1.49

    14. Meningkatnya

    profesionalisme

    pelaku sektor

    pariwisata dan

    ekonomi kreatif

    1.  Jumlah standar

    kompetensi sektor

    pariwisata dan

    ekonomi kreatif

    (Naskah SKKNI)

    6

    2.  Jumlah tenaga kerja

    pariwisata dan

    ekonomi kreatif yang

    disertifikasi (Orang)

    6.00

    15. Meningkatnya

    kualitas penelitian

    dan kajian bidangpariwisata dan

    ekonomi kreatif

    1.  Jumlah penelitian dan

    pengembangan yang

    dimanfaatkan dalammendukung kebijakan

    di sektor pariwisata

    (Kajian)

    12

    2 Jumlah penelitian dan 13

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    14/261

    No. Sasaran Indikator

    Targ

    2.  Jumlah pelaku kreatif

    yang mengalami

    penguatan jejaring

    (orang)

    2.14

    17. Meningkatnya

    kualitas pengelolaan

    keuangan

    Opini keuangan

    Kemenparekraf

    (Peringkat)

    WT

    18. Meningkatnya

    kualitas pelaksanaanSistem Akuntabilitas

    Kinerja Instansi

    Pemerintah (SAKIP)

    Predikat SAKIP

    Kemenparekraf (Predikat)

    A

    19. Terselenggaranya

    Reformasi Birokrasi

    Nilai Quality Assurance

    (QA) Reformasi Birokrasi

    (Nilai)

    85

    Jumlah Anggaran Tahun 2014 ........................ Rp. 1Jumlah Realisasi Anggaran Tahun 2014 ....... Rp. 1

    Sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan tahun 2014

    dan Ekonomi Kreatif menetapkan 19 (sembilan belas) Sa

    (tiga puluh tiga) Indikator Kinerja Utama. Selanjutnya sa

    diwujudkan dalam 8 (delapan) program  deng

    Rp 1.507.692.753.000,-. Secara keseluruhan dapat diinf

    capaian kinerja Kementerian Pariwisata selama tahun 20

    (sembilan belas) Sasaran Strategis yang ditargetkan. Den

    f i d t j b ( ) K

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    15/261

    sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan Rencana

    2015, yaitu sebagai berikut:

    1. Melakukan koordinasi yang baik di antara unit-unit organdalam lingkungan Kementerian Pariwisata, Instansi Peme

    maupun pihak-pihak terkait lainnya untuk merumu

    Pariwisata dalam rangka mencapai target kunjungan W

    dan Wisatawan Nusantara;

    2. Mengoptimalkan pengelolaan program dan kegiatan yan

    dan efektivitas pemanfaatan sumber-sumber daya dan tujuan dan sasaran-sasaran strategis yang ditetapkan

    secara khusus akan difokuskan pada sasaran-sasaran

    kinerjanya masih berada di bawah target yang ditetapkan

    3. Menyusun dan merumuskan kebijakan melalui Rencan

    Pariwisata 2015 - 2019 yang akan dijadikan pijakan d

    kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan

    Pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto, PenerimaanTenaga Kerja sektor Pariwisata.

     A.  Capaian RPJMN 2010 – 2014

    Kebijakan pembangunan kepariwisataan dan ekon

    merupakan tahun kelima dari Rencana Pembangunan Jan

    (RPJMN) 2010 – 2014 yang tertuang pada Rencana Strateg

    Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2012 – 2014.

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasiona

    merupakan pelaksanaan Visi dan Misi Presiden terpilih. D

    2014 memuat Strategi Pembangunan Nasional, Kebijakan U

    dan Program serta Kegiatan Pembangunan yang dilaksa

    diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun

    Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pem

    2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi

    Pembangunan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi K

    evaluasi atas capaian pelaksanaan RPJMN 2010 2014 da

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    16/261

    Matriks 1 Capaian RPJMN Tahun 20

    Kementerian Pariwisata dan Ekonomi K

    No Sasaran Indikator

    Ta

    1. Meningkatnya kualitas dankuantitas penataan daya tarik

    wisata

    Jumlah daya tarik wisata

    alam, bahari dan budaya

    2. Meningkatnya jumlah desawisata melalui PNPM bidangpariwisata 

    Jumlah desa wisata 

    3. Berkembangnya usaha, industridan investasi pariwisata

    Jumlah profil investasipariwisata

    4. Terlaksananya penyusunan danpemutakhiran standardpariwisata serta penerapanstandard dan kompetensipariwisata 

    1. Jumlah standardkompetensi

    2. Jumlah Standard usaha

    3. Jumlah tenaga kerjayang disertifikasi (ribuorang)

    5. Terselenggaranya kegiatanperencanaan dan evaluasipelaksanaan program dankegiatan, penyusunankebijakan, peningkatan kualitasSDM aparatur, danpendukungan teknis dalammeningkatkan kapasitas

    pengelolaan destinasi pariwisata 

    1. Jumlah OrganisasiPengelolaan Destinasi(DestinationManagementOrganization/DMO) (buah) 

    2. Jumlah dukungan

    fasilitas pariwisata(daya tarik) 

    6. Meningkatnya partisipasipariwisata Indonesia padabursa, misi penjualan (sales

    1. Jumlah partisipasi padabursa pariwisatainternasional,

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    17/261

    No Sasaran IndikatorTa

    7. Meningkatnya jumlah eventpariwisata dalam negeri 

    Jumlah penyelenggaranpromosi langsung (direct promotion), dan

    penyelenggaraan eventpariwisata berskala

    nasiolan dan Internasional.

    8. Meningkatnya pemanfaataninformasi pasara pariwisata

    1. Jumlah penyebaraninformasi fokus pasarpariwisata Indonesia(naskah)

    2. Jumlah permintaaanpasar untuk berkunjung

    ke Indonesia (transaksi)

    1

    9. Meningkatnya kelengkapaninformasi tujuan pariwisataIndonesia 

    1. Jumlah destinasi yangmemiliki data daninformasi yang lengkap

    2. Jumlah bahan promosicetak, promosi

    elektronik, publikasimedia cetak, mediaelektronik, dan medialuar ruang (ribu buah)

    1

    3. Jumlah bahan promosicetak dan promosielektronik yangterdistribusikan (ribu

    eksemplar)

    4

    10. Meningkatnya penyelenggaraanPertemuan, Perjalanan Insentif,Konferensi, dan Pameran(meeting, incentive, Travel,Conference and

    Jumlah daerah yangdikembangkan menjaditujuan wisata MICE

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    18/261

    No Sasaran IndikatorTa

    12. Meningkatnya kapasitas sumberdaya manusia aparatur/industridan masyarakat bidangkebudayaan dan pariwisata

    Jumlah sumber daya yangdilatih di bidangKebudayaan dan pariwisata(orang)

    1

    13. Meningkatnya profesionalismedan daya saing SDM bidangpariwisata di lembaga

    Jumlah program studi

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    19/261

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    20/261

    Bab I Pendahuluan

     A.  Latar Belakang

    Kementerian Pariwisata secara resmi telah terb

    Oktober 2014 berdasarkan Surat Keputusan Presiden N

    tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkata

    Periode Tahun 2014 – 2019.

    Laporan Kinerja Kementerian Pariwisata Tahu

    Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

    Nomor 53 Tahun 2014 dan surat Deputi Bidan

     Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian PNegara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/5278/D.

    menyebutkan bahwa Laporan Kinerja Tahun 2014 tetap

    Penetapan Kinerja tahun 2014. Dengan demikian

    Kementerian Pariwisata Tahun 2014 secara substan

    kinerja bidang pariwisata dan ekonomi kreatif pada tahun

    Dengan mempertimbangkan lingkungan strategarah kebijakan pembangunan nasional bidang pariwisa

    serta Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 t

    Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2011 t

    Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010

    Presiden Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan

    Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki

    kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia

    kepariwisataan dan ekonomi kreatif.

    Pengembangan kepariwisataan difokuskan kepad

    (1) wisata budaya dan sejarah; (2) wisata alam dan ek

    BAB I PENDAHULU

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    21/261

    strategis bagi Indonesia, yaitu: kontribusi ekonomi yan

    iklim bisnis yang positif, mengangkat citra dan identitas

    sumber daya terbarukan, mendorong terciptanya inodampak sosial yang positif.

    Pembangunan kepariwisataan dilakukan di d

    koordinasi dan kolaborasi pengembangan destinasi dan

    didorong pada tingkat daerah dengan menjunjung ting

    berkeadilan. Pemerintah melakukan Koordinasi Strate

    tataran kebijakan, program, dan kegiatan dalam penyelenggaraan kepariwisataan sebagaimana di atur d

    RI Nomor 64 Tahun 2014 tentang Koordinasi S

    Penyelenggaraan Kepariwisataan.

    Pengembangan ekonomi kreatif akan difokuskan

    domestik dan inisiasi pengembangan pasar luar

    pengembangan pada 5 aspek pengembangan ekonopengembangan sumber daya dan teknologi; (2) penge

    (3) peningkatan peningkatan akses pembiayaan b

    peningkatan akses pasar bagi pelaku kreatif; dan (5)

    terkait dengan ekonomi kreatif.

    Pengembangan ekonomi kreatif nasional tidak

    peran serta ekonomi kreatif di daerah. Oleh karena itu,

    kreatif daerah penting untuk dipahami sehingga

    pengembangan ekonomi di daerah dengan berkoord

    dengan Pemda. Model kerjasama sangat bergantung p

    atau kemajuan ekonomi kreatif di daerah, sement

    dikembangkan bergantung pada prioritas sektor ekonom

    Dalam melaksanakan pengembangan pariwisa

    Kemenparekraf berperan sebagai penggerak utama yadvokator, regulator, koordinator, fasilitator, hub agenc

    sekaligus sebagai konsumen, yang akan senantiasa

    aspek ekonomi, sosial dan budaya, serta lingkungan.

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    22/261

    Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konf

    Jasa informasi pariwisata; (10) Jasa konsultan

    pramuwisata; (12) Wisata tirta; dan (13) Spa. Di tahmenciptakan nilai tambah sebesar Rp. 716,69 triliun, 7

    melalui 14 subsektor industri kreatif, yaitu: Arsitektur

    Video, dan Fotografi; Kerajinan; Teknologi Informasi d

    Pasar Barang Seni; Penerbitan dan Percetakan;

    Interaktif; Riset dan Pengembangan; Seni Pertunjukan;

    Kontribusi ekonomi kreatif ini belum memperhitungkan

     juga memiliki potensi tinggi. Sektor pariwisata dan ekono

    strategis dalam menciptakan nilai tambah bagi perekono

    Selain pencipta nilai tambah, sektor pariwisa

    menyerap banyak tenaga kerja. Tahun 2014, dampak

    penyerapan tenaga kerja sebesar 10,32 juta orang, 9

    nasional. Di tahun yang sama, ekonomi kreatif menyerap

    10,73% dari total nasional. Strategi  pro-poor   dan  pro-

    kedua sektor.

    Sektor pariwisata dan sektor ekonomi kreatif ju

    devisa yang tinggi. Tahun 2014 sektor pariwisata men

    US$ 11,17 miliar, meningkat dari US$ 10,05 miliar di t

    penerimaan devisa di tahun 2014 tidak saja bersumber

    wisatawan mancanegara dari 8,8 juta di tahun 2013 dtahun 2014, tetapi bersumber dari peningkatan rat

    kunjungan dari US$ 1.142,24 di tahun 2013, menjad

    2014. Dengan kata lain, peningkatan kuantitas devis

    dengan peningkatan kualitas. Sementara itu, s

    menyumbang ekspor yang jauh lebih tinggi dari nilai im

    menciptakan devisa melalui kontribusi net trade, me

    nasional, atau senilai Rp 126,62 triliun di tahun 2014 (Su

    B.  Gambaran Kementerian Pariwisata dan Eko

    Berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata dan

    PM 07/HK 001/MPEK/2012 tentang Organisasi dan T

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    23/261

    2. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang m

    Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;

    3. pengawasan dan pelaksanaan tugas di lingkungandan Ekonomi Kreatif;

    4. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi ata

    Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di daera

    5. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.

    Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dibantu

    yang terdiri atas Wakil Menteri, Sekretaris Jenderal, InsDirektur Jenderal, Kepala Badan Pengembangan Sumb

    Ekonomi Kreatif, serta 4 orang Staf Ahli Menteri.

    C.  Peran dan Fungsi Kementerian Pariwisata d

    dalam Pembangunan Lintas Sektor

    Peningkatan koordinasi lintas sektor pada tataran

    kegiatan kepariwisataan, berupa pendukungan dariPariwisata dan Ekonomi Kreatif.

    Bidang Pariwisata

    Menindaklanjuti ketentuan Pasal 35 Undang-Un

    2009 tentang Kepariwisataan, dan dalam rangka mening

    kepariwisataan, pada tanggal 3 Juli 2014 telah ditetap

    Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2014 tentang KoSektor Penyelenggaraan Kepariwisataan. Peraturan Pre

    tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor pada tataran

    kegiatan kepariwisataan.

    Untuk kelancaran pelaksanaan Koordinasi Strat

    Koordinasi Kepariwisataan dengan melibatkan 3 (tiga)

    dan 14 (empatbelas) Kementerian/Lembaga, dengasebagai berikut:

    Ketua : Wakil Presiden Republik Indon

    Wakil Ketua I : Menteri Koordinator Bidang Pe

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    24/261

    Kesehatan, Menteri Peker

    Perhubungan, Menteri Kehut

    dan Perikanan, Menteri KomMenteri Lingkungan Hidup, K

    Penanaman Modal, dan Ke

    Republik Indonesia.

    Hubungan kerja Tim Koordinasi Kepariwisataan

    konsultatif dalam rangka sinkronisasi, harmonisasi, dan

    program masing-masing kementerian/lembaga dakepariwisataan. 

    Peningkatan koordinasi lintas sektor pada tataran

    kegiatan kepariwisataan, berupa : (a) pelayanan kepabe

    karantina; (b) keamanan dan ketertiban; (c) prasarana

     jalan, air bersih, listrik, telekomunikasi, dan kesetransportasi darat, laut, dan udara; dan (e) bidang prom

    negeri; serta koordinasi dan kerja sama dengan pemerin

    masyarakat.

    Peningkatan koordinasi lintas sektor terhadap keg

    oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan

    terkait diantaranya untuk rencana aksi: 1) PeningkNasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

    Kementerian Koordinator Kesra, Badan Perencanaan

    (Bappenas), Kementerian Dalam Negeri, Kemente

    Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian

    Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Kehutan

    Koperasi dan UKM, Pemda; 2) Peningkatan promosi pa

    negeri, melibatkan Kementerian Koordinasi Kesra, KKemenlu, Kemendag, Kementerian Hukum dan

    Perhubungan, Badan Koordinasi Penanaman Modal

    Statistik (BPS), Pemerintah Daerah (Pemda).

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    25/261

    BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIN KINERJA

     A.  Rencana Strategis

    Rencana Strategis Kementerian Pariwisata dan

    melalui Peraturan Menteri Pariwisata dan Eko

    PM.35/UM.001/MPEK/2012 tentang Rencana Strategis Kem

    Ekonomi Kreatif Tahun 2012 – 2014.

    Renstra Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Krea

    dalamnya termuat 11 (sebelas) arah kebijakan yaitu:

    1. Penguatan sinergitas dan keterpaduan pemasaran

    destinasi pariwisata antar instansi pemerintah;

    2. Penguatan sinergitas dan keterpaduan pemasaran

    destinasi pariwisata antar instansi pemerintah den

    masyarakat;

    3. Peningkatan kualitas daerah tujuan wisata;

    4. Penciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan ind

    5. Penguatan sumber daya dan teknologi ekonomi kreatif;6. Penguatan industri kreatif;

    7. Peningkatan akses pembiayaan bagi industri kreatif;

    8. Peningkatan apresiasi dan aksespasar di dalam dan

    kreatif;

    9. Penguatan institusi bagi ekonomi kreatif;

    10. Peningkatan kualitas penelitian kebijakan dan kapasit

    Ekonomi Kreatif;11. Penguatan Reformasi Birokrasi.

    Kebijakan pembangunan kepariwisataan dan ekon

    merupakan tahun kelima dari Rencana Pembangunan Jan

    BAB II PERENCANAAN DAN PEKINERJA

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    26/261

    2. Mengembangkan ekonomi kreatif yang dapat men

    mengembangkan potensi seni dan budaya Indon

    pembangunan daerah;3. Mengembangkan sumberdaya pariwisata dan e

    berkualitas;

    4. Menciptakan tata pemerintahan yang responsif, transpa

    Tujuan

    1. Peningkatan kontribusi ekonomi kepariwisataan Indones

    2. Peningkatan daya saing kepariwisataan Indonesia;

    3. Peningkatan kontribusi ekonomi dari industri kreatif;

    4. Peningkatan apresiasi terhadap pelaku dan karya kreati

    5. Peningkatan kapasitas dan profesionalisme SDM p

    kreatif;

    6. Penciptaan inovasi baru di sektor pariwisata dan ekonom

    7. Peningkatan kualitas kinerja organisasi Kemenparekraf8. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Kemenparekra

    Sasaran

    1. Meningkatnya kontribusi kepariwisataan terhadap Produ

    nasional;

    2. Meningkatnya kontribusi keparwisataan terhadap kualit

    kerja nasional;3. Meningkatnya investasi di sektor pariwisata;

    4. Meningkatnya devisa dan pengeluaran wisatawan di Ind

    5. Meningkatnya kuantitas wisman ke Indonesia dan perja

    6. Meningkatnya citra kepariwisataan Indonesia;

    7. Terciptanya diversifikasi destinasi pariwisata;

    8. Terciptanya pemasaran pariwisata yang efektif dan efisi

    9. Meningkatnya Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi k

    10. Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja di sek

    11. Meningkatnya unit usaha di sektor ekonomi kreatif;

    12. Meningkatnya konsumsi produk dan jasa kreatif

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    27/261

    21. Terselenggaranya Reformasi Birokrasi;

    22. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia Kemenpa

    23. Meningkatnya kuantitas Sumber Daya Manusia Kemenp

    Penetapan tujuan Kementerian Pariwisata dan

    umumnya didasarkan pada isu-isu strategis. Tujuan men

    yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mend

    perumusan sasaran, program, serta kegiatan dalam rangka

    Sasaran strategis adalah penjabaran dari Tujuan

    sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan secara nyata oleh KemEkonomi Kreatif dalam kurun waktu satu tahun. Penetap

    lebih spresifik, terukur, berorientasi pada hasil, dapat dica

    waktu satu tahun. Dalam sasaran dirancang pula Indikato

    yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran yang

    diwujudkan pada tahun bersangkutan dan disertai dengan ta

    Sasaran strategis, indikator, dan program KemeEkonomi Kreatif dalam kurun waktu tahun 2012 – 2014 da

    bawah ini:

    No. Sasaran Indikator

    1.  Meningkatnya

    kontribusi

    kepariwisataan

    terhadap Produk

    Domestik Bruto (PDB)

    nasional

    Kontribusi sektor pariwisata

    terhadap Produk Domestik

    Bruto (PDB) nasional

    (persentase)

    2.  Meningkatnya

    kontribusi

    kepariwisataan

    terhadap kualitas dan

    kuantitas tenaga kerja

    1.  Jumlah tenaga kerja

    langsung, tidak langsung,

    dan ikutan sektor pariwisata

    (juta orang)

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    28/261

    No. Sasaran Indikator

    3.  Meningkatnya investasi

    di sektor pariwisata

    Kontribusi investasi sektor

    pariwisata terhadap total

    investasi nasional (Persentase)

    4.  Meningkatnya devisa

    dan pengeluaran

    wisatawan di Indonesia

    1.  Jumlah penerimaan devisa

    wisatawan mancanegara

    (US$ miliar)

    2.  Jumlah pengeluaran

    wisatawan nusantara (Rp

    triliun)

    3.  Jumlah pengeluaran perwisatawan mancanegara

    per kunjungan (US$)

    4.  Jumlah pengeluaran per

    wisatawan nusantara per

    kunjungan (Rp ribu)

    5. 

    Meningkatnya kuantitaswisatawan

    mancanegara ke

    Indonesia dan

    wisatawan nusantara

    1.  Jumlah wisatawanmancanegara ke Indonesia

    (Juta orang)

    2.  Jumlah perjalanan

    wisatawan nusantara (Juta

    perjalanan)

    6. 

    Meningkatnya citra

    kepariwisataan

    Indonesia

    Daya saing kepariwisataan

    Indonesia (Nilai)

    7.  Terciptanya pemasaran 1.  Rasio konsentrasi asal

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    29/261

    No. Sasaran Indikator

    4.  Produktivitas investasi

    pemasaran dalam negeri

    (Kali)

    8.  Meningkatnya Produk

    Domestik Bruto (PDB)

    ekonomi kreatif

    Kontribusi ekonomi kreatif

    terhadap PDB nasional

    (Persentase)

    9.  Meningkatnya kualitas

    dan kuantitas tenaga

    kerja sektor ekonomi

    kreatif

    1.  Tingkat partisipasi tenaga

    kerja sektor ekonomi kreatif

    (Persentase)

    2.  Pertumbuhan produktivitastenaga kerja sektor

    ekonomi kreatif

    (Persentase)

    10. Meningkatnya unit

    usaha sektor ekonomi

    kreatif

    Kontribusi unit usaha di sektor

    ekonomi kreatif terhadap unit

    usaha nasional (Persentase)

    11. Meningkatnya konsumsi

    produk dan jasa kreatif

    lokal oleh masyarakat

    Indonesia

    1.  Jumlah pelaku kreatif yang

    mengalami peningkatan

    akses pasar (Orang)

    2.  Pertumbuhan konsumsi

    karya kreatif lokal di dalam

    negeri (Persentase)

    12. Terciptanya ruang

    publik bagi masyarakat

    Jumlah daerah yang difasilitasi

    pengembangan ruang kreatif

    (daerah)

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    30/261

    No. Sasaran Indikator

    2.  Jumlah tenaga kerja

    pariwisata dan ekonomi

    kreatif yang disertifikasi

    (Orang)

    15. Meningkatnya kualitas

    penelitian dan kajian

    bidang pariwisata dan

    ekonomi kreatif

    1.  Jumlah penelitian dan

    pengembangan yang

    dimanfaatkan dalam

    mendukung kebijakan di

    sektor pariwisata (Kajian)

    2.  Jumlah penelitian dan

    pengembangan yangdimanfaatkan dalam

    mendukung kebijakan di

    sektor ekonomi kreatif

    (Kajian)

    16. Meningkatnya kualitas

    konten dan jejaring

    pelaku di sektorekonomi kreatif

    1.  Jumlah pelaku kreatif yang

    mengalami peningkatan

    kemampuan kreasi danproduksi (orang)

    2.  Jumlah pelaku kreatif yang

    mengalami penguatan

     jejaring (orang)

    17. Meningkatnya kualitas

    pengelolaan keuangan

    Opini keuangan Kemenparekraf

    (Peringkat)

    18. Meningkatnya kualitas

    pelaksanaan Sistem

    Akuntabilitas Kinerja

    Predikat SAKIP Kemenparekraf

    (Predikat)

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    31/261

    melaksanakan program dan kegiatan yang telah ditetapka

    adalah Perencanaan Kinerja 2014 yang merupakan pros

    yang didokumentasikan dalam Rencana Kinerja TahunaPlan).

    Penyusunan rencana kinerja ini dilakukan se

    penyusunan dan kebijakan anggaran. Setelah anggaran

    disusunlah Penetapan Kinerja 2014  yang merupakan t

    kinerja tahunan yang akan dicapai dan disepakati antar

    amanah/tugas dan pihak yang memberi amanah/tugas densumber daya yang ada.

    Secara umum tujuan penetapan kinerja/perjanjia

    Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun Anggaran 2014, anta

    1. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja

    Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

    2. Mendorong komitmen penerima amanah untuk mediterima dan terus meningkatkan kinerjanya.

    3. Menciptakan alat pengendalian manajemen yang praktis

    4. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evalu

    lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreati

    5. Menilai adanya keberhasilan atau kegagalan dalam

    sasaran suatu organisasi, sekaligus sebagai da

    penghargaan (reward) maupun sanksi (punishment).

    Salah satu alat ukur keberhasilan suatu organisasi

    dan/atau sasaran atau kegiatan utama dan dapat dig

    perbaikan kinerja di masa depan adalah Indikator Kinerj

    ditetapkannya Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai

    Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, maka IKU

    perencanaan kinerja.

    Sasaran strategis tahun 2014, indikator kinerja dan

    pada tabel berikut:

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    32/261

    No. Sasaran Indikator Ta

    2.  Meningkatnya

    kontribusi

    kepariwisataan

    terhadap kualitas dan

    kuantitas tenaga kerja

    nasional

    1.  Jumlah tenaga kerja

    langsung, tidak langsung,

    dan ikutan sektor

    pariwisata (juta orang)

    8

    2.  Kontribusi sektor

    pariwisata terhadappenyerapan tenaga kerja

    nasional (persentase)

    7

    3.  Produktivitas tenaga

    kerja langsung, tidak

    langsung, dan ikutan

    sektor pariwisata (Rp

     juta/TK/tahun)

    1

    3.  Meningkatnya investasi

    di sektor pariwisata

    Kontribusi investasi sektor

    pariwisata terhadap total

    investasi nasional

    (Persentase)

    4

    4. 

    Meningkatnya devisadan pengeluaran

    wisatawan di Indonesia

    1.  Jumlah penerimaandevisa wisatawan

    mancanegara (US$

    miliar)

    2.  Jumlah pengeluaran

    wisatawan nusantara (Rp

    triliun)

    19

    3.  Jumlah pengeluaran per

    wisatawan mancanegara

    per kunjungan (US$)

    1

    4 J l h l

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    33/261

    No. Sasaran Indikator Ta

    6.  Meningkatnya citra

    kepariwisataan

    Indonesia

    1.  Daya saing

    kepariwisataan

    Indonesia (Nilai)

    4

    7.  Terciptanya pemasaran

    pariwisata yang efektifdan efisien

    1.  Rasio konsentrasi asal

    wisatawan mancanegara

    2.  Jumlah Visit Indonesia

    Tourism Officer (VITO) di

    mancanegara (Lokasi)

    3.  Produktivitas investasi

    pemasaran luar negeri

    (Kali)

    4.  Produktivitas investasi

    pemasaran dalam negeri

    (Kali)

    1

    8.  Meningkatnya Produk

    Domestik Bruto (PDB)ekonomi kreatif

    Kontribusi ekonomi kreatif

    terhadap PDB nasional(Persentase)

    7

    9.  Meningkatnya kualitas

    dan kuantitas tenaga

    kerja sektor ekonomi

    kreatif

    1.  Tingkat partisipasi

    tenaga kerja sektor

    ekonomi kreatif

    (Persentase)

    8

    2.  Pertumbuhanproduktivitas tenaga

    kerja sektor ekonomi

    kreatif (Persentase)

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    34/261

    No. Sasaran Indikator Ta

    2.  Pertumbuhan konsumsi

    karya kreatif lokal di

    dalam negeri

    (Persentase)

    1

    12. Terciptanya ruang

    publik bagi masyarakat

    Jumlah daerah yang

    difasilitasi pengembanganruang kreatif (daerah)

    13. Meningkatnya kualitas

    dan kuantitas lulusan

    pendidikan tinggipariwisata

    Jumlah lulusan pendidikan

    tinggi kepariwisataan yang

    terserap di pasar kerja(Orang)

    1

    14. Meningkatnya

    profesionalisme pelaku

    sektor pariwisata dan

    ekonomi kreatif

    1.  Jumlah standar

    kompetensi sektor

    pariwisata dan ekonomi

    kreatif (Naskah SKKNI)

    2.  Jumlah tenaga kerja

    pariwisata dan ekonomi

    kreatif yang disertifikasi

    (Orang)

    6

    15. Meningkatnya kualitas

    penelitian dan kajian

    bidang pariwisata dan

    ekonomi kreatif

    1.  Jumlah penelitian dan

    pengembangan yang

    dimanfaatkan dalam

    mendukung kebijakan di

    sektor pariwisata

    (Kajian)

    2 Jumlah penelitian dan

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    35/261

    No. Sasaran Indikator Ta

    2.  Jumlah pelaku kreatif

    yang mengalami

    penguatan jejaring

    (orang)

    2

    17. Meningkatnya kualitas

    pengelolaan keuangan

    Opini keuangan

    Kemenparekraf (Peringkat)

    W

    18. Meningkatnya kualitas

    pelaksanaan Sistem

    Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah(SAKIP)

    Predikat SAKIP

    Kemenparekraf (Predikat)

    19. Terselenggaranya

    Reformasi Birokrasi

    Nilai Quality Assurance (QA) 

    Reformasi Birokrasi (Nilai)

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    36/261

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    37/261

    Bab III Akuntabilitas Kinerja

     A.  Capaian Kinerja Organisasi

    1.  Ikhtisar Capaian Kinerja 2014

    Berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata dan E

    Tahun 2014, tanggal 17 Oktober 2014, tentang Ind

    Lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi

    ukuran kinerja yang digunakan oleh masing-masing

    Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam

    dan penganggaran kinerja, pengukuran kinerja, dan ev

    Berikut ini akan diuraikan Realisasi Pencapaia

    Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2014, yang diuk

    Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan adalah s

    No. Sasaran Indikator

    Tar

    1.  Meningkatnyakontribusikepariwisataanterhadap ProdukDomestik Bruto(PDB) nasional

    Kontribusi sektorpariwisata terhadapProduk Domestik Bruto(PDB) nasional(persentase)

    4

    2.  Meningkatnyakontribusikepariwisataanterhadap kualitas dankuantitas tenaga

    1. Jumlah tenaga kerjalangsung, tidaklangsung, dan ikutansektor pariwisata(juta orang)

    8,

    BAB III AKUNTABILITAS

     

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    38/261

    No. Sasaran Indikator

    Tar

    3.  Meningkatnyainvestasi di sektorpariwisata

    Kontribusi investasi sektorpariwisata terhadap totalinvestasi nasional(Persentase)

    4,

    4.  Meningkatnya devisa

    dan pengeluaranwisatawan diIndonesia

    1. Jumlah penerimaan

    devisa wisatawanmancanegara (US$miliar)

    1

    2. Jumlah pengeluaranwisatawan nusantara(Rp triliun)

    191

    3. Jumlah pengeluaranper wisatawanmancanegara perkunjungan (US$)

    1.2

    4. Jumlah pengeluaranper wisatawannusantara perkunjungan (Rp ribu)

    75

    5.  Meningkatnyakuantitas wisatawanmancanegara keIndonesia danwisatawan nusantara

    1. Jumlah wisatawanmancanegara keIndonesia (Jutaorang)

    9

    2. Jumlah perjalananwisatawan nusantara(Juta perjalanan)

    25

    6.  Meningkatnya citrakepariwisataanIndonesia

    1. Daya saingkepariwisataanIndonesia (Nilai)

    4,

    7 T i t 1 R i k t i

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    39/261

    No. Sasaran Indikator

    Tar

    4. Produktivitasinvestasi pemasarandalam negeri (Kali)

    1.2

    8.  MeningkatnyaProduk Domestik

    Bruto (PDB) ekonomikreatif

    Kontribusi ekonomi kreatifterhadap PDB nasional

    (Persentase)

    7,

    9.  Meningkatnyakualitas dan kuantitastenaga kerja sektorekonomi kreatif

    1. Tingkat partisipasitenaga kerja sektorekonomi kreatif(Persentase)

    8,

    2. Pertumbuhanproduktivitas tenagakerja sektor ekonomikreatif (Persentase)

    5

    10. Meningkatnya unitusaha sektorekonomi kreatif

    Kontribusi unit usaha disektor ekonomi kreatifterhadap unit usahanasional (Persentase)

    7

    11. Meningkatnyakonsumsi produk dan

     jasa kreatif lokal olehmasyarakatIndonesia

    1. Jumlah pelaku kreatifyang mengalamipeningkatan aksespasar (Orang)

    1.7

    2. Pertumbuhankonsumsi karyakreatif lokal di dalam

    negeri (Persentase)

    17

    12. Terciptanya ruangpublik bagimasyarakat

    Jumlah daerah yangdifasilitasi pengembanganruang kreatif (daerah)

    1

     

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    40/261

    No. Sasaran Indikator

    Tar

    2. Jumlah tenaga kerjapariwisata danekonomi kreatif yangdisertifikasi (Orang)

    6.0

    15. Meningkatnya

    kualitas penelitiandan kajian bidangpariwisata danekonomi kreatif

    1. Jumlah penelitian

    dan pengembanganyang dimanfaatkandalam mendukungkebijakan di sektorpariwisata (Kajian)

    1

    2. Jumlah penelitiandan pengembanganyang dimanfaatkan

    dalam mendukungkebijakan di sektorekonomi kreatif(Kajian)

    1

    16. Meningkatnyakualitas konten dan

     jejaring pelaku disektor ekonomi

    kreatif

    1. Jumlah pelaku kreatifyang mengalamipeningkatankemampuan kreasi

    dan produksi (orang)

    2.2

    2. Jumlah pelaku kreatifyang mengalamipenguatan jejaring(orang)

    2.1

    17. Meningkatnyakualitas pengelolaankeuangan

    Opini keuanganKemenparekraf(Peringkat) W

    18. Meningkatnyakualitas pelaksanaan

    Predikat SAKIPKemenparekraf (Predikat)

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    41/261

    2.  Capaian dan Analisis Kinerja 2012-2014

    Ditinjau dari capaian kinerja masing-masing sasKementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah da

    utama yang menjadi tanggung jawab organisasi. Be

    kinerja dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Krea

    masing sasaran strategis yang telah ditetapkan.Meningkatnya kontribusi kepariwisataan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) n

    1 Meningkatnya kontribusi keterhadap Produk Domestik B

    Di tahun 2014 ini sasaran “Meningkatnya ko

    terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional”, me

    untuk mengetahui seberapa besar kontribusi bidang

    pemasukan yang didapat oleh suatu negara khususnya

    Kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk D

    nasional

    Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB nasiondampak yang dihasilkan oleh sektor pariwisata, baik

    maupun tak langsung, terhadap nilai PDB nasional.

    dilakukan oleh Puslitbang Kemenparekraf dan dilap

    keberhasilan pemasaran pariwisata untuk meningk

    perjalanan wisatawan di Indonesia yang berkua

    meningkatkan PDB sektor pariwisata.

    Indikator kontribusi sektor pariwisata terhadap P

    dukungan Kemenparekraf terhadap peningkatan laju

    nasional untuk meningkatkan kesejahteraan masy

    kontribusi PDB sektor pariwisata semakin pent

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    42/261

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    43/261

    Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di ta

    dibandingkan dengan realisasi tahun 2013.

     Apabila dilihat sejak awal RPJMN, terlihat graf

    pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB

    peningkatan yang signifikan, sebagaimana terlihat dala

    Matriks 3. 1 Perbandingan PDB 2011 – 20

    No. SektorPDB Pariwis

    2011 2012

    1. Pertanian 30.467,30 32.512,32. Pertambangan &

    Penggalian14.938,50 16.347,0

    3. Industri 75.562,40 84.191.0

    4. Listrik, gas dan air 1.757,20 1.930,3

    5. Konstruksi 32.990,80 35.369,3

    6. Perdagangan 18.192,00 19.640,6

    7. Restoran 26.409,00 24.904,68. Hotel 24.320,40 30.023,3

    9. Angkutan Darat 17.576,10 21.898,

    10. Angkutan Air 3.050,00 3.142,6

    11. Angkutan Udara 14.771,90 14.529,912. Jasa Penunjang

    Angkutan5.696,20 6.090,3

    13. Komunikasi 6.144,40 7.202,614. Jasa Lainnya 25.092,30 28.458,5

    Total 296.968,50 326.240,7PDB Nasional Harga Berlaku(Triliun Rp)

    7.427,09 8.241,86

    Persentase kontribusi 4,00% 3,96%

    Sumber : Neraca Satelit Pariwisata Nasional

    Keterangan : * Angka Sementara

    Dampak perekonomian terbesar sektor kepa

    penyerapan tenaga kerja sebanyak 9,00 % terha

    i l di t h 2014 t kit 10 32 j t

     

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    44/261

    Grafik 3. 1 Kontribusi Kepariwisataan Terhadap PD

    Matriks 3. 2 Dampak Ekonomi Makro Berdasarkan Neraca Sate

    (NESPARNAS), 2010 - 2014

    TAHUN

    KOMPONEN OUTPUT

    Dampak terhadap Output Dampak terhadap PDBDampak terhadap

    Tenaga KerjaDam

    Pariwisata NasionalShare

    (%)Pariwisata Nasional

    Share(%)

    Pariwisata NasionalShare

    (%)Pariwis

    2010 565,15 11.956,62 4,73 261,06 6.422,92 4,06 7,44 108,21 6,87 84,80

    2011 648,49 14.934,02 4,34 296,97 7.427,09 4,00 8,53 109,95 7,75 96,57

    2012 709,18 16.595,58 4,27 326,24 8.241,86 3,96 9,35 110,81 8,46 105,9

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    45/261

    Grafik 3. 2 Peningkatan PDB Pariwisata

    Keterangan : * Angka Sementara

    Sesungguhnya PDB yang dihasilkan dari pariwispeningkatan yang cukup berarti tiap tahunnya. Pada

    menghasilkan PDB sebesar 261,06 triliun rupiah dan

    menjadi 296,97 triliun rupiah, di tahun 2012 sebesar 3

    pada tahun 2013 nilai PDB yang dihasilkan mencap

    Lebih lanjut pada tahun 2014 PDB yang dihasilkan

    diperkirakan akan mencapai 391,49 triliun rupiah.

    Program & Kegiatan yang mendukung tercapa

    sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PD

    1. ITB ASIA 2014

    261,06

    296,97

    326,24

    365,

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    400

    450

    2010 2011 2012 201

    (Ang

     

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    46/261

    menampilkan image “Wonderful Indonesia” me

    minat khusus, serta coffee corner  yang menyajika

    Peserta sebanyak 32 industri dan 8 dinas

    Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bangka

    Timur, Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang

    Malang, Kabupaten Karangasem, serta BadDaerah Lampung; 16 industri pariwisata dengan

    industri), Bandung (1 industri), Batam (1 indu

    Jakarta (4 industri), Lombok (2 industri), Makass

    (1 industri), Medan (1 industri), dan Yogyakarta (1

    Kegiatan yang dilakukan selama ITB Asia 2014

    Pembukaan ITB Asia dilaksanakan pada tanggaldengan Opening Keynote oleh Welf E Eb

    Operations, GBTA APAC pukul 09.00 bertempat

    dan dilanjutkan dengan Ribbon Cutting Ceremo

    oleh Mr S Iswaran, Minister in Prime Minister's Of

    for Home Affairs and Trade & Industry; dan D

    Executive Officer of Messe Berlin; Kegiatan Busi

    Meeting ) antara sellers  dan buyers  selama pam

    tanggal 29 - 31 Oktober 2014 di booth Indon

    sistem PSA (Pre Schedule Appointments)

    sebelumnya. Selain itu, untuk industri yang berg

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    47/261

     Adiprasetyo dan Pemimpin Redaksi Harian Kom

    Hari Jumat, 26 September 2014.

    Pada sambutannya, Menteri Pariwisata dan Eko

    baik KTF   yang menggabungkan pameran w

    mengenai pariwisata, serta penjualan tiket mura

    acara yang besar. Ia menuturkan sejak KTF   pe

    dikunjungi masyarakat. Menteri Pariwisata dan Eselain mencari promo dan diskon, pengu

    perencanaan liburan, misalnya gambaran libura

    maupun tahun depan.

    Tahun ini, Kompas Travel Fair 2014  sukses m

    dari berbagai aspek di bidang travel , seperti air

    wahana wisata, bank , travel   aksesoris, tourispariwisata pendukung lainnya. Dalam Kompas

    peserta juga akan diajak untuk ikut berbagi kis

    talkshow  bersama traveler . Kemudian akan dihib

    tarian tradisional dan berkesempatan mengikuti

    hadiah-hadiah menarik selama pameran berlangs

    2014.Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

    memberikan apresiasi kegiatan Kompas T

    Kemenparekraf turut serta berpartisipasi meng

     

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    48/261

    industri pariwisata lokal Jepang dan industri

    lainnya dengan sistem Pre-Scheduled Appointm

     jauh hari sebelum pelaksanaan JTS. Rata-ratasebanyak 7 – 15 appointments  (daftar terlam

    September, business meeting dilaksanakan di b

    belum bertemu pada tanggal 25 September da

    tindak lanjut.

    Japan Night   (Pre-Opening Event ), 25 Septem

    di Tokyo National Museum pada tanggal 25 Sep

    19.30 – 21:30. Japan Night dihadiri pejabat peme

    Japan Association of Travel Agents  (JATA

    pariwisata internasional (UNWTO dan PATA), bu

    peserta, dantamu VIP internasional lainnya.

    dilaksanakan di halaman utama museum dan m

    Jepang serta berbagai makanan tradisional Jepa

    sederhana dengan mendirikan tenda disekitar mu

    Business Meeting & Industrial Gathering, Pad

    2014 mulai pukul 11.00 – 18.00 waktu se

    menyelenggarakan industrial gathering mengund

    dengan menyediakan makanan khas Indonesia

    serta bir. Acara industrial gathering ditandai den

    tumpeng, dilanjutkan dengan sambutan dari

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    49/261

    Pertunjukan Kesenian, Pertunjukan kesenian

    stage B West Hall tanggal 28 September 201

    sedangkan pertunjukan kesenian di paviliun diada

    berlangsung dengan menampilkan Malang Ca

    modern dan tradisional Indonesia (Sasando),

    Indonesia. 

    Demonstrasi Spa dan Tenun, Sebagai aktifitas

    Indonesia juga menampilkan demonstrasi Spa

    Tenun oleh Disparda Kaltim kepada para peng

    (26 – 28 September 2014) dengan jadwal simu

    menampilkan pembuat siluet wajah yang dilakuka

    4. NATAS TRAVEL FAIR Pembukaan NATAS Travel Fair dilaksanakan p

    2014 pukul 08.30 bertempat di Hall 5A Singa

    sambutan dari William Tan Beng Hock, Presiden

    dengan tur keliling area pameran. NATAS Trave

    selama 3 hari pada pukul 10.00 – 21.3

    S$4/orang/hari.

     

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    50/261

     juga dilakukan penawaran paket-paket wisata ke

    Pariwisata  dan Kebudayaan Kota Yogyakarta  m

    bertempat di hall 3B dengan nomor booth 3H67BHotel dari Yogyakarta yaitu Inna Garuda Hot

    Manohara Resort Borobudur.

    Turi Beach Resort, Nongsa, Batam selama

    membawa mascot   berbentuk monyet dengan teIndonesia untuk berkeliling tempat pameran mem

    dan mengundang para pengunjung untuk datang

    Beach Resort merupakan alternatif bagi wisataw

    sebagai family resort . Nongsa Destination meru

    Batam yang citranya mulai menurun di Singa

    destinasi bagi family karena tidak mempunyai

    anak-anak, sementara Nongsa Destination diranc

    keragamaan daya tarik.

    Permasalahan dalam pencapaian indikator Kon

    terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional a

    persaingan antarnegara dalam menciptakan destinasi

    mendatangkan wisatawan dan investor, serta sema

    teknologi informasi dan komunikasi.

    Meningkatnya kontribusi kepariwisataan terhadap kualitas dan kuantitas tenaga ke

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    51/261

    pariwisata, maka sektor pariwisata memiliki kontribu

    terhadap penyerapan tenaga kerja di bidang tersebut.

    Jumlah tenaga kerja langsung, tidak langsunpariwisata

    Jumlah tenaga kerja langsung, tidak langsu

    pariwisata, yaitu total tenaga kerja yang terserap di sek

    akibat adanya aktivitas pariwisata, baik langsung, t

    ikutan. Sektor pariwisata memberi dampak yang cukup

    lapangan pekerjaan. Penciptaan lapangan pekerjaawisatawan akan berangkat (tenaga kerja jasa per

    bandara (porter, tenaga kerja pengangkutan), dan ke

    perjalanan wisata (pemandu wisata dan penginapan).

    Indikator keberhasilan sasaran, berikut target

    sebagai berikut:

    NoIndikator Kinerja Utama

    (IKU)Target

    1. Jumlah tenaga kerja langsung, tidaklangsung, dan ikutan sektorpariwisata (juta orang)

    8,74

    Jumlah tenaga kerja langsung, tidak langsu

    pariwisata mengalami kenaikan dan melebihi target ya

    sebesar 10,32 juta orang atau tercapai sebesar 1

    karenakan hal-hal sebagai berikut:

    1. Meningkatnya investasi di bidang pariwisa

    penanaman modal dalam negeri, membuka bany

    Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah industri papertumbuhan yang signifikan seperti terlihat dalam

    Matriks 3. 3 Tren Kenaikan Usaha Pariwisata Bid

    TAHUN HOTEL BERBINTANG AKOM

     

    2 D dit k P t M t i P i i

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    52/261

    2. Dengan diterapkannya Peraturan Menteri Pariwis

    tentang Standar Usaha Pariwisata yaitu Peratura

    Ekonomi Kreatif Nomor PM.53/HM.001/MPEK

    Usaha Hotel dan Peraturan Menteri Pariwisat

    Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pedoman Penye

    Syariah. Pariwisata memberi dampak pada jumla

    tidak langsung maupun ikutan sektor pariwisata y

    pariwisata untuk memenuhi standar yang telah di

    3. Meningkatnya jumlah usaha pariwisata, terle

    ditetapkannya 13 usaha pariwisata melalui UndTahun 2009 tentang Kepariwisataan, akan ber

    tenaga kerja langsung, tidak langsung maupun ik

    Perbandingan indikator keberhasilan “Jumlah

    tidak langsung, dan ikutan sektor pariwisata (juta ora

    target dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 ada

    NoIndikator Kinerja Utama

    (IKU)

    Realisasi

    2012 – 2014

    1. Jumlah tenaga kerjalangsung, tidak langsung, danikutan sektor pariwisata (jutaorang)

    10,32

    Berdasarkan dari data dalam tabel tersebut

    untuk indikator “Jumlah tenaga kerja langsung, tida

    sektor pariwisata”, realisasi tahun 2012 – 2014 ada

    orang, bila dibandingkan dengan target yang telah dite

    orang, maka telah melampaui target yang telah ditetap

    Capaian Kinerja di atas apabila diuraikan per tah2014, maka dapat disandingkan antara realisasi dan

    berikut:

    Indikator 2014 201

    Dari tabel di atas nampak bah a realisasi di ta

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    53/261

    Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di ta

     juta orang meningkat sebesar 7,35% jika dibandingka

    2013 sebesar 9,61 juta orang.

    Kontribusi sektor pariwisata terhadap penyerapan

    Kontribusi sektor pariwisata terhadap penyerapa

    merupakan rasio persentase antara dampak pariwisa

    tenaga kerja, dibandingkan dengan jumlah pekerja

    merupakan cerminan dukungan Kemenparekraf dala

    kerja dan menurunkan angka pengangguran, pe

    nasional, serta peningkatan kesejahteraan masy

    kepariwisataan. Semakin tinggi nilai kontribusi, maka s

    sektor kepariwisataan dalam penurunan tingkat penga

    nasional, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat

    Indikator keberhasilan yang kedua dari sasaran

    target dan realisasinya adalah sebagai berikut:

    NoIndikator Kinerja Utama

    (IKU)Target

    2. Kontribusi sektor pariwisata terhadappenyerapan tenaga kerja nasional(persentase)

    7,20

    Sumber: Kemenparekraf, 2014 

    Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari i

    “Kontribusi sektor pariwisata terhadap penyerapan

    terealisasi sebesar 9,00% dari target yang ditetapka

    124,98%.

    Indikator ini merupakan perbandingan jumlah pariwisata terhadap total tenaga kerja secara keseluru

    Faktor yang kemungkinan mempengaruhi penca

    meningkatnya tenaga kerja di bidang pariwisata da

     

    Perbandingan indikator keberhasilan yang

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    54/261

    Perbandingan indikator keberhasilan yang

    “Meningkatnya kontribusi kepariwisataan terhadap

    tenaga kerja nasional” antara realisasi dan target d

    dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

    NoIndikator Kinerja Utama

    (IKU)

    Realisasi

    2012 – 2014

    2. Kontribusi sektor pariwisataterhadap penyerapan tenagakerja nasional (persentase)

    8,75

    Berdasarkan dari data dalam tabel tersebut

    untuk indikator “Kontribusi sektor pariwisata terhadap

    nasional”, realisasi tahun 2012 – 2014 secara ra

    sebesar 8,75%, bila dibandingkan dengan target yang

    7,10%, maka telah melampaui target yang telah ditetap

    Perbandingan indikator keberhasilan yang

    “Meningkatnya kontribusi kepariwisataan terhadap

    tenaga kerja nasional” antara realisasi dari tahun 201

    2014, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan c

    sebagai berikut:

    No

    Indikator

    Kinerja

    Utama

    (IKU)

    2014 2013

    RealisasiCapaian

    (%)Realisasi

    C

    2. Kontribusisektor

    pariwisataterhadappenyerapantenaga kerjanasional(persentase)

    9,00 124,98 8,52

    nasional maupun internasional Upaya

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    55/261

    nasional maupun internasional. Upaya

    tersebut antara lain kegiatan bursa kerja

    atau Job Fair   yang melibatkan

    perusahaan peserta rekruitmen, dan

    perusahaan peserta expo. Yang

    diterima dilapangan kerja melalui

    kegiatan Job Fair adalah 2.176 orang

    dari 5.529 pelamar.

    2. Pembekalan SDM Bidang Pariwisata dan E

    Kegiatan Dekonsentrasi

    Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor

    Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan telah

    Menteri Pariwisata dan Ekonomi

    PM.70/UM.001/MPEK/2013 tentang Pelaksanaan

    dan Tugas Pembantuan pada Kementerian P

    Kreatif, sebagai pedoman bagi seluruh unit KerKementerian, Pemerintah Daerah dan SKPD

    kewenangan urusan Kementerian yang dilaksa

    Dekonsentasi dan Tugas Pembantuan.

    Sejalan dengan Peraturan Menteri tersebut, Pengembangan Sumber Daya Pariwisata

    menyelenggarakan kegiatan pembekalan teknis

    ekonomi kreatif dan pembekalan keterampilan

    k i k tif l l i D k t i di 15 P

     

    Matriks 3. 4 Anggaran Pembekalan SDM Melalui Keg

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    56/261

    gg g

    NO SKPD Pagu R

    1 Jambi 200.000.000 12 Bengkulu 200.000.000 1

    3 Lampung 188.000.000 1

    4 Jawa Tengah 200.000.000 1

    5 Jawa Timur 200.000.000 1

    6 Bali 268.000.000 2

    7 Kalimantan Barat 210.000.000 2

    8 Kalimantan Selatan 210.000.000 1

    9 Sulawesi Barat 200.000.000 1

    10 Sulawesi Tenggara 1.000.000.000 9

    11 Gorontalo 200.000.000 1

    12 Nusa Tenggara Barat 230.000.000 2

    13 Nusa Tenggara Timur 230.000.000 2

    14 Maluku 200.000.000 1

    15 Papua 264.000.000 1

    Jumlah 4.000.000.000 3.6

    Produktivitas tenaga kerja langsung, tidak langsu

    pariwisata

    Kualitas dampak sektor pariwisata terhadap p

    dapat diukur salah satunya berdasarkan produktivitas

    tidak langsung, dan tenaga kerja ikutan sektor pariwisa

    Indikator keberhasilan yang ketiga dari sasaran

    target dan realisasinya adalah sebagai berikut:

    NoIndikator Kinerja Utama

    (IKU)Target

    3. Produktivitas tenaga kerja langsung, 14,65

    tenaga kerja nasional” antara realisasi dan target d

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    57/261

    tenaga kerja nasional antara realisasi dan target d

    dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

    NoIndikator Kinerja Utama

    (IKU)

    Realisasi

    2012 – 2014

    3. Produktivitas tenaga kerjalangsung, tidak langsung, danikutan sektor pariwisata (Rp juta/TK/tahun)

    36,94

    Berdasarkan dari data dalam tabel tersebut untuk indikator “Produktivitas tenaga kerja langsung, ti

    sektor pariwisata”, realisasi tahun 2012 – 2014 secara

    sebesar Rp 36,94 juta/tk/tahun, bila dibandingkan d

    ditetapkan sebesar Rp 13,62 juta/tk/tahun, maka telah

    telah ditetapkan (271,22%).

    Perbandingan indikator keberhasilan yang “Meningkatnya kontribusi kepariwisataan terhadap

    tenaga kerja nasional” antara realisasi dari tahun 201

    2014, antara kondisi realisasi dan capaian kinerja per t

    No

    Indikator

    Kinerja Utama(IKU)

    2014 2

    RealisasiCapaian

    (%)Realisas

    3. Produktivitastenaga kerjalangsung, tidaklangsung, danikutan sektor

    pariwisata (Rp juta/TK/tahun)

    37,95 259,05 37,98

    Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi pr

    langsung tidak langsung dan ikutan sektor pariwisat

     

    pembelajaran secara teori di

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    58/261

    p j

    kelas dan pembelajaran

    langsung di lapangan melalui

    kegiatan simulasi dan diskusi.

    Materi yang diberikan meliputi

    6 (enam) pelajaran yaitu :

    Kebijakan Pengembangan

    Kepariwisataan, Sistem

    Pariwisata, Karakteristik Daya

    Tarik Wisata, DampakPariwisata dan Pengelolaannya, Pengelolaan Pe

    Wisata, Intrepetasi dalam Pengembangan Daya

    Pilihan Sesuai Kategori Daya Tarik Wisata (Alam

    pengajar melibatkan Pusat Penelitian Pariwisata

    Telah diadakan kegiatan Bimbingan Teknis (b

    Incentive, Convention, Exhibition  dihadiri oleh paparatur pemerintah daerah (Dinas Pariwisata

    Incentive, Convention, Exhibition), Kementerian/L

    industri, asosiasi profesi, perguruan tinggi p

    Incentive, Convention, Exhibition, dan med

    Convention, Exhibition.

    2. Penyusunan Standar Usaha di BidanMeningkatkan Daya Saing UsahaSebagaimana tertuang dalam Undang-Undang

    tentang Kepariwisataan bahwa terdapat 13 (t

    pariwisata yaitu Usaha Daya Tarik Wisata, Usa

    Usaha Jasa Transportasi Wisata, Usaha Jasa P

    Jasa Makanan dan Minuman, Usaha Penyed

    Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan da

    Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan In

    Pameran, Usaha Jasa Informasi Pariwisata,

    Pariwisata, Usaha Jasa Pramuwisata, Usaha W

    Usaha Wisata Selam, Standar Usaha Karaoke, S

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    59/261

    Pariwisata, Standar Usaha Jasa Boga, Standa

    Pariwisata, Standar Usaha Diskotik, Standar

    Standar Usaha Pub, Standar Usaha Bar/Rumah

    Spa, Standar Usaha Jasa Informasi Pariwisat

    Impresariat/Promotor, Standar Usaha Taman

    Usaha Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan

    3. Peningkatan Investasi di Bidang PariwisataPembuatan Profil InvestasiPromosi investasi dilaksanakan melalui even

    Fasilitasi International Hotel Investment Foru

    Investment World , Partisipasi Pertemuan Bisnis,

    Investment & Networking Conference, Fasili

    Investment Day .

    Meningkatnya investasi di sektor pariwisata

    3 Meningkatnya investasi di s

    Pengembangan sektor pariwisata memerlukan i

     

    Semakin tinggi persentase investasi pariwis

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    60/261

    nasional menunjukkan daya tarik industri pariwisata

    semakin baik.

    Indikator keberhasilan sasaran, berikut target

    sebagai berikut:

    NoIndikator Kinerja Utama

    (IKU)Targ

    1. Kontribusi investasi sektor pariwisataterhadap total investasi nasional(Persentase)

    4,83

    Sumber: BKPM, 2014

    Capaian indikator sasaran “Kontribusi investasi s

    total investasi nasional” pada tahun 2014 hanya 4,23%

    yang telah ditetapkan sebesar 4,83%, karena hal-hal s

    1. Stabilitas politik di Indonesia;2. Suku bunga di Indonesia;

    3. Akses transportasi dan infrastruktur.

    Pada tahun 2014, investasi di bidang Pari

    US$ 684,886 juta sebagaimana terlihat pada matriks d

    Matriks 3. 5 Investasi di Bidang Pariwisata Tahun

    Grafik 3. 3 Investasi di Bidang Pariwisata Tahun

    869,6621000

    Perbandingan indikator keberhasilan dari s

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    61/261

    investasi di sektor pariwisata” antara realisasi dan

    sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

    NoIndikator Kinerja Utama

    (IKU)

    Realisasi

    2012 – 2014

    1. Kontribusi investasi sektorpariwisata terhadap totalinvestasi nasional

    (Persentase)

    4,33

    Berdasarkan dari data dalam tabel tersebut

    untuk indikator “Kontribusi investasi sektor pariwisata

    nasional”, realisasi tahun 2012 – 2014 secara ra

    sebesar 4,33%, bila dibandingkan dengan target yang

    4,63%, maka masih berada di bawah target yang telah

    Capaian Kinerja di atas apabila diuraikan per tah

    2014, maka dapat disandingkan antara realisasi dan

    berikut:

    No

    Indikator

    Kinerja

    Utama(IKU)

    2014 2013

    RealisasiCapaian

    (%)Realisasi

    C

    1. Kontribusiinvestasi sektorpariwisataterhadap totalinvestasi

    nasional(Persentase)

    4,23 87,66 4,22

    Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di ta

    dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 ha

     

    Matriks 3. 6 Suku Bunga di In

    S k

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    62/261

    TahunSuku

    BungaPe

    2010 6.50 2011 6.58

    2012 5.77

    2013 6.48

    2014 7.54

    3. Akses/infrastruktur untuk menuju objek pariwis

    masih kurang mendukung, maka perlu uluran

    pusat dan daerah, serta investasi dari para inve

    produknya;

    4. Sarana transportasi dan infrastruktur menjadi sa

    pengembangan kepariwisataan di Indonesia.

    pariwisata masih sangat jarang, sehingga para w

    lokasi perlu biaya tinggi, untuk itu diperlukan smemadai dengan harga terjangkau. Kurang ba

    menurunkan minat investor untuk berinvestasi.

    Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selam

    mendukung kepada keberhasilan pencapaian sasaran

    1. Penyusunan Proposal Investasi PariwisataPenyusunan proposal investasi bertujuan

    untuk memetakan lokasi-lokasi potensi

    investasi pariwisata yang selanjutnya untuk

    dilakukan promosi investasi baik dengan

    melakukan penyebaran informasi maupun

    melalui pertemuan-pertemuan bisnis

    dengan potensial investor baik dalam

    maupun luar negeri. Tahun 2014 telah dilakukan(FGD)  dan site visit   dalam rangka penyusunan

    (enam) daerah di Indonesia, yaitu Kabupaten R

    Kota Sabang, Kabupaten Sumenep, Kota Gunu

    Meningkatnya devisa dan pengeluaran wisatawan di Indonesia

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    63/261

    4Meningkatnya devisa dan pwisatawan di Indonesia

    Sektor pariwisata tahun 2014 kembali ber

    menorehkan rekor baru, meraih 9,44 juta kunjungan w(wisman) atau tumbuh 5,66% serta menghasilkan de

    miliar meningkat 9,47% dibandingkan tahun 2013

    dalam menghasilkan devisa sekaligus mempertaha

    penyumbang terbesar devisa negara, di posisi ke-4 se

    batubara, dan kelapa sawit.

    Sebagai gambaran, bagaimana peringkat pkomoditi lain dan berapa besarnya devisa yang diperol

    sektor pariwisata, berikut data penerimaan devisa

    waktu 2011 – 2014, yang dilaporkan Badan Pusat St

    2014 sebagaimana tercantum pada tabel berikut:

    Matriks 3. 7 Penerimaan Devisa Pariwisata Dibandingkan

    Lainnya Tahun 2011 – 2014

    No.

    2011 2012 201

    JenisKomoditi

    NilaiJutaUS$

    JenisKomoditi

    NilaiJutaUS$

    JenisKomoditi

    1 Minyak danGas Bumi

    41.477,10 Minyak danGas Bumi

    36.977,00 Minyak danGas Bumi

    2 Batu Bara 27.221,80 Batu Bara 26.166,30 Batu Bara

    3 MinyakKelapa Sawit

    17.261,30 MinyakKelapaSawit

    18.845,00 MinyakKelapaSawit

     

    2011 2012 201

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    64/261

    No. Jenis

    Komoditi

    Nilai

    JutaUS$

    Jenis

    Komoditi

    Nilai

    JutaUS$

    Jenis

    Komoditi

    10 Bahan Kimia 4.630,00 Kertas danBarang drKertas

    3.972,00 Kertas danBarang drKertas

    11 Kertas danBarang drKertas

    4.214,40 Bahan Kimia 3.636,30 KayuOlahan

    12 Kayu Olahan 3.288,90 KayuOlahan

    3.337,70 Bahan Kimia

    Sumber : BPS, 2014Keterangan : *) Data 2014 sampai dengan posisi bulan Septembe

    Di tahun 2014 ini sasaran “Meningkatnya d

    wisatawan di Indonesia”, ditandai oleh semakin beragyang ditawarkan. Selain itu, semakin banyakn

    mancanegara yang melakukan perjalanan wisata

    menambah nilai devisa dari bidang pariwisata.

    Indikator yang digunakan untuk mengukur me

    pengeluaran wisatawan di Indonesia adalah:

    Jumlah penerimaan devisa wisatawan mancanegar

    Jumlah penerimaan devisa dipengaruhi oleh ju

    wisatawan mancanegara di Indonesia. Dalam mengem

    nasional, peningkatan jumlah wisatawan manca

    diupayakan sejalan dengan peningkatan jumlah

    mancanegara di Indonesia, sehingga penerimaan devkepariwisataan pun meningkat.

    Indikator keberhasilan sasaran, berikut target

    sebagai berikut:

    target devisa disebabkan oleh berbagai kemungkinan

    Indonesia pada pertengahan tahun 2014 dan inflasi nil

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    65/261

    Indonesia pada pertengahan tahun 2014 dan inflasi nil

    Peningkatan jumlah penerimaan devisa tersebfaktor:

    1. Selisih Nilai Tukar Mata Uang Asing

    Semakin banyaknya jumlah wisatawan mancane

    Indonesia, maka akan semakin banyak pula

    rupiah yang akan dilakukan. Perbedaan selisih

    uang asing tersebut turut menyumbang pada bes

    mancanegara.

     Adapun tren kurs mata uang asing terhadap r

    tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

    MataUang

    Tahun 2014 

    Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustu

    AUD 10.669,03 10.433,38 10.593,76 10.699,40 10.817,98 11.264,63 10.913,51 10.960

    BDN 9.578,13 9.192,85 9.049,74 9.178,25 9.253,64 9.582,50 9.341,93 9.382

    CAD 10.932,68 10.458,94 10.358,33 10.530,56 10.718,19 11.215,35 10.788,85 10.791

    CHF 13.651,95 13.097,68 12.860,46 13.048,22 12.937,78 13.434,75 12.842,51 12.800

    CNY 2.002,62 1.900,55 1.854,61 1.872,69 1.882,00 1.945,29 1.881,75 1.900

    DKK 2.236,34 2.136,76 2.099,24 2.133,09 2.116,44 2.190,62 2.092,98 2.072

    EUR 16.688,50 15.945,57 15.674,23 15.922,24 15.794,45 16.332,91 15.608,45 15.444

    GBP 20.240,16 19.409,60 18.955,74 19.402,61 19.421,74 20.379,63 19.691,38 19.432

    HKD 1.574,43 1.499,01 1.470,04 1.487,45 1.497,62 1.544,23 1.495,55 1.511

    JPY 11.955,22 11.419,32 11.164,52 11.261,17 11.435,48 11.814,82 11.389,98 11.297

    KRW 11,43 10,91 10,68 11,18 11,38 11,84 11,27 11

    KWD 43.324,40 41.306,91 40.497,24 40.980,98 41.159,33 42.473,56 40.993,94 41.177

    MYR 3.653,92 3.549,13 3.481,62 3.532,55 3.609,83 3.729,25 3.645,55 3.712

    NOK 1.978,84 1.925,37 1.900,83 1.918,40 1.946,04 1.953,01 1.868,63 1.895

    NZD 10.005,16 9.774,32 9.911,80 9.867,36 9.867,05 10.466,90 9.942,20 9.800

    PGK 4.843,08 4.486,39 4.120,94 4.126,61 4.030,01 4.943,65 4.752,75 4.757

    PHP 269,48 260,16 253,34 258,97 264,63 273,67 267,32 268

    SAR 3 259 97 3 102 11 3 040 78 3 074 84 3 095 82 3 191 40 3 090 57 3 124

     

    Matriks 3. 8 Kunjungan Wisatawan Mancane

    TAHUN JUMLAH KUNJUNG

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    66/261

    TAHUN JUMLAH KUNJUNG

    2012 8,04

    2013 8,80

    2014 9,44

    Sumber: Kemenparekraf, 2014

    3. Jumlah pengeluaran wisatawan mancanegaraJumlah pengeluaran wisatawan mancanegara

    terhadap jumlah devisa yang diterima oleh neg

    dijelaskan dalam tabel berikut:

    Matriks 3. 9 Perbandingan Kunjungan Wisatawan Ma

    Penerimaan Devisa

    TAHUN JUMLAH WISATAWANMANCANEGARA JUM

    2012 8,04

    2013 8,80

    2014 9,44

    Sumber: Kemenparekraf, 2014

    4. Lama tinggal wisatawan mancanagera

    Semakin lama wisatawan mancanegara tingga

    besar pula devisa yang dihasilkan oleh negara.

    Perbandingan indikator keberhasilan dari sasara

    dan pengeluaran wisatawan di Indonesia” antara realis2012 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berik

    NoIndikator Kinerja Utama

    (IKU)

    Realisasi

    Capaian Kinerja di atas apabila diuraikan per tah

    2014, maka dapat disandingkan antara realisasi dan

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    67/261

    2014, maka dapat disandingkan antara realisasi dan

    berikut:

    No

    Indikator

    Kinerja Utama

    (IKU)

    2014 2

    RealisasiCapaian

    (%)Realisas

    1. Jumlahpenerimaan

    devisawisatawanmancanegara(US$ miliar)

    11,17 93,05 10,05

    Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi d

    mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, wala

    mengalami penurunan setiap tahunnya.

    Jumlah devisa pada tahun 2014 menunjukkan pe

    dari tahun sebelumnya. Walaupun tidak mencapai

    namun jumlah devisa wisatawan pada tahun 201

    dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, seperti terlihat

    TahunPenerimaan D

    Jumlah(juta USD)

    Pertu

    2010 7,603.452011 8,554.392012 9,120.852013 10,054.15

    2014 11,166.13

    Hal ini dapat mengindikasikan bahwa 1) pengelu

    Indonesia semakin tinggi dan 2) kunjungan wisataw

    meningkat

     

    Matriks 3. 11 Pengeluaran Wisatawan Asing di Ind

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    68/261

    Tahun

    Rata Rata Pengeluaran P

    (USD)Per Hari Per

    2010 135.01 12011 142.69 12012 147.22 12013 149.31 12014 154.42 1

    Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selam

    mendukung kepada keberhasilan pencapaian sasaran

    1. Diverfisikasi usaha:

    b. Travel Pattern

    c. DMO (Destination Management Organizatio

    2. Pengembangan Wisata Minat Khusus dan MICPengembangan wisata minat khusus difokuska

    produk tematik yaitu: (1) wisata budaya dan sejara

    ekowisata; (3) wisata olah raga rekreasi meliputi: me

    layar, treking dan mendaki, golf, bersepeda, dan m

    pesiar (5) wisata kuliner dan belanja; (6) wisata keseh

    (7) wisata konvensi, insentif, pameran, dan even.Langkah besar dalam pengembangan wisata m

    diwujudkan dengan kegiatan reli-reli yacht tingkat inter

    Sail Indonesia  (diselenggarakan di Saumlaki, Alor, K

    Larantuka, Lewoleba), Deep extreme (Jakarta) serta

    Bajo. Selain itu sejak tahun 2013 sampai dengan 201

    event reli: Sail Raja Ampat, Sail Bunaken, Sail BandaFreemantle to Bali and beyond Yacht Race, Back

    Sabang Regatta, Darwin-Ambon Yacht Race, dan Sail

    Jumlah Pengeluaran Wisatawan Nusantara

    wisatawan Indonesia yang berkualitas (berdaya beli

    wisata di dalam negeri dan membeli produk kepariwisa

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    69/261

    g p p

    Jumlah pengeluaran wisatawan nusantara dipenpengeluaran wisatawan nusantara di Indonesia. S

    wisatawan nusantara terkait dengan pariwisata, maka

    daerah semakin meningkat dan semakin mening

    masyarakat.

    Indikator keberhasilan yang kedua dari sasaran

    target dan realisasinya adalah sebagai berikut:

    NoIndikator Kinerja Utama

    (IKU)Target

    2. Jumlah pengeluaran wisatawannusantara (Rp triliun)

    191,25

    Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa n

    pengeluaran wisatawan nusantara melampaui target y

    capaian sebesar 111,86% dengan nilai Rp. 213,94 trilli

    Peningkatan jumlah pengeluaran wisatawan nus

    hal-hal sebagai berikut:

    1. Banyaknya event di dalam negeri yang me

    berwisata di dalam negeri.

    2. Meningkatnya harga dollar sehingga menguba

    nusantara untuk berkunjung ke luar negeri.

    3. Turunnya nilai rupiah terhadap Dollar Amerika

    lainnya, menurunkan niat wisatawan nusantara

    negeri.

    Sebagaimana di atur dalam pasal 14 Undang-U

    2009 tentang Kepariwisataan, terdapat 13 bidang

    berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PA

    disetor ke negara dan pendapatan negara tersebut

     

    9. Jasa informasi pariwisata;

    10. Jasa konsultasi pariwisata;

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    70/261

    11. Jasa pramuwisata;

    12. Wisata tirta; dan13. Spa.

    Perbandingan indikator keberhasilan yang

    “Meningkatnya devisa dan pengeluaran wisatawa

    realisasi dan target dari tahun 2012 sampai dengan ta

    berikut:

    NoIndikator Kinerja Utama

    (IKU)

    Realisasi

    2012 – 2014

    2. Jumlah pengeluaranwisatawan nusantara(Rp triliun)

    188,21

    Berdasarkan dari data dalam tabel tersebut

    untuk indikator “Jumlah pengeluaran wisatawan nus

    2012 – 2014 secara rata-rata realisasi adalah sebe

    dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan s

    maka telah melampaui target yang telah ditetapkan (10

    Capaian Kinerja di atas apabila diuraikan per tah

    2014, maka dapat disandingkan antara realisasi dan

    berikut:

    No

    Indikator

    Kinerja

    Utama

    (IKU)

    2014 2013

    RealisasiCapaian

    (%)Realisasi

    C

    2. Jumlahpengeluaranwisatawannusantara (Rp

    213,94 111,86 177,84

    Kenaikan nilai total pengeluaran wisatawan

    sebelumnya didukung oleh beberapa faktor sebagai be

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    71/261

    1. Naiknya jumlah perjalanan wisatawan nusanta

    perjalanan atau meningkat dibandingkan jumlasebesar 250,04 juta perjalanan.

    Indikator Kinerja Realisasi2014

    Realis201

    Jumlah perjalananwisatawan nusantara

    251,20 250,0

    2. Meningkatnya pengeluaran wisatawan nusanta

    rupiah per kunjungan atau meningkat dari tahun

    rupiah per kunjungan.

    Jumlah pengeluaran per wisatawan mancanegara p

    Jumlah pengeluaran per wisatawan manca

    merupakan rata-rata pengeluaran wisman di Indonesi

    ke Indonesia. Yang dimaksudkan sebagai kunjungan

    perjalanan wisatawan sejak tiba di Indonesia hingga

    wisatawan tersebut, sehingga walaupun wisatawan m

    seluruh wilayah di Indonesia selama selang w

    keberangkatan, wisatawan tersebut akan terhitung sSemakin besar rata-rata jumlah pengeluaran per wis

    Indonesia per kunjungan, maka semakin besar pula p

    diperoleh negara.

    Indikator keberhasilan yang ketiga dari sasaran

    target dan realisasinya adalah sebagai berikut:

    NoIndikator Kinerja Utama

    (IKU)Target

    3. Jumlah pengeluaran per wisatawan 1.200

     

    Peningkatan jumlah pengeluaran wisatawan m

    oleh hal-hal sebagai berikut:

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    72/261

    1. Banyaknya even di Indonesia, seperti sail Raja

     Artchipelago merupakan salah satu faktor wisataw2. Turunnya nilai mata uang rupiah terhadap mata u

    3. Seiring dengan meningkatnya kunjungan wisata

    maka kebutuhan mereka untuk berwisata juga se

    4. Perhatian Pemerintah yang semakin tinggi ter

    Indonesia semakin meningkatkan produk industri

    Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor sebag1. Jumlah wisatawan mancanegara yang meningk

    tahun 2013

    Matriks 3. 12 Kunjungan Wisatawan Mancan

    TAHUN JUMLAH KUNJUN

    2012 8,4

    2013 8,8

    2014 9,44

    Sumber data: BPS, 2014

    2. Banyak dibukanya destinasi wisata baru melalui

    sudah ada, yaitu melalui DMO dan Penataan

    Pariwisata melalui Tugas Pembantuan.

    3. Meningkatnya jumlah daya tarik wisata, seperti w

    dll.

    Perbandingan indikator keberhasilan yang

    “Meningkatnya devisa dan pengeluaran wisatawa

    realisasi dan target dari tahun 2012 sampai dengan ta

    berikut:

    I dik Ki j U Realisasi

    sebesar US$ 1.150, maka telah melampaui target

    (100,27%).

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    73/261

    Capaian Kinerja di atas apabila diuraikan per tah2014, maka dapat disandingkan antara realisasi dan

    berikut:

    No

    Indikator

    Kinerja Utama

    (IKU)

    2014 2013

    Realisasi

    Capaian

    (%) Realisasi

    C

    3. Jumlahpengeluaran perwisatawanmancanegaraper kunjungan(US$)

    1.183,43 98,62 1.142,24

    Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di ta

    dibandingkan dengan realisasi tahun 2013. Jumlah pe

    mancanegara/kunjungan merupakan faktor pe

    kepariwisataan karena faktor tersebut menentukan

    yang dihasilkan oleh sektor kepariwisataan. Bes

    wisatawan mancanegara/kunjungan pada tahun 2014

    meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013 seb

    tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

    1. Jumlah wisatawan mancanegara yang meningk

    tahun 2013. Pada tahun 2014 jumlah kunjungan

    mencapai 9,44 juta orang meningkat dibandingk

    8,8 juta orang.

    2. Banyak dibukanya destinasi wisata baru melalui sudah ada, yaitu melalui DMO dan Penataan

    Pariwisata melalui Tugas Pembantuan.

    Jumlah Pengeluaran Per Wisatawan Nusantara Per

     

    dan dipublikasikan oleh BPS yang kemudian

    Kemenparekraf.

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    74/261

    Indikator keberhasilan yang keempat dari sasaratarget dan realisasinya adalah sebagai berikut:

    NoIndikator Kinerja Utama

    (IKU)Target

    4. Jumlah pengeluaran per wisatawannusantara per kunjungan (Rp ribu)

    750

    Jumlah pengeluaran per wisatawan nusantara

    113,56% atau sebesar Rp. 851,68 ribu. Fakto

    tercapainya target jumlah pengeluaran per wisatawan

    adalah sebagai berikut:

    1. Harga yang kompetitif, baik harga hotel, a

    Berdasarkan data World Economic Forum (WEFdinilai masih kompetitif untuk harga hotel, transpo

    2. Pendapatan per kapita Indonesia yang naik

    Berdasarkan bisniskeuangan.kompas.com, p

    Indonesia pada tahun 2014 mencapai Rp.

    meningkat bila dibandingkan dengan pendapat

    tahun 2013 sebesar Rp. 38,28 juta.

    3. Dibukanya Daya Tarik Wisata yang baru melfasilitasi desa wisata dan DMO.

    4. Meningkatnya daya beli masyarakat.

    Perbandingan indikator keberhasilan yang

    “Meningkatnya devisa dan pengeluaran wisatawa

    realisasi dan target dari tahun 2012 sampai dengan ta

    berikut:

    NoIndikator Kinerja Utama

    (IKU)

    Realisasi

    2012 2014

    Capaian Kinerja di atas apabila diuraikan per tah

    2014, maka dapat disandingkan antara realisasi dan

    berikut:

  • 8/16/2019 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PARIWISATA TAHUN 2014 v4.pdf

    75/261

    berikut:

    No

    Indikator

    KinerjaUtama

    (IKU)

    2014 2013

    RealisasiCapaian

    (%)Realisasi

    C

    4. Jumlah

    pengeluaran perwisatawannusantara perkunjungan (Rpribu)

    851,68 113,56 711,26

    Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi

    mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, begitu j

    tahun 2012 dan 2014 melebihi target yang telah dite2013 capaian hanya 99,55%

    Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selam

    mendukung kepada keberhasilan pencapaian sasaran

    1. Direct Promotion Papua dan Papua Barat

    Kegiatan Direct Promotion Product  Papua dan Pguna memperkenalkan secara langsung potens

    daerah Provinsi Papua dan Papua Bar

    industri/pengrajin sebagai penjual dari Provinsi P

    Selatan, Kota Sor