Laporan Kimia Pembuatan Ester

8
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMBUATAN ESTER Di Susun Oleh : 1. Hasni Arifanti Hafida 2. Heven Yolanda F. 3. Icha Dwi Aprilia 4. Nabillah Nuur Anja 5. Roudhotul Firdaus i

description

laporan praktikum tentang pembuatan ester materi kelas 3 SMA

Transcript of Laporan Kimia Pembuatan Ester

Page 1: Laporan Kimia Pembuatan Ester

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIAPEMBUATAN ESTER

Di Susun Oleh :

1. Hasni Arifanti Hafida

2. Heven Yolanda F.

3. Icha Dwi Aprilia

4. Nabillah Nuur Anja

5. Roudhotul Firdaus

XII IPA 3

Tahun Pelajaran 2015-2016

i

Page 2: Laporan Kimia Pembuatan Ester

I. Judul Praktikum : Pembuatan Ester

II. Tujuan Praktikum :

III. Waktu dan Tempat : Rabu, 25 Februari 2015. Pukul 06.30 – 08.00

WIB

IV. Dasar Teori :

Ester merupakan senyawa yang penting dalam industri dan secara

biologis. Lemak adalah ester yang mempunyai rantai panjang asam

karboksilat dengan trihidroksi alkohol (gliserol). Bau yang enak dan buah-

buahan adalah campuran yang kompleks dari ester volatil.

Proses esterifikasi adalah suatu reaksi reversible antara suatu asam

karboksilat dengan suatu alkohol. Produk esterifikasi disebut ester yang

mempunyai sifat yang khas yaitu baunya yang harum. Sehingga pada

umumnya digunakan sebagai pengharum (essence) sintetis. Proses

Esterifikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah; struktur

molekul dari alkohol, suhu proses dan konsentrasi katalis maupun reaktan.

Setiap ester memiliki tetapan kesetimbangan. Adanya cabang dari

alkohol akan menurunkan tetapan kesetimbangan yang artinya akan semakin

sulit untuk mendapatkan senyawa esternya karena semakin kuat hambatan

ruangnya.

Menurut Le Cathelier’s kesetimbangan dapat digeser atau dengan kata

lain hasil ester dapat bertambah dengan menaikkan konsentrasi salah satu

reaktan yaitu asam karboksilat atau alkohol. Reaksi juga akan semakin cepat

jika dilakukan pada suhu tinggi yang disesuaikan dengan titik didih

campuran.

ii

Page 3: Laporan Kimia Pembuatan Ester

V. Alat dan Bahan

Alat : - Pembakar

- Kaki tiga

- Kawat kasa

- Gelas kimia 250 ml

- Tabung reaksi

- Rak tabung

- Pipet besi

Bahan : - Etanol (2 ml)

- Asam asetat (2 ml)

- Tisu basah

- H2SO4 pekat

- Spirtus

VI. Cara Kerja

1. Siapkan penangas air sampai suhu 70o c

2. Kemudian masukkan 2 ml etanol (alcohol), 2 ml asam asetat, dan 5

tetes H2SO4 pekat.

3. Tutup dengan tisu basah

4. Amati perubahan yang terjadi

5. Ulangi langkah 1-4 dengan mengganti alkohol menggunakan spirtus.

iii

Page 4: Laporan Kimia Pembuatan Ester

VII. Hasil Pengamatan

1. Etanol : Saat mendidih terdapat banyak gelembung, tidak mengalami

Perubahan warna. Semakin panas lama kelamaan larutan

semakin berkurang. Tercium bau seperti balon (etil Asetat)

2. Spirtus : Warna awal berwarna ungu kebiruan, saat dipanaskan

terdapat banyak gelembung dan warna berubah menjadi biru

bening. Larutan lama kelamaan semakin berkurang dan

warna berubah menjadi kuning. Dan berbau seperti balon.

VIII. Pembahasan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat

didefinisikan aldehida adalah senyawa orgnaik yang karbon-karbonilnya

(karbon yang terikat pada oksigen) selalu berikatan dengan paling sedikit

satu hidrogen, rumus struktur aldehida ialah RCHO. Sedangkan keton adalah

senyawa organik yang senyawa karbon-karbonilya dihubungkan dengan dua

karbon lain, rumus struktur keton ialah RCOR.

Aldehida dan keton dalam air bercampur sempurna. Keduanya juga

dapat dikenali dengan memperhatikan namanya yaitu berakhiran –al untuk

aldehida dan berakhiran –on untuk keton. Aldehida dan keton juga

mempunyai bau khas. Aldehid berbau merangsang dan keton berbau harum.

iv

Page 5: Laporan Kimia Pembuatan Ester

Pada uji fehling digunakan larutan fehling A dan fehling

B. Dimana fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan fehling

B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium

tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua

larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang

berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat

sebagai ion kompleks. Dari hasil pengamatan ini didapatkan

antara pencampuran fehling dengan

formaldehidmenghasilkan biru pekat dan sesudah

pemanasan berubah menghasilkan sedikit endapan merah,

hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa didalam

pencampuran larutan tersebut terdapat senyawa aldehid.

Hal ini disebabkan karena aldehid mampu mereduksi ion

tembaga (II) menjadi tembaga (I) oksida. Ketika

pencampuran pencampuran dengan aseton terdapat dua

lapisan yaitu bening pada lapisan atas dan biru pada lapisan

bawah. Sesudah pemanasan warna berubah menjadi biru

tua. Hal ini sesuai dengan teori karena, aseton merupakan

gugus keton. Pencampuran pereaksi fehling dengan glukosa

warna yang dihasilkan tetap biru dan sesudah pemanasan

berubah menjadi 2 fasewarna biru dan merah dengan

terdapat endapan merah bata pada larutan. Hal ini sesuai

dengan teori karena pencampuran antara pereaksi fehling

dengan glukosa menghasilkan dua lapisan warna

dikarenakan glukosa teroksidasi dengan pereaksi fehling.

v

Page 6: Laporan Kimia Pembuatan Ester

IX. Kesimpulan :

Formalin termasuk aldehid karena terdapat endapan

merah bata, karena dapat bereaksi dengan fehling A dan

Fehling B. Sedangkan aseton termasuk keton karena tidak

terdapat endapan, hanya terjadi perubahan warna. Dan tidak

dapat bereaksi dengan fehling A dan fehling B.

vi