Makalah Minyak Atsiri Ester

35
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, kasih dan karuniaNya sehingga Makalah Farmakognosi yang berjudul “Minyak Atsiri” dapat selesai dengan lancar. Maksud dari penulisan makalah ini adalah mengkaji lebih dalam tentang minyak atsiri, kegunaannya dalam kehidupan, dan peningkatan mutu minyak atsiri berdasarkan kajian dan penelitian secara kimia. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu membangun gagasan ini terutama dari Dosen Pengampu yakni Dr. Emrizal M.Si, Apt. Penulis juga tahu dan sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat berkembang dengan lebih baik. Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Pekanbaru, Maret 2014

Transcript of Makalah Minyak Atsiri Ester

Page 1: Makalah Minyak Atsiri Ester

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, kasih dan karuniaNya

sehingga Makalah Farmakognosi yang berjudul “Minyak Atsiri” dapat selesai

dengan lancar. Maksud dari penulisan makalah ini adalah mengkaji lebih dalam

tentang minyak atsiri, kegunaannya dalam kehidupan, dan peningkatan mutu

minyak atsiri berdasarkan kajian dan penelitian secara kimia.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah banyak membantu membangun gagasan ini terutama dari

Dosen Pengampu yakni Dr. Emrizal M.Si, Apt. Penulis juga tahu dan sadar bahwa

makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saran dan kritik yang

membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat berkembang dengan lebih

baik. Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan diaplikasikan dalam

kehidupan kita sehari-hari.

Pekanbaru, Maret 2014

Penyusun

Page 2: Makalah Minyak Atsiri Ester

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak dahulu orang telah mengenal berbagai jenis tanaman yang

memiliki bau spesifik. Bau tersebut ditimbulkan oleh tanaman, baik dari

batang, daun, rimpang atau keseluruhan bagian tanaman. Bau khas tsb,

ternyata ditimbulkan secara biokimia sejalan dengan perkembangan proses

hidupnya sebagai suatu produk metabolit sekunder yang disebut minyak

atsiri. Minyak ini dihasilkan oleh sel tanaman atau jaringan tertentu dari

tanaman secara terus menerus sehingga dapat memberi ciri tersendiri yang

berbeda-beda antara tanaman satu dengan tanaman lainnya. Minyak ini bukan

merupakan senyawa tunggal, tetapi tersusun oleh gabungan dari berbagai

senyawa pencetus bau lainnya yang jenis, sifat dan khasiatnya berbeda.

Minyak atsiri disebut juga minyak essensial, istilah essential dipakai

karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman asalnya. Minyak atsiri yang

disebut juga minyak eteris atau minyak terbang banyak diperlukan dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan kemajuan teknologi di bidang minyak atsiri

maka usaha penggalian sumber-sumber minyak atsiri dan pendayagunaannya

dalam kehidupan manusia semakin meningkat. Minyak atsiri tersebut

digunakan sebagai bahan pengharum atau pewangi pada makanan, sabun,

pasta gigi, wangi-wangian dan obat-obatan. Untuk memenuhi kebutuhan itu,

sebagian besar minyak atsiri diambil dari berbagai jenis tanaman penghasil

minyak atsiri.

Minyak atsiri merupakan salah satu hasil sisa proses metabolisme

dalam tanaman, yang terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan

kimia dengan adanya air. Minyak tersebut disintesis dalam sel kelenjar pada

jaringan tanaman dan ada juga yang terbentuk dalam pembuluh resin,

misalnya minyak terpentin dari pohon pinus. Minyak atsiri selain dihasilkan

oleh tanaman dapat juga terbentuk dari hasil degradasi trigliserida oleh enzim

atau dapat dibuat secara sintesis.

1

Page 3: Makalah Minyak Atsiri Ester

Minyak atsiri biasanya digunakan sebagai salah satu campuran pada

bahan baku pada industri kosmetik, sabun dan deterjen, farmasi, produk

makanan dan minuman dan masih banyak produk lainnya. Minyak atsiri

digunakan sebagai pengikat aroma pada industri kosmetik dan farmasi serta

sebagai pemberi rasa pada industri makanan.

Walaupun minyak atsiri mengandung banyak bahan kimia yang

berbeda, akan tetapi rasa atau aroma intinya masih dapat ditambahkan oleh

satu sampai lima bahan campuran lain yang berbeda. Untuk alasan inilah

bahan sintetik atau nature-identical dapat mengancam keberlanjutan produksi

dari beberapa jenis minyak atsiri. Meskipun demikian, karena alasan

kontribusi minyak atsiri pada setiap produk hanya sedikit, banyak perusahaan

produk makanan yang memerlukan jenis minyak atsiri sebagai salah satu

bagian kecil dalam kebutuhan bahan bakunya berusaha terus mendapatkan

suplai yang kontinu dengan keseragaman mutu yang baik untuk menjaga

tidak terjadinya perubahan rasa pada produk yang dihasilkan.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :

1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan minyak atsiri.

2. Menjelaskan sifat fisika dan kimia minyak atsiri.

3. Menjelaskan minyak atsiri golongan ester.

4. Menjelaskan contoh tanaman yang mengandung minyak atsiri golongan

ester.

5. Menjelaskan metode memperoleh minyak atsiri.

2

Page 4: Makalah Minyak Atsiri Ester

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Minyak Atsiri

Minyak atsiri didefinisikan sebagai produk hasil penyulingan dengan uap dari

bagian-bagian suatu tumbuhan. Minyak atsiri dapat mengandung puluhan atau ratusan

bahan campuran yang mudah menguap (volatile) dan bahan campuran yang tidak mudah

menguap (non-volatile), yang merupakan penyebab karakteristik aroma dan rasanya.

Kata essential oil diambil dari kata quintessence, yang berarti bagian penting atau

perwujudan murni dari suatu material, dan pada konteks ini ditujukan pada aroma atau

essence yang dikeluarkan oleh beberapa tumbuhan (misalnya rempah-rempah, daun-

daunan dan bunga).

Minyak atsiri merupakan suatu produk yang memiliki bau khas sebagai

perkembangan proses hidup tanaman. Minyak atsiri dihasilkan oleh sel tanaman atau

jaringan tertentu dari tanaman secara terus menerus sehingga dapat memberi ciri

tersendiri yang berbeda-beda antara tanaman satu dengan tanaman lainnya. Para ahli

biologi menganggap, minyak atsiri merupakan metabolit sekunder yang biasanya

berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun

sebagai agen untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam mempertahankan ruang hidup.

Dalam bidang industri minyak atsiri digunakan dalam pembuatan kosmetik,

parfum, antiseptik, obat-obatan, flavouring agent dalam makanan atau minuman, serta

sebagai pencampur rokok kretek. Beberapa jenis minyak atsiri digunakan sebagai bahan

antiseptik internal dan eksternal, bahan analgesik, hemolitik atau sebagai antizimatik,

serta sebagai sedativa dan stimulans untuk obat sakit perut.

B. Sifat Minyak Atsiri

1. Sifat Fisik

Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu,

susunan senyawa komponennya kuat mempengaruhi saraf manusia (terutama di

hidung) sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu (baunya kuat).

Setiap senyawa penyusun memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat

menghasilkan rasa yang berbeda.

3

Page 5: Makalah Minyak Atsiri Ester

2. Sifat Kimia

Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai

senyawa, namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu aroma

tertentu. Sebagian besar minyak atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik

terpena dan terpenoid yang bersifat larut dalam minyak/lipofil.

Secara kimia, minyak atsiri bukan merupakan senyawa tunggal, tetapi tersusun

dari berbagai macam komponen yang secara garis besar terdiri dari kelompok

terpenoid dan fenil propana.

3. Sifat Biologi

Dalam keadaan segar dan murni, minyak atsiri umumnya tidak berwarna.

Namun, pada penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi. Untuk

mencegahnya, minyak atsiri harus disimpan dalam bejana gelas yang berwarna gelap,

diisi penuh, ditutup rapat, serta disimpan di tempat yang kering dan sejuk.

C. Minyak atsiri golongan ester

Minyak atsiri secara umum terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H),

dan oksigen (O), kadang-kadang juga terdiri dari nitrogen (N) dan belerang (S).

Dalam minyak atsiri terdapat senyawa-senyawa golongan monoterpen, sesquiterpen,

fenol, alcohol, eter/ ester, dan kumarin.  Sebagian besar minyak atsiri termasuk dalam

golongan senyawa organik terpena dan  terpenoid yang bersifat larut dalam minyak/

lopofil. Terpen merupakan persenyawaan hidrokarbon tidak jenuh dan satuan terkecil

dalam molekulnya disebut isoprena. Senyawa terpen mempunyai rangka karbon yang

terdiri dari 2 atau lebih satuan isopren. Klasifikasi dari terpen didasarkan atas jumlah

satuan isopren yang terdapat dalam molekulnya yaitu : monoterpen, seskuiterpen,

diterpen, triterpen, tetraterpen dan politerpen yang masing-masing terdiri dari

2,3.4.6.8 dan n satuan isopren (Finar, 1959).

Monoterpen terdiri dari 10 atom karbon. Monoterpen terdapat dalam sebagian

besar minyak atsiri terutama dalam minyak jeruk.  Merupakan minyak yang tidak

berwarna, sangat stabil  disimpan pada suhu yang dingin dan berfungsi sebagai

antseptik,   Contoh minyak atsiri adalah limonen (dalam minyak lemon), pinen (dalam

pinus) dan camphor (dalam kapur barus).

4

Page 6: Makalah Minyak Atsiri Ester

Sesquiterpen merupakan terpen yang tidak mudah berubah seperti

monoterpen.  Terdiri dari 15 atom karbon (sesqui = satu setengah).  Sesquiterpen

memiliki efek anti inflammatory dan anti-infeksi. Contohnya adalah minyak jahe

(dalam jahe), cedrene (dalam cedarwood) dam caryophyllen (dalam cengkeh).  Rantai

molekul terpen dalam minyak atsiri merupakan rantai terbuka (terpen alifatis) dan

rantai melingkar (terpen siklis).

Ester atau alkil alkanoat, adalah senyawa turunan alkana dengan gugus

fungsi -COO- dan rumus umum CnH2nO2. Ester merupakan salah satu senyawa yang

istimewa karena dapat ditemukan baik di buah-buahan, lilin, dan lemak. Ester juga

memiliki bau yang harum sehingga banyak dimanfaatkan oleh manusia dalam

berbagai bidang. Ester diberi nama alkil alkanoat, dimana alkil adalah gugus karbon

yang terikat pada atom O (gugus R’) dan alkanoat adalah gugus R-COO-.

Adapun rumusan penentuan tata nama ester didasarkan pada beberapa hal:

1. Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus alkanoat.

2. Penomoran dimulai dari atom C pertama yang terikat pada atom O.

Rumus penentuan tata nama senyawa ester secara umum adalah:

(no.cabang) (nama cabang) (nama rantai induk)

Contoh:

CH3-CH2-COO-CH2-CH3: etil propanoat

CH3-CH2-CH2-CH2-COO-CH3: metil pentanoat

CH3-CH2-COO-CH2-CH(CH3)-CH3: 2-metil propil propanoat

Golongan Ester/ Eter dalam minyak atsiri, dimana eter lebih kuat daripada

ester, namun keduanya memiliki sifat serupa.  Merupakan antIpasmodik yang kuat,

antibakteri dan antiinflamasi.  Sifatnya sangat lembut pada kulit dan sangat efesien

sebagai relaksasi. 

Minyak atsiri ester yang terdapat dalam minyak atsiri sangat banyak jenisnya,

tetapi yang umum terdapat adalah ester asetat dari terpineol, borneol dan geraniol.

Senyawa lain yang terdapat dalam minyak atsiri adalah senyawa alil-isotiosianat

didalam minyak mosterd metil salisilat didalam oleum gaultheriae.

D. Tanaman Minyak Atsiri Golongan Ester

1. JASMIM FOLIUM

5

Page 7: Makalah Minyak Atsiri Ester

   Nama lain                : Daun Melati

      Penggunaan             : Obat Bisul, Menghentikan ASI

Bunga melati J. officinale pada tingkat ketuaan M-1 berwarna putih keunguan, saat

panen tidak harum tetapi menjadi harum setelah mekar. Ukuran bunga telah optimal

(bobot kuntum 0,98 ± 0,01 g, diameter kuntum 4,15 ± 0,47 mm, dan panjang kuntum

20,16 ± 1,78 mm).

(myrtinyl asetat)

Komposisi komponen kimia terdiri dari

- lynalol (2,9%),

- benzyl acetat (46,8%),

- methyl salicilat (24,4%),

- benzyl alcohol (1,3%),

- Z. jasmone (20,2%),

- neurol idol (2,7%),

6

Page 8: Makalah Minyak Atsiri Ester

- dan indole (1,7%).

2. BURMANI CORTEX (sinamil asetat)

Nama lain : Kulit manis jangan, Kulit kayu manis padang,Keningar

Nama tanaman asal : Cinnamomum Burmani (Blume)

Family : Lauraceae.

Zat berkhasiat utama / isi :

Cinnamaldehyde

Minyak kulit kayu manis mengandung: sinamaldehid (merupakan fenil propanoid

golongan fenil propena)

- Minyak atsiri yang mengandung sinamil aldehid, sinamil asetat, borneol, simen. Zat

penyamak, damar, bornil asetat

7

Page 9: Makalah Minyak Atsiri Ester

Komposisi kimia yang terdapat dalam minyak kayu manis jenis Cassia adalah sinamat

aldehyde, sinamil acetate, salisil aldehyde, asam sinamat, asam salisilat, o-metoksin,

benzaldehyde, metal o-coumaraldehyde, dan phenil propil asetat.

Penggunaan : Diaforetika, karminativa, anti iritansia, bahan pewangi,

bumbu masak

Pemerian : Bau khas, rasa manis

Bagian yang digunakan : Kulit batang

3. CENDANA (SANTALUM ALBUM LINN)

Kandungan Minyak Cendana:

Minyak atsiri, hars, dan zat samak. Minyak: Santalol (seskuiterpenalkohol),

santalen (seskuiterpena), santen, santenon, santalal, santalon, dan isovalerilaldehida.

Santalol (seskuiterpenalkohol)

Khasiat Minyak cendana :

8

Page 10: Makalah Minyak Atsiri Ester

Khasiat kayu cendana adalah sebagai penurun demam (Antipiretik),pereda

rasa nyeri  (analgesik), meredakan kolik angin dalam perut

(karminatif), meningkatkan nafsu makan (stomakik), dan menambah kecepatan

pembentukan urin (diuretik).

Kayu cendana dianggap sebagai obat alternatif untuk membawa orang lebih

dekat kepada Tuhan. Minyak dasar kayu cendana, yang sangat mahal dalam

bentuknya yang murni, digunakan terutama untuk penyembuhan cara Ayurveda,

dan untuk menghilangkan rasa cemas.

Manfaat Minyak cendana.

Kayu:       - Antiseptik saluran kemih, Disentri, Mencret, Radang usus.

Daun:       -Asma.

Kulit kayu/Kulit akar:  - Haid tidak teratur.

Selain untuk obat, Cendana dapat dimanfaatkan untuk bahan kosmetika.

Minyak Cendana juga digunakan sebagai obat gosok (dicampur dengan minyak

kelapa). Minyaknya mengandung santalol. Kayunya (yang dipelihara sampai berumur

20 – 40 tahun) dijadikan perhiasan, patung, kipas, kotak cerutu dan alat rumah tangga

lainnya.

4. MINYAK GONDOPURO (GAULTBERIA PROCUMBEN)

Nama Simplisia gandapura:

Oleum Gaultheriae oil/Gaultheriae aetheris untuk Minyak Gandapura dan

Gaultheriae Folium untuk Daun Gandapura. (Depkes, 1985)

9

Page 11: Makalah Minyak Atsiri Ester

Kandungan Kimia Daun gandapura:

Minyak atsiri, metil salisilat, glikosida, zat samak, dan harsa.

Metil salisilat adalah cairan dengan bau khas yang diperoleh dari daun dan

akar tumbuhan wangi. Zat ini  juga dibuat dengan sintesis. Metil salisilat termasuk

senyawa ester yang dapat dibuat secara sintesis dengan jalan mereaksikan suatu

senyawa asam karbiksilat dengan alkohol dalam suasana asam (Underwood, 1997).

Metil salisilat

Khasiat gandapura sebagai : Karminatif dan antiseptik.

5. MINYAK LAVENDER (Lavandula angustifolia)

Family : Lamiaceae

Kandungan :

- minyak esensial (1-3%)

- alpha-pinene (0,22%)

10

Page 12: Makalah Minyak Atsiri Ester

- camphene (0,06%)

-  beta-myrcene (5,33%)

- cymene (0,3%)

- limonene (1,06%)

- cineol (0,51%)

- linalool (26,12%)

-  borneol (1,21%)

- terpinen-4-ol (4,64%)

- linalyl acetate (26,32%)

- geranyl acetate (2,14%)

- caryophyllene (7,55%)

Linalool

Kegunaan

- Rileksasi saraf

- Aromaterapi

- Menanggulangi insomnia

- Mengusir serangga

6. POKO (Mentha arvensis L)

11

Page 13: Makalah Minyak Atsiri Ester

Family : Lamiaceae

Bagian tanaman yang digunakan : Daun – daun dan pucuk tanaman

Kandungan : minyak atsiri 1% - 2%, mengandung mentol 80% - 90%, menthone,

d–piperitone, heksenolfenil-asetat, atil amil karbinol,neomentol.

D- PIPERITONE

NEOMENTOL

Kegunaan : berkhasiat untuk mengeluarkan gas dari saluran pencernaan

(karminatif), mengurangi ketegangan otot (antipasmodik),

memperlancar pengeluaran keringat (diaforetik), obat batuk, obat sakit

perut dan obat sakit kepala.

7. SERPILI (thymus serpyllum L)

12

Page 14: Makalah Minyak Atsiri Ester

Family : lamiaceae

Bagian tanaman yang digunakan : pucuk berbunga

Kandungan : minyak atsiri 0,15% - 0,6% yang mengandung p-simol, timol,

karvakrol, simena, pinena, terpena alkohol, sineol, zat pahit, serpillin,

tanin

TIMOL KARVAKROL

Kegunaan : batuk

8. TIMI (thymus vulgaris L)

13

Page 15: Makalah Minyak Atsiri Ester

Family : limiaceae

Nama daerah : timi

Bagian tanaman yang digunakan : pucuk berbunga

Isi tanaman : minyak atsiri yang mengandung timol 20% - 30%, karvakrol, p-simol

,pinen, borneol,linalool,bernilasetat, timen, simen; abu lebih kurang

10%, tanin

BORNEOL LINALOOL

PINENE BORNYL ASETAT

14

Page 16: Makalah Minyak Atsiri Ester

Kegunaan :obat batuk

Khasiat kandungan :

Minyak atsiri dalam thyme mempunyai pengaruh sebagai penenang dalam otot

halus. Efek karminatifnya berguna untuk mengatasi dispepsia,

kandungan tannin yang tinggi membantu mengatasi diare.

Thymol 20 kali lebih antiseptik daripada fenol, tetapi tidak mempunyai efek

iritasi terhadap mukosa usus sehingga aman untuk digunakan.

Minyaknya telah terbukti efektif dalam mengatasi serangan bakteri Gram-

positif and Gram-negatif, fungi, dan yeasts seperti Candida albicans.

Asam Rosmarinat mempunyai efek anti-inflammatory.

Komponen yang pahit dalam thyme merangsang selera, membantu pencernaan

dan meningkatkan fungsi hati.

9. JAHE (Zingiber officinale Rosc.)

Famili : Zingiberaceae

Kandungan kimia :

Borneol

15

Page 17: Makalah Minyak Atsiri Ester

Rimpang jahe mengandung minyak atsiri, damar, mineral sineol, fellandren,

kamfer, borneol, zingiberin, zingiberol, gigerol ( misalnya di bagian-bagian merah),

zingeron, lipidas, asam aminos, niacin, vitamin A, B1, C dan protein. Minyak jahe

berwarna kuning dan kental. Minyak ini kebanyakan mengandung terpen, fellandren,

dextrokamfen, bahan sesquiterpen yang dinamakan zingiberen, zingeron damar, pati.

Kandungan & Manfaat :

Menurut Farmakope Belanda, Zingiber Rhizoma (Rhizoma Zingiberis- akar

jahe) yang berupa umbi Zingerber officinale mengandung 6% bahan obat-obatan yang

sering dipakai sebagai rumusan obat-obatan atau sebagai obat resmi di 23 negara.

Jahe dipergunakan sebagai obat, atau bumbu dapur dan aneka keperluan

Iainnya. Jahe dapat merangsang kelenjar pencernaan, baik untuk membangkitkan

nafsu makan dan pencernaan. Jahe berguna sebagai obat gosok untuk penyakit encok

dan sakit kepala, sebagai obat luar untuk sebagai obat mulas. Dapat menghangatkan

tubuh dan mengeluarkan keringat. Minyak atsirinya bermanfaat untuk

menghilangkan nyeri, anti inflamasi dan anti bakteri. Jahe dipakai sebagai

pencampur beberapa jenis obat yaitu sebagai obat batuk, rnengobati Iuka luar dan

dalam ,melawan gatal (umbinya ditumbuk haIus) .

E. Metode memperoleh minyak atsiri:

1. Destilasi atau Penyulingan.

Pembuatan minyak atsiri dengan penyulingan dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu:

besarnya tekanan uap yang digunakan, bobot molekul masing-masing komponen

dalam minyak, dan kecepatan keluarnya minyak atsiri dari simplisia. Namun

demikian, pembuatan minyak atisiri dengan cara penyulingan mempunyai beberapa

kelemahan:

a. Tidak baik terhadap beberapa jenis minyak yang mengalami kerusakan oleh adanya

panas dan air.

b. Minyak atisiri yang mengandung fraksi ester akan terhidrolisis karena adanya air dan

panas.

c. Komponen minyak yang larut dalam air tidak dapat tersuling.

16

Page 18: Makalah Minyak Atsiri Ester

d. Komponen minyak yang bertitik didih tinggi yang menentukan bau wangi dan

mempunyai daya ikat terhadap bau, sebgaian tidak ikut tersuling dan tetap tertinggal

dalam bahan.

Jenis-jenis destilasi / penyulingan, ada 3 yaitu: destilasi air, destilasi uap dan

air, dan destilasi uap.:

a. Destilasi air

Pada destilasi air terjadi kontank langsung antara simplisia dengan air

mendidih. Simplisia yang telah dipotong-potong, digiling kasar, atau digerus halus

dididihkan dengan air, uap air dialirkan melalui pendingin, sulingan berupa minyak

yang belum murni ditampung. Penyulingan dengan cara ini sesuai untuk simplisia

kering yang tidak rusak dengan pendidihan. Penyulingan air biasa digunakan untuk

menyari minyak atsiri yang tahan panas dari grabahan maupun bahan yang berkayu

dan keras.

Keuntungan metode ini adalah: kualitas minyak atsiri baik (jika diperhatikan

suhu tidak terlalu tinggi), alat sederhana dan mudah diperoleh, dan mudah

pengerjaannya.

Kerugian dari metode ini adalah: tidak semua bahan dapat dilakukan dengan

cara ini (terutama bahan yang mengandung sabun, bahan yang larut dalam air, dan

bahan yang mudah hangus), adanya air sering menyebabkan terjadinya hidrolisis, dan

waktu penyulingan yang lama.

b. Destilasi uap dan air

Penyulingan degnan cara ini memakali alat semacam dandang. Simplisia

diletakkan di atas bagian yang berlubang-lubang sedangkan air di lapisan bawah. Uap

dialirkan melalui pendingin dan sulingan ditampung, minyak yang diperoleh belum

murni. Cara ini baik untuk simplisia basah atau kering yang rusak pada pendidihan.

Untuk simplisia basah atau kering yang rusak pada pendidihan. Untuk simplisia

kering harus dimaserasi lebih dulu, sedangkan untuk simplisia segar yang baru dipetik

tidak perlu dimaserasi. Cara penyulingan ini banyak dilakukan sebagai industri

rumah, karena peralatan mudah didapat dan hasil yang diperoleh cukup baik.

Kerugian cara ini, hanya minyak dengan titik didih lebih rendah dari air yang

dapat tersuling sehingga hasil penyulingan tidak sempurna (masih banyak minyak

yang tertinggal di ampas).

17

Page 19: Makalah Minyak Atsiri Ester

c. Destilasi uap.

Minyak atsiri biasanya didapatkan dengan penyulingan uap pada bagian

tanaman yang mengandung minyak. Metode penyulingan ini tergantung pada kondisi

bahan tanaman

Penyulingan dengan uap memerlukan air, uap panas yang biasanya bertekanan

lebih dari 1 atmosfer dialirkan melalui suatu pipa uap. Peralatan yang dipakai tidak

berbeda dnegn penyulingan air dan uap, hanya diperlukan alat tambahan untuk

memeriksa suhu dan tekanan. Bila pemeriksaan telah dilakukan degnan air dan uap,

hanya diperlukan alat tambahan untuk memeriksa suhu dan tekanan. Bila

pemeriksaan telah dilakukan dengan baik, dengan cara ini akan diperoleh minyak

yang lebih banyak. Cara ini bisa juga digunakan untuk membuat minyak atisiri dari

biji, akar, kayu, yang umumnya mengandugn komponen minyak yang bertitik didih

tinggi. Penyulingan ini dapat digunakan utnuk membuat minyak cengkeh, minyak

kayumanis, minyak akar wangi, minyak sereh, minyak kayuputih, dll.

Keuntungan dari cara ini adalah: kualitas minyak yang dihasilkan cukup

baik, tekanan dan suhu dapat diatur, waktu penyulingan pendek, hidrolisis tidak

terjadi.

Kerugian metode ini yaitu: peralatan yang mahal dan memerlukan tenaga ahli.

Selain penyulingan dengan cara di atas, dikembangkan juga cara sebagai

berikut:

a. Penyulingan dengan air dan penyulingan dengan uap disertai dengan pengurangan

tekanan. Pengurangan tekanan akan memperpendek waktu penyulingan pada tekanan 1

atmosfir. Keuntungan utama dengan cara ini ialah minyak atsiri yang diperoleh berbau

sama dengan bau aslinya, karena penyulingan dilakukan pada suhu kurang dari 70oC

(biasanya pada suhu 50oC) hingga penguraian karena suhu tinggi dapat dihindari.

Kelemahannya, alat yang dibutuhkan mahal.

b. Penyulingan dengan air dan penyulingan dengan uap disertai penaikkan tekanan.

Penyulingan dengan uap dengan menaikkan tekanan, baik dilakukan untuk simplisia

yang keras sepeti kayu, biji, kulit kayu. Dengan penyulingan ini akan diperoleh

minyak lebih banyak dan akan memperpendek waktu penyulingan. Kerugian degnan

penyulingan ini ialah terjadi peruraian minyak atisiri sehingga berbeda dengan bentuk

aslinya dan diperoleh lebih sedikit dibanding dengan cara lain.

18

Page 20: Makalah Minyak Atsiri Ester

Tanaman yang mengandung minyak atisiri bertitik didih rendah, lebih baik

disuling dengan tekanan kurang dari 1 atmosfir sedangkan yang mengandung minyak

bertitik didih tinggi dapat dengan penyulingan uap bertekanan lebih tinggi dari 1

atmosfer.

Dalam metode penyulingan uap langsung (direct steam destillation) ang dapat

dipakai pada obat-obatan tanaman segar (peppermint, spearmint), hasilnya dipotong

dan ditempatkan secara langsung ke dalam tangki penyuling logam pada truck bed.

Truck ini digerakkan pada shed penyuling dimana steam lines ditempelkan pada

bagian bawah tangki penyuling. Cara ini digunakan untuk daun dan mengandung

kadar minyak yang tinggi sehingga tidak perlu maserasi. Uap ditekan melalui pipa dan

membawa tetesan minyak melalui pipa yang akhirnya melewati ruang pengembun.

Selama penyulingan uap, komponen tertentu minyak atsiri dapat terhidrolisis,

sementara unsur lainnya dapat terdekomposisi dengan suhu udara tinggi. Metode

penyulingan ideal yang menggunakan uap harus memberikan tingkat difusi setinggi

mungkin dari uap dan air melalui membran tanaman sehingga hidrolisis dan

dekomposisi tetap minimal.

2. Enflurasi, yaitu pengambilan minyak atsiri dari tanaman menggunakan lemak atau

vaselin.

Seringkali kandungan minyak atsiri dari bagian tanaman sangatlah kecil, misal

pada mahkota bunga. Cara yang bisa dilakukan dengan menghamparkan lemak

(vaselin) pada lapisan tipis pelat kaca. Mahkota bunga ditempatkan pada lemak

selama beberapa jam, kemudian diulangi yang baru beberapa kali. Setelah minyak

terserap dalam lemak padat tersebut, selanjutnya diekstraksi dengan alkohol.

Selanjutnya dipisahkan antara alkohol dan minyak atsiri. Penyarian minyak atsiri

dengan lemak padat tersebut dikenal dengan enfleurage.

Bunga-bunga tertentu seperti melati, mawar yang disuling akan menghasilkan

minyak yang tidak berbau sama dengan buanganya. Minyak atsiri dari bunga-bunga

tersebut di atas, dperoleh dengan cara:

a. Pembuatan dengan lemak tanpa pemanasan (Enflurasi / enfleurage). Cara ini sudah

dilkukan sejak berabad-abad yang lalu secara primitif. Estela tanaman dipetik

tanaman tersebut akan meneruskan proses fisiologisnya dengan mengeluarkan bau

19

Page 21: Makalah Minyak Atsiri Ester

khasnya. Sesegera setelah bunga dipetik ditaburkan diatas lemak, lemak

mengabsorbsi minyak tersebut. Untuk memperbesar absorbsinya permukaan lemak

digores. Tiap 1 kg lemak diperlukan bunga melati sebanyak 2,5 sampai 3 kg. Untuk

seluruh proses enflurasi memerlukan waktu 8 sampai 10 minggu. Lemak yang telah

jenuh dengan minyak menguap, dikerok dengan sudip, kemudian dilelehkan pada

tempat tertutup. Lemak tersebut kemudian diekstraksi dengan alkohol, lalu

didinginkan pda suhu rendah (kalau mungkin 15oC) untuk memisahkan dari

lemaknya, disaring, kemudian dipekatkan degna cara penyulingan. Cara ini dilkukan

hanya untuk bunga-bunga tertentu, memerlukan waktu lama dan memerlukan banyak

tenaga yang terlatih untuk mengerjakannya. Walaupun dengan cara ini dapat

menghasilkan minyak yang lebih baik. Syarat lemak yang digunakan adlah tidak

berbau dan mempunyai konsistensi tertentu.

b. Pembuatan dengan lemak panas.

Lemak dipanaskan pada suhu lebih kurang 80oC. Bugna segar dimaserasi dengan

lemak panas tersebut selama 1,5 jam. Bunga tesebut harus sering diganti dengan yang

baru sampai tiap kg lemak kontak dengan 2 sd 2,5 kg bunga, kemudian dibiarkan

selama lebih kurang satu jam dan disaring melalui saringan logam. Untuk

memisahkan lemak yang melekat, bunga disiram dngan air panas kemunidan diperas

dengan saringan kain. Air akan mudah dipisahkan dari lemak tersebut. Selanjutnya

seperti cara enflurasi pada point a.

3. Ekstraksi dengan pelarut minyak atsiri

Prinsip dari ekstraksi ini adalah melarutkan minyak atisiri yang terdapat dalam

simplisia dengan pelarut organik yang mudah menguap. Simplisia diekstraksi dengan

plarut yang cocok dalam suatu ekstraktor pada suhu kamar, kemudian pelarut

diuapkan dengan tekanan yang dikurangi. Dengan cara ini diperlukan banyak pelarut

sehingga biaya cukup mahal dan harus dilakukan oleh tenaga ahli. Sebagai pelarut

biasanya dipakai eter minyak tanah.

Pelarut yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

- Melarutkan sempurna komponen dari minyak atsiri yang terdapat dalam tanaman.

- Mempunyai titik didih rendah.

- Tidak campur dengan air.

- Inert, tidak bereaksi dengan komponen minyak atsiri.

20

Page 22: Makalah Minyak Atsiri Ester

- Mempunyai satu titik didih, bila diuapkan tidk meninggalkan sisa.

- Harga murah.

- Bila mungkin tidak mudah terbakar.

Pelarut yang paling banyak digunakan adalah eter minyak tanah. Alkohol tidak

baik digunakan karena alkohol melarutkan air yang terdapat dalam tanaman. Untuk

simplisia tertentu alkohol menghasilkan bau yang tidak enak. Alkohol baik digunakan

untuk simplisia kering. Sari yang diperoleh dikenal dengan nama tingtur yang banyak

digunakan untuk sediaan farmasi. Ekstraksi dengan pelarut mudah menguap, banyak

banyak digunakan di berbagai negara dan secara umum dapat dipakai untuk sediaan

farmasi. Ekstraksi dengan pelarut mudah menguap, banyak digunakan di berbagai

negara dan secara umum dapat dipakai untuk bermacam simplisia dan diperoleh

minyak atsiri sesuai dengan aslinya.

Ekstraksi dengan pelarut organik umumnya digunakan untuk mengekstraksi

minyak atsiri yang mudah rusak oleh pemanasan dengan uap dan air. Cara ini baik

untuk mengekstraksi minyak dari bunga-bungaan, misal: bunga cempaka, melati,

mawar, dll.

Cara kerja ekstraksi dengan pelarut menguap cukup sederhana, yaitu dengan

cara memasukkan bahan yang akan diekstraksi ke dalam ketel ekstraktor khusus dan

kemudian ekstraksi berlangsung secara sistematik pada suhu kamar, dengan

menggunakan petroleum eter sebagai pelarut. Pelarut akan berpenetrasi ke dalam

bahan dan melarutkan minyak bunga beserta beberapa jenis lilin dan albumin serta zat

warna. Larutan tersebut selanjutnya dipompa ke dalam evaporator dan minyak

dipekatkan pada suhu rendah. Setelah semua pelarut diuapkan dalam keadan vakum,

maka diperoleh minyak bunga yang pekat. Suhu harus tetap dijaga tidak terlalu tinggi

selama proses ini. Dengan demikian uap aktif yang terbentuk tidak akan merusak

persenyawan minyak bunga. Jika dibandingkan dengan mutu minyak bunga hasil

penyulingan, maka minyak bunga hasil ekstraksi menggunakan pelarut lebih

mendekati bau bunga alamiah. Semua minyak yang diekstraksi dengan pelarut

menguap mempunyai warna gelap, karena mengandung pigmen alamiah yang bersifat

tidak dapat menguap. Sebaliknya hasil penyulingan uap, umumnya berwarna cerah

dan bersifat larut dalam alkohol 95%.

Dalam industri parfum, sebagian besar produksi minyak atsiri modern

dilakukan dengan ekstraksi, dengan menggunakan sistem pelarut yang berdasar pelarut

yang mudah menguap seperti eter minyak tanah. Keuntungan utama ekstraksi adalah

21

Page 23: Makalah Minyak Atsiri Ester

suhu yang bisa dipertahankan kurang lebih 50oC selama proses. Hasilnya minyak

atsiri yang didapat mempunyai bau yang lebih alami yang tidak dapat ditandingi

minyak suling. Hal ini karena selama penyulingan, dengan suhu yang tinggi, dapat

mengubah konstituen minyak atsiri. Namun demikian, metode penyulingan

operasionalnya lebih murah dibandingkan dengan proses ekstraksi.

Simplisia dimasukkan ke dalam ekstraktor dan selanjutnya pelarut oraganik

murni dipompakan ke dalam ekstraktor. Pelarut organik akan menembus ke dalam

ekstraktor. Pelarut organik akan menembus ke dalam jaringan simplisia dan akan

melarutkan minyak serta bahan lainnya seperti dmar dan lilin. Komponen tersebut

merupakan pengotor, dan dipisahkan dengan cara penyulingan pada suhu rendah dan

tekanan rendah. Dengan cara penyulingan ini diperoleh campuran pelarut dan minyak

atsiri disebut concrete.

Pemurnian concrete (pelarut + minyak atsiri) ini dilakukan dengan melarutkan

dalam alcohol, diambil fase alcohol. Fase alcohol ini didinginkan 0oC, diperoleh

minyak atsiri dalam alcohol dan lilin. Dilakukan penyaringan terhadap campuran ini,

diambil fase minyak atsiri dalam alkohol. Untuk memisahkan alkohol dan minyak

atsiri, dilakukan penyulingan pada tekanan dan suhu rendah, akan diperoleh alkohol

dan minyak atsiri murni.

4. Pengepresan

Pembuatan minyak atsiri dengan cara pengepresan (ekspresi) dilakukan

terhadap bahan berupa biji, buah atau kulit buah yang dihasilkan dari tanaman yang

termasuk jenis Sitrus, karena minyak atsiri dari jenis tanaman tersebut akan

mengalami kerusakan bila dibuat dengan cara penyulingan. Cara ini juga digunakan

untuk mengambil minyak atsiri dari biji.

Berdasar tipe alat ekspresi dibedakan menjadi 2 macam yaitu hidraulic

expressing, dan expeller expressing.

5. Hidrolisis glikosida

Dilakukan hidrolisis untuk memecah menjadi aglikonnya (minyak atsirinya).

Contoh minyak atsiri yang diperoleh dengan cara ini hádala minyak mustar,

diperoleh dengan hidrolisis enzimatis dari glikosida. Dalam biji mustar hitam,

glikosida sinigrin, dihidrolisis oleh myrosin dengan menghasilkan minyak mustar.

22

Page 24: Makalah Minyak Atsiri Ester

Biosintesis terjadinya hidrolisis dapat dilihat dalam pembahasan glikosida, sub bab

glikosida alil isotiosianat.

6. Ecuelle.

Beberapa minyak atsiri tidak dapat disuling tanpa terjadi dekomposisi, jadi

dilakukan cara yang lain yaitu pengepresan (expression) misalnya minyak lemon dan

minyak jeruk. Di Amerika Serikat, metode umum mendapat citrus oil meliputi

menusuk kelenjar minhyak dengan menggulingkan buah di atas sebuah bak yang

dilapis dengan duri-duri yang tajam guna merembeskan kulit ari dan menembus

kelenjar minyak yang ditempatkan di bagian luar kulit. Cara ini disebut dengan

metode ecuelle. Langkah menekan pada buah menghilangkan minyak dari kelenjar

dan semprotan air membasuh minyak yang masih melekat pada kulit sementara

ampas tersaring melalui tabung pusat yang membuang bagian tengah buah. Emulsi

minyak-air yang dihasilkan dipisahkan dengan sentrifugasi.

23